DOSEN PEMBIMBING :
WITA KRISTIANA, S.T., M.T.
NIP. 19770101 200801 2 037
DISUSUN OLEH :
BRAYEN PUTRA PERDANA
NIM. DAB 118 139
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-
Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu tugas dari mata kuliah
Kewirausahan Teknik Sipil.
Dalam penulisan makalah ini, saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wita Kristiana,
S.T., M.T. sebagai dosen mata kuliah Kewirausahan Teknik Sipil yang senantiasa memberi
petunjuk, arahan, dan motivasi selama mengikuti mata kuliah Kewirausahan Teknik Sipil.
Penulis sadar bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sekalian benar-benar dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah
ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
1.3. Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3
2.1. Pengertian Badan Usaha......................................................................... 3
2.2. Persyaratan dan Prosedur Mendirikan Badan Usaha.............................. 6
2.3. Bentuk dan Status Badan Usaha Jasa Konstruksi.................................. 7
2.3.1. Bentuk Usaha Jasa Konstruksi...................................................... 7
2.3.2. Status Badan Usaha Jasa Kosntruksi............................................ 9
2.4. Proses Memperoleh Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK)............. 9
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 12
3.1. Kesimpulan............................................................................................. 15
3.2. Saran....................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Badan usaha
2. Untuk mengetahui persyaratan dan prosedur mendirikan badan usaha
3. Untuk mengetahui apa saja bentuk dan status badan usaha jasa konstruksi
4. Untuk mengetahui proses memperoleh Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi
(SIUJK)
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4) Badan Usaha Campuran, yaitu sebagian modalnya dimiliki swasta dan
sebagian lagi dimiliki oleh pemerintah. Seperti PT Telkom Indonesia, PT
Garuda Indonesia, PT BNI 1946, dan PT Bank Central Asia.
2) Firma
Perusahaan yang didirikan oleh beberapa orang dengan memakai satu nama
untuk kepentingan bersama. Modal perusahaan firma berasal dari setoran langsung
yang terkait dalam kesepakatan firma.
Akan tetapi dalam pembagian laba biasanya didasarkan sesuai pada jumlah
modal yang disetorkan pada masing-masing anggota firma itu sendiri.
4
Contoh perusahaan firma yang ada di Indonesia adalah perusahaan puma,
perusahaan nike, perusahaan firma hukum, perusahaan diadora dan lain sebagainya.
5
5) Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Pengertian diatas tertera dalam Undang-undang No 25 Tahun 1992, sehingga
peranan koperasi sangat berperan aktif dalam mengupayakan untuk meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat.
6
bukti pajak pendapatan (PPN) atas sewa gedung, dan bukti pelunasan PBB. Setelah
itu, Anda akan mendapatkan NPWP beserta surat keterangan terdaftar sebagai
wajib pajak. Dengan nomor inilah, nantinya Anda bisa melaksanakan segala hak
dan kewajiban perpajakan.
7
konstruksi yang memiliki resiko besar, berteknologi tinggi, dan tentunya memakan
biaya dengan nominal besar biasanya dilakukan oleh badan usaha yang berbentuk
perseroan terbatas atau badan usaha asing yang dipersamakan.
Adapun lingkup jenis – jenis usaha konstruksi menurut UU No. 18 Tahun 1999,
yaitu:
1. Perencana konstruksi, yaitu penyedia yang memberikan layanan jasa perencanaan
dalam konstruksi yang meliputi serangkaian kegiatan yang dimulai dari studi
pengembangan hingga penyusunan dokumen kontrak kerja konstruksi. Perencana
konstruksi ini umumnya disebut Konsultan Perencana (team Leader). Ruang
lingkup kegiatannya meliputi kegiatan survei, perencanaan umum, studi
kelayakan proyek, perencanaan operasi dan pemeliharaan. Perencanaan konstruksi
sangat penting untuk dilakukan karena hal tersebut akan terkait dengan persiapan
dokumen tender, metode penentuan besarnya biaya yang diperlukan, jadwal
pelaksanaan, dampak lingkungan, keamanan lingkungan, ketersediaan material,
logistik, ketidaknyamanan publik terkait dengan pekerjaan konstruksi, dan
ketentuan-kentuan lain yang kemungkinan akan terjadi saat pelaksanaan
konstruksi.
