Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS BUTIR SOAL ULANGAN

AKHIR SEMESTER BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA KELAS X.D


SMA N 1 TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI.

Oleh
Anak Agung Sri Dwipayani, NIM 0812011035
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui dan mendeskripsikan (1) kualitas butir soal
ulangan akhir semester ganjil bidang studi Bahasa Indonesia kelas X.d SMA N 1
Bangli berdasarkan uji validitas isi, tingkat kesukaran, analisis daya beda, dan
efektivitas opsion, (2) kualitas perangkat soal ulangan akhir semester ganjil
bidang studi Bahasa Indonesia kelas X.d SMA N 1 Bangli ditinjau dari analisis
reliabilitas, (3) tingkat ketercapaian siswa dalam menjawab benar dan salah
tes/soal ulangan akhir semester ganjil bidang studi bahasa Indonesia kelas X.d di
SMA N 1 Bangli. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bersifat
evaluatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X.d SMA N 1 Bangli, sebanyak
34 orang. Objek penelitian ini adalah soal ulangan akhir semester. Metode yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah metode tes. Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji validitas isi, uji tingkat kesukaran, uji daya beda,
dan uji efektivitas opsion, uji reliabilitas, uji tingkat ketercapaian siswa dalam
menjawab benar dan salah tes/soal ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
validitas isi soal tidak valid atau tergolong rendah. hasil tingkat kesukaran butir
soal yang termasuk dalam kriteria soal mudah 24%, soal sedang 56%, dan soal
sulit 20%. Butir soal yang termasuk dalam kriteria daya pembeda jelek 40%, daya
pembeda cukup 32%, daya pembeda baik 20%, dan daya pembeda sangat baik
8%. Analisis efektivitas opsi kunci butir soal yang berfungsi secara efektif 72%,
sedangkan opsi kunci butir soal yang tidak berfungsi efektif 28%, untuk opsi
pengecoh butir soal yang berfungsi efektif 76%, sedangkan opsi pengecoh butir
soal yang tidak berfungsi efektif 24%. Hasil uji reliabilitas siswa pada saat
mengikuti tes I berbeda secara signifikan dengan hasil tes II. Rata-rata persentase
tingkat ketercapaian siswa yang menjawab benar pada soal ulangan akhir semester
ganjil mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X.d SMA N 1 Bangli sebesar 52%
sedangkan rata-rata perentase tingkat ketercapaian siswa yang menjawab salah
sebesar 48%. Sebaiknya dalam membuat soal, guru harus memperhatikan silabus
dan buku pedoman agar kualitas soal valid dan ajeg.

Kata kunci: analisis validitas dan reliabilitas, soal ulangan, bahasa Indonesia.

1
ANALYSIS VALIDITY AND of RELIABILITAS FINAL ITEM PROBLEM
RESTATING of SEMESTER AREA STUDY IANGUAGE of INDONESIA
CLASS of X.D SMA N 1 Bangli.

By
Anak agung Sri Dwipayani, NIM 0812011035
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Abstract

This research aim to know and mendeskripsikan (1) quality of final restating
problem item of anomalous semester of Indonesian class study area of X.D SMA
N 1 Bangli pursuant to content validity test, mount difficulty, different energy
analysis, and effectiveness of opsion, (2) quality of peripheral of final restating
problem of anomalous semester of Indonesian class study area of X.D SMA N 1
Bangli evaluated from analysis of reliabilitas, (3) storey;level ketercapaian of
student in replying correctness and is wrong of tes / final restating problem of
anomalous semester of class Indonesian study area of X.D in SMA N 1 Bangli.
this Research type is descriptive qualitative having the character of evaluatif. this
Research Subjek is class student of X.D SMA N 1 Bangli, counted 34 people. this
Research object is final restating problem of semester. Method which is used in
data collecting is method of tes. Analysis which is used in this research is content
validity test, test mount difficulty, different energy test, and effectiveness test of
opsion, test reliabilitas, test mount ketercapaian of student in replying correctness
and is wrong of tes / restating problem. Result of research indicate that validity fill
problem is not valid or pertained to lower. result of storey;level difficulty of
problem item which included in easy problem criterion 24%, problem is 56%, and
difficult problem 20%. Problem item which included in bad distinguishing energy
criterion 40%, distinguishing energy enough 32%, distinguishing energy of
goodness 20%, and distinguishing energy very good 8%. Effectiveness opdon
analysis lock functioning problem item effectively 72%, while opdon lock
problem item which do not function effective 28%, for the opdon of pengecoh of
effective functioning problem item 76%, while opdon pengecoh of problem item
which do not function effective 24%. Result of test of reliabilitas student at the
time of following I tes differ by signifikan with result of II tes. Mean Percentage
mount ketercapaian of student which replying correctness at final restating
problem of anomalous semester of class Indonesian subject of X.D SMA N 1
Bangli equal to 52% while mean of perentase mount ketercapaian of student the
replying wrong equal to 48%. Better in making problem, teacher have to pay
attention guidance book and syllabus so that/ to be quality of valid problem and
ajeg.

