Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Borneo Cendekia Vol 1 No.

1 Maret 2017 93

ANALISIS PEMANTAPAN MUTU INTERNAL PEMERIKSAAN


TROMBOSIT DI INSTALASI LABORATORIUM RSUD SULTAN IMANUDDIN
PANGKALAN BUN
1
Risa Wahyuningsih
1
Stikes Borneo Cendekia Medika Pangkalan Bun
1
Email: risa.analisbcm16@yahoo.com

ABSTRAK

Hasil pemeriksaan laboratorium harus terjamin mutunya. Pemantapan mutu internal


trombosit dilakukan secara mandiri oleh laboratorium klinik dengan memonitor prosedur
pemeriksaan yang merupakan indikator kinerja laboratorium sehingga mutu akurasi
(ketepatan) dan presisi (ketelitian) hasil laboratorium dapat terus ditingkatkan. Tujuan
pemantapan mutu internal adalah mengendalikan hasil pemeriksaan laboratorium setiap hari
dan untuk mengetahui penyimpangan hasil laboratorium untuk segera diperbaiki. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif, untuk mengetahui dan menganalisis pemantapan mutu
internal pemeriksaan trombosit di Instalasi Patologi klinik RSUD Sultan Imanuddin, yang
meliputi tahap pra analitik, analitik, dan pasca analitik. Subyek penelitian Subjek dalam
penelitian ini adalah seluruh petugas labotarorium yang terlibat langsung pada proses
pemeriksaan trombosit. Responden ditetapkan secara purposive karena mempertimbangkan
kekayaan informasi, kemampuan serta kewenangan subyek penelitian. Sehingga diharapkan
peneliti akan mendapatkan informasi yang sebanyak – banyaknya tentang pelaksanaan
pemantapan mutu pemeriksaan trombosit. Peneliti sebagai instrumen penelitian dalam hal ini
melakukan observasi terhadap pelaksanaan pemantapan mutu internal mulai tahap pra
analitik, analitik dan paska analitik. Peneliti melakukan wawancara terhadap petugas dan
penanggung jawab laboratorium klinik RSUD Sultan Imanuddin. Sebagai alat bantu, peneliti
menggunakan tape rekorder untuk merekam wawancara, kamera untuk mengabadikan
kegiatan , alat tulis, pedoman wawancara dan check list sebagai panduan observasi. Hasil
pelaksanaan pemantapan mutu internal untuk pemeriksaan darah lengkap otomatis di Instalasi
Patologi Klinik RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun yaitu : Tahap pra analitik mencapai
75,8% masuk dalam kriteria baik ; Tahap analitik mencapai 76,4% masuk dalam kriteria
kurang baik; Tahap pasca analitik mencapai 69,2% masuk dalam kriteria kurang baik. Hasil
uji ketepatan, ketelitian, dan sigma metri untuk pemeriksaan trombosit yaitu : ketepatan
pemeriksaan trombosit di Instalasi Laboratorium RSUD Sultan Imanuddin kurang baik
menurut acuan Ricos Database ; ketelitian pemeriksaan trombosit di Instalasi Laboratorium
RSUD Sultan Imanuddin kurang baik menurut acuan Ricos Database.

Kata Kunci : Analisis, Pemantapan Mutu Internal, Trombosit, Laboratorim.

ANALYSIS OF INTERNAL QUALITY CONSOLIDATION INSPECTION


TROMBOSIT IN LABORATORY INSTALLATION OF SULTAN IMANUDDIN
PANGKALAN BUN HOSPITAL
Jurnal Borneo Cendekia Vol 1 No.1 Maret 2017 94

