Anda di halaman 1dari 488

613.

488
le d
k

KODEKS KOSMETIKA
INDONESIA
EDISI II
VOLUME III

2012

KEMENTERlAN KESEHA TAN


REPUBLJK INDONESJA
KEMENTERIAN KESEHAT AN R.I

セ@ DIREKTORAT .JENDERAL
BINA KEFAR\iASlAN DAN ALAT KESEBATAN
セKNL@ n. HR. R.uuru. Said Blok X5 )(avli.og No. <1 - 9 JaIun.1 ]1950
Telp. 520 ] S90 (Huntm&) PES. W19. 5006, S900 Fax s RセsSXN@ 52 ]4876

KAT A PENGANT AR en AKAN PERT AMA


KODEK!\ KOSMETIKA iセd on{s i a@ EDlSIU VOLU M E III

Pujl S>'ukur kita panjal kan ke hadi rat Tuh a!l Yang Maha E$.l. kllreno bu ku Kodeks Kosmeti ka In donesia
F.dlsi II Volum e III telah ウ・ォセ。 ゥ@ 、ゥ \[uセャiョ@ dan dilerbitk an, k ッ、」 ォ セ@ k PU ュ ・ ャゥセ 。@ 1r>d'lOcsia ( KI<I) Edi si II
Volulne III ini merup" kiln penambahnn dari buku KKI !Odisi II Volume II railun 1997, 、セ ョセ。@ prior ilas
pada 「。ィセョ@ baku IG。ョセ@ 、ゥー」イ「ッャィ ォセ ョ@ pada エャsᆪセn@ Ctmlle /'" D""·(.'Iill' (ACD) dan sc rin, di gu nakan
dalam ー・ュ「オ。エセョ@ sed i.an kosmctika.

Pt nyusunan KKI Edisi II Vo lume III dilakukan ウ・ェ。 セ@ laIIUII 20 11. dtngan rntlibalkan Tim Kodeks
Kosmctika Ind'Mluia . Pen),,,sunan lcrsebut leloh melalui proses di skusi dan peno:lusuran literatur yang
ekSiensif. seh ingp menghas ilkan イセヲ・ョNゥ@ セ G 。ョャZ@ leraklual le nlans pcrsyal'1l lan kenmanan. mutu. dan
kcmanfaman 「 セィ。ョ@ kO'ime li ka.

Tcrscdi lnya 「オセ@ KKI e、ゥセ@ 11 vョャオュセ@ III Cctakan P<'ft.1ma Ini dllulrllpkan dapal ュセャクイゥォ。ョ@ manfut
IItgi pl:tnllngk u ォ」ー・ョャ ゥ ョセ@ dunia セ ッウ ュ・エゥ ォ X@ nasioM!. Melalui buku KKt Edisi It vッ ャ オュセ@ III ini. j ug8
dillanlpkan dDp:11 mcndukung upaya pembinaa n dill ""n&8"'i$an セ cャウ LB・ ャ ゥィ@ dalam menjam in セB。ュb ョZi⦅@
mUIU. dan ォBュ。 ョ ヲセ。ャョ@ sc-diRan ォッセ・エゥィ@ di Indonesi ..,

Kcpada semua pihak )'ang Ielah berperan sch ingga buku KK I Edisi 11 Volume 111 Cetakan pHイuッュ セ@ dapat
Icrsedia. kami §8mpaihn lerima kasih dan pengllafgaan yang sclinggi'linuil1ya,

JBkartw, 30 No"ember 20 11

Lind a Sllanggang, ApI .. Ph.D.


1(58050) 19830)200 1

_ _ _ __ _ ,_.II1WI!'I,_ _
__ "QoI_a. _ _ p . . _a._._
... ,....._pa.....,,_ -... ....-,.,..,--
-"'---*-,:111--...:
MNセ@

"
MENTERI KES€Hj\lAH
R(P\JatIK INOO NtSUI.

KEPUTUSAN
MENTERIKESEHATAN R EP UBUK INDONESIA.
NOMOR: 256I1M[NKES/SKfX Jlf2011
T ENTA:\'G
KOI)EKS KOSMETIKA INDONESIA EnIS I Il VOI. UME III

DE'l'C,AN RAHMAT TUHAN YANG MAl-iA [SA


MENTERI KESEHAT AN REP UBUK INDONESIA.

Mcnimba ng : a. bahwa untuk mclcngkapi kebuluhan monngrafi bahan


kosmetika sesuai dengall perkembangan i lmu pengetahuan,
perl u mengesahkan da n mcmberlakukan Kodeks
Kosmetika Indonesia Edisi II Vol ume J1T;
b. bahwa berdasarkan pCrl imbangan sebagalmana dimaksud
dalam humf a, perlu mcnetapkan Keputusan Menteri
Kesehalan tenlang Kodeks Kosmetika Indonesia Edisi II
Vol ume Ill;

Mengingat l. Undang-Undang Nomor 36 Til hun 2009 Icntang Kesehatan


(Lembaran Negara Repunlik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tam ba han Lcmbanm l\ega ra Republ ik Indonesill
Nomor 5063);

2 Peraturan Pcmcrintllh Nomor 72 Ta hlln 1998 tcntllng


Pengamanan Sediaan Farmasi dan AlaI Kesehatan
(Lembaran Ncgara RCPllOlik Indonesia Tahun 1998 Nomor
138, Tamba han Lemoaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3781);

'"
MENTER I KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor


077lMenkes/S KJ[[ III 997 tentang Pengesahan Kodeks
Kosmetika Indonesia Edisi II Volume II Sebagai
Kelanjutan dari Kodeks Kosmetika Indonesia Edisi II
Volume I Tahun 1993;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
I I 44/MENKES/PERlYIII/20 I0 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 20 I 0 Nomor 585);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
I I 75IMENKES/PERlYIII/20 I 0 tentang fzin Produksi
Kosmetika (Berita Negara Republik fndonesia Tahun 20 I 0
Nomor 396);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
I I76IMENKES/PERlYIIl/20 I 0 tentang Notifikasi
Kosmetika (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 20 I 0
Nomor 397);

MEMUTUSKAN

Menetapkan KEPUTUSAN MENTERI KESEHAT AN TENT ANG


KODEKS KOSMETIKA INDONESIA EDISI II
VOLUME III

KESATU Mengesahkan dan memberlakukan Kodeks Kosmetika


Indonesia Edisi II Volume III sebagaimana tercantum dalam
Lampiran yang mempakan bagian tidak terpisahkan dari
Keputusan Menteri ini.

IV
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

KEDUA Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
セ]ャ\^@ tanggal 27 Desember 2011
I'f"'l)-

v
KEMENTERIAN KESEHA TAN R.I

セ@
DIREKTORA T JENDERAL
• • BINA KEFARMASlAN DAN ALAT KESEHATAN
y • .
セGB@ n HR RasWla SaId Blok X5 Kavling No 4 - 9 Jakana 12950
Te1p 5101590 (Hunting) PES 2029,5006.5900 Fax 52964838.5214876

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena buku Kodeks
Kosmetika Indonesia Edisi II Volume IJJ telah selesai disusun dan diterbitkan
tepat waktu. Kodeks Kosmetika Indonesia (KKI) Edisi II Volume III ini
merupakan kelanjutan dari buku KKI Edisi II Volume II Tahun 1997.

Pemilihan bahan baku Kosmetika pada Volume III ini diprioritaskan pada bahan
baku yang diperbolehkan pada ASEAN Cosmetic Directive (ACD) dan sering
digunakan dalam pembuatan sediaan kosmetika serta mengacu pada standard dan
metode penetapan karakteristik mutu yang disesuaikan dengan Japan Standar
Cosmetic Ingredient (JSCI).

KKI edisi II Volume III berisi ketentuan umum , monografi bahan baku dan
lampiran yang merupakan informasi dan penjabaran metode analisis dan
prosedur pengujian dan penetapan seca ra umum, mikrobiologi, kimia dan fisika.

Penyusunan KKI Edisi II Volume In dilakukan oleh Tim Kodeks Kosmetika


Indonesia yang dibentuk melalui keputusa n Direktllr lenderal Bina Kefarmasian
dan Alat Kesehatan .

Dengan menerapkan Cara Prodllksi Kosmetika yang Baik (CPKB) serta


mengaClI pada standar mutu sesuai KKl, diharapkan produk Kosmetika
Indonesia makin meningkat mlltunya dan memberikan jaminan perlindungan
terhadap keamanan dan kesehatan masyarakat serta mampu bersaing di pasar
dalam negeri mallpun intemasional. Secara tidak langsung tersllsllnnya KKI
Edisi II Volume UI akan berdampak positif terhadap perkembangan dan
peningkatan mlltll prodllk kosmetika di Indonesia.

Kepada semlla pihak yang telah berperan berkontribusi aktif, kami sampaikan
banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya dan kami
harapkan kritik dan saran yang membangun lIntuk perbaikan ke depan.

t. M.Kes.
001

VI
KEMENTERlAN KESEHATAN R.I

セ@
DIREKTORAT JEJ'I.'DERAL
• • BINA KEFARMASIAN DAN ALA T KESEHA TAN
:1)., n HR. Rasuna Said Blok X5 Kavling No . 4 - 9 Jakarta 12950
Telp 5201590 (Hunting) PES . 2029, 5006, 5900 Fax. 52964838,5214876

KEPUTUSAN
DIREKTUR JENDERAL BINA KEF ARMASIAN DAN ALA T
KESEHATAN
NOMOR: HK.03.0SN/664/2011
TENTANG

PEMBENTUKAN
TIM PENYUSUN KODEKS KOSMETIKA INDONESIA
DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT
KESEHATAN

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan persyaratan


keamanan, kemanfaatan, dan mutu kosmetika, perlu
dilakukan penambahan monografi Kodeks Kosmetika
Indonesia;
b. bahwa untuk melengkapi monografi bahan kosmetika
dalam Kodeks Kosmetika Indonesia Edisi II Volume II
sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan ilmu
pengetahuan, perlu diterbitkan Kodeks Kosmetika
Indonesia Edisi II Volume III;
c. bahwa nama-nama dalam Keputusan ini dianggap
mampu dan kompeten untuk duduk dalam Tim
Penyusun Kodeks Kosmetika Indonesia;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c, perlu
menetapkan Keputusan Direktur lenderal Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan tentang Pembentukan

VII
Tim Penyusun Kodeks Kosmetika Indonesia Edisi rr
Volume III;

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 ten tang


Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang


Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998
Nomor 138, Tamba han Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 378 1);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 124, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5044);
4. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 200 1 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenan gan, Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Departemen, sebagaimana telah beberapa kali dillbah
terakhir denga n Peratllran Presiden Nomor 64 Tahun
2005 ;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1144/MENKES /PERJVIlT/20 I 0 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehalan Nomor
I I 75/MENKES/PERJVIII120 10 tenlang Izin Produksi
Kosmelika ;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1 I 76IMENKESIPERlYIll/20 10 tentang Notifikasi
Kosmetika;

VIII
8. Perarura n Menteri Kese hatan Rcpublik Indonesia
Nomor 889/MENKES/ PE RJV III/20 11 [entang Sural
landa Regislr3si Apotckcr.

MEM UrUSKAN
M enetapka n KEPUrUSAN DIREKTUR J EN DERAL BI NA
KEFARMAS IAN DA N A LAT KESEHATAN
TENTANG PEMB ENIUKAN TIM PENYUSUN
KOD EK S KOSMETIKA IN DON ESIA ;
Kesa tu Membcntuk Tim PenYllsun Kodeks Kosmet ika
Ind onesia, selan.iutnya dalam Keputusan ini dise but T im
Penyusun dengan susunon keanggotaan sebagalnlana
tercanturn dalam Lampi ran yang rnerupakan bagia n tidak

terpisahkan dari Keputusan ini .

Kedua Tim Pcnyusun sebagalnlA na dimaksud pada d iktum


Kesatu terdiri alas:
I. Tim Pcngarah;
2. T im Ahl i;
3. T im Pe laksana;
4. Dewan Reda ksi;
Keliga Tim Penyusun scbagalnlana dilllaksud dr.lam diktum
kedua rnempun yai tugas ,

Tim Pengarah :
a Memberikan arahan penyl!sunan Kodeks
Kosmetika indonesia Ed isi II Volume III
b. Menetapkan monografi bahan kosmetika yang
akan dimuat da larn Kodeks Kosmetika Indonesia
Edisi II Volume Ill.

IX
C. Memberikan rekomendasi atas pembahasan
seluruh naskah Kodeks Kosmetika Indonesia
Edisi II Volume III .

2. Tim Ahli:
a. Memberikan masukan, saran, dan kriteria dalam
memilih monograti yang akan disusun .
b. Mengadakan koreksi dan penyempurnaan
naskah Kodeks Kosmetika Indonesia Edisi II
Volume [[I yang telah disusun oleh Tim
Pelaksana.

3. Tim Pelaksana :
a. Melaksanakan penyusunan monografi yang
telah ditetapkan oleh Tim Pengarah.
b. Menyiapkan naskah Kodeks Kosmetika
Indonesia Edisi II Volume III untuk diserahkan
kepada Dewan Redaksi.

4. Dewan Redaksi :
a. Membantu Tim Pengarah dalam menyusun draft
Kodeks Kosmetika Indonesia Edisi II Volume
III.
b. Memeriksa dan mengedit naskah Kodeks
Kosmetika Indonesia Edisi II Volume III.
c. Memberikan rekomendasi atas hasil penyusunan
naskah Kodeks Kosmetika Indonesia Ed isi 11
Volume IJJ kepada Direktur JenderaJ Bina
Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

x
Kccmpat Dalam melakukan tugasnya Tim Pe nyus un bcrtanggung
jawab kepada Direklur Je nde ra l B ina Kcfarmasian dan
AlaI Kesehatan ;
Keli ma Masa tugas Tim terhirung mu lal tangga l dilclapkannya
Kepurusan ini sampai dcng.an akh ir T ahun 20 I I;
Keena m Segala biaya yang timbu l da lam pelaksanaan tugas T im
dibebankan pada DIPA Di re ktonu Billa Prod uksi dan
Distribusi Kcfarmasian Tahun 20 II ;
Ketujuh Keputusan illl mulai berla ku scjak tanggal di tclapkan.

Ditctapkan di J!lk arta


Pada langga l 5 Dcsember 20 II
. ..... ......... .. .........
JENDERA L BINA
D!J} ALAI KES EIiAiAN

XI
Lampiran
Keputusan Direktur Jenderal Bina
Kefarmasian Dan Alat kesehatan
Nomor HK.03.0SNI664/2011
Tahun 2011

TIM PENYUSUNAN KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

Penasehat : 1. Ora . Sri Indrawaty,Apt.M.Kes


2. Ora. Kustantinah,S, Apt, M.App.Sc
3. Drs. Ruslan Aspan, Apt, MM

Pengarah : I. Drs. Purwadi, Apt, MM, ME.


2. Ora. Nasirah Bahaudin, Apt, MM
3. Ora. Engko Sosialine M, Apt, MBIO, Med
4. Dr. Setiawan Soeparan, MPH
5. Ora. Mama Linda Sitanggang, PhD
6. Drs. Syamsudin, Apt., M.Si
7. Drs. Siam Subagyo, Apt., M.Si

Penanggung Jawab : 1. Drs. T. Bahdar J. Hamid, Apt, M.Pharm


2. Drs. Hary Wahyu T. , Apt

Ketua I. Ora . ur Ratih Purnama, Apt, M.Si


2. Ora. Kenik Sintawati, Apt

Sekretaris : 1. Ora. Mindarwati , Apt


2. Astini Riani, S.Si., Apt

TimAhli:

I. Prof. DR. Siamet Ibrahim, Apt


2. Prof. DR. Widji Soeratri, Apt, OEA

XII
3. Drs. Syahrial Tahir, Apt
4. Dra. Aniek Mudjiharni, Apt
5. Drs. lanahar Murad, Apt
6. Drs. Ketut Kertawijaya, Apt
7. Dra. Nani Sukasediati,MS,Apt

Tim PeJaksana :

I. Dra. Dettie Yuliati , Apt. Msi


2. Drs. Riza Sultoni , Apt, MM
3. Dita Noviati S A, S. Si, Apt,MM
4. Cici Sri Suningsih, Sh, M.Kes
5. Irawan Naning, SH, MM
6. Dra. Mesra Retty, Apt
7. Dra . Hermini Tetrasari, Apt, M.Si
8. Dra . Sri Murhandini, Apt, M.S i
9. Dra. Ati Setyawati, Apt, M.Si
10. Dra . Aan Risma Uli, Apt, M.S i
1 I. Dra. Hasti Kusuma, Apt
12. Dra . Rini Tria S. , Apt, M.Sc
13. Dra. Yurita Amarya S., Apt, MKM
14. Pulan Widyanati, S.Si, Apt
15 . Sri Purwaningsih, S.Si, Apt
16. Putu Eka Sukarya Diantari, S.Farm, Apt
J 7. Noor Laily Fitria, S.Farm, Apt
18. Helfi Yanti , A.R, S. Si
J9. Yu li a Yu liati Barkah, SH
20. Fajar Ramadhitya Putera, S. Si ., Apt
2 J. Gine Intan P
22. Titiek Sri Widowati
23 . Tukiran
24. Hartini

XIII
Dewan Redaksi :

I. Drs . Janahar Murad, Apt


2. Drs . Syahrial Taher, Apt
3. Drs . Ketut Kertawijaya, Apt
4. Dra . Nani Sukasediati,MS,Apt

XIV
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

DAFTAR lSI

Halaman

Kata Pengantar Cetakan Pertama Kodeks Kosmetika Indonesia


Edisi II Volume III .... ....... ......... .. .... ... ... ...... ..... ............................ .... II

Keputusan Menteri Kesehatan RI No.


256 I IMENKES/SK/XIII20 It tentang Kodeks Kosmeti ka
Indonesia Edisi II Volume III ......... ........... ...... ....... ....... ................. .. III

Kata Pengantar... ......... .... ......... ........ ... ....... .... .. ..................... .. .. .... .. ... VI

Keputusan Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan


No. HK.03.05/V/664/20I I tentang Pembentukan Tim Penyusun
Kodeks Kosmetika Indonesia .............. .. ................................ ............ VI!

Daftar lsi ................ ............................ ... ..... .. ..... .... ..... .... ... ..... ..... ... .. .. XV

Daftar Monografi ... .. .. .... .. .. ..... .. ...... ..... .. ... ...... .... .. ... .. ....... ........ .... ... .. XVI

Daftar Uji Umum, Proses, dan Peralatan ..... .... ................... .. ... ....... .. XXI

Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan RT No.


25611MENKES/SK/XIII20 I I :

t. Ketentuan U mum ....... .......... .. .. .................... ......... .... ................. ..

2. Monografi ... .... .. .... .. .. ... .................................. .. ... .......... ............... 15

3. Uj i Umum, Proses, dan Peralatan ................................ .... .. .. ..... .. . 218

4. Indeks .... .... .......... ...................... .. ............. ..... ..... .. .................. ..... . 439

xv
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

DAFTAR MONOGRAFI

2-A lkil-N-Karboksimetil-N-Hidroksietil Im idazo linium Betain


2-Amino-2-Met iJ-J ,3 Propandiol
2-Amino-2-Metil-l -Propanol
2-(2-H id roksi-5-Meti Ifenil) Benzotriazo I
2-Heksildekanol
2-Metil-2-4-Pentandiol
2-0ktildodekanol
2-0ktildodesil Miristat
2-0ktildodesi lOleat
4-Tert-Butil-4 ' -Metoksidibenzoilmetan
a - Am il Sinamat Aldehida
Aluminium Dihidroksi Alantoinat
Alumin ium Hidroksiklorida
Aluminium Silikat Alam i
Aluminium Silikat Sintetis
Alumunium Stearat
Asam Behenat
Asam Laurat Dietanolamida
Asam Lemak Kelapa Dietanolamida
Asam Lemak Kelapa Monoetanolamida
Asam Lemak Lanolin lsopropil Ester
Asam Sitrat Anhidrat
Asam Stearat Dietanolamida
Askorbil Stearat
Bahan Dasar Sabun
Batil Alkohol
Behenil Alkohol
Benzil Nikotinat
Besi(IIJ) Oksida Merah
Bismu t Oksiklorida
XVI
KOOEKS KOSMETIKA IN DONESIA

Denvat isasi Yla lam Sarang Lebah Dengan Polioksietilen Sorbitol


Desi! Oleat
Dihuti Ihidroksitoillen
Digliserin
Dihidrokolestero l
Diisopropil Adi pat
Dimetil EterDikalillm Glisirizinar
Dinatrium Suksinat
Dipropilen Glikol
DL-Serin
dl-o:-Tokoferil Nikoti nat
D- Panteno l
Eranol Mutlak
Etil Gualazulen Su lfonat
Etilengl ikol Monobutileter
EtiJengJ ikoJ Monostearat
セ@ -Feni leti l Aseral
ri loslerol
Gli seril Gll serhe linar
Gl iseril Monoolea l Lipofi lik
Gliseril Trimiristat
Gl iserin Pekar
Gl isirct inil Stearn!
Gom Ester
Heksi l Laurar
Hcksi ldcsil Dimetiloktanoat
Hidroksisitronelal
Hinokitiol
Isoami l Asc!al
IsobUlil Parahidroksibenzoat
lroparaflll Caif
isoparafin Cair Eneer

XVII
KOO[KS KOSMETIKA INDONESIA

lsopropil Parah idroksihenzoal


lsopropi Jmelh i Ife noJ
Kalsium Fosfat Dibasa KuaJitas DenIal
KAlsium Karbonal Bera t
Kaolin
Karboks ivi ni Ipol imer
Kasein
Klorfenesin
Kolesteril Stearat
Kopolimer Hidroksieti lselulose Dimetildialilamonium Klorida
Kopo limer Metoksieti len Maleal Anhidral
Kresol
Kromium Oksida Ilidral
Kumarin
Lanolin Aselat
Larulan A lkilisokuinoli n Bromida
Laruta n Benzalkonium Klorida
Larulan Benzeton iurn Klorida
Larutan Natrium Lauril Diaminoetilglisinat
Larutan Natrium Lau rilmelil Tau ral
Larula n Penta natrium Dielilenlriamina Pentaasetat
Larutan SeliltrimeliJamonium Sakarinat
Lauriltrimetilamonium Klorida
Linalil Aselal
L-Serill
L-S istein
L-Sistin
Malam Sarang Lebah
Malam Sarang Lebah yang Dipulihka n
Meti l Polisiloksa n
Metil fenil Polisiloksan
Minyak Safflower

XVIII
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

Miristil Dimetil Benzil Amonium Klorida


Miristil Miristat
Natrium Hidroksimetoksibenzofenon Su lfonat
Natrium L-Aspartat
Natrium Lauri Imeti I Taurat
Natrium N- Lauril- L-Glutamat
Natrium N- Miristil- L-Glutamat
Natrium N-Stearoi l- L-Glutamat
Natrium Pirosu lfit
Natrium Poliakrilat
Natrium Polioks ietilen Alkilfenileter Fosfat
Natrium Su lfit Anhidrat
Natrium Tembaga Klorofilin
Natrium セl。オイゥャュョッーエ@

Nitroselulosa
y -Nonalakton
y-O ri sano l
Ortofen il fenol
Parafin
Pati Beras
Pati Kentang
Pepsin Bersakarosa
Polioksietilen Alkilfenileter Fosfa t
Polivini Ipirolidon
Propilen Glikol
Retinol Asetat
Retinol Palmitat
Serbuk Susu Sk im
Setanol
Seti I Miristat
Setiltrimetilamonium Bromida
Setiltrimetilamonium Klorida
XI}{
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

Sikloheksan
Sinamil Alkohol
Sinoksat
Sitronelal
Sitronelol
Skualen
Sorbitan Monoisostearat
Sorbitan Seskuistearat
Sorbitan Tri stearat
Steariltrimetilamonium Klorida
T ingtllr lahe
Trieta nolamin Polioksietilen Alkilfenileter Fosfat
Trietanolamina Polioksietilen Laurileter Sulfat
Trigliseri da Asam Kaprilat/Asam Kaprat
Trii sopropa nolam ina
Xi litol

xx
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

DAFTAR UJI UMUM, PROSES DAN PERALATAN

l. Metode Perbandingan Serapan


2. Senyawa Tidak Larut Asam
3. Senyawa Larut Asam
4. Bilangan Asam
5. Uji Batas Amonium
6. Surfaktan Anionik
7. Uji Batas Arsen
8. Titik Didih Dan Jarak Destilasi
9. Uj i Batas Klorida
10. Titik Pengkabutan
I I. Titik Beku
12. Titrasi Elektrometri
13. Bilanga n Ester
14. Uji Batas Fluor
15 . Kromatografi Gas
16. Uji Batas Logam Berat
17. Bilangan Hidroksil
18. Spektrofotometri Inframerah
19. Bilanga n lodum
20. Uji Batas Besi
21. Uji Batas Timbal
22 . Gas Cair
23. Kromatografi Cair
24. Susut Pengeringan
25. Susut Pemijaran
26. Caira n Padanan Untuk Warna
27 . Alat Ukur, Peralatan
28. Titik Lebur
29. Uji Metanol Dan Aseton
30. Pen eta pan Metoksil

XXI
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

31. Penetapan Nitrogen


32. Residu Tidak Menguap
33 . Rotasi Optik
34. Metode Pembakaran Labu Oksigen
35. Kromatografi Kertas
36. Uji Parfum
37. Penetapan Ph
38. Uj i Kualitatif
39. Zat Mudah Terarangkan
40. Pereaksi Dan Larutan Pereaksi
41. Baku Pembanding
42. Indeks Bias
43 . Si sa Pemijaran
44 . Bilangan Penyabunan
45 . Titik Lunak
46. Bobot Jenis
47 . Volume Spesifik
48 . Spektrofotometri
49 . Larutan Baku
50. Larutan Volumetrik
51 . Uji Batas Sulfat
52 . Kromatografi Lapis Tipis
53 . Zat Tidak Tersabunkan
54. Viskositas
55 . Penetapan Kadar Vitamin A (Metoda Karl Fischer)
56. Zat Laru! Air

XXII
LAMPlRAN
SK MENTER! KESEHATAN
NO. 2561/MENKES/SK/XII/2011
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 1-

LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHA T AN
REPUBLIK INDONESIA,
NOMOR 2561 IMe nkes/SKJXIII20 II
TENTANG
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA
EDISI II VOLUME III

KODEKS KOSMETIKA INDONESIA EDISI II VOLUME III

KETENTUAN UMUM

JUDUL BUKU

J udul lengkap buku ini adalah Kodeks Kosmetika Indonesia (KKI) Edisi It
Volume III. Buku ini merupakan kelanjutan dari Kodeks Kosmetika Indonesia
edisi II volume II tahun 1997. Jika disebutkan KKI tanpa penjelasan lain, maka
yang dimaksud adalah KKI Edisi II, volume I, volume II dan volume III.
Kodeks Kosmetika Indonesia bertujuan melengkapi Undang-undang Kesehatan
(UU No. 36, 2009) dan Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam Peraturan
Pemerintah No. 102 tahun 2000.

ZAT RESMI

Yang dimaksud dengan zal resmi dalam kosmetika adalah zat yang
monografinya tercantum dalam KKJ.

TATA NAMA

Judul monografi berturut-turut nama Indonesia, nama Inggris dan nama dari
International Nomenclatur Cosmetics Ingredients Dictionary (INOD), diikuti
KOOEKS KOSM£TIKA IND ONESIA

mmus bangun dan Chemical Abslracl Sen/ice (CAS) number di dalam kurung -
besar.
Untuk monografi zat warna kosmelika, d icantumkan ColOllr Index (el) d i
belakang nama IN OO.

Conloh .
ALUMIN I UM omfl)ROKSI ALANTO INAT
Aluminum Oihydro :<y AJl antoiuate
Aldioxa
o
II
AI(OH)P セxn hMc GB G@
" 0
I
"
[5579-8 1-7J

P[HSYARATAN RESM I

Bahan ba ku kosmelika diuji mengi kUli ketenru An ya ng ada dalam monografi,


kcte ntuan um um, uj i lermas uk melooe dan peralatannya, Semua persyaratan
dalam monografi kecuaJi yang d i bawah ini merupakan persyaraulIl untuk zat
resm; te rsebut. Rumus kimia yang diberikan pada aWIII monografi dan
pernyataan yang dib erikan pada sub Judu l Kelanlian dicantumkan dalam
monografi sebagai penjelasan dan tidak lermasu k persyaralan resnti .

BOHOT ATOM DAN RUMUS KJMfA

Bobol atom yang digunakan untuk mcnghilung bobot molekuJ dan faktor-faktor
dalarn p<:netapan kadar dan lain-lain, ada lah bobol atOm yllng tertera dalam
Dafio,. Bobar Atom UnSlir yang di rekomendasi oletl the IUPAC Commission on
Atomic Weights da lam ta hull J981.
KOD£KS KOSMETIKA IN DONESIA

·3·

Bobot molekul dihitung berdasarka n DO/far Bobol Alom Unsur dan di lak uka n
pembulalan sampai 2 angka d i belakang koma.
Ji b susunan kimia suatu zat resmi dikelahui atau secara umum telah dapal
dilerima, maka mmus moleku l, rumus bangun. dan bobot mo leku l d icanrumkan
selelah nama monografi da n d imaksudkan sebaga i informasi dan tidak unl" k
menunj ukkan kem urnian da ri zat. Sedang rumus molekul ya ng d iberikan da lam
spesifikasi, pengujian. dan penetapan kadar menunjukkan zat kimia yang mmni.

A,'lGKA SIGl\lIFIKAN DAI\ toャeraセsi@

Jika balas dinyatakan dalam angka, rnaka batas ala s d:ln batas bawah dari sualu
rentang tersebut ada lah inklusif, sehingg:l re ntang lersebut terdiri dari kedufl nilai
jtu sendiri dan semua nilai yang berad a di antara nya. Balas yang dica ntumka n
dalam kelenlua n dan pengujian monografi, bai k ni l(li lersebut dinyata kan dalam
perscn ata u angka mu tlak, dianggap signifikan sampai angka akhir yang
lerca nrum .
Halas yang diberikan dalam kelentuan dibual mens insal pensgunaan 231 lerseb ul
untuk kosmelika.
Jika dalam monogmfi kadar d inyatakan tida k kurang dari jumlah persentase
tertentu lanpa menyalakan batas atas maka da pal d iarti ka n batas alas adalah
10 1.0%.

Toferans Bfllas-batas (limit) yang dmYfltflkan dalflm kele nluan :t:al res mi dibuat
meng ingal adanya kesalahan pada penelapa n kadM dan ke rusa kan yang dianggap
Tidak berarti .

rEREAKSI DAN LARUTAN PEREAKSI

Kecua li din ya taka n la in, semua pereobi termasuk indikalar dan larUlon pereoksi
yang d iglmakan d:l lam pengujian dan penetapan kadar harus mempunyai mulU
unluk a nalisis.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

-4-

PENGUJIAN DAN PENETAPAN KADAR

Alat atau aparat


Dalam pengujian atau penetapan kadar, perincian ukuran atau jenis tel1entu
wadah atau alat diberikan semata-mata sebagai suatu rekomendasi. Jika
ditentukan labu tentukur atau alat pengukur, alat penimbang atau alat lain , maka
harus digunakan alat tersebut atau alat lain yang akurasinya sekurang-kurangnya
setara (I ihat ALat Ukur, PeraLatan <27».
Jika dalam pengujian atau penetapan kadar, suatl.l instrumen untuk pengukuran
fisika ditentukan namanya dengan jeJas, maka dapat digunakan instrumen lain
dengan sensitivitas dan akurasi yang selara atau Jebih besar.
Jika ditentukan penggunaan sentrifl.ls, dimaksudkan untuk menggunakan alat
dengan radius efektif lebih kurang 20 em dan yang dijaJankan dengan kecepatan
yang cl.lkup untuk memisahkan beningan dalam 15 menit.
Untuk kolom dan tabung kromatografi, kecuali dinyatakan lain, diameter yang
disebut ialah diameter daJam; untuk tabung dan pipa Jain, diameter menunjukkan
diameter luar.
Tangas air Jika harus digunakan tangas air tanpa penjelasan lain mengenai suhu,
dimaksudkan suatu tangas dengan air mendidih l<llat.
Tangas uap Jika harus digunakan tangas uap, biarkan terkena uap mengalir aktif
atau bentuk panas lain yang dapat diatur suhunya dengan uap mengalir.
Tangas es Kecuali jika dinyatakan lain, yang dimaksud adalah tangas yang
berisi es.

Zat asing dan cemaran


Penguj ian terhadap adanya zat asing dan cemaran diberikan I.Intuk membatasi zat
asing tersebut sampai jumlah yang masih dapat diterima .
Walaupun tujuan utama dari kodeks ini iaJah untuk menjamin pemakai zat resmi
mengenai identitas, kadar, kualitas, dan kemurnian, tetapi tidak mungkin untuk
memasukkan daJam tiap monografi cara penguj ian dari setiap cemaran dan
pemalsuan yang mungkin ada , termasuk cemaran mikroba. Sebagai tambahan
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

-5-

dari cara pengujian yang telah diberikan dalam masing-masing monografi, harus
dilakukan cara penguj ian yang sesua i untuk mengetahui adanya cemaran yang
tidak sesuaJ dengan Cara Produksi Kosmetika yang Baik, misalnya cemaran
yang dapat timbul karena perubahan su mber bahan atau perubahan cara
produksi, atau karena masuk dari sumber luar.

Prosedur
Penetapan kadar dan penguJlan digunakan untuk meneta pkan apakah zat
memenuhi persyaratan KKl dalam identitas, kadar, kllalitas, dan kemurnian.
Prosedur otomatik yang menggunakan dasar kimia yang sama dengan cara yang
diberikan dalam monografi diakui pula sebagai cara yang sesua i untuk
menetapkan persyaratan . Prosedur penetapan lain dapat digunakan, jika hasi l
yang diperoleh mempunyai akurasi yang sama. Jika terdapat perbedaan atau
perselisihan pendapat, maka hanya hasil yang diperoleh denga n cara yang
diberikan daJam KKI yang dapat memutuskan.
Dalam melakukan pengujian atau penetapan kadar harus digunakan sejumlah zat
tidak kurang dari yang telah ditetapkan dalam prosedur. Jumlah yang sebanding
lebih besar atau lebih kecil dari jumlah bobot dan volume yang disebutkan dapat
digunakan, jika pengukuran dilakukan dengan akurasi yang sekurang-kurangnya
setara pada semua tahap, seperti penimbangan, pengenceran, d itepatkan
sedemikian rupa hingga mendapat kadar yang sama dengan yang ditetapkan dan
dibllat dengan cara sedemikian rupa sampai memberikan akurasi yang sekurang-
kurangnya setara.
Jika dalam ketentuan monografi toleransi dinyatakan se bagai "dihitung terhadap
zal yang lelah dikeringkan alau terhadap zal anhidral atau zat yang lelah
dipijarkan", cara mengeringkan atau memijarkan zat yang diperiksa sebelum
penetapan umumnya dihilangkan dari Cara penetapan. Pengujian dan penetapan
kadar dapat dilakukan menggunakan zat yang tidak dikeringkan atau dipijarkan
dan hasilnya diperhitungkan terhadap zat yang telah dikeringkan , zat anhidrat,
atau zat yang telah dipijarkan, asal dalam monografi diberikan cara pengujian
Susut pengeringan, Air, atau Sisa pemijaran. Jika adanya air atau zat yang
...
KOOEKS KOSM ETIKA INOON(SIA

mudllh mcnguap dapat mengganggu penetapan kada r, ma ka pengeri ngan


sebelum penetapan kada r harus d isebulkan dalam monografi dan inj hams
dilakllkan.
Istilah lebih kw-ang dalam menyatakan kuanl ilas yang sesuA i yang akan d iambi l
unruk pengujian dan penelapan kadar, menunj ukkan kuanllras dalAm 10 persen
bobot atau volume yang ditentukan. Tetapi bobol atau volume yang diambil,
harus dilimbang atau d iukur seeam saksama dan hasil dihirung berdasarkan
kuanlilas yang tepat diambil.
Jib hanl!; digunakan pipet untuk mengukur vo lume dalam melakukan pengujian
alau penelapan kadar, pipet harlls memcnllhi persyaralan (lihat Alat Ukur,
Peralalan <27». Pipet harus digunakan sedemik ian rupa sehingga kesalahan
lidak melebihi batas yang dinyatakan umuk pipet denga n ukuran tersebut. Jika
ditenlukan menggunakan pipet, dapal diganti buret yang sesuai , yang me men uhi
perSyaralan yang lertera pada AlaI Ukur. Perala/an <27>. Jika harus
menggunakan pipet khusus untuk cairnn kelllal, labu ukur yallg sesuai dapa!
digu nakan.
Pemya taan seperti "25,0 mL" dan "250,0 mg" yang digunakan sehubungan
dengan pengukuran voiumetTjk atau gravimelrik, menunjukkan bahwa kuantitas
terscbut harus "diukur saksama" alau "clitimbang saksama" dalam batas-batas
yang dinyatakan daiam Alai Ukur, Peralatan <27>.
Pengukuran saksama dapat juga dinyatakan dengan kata pipet atau dengan
menambahkan angka 0 dt belakang koma angka terakhir bilangan yang
bcrsangkutan. Misal nya, dengan pern yataan pipel 10 mL atall ukur 10,0 mL,
dimaksudkan buhwa pengukuran harus dilakukan dengan SA ksa rna.
Desikalor Pernyataan dalam desikalor dimaksudkan pcnggu naa n wadah yang
ditutup rapat dengan ukuran dan disain yang sesuai, yang mcmpcrtahankan
allllosflr dengan kelembaban rendah menggunakan silika gel P atau bahan
pengering lainnya.
Desikalor hart/pa udam adalah dcsiblor yang dapat rne mpert8hankan almosfir

dengan ke lembaban rcndah pada tebnan yang dikurangi samptd tidak lebih dari
20 mmH g atau pada teka nan yang disebulkan dalam masing-masi ng monografl.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

-7 -

Pengeringan sampai bobol lelap Pernyataan keringkan sampai bobol lelap


dimaksudkan pengeringan harus diteruskan sampai dua penimbangan berturut-
tunlt tidak berbeda lebih dari 500 f.lg tiap g bahan yang diambil; penimbangan
kedua dilakukan setelah zat dikeringkan lagi selama I jam.
Penyaringan Jika diharuskan menyaring tanpa penjelasan lain, dimaksudkan
cairan disaring melalui kertas saring yang sesuai atau alat penyaring lain sampai
filtrat jernih.
Uji fdenliflkasi Uji Identifikasi digunakan dalam menyesuaikan identitas zat
seperti yang tertera pada etiket. Pengujian tersebut, walaupun khas, tidak cukup
untuk menegakkan bukti identitas, tetapi jika suatu zat gagal dalam memenuhi
persyaratan yang tercantum pad a uji identifikasi, maka zat tersebut mungkin
palsu. Pengujian dan spesifikasi lain dalam monografi sering membantu untuk
membuktikan atau menguatkan identitas zat yang diuji.
Pemijaran sampai bobol lelap Pernyataan pijarkan sampai bobol lelap
dimaksudkan agar pemijaran diteruskan, kecuali dinyatakan lain, lakukan
pemijaran pada suhu 800 0 ± 25 0 sampai dua penimbangan berturut-turut tidak
berbeda lebih dari 500 セャァ@ tiap g zat, penimbangan kedua di lakukan setelah zat
dipijarkan Jagi selama J5 menit.
fndikalor Jika dalam pengujian dan penetapan kadar harus menggunakan
Larnlan Pereaksi (LP) sebagai indikator dalam suatu pengujian atau penetapan
kadar, maka digunakan lebih kurang 0,2 mL atau 3 tetes larutan, kecuali jika
dinyatakan lain. Untuk kanji LP gunakan 3 mL, dan masukkan waktu mendekati
titik akhir.
Bau Istilah "Iidak berbau", "hampir lidak berbau", "bau khas, lemah" atau
variasinya daJam Deskripsi berlaku untuk pemeriksaan setelah zat dibiarkan kena
udara selama 15 menit, baik untuk kemasan yang baru dibuka yang berisi tidak
lebih dari 25 g zat maupun untuk kemasan yang lebih besar, dengan cara
memindallkan lebih kurang 25 g zat ke dalam cawan penguap berkapasitas 100-
mL. Pemberitahuan mengenai bau hanya sebagai penjelasan dan tidak boleh
dianggap sebagai persyaratan kemurnian untuk satuan jumlah tertentu zat,
kecuali jika bau khas secara khusus dilarang dalam monografi.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

-8 -

Pengukuran tekanan Istilah "mmHg" yang digunakan sehubungan dengan


pengukuran tekanan dalam suatu alat, atau tekanan atmosfir dimaksudkan untuk
menggunakan manometer atau barometer yang sesuai, yang dikalibrasi terhadap
tekanan yang diberikan o leh kolom raksa dengan tinggi yang dinyatakan.
Keasaman dan kebasaan
Kecuali dinyatakan lain, keasaman dan kebasaan ditetapkan dengan kertas
lakmus. Untuk menyatakan keasaman dan kebasaan lebih teliti, dinyatakan
dengan nilai pH.

Tabel Keasaman Kebasaan

Pernyataan Rentang pH
Agak asam 5 -6,5
Asam lemah 3-5
Asam kuat ::;3
Agak basa 7,5 - 9
Basa lemah 9 - \I
Basa kuat 2: 11

Larutan Kecuali jika dinyatakan lain dalam monografi, semua ianJtan dalam
pengujian dan penetapan kadar dibuat menggunakan Air.
Pernyataan seperti "( I dalam 10)" atau "( I menjadi 10)" diartikan bahwa I
bagian volume cairan harus diencerkan dengan, atau J bagian bobot zat padat
harus dilarutkan dalam, pengencer atau pelarut secukupnya untuk membuat
volume akhir J 0 bagian volume.
Pernyataan seperti "(20:5 :2)" diartikan bahwa angka berturut-turut tersebut
bagian volume dari cairan yang harus dicampllr, kecuali jika dinyatakan lain.
Tanda "LV" di belakang sllatu larutan volumetrik menunjukkan bahwa larutan
tersebut dibakukan sesuai dengan petunjuk yang diberikan dalam monografi atau
dalam lampiran Lanilan Volume/rile <50>, jadi berbeda dengan larutan dengan
normalitas atau molaritas yang tidak perlu tepat.
KODEKS KOSMETIKA INDO NE SIA
セL@ セ@

Jib da[am pengujian atau penetapan kadar harus digunakan larutan yang
dibakukan dengan kadar teltennl, maka dapat digutJakan [aru tan dengan
normalilas lain, asal perbedaan kadar diperhitungkan.
Sobol jenis Kecuali jika dinyatakan lain, penetapan bobot jeni s d ilakukan pada
suhu 25° /2 5°. Bobot jen is ialah rasio anlara bobot zat di udara pada suhu 25°
dengan bobot air volume sama pada suhu yang sama.
Suhu Kecuali dinyatakan lain, semua suhu dinyalakan dengan derajat Celcius.
Pernyataan suhu ruang dimaksudkan jarak suhu antara 20° dan 30°; suhu ruang
terkendali adalah suhu ruang yang dipertahankan antara 15 " dan 30°
llampa udara lstilah "dalam hampa udara" kecuali dinyatakan lain, diartikan
tekanan kurang dari 20 mmHg. Jika dalam monografi diharuskan mengeringkan
dalam hampa udara di alas zat pengering, maka hams digllnakan desikator
hampa udara, pengering hampa udara berbentuk pislol atau alai pengering hampa
udara lainnya yang sesuai.
Air Jika hams digunakan air dalam pengujian dan penetapan kadar, hams
digunakan Air suling.
Air dan SuslIl pengeringan Jib air hidrat alau air yang dijerap wt ditetapkan
dengan cara litrasi, maka pengujian diberikan di bawah subjudul Air. Jika
penelapan dilakukan dengan jalan mengeringkan zat dalam keadaan tel1entu,
maka pengujian diberikan di bawah subjudul Susu! pengeringan. Susul
pengeringan sering digunakan sebagai subjudul jika kehi langan bobot lelah
diketahui mewakili zat tersisa yang menguap, termasuk pelarut organ ik dan air.

Pemerian lnformasi dalam Pemerian mengena i za t res mi sifatnya re[atif umwn.


lnfonnasi tersebut diberikan unl"lIk mereka yang menggunakan zat terse but,
semala-mata untuk menunjukkan sifat zat yang memenuhi standar monografi.
Sifat terse bu t tidak merupakan persyaratan atau pengujian lIntuk kemu rn ian,
wa laupun secara tidak langsung ha l terseblll dapat membannl dalam pen ilaian
pendahu luan suatu zat.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

-10 -

Kelarutan Pemyataan mengenai kelamtan yang diberikan di bawah subjuduJ


Kelarutan bukanlah persyaratan atau pengujian kemurnian, tetapi diberikan
temtama sebagai keterangan bagi yang memerlukannya. Hanya jika diberikan
pengujian khu sus kelarutan secara kuantitatif, maka ini adaJah pengujian
kemurnian.
Dalam melakukan uji untuk bahan baku kosmetika, pemyataan "Iarut dalam"
atau "bercampur dengan" menunjukkan bahwa larutan zat dalam pelamt jemih
atau bercampur dengan pelamt jemih dalam bagian yang ditentukan dalam
pelamt, tidak terlihat serat atau kekemhan lain.
Pernyataan "jemih" atau "praktis jemih" dinyatakan sebagai berikut:
Jernih Pada 0,2 mL Larutan pembanding kekeruhan, tambahkan air hingga 20
mL, kemudian tambahkan I mL enceran asam nitrat P (1 dalam 3), 0,2 mL
lam tan dekstrin P (I dalam 50) dan I mL perak nitrat LP dan diam.kan selama
IS menit. Larutan uji tidak lebih kemh dari larutan di atas.
Praktis jernih Pada 0,5 mL Lanttan pembanding kekeruhan, tambahkan air
hingga 20 mL, kemudian tambahkan I mL enceran asam nitrat P (I dalam 3),
0,2 mL lam tan dekstrin P (1 dalam 50) dan I mL perak nitrat LP dan diam.kan
selama IS menit. Larutan uji tidak lebih keruh dari lamtan di atas.
Lanttan pembanding kekeruhan 14, I mL asam klorida 0, I M, masukkan ke
dalam labu tentukur 50-mL, tambahkan air sampai tanda. Pipet 10 mL ke dalam
labu tentukur 1000-mL, tambahkan air sampai tanda.

Perkiraan kelamtan zat resmi ditunjukkan dengan istilah sebagai berikut :

Bagian dari pelarut yang


Istilah deskriptif diperlukan untuk melarutkan
I bagian zat.

Sangat mudah larut Kurang dari I

Mudah larut Dari I sampai 10

Larut Dari 10 sampai 30


KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 11-

Agak sukar lamt Dari 30 sampai 100

Sukar Iamt Dari 100 sampai 1000

Sangat sukar lamt Dari 1000 sampai 10.000

Praktis tidak lamt Lebih dari 10.000

Zat resmi yang lamt, jika dilamtkan, dapat memperlihatkan sesepora kotoran
fisik, misalnya fragmen kertas saring, serat dan partikeJ yang sangat kecil,
kecuali jika dalam monografi dibatasi atau dilarang dengan pengujian tertentu
atau spesifikasi lain .

WADAH DAN PENYIMPANAN


Wadah
Wadah adalah barang yang memuat zat dan yang langsung berhubungan dengan
zat tersebut.
Tu/up adalah bagian dari wadah.
Sebelum diisi, wadah hams dibersihkan dan dikeringkan. Mungkin diperlukan
cara pembersihan dan tindakan pencegahan khusus untuk menjamin agar zat
tidak tercemar benda asing.
Wadah tidak boleh mempengamhi zat yang ditempatkan di dalamnya, baik
secara fisik maupun secara kimia, sehingga membah kadar, kualitas atau
kemurnian dari zat tersebut menjadi tidak memenuhi persyaratan resmi.
Wadah tidak /embus cahaya Wadah tidak tembus cahaya melindungi isi
dari efek cahaya, karena sifat khusus komposisi bahan yang dipergunakan
untuk membuat wadah, termasuk pemberian lapisan pada wadah tersebut.
Wadah yang bening dan tidak berwarna dapat juga dibuat tidak tembus
cahaya dengan jalan membungkus dengan bungkus yang tidak tembus
cahaya. Pada etiket wadah harus dicantumkan bahwa bungkus yang tidak
tembus cahaya tersebut diperlukan sampai isi habis dipergunakan.
Jika dalam monografi dinyatakan "terlindung dari cahaya"
dimaksudkan disimpan di dalam wadah tidak tembus cahaya.
Wadah /erlu/up baik Wadah tertutup baik melindungi isi terhadap benda
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 12-

padat dari luar dan terhadap kehilangan isi pada penanganan, pengapalan,
penyimpanan, dan peredaran.
Wadah tertutup rapat Wadah tertutup rapat melindungi isinya dari
kontaminasi cairan, benda padat, atau uap dari luar, dari kehilangan isi, dan
dari perapuhan, pencairan, atau penguapan pada waktu penanganan,
pengapalan, penyimpanan dan peredaran , dan dapat ditutup kembali
dengan rapat.
Wadah tertutup kedap Wadah tertutup kedap tidak dapat ditembus oleh
udara atau gas lain pad a waktu penanganan , pengapalan, penyimpanan
dan peredaran.

Suhu penyimpanan
Dalam beberapa monografi diberikan petunjuk khusus yang berhubungan
dengan suhu dimana zat resmi harus disimpan, karena penyimpanan pada
suhu lebih rendah atau lebih tinggi dianggap mungkin menimbulkan hal-
hal yang tidak diinginkan.
Dingin Suhu tidak lebih dari 8°.
Sejuk Suhu antara 8° dan 15 °. Zat yang harus disimpan di tempat sejuk
dapat disimpan dalam lemari, kecuali jika dinyatakan lain dalam
monografi.
Suhu ruang Suhu antara 20 ° dan 30°.
Suhu ruang terkendali adalah suhu ruang yang dipertahankan secara
termostatik an tara 15 ° dan 30°.
Hangat Suhu antara 30 ° dan 40 0.
Panas berlebihan Suhu di atas 40 ° .
Lemaripendingin adalah suatu tempat dimana suhu dipertahankan secara
termostatik an tara 2° dan 8°.
Lemari pembeku adalah tempat yang dingin dimana suhu dipertahankan
seca ra termosta tik antara _20 ° dan _10 0.
Penandaan Zat resmi dalam KKI harus memenuhi peraturan
perundang-undangan tentang Penandaan Kosmetika yang berlaku .
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

-13 -

BAHAN BERASAL DARI TAN AMAN DAN HEW AN

Persyaratan untuk bahan yang beras a l dari tanaman atau hewan


be r I a k u s e tel a h b ahan-bahan tersebut masuk ke perdagangan; tetapi untuk
bahan yang dimaksudkan hanya untuk pembuatan atau isolasi seperti minyak
atsiri atau zat aktif lainnya, tidak perlu memenuhi persyaratan tersebut.
Pernyataan dari struktur elemen yang dilihat secara mikroskopi dalam serbuk
yang berasal dari tanaman atau hewan dapat dimasukkan dalam
monografi ma s ing-masing sebagai cara untuk menetapkan identitas,
kualita s, atau kemurnian.
Zat asing Bahan berasal dari tanaman dan hewan harus beba s dari
organisme patogen dan sedapat mungkin bebas dari mikroorganisme ,
serangga dan kontaminasi lain dari hewan, termasuk ekskreta hewan.
Bahan tidak boleh memperlihatkan kehilangan warna yang abnormal, bau
yang abnormal, berlendir, atau lain bentuk keru sakan .
Jumlah zat anorganik asing dalam bahan yang berasal dari tanaman atau
hewan, yang diny a takan sebagai Kadar abu tidak lant! dalam asam, tidak
boleh melebihi 2% dari bobot bahan, kecuali jika dinyatakan lain dalam
monografi.
Sebelum bahan tanaman digerus atau diserbuk, batu, debu, gumpalan tanah dan
zat anorganik asing lain harus dibuang dengan cara mekanik atau cara lain
yang sesuai. Dalam perdagangan mungkin jarang untuk mendapatkan
bahan tanaman tanpa campuran zat asing yang tidak berbahaya, yang
biasanya tidak merusak .
Tidak boleh mengandung zat asing atau sisa yang beracun, berbahaya atau
yang merusak. Zat asing terma suk bagian lain tanaman yang tidak
d isebu t termasuk dalam bahan tersebut.
Pengawetan Bahan tanaman dan hewan dapat dilindungi dari infestasi
serangga dan kontaminasi mikroorganisme oleh zat atau proses yang
sesuai, yang tidak meninggalkan si sa yang membahayakan .
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 15-

dinyatakan dengan simbol N yang didahului dengan suatu angka, yaitu jumlah
ekuivalen dari zat yang akan dilarutkan yang dikandung dalam sejumlah pelarut
tertentu yang cukup untuk membuat satu liter larutan .

PENGllKllRAN DALAM PERSEN

Persen konsentrasi dinyatakan dengan cara berikut :


Persen bobo! dalam bobo! (bIb), menyatakan jumlah g suatl.l zat dalam 100 g
larutan atau campuran.
Persen bobol dalam volume (bl v), menyatakan jumlah g suatu zat dalam 100 mL
larutan, dan digunakan untuk pelarut air maupun pelarut lain.
Persen volume dalam volume (vlv), menyatakan jumlah mL dari suatu zat dalam
J 00 mL larutan .
Istilah persen yang digunakan tanpa kualifikasi berarti , untuk campuran zat padat
atau semi-padat, persen bobot dalam bobot; untuk larutan atau suspensi dari
padat dalam zat cair, persen bobot dalam volume; untuk larutan dari cairan-
dalam cairan, persen volume dalam volume; dan untuk larutan gas dalam zat
cair, persen bobot dalam volume.
Sebagai contoh : larutan I persen dibuat dengan melarutkan I g zat padat atau
semipadat, atau I mL dari cairan, dalam pelarut secukupnya rnenjadi 100 mL
larutan.

2-ALKIL-N-KARBOKSIMETIL-N-HIDROKSIETIL IMIDAZOLINIUM
RETAIN
2-Alkyl-N-carboxyethyl-N-hydroxyethyl Imidazolinium Betaine

2-Alkil-N-karboksietil-N -hidroksieti I imidazolinium betain terutama terdiri dari


l-hidroksietil imidazolin terkarboksilasi yang mempunyai gugus N -alkil pada
posisi 2 dengan atom karbon 11 sampai 17. Pada umumnya mengandung
isopropanol , etanol, air, atau campurannya .
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

-16 -

Pemerian Cairan atau setengah pad at, hilling muda sampai eoklat-kuning, bau
khas lemah.
Identifikasi

A. Ukur sejumlah volume zat setara dengan lebih kurang 5 g zat, tambahkan air
100 mL, gunakan larutan ini sebagai Larotan uji. Pada satu tetes Larotan uji
tambahkan 5 mL kloroform P, 5 mL biro bromfenol LP dan I mL asam
klorida encer LP, koeok kuat: terjadi wama kuning pada lapisan kloroform .
B. Timbang lebih kurang 0,5 g zat yang telah dikeringkan pada suhu 105°
selama 4 jam, tambahkan 1,0 g kalsium olcsida P, panaskan: uap yang terjadi
mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
C. Pada I mL Larotan uji yang diperoleh pada A, tambahkan 4 mL air, 2 mL
larutan kobalt(lI) klorida P (I dalam 100): terbentuk endapan putih.

Zat terlarut petroleum-eter Tidak lebih dari 5%; Timbang saksama Jebih
kurang 109 zat yang telah dikeringkan pada suhu 105° selama 4 jam, larutkan
dalam 100 mL air dan 100 mL etanol P. Masukkan larutan ke dalam eorong
pisah, ekstraksi tiga kali, tiap kaJi dengan 50 mL petroleum-eter P. Tambahkan
natrium klorida P jika kedua lapisan tidak terpisah karena terbentuk emul s i.
Kumpulkan ekstrak petroleum-eter, euei tiga kali, tiap kali dengan 50 mL air,
uapkan petroleum-eter di atas tangas air. Keringkan residu pad a suhu 105°
selama 15 menit, timbang.
Logam berat <J 6> Me/ode 2 Tidak lebih dari 20 bpj; lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat, sebagai pembanding gunakan 2,0 ml Lant/an baku
timbal seperti yang tertera pad a Larotan baku < 49> .
Arsen <7> Me/ode 3 Tidak lebih dari 2 bpj ; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g zat, dengan Alat B .

LARUT AN ALKlLISOKUlNOLIN BROMIDA


Alkylisoquinoline Bromide Solution

Larutan Alkilisokuinolin Brornida terutama terdiri dari laurilisokuinolin


KO OEKS セosmetika@ INDO NESIA

·17·

Hromida yang dilarutkan dalam isopropanol, eranol, air arau campurann ya.
Mcngandung Alk ilisolru inolin Bromide sebaga i Laurilisokuinolin Bro m ide,
C 21 Hn BrN (BM. 378,39), tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 120% dari
jumlah ya ng renera pada eriket.
Pemcria n Larutanjernih, kuning muda sampai coklar- me rah, bau khas.
Identifikasi

A. Ukur sejumlah vo lume laruran selara dengan lebi h kurang 5 g


alkilisokuino lin bromida, pekatka n di alas rangas air hingga volume I rnL .
Tambah kan 5 mL asam sulfa! P, panaskan: terjadi gas berwama coklat.
Alirkan gas ke da lam perak nilrat LP: terbentuk kekeruhan berwarna putih.
B. Ukur sejumlah vo lume larutan setara dengan J,O g alkili sokuinolin bromida,
tambahkan e/anvl f' hingga 100 mL: menunjukkan sera pan lIlaksilllum pada
panjang gelombang 233 ± 2 nm.

pH <37> Tilllbang sejumlah larutan selara dengan 1,0 g alki lisokuinol in


bromida sesuai dengan j umlah yang lertera pada eti ker, laru lkan dalam air bebas
korhondioksida P hingga 100 m L pH antara 4,0 da n 6.0.
Za t tc rla rut pet roleum-eter Tidak lebih dari 7%; Ukur saksama sejum lah
volume larutan yang selara denga n lebih kurang 5 g a lkilisolruinolin bromide,
ta mbahkan 50 m l elanol P sambil di kocok, tambahkan 50 ml air. Masukkan
larUlan ke dalam corong pisah, ekstraksi tiga kali, tiap kali dengan 30 mL
pelro!eum-eter P. Kumpulkall ekstrak petroleum-eter, eue i tiga kali, tiap kati
dengan 30 mL enceran elano! P (4 dalam 10), uapkan petroleum-eter di atas
tangas air. Kcnngkan residu pada suhu 105° se lamCl J 5 men it, timbang.
Loga m bera! < 16> Me/ode 2 T idak lebih dari 20 bpj; lakukan penetapan
menggunaka n 1,0 g larutan, sebagai pembanding guna kan 2,0 ml Larutan baku
limbal seperti yang tertera pada LarUlan baku <49>.
Arsc n <7> Me/ode 3 Tidak Jeb ih dari 2 bpj; LakukCln penelapan menggl.lnakan
1,0 g 2:at, dengan A {at B.
Penetap a n ka dar Ukur saksama sejum lah volume larutan setaro de ngan lebih
kurang 0,35 g at kllisoku inolin bromida, uapkan d i aras tangas air sampai kering.
larutkan residu dalam 2 mL Dsam format P, lambahkan 60 mL aseta! anhidrm
KOOEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 18-

P. Titrasi dengan asam perkloral 0, J M LV, tentukan titik akhir secara


potensiometrik. Lakukan penetapan blangko. Hitung persentase, alkilisokuinolin
bromida, C2I Hn BrN, dengan rumus;

A -5 X 3,7839
TV

A adalah volume dalam mL asam perkloral 0,] M LV yang digunakan untuk zat
uji ; B adalah volume dalam mL asam perkloral 0,] M LV yang digunakan W1tuk
blangko; Wadalah bobot dalam mg sampel yang digunakan.

ALUMINIUM DIHIDROKSI ALANTOINAT


Aluminum Dihydroxy Allantoinate
Aldioxa
o

AI(OH),O -{--;;::H-C- N 0
II NH
2

H
I
[5579-81-7]

BM 218,10
Aluminium dihidroksi alantoinat mengandung tidak kurang dari 64,0% dan tidak
lebih dari 80,0% alantoin (C 4H6N 40 3 : 158, 12), dan tidak kurang dari 20,0% dan
tidak lebih dari 27,0% dialuminium trioksida (AI 20 3 : 10 1,96) dihitung terhadap
zat yang telah dikeringkan.
Pemerian Serbuk hablur putih ; tidak berbau.
Identifikasi
A. Pada 0,2 g zat tambahkan 10 mL asam klorida encer P dan didihkan selama
5 menit. Tambahkan 10 mL larutan Jenilhidrazin klorida P (l dalam 100),
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 19-

dinginkan, dan tambahkan 0,5 mL kalium besi(lll) sianida LP dan 1 mL


asam klorida P: teljadi wama merah.
B. Pada 0,2 g zat tambahkan 10 mL as am klorida encer P, larutkan dengan
pemanasan dan dinginkan; larutan memberikan reaksi Aluminium seperti
yang tertera pada Uji Kualitatif < 38> .
Timbal <21> Tidak lebih dari 10 bpj; Timbang saksama lebih kurang 1 g zat,
masukkan ke dalam labu Erlenmeyer, tambahkan 5 mL asam sulfat P dan 5 mL
asam nitrat P , dan panaskan perlahan .
Tambahkan 2 sampai 3 mL asam nitrat P, dan teruskan pemanasan hingga
larutan tak berwarna atau kuning pucat. Dinginkan, tambahkan 10 mL laru tan
jenuh amonium oksalat P dan pekatkan dengan pemanasan sampai terbenruk
asap putih. Dinginkan, tambahkan air secara perlahan hingga 50,0 mL. Lakukan
penetapan menggunakan 25,0 mL.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 4 ,0%; Lakukan pengeringan pada
suhu 105 ° selama 2 jam menggunakan 1 g zat.
Penetapan kadar
A. Alantoin
Timbang saksama lebih kurang 0,5 g zat yang telah dikeringkan. Lakukan
penetapan seperti yang tertera pada Penetapan Nitrogen < 31 > Metode 2.

Tiap mL asam sulfat 0,05 M setara dengan 3,9529 mg C 4H 6N 4 0 3.