Keyword: validity analysis and of reliabilitas, restating problem, Indonesian.

2
1. Pendahuluan

Komponen dalam pembelajaran mendukung proses pendidikan dan

yang meliputi tujuan pembelajaran, evaluasi.

proses pembelajaran dan evaluasi Arikunto (2001:50)

pembelajaran merupakan kesatuan menyatakan bahwa evaluasi

yang tidak dapat dipisahkan. Proses merupakan salah satu variabel yang

belajar mengajar termasuk menentukan, sehingga guru dituntut

penguasaan materi selalu akan untuk profesional dan kreatif.

berorientasi kepada tujuan Penilaian hasil belajar adalah

pembelajaran. Apakah tujuan kegiatan atau cara yang ditujukan

pembelajaran tercapai atau tidak, untuk mengetahui tercapai atau

baru akan terjawab setelah diadakan tidaknya tujuan pembelajaran dan

evaluasi dengan persyaratan juga proses pembelajaran yang telah

memperhatikan tujuan pembelajaran dilakukan. Pada tahap ini seorang

dan materi pelajaran. Seperti yang guru dituntut memiliki kemampuan

telah diketahui bersama, pendidikan dalam menentukan pendekatan dan

meupakan suatu sistem yang cukup cara-cara evaluasi, penyusunan alat-

kompleks. Dalam pelaksanaannya, alat evaluasi, pengolahan, dan

berbagai variabel perlu diperhatikan penggunaan hasil evaluasi.

untuk meningkatkan kualitas Pembelajaran merupakan suatu

pendidikan. Adapun variabel- sistem yang terdiri atas berbagai

variabel tersebut antara lain guru, komponen yang saling berinteraksi

fasilitas belajar siswa, lingkungan, dalam usaha mencapai tujuan

kesadaran masyarakat untuk pembelajaran yang telah ditetapkan.

3
Setiap proses pembelajaran melakukan penilaian yang didahului

berlangsung, penting bagi seorang dengan pengukuran. Pengukuran

guru maupun peserta didik untuk hasil belajar adalah cara

mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengumpulan informasi yang

tersebut. Hal ini hanya dapat hasilnya dapat dinyatakan dalam

diketahui jika guru melakukan bentuk angka yang disebut skor.

evaluasi, baik evaluasi terhadap Penilaian hasil belajar adalah cara

proses maupun produk pembelajaran. menginterpretasikan skor yang

Evaluasi memiliki arti lebih diperoleh dari pengukuran dengan

luas daripada penilaian. Dengan kata mengubahnya menjadi nilai dengan

lain di dalam evaluasi tercakup di prosedur tertentu dan

dalamnya penilaian. Siapapun yang menggunakannya untuk mengambil

melakukan tugas mengajar, perlu keputusan. Sebenarnya penilaian

mengetahui akibat dari pekerjaannya. hasil belajar sudah mencakup

Pendidik harus mengetahui pengukuran hasil belajar, sehingga

sejauhmana peserta didik telah instrumen/ alat pengukuran sering

menyerap dan menguasai materi disebut sebagai instrumen/alat

yang telah diajarkan. Sebaliknya, penilaian. Ada sebagian ahli

peserta didik juga membutuhkan pendidikan menyamakan arti

informasi tentang hasil pekerjaannya. evaluasi dengan penilaian, tetapi

Hal ini hanya dapat diketahui jika sesungguhnya evaluasi memiliki arti

seorang pendidik (guru) melakukan yang lebih luas, yaitu penggunaan

evaluasi. Sebelum melakukan hasil penilaian untuk mengambil

evaluasi, maka guru harus keputusan, seperti untuk menentukan

4
kelulusan, penempatan, penjurusan, perbaikan kegiatan yang akan

dan perbaikan program. dilaksanakan berikutnya.