ABSTRACK

Laboratory results must be guaranteed quality. Internal platelet quality stabilization is carried
out independently by the clinical laboratory by monitoring the examination procedures which
are indicators of laboratory performance so that the quality of accuracy (accuracy) and
precision (accuracy) of laboratory results can be continuously improved. The purpose of
strengthening internal quality is to control the results of laboratory examinations every day
and to find out the deviation of laboratory results to be corrected immediately. This type of
research is descriptive, to determine and analyze the internal quality of platelet examination
in the Pathology Installation of Sultan Imanuddin Hospital, which includes pre-analytical,
analytic, and post-analytic stages. Research Subjects The subjects in this study were all
laboratory staff who were directly involved in the platelet examination process. Respondents
were determined purposively because they considered the wealth of information, abilities and
authority of the research subjects. It is hoped that researchers will get as much information as
possible about the implementation of the quality of platelet examination. Researchers as
research instruments in this case observe the implementation of internal quality stabilization
starting from the pre-analytic, analytic and post-analytic stages. Researchers conducted
interviews with officers and personnel in charge of the Sultan Imanuddin Regional Hospital
clinical laboratory. As a tool, researchers use a tape recorder to record interviews, cameras to
capture activities, stationery, interview guides and check lists as observation guides. The
results of the implementation of internal quality consolidation for automated complete blood
tests at the Clinical Pathology Installation of Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Regional
Hospital are: The pre-analytic stage reached 75.8%, which included in the good criteria; The
analytical phase reached 76.4% included in the unfavorable criteria; The post-analytical stage
reached 69.2%, which was included in the unfavorable criteria. The results of the accuracy,
accuracy, and sigma metri test for platelet examination are: the accuracy of platelet
examination in the Laboratory Installation of Sultan Imanuddin Hospital is not good
according to the Ricos Database reference; the accuracy of platelet examination in the Sultan
Imanuddin Regional Hospital Laboratory Installation is not good according to the Ricos
Database reference.

Keywords: Analysis, Internal Quality Strengthening, Platelets, Laboratories

PENDAHULUAN dan pada semua tingkat sosial


Rumah Sakit Umum Daerah masyarakat (RSPS, 2010). RSUD
(RSUD) Sultan Imanuddin adalah Sultan Imanuddin mempunyai visi
Rumah Sakit tipe B Non Pendidikan “Terwujudnya rumah sakit yang
dengan fungsi utama untuk unggul dan menjadi pilihan utama
memberikan pelayanan kesehatan masyarakat Kotawaringin Barat dan
kepada seluruh penduduk Kabupaten sekitarnya” dan dengan motto
Kotawaringin Barat, pada semua umur ”Kepuasan anda adalah kebahagiaan
Jurnal Borneo Cendekia Vol 1 No.1 Maret 2017 95

kami”. Sesuai dengan visi dan motto Laboratorium klinik adalah


tersebut maka RSUD RSUD Sultan sarana kesehatan yang melaksanakan
Imanuddin senantiasa melakukan pengukuran, penetapan dan pengujian
perbaikan dan peningkatan mutu terhadap bahan dari manusia untuk
pelayanan kesehatan (RSPS, 2010). menentukan jenis penyakit, kondisi
Semakin tinggi tingkat kesehatan atau faktor yang dapat
pendidikan dan kesejahteraan berpengaruh pada kondisi kesehatan
masyarakat, akan mendorong perorangan dan masyarakat.
meningkatnya tuntutan masyarakat Pengukuran dan pemeriksaan
terhadap mutu pelayanan kesehatan, laboratorium akan menghasilkan data
Di pihak lain pelayanan Rumah Sakit ilmiah yang penting dalam
yang memadai, baik di bidang menghadapi masalah yang
diagnostik maupun pengobatan akan diidentifikasi melalui pemeriksaan
semakin dibutuhkan (RSPS, 2010) klinis yang merupakan bagian esensial
RSUD Sultan Imanuddin dari data pokok pasien (Sukorini,
memiliki Instalasi Laboratorium di 2010).
bidang Patologi Klinik dan Patologi Laboratorium klinik
Anatomi, Bidang Patologi Klinik memberikan kontribusi dalam
meliputi pelayanan Hematologi penegakkan diagnosis penyakit
Klinik, Kimia Klinik, Immunologi, dengan memberikan informasi
Laboratorium Penyakit Infeksi dan obyektif dari status kesehatan seorang
Bank Darah (RSPS, 2010). Sebagai penderita dimana produk yang
bagian integral dari pelayanan dihasilkan adalah analisis dan hasil
kesehatan rumah sakit, Instalasi pemeriksaan sampel penderita sebagai
laboratorium Patologi Klinik RS informasi medis yang obyektif
Sultan Imanuddin juga dituntut untuk (Budiono, 2011)
memberikan pelayanan dalam Menurut Purwanto (dalam
pelaksanaan berbagai program dan Budiono, 2011) idealnya pemeriksaan
upaya kesehatan baik untuk keperluan laboratorium harus teliti, tepat,
penegakan diagnosis, pemberian spesifik, sensitif, cepat dan tidak
pengobatan, evaluasi dan pemantauan mahal serta dapat membedakan pasien
terapi dan menentukan prognosis serta dengan orang normal. Para klinisi
pengambilan keputusan klinik lainnya. maupun pasien mengharapkan hasil
pemeriksaan yang benar-benar
Jurnal Borneo Cendekia Vol 1 No.1 Maret 2017 96