B. Dialuminium trioksida
Timbang saksama lebih kurang 0,5 g zat yang telah dikeringkan , tambahkan
20 mL asam nitrat encer P , larutkan dengan pemanasan, tambahkan air
hingga 250 mL. T ambahkan 1 g amonium klorida P dan 3 tetes merah melil
LP, didihkan dan tambahkan amonia LP tetes demi tetes hingga warna
larutan berubah menjadi kuning, saring. Cuci endapan dengan larutan
amonium nilrat P (1 dalam 400) , keringkan endapan bersama kertas saring
dalam oven pada suhu 105°. Setelah kering, pindahkan ke dalam kurs
porselen yang tel ah diketa hui bobot tetapnya, pUarkan hingga bobot tetap.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 20-

ALUMINIUM HIDROKSIKLORIDA
Aluminum Hydroxychloride
Aluminum Chlorohydrate
OH OH

I
O H - - A I - - AI--OH
I

I
CI
I
OH

[ 12042-91-0]

BM 179,49
Aluminium hidroksiklorida mengandung tidak kurang dari 49,0% dan tidak lebih
dari 57,0% aluminium(II) oksida (AI 2 0 J : 101,96) serta tidak kurang dari 15,0%
dan tidak lebih dari 19,0% klor (Cl 35,45) dihitung terhadap zat yang telah
dikeringkan.
Pemerian Serbuk, serbuk hablur, massa tembus cahaya; putih; tidak berbau.
Identifikasi Larutan zat (l dalam 20) memberikan reaksi Aluminium dan
Klorida seperti yang tertera pada Uji Kualitatif <38 > .
Kejernihan dan warna larutan Larutkan 0, 109 zat dalam 10 mL air; larutan
tidak berwama dan praktis jemih.
Logam berat < 16> Metode 1 Tidak lebih dari 20 bpj; Timbang saksama 1,0 g
zat, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL, larutkan dalam 10 mL air,
tambahkan 2 mL QSam asetat encer P dan air sampai tanda. Lakukan penetapan
menggunakan larutan ini sebagai zat uji, dan sebagai pembanding 2,0 mL
Lanltan baku timbal seperti yang tertera pada Lanltan baku <49>.
Besi <20> Tidak lebih dari 0,0 I %; Timbang saksama 1,0 g zat, masukkan ke
dalam labu Erlenmeyer, lal1ltkan dalam 20 mL air, tambahkan 5 mL asam nitrot
encer P, didihkan . Dinginkan, tambahkan air hingga 45 mL. Lakukan penetapan
menggunakan larutan ini sebagai zat uji, dan sebagai pembanding 4,0 mL
Lanltan baku besi seperti yang tertera pada Lanltan baku < 49>.
Arsen <7> Tidak lebih dari 2 bpj (Alat B); Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g zat yang dilarutkan dalam 10 mL air, denganAlat B .
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 20,0%; Lakukan pengeringan pada
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 21-

suhu I 15° selama 3 jam, menggunakan I g zat.


Penetapan kadar
A. Aluminium(lII) oksida
Timbang saksama lebih kurang I g zat yang tel ah dikeringkan, larutkan
dalam air hingga 500 mL. Pipet 10 rnL larutan ini , tambahkan I rnL asam
nitrat P dan didihkan. Dinginkan, atur pH hingga lebih kurang 3 dengan
penambahan amonium asetat 1 M, tambahkan 25,0 mL din atrium edetat
0,01 M LV, dan didihkan selama 5 menit. Dinginkan, atur pH hingga 5-6
dengan penambahan amonium asetat 1 M dan titrasi dengan zink asetat
0,01 M LV menggunakan indikator 0,5 mLjingga xi/enol LP, sampai warna
larutan berubah menjadi ungu merah. Lakukan penetapan blangko.

Tiap mL dinatrium edetat 0,01 M setara dengan 0,5098 mg Al1 0 3

B. Klorin
Timbang saksama lebih kurang 0,25 g zat yang telah dikeringkan ,
masukkan ke dalam labu bersumbat kaca. Larutkan dalam 50 rnL air dan
tambahkan masing-masing 3 mL asam nitrat P dan nitrobenzen P.
Tambahkan 25 ,0 mL perak nitrat 0,1 M LV, kocok kuat, saring, dan titrasi
kelebihan perak nitrat dalam filtrat dengan amonium tiosianat 0,1 M LV
menggunakan indikator 2 rnL besi(JJJ) amonium sulfat LP. Lakukan
penetapan blangko.

Tiap mL perak nitrat 0, 1 M setara dengan 3,54 mg Cl.

ALUMINIUM SILIKAT ALAMI


Natural Aluminum Silicate
Aluminum Silicate
[1327 -36-2]

Aluminium siJikat alami adalah aluminium silikat hidrat yang terbentuk secara
alami.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 22-

Pemerian Serbuk putih; tidak berbau.


Identifikasi
A. Pada 0,5 g zat tambahkan 3 mL asam sulfat P (I dalam 3), dan panaskan
hingga terbentuk asap putih. Dingin.kan, tambahkan 20 mL air dan saring.
Tambahkan amonia LP hingga asam lemah. Larutan memberikan reaksi
Aluminium cara 1 yang tertera pada Vji Kualitatif <38 >.
B. Siapkan butiran dengan me lebur dinatrium amoniumfosfat P pada sengkelit
platina. Sentuhkan butiran ke dalam zat dan lebur kembali ; terbentuk massa
yang tak dapat melebur berwarna opaq dengan struktur menyerupai jaring
setelah pendinginan.
Keasaman atau kebasaan Kocok 5,0 g zat dengan 100 mL air, dan sentrifus:
Larutan bersifat netral.
Garam terlarut Tidak lebih dari 1,6%; 50,0 mL beningan yang diperoleh dari
uji keasaman atau kebasaan, uapkan hingga kering di atas tangas air, pindahkan
residu ke dalam kurs porselen yang telah diketahui bobot tetap , pijarkan pada
suhu 700 0 selama 2 jam, dan timbang.
KJorida <9> Tidak lebih dari 0,021 %; Timbang saksama 5,0 g zat tambahkan
100 mL air, dan didihkan perlahan dengan pengocokan selama 15 me nit.
Dinginkan, tambahkan air sampai dengan volume a wal , dan sentrifus. Pad a 10
mL beningan tambahkan 6 mL asam nih'at encer P dan air hingga 50 mL.
Gunakan 0,30 mL asam klorida 0,01 M sebagai larutan pembanding.
Sulfat <51> Tidak lebih dari 0,48 %; Pada residu yang diperoleh dan UJI

klorida, tambahkan 3 mL asam klorida encer P, dan panaskan di atas tangas air
selama 10 menit, encerkan de ngan air hingga 50 mL, dan saring. Pipet 2,0 mL
filn'at ke dalam labu tentukur 50-mL, tambahkan I mL asam klorida encer P dan
encerkan dengan air sampai tanda. Gunakan 1,0 mL asam sulfal 0,005 M sebagai
larutan pembanding.
Logam berat <16> Metode 4 Tidak lebih dari 40 bpj; Timbang saksama 1,5 g
zat, tambahkan 50 mL air dan 5 mL asam klorida P, dan didihkan hati-hati
selama 20 menit sambi I dikocok, dingin.kan. Sentrifus, pisahkan beningan . Cuci
endapan dua kali, tiap kali dengan 10 mL air, setiap kali pencucian disentrifus,
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 23-

kumpulkan beningan dan air cue ian dan tambah.kan amonia pekat P tetes demi
tetes hingga terbentuk endapan. Tambahkan asam klorida encer P tetes demi
tetes sambil dikocok kuat untuk melarutkan endapan. Panaskan larutan dengan
0,45 g hidroksilamin hidroklorida P, dinginkan, dan tambahkan 0,45 g natrium
asetat P, 6 mL asam asetat encer P dan encerkan dengan air hingga 150 mL.
Gunakan 50,0 mL larutan ini sebagai larutan uji. Sebagai pembanding gunakan
2,0 mL Lan/tan baku timba! seperti yang tertera pad a Lan/tan baku <49> ,
tambahkan 0,15 g hidroksilamin hidroklorida P; 0,15 g natrium asetat P; 2 mL
asam asetat encer P, dan encerkan dengan air hingga 50 mL.
Arsen <7> Tidak lebih dari 4 bpj; Timbang saksama lebih kurang 0,5 g zat,
tambahkan 5 mL asam klorida encer P , panaskan hati-hati dengan pengocokan
hingga mendidih, dinginkan segera dan sentrifus, pisahkan beningan.
Tambahkan 10 mL air pad a residu dan ulangi proses dengan cara yang sarna.
Kumpulkan beningan dan pekatkan hingga lebih kurang 5 mL dengan
pemanasan di atas tangas air. Lakukan penetapan dengan Alat B.
Fluorida < 14> Tidak lebih dari 0,0 1%; Lakukan penetapan menggunakan 10,0
g zat.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 20,0%; Lakukan penetapan pada
suhu 105° selama 3 jam, menggl.lnakan I g zat.
Daya adsorpsi Pad a 0, 109 zat tambahkan 20 mL larutan bini metilen P (3
dalam 2000), kocok selama 15 menit, biarkan selama 5 jam pada sl.lhl.l lebih
kurang 37°, kemudian sentrifus. Pipet I mL beningan dan encerkan dengan air
hingga 200,0 mL. Masl.lkkan 50,0 mL larutan ke daJam tabung Nessler dan amati
secara horizontal atau vertikal dengan latar belakang putih. Lan/tan pembanding
Encerkan 1,0 mL landan bin/ metilen P (3 dalam 2000) dengan air hingga 400,0
mL. Gunakan 50 mL tarutan pembanding; Warna larutan tidak lebih pekat dari
warna Lan/tan pembanding.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 24-

ALUMINIUM SILIKAT SINTETIS


Synthetic Aluminum Silicate
Aluminum Silicate
[ 1327-36-2]

Aluminium silikat sintetis adalah aluminium silikat hidrat yang diperoleh secara
sintetis.
Pemerian Serbuk putih; tidak berbau .
Identifikasi
A. Pada 0,5 g zat tambahkan 3 mL asam sulfat P (I dalam 3), dan panaskan
sampai terbentuk asap putih . Dinginkan, tambahkan 20 mL air dan saring.
Tambahkan amonia LP hingga asam lemah. Larutan memberikan reaksi
Aluminium cara J yang tertera pada Vji Kualitatif <38>.
B. Siapkan butiran dengan melebur dinatrium amoniumfosfat P pada sengkelit
platina. Sentuhkan butiran ke dalam zat dan lebur kembali: terbentuk massa
yang tak dapat dileburkan berwarna opaq dengan struktur menyerupai
jaring setelah pendinginan.
Keasaman atau kebasaan Kocok 1,0 g zat dengan 20 mL air, dan sentrifus:
Larutan bersifat netral.
KJorida <9> Tidak lebih dari 0,021%; Timbang saksama 5,0 g zat tambahkan
100 mL air, dan didihkan perJahan dengan pengocokan selama IS menit.
Dinginkan, tambahkan air sampai dengan volume awal, dan sentrifus. Pada 10
mL beningan tambahkan 6 mL asam nitrat encer P dan air hingga 50 mL.
Gunakan 0,30 mL asam klorida 0,01 M sebagai larutan pembanding.
Sulfat <51> Tidak lebih dari 0,48%; Pada 2,0 mL beningan yang diperoleh dari
uji klorida, tambahkan 1 mL asam klorida encer P dan air hingga 50 mL.
Gunakan 1,0 mL asam sulfat 0,005 M sebagai larutan pembanding.
Logam berat < 16> Metode 4 Tidak lebih dari 30 bpj; Timbang saksama 1,5 g
zat, tambahkan 50 mL air dan 5 mL asam klorida P, dan didihkan hati-hati
dengan pengocokan selama 20 menit. Dinginkan, sentrifus, pisahkan beningan.
Cuci endapan dua ka1i, tiap kali dengan 10 mL air, setiap kali pencucian
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 25 -

disentrifus, kumpulkan beningan dan air cue ian dan tambahkan amonia pekat P
tetes demi tetes hingga terbennlk endapan. Tambahkan asam klorida encer P
tetes demi tetes sambil dikocok kuat untuk melarutkan endapan. Panaskan
larutan dengan 0,45 g hidroksilamin hidroklorida P, dinginkan, tambahkan 0,45
g natrium asetat P, 6 mL asam aselat encer P dan encerkan dengan air hingga
J50 mL. Gunakan 50,0 mL Jarutan ini sebagai larutan uj i. Sebagai pembanding
gunakan 3,0 mL Lanttan baku timbal seperti yang tertera pada Lantlan baku
<49>, tambahkan 0, J5 g hidroksilamin hidroklorida P; 0, 15 g natrium asetat P;
2 mL asam asetat encer P, dan encerkan dengan air hingga 50 mL.
Arsen <7> Tidak lebih dari 2 bpj ; Timbang saksama 1,0 g zat, tambahkan 10
mL asam klorida encer P, panaskan hati-hati, dengan pengocokan hingga
mendidi h, dinginkan dan sentrifus. Tambahkan 10 mL air dan ulangi proses
dengan cara yang sama. Kumpulkan dan pekatkan Jarutan hingga lebih kurang 5
mL dengan pemanasan di atas tangas air, lakukan penetapan dengan Alat B.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 20%; Lakukan pengeringan pada
suhu 105 ° selama 3 jam, menggunakan 1 g zat.

ALUMUNIUM STEARAT
Alumunium Stearate
Aluminum Tristearate
[637-12-7]

BM 877,39
Alumunium Stearat terutama terdiri dari alumunium distearat, mengandung tidak
kurang dari 3,5% dan tidak lebih dari 6,0% alumunium, AI, BM 26.98, dihitung
terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian Serbuk halus plltih, tidak berball atall bau khas lemah.
Identifikasi

A. Pad a 3 g zat tambahkan 20 mL enceran asam klorida P (l daJam 20),


Panaskan di atas tanga s air selama 10 menit sambil sering dikocok. Setelah
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 26-

dingin , tambahkan 30 mL eter P, kocok kuat selama 3 menit dan diarnkan .


Lapisan air memberikan reaksi garam alumunium seperti yang tertera pada
Uji kualitatif<38>.
B. Cuci lapisan eter pada A dengan 20 mL, 10 mL asam klorida encer LP.
Kemudian dengan 20 mL air. Uapkan eter di atas tangas air: tetapkan Titik
lebur <28> Metode 2: residu melebur antara 52-70°.

Zat Iarut air <57> Masukkan 2,0 g zat ke dalam labu Erlenmeyer, tambahkan
80 mL air, sumbat longgar, panaskan di atas tangas air selama 30 menit dengan
sering dikocok. Dinginkan, saring melalui kertas saring kering, cuci dengan
sedikit air. Kumpulkan fiitrat dengan air cucian, tambahkan air 100 mL. Pipet 50
mL larutan, uapkan di atas tangas air, pijarkan: residu tidak lebih dari 10 mg .
Logam alkali tanah dan logam alkali Pad a 2 g zat tambahkan 5 mL air dan 10
mL asam klorida P, didihkan dengan sering dikocok sampai asam lemaknya
terpisah dan jernih, saring selagi panas. Cuci residu dengan 50 mL air panas,
kumpulkan filtrat dengan air cucian, tambahkan 30 mL amonia LP.
Sempurnakan pengendapan dengan penambahan amonium suljida LP,
tambahkan air 200 mL, kocok, saring melalui kertas saring kering. Buang 20 mL
filtrat pertama, tambahkan 0,5 mL asam sulfat P pada 100 mL filtrat, uapkan
sampai kering, pijarkan hingga bobot tetap: bobot residu tidak lebih dari 20 mg.
Logam berat <16> Metode 4 Tidak lebih dari 20 bpj; Panaskan 1,0 g zat hati-
hati , pijarkan secara bertahap. Setelah dingin, tambahkan 2 mL asam klorida P,
dan uapkan di atas tangas air hingga kering. Pada residu tambahkan 20 mL air
dan 2 mL asam asetat encer LP, panaskan selama 2 menit. Setelah dingin,
saring, dan cuci dengan 15 mL air. Kumpulkan filtrat dan air cucian, tambahkan
air hingga 50 mL. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Larntan baku timbal
seperti yang tertera pada Larntan baku < 49> .
Arsen <7> Tidak lebih dari 2 bpj ; Lakukan penetapan menggunakan 1,0 g zat,
ditambah 5 mL asam klorida P (1 dalam 2) dan 20 mL eter, kocok kuat selama 3
menit, diarnkan, pisahkan lapisan air, lakukan pengujian menggunakan Alat C.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 2,0%; Lakukan pengeringan pada
suhu 105° selama 3 jam, menggunakan 1 g zat.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 27-

Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 1 g zat yang telah


dikeringkan, pijarkan dengan hati-hati dengan api kecil. Setelah dingin,
tambahkan 0,5 mL asam nitrat P, uapkan di atas tangas air hingga kering,
pijarkan hingga bobot tetap pada suhu antara 900° dan 1100°. Setelah dingin,
timbang segera sebagai alumunium oksida (AhO): 101.96).

lumlah (mg) Alumunium (AI) = bobot dalam mg alumunium oksida (AI 2 0 3) x


0.5293

a-AMIL SINAMA T ALDEHIDA


a-Amyl Cinnamic Aldehyde
Amyl Cinnamal

ッセ@

[122-40-7]

C I4 H I8 0 BM 202 .30
a-Amil Sinamat Aldehida mengandung tidak kurang dari 98,0% C I4 H I8 0.
Pemerian Cairan jernih kuning muda sampai klming, bau khas .
Identifikasi
A. Tambahkan 1 mL air pad a I tetes zat, aduk, tambahkan 2 tetes natrium
nitroprusida LP dan 2 tetes larutan natrium hidroksida P (3 dalam 10),
aduk: terjadi warna kuning tua, tambahkan 5 tetes asam asetat P: warna
menjadi lebih muda.
B. Tambahkan 5 mL zat ke dalam 20 mL etanol P, tambahkan 1,7 g
hidroksilamin hidroklorida P dan 1,3 g natrium hidroksida P yang
dilarutkan dalam 5 mL air, aduk rata. Diamkan 90 menit: terbentuk hablur
putih. Saring, rekristalisasi menggunakan etanol P: titik lebur antara 73° dan
77°. Lakukan seperti yang tertera pad a Metode 1 dalam Titik lebur <28>.
Bobot jenis <46> Metode 1 0,967- 0,973.
Indeks bias <42> 1,554-1,561.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 28-

Bilangan asam <4> Melode 1 Tidak lebih dari I. Lakukan penetapan


menggunakan 5 g zat.
Kejernihan larutan Masukkan 1,0 mL zat ke dalam 5 mL elanol encer P:
larutan jernih.
Senyawa k10rin Lakukan penetapan menggunakan larutan yang diperoleh pad a
Kejernihan lamlan . Lakukan Penelapan halogen seperti yang tertera pada Uji
Parfilm <36>: memenuhi syarat.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 1,5 g zat, lakukan penetapan
sesuai Melode 2 dari Melode Hidroksilamin (iii) yang tertera pada Kandungan
aldehida dan kelon dalam Uji parfilm <36>. Pemanasan selama 30 menit.

Tiap mL asam klorida 0,5 M selara dengan 101,15 mg C,JiISO

2-AMINO-2-METIL-I-PROPANOL
2-A mino-2-Methyl-l-Propanol
Aminomethyl Propanol
NH2

I
CH 3 CCH 20H

I
CH3

[ 124-68-5)

BM 89,14
2-Amino-2-Metil-I-Propanol mengandung tidak kurang dari 97,0% C 4 H II NO
dihitung terhadap zat anhidrat.
Pemerian Cairan jernih, menyerupai vaselin; tidak berwamaJputih; bau khas.
Identifikasi
A. Pada kertas saring teteskan 2 tetes larutan zat dalam elanol P (I dalam
50), tambahkan 2 tetes ninhidrin-bulanol LP, dan panaskan pada suhu 105°
selama 10 menit; terjadi warna ungu merah sampai ungu .
B. Panaskan 2 mL larutan zat (I dalam 3); terbentuk gas yang mengubah
wama kerlas lakmus merah P menjadi biru .
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 29-

C. Pada 2 mL larutan zat (I dalam 3), tambahkan 0,3 mL kobalt klm'ida LP;
terjadi wama merah sampai ungu merah.
pH <37> Antara 11 ,1 dan 11,7; Lakl.lkan penetapan menggunakan larutan 1,0 g
zat dalam 100 mL air bebas karbon dioksida P
Logam berat < 16> Metode 2 Tidak lebih dari 10 bpj; Lakukan penetapan
menggunakan 2,0 g zat. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Lanttan baku
timbal seperti yang tertera pada Larutan baku <49> .
Arsen <7> Tidak lebih dari 2 bpj; Panaskan hati-hati 1,0 g zat dengan 2 mL
as am sulfat P dan 5 mL asam nitrat P. Tambahkan 2-3 mL asam nitrat P, dan
panaskan sampai larutan menjadi tidak berwarna sampai kl.lning pucat.
Dinginkan dan tambahkan 15 mL larutan jenuh amonium oksalat P, pekatkan
dengan pemanasan sampai terbentuk asap putih. Dinginkan, tambahkan air
hingga 10,0 mL. Lakukan penetapan dengan Alat B.
Air <5 6> Tidak lebih dari 3,0%; Lakukan penetapan menggunakan I g zat.
Sisa Pemijaran <43 > Metode 2 Tidak lebih dari 0,05 %; Lakl.lkan penetapan
menggunakan 2 g zat.
Penetapan Kadar Timbang saksama Jebih kurang 2 g zat, larutkan dalam 75 mL
air, titrasi dengan asam klorida 1 N LV dengan indikator 2 tetes merah metit LP,
warn a larutan berubah dari kuning menj adi merah.

Tiap mL asam klorida 1 N setaro dengan 89,14 mg CJiIlNG.

2-AMlNO-2-METIL-l,3 PROPANDIOL
2-Amino-2-Methyl-l,3 Propandiol
NH2

I
HOH 2C-C--CH 2 0H
I
CH3

BM 105,14
2-amino-2-metil-I,3-propandiol mengandung tidak kurang dari 97,0%,
C4 HII NO}, dihitung terhadap zat anhidrat.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 30-

Pemerian Hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau atau bau khas lemah.
Identifikasi
A. Teteskan 2 tetes larutan zat dalam etanol P ( 1 dalam 50) pada kertas saring,
tambahkan 2 tetes ninhidrin butanol LP, panaskan pad a suhu 105° selama
10 menit: terjadi wama merah ungu sampai ungu.
B. Panaskan 2 mL larutan zat (1 dalam 3): terbentuk uap yang mengubah
lakmus basah menjadi biru.
C. Pada 2 mL larutan zat (l dalam 3) tambahkan 0,3 mL kobalt(lI) klorida LP:
terjadi wama merah sampai merah ungu.
pH <3 7> Antara 10,6 dan 11,2; Lakukan penetapan menggunakan larutan I g
zat dalam 100 mL air bebas karbon dioksida P.
Logam berat < 16> Tidak lebih dari 10 bpj; Lakukan penetapan menggunakan
2 g zat, sebagai pembanding gunakan 20 mL Larotan baku timbal seperti yang
tertera pad a Lanltan baku < 49>.
Arsen <7> Tidak lebih dari 2 bpj; Panaskan hati-hati 1 g zat dengan 2 mL
asam sulfat P dan 5 mL asam nitrat P. Tambahkan perlahan-lahan 2 sampai 3
mL asam nitrat P dan panaskan hingga larutan tidak berwarna sampai kuning
pucat, dinginkan, tambahkan air hingga 10 mL.
Lakukan penetapan dengan Alat B.
Air <56> Tidak lebih dari 2,0%; Lakukan pen eta pan menggunakan 2 g zat.
Sisa pemijaran <43> Metode 2 Tidak lebih dari 0,05%; Lakukan penetapan
menggunakan 2 g zat.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 2 g zat, larutkan dalam 75 mL
air, titrasi dengan asam klorida 1 M LV menggunakan indikator 2 tetes merah
metif L[> sampai warna larutan berubah dari kuning menjadi merah.

Tiap mL asam klorida 1 M setara dengan 105, 14 mg C,)fI ,N02


KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 31-

ASAM BEHENAT

Behenic Acid
Behenic Acid
CH3(CH2 bCOOH
[112-85-6]

BM 340,59
Asam Behenat adalah campuran asam lemak jenuh rantai panjang, memiliki
kandungan utama C 22 H 44 0 2.

Pemerian Serpihan, granul atau hablur, massa padat putih; bau khas.
Identifikasi Lakukan identifikasi dengan cara Kromatograji gas <15>.
Larutan uji Pada 10 mg zat tambahkan 5 mL boron trifluorida-metanol LP, dan
hangatkan di atas tangas air seJama 15 menit. Kemudian cuci dengan 30 mL eter
P, masukkan ke dalam corong pisah, dan kocok dengan 20 mL air. Pisahkan
lapisan eter, keringkan dengan 3 g natrium sulfat anhidrat P, dan saring. Uapkan
eter di atas tangas air, larutkan residu dalam 5 mL heksal1a P.
Laru/an baku Pada 10 mg as am behel1at untuk kromatograji gas P yang
diperiakukan sarna dengan larutan uji .
Prosedur KromatograJ Gas dilengkapi dengan detektor ionisasi nyala ; kolom
baja tahan karat dengan diameter dalam 3,0 mm x 3 m, berisi bahan pengisi
tanah silika kroma/ograji P, dengan ukuran partikel antara 150 dan 180 /lm,
disalut dengan 15% polidietilenglikol suksinat (DEGS); suhu kolom 260°; suhu
injektor 280°; gas pembawa Nitrogen P dengan laju alir 30 mL per menit;
suntikkan secara terpisah sejumlah volume sarna (Iebih kurang 2 ilL) Laru/an uji
dan Larutan baku. Waktu retensi puncak utama Larutan uji sesuai dengan
Laru/an baku.
Suhu lebur <28> Metode 2 Antara 69 dan 80°.
Bilangan asam <4> Metode 2 Antara 160 dan 175; Lakukan penetapan
menggunakan 0,5 g zat.
Bilangan ester < 13> Metode 1 Tidak lebih dari 3.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 32-

Lemak dan minyak mineral Pada 0,5 g zat tambahkan 0,5 g natrium karbonat
anhidrat P, 2 mL etanol P dan 30 mL air, didihkan. Selagi panas terbentuk
larutan jemih atau tidak lebih keruh dari Lan/tan pembanding. Lan/tan
pembanding Pada 0,7 rnL asam klorida 0,01 M, tambahkan 6 mL asam nitrat
encer P dan encerkan dengan air hingga 30 mL, lalu tambahkan 1 mL perak
nitrat LP.
Sisa pemij aran <43> Metode 1 Tidak lebih dari 0,10%; Lakukan penetapan
menggunakan 5 g zat.
Logam berat <16> Metode 2 Tidak lebih dari 20 bpj; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat. Sebagai pembanding gunakan 2,0 rnL Lan/tan baku
timbal seperti yang tertera pad a Lan/tan baku <49>.
Arsen <7> Metode 3 Tidak lebih dari 2 bpj; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g zat, dengan Alat B.

ASAM LAURAT DIETANOLAMIDA

Lauric Acid Diethanolamide


Lauramide DEA
o
II
CH3(CH2)IOC-N(CH2CH20H)2

[120-40-1 ]

BM287,43
Asam Laurat Dietanolamida adalah alkilamida yang diperoleh melalui reaksi
kondensasi asam laurat dengan dietanolamin.
Pemerian Massa menyerupai malam; putih hingga kuning muda; bau khas.
Identifikasi
A. Campur 50 mg zat dengan 0,1 g kalsium oks·ida P, masukkan ke dalam
tabung reaksi kecil, panaskan perlahan; terbentuk gas yang mengubah warna
kertas lakrnus merah P menjadi biru.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 33-

B. Larutkan 1,0 g zat dalam 2 mL hidroksilamin klorida-timolftalen LP,


tambahkan tetes demi tetes larutan kalium hidroksida P-metanol P (2 dalam
25) sampai terjadi warna biru; tambahkan 0,5 mL larutan kalium hidroksida
P-metanol P (2 dalam 25) dan panaskan di atas tangas air selama 30 detik.
Dinginkan, tambahkan larutan asam !dorida P-metanol P (I dalam 5) tetes
demi tetes sampai warna biru hilang, tambahkan 2 tetes besi{JlJ) klorida LP
dan 1 mL larutan asam klorida-metanol P (I dalam 5); terjadi warna ungu
sampai ungu merah.

Suhu Jebur <28> Metode 2 Antara 37 dan 47 °.


pH <37> Antara 9,0 dan 10,7; Larutkan 1,0 g zat dalam 10 mL etanol P,
tambahkan air bebas karbondioksida P hingga 100 mL.

Bilangan amina bebas Tidak lebih dari 35; Timbang saksama lebih kurang 5 g
zat, larutkan dalam 50 mL etanol P dan I mL bini bromo/enol LP dan titrasi
denga n asam klorida 0,5 M LV sampai terjadi warna hijau . Lakukan penetapan
blangko . Hitung bilangan amina bebas dengan rumus:

v x 28,053
W

V adalah volume, dalam mL, asam klorida 0,5 M LVyang diperlukan . Wadalah
bobot, dalam g, zat uji yang digunakan .
Logam berat < 16> Metode 2 Tidak lebih dari 20 bpj; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Lanltan baku
timbal seperti yang tertera pada Lanltan baku < 49> .
Arsen <7> Metode 3 Tidak lebih dari 2 bpj ; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g zat, dengan Alat B .
Sisa Pemijaran <43 > Metode 2 Tidak lebih dari 1,0%; Lakukan penetapan
menggunakan 3 g zat.
KOOUS KOSMETIKA INDONESIA

· 34 ·

ASAI\l LEMAK KELAPA DIETANOLAMIOA

Coconut Fatty Acid Dielhanolamidc


Cocamide D£A
[68603 -42-9)

BM 367,55
Asam Lemalc Kelapa Dietano lamida adalah alkilolamida yang diperoleh dengan
kondensasi a5am lemak kelapa dan dieluno lami na pada perballdingan sarna.
Pcmerlan Cairan laming muda sampai co lelal kekuninga n; hau kllas.
Identifikasi
A. Campurkan 0,05 g zat dengan 0,1 g kalsillm ohido P, masukkan dalam
labung reaksl dan panaskan perlahan; terbelltuk gas yang mengubah warna
kerlns lakmus meroh P menjadi bin!.
B. Lanltkan 1,0 g 7..a,t dalam 2 m1 hidroksilamill klorida-limolfta1ell LP,
ta mhah kan leles demi tetes larutan kalium hidrolcsida P-melallol P (2 dalam
25) sampai [erjadi warna biru; lambahkan 0,5 mL larutan Jea/lllm hidrok.sido
P-melollof P (2 dalam 25) dan panaskan d i alas langas air selama )0 det ik.
Dingi nkan, 13mbahkan laru tan usam "lorida P-melanol P ( I dalam 5) tetes
demi [etes sampai warna hiro hilang, ta mba hkan 2 tetcs besi(/If) klorida LP
dan I rnL larutan asam klorida-melallol P (I da hlill 5); lerjad i wama ungu
sampa i ungu kemerahan.
pH <)7> Antara 9,0 dan 10,7; Lakukan pene13pa n menggun nkan la rutan 1 g zal
dalam 10 mL elallol P, dan tambahkan 100 mL air behas karbon dioksida P.
Subu Icbur asam lemak Amara 23 dan 35 0 ; Larulk an 3 g za t dalam 60 mL
asam klorida P (3 dalam 5), refluks selama 3 jam. Dingin.kan. ekstraksi dua kali,
liap kah dengan 100 mL eter P. Kumpu!ka n ekstrak eter. dan cud elestrak
dengan 50 mL air hingga ai r cue ian tiJak berwarna mera h pada penambahan 5
tetesjingga melif LP. Masukkan ekstrak eter ke dalam wadah ke ring, tambahkan
5 g lIalrium sulfar anhidral P, kocok baik, diamkan )0 meni l, saTing, dan ua pkan
eler P di alas langas air. Kcringkan residu pada suhu 70 0 selama ) 0 meni\.
Tetapkan suhu lebur menurul MelOde 1 sererti te rtera pada Tilik lebur <28>.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 35-

Bilangan amina bebas Tidak lebih dari 40; Timbang saksama lebih kurang 5,0
g zat, larutkan dalam 50 mL etanol P. Titrasi dengan asam klorida 0,5 N LV
menggunakan I mL biru bromo/enol LP sampai terjadi warn a hijau. Lakukan
penetapan blangko. Hitung bilangan amina bebas dengan rumus:

v x 28,053
W

V adalah volume, dalam mL, asam klorida 0,5 M LVyang diperlukan. Wadalah
bobot, dalam g, zat uj i yang digunakan.
Logam berat < 16> Metode 2 Tidak lebih dari 20 bpj ; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Larutan baku
timbal seperti yang tertera pada Larutan baku < 49> .
Arsen <7> Metode 3 Tidak lebih dari 2 bpj; Lakkan penetapan menggllnakan
1,0 g zat, dengan Alai B.
Sisa pemijaran <43> Metode 2 Tidak lebih dari 1,0%; Lakukan penetapan
menggunakan 3 g zat.

ASAM LEMAK LANOLIN ISOPROPIL ESTER


Lanolin fatty acid isopropyl ester
Isopropyl Lanolate
[63393-93-1 ]

Lanolin Asam Lemak Isopropil Ester memiliki kandllngan utama ester lanolin
asam lemak dari isopropanol.
Pemerian Menyenlpai petrolatum atau malam, kuning; bau khas .
Identifikasi Pada 5 g zat, tambahkan 25 mL kalium hidroksida LP, refluks di
atas tangas air selama I jam sambi I sesekali dikocok. Dinginkan, tambahkan 5
tetes jingga melif LP, netralkan larutan dengan penambahan teles demi tetes
asam sulfal encer P, tambahkan I mL asam sulfal encer P dan saring. Pipet 20
mL filtrat, tambahkan 20 mL kalium permanganat LP, panaskan di atas tangas
air, kumpulkan gas yang terbentuk melalui pipa kaca langsung ke kertas saring
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 36-

yang telah dibasahi dengan larutan salisilaldehida P-etanol P (I dalam 4) dan


larutan natrium hidroksida P (3 dalam 10): kertas sa ring berwarna coklat merah.
Bilangan asam <4> Metode J Tidak lebih dari 20; Lakukan penetapan
menggunakan 5 g zat.
Bilangan penyabunan <44> Antara 125 dan 126.
Kejernihan larutan Larutkan 1,0 g zat dalam 10 mL kloroform P dengan
penghangatan: larutan jernih.
Keasaman atau kebasaan Didihkan 5,0 g zat dalam 25 mL air selama 10
menit. Dinginkan dan saring: larutan netra!.
Logam be rat <16> Metode 2 Tidak lebih dari 20 bpj ; Lakukan penetapan
menggunakan l,O g zat. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Lanttan baku
timbal seperti yang tertera pada Lanttan baku <49>.
Arsen <7> Metode 3 Tidak lebih dari 2 bpj; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g zat, de ngan Alat B.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 1,0%; Lakukan pengeringan pada
suhu 105° selama 1 jam menggunakan 1 g zat.
Sisa pemijaran <43 > Metode 3 Tidak lebih dari 0,2%; Lakukan penetapan
me nggunakan 3 g zat.

ASAM SITRAT ANHIDRAT


Anhydrous Citric Acid
Citric Acid
CH 2COOH

HO-C-COOH
I
I
CH COOH
2

[77-92-9]

BM 192,13
Asam sitrat anhidrat mengandung tidak kurang dari 99,5% C 6H s0 7.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 37-

Pemerian Hablur atau granul, bening tidak berwama atau serbuk putih, tidak
berbau, rasa asam kuat.
ldentifikasi Lamtan zat (1 dalam 20) netralkan dengan amoniak LP:
menunjukkan reaksi Sitrat seperti yang tertera pada Uji /cua/ita/if <38> .
Sulfat <51> Tidak lebih dari 0,048%; Lakukan penetapan menggunakan 500
mg zat, dengan lamtan pembanding 0,5 mL asam sulfa/ 0.005 M.
Oksalat Lamtkan 1,0 g zat dalam 2 mL etano/ encer LP. netralkan dengan
amoniak LP, tambahkan 0,2 mL ka/sium bromida LP, diamkan selama 1 jam:
larutan jemih.
Logam berat < 16> Metode 4 Tidak lebih dari 10 bpj ; Larutkan 4,0 g zat dalam
20 mL air, tambahkan amoniak LP tetes demi tetes hingga larutan sedikit basa.
Asamkan dengan asam asetat encer LP, tambahkan 2 mL asam asetat encer LP
dan air hingga 50 mL (Larulan uji) , sebagai pembanding gunakan 4,0 mL
Larntan baku timba/ seperti yang tertera pada Larutan baku <49>.
Arsen <7> Tidak lebih dari 1 bpj; Lakukan penetapan dengan 2 g zat dalam 5
mL air, menggunakan A/at C.
Zat mudah terarangkan <39> Pad a 0,5 g zat tambahkan 5 mL asam sulfat p.
panaskan pad a suhu 90° se1ama I jam: warna lamtan tidak Jebih tua dari cairan
pembanding K.
Sisa pemijaran <43> Metode 1 tidak lebih dari 0, lO%; Lakukan penetapan
menggunakan 1 g zat.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 1,5 g zat, masukkan ke dalam
labu tentukur 250-mL, larutkan dan encerkan dengan air sampai tanda. Pipet 25
mL lamtan, titrasi dengan natrium hidroksida 0. 1 M LV. dengan indikator dua
tetes f enolfta/ein LP.

Tiap mL natrium hidroksida 0.1 M setara dengan 6.404 mg C 6H s0 7


KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 38 -

ASAM STEARA T DIET ANOLAMIDA


Stearic Acid Diethanolamide
Stearamide DEA
o
II
[93-82-3]

BM 371.59
Asam Stearat Dietanolamida merupakan alkilolamida yang diperoleh dari reaksi
kondensasi asam stearat dan dietanolamina yang setara.
Pemerian Senyawa menyerupai Iilin; putih sampai kuning muda; bau khas.
Identifikasi
A. Masukkan campuran 0,05 g zat dan 0,1 g kalsium oksida P ke dalam
tabung reaksi dan panaskan perlahan; terbentuk gas yang mengubah
warna kertas lakmus merah P menjadi biru.
B . Larutkan 1 g zat dalam 2 mL hidroksilamin hidroklorida-timolftalein
LP, teteskan larutan kalium hidroksida-metanol P (2 dalam 25) sampai
terjadi wama biru, kemudian tambahkan berlebih 0,5 mL dan panaskan
di atas tangas air selama 30 detik. Dinginkan, teteskan larutan asam
klorida-metanol P (l dalam 5) sampai warna biru hi lang. Tambahkan 2
tetes besi(IIJ) klorida LP dan 0,7 mL larutan asam klorida-metanol P (I
dalam 5); terjadi wama ungu sampai ungu merah.
C. Lakukan penetapan secara Kromatograji gas < 15 >.
Larutan uji Pad a 3 g zat tambahkan 60 mL asam klorida encer P (3
dalam 5), refluks selama 3 jam sambil sering digoyang. Dinginkan,
pindahkan ke dalam corong pisah dan ekstraksi dua kali , tiap kali
dengan 100 mL eter P, kumpuJkan ekstrak, uapkan di atas tangas air.
Pada residu tambahkan 60 mL larutan asam sulfat-metanol P (I dalam
100) dan refluks selama 1 jam sambil sering digoyang. Dinginkan,
tambahkan 100 mL air dan ekstraksi dua kali , tiap kali dengan 100 mL
eter P . Kumpulkan ekstrak, cuci beberapa kali, tiap kali dengan 50 mL
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 39 -

air hingga air cucian dengan penambahan 5 tetes jingga metif LP tidak
terjadi wama merah. Pindahkan campuran ekstrak eter ke dalam wadah
kering, kocok dengan 5 g natrium sulfat anhidrat P, diamkan se\ama 30
menit, saring dan uapkan filtrat sambil dialiri gas nitrogen P. Larutkan
0,1 g residu dalam 1 mL heksana P.
Lamtan baku Larutkan 0,1 g metil stearat BP dalam 1 mL heksana P.
Prosedur Kromatograf gas dilengkapi dengan detektor ionisasi nyala;
diameter dalam kolom 2-3 nun, panjang kolom 1-3 m, berisi bahan
pengisi tanah silika P yang telah disilanisasi, dengan ukuran partikel
180-250 11m yang disalut dengan 10-20% dietilen glikol suksinat
polyester; suhu kolom lebih kurang 200°; gas pembawa nitrogen P
dengan laju alir lebih kurang 50 mL per menit. Suntikkan secara
terpisah sejumlah volume sama (Iebih kurang I ilL) Larutan baku dan
Lamtan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respon
puncak utama. Waktu retensi puncak utama Larutan uji sesuai dengan
Lamtan baku.
D. Lakukan penetapan secara KromatograJi lapis tipis < 52 >.
Lamtan uji Pada Japisan air yang diperoleh setelah ekstraksi C
tambahkan air hingga 60 mL, ambil 10 mL larutan, uapkan di atas
tangas air sampai kering untuk membebaskan asam klorida. Larutkan
0,02 g residu dalam 10 mL metanol P.
Lamtan baku Larutkan 0,02 g dietanolamin P dalam 10 mL metanol P.
Lamtan pengembang Campuran klor%rm P-metanol P-amoniak pekat
P (13:7:2).
Penjerap Silika gel G P
Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 5 ilL Lamtan uji
dan Lamtan baku pada lempeng kromatografi . Masukkan lempeng ke
dalam bejana kromatografi yang berisi Lamtan pengembang. Biarkan
Lamtan pengembang merambat hingga tiga per empat tinggi lempeng.
Angkat lempeng, tandai batas rambat dan biarkan larutan pengembang
menguap. Masukkan lempeng ke dalam bejana yang jenuh dengan uap
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 40-

iodum P: warna dan harga Rf bercak utama Lan/tan uji sesuai dengan
Lanttan baku.
Suhu lebur <28> Metode 4 Antara 38 dan 490.
pH <37> Antara 9,0 dan 10,7; Lakukan penetapan menggunakan larutan 1,0 g
zat dalam 10 mL etanol P , tambahkan 100 rnL air bebas karbon dioksida P.
Bilangan antina bebas Tidak lebih dari 35; timbang saksama lebih kurang 5 g
zat, Jarutkan dalam 50 rnL eta no I P dan 1 rnL bint bromofenol LP, kemudian
titrasi dengan asam klorida 0,5 M LV sampai terjadi warna hijau. Lakukan
penetapan blangko.
Hitung bilangan amina bebas dengan rumus:

v x 28,053
W

V adalah volume asam kJorida 0,5 M yang digunakan dan W adaJah bobot zat
dalam g.
Logam berat <16> Metode 4 Tidak lebih dari 20 bpj; Timbang saksama lebih
kurang I g zat, leburkan dengan pemanasan bertahap . Dinginkan, tambahkan 2
rnL asam nitrat P dan 5 tetes asam sulfat P, panaskan sampai terbentuk asap
putih, dan pijarkan pada suhu 450-500°. Dinginkan, tambahkan 2 rnL asam
klorida P, dan uapkan di atas tangas air sampai kering. Basahi residu dengan 3
tetes asam klorida P, tambahkan 10 rnL air panas, dan hangatkan selama 2
menit. Dinginkan, tambahkan I tetes fenolftalein LP dan amonia LP sampai
teljadi warn a kemerahan. Tambahkan 2 mL asam asetat encer P, jika perJu
saring, cuci residu dengan 10 mL air. Kumpulkan cairan filtrat dan air cucian,
tambahkan air hingga 50,0 mL. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Lanttan
baku limbal seperti yang tertera pada Lamtan baku <49>.
Arsen <7> Tidak lebih dari 2 bpj ; Timbang saksama lebih kurang I g zat,
tambahkan 10 rnL larutan magnesium nitral-etanol P (I dalam 50), bakar etanol
sampai nyaJa habis, panaskan secara bertahap, dan pijarkan padasuhu 450-5000.
Dinginkan, larutkan residu dalam 3 rnL asam klorida ·e ncer P dengan
penghangatan di atas tangas air, lakukan penetapan dengan Alat C.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 41 -

Sisa Pemijaran <43> Metode 2 Tidak lebih dari 1%; Lakukan penetapan
menggunakan 3 g zat.

ASKORBIL STEARAT
Ascorbyl Stearate

Ascorbyl Stearate
o
I
CH 3(CH 2)16 C -
OH

-OCH 2CH
I --eyo 0

OHJ=\
OH

[25395-66-8]

BM 442 ,59
Askorbil Stearat mengandung tidak kurang dari 93,0% C24H4207 sebagai
askorbil-L-stearat, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan .
Pemerian Serbuk hablur putih; bau khas lemah.
Identifikasi
A. Larutan zat dalam etanol P (l dalam 25); memutar bidang polarisasi ke
kanan.
B. Pada 2 mL larutan zat dalam etanol P (l dalam 100) tambahkan 5 tetes
natrium nitropntsida LP, I tetes natrium hidroksida LP dan 2 mL air,
panaskan di atas tangas air selama 2 menit: terjadi warna biru.
C. Pada 10 mL lamtan zat dalam etanol P (1 dalam 100) tambahkan 0,5 mL
kalium permanganat LP: wama merah larutan segera hiJang.
D. Pada 2 g zat tambahkan 50 mL larutan kalium hidroksida-etanol 0,5 M,
refluks selama I jam, uapkan dengan etanoJ. Setelah dingin, tambahkan
asam sulfat encer P sampai asam, kocok kuat dengan 30 mL eter P,
kumpulkan lapisan eter, dan cuci dua kali, tiap kali dengan 10 mL air.
Uapkan eter di atas tangas air; suhu lebur residu an tara 52 dan 70° yang
ditetapkan dengan Me/ode 2 seperti yang tertera pad a Titik lebur < 28> .
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 42-

Suhu lebur <28 > Metode 1 Antara 115 dan J 18°.


Kejernihan larutan Larutkan 1,0 g zat dalam 100 mL etanol P, dengan
penghangatan hingga suhu 50°: Larutan praktis jemih.
Arsen <7> Tidak lebih dari 2 bpj; Timbang saksama lebih kurang 1 g zat,
tambahkan 20 mL asam nitrat P , dan panaskan hati-hati hingga mencair.
Dinginkan, tambahkan 5 mL asam sulfat P , dan panaskan sampai terbentuk asap
putih. Jika terjadi wama coklat stabil, dinginkan, tambahkan beberapa kali, tiap
kali dengan 5 mL asam nitrat P, dan panaskan tarutan hingga tidak berwarna
atau laming pucat. Setelah dingin tambahkan 15 mL larutan jenuh amonium
oksalat LP, dan panaskan sampai terbentuk asap putih. Dinginkan, tambahkan air
hingga 25,0 mL. Lakukan penetapan dengan Alat C.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 2,0%; Lakukan pengeringan dalam
desikator vakum di atas silika gel P selama 4 jam menggunakan I g zat.
Sisa pemijaran <43 > Metode 1 Tidak lebih dari 0, I 0%; Lakukan penetapan
menggunakan 2 g zat.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 0,3 g zat yang telah
dikeringkan, masukkan ke dalam labu bersumbat kaca. Larutkan dalam 50 mL
etanol P , tambahkan 25 ,0 mL iodum 0,05 M LV, tutup rapat, kocok, dan titrasi
segera dengan natrium tiosulfat 0,1 M LV menggunakan indikator 3 tetes larutan
kanji LP, sampai warna larutan berubah dari biru menjadi tidak berwama .

Tiap mL natrium tiosulfat 0,1 M setara dengan 22,130 mg C 24H 42 0 7.

BAHAN DASAR SABUN

Soap Base

Bahan dasar sabun terutama terdiri dari garam natrium asam lemak.
Pemerian Padat atau setengah padat putih hingga kuning pucat, bau khas .
Iden tifikasi
A. Larutkan 0,2 g zat dalam 10 mL air hangat, kocok: terbentuk kekeruhan dan
gelembung udara.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 43-

B. Larutan yang diperoleh pada A menunjukkan reaksi Natrium seperti yang


tertera pad a Uji kualitatif <38>.
C. Larutkan I g zat dalam 20 mL air hangat, asamkan dengan penambahan
asam klorida encer P: terbentuk lapisan seperti minyak yang terpisah.
Asam Larutkan 2,0 g zat dalam 20 mL etano! P netral dengan pemanasan di atas
tangas air, tambahkan 2 tetesJenolJtalein LP dan 0,20 mL natrium hidroksida 0, J
M: larutan berwarna merah.
Basa Larutkan 2,0 g zat dalam 20 mL etanol P netral dengan pemanasan di atas
tangas air, tambahkan 2 tetesJenolJta!ein LP dan 0,30 rnL asam suIfat 0,05 M:
larutan tidak berwarna.
Senyawa tidak larut etanol Tidak lebih dari 1%; Timbang saksama lebih
kurang 5 g zat, masukkan ke dalam gelas piala, tambahkan 200 mL etano! P
netral, larutkan dengan penghangatan. Saring melalui penyaring kaca masir
(I G4) yang telah ditara. Cuci residu 3 kali, tiap kali dengan J 5 mL etano! P
netraJ panas, keringkan pada suhu J 05° hingga bobot tetap.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 35,0%; Lakukan pengeringan pada
suhu J05 ° selama 3 jam, menggunakan 2 g zat.

BATIL ALKOHOL
Batyl Alcohol
Batyl Alcohol
OH

セッ@
OH
[544-62-7]

BM 344,58
Batil aIkohol terutama mengandung a-monostearil eter gliserin, C 2I H 44 0 3 .
Pemerian Serbuk hablur, putih hingga kuning pucat; bau !<has lemah.
KODEKS KOSMETJKA INDONESIA

- 44-

Identifikasi
A. Pada 0,2 g zat tambahkan 1,5 mL asam fosfat P, panaskan hingga campuran
berwarna coklat gelap, alirkan gas yang terbentuk melalui pipa kaca
penginduksi (glass induction tube) ke dalam tabung reaksi yang berisi I mL
air. Koeok larutan dengan 1 mL hidrogen peroksida LP, biarkan selama lebih
kurang 1 menit, tambahkan 5 mL asam klorida P, tambahkan secara hati-hati
5 mL larutan phloroglusin P-eter P (I dalam 100): teljadi warna merah pada
tempat kontak, dan warna merah mud a menyebar seeara lambat dari bagian
atas lapisan air.
B. Pada 0,1 g zat tambahkan 2 mL enceran asam sulfat P (1 dalam 2) dan 1 tetes
kalium bikromat LP, hangatkan dengan pengoeokan: segera teljadi warna
hijau.
C. Spektrum serapan infra merah zat yang didispersikan dalam kalium bromida
P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang 1110 em-I.
Bilangan hidroksil < 17> 315-345 .
Suhu lebur <28> Metode 2 60-70°.
Keasaman Larutkan 5,0 g zat dalam etanol P netral, tambahkan 1,0 mL natrium
hidroksida 0.1 M dan 3 tetesfenolftalein LP: terjadi warna merah.
Logam berat < 16> Metode 2 Tidak lebih dari 20 bpj ; Lakukan pengujian
menggunakan 1,0 g zat; warn a tidak lebih gelap dari larutan yang dibuat
menggunakan 2,0 mL Larutan baku timbal seperti pada Larutan baku < 49> .
Arsen <7> Metode 3 Tidak lebih dari 2 bpj; Lakukan pengujian menggunakan
1,0 g zat, dengan Alat B.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 1,0%; Lakukan pengeringan dalam
tekanan yang dikurangkan, di atas silika gel selama 1 jam.
Sisa pemijaran <43> Metode 1 Tidak lebih dari 0, I %; Lakukan pemijaran
menggunakan 2 g zat.
IlODEKS IlOSM£nIlA INOONESIA

. 4S ·

BEHE:"i'I L AL KOHOL

Behen)'1 Alcohol
Behenyl Alcohol
CH)(CH1hoOllO H
[66 1-1 9-8]

BM : 326,60
Behend Alkoho l memiliki kandWlgan utama C 22 H46 0.
Pcmcrhtn Serpihan, granul atau massa putin; bau khas.
Idenlifikasi Masukkan 0, I g zal ke dalam tabung reaksi keci l, larutkan dalam 2
mL elil asetat P, kocok dengan 0,5 mL amonium vanadat Lf' dan 3 leles 8-
kuinolinol LJ', hangatkan di atas tangas air pada suhu 60° se lama 5 menit; terjadi
warna merah j ingga pada lapisan eti I asetat.
Suh u lebur <28> Melode 2 Antara 65 dan 73 °.
8i\lI.llglln aSHln <4> Me/ode 2 T idak lehih daTi I; Lakukan penetapan
mengguna kan 10 g za!.
Bilangan penya bunan <44> Tidak lebih dari 3; Lakukan penetapan
mengguna kan 10 g zaL
Bilangan hidroksil < 17> Antara 165 dan 185.
Bilangan iodum < 19> T idak lebih dari 3.
Kej ernihan la rulan Lamtkan 3,0 g zat dalam 25 mL elanol mliliak P dengan
penghangatan: larutan jernih.
Alkali Pad a lamtan yang diperoleh pada penetapan Kejernihan farlllan,
tambahkan 2 tetesfenolftalein LJ': tidak terjadi wama merah .
Logam b era t <1 6> MelOde 2 Tidak lebih dari 20 bpj; Lak'ukan penelapan
menggu nakan 1,0 g zat. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Lanilan haku
limbal seperti yang tertera pada Larotan baku < 49>.
Arscn <7> Metode 3 Tidak lebih dari 2 bpj; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g l at, dengan Alai B.
Sisa pcmij aran <43> Metode I Tidak lebih da ri 0, I %; Lak uka n penetapan
menggunakan 5 g zat.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 46-

LARUTAN BENZALKONIUM KLORIDA

Benzalkonium Chloride Solution

Larutan benzalkonium klorida mengandung tidak kurang dari 90% dan tidak
lebih dari 110% C 22 H4 CIN, dari jumlah yang tertera pada etiket.
Pemerian Cairan tidak berwarna sampai kuning muda; bau khas.
Identifikasi
A. Uapkan sejumlah volume larutan setara dengan lebih kurang 0,2 g
benzalkonium k10rida di atas tangas air hingga kering. Larutkan residu
dalam I mL asam sulfat P, tambahkan 0,1 g natrium nitrat P dan panaskan
selama 5 menit di atas tangas air. Dinginkan, tambahkan 10 mL air dan 0,5
g serbuk zink P, dan panaskan selama 5 menit. Dinginkan, dan saring: filtrat
memberikan reaksi Amin aromatik primer seperti yang tertera pada Uji
Kualitatij <38 >.
B . Pada sejumlah volume larutan setara dengan 0,01 g benzalkonium klorida,
tambahkan air hingga 10 mL. Tambahkan 2 mL larutan ke daJam campuran
0,2 mL bini bromo/enol P (J dalam 2000) dan 0,5 mL natrium hidroksida
LP: terjadi warn a biro. Tambahkan 4 mL klor%rm P, kocok kuat : lapisan
kloroform berwarna biru . Pisahkan lapisan kloroform, tambahkan larutan
natrium lauril sulfat P (I dalam 1000) tetes demi tetes sambil diaduk:
lapisan kloroform menjadi tidak berwarna.
C. Pada sejumlah volume larutan setara dengan 1 g benzalkonium klorida, j ika
perlu tambahkan air atau pekatkan di atas tangas air hingga 10 mL. Pada 1
mL larutan, tambahkan asam klorida 0, J M hingga 200 mL. Uleur spektrum
serapan larutan: menunjukkan serapan maksimum pad a panjang gelombang
lebih kurang 257 nm, 262 nm dan 268 nm .
D. Pada sejumlah volume tarutan setara dengan 0,1 g benzalkonium klorida,
j ika perlu tambahkan air atau pekatkan d i atas tangas air hingga 10 mL.
Pada 1 mL larutan tambahkan 2 mL etanol P, 0,5 mL asam nitrat encer P
dan 1 mL perak nitrat LP: terbentuk endapan putih yang tidak larut pada
penambahan asam nitrat encer P, tetapi larut dalam amonia LP.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 47 -

Garam amonium Pada sejumlah volume larutan setara dengan 0, I g


benzalkonium klorida, tambahkan 5 mL air, 3 mL nalrium hidroksida LP dan
panaskan: terbentuk gas yang tidak mengubah kertas lakmus merah menjadi biro.
Logam berat <16> Melode 2 Tidak lebih dari 20 bpj; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Larulan baku
limbal seperti yang tertera pada Larulan baku <49>.
Arsen <7> Metode 3 Tidak lebih dari 2 bpj; Lakukan penetapan menggunakan
[,0 g zat, dengan Alai B.
Penetapan kadar Timbang saksama sejumlah volume volume larutan setara
dengan 2 g benzalkonium klorida, masukkan ke dalam labu tentukur lOO-mL,
tambahkan dengan air hingga 100 mL. Pipet 50 mL larutan, masukkan ke dalam
labu tentukur 200-mL, tambahkan 8 mL larutan yang dibuat dengan mencampur
25 g nalrium aselal P dan 22 mL asam aselal P dan diencerkan dengan air
hingga 100 mL. Tambahkan 50,0 mL kalium besi(III) sian ida 0,05 M kocok,
kemudian tambahkan air hingga 200 mL, kocok baik dan diamkan selama I jam.
Saring melalui kertas saring kering, buang 20 mL filtrat pertama, pindahkan
100,0 mL filtrat berikutnya ke dalam labu iodum 250 mL, tambahkan 10 mL
kalium iodida LP dan 10 mL asam klorida encer P, kocok , diamkan selama I
menit. Tambahkan 10 mL Jarutan zink sulfal P (J dalam J 0), kocok, diamkan
selama 5 menit, dan titrasi iodum yang dibebaskan dengan natrium liosulfal 0,1
N L V menggunakan indikator 2 mL kanji LP. Lakukan penetapan blangko.

Tiap mL kalium besi(IlIJ sianida 0,05 M selara dengan 53,10 mg C n H4 ClN.

LARUT AN BENZETONJUM KLORlDA


Benzethonium chloride solution

Larutan benzetonium klorida mengandung tidak kurang dari 90,0% dan tidak
lebih dari 110,0% C 27 H 42 CIN0 2 , dari jumlah yang tertera pad a etiket.
Pemerian Cairan; tidak berwama ; tidak berbau.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 48-

Identifikasi
Pada sejumlah volume larutan setara dengan 0, I g benzetonium klorida,
tambahkan 5 mL kloroform P dan 5 mL birn bromo/enol-natrium hidroksida LP,
kocok kuat: terjadi wama biru pada lapisan kloroform.
A. Pada sejumlah volume larutan setara dengan 0,2 g benzetonium klorida,
uapkan di atas tangas air sampai kering. Pada residu tambahkan dengan 0, I
g natrium nitrat P, dan panaskan di atas tangas air selama 5 menit.
Dinginkan, tambahkan 10 mL air dan 0,5 g serbuk zink P, dan panaskan
lagi di atas tangas air selama 5 menit. Dinginkan 2 mL beningan dalam air
es, tambahkan 0,5 mL natrium nitrit LP, kocok, dan tambahkan I mL fJ-
nafiol LP: terjadi warna merah jingga.
B. Pada sejumlah volume larutan setara dengan I g benzetonium klorida, jika
perlu tambahkan air atau pekatkan di atas tangas air, hingga 10 mL: larutan
memberikan reaksi Klorida seperti yang tertera pada Uji Kualitatif < 38 > .
C. Pada sejumlah volume larutan setara dengan 0,02 g benzetonium klorida,
tambahkan asam klorida 0,1 M hingga 100 mL: Larutan menunjukkan
serapan maksimum pada panjang gelombang 263 ± 2 om, 269 ± 2 nm dan
275 ± 2 nm.
Garam amonium Pada sejumlah volume larutan setara dengan 0, I g
benzetonium klorida, jika perlu tambahkan air atau pekatkan di atas tangas air
hingga 5 mL. Tambahkan 3 mL natrium hidroksida LP, panaskan: terbentuk gas
yang tidak mengubah kertas lakmus merah P menjadi biru.
Logam berat <16> Metode 2 Tidak lebih dari 20 bpj; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g larutan benzetonium klorida. Sebagai pembanding gtmakan
2,0 mL Larntan baku timbal seperti yang tertera pada Larntan baku <49>.
Arsen <7> Metode 3 Tidak lebih dari 2 bpj ; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g larutan benzetonium klorida, dengan Alat B.
Penetapao kadar Timbang saksama sejumlah volume larutan setara dengan 0,2
g benzetonium klorida . Larutkan dalam 75 mL air. Atur pH menjadi antara 2,6
dan 3,4 dengan penambahan enceran asam klorida P (I dalam 2) tetes demi
tetes, dan titrasi dengan natrium tetrafenilboron 0,02 M LV menggunakan
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 49-

indikator I tetes jingga metif LP sampal warna larutan berubah dari kuning

menjadi merah.

Tiap mL natrium tetrajenilboron 0,02 M setara dengan 8,962 mg CllH 42 CIN02.

BENZIL NIKOTINA T

Benzyl Nicotinate
Benzyl Nicotinate
N
セ@

[94-44-0]

BM 213,24
BenziJ Nikotinat mengandung tidak kurang dari 96,0% C I3H II N0 2 ·
Pemerian Cairan kental coklat kuning muda sampai coklat, bau khas lemah.
ldentifikasi
A. Campur I g zat dengan 2 g 2,4-dinitroklorobenzen P. Larutkan 10 mg
campuran dengan pemanasan, dinginkan dan tambahkan 3 mL kalium
hidroksida-etanol LP: terjadi warna merah sampai merah ungu.
B. Pada 2 g zat, tambahkan 25 mL kalium hidroksida-etanol LP, dan refluks
selama 10 menit. Pekatkan di atas tangas air hingga lebih kurang 5 mL.
Dinginkan, masukkan ke dalam corong pisah, tambahkan J 5 mL air, 15
mL eter P, kocok. Pisahkan lapisan eter, dan uapkan eter di atas tangas air
secara hati-hati. Panaskan I tetes residu dengan J mL natrium karbonat
LP dan I mL kalium permanganat LP: terjadi bau benzaldehid.
C. Gunakan 5 mL lapisan air yang diperoleh pada B, nelTalkan dengan asam
sulfat encer P, tambahkan J mL tembaga(JJ) sulfat LP, diamkan:
terbentuk endapan biru.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 50-

Kejernihan larutan Larutkan 1,0 g zat dalam 10 mL etanol P: larutan jemih.


Asam Larutkan 1,0 g zat dalam 10 mL etanol P netral, dan tambahkan 2 tetes
fenolftalein LP dan 0,80 mL natrium hidroksida 0,1 N: larutan berwarna merah.
Logam berat <16> Metode 2 Tidak lebih dari 10 bpj; Lakukan penetapan
menggunakan 2,0 g zat. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Larutan baku
timbal seperti yang tertera pada Larutan baku <49>.
Arsen <7> Metode 3 Tidak lebih dari 2 bpj; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g zat, dengan Alat A.
Sisa pemijaran <43> Metode I Tidak lebih dari 0,1 %; Lakukan penetapan
menggunakan 2 g zat.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 2 g zat, tambahkan 25,0 mL
kalium hidroksida-etanol 0,5 M, dan refluks di atas tangas air selama 1 jam.
Dinginkan, dan titrasi kelebihan kalium hidroksida dengan asam klorida 0,5 M
LV menggunakan indikator 2 tetesfenolftalein LP. Lakukan penetapan blangko.