Evaluasi hasil belajar merupakan Di samping itu, baik buruknya

serangkaian kegiatan untuk evaluasi ada ditangan guru sebagai

memperoleh, menganalisis, dan evaluator. Guru harus

menafsirkan data tentang proses dan bertanggungjawab atas pelaksanaan

hasil belajar peserta didik yang proses pembelajaran. Artinya, guru

dilakukan secara sistematis dan harus bertanggung jawab juga

berkesinambungan, sehingga tentang proses dan hasil belajar

menjadi informasi yang bermakna peserta didik. Tanggung jawab

dalam pengambilan keputusan. Jadi, tersebut dapat ditunjukkan dengan

evaluasi mencakup penilaian melakukan kegiatan evaluasi yang

sekaligus pengukuran, namun alat baik. Hasil evaluasi harus betul-betul

evaluasi sering disebut juga alat dapat dipertanggungjawabkan dan

penilaian. Evaluasi merupakan bermakna bagi semua pihak. Oleh

kegiatan yang penting dan harus sebab itu, guru harus mengetahui dan

dilakukan dalam kegiatan memahami prosedur evaluasi dengan

pembelajaran. Melalui evaluasi dapat sebaik-baiknya. Berikut akan

diperoleh berbagai informasi dikemukakan prosedur evaluasi

mengenai kegiatan yang telah berdasarkan langkah demi langkah.

