Anda di halaman 1dari 3

BAB V Teknik Edit Fotografi

1. Cropping Dalam industri percetakan, desain grafis dan fotografi, cropping adalah
pemindahan area yang tidak diinginkan dari gambar foto atau gambar. Salah satu proses
manipulasi foto yang paling dasar, dilakukan untuk menghilangkan subjek yang tidak
diinginkan atau detail yang tidak relevan dari sebuah foto, mengubah rasio aspeknya, atau
untuk memperbaiki keseluruhan komposisi. Crop factor adalah rasio perbandingan dari
dimensi sensor suatu kamera terhadap format yang sudah menjadi referensi. Di masa ini,
istilah crop factordigunakan untuk membandingkan sensor sebuah kamera digital dengan
kamera berformat film 35mm. Zaman sekarang, sensor kamera digital yang berhasil
menyerupai (karena tidak mungkin persis, ya to?) kamera format film 35mm juga dinamakan
full frame, karena luas permukaan sensor full frame ini setara dengan format 35mm. a. 1,3
kali lebih kecil (dinamakan APS-H) —- crop factor 1,3x b. 1,5-1,6 kali lebih kecil
(dinamakan APS-C) —- crop factor 1,5 – 1,6x c. sampai yang berukuran lebih kecil lagi (four
thirds – 2 kali lebih kecil) —- crop factor 2x lalu, apa dong hubungannya crop factor dengan
pemakaian lensa sehari-hari? jadi gampangannya, ketika ada tiga jenis kamera dengan sensor
yang berbeda, yaitu full frame, APSC dan four thirds, ketika ketiganya memakai lensa
dengan rentang yang sama (contohnya 50mm), maka : a. kamera full frame + lensa 50 mm
—– no crop factor, 50mm tetap dilihat sebagai 50mm (karena yang jadi referensi standar
adalah full frame ini) b. kamera APS-C + lensa 50mm —– kena crop factor (50mm x 1,6),
sensor APS-C yang lebih kecil dari full frame membuat pandangan di dalam viewfinder
kamera anda menjadi lebih sempit daripada full frame, jadi terlihat seperti menggunakan
lensa 80mm di kamera full frame c. kamera four thirds + lensa 50mm —– kena crop factor
(50mm x 2), sensor four thirds yang lebih kecil dari full frame membuat pandangan di dalam
viewfinder menjadi lebih sempit lagi daripada full frame, jadi terlihat seperti menggunakan
lensa 100mm di kamera full frame Dalam fotografi, yang paling umum gambar dipangkas
untuk memperbesar subjek primer dan selanjutnya mengurangi sudut pandang bila lensa
dengan panjang fokus yang cukup untuk mencapai pembesaran yang diinginkan secara
langsung tidak tersedia. Ini dianggap salah satu dari beberapa tindakan pengeditan yang
diperbolehkan dalam foto jurnalistik modern bersamaan dengan keseimbangan tonal, koreksi
warna dan penajaman. Gambar berikut adalah pedoman crop foto potret yang bisa anda coba,
dengan melihat ilustrasi panduan crop untuk fotografi potret ini kita bisa tahu bagian mana
dari tubuh manusia yang tidak bagus untuk di crop dan panduan ini bisa digunakan untuk
cropping semua foto, apakah subjek berdiri, duduk atau berbaring, tidak peduli apakah format
komposisi horizontal atau vertikal tetap berlaku. Terlihat dari gambar panduan crop foto
potrait diatas, garis berwarna kuning adalah garis dimana bagian-bagian tubuh manusia yang
disarankan untuk melakukan cropping, begitu juga sebaliknya garis yang berwarna merah
bagian yang tidak disarankan untuk dilakukan cropping pada bagian tubuh tersebut.