Tiap mL asam k10rida 0,5 M setara dengan 106,62 mg CjJH"N0 2.

BESI(III) OKSIDA MERAH

Red Oxide of Iron

Fe203 BM 159,69
Besi(III) Oksida Merah memiliki kandungan utama besi(llI) oks ida .
Mengandung tidak kurang dari 99,0% Fe203 dihitung terhadap zat yg telah
dikeringkan.
Pemerian Serbuk merah tua sampai merah kecoklatan; tidak berbau.
Identifikasi Larutkan 0,1 g zat dalam 5 mL asam klorida P dengan pemanasan:
larutan tersebut memberikan reaksi Besi cara I seperti yang tertera pada Uji
Kualitatif <38>.
Timbal <21 > Tidak lebih dari 40 bpj; Timbang saksama lebih kurang 0,3 g zat,
tambahkan 30 mL enceran asam k10rida P (I dalam 2) dan J mL asam nitrat P,
larutkan dengan pemanasan . Pekatkan di atas tangas air hingga lebih kurang 5
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 51-

mL, tambahkan 15 mL air dan saring. Cuci residu tiga kali, tiap kali dengan 5
mL air hangat. Kumpulkan air cucian dan filtrat, tambahkan air hingga 50 mL.
Lakukan penetapan menggunakan 25 mL lamtan.
Arsen <7> Tidak lebih dari 10 bpj; Timbang saksama lebih kurang 1 g zat,
tambahkan 10 mL air, lamtkan dengan penambahan 10-20 mL asam klorida P
sedikit demi sedikit sambil dihangatkan hati-hati dan pekatkan dengan
pemanasan di atas tangas air. Tambahkan 60 mL air, aduk dan saring. Cuci
residu tiga kaJi, tiap kali dengan 5 mL air, kl.1mpulkan air cucian dengan filtrat,
tambahkan air hingga 100 mL. Pipet 20 mL lamtan ke dalam botol generator,
panaskan dengan cepat hingga 80° di atas tangas air, tambahkan 1 g
hidroksilamin hidroklorida P dan diamkan selama 10 menit. Tidak boleh
dinetralkan dengan amonia. Lakukan penetapan dengan Alat C.
Senyawa larut air <57> Tidak lebih dari 0,3%.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 1,0%; Lakukan penetapan pada suhu
105° selama 3 jam, menggLmakan 2 g zat.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 1 g zat yang telah
dikeringkan, tambahkan 30 mL asam klorida P, panaskan hingga zat yang tidak
larut berwarna putih. Tambahkan 1 mL as am nitrat P, lanjutkan pemanasan
selama 5 menit. Tambahkan 200 mL air, saring, cuci residu dengan 50 mL air,
dan kumpulkan air cucian dengan filtrat. Netralkan dengan amonia-air P. Jika
bau amonia lemah masih tercium, hangatkan larutan, kemudian saring dengan
kertas saring dalam keadaan hangat, cuci endapan tiga kali, tiap kali dengan 20
mL larutan amonium klorida P (I dalam 50). Pindahkan endapan bersama kertas
saring ke dalam krus yang telah ditara, pemanasan awal dengan hati-hati untuk
mengeringkan kertas saring, arangkan secara bertahap. Setelah pengarangan
sempurna dan tidak ada lagi asap, pijarkan pad a suhu antara 450 dan 550° hingga
tidak ada lagi warna hitam. Kemudian panaskan pad a suhu 800° selama 30
men it, biarkan dingin dalam desikator di atas silika gel P kemudian timbang
hingga bobot tetap sebagai besi(III) oksida (Fe203) .
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 52-

BISMUT OKSIKLORIDA
Bismuth Oxychloride
Bismuth Oxychloride; [CI 77163]
[7787-59-9]

BiCIO BM 260.43
Bismut oksiklorida mengandung tidak kurang dari 78,0% dan tidak lebih dari
81,0% Bi (BM: 208,98) dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian Serbuk putih sampai kuning pucat, tidak berbau.

Identifikasi

A. Memberikan reaksi Bismut seperti yang tertera pada Uji Kualitatif <38>.
B. Pada 0,1 g zat tambahkan 5 mL enceran asam nitrat P (I dalam 2) dan
larutkan dengan pemanasan: larutan memberikan reaksi Klorida cara 2
seperti yang tertera pada Uji Kualitatif <38> .
Nitrat Lamtkan 0,20 g zat dalam 2 mL enceran asam klorida P (I dalam 2),
tambahkan 0,1 g besi(ll) sulfat P, kocok, tambahkan dengan hati-hati I mL asam
sulfat P melalui dinding tabung: tidak terbentuk cincin coklat tua di antara kedua
lapisan larutan.
Karbonat Lamtkan 3,0 g zat dalam 3,0 mL asam nitrat P hangat: tidak
terbentl.lk busa.
Bismut larut air Pada 5,0 g zat tambahkan 50 mL air, aduk selama 10 menit
dan saring. Pada 10 mL filtrat tambahkan asam nitrat encer P hingga pH 1,8 dan
tambahkan 2 mL lamtan tiourea P (1 dalam 10): tidak terjadi warna kuning.
Timbal <21> Tidak lebih dari 40 bpj; Timbang saksama lebih kurang 0,20 g
zat, lamtkan dalam 5 mL enceran asam klorida P (2 dalam 3) . Masukkan lamtan
ke dalam kolom yang berisi 8 g resin pent/kar anion basa kuat P tipe C 1 ukuran
100 hingga 200 mess (setara dengan AGIX8) yang telah dibilas dengan 50 mL
enceran asam klorida P (2 dalam 3), dengan laju alir 1 mL per menit. Buang
eluat lalu bilas gelas piala dan dinding kolom dengan 10 mL enceran asam
klorida P (2 dalam 3), dengan lajl.l alir yang sama, dan tampung ell.lat. Alirkan 60
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 53 -

mL enceran asam klorida P (2 dalam 3), dengan laju alir yang sama. Kumpulkan
eluat dan pekatkan di atas tangas air hingga lebih kurang 10 mL.
Arsen <7> Tidak lebih dari 5 bpj; Timbang saksama lebih kurang 0,40 g zat,
tambahkan 2 mL asam sulfat P, dan panaskan hingga terbentuk. asap putih.
Tambahkan air perlahan hingga 5,0 mL. Lakukan penetapan dengan Alat C.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 2,0%; Lakukan pengeringan pada
suhu 105 ° selama 2 jam, menggunakan 2 g zat.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 1 g zat yang telah
dikeringkan, larutkan dalam 15 mL asam nitrat P , dan tambahkan air hingga 200
mL. Pipet 20 mL [arutan, tambahkan 50 mL air dan titrasi dengan dinatrium
edetat 0,02 M LV menggunakan indikator 5 tetes jingga xilenol LP hingga warna
larutan berubah menjadi kuning.

Tiap mL dinatrium edetat 0,02 M setara dengan 4, J80 mg Bi.

4-tert-BUTIL-4'-METOKSIDIBENWILMETAN
4-tert-Bu ty \-4' -Methoxydibenzoylmetha ne
Butyl Methoxydibenzoylmethane
o 0

I I
HychGセ@

セ@ セ@
C 4 H9 OCH)

[70356-09-1 ]

BM 310,39
4-tert-Butil-4' -metoksidibenzoilmetana mengandung tidak kurang dari 97,0%
dan tidak lebih dari 104,0% C2oH n 0 3, dihitung terhadap zat yang telah
dikeringkan.
Pemerian Serbuk kuning hingga kuning muda; bau khas lemah.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 54-

ldentifikasi
A. Larutkan 50 mg zat dalam 100 mL etano! P. Pipet 1 mL larutan, encerkan
dengan etano! P hingga 100,0 mL; larutan memberikan serapan maksimum
pada panjang gelombang 358 ± 2 nm.
B. Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan dan didispersikan
dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum pada bilangan
l
gelombang 1510cm- , 1260 em-I, lI70cm- ' , 1022 em-I dan 800 em-I.
Suhu Lebur <28> Metode 1 Antara 81 dan 85° .
Kejernihan larutan Pada 0,20 g zat tambahkan 10 mL etano! mut!ak P, larutkan
dengan penghangatan: larutan jernih.
4,4'-Dimetoksidibenzoilmetana Tidak lebih dari 5,0%.
Lakukan penetapan dengan cara Kromatografl cair <23>.
Fase gerak Buat campuran asetonitril P-air (85 : 15). Atur pH hingga 2,5
dengan penambahan asam fosfat P.
Larotan uji Timbang saksama lebih kurang 0,10 g zat, masukkan ke dalam labu
tentukur 100-mL, larutkan dan encerkan dengan etano! P sampai tanda. Pipet 10
mL larutan ke dalam labu tentukur, encerkan dengan etano! P sampai tanda.
Prosedur Kromatograf cair yang dilengkapi dengan Detektor Fotometer serapan
ultraviolet 358 nm; Kolom baja tahan karat dengan diameter dalam lebih kurang
4 mrn x 15-20 em yang berisi bahan pengisi oktadesilsi!ana P yang terikat pad a
silika gel P, dengan ukuran partikel 5-10 11m. Atur laju alir hingga waktu retensi
zat lebih kurang 5,5 menit. Gunakan sistem kromatografi yang menunjukkan
resolusi antara puncak 4,4'-dimetoksidibenzoilmetana (waktu retensi 3,3 menit)
dan 4-tert-Butil-4' -metoksidibenzoilmetana (waktu retensi 5,5 menit) tidak
kurang dari 1,5. Suntikkan 10 ilL Larotan uji.
Logam berat <16> Metode 2 Tidak lebih dari 20 bpj; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Larutan baku
timba! seperti yang tertera pad a Larotan baku < 49>.
Arsen <7> Metode 3 Tidak lebih dari 2 bpj; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g zat, dengan Alat B.
Air <56> Tidak lebih dari 1,0%; Lakukan pen eta pan menggunakan 0,5 g zat.
KODEK S KOSMETIK A INDO NESIA

Sisa Pe mij a ran <43> Me/ode I T idak lebih daTi 0.30%; Lakukan penelapan
menggunakan I g zal.
P e netlt pll n Klldllr Keringkan 1 g zal dalam desikator vakum d i alas silika gel P
selama 24 j am. Timhang saksama iebih kurang 100 mg zal yang lelah
dikenngkan, masukkan ke dalam lahu le nrukur IOO -mL. lanLtkan dan encerkan
dengan elallo/ P sampai landa. Pipet 10 mL ke dalam lab u tenlukur 100-mL,
encerkan dengan elanol P sampai tanda. Ukur sera pan lanltan pada panjang
gelomnang serapan maksimum lenih kurang 358 nm.
Hitungjumlah dalam mg 4-terl-Buti l-4 '-metoksid ihenzo ilmetana da lam zat yang
digunaka n denga n rum US :

A X 20.000
m

A adalah serapan larutan uji; 113 adal8h serapan jenis dari 4-lerl-Butii-4'-
metoksidihenzoilmetana.

D ERIVATISA SI MALAM SARA NC, LE8 AH OENC,AN


POLIOKSIETILEN SORBITO L

Beeswax Deri vatives of Polyoxyet hylene Sor bitol

Deriv8{is8Si Malam Sarang Lebah dengan Polioksietilen Sorbitol, diperoieh


dengan mereaks ikan malam sarang kbah dengan polioksietilen sorbitol yang
dihasilkan dari polimeri sasi eliten oks ida denga n sorbitol.
Pemerian Senyawa sererti malam atau seperti perrolahlm kuning muda sampai
kuning, hall khas.
Identifikasi Pada 0,5 g zal tambahkan 10 mL air, 5 rnL amonium {iosiall(lt-
kobalt nitral LP, kocok, tambahkan 5 mL klor%rm P, koeok lagi, diarnkan:
lapisan kloroform berwama biru.
Bila nga n asa m <4> Metode I Tidak lebih dari 13; Lakukan penetapan

menggunakan 2 g zat.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 56-

Logam berat < 16> Metode 4 20 bpj; Pijarkan I g zat, dinginkan, tambahkan 2
mL asam nitrot P, S tetes asam sulfat P, panaskan hingga terbentuk asap putih,
pijarkan pada suhu antara 4SO dan SOOO dinginkan, tambahkan 2 mL asam
klorida P dan uapkan di atas tangas air hingga kering. Basahkan dengan 3 tetes
asam klorida P, tambahkan 10 mL air panas dan hangatkan selama 2 menit.
Dinginkan, tambahkan 1 tetes fenolftalein LP, amonia LP hingga teljadi warna
merah muda. Tambahkan 2 mL asam asetat encer LP saring jika perlu, cuci
residu dengan 10 mL air, kumpulkan air cucian dengan filtrat dan tambahkan air
hingga SO mL. Gunakan sebagai Larntan uji, sebagai Larntan pembanding
gunakan 2,0 ml Larntan baku timbal seperti yang tertera pada Lan/tan baku
<49> .
Arsen <7> Tidak lebih dari 2 bpj ; Pad a I g zat tambahkan 10 mL larutan
magnesium nitrat P-etanol P (1 dalam SO). Bakar etanol, pijarkan pad a suhu
antara 4SO dan SOO O Dinginkan, pada residu tambahkan 3 mL asam klorida
encer LP, larutkan dengan pemanasan di atas tangas air. Lakukan pengujian
dengan A/at C.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 3,0%; Lakukan pengeringan pada
suhu 1OSO selama I jam, menggunakan S g zat.
Sisa pemijaran <43> Metode 3 Tidak lebih dari 1,0%; Lakukan pemijaran
menggunakan 3 g zat.

DESIL OLEAT
DecylOleate
Decyl Oleate

[3687 -46-S]

BM 422,73
Desil Oleat terutama terdiri dari ester asam oleat dari desil alkohol.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 57-

Pemerian Pada suhu rllang berupa eairan jemih, kuning pueat, bau khas lemah.
Identifikasi Spektrum serapan infra merah zat dalam lapisan eairan tipis
menunjukkan serapan maksimum pada bilangan gelombang 2924 em-I, 2852 em-
1, 1738 em-I, 1460 em-I dan 1168 em· l
Bobot jenis <46> Metode! 0,860 - 0,870.
Indeks bias <42> 1,453 - 1,457.
Titik keruh < 10> Tidak kurang dari 100°.
Bilangan asam <4> Metode J Tidak lebih dari I ; Lakukan pen eta pan
menggunakan 5 g zat.
Bilangan ester < 13> Metode 1 130-150.
Bilangan iodum < 19> 55-65.
Bilangan hidroksil < 17> Tidak lebih dari 5; Lakukan penetapan menggunakan
10gzat.
Logam berat < 16> Metode 2 Tidak lebih dari 20 bpj ; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat; sebagai pembanding gunakan 2,0 ml Larutan baku
timba! seperti yang tertera pada Larutan baku <49> .
Arseu <7> Metode 3 Tidak lebih dari 2 bpj; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g zat, dengan Alat B.

DIBUTILHIDROKSITOLUEN
Dibutylhydroxytoluene
BHT

[ 128-37-0]

BM 220,35
Pemerian Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur, padatan putih, tidak berasa
dan tidak berbau.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 58-

Identifikasi

A. Pada 5 mg zat tambahkan 2 tetes larutan 5-nitroso-8-oksikuinolin P-asam


suljal P (I dalam 100): terjadi warn a kuning saat pelarutan, dan berubah
menjadi coklat-merah.
B . Pada I mL larutan zat dalam elanol P (I dalam 30) tambahkan 4 tetes
besi(Il/) klorida encer LP; tidak terjadi perubahan warna. Kemudian
tambahkan sedik.it hablur a,a '-dipiridil P: teJjadi warn a merah. Gunakan
besi(Il/) klorida encer LP yang tidak mengubah warna pada penetapan
blangko.

Suhu Lebur <28> Melode 1 Antara 68,5 dan 71°.


Kejernihan dan warna larutan Larutkan 1,0 g zat dalam 10 mL elanol P:
larutan tidak berwarna dan jernih.
Senyawa larut dalam larutan amonia Bobot residu tidak lebih dari I mg. Pada
residu tambahkan 1 tetes larutan besi(JJJ) klorida P (J dalam 100): tidak terjadi
perubahan wama . Timbang saksama lebih kurang 1,0 g zat, tambahkan 1 mL °
air dan 1 mL larutan amonia P. Panaskan di atas tangas air selama 3 menit, aduk
sesekali, dinginkan dan saring. Cuci residu dengan sedik.it air, kumpulkan air
cue ian dengan filtrat, dan keringkan di atas tangas air. Keringkan residu sampai
bobot tetap dalam desikator di atas silika gel P.
Sulfat <51 > Tidak lebih dari 0,02%; Timbang saksama lebih kurang 0,5 g zat,
tambahkan 30 mL air, panaskan di atas tangas air selama 5 menit dengan sesekali
diaduk, dinginkan dan saring. Tambahkan 1 mL asam klorida encer P pada
filtrat kemudian tambahkan air hingga 50 mL. Gunakan 0,20 mL asam sulfat
0,005 M sebagai larutan pembanding.
Logam berat <16> Melode 4 Tidak lebih dari 40 bpj; Timbang saksama lebih
kurang 0,5 g zat tambahkan 2 mL asam aselal encer P, 35 mL aseton P dan
encerkan dengan air hingga 50 mL. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL
LanIlan baku limbal seperti yang tertera pada LanIlan baku <49> .
Air <56> Tidak lebih dari 0,2%; Lakukan penetapan menggunakan 0,5 g zat.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 59-

Sisa Pemijaran <43 > Metode 1 Tidak lebih dari 0,05 %; Lakukan penetapan
menggunakan 2 g zat.

DIGLISERlN

Diglycerin
Diglycerin
OH OH

hoセ@
[59113-36-9)

BM: 166,17
Digliserin terutama terdiri dari digliserin.
Pemerian Cairan kental, jemih, praktis tidak berwarna atau kuning muda,
hampir tidak berbau.
Identifikasi Pada 0,5 g zat tambahkan 0,5 g penlaeritrito/ P dan 16 mL
campuran asam asetat anhidrat P-piridin P (5:3), refluks pada suhu 140-150° di
atas tangas minyak selama I jam. Dinginkan, suntikkan 1-3 flL larutan ke dalam
kromatograf gas yang dilengkapi dengan detektor ionisasi nyala dan kolom 3
mm x 1-1 ,5 m yang berisi bahan pengisi 10% metilsilikon P (GE-SE30) untuk
kromatograji gas P yang disalutkan pad a tanah silika untuk kromatograji gas P
dengan ukuran partikel 177-250 ,urn. Gunakan nitrogen P sebagai gas pembawa
dengan laju alir lebih kurang 80 mL per menit. Suhu kolom 110° kemudian 2
menit setelah penyuntikan naikkan suhu antara 5 dan 8° per menit hingga 2500.
Waktu retensi relatif puncak utama zat terhadap pentaerithritol adalah 1,2 sampai
1,3 . Tetapkan pWlcak utama pentaerithritol sebagai berikut. Menggunakan 0,5 g
pentaerithritol P dan lakukan uji dengan cara yang sarna.
Bobot jenis <46> Metode 1 1,275-1,285 .
Warna larutan Masukkan 50 mL zat ke dalam tabung Nessler dan amati
secara vertikal : larutan tidak lebih berwama dari Lamtan pembanding yang
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 60-

yang dibuat sebagai berikut.


Lanltan pembanding : Masukkan 2,5 mL besi(lll) klorida lanttan stok
kolorimetri <26> dan 0,3 mL kobalt klorida lanltan stok kolorimetri <26> ke
dalam tabung Nessler, encerkan dengan air hingga 50 mL.
Asam atau basa Pad a 1,0 mL zat tambahkan 4 mL air, larutkan, jika perlu
kocok dengan pemanasan di dalam tangas air, tambahkan 2 tetesfenolftalein LP:
tidak terjadi warna merah. Pada larutan tambahkan 0,30 mL natrium hidroksida
0) M: terjadi warna merah.
KJorida <9> Tidak lebih dari 0,011 %; Lakukan penetapan menggunakan 2,0 g
zat. Siapkan larutan pembanding 0,60 mL asam klorida 0,01 M
Sulfat Kocok 1,0 mL zat dengan 4 mL air, tambahkan 3 tetes asam klorida
encer LP dan 5 tetes barium klorida LP: larutan tidak berubah.
Logam berat < 16> Metode 1 Tidak lebih dari 5 bpj; Lakukan penetapan
menggunakan 5,0 g zat; sebagai pembanding gunakan 2,5 mL Lanttan baku
timbal seperti yang tertera pada Lanttan baku <49>.
Kalsium Kocok 1,0 mL zat dengan 4 mL air, tambahkan 3 tetes amonium
oksalat LP: tidak terjadi perubahan.
Arsen <7> Tidak lebih dari 2 bpj; Lakukan penetapan menggunakan larutan 1,0
g zat dalam 25 mL air, dengan Alat B.
Gliserin Bila tidak ada puncak sebelum puncak pentaerithritol pada
kromatogram yang diperoleh pada ldentifikasi, atau bila ada puncak yang
diamati pada tempat yang sesuai dengan gliserin (waktu retensi relatif untuk
puncak yang sesuai dengan pentaerithritol : 0,35), luas puncak dihitung dengan
metode lebar puncak pada setengah tinggi tidak lebih dari 1110 dari luas puncak
digliserin.
Air <56> Tidak lebih dari 1,0%; Lakukan penetapan menggunakan 1,0 g zat.
Sisa pemijaran <43 > Tidak lebih dari 0,0 I %; Timbang saksama lebih kurang 5
g zat dalam krus yang telah ditara, didihkan. Hentikan pemanasan dan segera
dibakar. Dinginkan, basahkan residu dengan 1-2 tetes asam sulfat P, pijarkan
hingga bobot tetap.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 61-

DIHIDROKOLESTEROL
Dihydrocholesterol
Dihydrocholesterol

HO

[17608-41-2]

BM 388,68
Dihidrokolesterol mengandllng tidak kurang dari 95,0% C 27H 4S O, dihitung
terhadap zat yang telah di keringkan .
Pemerian Serbuk putih tidak berball.
Identifikasi

A. Tuangkan hati-hati I mL larutan zat dalam kloroform P (I dalam 50) ke


dalam 2 mL asam sulfa/ P: terjadi warna kuning pada batas larutan.
B. Masukkan 50 mg zat dalam 10 mL e/anol P, panaskan hingga larut,
tambahkan 25 mL digitonin LP: terbentuk endapan.
C. Letakan 1-2 g zat di atas lempeng penetes, tambahkan I mL asam sulfa/ P:
terjadi warna kuning, warna tidak berubah menjadi coklat kuning sampai
coklat merah.

Titik lebur <28> Me/ode I 137- 142°


Logam berat < 16> Me/ode 2 Tidak lebih dari 10 bpj; Arangkan 2 g zat dengan
api kecil, pijarkan pada suhu 450-500°. Pada sisa pemijaran tambahkan 2 mL
asam klorida P dan 10 mL air, panaskan di atas tangas air. Dinginkan dan
tambahkan 1 tetes fenolflalein LP dan amonia LP sampai terjadi warn a merah
muda. Tambahkan 2 mL asam ase/a/ encer LP, saring, cuci residu dengan 10 mL
air, tambahkan air cucian pada filtrat hingga 50 mL. Gunakan sebagai larutan uji,
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

·62 -

dengan pembanding 2,0 mL Larntan baku timbal seperti yang tertera pada
Larntan balat <49>.
Arsen <7> Tidak lebih dari 2 bpj ; Pada 1,0 g zat tambahkan I mL larutan
magnesium nitrat P- etanol P (1 dalam 20) panaskan hati-hati , pijarkan pada
suhu 450-500°. Dinginkan, larutkan sisa pemijaran dalam lO mL asam klorida
encer LP dengan pemanasan, iakukan penetapan dengan Alat C.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari l,O%; Lakukan pengeringan pad a
suhu 105 ° selama 2 jam, menggunakan I g zat.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat yang telah
dikeringkan, masukkan ke dalam labu bersumbat asah, tambahkan 10 mL etanol
P, panaskan hingga larut. Tambahkan 25 mL digitonin LP, refiuks pada suhu 70°
selama 10 menit. Dinginkan, saring melalui penyaring kaca masir, bilas labu
secara kuantitatif ke dalam penyaring dengan filtrat, cuci residu dlla kali tiap kali
dengan 20 mL etanol P (I dalam 5) dibagi dalam beberapa bagian. Keringkan
residu hingga bobot tetap . Jumlah dalam mg dihidrokolesterol, C 6H s0 7, = bobot
residll x 0,23 9.

DIISOPROPIL ADIPAT
DiisopropyJ Adipate
Diisopropyl Adipate

ッセ@
o

o
[6938-94-9]

BM 230,30
DiisopropiJ adipat terutama terdiri dari asam adipat diisopropanol diester.
Pemerian Cairan jemih tidak bewarna, tidak berbau atall bau khas lemah .
Identifikasi Pada 0,5 g zat tambahkan 10 mL kalium hidroksida-etanol encer
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 63-

LP dan refluks: terbentuk endapan putih . Tambahkan 10 mL air endapan akan


larut.
Bobot jenis <46> Metode 1 0,950-0,975 .
Indek bias <42> 1,40-1,430.
Bilangan asam <4> Metode 1 Tidak lebih dari I; Lakukan penetapan
menggunakan 109 zat.
Bilangan ester < 13> Metode 1 470-495. Lalcukan penetapan menggunakan 0,5
g zat.
Logam berat < 16> Metode 2 Tidak lebih dari 20 bpj. Lakukan penetapan
menggunakan 10 g zat sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Larntan baku
timbal seperti yang tertera pada Larntan baku <49>.
Arsen <7> Metode 3 Tidak lebih dari 2 bpj; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g zat, dengan Alat B.
Sisa pemijaran <43> Metode 3 Tidak lebih dari 0,10%; Lakukan penetapan
menggunakan 3 g zat.

DIKALIUM GLISIRIZINAT
Dipotassium Glycyrrhizinate
Dipotassium Glycyrrhizinate
o
OH

[68797-35-3]

BM899,12
Dikalium Glisirizinat mengandung tidak kurang dari 96,0% dan tidak lebih dari
102,0% C42H60K2016, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

·64·

Pemerian Serbuk hablur putih sampai kuning muda; bau khas dan rasa manis.
Identifikasi
A. Pada 0,2 g zat, tambahkan 5 mL air, 3 mL asam klorida P, dan destilasi.
Pada destilat tambahkan 2 sampai 3 tetes 2,4 dinitrofenil hidrazin LP:
terbentuk endapan berwama merah-jingga .
B. Memberikan reaksi Kalium cara J seperti yang tertera pada Uji Kualitatif
< 38>.
pH <37> Antara 5,0 dan 6,0; Lakukan penetapan menggunakan larutan 0,5 g
zat dalam 50 mL air bebas karbondioksida P.
Kejernihan dan warna larutan Larutkan 1,0 g zat dalam 20 mL air: larutan
jemih, tidak berwarna atau sedtkit kuning.
Arsen <7> Tidak lebih dari 4 bpj; Timbang saksama lebih kurang 0,50 g zat,
tambahkan 10 mL asam nitrat P dan 5 mL asam sulfat P, panaskan hati-hati,
dinginkan. Jika perlu tambahkan 2 sampai 3 mL asam nitrat P, dan panaskan
sampai larutan tidak berwama atau kuning pucat. Dinginkan, tambahkan 15 mL
larutan jenuh amonium oksalat P, dan panaskan sampai terbentuk asap putih.
Dinginkan, tambahkan air hingga 20 mL. Lakukan penetapan dengan Alat C.
Logam berat <16> Metode 4 Tidak lebih dari 10 bpj; Timbang saksama lebih
kurang 2,0 g zat, teteskan sedikit asam sulfat P dan pijarkan pada suhu 450°
sampai 500°. Pad a residu tambahkan 2 mL asam asetal encer P, larutkan dengan
penghangatan, encerkan dengan air hingga 50,0 mL. Sebagai pembanding
gunakan 2,0 mL Lamlan baku limbal seperti tertera pad a Larutan baku <49> .
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 6,0%; Lakukan pengeringan pad a
suhu 105° selama 1 jam, menggunakan 1 g zat.
Sisa Pemijaran <43> Melode J Antara 16,0 dan 20,0 %; Lakukan penetapan
menggunakan I g zat.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 100 mg zat yang telah
dikeringkan, masukkan ke dalam labu tentukur 250-mL. Larutkan dan encerkan
dengan air sampai tanda. Pipet 10 mL larutan ke dalam labu tentukur 100-mL,
encerkan dengan air sampai tanda . Ukur serapan pad a panjang gelomba ng
serapan maksimum lebih kurang 257 nm.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 65-

Hitung jumlah dalam mg dikalium glisirizinat, C42H6oK2016, dalam zat yang


digunakan dengan rumus:

A
124 x 25.000

A adalah serapan larutan pada panjang gelombang serapan maksimum.

DIMETIL ETER
Dimethyl Ether
Dimethyl Ether

o
H3C/ "-... CH 3

[115-10-6]
Dimetil Eter mengandung tidak kurang dari 99,0%, C 2H 60.
Pemerian Cairan jemih, mudah menguap, bau khas lemah .
Identifikasi

A. Uapkan zat pada suhu ruang, masukkan secara bertahap ke dalam campuran
I mL asam sulfat P dan 3 tetes kalium bikromat LP: terjadi warn a biru.
B . Lakukan penetapan Titik didih (ii) untuk iden/iflkasi (2) seperti yang tertera
pada Gas cair <22>: titik didih antara 22 ,6° dan 26,6°.

Bobot jenis 0,66 - 0,68 ; Lakukan penetapan Bobo/ jenis seperti yang tertera
pada Gas cair <22> menggunakan hygrometer untuk gas petroleum caiL
Asam Tidak lebih dari 0,000 I %; Lakukan penetapan dengan Metode 2 untuk
Pene/apan asam (3) seperti yang tertera pada Gas cair <22>.
Sisa penguapan Tidak lebih dari 0,0 J %; Lakukan penetapan dengan Me/ode 1
untuk Sisa penguapan (4) seperti yang tertera pada Gas cair <22> menggunakan
250 g zat.
Metanol Dinginkan zat dalam tangas es kering-metanol, gunakan sebagai
larutan uji. Sebagai larutan pembanding Pipet saksama I mL metanol P,
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 66-

tambahkan butif asetat P sampai 100 mL. Pipet 1 mL larutan, tambahkan butif
asetat sampai 100 mL, gunakan sebagai larutan pembanding. Lakukan penetapan
seperti yang tertera pada Kromatografl gas < 15>. Kromatograf gas dilengkapi
dengan detektor ionisasi nyala, kolom 3 x 5 M yang berisi tanah siJika untuk gas
kromatografi dengan ukuran partikeJ 180 - 250 セュ@ disalut dengan 20%
polietilengJiko] 20 M untuk kromatografi gas. Pertahankan suhu injektor pada
140°, suhu kolom 85°, gas pembawa nitrogen P dengan laju alir 30 mL per
menit, volume penyuntikkan 5 ilL. Respon puncak dari larutan uji tidak lebih
besar dari Jarutan pembanding.
Air Tidak lebih dari 0,002%; Lakukan Penetapan k.adar air (5) seperti yang
tertera pada Gas cair <22>.
Penetapan kadar Lakukan penetapan sesuai metode 2 dalam Penetapan kadar
(6) seperti yang tertera pad a Gas cair <22>.

DINATRIUM SUKSINAT
Disodium Succinate
Disodium Succinate
CH 2COONa

CH 2COONa
[150-90-3 ]

BM 270,14
Dinatrium suksinat mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak Jebih dari
102,0% cTセn。RP@ dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian Hablur atau serbuk hablur; tidak berwarna atau putih; tidak berbau.
Identifikasi
A. Netralkan 5 mL larutan zat (I dalam 10) dengan enceran asam kforida P (I
dalam 10) dan tambahkan 1 mL besi(JIJ) kforida LP: terbentuk endapan
cokJat.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 67-

B. Larutan zat (1 dalam 20) memberikan reaksi Natrium seperti yang tertera
pada Uji Kua/itatif <38>.
pH <37> Antara 7,0 dan 9,0; Lakukan penetapan dengan melarutkan 1,0 g zat
dalam 10 mL air bebas karbondioksida P.
Sulfat <5 1> Tidak lebih dari 0,020%; Timbang saksama 1,0 g zat, masukkan
ke dalam labu tentukur 50-mL, larutkan dalam 30 mL air, tambahkan 1 mL asam
klorida encer P dan encerkan dengan air sampai tanda. Sebagai pembanding,
gunakan 0,40 mL asam sulfat 0,005 M .
Logam berat < 16> MelOde 1 Tidak Jebih dari 20 bpj; Lakukan penetapan
mengglUlakan 2,0 g zat. Sebagai pembanding gunakan 4 ,0 mL Larutan baku
timba/ seperti yang tertera pada Larutan baku < 49>.
Zat pereduksi kalium permanganat Timbang saksama lebih kurang 2,0 g zat,
larutkan dalam 20 mL air dan 30 mL asam sulfat encer P, pertahankan larutan

pada suhu 20°, tambahkan 4 ,0 mL kalium permanganat LP: warna larutan tidak
hilang dalam 3 menit.
Arsen <7> Tidak lebih dari 2 bpj; Lakukan penetapan menggunakan 1,0 g zat
dilarutkan dalam 10 mL air, dengan A/at C.
Susut pengeringan <24> Antara 37,0 dan 41,0%; Lakukan pengeringan pad a
suhu 120° selama 2 jam, menggunakan 1 g zat.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang ISO mg zat yang telah
dikeringkan, larutkan dalam 30 mL asam asetat g /asia/ P dan titrasi dengan
asam perk/orat 0,1 N LV menggunakan indikator 1 mL krista/ vio/et-asam
asetat LP sampai warn a larutan berubah dari ungu menjadi biru sampai hijau.
Lakukan penetapan blangko .

Tiap mL as am perk/orat 0.1 N setara dengan 8,103 mg C4H,JVa204'


KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 68-

DJPROPILEN GLIKOL
Dipropylene Glycol
Dipropylene Glycol

[25265-71-8]

BM 134,17
Dipropilen Glikol terutama terdiri dari CGH 1403
Pemerian Cairan kental,jemih, tidak berwarna, bau khas lemah.
Identifikasi

A. Panaskan I mL zat dengan 0,5 g kalium bisulfat: terjadi bau khas.


B. Spektrum serapan infra merah zat dalam lapisan cairan tipis menunjukkan
serapan pada bilangan gelombang 2990 em-I, 1380 em-I, 1100 em-I, 990
em-I, dan 860 em-I.

Bobotjenis <46> Metode J 1,021-1,027.


Asam Kocok 10 mL zat dengan 50 mL air bebas karbondioksida P, tambahkan
5 tetes fenolftalein LP dan 0,3 mL natrium hidroksida a,} M: terjadi wama
merah.
Klorida <9> Tidak lebih dari 0,007%; Lakukan penetapan menggunakan 2,0 g
zat, sebagai pembanding gunakan 0,4 mL asam klorida O,O} M.
Logam berat < 16> Metode J, Tidak lebih dari 20 bpj; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat ; sebagai pembanding gunakan 2,0 ml Lartttan baku
timbal seperti yang tertera pada Larutan baku <49>.

Arsen Metode J Tidak lebih dari 2 bpj; Lakukan penetapan menggunakan 1,0 g
zat, dengan Alat B.
Air <56> Tidak lebih dari 0,5%; Lakukan penetapan menggunakan 5 g zat.

Sisa pemijaran <43 > Tidak kurang dari 0,05%; Timbang saksama lebih kurang
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 69-

109 zat dalam krus yang sudah ditara, didihkan dengan pemanasan. Hentikan
pemanasan, dan segera pijar hingga terbakar. Dinginkan, basahi residu dengan 1
sampai 2 tetes asam sulfat P dan pijarkan hingga bobot tetap.
Jarak destilasi <8> Metode 2 Tidak kurang dari 95% volume; Lakllkan
destilasi pada suhu antara 220 dan 2400.

ET ANOL MUTLAK
Absolute Ethanol
Alcohol
[64-17-5J

BM: 46,07
Etanol mutlak mengandung tidak kurang dari 99.5% v/v (C 2 H60H) dihitung
berdasarkan bobot jenis pada suhu 15° .
Pemerian Cairan jernih, mudah menguap, tidak berwarna, bau khas dan rasa
terbakar.
Identifikasi

A. Kocok tiga tetes zat dengan 3 mL asam sulfat P dan 3 tetes kalium bikromat
LP: terjadi warna hijau dan bau seperti aldehid.
B. Panaskan I mL zat dengan 1 mL asam asetat glasial P dan 3 tetes asam
sulfat P: bau seperti eti! asetat.

Bobot jenis <46> Metode 1: Tidak lebih dari 0.796.


Kejernihan Jarutan Kocok 10 mL zat dengan 30 mL air. Diamkan selama 30
menit pad a suhu antara 5-10°: larutan jernih.
Keasaman dan Kebasaan Pada 20 mL zat tambahkan 20 mL air bebas
karbondioksida P, dan tiga tetes fenolftalein LP: warna larutan tidak berubah.
Tambahkan 0, I mL natrium hidroksida 0,1 M: terjadi warna merah.
KJorida <9> Pada 10 mL zat tambahkan 2 tetes perak nitrot LP, diamkan
selama lima menit: larutan tidak berubah.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

-70 -

Logam berat < 16> Metode 4 Tidak lebih dari 1,2 bpj ; Lakukan penetapan
menggunakan 30 mL zat, tambahkan 2 mL asam asetat encer LP dan air hingga
50 mL ; sebagai pembanding gunakan 3,0 mL Lanltan baku timba! seperti yang
tertera pada Larutan baJa, <49>.
Minyak fusel dan cemaran sejenis Pada 10 mL zat tambahkan 5 mL air dan 1
mL gliserin P, teteskan pada keras saring tidak berbau, uapkan pada suhu ruang:
tidak ada bau asing. Teteskan 5 mL zat ke dalam tabung reaksi yang berisi 5 mL
asam sulfat P: tidak terjadi wama merah pada daerah kontak .
Aldehid atau senyawa mereduksi lain Pada 10 mL zat tambahkan 0,30 mL
kalium permanganat 0,2 M pada suhu 15°; diamkan pada suhu 15 ° selama 20
menit: warna merah larutan tidak hilang. Pada lO mL zat tambahkan 5 mL
natrium hidroksida LP, diamkan selama 5 menit: tidak terjadi wama kuning.
Metanol dan aseton <29> Memenuhi syarat.
Residu tidak menguap Uapkan 40 mL zat di atas tangas air, keringkan pad a
suhu 105° selama 1 jam: bobot residu tidak lebih dari 1 mg.

ETIL GUAIAZULEN SULFONAT


Ethyl Guaiazulene Sulfonate

C 17 H 22 0 ]S BM 306,43
Etil guaiazulen sulfonat mengandung tidak kurang dari 99 ,0% dan tidak lebih
dari 102,0% C I7H220 3S .
Pemerian Hablur atau serbuk hablur ungu-merah , tidak berbau.
Identifikasi

A. Larutan za t dalam elano! P menunjukkan serapan maksimum pada panjang


gelombang 547±2 nm. Pada 1 mL larutan, tambahkan elano! P hingga 100
mL: larutan memberikan serapan maksimum pada panjang gelombang
294±2 nm dan 245±2 nm.
B. Pada 1 g zat tambahkan 1 mL asam sulfal P: terjadi wama cokelat muda .
Tambahkan 50 mL air: terjadi warna ungu kebiruan .
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 71-

Titik lebur <28> Metode 1 108 - III 0 _


Logam berat < 16> Metode 4 Tidak lebih dari 20 bpj; Panaskan secara
bertahap I g zat. Pijarkan pada suhu serendah mungkin, basahi dengan asam
sulfat, dan pijarkan. Tambahkan 2 rnL asam klorida P dan 0,5 rnL asam nitrat P,
uapkan di atas tangas air hingga kering. Larutkan residu dalam 2 mL asam aselat
encer LP dan 30 rnL air, tambahkan air hingga 50 rnL. Sebagai pembanding
gl.lnakan 2,0 ml Larutan baku timbal seperti tertera pada Larutan baku <49>.
Arsen <7> Metode 3 Tidak lebih dari 2 bpj ; Lakukan penetapan menggunakan I
g zat, dengan Alat B.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 0,5% ; Lakukan pengeringan pada
suhu 105° selama 3 jam menggunakan I g zat.
Sisa pemijaran <43> Metode 1 Tidak lebih dari 0, I %; Lakukan pemijaran
menggunakan 3 g zat.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 20 mg zat, masukkan ke
dalam labu tentukur 100-mL, larutkan dan encerkan dengan etanol P sampai
tanda . Ukur serapan, A, dalam seJ 10 mm pada panjang gelombang serapan
maksimum lebih kurang 547 nm dengan etanol P sebagai blangko. Hitung
jumlah dalam mg etil guaiazulen sulfonat, C I7 H 22 0)S dalam zat dengan rumus :
A
2;1 .20 x 1000

ETILENGLIKOL MONOSTEARA T
Ethyleneglycol Monostearate
Glycol Stearate
[ 111-60-4]

Etilenglikol monostearat terutama terdiri dari monoester asam stearat dengan


etilenglikol .
Pemerian Padatan kuning muda, bau khas lemah.
Identifikasi

A. Sabunkan 5 g zat seperti yang tertera pada Bilangan p enyabunan <44>,


KOOEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 72-

uapkan etano!' Larutkan dalam 50 ml air, asamkan dengan asam klorida


dengan indikator jingga metil dan ekstraksi dua kali tiap kali dengan 30 mL
eter P. Kumpulkan lapisan eter, cuci dengan tiap kali 20 mL air hingga air
cue ian netral, uapkan di atas tangas air: bilangan asam dari residu antara
192-215 (Metode 2). Lakukan penetapan menggunakan 0,5 g. Untuk
penyabunan gunakan 50 mL kalium hidroks ida-etanol 0,5 M.
B. Setelah penetapan bilangan penyabunan, asamkan zat dengan 3 mL asam
klorida encer LP, hilangkan asam lemak yang terbentuk dengan ekstraksi
dua kali tiap kali dengan 20 mL bagian petroleum eter. Larutan asam
dUenuhkan untuk mencapai 5 mL, basakan dengan 4 mL larutan natrium
karbonat P (l dalam 10), didihkan selama I sampai 2 menit dengan 0,6 g
kalium permanganat P, tambahkan I mL hidrogen peroksida LP, saring
endapan cokelat yang terbentuk. Pad a filtrat tambahkan 0,5 mL larutan
kalsium klorida P (I dalam 20): terbentuk kekeruhan putih, dan endapan.
Bilangan asam <4> Metode 1 Tidak lebih dari 15; Lakukan pengujian
menggunakan 2 g zat.
Bilangan penyabunan <44> 165-185.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 3,0%; Lakukan pengeringan pada
suhu 105°e selama I jam, menggunakan 5 g zat.
Sisa pemijaran <43> Metode 3 Tidak lebih dari 1,0%; Lakukan pemijaran
menggunakan 3 g zat.

ETILENGLIKOL MONOBUTILETER
Ethyleneglycol Monobuthylether
Butoxyethanol
CH3CH2CH2CH20CH2CH20H
[111-76-2]

BM 118,18
Etilenglikol Monobutileter merupakan peJarut yang diperoleh dari penambahan
etilen oks ida ke dalam butanol.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 73 -

Pemerian Cairan jernih; tidak berwarna; bau khas.


Identifikasi
A. Larutkan 3 g zat ke dalam 20 mL eler P, tambahkan 0,2 g natrium P.
Setelah larut, tambahkan beberapa tetes larutan 2,4-dinitroklorobenzen p-
eter P (1 3), aduk: warn a larutan berubah dari kuning menjadi coklat
kehitaman.
B. Pada 3 tetes zat tambahkan 1 tetes asam asetat P dan 5 tetes asam sulfat P,
panaskan di atas tangas air selama 5 menit: tercium bau seperti butil asetat.
Bobot jenis <46> Metode 1 Antara 0,900 dan 0,905.
Asam Pada l,O g zat, tambahkan 50 mL air, kocok, dan tambahkan 0,5 mL
fenolftalein LP dan 0,20 mL natrium hidroksida 0,01 M: terjadi warna merah.
Sisa penguapan Ukur saksama 20 mL zat, uapkan di atas tangas air dan

keringkan residu pada suhu 105 ° selama 1 jam: bobot residu tidak lebih dari 1
mg.
Air <57> Tidak lebih dari 0,3%.
Jarak suling <8> Metode 1 Tidak kurang dari 95%; Lakukan penyulingan
pada suhu 166 sampai 173 0

P-FENILETIL ASET A T
セMpィ・ョケャエ@ Acetate
Phenethyl Acetate

on
r°J='- [103-45-7]

BM 164,21
セMf・ョゥャエ@ asetat mengandung tidak kurang dari 98,0% CloH1202.
Pemerian Cairan bening, tidak berwarna, bau khas.
KDDEKS KOSMETIKA IND ONESIA

· 74 .

Id entifikll si

A Ke dalam I mL zat lambahkan 5 mL kalium hidroksida·elanal L P, panaskan


di alas langas air selama 20 mcnit: bau khas hi lang. Uinginkan, tambahkan !
mL asam klorida encer LP dan 8 mL air: la rutan menunjukkan reaks! AselOl
seperti lerlera pada Uji jwolilOli/ <38>.
B. Did ihkan perlahan I mL zat dengan 0,5 g kalium hidraksida P: lerjadi bau
stiren.

Bobotjenis <46> Melode 1 1,033- 1,038.


Ind ex bills <42> 1,496- 1,501.
BllllngH Ii asam <4> Melode J Tidak lebih dari J; Lakukan penelapan
menggunakan 5 g zat.
Kej ernihan Illrutan Larutkan 1,0 mL zal dalam 6,0 mL elanal encer P: larulan
jernih.
Penetllpan kadllr Timbang saksama Ich ih !curang I g Uti; lakukan penetapan
sepcn i yang tertcra pada Kondungan eSler(B) dalam Uji par/urn <36>

Tiap mL kalium hidroksida·elanal O.5M selara dengan 82, Ilmg eu/I IlO]

FlTOSTE ROL
Phytostt' rol
Phytosterols

Pitostcrol adalah suatu stero l yang diekstrak dari mi nya k IUrnbuhan , memiliki
ka ndungan utama p·sitosterol (C 29 H 100: 8 M 414 ,7 1), stigmastero l (C 29 H 4SO:
BM 4 12,70) dan kampesterol (C 2s H 4S O: BM 400,69).
Pemerilln Serbuk hablur putih; ーイ。ォエェセ@ lidak bcrbau.
Id entifikasi
1\ . Larulkan 10 mg zat dalam I mL klara/arm P, tambahkan I mL asam sulfar
P, kocok: terjad i wama merah pada lapisan klorofonn dan lapisan asam
suI fat berfluoresensi nijau.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

-75 -

B. Larutkan 5 mg zat dalam 2 mL kloroform P, tambahkan I mL aselal


anhidrid P dan I tetes asam sulfal P, kocok: terjadi wama merah yang
segera berubah menjadi biru, kemudian hijau.
C. Lakukan identifikasi secara Kromalografi gas <15>.
Lanltan uji Pada 300 mg zat dan 100 mg kolesterol, tambahkan 15 mL
campuran asam asetat glasial P-piridin P (I : 3), panaskan di atas tangas
air selama 30 menit. Uapkan pelarut dengan hati-hati di bawah penurunan
tekanan . Larutkan residu dalam 20 mL aseton P.
Lanllan baku Pada 100 mg kolesterol yang diperlakukan sama seperti
Larutan uji.
Prosedur Kromatograf gas yang dilengkapi dengan detektor ionisasi nyala
dan kolom 3-4 mm x 2-2,5 m, berisi bahan pengisi tanah silika
kromalografi P, dengan ukuran partikel 170-250 11m yang disalut dengan
1,5% metil silikon P (GE-SE 30). Gas pembawa Nitrogen P dengan laju alir
lebih kurang 30 mL per menit. Pertahankan suhu kolom pada 245°.
Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 3 セャlI@

Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram


dan ukur respon puncak utama.
Kromatogram Lanltan uji menunjukkan 3 puncak utama dengan waktu
retensi relatif terhadap kolesterol berturut-turut adalah lebih kurang 1,3;
1,4; dan 1,6.
Suhu lebur <28> Metode 1 Antara 131 dan 141°.
Bilangan asam <4> Metode 1 Tidak lebih dari 0,5; Lakukan penetapan
menggunakan 109 zat, larutkan dalam 100 mL campuran etanol P dan eter P (1
dalam j) dengan pemanasan. Titrasi dalam keadaan hangat.
Kejernihan larutan Masukkan 0,5 g zat ke dalam labu bersumbat kaca,
tambankan 50 mL etanol P hangat, larutkan dengan penghangatan pada suhu 60
sampai 70° di atas tangas air dan diamkan pada suhu ruang selama 2 jam: tidak
terbentuk endapan atau kekeruhan.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 3,0%; Lakukan pengeringan pada
suhu 105° selama 2 jam, menggunakan 3 g zat.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 76-

Sisa pemijaran <43> Metode 3 Tidak lebih dari 0, I 0 %; Lakukan penetapan


menggunakan I g zat.

GLISERlL GLISERHETINAT
Glyceryl Glycerrhetinate

BM 544,76
Gliseril Gliserhetinat mengandung tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari
105,0 C33Hs206 % dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian Serbuk putih sampai kuning pucat, tidak berbau.
Identifikasi

A. Pada 0,5 g zat tambahkan 20 mL kalium hidroksida-elanol LP, refluk di


atas tangas air selama 2 jam dengan sesekali digoyangkan. Dinginkan,
netralkan dengan asam klorida encer LP, gunakan fenolftalein sebagai
indikator, pekatkan dengan pengurangan tekanan hingga 20 mL, saring.
Panaskan filtrat dengan 0,5 g kalium bisuljal P: tercium bau akrolein yang
tajam.
B. Cuci residu pada A, keringkan pada suhu 105 0 selama 1 jam. Tambahkan 2
mL elanol P pad a 10 mg residu, kocok dan tambahkan 4 mL asam suljal P
dan 1 mL vanilin-elanol LP: terjadi warn a ungu merah.
Titik lebur <28> Melode J 122-136 0
Kejernihan 1arutan Larutkan 0,20 g zat dalam 36 mL elanol P: larutan jernih.
Asam gliserhetinat Tidak lebih dari 6,0% Pada 1,0 g zat tambahkan 10 mL
campuran volume sama kloroform P dan elanol P dan 3 tetes fenolftalein LP
titrasi dengan kalium hidroksida-elanol 0, J M LV, laku.kan penetapan blangko
untuk koreksi .

Tiap mL kalium hidroksida-elanol 0,1 M selara dengan 47,07 mg C3oH4604 '

KJorida <9> Larutkan 200 mg zat dalam campuran 10 mL kloroform P dan 30


mL elanol P tambahkan 3 mL asam nilral encer LP dan I mL perak nilral LP
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 77-

diamkan selama 10 menit, larutan tidak lebih keruh daripada Lanltan


pembanding berikut: Pada campuran 10 mL klor%rm P dan 30 mL elanol P
tambahkan 3 mL asam nitrat encer LP, 0,3 mL asam klorida 0,01 M dan I mL
perak nilral LP.
SuI fat <51> Larutkan 100 mg zat dalam campuran 10 mL klor%rm P dan 30
mL elanol P, tambahkan 4 mL air, 1 mL asam asetal encer LP dan 3 tetes
barium klorida LP, diamkan selama 10 menit: larutan tidak lebih keruh daripada
Lanllan pembanding berikut: Pada campuran 10 mL klor%rm P dan 30 mL
elanol P, tambahkan 4 mL air, 1 mL asam asetat encer LP, 0,30 mL asam sulfal
0,01 M dan 3 tetes barium klorida LP.
Logam berat <16> Metode 2 Tidak lebih dari 20 bpj; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat dan sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Lanllan baku
limbal seperti yang tertera pada Lanllan baku <49>.
Arsen <7> Meloda 3 Tidak lebih dari 2 bpj; Lakukan pengujian menggunakan
1,0 g zat dengan AlaI B.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 5,0%; Lakukan pengeringan pada
suhu 105° selama 2 jam, menggunakan 1,0 g zat.
Sisa pemijaran <43> Melode 1 Tidak lebih dari 1,5%; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 30 mg zat yang telah
dikeringkan, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, larutkan dan encerkan
dengan elanol P sampai tanda. Pipet 10 mL larutan ke dalam labu tentukur 100-
mL, tambahkan elanol P sampai tanda. Ukur serapan (A) dalam sel 10 mm dan
panjang gelombang serapan maksimum 248 nm dengan elanol P sebagai
blangko. Hitu ng jurnlah dalam mg gliseril gliserhetinat, (CJJH5206) dengan
menggunakan rumus:

セ@ 165 x 10.000
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 78-

GLISERJL MONOOLEAT LIPOFILIK


Lipophilic Glyceryl Monooleate

Gliseril monooleat Iipofilik terutama terdiri dari glisenl monooleat dan juga
mengandung gliseril dioleat, gliseril trioleat dan gliseril bebas.
Pemerian Cairan kuning pucat sampai kuning atau cairan seperti minyak, bau
khas lemah.
Identifikasi

A. Pad a 200 mg zat tambahkan 0,5 g kalium bisuljit P, panaskan: tercium bau
seperti akrolein menyengat.
B. Pada 100 mg zat tambahkan 2 mL etanol P, larutkan dengan pemanasan,
tambahkan 5 mL asam sulfat encer LP, panaskan di atas tangas air selama
30 menit dan dinginkan: cairan seperti minyak berwarna kuning pucat
sampai coklat terpisah, pada bagian ini tambahkan 3 mL eter P kocok:
bag ian ini larut.

Bilangan asam <4> Metode 1 Tidak lebih dari 5,0; Lakukan penetapan
menggunakan 2,0 g zat.
Bilangan penyabunan <44> 150 - 175.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 2,0%; Lakukan pengeringan pada
suhu 105 0 selama 1 jam, menggunakan 1,0 g zat.
Sisa pemi.iaran <43> Metode 1 Tidak lebih dan 0,5% Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat.
Logam berat <16> Metode 2 Tidak lebih dari 20 bpj; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat; sebagai pembanding gunakan 2,0 ml Larutan baku
timbal seperti yang tertera pada Larutan baku <49>.
Arsen <7> Metode 3 Tidak lebih dari 2 bpj ; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g za t dengan A lat B.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 79-

GLISERIL TRIMIRISTAT
Glyseril Trimyristate
Trimyristin
[555-45-3]

Gliseril Trimiristat terutama terdiri dan asam gliseril trimiristat, C4sHs606, BM


723,17.
Pemerian Hablur atau serbuk putih, praktis tidak berbau .
Identifikasi

A. Pada 0,2 g zat, tambahkan 0,5 g kalium bisulfal P, panaskan. Terjadi bau
akrolein yang menyengat.
B. Larutkan dengan penghangatan 0, I g zat dalam 2 mL etano/ P, tamballkan
5 mL as am sulfat encer LP, panaskan di atas tangas air selama 30 menit,
dinginkan: terbentuk endapan putih kekuningan. Pisahkan endapan,
tambahkan 3 mL eter P, kocok: endapan [arut.

Suhu lebur <28> 45 - 58°.


Bilangan asam <4> Metode 2 Tidak lebih dari 3; Lakukan penetapan
menggunakan 2 g zat.
Bilangan penyabunan <10> 224 - 244.
Bilangan hidroksil < 17> Tidak lebih dari 30 .
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 2,0%; Lakukan pengeringan pada
suhu 105° selama 2 jam, menggunakan I g zat.
Sisa pemijaran <43> Metode 3 Tidak lebih dari 0,5%; Lakukan penetapan
menggunakan I g zat.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 80-

GLISERJN PEKA T
Concentrated Glycerin
Glycerin

--c
0H

HO

OH

[56-81-5]

8M 92,09
Gliserin pekat mengandung tidak kurang dari 95,0% C 3 H s03 (sesuai bobot jenis).
Pemerian Cairan kental bening, tidak berwama, tidak berbau, rasa man is.
Identifikasi Panaskan 3 tetes zat dengan 0,5 g kalium hidrogen sulfat P: tercium
bau sepelti akrolein yang tajam.
Bobot jenis <46> Metode 1 T idak kurang dari 1,251.
Warna larutan Masukkan 50 mL zat ke dalam tabung Nessler, amati dari atas
warna larutan tidak lebih tua dari Larutan pembanding berikut: Masukkan 0,40
Larutan kolorimetrik persediaan besi(lll) klorida ke dalam tabung Nessler
tambahkan air hingga 50 mL.
Keasaman atau kebasaan Pada 1,0 mL zat tambahkan 4 mL air, kocok larutan
netral .
Klorida <9> Tidak lebih dari 13 bpj; Lakukan pengujian menggunakan 7 g zat
dengan pembanding 0,25 mL asam klorida 0,01 M.
Sulrat <51> Pada 1,0 mL zat tambahkan 4 mL air kocok dan tambahkan 3 tetes
asam klorida encer LP dan 5 tetes barium Idorida LP. Larutan tidak berubah.
Amonia Pada 5 mL zat tambahkan 5 mL larutan natrium hidroksida P (I dalam
10) dan didihkan, gas yang terbentuk tidak mengubah lakmus merah lembab
menjadi biru .
Logam berat < 16> Me/ode 4 Tidak lebih dari 5 bpj Pada 5 g zat tambahkan 2
mL asam asetat encer LP dan air hingga 50 mL. Sebagai pembanding gunakan
2,5 mL Laru/an baku timbal sepelti yang tertera pada Lan/tan baku <49>.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

-81-

Kalsium Pada 1,0 mL zat tambahkan 4 mL air, kocok dan tambahkan 3 tetes
amonium oksalat LP. Lamtan tetap tidak bembah.
Arsen <7> Tidak lebih Clari 2 bpj; Lamtkan 1,0 g zat dalam 25 mL air, lakukan
pengujian dengan Alat C.
Akrolein, glukosa atau zat mereduksi lain Pada 1,0 g zat tambahkan I mL
amonia LP, kocok dan hangatkan di atas tangas air 60° selama 5 men it, tidak
terjadi warna kuning. Angkat lamtan dari tangas air, segera tambahkan 3 tetes
perak nitraJ LP kocok dan diamkan di tempat gelap selama 5 menit: wama
lamtan tidak bembah dan tidak terjadi kekemhan.
Asam lemak mudah menguap dan pewarna Pada 5 mL zat tambahkan 5 mL
asam sulfat encer LP, hangatkan: tidak tercium bau tengik dan tidak terjadi
wama kuning.
Asam lemak dan ester Pad a 50 g zat tambahkan 50 mL Air Bebas
Karbondioksida P dan lOO mL natrium hidroksida 0,1 M, didihkan selama 15
menit, dinginkan dan titrasi dengan asam klorida 0, I M dengan indikator 3 tetes
fenolflalein LP. Diperlukan tidak kurang dari 5 mL asam klorida 0,1 M. Lakukan
penetapan blangko untuk j.<.Oreksi.
Zat mudah terarangkan <39> Pada 5 mL zat tambahkan hati-hati 5 mL asam
sulfat P kocok perJahan ada suhu 18-20° diamkan selama I jam pada suhu
mang: wama tidak lebih pekat dari Lamtan pembanding H.
Sis a pemijaran <43 > Tidak lebih dari 0,0 I %; Timbang saksama lebih kurang
5 g zat dalam kms porselen yang telah ditara, didihkan dengan pemanasan.
Pijarkan segera, dinginkan basahi residu dengan I sampai 2 tetes asam sulfat P
dan pijarkan sampai bobo tetap.

GLISIRETINIL STEARA T
Glycyrrhetynil Steara te

8M. 737.16.
Glisiretinil Stearat mengandung tidak kurang dari 95,0%, C48HgoOs dihitung
KODEKS KOSMETIKA INDO NE SI A

·82·

lefhadap lal yang lelah dike ringkan.


Pcmerian Serbuk ha blur putih sampai kun ing pucal, praklis lidak berbau.
Jdenlifikas i

A. Tambahkan 20 mL kalium hidrohida-elanol encer LP pada 0,5 g, zal,


refluks d i alas tangas aiT sdama 3 jam. Oinginkan, lambahkan 2 tetesjingga
melil LP, nelralkan dengan penambahan letes deml {etcs (/sam klonda encer
LP. Uapkan etano l di alas 1:lIlgas air sampai kering. Tamhahkan 150,0 mL
pelro/ellm eter P. retluks di atas langas air selama 30 meni!. Dinginkan,
saring, lamhaltkan 3,0 g natrium .wljal anhidral P ke dalam !iitral, diamkan
selama ]0 meni! dan saring. Uapkan fillfal , lanl1kan residu da lam 10 ,0 mL
me/anal P dengan pemanasa n di alas langas air, d iantkan se lamn 2 jam pada
suhu lidak lchih dan 5". Saring hablur yang lerbentuk, keringkan residu di
lIdara , keringkan lagi pada suhll 105° se lama ]0 menil dan ding ink an: hab lur
melebur pada suhu antara 65° dan 70°, lakllkan penctapan dengan Metode 2
seperti yang lerlera pada Tilik lebur < 28 >.
B. Pada 10,0 mg zal tida k lerlam l petroleum eler ya ng d iperoleh peda A yang
lelah dikeringka n, kocok de ngan 2,0 mL elanal P, tambahkan 4,0 mL asam
slilfal P dan 1,0 mL vanillin-elanol LP: terj adi warlJa IIngu-mcrah.

Titik rebur <28> Metode J 218 - 225°


Kcjcrnihan dan warna larutan Lamtkan 0,20 g zat dalam 30,0 rnL elanol P
pada suhu 40": lamtanj ernih dan tidak herwarna.
Klorida <9> Lamlkan 0,20 g zat dalam 10,0 mL klor%rm P dan .10,0 mL
elano{ P, tambahkan 3,0 mL asam nilral encer P dan J ,0 mL perak nilral LP,
diamkan selama 10 men it: lamum tidak lehih kemh dari Lanllan pembanding ,
Lam/an pembanding Pada 10,0 mL kloroform p, tambahkan 30,0 mL elanol P;
3,0 mL asam nilrol encer P; 0,30 mL a.wm klorida 0,01 M dan 1,0 rnL perak
nilral LP.
Su Jfa t <51 > Lamlkan 0,10 g zal dalam 10,0 mL klar%rm P dan 30,0 mL
elanol P, lambahkan 4,0 mL air; 1,0 mL asam aselal ellcer P dan 2,0 mL kalium
klorida LP, diamkan selama 10 men i!: laruta n tidak lebih kel1lh dari Larnlan
pembonding.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 83-

Larutan pembanding Pada 10,0 mL k!oroform P, tambahkan 30,0 mL etano! P;


4,0 mL air; 1,0 mL asam asetat encer P; 0,30 mL asam sulfat 0,005 M dan 2,0
mL barium k!orida LP.
Logam berat < 16> Metode 2 Tidak lebih dari 20 bpj; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat, sebagai pembanding gunakan 2,0 ml Larutan baku
timba! seperti yang tertera pada Larutan baku < 49>.
Arsen <7> Tidak lebih dari 2 bpj ; Panaskan hati-hati 1,0 g zat dengan 10,0 mL
asam nitrat P dan 5,0 mL asam sulfat P, tambahkan sedikit demi sedikit 2,0-3,0
mL asam nitrat P dan panaskan hingga larutan tidak berwarna atau kuning pucat.
Dinginkan, tambahkan 15,0 mL larutan jenuh amonium oksa!at P, panaskan
hingga terbentuk asap putih, dinginkan, encerkan dengan air hingga 10,0 mL,
lakukan uji terhadap larutan ini dengan Alat A.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 1,5%; Lakukan pengeringan pada
suhu 105° selama I jam menggunakan 2,0 g zat.
Sisa pemijaran <43 > Metode J Tidak lebih dari 0,2%; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 30 mg zat yang telah
dikeringkan, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, larutkan dan encerkan
dengan etano! P sampai tanda . Pipet 10 mL larutan, masukkan ke dalam labu
tentukur 100-mL, encerkan dengan elano! P sampai tanda . Ukur serapan larutan
dalam sel I cm pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 249
nm. Hitlmg jumlah dalam mg glisiretinil stearat, cTUhセVP VL@ dalam zat yang
digunakan dengan rumus:

A
- x 10.000
1M

A adalah serapan larutan zat; 164 adalah serapan jenis glisiretinil stearat.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 84-

GOM ESTER
Ester Gum

Terutama terdiri dari ester asam abietinat dengan gliserin.