dilaksanakan. Selanjutnya, informasi Tes sebagai alat evaluasi dalam

yang diperoleh dapat digunakan pendidikan mempunyai peran yang

sebagai nahan refleksi untuk penting dalam mengukur prestasi

hasil belajar siswa. Arikunto

5
(2009:57) menyatakan bahwa sebuah menjaga kerahasiaan dari soal

tes yang dikatakan baik sebagai alat ulangan akhir itu sendiri agar tidak

pengukur harus memenuhi bocor sebelum ujian dilaksanakan,

persyaratan, yaitu memiliki validitas, sehingga perlu diketahui

realibilatas, objektivitas, bagaimanakah kualitas soal-soalnya,

praktikabilitas, dan ekonomis. apakah syarat validitas, reliabilitas,

Sesuai dengan perkembangan tingkat kesukaran dan daya pembeda

dalam dunia pendidikan, maka alat telah terpenuhi ataukah belum, serta

evaluasi yang digunakan harus sesuai apakah sudah dapat menunjukkan

dengan kurikulum yang berlaku saat seberapa jauh kemampuan siswanya

itu. Begitu juga kualitas dari alat terhadap setiap kompetensi dasar

evaluasi diharapkan harus yang harus dicapai pada semester

memperhatikan validitas dan tersebut. Soal dikatakan mempunyai

reliabilitasnya, serta dapat mengukur kualitas yang baik apabila

kompetensi yang diharapkan tercapai mempunyai validitas, reliabilitas, dan

oleh siswanya. Soal ulangan akhir daya beda yang tinggi, serta tingkat

semester bidang studi Bahasa kesukaran yang sedang, dan yang

Indonesia kelas XD yang diujikan di tidak kalah pentingnya, soal tersebut

SMA Negeri 1 Bangli, sebagai salah dapat mengukur kompetensi yang

satu alat evaluasi, sebelumnya tidak diharapkan tercapai. Berlakunya

diujicobakan terlebih dahulu, kurikulum tingkat satuan pendidikan

sehingga belum diketahui validitas (KTSP) sekarang ini keleluasaan

dan reliabilitas dari setiap butir soal guru dalam melakukan penilaian

tersebut. Hal ini dilakukan untuk mulai dari perencanan sampai

6
pelaksanaan, termasuk dalam yang tinggi, dan jika ada beberapa

menyususn soal tes. Butir soal yang soal yang tidak sesuai dengan isi

disusun harus mencakup seluruh kurikulum, maka validitas isi soal

kurikulum, yang kompetensi tergolong rendah. Menurut

dasarnya harus dicapai. Setiap butir Djiwandono (1996: 92), validitas isi

soal hendaknya memiliki validitas isi menuntut adanya kesesuaian isi

artinya alat ukur tersebut memang antara kemampuan yang ingin diukur

benar-benar memuat materi yang dengan tes yang digunakan untuk

akan diukur, sehingga kesesuaian mengukurnya. Cara untuk mengkaji

antara alat ukur dengan isi yang validitas isi adalah dengan

seharusnya diukur benar-benar pendekatan rasional, yaitu

terwujud dalam penuliasan soal. membandingkan antara soal dengan

Validitas isi adalah validitas yang kisi-kisi soal atau kurikulum yang

dilihat dari segi isi sebagai alat telah diajarkan (Thoha, 2003: 112).

pengukur hasil belajar (Sudijono, Menurut Harsiati (2012: 98),

2006: 164). Validitas isi sering pula langkah-langkah untuk mengetahui

dinamakan validitas kurikulum yang validitas isi adalah dengan

berarti bahwa suatu alat ukur dapat membandingkan proporsi kurikulum

dikatakan valid apabila sesuai dengan soal, membandingkan

dengan isi kurikulum yang akan kesesuaian isi butir soal dengan

diukur (Surapranata, 2005: 51). Jika kurikulum, dan membandingkan

keseluruhan soal sesuai dengan isi cakupan materi tes dengan cakupan

kurikulum, maka soal tersebut bisa kurikulum. Semua ini dapat

disimpulkan mempunyai validitas isi dilakukan melalui pendapat ahli

7
(experts). Perhitungan tingkat yang ditempuh dalam penelitian.

kesukaran soal adalah pengukuran Metode penelitian digunakan sebagai

seberapa besar derajat kesukaran alat untuk membantu peneliti dalam

soal. Jika suatu soal memiliki tingkat memecahkan permasalahan yang

kesukaran seimbang (proporsional), telah dirumuskan. Rancangan

maka dapat dikatakan bahwa soal penelitian yang digunakan dalam

tersebut baik. penelitian ini yaitu Penelitian dengan

Dalam tes tersebut apakah soal menggunakan pendekatan deksriptif

ulangan akhir semesternya telah kuantitatif untuk mendeskripsikan

memenuhi syarat-syarat tes yang informasi “apa adanya” sesuai

baik atau belum, sehingga soal dengan variabel-variabel, gejala atau

ulangan semesternya juga dapat keadaan yang diteliti terhadap

dijadikan contoh. Syarat-syarat tes keberhasilan siswa dalam menjawab

yang dimaksud di sini adalah syarat soal yng dibuat oleh guru bahasa

validitas, reliabilitas, daya pembeda, Indonesia dengan menggunakan

tingkat kesukaran, dan syarat yang perhitungan statistik.

paling utama adalah apakah soal Subjek penelitian dalam

ulangan akhir semester tersebut dapat penelitian ini yaitu siswa kelas X.d

mengukur ketercapian setiap SMA N 1 Bangli sedangkan objek

kompetensi dasar yang diharapkan penelitian dalam penelitian ini adalah

tercapai pada semester itu. mencangkup analisis validitas isi,

2. Metode Penelitian daya beda, tingkat kesukaran,

Metode penelitian pada efektivitas option, reliabilitas, dan

prinsipnya adalah prosedur atau cara seberapa besar tingkat ketercapaian

8
siswa dalam menjawab benar dan efektivitas option, reliabilitas, dan

salah tes/soal ulangan akhir semester seberapa besar tingkat ketercapaian

ganjil. siswa dalam menjawab benar dan

Metode yang digunakan dalam salah tes/soal ulangan akhir semester

penelitian ini adalah metode ganjil.