terjamin mutunya. Mutu pemeriksaan trombosit di Instalasi Patologi klinik


merupakan target dari setiap proses RSUD Sultan Imanuddin, yang
dalam prosedur kontrol kualitas. meliputi tahap pra analitik, analitik,
Proses yang dilalui dapat dibagi dan pasca analitik. Penelitian ini
menjadi pra analitik, analitik dan dilakukan di laboratorium klinik
pascaanalitik dan hal ini juga RSUD Sultan Imanuddin,
dipengaruhi oleh bahan, alat, metode, Kotawaringin Barat. RSUD Sultan
sumber daya manusia, pasien, dan hal- Imanuddin merupakan satu-satunya
hal lain yang terkait. rumah Sakit pemerintah kabupaten
Undang Undang No. 23/1992 Kotawaringin Barat yang menyediakan
tentang kesehatan merupakan tempat pendidikan dan penelitian.
landasan hukum dalam pelaksanaan Subjek dalam penelitian ini adalah
peningkatan mutu pelayanan seluruh petugas labotarorium yang
kesehatan. Sebagai penjabaran dari terlibat langsung pada proses
Undang Undang tersebut salah pemeriksaan trombosit. Responden
satunya adalah Keputusan Menteri ditetapkan secara purposive karena
Kesehatan Republik Indonesia Nomor mempertimbangkan kekayaan
: 364/MENKES/III/2003 yang informasi, kemampuan serta
menyatakan dalam menyelenggarakan kewenangan subyek penelitian.
pelayanan laboratorium berkewajiban Sehingga diharapkan peneliti akan
untuk menyediakan pelayanan mendapatkan informasi yang sebanyak
laboratorium secara professional dan – banyaknya tentang pelaksanaan
menjaga mutu pelayanan laboratorium pemantapan mutu pemeriksaan
serta menyelenggarakan Pemantapan trombosit.
Mutu Internal (PMI) dan mengikuti
kegiatan Pemantapan Mutu Eksternal HASIL

(PME) yang diakui oleh pemerintah


Pelaksanaan penelitian pemantapan
bekerjasama dengan organisasi profesi
mutu internal pemeriksaan
(Dep Kes, 2004).
trombosit di Instalasi laboratorium
klinik RSUD Sultan Imanuddin ,
METODOLOGI PENELITIAN dilakukan pada kunjungan pasien
Jenis penelitian ini adalah deskriptif,
rawat jalan selama bulan
untuk mengetahui dan menganalisis
November-Desember 2011.
pemantapan mutu internal pemeriksaan
Jurnal Borneo Cendekia Vol 1 No.1 Maret 2017 97

Observasi dilakukan pada tiga pengambilan dan pemakaian


tahapan pemeriksaan yaitu tahap reagen, penggunaan peralatan,
pra analitik, analitik dan pasca kalibrasi alat, pemeliharaan
analitik. peralatan, pemeriksaan , pelaporan
Jumlah tenaga yang bekerja dan arsip. Pada dasarnya setiap
di Instalasi Laboratorium klinik aktivitas yang ada di laboratorium
RSUD Sultan Imanuddin sebanyak harus memiliki pedoman baku
30 orang. Terbagi ke dalam yang mendukungnya, dari sistem
beberapa bagian yaitu pengambilan mutu (normatif dan kebijakan)
spesimen, pelayanan hematologi, secara keseluruhan sampai pada
pelayanan kimia klinik, dan proses paling teknis seperti cara
pelayanan imunologi. memperoleh air untuk di analisa
Instalasi Laboratorium yang baik atau pemeliharaan suhu
klinik RSUD Sultan Imanuddin lemari es dan lain-lain (Depkes,
dalam menjalankan kegiatannya 2010)
sudah mengikuti standar prosedur Wawancara dilakukan
operasional yang telah ditetapakan. untuk menggali informasi yang
Standar prosedur operasional yang lebih dalam tentang pelaksanaan
dimiliki oleh Laboratorium klinik pemantapan mutu internal.
RSUD Sultan Imanuddin antara Wawancara dilakukan terhadap 6
lain meliputi: standar prosedur orang responden dengan
operasional pengambilan dan karakteristik seperti ditunjukkan
pengumpulan spesimen, dalam tabel.
penanganan bahan infeksius,

Tabel 1. Karakteristik Responden


Usia Jenis Masa kerja Kode
No Pendidikan Jabatan
(Tahun) kelamin (tahun) Responden
1 50 P DSPK 23 Ka. IPK R1
2 42 L D-IV Analis 15 Koord.IPK R2
3 25 P D-III Analis 5 PJ R3
4 26 P D-III Analis 3 AP R4
5 24 P D-III Analis 1 AP R5
6 23 P D-III Analis 3 AP R6
Sumber: Data primer Terolah, 2016
Jurnal Borneo Cendekia Vol 1 No.1 Maret 2017 98

Keterangan:
Ka. IPK : Kepala Instalasi Patologi Klinik
Koord. IPK : Koordinator Instalasi Patologi Klinik
PJ : Penanggung Jawab Hematologi
AP : Analis Pelaksana
.

PEMBAHASAN yang jelas sesuai kualifikasi


pendidikan yang dimiliki. Pada
Upaya peningkatan mutu mutu
dasarnya kegiatan laboratorium
hasil laboratorium antara lain dengan
kesehatan harus dilakukan oleh
pengendalian mutu internal,
petugas yang memiliki kualifikasi
pengendalian mutu eksternal dan
dan pengalaman yang memadai serta
akreditasi Laboratorium
memperoleh kewenangan untuk
(Kahar,2005). Lanoratorium RSUD
melaksanakan kegiatan dibidang
Sultan Imanuddin telah terakreditasi
yang menjadi tugas atau tanggung
tahun 2010. Dalam penilaian
jawabnya (Depkes, 2004).
akreditasi ada beberapa standar yang
Analisis Pelaksanaan Pemantapan
dinilai diantaranya tujuan, visi dan
Mutu Internal pemeriksaan
misi laboratorium, kelengkapan
Trombosit
organisasi, ketenegaan, fasilitas dan
Dari hasil observasi yang diolah
peralatan, prosedur kerja, pendidikan
dengan statistic deskriptif
dan pelatihan mutu (PMI dan PME)
berdasarkan skoring, diperoleh hasil
RSUD Sultan Imanuddin
seperti pada tabel 4,5, dan 6.
merupakan rumah sakit tipe B non
Penentuan criteria dibagi menjadi
pendidikan. Secara kelengkapan
tiga kelompok sebagai berikut:
organisasi sudah sesuai persyaratab
criteria baik dengan persentase
yaitu mempunyai kepala instalasi
pencapaian 74-100%; kriteria kurang
laboratorium, koordinator
baik dengan persentase pencapaian
laboratorium, penanggung jawab
60-74,9%; kriteria tidak baik dengan
masing-masing bagian. Jumlah
criteria pencapaian 0-59,9%
seluruh tenaga sebanyak 31 orang
(Cahyono, 2008)
dimana sudah ada pembagian tugas,
a. Tahap Pra Analitik
wewenang, dan tanggung jawab
Jurnal Borneo Cendekia Vol 1 No.1 Maret 2017 99

Pelaksanaan pemantapan mutu laboratorium dari poliklinik


internal pemeriksaan trombosit biasanya hanya nama dan
di instalasi laboratorium klinik nomor transaksi yang terisi.
RSUD Sultan Imanuddin pada Berdasarkan hasil
tahap pra analitik termasuk wawancara dengan
dalam kriteria baik dengan penanggung jawab
pencapaian 75,8 %. Pelaksanaan laboratorium dan
pemantapan mutu internal koordinator laboratorium,
pemeriksaan trombosit tahap pra membenarkan hal tersebut
analitik berdasarkan observasi sering terjadi, tetapi hal ini
adalah sebagai berikut: dapat diatasi dengan adanya
1) Identifikasi pasien dan SIM-RS. Dengan
spesimen memasukkan nomor
Kegiatan Identifikasi transaksi pasien maka
pasien dan spesimen semua data pasien akan
sebenarnya sudah dilakukan muncul.
dengan baik, namun ada Data keterangan klinik
beberapa item kegiatan pasien jarang sekali terisi
yang perlu ditingkatkan tetapi jika ada hasil yang
pelaksanaanya, yaitu meragukan langsung
kelengkapan pengisian dikonfirmasi dengan dokter
formulir permintaan pengirim melalui telefon.
laboratorium, penulisan Pengisian identitas pada
tanggal pengambilan formulir permintaan
spesimen pada lebel di pemeriksaan laboratorium
wadah spesimen, menolak yang tidak lengkap dapat
spesimen yang tidak sesuai mengakibatkan kesalahan
isi formulir permintaan pemeriksaan dan
pemeriksaan, menolak interpretasi hasil.
spesimen dengan identitas Sistem penomoran masih
yang tidak lengkap, menggunakan cara manual
Berdasarkan hasil sehingga untuk penulisan
pengamatan, pengisian tanggal pada lebel spesimen
formulir permintaan dianggap tidak perlu karena
Jurnal Borneo Cendekia Vol 1 No.1 Maret 2017 100

merepotkan, selain itu beberapa parameter dapat


sistem “One Day Service” mempengaruhi hasil,
yaitu hasil dapat sehingga interpretasi
dikeluarkan pada hari yang mungkin saja dapat berubah
sama, sehingga kepentingan (Budiyono,2011).
penambahan tanggal untuk 3) Pengambilan Spesimen
label spesimen diabaikan. Kegiatan
2) Persiapan Pasien pengambilan spesimen di
Kegiatan persiapan pasien instalasi laboratorium
dalam kategori tidak baik, RSUD Sultan Imanuddin
karena ada beberapa item dari hasil pengamatan
yang jarang dilakukan, peneliti sudah
seperti memberikan menggunakan peralatan dan
informasi kepada pasien wadah yang memenuhi
mengenai tindakan yang persyaratan. Petugas telah
dilakukan, petugas biasanya memenuhi prosedur
mempersilah duduk dan pengambilan spesimen.
langsung melakukan Berdasarkan pencermatan
sampling tanpa memberikan dokumen petugas tidak
informasi tindakan yang selalu mencantumkan jam
akan dilakukan. Selain itu pengambilan spesimen pada
berdasarkan hasil formulir untuk pemeriksaan
wawancara diketahui bahwa yang diambil di
petugas hanya bertanya laboratorium.
tentang obat yang diminum Berdasarkan wawancara
pasien untuk pemeriksaan dengan petugas
glukosa saja, pasien dengan pengambilan specimen di
pemeriksaan yang lain laboratorium disamakan
jarang sekali bahkan tidak dengan jam order atau jam
pernah ditanyakan. pendaftaran pasien yang ada
Informasi tentang obat- di SIM-RS karena
obatan yang dikonsumsi perbedaanya tidak terlalu
oleh pasien penting untuk bermakna yaitu hanya
diketahui karena pada hitungan menit.
Jurnal Borneo Cendekia Vol 1 No.1 Maret 2017 101

4) Penanganan Spesimen Laboratorium RSUD Sultan


Kegiatan penanganan Imanuddin kurang baik
spesimen untuk menurut acuan Ricos
pemeriksaan trombosit Database.
sudah baik. .

DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN DAN SARAN Cohyono, Irveta Kania. 2008. Evaluasi
1. Pelaksanaan pemantapan mutu Mutu Pelayanan Instalasi
Laboratorium RSU Kasih Ibu
internal untuk pemeriksaan
Surakarta. Program Studi
darah lengkap otomatis di Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Instalasi Patologi Klinik RSUD Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.
Sultan Imanuddin Pangkalan
Bun adalah: Depkes RI. 2004. Pedoman Praktek
a. Tahap pra analitik Laboratorium Yang Benar
(Good Laboratory Practice).
mencapai 75,8% masuk Cetakan 3. Direktorat
dalam kriteria baik. Laboratorium Kesehatan.
b. Tahap analitik mencapai Direktorat Jenderal
Pelayanan Medik
76,4% masuk dalam kriteria
Departemen Kesehatan RI.
kurang baik. Jakarta.
c. Tahap pasca analitik
Depkes RI. 2010. Pemantapan Mutu
mencapai 69,2% masuk
Eksternal Hematologi.
dalam kriteria kurang baik. Diunduh tanggal 28 Oktober
2. Uji ketepatan, ketelitian, dan 2011

sigma metri untuk pemeriksaan Depkes RI. 1997. Petunjuk Pemantapan


trombosit adalah: Mutu Internal Laboratorium
a. Ketepatan pemeriksaan Kesehatan. Direktorat
Laboratorium Kesehatan.
trombosit di Instalasi
Direktorat Jenderal
Laboratorium RSUD Sultan Pelayanan Medik
Imanuddin kurang baik Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta.
menurut acuan Ricos
Database. Hadi, Anwar. 2000. Sistem Manajemen
b. Ketelitian pemeriksaan Mutu Laboratorium Sesuai
ISO/IEC 17025: 2000. PT.
trombosit di Instalasi
Jurnal Borneo Cendekia Vol 1 No.1 Maret 2017 102

Gramedia Pustaka Utama. Kesehatan Masyarakat.


Jakarta. Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.
Hasmara, B, 2000. Studi Deskriptif tentang
Mehta, Hoffbrand, 2008. At Glance
Manajemen Quality Assurance pada
Hematology. Edisi 2. Penerbit Erlangga.
pelayanan Laboratorium di Jakarta
IPK RSUP Dr Kariadi
Semarang. Universitas Moleong, 2010. Metodologi Penelitian
Diponegoro. Semarang. Kualitatif. Penerbit PT Remaja Rosda
Karya. Bandung.
Hoffbrand.1999. Kapita Selekta
Hematology. Edisi 4. EGC Profil Rumah Sakit Umum Daerah
Penerbit Buku Kedokteran. Penembahan Senopati Sultan
Jakarta Imanuddin Kota Yogyakarta.
2010.
Budiwiyono, Imam. 2011. Pengelolaan
Tahapan Pemeriksaan di Laboratorium Pusorowati, Nunuk. 2004. Konsep Dasar
Klinik. Badan Penerbit Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan
Universitas Diponegoro. Semarang. Rumah Sakit. Clinical
Kahar, H. 2005. Mutu Pemeriksaan Di Epidemiology and
Laboratorium Klinik Rumah
Biostatistic unit RSUP Dr
Sakit. Indonesian Journal Of
Clinical Phatology and Sardjito/ FK-UGM
Medical Laboratory. 12 (1) Yogyakarta.
38-40. .
Setiabudy, Rahajuningsih. 2007.
Kanagasabapathy, A, & Kmari, S. 2000. Hemostasis dan Trombosit.
Guidelines on Standard
FKUI Jakarta
Operating Prosedures for
Clinical Chemistry. WHO-
SEARO. New Delhi Siregar, Charles J. 2007. Praktik Sistem
Manajemen Laboratorium –
Kepmenkes RI No 828 Pengujian Yang Baik. EGC
/MENKES/SK/IX/2008. Tentang Petunjuk Penerbit Buku Kedokteran.
Teknis Standar Jakarta.
Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota.
Speicher, Carl E. dan Smith, Jr., Jack W.
Kosasih, E.N, A.S. Kosasih. 2008. 1994. Pemilihan Uji
Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium Yang Efektif.
Laboratorium Klinik. EGC Penerbit Buku
Karisma publishing Group. Kedokteran. Jakarta.
Jakarta
Muslim, Muhamad. 2001. Pemantapan Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Mutu Dan Mutu Hasil
Kuantitatif, Kualitatif dan R
Analisis Laboratorium Klinik
Swasta Di Kalimantan & D. Cetakan 9. CV.
Selatan. Program Studi Ilmu Alfabeta. Jakarta.
Jurnal Borneo Cendekia Vol 1 No.1 Maret 2017 103

Sukorini, Usi, Nugroho, D. K., Rizki, M.,


Hendriawan P. J., B. 2010.
Pemantapan Mutu Internal
Laboratorium Klinik.
Kanalmedika dan Alfamedia
Citra. Yogyakarta.

Van Dun, L, 2007. Quality Control. Abbot


Hematology.

Widmann, Frances K. 1994. Tinjauan


Klinis Atas Hasil
Pemeriksaan Laboratorium.
Edisi 9. EGC Penerbit Buku
Kedokteran. Jakarta.

Westgard, J., 2010. Westgard Rules and


Multirules. Di unduh pada
tanggal 22 Oktober 2011 dari
http://www.westgard.com.

Westgard, J., 2009. Desirable


Specifications For Total Error,
Imprecision and Bias, Derived
From Intra And Inter
Individual Biologic Variation.
Diunduh tanggal 22 Oktober
20011 dari
http://www.westgard.com

Anda mungkin juga menyukai