Pemerian Massa jemih klming mud a sampai coklat muda, tidak berbau atau bau
khas lemah.
ldentifikasi

A. Pada I g serbuk zat tambahkan 5 mL natrium hidroksida LP dan 5 mL air,


kocok kuat: terbentuk kekeruhan berwarna kuning muda dan terjadi gas.
B. Pada 0,5 g serbuk zat tambahkan I g kalium bisulfat P, panaskan: terjadi
bau menyengat seperti akrolein.
C. Pad a 0, I g serbuk zat tambahkan 10 mL asetat anhidrida, larutkan dengan
pemanasan di atas tangas air. Dinginkan, tambahkan I tetes asam sulfat P:
segera terjadi warna merah-ungu.

Titik lunak <45> 80 - 88°


Bilangan asam <4> Metode I Tidak lebih dari 8. Lakukan penetapan
menggunakan 3 g zat.
Kejernihan larutan Larutkan 0,50 g serbuk zat dalam 10 mL toluene P: larutan
praktis jemih. Pada 109 serbuk zat tambahkan 10 mL toluena P, larutkan
dengan dipanaskan pada 70 - 75°, saring selagi hangat, diaml<an filtrat selama 24
jam: larutan jemih.

Logam berat <16> Metode 4 Tidak lebih dari 40 bpj; Panaskan 1,0 g zat
seperti yang tertera pad a Sisa pemijaran <43> Metode 2, pada residu tambahkan
I mL asam klorida P dan 0.2 mL asam nitrat P, uapkan hingga kering di atas
tangas air, tambahkan 1 mL asam klorida encer LP dan 30 mL air, larutkan
dengan penghangatan. Dinginkan, netralkan dengan penambahan amonia LP
tetes demi tetes, tambahkan 2 mL asam asetat encer LP dan air hingga 50 mL.
Sebagai pembanding, gunakan 40 ml Larutan baku timbal seperti yang tertera
pad a Lan/tan baku < 49>.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 85-

Arsen <7> Tidak lebih dari 4 bpj; Pada 0.50 g serbuk zat tambahkan 5 mL
asam sulfal P dan 5 mL asam nitrat P, panaskan hati -hati . Tambahkan 2-3 mL
asam nitral P, panaskan hingga larutan menjadi tidak berwarna atau kuning
muda. Setelah dingin, tambahkan 15 mL larutan jenuh amonium oksa/at P,
pekatkan hingga 2-3 mL dengan pemanasan hingga terjadi asa p putih.
Dinginkan, tambahkan air hingga 10 mL, lakukan pengujian dengan A/at C.
Sisa pemijaran <43> Metode 2 Tidak lebih dari 0,10%; Lakukan pemijaran
menggunakan I g zat.

2-HEKSILDEKANOL
2-Hexyldecanol
Hexyldecanol
HO

[2425-77-6]

BM 242,44.
2-Heksi ldekanol terutama terdiri dari heksildekanol.
Pemerian Cairan bening seperti minyak, tidak berwarna, hampir tidak berbau.
Identifikasi Masukkan 0,1 g zat ke dalam tabung reaksi kecil, larutkan dalam 2
mL eli/asetat P, kocok dengan 0,5 mL amonium vanadal LP dan 3 tetes 8-
kuinolino/ LP, hangatkan di atas tangas air pada suhu 60° selama 5 menit: terjadi
warna merah-jingga pada lapisan etilasetat.
Bobot jenis <46> Melode 1 0,853 - 0,850.
Indeks bias <42> 1,445 - 1,455.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 86-

Bilangan asam <4> Metode 2 Tidak lebih dari 1; Lakukan penetapan


menggunakan 1 g zat.
Bilangan hidroksil <17> 205 - 235.
Uji pendinginan Tidak terjadi pengkabutan pada suhu _20°; Lakukan pengujian
seperti yang tertera pad a Titik pengkabutan < 10> .
Logam berat < 16> Metode 2 Tidak lebih dari 20 bpj; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat dengan, sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Larotan
baku timbaf seperti yang tertera pada Larotan baku < 49> .
Arsen <7> Metode 3 Tidak lebih dari 2 bpj ; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g zat, dengan Alat B .

HEKSILDESIL DIMETlLOKTANOA T
Hexyldecyl Dimethyloctanoate

Heksildesil dimetiloktanoat terutama terdiri dari ester 2,2- dimetiloktan

heksildekanol, C26H s20 2, BM 396,70.


Pemerian Cairan seperti minyak, jernih, tidak berwarna, tidak berbau atau bau
khas lemah.
Identifikasi
Pad a 5 g zat, tambahkan 50 mL kalium hidroksida-etanol 0,5 M LP, refluks
selama 6 jam. Uapkan etanol dengan pengurangan tekanan, larutkan residu
dalam 100 mL air hangat, masukkan ke dalam corong pisah. Dinginkan,
tambahkan 50 mL eter P, kocok kuat. Ekstraksi tiga kali, tiap kali dengan 40 mL
etanol P, tambahkan 2 tetes jingga metil LP ke dalam lapisan air, hangatkan,
tambahkan tetes demi tetes asam klorida encer LP dengan pengadukan hingga
terjadi warna merah. Dinginkan, tambahkan 50 mL eter P, ekstraksi dengan
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 87-

mengoeok kuat. Cuei lapisan eter tiap kali dengan 20 mL air hingga air cue ian
netral. Tambahkan 3 g natrium sulfat anhidrat P dan koeok kuat. Saring melalui
kertas saring. Uapkan eter dengan pengurangan tekanan: bilangan asam dari
residu antara 313 dan 340 , yang ditetapkan seperti yang tertera pada Bi/angan
asam <4> Metode 2, menggunakan 0,3 g residu.
lndeks bias <42> 1,441 - 1,451 .
Bobot jenis <46> Metode J 0,856 - 0,866.
Bilangan asam <4> Metode J Tidak lebih dari I; Lakukan penetapan
menggunakan 109 zat.
Bilangan hidroksil < 17> Tidak lebih dari 2,5.
Kejernihan larutan Larutkan 2,0 g zat dalam 10,0 mL etanol P: larutan jernih.
Sisa pemijaran <43 > Metode 2 Tidak lebih dari 0, I 0%; Lakukan penetapan
menggunakan 2 g zat.

HEKSIL LAURAT
Hexyl Laurate
Hexyl Laurate

[34316-64-8]

Heksil Laurat terutama terdiri dari ester asam laurat dari heksil alkohol,
C18H3602, BM. 284,48.
Pemerian Cairan jernih, warna kuning pueat, praktis tidak berbau .
Identifikasi Serapan spektrum inframerah zat yang ditetapkan dengan metode
lapis tipis eairan menunjukkan serapan pada bilangan gelombang 2924 em-) ,
2856 em-I, 1738 em-I, J464 em-I dan 1168em- 1
Bobot jenis <46> Metode J 0,850 - 0,870.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 88-

Iodeks bias <42> 1,438 - 1,441.


Titik pengkabutan < 10> Di bawah 0°.
Bilangan asam <4> Melode J Tidak Je bih dari 0,5; Lakukan penetapan
menggunakan 109 zat.
Bilangan ester < 13> Melode J 190 - 210.
Bilangao hidroksil < 17> Tidak lebih dari 5; Lakukan penetapan
menggunakan 10 9 zat.
Logam berat < 16> Melode 2 Tidak Jebih dari 20 bpj ; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat, sebagai pembanding gunakan 2,0 ml Lamlan baku
limba! seperti yang tertera pad a Lamlan baku <49>.
Arsen <7> Melode 3 Tidak lebih dari 2 bpj; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g zat, dengan A !al B .

2-(2-HIDROKSI-5-METILFENIL) BENZOTRIAZOL
2-(2-Hidroxy-5-Methylphenyl) Benzotriazole
Drometrizole
HO

[2440-22-4 ]

BM.225 ,25.
2-(2-Hidroksi-5-metilfenil) benzotriazol mengandung tidak kurang dari 95,0%
dan tidak lebih dari 104,0%, CJ)H II N 3 0.
Pemeriao Serbuk putih sampai kuning pucat, hampir tidak berbau.
Identifikasi Masukkan 10 mg zat ke dalam Jabu tentukur 100-mL, larutkan dan
encerkan dengan elano! P sampai tanda. Pipet 5 mL larutan ini ke labu tentukur
100-mL, tambahkan elano! P sampai tanda. Larutan menunjukkan serapan
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 89-

maksimllm pada panjang gelombang 243 ± 2 nm, 298 ± 2 nm dan 340 ± 2 run,
dan serapan minimum pada panjang gelombang 259 ± 2 nm dan 314 ± 2 nm.
Titik lebur <28> Melode 1 126°- 134°.
Kejernihan larutan Larutkan 0, I g zat dalam 10 mL aselon P: larutan jemih.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 0,5%; Lakukan pengeringan dengan
asam sulfal P selama 24 jam, menggunakan 1,0 g zat.
Sis a pemijaran <43> Me/ode 2 Tidak lebih dari 0,10%; Lakukan pemijaran
menggunakan l ,O g zat.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 10 mg zat yang telah
dikeringkan, masllkkan ke daJam labu tentukur lOO-mL, larutkan dan encerkan
dengan elano/ P sampai tanda . Pipet 5 mL larutan ke dalam labll tentukur 100-
mL, encerkan dengan e/ano/ P sampai tanda. Ukur sera pan, A, dalam sel lO mm
pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 298 nm. Hitllng
jllmlah dalam mg, 2-(2-Hidroksi-5-metilfenil) benzotriazol, CuH IINJO, dalam
zat yang digllnakan dengan rumus,

A
-640 x?O
_. 000

A adalah serapan larutan zat; 640 adalah serapan Jellis 2-(2-Hidroksi-5-


metilfenil) benzotriazoJ.

HIDROKSISITRONELAL
Hydroxycitronellal
Hydroxyci tronelJal
OH

I
o
[J 07-75-5]

BM. I72,27.
HidrositroneJaJ mengandung tidak kurang dari 90,0%, C IOH 200 2.
KO DEKS KOS M ETIKA INDONESIA

Pemcria n Cairan jernih, lidak berwarna atau kuning (meat, bau khas.
(dentifikasi Pada I mL zat, ta mbahkan 5 mL n(1frjum hidrogen sulfit LP,
kocok: zat akan me lam t dan menghasilkan panas. Dinginkan: terben luk hablur.
BoboC j cnis <46> Me/ode I 0,92 1 - 0,928.
(ndeks bias <42> 1,447 - 1,4 50.
KeJerniha n larufan Lamtkan 2,0 mL zat dalam 3,0 mL elanol encer LP:
lam ta n jernih.
Asam bebas Larutkan 1,0 g zat dalam 10 mL elonol netral LP, tambahkan 2
tetesfenolftalein LP dan 2 mL nalrilllll hidroksida 0, I M: terjadi warna merah.
Penelapan kadar T imbang saksama lebih kurang I g zat, lakukan penetapan
ses uai Me/ode 2 dari Me/ode Hidroksilamin (iii) yang tertera pada Kadar
aldehida dan keton dalam Uji parfillfl <3 6>. Diamkan se lama 1 jam.

Tiap mL asam klorlda 0, I M setara dengan 86,1 j mg C,ofluIJ1'

HI NOKlTlOl
Hinokiliol
Hinokitio l

HO

1499-44-5]

BM 164,20.
Hiookitiol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan lid ak lebih dari 105,0%,
CloH120 2. d ihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian Serbuk hablur atau hablur putih sampai kuning, baLL khas.
Identifikasi Laru tkan 0,1 g zat dalam 10 mL efanol P, dan tambahkan I tetes
besi(lI/) klorida LP: terjadi wama merah tua.
Tilik lebuT <28> Me/ode 1. 48 52°.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 91-

Kejernihan larutan Larutkan 1,0 g zat dalam 5 mL etanol P: larutan jernih.


Logam berat < 16> Metode 4. Tidak lebih dari 20 bpj; Pijarkan 1,0 g zat seperti
yang tertera pada Sisa pemijaran < 16> Metode 2, tambahkan 2 mL asam klorida
P dan 0,5 mL asam nitrat P, uapkan di atas tangas air sampai kering. Larutkan
residu dalam 2 mL asam asetat encer LP masukkan ke dalam labu tentukur 50 -
mL, bilas wadah res idu dengan 30 mL air, tambahkan air sampai tanda, gunakan
larutan ini sebagai larutan uji . Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Larutan
baku limbal seperti yang tertera pada Larutan baku <49>.
Arsen <7> Tidak lebih dari 2 bpj; Tambahkan 10 mL asam nitrat P pada 1,0 g
zat, panaskan pelan-pelan. Dinginkan, tambahkan 5 mL asam sulfal P, panaskan
hingga tidak terjadi asap coklat. Jika larutan belum menjadi tidak berwarna ata u
kuning pucat, tambahl<an 2-3 mL asam nitrat P beberapa kali, teruskan
pemanasan hingga larutan menjadi tidak berwarna atau kuning pucat. Dinginkan,
tambahkan 15 mL larutan jenuh amonium oksalat P, panaskan hingga terjadi
asap putih. Dinginkan, masukkan ke dalam labu tentul<ur 20-mL, encerkan
dengan air sampai tanda, gunakan larutan ini sebagai larutan uji. Lakukan
penguj ian dengan Alat C.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 0,5%; Lakukan pengeringan dalam
hampa udara, di atasfosfor penloksida P selama 4 jam.
Sis a pemijaran <43 > Metode 2 Tidak lebih dari 0,05 %; Lakukan penetapan
menggunakan 2 g zat.
Penetapan kadar Timbang saksa ma lebih kurang 30 mg zat yang telah
dikeringkan, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, larutkan dan encerkan
dengan heksan P sampai tanda. Pipet 20 mL larutan ke dala m corong pisah,
tambahkan 20 mL kloroform P dan 10 mL besi([lJ) asetal LP, kocok kuat selama
5 menit, diarnkan. Pisahkan lapisan heksan-kloroform, masukkan ke dalam labu
tentukur 50-mL. Pada lapisan air, tambahkan 8 mL kloroform P, kocok kuat
selama 5 menit, masukkan lapisan kloroform ke dalam labu tentukur, tambahkan
kloroform P sampai tanda . Ukur serapan, A, larutan dalam sel 10 mm pada
panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 425 nm. Gunakan
campuran heksan P-klorofonn P (2:3) sebagai blangko .
KODE KS KOSMETIKA INDONESIA

- 9Z-

Hitung jumlah dalam mg, hino kitiol, C 1oH I2 0 2 , dal am zat yang digunakan
dengan rumus :
A
58 x 5000

A adalah scrapan larutan zat: 58 adalah scrapan jcnis hinokitiol.

I SO AMU, ASET A T
Isoa myl Acetate
Isoamyl Acetate

[ 123-92-2J

EM. 13 0,19.
{soamil asctat mcngandung tidak kurang da ri 95,0% , C7H 14 0 1.

t>emeria n Ca iranjern ih, tidak berwarna, hau khas.


ldenlifikasi Pada 1 mL zat, tambahkan 5 mL kalium hidroksida-efonol LP,
panaskan di alas tangas air: bau khas hi lang, kemudian herbau seperti isoami l
alkohol. Dinginkan, tambahkan iO mL air dan 0,5 mL asam klm'ida encer LP:
lamtan abn menunjukkan reaksi Aselal seperti yang lertera pada Uji kualilalif
<38>.
Bobot jcnis <46> Me/ode I 0,870-0,880.
Indeks bias <42> 1,397 - 1,403.
Bilangan asam <4> Me/ode I Ti dak lcbih dari 1; Lakukan penelapan
menggunaka n 5 g za!..
Kej c r niha n la rula n Larutkan 2,0 mL zat dalam 4,0 mL elanol encer LP:
lamtanjemi h.
Ja r ak destilasi <8> Me/o de 3 Tidak lcbih dari 90% volume; Lakuka n destil asi
pada suhu 130 - 143°.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 93-

Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 0,5 g zat, lakukan penetapan
seperti yang tertera pada Kandungan ester dalam Vji parium <36> .

Tiap mL kalium hidroksida-etanol O,5M setara dengan 65,09 mg C7H 14 0 2 .

ISOBUTIL PARAHIDROKSIBENZOA T
Isobutyl Para hydroxy benzoate
Isobutylparaben
o
II
C - - OCH 2CHCH)

セ@
I
CH)

OH

[4247-02-3]

BM 194,23
Isobutil Parahidroksibenzoat mengandung tidak kurang dari 99,0% CIIHI40 3

Pemerian Hablur atau serbuk hablur tidak berwarna atau putih; tidak berbau.
Identifikasi
A. Pada 50 mg zat tambahkan 2 tetes asam asetat P dan 5 tetes asam sulfat P,
hangatkan selama 5 menit: tercium bau isobutil asetat.
B. Refluks 500 mg zat dengan 10 mL natrium hidroksida LP selama 30 menit,
uapkan hingga lebih kurang 5 mL. Dinginkan, asamkan dengan asam sulfat
encer LP, kumpulkan endapan yang terbentuk, cuci endapan dengan air
hingga air cucian bebas asam sulfat. Keringkan dalam desikator vakum di
atas silika gel P selama 1 jam: endapan melebur pada suhu antara 213° dan
217°. Tetapkan suhu Ie bur endapan seperti yang tertera pad a Titik lebur
<28> Metode 1.
Suhu lebur <28> Metode 1 Antara 75 dan 77°.
KODEKS KOSMfTlMA INDONESIA

· 94 ·

Klorida <9> Tidak lebih dari 0,036%; T imbang saksama leh ih kllrang I g zal,
masukkan ke da lam labu lentukur JOO-mL, tambah.kan air panas, kocok hingga
larul, d inginkan, la mbahkan air sampai landa, saTing. Pipet 20 mL fil trat ke
dalam labu te ntukur 50-mL, lambahkan 6 mL asam nitrat ellca LP dan eneerkan
dengan air sampai tanda. Gunakan larutan in i sehagai Lamtan uji. Sebagai
pembanding gunakan 0,20 mL asam klorida 0,01 M.
Sul fa l <5 1> P ipet 10 mL Larufan u)i yang diperoleh pada Penetapall klorida,
tambahkan masing-masing 3 letes asam klorido encer LP dan barium klorido
LP: larutan lidak mengaJami perubahan daJam 10 men it.
Asam p:lrahidroksibensoat dan a5a m salisilat Larutkan 0,5 g zat dalam 30 mL
ete,. P, kocok dengan 20 mL larutan natrium bikarbollat P ( I dalam 100), da n
pisahkan lapisan air. Cuei lapisan air dengan 30 mL eter P, dan diamkan.
Pisahkan lapisan eter, euei dengan 10 mL air dan saring. Cuei wadab dan
penyaring dengan sejumlah keeil eter P, kumpuJkan calran eueian dcngan fillrat ,
uapkan eler d l alas langas air, dan keringkan residu di alaS silika gel P daJam
de!>i ka tor h ingga hobo! lelap: bobol residu lidak lebih dnri 5 mg. Pada rcs idll
tambahkan 5 mL air, hangatkan, saring. Pada filtrat tambahkan 3 letes besi(/IJ)
kJorida enCer LP: tidak terjadi warna ungu.
ul rnudah lerarangkan <39> Warna laru tan lida k lehih gelap da ri Cairan
podanon Ii seperti yang lertera pada Cairan podol/an lin/ilk womo <26>.
Lakukan penelapan menggunakan 0,5 g zm.
Sisa pe mij a ran <4 3> Metode 2 Tidak leh ih dari 0,10%; Lakukan penetapan
menggunakan 1 g zat.
Penelapan kadar Timbang saksama Icbih kurang 2 g zat, tambahkan 40,0 mL
natrium hidroksida I M, dan didihkan se1ama 30 menit. Dinginkan, dan titrasi
kelebihan natrium hidroksida dengan asam Sll/fat 0,5 1.1 LV sampai larulan
menunjukkan pH 6,5 menggunakan pH meier. Lakukan penelapan blangko.

Tiap mL nalrium hidroksida I M setaro del/gan 194,1 mg C/l H HOJ.


KOOEKS セos metika@ INDONESIA

· 9S -

ISOP ARAF IN CA lk
Uquid Isopararrin

Isoparafin cair merupakan campuran hidrokarbon yang mempunyai ran tai


samping dengan cara hidrogenasi setclah kopolimerisasi dari iso-buten dan n-
buten. Derajat polimerisasi tidak kurang dari 5 dan tidak lebih dari 10 .
Pcmcrian Cairan berminyak bening tidak berwama, praktis tidak berbau,
Id enlifikasi
Spektrum serapan infra merah zat dengan cara film caif yang tertera pada
Spek/roj%melri Inji-amerah < 18> menunjukkan maksimum pad a bilangan
1
gelombang 1465cm-' , I 380cm" , 1362cm· dan tidak ada se rapan pada 880c m" .
T itikj enda l < II> Tidak lebih dari _20 0•
Boboljf'nis <46> 0, 810-0,85 5.
Indck bias <42> 1,450-1,475.
Asam a lau basa Kocok kuat-kuat 10 ml :tat dengan 10 ml air panas dan I
tetes fenolftolein LP: tidak terjad i warna merah. Kocok lan Han lIli dcngan 0,20
mL nalrillm hidroksida 0,02 M _ teTjadi wama merah.
lIidl'Okarbon a roma,ik polinukJir Masukkan 25 mL zat ke dalam corong
pisah 100 mL menggunakan gelas ukur, bi las gelas ukur dengan 25 mL n-heksan
umllk spektrojolomeler P, kocok, tambahkan 5.0 mi. dimeldsulfoksida unluk
speklrojolomeler P. kocok kuat-kuat seJama 2 mellil, diamkan selama 15 meni!.
Masukkan lapisan bawah ke dalam eorong pisah 50 mL, tambah kan 2.0 ml n-
ィ・ォセ。ョ@ lin/ilk speklrojolomeler P, kocok kuat-kuat selama 2 me11lt dan diamkan
selama 2 meni!. Pindahkan lapisan bawah ke dalam tabung senrrifuga bersumbat
kllca dan sentrifus pada 2500-3000 111m selal\la 10 menit. Pindahkan beningan ke
da lam se l tutup rapat (Lanllan /.Iji). Masukkan 25,0 rnL n-heksan lin/ilk
spek/rojolome/cr P kc dalam corong pisah 50 mL lambahkan 5,0 mL
dimelilsllifoksida lin/ilk spek/rojolOme/er p, kocok kuat-kual sclama 2 menit,
d1arnkan selama 15 menil. \1 asukkan lapisan bawah ke dalam corong pisah 50
ml. tambahkan 2,0 mL n-heksan un/Ilk spektrofotomeler P, koco k kual-kuat
selama 2 menit dan diamkan selama 2 menit. Pindahkan Japisan bawah ke dalam
KOOHS KOSMETIKA INDONESIA

- 96 ·

tabung !>entrifuga ber!>umbat kaca dan sentrifu s pada 2500-3000 rpm selama 10
menit. Pindahkan beningan ke dalam !>eI tutup rapat. Segera ukur serapan
Laro/anllji dan larutan di atas sebagal b langko pada panjang gelombang !>erapan
maksi mum antara 260 dan 350 run serapan tidak lebih dari 0, 10.
Logam berat < 16> ,He/ada J Tidak lehi h dari 30 hpj; Pijarkan 1,0 g zat
dcngan cara seperti tertera pada Sisa pemijaran IHetode J, lamhahkan 2 rriL asam
klQl"ida P dan 0,5 mL asam sulfa! P, uapkan di alas wngas air sampai kering.
Sebagai pemhanding gunabn 3,0 ml Larutan baku limhal seperti ya ng tertera
pada Larulan haku < 49>.
Arscn <7> Metode 3 Tidak lebih dari 2 bpj; Lak"ukan penctapan
mcnggunabn 1,0 g zat dengan A lot B.

ISOPARAFiN C AIR ENCER


Light Liquid Isoparaffi n

Lsoparafin cair encer adalah campuran dari hidrokarbon yang memili ki ran tai
samping hasil hidrogenasi setelah kopolimerisasi isobutana dan n-butana. Deraj at
polimerisasi tidak kurang dari 4 dan tidak lebih da ri 6 .
Peme.rian Cai ran scperti minyak, hening tidak bClw arna. pra ktls lidak herbau.
Idcntifikas i
Spektrum scrapan infra merah zat menggunakan Melode Film cail" sepcrtl yang
tenera pada Spektrafolometri Inframerah < 18>: menunjukkan Serapan pada
bilangan ge lombang 1465 cm- I , 1380 cm· 1 dan 1362 cm· l ; pasti tidak
menulljukkan serapan pada 880 cm· l.
Hobot je.nis <46> 0,nO--<l,830.
Index 「ゥセウ@ <42> 1,432- 1,462.
Asam atau basa Kocak kuat-loat 10 mL zat de ngan 10 mL air panas,
tambahkan 1 letes fenolflalein LP: tidak terjadi warna, Kocok lagi larutan 101

dengan 0 ,20 mL lamtan natrium hidroksida 0,02 M: terj adi wama mera h,
Hidroka rboll aromalik polinuklir Masukkan 25 mL zat ke da lam corong
plSah 100 mL me nggunakan gelas ukur, hila!> gclas ukur dengan 25 mL n-heksan
セod e セs@ ko s mイョセa@ INDONUIA

- 97 -

un/Ilk speklrojolOmefer P, kocok, ta mbahkan 5,0 mL dimeli!slIljoksida unluk


speklrojolome/er P, kocok kual-kua t selam.1 2 men it, diamkan selama 15 meni!.
Masukkan lapisan bawah ke da lam corong pisa h 50 mI... ta mballkan 2,0 mL n-
heksofl 1/IIIIIk speklrojolOmeter P, kocok kuat·\(uat sela ma 2 meni t da n diamkan
selama 2 menit. Pindahkan lapisan bawa h ke dalam tabling sentrifuga bersumbal
kaca dan sentrifils pada 2500-3000 rpm sela ma 10 menit , Pindahka n beningan kc
dalam sel Mup rapat (Lam/an uji). \l! asukkan 25 ,0 mL n-heksan un/uk
speklrojolomeler P ke dalam corong ーゥセィ@ 50 mL tamba hkan 5,0 mL
dimelilsulfoksida un/uk speklrojofomeler P, kocok kuat -kuat se lama 2 menit,
diarnkan selama 15 me nit. Masukkan lapisan bawah ke da lam corong pisa h 50
mL, tambahkan 2,0 mL n-heksan uflluk speklrq(olomeler P, kocok kuat-kuat
selama 2 menit dan d iamkan selama 2 menit. Pindahkan Illpisan bawah ke dalam
tabLing sentrifuga bersumbat kaca dan sentrifus pada 2500 -3000 rpm selama 10
mcnit. Pindah kan bcningan ke dalam sel tutup rapat. Segera ukur serapan
Lam/an uji dan lam ta n di atas sebagai blangko pada panjang gelombang serapan
maksimu m anta ra 260 dan 350 nm serapan tida k lebi h dari 0 , I O.
Loga m bera t < 16> T idak lebih da ri 30 bpJ; Lakukan penc tapan O'Ienggunakan
1,0 g zat yang telah dipijarkan scsuai Metode I da lam Sisa pemijaran <43>,
tambahkan 2 mL asam Horida P dan 0,5 mL asam sulfat P, u<lpkan sampai
kenng d i atas langas air, sebagai pembanding gu nakan 3,0 ml Larntan baku
limbo! seperti yang tcrte ra pada LalUtan baku <49> .
A rse n <7 > Me/ode 3 Tidak leb ih dari 2 bpj , Lakukan penelapan menggunakan
1,0 g zal dengan Alai B ,
KOOEKS KOSMETIKA INDONE SIA

ISOPROPIL PARAHIDROKSIBENZOAT
Isopropyl Pal'ah),droxybeo2oa le
Isopropyl para ben
o
I
C- -OC HCH]

セ@
I
CH,

OH
[4191-73-5]

AM 180,21
Isorropil Panlhidroksibenzoalmengandung lidak kurang dari 99,0% Cl oH120 1.
PemcriKn Hablur tidak ben.vama atau serbuk habl ur pUlih; lidak berbau.
Idenlifikllsi

A. Pada 50 mg zal tam bahkan 2 tetes asam asetal P dan 5 leles osom suI/at P,
hftllgatkan selama 5 menit: te rcium bau isopropil aselal.
R. Refluks 0,5 g zat dalam 10 mL natrium hidroksida LP selama 30 men it, dan
uapkan hingga lebih ku ra ng 5 m.L. Dinginkan, asamkan larutan dengan
penambahan asam suI/at encer P , kumpu lkall clldap[1n yang I(:rben luk
kemudian cuci de ngan air. Keringkan cndap[1I1 d i Ma s siliko gel P dalam
desikator vakum selama I jam : endapan akan rnelebur antara 2 13 0 dan 21 7"
(Corlll).

Su hu Icbur <28>Me/ode J Antara 84 dan 86°.


Kloridll Tidak lebih dari 0,036%; Lakukan penetapan menggunakan tanltan
yang dibuat sebagai berikUI: kocok dengan baik 1,0 g 7.at dalam 100 mL air
panas lalu dinginkan. Tepalkan dengan au hingga 100,0 m L, saring. Pipet 20 mL
fihral, ta mbahkan 6 mL asam nilrOl CI/cer P dan encerkan dengan air hingga
KODEKS KOSMETIK A INDON ESIA

- 99 -

50,0 mL, gunakan lamtan ini sebagai Landon uji. Gunakan 0,20 mL asam
klorida 0,01 M sebagai Larnlonpembanding.
Sulfat Lakukan penetapan menggllnakan larlltan yang dib ua t sebagai berikut:
pipet 10 mL Lam/an llji yang dipero1eh pada Penelapan 1d00'ida, tambahkan
masing-masing :} leles asam Ido rida encer P dan barium klo rida LP; larutan
tidak mengalami perubahan dalam 10 menit
Asam para hidroksiben:w at dan asam salisilat Lakukan penetapan
menggunakan larutan yang dibuat sebagai berikul: larutkan 0,5 g zat dalam 30
mL eter P, kocok dengan 20 mL larutan natrium hikarhonat P (I dalam 100),
da n pisahkan lap isan air, Cuci dengan air dan 30 mL eler P, dan biarkan.
Pisahkan lapisan ctcr, cuci dengan 10 mL air dan saring. Cuci wadah dan
penyaring dengan seJumlah kecil eter P, campur cairan cucian dengan filtrat,
uapkan eter di atas tangas air, dan kering kan residu dalam desika tor di alas silika
gel P hingga hohol letap_ Bohol residu tidak !cbih dari 5 mg. Pada residu
ta mhahkan 5 mL air, hangatkan, sanng. Pada fil trat tambahkan :} tetes besi(fll)
klorida etlcer LP; tidak terjadi wa rna ungu
Zat mudah terarangkan <39> Warna larutan tidak leb ih gelap dari Cairafl
padanan H seperti yang tertera pad a Cairon padonan untuk warna <26>.
Lakukan penetapan menggunakan 0,5 g zat.
Sisa Pemijaran <43> Metode 2 Tidak leb ih daTi 0, I 0%; Lakukan pe nctapan
menggunakan I g zat.
Penetapan Kadar Timbang saksama lebih kurang 2 g zat, tambahkan 40,0 mL
nalrium hidrohida I M, dan didihkan selama 30 menit. Dinginkan , dan titrasi
kelebihan natrium hidroksida dengan asam sulfa( 0.5 M LV sampai larutan
mcnunjukkan pH 6,5 mcnggunakan pH meter. Lakukan penetapan blangko_

Tiap mL nalrium hidroksida I M setaro dengan 180,2 mg CJ(,J--I/cOJ.


KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 101-

Cernaran organik Lakukan penetapan secara Kromatograji lapis tipis < 52>.
Larutkan 1,0 g zat dalam 50 mL etanol P. Totolkan 10 IJL larutan pada lempeng
kromatografi silika gel P. Masukkan lempeng dalam bejana kromatografi yang
berisi fase gerak campuran heksana P-etanol P (20: I). Biarkan fase gerak
merambat hingga tiga per empat tinggi lempeng. Angkat lempeng, uapkan fase
gerak. Paparkan lempeng dengan uap iodum P dalam bejana selama beberapa
menit, amati bercak: tidak lebih dari satu bercak kuning atau kuning kecoklatan.

Penetapan Kadar Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, masukkan ke


dalam labu tentukur 100-mL, larutkan dan encerkan dengan eta no I P sampai
tanda. Pipet 5 mL larutan ke dalam labu tentukur 50-mL, encerkan dengan etanol
P sampai tanda. Ukur serapan larutan pad a panjang gelombang serapan

maksimum lebih kurang 279 nm. Hitung jumlah dalam mg isopropilmetilfenoJ,


C lo H I4 0, dalam zat yang digunakan dengan rumus:

セ@ X 10.000
126

A adalah serapan larutan zat pada panjang gelombang serapan maksirnum.

KALSIUM FOSFAT DIBASA KUALlTAS DENTAL


Dental Grade Dibasic Calcium Phosphate

Kalsium Fosfat Dibasa Kualitas Dental dibuat dari kalsium fosfat dibasa yang
alkalis, ditambahkan garam kalsium atau magnes ium dari asam fo sfat, asam
pirofosfat, atau asam polifosfat.
Kalsium Fosfat Dibasa Kualitas Dental mengandung tidak kurang dari 93,0%
kalsium fosfat dibasa (CaHP0 4 BM : 136.06) dihitung terhadap zat yang telah
dikeringkan.
Pemerian Hablur atau serbuk hablur putih , tidak berbau, tidak berasa .
Identifikasi

A. Larutkan 0,1 g zat dalam 10 mL enceran asam klorida P (I dalam 6),


KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

-102 -

hangatkan, tambahkan 2,5 mL amoniak LP letes demi tetes sambil dikoeok,


tamhahkan 5 mL amonium oksalat LP: terbentuk endapan putih.
B. Larutkan 0,1 g zat dalam asom nitrot P berlebih dengan penghangatan,
tambahkan amonium molibdat LP: terbenruk endapan kuning.
C. Pada 20 g zat, tamhahkan 15 hingga 30 mL enceran gliserin P (85 dalam
100) sedikit demi sedikit, ad uk sampai terbenruk pasta, Pindahkan ke dalam
tabung reaksi dengan diameter dalam 25 mm, tinggi 150 nun, sampai 3 em
di atas dasar tabung, panaskan di atas tangas air selama 15 menit, diamkan
hingga dingin: tidak terbentuk padatan,

Senyawa tidak larut asam <2> Tidak lebih dari 0, I %; Lakukan penetapan
menggunakan 5 g zat.
Klorida <9> Tidak lebih dari 0,25%; Larutkan 0,10 g zat dalam 10 mL air dan
1 mL asam nitrot P, saring. Pada filtrat tamhahkan 6 mL asam nitrat encer LP
dan air hingga 50 mL Sebagai pembanding gunakan 0,7 mL asam klorida 0,01
Ai
Sulfat <51> Tidak lebih dari 0,48%; Larutkan 1,0 g 2at dalam sedikit asam
klorida P, tambahkan air hingga 100 mL, saring. Pada 10 mL ftltrat tambahkan 1
ml asam klorida encer LP dan air hingga 50 mL Sebagai pembanding gunakan
1,0 mL asam sulfat 0,005 M
Karbonat Kocok 1,0 g zat dengan 5 mL air, tambahkan 2 mL asam klorida P:
tidak terjadi gelembung gas.
Garam barium Panaskan 0,5 g zal dengan 10 mL air, tambahkan asam klorida
P tetes demi tetes sambil diad uk, saring. Tambahkan 2 mL Iwlium sulfat LP,
diamkan selama 10 menit: tidak terbentuk kekeillhan.
Logam berat <16> ,Hetode 4 Tidak Iebih dari 31 bpj; Larutkan dengan
penghangatan 0,65 g zat dalam campuran 5 mL air dan 5 mL asam klorida encer
LP, dinginkan, tambahkan amoniak LP hingga mulai terbentuk endapan, larutkan
endapan dengan penambahan tetes deml tetes asam klorida el1cer LP, tambahkan
10 mL dapar asam klorida-amonium asetat pH 3.5 dan air hingga 50 mL.
Sehagai pemhanding gunakan 10 mL dapar asam klorida-amol1ium asetat pH
KOOEK S KOSMETIKA INDO NESIA

·103·

3,5 ta rnbahka n 2,0 ml LOri/tan baku timbol seperti yang te rtera pada Lanllon
bakll < 49>.
A rscn <7> T idak Icbih dari 5 bpj; Lakukan penetapan mcnggunakan 0,4 g zat
ya ng dila rutka n dalam 5 mL asam Idorida encer P dengan pernanasan, dengan
Alai C.
Fluorin <14> T idak lebih dari 0 ,06% .
Susul Pcngeringan <24> T idak lebih dari 22,0%: Lakukan pengeringan pada
suhu 200 0 selama 3 jam, menggunakan I g.
Pcnctapan kadar T imbang sa ksama lebih ku rang 0,6 g zat yang telah
d jkeri ngkan, masukkan ke dalam labu tentukur 200 -mL. lamtkan dengan 6 mL
asom hidroldorida encer LP, tambahkan air sampai landa . Pipet 20 mL laru tan,
tamba hkan 25 mL gliko/elerdiaminlelraasetat 0,02 M , 1.5 mL frolillm hidroksida
8 M, dan I mL magnesium SII/fat LP kuafilas denlaf; d jd ihk an hati-hati se lama 5
menit, dinginkan, tambahkan 100 mL air. Tarnbahkan 0,5 g kal sium dinatrium
cde!at, larutkan dengan me ngaduk kuat. titrasi kelebiha n
glikoleterd iamin tetraaselat dengan Irolsillm karbonat 0,02 M LV menggunakan
0 ,1 g mdilrowr NN sampai wama laru ta n berubah da ri biru menjad i ungu-binl.
Lakukan penclapan blangko dengan cara ya ng sarna

TiOp mL glikoelerdiamilleletraasetat 0,02 M setaro dengan 2.72 J2 mg Cal/P0 4

KALSIUM KARBONAT HERA T


Heavy Ca lcium C arbonat

Kal sium Karbonat Berat dibuat de ngan me ng hancurkan batuan kalsium karbonat
mcnjadi serb uk. Mengandung tidak lrurang dari 97,0% CaCO ), dihi tu ng terhadap
zat ya ng telah di keringkan.
Pernerian Serbuk hal us, amorf; putih: tidak berbau da n tidak berasa.
Idcotinka si Laru tkan 0,5 g zat da lam 30 m.L rua", klQrida encer P; melarut
dengan effervescence. Didihkan larutan. da n netralkan de ngan amonia LP;
KOOlKS KOS METIKA IN OO NES IA

·104 .

memberikan reaksi terhadap Koisium seperti yang tertera pada Uii Kuolitolij
<38 >.
Hobo! jcnis <46> Metode 2 Antara 2,6 dan 2,9.
Senyawa tid ak la rul asa m <2> Tidak lebih dari 0,5%; Lakukan penelapan
menggunakan 5 g 1'.31.
Magnesi um d a n loga m alkali Timbang saksama lebih kurang I g 1'.31,
masukkan ke dalam campuran 20 mL air dan 10 mL 050m Horido ellcer LP,
d idihkan, nelTalkan dengan amonia LP dan tambahkan omonium oksolol LP letes
demi leles sampai kalsium oksalal mengendap sernpuma. Panaskan lamlan di
alas ta ngas air sclama I jam, dinginkan, encerkan dengan air hingga 100,0 mL,
dan saring. Pada 50,0 mL fil lTat, tambahkan 0,5 mL 050m sulfol P, uapkan
sampai kering, dan pijarkan residu pada suhu 600 0 hingga bobot lelap : residu
tidak lebih dari 10 mg.
Ha ri u m Lakllkan uji reaksi nyala menggunakan fdlrat yang diperoleh dan
penewpan Senyowo tidok lorul asom: lidak lerjadi warna hijau.
Timba l <2 1:> Tidak lebih dari 20 bpJ; T imbang sa ksamo lebl h kura ng I g 231,

lambahkan 30 mL air sambil dihangalkan di alas langas air, tambahkan 10 mL


asam klorido P sediki l demi sedikit. Dinginkan, tambahkan air hingga 50 mL
dan saring. Gunakan 20 mL lamtan sebagai LaruJan uii.
Arsen <7> T idak lebih dari 5 bpj; Lakukan penelapan menggunakan 0,4 g zal
dalam 10mL asam sulfat encer P, hangatkan. Laku kan penelapan dengan Alai C.
Fluor <14> Tidak lebih dari 0,01%.
SU$ ut pcngeringa n <24> Tidak lcbih dari 2,0%; Lak"u kan pcngeringan pada
suhu 180" seJama 4 jam, menggunakan I g zat.
Pc ncta pa n K ad a r Timbang saksama lebih kurang I g zat, masukkan ke dalam
labu tentukur 100-mL, laru tkan de ngan campuran 20 mL asam klorida encer LP
dan 20 mL air, encerkan dengan air sampai tanda. Pip et 10 mL larutan,
tambahkan 90 mL air dan 5 mL lam tan dapar hidroksida-kalium sianida pH
12,8. tゥャイ。セ@ dengan dinotrium edelol 0,05 M LV menggunakan ind ikatoJ 0, 1 g
NN (cumpuran a,s g asam 2-oksi-I- (2'-oksi-4'-sulfo- l'-nafiilazo)-3-nafioal P dan
I(OD£I(S I(OSM£TII(A INDONESIA

- 10S-

50 g natrium sulfat anhidraL P) hingga warna l:tnll:m bembah d ari merah


menjad i bim.

Tiap mL dina/rium edetaL 0,05 M setaro dengan 5,004 mg CoCO;.

KAOLIN
KaoHn
Kaolin
[1332-58-71

Kaolin adalah aluminium si likat hidrat alami .


Pemerian Serbuk atau massa rapuh putih; bau seperti tanah !iat.
Identilikasi
A. Panaskan I g zat dengan 10 m L air dan 5 mL asom sulfaL P samrai
lerbentulc asap putih. Dinginkan, tambahkan 20 mL air, d id ihkan selama 2
sa mpai ) menit, dan saring: te rbcnruk endapan berwarna abu -abu.
B. Filtral yang diperoleh pada Identifikasi A memherikan Teaksi Aluminium
cam I, 2 dan 4 seperli yang lertera pada Vji Kllalitotif < )8 >.
pH <)7> Antara 4,5 dan 7,5; Lakukan penetapan mcngg una ka n larulan 1,0 g
zat dalam 25 mL air, koco k dan saring.
Kelarutan dalam asam <3> Tidak lebih da ri 2%.
Karbonat Pada 1,0 g zal tambahkan 10 mL air dan 5 mL asam sulfal P: tidak
tcrjadi gelembung gas.
AI'sen <7> Tidak lebih dari 5 bpj ; Timbang S<1ksama lebih kUr<lng 400 mg zat,
tambahkan 5 !TIL air dan I mL asam sulfa/ P. Panaskan sampa i terbcntuk asap
putih. Dinginkan dan tambahkan air dengan hal i-hali hingga 5 mL. Gunakan
larulan ini sebagai lannan uji. Lakukan penetapan dengan Alat C.
Timbal <2 1> Tidak lebih dari 20 bpj; T imbang saksama lebih kurang I g zat,
lambahkan 4 mL air dan 6 mL aSGm klorida encer '. P dan d ldjhkan hati-hati
selama 30 meni !. Uapkan sampai ke ring. Keri ngkan rcsidu pada suhu 100°
selama I jam. Tambahkan 10 mL osam klorida encer [P, did ihkan hati-hati
KOOEKS KOS METI KA INDONESIA

· 106 -

sclama 5 mcnit da n saring melalui kertas saring_ Pad a res idu, tam bahkan 5 mL
asam kfu rida encer LP, did ihkan lagi dcngan hati -hati selama 5menit dan sa ring
mdalui kertas saring yang sama_ Kumpul kan fi llra l, gunakan sebagai Lanllan
uii.
Sisa Pemijaran <43> T idak lebih dari 15,0%; Lakukan pemijaran pada suhu
500", menggunakan 1 g zat.

KARBOKSIVINILPOLIMER
Carboxyvinylpo lyme r

Karboksivinilpolimer adalah suatu poJimer asam, terutama terdl rl da n asam


akrila t terpo limerisasi_ Mengandung tidak kurang dari 57,7% dan tidak lebih dari
63 ,4% gugus karboksil (COOH: BM 45,02), dihinmg terhadap zat yang telah
dikeringkan.
Pemerian Serbuk putih; tidak berbau atau berbau kha s_
ld entinkasi
A Dispersikan 0,5 g zat da lam 100 mL ai r: te rbentuk cairan kental
B. Pada 50 mL larutan yang diperoleh pad a A, tambahkan 10 mL larutan
Irielonoiamin P (I dalam 10) sambi I diadu k: terbentuk lanJlan ya ng sangat
kental atau gel.
pH <37> Antara 2,5 dan 4,0; Lakukan penetapan menggunakan dispersi 0,2 g
zat dalam air bebas karbon dioksida P.
Viskositas <54> Mf!. IU df!. 2 Antara 1500 mPa.s C'Jo- 2, 12 rpm, 30 de tik) dan
40.000 mPa.s (No.4, 12 rpm, tetap); Lakukan penetapan menggu nakan laruta n
yang dibuat sebaga i berikut: timbang saksama lebih kurang 0,4 g za t yang telah
dikeringkan pada suhu 105 0 selama 3 j am, lambahkan 200 mL air, dispersikan
hingga busa sesedikit mungkin. Atm pH anlara 7,0 dan 7,5 denga n penambahan
larulan natrium hidroksida P (18 dalam 100). Diamkan selama lebih dari [0 jam,
hilangkan busa, dan lakukan penetapan pada suhu 20°.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 107-

Logam berat < 16> Metode 4 Tidak lebih dari 20 bpj ; Timbang saksama lebih
kurang 1 g zat, panaskan secara hati-hati menggunakan api kecil sampai terjadi
arang. Dinginkan , tambahkan 2imL asam nitrot F dan 5 tetes asam sulfat F,
panaskan sampai terbentuk asap putih , dan pijarkan pada suhu 450 hingga 500°.
Dingink an, tambahkan 2 mL asam klorida P, dan uapkan di atas tangas air
hingga kering. Basahi residu dengan 1 tetes asam Idorida P, tambahkan 10 mL
air panas , dan hangatkan selama 2 menit. Dinginkan, tambahkan 1 tetes
fenolftalein LP, tambahkan beberapa tetes amonia P hingga terjadi warna
kemerahan , tambahkan 2 mL asam asetat encer LF dan saring. Cuci residu
dengan 10 mL air, kumpulkan filtrat dan a ir cucian , encerkan dengan air hingga
50,0 mL. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Lanltan baku timbal seperti
yang tertera pada Larutan baku < 49>.
Arsen <7> Tidak lebih dari 2 bpj; Timbang saksama lebih kurang 2,5 g zat,
tambahkan 20 mL asam nitrot P sedikit demi sedikit, dan panaskan hati-hati
sampai mencair. Dinginkan, tambahkan 5 mL asam sulfat P, dan panaskan
sampai asap cokJat tidak terbentuk lagi . Sesekali tambahkan 2-3 mL asam nitra!
P, dan lanjutkan pemanasan hingga larutan menjadi tidak berwarna atau kuning
pucat. Dinginkan, tambahkan 15 mL larutan jenuh amonium oksalat F, dan
panaskan sampai terbentuk asap putih . Dinginkan, tambahkan air hingga 25 mL.
Lakukan penetapan dengan Alat C.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 7,0%; Lakukan pengeringan pad a
suhu 105° selama 3 jam, menggunakan 2 g zat.
Sisa pemijaran <43 > Metode J Tidak lebih dari 0,20%; Lakukan penetapan
menggunakan 2 g zat.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 100 mg zat yang telah
dikeringkan, larutkan dalam 100 mL larutan dimetilformamida (3 dalam 10) dan
titrasi dengan kalium hidroksida-etanol 0, J M LV secara potensiometri.

Tiap mL kalium hidroksida-etanol 0, I M setaro dengan 4,502 mg COOH.


KOD EKS KOSMETIKA INDONESIA

·108 ·

KASE IN
Casein
Casein
{Y PセWQ セ Yj@

Kasein mengandung tidak kurang d ari 14,7% dan tidak lebih dati 16,0% nitrogen
(N: 8M 14,01), dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan,
Pemerian Granul, sellJihan atau serbuk putih hingga kuning muda; tidak berbau
alau bau kbas lemah .
Identiflkasl
A, Larulkan 100 mg zat dalam 10 mL natrium hidroksida LP, dan asamkan
dengan asam aselat 6 M: terbentuk endapan menggumpal.
B. LanJtkan 100 mg zat dalam 10 mL na/rillff' hidmksida P, dan tambahkan 1
te tes larulan tembaga(//} sulfal LP, koco k: terbenruk endapan biru dan
larulan berwama ungu.
C. Pijarkan 100 mg zat: terbcntuk asap dan bau kllas. Lanjutkan pemijaran
hingga tidak te rbenluk asa p, dinginkan, ta mbahkan 5 ml. asam nitrat encer
LP ke dalam residu hilam, hangalkan, dan saring. Pad fiitTat lamhahkan I
D. mL amonium molibdal LP. dan hangatkan: terbentuk endapan kuning.
pH <37> Antara 3,7 dan 6,5; Lakukan penetapan menggunakan 1,5 g zat dalam
30 ml. air bebas karbondioksida P, kocok se lama 10 menit dan saring.
Kej erniha n larulan Pada 100 mg zat yallg telah dikeringkan dan diserbuk
haluskan, kocok dengan 30 mL ai r dan diamkan se lama lebih kurang 10 meni!.
Tambahkan 2 mL natrium hidroksida encer LP, dan larulkan dengan sesekali
digoyang sambil dihangatkan pada suhu 60° selama I jam. Dinginkan dan
tambahkan air hingga 100 mL: tidak lebih keruh dibanding Lamlan pembanding.
Larulan pembanding Pada 6 mL Lamlan baku kekenlhan seperti yang lertera
pOOa Lanaan baku <49>, tambahkan air hingga 20 mL, kemud ian tambahkan I
mL asam ni/ral P (I dalam 3), 0,2 mL laru tan dekstrin P ( I dalam 50) dan I mL
perak nil/'at LP, diamkan sela ma 15 menit.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

-109 -

Zat larut air <57> Tidak lebih dari 1%; Timbang saksama lebih kurang J,5 g
zat, kocok dengan 30 mL air selama 10 menit, dan saring. Uapkan 20 mL filtrat
di atas tangas air dan keringkan pada suhu 105° hingga bobot tetap.
Lemak Tidak lebih dari 1,5%; Timbang saksama lebih kurang 2,5 g zat,
lelehkan dengan pemanasan bertahap menggunakan api kecil, dan panaskan di
alas tangas air selama 20 menit. Dinginkan, tambahkan 10 mL etanol P,
masukkan ke dalam corong pisah, ekstraksi tiga kali , tiap kali dengan campuran
25 mL eter P dan 25 mL petroleum eter P, dan pisahkan lapisan organik.
Kumpulkan lapisan organik, saring melalui kertas sa ring kering ke dalam labu
yang telah ditara. Uapkan filtrat di atas tangas air hingga kering. Panaskan residu
pad a suhu antara 98 dan 100° selama 4 jam, dan timbang.
Logam berat < 16> Metode 2 Tidak lebih dari 20 bpj; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Larntan baku
timbal seperti yang tertera pada Larn/an baku < 49>.
Arsen <7> Tidak lebih dari 2 bpj; Timbang saksama lebih kurang 2,5 g zat,
Masukkan ke dalam labu Kjeldahl, tambahkan J0 mL asam nitrat P dan
panaskan hati-hati hingga cair, dinginkan. Tambahkan 5 mL asam sulfat P,
panaskan. Jika terjadi wama coklat, dinginkan, tambahkan 5 mL hidrogen
peroksida P, panaskan. Ulangi cara ini hingga larutan tidak berwarna atau
kuning terang, panaskan hingga terbentuk asap putih, dinginkan. Tambahkan 15
mL larutan jenuh amonium oksalat P, panaskan lagi hingga terbentuk asap putih,
dinginkan, tambahkan air hingga 25 mL. Lakukan penetapan dengan Alat B.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 12,0%; Lakukan pengeringan pada
suhu 105° selama 3 jam, menggunakan 2 g zat.
Sisa pemijaran <43> Metode 1 Tidak lebih dari 2,5%; Lakukan penetapan
menggunakan I g zat yang telah dikeringkan.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 150 mg zat yang telah
dikeringkan, Lakukan penetapan menurut yang tertera pada Penetapan nitrogen
<31 > Metode 2.

Tiap mL asam sulfat 0,05 M setara dengan 1,4007 mg N.


KOOEKS KOSMETIKA INDONESIA

·110·

KLORFENESIN
Cblorphenesin
Chlorphenesin

[104-29-0J

.AM 202.64
Klorfenesin mengandung lidak kurang dan 99,0% C 9 HII CIO J , dihitung terhadap
zat yang telah dikeringkan.
Pe merian Habl\lr plltih sampai plltih kekuni ngan; ball khas lemah
Idcnlifikasi
A. Lamtkan I g zat dalam 2 mL dime/il karbonal P, tambahkan 3 tetes lamlan
lIalrillm-elanol nlllllak P ( I da lam 20), panaskan d i alas langas air hingga
lerhentuk seperti iem, uapkan pelarut dengan penguap vakum, hablurkan
dengan 10 mL elanol murlak P. Saring hablur yang lerbenluk melalui
penyaring kaca masir (IG3), keringkan dalam desikalor vakum dj atas
fosfor penloksido P selama 24 jam, ukur suhu Jebur seperli yang lertera
pada Tilik jebur <28>: "ntara 94 dan 96".
D. Campur 0,5 g zat da lam I mL nalrillm hidroksida P. Panaskan hali-hati di
atas api keeil, dan uapkan hingga kering. Tambahkan 4 mL air, lamtkan
dengan pemanasan, dinginkan . Tambahkan 2 mL asam lIitrat P leles dem;
tetes selama pend inginan: lamlan memberikan reaksi Klorida car" 2 seperti
yang lertera pada Uji Kualilat if <38>.
C. Laf\ltan WI (I dalam 10.000) menunjukkan serapan maksimum pada
panjang gelombang 280 ± 2 nrn.
S uhu lebur <28> Me/ode I Antara 71'1 dan 81".
p· Klororenol Landon IIji Larutkan 25 mg Wt da lam 5,5 mL air, lambah 3 mL
koeセ s@ KOSMETIMA INDONESIA

·111·

larutan nalriurn heksametaJosJat P (I da lam 25), 1,5 mL natrium


rnolibdofosfoillngstal-litililn LP dan 400 mg na/rillm karbona/ anhidrot p.
panaskan di alas tangas air selama 5 men iI, d inginkan: Illrulan lidak lebih
berwam a d iband ing dengan Laro/an pembanding.
I,anl/an pembanding Pipet 5,5 mL larutan p -klorofenol P ( I dalam 400.000),
lakukan seperti pada I.aro/an /lJi-
Susul pengeringan <24> Tidak lebib da ri 1,0%; Lakukan pengeri ngan da lam
dtsika tor va kum d i alas/osf or pefi lO/CSida P stlama 24jam, menggunakan I g zat.
Sisa pem i,ja ran <43 > Me/ode 2 T ida k Il!bih dari 0, 10%; Lakukan penetapan
menggunakan 1 g zat.
Pcneta pa n kada r T imbang saksama lebih kurang 1,3 g zat yang telah
dikeringkan, tambahkan 10 mL ase/rJ1 anhidrid-piridifla I.P, ref1uks di alas
tangas air selama 2 jam, dinginka n. Tambahkan 40 mL air, kocok d an ti!fasi
de ngan flalrillm hidro/csida j M LV menggunakan indikator I mL /enolflalein
LP. Lak ukan penetapan blangko.

liop ュO セ@ IIOlrillm hidmksida J AI selaro derlgan 101,32 mg C9I1/1 C10J .

KOLESTE RJ L ST EARAT

Cholesteryl Stea ra te
Cholesteryl Stearate

[35602-69-8J

BM 653.13
Kolesttri l stearat tenlta ma terd iri dari ester asam stearat dari kolesterol
KOOEKS KOSMETIKA INDONESIA

· 112·

Pemerill n Senyawa seperti malam, atau serbuk hablur putih sampa; !mning
muda, bau khas lemah.
(dentifikasi

A. Pada 0,5 g zat tambahka n 5 mL larulan kalium hldroksida-etol1ol encer LP,


panaskan di atas tangas air selama 20 menit sambi] sesekali digoyang.
Dinginkan lamtan hingga suhu mang: terbentuk endapan putih sampai
kuning keputihan. Larutkan 0,02 g endapan dalam I mL kloroform P, kocok
dengan 1 mL asam slIlfat P: terjadi warna merah pada lapisan kloroform,
dan fluoresens i wama hijau pada lapisan asam sulfat.
B Pada I g zat daJam labu 250 mL, tamhahkan 20 nlL larutan natrium
hidroksida-elano/ encer LP, retluks selama 30 menit sambi I digoyang.
Diarnkan sampai dingin, uapkan elanol dengan pengurangan tekanan, dan
larutkan residu dalam 20 mL air hangat. Tambahkan 2 tetes)ingga melll [P,
dan netra lkan dengan penambahan asarn klorida ellcer LP sambil
dipanaskan. Diamkan sampai dingin. kocok dengan 30 m.L eter P. pisahkan
lapisan eter. Cuei ekstrak eter dengan 10 mL air, tambahkan 5 g natrium
slIlfa! anhidral P, diamkan selama 20 men it, saring melal ui kertas saring.
Panaskan fil[ra t di bawah aliran nitrogen P dt atas tangas air hingga eler
menguap. Pada residu tambahkan 20 nlL larutan asam sulfat P·rnetanol P (I
dala m 100) dan refluks sc1ama I jam . Dinginkan, tamhahkan 50 mL air,
ekstraksi dua kali liap kal; dengan 20 mL heksan P. Cuei kumpulan ekstrak
heksan dengan 20 m.L ai r sampai air cueian tidak menl1njukkan wama merah
pada penambahan 5 teles )ingga metit LP. Masukkan heksan ke dalam
wadah kering, koeok dengan 2 g natrium sulfat anhidrat P, diarnkan setama
30 menit, saring dan panaskan filtrat di bawah aliran nitrogen P di alas
tangas air sampai heksan menguap. Larutkan 0,05 g residu dalam t mL
heksan unmk krornatografi gas P, gtmakan sebagai Lanl/an u)i, Larutkan
0.05 g meW stearal untuk krornatograJi gas P dalam I m.L heksan P dan
gunakan sebagai Larutan pembanding. S\lntikkan sej umlah volume sarna
(lebih JruraJlg I ilL) Larulan bakll dan Larutan u)i ke da lam kromatograf gas
yang d ilengkapi dengan detekto r ionisasi nyala dan kolom 2-3 mm x 1-3 m
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 113-

yang berisi bahan pengisi 5% disianopropilsilikon polimer yang disalutkan


pad a tanah silika untuk kromatografl gas P dengan ukuran partikel 180-250
,urn, yang telah dicuci dengan asam dan mendapat perlakuan dengan
dimetilklorosilan P. Gunakan nitrogen P sebagai gas pembawa dengan laju
alir lebih kurang 60 mL per menit. Suhu kolom diprogram 150-250° dengan
kenaikan suhu 2° per menit: Larutan uji menunjukkan respon puncak utama
sesuai dengan Lanltan pembanding .

Titik lebur <28> Metode 2 65 - 75°.


Bilangan asam <4> Metode 1 Tidak lebih dari 2; Lakukan penetapan
menggunakan 2 g zat.
Bilangan penyabunan <44> 80 - 95 .
Logam berat < 16> Metode 2 Tidak lebih dari 20 bpj ;
Lakukan penetapan menggunakan 1,0 g zat; sebagai
pembanding gunakan 2,0 ml Lanltan baku timbal seperti
yang tertera pada Larutan baku < 49> .
Arsen <7> Metode 3 Tidak lebih dari 2 bpj ; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g zat, dengan Alat B.
Sisa pemijaran <43> Metode 1 Tidak lebih dari 1,0%; Lakukan pemijaran
menggunakan 1 g zat.

KOPOLIMER HIDROKSIETILSELULOSE
DlMETILDIALILAMONIUM KLORIDA
Hidroxyethylcellulose Dimethyldialylammonium Chloride Copolymer
PoJiquarternium-4

Kopolimer hidroksietilselulose dimetildialilamonium klorida adalah kopolimer


kationik yang diperoleh dari polimerisasi dari hidroksietilselulose dengan
dimetildialilamonium klorida, bobot molekul antara 100.000 dan 140.000,
mengandung tidak kurang dari 1,4% dan tidak 1ebih dari 2,2% nitrogen, dihitung
terhadap zat yang telah dikeringkan.
KOOEKS KOSMETIKA INDONESIA

-114 -

Pemerian Serbuk pulih sampai kuning muda, bau khas lemah.


Identifikasi

A. Larutkan 1 g zat dalam 25 ml air: terbentuk cairan kental.


B. Larutkan 40 mg zat dalam 200 mL air, tambahkan 4 tetes biro toluidin LP,
lambahkan leles demi leles 15 rn!. kalium polivil1il suljat 0,0025 M LP:
warna larutan berubah dari bini menjadl ungu-merah.
C. Larutkan 1 g zat dalam JOO ml air. Pipet 2 ml larutan, tambahkan 2 mL
al1lron LP secara hati-Ilati melalui dindlllg tabung: terjadi perubahan warna
dari biru menjadi hijau pada batas kedua lanllan.
D. Pada 0,5 g zal, lambahkan 1,5 g natrium hidroksida P, panaskan: gas yang
terjadi menguball kertas lakmus merah menjadi biru
E Larutkan 10 mg zat dalam 10 ml air larutan menunjukkan reaksi Klorida
seperti yang tertera pada Uji kualilal!f <18>

pH <37> 6,5-7,8; Lakukan penelapan dengan melarutkan 2 g zal datam 50 mL


air bebas karbon diohida P.
Logam bcrat <16> Melode 2 Tidak lebih dan 20 bpj, !.akukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat, sebagai pembanding gunakan 2,0 ml Lamlan baku
limbo! seperti yang lertera pada Lamlan baku <49>.
Arsen <7> Melode 3 Tidak lebih dari 2 bpj; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g zat, dengan Alai B.
Susut pellgeringan <24> Tidak lebih dari 7,0%; Lakukan pengeringan pada
suhu J05" selama 2 jam, menggunakan 2,0 g za!.
Sisa pemijaran <43> Melode I Tidak lebih dari 5,0%; Lakukan pemijaran
menggunakan 1,0 g zal.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang ISOlOg zat yang telah
dikeringkan, lakukan penetapan sepelii yang leltera pada Penetapan nitrogen
<31> Melode I

Tiap mL asam suljal 0,005 lV/selara dengan 0,1407 mg Nilrogen


KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

-115 -

KOPOLIMER METOKSIETILEN MALEAT ANHIDRA T


Methoxyethylene Maleic Anhydrate Copolymer

Kopolimer Metoksietilen Maleat Anhidrat adalah kopolimer metilvinil eter


dengan maleat anhidrat.
Pemerian Hablur ruah, putih, hampir tidak berbau dan tidak berasa.
Identifikasi

A . Tambahkan 10 mL air pada 0,5 g zat, diamkan 24 jam: larutan jemih.


B. Pada 0,02 g zat tambahkan 0,05 g resorsin P yang baru dimurnikan dan 3
tetes asam sulfat P. Panaskan pada suhu J 30° selama 5 menit, dinginkan.
Larutkan seluruhnya ke dalam 30 mL air. Pada 10 mL larutan, tambahkan 3
mL natrium hidroksida LP: terjadi warna coklat sampai kuning muda. Amati
larutan di bawah cahaya ultraviolet pada 366: menunjukkan fluoresensi biru-
hijau.

Logam berat < 16 > Metode 4 Tidak lebih dari 10 bpj. Arangkan 2,0 g zat
dengan pema nasan hati-hati, dengan api kecil. Dinginkan, tambahkan 2 mL asam
nitrat P dan 5 tetes asam sullat P, panaskan hingga terbentuk asap putih, dan
pijarkan pada suhu antara 450-500°. Dinginkan, tambahkan 2 mL asam klorida P
dan uapkan di atas tangas air sampai kering. Basahkan residu dengan I tetes
asam klorida P, dan hangatkan dengan 10 mL air panas selama 2 menit.
Dinginkan, tambahkan I tetes fenolftalein LP, kemudian tambahkan amoniak LP
tetes demi tetes hingga terjadi warna merah. Tambahkan 2 mL asam asetat encer
LP, saring. Cuci residu dengan 10 mL air. Masukkan air cucian ke dalam filtrat,
dan tambahkan air hingga 50 mL. Lakukan penetapan menggunakan larutan ini
sebagai zat uji, dan sebagai pembanding 2,0 mL Larutan baku timbal seperti
yang tertera pada Lanltan balat <49>.
Arsen < 7> Tidak lebih dari 2 bpj; Pada 2,5 g zat, tambahkan 20 mL asam nitrat
P sedikit demi sedikit dan panaskan hingga mencair. Dinginkan, tambahkan 5
mL asam sulfat P dan panaskan hingga tidak terjadi lagi asap coklat. Jika larutan
belum menjadi tidak berwarna atau kuning pucat, dinginkan lagi , tambahkan tiap
kali 2-3 mL asam nitrat P, panaskan sampai larutan menjadi tidak berwama atau
kodeセ@ KOSMETIKA INDO NE SIA

. t16·

kuning pucal. Dinginkan, tambahkan 15 mL larulan jenuh omonillffl oha/ot P,


dan panaskan sampai terbentuk asap putih. Dinginkan, enccrkan dengan air
hingga 20 mL dan gunakan sebagai Larulan u)i. Lakukan pcnetapan
menggunakan LorI/tan fiji, dengan A/at C.
Susu( Ilengeringan <24> T idak Icbih dari 8,0%. Lakukan pengeringan pada
suhu 105° selama 3 jam, mcnggunakan I g Z31.
Sisa pemljaran <43> Mefode 2 Tida k lebih da ri 0, 10%. Lakukan pcnelapan
menggunakan I g zat.

KRESOL
C reso l
Mixed Crcsols
HO

[1319-77-3]

C1 HgO BM: 108,14


Kresol adalah campuran dari isomer krcsol.
Pemeri a n Cairan jcm ih, tidak bcrwarna atau kuning hingga coklat-kuning; bau
scperti ICnol.
ldentifikasl Pada 5 m.L lam tan j enuh za t tambahkan 1-2 tetes larulan besi{l!J)
k/orida encer LP: te rjadi wama ungu-biru.
Bobot J enis <46> Metode 1 1,032- 1,041

Hidroka rbon Larutkan I m.L zal ke dalam 60 m.L air: tidak lcbih kcruh da ri
larulan pembanding berikUl.
Larulan pcmband ing: Pada 54 mL air tambahkan 6 m.L asom sulfat 0,005 M dan
J mL barillm klorida LP, diamkan selama 5 meni!.
MODEMS MOSMETIM A IN OO NESIA

·117 -

Senyawa sul fur Masukkan 20 mL zat ke dalam labu Erlenmeyer 100 mL,
tempatkan ker/as timbal asetat P yang dibasahi pada mulut Erlenmeyer,
panaskan selama 5 menil di atas tangas air: kertas ti mbal asetat menj ad i lruning
tetapi tidak sampai coleelat atau eokeiat tua.

Jarak dcstilasi Me/ode 1 Tidak lebih dari 90% volume ; Menggunaka n suhu
deslitasi 1%-206°.

KROMIUM OKSIOA HIOM T


Hydrated Chromium Oxide

cイRPHohIセ@

Kromium oksida hidral lerutama terdiri dari C r20(O H)4 Mengandun g tidak
kurnng dari 65,0% Cr20 , (BM 151,99).
,'clllcria n Serbuk biro hijau, tidak berbau.
Jdcntifikasi
A. Pada 0,2 g zat ta mbahkan I g natrium karbonal anhidral, 1,5 g kalium
karbonat anhidrat, lelehkan dalam cawan porselen alau plalm3. Dingi nkan,
p llldahkan ke dalam gelas piala de ngan 50 mL air panas, gunakan larutan inl
sebagai Lomtan I/)i. Asamka n 5 mL larutan ini dengan asam asetat P dan
tambahkan 2 tnL timbal(llj uselal LP: terbentuk endapan kuning.
B. Asamkan LanJlan lI)i yang diperol eh pada A dengan asam sulfal P dan
tarnbahkan 0,5 mL enceran asam sulfat (l da lam 2). Tambahkan 2 mL eter
P dan 3 letes hidrogen peroksida pekat P segera kocok dan diamkan : lapisan
eler berwan13 ungll-biru.
Znt larut air <57> Tidak leb ih dari 1,5%.
Kromal Jarut nir Lakukan penetapan menggunakan 5 mL fi ltra t yang dipero leh
pada U# lonll air <57> seperti pada identifikasl B. pada lapisan eter tidak
terjad i wama.
Timbal <21> Tidak lebih dari 30 bpj; Pada 0,3 g :lat, ta mbahkan 30 mL
enceran asam klorida P (J dalam 2) dan I mL a.fom nitrQl P, panaskan hingga
KODEKS KOSMET IKA INDO NE SI A

·118 ·

lam\. Pekatkan hingga lebih kurang 5 mL di alaS [angas air. lambahkan )5 rnL
air. saring, cuci rcsidu liga ka li liap kali dengan 5 mL a ir hangat. Kumpulkan air
cueian dan filtrat, tambahkan air hingga 50 mL Lakukan penetapan
rnenggunakan 25 ml larutan.
Arse n <7> Tidak \cbih dari 10 bpj ; Pada 1,0 g za l ta mba hkan 10 ml air dan 20
ml asam klorida P dan pekatkan dengan pemanasan di alas langas air.
Ta mbahkan 60 mL air. saring, cuci residu liga kali, tiap ka li dengan 5 mL air.
Kumpu!kan air cue ian dan filtra t, tambahkan a ir hlllgga 100 rnL. Lakukan
penetapan menggunakan 20 mL lannan, dengan Alat C.
Penetapa n kadar T imbang saksama lebih kurang 300 mg zal yang lidak
dikeringkan. Tambah kan 20 rnL asam sulfal eflr.er ['P. Kocok kllat. l ambahkan
I mL asnm sulfal P dan 5 mL larutan natrium bromat P (15 dalam 100). 'l'utup
denga n kaea arioji, panaskan di alas tangas pasir, lanjulkan pcman3san, hali -hali
jangan sampa i kering, sampai asap putih asam sulfa [ habis . Dinginkan,
tambahkan air dengan hali -hali, masukkan ke dalam labu lentukur ) OO-mL,
tambahka n air sam pai landa. Pipet 25 mL lamlan ke dalarn labu lent\lkur 100-
mL, tambahkan I mL hidrogen peroksida pekaf P dan 5 rnL lam lan natrium
hidroksida P (30 dalam 100), tambahkan air samrai tanda. Pekatkan d i alas
langas pasir hingga 25 mL Tambahkan 100 mL aIr dan 7 mL asam klorida P,
dinginkan. T ambahkan 3 g kalium iodido P, segera sumbat lab u dan d iamkan d i
tcmpal gclar dan dingin セ i 。ュ@ 15 mcnit. titrasi dengan natrium tiosulfat 0,1 M
LV sampai terjadi warna hijau kuning, ta mbah kan ind ikator 3 rnL kanji I.P.
terjadi warm bim, lanju tkan titrasi hingga warna biru hi lang . Lakukan penetapan
blangko dengan eara yang sarna_

Tiap mL nalrium tiosulfal 0, I M setaro del/gelll 2,5332 mg Cr;Oj.


KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 119-

KUMARlN
Coumarin
Coumarin

セッ ケ ッ@
VV
[91-64-5]

BM 146, 15
Pemerian Hablur kolumnar tidak berwarna atau serbuk hablur putih ; bau khas.
Identifikasi
A. Pad a 5 mL larutan j enuh zat tambahkan 1 tetes iodum LP: terbentuk
gumpalan coklat. Kocok larutan: gumpalan berubah menjadi massa
berwarna hijau tua dan larutan jernih terpisah.
B. Larutkan 40 mg zat dal am elano/ P hingga 100 mL. Encerkan 5 mL larutan
dengan elanol P hingga 200 mL: larutan menunjukka n serapan maksimum
pada panjang gelombang 274 ± 2 nm.
Suhu lebur <28> MelOde J Antara 68,5 dan 70,5 °.
Kejernihan larutan Lakukan penetapan menggunakan 1,0 g zat dalam 2 mL
elanol ellcer P dan larutkan dengan penghangatan pad a suhu 50°: larutan jernih.
Senyawa terkJorinasi Memenuhi syarat; Lakukan penetapan menurut yang
tertera pad a Penetapan halogen da lam Uji parjilm < 36 > menggunakan larutan
uji seperti pada Kejernihan lani/an .
Zat mudah terarangkan <39> Wama larutan tidak lebih gelap dari Cairan
padanan seperti yang tertera pada Cairan padanan untuk warna <26>. Lakukan
penetapan menggunakan 1 g zat.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 0,10%; Lakukan pengeringan
menggunakan asam sulfat P selama 4 j am, menggunakan 1 g zat.
Sisa pemijaran <43 > Melode 2 Tidak lebih dari 0,05%; Lakukan penetapan
menggunakan 1 g zat.
KOOEKS KOSMETIKA INOONESIA

- 120-

LANOLIN ASETAT
Lanolin Acetate
Acetylated Lanolin
[61788-48-5]

Lanolin asetat adalah turunan asetil dari lanolin.


Pemerian Senyawa seperti salep, sangat kental ; kuning muda sampai kuning
kecoklatan; bau khas lemah.
Identifikasi
A. Larutkan 100 mg zat dalam 10 mL asetat anhidrid P, dan tambahkan
tetes asam sulfat P: terjadi wama hijau.
B. Pada 5 g zat tambahkan 10 mL kalium hidroksida-etanol LP, panaskan di
atas tangas a ir selama 30 menit. Dinginkan, tambahkan 3 mL asam klorida
encer LP dan 5 mL air, panaskan dan saring : larutan memberikan reaksi
Asetat cara 3 seperti yang tertera pada Uj i Kualitatif < 38 >.
Subu lebur <28> Metode 2 Antara 30 dan 40°.
Bilangan asam <4> Metode 1 Tidak Jebih dari 3; Lakukan penetapan
menggunakan 5 g zat.
Bilangan penyabunan <44> Antara 100 dan 130; Lakukan penetapan dengan
menambahkan kalium hidroksida-etanol 0,5 M, kemudian tambahkan 20 mL
benzena P.
Bilangan hidroksil < 17> Tidak Jebih dari 10.
Petrolatum Lakukan penetapan secara Kromatograjilapis tipis <52>. Larutkan
1,0 g zat dalam 10 mL campuran sama banyak tetrahidrofilran P dan toluen P.
Totolkan 50 J.lL Jarutan pada lempeng kromatografi silika gel P. Masukkan
lempeng dalam bejana kromatografi yang berisi fase gerak karbontetraklorida P
j enuh air. Biarkan fase gerak merambat hingga tiga per empat tinggi lempeng.
Angkat lempeng dan biarkan fase gerak menguap. Semprot Jempeng dengan
enceran asam sulfat P (I dalam 2), panaskan lempeng pada suhu 80 0 selama 5
menit. Dinginkan, amati di bawah sinar UV 366 nm: tidak ada bercak yang
berfluoresensi.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

· 11 1 ·

Gliserida Pada 2,0 g zat lambahkan 25 mL kalium hidroksida-e /ano l 0,5 M,


reflllks di alas tangas air selama I jam samhil sesekali d igoyang, Tambahkan 20
mL air, 3 tetes jingga meld LP dan netralkan menggunakan asam klorida encer
LP tetes demi tetes. Pa naskan larutan di atas tangas air sampai Jemih dan
terbentuk 2 Japisan, dingin.kan, saring melalui kertas saring yang telah dibasahi,
ambil Japisan hawah. Uapkan larutan sampai kering di atas tangas air. Pada
residu tambahkan 0,5 g kalium sulfat P, dan panaskan: tidak tercium bau
menyengat.
Logam be rat <16> MelOde 2 Tidak lebill dari 20 bpj; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat. Sebagai pembanding gllnakan 2,0 mL Larntan baku
timbal seperti yang tertera pada Larl/tan baku <49> .
Arsen <7> Me/ode 3 Tidak Jeb ih dari 2 bpj; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g zat, dengan Alai E_
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 0,20 %; Lakukan pengeringan pada
sultu 105 ° selama 2 jam, menggunakan 5 g zat.
Sisa pemijaran <43> Melode 2 Tidak lebih dari 0,20%; Lakukan penetapan
menggunakan 1 g zat.

LAURILTRlMETILAMONIUM KLORIDA
Lauryltrlmclhylammonium Chloride
Laurtrirnonium Chloride

[112-00-5]

8M 263,89
Lauriltrimetilamonium Klorida terutama terdiri dari lauriltrimetilamonium
klorida dan pada umumnya mengandung isopropano l, etanol, air atau
KODEKS KOSMETI KA INDONESIA

- 122 ·

campurannya. \1engandung tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110%
C ISHJ4ClN dari jumJah yang terlera pada et iket.
Pemerian Cairan putih samrai kuning muda; bau khas.
Identifikas i
A. Pad a sejumlah vo lume zat yang setara dengan 5 g lauriltrimetil amonium
klorida, tambahkan 100 mL air, dan larulkan dengan penghangatan: larutan
jemih.
B. Pad a sejumlah volume zat setara dengan 100 mg laurillrimelilamonium
klorida, tambahkan masing-masing 5 mL klorojorm P dan him hromo/enol-
natrium hidroksida LP, kocok kuat: teljadi warna biru pada Japisan
kloroform.
C. Pada sejumlah volume lat se tara denga n I g lauri ltrimetilamon ium k lorida,
lambahkan 20 m L elanol P dan larutkan dengan pemanasan: lamtan
memberikan reaksi Klorida cara 2 seperti yang tertera pada U}i Kllalitatij
<38> .
D. Lakukan penetapan secara Kromalograji gas <I 5>.
Lanllan 11)1 Pada sejumlah volume zat setara dengan g
lauriltrimetilamonium klorida, tambahkan I g steariltrimelilamonium
klorida kromatograji P dan isopropil alk.ohol P hingga 10 mL, lamtkan
dengan penghangatan di atas tangas air.
Larnlan baku T imbang saksama iebih kurang I g sleariltrimetilamonium
klorida kromatograji P, lakukan de ngan ca ra ya ng sarna seperli Larnlan u}i.
Prosedur Kromatograf gas dilengkapi dengan detektor lonisasi nyala,
kolom 3 mm x 2 m, berisi bahan pengisi tanah silika kromalOgrafi P
dengan ukuran partikel 177- 250 flm yang disalut dengan 5% melil sitikon
P (GE-SE 30). Gas pembawa menggunakan lv'itrogen P de ngan laju alir 30
mL per men it sehingga puncak utama steariltrimeti lamonium klorida
muncuJ pada 9-11 menit. Atm suhu kolom 110 sampai 290 0 dengan
peningkatan 7_8 0 per menit.
Suntikkan secara terpisah sejumlah vol ume sarna (lebih kurang I).lL)
Larntan baku dan Lamtan u}i ke dalam kromatograf, rekam kromatogram
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 123-

dan ukur respon puncak utama. Waktu retensi relatif puncak utama Larutan

uji terhadap puncak utama steariltrimetilamonium klorida kromatograji P


yaitu lebih kurang 0,3 sampai 0,4.
Warna larutan Pada sejumlah volume zat setara dengan 100 mg
lauriltrimetilamonium klorida, tambahkan air bebas karbondioksida P hingga 10
mL, larutkan dengan penghangatan, tambahkan 2 tetes biru timol LP: terjadi
warna kuning.
Caram amonium Pada sejumlah volume zat setara dengan 100 mg
lauriltrimetilamonium klorida, tambahkan 5 mL alr, larutkan dengan
penghangatan, tambahkan 3 mL natrium hidroksida LP, didihkan: terbentuk gas
yang tidak mengubah warna kertas lakmus merah P menjadi biru.
Logam berat <16> Metode 4 Tidak lebih dari 20 bpj; Pijarkan sejumlah
volume zat setara dengan 109 lauriltrimetilamonium klorida, dinginkan.
Tambahkan 2 mL asam nitrat P dan 5 tetes asam sulfat P, panaskan lagi hingga
terbentuk uap putih, dan pijarkan pada suhu 450 hingga 500°, dinginkan.
Tambahkan 2 mL asam klorida P, uapkan di atas tangas air hingga kering. Pada
residu tambahkan 3 tetes asam Idorida P dan 10 mL air panas, hangatkan selama
2 menit, dinginkan. Tambahkan 1 tetes fenolftalein LP dan sedikit amonia LP:
terjadi warna merah. Tambahkan 2 mL asam asetat encer LP, saring. Jika perlu
cuci residu dengan 10 mL air dan kumpulkan air cucian dan filtrat, tambahkan
air hingga 50 mL. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Lan/tan baku timbal
seperti yang tertera pada Larutan baku <49>.
Arsen <7> Tidak lebih dari 2 bpj; Pada volume zat setara dengan I g
lauriltrimetilamonium klorida, tambahkan 10 mL larutan magnesium nitrat-
etanol P (1 dalam 50), bakar etanol sampai nyala habis, panaskan perlahan dan
pijarkan pada suhu 450 hingga 500°, dinginkan, larutkan residu dalam 3 mL
asam klorida encer LP di atas tangas air. Lakukan penetapan dengan Alat C.
Sisa pemijaran <43> Metode 1 Tidak lebih dari 1%. Lakukan penetapan
menggunakan I g zat.
Penetapan kadar Ukur saksama sejumlah volume zat setara dengan I g
lauriltrimetilamonium klorida. Larutkan dalam 50 JuL air dengan pemanasan,
KODEKS KOSMnlKA INDONESIA

- 124 -

masukkan ke dalam labu tentukur 200-mL dan lambahkan 8 mL Larl/tan


pereaksi, lambahkan 50,0 !TIL kalium besi(l!l) sian ida 0,05 M, kocok, encerkan
dengan air sampai landa, kocok dan diamkan selama 1 jam. Saring dc ngan kcrtas
saring kering, buang 20 mL I1ltrat pcnama, masukkan 100,0 mL filtral
berikutnya ke dalam labu iodum 250 mL, tambahkan 10 mL kalium iodida LP
dan 10 mL asam klorida encer LP, kocok, diamkan sclama 1 menit. Tambahkan
10 mL larutan zink sulfat P (1 dahlm 10), ko.:ok dan diamkan sclama 5 mcnil.
Titrasi iodum bebas denga n natrium tiosulfal 0, IN L V menggunakan indikator 2
mL kanji LP. Lakukan penelapan blangko.
Lam/an pereaksi Larutkan 25 g natrium asetat !' dalam air secukupnya,
tambahkan 22 mL asam aselal P, encerkan dengan air hingga 100,0 mL.

Tiap mL kalium besi(lIl) sianida 0,05 M setara dengan 39,584 mg C,sfi34 C1N

LINALILASETAT
Linal}'1 Acetate
Linalyl Acetate
o
II
OCCH j

[11 5-95-7J

8M 196,29
Linalil Asetat mengandung tidak huang dari 90,0% C ll lb o02.
Pemerian Cairanjem ih; tidak berwama sampai kuning pucal; bau khas.
Identilikasi Pada 1 mL zat tambahkan 5 mL kalium hidroksida-elanol LP,
panaskan di atas tangas air: bau khas linali! asetat hilang dan tercium bau scpcrti
KO DEKS KOSMETIKA IN DON ESIA

· 125 -

linalool. Dinginkan lamtan dan tambahkan 2 mL asam klorida encer LP dan 12


!TIL air: lanllan memberikan reaksi Aselal carn J seperli yang lerlera pada Uji
Kualilalij <38>.
Bobol jenis <46> Melode I Antara 0,902 dan 0,917.
Indeks bias <42> A mara 1,448 dan 1,460. lakukan penetapan pada suhu 20 c .
Bilangan asam <4> Mefode I T idak lebi h dari 2: Lakukan penetapan
menggunakan 5 g zat.
Kejernih:.ln larutan Larutkan 1,0 mL linalil asetat da lam 7,0 mL elanol eneer
I.P: larutan jem ih.
Pcnetap:.In kadar Timbang saksama leb ih kurang J g zat dan lakukan
penetapan sepert i yang tertera pad a Uj i Pmfum <3 6> untuk Kandllngan esler.
Panaskall selama 2 jam.

Tiop mL kalium hidroksida-elanol 0,5 N selara dengal/ 98.1 mg CuH)oOz.

MALAM SARANG LEBAH


Beeswax

Malam sarang lebah adalah malam yang dimurnikan diperoieh dati sarang madu
dari lebah Apis il/diea Radoszkowslci (Apidae), ;lpis melli/era Linne, dan lain-
lai n.
Pemerian Padatan lunak, berwama kuning terang sampai kuning kecoklata n,
ti dak tengik , bau khas dan lemah, hampir ti dak berasa.
Titik lebur <28> Me/ode 2 60 - 6r
Bna ngan asam <4> Metode I, 5- 9; 17- 22. Lakuka n penetapan mellggunakan 3
g zal. Buat pe larut campuran 30 mL xi/eno P dan 50 mL elollol P. Titrasi
d ilakukan seJagi hangat.
Bila ngan penyabunan <44> 80- 100.
Air Zat meJebur pada suhu 70°: jemih dan tidak ada tetesan air.
MOD EMS KOSM ETIKA INDONESIA

.126 ·

Logam bera t <16> Merode 2 Tidak lebi h dari 20 bpj; Lakukan penetapan
menggllnakan 1,0 g w t; sebagai pemband ing gunakan 2,0 m1. taru/an baku
limbol seperti yang tertera pada LOnllan baku <49> .
Ar sen <7> Melode 3 Tidak lebih dari 2 bpj ; Lakukan penetapa n menggunakan
1,0 g zat, dengan AlaI B .
S isa pe mijara n <43> Me/ode I Tidak lehih duri 0,1%; l akukan pemijaran
rnenggunakan 2 g 7.at.

MALAM SA.RAJ"I' C LEBAH YANG DIPUTlHKAN


Bleached Beeswax

Malam saTang lebah yang diputihkan dibuat melaJui proses pemutihan atau
pemurnian malam sarang lebah.
Pemeria n Massa putih. ball khas iemah; hampir tidak berasa.
Robot jl'nis <46> MelOde 3 0,95 - 0,97.
Titik Icbur <28> Me/ode 2 60 _ 67°.
b ゥ ャ 。 ョ セ。 ョ@ asa m <4> Metode J. 5-9, 17 - 22; Lakukan penetapan menggunakan
3 g zat dengan pelarul 30 m Lxilena P dlm 50 mL elonol P. titrasi selagi hangat.
Rila nga n penyabunan <44> 80 - 100.
Air Me leleh pada suhu 70°: jernih dan tidak ada tetes air.
Loga ," berat <1 6> Melode 2 Tidak lebih dari 20 bpj; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat; sebagai pembanding gunakan 2, 0 ml Laru/an baku
timbal seperti ya ng terlera pada Lomlon baku <49>.
Arscn <7> Metode 3 Tidak lebih dari 2 bpj. Lakllkan penelapan menggunaka n
1,0 g ?at, dengan Alat B.
Sisa pl' mij a rlln <43> MelOde I Tidak lebih dad 0,05 %; Lakukan pemijaran
menggunakan 5 g zat.
KODEKS KOSMHlKA IN OO NESUI

·127·

2-METIL-2 -4-PENT ANDIO L


2 - セ@ et h y 1- 2-4-penta ned io I
Hexylene Glycol
CH,

H,C -
I
C- CH2- CH- CH,

I
OH
I
OH

[107-41 -5]

8M 118, I R
2-M etil -2--4-pentandiol terutama mengandung C6 H 14 0 2.
Pemcrian Cairan agak ken tal, bening tidak berwarna. tidak berbau atau ball
khas lemah.
Identifikasi
A. Panaskan 0,2 mL zat dengan 5 mL /Wlillm bikromal rp dan I mL asam
sulfa/ encer LP: terj adi bau khas.
B. Tambahkan 3 letes /wlium periodOl LP dan 2 leles asam sulfat 0,5 M ke
dalam I mL zal, diamkan selama 5 menit. Tambahkan nalrillm slI/fi1 j.P
yang lelah d inclrnlkan, kemud ian 1·2 leles fuchs;,,-asam SIIIfiI LP, diamkan
pada suhu ruang: lerjadi warna merah sampa i merah ungu.
Sobot jenis <46> Me/ode I 0,922 - 0,925.
St>nyawa sej en is Laku kan penelapan menggunakan KromafOgrafl gas </5>.
Kromalograf gas dilengkapi dengan detektor penghantar panas; kolom 3 rum x 1
m berisi 20% polielilenglikol 20 M yang dilapisi si likon yang telah dicuci
de ngan a5am, ukuran partikel 149-177 セ iュ@ dan disilinasi dcngan
dimetilklorosi lan; suhu kolom dipel1ahankan pada 160°; gas pembawa helium P,
laju alir 30 mL per menit. Hanya terjadi satu puncak.
Asam Kocok 10 g zat dengan 30 mL air, tamhahkan 0,5 mlfenolftalein ,oP dan
1,0 mL larulan natrium hidroksida a,OIM: terjadi wama merah.
Logam berat < 16> Me/ode I Tidak lebih dari 5 bPJ; Lakukan penetapan
menggunakan 5.0 g zat; sebagai pemband ing gunakan 2,5 mL Larolan baku
limbal seperti yang lertera pada Lamtan bakll < 49> .
KODEKS KOSMETIKA IN DON ESIA

- 128 -

Arse n <7> T idak lebih dari 2 bpj; Lakukan penelapan menggunAkan 1,0 g zat
yang d ilarulkan dalam 25 mL air dengan Alai B.
Air <56> Tidak lebih da ri 1,0%; Laku kan penelapan menggunakan 5 g zal.
Sisa pemija ra n <43> Melode 2 Tidak lebih dari 0,01%; Lakukan penelapan
menggunakan 5 g zat

METI LFEN IL P OJ,IS ILOKSAN


Methylphenyl Poi)'siloxa ne
Phenyl Methicone

[3 1230-04-3 163 148-58-3 ]

Metilfenil Po lisiloksan terutama terdiri dari dimetilpolisiloksan rantai lurus


dimana satu dan gugus metil lersubslitusi gugus fenil ata u gugus fe nil dan
trimetilsi loksi. Derajat po limerisasi rala-rata adalah DllIara I dan 4 10.
P emer ia n Cai fan je rnih; lidak berwarna hingga kuning pu<:at; prakti s lidak
berbau.
Id entifika si Lakukan identifikasi seperti ya ng tertera padu Speklrojolomelri infra
merah < IS> Me/ode 2: Spektrum infra merah menunjukkan maksimu m pada
bilangan gelo mbang lebi h kurang 2960 em-I, 1430 em'" 1270 sampai 1250 e m-"
1130sampai 1000 em·I,dan 700 em· l .
Ind eks bias <42> Antara l AOS dan 1,595 Lakukan penetapan pada suhu 20° .
Viskositas <54> Melode 1 Antara 10 dan 1000 IlUn 2/det. Lakukan penetapan
pada suhu 25° .
Keasa ma n ala u kebasaan Did ihkan 109 7.at selelah penambahan 10 mL air dan
dinginka n: lapisan air bersifat nelra!.
KO DEKS KOS M ETIKA in do n セsi a@

,130 -

Logam berat <16> Me/ode 2 Tidak Icbih dari 20 bpj ; Lak ukan penetapan
mengguna kan 1,0 g zal. Sebagai pembanding guna kan 2.0 mL Laro/an baku
/imboJ seperti yang tertcra pada Lam/an baku <49>.
Arse n <7> Me/ode 3 Tidak lebih dari 2 bpj ; Lakuka n penctapan mcngglmakan
1,0 g za t, dcngan Alai B.

MINYAK SAFFLOW ER
Safflower Oil

Minyak safflower adalah minyak yang diperolch dari bij i Carlhamus linclorius
Li nne (Composilae).
Pemeria n Cairan mcnyerupai min yak; klill ing mllda; bau khas dan rasa Icmah.
Bobol J enis <46> Me/o de 1 Antara 0,922 dan 0,92 7.
Ind eks Bias <42> Ama ra 1,473 dan 1,4 77; Lalrukan penelapan pada suhu 20°.
Bila nga n asa m <4> Metode 1 Tidak Icblh dari 0,5; Lalrukan penclapan
menggunakan 10 9 zal.
Hila ngan penya bunan <44> Amara 186 dan 194.
Bila ngan iodum < 19> Antara 140dan 150.
Za t ya ng tak tersabunkan <53> Tidak lebih dad 1%.
Se nyawa tak larut eter Larutkan 1,0 g zal da lam 10 mL eler P; larutan jern ih.
Loga m bera! <16> Me/ode 2 Tidak lebih dari 20 bpj ; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zal. Sebagai pembanding guuakan 2,0 mL Larolan baku
limbal sepert; yang terlera pada Lamlan baku <49>
Arsen <7> Melode 3 Tidak lebih dari 2 bpj , Lak uka n penclaplln menggunakan
1,0 g セ。 ャ L@ dengan Alai B.
WDEICS icosmetセa@ INDON ESIA

· 131 ·

MIRJSTIT. DlMETIL BENZIL AMONlUM KLORJDA


Myrislyl Dimelhyl Denl,yl AmmOnium C hloride
Myrista lkoniu m Chloride

CH,(C" ,), _ r-'


'" - CH, < )]. CI

f CH,

[139-08-2 1

BM 368.05
MiTi slil Di mdil Benzd Amonium Klorida tenllama terdiri dari mirislil dimetil
ben:.:il amonium kIOl-id a, C n H4l Cl:.J, dan biasanya mengandung propi lenglikol.
Miri stll dimetil benzil amonium kLorida mengandung tidak kurang dari 90% dan
tidak lebih dari 110% Cn.l--Lt2C1N dihitung dari jumlah yang tenera pad a eliket.
Pemeria n Padalan putih hingga kuning muda; bau khas.
Idelltifikasi
A. Pada sejumlah volume zat yang sctara dengan 100 mg m iristil d ime!il
benzi l amonium klorida, kocok kua t dengan 5 ml klor% rm P dan 5 mL
bini bromo/enol-natrium hidro/csida LP: tcrjadi warna biru pada lapisan
klo rofo rm.
B. T iap m l larutan zat yang d ilarutkan daLam elallol P ( I dalam 20) dengan
penghangatan memberikan reaksi Klorido earn 2 seperti yang tertera pad a
Uji KI/alilalif <38> .
Caram Amonium Larutkan sejumlah volume zat yang setara dengan 100 mg
miTi stil dimetil benzil amonium kl or ida dalam 5 mL air, tambahkan 3 mL
lIalrium hidroksida LP dan didihkan: terbcntuk gas yang tidak mcngubah ker/as
lakmus merah P menjadi biru_
Zat larut d a la m Petroleum Eler T idak lebih dari 5%; Timbang saksama
scj umlah vo lume zat yang sctara dengan 2 g miristil dimelil benzi l amonium
klonda, larutkan dallllll 50 mL elanol P dengan penghangatan, pindahkan ke
dala," corong pisah dengan bantu<ln 50 mL ai r. Ekstraksi liga kal i, liap kali
dengan 50 mL petroleum eter P . Bilas kumpulan ek Slrak petro leu m eler
KODEKS KOSMETIKA INDO NESIA

-132 -

sebanyak tiga kali tiap kali dengan 50 mL elanol encer LP, uapkan pelroleum
eler d i alas tangas air, keringkan residu pada suhu 105 0 selama 30 menil dan
limbang.

Logam bera l < 16> Me/ode 1 Tidak lebih dari 20 bpj ; Lakukan penelapan
mengguna kan 1,0 g zal. Sebagai pembanding gunakan 2,0 rnL. Lomlan baku
limbol seperti yang lertera pada Larl/lan baku <49>.

Arsen <7> MelOde 3 Tidak lebih dari 2 bpj ; Lakllkan penelapan menggunakan
1,0 g 7..31, dengan Alol B.
S iSll Pe mijaran <43> Metode J Tidak lebih dari 0,5%; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g 1.31.
Penelapa n kada r Timbang saksama sejumlah volume 7.al yang seUlra dengan 2
g miristi! dimetil berl.7.i l amonium klorida, masukkan ke dalam labu lenlllkur 100-
mL, larutkan dan encerkan dengan air sampai landa. Pipet 50 rnL larutan ke
dalam labu lentukur 200-mL, lambahkan 8 mL Lorilian pereak$i, tarnbah 50,0
mL kalium besi(lll) sianida 0,05 M. kocok, encerkan de ngan alT sampai landa,
kocok lagi dan d iamkan selama 2 jam. Saring melalu! kertas saring kering, buang
20 mL fil lral pertama dan kumpu lkan fillral , masukkan 100,0 mL filtra! ke dalam
labu iodum 250 rnL., kocok dengan 10 mL kalium iodido LP dan 10 mL asam
sulfOl encer P, diamkan selama 1 menil. Tambahka n 10,0 mL larutan zink silifal
P (I da lam 10), kocok, diamkan selama 5 meni l, litrasi iodum bebas dengan
natrillm tiosulfol 0,1 M LV menggunakan indikator 2 O1L kanji LP. Lakukan
penetapan blaogko.
Larl/lan pereaksi Pada 25 g natrillm asetal P dan 22 m.L asom aSf:lat P,
masukkan ke dalam labu tentukur IOO-nlL, larntkan dan enccrkan dengan air
sampai tanda.

Tiap mL kalillm besi(lIl) sianida 0,05 M setm·a dengan 55,21 mg CnHoCiN.


KODEKS KOSMETIKA INDONES IA

- 133-

MIRISTIL MIRISTAT
Myristyl Myrislate
Myrislyl Myrislale
o
II
CH)(CH)11C - - O(CH VIlC H1

[3234-85-3]

BM 424,75
Mirisl il Miristallemtama terdi ri dari e5ter 8sam milislal dengan miristil alkoho!.
Pemerian Padalan berbentu k hablur putih; tidak berbau alau bau khas lemah.
ldenllfikasi Lakukan identifikasi seperti yang tertera pad a Spekl rojotometri inji-a
merah < 18> Met ode 4: Spektrum infra merah mentlnjukkan maksimum pada
l
biJangan gelombang 1ebih kurang 2952 em · l, 2920 em· l, 2852 em· l, .1730 em· ,
1464 em·], 1280 em· l, 1254 em· l, 1228 em· l, 1200 em-I dan 1182 em· l.
Su hu Lebur <28> Metode 1 Aolara 36 dan 46° .
.Bil a ngan Asam <4> Me/ode 2 Tidak lebih dari 1,0; Lakuka n penelapan
menggunakan 5 g zat.
Billingan Esler < 13> Melode I Antara 11 5 dan 135.
Bilanglill Hidroksil < 17> Tidak lebih dari 7; Lakukan penetapan menggWlakan
10 g zal.
Logam Beral <1 6> Me(ode 2 T idak lebih da ri 20 bpj; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g za t. Sebagai pembanding gunakan 2 ,0 m.L Lanllan baku
limba! seperti yang tertera pada Lam/an baku < 49> .
Arsen <7> MelOde 3 T idak leb ih dari 2 bpj; Laku kan penetapan mellggunakan
1,0 g zal, dengan Alai 8.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

-134 -

NATRIUM L-ASPARTAT
Monosodium L-Aspartate
Sodium Aspartate
H

I
-OOCCHCH 2COO- Na+. H 20

I
NH3+

[17090-93-6 ! 3792-50-5]

8M 173,10
Natrium L-Aspartat mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari
10 I ,0% C4H6NNa04.H20, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian Serbuk hablur atau hablur berbentuk prisma; tidak berwama atau
putih; hampir tidak berbau.
Identifikasi
A. Pada 5 mL larutan zat (I dalam 1000) tambahkan 1 mL ninhidrin LP,
panaskan selama 3 menit: terjadi wama ungu.
B. Larutan zat (1 dalam 20) memberikan reaksi Natrium seperti yang tertera
pada Uji Kualitalif <38 > .
Rotasi optik <33> Antara + 18 dan + 21 0; Lakukan penetapan menggunakan 4
g zat yang telah dikeringkan, larutkan dalam 50 mL asam klorida 6 M, ukur
dalam sel 200-mm.
pH <37> Antara 6,0 dan 7,5; Lakukan penetapan menggunakan larutan 2 g zat
dalam 20 mL air bebas karbandioksida P.
Kejeroihan dan warna larutan Larutkan 1,0 g zat dalam 10 mL air: larutan
jernih dan tidak berwama.
Klorida <9> Tidak lebih dari 0,041 %; Lakukan penetapan menggunakan 350
mg zat. Sebagai pembanding gunakan 0,40 mL asam klarida 0,01 M .
Logam berat < 16> Metode 1 Tidak lebih dari 20 bpj ; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Lanttan baku
timbal seperti yang tertera pada Lanttan baku <49>.
KOOEKS KOSMETIKA INDONESIA

·135·

Arsen <7> MelOde I T idak lebih dari 2 bpj ; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g zat, dengan Alai A.
Susut pengeri ngan <24> Tidak lebi h dari 0,3%; Lakukan pengeringan dalam
desl kalor valcum d i alas siliko gel P selama 5 jam, menggunakan 5 g UtI.
Penelapan Kadar Timbang saksama lebih lrurang 100 mg lal yang lelah
d ikeringkan, lamlkan dalam 0,5 mL air dan 3 ml as(lm!ormat P, tambahkan SO
mL asam aselal g/asia/ P, dan litrasi dengan (lsom p erk/orm 0, 1 M LV
menggunakan indikato r 10 tetes a.-naplO/benzen l.P hingga warna lamtan
berl.lbah dari coklal kuning melalui ki.ming menjadi hijau. Lakl.lkan penelapan
bl!lngko.

Tiap ml, Gsam p erk/oral 0.1 M selara dengan 8,655 mg C4HtIINa04.H10

NATR IUM hidroksャ|Qet s ib eセzoヲn@ SULFONAT


Sodi um Hydroxymethoxybe nzophenone S ulfonate
Benzophenone-S

rC"'
_y _ 11
0-
f" c

HO
OC H,

[6628-37- 1]

8 M 330,29
Natrium Hidroksimetoksibenzofenon Sulfonat, men gandllng tid ak kurang dan
90,0% dan tidak lebih dari 101,0% C I4H II0 6SNa, dihitung terhadap zal yang
telah dike ringkan.
Pemeria n Serb uk hablur putih kekun ingan sampai kuning muda ; tidak berbau.
Identifikasi
A. Larutkan 100 mg zat da lam air hinggs 100 mL. Pada I mL lamlan,
tamhahkan air hingga 100 mL Uku r serapan larulan : lan.nan menunjukkan
serapan maksi mum pada panj ang gelombang 226 ± 2 nm dan 286 ± 2 nm.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 136 -

B. Laru ta n zat (1 dalam 20) memberikan reaksi Natrium eara I seperti yang
tertera pada Uji Kualilalif <38>.
C. Lakukan identifikasi secara Speklrojotomelri infra merah < 18 > MelOde 1:
Spektmm infTa merah menunju.kJcan maksimum pada bilangan gelombang
lebih kurang 1628 em· I, 1272 em-}, 12 12 em-1 dan 1088 em· l .
pH <37> Amara 5,0 dan 6,0; Lalcukan penetapan menggunakan larutan 100 mg
zat dalam 100 mL air bebas korbondioksida P.
Kejernihan laruta n Larutkan ! ,0 g zat dalam 20 mL air : Jarutan jernih.
Logam berat < 16> Melode 2 Tidak lebih dari 20 hpj ; Lakukan penetapan
menggllnakan 1,0 g zat. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Lam/an baku
limbol sepcrti yang terkra pada Lanllon baku < 49> .
Auen <7> Me/ode 3 T idak lehih dari 2 hpj ; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g zat, dengan Alai B.
S usut pengeringao <24> T idak lehih da ri 2,0%; Lakukan pengcringan pada
sultu IDS" selama 2 jam, menggunakan 2 g WI.
Sisll pemijara n <43> Me/ode I Antam 21 ,0 dan 2 7,0%; Lakukan penetapan
me nggunakan I g zat.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 100 mg zat yang telalt
di ke ringkan, masukkan ke dalam labu lenlulcur 100-mL, larulkan dan encerkan
dengan ai r sampai tanda . Pipet I mL lanllan ke dalam lahu lentuJrur 100-nlL,
encerkan dengan air sampai tanda. Ukur serapan larulan pada panjang
gelombang sempan maksimum lebih kllrang 226 nm. Hitu ng jumlah mg, natrium
hidroksimetoksibenzofenon sulfonat, CI4Ht I0 6S Na, dalam zal yang digunakan
dengan rumus:

A
x 10.000
61,7

A ada[ah serapan larutan pada panj ang gelombang 226 nm .


Koons KOSMETIKA INDON ESIA

· 137 -

LARUTAN NATRJl.:M LAURJL OIAi\lINO[T1LG LlSINAT


Sodium La uryl Oillminoethyl C lyci nllte Solution

Lanna n na tri um lauril diaminoel; 1 glisi nat te rulama lerd iri dari natrium lauril
di ami noelil glisinal, umumn ya mengandung elano l da n air. Mengand ung natrium
lauril d iaminoetil glisinat, C I&H:;sNlNa02. tidak ku rang daTi 90010 dan tidak lebih
dad J 10%, da ri j umlah ya ng tertera pada etikel.
Pemerian Cairan kental, kun ing muda; bau khas.
Idenlilikllsi
A . Ence rkan sejumlah volume larutan selaTa dellgan I g natrium lauril
d iaminoetil glisinat dalam 100 IllL air, gunaka n sebagai Lan/Ian uji. rada 3
mL Larl/tan lI)i tambahkan 0,5 mL 。Nセ 。ュ@ nitrOI encer P: terbentuk endapan
putih. Pada endapan tambahkan 5 mL etanol P. enda pan laru!.
B. Lamla n men unjukkan reak si natrium seperti ya ng te n era pad a Ilj i kllalitatij
<38>.
C. Encerkan sejumlah volume lamlan setara de nga n I g natrium la uril
d iaminoetit gJ isinat da lam 30 mL air. Pada 5 m l lanltan tambahkan 1 ml
ninhidrin P dan d id ihkan: lerj ad i wa m a biru-lIng u.
Logam berat < 16> A1etode 1 T idak lebih da ri 20 bPJ; La kuka n penetapan
menggunakan 1,0 g zat, dengan pembanding 2,0 mL Lamtal1 bak/l timbol sepeni
yang terteTa pada Larnlan baku <49>.
Arsen <7> Me lode J Tidak leb ih da ri 2 bpj; Lakukan penet.apan mengg lJllakan
1,0 g 7.a t, denga n AlaI 8 .
Penelapan kadar Ukur saksama sejuml ah volume larutan setara dengan lebih
kurang 0.5 g natrium lauril diaminoetii g1isina t, larutkan dalam IS mL campuran
volume sama Q.mm klorida J M dan nalrium Hェ セ ᄋ ・ ャ。イ@ I M , tambahkan 25,0 mL
kalium besi(lll) sianida 0,05 M LV, kocok kuat , d iamkan di tempat gelap selama
1 jam. SaTing mela)ui kertas saring ke ring ke dalam labl.J iodum, cue i endapan
de ngan 100 m L air, masukkan air cucian ke da lam labu iodu m. Kocok hali-hati,
lambahka n 5 mL /inlillm iodida LP dan 5 mL asam klorida encer, d iamkan
se lama 1 menit.
KODEKS KDSM ETIKA INDONES IA

·138·

Koco k de ngan 10 mL zink(/f) sulfat LP, d iamka n selama 5 mell il. T ilrasi iodu m
yang d ibebaska n dengan natrium tioslIlfat O. J M LV dengan illdikator 2 mL kanji
LP. Lak uka n penelapan blangko dengan eara yang sama.

Tiop mL kalillm besi(/lJ) s ianida 0,05 M setaro 、 セ ョ ァ Hjョ@ 35, 15 mg cjNエ h jウnセ 。o }@

NATRI UM N- LA URJ lr-lr-G LLTA M AT


Sodium :\'- Lallryl- L-G llita mate
,,'

ZセG@ "'... 0

". o 0

BM 359.4 1
I\'atriurn N-lauril- L- g IUlamat mengand ung lidak kurang dari 3,6% dan tidak
lebih 3,9% nitrogen (N berat alom 14,0 1) d ihirung terhadap zat yang telah
d ike ringkan.
I)emeria n Serbuk putih hingga kuning pliCal. berbau klla s.
ld entifikasi
A. Emulsi zat (I da lam 100) menunj ukkan reaksi Natrium sepert i yang tertera
pada Vji kualitatij <38>.
B. Serapan infr a menlh zat yang te lal, dikeringka n, menggunakan Me/ode
Pas/a sepefti yang terteTa pad a Speklrojolo metl"i Infra merah <18>:
menunjukkan serapan maksimum pada b ilangan gelombang 1640 em· l .
e. Pada I g zal tambah.kan 50 mL asom klorida P-metanol P (I da lam 3),
refluks d i alas tangas ai r selama 2 j am samb il ウ・セォ。ャ ゥ@ di goyang. Di nginkan,
al ur pH hingga 2,0 dengan pena mbahan l1alrium hidroksida LP, pindahkan
ke dalam corong ー ゥ セィ L@ ekslraksi dengan 20 mL petralellm eter P. Pada
lapisan petroleum eler tambahkan 5 g natrium sllifat tmhidrat P, d ia mkan
selama 10 menit, saring. Uapkan petrole um eter, l<l mbah.kan 50 mL metanol
KODEKS KOSMITIMA INOONtsl A

- 139·

P dan I mL asam sulfat P pada residu, refluks di Mas langflS flir selama I
ja m. Dinginkan, pindahkan ke dalam corong pisah, ekstraksi dua kali tiap
kal! dengan 30 mL heksana P, gunakall larutan sebaga i Lamlan up. Seearn
lerpisah larutkan 0.1 g metillaurat 1In1l1k kromatograji gas P da lam 10 mL
heksana P, gunakan sebagai Lanl/an pembanding. Lakukan penetapall
dengan eara Kromatograji gas seperti yang tertera pada Kromatograji
< 15 >.
Kmmalograf dilengkapi dengan deleklor ionisflsi oyala, dan kolom 3 mm x
2-3 meier, berisi bahan pengisi /anah silika la"Ofn%graji P yang disalul
dietilenglikol suksina/ poliesler P dengan ukwan partikel 180-25 0 セwャ L@

pertahankan suhu kolom pada 200°, menggunakan gas pembawa nitrogen P


dengan laju alir lebih kurang 60 mL per menit.
Prosedur Suntikkan seeara terpi sah sejum lah volume sarna (Iebih kurang 5
Ill) Lanuan haku dan Lanl/an u)i: wakru retenSt puncak utama Lamtan lI)i
sa rna Lamlan baku.
Logam berat < 16> Melode.1 Tidak lebih dari 20 bpj ; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat, dengan pembandiog 2,0 mL Lanl/an baku timbol scperli
yang tertera pada Larotan baku <49>.
Arscn <7> Melode 2 Tidak lebih dari 2 bpj ; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g zat, dengan Alai 8 .
Susut I)engeringan <24> Tidak lebih dari 5,0%; Lakukan pengeringan pada
suhu 105" sel ama 2 jam, menggunakan 2 g Z3t.
Pcnclapan kadar Timbang saksama Icbih kurang 0,5 g zat yang tclah
dikeringkan, lakukan penetapan dengan Metode 2 sepel1i yang tertera pada
Penetapan Nitrogen <31>. Panaskan seJama 4 jam sampai larutan bini jern ih.

nap mL asam sulfat 0,05 M setara dengalJ 1,4007 mg N.


MODE MS MOSM ETI MA INDO NESIA

- 140 -

NATRl UM jI-LA UHILA:\1I NO PROPI ONAT


Sodium ェiMj セ 。オイ IG ャ 。 ュゥョ ッ ーイ ッ ーゥッョ 。 エ ・@

Natrium jl-Laurilaminopropionat temtama terdiri dari natrium IJ


laurilaminopropional, dan biasanya mengandung isopropanol, elanol. ai r alau
campurannya .
Pemcria n Senyawa seperri petro latum arau cai ran hilling pucat hingga coklal-
klilling; bau khas lemah.
Id cnlilikasi Ukur sejum lah volume za t selara 5 g natrium セ@

laurilaminopropional, tambahkan air hingga 100 mL dan gunllkan sebagai


Lam/an /I}i. Masukkan J tetes Lant/an !I}i kc daJam tablin g reaksi yang be risi 5
mL klo/'olonn P; 0,5 mL bint brom lena! LP dll n 5 mL (15 0m k!arida O. ! M,
kocok: lapis:m kloroform berwarna kuni ng. Kocok dengan 0.8 m!. larulan
t/(IlriufII hidroksida LP: wama kuning lapisan kloro form mcnj adi tidak berwarna,
dan lapisan air bcrwarna biru -ungu.
Se n)'a wa larot petroleum eter T idak lebih dari 5.0% dihitung terhadap zat
yang lelah d ikeringkan; Timbang saksama 10 g 7al yang lelah d ikeri ngkan pada
suhu 105° sela ma 4 jam, masukkan ke da lam campuran 100 mL air dan 100 mL
eumol P. masukkan ke daLa m corong pisa h. Ekslraksl liga ka li tiap kali dengan
SO mL pelrolemn eler P. jika terbentuk emu lSI la mbahkan natrium klorida P.
Kumputkan ekSlrak petroleum eler dan cue i liga kali tiap kali dengan 50 mL air,
saring melalUl natrium sulfal anhidrat unruk menarik sisa air. Uapkan petro leum
eter di atas tangas air, keringkan residu pada suln! 105° selama 15 men it, dan
limbang.
Senyawa tidak larut clanol Tidak lebih dar i 3,0% di hitung terhadap zat yang
tela h 、ゥ ォ セイ ゥョ ァ ォ 。ョ [@ T!mbang saksama 3 g zat ya llg teJah dikeringkan pada suht!
105 ° selama 4 ja m, Lamtka n da lam 100 mL elanol p, refluks se lama I jam
sambil seseka li dikocok. Selagi hangat, sa ring melalui penyaring kaca masir
yang terah dilara. Cuei residu dengan 100 mL elanol P hangal, keringkall pada
suhu 105° selama 15 meni t.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

. 141 .

Logam berat <16> Metode 2 Tidak lebih dari 20 bpJ, Lakukan penelapan
menggunakan 1,0 g zat: sebagai pembanding gunakan 2,0 ml Lantlan baku
limbal seperti yang tertera pada Lam/an baku < 49>.

Arsen <7> Melode 3 Tidak lebih dari 2 bpj; Lakukan penetapan mengglmakan
1,0 g zat, dengan AlaI B.

LARUTAN :"IATRIUM LAURILMETIL TAURAT


Sodium Laurylmethyl Taura! Solution

C is H lONNa04S
Larulan natrium laurilmetil taurat terutama terdlri dari natrium laurilmelil taurat,
UmUtTUlya mengandung isopropanol, elanol, air alau campuralUlya, Mengandung
c i Uhャon。セs@ tid ak kmang dari 90% dan tidak lehih dari 110% dari jumlah
yang tertera pada etiket.
Pemerian Cairan tidak berwama atau kuning muda; bau kha" lemah .
ldcntifikasi
A. Ukur sejumlah volume lanllan, selara dengan I g natrium laurilmelil laurat,
lambahkan air hingga 20 mL, gunakan sebagai Lan/tan lI)i. Pada I le tes
Lanttan llji tambahkan 5 mL bint me/ilen Lf' dan I mL kloroform P, kocok:
lapisan klorofonn berwarna bim,
B. Enceran larutan natrium laurilmetil taurat (I dalam 10) menunjukkan reaksi
Natriu m sepert! yang tertera pad a lJ)i kuali/a/ij <38> ,
C. Keringkan seJumlah kecillarulan natrium lauri lmetil taurat pada Sllhu 60 e di
bawah tekanan yang dikurangkan. Sera pan infra merah residu dengan
me/ode Pasta seperti yang tertera pada Speklrojolomelri lnframerah <16>.
mcnunjukkan serapan maksimum pada bilangan gelombang 1640 em· l.
Keasaman dan kebasaan Eneerkan sejumlah vol ume larulan natrium
laurilmelil laural setara dengan 1,0 g natrium lauri lmetil taural dengan air hingga
100 mL: larulan netra!.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 142 -

Asam lemak bebas T idak lebih dari 3% dari jumlah natrium laurilmetil ta urat
yang tertera pada etiket; Timbang sa ksama lebih kurang 109 lanJlan natrium
laurilmelil taurat, larutkan dalarn 100 mL air, tambahhn 100 mL elanol P,
pindahkan ke dalam corong pisah , ektraksi tiga kali tiap kali dengan 50 mL
petroleum e/er P. Kumpulkan ekSlrak dan cuci tiga kali , tiap kah dengan 50 mL
air. Pisahkan petroleum eler dan tambahkan 5 g natrium sulfat anhidrat P,
diamkan sclama 20 menil dan saring. Uapkan petro leum eter di arns tangas air
hingga kering. Kerin gkan residu pada suhu 105 0 selama 15 men it, timbang.
Loga m beral <16> Me/ode 2 Tidak lehih dari 20 bpj, Laku kan penetapan
rnenggunakan larutan yang sctara dengan 1,0 g natrium laurilmeti l ta ural.
Dengan pemhanding 2,0 mL Lam/an baku timbol seperb yang tertera pada
Lam/an baku <49> .
Arsen <7> Ate/ode 3 T idak lebih daTi 2 bpj; Lakukan penetapan rnenggunakan
jarutan selara dengan 0,40 g natrium laur ilme ti l la urat, dengan Alat 8 .
Pene lapan kadar Lakukan penetapan Me/ode 2 seperti yang tertera pada
Sur{aklan anionik <6>.

Tiap mL na/riun/ lauri! sulfa! 0,004 M setaro dengun 1,3738 mg cL NA h j ッn。oセ s@

NATRIUM LACRI L METIL TACRAT


Sodium Laurylmethyl Taurat

BM 343,46
Natrium laurilmetil taural mengandung tidak kurang dari 95 ,0% dan tidak lehih
dari 10 I ,0%, C lsH)oNNa04S, dlhitung lcrhadap zat yang telah dikeringkan .
Pemerian Serhuk hablur atau padatan putih hingga kuning pucal, bau khas
lemah.
Identifikasi
A. Larutk.an 0,01 g wt dalam 10 mL air, tambahkan 5 mL bini metilen osom
LP dan 5 mL kloro/orm P, kocok: lapisan kloroform berwarna bim.
Koons KOSMETIKA INDONESIA

·143·

B. Lam lan tat dalam air hangat (I dalam 10) menunjuk.kan reaks i Natrium
seperti ya ng tenera pada Uji kua/ilalif <38>.
C. Serapan infra merah zat yang Ielah dikeringkan, menggullaka n Metode
Pasta sepel1i ya ng tertera pada Speklrofo1omelri lnframerah <18>:
menunjukkan serapan maksimum pada bllangan gelombang 1640 em l.
Keasalllall dan Kebasaan Lamtkan 1,0 g l al da lam air hingga 100 mL: lamtan
netra!'
Asam lemal.: bebas Tidak lebih dari 1.5%; T irnhang saksama lehi h ku rang 5 g
lat, masukkan ke dalam gelas piala, larutkan dalarn 50 mL air. asamkan dengan
2 mL eneeran asam ase/at P (3 dalam 10), pindahkan ke dalarn eorollg pi sa h.
Cue i gelas pia la dengan 50 mL elanol P, rnasukkan eUlnol peneuei ke dahlrn
eorong pisah. Koeok dengan 50 mL petroleum eter P, diamkan hingga petroleum
eter j emih, pindahkan lapisan air ke dalarn eorong pisah lain, Kocok lapisan air
denga n 50 rnL pelroleum eler P. Cuci kumpu lan ekstrak petro leum eteT tiga kall
liap kali dengan 50 mL elanol P 50"/0. Pmdahkan lapisa n petroleum eteT ke
dalam gelas pia la, uapka n di alas langas air, larulkan residu dalam 20 mL elanol
P. tambahkan 3 tete sfenoJftolein LP, til rasi dengan kalium hidroksida 0, I M LV.
Hirung persentase asam lemak bebas dengan rumus

VZ[ofZS6,l1
Asam lemak bebas (0/0) - x 100
w

v adalah volume dalam mL knlium },idroksida 0,1 M L V yang digunakall ullruk


titras i da lam mL; }.Iada lah molarita s ka lium hidroksida yang digunakan; 56,11
adalah bobot molekul dari kalium hidroksida.
"atrium kloritJa Tidak lehih daTi 3,0%; T imbnng saksama lebih kurang 3 g zat,
laru tkan dalam air atau air hangal hin gga 100,0 mL. T ambahkan 2 mL kalium
Kromm I.P, titrasi dellgan perak nitrol 0.1 M LV, hingga te rjadi warna cok lat
pucat. Hitung persell tase natrium klorida dengan n lmus berikut:

Na triu m kJorida (%) _ v Z ,.., l< ANsLセ@ x J 00


••
KDDEKS KDSMETIKA INDONESIA

-144 -

Vadalah volume dalam mL perak nitrat 0, i M LVyang digunakan untuk titrasi,


M adalllh molaritas perak nitrat yang digunaklln; 58,5 adalah hohot molekul
natrium klorida.
Logam berat <16> MelOde 2 Tidak lebih dari 20 hpj; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g 711t dengan pembanding 2,0 mL Lamfall baku timbo! seperti
yang tertera pada Landon baku <49>.
Arsen <7> MeLOde 3 T idak lebih dari 2 bpj; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g :tat, dengan Alat B.
Susut pengeringan <24> Tidak lehih dari 3,0%; Lakukan pengeringan pada
suhu 105" sclama I jam, menggunakan I g zat.
Penetapan kadar 1,akukan penctapan menggunakan Metode 2 seperti yang
tertera pada Sur/oktan anionik <6>.

Tiap mL natrium lauril sulfa! 0,004 M setara dengan 1,3738 mg C 1s HJoNNa04S

NATRI UM N-MIRISTU.--L-C L UTA MAT


Sodium N-J\lyristyl-I '-cluta mat

BM 387,47
Natrium N- miristil- L- Glu tamat terutama mengandung natrium l\"- miristil- L-
glutamat , tidak kurang dari 3,4% dan tidak lebih dari 3,7% l\"ih'ogen (N, Bobot
Molekul 14,0 1) dihilung lerhadap zal yang telah dikeringkan
Pemerian Serbllk putih alau kuning pueat; bau khas lemah.
Identifikasi
A. Emulsi zat (I dalam 100) menunjukkan reaks! Natrium seperti yang tertera
pada Uii kualitalif <38>.
B. Spcktrum serapan infra merah zat yang telah dikeringkan dengall
pengurangan tekamm pada suhu 60", menggunakan MeLOde Pasta yang
tertera pada Spektr%tometri in/ramemll < 18 >. mellunjukkan maksimum
pada bilallgan gelombang 1640 em· I ,
C. Lakukan pcngujian dengan {;ara Kromalogmfi gas < 15>.
KOOEKS KOS M ETIKA INDO N[SIA

- 146 -

NATRI UM PIROSU L FI T
Sodium Pyr osulOl e
Sodium Melabisul file
[768 1-57-4]

BM 190,10
Natrium pirosulfil mengandung tidak kurang dari 95,0010 n。Rs R Pセ@

Pcmcri all HabJur atau serbuk habillf, putih, berbau seperti beJerang dioksida.
Id cntH1 kasi LanJtan zat (1 dalam 20) memberi ka n reaksi Natrium dan Bisulji/
seperti yang tertera pada [./ji kuali /a/!l <38>
KCjcrnihan dan wa rna larutan Lamtkan 1,0 g zat ke dalam \0 mL air: larutan
jern ih dan tid ak berwarna.
T iosulfa t Lamtkan 1,0 g zat ke dalam 15 mL air, lambahkan 5 mL asam klorida
encer LP. secara perla han kocok dan diamkan sel ama 5 menil: tidak terjadi
kekcruhan.
L.oga m bl'r al <16> Me/ode 4 T idak lebih dari 20 bpj ; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat dilarutkan ke dalam [0 mL air, tambahkan 5 mL asam
klorida P, uapkan sampai kering di alas langas air. larutkan residu dalam J ,0 mL
ai r, tambahkan [ tetesfenolfialein LP dan amOllio LP hingga terjAdi warna agak
merah , ta mbahkan 2 rnl a.mm aselol ellcer LP dan air hingga 50 mL, sebagai
pembanding gunakan 2,0 mL Lorulan baku limbo! sepert i yang tertera pada
Loru/on baku <49>
Besi <20> Tidak lebi h dari 20 bpj ; T imbang saksama 1,0 g zat, masukkan ke
da lam lab u te ntukur 25 -mL, tambahkan 2 mL a.wm kiorido P, uapkan sampai
kering di atas tangas air. Tambahkan 2 mL asam klorida P, 20 m.L air dan 4
leles Air brom LP. Hilangkan brorn dcngan pCll1anasan, dinginkan, enccrkan
dengan air hingga 25 ml , sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Lam/an baku
besi sepcrti yang tertera pada Loruran baku < 49> ,
Arsen <7> Tidak lebi h dari 4 bpj; Lakukan pellelapan menggunalcan 0,5 g zat
yang d ilaru tkan dalam 10 IllL air. ta rnbahkan I mL osa", .fulfal P, panaskan di
KODEKS KOSM(TIKJI INDO NESIA

·147·

atas tangas pasir hingga lerj adi uap putih. D inginkan. t;\mbahkan air dengan

hati-hati hingga 5 mL. dengan Ala' C.