observasi, dan metode wawancara. 3.1 Hasil Penelitian

Untuk mengetahui cara menganalisis 3.1.1 Uji Validitas Isi

validitas isi, daya beda, tingkat Analisis kesesuaian antara isi

kesukaran, efektivitas option, silabus dan isi butir soal ulangan

reliabilitas dan tingkat ketercapaian akhir semester ganjil kelas X.d mata

siswa dalam menjawab benar dan pelajaran bahasa Indonesia terdiri

salah tes/soal ulangan akhir semester dari 25 soal dan 3 soal yang tidak

ganjil menggunakan metode sesuai dengan isi silabus/isi

deskriptif kuantitatif dengan kurikulum yang berarti soal ulangan

menggunakan angka-angka terhadap akhir semester ini tidak memiliki

pencapaian hasil akhir siswa di validitas isi yang tinggi atau dengan

dalam menjawab soal. kata lain validitas isi soal tergolong

3. Hasil dan Pembahasan rendah.

Penelitian ini mengambil 3.1.2 Uji Tingkat Kesukaran

tempat di kelas X.d sekaligus Analisis tingkat kesukaran

menjadi subjek penelitian. butir soal ulangan akhir semester

Sedangkan objek penelitian dalam ganjil kelas X.d mata pelajaran

penelitian ini adalah analisis validitas bahasa Indonesia yang termasuk

isi, daya beda, tingkat kesukaran,

9
dalam kriteria soal mudah 24%, soal Indonesia tidak ajeg atau tidak

sedang 56%, dan soal sulit 20%. reliabel.

3.1.3 Uji Daya Pembeda 3.1.6 Tingkat ketercapaian siswa

Dari analisis daya pembeda, dalam menjawab benar dan salah

butir soal yang termasuk dalam tes/soal ulangan akhir semester

kriteria daya pembeda jelek 40%, ganjil bidang studi bahasa

daya pembeda cukup 32%, daya Indonesia kelas X.d di SMA Negeri

pembeda baik 20%, dan 1 Bangli.

3.1.4 Uji Efektivitas Option. Rata-rata persentase tingkat

Untuk analisis efektivitas opsi ketercapaian siswa yang menjawab

kunci butir soal yang berfungsi benar pada soal ulangan akhir

secara efektif 72%, sedangkan opsi semester ganjil mata pelajaran

kunci butir soal yang tidak berfungsi bahasa Indonesia kelas X.d SMA N 1

efektif 28%, untuk opsi pengecoh Bangli sebesar 52% sedangkan rata-

butir soal yang berfungsi efektif rata perentase tingkat ketercapaian

76%, sedangkan opsi pengecoh butir siswa yang menjawab salah sebesar

soal yang tidak berfungsi efektif 48%.

24%. 3.1.7 Pembahasan

3.1.5 Uji Reliabilitas Dari hasil uji validitas isi

Hasil uji reliabilitas siswa yang menganalisis kesesuaian antara

pada saat mengikuti tes I berbeda isi silabus dan isi butir soal dapat

secara signifikan dengan hasil tes II. disimpulkan bahwa dari 25 butir soal

Berarti soal yang dibuat guru bahasa ualangan akhir semester ganjil mata

pelajaran bahasa Indonesia kelas X.d

10
SMA N 1 Bangli tahun ajaran mudah 24%, soal sedang 56%, dan

2012/2013, terdapat 3 soal yang tidak soal sulit 20%.

sesuai dengan isi silabus/isi Untuk memperoleh prestasi

kurikulum yang berarti soal ulangan belajar yang baik, sebaiknya proporsi

akhir semester ini tidak memiliki antara tingkat kesukaran soal tersebar

validitas isi yang tinggi atau dengan secara normal. Perhitungan proporsi

kata lain validitas isi soal tergolong tersebut dapat diatur sebagai berikut:

rendah. 1) soal sukar 25%, soal sedang 50%,

Dalam analisis kualitas butir soal mudah 25%, atau 2) soal sukar

soal, perhitungan tingkat kesukaran 20%, soal sedang 60%, soal mudah

butir soal ulangan akhir semester 20%, atau 3) soal sukar 15%, soal

ganjil mata pelajaran bahasa sedang 70%, soal mudah 15%.