2. Pelaksana konstruksi, yaitu penyedia yang memberikan layanan jasa pelaksanaan
pekerjaan konstruksi yang meliputi rangkaian kegiatan atau bagian-bagian dari
kegiatan mulai dari penyiapan lapangan sampai dengan penyerahan akhir hasil
pekerjaan konstruksi. Pelaksana konstruksi disebut dengan Kontraktor
Konstruksi yang menjadi manajer proyek/kepala proyek. Kontraktor bertugas
untuk mengerjakan suatu hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan atau bentuk
fisik lain.
3. Pengawas konstruksi, yaitu kegiatan yang memberikan layanan jasa pengawasan
terhadap jalannya pekerjaan pelaksanaan konstruksi baik sebagian atau
keseluruhan pekerjaan mulai dari penyiapan lapangan hingga proyek diselesaikan.
Sebagai penyedia jasa yang mengerjakan pengawasan disebut sebagai Konsultan
Pengawas (Supervision Engineer).
8
2.3.2. Status Badan Usaha Jasa Konstruksi
Usaha Jasa Konstruksi berbentuk usaha orang perseorangan atau badan usaha,
baik yang berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum.
Kualifikasi usaha bagi badan usaha terdiri atas :
a. Kecil (K)
b. Menengah (M)
c. Besar (B)
Penetapan kualifikasi usaha tersebut di atas dilaksanakan melalui penilaian
terhadap :
a. Penjualan tahunan;
b. Kemampuan Keuangan;
c. Ketersediaan tenaga kerja konstruksi; dan
d. Kemampuan dalam penyediaan peralatan konstruksi
Kualifikasi usaha sebagaimana dimaksud di atas menentukan batasan kemampuan
usaha dan segmentasi pasar usaha Jasa Konstruksi.
Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan kualifikasi usaha diatur dalam
PERMEN PUPR RI No. 07/PRT/M/2019 – Standar Dan Pedoman Pengadaan JASA
KONSTRUKSI Melalui Penyedia.
9
(SBU) yang dimiliki perusahaan. Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang dimaksud adalah
sertifikat yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK).
Berdasarkan klasifikasi usaha jasa konstruksi di Indonesia, IUJK terdiri dari :
SIUJK untuk Perusahaan Jasa Perencana Konstruksi (Konsultan) terdiri dari
Golongan besar (B2 & B1), Golongan menengah (M1), Golongan kecil (K3,K2 &
K1)
SIUJK untuk Perusahaan Jasa Pengawasan Konstruksi (Konsultan), Golongan besar
10
Dokumentasikanlah pengalaman-pengalaman Anda- kontrak, berita acara selesai
proyek- sebagai acuan bagi LPJK untuk meningkatkan kualikasi Anda di bidang jasa
konstruksi.
11
Bila perusahaan Anda hanya menggarap 3 klasifikasi, maka Anda
membutuhkan 4 SKA: 1 penanggungjawab teknik, 3 penanggungjawab
klasifikasi.
Semua SKA harus mengikuti training yang telah ditentukan oleh asosiasi
profesi terkait dan mengikuti wawancara atau membuat sebuah karya ilmiah
sesuai dengan bidang yang mereka pilih sebelum mendapatkan sertifikasi
tenaga ahli (SKA).
12
biaya untuk mengurus SBU sesuai dengan bidang yang Anda garap. Banyak
dokumen yang perlu Anda siapkan bila Anda mau mendapatkan SBU.
Pengurusan SBU ini bisa mengambil waktu kurang lebih 1 bulan bahkan
lebih, tergantung banyaknya SBU yang diproses di LPJK.
Berikut adalah syarat-syarat untuk memperoleh Sertifikasi Badan Usaha
(SBU) :
Akte Pendirian Usaha (PT atau CV)
SK Menteri Hukum dan HAM (Pengesahan)
Surat Keterangan Domisili Usaha
Nomor Pokok Wajib Perusahaan (NPWP)
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Pengusaha Kena Pajak (PKP)
Neraca & Laporan Keuangan Perusahaan
Surat Keterangan Ketrampilan (SKT)/ Surat Keterangan Keahlian (SKA)
Kartu Anggota Assosiasi (KTA)
KTP Pengurus Perusahaan
Kartu Keluarga Penanggungjawab Perusahaan
Pas Foto 4x6 4 lembar
Struktur Organisasi
Tahap 3 : SIUJK
Bila Anda sudah mempunyai SKA dan SBU, barulah Anda bisa mengurus
Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) ke Pemda terkait.
Berikut adalah syarat-syarat untuk memperoleh Surat Ijin Usaha Jasa
Konstruksi (SIUJK) :
Akte Pendirian Usaha (PT atau CV)
SK Menteri Hukum dan HAM (Pengesahan)
Surat Keterangan Domisili Usaha
Nomor Pokok Wajib Perusahaan (NPWP)
13
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Pengusaha Kena Pajak (PKP)
Surat Keterangan Ketrampilan (SKT)/ Surat Keterangan Keahlian (SKA)
Sertfikasi Bada Usaha (SBU)
KTP Pengurus Perusahaan
Pas Foto 4x6 (2 lembar)
Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi penting untuk anda miliki guna memperoleh
izin usaha jasa konstruksi. Melalui tiga tahapan di atas anda akan mudah
mendapatkan SIUJK. Mintalah kantor LPJK memberikan anda banyak masukan
terkait semua persyaratan sehingga mempermudah proses anda mendapatkan surat
izin tersebut.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Badan Usaha adalah kesatuan dari sekelompok orang atau modal yang memiliki
aktivitas yang bergerak dibidang perdagangan atau bidang usaha lainnya dengan
bertujuan untuk menghasilkan laba atau keuntungan.
Persyaratan dan prosedur untuk mendirikan badan usaha adalah sebagai berikut :
a. Pembuatan Akta Perusahaan
b. Mendapat Surat Keterangan Domisili Usaha
c. Mengurus Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
d. Mengurus Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
e. Mengurus Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Bentuk usaha dalam kegiatan jasa konstruksi meliputi usaha perseorangan dan
badan usaha, baik dalam lingkup nasional maupun global baik dalam bentuk badan
hukum maupun bukan badan hukum.
Dalam pengurusan Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) tahapan yang harus
dikerjakan dan wajib ada terlebih dahulu yaitu Sertifikasi Tenaga Ahli (SKA)/Tenaga
Terampil (SKT) dan Sertifikasi Badan Usaha (SBU).
3.2. Saran
Demikianlah pokok bahasan makalah ini yang dapat penulis paparkan. Besar
harapan penulis makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena
keterbatasan pengetahuan, penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini
dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://accurate.id/bisnis-ukm/pengertian-badan-usaha-dan-jenisnya/
https://www.jojonomic.com/blog/badan-usaha/
https://sertifikasi.co.id/cara-mendapatkan-siujk-surat-izin-usaha-jasa-konstruksi/
https://www.putra-putri-indonesia.com/izin-usaha-jasa-konstruksi.html
https://ska-skt.co.id/jasasiujk/
https://smartlegal.id/pendirian-usaha/2018/12/20/tips-mendirikan-badan-usaha/
https://sertifikasi.co.id/cara-mendapatkan-siujk-surat-izin-usaha-jasa-konstruksi/