Peneta ,.a n kada... T imbang saksama kurang Icbih 150 mg zat masukk"an ke
dalam labu iodum mengandung 50,0 mL iodum 0,05 M, tutup Tapa t dan kocok,
d iamkan sclama 5 menit di ruang gelap dan sejuk. Tambahkan I IllJ , asam
klorida P dan litrasi kelebihan iod\l m dengan nalrlum ,io.wlfal O,I M LV, dan
indi kator I mL kanji LP. Lakukan penetapan blangko .

Tiap mL iodum O.05M setaro dcngon 4.752mg n。セZPU@

NATRIUM POLl AKRlLAT


Sodium PolyacTyla t

Natrium Poliakrilat terdiri dari garam natrium dari polimcr akrilat.


Pemeri3n Serbuk putih; tidak berbau dan tidak berasa.
Identilikasi
A. L1rutkan 0,2 g ...at dalam 100 mL ai r dengan pcngadukan kuat: terbe nruk
lannan ke ntal.
B. Pada 10 m L larutan yang d iperoleh. pada II kocok de ng:1n I mL ka/.fium
klorida LP: segera terbentuk endapan putih.
e. Kocok larutan yang diperoleh pada A dengan magnes ium mffal LP: scgera
terbentuk cndapan putih.
D . Pada \0 mL larutan yang diperoleh pada II tambahkan I mL larutan
koball(ff) klorida P (I dalarn 25), kocok dengan 2 atall 3 tetes amonium
klorida LP: segera terbenluk endapan wama mcrah muda. Keringkan. warna
cndapan berubah menjadi ungu .
E. Lanltan Sisa pemY-aran (1 dalam 20), menunjllkkan Teaksi Natrium seperti
ya ng tertera pada Vji kualilalij <38> .
KcjcrnihHn IItfutHn Gllnakan tabung silinder kaca dengan tingg i 300 mm,
diame ter dalam 15 trun dengan kelebalan 2 mm, masukkan ke da lam tabung
sil inder dengan tinggi 250 mm, diameter dalam 25 mm dan keteba lan 2 mm.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

·148·

Pada silinder luar masukkan larutan L,O g zat dalam 100 mL air. Tempatkan
silinder di alas selembar kertas putin bergaris selebar I mm dengan interval I
mm sebanyak 15 garis paralel. Gerakkan silinder dalam ke atas dan bawan
sambiI mengamati dari atas ke bawah dan ulcur tinggi min imum larutan antam
dasar sllinder luar dan dalam pada 5aat garis-garis pada kertas tidak dapat
dibedakan. Nila i rata-rata dari tiga kali pengulangan narus lebih besar dari yang
diperolen dari Lamlan pemhanding yang direrlakukan sama.
Lamlan perl/banding Pada 5,5 mL asam sullal O,005M tamballkan I rnL asam
klorida ・ュセイ@ P, 5 mL elanol P dan air hingga 50 mL. Pada larutan ini
tarnbankan larutan 2 mL barium klorida LP, kocok, diamkan st:lama 10 men i!.
Kocok lanltan sebelum digunakan.
Alkali Larutkan 0,2 g zat dabm 60 mL air, !ambahkan 3 mL ka/sium k/orida
LP, panaskan di alas tangas air sclama lebih kurang 20 menil, dinginkan, saring.
Cuci residu rada kertas saring dcngan lebih kurang 30 mL air, kumpulkan cucian
dengan filtrat, lambahkan air hingga 100 mL, gunakan 5ebagai Lantlan lIji. Pada
50 mL Lomlan lIji lambahkan 2 tetesfonolftalein I.P ; tidak terjadl warna meran.
Sulrll! <51 > Tidak lebin keruh dari Lamlan pemhanding; lakukan pcnetapan
menggunakan 20 mL Lomlan uji yang diperoleh pada Alkali tambahkan I mL
aSam Horida encer LP dan air hingga 50 mL. Gunakan 0,40 011. a50m sulfa!
O,005M sebagai l.nrulan pembonding_
Logam berat < 16> Melode 4 T idak Icbih dari 20 bpj ; Lakukan penetaran
menggunakan Sisa pemijaron, tarnbahkan I rnL osom klorida P dan 0.2 1111.
l/Som ni/rat P, uapkan di alas tangas air hingga kering. Tarnbahkan I mL asom
klorido encer LP dan 10 mL air, larutkan dengan ーセュ。ョウN@ Dingi nkan ,
tmnbahkan I teles fenolftaleill LP, tambahkan omonia P hingga terjadi wama
agak mcrah. Tambahkan 2 mL osom aselm encer LP. saring, cuei penyaring
dengan 10 mL air, kumpu lkan air cucian dan fiitrat, tambahkan air ningga 50
m!.. Sebagai pemband ing gunakan 2,0 mL Lan/Ian bokll limbol seperti yang
tcrtera pada Lanf/an baku <49>.
Arsen <7> Tidak lcbih dari 2 bpj; Lakukan penetapan menggunakan 2,5 g zat,
masukkan ke dalam cawan platina atau porsclin. tambahkan 20 mL asom nilrO/ P
KOOEKS K05METIKA INOONESIA

-1 49 -

steara bertllhap, panaskan secara perla han hingga menca ir, Ding inkan,
lambahkan 5 rnL asam su/fal P hingga tidak terjadi uap cokla!. Panaskan sambi)
seseka li d itambah 2-3 mL asam nitrol P hingga larutan tidak herwarna atau
kuning muda _ Dinginkan , tam bahkan 15 mL larulsn jenuh amonillm ahala f P,
panaskan hingga terhentuk asap putih. Dinginka n. encerkan dengM a ir hingga 25
mL, gunakan sebagai Larmon uji. Lakukan penguj ian menggunakan \0 mL
Larolan Ilji, dengan Ala! C
M onomer tidak reak tif T idak lebih dari J ,5%; Tirnbang sa ksama lebih kura ng
I g zat, rnasukkan ke da lam labu iodum 300 mL, tamhahkan 100 mL air,
dia rnkan selama 24 j am sambil sese kali dikocok. Tamhahkan 10,0 mL kalium
bramal- kalium bromida LP, kocok, tambahkan 10,0 mL asam klm'ida P, sumbat
lab u iodum. Tambah kan 20 mL kaliulTt i()dida LP pada bagia n alas lahu iodum,
diamkan d i tempat gelap se lama 20 meni!. Kendorkan sumbat lab u, kalium
iodida /.P mengali r ke dalam labu, segera sumbat labu, kocok, titrasi den gan
I/Olfilmr li()su/fat 0.1M LV menggunakan I mL indikator kanji LP. Lakukan
penetapan blangko dcngan ca ra sarna. J litung ー・イウ ョ ャ 。セ@ monomer tidak rea kti f
dengan rumus:

a adalah j umla h dalam mL nalrium fiaslI/fal 0, 1M IY ya ng diperlukan un tu k


penetapan blang ko ; b ada lah jurnlah dalam rnL nalrium liasu/fal 0, / M LV yang
d iperlukan untllk penetapan uj i; W ada lah bobol dalam g sampel yang
digunakan .
Pa li Lanllkan 1,0 g zat dalam 100 mL air, tamba hkan I letes iodium LP: tidak
terjad i wama bim.
Susut pengcringan <24> Tidak leb ih dari 10,0%; Lakukan pengeringan pada
suhu 105 0 selama 4 jam menggunakan I g zat.
Sisa p emij aran <43> Me/ode 1 T idak lebih dari 76,0%; Lakukan pcm ij aran
menggtUlakan I g 7.a t ya ng telah d ike ringkan.
KODEKS KOSMETIKA IN DONESIA

- 150 -

NATRJ UM POLIOKS IET IL.. EN alki L BGiZn ilN et セ Z r@ fOSfAT


Sodium Polyoxyethylene Alkylphetlylelher )' hosphate

Natrium polioksielilen alkilfen ileter fosfat len.na ma mengandung garam natrium


ester fosfal dari polimer etilen o ksida dan a lkil fe nol yang me mpunya i 8 sampai
12 ranlai karbon.
Pemeriall Cairan bempa min yak alal1 selengah padat sepcrti petrOlanml, kuning
mud a hingga kuning; bau khas .
Identitikasi
A. Pad a 5 mL dispers i zat (I dalam 500) tambahkan 5 mL bini melilen asam
LP dan L mL kloroform P, kocok : lapi san klorofoml berwarna biru .
a. Di spers! zat (I dalam 10) mt::nunjukkan rea ksi narrium sepe rti yang tertera
pada Uji kuafilall! <38>.
8ilangatl asam <4> Metode J Tida k lebih dari 15; Lakukan penetapan
mcnggunakan 2 g zal.
L..ogam bera! <1 6> Me/ode 4 Tidak lebih dari 20 bpj ; Lakukan penetapan
mcnggunakan 1,0 g zat yang dipijarkan secara pemanasan berta hap. Dinginkan,
lambahkan 2 mL a.mm nilrar P dan 5 leles asam suljar P, panaskan hingga
terbentuk asap puti h, pijarkan pada suhu 450·500°. Dingi nkun, tumbah kan 2 mL
asam kloridn P dan uapkan d i atas I:mgas air hingga ke nng. Basahkan residu
denga n 3 leles a.mm klorida P, lambahkan 10 mL ai r panas, hangalkan sc lama 2
menit. Oinginkan, tambahkan 1 tetes fe nolftalein LP, tambahkan amonia
LP:terj adi warna merah muda. Tambal\k:an 2 mL asam aseltll encer P, saring,
cuci res idu dengan LO mL air. Kumpulkan air cucian dan filtrat, tambahlan air
hingga 50 mL, gu nakan sebagai Laru tan uji. Sebagai pembanding gunakan 2,0
rnL i.amlan baku timbal seperti yang tertera pada Lanllan baku <49> .
Arsen <7> Tidak lebih dari 5 bpj; Pada 0,40 g zat tambabkan 10 mL larutan
magnesium ni/rat P-etanol P (1 dalam 50), hakar elanol, panaskan hcrtahap dan
pijarkan pada suhu 450-500". Dinginkan, lambahkan 3 mL a$am klorida P.
larulkan dengan pemanasan d l alas langas air. Lakukan penctapan dengan Alat C.
S us ul penge ringan <24> Tidak lebih dari 20,0%; Lakuka n pcngcringan pada
sulm 105° selama I jam, Illcnggunakan 5 g zat.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 151-

NA TRIUM N-STEAROIL-L-GLUT AMA T


Sodium N-stearoyl-L-glutamate
Sodium Stearoyl Glutamate
o
II

[79811-24-8]

Natrium N-stearoil-L-glutamat terutama terdiri dari natrium N-stearoil-L-


glutamat. Mengandung tidak kurang dari 2,8% dan tidak lebih dari 3,2% nitrogen
(N : BM 14,01) dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan .
Pemerian Serbuk putih atau laming pucat; bau khas lemah.
Iden tifi kasi
A. Emulsi zat (I dalam 100) memberikan reaksi Natrium cara 1 seperti yang
tertera pada Uji Kualitatif <38>.
B. Lakukan identifikasi seperti yang tertera pada SpektroJotometri infra merah
< 18 > Metode 3: Spektrum intra merah menunjukkan maksimum pada
bilangan gelombang 1640 em-I.
C. Lakukan identifikasi secara Kromatrograjl gas < 15>; Lanttan uji Pada
1 g zat, tambahkan 50 mL larutan asam klorida P-metanol P (l dalam 3),
retluks di atas tangas air selama 2 jam sambi I sesekali digoyang.
Dinginkan, atur pH hingga 2,0 dengan penambahan natrium hidroksida LP.
Pindahkan ke dalam corong pisah dan ekstraksi dengan 20 mL petroleum
eter P. Tampung lapisan petroleum eter dan tambahkan 5 g natrium sulfat
anhidrat P, diamkan selama 10 menil dan saring. Uapkan filtrat petroleum
eter, pada residu tambahkan 50 mL metanol P dan 1 mL asam sulfat P.
Refluks di atas tangas air selama J jam. Dingi nkan, pindahkan ke dalam
corong pisah, ekstraksi dua kali , tiap kali dengan 30 mL heksan P.
Lanttan baku Larutkan 100 mg metil stearat untuk kromatograjl gas dalam
10 mL heksan P.
KOO EKS KOSM [T(KA (N DO N ESIA

·15 2 ·

Prosedllr Kromatograf gas dilengka pi dengan detektor ionisasi nyala,


kolom 3 mm x 2-3 m, berisi nahan pcngisi (allah $I/ik() kromaf()grafi P,
denga n ul...-uran partikel anlara 180 dan 250 セ i ュ@ ya ng disalul denga n 10 -20%
dleti/en gliko/ ST//(sinal po/jester p, (jas pemnawa Nitrogen P dengan laju
al ir Icbih kurang 60 mL per menit. Perlahankan suhu kolom pada 200°,
Sum ikkan secara terpisah sejumlah volume sarna (lebih kurang 5 IJ L)
Lamlan baku dan Lamtan lI)i ke da Jarn krornatograf, rekarn kromalogra m,
dan ukur respon puneak ul<lma. Kroma togram puncak utarna Larolan u)i
gtsuai dcngan Larotan baku.
Loga m be rlll < 16> Metode 3 Tidak lebih dari 20 bpj; Lakukan pcnetapan
mengglHwkan 1,0 g zat. Sebagai pembanding gu nakan 2,0 rn L Larotan baku
limbal seperti yang te rtera padll Larulan bO/..l l <49>
Arsen <7> Metode 2 T idak le bih dari 2 bpj , Lakuk an pcnetapan rnenggunakan
1,0 g .£at, dcngan Alat B.
S us ul penge rin gan <24> Tidak lebih dari 5,0%; Lak ukan pengeringan pada
suhu 10 5° sela ma 2 j am, menggunakan 2 gal.
Penelapan ォ。、セャ イ@ T imbang saksama lebih kurang 0,5 g zat yang telah
d ikcringkan dan lakukall [>Coelapan seperti ya ng lertera pada Penetapan Nitrogen
<31> Me/ode 2. Panaskan selama 4 jam sete lah larutanjcmih dan berwarna biru.

Tiap mL osam SI4IfOI 0,005 ,'y/ setara dellgall /,4007 mg nitrogen.

NATRIUM S (JU ' IT ANHIORAT


Anhydrous Sodium S ulfite
Sodium Sulfi te
l7757-83-7]

BM 126,04
Natrium Sulfit Anhidrat mengandung tida k kura ng dad 97,0% da n tidak lebih
d"ri 10 1.0% Na2S0 J.
Pt: mt: rian Hablur atau serbuk putih; tidak herbau ,
WD EKS KOSMETIKA INDONE SIA

- 153 -

Identifikasi
Lamtan zat (I dalam 20) memberikan reaksi Garam Nalrium dan SUfjil sepe rti
yang teliera pada Uji KUG liIGlif <38 >.
Ke.iernihan iarutan Larutkan 0,5 g zat dalam 20 mL air: larutan jernih.
Asam Larutkan 1,0 g zat dalam 10 mL air dan tambah kan 2 tetesfenolfialein P:
terjadl wallla merah.
Basa Larutkan 1,0 g zat dalam JO mL air, tambahkan 1,5 mL lanJlan hidrogen
pcroksida P yang telah dinetra lkan dengan penambahan indikator merah mClil
LP, kocok dan pekatkan dengan penguapan di atas tangas air sampai volume
te rsisa setengahnya. Setelah d ingin, tamhahkan 5 mL air, dan titTasi dengan asam
klorido 0, I M LV lumlah asam klorida yang digunakan dihitung sebagai natrium
kar bona t tidak lebih dan 0,3%. Lakukan penetapan blangko.

Tiap m L dari asam klorida O, } M .I·elara dengan 5,299 mg Na lCO j .

Klorida <9> Tidak lebih dari 0,02%; Timbang saksarna lebih kurang 1,4 g zat,
tambahkan 10 mL air dan 2 mL larulan nalrium hidrohida P (I dalarn 10),
kemudian tambahkan 30 mL hidrogclI peroksida P , dan uapkan sampai kering.
Larulkan residu dengan 5 mL enceran asam niiral P (I dalam 3), masukkan kc
dalam labu tentukur 50-mL, ence rk an dengan air sampai tanda.
Pipet 25 mL la rutan ke dalam labu tentukur 50-mL, tambahkan 6 mL asom nitrat
encer P dan encerkan dcngan air sampai ta nda . Sebagai pembanding, gunakan
0,40 mL osam klorido 0,01 M yang dipcrlakukan sama seperri lanllan uji.
Besi <;20> Tidak lebih da ri 10 bpj; Timbang saksama lebih kurang 1,0 g zat,
tarnbahkan 2 mL asom klorido P dan uapkan di alas ta ngas air sampai kenng.
Pada residu tambahkan 2 mL asam klorida P don 20 mL oir, kemudian
tamhahkan 4 tetes brom LP, aduk dan hilangkan brom dengan pemanason,
dinginkan. Tambailkan air hingga 25,0 mL. Sebagai pembanding gunakan 1,0
mL Laru/an baku besi seperti yang tertera pad a Lorn/an baku < 49> .
Timbal <21> T idak lebih dari 20 bpj; La kukan penetapan menggullakan
larutan i ,0 g zat dal am to mL air.
KODEKS KOSMETIKA I"'DONESIA

. 154 ·

Arsen <7> Tidak lebih dari 2 bpj, Lakukan penetapan menggunakan laru tan 1,0
g Lat dalam 10 mL air, tambahkan 2 mL asam nil/'a! P dan 1,5 mL asam sulfat P,
dan panaskan hingga terbentuk asap putih. Setelah dingin, tambahkan air hingga
10,0 mL. Lakukan penetapan dengan AlaI C.
PCllctapan kadar Ti mbang saksama lebih kurang 200 mg zat, masukkan ke
da lam labu iodum yang berisi 50,0 mL iodllm 0,05 AI, kocok dan diamkan
selama 5 menit di tempat gelap. Tambahkan I mL asam klorida P, dan titrasi
keleb ihan iodum dengan natrium tiosillfal 0, 1 M LV menggunakan indikator I
mL kanji LJ'. Lakukan penetapan blangko.

Tiap mL iodum 0,05 M setara dengan 6,302 mg NazSOj .

NATRIllM TEMBAGA KLOROI-'ILlN


Sodium Coppcr Ch lorophyllin

HM 722 .13
Pemerian Serbuk hitam kebiruan; mengkilap seperti logam; bau amina.
lcientifi kasi
A. Pada 0,1 g rcsidu zat yang diperoleh dari sisn pemijaran lambahkan 5 mL
larutan asam ktorida t!.ncer F, dan larutkan dengan pcmanasan di alaS tangas
air. Jika larutan tidak j cmih, saring dan tambahkan ai r hingga 5 mL.
(i) Lakukan reaksi nyala : hiJali berubah menjadi bning.
(ii) Pada 5 mL lartltan ta mbahkan 0,5 mL larutan nalrium dielilditiokarbamal
P (I dalam 1000): terbentuk endapan coklat.
KOOEKS KOSM H IKA Ir<l OOr<lESIA

·155·

B. Larnlan zat (I dalam 100.000) memberikan serapan maksimum pada panjang


gelombang lebih kUrang 405 nm dan 630 nm. Perbandinga n serapan pada 405
nm dan 630 nm adalah 3,7 ± 0,3 nm.
pH <37> Antara 9,5 dan 10,7: Lalrukan penelapan menggunakan larutan zat (l
dalam 100).
Sera p an jenis T idak kurang dari 508. T imbang sa ksa ma 100 mg zat, ya ng lelah
d ikeringkan pada セオィャ@ 105° セ・ャ。ュ@ I jam, mas ukkan ke daJam labu lenrukur
IOO-mL, larutkan dan encerkan dengan air sa mpai tanda. Pipet 1.0 mL larnlan ke
da lam labu tenrukur IOO-mL, encerkan dengan dapar fosfal pH 7.5 sa mpai landa.
Ukur serapan larutan pada panjang gelombang 405 run.
ArSl! n <7> T idak lenih da ri 4 bpj ; Timbang saksillna lehih kurang 1,0 g zat,
masukkan ke dalam cawan porsclcn, tambahkan 300 mg nalrium karbonal
anhidral P dan I mL bramin-kalium bromida LP. campu r. Uapkan di atas tangas
air hingga kering, d an pij arkan pad a suhu 400°. Dinginkan d an pada residu
ta mbah kiln 2 mL bromin-asam klorida LP d an encerkan dcngan air hingga 10
mL. Lakukan penetapan menggunakan 5 mL.larutan . dengan Alai C.
Pew a rna ta r basa Pada 5 mL larutan 7.at (I dalam 200) tambahkan I m L asam
aselat P, e kstraksi liga kati, liap kaJi dengan 5 mL eler P. lapisan air tidak
berwarna.
Pewa rn a ta r asam La lrukan penelapan seeara Kromafografi ker/as <35 >
m ・ ヲッ、セ }@ Totol kan 10 .uL lan ltan zat (I da lam 300) pada titik tengah kertas
kromalografi. Ma sukka n ke da lam bejana yang berisi fase gerak campuran n-
buMno! P-asam asefal g!asia! P -air (4 :1:2) biarkan fase ge ra k merarnbal Icbih
k"urang 5 em dari pusal kcrtas, <Ingka t kertas dan keringkan, amali bercak di
bawah ca haya matahari : pada kromatogra rn tidak ada lingka ran pita lai n seJa in
lingkaran pita utama .
Bcsi d a n le mlJaga anorganik P!lda kertas kromatografi ya ng dipero leh dari
hasil ktomatogra fi Pewama far asam , semprot dengan la rutan kalium besi(ll)
sianida P (l dalam 1000) dan la rman nalrillm dielildiliokarbamaf P (I dalam
1000): lidak terj adi bercak hiru atau coklat terang.
KODHS KO SMETIKA INDONESIA

- 156 -

Susut pengeringan < 24> T idak lebih dari 5,0%; La kukan pengeringan pada
su hu 105° selama 2 jam, menggunakan I g zat.
Sisa pemijaran <41> Ale/ode I Tidak lebih dari 37,0%; Lakukan penetapan
menggunakan 1 g zat.

NITROSt:: LULOSE
Nitrocelulose
Nitrocellulose
[9004-70-0J

Nitrose1ulose adalah ester asam nitral dari selulose, biasanya dilembahkan


dengan isopropanol alau pelarut lain.
Pemerian Granul alau serpihan iembut, putih.
Kcjcrnihan larutan Larutka n 1,0 g zat yang lelah dikeringkan pada suhu 80°
se1ama 2 Jam daJam camp ura n 25 mL elalJo/ P dan eler P (I :3): lamta nJ ernih .
Asam Larutkan 1,0 g zat yang telah d ikeringkan pada suhu 80° selama 2 jam
da lam 20 mL air, kocok selama 10 menit: la ru tan netra!.
Senyawa larul air <5 7> Gunakan 2 mL lannan yang dipero leh dari Asam,
uapbn hingga kering di atas ta ngas air, keringkan pada suhu 105u selama I jam'
hohot residu hdak lebih dari 1,5 mg.
Sisa pemijaran <43 > T idak lebih dan 0,3%; Timhang saksama Jcb ih kurang 2
g zat yang te lah dikcringkan pada suhu 80° se lama 2 Jam, basahkan zat dengan
10 mL larutan minyakjarak P dalam asefon P (1 dalam 20) untuk membentuk
j eL Arangkan kemudian pijarkan dengan pemanasan kuat sekita r 500 0 se1ama 2
Jam, dmginkan dalam desikator silika gel P .
KODEKS KOSMETIKA INDO NESIA

· 157 ·

Y -NONALAKTON
y-Noo alactone
Gamma-No na lactone

o
[104-61-0]

BM 156,22
y- Nona lakton mcngandung tidak kurang dari 97,0% C9H'60 2
Pemer-ian Cairan bening, tidak berwarna atau kuning rlluda, bau khas.
Iden tifikas i Pada 1 m L zat tambahkan 7 mL natrium hidl"oksida LP. panaskan
di atas tangas air dengan pengocokan: hampi r larut dan bau khas hilang.
Asamkan larutan dengan asam SII/jat eneel" I.P dan panaskan di alaS tangas air
dengan pengocokan: senyawa seperti minyak Icrpisa h dan berbau khas.
Dobol j en is <46> " 'felode J O,96 J-O,970
Index bia s <42> 1,445- 1,450.
Bil a nga n a5a m <4> Metode I Tidak lebih dari 5. Lakukan penetapan
menggunakan 5 g zat.
Kejernih'tn larllian Lamtkall 2,0 mL 7.at dalam 4,0 mL eiano! ・ ョ cセiB@ P: larutan
jernih .
Penet apa n kadar Timbang saksama lebih kurang 1 g zat; I.. akukan penetapan
se perti yang tenera pada Kanriungan eSler(B) dalam Uji pmfum <36>.

Tiap mL kalium hidroksida-etanol 0.5 M setarn deng(1II 78, }} 11115 cjャセo j@


KOOEKS KOSMHIKA INDONESIA

- 158 -

2-0KTIT,l>Ol>EKANOL
2-0ctyldodecanol
Octyldodecanol
C H3(C H2)9CHCH20H

I
CH3(CH2h
[5333-42-61

BM 298,55
2-0ktildodekanoltemtama terdiri dari dua mo leku l kondensat desil alkohoL
Pemeriao Cairan jem ih tidak herwarna atau kuning muda; praklis tidak herbau.
Idcntifikasi Timbang 100 mg zat, larutkan dalam 2 /TIL eli! ase/a/ P, kocok
dengan 0,5 mL amonitlrll vanada! {.P dan 3 tetes 8-kuinolinol LP, dan hangatkan
di dalam tangas air pada suhu 60' selarna 5 rneni t: ter.i adl warna rnerah .iingga
pad a lapisan etil asetal.
Robot jenis <46> Ale/ode 1 Antara 0,830 dan 0,850.
Indcks bias <42> Antara 1,452 dan 1,457. Lakltkan penetapan pada suhu 20°.
Rilangan asam <4> Me/ode J Tidak [ebih dari I; Lakukan penelapan
menggunakan 5 g Ga t.
Bilangan ester < 13> Me/ode J Tidak lebih dari 5.
Bilangan iodum <19> Tidak lebih dari 10.
Bilangan hidroksil <17> Antara 170 dan 190
0

Uji pendinginan Zat lidak membentuk kabul pada _20 Lakukan pcnetapan
seperti yang tertera pada Titik pengkabu!an < 10 >.
Logam berat <16> Metode 2 Tidak lebih dari 20 bpj; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat. Sebagai pembanding gunakan 2,0 rnL Larulan baku
limba! seperti yang tertera pada Lanltan baku <49>.
Arsen <7> Me/ode 3 Tid ak lebih dari 2 bpj, Lakukan penetapan mengg unakan
J ,0 g zat, dengan Alai B.
Sisa Pcmijaran <43> Me/ode 2 Tidak lebih dari 0,1 0%; Lakukan penetapan
mengglillakan 5,0 g zat
KOOEKS KOSM£TIKA IN DONE SIA

- 159 -

2-0 KTlLDOO£SIL MIRISTAT


2-0cty ldod ecyl M yrisl a le
Oetyldodeeyl Myristate
o
II
CH3(CH2)12C - - OCH 2CH(CH2l9CH)

I
(CHzhCH)
[22766-83-21

BM 50R ,9!
2 ·0kti!dodesil Miristat terutama terdiri dari ester asam miristat dengan 2-
okti!dodekano! .
Pemerian Cai ran menyerupai minyak, jernih ; hampir tidak berwarna; praktis
tidak berbau.
Idc ntifikllsi L3k ukan identifikasi seperli yang tertem pada Speklrojolomelri infra
meroh < 18> Me/ode 4: Spektrum infra merah menunj uk.kan maksimunl pada
I 1
bilangan gelombang lebih k.""U rang 2924 em-I, 2852 em 1, 1738 em· , 1464 em·
dan 1168 em· l .
Robot jcnis <46> Me/ode I Antara 0 ,850 dan 0,860.
Ind eks bias <42> Antara 1,4 53 da n 1,457. l.aku kan penelapan pada suhu 20" .
Tilik pengkabutan < J 0> Tidak lebih da ri 10°.
Rilangan asam <4> Me/od e I Tidak lebih da ri 7,0; Lakukan penetapan
menggunakan 10 g zat.
Silangan ester < 13> Me/ode I Antara 90 dan III
.Logam berat <16> Me/ode 2 Tidak [ehill dari 20 bpj ; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat. Sebagai pembanding gunnkan 2,0 mL Lan.l/an baku
limbal seperti ya ng tertera pada Lant/all hnku < 49>.
Arsen <7> Tidak 1eb ih dari 2 bpj; Lakukan penclapan menggun3ka n 1,0 g 7.3t,
de nga n AlaI B.
KO[)EKS KOSM ETIK A IN DO NESIA

·160 .

2-0KTII ,OOO ES ll O LEAT


2-0cfyldodf-cyl Oleaf e
Ocryldodecyl Oleate
o
II
chjHセIャ]@ CIf(OJ;);C _ _ oc h Zc hH ch Q セc i j@

I
(CllzhCHJ

[22801-45-2]

OM 563 ,0 1
2-0krildodesil Olear terutama terdiri dari ester asam o leat dengan 2 -
okti ldodekanol.
Pemeri a n Cairan menyerupai minyak; tidak bern'ama atatl kililing muda; bau
khas lemah.
Iden lifiklls i
A. r ada 5 g zat, tambahkan 50 mL kalium hic/ro/c.yic/o-etanol encer LP, refluks
d i atas tangas a ir selama 2 jam, samb i! sesekall dikocok. Pindahkan larulan
ke d3Jam corong pisah, Jabu dicuci dengan [00 mL ai r hangat dan
masukkan ke dalam corong pisah. Dinginkan, ekSlra ksi liga kali, liap kali
dengan 50 ml eler P, kumpu lkan da n cllci lapisall eler dengan air hingga
ai r cucian nelral. Kumpulka n lapisan air yang lerpisah dengan lapisan
lainnya unluk Idell/i}ikasi B. Pada lapisan elef ta mbahkan 5 g natrium sulfat
anhidrat P, saring. Uapka n elef dan keringkan rcsidu pada suhu 105"
sclama 1 ja m, lenlukan Bilangall hidrolesil < 17>: anlara 165 dan 185.
B. Pad a lapi san air yang diperoleh dari /def/II/;Aasi A tambahkan lOa mL eler
P, 1 tetes jingga metil LP da n asam k/orida 1 M hingga terjadi warna
mera h, Kocok, pisahkan lapisan eter, lambahk an 5 g natrium .wlfal
anhidmt P, diamkan sclama 20 meni t, saring. Uapkan eler, dan keringkan
residu pada suhu 105- selama I jam. Tentukan BilcmgwI asum <4> Metode
2 mcnggllnakan 0,5 g residu dan Bilallgan iod/lm < 19>: bl langan asam
antara 195 dan 204; hilangan iodum antara 75,0 da n 90,0.
Tnde ks bias <42> Antara t .4S8 dan l ,462. I.akllkan penclapan pada suhu 20".
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 161 -

Titik pengkabutan < 10> Tidak lebih dari -40.

Bobot jenis <46> Metode / Antara 0,855 dan 0,865.


Bilangan asam <4> Metode J Tidak le bih dari 2; Lakuka n penetapan

menggunakan 109 zat.


Bilangan hidroksil <17> Tida k lebih d ar i 5.
Bilangan ester < 13> Metode 2 Antara 96 dan 103; menggunakan masing-
masing 10 mL xi/ena P dan etanol P sebagai pelarut.
Bilangan iodum < 19> Antara 39 dan 45.
Logam berat < 16> Metode 2 Tidak lebih dari 20 bpj; Lakukan penetapan

menggunakan 1,0 g zat. Sebaga i pembanding g unakan 2,0 mL Larutan baku


timbal sepelti yang tertera pad a Lamtan baku < 49>.
Arsen < 7> Metode 3 Tidak le bih dari 2 bpj ; Lakukan penetapan menggunakan

1,0 g za t, dengan Alat A.


Air <56> Tidak lebih dari 0, I %; Lakukan p enetapa n me nggunaka n 109 za t.
Sisa pe rn ijaran <43> Metode / Tidak lebi h dari 0,1 0%; Lakukan penetapan

m enggu naka n I g zal.

y-ORISANOL

y-Oryzanol
Oryzanol
H,C ..

H,C
o

HO

[11 042 -64- 1]

BM 602, 90
y-Orisanol dip eroleh dari kulit Oryza Saliva Linne Graminae, te rdiri a tas este r
KOOEKS KOSMETIKA INDON ESIA

· 162 ·

asam femlat dan Iriterpen alkohol, mcngandung tidak kurang dari 9S,0% C4s H':;8
0 •. dihitung dari zat yang telah dikeringkall .
Pe merian Hablur atau serbuk habl ur, putih sa mpa i kuning (erang, bau khas
lemah
Ide ntifikasi

A. Spektium serapan lamtan zat dalam hepwn ( I dalHm 100.000) menunjukkan


maksi mum pad a panjang gelombang 23 1±2 run ; 29 1±2 nm, 31S ± 2 run.
B. Larutkan dengan pcmanasan 0,01 g zat dala m 10 mL kalillm hidrohi-elonol
LP: terjadl warna kuning.
C. Larutkan 0,01 g zat dalam 2 mL aselon p, tambah.kan 0,1 mL besi(/fJ)
klorida P·e/anol P (I dalam SO): terjadi warna hijau kuning sampai hijau .

Loga m berat < 16 > Metoda 2 Tidak leb lh dari 20 bpj ; Lakukan penelapan
menggunakan 1,0 g zat. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Larll/an baku
timbaf seperli yang lertera pada Lamlan baku < 49> .
Arsen <7> Idetode 3 T idak lebih dari 2 bpj ; Laku ka n pellctapan mcnggunakan
I g zat de nga n Alai A.
SuStll pengeringan <24> Tidak Icbi h dari ),0%; Lak ukall pengeringa n pada
sllhu I OSoselama 1 j am, menggunakan I g zaL
Sisa pe mij ara n <43> Metode I Tidak lebih dari O,S%. Lakukan penetapan
menggunakan O,S g zaC
Penel'a pan kadar Timbang saksama lebih kmang 10 mg zat yang telah
dikedngkan, masukk.an ke daJam labu tenlukur IOO-mL, larutkan dan encerkan
dengan heplana P sampai landa. Pipet 10 mL larutan ke dalam labu tenlukur
IOO-mL, tambahkan heplana P sampai tanda. Ukur scrapan larulan pada panjallg
gcJombling serapan maksimum 315 nm. lIitLlng jLlm lah C4sIiss04 da lam mg
dengan mmus:

A
- x 10.000
165
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 163-

ORTOFENILFENOL
Orthopheoylphenol
O-phenylphenol
OH

[90-43-7]

BM 170,21
Ortofenilfenol mengandung tidak kurang dari 96,0% dan tidak lebih dari 104,0%
C I2 H 100.
Pemerian Hablur putih sampai coklat kuning muda; bau khas.
Identifikasi
A. Pad a 5 mL larutan zat dalam metanol P (0,5 dalam 20) tambahkan 2 tetes
besi(III) klorida LP: terjadi warna coklat tua.
B. Pada 50 mg zat dalam tabung reaksi kecil, tambahkan 2 tetes asam laktat P
(0,1 dalam lOO) dan 1 mL asam sulfat P, kocok, dan panaskan di atas tangas
air pad a suhu 85° selama 2 menit: terjadi fluoresensi biru .
C. Larutan zat dalam etanol P (0, 1 dalam 5000) memberikan serapan maksimum
pad a panjang gelombang antara 247 ± 2 nm dan 288 ± 2 nm.
Suhu lebur <28> Metode j Antara 56 dan 650.
Cemaran Organik Lakukan penetapan secara Kromatografi lapis tipis <52 > .
Larutkan 20 mg zat dalam 20 mL etanol P. Totolkan 2 ilL larutan pada lempeng
kromatografi silika gel G P. Masllkkan lempeng daJam bejana kromatografi yang
berisi fase gerak campuran heksan P - etanol P (20: I). Biarkan fase gerak
merambat hingga tiga per empat tinggi lempeng. Angkat lempeng dan biarkan
fase gerak mengllap. Paparkan Jempeng dengan uap iodum P dalam bejana
selama beberapa menit, amati: tidak terbentuk lebih dari dua bercak kuning
sampai coklat kuning.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 164-

Arsen <7> Tidak lebih dari 5 bpj; Timbang saksama lebih kurang 2,0 g zat,
tambahkan 2 mL asam sulfal P dan 20 mL asam nilral P, panaskan hingga
terbentuk asap putih. Tambahkan 15 mL larutan urea P (I dalam 10), panaskan
kembali hingga terbentuk asap putih. Dinginkan, tambahkan air hingga 25,0 mL.
Lakukan penetapan menggunakan 5 mL larutan, dengan AlaI C.
Timbal <21 > Tidak lebih dari 10 bpj; Lakukan penetapan menggunakan 10 mL
larutan yang diperoleh dari Arsen.
Sisa pemijaran <43> Melode 1 Tidak lebih dari 0,20%; Lakukan penetapan
menggunakan 2,0 g zat.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 10 mg zat, masukkan ke
dalam labu tentukur 100-mL, larutkan dan encerkan dengan elanol P sampai
tanda. Pipet 5 mL larutan ke dalam labu tentukur 50-mL, encerkan dengan elano!
P sampai tanda. Ukur serapan larutan pada panjang gelombang serapan
maksimum lebih kurang 247 nm. Hitung jumlah mg ortofenilfenol, C I2 H 1o O,
dalam zat yang digunakan dengan rumus:
A x 10.000
667
A adalah serapan larutan pada panjang gelombang 247 nm.

D-PANTENOL
D-Pantothenyl Alcohol
Panthenol
CH J o

I II
HOC'i -
CH J OH
[81-13-0]

BM 205,25
D-pantenol mengandung tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari 10 1,0%
C 9 H I9N04 , dihitung terhadap zat anhidrat.
kodセs@ KOSMETIKA INDONU IA

. QVセ ᄋ@

Pt' mt'ria ll Ca ira n ke nta l tidak hcrwa rna; ha u khas lemah ,


Identifibsi
A. Larutkan 0,2 g zat dalam 5 mL nalrium hidmbida LP. tambahkan I leles
lemhaga(l/) .wlfOl LP: lerjadi warna blru tua sa mpa i ullgu.
B. Uid ihkan 0,2 g zat dengan 5 mL nmr/um hidroksida LP se1ama J menit,
d ingmka n, tambahkan 2 mL asam klorida ellcer P da n I te tes besi{lIJ)
klorida LP: terjadi warm iru ni ng.
C. Larutkan 0,2 g zat dala m 2 mL air, tambahkan I mL asam klorida encer P
dan panaskan di atas tan gas air sel ama 10 men i! . D ing ink an, tamhahkan 3
tetes laruta n nalrium f3-nafiokllinon-4-s /llfonal P (I dlll81l1 20). dan baS8 kan
de ngan natl'ium hidroksida LP: tetjadi warna cf,lk lat tm!.
Rotasi Ulu ik <33> Antara +28 dan +32 0 ; Lakukan pcnctapan mcnggunakan I g
zat anhidra! ya ng dilarutkan dalam 20 mL ai r, ukur da lam sel IOO-mlll.
pH <37> Antara 8,5 dan 10,5; Lakukan penetapan rnenggunakan lanlta n 1,0 g
2at dalam 10 ml air bebas karbondioksido P.
Kcjcrnihan dan warna la ruta n Larutka n 1,0 g 'Ult dalam )0 mL air: larutan
jernih da n tidak hcrwarna.
Lugam bent t <16> Melode I Tidak Icbih dari 20 bpj ; Lakukan pcnetapan
menggunaka n ) g zal. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Larulan haku
/imbal scperti yang tertera pada Lam/an baku < 49> .
Alka loid La ru tkan 200 mg l:at dalam 5 mL air d an t:lmhahkan I m l asam klo rida
eflcer P dan 2 tetes Mayer LP, diamkan selama I menit: tidak terjadi ke keruhan.
Air <5 6> Tidak lebih dari 1,0 %; Lakukan penetapan 1l1en gguna kan 3 g zat.
Penelallan kadar T imbang saksama lebih kuran g 1,5 g zat , masukkan ke dalam
la bu penyabunan , tambahkan ]0,0 rnL (lsom klorida 0,.5 M, rcfluks di ata s tangas
air sc lama 2 j am, dinginkan Titrasi dengan Ilnlriwn hidrohida 0,5 M LV
mengunakan indikator 3 tetes binI broml;moi LP hingga laru tan henlbah menjadl
hi ru. Lak:u ka n penetapan b langko.

Tiap mL na/rium hidroksida 0,5 M .fe/ora dengan 102.63 mg c セ LYn oiN@


KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 166-

PARAFIN
Paraffin
Paraffin
[8002-74-2]

Parafin adalah suatu campuran hidrokarbon padat yang diperoJ eh dari petroJeum.
Pemerian Massa hablur tidak berwarna atau putih, agak jemih; bau khas; tidak
berasa.
Suhu lebur <28> Metode 2 Antara 50 dan75 °
Keasaman atau kebasaan Cairkan 10 g zat dengan pemanasan, kocok dengan
J0 mL etanol P panas, diamkan: Japisan etanoJ bersifat netral.
Zat mudah terarangkan <39> Masukkan 5 g zat ke dalam tabung Nessler,
cairkan dengan pemanasan di atas tangas air pada suhu 70° , tambahkan 5 mL
asam sulfat P. Panaskan di atas tangas air pada suhu 70° selama 1 menit, angkat
tabung dan kocok selama beberapa detik. Ulangi prosedur ini sebanyak tiga kali,
kemudian hangatkan di atas tangas air pada suhu 70° selama 30 detik: warna
Japisan asam sulfat tidak lebih tua dari Lanltan pembanding.
Lanltan pembanding Pada 3,0 mL Lanltan kolorimetri besi(lll) klorida
persediaan, tambahkan 1,5 mL Lanltan kolorimelri kobalt klorida persediaan
dan 0,5 mL Lanltan kolorimetri tembag a(ll) sulfat persediaan, sepe11i yang
tertera pad a Cairan padanan untuk warna < 26>, kocok.
Senyawa sulfur Pada 4 g zat, tambahkan 2 mL etanol mutlak P dan 2 tetes
larutan jemih yang diperoleh dari penjenuhan timah monoksida P di dalam
larutan natrium hidroksida P (1 dalam 5), panaskan pada suhu 70° seJama J 0
menit sambil sering dikocok, dinginkan: tidak terjadi warna geJap.
Logam berat < 16> Tidak lebih dari 10 bpj; Timbang saksama 2 g zat,
masukkan ke dalam krus, panaskan secara bertahap hingga mengarang dan
pijarkan pada suhu 450 sampai 500°, dinginkan. Tambahkan 2 mL asam klorida
P, uapkan di atas tangas air hingga kering, pad a residu tambahkan 2 mL asam
asetal encer P dan masukkan ke daJam labu tentukur 50-mL, encerkan dengan
KODEKS KOSMETIKA IN OONESIA

·167·

air sampu l landa. Sebagai pemband ing g unakan 2.0 mL Lal1ltan baku limbal
seperti yang lertera pada Lanllan baku <49>.
Ane n <7> M elOde 3 T idak lebih dari 2 bpj; I.akukan penelapan mellggunakan
1,0 g 2al, dellgall AlaI B.
Sisa pf.mijaran <43> Melode I Tidak Jebih dari 0,05%; La kuka n pellelapan
mengguna ka n 5 g 2UI.

PATl BERA S
met' Starch

Pali beras adalah pati yang dipisahkan dari biji Oryza saliva Linne (Gramineae) .
Pemerian Ma ssa alau serbuk pUlih; tidak berbau dan lidak berasa .
Id entifikasi
A. Oidihkan larulan zar (\ da lam SO), biarkan dillgi n: lerbenluk paSla keru h
yang netra!.
B. Pada zat, lambahlan lamtan jodllm LP: terj adi warna ungu bim tua.
Za ! asing Lak uka n penetapan di bawa h mikroskop: tida k menga ndullg pall da ri
sumber yang lain. Dapa! mengandung sed ikil fragmen jaringan lana man asa !.
Susut Penge rin ga n <24> Tidak lebih dari 15,0%; Lakukan pengeringan padil
suhu J05° hingga bobo! letap, menggunakan 2 g l al .
Sisa P emijaran <43> Me/ode 3 T idak Jeblh dan 0,5%; Lakukan penetapan
menggunakan 2 g zat.

PAIl KENT A NG
Potato starch

Pali ke nla ng adalah pali dari \I mbi Solanum luberosum Linne. Solanaceae
\'emcl"iall Scrbuk pUl ih, tidak berbau, lidak bcrasa.
1(00EI(S セosmhャka@ INOO NESIA

-168 -

ld enlilikasi

A. Didihkan lannan zat daJam air (I dalam 50), dingillkan: tcrben luk la ru tan
keruh clan ke ntal.
B. Teteskan iodwn LP pada zal: lerjadi wama llngu -birll.
Scnyawa asing Pada pellgamatan di bawah mikroskop tidak menunjukkan pati
dan sumber lain. Dapat mengandung seju mlah !;angat keeil fragmen serat dari
tanaman asal.
Susul ー ・ョァ イゥョセS@ <24> T idak lebih dari 18 ,0%; Lakukan pcngeringan pada
s\l hu (05" hingga bobot tetap menggunakan 2 g :Gat.
Sisa pe mij a ran <43> Me/ode 3 Tidak lebih dari 0,5%; Lakukan pcnetapan
mcnggtlna ka n 2 g ZEIt.

LA H. UTAN PENTANATRIUM DI ETILENTR]Al\ll NA PE!"TA ASETAT


Penta sodium Dil!tilenelri ami ne Pentaacetat Sol ulion

> NCH,CH, tH ,CH,N < CH,-COON.

CH,COON,

CH, COON.

BM 503,26
Larulan Penlanalrium Dietilentriamina PentaaSelal mengandung tidak kurang
dari 90,0% dan tidak Icbih dari 105,0% C I. H iセ n I n。セo ャィ 、。 イ ゥ@ jumlah yang lertera
pada etlkct.
Pemerian Cairanjernih kuning tcrang; ball khas.
Id entifikasi
A. LarUlan zat (3 dalam 10) mcmberikan Teaksi Natrium cara I seperti yang
tertera pada Uji Kualitntff <38>.
B. Kocok 10 mL lanltan zat (3 dalam 10) dengan 1 mL kalsium klorida LP,
tambahkan 2 mL amonium ohalat LP: tidak terbentuk endapan.
pH <37> Antara 11,0 dan 13,0; Lakukan penetapan menggunakan lanltan I g
za t dalam 100 ntL air bebas karbondioksida P.
KOOEKS KOSM£TIKA IN DON($IA

· 169·

Loga rn berat <1 6> Melode 2 Tidal< lehih dari 20 hpj ; Lalmkan penelapan
rnenggunakan 1,0 g zat. Sebagai pemhanding gunakan 2,0 mL Larlllan baku
/imba{ seperti yang terlera pada Lorlllan baku <49>.
Anen <7> Me/ode 3 Tidak !cbih dari 2 bpj ; Lakukan penelapa n mcnggunakan
1,0 g lal, dengan Alat B.
" enetapan kada r Ukur saksa rna sejumlah volume 2at selara dengan lehih
kurang 1 g pentanatrium dietilentriamina pentaasetat, masulckan ke daJam labu
Erlenmeye r, tambahkan 50 mL air,S mL dopor omonia-amonium klorida P pll
10,7 dan 3 tetes hitom eriokrom T [P , dan titrasi <.!cngan zink n,l M [V hingga
warna larutan hembah mcnj adi merah .

PEPSIN BER SAKAROSA


Saccharated Pepsin

Pepsin bcrsakarosa adalah campuran pepsi n yang bcrasa l dad mukosa la mbung
8 0s /(Jums Linne var domesficus Gmelin (8avidae) dengan Jaktosa.
l'emeria n Scrhuk puti h, bau khas lemah.
Se nyawa lengik Tidak herbau lengi k.
Asam Larutkan 0,50 g zat dalam 50 mL air, tambah kan 0,50 mL natrillm
hidroksida 0, J M dan 2 tetesJenolJtafein P: ャ・セ。、ゥ@ warna merah.
Susul penge ringan <24> Tidak Ichih dan 1,0%; Lak"ukan pengcr ingan pada
suhll 80° selama 8 jam, menggunakan I g zat.
Siu pemijaran <4» Me /ode J Tidak lcbi h dari 0,5%; La kukan pcnctapan
menggunakan 1 g zal.
Aktivilas proleolitik
Lar/l/{1I1 osam Irikloroaselat Laruikan 7,20 g asa m trikoloroasctat dalam air
sCcukupDya hingga 10001L.
[orulan kasein Larutkan 0,30 g kasein SUSII dalam 40 mL asom hidraklorida
KOOEMS KOSM ET IMA IN OO NlS1A

·170·

0,05M, hangatkan pada suhu 70°, dinginkan. Tambahkan air hingga 50 mL.
Sebclum d igunakan, hangalkan pada suhu 40°. Buat segar.
Lamlan uji Timbang saksama lebih ku rang 100 mg 2at, masukkan ke dalam
labu tc ntukur 50-mL, lamtkan dan encerkan dcngan mom klorida 0.01 M sa mpai
landa .
Loni/an pembanding Timhang saksamu sejumlah p・ー Nセゥ B@ berS{lkaros{I BP,
masukkan ke dalam labu tenrukur 50-mL, tambahkall asam kla rida O.OIM
sa mpai tanda.
Prosedur Pipet masing-masing I mL Lam/an uji dun Lanl/an pembrll/ding
diarnkun pada suhu 40° ± 1° selama 5 menit, tamhahkan pada masi ng-masing
lurutan 5 rnL Larutan kasein dan segera kocok . Diamkan pada suhu 40° ± 1°
selama tepat 30 menit dan koco k denga n 5 mL Lanllan asam /riklaraase/af.
Diarnkan pad a suhu 40° ± 2° selama 30 menit dan saring. Pipet masing-mas ing 2
mL !iltrat tambahkan 5 mL larutan nalrium karbonat Ollhidrm P (3 da lam 50)
n
dan 1,0 mL enceran Falin's LP (l dalam 3) dan d iamkan pada suhu 40 ± 2°
selama 20 menit. Ukur serapan A I dan A! pada 660 nm. PIpet I ml masi ng-
masing Lamlan uji dan Larulon pembanding, kocok dengan 5 ml Lamfan asom
lrikloroasew/ tamhahkan 5 mL lomlan kasein dan diamkan pada suhu 40° ± 2°
selama 30 men it. Laku kan pengukuran seperti d i atas. Dipero leh AJ dan A4 •
Serapan (A I-A]) lidak boleh lebih keeil dan (AJ-A..).

POUOKSI ETILEN ALKJLFE!\'fL ETER FOSFAT


Polyoxyt.'thylt.'nt.' Alkylphenyleth er Phosphate

Polioks ietilen Alkilfenileter Fosfat terulama terdiri dari ester fosfa t dengan
tambahan polimer a lkilfenol dengan rantal karbon ke 8 sa mpai ke 12 dan etilen
oksida.
Pemerian Ca iran menycrupai minyak kuning terang, petro latum atau massa
seperti malam; ball khas.
KODEKS KOS M ETIKA IN DD N tS I"

. 171·

Idt'ntilikasi
A. Masukkan I g zat dalam knls porselen, aduk. dengan 0,5 g kalsium oksida
P, panaskan bertahap kemud ian pijarkan. Dinginkan. aduk resldu dengan
5 mL ruam nitral 2 M, saring melalui kenas saring. Pada I mL filtra t,
lambahkan 2 mL amonium molibda/ LP: lerJadi warna kuning.
B. Pada 5 mL zal yang didispersikan da lam a ir ( I daJa m 500), lambahkan 5
mL bini melilen-asam I.P dan I mL klarofarm P, kemudian kocok: lapisan
klorofo rm berwa rna biru.
C. Kocok 0,5 g zat dengan 10 mL air dan 5 mL wllanill/ll tiosianat-koba!t(1I)
nilratl.P, tambahkan 5 mL klora/arm P, kocok dan diamkan : terjadi wama
biru pada lapisan kloro fo nn.
D. Larutkan 100 mg zat dalam 0,5 mL siklaheksana P, kocok dengan I mL
mom sulfat P dan tambahkan 2 tetes far malin P. kocok: terjadi warna
merah tua.
BiJa ngan asa m <4> Me/ode 2 Tidak lebih dari 210; Lakukan penetapall
menggunakan 2 g zat.
l oga m berat < 16> Melode 4 Tidak Jebih dari 20 bpj; Timbang sa ksama lebih
[(mang 1,0 g zal, pijarkan dengan pemanasan bertahap. Dingi nkan , tambahkan 2
ml asam nitrat P dan 5 letes asam sulfat P. Panaskan sampai terbentuk asap
putih dan pijarkan pada suhu 3nlara 450 dan 500°. Dingi nkan, tambahkan 2 mL
Gsai'll klorida P dan uapkan dl alas tangas air hingga kering. Basa hi residu
dengan 3 letes asam klorida P, tambahkan 10 mL air panas dan hangatkan
sela ma 2 menit. Dinginkan, tambahkan J tetesfenolftalein I.P dan amonia encer
P sampai terjadi warna kemerahan. Tambahkan 2 mL asam C/setat el/cer P, jika
perlll saring, cuc i res idu dengan 10 mL a ir, kumpulkal1 air cue ian dan filtral,
encerkan dengan air hingga 50 ml. Sebagai pembanding gunakan 2,0 rnL
Lanltan baku timbal sepe rti yang tertera pada Lanl/an baku <49>.
Arsen <7> Tidak lebih dari 5 bpj, Timbang saksama Jebi h kurang 400 mg zat,
tamballkan JO mL larutan magnesium nitrat-elanol P (I dalam 50), bakar etanol
sampai nyala habis, panaskan bertahap dan pijarkan pada suhu antara 450 dan
KOOEKS KOSMETIKA INDONESIA

·112 -

500°. l1inginkan, pada residu tambahkan 3 ml asam klorida P da n lamtkan


dcngan penghangalan d i alas langas air. Lakukan penctapan dengan Alat C.
S usut pe ngeringa n <24> T idak lebih dari 3,0%: Lakukan pcngeringan pada
suhu 105 0 selama I jam, menggunakan 5 g "£at.

POLIVINILPIROUT>ON
Polyv i n yl pyrro lidone
rvr
CHCH,

I
Cr •
[9003-39-8)

Po livinil pirolidon ada lah polimer Tanlai lurus dari vinilpi rol idon. mengandung
nitrogen (N: 1:J :vt 14,01) lidak kurang dari 12.0% dan tidak lebih dari 12,7%,
dihirung lerhadap zat yang telah dikeringkan .
Pt merian Serbuk pUl ih sampai kuning pucat; bau khas lemah; hampir tidak
berasa.
Idcnlillkasi L anltkan 100 mg Lal da lam 10 m1- air, basakan dengan Gmonia LP,
kocok dengan 5 mL larutan merah kongo P ( I dalam 10.000) dan 5 mL n-
butanol P, diamkan: lapisan air tetap berwama mCfah.
Logam be rat < 16> Me/ode 4 Tidak lebi h dari 10 bpj; Timbang saksama lebih
kurang 2 g zat, panaskan dengan ap i kee i!. Ding inkan, tambahkan 2 mL asam
nilrOi P dan 5 letes a.tam suljal P, panaskan sampai lerbcntuk asap pUlih, dan
pijarkan pada suhu antara 450 dan 5000 Dinginkan, tambahkan 2 mL (lsam
klO/'ida P dan uapkan d i alas langas air hi ngga kering. Basahi rcsidu denga n I
leles asam klorida P, lambahka n 10 m1- air panas dan hangal kan selama 2
meni!. Dinginkan, tambahkan 1 leles fenolftalein LP dan amonia LP lelcs de mi
KODE K5 KOSM ETIKA IN DONESIA

·173 .

tetes hingga terjadi warna kemerahan. Tam bahkan 2 mL asam asetat encer LP,
saring, cuci residu dengan 10 rnL air, kumpulkan air cucian dan filtrat, enccrkan
dengan ai r hingga 50,0 mL Sebagai pembanding gunakan 2,0 m L Larutan baku
timbal sere rti yang tertcra pada Larlllan baku < 49>.
Arsen <7> T idak lcbi h dari 2 bpj ; T imbang saksmna lebi h kurang I g zat,
tambahkan I rnL larulan jenuh magnesium nitral P. Panaskan sceara hali-hati
dengan api keei!. Piprkan pada suhu antara 450 dan 500°. Pada residu
tambahkan 2 niL asam sulfal P hingga tcrbentuk asap putih . Dinginkan,
tambahkan 0,5 mL larulan jenu h amonium oksaJol P dan ー。ョセォ@ lagi hingga
lerbenruk asap putih. Dinginkan, laru tkan da lam 10 mL ai r. Lakukan pcnetapan
dengan Alai C.
SUSIII pengeringan <24> Tidak lebih dari 5,0%; Lakukan pengeringan pada
suhu 105° se lama 3 pm, me nggunakan 2 g 7.a1.
Sisa pe mijara n <43> Melode 2 Tidak lcbih dari 0,05%; Laku bn penetapan
menggunakan 2 g zal.
Penela pan ka da r T imbang saksama Icbih kUTang 20 mg zat yang relall
d ikcringkan. lahikan penetapan seperti yang tcrtera pada Penelapon nitrogen
<3 1> Melode I.

Tiap mL asam sulfal 0.005 Mselam dengan 0.1 4007 mg N

PROPILEl\ g lャko セ@

Propylen e G lycol
Propylene G[ycol
CI-I)CHCH 20 H

I
OK
[57-55 -6)

BM 76,[0
Pc mcria n Cairan kental; jemih tidak berwama ; hamplr lidak berbau; rasa agak
pahit.
kOOEKS k05METlkA INDONESIA

·174 ·

Idenlifikasi
A. Panaskan I mL 2at dengan 0,5 g kalium bislIljal P: lercium bau khas.
B Pada 300 mg 2at, tambahkan 3 mL piridina P dan 2, I g frijenil kloromelan
P, refluk s di alas tangas a ir selama I jam. Dingi nkan. larulkan dalam 60 mL
asetnn P nangat, tambahkan 60 mg orang akllf P, kocok \rual dan saring.
Uapkan fi llTat d i atas tangas air hingga filcra l tinggal selengannya.
dinginkan. Kumpulkan hablur dan keringkan pada suhu 105 0 se lama 30
menit. Lakukan penetapan Ti/ik lebur <28> Mefode /: hablur melehur pada
su hu anlara 174 dan 1n°.
BobOI jenis <46> Me/ode I "ntara I ,036 dan 1,040.
Asam Kocok 10 mL zat dcngan 50 mL nir bebas karbon diok.l"ida P.
Tumbahkan 5 letes fenolfialein I.P dan 0,30 mL II0/r;1I1II Jiidroksida 0,1 M:
lerjadi warna Inerah.
Kloridll <9> T idak lebih da ri 0,007%; Lakukan penelapan menggunakan 2,0 g
zal. Sebaga i pemband ing, gunakan 0,40 mL osam klarida 0,0 1 M.
I.oga n! bera! <16> Melode 4 T ldak lebih dari 5 bpj ; Timbnng saksama lebin
kurang 5 g zal, masuk.kan ke dalam labu lenlukur 50-mL, tambahkan 2 mL o.WJm
(lSelal encer P dan enccrkall dengan air sa mpai canda. Sebagai pemband ing
gunahn 2,5 mL LarUlan baku limbal seperli lerlera pada Lamlan baJw < 49> .
Arsen <7> Tidak lebi h dari 2 bpj; Lakukan penetapan me nggunakan lamlan I g
lal dalam 25 mL air, dengan Alai C.
Sisa pemijanan <43> Tidak Iebih dari 0.05%; T imbang saksama lebih kurang
109 zal dalam krlls yang telah ditara dan d idihkan dengan pemanasan . Hentikan
pems nasa n dan pijarkan segera hingga terbakar. Dingi nkan, basa hi residu dCll gan
1-2 leles QSDm SIIljat P. Pijarkan den ga n hali -hatl , hingga bo bo t letap .
.JlIrak destilasi <R> Me/ode 2 Tidak kmang dari 95%; Lakukan penetapan pada
suh)} anlara J 84 dan 190°·
KOD[K$ KO$METIKIt. INDONESIA

·175·

RET INOL ASET AT


Retino l Acetate
Retinyl Acetate

[127.47·91

8M 328 ,49
Retinol asetat adalah senyawa sintetis Mall eneemn dal am minyak lemak.
Mengandung tidak kurang dari 95 ,0% dan lidak lebi h 105 ,0% unit vitamin A dari
jumlah yang tertera pada etikel.
r f' mf' rian Illlblur atau setengah padat, kunmg pucal sampai merah -ku ning, bau
khas lemah, Iidak tengi k.
Identifikas i
A. Sua! larutan zat dalam klor%rm P, mengandung vitamin A 30 Unit ! mL,
scsuai yang lenera pada clikel. Tamballkan 3 mL onlimon(/l/) klorida LP
padfl I mL zat : terJfldi warna blm ya ng scgem hilang.
B. Lakukan penetapan sepeni pada Idenlifikasi da lam Penelopan kodar
vilamin A <55> Rf bcrcak ulama biru yang d ipero leh dan zat seSU::l 1
dengan Ne/inal aselOl BP, namun tidak sarna dengan Rfbercllk ulama bim
yang diperoleh dari Retinol palmi tat BP pad:! kromatografi lapis lip is.
Perhandinga n serapan Afelode I Memenuhi syarat; Lakukan penelapan
sepen; yang tenera pada PenelOpon kodo,. vitamin A <55> .
I'enela p a n kadar Lakukan penetapan sepen i yang tcrtera pad a Me/ode I dalam
Pelletopon kodor I'itamin A <55>.
KOOEKS KOSMETIKA INDON ES IA

· 176·

RETINOL PALMITAT
Retinol Palmitate
Retinyl Palmitate

[79-81-2)

BM 524,87
Retino l palmit<1t adalah senyawa sintetis atau enccran daJalll mi nyak te rte ntu.
Mengandung tidal< kurang dari 95 ,0% dan tid al< Jebih J05,0% uni t vitamin A dari
j umlah yang tertera pada etiket.