Indonesia kelas Xd SMA N 1 Bangli Dengan demikian berarti proporsi

tahun ajaran 2012/2013 yang tingkat kesukaran soal ulangan akhir

termasuk dalam kriteria soal mudah semester yang dibuat oleh guru

adalah soal no 1, 3, 10, 16, 17, 19. bahasa Indonesia sudah mendekati

Untuk soal no 2, 4, 7, 8, 9, 11, 12, proporsi normal. Seharusnya,

13, 15, 18, 21, 22, 23, 25 termasuk penyusunan suatu soal dilakukan

dalam kriteria soal sedang, dengan mempertimbangkan tingkat

sedangkan untuk soal no 5, 6, 14, 20, kesukaran soal, sehingga hasil yang

24 termasuk dalam kriteria soal dicapai peserta didik dapat

sukar. Jadi proporsi tingkat menggambarkan prestasi yang

kesukaran soal ulangan akhir sesungguhnya.

semester tersebut adalah untuk soal

11
Dari perhitungan daya kompetensi dengan peserta didik

pembeda soal ulangan akhir semester yang kurang/belum menguasai

ganjil mata pelajaran bahasa kompetensi adalah butir soal nomor

Indonesia kelas X.d SMA N 1 Bangli 1, 2, 3, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15,

tahun ajaran 2012/2013 yang 16, 17, 19, 20, 21, dan 22.

termasuk dalam kriteria daya Setelah tingkat kesukaran

pembeda jelek adalah soal nomor 1, soal dan daya pembeda, selanjutnya

2, 3, 6, 10, 15, 16, 17, 19, 22 (40%), perlu diketahui pula apakah suatu

daya pembeda cukup adalah nomor opsi (alternatif jawaban) dari setiap

7, 8, 11, 12, 13, 14, 20, 21 (32%), soal berfungsi secara efektif atau

daya pembeda baik adalah nomor 4, tidak. Untuk efektivitas fungsi opsi

9, 18, 23, 24 (20%), dan daya pada soal ulangan akhir semester

pembeda sangat baik adalah nomor ganjil mata pelajaran bahasa

5, 25 (8%). Indonesia kelas X.d SMA N 1 Bangli

Dengan demikian soal yang tahun ajaran 2012/2013 adalah

mampu membedakan antara peserta sebagai berikut: 1) untuk opsi kunci

didik yang sudah menguasai yang berfungsi secara efektif adalah

kompetensi dengan peserta didik butir soal nomor 2, 4, 5, 7, 8, 9, 11,

yang kurang/belum menguasai 12, 13, 14, 15, 18, 20, 21, 22, 23, 24,

kompetensi adalah butir soal nomor dan 25, sedangkan opsi kunci yang

4, 5, 9, 18, 23, 24, dan 25, sedangkan tidak berfungsi efektif adalah butir

butir soal yang tidak bisa digunakan soal nomor 1, 3, 6, 10, 16, 17, dan

untuk membedakan antara peserta 19, 2) untuk opsi pengecoh yang

didik yang sudah menguasai berfungsi efektif adalah butir soal

12
nomor 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, didik lebih berhati-hati dan lebih

14, 15, 18, 20, 21, 22, 23, 24, dan 25, baik hasilnya.

sedangkan opsi pengecoh yang tidak Tingkat ketercapaian siswa

berfungsi efektif adalah butir soal dalam menjawab benar dan salah

nomor 1, 3, 10, , 16, 17, dan 19. tes/soal ulangan akhir semester ganjil

Dari hasil uji reliabilitas soal bidang studi bahasa Indonesia kelas

ulangan akhir semester ganjil mata Xd di SMA Negeri 1 Bangli adalah

pelajaran bahasa Indonesia kelas X.d sebagai berikut. Soal nomor 1 tingkat

SMA N 1 Bangli tahun ajaran ketercapaian siswa dalam menjawab

2012/2013 diperoleh kesimpulan benar adalah 100%. Soal nomor 2

hasil tes I berbeda secara signifikan siswa yang menjawab benar adalah

dengan hasil tes II. Berarti soal 13 orang atau tingkat

tersebut tidak ajeg atau tidak reliabel. ketercapaiannya adalah 38,24%

Perbedaan hasil tes I dengan tes II sedangkan siswa yang menjawab

disebabkan oleh beberapa faktor, salah adalah 21 orang (61,76%). Soal

misalnya waktu anatara tes I dengan nomor 3 siswa yang menjawab benar

tes II cukup lama, kemudian adalah 33 orang atau tingkat

diadakan latihan-latihan tambahan ketercapaiannya adalah 97,06%

maka nilai tes II akan lebih besar sedangkan siswa yang menjawab

daripada tes I. Selain itu, karena salah adalah 1 orang (2,94%). Soal

situasi yang berbeda atau nomor 4 siswa yang menjawab benar

pengalaman dari peserta didik pada adalah 15 orang atau tingkat

saat mengikuti tes I, sehingga ketika ketercapaiannya adalah 44,12%

mengerjakan tes yang kedua peserta sedangkan siswa yang menjawab

13
salah adalah 19 orang (55,88%). Soal sedangkan siswa yang menjawab

nomor 5 siswa yang menjawab benar salah adalah 20 orang (58,82%). Soal

adalah 10 orang atau tingkat nomor 10 tingkat ketercapaian siswa

ketercapaiannya adalah 29,41% dalam menjawab benar adalah 100%.

sedangkan siswa yang menjawab Soal nomor 11 siswa yang menjawab

salah adalah 24 orang (70,59%). Soal benar adalah 16 orang atau tingkat

nomor 6 siswa yang menjawab ketercapaiannya adalah 47,05%

benar adalah 7 orang atau tingkat sedangkan siswa yang menjawab

ketercapaiannya adalah 20,59% salah adalah 18 orang (52,95%). Soal

sedangkan siswa yang menjawab nomor 12 siswa yang menjawab

salah adalah 27 orang (79,41%). Soal benar adalah 11 orang atau tingkat

nomor 7 siswa yang menjawab benar ketercapaiannya adalah 32,36%

adalah 11 orang atau tingkat sedangkan siswa yang menjawab

ketercapaiannya adalah 32,36% salah adalah 23 orang (67,64%). Soal

sedangkan siswa yang menjawab nomor 13 siswa yang menjawab

salah adalah 23 orang (67,64%). Soal benar adalah 14 orang atau tingkat

nomor 8 siswa yang menjawab benar ketercapaiannya adalah 41,18%

adalah 13 orang atau tingkat sedangkan siswa yang menjawab

ketercapaiannya adalah 38,24% salah adalah 20 orang (58,82%). Soal

sedangkan siswa yang menjawab nomor 14 siswa yang menjawab

salah adalah 21 orang (61,76%). benar adalah 10 orang atau tingkat

Soal nomor 9 siswa yang menjawab ketercapaiannya adalah 29,42%

benar adalah 14 orang atau tingkat sedangkan siswa yang menjawab

ketercapaiannya adalah 41,18% salah adalah 24 orang (70,58%). Soal

14
nomor 15 siswa yang menjawab ketercapaiannya adalah 38,24%

benar adalah 18 orang atau tingkat sedangkan siswa yang menjawab

ketercapaiannya adalah 52,95% salah adalah 21 orang (61,76%). Soal

sedangkan siswa yang menjawab nomor 22 siswa yang menjawab

salah adalah 16 orang (47,05%). Soal benar adalah 15 orang atau tingkat

nomor 16 tingkat ketercapaian siswa ketercapaiannya adalah 44,12%

dalam menjawab benar adalah 100%. sedangkan siswa yang menjawab

Soal nomor 17 tingkat ketercapaian salah adalah 19 orang (55,88%). Soal

siswa dalam menjawab benar adalah nomor 23 siswa yang menjawab

100%. Soal nomor 18 siswa yang benar adalah 12 orang atau tingkat

menjawab benar adalah 12 orang ketercapaiannya adalah 35,30%

atau tingkat ketercapaiannya adalah sedangkan siswa yang menjawab

35,30% sedangkan siswa yang salah adalah 22 orang (64,70%). Soal

menjawab salah adalah 22 orang nomor 24 siswa yang menjawab

(64,70%). Soal nomor 19 tingkat benar adalah 9 orang atau tingkat

ketercapaian siswa dalam menjawab ketercapaiannya adalah 26,48%

benar adalah 100%. Soal nomor 20 sedangkan siswa yang menjawab

siswa yang menjawab benar adalah 8 salah adalah 25 orang (73,52%). Soal

orang atau tingkat ketercapaiannya nomor 25 siswa yang menjawab

adalah 23,53% sedangkan siswa benar adalah 15 orang atau tingkat

yang menjawab salah adalah 26 ketercapaiannya adalah 44,12%

orang (76,47%). Soal nomor 21 sedangkan siswa yang menjawab

siswa yang menjawab benar adalah salah adalah 19 orang (55,88%).

13 orang atau tingkat 4. Penutup

15
1. Soal ulangan akhir semester berfungsi efektif 76%,

ganjil mata pelajaran bahasa sedangkan opsi pengecoh butir

Indonesia kelas X.d SMA N 1 soal yang tidak berfungsi efektif

Bangli tahun ajaran 2012/2013 24%.

tidak memiliki validitas isi yang 2. Dari hasil uji reliabilitas soal

tinggi atau dengan kata lain ulangan akhir semester ganjil

validitas isi soal tergolong mata pelajaran bahasa Indonesia

rendah. Dari analisis tingkat kelas X.d SMA N 1 Bangli

kesukaran soal yang termasuk tahun ajaran 2012/2013

dalam kriteria soal mudah 24%, diperoleh hasil tes I berbeda

soal sedang 56%, dan soal sulit secara signifikan dengan hasil

20%. Dari analisis daya tes II, berarti soal tersebut tidak

pembeda, butir soal yang ajeg atau tidak reliabel.

termasuk dalam kriteria daya 3. Rata-rata persentase tingkat

pembeda jelek 40%, daya ketercapaian siswa yang

pembeda cukup 32%, daya menjawab benar pada soal

pembeda baik 20%, dan daya ulangan akhir semester ganjil

pembeda sangat baik 8%. Untuk mata pelajaran bahasa Indonesia

analisis efektivitas opsi kunci kelas X.d SMA N 1 Bangli

butir soal yang berfungsi secara sebesar 52% sedangkan rata-rata

efektif 72%, sedangkan opsi perentase tingkat ketercapaian

kunci butir soal yang tidak siswa yang menjawab salah

berfungsi efektif 28%, untuk sebesar 48%.

opsi pengecoh butir soal yang

16
5. Saran lanjut mengenai analisis butir

1. Hendaknya guru mata soal dan analisis perangkat

pelajaran bahasa Indonesia, soal pada sebuah tes ulangan

selaku pengevaluasi agar memerhatikan

pelaksanaan pembelajaran kekurangan-kekurangan yang

dilingkup sekolah, dalam dibuat oleh peneliti sebagai

penyusunan soal terlebih bahan bandingan dan

dahulu memerhatikan kualitas pertimbangan untuk

butir soal dan perangkat soal perbaikan dan

agar soal yang dihasilkan penyempurnaan pelaksanaan

benar-benar memenuhi penelitian.

standar pengukuran. Hal ini 3. Bagi pihak sekolah agar

perlu dilakukan dalam upaya memberikan pelatihan

meningkatkan kualitas soal mengenai kualitas butir soal

ulangan akhir semester. dan perangkat soal khususnya

2. Hendaknya penelitian ini bisa soal pilihan ganda agar

dijadikan penelitian sejenis kemampuan para guru dalam

oleh peneliti lain untuk membuat soal bisa lebih

mengadakan penelitian lebih ditingkatkan lagi.

6. Daftar Pustaka

Arikunto, Suharmini. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT

Bumi Aksara.

17
Arikunto, Suharmini. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT

Bumi Aksara.

Daryanto. 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta

Djiwandono, Soenardi. 1996. Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung:

Penerbit ITB

Harsiati, Titik. 2012. Penilaian dalam Pembelajaran. Malang: UM Press

Thoha, Chabib. 2003. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rajar Lindo

Persada.

18

Anda mungkin juga menyukai