2. Kontras Kontras adalah salah satu pengetahuan dasar fotografi; yaitu perbedaan warna
dalam sebuah foto. Terutama perbedaan antara warna-warna paling terang (yang disebut
highlight) dengan warna-warna paling gelap (yang disebut shadow). Biasanya, saat bicara
tentang kontras berarti bicara juga tentang cahaya keras dan lembut. Cahaya keras biasanya
akan menghasilkan foto dengan kontras tinggi. Dalam foto semacam ini ada bagian yang
sangat gelap dan sangat terang. Petunjuk lain tentang foto yang kontrasnya tinggi adalah
persilangan yang tajam antara shadow dengan highlight. Pada foto dengan kontras rendah,
bagian tepi bayangan biasanya lebih halus sehingga menciptakan gradasi yang indah dari
gelap ke terang. Foto-foto semacam ini biasanya dihasilkan oleh sumber cahaya yang besar,
seperti menggunakan flash, softbox atu umbrella. Salah satu keputusan sulit yang harus
diambil seorang fotografer pada situasi kontras tinggi adalah apakah mengekspos highlight
(exposure pendek) atau shadow (exposure panjang). Rekomendasi umum untuk kamera
digital adalah mengekspos highlight, membiarkan shadow tetap gelap. Ini karena detil gelap
bisa dimunculkan lewat Photoshop, tapi highlight yang berlebih akan hilang selamanya. Pada
hari cerah, saat matahari bersinar terang, kamu akan mendapat cahaya yang sangat terang
yang akan membuat pemotretan jadi lebih mudah. Tapi, kekurangannya, sinar matahari
langsung menghasilkan banyak kontras. Kalau kamu membuat portrait, maka berhati-hatilah
dengan bayangan yang mengganggu. Kamu punya dua pilihan – menempatkan objek di
tempat teduh atau gunakan fill flash. Saat langit mendung, kamu akan mendapat lebih sedikit
kontras. Kamu bisa mengukur banyaknya kontras pada suatu tempat dengan melihat
pinggiran bayangan. Jika tajam – maka kamu ada di tempat dengan kontras tinggi; jika halus,
kontrasnya rendah. Hal bagus yang bisa kamu lakukan adalah menempatkan matahari di
belakang objek. Kontrasnya akan menonjolkan lekuk dari objek. Kalau kamu memotret di
hari cerah, gunakanlah fill flash. Ini ada pada built-in flash pada kameramu, hanya saja diatur
supaya memberikan hanya sedikit cahaya sehingga tidak mengalahkan cahaya yang utama.
Tapi, bagaimanapun, flash dari kamera akan menghasilkan bayangan. Kontras tinggi bisa
membantu memunculkan tekstur pada objek. Cara terbaik adalah menggunakan cahaya
matahari (atau sinar keras lainnya) secara miring. Kadang-kadang kamu tidak bisa
mendapatkan semuanya. Langit terang dan daratan gelap. Untuk menyeimbangkan exposure
pada foto, kamu bisa gunakan Filter ND Grad Pada Lensa. Filter ini akan membuat langit
lebih gelap sementara bagian daratan tidak berubah.
3. Brightnes Gamblangnya adalah tingkat kecerahan dalam arti ketajaman sebuah warna
semakin tinggi brightnesnya sebuah warna. Foto dan gambar maka warnanya akan tampak
semakin cerah dan tajam. Kebanyakan foto yang menarik memiliki kontras yang tinggi, dan
memang untuk kebanyakan foto, kontras tinggi lebih menarik. Apa itu kontras? Kontras
adalah tingkat perbedaan antara terang gelap, Semakin berbeda terang dan gelap dalam suatu
foto, semakin tinggi kontrasnya. Sebaliknya semakin rendah perbedaannya semakin rendah
kontrasnya. Di foto yang kontrasnya tinggi, bagian yang gelap akan sangat gelap dan bagian
yang terang akan sangat terang.
Contoh foto kontras tinggi adalah foto siluet pohon dengan latar belakang langit yang terang
