Anda di halaman 1dari 1

REFLEKSI KRITIS TERHADAP PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA

OLEH : FAJAT HILMI


(SMA AL-IDRIS KAB. TASIKMALAYA)
1. Refleksi Kritis

a. Hal yang saya ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara selaku Bapak Pendidikan
Indonesia adalah Sistem Among yang berbunyi “Ing ngarso sung tulodo, Ing madya mangun karso,
Tutwuri handayani”, yang artinya adalah didepan memberi teladan (menjadi Conoh), ditengah
membangun kemauan, di belakang memberi dorongan dan pengaruh (Memotivasi). System among
Ki Hajar Dewantara memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar sesuatu yang baik
berdasarkan pengalamannya sendiri. Namun tetap berada dalam pengawasan guru. Selain itu,
pemikiran tentang Pendidikan Ki Hajar Dewantara yaitu Akar Pendidikan Ki Hajar Dewantara
menempatkan kemerdekaan sebagai syarat dan tujuan membentuk kepribadian serta kemerdekaan
batin Bangsa Indonesia agar peserta didik selali kokoh berdiri membela bangsanya.

b. relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan saat ini adalah, dalam mempersiapkan
generasi Emas Bangsa Indonesia pendidikan merupakan kunci utama. pendidikan merupakan hal
yang sangat penting untuk menyiapkan SDM yang unggul yang mampu bersaing dengan bangsa
lain. SDM yang unggul ini bukan hanya SDM yang "Pintar" tetapi SDM yang mampu
menyeimbangkan antar kemampuan Kognitif, Sikap dan keterampilan. Kurikulum 2013 yang saat
ini sedang berjalan, merupakan salah satu upaya untuk menyiapkan SDM yang unggul, yang bukan
hanya kemampuan kognitifnya saja diolah, tetapi sikap (Budi Pekerti) dan keterampilannya juga
diolah. kurikulum 2013 ini sangat relevan sekali dengan pemikiran KHD tentang menempatkan
kemerdekaan sebagai syarat dan tujuan membentuk kepribadian serta kemerdekaan. hal ini dapat
terlihat dari tuntutan kurikulum 2013 yaitu peserta didik mampu berfikir kritis, kreatif,
berkolaborasi, berkomunikasi dan membuat jejaring.

c. sebagian pemikiran KHD saya coba terapkan dan aplikasikan dalam pembelajaran di sekolah,
terutama konsep "sistem Among", saya mencoba memberikan contoh-contoh yang postif terhadap
siswa, memotivasi siswa dan mengarahkan serta membimbing siswa untuk mencapai keinginan
dan cita-citanya. kemerdekaan yang saya dapatkan dalam menjalankan aktivitas saya sebagai guru
sebagian sudah saya dapatkan, namun kadang kemerdekaan itu sering terbentur dengan situasi dan
kondisi dilapangan, baik dari internal managemen sekolah maupun dari eksternal.

2. Harapan dan Ekspestasi

a. saya ingin menjadi lebih baik lagi, lebih bisa mengekspresikan diri dalam melaksanakan
pembelajaran, ingin lebih memerdekakan belajar, ingin mengetahui lebih dalam dari hakikat
pemikiran KHD dalam memajukan dan mengembangkan pendidikan.

b. harapan yang ingin saya lihat dari murid-murid yaitu, terbentuknya pribadi-pribadi murid yang
berkahlakul karimah dan berbudi pekerti luhur, dan mampu mengembangkan diri serta meraih cita-
cita yang diharapkan, berguna bagi lingkungan masyarakat.

c. yang saya harapkan dari modul ini, kegiatannya menarik, menangtang dan mampu
mengembangkan pemikiran saya dan memotivasi saya untuk terus berkembang dan menjadi lebih
baik, dengan materi yang praktis mudah dipahami dan tidak bertele-tele, sehingga manfaat yang
diharapkan saya bisa menyerap seluruh pengetahuan yang ada dalam modul dan bisa
memanfaatkannya dan mengaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai