Anda di halaman 1dari 3

Advance Material PGSD Modul Suplemen PPG PGSD

Kegiatan belajar 1 Bahasa Indonesia


Telaah kasus
2. Bacalah teks berikut.
a. Kasus 1
Timun Emas
Di sebuah desa hiduplah seorang perempuan tua bernama Mbok Yem.
Ia hidup sebatang kara. Mbok Yem ingin sekali memiliki seorang anak,
agar dapat merawat dirinya yang sudah mulai tua. Namun, itu semua
mustahil karena ia tidak mempunyai suami.
Setiap hari Mbok Yem pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Pada
suatu hari, di tengah hutan. Ia bertemu dengan seorang raksasa yang
sangat menyeramkan. Tubuh raksasa itu lebih tinggi dari pohon.
Kulitnya penuh dengan bulu yang kasar. Kulitnya gelap. Mulutnya
terdapat sepasang taring yang sagat tajam. Kukunya panjang dan
kotor.
1) Bagaimana kesan Saudara terhadap cerita tersebut?
2) Menurut Saudara bagaimana respons peserta didik terhadap
nasib Mbok Yem?
3) Menurut Saudara bagaimana kesan peserta didik terhadap
keadaan fisik Raksasa?
4) Menurut Saudara bagaimana peserta didik diminta
menggambarkan Raksasa versi mereka?
Telaah kasus 1
1) Kesan saya terhadap cerita Timun Emas adalah sangat prihatin dengan keadaan Mbok
Yem, karena di masa tuanya ia hidup sebatang kara dan tidak ada yang merawat dirinya
yang sudah tua sebab ia tidak memiliki suami dan anak.
2) Menurut saya respon peserta didik terhadap nasib Mbok Yem adalah peserta didik akan
merasa kasihan dengan keadaan Mbok Yem dalam keadaan sudah tua dan tidak ada yang
merawat dirinya
3) Menurut saya kesan peserta didik terhadap keadaan fisik raksasa adalah terlihat
menyeramkan
4) Menurut saya peserta didik menggambarkan raksasa sangat menyeramkan, tubuhnya
tinggi, penuh dengan bulu yang kasar, kulitnya gelap, mulutnya terdapat sepasang taring
yang sangat tajam, kukunya panjang dan kotor
b. Kasus 2
Seorang guru berencana akan menulis dua cerita, yaitu satu
bentuk cerita fabel dan cerita petualangan. Menurut Anda bagaimana
gaya penulisan, isi dan struktur keduanya. Apa persamaan dan
perbedaannya? Apakah siswa SD kemungkinan akan menyukainya? Di
antara kedua buku tersebut, mana yang akan disukai siswa SD Kelas
awal dan siswa SD kelas tinggi? Mengapa demikian? Menurut Anda, isi
cerita yang bagaimana yang dapat menarik minat dan relevan dengan
kehidupan siswa SD di Indonesia?

Telaah kasus 2
1) Gaya penulisan, isi dan struktur cerita fabel dan cerita petualangan adalah

Cerita fabel Cerita petualangan


Gaya penulisan Menggunakan kalimat Menggunakan kalimat
naratif, kalimat langsung, naratif yang mengisahkan
dan menggunakan kata suatu cerita atau kejadian
sehari-hari dalam situasi secara kronologis baik yang
tidak formal (bahasa berupa fakta maupun fiksi
percakapan)
Isi Menceritakan tentang Menceritakan cerita yang di
kehidupan binatang yang dalamnya mengandung
berperilaku menyerupai unsur
manusia petualangan/mengalami
peristiwa yang belum
pernah dialami sebelumnya
perihal perjalanan, bersifat
baru, mengesankan, dan
tidak akan pernah dapat
dilupakan
struktur 1. Judul 1. Orientasi
2. Orientasi 2. Komplikasi
3. Komplikasi 3. Evaluasi
4. Klimaks 4. Resolusi
5. Resolusi 5. Koda (pesan moral)
6. Koda (pesan moral)

2) Persamaan cerita fabel dan cerita petualangan adalah sama-sama berupa cerita fiksi,
sama-sama mengandung pesan moral
Perbedaan cerita fabel dan cerita petuangan adalah semua tokoh dalam cerita fabel
berupa binatang yang seolah-olah hidup seperti manusia sedangkan cerita petualangan
menceritakan tentang tokoh hewan maupun manusia.
3) Iya, siswa SD kemungkinan akan menyukainya
4) Cerita yang akan disukai siswa SD Kelas awal adalah cerita fabel dan cerita yang akan
disukai siswa SD kelas tinggi adalah cerita petualangan karena secara ideal bacaan sastra
anak-anak yang diperuntukkan bagi anak-anak sekolah dasar kelas awal dan kelas tinggi
adalah berbeda. Kelas awal diberikan puisi, sastra tradisional dan cerita fantasi, dan di
kelas tinggi diberikan puisi dan bentuk cerita realistik kontemporer, kesejarahan dan
biografi, serta cerita fiksi keilmuan.
Berdasarkan psikologi kognitif, tingkat perkembangan kognitif anak usia sekolah dasar
jenjang kelas awal berada pada tingkat operasi kongkret, anak sudah memiliki
kemampuan (1) menghubungkan dan membandingkan pengalaman kongkret yang
diperoleh dengan kenyataan baru yang dihadapi, (2) mengadakan pembedaan dan
pemilahan, (3) menangkap dan menyusun pengertian-pengertian tertentu berdasarkan
gambaran kongkretnya, (4) menandai ciri gambaran kenyataan secara aspectual.
Sedangkan kelas tinggi masuk pada tingkat operasi formal, pada tahap ini anak sudah
dapat berfikir secara abstrak
5) Isi cerita yang dapat menarik minat dan relevan dengan kehidupan siswa SD di Indonesia
adalah cerita yang sesuai dengan usia anak dengan tema dan tokoh yang dekat dengan
dunia anak dan alur cerita yang sederhana. Contohnya cerita dengan tema kehidupan
sehari-hari, dongeng, fantasi, dan cerita bergambar

Anda mungkin juga menyukai