sekali/putih. Di foto high contrast ini, pemirsa akan cepat melihat bentuk yang menonjol.
Foto dengan kontras tinggi sering digunakan dalam berbagai foto portrait atau pemandangan
untuk memberikan kesan pencahayaan yang dramatis. Secara alami, kontras foto akan tinggi
saat pencahayaannya keras. Low contrast/kontras rendah tidak memiliki perbedaan yang
mencolok antara terang dan gelap secara signifikan. Di foto hitam putih, kebanyakan tonal
yang ada adalah abuabu. Foto yang kontrasnya rendah menyiratkan perasaaan ringan dan
lembut. Secara alami, kontras foto akan rendah saat memotret pemandangan sore hari yang
berkabut dan mendung.
Di dalam studio, mengunakan aksesoris lampu tertentu seperti softbox berukuran besar dapat
melembutkan cahaya dan menurunkan kontras. • Meskipun foto diatas adalah foto yang
sama, pemilihan editing di bagian kontras (contrast) akan membuat suasana foto yang sama
sekali berbeda. Foto sebelah kiri kontras dari foto saya turunkan. Akibatnya suasananya
terkesan lebih lembut. Sebagian besar tonalnya adalah abu-abu. • Sedangkan di sebelah
kanan, kontras foto saya naikkan sehingga bagian yang terang akan terang sekali (putih) dan
bagian yang gelap, gelap sekali (hitam). Suasana yang timbul adalah suasana yang dramatis,
misterius dan agak menyeramkan.
4. Color Correction Color grading adalah suatu teknik editing yang digunakan untuk lebih
menonjolkan warna pada objek foto maupun video. Penggunaan coro grading lebih sering
dilakukan pada proses pembuatan video dibandingkan pada editing foto. Namun prinsip
dasarnya tetap sama. Baik yang diaplikasikan pada foto maupun video.
Nah, pada kesempatan kali ini saya ingin membagikan bagaiman cara melakukan color
grading pada foto dengan menggunakan adobe photoshop.
1. Buka foto yang ingin di edit.
2. Kemudian pada layer palette klik tombol Creat New Fill or Adjustment Layer. Lalu pilih
curves.
3. Pastikan layer Curves 1 yang di highlight, kemudian pada properties palette aturlah curves
sesuai kebutuhan, kemudian set Blending Mode ke Luminosity pada layer Palette.
4. Lanjutkan dengan Menambahkan Adjustment Layer baru dengan mengklik tombol Create
New Fill or Adjustment Layer. Lalu pilih Curves.
5. Pada Layer Curves 2. Perhatikan pada Properties Palette, klik dropdown RGB, lalu aturlah
sesuai kebutuhan untuk masing-masing warna (red, green, blue). Saya akan mencontohkan
dengan memberikan sedikit efek kebiruan (karena sering digunakan pada film layar lebar).
6. Jika warna yang didapatkan telah sesuai keinginan, Proses selanjutnya adalah menonjolkan
antara bagian yang gelap dan terang, klik Create New Adjusment Layer lagi, kemudian pilih
Channel Mixer.
7. Pada dropdown Preset, pilihlah settingan yang paling kontras antara hitam dan putih, dan
kemudian set opacity Layer Channel Mixer jadi 24% (sesuaikan dengan foto yang anda edit).
8. Dan, selesai sudah Color Grading yang kita lakukan. Selamat mencoba, dan berkreasi.

RANGKUMAN
Dalam industri percetakan, desain grafis dan fotografi, cropping adalah pemindahan area
yang tidak diinginkan dari gambar foto atau gambar. Salah satu proses manipulasi foto yang
paling dasar, dilakukan untuk menghilangkan subjek yang tidak diinginkan atau detail yang
tidak relevan dari sebuah foto, mengubah rasio aspeknya, atau untuk memperbaiki
keseluruhan komposisi.

Anda mungkin juga menyukai