Pemerian Padatall ata u ca imn seperti m inyak, kuning Illuda sampai merah-
kuning, bau khas lemah, tidak teng ik.
Idcntinkasi

A. Buat laru ta n zat dalam HoroJoml P mengandung vitam in A 30 Unit I mL


tcrgantung pada unit yang tertera pada ct iket, ukur I mL laru ta n da n
tambahkan 3 mL anlimo n({f[) klorida LP: segera Jerjadi wama biru, secara
cepat memudar.
13. Lakukan penetapan seperti yang tertcra pada Idenlifikasi dalam Pene/apon
kadar vitamin A <55> . RJ berca k utama b iro yang diperoleh dari zat sesua i
dc nga n Retinol palmitat BP, let<lpi li da k identi k de nga n harga I{f bercak
uta ma bini yang diperoleh dan Retinol ase/at BP pada kromatografi lapis
ti pis.

Perhandingan sera pan Me /ode I Memenuhi syarat; Lakukan penetapan


seperti yang tertera pada Pene/opon kadar vitamin A <55> .
Pcnelapan kadar Lakuka n penelapan seperti yang te rtcra pada Me/ode I dalam
Pelle/apon kadar vitamin A <55> .
KOOEKS KOSMETI KA INOONESIA

· 177 -

Unit vitamin A dalam 1 g zal

-E ,"
1 :;,., (326 nm) x 1900

E 1%
, v
(326mn) =- x -
"m W i t!O

v adalah jumlah lanllan zat dalam mL; W adalah bobot zat dalam g di dalam V
mL lamtan.

SERBUK SUSU SKIM


Skirnrnedl\lilk Powder

Serbuk SllSU skim dihasil kan dari pengeringan SllSll skim.


Pemerian Serbuk putih kekuningan, sedikil berbau dan berasa.
Identifikasi
A. Pad a 5 g zat tarnbahkan 50 mL air hangat, aduk baik: dihasi lkan lamtan
homogen, pUlih susu, berbau khas.
e. Pada 10 mL larutan ya rlg diperoleh dari A tambahkan I. mL asam aselal
encer f', lerbentukjendalan.
Pati dan dekstrin Pada 1,0 g zat tambail.kan 10 mL air aduk, didihkan se lama 1
men it, dinginkan. Tambahkan 1 tetes iodium LP: tidak terjadi warna biru, ungu
atau merah.
Logam berat <16> Tidak leh ih dari 20 bpj; Lakukan penelapan menggunakan
1,0 g zat, panaskan hati-hati dengan api lemah, pijarkan_ Dinginkan, tambahkan
I mL air raja, uapkan hi ngga kering di atas tangas air, basahkan residu dengan 3
tetes asam klorida P, tambahkan LO ruL air panas, panaskan selama 2 menit.
Dinginkan, tambahkan I tetesfenoljialein LP, kemudian tambahkan amonia I!'
hingga terjadi wama agak merah. Tambahkan 2 mL asam ase/a/ encer I', jika
perlu saTing ke dalam labu tentukur 50-mL, cuei kert us sari ng dengan 10 mL air,
masukkan air cue ian ke dalam lahu tentukur dan tambahkan air sampai tanda.
Larutan ini sebagai Lam/an uli_ Lakukan peng\uian menurut Me/ode 4 dengan
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 178 -

pembandi ng 2,0 mL Lannan baku limbal !>epcrti yang tertera pada Larutan baku
<49>.
Arscn <7> Tidak lebih dari 2 bpj; Lakukan penetapan menggunakan 1,0 g zal
dalam cawan platina alau porseiin, lam hahkan 10 mL lanltan magnesium nitrot
P-elanol P (I dalam 50), hakar elano l Panaskan sccara bertahap, pijarkan pada
suhu antara 450 dan 500 0 Ding in!an, lamhahkan 5 mL asam klorida enc.er P
pad a res idu, larulkan dengan penghangalan, lakukan pengujian dengan larulan
illi seba gai Lanltan uji, denga n Alat C.
Susut pengcringan <24> Tidak lebih dari 5,0%; Lakukan pengeringan pada
suhu J 05° selama 1 jam mcn gg unakan I g zal.
Sisa pemijaran <43> Metode 2 Tidak lebih dari 8,0%; Lakllkan pem.ijaran
menggunakan 2 g zat.

UL-SERIN
DL-Serine
Serine
O
H'"-%\_ J
hoセ@ [302-84- 11
\H
8M 105,09
dl-Senn mengandung lidak kurang dari 98% dan tidak lebi h dari 102,0%
C3 H]NO, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Pemerian Hab lu r atau serbuk hablur, putih, tidak berbau.
Identifikasi

A. Pada 5 mL larulan zal (I dalam 1000) lamhahkan 1 mL ninhidrin LP,


panaskan selama 3 menit: terjadi warna ungu.
B. Masukkan ke dalam lahung reaks i (15 mm x 130 nun) JO tnL larutan zat ( 1
dalam 20); 0,2 g periodin P, 5 tnL natrium bilwrbonal LP, sumhat dengan
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 179-

karet yang dilengkapi dengan pipa kaca 3 mm x 130 mm dengan 110 mm di


luar tabung reaksi. Panaskan di dalam tangas air, alirkan gas yang terbentuk
selama 10 menit ke dalam tabung reaksi (13 mrn x 105 mm) berisi wool
kaea yang dibasahi dengan air hingga tinggi lebih kurang I em di atas dasar
tabung. Tambahkan pada wool kaea I mL larutan asam kromatopal P (1
dalam 50) dan I mL asam sulfal P: terjadi warna ungu.

Kejernihan dan warna larutan Larutkan 1,0 g zat dalam 10 mL air: larutan
praktis jemih dan tidak berwarna.
Klorida <9> Tidak lebih dari 0,020%; Lakukan penetapan menggunakan 0,70
g zat, sebagai pembanding gunakan 0,40 mL asam klorida 0,01 M.
Amonium <5> Tidak lebih dari 0,020%; Lakukan penetapan menggunakan
0,25 g zat, sebagai pembanding gunakan 5,0 mL Lanllan baku amonium seperti
tertera pada Larulan baku <49>.
Logam berat < 16> MelOde 1 Tidak lebih dari 20 bpj; Lakukan penetapan
menggunakan 2,0 g zat, sebagai pembanding gunakan 4,0 mL Lanllan baku
timbal seperti tertera pad a Larutan baku <49>.
Arsen <7> Melode 1 Tidak lebih dari 2 bpj; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g zat dengan Alat A.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 0,3%; Lakukan pengeringan pada
suhu 105° selama 3 jam, menggunakan 3 g zat.
Sisa pemijaran <43> Melode 1 Tidak lebih dari 0, I 0%; Lakukan penetapan
menggunakan I g zat.
Penetapan kadar Timbang saksama 0, I g zat yang telah dikeringkan, larutkan
dalam 3 mL asam formal P tambahkan 50 mL asam aselal glasial unluk Iilrasi
bebas air P, titrasi dengan asam perkloral 0,1 M LVdengan indikator 10 tetes
alfa nafto/ benzein LP hingga warna berubah dari coklat kuning melalui kuning
menjadi hijau. Lakukan penetapan blangko dengan cara yang sarna.

Tiap mL 0,1 M asam perk/oral selara dengan 10,509 mg C3H 7NO]


KOOEKS KOSMETIKA INDONE SIA

. 180 ·

I .-SERJN
I.-Serine
Serine

°
H'N , , ,. ·tOH
OH
[56-45- 1J

BM 105,09
L-Serin mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%
C)H7N0 3 , dihitung terhadap zat yang tetah dikcringkan.
Pemerian Hab[ur atau serbuk hablur putih, tidak herbau.
Jd en li fikas i
A. Pada 5 mL lannan zat (I dalam 1000) tambahkan I mL ninhidrin LP,
panaskan selama 3 menit: terj adi warna ungu.
B. Masukkan 0,2 gperiodin P, 5 mL natrium bikarbollat LP, ke dalam tabling
reaksi (d iameter dalam 15 mm dan panj ang 130 mm), ta mbahkan 10 ml
larutan zat (I dalam 20), tutup dengan sumbal ka ret yang dilengkapi denga n
pipa (diameter da lam 3 mm dan panjang 130 mm, dengan panjang 1 LO mm
d i luar tabung reaksi), panaska n dalam air mend id ih, alirkan gas yang terjad i
se lama 10 menit melalui pipa ke dalam tabung reaksi (diameter dalam 13
mm da n panjang 105 mm) hertsi wool kaca selinggi 1 em dari dasar tahung
reaksi, yang dibasa hi dengan air. Tambahkan paJa wool kaea I mL [arutan
asam kromalropat P (1 da lam 50) Jan I mL asam sulfat P: terjadi warna
ungu.
Rotasi optik <33> + 13,5 0 hingga + [6,0° Laku kan penetapan menggunakan
10 g zat yang telah d ikeringkan dalam 100 mL asam klorida 2 M, datam sel 100-
mm.
Kejcrnihan d a n warna la rutan Larutkan 1,0 g Zlll dala m to mL air: lan ltan
praklis lidak berwarna dan jemih.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 181-

Klorida <9> Tidak lebih dari 0,020%; Lakukan penetapan menggunakan 0,70
g zat, dengan 0,40 mL asam klorida 0, 01 M sebagai Larotan pembanding.
Amonium <5> Tidak lebih dari 0,020%; Lakukan penetapan menggunakan
0,25 g zat, dengan 5,0 mL Larotan Pembanding Amonium sebagai Larotan
pembanding.
Logam berat <16> Metode 1 Tidak lebih dari 20 bpj ; Lakukan penetapan
menggunakan 2,0 g zat, dengan 4,0 mL Larotan baku timbal seperti yang tertera
pada Larotan baku <49>.
Arsen <7> Metode 1 Tidak lebih dari 2 bpj; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g zat, dengan Alat A.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 0,3%; Lakukan pengeringan pada
suhu 105° selama 3 jam, menggunakan 3 g zat.
Sis a pemijaran <43 > Me/ode 1 Tidak lebih dari 0,10%; Lakukan pemijaran
menggunakan I g zat.
Penetapan kadar Timbang saksama Jebih kurang 0, 15 g zat yang telah
dikeringkan, larutkan dalam 3 mL asamJormat P, tambahkan 50 mL asam asetat
glasial untuk titrasi bebas air P , titrasi dengan asam perklorat 0,1 M LV, dengan
indikator 10 tetes a.-naJtolbenzeina LP, hingga wama Jarutan berubah dari
coklat-kuning menjadi hUau. Lakukan penetapan blangko dengan cara sarna dan
buat koreksi j ika diperlukan.

Tiap mL asam perklorat 0,1 M setara dengan 10,509 mg C3H 7N0 3 .

SETANOL
Cetanol
Cetyl Alcohol
[36653-82-4]

BM 242.44

Setanol merupakan campuran alkohol alifatik bobot molekul tinggi, terutama


terdiri daTi setilalhokol (C I6 H 34 0 : 242.44).
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 182-

Pemerian Padat, granul atau serpihan putih, bau khas lemah,


Identifikasi Masukkan 0.1 g zal kc dalall1 tabung rcaksi, lamtkan dalam 2 mL
eli! ase/a! P, kocok dengan 0.5 mL amonium vanada! LP dan] tetes 8-kuinolinol
LP, hangatkan di atas tangas air pad a suhu 60° selama 5 ll1enil: terjadi warna
merahjingga pada lapisan eli l aselat.
Titik lebur <28> Me/ode 2 46 _ 55°.
Rilangan asam <4> Me/ode j Tidak Iebih dan 0,5, Lakukan penelapan
menggunakan 10 g zal.
Bilangan penyabnnan <44> Tidak kbih dari 2; Lakukan pcnetapan
menggunakan 10 g zat.
Bilangan hidroksil <17> 210 - 240. Lakukan penetapan menggunakan 0,7 g
zat
Kejernihan larutan Pada 3,0 g zat tamhahkan 25 mL e/ano! mut/ak P, larutkan
dengan penghangatan . lamtan jernih.
Alkali Pada larutan yang diperoleh pada Kejernihan lam/an, tamhahkan 2 tetes
/enoljialein LP: tidak terjadi warna merah.
Logam berat <16> /I,jetode 2 Tidak lehih dari 10 hpj , Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat; sebagai pembanuing gunakan 2,0 mL Laru/an baku
timba! seperti yang tertera pada Lam/an baku <49>.
Arsen <7> Metode 3 Tidak lehih dari 2 hpj; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g zat, dengan Ala/ B,
Sisa pemijaran <4.1> Me/ode./ Tidak lebih dari 0,10%; Lakukan penetapan
ll1c:nggunakan 5 g zat.
KODEK S KOSMETIKA INDO NES IA

·183 ·

SETIL MIRI STAT


C('lyl M yr islale
Cetyl Myrislale
o

CHJ(CH2)12C -
II - OC I12(CH2)14CH3

[2599-01 -11

8M 4 52 ,80
Setil miri Slalleru lama lerd iri dari ester a5am mid stat dari se til alkohol,
Pcmeria n Serpihan, granul alau massa menyerupai ma lam pu ti h; bau khas
lemah.
Idenlili kasi
A. Pada 5 g :.:al, tambah kan 50 mL kalium hidroksida-efan of LP, rcflu ks dl
alas langas air selama I Jam dengan sesekali d ikoeok. Pindahkan ke dalam
eorong pisah, bilas lahu dengan 100 mL air hangat, masukka n bi lasa n ke
da lam eOfOng pisah, tambahkan 50 mL air, dan bjarkan d ingin hil1gga suhu
ruang. Ekstraksi dengan 100 mL eler P, kocok kuru-kuat sela ma I men it,
pisahkan lapisa ll organik- Cuei lapisa n air dua kali tiap kali de nga n 50 mL
eter p. kump ul kan lapisa n eler, la mbahkan dua leles jingga melif LP ke
dalarn lapisan air. Netral kan dengan asam klorida encer LP. Ekstra k la gi
lapisan air dua kali tiap b li dengan 50 mL eler. Kumpulk<m lapisan eler.
C uei beberapa kati tia p kat i dengan 20 mL air hingga air cue ian ne traL
Tambahk an 5 g natrium sulfat anhidrat P, biarkan se lallla 20 meni t, dan
saring mela lui kertas saring . Uapkan fi ltrat d i MuS tangas air.
T entukan BiJangan asam <4> Melode 2 menggunakan 0,5 g res ielll :
B ilang<ln asam an tara 240 sa mpai 250.
B. Kcringkan rcsidu yang d ipcrotch pada uji A pada slihu 105" sel<l ma 1 jam.
Lakukan pcnetapan Ti/ik Jebur <28> Me/ode 2 : Suhu Jcbur rcsidu <l ntara 46
dan 55".
Suhu IcbuT <28> Metode 1 Antara 46 da n 52°.
KOO£KS KOS M ETIKA INOONESIA

. 184 ·

8ila nga n asa m <4> ,He/ode J Tidak [ebih dari [,0; Lakukan penetapan
menggunakan 5 g zal.
8ilanga n ester < 13 > Anlara J 15 dan 12 5.
8ilanga n hidroksil < 17> Tidak lebih dari 8; La kukan pcnetapan menggunakan
10 g zat.
Keje rnih a n la rutan Lakukan pcnetapan menggunakan lamtan 1,0 g zat dalam
10 mL elOnol nliltfak P dengan penghangatan: larutan jernih.
L.ogam berat < 16> Me/ode 2 Tidak lebih dari 20 bpj ; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Lanllan balm
timbal seperli yang lenera pada Lorulan baku <49> .
Arsell <7> Me/ ode 3 Tidak lebih dari 2 bpj: Lakukan penetapan mengglmakan
1,0 g zat, dengan Alai R.
Sisa pt mij a r a n <43> Melode I Tidak ku rang dari 0, 10%; Lakukan pcnelapan
menggunakan 5 g zat.

Sl:TIL.TRIM l:T1 L.AMONIUM BROMlDA


Celyllrimetbylam monium Bromide
Cetrimonium Bromide
CHJ +

CH;(CHU1.CHl - -
I
N- C H) Br'

leH;
[57-09-01

BM 364.45
Seliltrimetilamonium bromida terutama terdir' dari setiltrimetilamonium brornida
dan umumnya mengandung isopropanol. elanol, air alau campurannya.
Mengandung lidak kurang dari 90,0% dan lidak lebih dari [ 10,0% CI91i.2BrN
dari jumlah ya ng tenera pada eliket.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 185-

Pemerian Cairan putih sampai kuning terang atau massa menyerupai malam;
bau khas.
Identifikasi

A. Pada sejumlah volume zat setara dengan 100 mg setiltrimetilamonium


bromid a, tambahkan 100 mL air, larutkan dengan penghangatan: larutan
jemih .
B. Pada sejumlah volume zat setara dengan 100 mg setiltrimetilamonium
bromida, tambahkan masing-masing 5 mL kloroform P dan bini bromofenol-
natrium hidroksida LP, kocok kuat: terjadi warna biru pada lapisan
kloroform.
C. Pad a sejumlah volume zat setara dengan 1 g setiltrimetilamonium bromida,
panaskan di atas tangas air hingga 1 mL, tambahkan 5 mL asam sulfat P,
panaskan : terbentuk gas berwarna coklat. Alirkan gas tersebut pada perak
nitrat LP: terbentuk kekeruhan berwarna putih.
Keasaman atau kebasaan Pada sejumlah volume zat yang setara dengan 100
mg setiltrimetilamonium bromida, tambahkan air bebas karbon dioksida P
hingga 10 mL, larutkan dengan penghangatan, tambahkan 2 tetes biru timol LP:
terjadi wama klming.
Garam amonium Pada sejumlah volume zat setara dengan 0, 1 g
setiltrimetilamonium bromida, tambahkan 5 mL air, larutkan dengan
penghangatan, tambahkan 3 mL natrium hidroksida LP dan didihkan: terbentuk
gas yang tidak mengubah warna kertas lakmus merah P menjadi biru .
Logam berat < 16> Metode 4 Tidak lebih dari 20 bpj; Larutan uji Ukur
saksama sejumlah volume zat setara dengan le bih kurang g
setiltrimetilamonium bromida, pijarkan. Dinginkan, tambahkan 2 mL asam nitral
P dan 5 tetes asam sulfat P, panaskan sampai terbentuk asap putih, pijarkan pad a
suhu antara 450 sampai 500°. Dinginkan, tambahkan 2 mL asam klorida P dan
uapkan di atas tangas air hingga kering. Basahi residu de ngan 3 tetes asam
klorida P, tambahkan 10 mL air panas dan hangatkan selama 2 menit.
Dinginkan, tambahkan 1 tetes fenolftaelin LP, dan tambahkan amonia LP tetes
demi tetes hingga terjadi wama merah lemah . Tambahkan 2 mL asam asetat
KODEKS KOSMfTlKA INDONESIA

. 186 ·

elleer P, saring, cue! residu dengan 10 mL ai r, I<l.Impu lkan air cue ian dan filtra t,
tambahka n ai r hingga 50,0 mL. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Lanttan
baku limbol seperti yang lertera pada LOlldan baku <49>.
Arse n <7> Tidak lebih dari 2 bpj; Ukur saksama sejumtah vol ume -all selara
dengan lebih kurang 100 mg setiltrimelilamonium bralnida, lambal\kan 10 mL
larulan magnesium nitraf-etono/ P (I dalam 50), bakar elanol, panad::an secara
bertahap dan pijarkan pada suh u anlara 450 sampa! 500° . Dinginkan, lamtkan
res idu dengall 3 tnL asam klarida encer LP dengan pemanasan di alas tangas air.
Lakukan penetapan dengan A/al C.
Sisa Pemijaran <43> Me/ode 1 Tidak lebi h dari 1,0%; Lakukall penelapan
menggunakan 3 g 7:al.
I'enetapa n Kadar Ukur saksama sejumiah vo lume :tat selara dengan Iebih
kllfang I g setilnimetilamonium bromida. Tambahkan 50 mL ai r dan panaskan.
Pindahkan ke dalam labu tentukur 200-mL, tambahkan 8 tnL Lamlall pereaksi,
50,0 m.L kalium besi(lIl) sianida P, kocok dan encerkan dengan air hingga 200,0
1ll.1., Kocok dan diamk:an selama 1 jam, Saring dengan kerlas saring kering,
buang 20 mI. filtrat pertama. Masukkan 100,0 mL filtrat berikutnya ke dalam
labu iodum 250 mL, tambahkan 10 mL kalium iodida LP dan 10 mL asam
klorida encer P, kocok, dan biarkan selama I me nit. Tambahkan 10 m.L lamtan
zink s uI/a! P ( I dalam 10), kocok, dan biarkan selama 5 menil. Titrasi dengan
IIatrium liaJu/fal 0,1 M LV menggunakan indikator 2 mL kanji LP. Lakukan
penclapan blangko.
Larliiall pereaksi Larutkan 25 g nalrium asel(l/ P dan 22 rnL asam aselat P,
tambahkan air hingga 100,0 mL.

Tiap mL larilian kalium besi(ff/) sianida 0,05 M selam dengan 54,6 7 mg


cijヲセIb イnN@
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 187-

LARUT AN SETILTRIMETILAMONIUM SAJ(ARINA T


Cetyltrimethylamonium Saccharinate Solution

BM 466,74
Larutan Setiltrimetilamonium Sakarinat mengandung tidak kurang dari 90,0%
dan tidak lebih dari 110,0% C26H47N20 )S dari jumlah yang tertera pada etiket.
Pemerian Cairan jemih tidak berwarna; bau khas .
Identifikasi :
A. Pada sejumlah volume zat setara dengan 400 mg setiltrimetilamonium
sakarinat, tambahkan air hingga 10 mL, tambahkan 5 mL bini bromo/eno/-
natrium hidroksida LP dan 5 mL k/or%rm P, kocok kuat: lapisan
kloroform berwarna biru.
B. Pada sejumlah volume zat setara dengan 200 mg setiltrimetilamonium
sakarinat, tambahkan 5 mL natrium hidroksida LP dan uapkan dengan
pemanasan hati-hati hingga kering. Lanjutkan pemanasan, hindari terjadi
pengarangan. Hentikan pemanasan pada saat tidak tercium bau amoniak
(tidak mengubah warna kertas lakmus merah P menjadi biru), dinginkan.
Larutkan residu dalam 20 mL air, teteskan /enolftalein P, netralkan dengan
asam klorida encer P sampai warna merah hilang, saring. Tambahkan I
tetes besi(llJ) klorida P pada filtrat: terjadi wama ungu-merah sampai ungu .
Garam ammonium Pada sejumlah volume zat setara dengan 100 mg
setiltrimetilamonium sakarinat, tambahkan 5 mL air, tambahkan 3 mL nalrium
hidroksida LP, didihkan: terbentuk gas yang tidak mengubah warna kertas
la/anus merah P menjadi biru.
Zat larot dalam petroleum eter Tidak lebih dari 5,0%; Ukur saksama sejumlah
volume zat setara dengan lebih kurang 0,6 g setiltrimetilamonium sak arinat,
tambahkan 50 mL elanol P, masukkan ke dal am corong pisah dengan bantuan 50
mL air. Ekstraksi tiga kali, tiap kali dengan 50 mL petroleum eter P . Cuci
kumpulan ekstrak petroleum eter tiga kali, tiap kali dengan 50 mL etano! encer
P, uapkan petroleum eter di atas tangas air, keringkan residu pada suhu 105°
selama 30 menit, dan timbang.
KOOEK5 KOSMETIKA INOONESlP,

-188 -

Logam Serat < 16> Melode 1 T idak Icbih dad 20 bpj; Lakuka n pcnclapan
mcnggunakan 1,0 g 231. Scbagai pcmoond ing gunakan 2,0 mL Larula/l baku
timbol scpcrti yang lertcra pada Larulan baku < 49>.
Arstll <7> Metode 3 T idak lebih dari 2 bpj ; Lakukan penetapan menggunakan
I g 2M, denga n Alai B .
Sisa Pemijar:lIl <43 > Melode I TiJak lebih dad 5,0%; Lakukan penetapan
menggunakan I g 7:a1.
Penetapan Kadar Uku( saksama sc.iumJah volume zat selara dcngan !cbih
kura ng 0,5 g set iltrimetilamonium sakarinat, mas ukkan kc dalam labu tentukuf
100-mL, ellcerkan dengan ai r sampai tanda. Pipet 20 rnL lanltan ke dalam tabu
tent'Ukuf lOO-rnL, encerkan dengan air sa mpai landa. Pipet 5 mL larutan,
masukkan ke dalam labu Erlenmeyer bersumbat kaca, ta mbahkan 2 mL lallllan
biru meli/en asam P dan 10 mL klorofoml P, tilrasi dengan /la/rillm lal/ril sulfOl
0,002 M L V. Tilrasi awal dengan sediki t litran, kocok kuat. Lanjutkan titrasi tetcs
demi tetes, koco k dan diamkan seliap kal i pent:tesan T ili k akhi r litrasi lerjad i
pada saat warna bim pada kedua lapisan mulai memuda r dengan latar bt:lakang
pUl ih. Lakukan pt:nelapan blangko.

Tiap mL na/rillm lauri/ sulfal 0,001 M setaro dengan 0,9335 mg c QH ャ ャ ョnR Pセ@

SETILTRIMETILAMONIUM KLORJOA
CetyltrimethyJammonium C hloride
Cetrimonium Ch loride

[ 112-02-7)

Setiltrimetilamonium klorida lemta ma Icrd iri dari setiltrimetila mo nlUm klorida


KODEKS KOSMETI KA INDO NESIA

·189·

dan umumnya mengandung isopropanol, elanol, air atau campurannya.


Mengandung tidak huang dan 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% C I<)H 41 CIN,
dari j umlah yang tenera pada eli kel.
Pemerian Caimn putih sampai hilling muda atau massa me nyerupai malam; bau
khas.
Idenlifikasi

A. Pada sejumlah volume zal setara dengan 100 mg setiltrimetilamonium


klorida, tambahka n 100 mL air, larutka n dengan penghangatan: larutan
jernih.
B. Pada sejumlah volume zal sctara dengan 100 mg seliltrimetilamonium
kJorida, tambahkan masing-masing 5 mL kloroform P dan bim bromofenol-
nalrium hidroksida LP, kocok kuat: lapisan kloroform herwarna bim.
Warna la rulan Pada sejumlah volume zat yang setara dengan 100 mg
sct ihrimetilamonium klorida, lambahkan air bebas karbon dioksida P hingga 10
mL, larutkan denga n penghangatan, tambahlcan 2 tetes bim limol LP: terjadi
warna kuuing.
G aram a monium Pada sejumlah volume zal selara dengan 100 mg
setihrimetilamonium kJorida, tambahkan 5 mL air, lamlkan dengan
penghangalan, tambahkau 3 mL notrium hidroksida LP dan didihkan: lerbenruk
gas yang tidak mengubah warna kerlas lakmus mel·oh P menjad i bim.
Lugam bera t < 16> Me/ode 4 Tidak Ichin dari 20 hpj ; l1kur saksama scjumlah
volume zal セ・エ。イ@ dengan Ichih kurang I g setihTimetilamonium kl orida,
pijarkan. Di nginkall, tambahk an 2 mL asam lIilra/ P dan 5 tetes asam sulfal P,
panaskan sampai lerhentuk asap putih, pijarkan pada suhu anl ara 450 sampai
500°. Dinginkan, tambahkan 2 mL asam klorida P dan uapkan di atas tangas air
hingga ke ring. Basahi residu dengan 3 tetes asam klorida P, tamhahkall 10 mL
air panas dan hangatkan selama 2 menit . Dingi nkan, tambahkan 1 tetes
fellO/ftolein LP, tambahkan amonia [P tetes demi tetes hingga lerjadi warna
merah muda. Tambahkan 2 mL asam aselal eflcer LP, saring, cuei residu dcngan
10 mL air. Kumpu lkan air cucian dan IiltTat, tambahkan air hingga 50,0 mL
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

·190 .

Sebagai pembanding gu nakan 2,0 mL Larulan baku limbol sepeeti yang teetera
pada Larulan baku <49>.
Arsen <7> T ida k lebih dari 2 bpj; Ukur saksama sejumlah volume zat setara
dengan lebi h kurang 100 mg setiltrimetilamonium ktorida, ta mbahkan 10 mL
larutan magnesium nilrat-elanal P (I dalam 50), bakar etanol, panaskan secara
bertahap dan pijarka n pad a suhu 450-500"'. Di nginkan, la rutkan Tesidu da lam 3
mL asam klorida encer LP, panaskan di alas tangas air. Lak ukan penetapan
dengan AlaI C.
Slsa Pemijaran <43> Metode 1 Tidak lebi h dari 0,5%; Lakukan penetapan
menggunakan I g zat.

Penelapan Kadar UkUf saksama sejumlah volume za l selara dengan lebih


kurang I g seliltrimetilamoniu m klorida. Tambahkan 50 mL air dan panaskan.
Pindahkan ke da lam labu tenrukur 200-mL, tamoahkan 8 I11L Larulan pereaksi.
50,0 mL kalium besi(ll/) sianida P, kocok da n encerkan dengan air hingga 200,0
mL. Koco k dan d iamkan seJama I j am. SaTing dengan ke n.as saTing kering,
buang 20 mL filtrat pertama. Masukkan 100,0 ru L fi ltral berikutnya ke dalam
labu iodllln 250 mL, ta mbahkan 10 mL kalium iodida LP dan 10 m.L osam
klorido encer P, koco k, dan biarkan selama I menil. Tambahkan 10 mL larutan
zink sulfal P (\ dala m 10), kocok, dan biarkan selama 5 meni!. T itrasi dengan
nalrium fiosulfal 0, I M LV menggunakan indilcato r 2 mL kanji LP. Lakukan
penetapan blangko.

Larulan pereaksi Larut kan 25 g nalrillm asetat P dan 22 mL asam aselal P,


tambah kan air hingga 100,0 m1..

Tiap mllarutan kalium besi(II/) sianida 0,05 M setara dengan 48.0 mg


C I(}J141C/N.
KOOEKS KOSMETIK A INDO NESIA

·191-

SIKLOHEKSANA
Cyclohexane
Cyclohexane

o 111 0-82-71

BM 84.16
Sikloheksana adalah cairan hidrokarbon yang diperoleh dari petroleum.
Terutama mengandung sikloheksana.
Pemerian Caican jernih; tidak berwarna; bau seperti benzena ,
Indeks bias <42> 1.426 - 1,427.
Robot jt!nis <46> Metode I 0 ,776 - 0,780 .
Suhu bcku <28> Anlara 4,5 da n 6,5.
Zn l lIIudah ler-ara ngkan <39> Pada 10 ml 'Latta mbahkan ]0 rol a.mm sulfa!
P, koco k pcrlahan selama lebih [(tlfang 2 meml, dlamkan: dua lapisan yang
tcrpisah tidak berwarna.
Sisa p cngUilopan Uapkan 125 IIIL zat di atas tangas air. kcringkan residu pada
stlhu 1050 selama 1 jam: bobot residu tidak lebih dari I mg.
J a r-a k セオャゥョァ@ <8> Me/ ode I Tidak lebih dari 95 %; Lakukan penclapan pada
suhu antara 80 dan 82°.
KODEKS KOSM fTlKA INDONESIA

- 192 -

SlNAM IL ALKOIIO L
C inna myl Alcohol
Cinnamyl Alcohol

HO

[104-54- IJ

OM J 34, 18
Si namil alkohol me ngandung tidak rurang dari 98,0% C 9H 100 .
Pemeri an Ca iran, tidak helwama atau kuning pucat; atau セ・ イ「オォ@ h<lblur putih
sampai kun ing pucal; bau khas
Iden tiflk asi Tambahkan 5 mL larutan kalium permangana/ P ( J 20) dan I mL
asam sulfal encer LP ke dalam 3 tetes atau 0,2 g 7.at: tercium hau khas mirip
si namil aldehid.
Titik jend a l < I [> 28-34°
BiJa ngan 3sa m <4> Metode J T idak lebih dari I; Laku ka n penelapan
menggunakan 5 g zat.
Kej erniha n la ruta n Larutkan 1,0 g zat da lam 3 nt'- elGnol €ncer P, hangatka n
pada suhu 35": lamlan j emih
Sina nul aldchida T imbang saksama 5.0 g zat; Lakukan penetapan Kandungan
aldehid da n keton sesuai Mefode 2 yang tcrtCf;i pad(l Merode hidroksilamin (iii)
da lam Uji parjjlm <36>. Vo lume amm klorida 0,5 M ya ng digunaka n tidak
lebi h dari 1,1 mL. Dianlkan se lama 15 menil.
Penctapa rJ kadar Timban g saksama I g minyak !eraseti las!. Lakukan
penetapan kandungan alkohol dan tota l alkoho l sesuai Me/ode I sepelti yang
tertera pada Uji parjilm <36>,
KOOEK S KOSMET1KA lNOON ES1A

·193·

SINOKSAT
C inoxat{'.
Cinoxate

".'\ o

l I04-28-9)

BM 250,29
Sinoksat mengandung tidak kUrang dari 95 ,0% dan tidak lebih dari 105,0%
CI4Hlg04.
Pemerilln Ca iran kental, bening, kuning terang, hampir tidak berbau .
Identifika si
A. T ambahkan 4-5 letes hidroksi/amin hidroklorida-nalri/lm hidroksida LP
pada 2-3 letes lanllan zat dalam elanol P (1 dalam 10). Panaskan d l alas
tangas air selama beberapa men it, asamkan dengan asam klorido 0,5 M,
tambahkan 5 teles larulan besi(lI/) k10rida P (I dalam 100): te rjadi warna

B Tambahkan 5 mL kalium hidrohida-elanal LP ke da lam 5 mL lanna n zal


dalam elOnQI P ( I dalam 10), refluks selama 10 men it: terbennik endapan
putih.
Indeks bil\s <42> 1.566 - 1,569 .
Hobot Jenis <46> Melode J 1,008 - 1,104 .
Asllm Celupkan kel1as lakmu s biru yang sudah di lembabkan ke dalam 1.al:
warna tidak benlbah menj adi merah.
Fennl bebas Tambahkan 20 mL a iT ke dalam I mL 7.al, aduk se lama I menit,
diamkan. Tambahkan I tetes besi(llJ) klorida encer LP ke dalam 5 tnL lapisan
air: tida k terjadi warna merah-Imgu.
Sisa pemijaran <43> Me/ode 2 T idak lebih dari 0, 10%, Lalcukan penetapan
menggunakan I g 1.at.
kODEkS k OSMETlkA IN DO N£SIA

-194·

Penetapa n kadar Timhang saksama Ichih kurang 60 mg zal, rnasukkan ke


rlalam labu lentukur 100-mL, larutkan dan eneerkan dengan efanol P sampai
landa . Pipet 10 mL larutan ke dalam labu lenlukur lOO-ruL tamba ttkan elanol P
sampai tanda. Pipel 5 mL larulan ke dalam labu lenl ukur 50-rnL tambattkan
elanol P sampai landa . Ukur sera pnn larutan dalam scI 10 mm pada panjang
gdombang serapnn maksimu m lebih kurang 3 10 nm. Hitung j um lah dalam mg.
sinoksat, C 14H IB04, dcngan rumus:

A
セ@ x 10.000
1059

A adalah serapan larutan uji; 1059 adalah serapan larutan baku 1% da lam sd
sepanjang I em.

L-SISTE I N
L..-Cysteinc
Cysteine

H
SH - H,C - C- COOH

I
NH,
[52-90-4J

8M [21,[6
L·Sistein menga ndung tidak kurang dari 97,0% dan ddnk lebi h dari 102,0%,
cIセィnPRsL@ dihitung lerhadap zal yang telah dikeringkan .
B ・ ュ ・ イゥセョ@ HabJur atau scrbuk hablur puti h tida k berwarna, bau khas lema h.
ldentifikasi

A. Tambahkan 5 mL air ke dalam 50,0 mg z.at, tambaltkan I letes iodllm encer


LP encer atau I leles kalium permanganQl LP: warna pereaksi segera
hilang.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

·195·

B. Lamtkan 10 mL zat delam 10 mL air dan 2 ml natrium hidroksida LP.


tambahkan 2 telcs natrillm nirmpflisida LP: terjadi wa rna ungu·me rah.
C. Pada 5 mJ larutan zat (I dalam 1000) tambahkan 0,5 ml piridin P dan I ml
lam lan ninhidrin P ( I dalam 100), panaskan sclama 3 menil: lerjadi warna
IIngli sampai coklaH mgu.

Rotasi opti k <33> + 7,0 - + 9,5" ; Lakuk en penelapan dalam sel 200 nun
menggunakan larUlan 8 g za! yang tcJah dikeringkan, da lam 100 ml asam
klorida J M.
Kejernihan dan w a rna larutan Larutkan 1,0 g zat dalam 20 m l air: Larutan
prakt is jernih dan tidak berwama.
KJorlda <9> Tidak lebih dari 0, 10%; lakukan penetapan mengg unakan 0,5 g
zat dalam 20 ml air, tambahkan 2 ml larutan hidrogen peroksida pekal P,
hangatkan di alas tangas air selama 15 menit, setela h dingin. saring. cuei residu
dengan a ir pada kertas saring hingga Clltrat menjadi 50 mL. Pada 25 mL filtrat
tambah kan 6 mL asam nitrOf encer LP dan air hingga 50 m1. Sebagai
rembanding gunakan 0,7 mL asam klorida 0,01 M.
S ulra' <5 1:> Tidak lebih dari 0,030%; larulkan 0,08 g uu dalam 3 m L asam
klorida dan 2 ml air, tambahkan air hingga 50 mL. Sebagai pcmba nding
gunakan 0,5 mL asam sulfa t 0.005 M .
logam beraf < 16> /v/erode 2, Tidak lebih da ri 2 bpj; Lakukan penclapan
menggunakan 1,0 g zat; sebagai pcmbandmg gunakan 2,0 ml LOfll/an baku
limbal seperti yang tertera pada Lan/fan baku <49 >.
Arse n <7> Melode 3 Tidak lebih dari 2 bpj ; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g za l. dengan Alaf B ,
Sistin larutkan 1,2 g zat da lam 15 ml methanol P dan o Lセ@ ml asam klorida P;
tambahkan 10 nil piridin P, kocok kuat se lama 2 men it, diamkan se lama 10
menil, sege ra tambahkan air hingga 50 ml, diamkall selama I menit: lamtan
jernih.
Susut pe ngeringa n <24> Tidak lebih dari 0,5%; lakllkan pengeri ngan dcngan
pengurangan lekanan lidak melebihi 1,34 kPa, di atas siJiko gel P sclama 24 j am,
menggunakan 05 g zat.
KOD EKS k os m eヲ i セa@ IND ONESIA

·196 ·

Sisa pemijara o <4 3> Metode I T idak lebih dad 0,05%; Lakukan pem ij aran
menggunaka n 2 g :o n .
Penefa pan kad a r . Timbang saksa ma 0.2 g <!at yang telah d ike ri ngkan,
masukkan ke da lam labu Erlenmeyer bersumbat kaca, tambahkan 25 mL kalium
iodidn LP dan 5 mL asam k.lorido encer LP. lannkan dengan pengocokan. Pipet
25 mL iodum 0.05 M ke dalam labu, sumbat labu, diamkan di alas langas es
dalam rua ngan gelap selama 20 menit dan titrasi dengan nnrrium liosllJfat 0,1 M
LV menggu nakan 3 mL kanji LP scbagai indikato r. Lakukan penctapan blangko
dengan cara sarna.

Tiap tnL iodum 0,05 M setaro dengall 12,116 mg CJH,NOzS

I.-SISTIN
I,-Cysti ne
Cystine

NH,

[56-89-3 J

HM 240.29
L-sislin, mcngandung lidak kurang dari 97,0% dan lidak lebih dari \02,0%,
C6HIZNz04S2, di hiru ng lerhada p zat yang telah dikeringkan .
Pemerian Hablur alau serbuk hablur pUlih, hampir tidak berhau.
Identili kasi

A. Pada 0,1 g zat tambahkan 3 m L osom k.lorido 2 M dan 0,04 g serbuk zink P,
panas kan d i atas tangas air seJama 10 men it, dinginkan. sarlng jika perlu,
kocok de ngan 10 mL natrillm hidroksida LP, tamhahkan I tetes natrium
nilropm sida LP: terjadi wama ungu-merah.
KOOEKS KOSMETIKA INOONESIA

- 197 -

B. Larutkan 5 mg zat dalam 5 mL ai r dengan pemanasan, tambahkan I mL


"i"hidri" LP_ panaskan selama 3 menit: terjad i wama ungu .

ROlasi OPlik <33> -215 - _225 0 ; Lakukan penetapan dalam sel 100 mm
menggu nakan larutan I g zat yang le lah d ikeringkan dalam SO mL asam klorida
2 M.
Kcjcrnihan dan warn a la rutan Larutkan 1,0 g zat dalam 10 mL asam klorida
2 M: larutan tidak berwarna dan praktis jemih.
Klorida <9> Tidak leb ih dari 0,021 %; Larutkan 0,50 g zat dalam 6 mL asam
nitral encer LP, lambah kan air hingga 50 mL. Sebagai pembanding gunakan 0,3
m.L asam klorida 0.01 M.
Sulfal <51 > Tidak bo le:h lebih dari 0,030%; Larutkan 0,50 g :tat dalam 3 mL
asam klorida encer LP dan 2 mL air, tambahkan air hingga 50 mL. Sebagai
pcmbanding gunakan 0,30 mL a.wm suljat 0,005 M.
Amonium <5> Tidak lebih dari 0,020%. Lakukan penetapan menggunakan 0, 15
g zat, sebaga i pembanding gunakan 5,0 OlL Lamlan baku amonium sepeni yang
lertera pada Lanl/an baku <49>.

Loga m benl <1 6> Metode 1 Tidak leblh dari 20 bpJ: Ltlkllka n penelapan
menggunakan 1,0 g zat; sebagai pemband ing gunakan 2,0 ml Larotan baku
limbal seperti yang lertera pada Lanltan baku <49>.

Arse n Tidak lebih dari 2 bpj; Pada 1,0 g zat tambahkan 5 mL asam sulfat P dan
5 mL asam nitral P, panaska n. Tambahkan tiap kali 2 hingga 3 nu. asam nilral,
lanju lkan pema nasan hingga larutan lidak hcrwarna atau kuning puca!.
Dinginkan, tambahkan 15 mL Jaoltan jenuh off/onillm okwlm P, pekalkan hingga
2 sampai 3 lilT. dengan pemanasan hingg!"! terjadi asap putih dinginkan
tambahkan air secara hali-hali bi ngga J0 mL, lakukan penetapan dcngan Alat A.
S USIiI penge ringan <24> Tidak lebih dari 0 ,4%; I.akukan pengeringan pada
suhu 105°C sela ma 3 jam. menggunakan 3 g zal.
Sisa pemijaran <43:> Melode J Tidak lebih dari 0, 1%, Lakukan pemijaran
menggunakan 2 g zat.
kodeセU@ KO SMETIKA IN DO NESIA

·198·

P enetllpa n Kadar Melode 2 Ti mbang saksalll3 Icbi h kura ng 0,25 g zat yang
telah d ikeringkan, da n lakukan penetapan scperli yang Icrlera pada Penelapan
nitrogen <3\:> Metode 2.

Tiap mL asam sulfal 0,05 mNセ・ャ。イ@ dengan 12.015 mg CJI,)N]O"S)

SITRON ELAL
C itron ellal
Citronell al

-0

[106-23-0]

BM: 154,25
Sitronelal mengandung tidak ku rang dari 85,0% C,oH,gO.
Pemerilln eairan jernih, tidak bcrwama, bau khas.
Identifikasi Pada I mL zal tambahkan 2 mL no/d/lm bisu/fit LP da n 2 letes
natrium IwrbOt/ot I.P, kocok: terjadi panas dan lerbentuk hab lur puti h. Pada
lanll:m ini tambahkan 10 mL natrium bisu/jir LP, panaskan di alaS tangas air
sambi I dikocok : habJur lamt.
Robot jellis <46> Me/ode I 0,852 セ@ 0,860
Jndeks Bias <42> 1,446 - 1,453.
Bila ngal1 asa m <4> Metode I Lakltka n penctapan me nggunaka n 5 g zal
Kejernihan larutan Larutkan 1,0 mL zal ke dalam 4,0 InL etano/ encer I.P:
lanrlanjerni h.
Penelapa n kadar T imbang saksama lcbih kurang I g zal, Jakukan pcnctapan
scsuai Metode 2 dari Metode Hidroksilamin (iii) yarlg tertera pada Kandungan
oldehida dan keton dalam Vji parium <36> . Diamkan selama I ja m.

TiOp ml asam klorida 0,5 M setaro dengall 77, 13 mg C/fjH/80


KOOEKS KOSMETIKA INDONESIA
- 199 -

SITRONELOL
Citronellol
Citronel101

CH 3

[J 06-22-9 J

BM l5(j,27
Sitronelol tel1ltama terdiri dari sitronelol dan mengandung terpen alkohol lain_
Sitronelol mengandung tidak kurang dan 94,0% C 1oH200.
Pemerian Cairanjemih; tidak berwarna; bau khas_
Indeks bias <42> },453 - 1,463.
Bobot jenis <46> Me/ode I 0,853 - 0,864.
Bilangan asam <4> Me/ode I Tidak lebih dari I; Lakukan penetapan
menggunakan 5 g zat.
Bilangan ester <13> Tidak lebih dari 4; Lakukan penetapan menggunakan 5 g
zat.
Kejernihan larutan Larutkan 2,0 mL zat dalam 4 ,0 mL elanol eneer P; larutan
jernih.
Aldehid Volume asam klorida 0,5 M tidak lebih dari 1,3 mL; Lakukan
penetapan Aldehid dan Kelon Melode c seperti yang teriera pada Uji Par(um
<36>, menggunakan 5,0 g zat, diamkan selama \5 menit.
Penetapan Kadar Lakukan penetapan Kandungan alkohol dan alkohol IOlal
Melode I seperti yang tertera pada Uji Parfiml <36>, menggunakan 1 g zat yang
ditimbang saksama.
KODEKS KOSM Hl KA INO ONES IA

- 200 -

SKUALEN
Squalane
Squa lanc
H)C /CH 1

"" chHQ h Qchィ h Q cャiQh Q chjヲセ セ chQI[Ni@


Il J C / I
CH J
I
CH, " CH )

[ 111 -01-3]

BM 4 22,82
Skuakn adalah hidrokarhon j enuh yang dipcroleh dari proses hidrogcnasi
rninya k hati Cenlrophorlls atau ibn hiu jenis lain. Tem ta ma terdiri dari sia.m len,
C JOH 62 .
Pemerian Cairan menyerupai min yak, jernih; tidak berwama ; hampir tidak
hcrbau dan tidak bcrasa.
Bobot Jenis <46> Melode j 0,807 - 0,8] 0.
lndeks Bias <42> ] ,451 - 1,45 7; Lakuka n pcncrnpan pada suhu 20'.
Bilangan Asam <4> Me/ode I T idak lebih dari 0,5; Laku kan penclapan
llIenggunakan 30 g za t.
Uji pendinginan T idak kehilangan tluidilasnya pada suhu _55° . Lakukan
penetapan sepcrti yang tcrtera pada Tilik bekll < I I >, Gunakan lermometcr
untu k pengukuran suhu rendah, dan dinginkan dengan es ke ring da n aselon P
dahilll bejana kaca D.
Bilangan penyabunan <44> Tidak lebih dari 0,5.

SORBITAN MONOISOST[ARAT
Sorbitan Monoisostearate
Sorbitan isostc3mte
[71902-01 -7]

BM 430, 61
Sorb ita n Mo noisostcarat terutama terdiri dari monoester asam iso stcarat dari
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 201-

sorbitan dan sorbid.


Pemerian Cairan kuning pucat sampai kuning; bau khas lemah.
ldentifikasi
A. Larutkan 0,5 g zat dalam 5 rnL etanol P dengan pemanasan di atas tangas
air, tambahkan 5 rnL asam sulfat encer LP. Lanjutkan pemanasan selama
30 menit. Dinginkan: terbentuk tetesan minyak. Pisahkan tetesan minyak
dan kocok dengan 5 rnL eter P: minyak larut.
B. Gunakan 2 mL larutan air yang telah dipisahkan dari tetesan minyak pada
ldentifikasi A, kocok dengan 2 mL larutan segar katekol P (I dalam 10),
tambahkan 5 mL asam sulfat P, kocok: terjadi warna merah hingga coklat
merah.
Bilangan asam <4> Metode 1 Tidak lebih dari 10; Lakukan penetapan
menggunakan 2,0 g zat.
Bilangan penyabunan <44> 130 - 150.
Logam berat <16> Metode 2 Tidak lebih dari 20 bpj ; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Lanttan baku
timbal seperti yang tertera pada Lanttan baku <49>.
Arsen <7> Metode 3 Tidak lebih dari 2 bpj . Lakukan penetapan dengan Alat B.
Air <56> Tidak lebih dari 1,0%; Lakukan penetapan menggunakan I g zat.
Sisa pemijaran <43> Metode 3 Tidak lebih dari 0,5%; Lakukan penetapan
menggunakan I g zat.

SORBIT AN SESKUISTEARAT
Sorbitan Sesquistearate
Sorbitan Sesquistearate
[51938-44-4]

Sorbitan Seskuistearat terutama terdiri dari diester dan monoester asam stearat
dari sorbitan dan sorbid.
Pemerian Serbuk, granul atau massa putih sampai kuning pucat; bau khas
lemah.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 202 -

Idcnlifikasi
A. Pad a 0,5 g zal, tambahkan 5 mL elanol P , larutkan dengan pemanasan di
atas tangas air, tambahkan 5 mL asam sulfal encer LP dan panaskan selama
30 menit. Dinginkan: terbentuk te tesan minyak atau endapan putih sampai
putih keicuningan. P isahkan tetesan minyak atau endapan yang terbentuk,
kocok dengan 5 mL eler P: tetesan minyak atau endapan larut
B. Gunakan 2 mL larutan air yang telah dipisahkan dari leLcsan minyak pada
ldenlifikasi A, koeok dengan 2 m L larutall segar kalekol P (I dalam 10),
tambahkan 5 mL osam SUlfill P, kocok : terjadi warna merah hillgga coklat
merah _
C. Lakukan penetapan secara Kromafografi gas < IS> . Lamlan uji Pada 5 g
2at, tambahkan 50 mL kalium hidroksida-elanol 0,5 M, refluks di atas
langas air selama I jam, sambi I sesekali digoyang. Dinginkan, tambahkan
50 mL air dan I leteSjinggo melil LP, lambahkan osom klorida P hingga
terjadi warna merah. Ekstraksi dua kah, tiap kali dengan 30 mL eter P
Kllmpulkan ckstrak eler, uapkan di alas tangas air. Tambah.kan 60 mL
larutan asom sulfa! P-melanol P (2 dalam 230), rciluks di alas tangas air
selama I jam sambi l sesekali digoyang. Dinginkan, tambahkan 100 mL air,
ekstra ks i dua ka li, tiap kali dengan 50 mL eter P. Cuei kumpulan ckstrak
eler beberapa ka1i tiap kali dengan 20 mL air hingga tidak lerjadi warna
merah dengan penambahan 2-3 tetes jinKga metil LP pada air cucian.
Pindahkan ekstTak eler ke dalam wadah yang kering, kocok dengan 5 g
natrium sulfal anhidrat P, diamkan seJama 30 menit, saring, uapkan filtral
di atas tangas air. Larutkan [00 mg residu dalam 1 mL heksana P.
Laru/an baku Larutkan 100 mg melil stearal un/uk kromalogra/i P dalam I
mL heksana P_
Prosedur Kromatograf gas yang dilengkapi dengan detector ionisasi nyala,
kolom 2-3 mm x 1-3 m, berisi bah.an pengisi tanah silika P yang lelah
disilanisasi, dengan ukuran partikel [80-250,..m yang disalul dengan 10-20
% pO/iester dieti/en glikof suksinal P. Gunakan gas pembawa Nitrogen P

dengan laju alir 50 mL per menit. Penahankan suhu kolom pada 200°.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 203-

Suntikkan secara terpisah sejumJah volume sarna (lebih kurang 1 ).lL)


Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram
dan ukur respon puncak utama . Puncak utama kromatogram Larulan uji
sesuai dengan Larutan baku.
Suhu lebur <28> Metode 2 55 - 65°.
Bilangan asam <4> Metode J Tidak lebih dari 14; Lakukan penetapan
menggunakan 2 g zat.
Bilangan penyabunan <44> 148 - 174.
Logam berat < 16> Metode 2 Tidak lebih dari 20 bpj ; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Larutan baku
timbal seperti yang tertera pada Larutan baku <49> .
Arsen <7> Metode 3 Tidak kurang dari 2 bpj ; Lakukan penetapan
menggunakan 1 g zat, dengan Alat A.
Susut pengeringan <24> Tidak lebih dari 3,0%; Lakukan pengeringan pada
suhu 105° selama 1 jam, menggunakan 5 g zat.
Sisa pemijaran <43 > Metode 3 Tidak lebih dari 1,0%; Lakukan penetapan
menggunakan 3 g zat.

SORBIT AN TRISTEARA T
Sorbitan Tristearate
Sorbitan Tristearate
[26658-19-5]

BM 963,54
Sorbitan Tristearat terutama terdiri dari triester asam stearat dari sorbitan dan
sorbid.
Pemerian Padatan putih sampai kuning pucat; bau khas lemah .
Identifikasi
A. Larutkan 0,5 g zat dalam 5 mL etanol P dengan penghangatan di atas
tangas air, tambahkan 5 mL asam sulfat encer P dan didihkan selama 30
menit: tetesan minyak terpisah. Dinginkan larutan: padatan putih sampai
KODEKS KOSMETIKA IN DONESIA

· 204 -

puti h kekuningan lerpisah dari telesan m inyak. Pisahkan padalan dan


koco k dengan 5 mL eler P: pada tan larut.
B. Gunakan 2 mL [arutan air yang d ipisahkan dari padatan pada Identjfikasi
A. kQcok dengan 2 mL larutao segar ko/ekoi P ( I dalam 10), tambaltkan 5
mL a50m sulfaf P, kocok: lerjadi warna merah hingga coldal merah.
Suhu lebu r <28> Me/ode 2 49 _ 65°.
Bilangan asam <4> Me/ode I Tidak lebih dad 20 ; Lakukan pem:tapan
menggunakan 2,0 g zat
Bila ngan penyab unan <44> 172 - 188.
Kejernihan lar utan Larutkan 1,0 g "..at dalam 10 mL klor%rm P: larutan
.iernih.
Loga m berat < 16> Metode 2 T idak lebi h dari 20 hpj ; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat. Sebagai pemhanding gunakan 2,0 rnL LamtOIl baku
limbol seperti yang tenera pada Lorutan baku < 49> .
Arst'n < 7> Mefode 3 Tida k lebih dan 2 bpj ; Laku kan penetapan menggunakan
1,0 g zat, dengan Alat B .
Air <56> Tidak lebih dari 3,0%; Lakukan penetapan menggunakan 5 g zal.
Sisa pemij a ran <43> Metode 3 Tidak lebih dari 5,0%; Lakukan penetapan
men!;!,'1.makan 3 g zat.

STEARJLTRlM ET1LAMO.'il VM KLORJOA


Stearyltrimethylaml110nium C hloride
Steartrimonium Ch lo ride

I
C' ,
[ 112-03-81

8M 348.05
Steariltrimetilamonium Klorida terutama terdi ri da ri stearillTimet ilamoni um
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 205-

klorida, dan umunmya mengandung isopropanol, etanol , air atau campurannya.


Steariltrimetilamonium kJorida mengandung tidak kurang dari 90,0% dan tidak
lebih dari 110,0% cRiセVnL@ darijumlah yang tertera pad a etiket.
Pemerian Cairan putih sampai ktming muda atau menyerupai petrolatum; bau
khas.
Identifikasi
A. Pada sejumlah volume zat setara 5 g steariltrimetilamonium klorida,
tambahkan 100 mL air dan hangatkan: larutan jemih.
B. Pada sejumlah volume zat setara 100 mg steariltrimetilamonium klorida,
tambahkan 5 mL kloroform P dan 5 mL biro bromofenol-natrium
hidroksida LP dan kocok kuat: lapisan kloroform berwarna biru.
C. Pada sejumlah volume zat setara I g steariltrimetilamonium klorida,
tambahkan 20 mL etanol P dan larutkan dengan pemanasan : larutan
memberikan reaksi Klorida cara 2 seperti yang tertera pada Uji Kualitatif
<38 > .
Warna larutan Pada sejumlah volume zat setara 100 mg
steariltrimetilamonium klorida, tambahkan air bebas karbondioksida P hingga
10 rnL, larutkan dengan penghangatan dan tambahkan 2 tetes biro timol LP:
terjadi wama kuning.
Garam amonium Pada sejumlah volume zat setara 100 mg
steariltrimetilamonium klorida, tambahkan 5 rnL air, larutkan dengan
penghangatan dan tambahkan 3 rnL natrium hidroksida LP, didihkan: terbentuk
gas yang tidak mengubah warna kertas lakmus merah P menjadi biru.
Arsen <7> Metode 3 Tidak lebih dari 2 bpj; Lakukan penetapan menggunakan
1,0 g zat, dengan Alat B.
Logam berat <16> Metode 2 Tidak lebih dari 20 bpj ; Lakukan penetapan
menggunakan 1,0 g zat. Sebagai pembanding gunakan 2,0 mL Larotan baku
timbal seperti yang tertera pada Larotan baku <49> .
Sisa Pemijaran <43 > Metode J Tidak lebih dari 0,5 %; Lakukan penetapan
menggunakan I g zat.
Penetapan kadar Ukur saksama sejumlah volume zat setara dengan lebih
Koons KOSMET IKA INOON($IA

- 206-

kurang 1 g steariltrimeti lamon ium klorida, tambahkan 10 mL eteJllol P dan 50


mL ai r, larulkan dengan penghangatan_ Pindahkan ke dalam labu tenrukur 200-
mL dan tamba hkan 8 mL Lorman pereaksi, 50,0 mL kalium besi(/IJJ s;anida P,
kocok dan encerkan dengan a ir hingga 200,0 mL. Koco k dan diamkan se!ama I
jam. Saring dengan kertas sari ng kenng, buang 20 mL li hrat pertama. \.1asukkan
100,0 mL fillral berikutnya ke dalam Jabu iodum 250 mL, lambahkan 10 mL
kalil1ll1 iodida LP dan 10 mL asam klorida ellcer P, kocok, dan biarkan se!ama I
menit. Tambahkan 10 mL !arutan zillk sulfal P ( I da lam 10), kocak, dan biarkan
selama 5 meni!. Titrasi dengan natrium tiosulfat 0, J M LV mengglUJakan
indikato r 2 mL kanji LP. Lakukan penetapan blangko.
Lamtall pereaksi Larutkan 25 g natrillm asefaf P dan 22 mL asam asetat P,
tambahkan air hingga 100,0 mL.

Tiap mJ Jan/tan kalium besi(/IJ) sianida 0,05 M setara dengan 52,2 I mg


Cf(/fnCJN

TlXGT UR JAHE
Ginger Tinclur

Tingrur jahe adalah ekstrak etanol dari rimpang Zingiber officinale Roscoe
(lingiberaceae).
r embu atan lingtur Maserasi 200 g serbuk kasar rimpang jahe dengan 600 mL
enceran elanol P (7,4 dalam 10), sa mbi! scsekah diaduk. Saring melalui seheJai
kain. Cuc; ampas dengan sedikit enceran elan(ll P (7,4 da lam 10), peras.
Kumpu lkan sa ri. diamkan selama 2 hari, saring dan tamb<'lhkan enceran elanol P
(7,4 dalam 10) hingga 1000 mL.
Pcmcrlan Cairan co klal kekuningan; bau khas: rasa pedas.
Rilflnga n a lkohol Jumlah elanol yang lerpisah tidak kurang dari 6,6 mL;
gunakan alai sepert i gambar di bawah ini . Pipet 10 mL tingtur pada suhu 15 0 ,
masukkan ke da!am Jabu deSli!asi, lambah kan 5 mL air dan destilasi secara hatl-
KOOHS KOSMETIKA INDON ESIA

- 207-

hali hingga diperoleh 13 mL 、・セエ ゥ ャ。エN@ Kocok ktml deslilal dengan 4-6 g kalium
karbonal P. Jika pada lapisan air tidak Icrjadi kekeruhan pu rih, tambahbn
sed iki l kalium karbo nal P dan kocok kuat hingga terjadi kekeruhan putih,
diamkan seJama 30 menit dalam air pad a suhu 1So

Gambar dalam nun.


Metano1 d an a N セ 」エッ ョ@ <29> Memenuhi syarat; Gunakan I mL elanol yang
d iperoleh dari Bilangan olkohol.

dl-fl-TOKO ....£RIL NI KOTINAT


d l-fl-Tocop hel'yl Nico tinate
Tocopheryl Nicotinate
l5 1898-34- 11

BM 535,81
dl-fl -rokoferil nikOlinal mengandung tidak kurang dari 95,0% Cn HS1NO J .
Pcmcrili ll Ca iran ben lpa minya k arau padalan kuning plical sampai kuning
jingga, bau khas lemah.
MODEMS MOSMETIMA INOONU IA

ᄋRセ@

Idenrifikasi

A. Lakukan penelapan dengan Spektrofolomeler <47> larulan zal da lam elano!


P (I da lam 2000) memberikan serapan maksimum pada panjang gelombang
264 ± 2 nm. bahu pada 258 ± 2 nm, 269 ± 2 run dan 283 ± 2 nm
B. Timbang masing-masing 30 mg zal dan wko/ero! aselal 8P, buat ekstrak
petroleum eter seperti yang tertera pada Penetapan kadar. Ambil masing-
masing 10 mL ekstrak uapkan dengan pengurangan tekanan. Larutkan
masing-masing residu dengan 0,2 mL pelroleum eler P, masing-masing
scbagai Larolan tI)i dan Lanllan pembanding. Lalcukan pengujian seperti
yang tcncra pada Kromalografi lapis lipis <52> dcngan fase gerak
klor%rm P, penjerap lempeng siUka gel P, Penampak bercak larulan
besi(IIlj klorida P dalam elanol P ( I dalalll 500) dan larutan (,I.-dipiridil P
dalam elanol P (I dalam 200). Totolkan masing-masing da lam vol ume sarna
(lebih kurang \0 セiI@ Larolan /I}i dan Larotan pembanding. Masukkan
iempeng ke da lam bejana kromatografr yang jenuh fase gerak. Biarkan
mcrambat hingga lebih kurang 10 em, angkal Icmpeng, tandai batas rambat.
keringkan d i udara. Semprot dengan Penampak bereak: terjadi bereak
merah. Rf Lamtan liP sama dengan Lan/Ian baku.
Titik Icb ur <28> Melode 1 36-4(?
Logam bent <1 6> ,\lelode 1 Tidak lebih dari 20 bpj ; Lakukan pcnelapan
mcnggunakan 1,0 g zat; sebagai pemband ing gtmakan 2,0 mL Larulan baku
timba! sepcrti yang lertera pada Larufan baku <49>.
Arsen <7> MelOde 3 Tidak leb ih dari 2 bpj; Lakukan penctapan menggunakan
1,0 g zat, dengan Alat 8.
tt-Tokofcrol bebas T idak lebih dari 1,0%; Timbang saksama lcbih kurang 500
mg zal, masukan kc da lam labu tentukur 100-mL, larutkan dan cncerkan dengan
clonal P sampai landa. Pipet 2 mL larutan ke dalam labu tenlukllf 25-mL,
ta mbahkan ) mL elanol P, I mL larutan besi(llI) klOrida P-eJanol P (I dalam
500) dan I mL larut3n a,a '-dipiridi! P-elanol P ( I dala m 200) diamka n selama 2
men it. tambahkan I mL larulan aSQm fosfa t P-eJono! P (1 dalam 80) dan
ta mbahklln Clanol P sa mpa i landa. Gunakan sebagai Larulan lI)i. Timbang
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 209-

saksama lebih kurang 30 mg lokoferol aselal BP buat Lamlan pembanding


seperti pada penetapan kadar. Lamlan blangko 5 mL etanol lakukan seperti pada
Lanllan uji mulai dari " tambahkan I mL lam tan besi(lll) klorida P-elanol P (I
dalam 500) dan ... ". Tetapkan serapan 10 menit setelah terjadi warna dalam sel
10 mm pad a panjang gelombang serapan maksimum 520 nm. Hitung jumlah
dalam mg tokoferol bebas dengan mmus

AT-Ao) 1
(C X xO,9111 x::)
As- Ao ..

C adalah bobot Tokoferol aselal pembanding dalam mg AT. As dan Ao bertumt-


turut serapan Lamlan uji, Lamlan pembanding dan Blangko.
Penetapan kadar
Lamlan uji Timbang saksama lebih kurang 30 mg zat, masukkan ke dalam labu
refluks, tambahkan 30 mL elanol P, 10 mL kalium askorbal LP dan I g kalium
hidroksida P, refluks di atas tangas air selama 30 menit. Dinginkan, tambahkan
30 mL air, ekstraksi tiga kali tiap kali dengan 30 mL pelroleum eler P,
kumpulkan ekstrak. Cuci kumpulan ekstrak tiga kali tiap kali dengan 10 mL air,
kemudian cuci dengan 10 mL air hingga air cue ian tidak berwama dengan
penambahan fenolflalein LP. Kocok bagian petroleum eter dengan I g nalrium
sulfal anhidral P, diamkan selama 30 menit, saring melalui penyaring kapas ke
dalam labu tentukur 100-mL, bilas natrium sulfat anhidrat dengan pelroleum eler
P masukkan ke dalam labu tentukur, tambahkan pelroleum eler P sampai tanda.
Pipet 1 mL lamtan ke daJam labu tentukur 25- mL, uapkan petroleum eter
dengan bantuan aliran nilrogen P , lamtkan dengan 5 mL elanol P tambahkan I
mL lamtan besi(llJ) klorida P-elanol P (I dalam 500) diamkan selama 2 menit.
Tambahkan 1 mL larutan asam fosfal P-elanol P (1 dalam 80), tambahkan elanol
P sampai tanda.
Lamlan baku Timbang saksama lebih kurang 30 mg Tokojerol aselal BP
lakukan seperti pembuatan Lamlan uji.
Lamlan blangko Pada 5 mL elanol P lakukan seperti pada Lamlan uji mulai
dengan " tambahkan 1 mL lamtan besi(llJ) klorida P-elanol P (1 dalam 500)".
KOOEK5 K05METIKA INDON ESIA

·210 -

Tetapkan serapan 10 menit setelah terjadi warna dalam sel 10 mm pada panjang
gelombang serapan maksimum 520 nm. !l itung jumlah dalam mg dl -a -tokoferil
nikoti nat (C)'jHn NO l ) dcngan rumus

x 1.1 334

C adalah bobo t Toko/em! melal baku dalam mg A T, As dun Ao berturut-tumt


sera pan Lomlon uji, Lomlan baku dan B/angko.

TRIETANOLAMIN POLIOKSIETlI..EN ALKJLFEJ\lI'1 .ETER FOSFAT


Triethanolamine Polyoxyeth ylen e Alkylphenylether Phosphate
Triethanolamine Polyoxyelhy lene Alkylph enylethe!' Phosphate

T rietanolamin Polioksietilen Alkilfenileter Fos fat terulama terd iri dari garam
trietanolamin ester fos fat dan penambahan polimer etilen o ksida dan alkil fenol
denga n ranlai karbon 8 sampai 12.
Pemcrian Cairan menyerupai minyak kuning muda sampa i kuning alau massa
menyerupai petrolatum atau menycrupai malam; bau khas.
Id en tilikas i
A. Pada 5 mL dispersi zat dalarn air ( 1 dalam 500), tambah kan 5 mL bim
meli/en o.wm LP dan I mL Hom/orm P, kocok: lapisan kloroform
berwama biru.
B. Laru tkan 5 g zat dalam air hingga 100 mL. Pada I mL larutan, t8mbal\kan 2
mL nalrium hidroksida LP dan 0, I mL lembaga(/J) suljo/ LP: lamtan je rnih
dan berwama ungu biru.
Bilangan asam <4> Metode Tidak lebi h dari 15 , Lak ukan penetapan
menggunakan 2 g zaL
Logam bent < 16> Metode 4 Tidak lebih dari 20 bpj ; Pijarkan 1,0 g zat dengan
pcmanaSf\n bertahap_ Di nginkan, tambahkan 2 IIlL asam nitral P dan 5 tetes
osom suljaf f>, panaskan hmgga terbenruk asap putih, dan pijarkan pada suhu
KODE KS KOSMETIKA INDONESIA

- 211 -

an tara 450 dan 500°. Dinginkan, tambahkan 2 tnL asam klorida P dan uapkan di
atas langas air hmgga kering. Basah i residu dengan 3 te tes asam klorida P,
lambahka n 10 mL air panas dan hangatkan se lama 2 menit. Dinginkan,
tambahkan I tetes /enoljialein LP, tambahkan amonia P sa mpai teljadi ,varna
kemcrahan . Tambahkan 2 mL asam asetat encer LP, saring, cuci residu clengan
10 mL air. Kumpulka n air cucian dan filtrat dan tambahkan air hingga 50 mL.
Sehagai pembancling gunakan 2,0 mL l_al1ltall baku timbaf seperli yang lerlera
paJa Lal1l/an baku <49>
Arscn <7> Metode j Tidak Icbih dari 5 bpj, T imbang saksama lebih kurang
400 rug zat, ta mbahkan 10 mL lanltan magnesium nilra/ P-eranol P (J dalam
50), bakar clanol, panaskan berlahap dan pijarkan pada suhu antara 450 dan
500°. Dinginkan , paJa residu tambahkan 3 mL asam klol"ida P , larutkan dengan
pcnghangalan di atas tangas air. Lakukan penetapan dcngan Alai C.
Susut Pcngcringa n <24> Tidak leb ih dari 10 ,0%; Lakuka n pengeringan pada
sunu 105 0 selama I jam, menggunakan 5 g zat.

trャeaセolmin@ POLIOKSIETILEN LA URILETER SULFAT


Triethanolamine Polyoxyethylene Laurylethcr Sull"ate
TEA-LallIeth Sulfate
[27028-8Hl

[C I8 i1 4 I NO.,S (C 2 H4 0 ),,]
Trietanolami na Pohoksieti len Laurileter Su i fa t mcngandung tidak kurang dari
90,0% dan tidak leb ih dari 1[ 0,0% CIS H' INOiS HcセhTPI@ dari jurulah yang
tertera pada etikcl.
Pemerian Cairan kUlllng mucla sampai kuning atau bahan menyeru pai
petrolatum ; bau khas lemah.
Identifikasi
A. Pacla sejumlah volume zat scIara dengan I g trietanolamina polioksietilen
laurileter sulfat, tambahkan air hingga 500 mL. Kocok [ tetes lamtan
KOOEKS KOSMETiKA INDONESIA

- 212-

dengan 5 mL biru melilen asam iP dan I mL kloroform P: lapisan


kloroform berwarna biru.
B. Pada I mL larutan yang d ipero leh dari uji A, tambahkan 2 mL natrium
hidraksida iY dan 0,1 IIlL lembuga(ll) su/jal LP: larutan berwama ungu
biru.
e. Sejumlah volume zat setara dengan 0,5 g trietrmolamina polioksietilen
laurileter sui fat, tambahkan 10 mL air dan 5 mL amonium liosianut-
koball(ll) nitrol LP. kocok. T ambahkan 5 mL kloroform P, kocok,
diamkan: lapisan kloroform benvarna biru.
Kejernihan larutan Larutkan sejumlah vo lume zat setara dengan 1,0 g
trietanolamina polioksiclilen laurileter sulfal, dan lambahkan air hingga 10 mL,
dinginkan hingga su hu 0°: larutanjernih.
Keasaman atau kebasaan Larut kan sejumlah volume za t setara denga n 1,0 g
trietanolamina polioksielilen laurileler sulfal dalam 100 mL air: larutan bersi fat
netral.
7.at Jarut dalam Petroleum eter Tidak lebih dari 10% dari jumlah yang te11era
pada elikel; larulkan sejumlah volume zat SClara 5,0 g trietanolamina
polioks ielilen laurileter su lfat dalam 100 mL air, tambahkan 100 mL elunol P,
pindahkan ke dalam eorong pisah. Ekstraksi tiga kali, tiap ka li dellgan 50 mL
pc/rolellm eter P. Jika terbentuk emu lsi, tambahkan natrium k/orida P.
Kumpulkan ekstrak petroleum eter, euci tiga kali. liap kali dengan 50 mL air.
Uapkall petro leum eler di atas tangas air, keringkan residu pnda suhu 105°
selama 15 menit dan timbang.
Logam beral <16> Metode 2 Tidak lebi h daTI 20 bpj; Lakukan penetapan
menggunakan sejumlah volume zal selara de ngan 1,0 g trietallolamina
polioksiet iicn launleter sulfal. Sebaga i pembanding gunakan 2,0 mL i.arn/an
baku limbo! seperti yang teltera pada 1-anllan haku <49>.
Arsen <7> Me/ode 3 Tidak lebih dari 2 bpI , Lakukan penetapan menggunakan
sejumlah vo lume zal set.'ira de ngan 1,0 g trietanolamina polio ksietilen laurilcter
sulfal, dengan AlaI B.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 213-

Penetapan kadar Lakukan penetapan seperti yang tertera pada Surfaktan


anionik < 6> Metode 2.

Tiap mL natrium lauril sulfat 0,004 M setara dengan 0,004 x (415,58 +


44,05n) mg ClsH41N07S.(C2H40)n

n adalah jumlah molar etilen oks ida yang ditambahkan.

TRIGLISERIDA ASAM KAPRILAT/ASAM KAPRAT


Caprylic/Capric Acid Triglyceride
Caprylic/Capric Triglyceride
[65381-09-1 ]

C33H6206 BM 554.84
Trigliserida Asam Kaprilat/ Asam Kaprat adalah trigliserida yang disintesa dari
gliserin dan campuran asam lemak kaprilat dan kaprat.
Pemerian Cairan menyerupai minyak; tidak berwarna atau kuning muda; praktis
tidak berbau.
Identifikasi
A. Lakukan penetapan secara Kromatograji gas < 15 >. Larutan uji Pada 5
g zat tambahkan 50 mL kalium hidroksida-etanol LP, refluks di atas
tangas air selama 2 jam. Dinginkan, tambahkan 50 mL air, masukkan ke
dalam corong pisah, asamkan dengan asam klorida P, dan ektraksi tiga
kali tiap kali dengan 20 mL eter P. Kumpulkan ekstrak eter, tambahkan
5 g natrium sulfat anhidrat P, diamkan selama 20 menit, saring, dan
uapkan. Pad a 100 mg residu tambahkan 3 mL boron trifluorida-
metanol LP, didihkan di atas tangas air selama 2 menit, setelah
metilesterifikasi, masukkan ke dalam corong pisah dengan bantuan 30
mL eter P, dan kocok dengan 20 mL air. Pisahkan lapisan eter,
tambahkan 3 g natrium sulfat anhidrat P, diamkan selama 20 menit,
saring dan uapkan. Larutkan residu dalam 5 mL heksana P.
KODE KS KOSMETIKA INDONESIA

- 214 -

Lorn/an baku Larutkan secara terpisah masing-masing 50 mg asam


kaprila/ unluk f..romarograji P dan asam kapm l unluk kroma/ografi P
dalam 3 mL boron trifluorida-metanol [P. Perlakukan seperti pada
Lorn/an uji.
Prosedur Kromatograf gas dilengkapi dengan detector ionisasi nyala,
kolorn 3-4 mrn x 1 m, berisi bahan pengisi /anah silika P, dengan
ukuran partikel 149 sampai 177 11m yang disalut dengan melil silikon P
15%. Gunakan gas pembawa NiTrogen P dengan laju alir lebih kurang
40 mL per menit. Pertahankan suhu kolom rada 120°. Suntikkan secara
terpisah sejumlah volume sarna (lebih kurang 5 J..tL) Larotan uji dan
Larotan baku ke da larn krom atograf gas, Wakru retensi puncak utama
pad a Lam/an uji sesllai dengan Lamlan bahl ,
B. Lanllan IIji Uapkan lapisan air yang dipero leh dari uji A di atas tangas
air hingga kering, Pad a 0,5 g residu tambahkan piridin deh idrat P.
Eks traksi dengan renghangata n, kocok dengan 0,2 mL
heksamelildisilazon P dan 0, 1 mL /rime/ilk/orosilan P diamkan selama
5 menit. Kocok dengan 3 mL heksana P. Pisahkan lapi san heksana,
keringkan dengan I g natrium sulja/ anhidrat P.
Lam/an baku Larutkan 100 mg gliserin P ke dalam I mL piridin P
tambahkan 2 mL heksame/ildisilazan P dan 1,0 mL trimelilklorosilan p,
Perlakukan sererli pada Lamlanllji.
Prosedur Lakukan seperli yang tertera pada uji A
Bobot jenis <46> MeLOde I 0,945 - 0,955.
Indeks bia s <42> 1,446 - 1,452.
Bilangan asam <4> Melode I Tidak lebill dari 0,2; Lakukan renelapan
menggu nakan 20 g zat.
Bilangan penyabun a n <44> 330 - 360 ,
Bilangan hid r oksil < 17> Tidak lebih dari 6.
Ai r <56> T idak lebih dari 0,1 %; Lakllkan penempan menggunakan 2 g zat.
Sisa pemijara n <43> Metode 2 Tidak lebih dari 0, I %; Lakukan penetapan
menggu nakan 5 g zat.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 215-

TRIISOPROPANOLAMINA
Triisopropano\amine
Triisopropanolamine
CH 2CHOHCH 3

N セ@ CH,CHOHCII,
CH 2 CHOHCH 3

[122-20-3]

BM 191,27
Triisopropanolamina terutama terdiri dari triisopropanolamina, dan pada
umumnya mengandung diisopropanolamina dan monoisopropanolamina.
Triisopropanolamina mengandung tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari
105 ,0% C9H 2I N03 .
Pemerian Hablur atau massa putih; bau amoniak lemah.
Identifikasi
A. Pad a 1 mL larutan zat (1 dalam 5), tambahkan 0,1 mL /embaga(ff) sulfat LP:
larutan berwama biru. Pada larutan, tambahkan 5 mL natrium hidroksida LP
dan uapkan dengan pemanasan hingga 2 mL: warna larutan tidak berubah.
B. Pada 5 mL larutan zat (1 dalam 10), tambahkan I mL amonium tiosianat-
kobalt(lI) nitrat LP, 5 mL air dan 5 mL larutan jenuh natrium klorida P,
kocok: larutan berwarna merah. Kocok larutan dengan 10 mL amil alkohol P:
lapisan ami I alkohol berwarna merah .
C. Panaskan perlahan 1 g zat: terbentuk gas yang mengubah wama kertas
lakmus merah P menjadi biru.
Sisa Pemijaran <43> Metade 1 Tidak lebih dari 0,05%; Lakukan penetapan
menggunakan 2 g zat.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 2 g zat, kocok dengan 75 mL
air. Titrasi dengan asam klarida 0,5 N LV menggunakan indikator 2 tetes merah
metit LP.

Tiap mL asam klarida 0,5 N setara dengan 95,63 mg C9H2 /NO J .


KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

·116 ·

XILITOL
Xy lito l
Xyli lol
CH l

I
HCOU

I
lIOCH

I
HCOH

I
CHlOH
[87-99-01

8M 152,15
Xili to l mengandung tidak kurang dari 98.0% dan tidak lebih dari [0[,0%
CsI 1,20 5. dihitung tc rhadap zal ya ng telah dikcringkan.
Pemeria n Hablur atau serbuk hablur putih; tida k berbau; rasa manis.
Idenlifikasi
A. Pada I mL lamlan zat ( 7 dalam 10) lambahkan 2 mL besi(J/) sulJal LP dan
I mL lam ta n nalrium hidroksida P ( I dalam 5): terj adi warna hijau biru,
tida k lerbenluk kekeruhan.
B. Lanllkan 5 g zat da lam 10 mL campuran a5am klorida P1orma!in P (I: I),
hangalkan pada suhu 50° sel ama 2 jam, tambahkan 25 mL elano! P.
Kumplilkan hablllr yang terbcntuk, tambahkan 10 mL air, lanllkan dcngan
penghangatan dan tambahkan 50 mL elanol P unruk penghabluran ke mbali .
Kumpulkan hab lur, hab lurkan kembali dua kali tiap kal i dengan 50 mL
elanol P dan kcringkan pada suhu 105° se lama 2 jam. Lakukan penelapan
Tilik lebur <28> Me/ode i: hablur melebur pada su hu antara [95 dan 201 °.
Su hu lebur <28> MefOde I Anlara 93 dan 95°.
Kejer niban dan warn a larutan Larutkan 5,0 g zat da lam [0 m.L air: larulan
j ernih dan tidak berwama.
KODEKS MOSM ETIKA INO ONE51A

·218·

Sisti pemij a nm <43> Metode I Tidak lebi h dari 0, 1%; Lakukan penetapan
mcnggunakan 1 g zat.
Pcnc.apan kadar Timbang saksama lebih kurang 200 mg zat yang telah
dike ringkan, masukkan ke da lam labu tentukur 100-mL. lamtkan dan encerkan
dengan air sampai ta nda. Pipet 10 mL larulan ke dala m Isbu iodum. tambahkan
50 ,0 mL lannan kalillm periodat P (3 dalam 1000), tambahkan 1 mL asam
$lIljat P dan panaskan di alas tangas air selama 15 menit. Di nginkan, tambahkan
2,5 g kalium iudida P, sumbat labu, kocak, diamkan seJama 5 men it d i tempat
gelep dan d ingin , tilrasi iodum yang di bebaskan dengan natrillm tio$lIljar 0, I M
LV menggunakan indikator 1 mL kanji LP. Lakuka n penelapan blangko.

Tiap mL natrium liosulfal 0, 1 M selara dengan 1.9018 mg CSIl /10 S.

UJl UMUM, PROSES DAN PERALATAN

METOOE PERBANDINGAN SERAPAN < I:>

Metode perbandingan serapan adalah metode analisis kuant itatif lermasuk


penetapan titik ekivalensi reaksi asam-basa menggu nakan spektrofoto metri , dan
d igu nakan ullruk penetapan senyawa yang kandungannya telah diperkirakan
berada dalam rentang tertentu . Pad a larman zat uji ditambahkan sejum lah
tertentu Jannan vohlmelri k sekaligus untuk membuat inrlltall melldekati titik
akhir tilra s!, dan baca sera pan lanlfan pada panjang gelombang serapan
maksi mllm untuk bentuk a5am atau basa dari ind ikator ya ng ditambahkan. Dari
hubllnga n a ntara perba ndingan serapa n dan keba likan Illolaritfls, tetap kan volume
sebenarnya la mlan volu metrik yang dipcrluknn unruk titrasi.
Untuk reaks i asam-basa gllnakan 1I1d ikator yang mem ili ki nilai pKa scki lar pH
titik ckivatensi dan jelas mcmbedakan anta ra serapan wama asam dan alkali;
panjang getombang serapan maksimum digu nakan berrurut-turut :;;ebagai AI dan
).,2 (AI lebih pc nde k). Jika serapan larulan yang mengandung indlkator ini pada 1..1
KDO{1C5 KOSMETIKA INDON ESIA

·219·

dan A2 berrurul-rurul adalah A I dan A J; r erbandingan serapan (r) didefinisikan


sebagai pembagian berikut:

Volume lanl1an volumetrik yang sebenarnya diburuhkan untuk litrosi d illyataka n


sebagai V mL, sedangkan volume larutan volumerrik yang ditambahkan
dinyatakan sebagai V' mL, dan perbandingannya adalah x.

x セᆳ
,
. V'

Siapkan satu seri larutan baku dengan berbagai perbandingan x pada kondisi
tertentll menggunakan senyawa pembanding dan indikator pH yang ditetapkan,
ukur serapan A I dan AJ unruk membuat tabel hubungan antara x dan 1", dan
gambar kurva x-r. T abel hubwlgan x-r te n era da lam masing-m!L'iing monogra fi .
Misalnya unluk zat uji A , dan A J yang diukur pada kondisi sanm , nilai r d ihilung
dad runms d i alaS, nilai x diperkirukan dari !..'\.Irva x-r, dan kand ungan, S, (dalam
g) dari senyawa mumt dalam zat uji yang digunakan d ihin mg denga n rumus
benkut.
S (g)"" V ' x f X .1 X M

f ada lah faklor molaritas lamtan volulIletrik; M adalah j umJah dalarn gram
senyawa mum i yang selara !erhadap I lIlL larutall vohunetrikj ikaf= I.
Prosedul" Oi bawah kondisi sepeni yang tertera dalam masing-masillg
monograt\ lakukan sebaga i berikut. Keringkan dan timbang saksama zat uji dan
masukkan ke da lam Jabu tentukur. l ambahkan V' m1.., larutan vOlumetrik, da n
jika dinyatakan dalam monografi, tambahkan pelarut yang te lah Jitentllkan.
Kemudian tambah.kan ind ikator pH, dan larutkan zal uji dalam air hingga volume
terteuru. Gunakan spektrofotometer. dan baca sera pan A I dan A1 larutan pada }.I

dan A 2 Jika tidak dinyatakan lain gunakan sel l-em, pada suhu ruang
rnenggunakan air sebagai blangko. Hitung r rnenggunakan rurnus. Perkirakan x,
rnenggunakan ku r\'a x-r yang d iperoleh da ri label hu bungan antara x dan r
KODEKS KOSMETIKA IN DO N ESIA

·220-

ウセー・イエゥ@ yang tertera daram monografi . Hitung j umrah (daram g) senyawa mumi
dalam :.aU uji yang d igunakan.

SENY,\WA TIDA K L.ARUT ASA.\1 <2>

Senyawa tidak lamt a5am adalah metode pcnguk ura n unluk bobol senyawa tidak
lanll asam klorida dalam 7.31 uji.
Prosedur Kecuali dinyalakan lain, timbang saksa ma sejum lah zal uji yang
tert era dalam monografi, dan tambahkan ャ セ「 ゥィ@ klUang 70 mL air. Tambahkan
ウセ」。 イ 。@ bertahap 10 mL asam klorida 、セョァ。@ pengadukan, dan panaskan selama 5
men il . sセエ・ャ。ィ@ didinginkan, saring mt:lalui kertas saring bebas abu, dan cuci
resid u pada kertas saring dengan air panas hingga air cudan tid ak ュセョオェォ。@

reaksi klo rida dengan perak nitral LP. Bakar residu bersama dengan kertas
saring, dan pijarkan hingga bobol lelap. Dinginkan dalam desi kalor dengan
bahan pengering silika gel P, dan limbang saksama.

SENYA WA LA.RUT ASAM <3>

Scnyawa lanH asam adalah metode penguk\lfan untuk bobe! senya wa lanll asam
klorida dal am zat uji.
Prosedur Jika tidak dinyatakan lain, timbang sa ksama ャ セ 「 ゥィ@ !rurang I g lat,
Hllnbah kan 20 mL asam klorida encer LP, hangstkan lanllan dcngan pengadukan
rada 50'" se lama 15 menit, masukk an ke dalam labu tenllikur 50¥mL, tambahkan
nir sampai tanda, dan saring. Huang 15 mL filtral pertama , kemudian pi pet 25
011. filtra! berikutnya, dan uapkan di atas tangas ai r hingga kering. Pijarkan
rcsidu hingga bobol lelap, dinginkan dalam desikalClr dengan bahan pengering
siliko gel P, dan limbang saksama.
KODEKS KOSMETIKA IN DONESIA

- 211 ·

BILANGAN ASAM <4>

Bilangan asam adalah jumlah miligram kalium hidroksida (K OH) yang


di perl uka n untuk menetralkan 1 g zat UJI.

Prosedur
Me/ode f Jika tidak dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, timbang
saksama sej uml ah zat seperti yang tertera pada monografi, dan masukkan ke
dalam labu Erl enmeyer 25 0 mL. Tambahkan 50 mL etano] atau 50 mL campuran
etanol dan eter volume sama, dan lamtkan zat dengan penghangatan. T ilrasi
dengan kolium hidroksida 0,1 M L V menggunakan 1 mL ind ikator fenolflalein
f"P hingga terjadi warna merah muda yang berta han selama 30 deli k. Lakuk.1.n

penetapan blangko de ngan cara sarna dan ji ka perlll lakukan koreksi.

B ilangan asam = v ¥: :Mt

v ada lah volume dalam mL kali um hidroksida 0, 1 M LV yang diperlukan; G


adalah bobot zat uji dalam gram.
Me/ode 2 Jika tidak dinya takan lain dalam masing-masi ng monografi, timbang
saksama sej umlah zat uj i seperti yang tertera pad a monografi , dan masukkan ke
dalam labu Erlenmeyer 250 mL Tambahkan 50 mL elanol atau 50 mL campuran
etan01 dan eter volume sama, dan larutkan zat dengan penghangalan. Titrasi
de ngan kalium hidroksida-e/anot OJ Ai L V menggunakan 3 leles indikalor
fenolflalein I.P: terjadi warna merah muda bertahan selama 30 de tik. La kuka n
penetapan blangko dengan cam sarna dan j ika perlu lakukan koreksi.

. Vx UセQ@
Bdangan a5am セ@ - -- ,
V adalah vo lume dalam ml kali um hidroksida O, IM LV yang diperlukan; G
adalah bobot zal uji da)am gram.
I(O()(KS KOSMfTlKA INDONESIA

- 222 ·

UJI BATAS AMQNIUM <5>

Uji batas amonium adalah mctodc uj i untuk batas yang diiji nkan jumlah
amoni um yang dibebaskan yang ada da lam bahan kosmetik. B alas dinyataka n
dalam persen bera! (%}

AlaI
Gunakan a1al, selum hnya terbuat dari bahan kaca, seperti gambar berikut;
sambuJ1gan kaca asah dapa! d igunakan. Sclumh bagian kare! yang digllnakan
dalam alat harus didid ihkan da[am nafrillfn hidmhida Ll' sdama 10-30 meni!,
kemudian da[arn air se lama 30-60 meni!, dan akhirnya cuei dengan saksama
sebeltlm digunakan.

(± 500 ruL)

F.: •• '_"'
Hセ@ 100 mL)

r
(l00 wL)

Dimensi dalam mm
Keterangan
A. Labu destilasi
B. Perangkap perci kan
C. Lubang pipa keeil
D. Pendingin
E. Gembungan
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 223-

F. Gelas ukur
G. Keran
H. Sumbat karet
1. Sumbat karet
J. Selang karet

Prosedur Jika tidak dinyatakan lain dalam monografi , masukkan sejumlah


zat uji ke dalam labu destilasi A seperti yang dinyatakan dalam monografl.
Tambahkan 140 mL air dan 2 g mag nesium oksida P , dan hubungkan dengan alat
destilasi. Pada penampung F masukkan 20 mL larutan asam borat P (I dalam
200) sebagai cairan penyerap untuk merendam ujung bawah pendingin. Atur
pemanasan untuk menghasilkan kecepatan 5-7 mL destilat per menit, dan
des tilasi hingga diperoleh destilat 60 mL. Pindahkan penampung dari ujung
bawah pendingin, cuci ujung bawah pendingin dengan sedikit air, tambahkan air
hingga 100 mL, dan gunakan larutan sebagai Larutan uji. Pindahkan sejumlah
volume Larutan baku amonium seperti yang tertera pada Larulan baku <49>
pada labu destilasi A, dan lakukan dengan cara sama seperti pada penyiapan
Larutan uji dan gunakan sebagai Larutan pembanding. Pindahkan masing-
masing 30 mL Lanltan uji dan Larutan pembanding ke dalam tabung Nessler
yang terpisah dan secara berturut-turut campur dengan 6,0 mL larutan feno/-
natrium nitropnlsida LP dan sejumlah volume air hingga 50 mL, setelah
dicampur, biarkan selama 60 menit. Bandingkan warna kedua larutan dengan
pengamatan secara vertikal atau horisontal menggunakan latar belakang putih:
Larutan uji tidak lebih berwarna daripada Larutan p embanding.

SURFAKTAN ANIONIK <6>

Surfaktan anionik adalah uji untuk penetapan surfaktan anionik yang terkandung
dalam zat uj i dengan titrasi langsung dua fase dengan surfaktan kationik atau
dengan titrasi tidak langsung dua fa se dengan surfaktan anionik.
Metode I Kecuali dinyatakan lain dalam monografi, timbang saksama
KOOEKS セPUmetiaL@ IND O NESIA,

- 22 4 -

sejumlah zat setara dengan lebih kurang I g surfaktan anioui k dan masukkan
dalam labu tentukur ャ oセュ l L@ larutkan dan encerkan dengan air sampai ta nda.
Gunakan lanllan sebagai Larulan u}i. Pada 10 mL Laruton lI}i dalam gelas Ilk ur
bersumbal kaca lambahkan 25 mL bint-meli/en a:NJm LP, 15 mL klor%rm P
dan 20 mL air, dan lilmsi dengan benzelonillm klorida 0,004 M LV. Pada titrasi,
tamhahkan I mL liap permulaan, sumbal dan kocok kuat. Tergantung dari
kecepatan pemisa han kedua iapisan kurnngi volume tirran. Tambahkan tetes
demi letes dengan hali -hati mendekati litik akhir titrasi, dengan jumlah volume
titran yang digunakan sebagai a (da lam mL), hingga warna biru pad a kedua
lapisan tidak dapat d ibedakan dengan latar belakang putih. Di samping itu pada
30 mL di dalam gelas ukur bersumbal b ca tambahkan 25 mL binl-melilen asam
LP, 15 mL klor%rm P dan titras i den ga n I,orolon lI)i. Lakukan penelapan
bJangko dengan cara yang sarna menggunakan 30 mL a ir dan penambahan
pereaksi yang sama, titrasi dengan Larulan lI)i.
Volume Larulan lI)i yang digunakan dalam penetapan blangko d iukur sebagai b
mL, dan lakukan koreksi volume benzelonium klorida 0,004 M LV dengan rumus
berikut :

Koreksi volume dalam mL benze/onium klorido - a x "


Lt'> -/)

Tiap mL benzetonillm klorida 0,004 M setaro dengan 0.004 x bobot molekll/


(mg) sur/aktan anionik

Metode 2 Jika tidak dinyata kan lain dalam monografi, timbang saksa ma
sej umlah :tat setara dengan lebih kura ng 2 g swfaktan an ion ik, masukkan ke
da lam labu tentukur I oセュl L@ larutkan dan encerkan dengan air sa mpai tanda,
guna kan sebaga i LarulOn IIji. Pada 10 mL Lonlfan /lji dalam gelas ukur
bersumbat kata tambahkan 25 mL biru-metilen asam LP, 15 mL klor%rm P
dan 20 mL air, dan titrasi dengan benzetonium klorida 0,004 M LV, dan selelah
d ikocok dengan baik, titmsi denga n natrium lauril sulfal 0,004 M 1. V. Pada
tirms!, tambahkan 2 mL tiap permulaan, sumbat dan kocok !runt. Tergannmg dari
kecepatan pemisahan ked ua lapisan kurangi volume titran . Tambahkan tetes
demi tetes denga n hati -hati mendekat i tilik akh ir titrasi, hingga warna bi ni pada
KOOEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 225-

kedua lapisan tidak dapat dibedakan dengan latar belakang putih. Lakl.1kan
penetapan blangko dengan cara yang sarna.

Tiap mL natrium law·iI sulfat 0.004 M setaro dengan 0.004 x 6060t moleku!
(mg) sur/aklan anionik

U.JJ BATAS ARSEN <7>

Uji batas arsen adalah rnetrxie pengujian Wltuk batas arsen yang masih
diperbolehkan dalam bahan kosmetik Umumnya batas dinyatakan sebagai bobot
per Juta (bpj) Arsen(Ill) oksida (I\S10).

Metode menggunakan Alat A atau Alat B


Alai A Gunakan alat seperti yang tertera pada gambar

- <S
(j D )

Gambar I
Dimensi dalam mm
1\. Labu generator (kapasitas hingga bagian pundak lebih kurang 70 mL)

B. Pipa keluar
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 226-

C dan D. Pipa kaca wama coklat (diameter dalam 5,6 nun; diameter luar dari
bagian sambungan 18 mm, sambungan kaea asah) .
E. Lubang kedl
F. Wol kaca (lebih kurang 0,2 g)
G. k・イエ。セ@ raksa( 11) bromida (JS x IS mm)
H dan I. Sumba! kare!
J. Klem
K. Tanda 40 mL

Tempatkan wo1 bea F dalam pipa keluar B hi llgga tinggi lebih kurang ]0 mm,
basahi wol kaca merata dengan campuran volume sarna larutan timbo! asetal LP
dan air, dan lakukan penghisapan [emah pacta uJung akhir rendah unruk
menghilangkan kelcbihan ["rutan. Masukkan pipa ke bagian tengah sumba! kare!
H, dan hubungkan pipa dengan labu generator A sehingga lubang kccil E pacta
ujung akhir B sedikit di bawah sum ba! kare! H_PaJa akhir bagian ujung alas B,
dibe ri sumbat karet I untuk menahan pipa C secara verlikal. Tempatkan UJung
akhir bawah C rata dengan sumbat karet I. Tempatkan kertas raksa(ll) bromida,
G, antara lljung pipa asah C dan 0 sesaat scbelull1 digllnakan, dan kencangkan C
dan 0 dengan klern J.

Alat B Gunakan alai sepeni yang lertera pada gambar 2

1 1:':00>

l セ セBᄋェ@
,
L
セ[Z@

(lUI

Gambar 2
Dimensi dalarn mm
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 227-

A. Labu generator (kapasitas hingga bagian pundak lebih kurang 70 mL)


B. Pipa keluar
C. Pipa kaca (diameter dalam 5,6 mm; ujung bag ian yang dimasukkan dalam
tabung penjerap 0 yang diameternya berkurang menjadi I mm).
D. Tabung penjerap (diameter dalam 10 mm)
E. Lubang kecil
F. Wol kaca (Iebih kurang 0,2 g)
G. Tanda 5 mL
H dan I. Sumbat karet
1. Tanda 40 mL

Tempatkan wol kaca F dalam pipa keluar B hingga setinggi lebih kurang 30 mm,
basahi wol kaca merata dengan campuran volume sama larutan timba! asetat LP
dan air, dan lakukan penghisapan lemah pada ujung akhir rendah untuk
menghilangkan kelebihan larutan. Masukkan pipa ke bagian tengah sumbat karet
H, dan hubungkan pipa dengan labu generator A sehingga lubang kecil E dalam
ujung bawah B sedikit lebih rendah. Pada ujung atas B, hubungkan sumbat karet
I untuk menahan pipa C secara vertikal. Tempatkan ujung akhir bawah C rata
dengan sumbat karet I.

Larutan uji Jika tidak dinyatakan lain dalam monografi, lakukan sebagai
berikut:
Cara J Timbang sejumlah zat seperti yang tertera pada monografi, tambahkan
5 mL air, larutkan, jika perlu dengan pemanasan, dan gunakan sebagai Lamtan
uji.
Cara JJ Timbang sejumlah zat seperti yang tertera pada monografi, tambahkan
5 mL air, dan J mL asam sulfat P kecuali pada asam anorganik. Tambahkan 10
mL asam sulfat P, pindahkan ke dalam gelas piala kecil, dan uapkan campuran
di atas tangas air hingga be bas dari asam sulfat, dan volume berkurang hingga
lebih kurang 2 mL. Encerkan dengan air hingga 5 mL dan gunakan sebagai
Lamtan uji.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 228 -

Cora IIJ T imbang scjumlah zat sepert i yang tcnera pada monografi, dan
tempalkan dahlm krus p lat ina, kuarsa atau porselin. Tambahkan 10 mL larutan
magnesium nitrot P-eml/ol P ( I dalam 50), nya lakan elanol hingga tcrhakar,
pijarkan. Jika masih ada bahan yang lerarangkan pada mClode ini , basahi dengan
sejumlah kee il asam nifrat P, dan pijarkan. Selelah dingi n, tambal\kan 3 mL
asam klorida P, hangalkan di alas langas air unruk me larutkan residu, dan
gunakan sebagai Lamlan uji.

Pengujiall lika tidak dinyatakan lain dalam monografi , lakukan sebagai herikut:
i. A laI A Siapkan warna pembanding pada saat sa rna. Masukkan Larnlan IIji ke
dahlm labu generator A, dan jika perlu, cuci wadah dengan sejumlah keei l air.
Tambahkan J telesjingga mel;1 LP, netralkan de ngan (llIIonio LP, alllonia P atau
mom klorida encer LP, tambahkan 5 mL cnceran asam kiorida P ( J dalam 2)
dan 5 mL kaliulII iodida LP, dan biarkan selama 2· 3 men it . Tambahkan 5 mL
larulan limah(fl) klorid(l LP, dan biarkan pada suh u rua ng seJama 10 mcnit.
Tambahkan ai r hingga 40 mL, kemudian 2 g zink be/x u ar.fen P. segera disumbal
llt:ngan kaTet H, rangkaikan 13 , C, G dan D dengan labu generator A, cel upkan
Jabu generator A hingga pundak dalam air yang dipertahanlcan suhunya pada
25°, biarkan selama I jam, dan amat i segera warna kertas raksa( lI) bromida:
warna kenas tidak lebih pekat dari warna pembanding.
Lamlan warna pembanding Pipet 2 mL Ltmllan bakll arsen scpert i yang
lertera pada Lamlan baku <.49> ke dalam lab u generator A. Tambahkan 5 mL
eneeran (lsam klorida P ( I dalam 2) da n 5 mL kalium iodida LP, dan biarkan
selama 2·3 men it. Tambahkan 5 mL limah(l1) klorida as(lm LP, biarkan pada
suhu ruang se lama J 0 menir, dan lakukan seperti Ji atas. Wama yang d ihasilkan
sesuai dengan 2 セエァ@ arsen(II1) oksida (As 20) .
ii_ AlaI B Siapkan wama pemband ing puda saat sarna. Masu kkan Lanllan llji
ke dalam labu generator A, dan lakuk"an sepeni pada Alai A, dan biarkan selama
10 menit . Kemudian tambahkan ai r hingga 40 mt, tamhahkan 2 g arsen bebas
tink P, segera hubungkan sumbal karel H, rangka i 13 dan C dengan bolol
generator A. Pindahkan 5 mL Ca iran penjerap arsen pada pipa penjerap D,
KODEK5 K05METIKA INDONESIA

- 230-

B. Pipa kaca (diameter dalam: lebih kurang 6,5 mm)


C dan D. Pipa kaca (diameter dalam sambllngan kedua pipa lebih kurang 6,5
rnm; diameter luar lebih kurang 18 rnrn; lingkaran dalam dan lingkaran luar pada
kedua sambungan pipa konsenh·is)
E. Surnbat karet
F Penyernpitan pipa kaca B untuk menahan wol kaca.
G. Pipa karet
H. Klem
I. Tanda 40 mL

Tempatkan wol kaca seteballebih kurang 30 mm dari penycmpitan di dalam pipa


kaca 8, basahkan wol kaca merata dengan campuran volume sama air dan timbal
aselat untuk Penetapan arsen Alai C LP, dan lakukan penghisapan lemah pada
uJung bawah untllk mcnghilangkan kelebihan larutan dan wol kaca dan dinding
pipa. Segera sebelum alat digunakan, letakkan ki:rtas raksa(JI) bromida unluk
Penetapan Arsen Alai Cantara ujllng pipa kaca C dan 0, dan kencangkan kedua
pipa dengan klem II.

Pengujian Lamlan uji .lika tidak dinyatakan lain dalam monografi, maslikkan
sejumlah Larulan IIji seperti yang tertera pada rnonografi kc dalam labu
generator A, netralkan dengan amonia P atau amonia LP, tambahkan 5 mL
cnceran asam klorida P (I dalam 2) dan 5 mL kalium iodida LP, dan diamkan
selama 2-3 mcnil. Kcmudian tambahkan 5 mL larutan timah(/l) klO/·ida LP un/uk
Penelapan Arsen Alat C, dan diarnkan selarna 10 mcnit. Encerkan dcngan air
hingga 40 mL, tambahkan 2 g zink bebas arsen P, dan segera sumbat dengan
karet E, sambungkan pipa kaca B, C dan 0 pada labu generator A. Celupkan
labu generator A hingga pundak labu dalam air pada suhu RUセL@ dan diamkan
selama I jam.

Penglljian Larulan pembanding .lika tidak dinyatakan lain dalam monografi,


pipet 2 mL Lamlan baku arsen seperti yang tertera pad a Larnlan baku <49>,
lakukan cara yang sama sepcrti tcrtcra pada Pengujian larulan uji Jika mllngkin
KOOEKS KOSM ETIKA IN DO NESIA

- 231·

pada saat yang sarna. Segera setelah proscd uf sclcsai, band ingbn kedua wama
kCl1as raksa( ll) bromida, hinda ri cahaya matahari langsung. Wama yang
dipcrolch pada Larutan uji tida k lebih pekal dan Larutan pembcmding.

COI(Jtan; Gunakan pereaksi da lam uji ini dan da lam penyiapan larutan uj i yang
tidak memberi warna alau sedikit herwarna dalam penetapan blangko.

TITIK DIDIH DAN JARAK DESTILASI <8>

Penct<lpan lilik didih zat caif dan jumlah cairan yang lerdeSldasi pad a suhu
lerlenru, dilakukan dengan salah satu dari Me/ode I, N ・ セO Oッ、 ・@ 2 ala u Me/ode 3.
Sebagai lil ik didih, suhu pada saat 5 letes awa l destilal di letapk an scbaga i batas
Icrcndah dan su hu pad a bagian akhi r cairan menguap dari dasa r labu dinyatakan
sebagai batas atas.
Jarak destilasi, jika tidak di.nyatakan lain dalam monografi, dilelapkan dengan
Illcngukur volume deslilal dalam rentang suhu Icnent u.

Metode I.
Alai sepcrti yang lertcra pada gambar I.

,
•i
-1
r
I .

Gambar J
Dime nsi dalam mOl
TemlOmeter A. Gunakan lennomcter No. 1 alau No.2 jika suhu ya ng d ilclapkan
lidak lebih {lnggi dari 20(P, dan NO.3 j ika suhu 2000 ata u lebih.
KOOEKS KOSMETIKA IN DONESIA

·232·

Termomcler pembantu 13. Gunakan termometer No.1, letakkan pencadang


raksu di Icngah garis raksa bagian yang tidak terlindung dari lemlomeler 1\.
Prosed/lr Masukkan 2S mL zal ke dalam labu destilasi, tambahkan dua alau
liga butir ham didih, dan masukkan temlomeler 1\ sehingga ujung alas
pencadang raksa berada d i lengah pipa deslilasi. Letakkan labu destilasi di atas
lembar asbestos dalam posisi tegak dan hubungkan pi pa destilasi dengan
pendingin. Panaskan Jahu destiJasi, jika lidak din yatakan lain dalam monografi,
kecepalan dest j(as i 4-5 mL per meni! untuk lat cair yang suhu deslilasinya tidak
lebih linggi dari 200 0 dan pada kecepatan 3·4 mL per menit untuk zal ca ir yang
stlhu deslilasinya 200 0 alau Icbih. Untuk koreksi suhu yang ditctupkan pada garis
raksa dalam bagtan yang tampak dari lermometer dan tekanan harometrik,
gunakan mmu s berikut
Koreksi suhu penelapan pada garis raksa da lam bagian yang tampak dari
termometer:

T/ =" 1+ 0,0001 S (t - I,)N

T/ : suhu terkorcksi pada garis raksa dalam bagian yang tampak dan termomeler
I : suhu yang d ilelapkan
t/ ; suhu pada lermomeler pemhantu
N: pcmbacaan garis raksu dalam bagian yang lampak dari termomeler d ihitung
dad ujung atas sumbal
Koreksi tekanan harometrik .

T = T/ + 0.00092 (9,8 - P)(273 + T,)

T ; suhu terkoreksi
P: tekanan harometer pada saa! pengukuran (!cPa)

Mt'lode 2
Menggunakan alaI sarna seperti lertcra pada Metode I , Gunakan labu dest ilasi
200 mL, dengan diameler dalarn bagian Ichcr 18·24 mm, dan pipa destilasi
KOOEIlS KOSMElIKA INDONESIA

·233 -

de ngan d iameter da lam 5-6 mm. Termometer dan termometer pembantu:


gunaka n seperti yang tertera pada Me/ode 1.
Prosedur: Ukur 100 mL zal menggunakan gelas ukur dengan pembag ian ska la I
m L, ukur suhu zat dan mas ukka n ke dalam labu destilasi. Gunakan gelas ukur ini
sebaga i penamplmg dest ilat lanpa d ihilangkan ca iran ya ng me lekal, dan laku kan
destilasi seperti yang tertera pada Me/ode J. Baea volume destl lat pada suhu
destilat sa ma dengan suhu zat uji . Untuk za t cai r yang mulai terdesti lasi di bawah
60 0 , za t sebelumnya diding inkan an tara 10" dan IS o, dan uk'ur volume.
Hubungkan ada ptor ke pendingi n, dan masukkan ujung adap tor ke dalam sum bat
gelas ukur penampung . Buat lubang keei! untuk ke1uarnya uda ra. Selama
dest ilas i, dingilJka n gelas ukur pcnampung dengan es hingga 25 nun da ri alas.

M etode 3
Gunakan alat seperti gambar yang tertera pada gambar 2 hingga 6.


1\
.NL N
. J
_セ@

B J
D
A
125

Gambar 2
Dimensi dalam mm
KOOEKS KOSMETIKA INDONESIA

·23.:1 ·

..,
-,
,--,-,
,- ,- -. セ@
M I

:1
;,..,

,,
b
セ@

-
Lセ@

.J
c ;::'''
'g
iM M セNiHI@

..lD,'. -1-2 セ@
- 6.'
lh 2
Gamba. "

C,amba r 6

Gambar 3 hingga 6: Oimensi dalam nun

A. Labu destilasi 200 mL (gambar 3)


B. Pipa fraksinasi dengan ketebalan lebih kurang 1 nun, (gambar 4)
C. Adaptor (gambar 5)
O. Kondensor (gambar 6)
E. Gelas ukm, dengan pembagian skala I mL
F. Kaki liga
G. Pembakar
H. Temlometer
r. Termorneter pembantu, sarna seperti pacta Metode I. Tempatkan garis raksa
pada bagian yang lampak dari termomeler H
J. Sumba! gabus alall sambungan asah.
KOD{KS KOSMETIKA INDONESIA

·235·

Gunakan alat gelas, yang telah dikeringkan, Masukkan ujung adaptor D pada
Gombar 1 menempel pada bagian dalam gelas ukur E. Masukkan batu d ld ih ke

dalam labu desti lasi A. Pertahankan hangal labu destil asi dan pipa fraksinasi 8
(kecuali pipa deslilasi) dengan seral asbes, wol kaca, dan sebaga inya.
Prosedllr Lakukan dengan cara yang sa rna seperli lertera pada Mefode 2. Atur

pemanasan hingga deslilasi mulai lebi h kLtrang 10 menil sele lah pcma nasan labu
deslilasi dan ianjulkan dengan kecepalan destilasi 3-4 mL per meni !.

UJI BAT AS KLORIDA <9>

Uji batas klorida ada lah metode IIji unruk ba tas jumlah klorida yang
diperbolehkan di dalam zat. Seeam IImum. batlls d inyatakan sebaga i persenlase
(%) klorida (sebagai CI).
Prosedur Ji ka tidak dinyatakan lain dalam monografi, ma suk.k:an sejumlah zal
seperti yang tertera dalam masing-masing monografi ke dalam tabung Nessler,
larutka n dalam 30 mL air, lambaltkan 6 mL asom nifrof encer P dan air hingga
50 mL, dan gunakan sebagai inrufan lI}i. Oi samping itu mllsuk.k:a n sej umlah
volume asam klorida 0,01 M seperti tertera pada Illonograli ke dalam tabung
Nessler lain, lambahkan 6 mL asam nitrof encer P sebaga i Lomfon pembanding.
Ji ka Lamlan lI} i tidak jcmih, sari ng kedua lamtan pada kondisi セュ。 N@

Tambahkan I mL perak nilrOI LP pada masing-masing lannan, kocok, da n


biarkan selama 5 menil hindarkan dari eahaya malahari langsung, Amati kedua
tabung Nessler seeam vertikal atau horisontal dengan latar belakang warna
hitam: kekemhan Larulan uji tidak lebih pekat dari Lanllall pembonding.
[Cola lon Daraln lI}i ini gunakan per eaksi dan air bebas klorida.j

TlTlK PE:\IGKAB UTA N < 10>

Penetapan Titik pengkabutan, ji ka tldak d inyalakan la in da lam monografi,


lalru kan scperli melode bcrikul.
KOOEKS KOSM ETI KA INDONESIA

·236 ·

Alat
Gtlnakan alat sebagai beriku t

Diameter da l3m

セ M M M i jo Mセ@

Dimensi dalam mm

A lakel udara (tabung kaca atau logam d<lsa r rata, dengan diameter da lam 9,5-
12,5 rrun lebih besar dari diameter luar dOTi wadah 7,al uj i)
B. Wadah 2a l uji (tabling kaea dasar rata)
C. Lempeng bllndar (dari gablls dengan ketebalan 6 rom, denga n diameter sesuai
dengan dinding bagian dalam jakel lIdara).
D. Ci ne!n gasket (dari gablls atau bahan lain yang sesuai dengan keteba lan 5
mm, de nga n li ngkar dalam mene mpel pada d inding Itlar wadah za! uji, dan
lingkar luar tidak menempet pacta dind ing bag inn dalam Ja ket uctarn)
KODEKS kOS MfTiKA INDONES IA

- 237 -

E. Tangas pendin gi n (dari kaca alaI! dari bahan la in ya ng cocok)


F. Termomeler Ullluk lili k lumer rendah
G . Ten no meter untu k tilik lumer relldah alau lingg;

Prosedur Keringkan zal uji dengan penambahan natrium SIl/fOi anhidrot P,


sa ring, dan panaska n hingga 120". T uangka n ke da lam wadah B hingga
kelinggian 5 [- 57 mm di alas dasar. Masli kkan termomeler F d i lengah wadah B
hingga pencadang raksa menempel pada dasar wada h B. Pertahankan sllhll lat uji
dengan hali - hati tida k kurang dari 14" di 。 エ 。 セ@ tili k pengkahu tan yang di harapkan.
:vIasu kka n wada h B da lam j aket udara A yang me rniliki iempcng bundar C pada
hagian dasar yang suhllnya dipertahankall pad a 0_3° dengon campllran pe rnbe ku
da lam tangas pelldingin E. Atur volume campuran pernheku, se hingga ja ke!
udara A menonjo l ti dak lebih dari 25 mm dari C31llplJran pembeku di dalam
tangas pendingin E.
Pada sel iap penurunan s uh u zat dengan 1°, kcluarkan wadall B dengan cepal dan
hall -hal i, lanpa menga nggu zal uj i. Ke mud ian amal i pengkabulan, da n
kemba li kan wadah B ke dalam jaket udara A . Prosedu r ini hart.s selesai dalam
waktu 3 dClik.
Jika lidak terbentuk pengkablltan kelika suho ditumnkan sampai tOO, pindah.kan
wadah B ke da la m ja ke! udara A dalam langas pending ll! kedua yang
diperta hankan pada slIhll _ 17° hingga - 15°. Jib tidak terben tuk pe ngkablltan
keti ka suhll diturunbn hingga _ 7 0 , pindahkan wadah 0 ke dalam jake! udara A
dalam langas pendingin ke tiga dengan slIhll _35 0 hingga M SセL@ dan lanj lllkan
penelapan.
Baca lit ik pengkabutan sepel1i yang dilunjuk.lmn pada termometer F ketika
terj adi "edikit pengkabutan pada dasar wadah D.

TIT I K BEK U < II >

T ilik bekll, jika lidak d inyalakan lain da lam monografi, adalah suhu ya ng
d iukur dengan metode berilmt.
KOOEKS KO$M(lIKA. INOONESI.A

- 238 -

Alai
Gunakan alat sepert; gambar berikut

c; ,

Dimcnsi dalam nun

A. Jakel udara dan kaca (tabung diea! dengan minyak sili kon pada kedua sis;
d ind in& untuk mCllcegah pengkabutan).
0. Wadah zat uj; (tllbung kaca , dan dieat dengan minyak sil ikon unluk mcncegah
pengkahulan, kecuali bagian dinding tempa! zat uji. Masukkan ke dalam
Jakel udara A dan cralbn dengan sumba! gabus)
C. Garis pcnanda
D. T angas terhuat da ri kaca
E. Pengaduk tcrhuat daTI kaca (d iameter 3 mm, denga n uj ung bawah
d ibengkokkan menj adi lingkaran diameter luar [cbih kurang 18 nun)
F. Te rmumctcr No.4; NO . 5 atau No .6.
G. TcmlOrnelcr No.!.
KOOEKS KOSMHl KA INOONESIA

·239·

H. T ermometer pembantu gunakan termometer No. 1, pencadang raksa


d iletakkan anmra permukaan atas zat dan garis gradasi pembacaan termometer F
(ti tik beku).

Prosedur Masukkan zat uji ke dalam wadah B hingga garis batas C. Jib zat
uji adalah padatan, Ie/ehbn pada suhu tida k lebih 20 c di alaS liti k bek u yang
diha ra pkan, dan pindahkan ke B. lsi tangas kaca D dengan suhu air 5° di bawah
titi k beku yang diharapkan . Untuk zal yang berupa ca iran pada suhu mang, isi
tangas D dengan air pada suhu 10_15° di bawah litik behl yang diharapkan.
Pasang teonometer F. termometer pernbantu H dan pengaduk kaca E pada wadah
B. Ma sukkan wadah B ke dalam jaket udara A. Sete lah pendinginan zat lebih
kurang 5° di atas titik bcku yang diharapkan, ge rakkan SCCa ra ven ikal pengaduk
E pada kecepatan 20 kah per men it, dan baea suhu seliaI' 30 dctik . Ketika terjadl
pembekuan, hentikan pengadukan. eata t suhu (lC) lerrnorneler F jika pada ernpat
ka li pembaeaan, perbed aa n tidak lebih dari 0,2°, d an pada saa! yang sarna eatat
suhu (f "') pada termorneter pembantu H. Hirung suhu pembekuan 1'" dengan
persamaan berikut, dan rerata suhu beku diterapkan sehagai tilik be ku . Jika
terj ad i pendinginan yang tcrlalu eepat, gosok dinding dalam B denga n E untuk
memieu pembekuan danjika pembekuan sudah mulai, hcnlikan pengadukan dan
baea suhu seliap 10 detik. Jika suhl1 stabi l sela rna I menil, ealal sllhll (> dan I"

dari F dan H secara berturut-mrut. Hitu ng titi k be!." 1'" de ngan persamaan
berikut:
1'" == 1 + 0,00015 (t - I )(1- I ' )

(' Pembacaan tcrmometer F pada pcrmukaan atas zat uji saat I" dibaca. Jika
tidak ada ska la, f · '0 harus diperkirakan dengan ekstrapolasi.

TlTRASI ELEKTROMF:TRI < 12>

T itrasi elektromelri adalah sa lah salu metode untuk melakukan anal isis
l...-uanlilal if yang litik akh ir titrnsi dari sinyal elcktrik menggambarkan perubahan
KODEKS MOSMETIKA IN DONESIA

· 240 ·

mendadak ya ng d isebabkan o leh ada atau tidak adanya akti'litas titran atau
senyawa yang dit itrasi dalam sekitar titik kesetaraan dalam setiap metode seperti
tltrasi asa m-basa, litrasi o ksidasi-reduksi, titrasi kompleksasi atau ti trasi
pengendapan.
Titrasi potensiometn adalah metode yang me netallkan m ik akhir reaks; titrasi
dengan mengukur perbedaan potens ial (kekuatan elektromotif) antara dua
elektrode: elektrode indikator yang berubah terganrung pads perubahan da lam
kfldar komponen kimia yang terli ba t dalam reaksi ti trasi, tetapi elektrode
pembanding selalu tetap tidak terpengaruh perubahan ini. T itik akhir titrasi
diperoleh dari nilai maksimum AE! AV : perbandingan penlbahan potensial (AE)
pada perbedaan volume titran (AV), atau dari nil ai perbedaan potellsial pada titik
kesetaraan.
Titrasi amperometri adalah metode yang menetapkan ! menunjukkan arus
listrik dari indikator selama titrasi sampai tilik akhir t;trasi. Titrasi amperometri
diklasifi kasika n menjadi dua melode: ampero metri polarisasi '1 oltase tetap dan
amperometri potensial telap. Kecua h d inyatakan lain, uj i harus d ilakukan dengan
metode amperomc tr; polarisasi voltase !elap, titi k akhir lilrasi d iperoleh dengan
mengukur ;nlensilas arus lislrik yang berubah selama litrasi selelah '1ohasem ikro
lerpa::;a ng antara dua clcktrode yang sarna.

Titras; Potcnsiometri
AIm Alat lerdir; dari elektrode indikator dAIl e1ektrodc pembandlllg,
potensiQmeter unhlk pengukuran perbedaan potens ia1 antara kedua eleklrode alau
pH meter yang sesuai, buret untuk pcnambahan !eles demi teles lanltan
'1olumetrik, gc las piala yang bedsi zat lIji dan pengadllk yang dapat mengaduk
sccara perlahan larutan di dalam gelas piala. Dapat digunakan alll! titrasi
olomatis bersa ma peralatan dan bagian -bagiannya, atau sistem pemroses dala.
Jib tidak dinyatakan lain, dalam metode in;, c1ek!rode kalomel jenuh alau
e!ektrode perak-perak klorida sebagai elektrode pembanding. Eleklrode indikator
yung d igunakan dapat dihhat pada label. Elektrodc pembanding dan ind ikator
dapat d iganti dengan elektrode kombinasi . Jika :itrasi potensiomelri dilakukan
dengan penguk uran pH, pH meter hams d ialur menurut Penefopan pH <3 7>.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 243-

dengan air, gunakan voltase konstan an tara dua elektrode untuk pengukuran yang
diperkenankan dengan menggunakan alat voltase, dan titrasi larutan uji dengan
larutan volumetrik. Celupkan ujung buret ke dalam larutan uji, tambahkan tetes
demi tetes sejumlah 0, I mL atau kurang dari 0, I mL titran dekat titik akhir, dan
ukur perubahan arus listrik pada saat terse but. Gambarkan hubungan antara nilai
yang diperoleh pada sumbu vertikal kertas grafik sesuai dengan penambahan
volume (mL) larutan volumetrik pada sumbu horisontal , dan gambarkan kurva
titrasi , dan tetapkan titik loncatan arus pad a kurva titrasi sebagai titik akhir.
Alat titrasi otomatik dilengkapi dengan sistem pemroses data.
Jika oksigen atau karbon dioksida dalam udara dapat menyebabkan gangguan,
lakukan titrasi dalam aliran nitrogen atau gas inert lain dengan menggunakan
gelas piala yang dilengkapi dengan tutup. Jika kemungkinan cahaya
mengakibatkan perubahan, gunakan wadah yang tidak tembus cahaya.
Kecuali dinyatakan lain, titik akhir titrasi ditetapkan dengan salah satu dari
metode berikut:
I. Metode gambar Secara umum, ditetapkan titik loncatan kurva titrasi sebagai
titik akhir.
2. Pengukuran titik akhir otomatis Titik akhir diperoleh dengan menggunakan
aJat titrasi otomatis bersama dengan sistem pemroses data.

BILANGAN ESTER <13>

Bilangan ester adalah jumlah miligram kaJium hidroksida (KOH) yang


diperlukan untuk menyabunkan ester dalam 1 g zat uji.
Prosedur
Metode 1. Kecuali dinyatakan lain, tetapkan perbedaan antara biJangan
penyabunan dan bilangan asam yang telah ditetapkan, sebagai Bilangan Ester.
Metode 2. Timbang saksama sejumlah zat uji seperti yang tertera daJam masing-
masing monografi, masukkan ke daJam labu Erlenmeyer 200 mL, tambahkan lO
mL etano! P dan 3 tetesfenolftalein LP, dan netraJkan dengan kalium hidroksida
KODEKS KOSMETIKP. IN OONE SI,Q,

·24 4 ·

0,1 M Tambahkan 25,0 mL kalium hidroksida-etanol 0,5 M. dan reflu ks di mas


langas air selama I jam. D inginkan, dan titrasi kelebl han kalium hidroksida
dengan osam klorido 0,5 M LV dengan indikalor 1 ml . fcl1olftaleill LP. La kukan
penelapan blangko dengan earn sarna.

(c; -bl ... :I. C'51


Di langan ester Xセ「ッ H@ all[ uii (gl

a 3dalah vo lume (dalam mL) asam klorida 0,5 M yang dipcrlukan unluk
penetapan hlangko; b adalah volume (dal alll mL) asam klerido 0,5 M yang
diperlukan untuk titrasi zat llJI.

l'JI BATAS FLUOR < 14>

Uji Balas Fl uor adalah uji balas unluk fluOr yang terdapal dalarn lal uji. Balas
yang diperbolehkan unlttk fluor (F) d inyata kan dalam pcrscn.
Alai
Gunakun pera lala n seperti yang terterll pada ga moar
";

1 l? F

'- ,'" セ@
G ,

."
A

Dimensi da tam mm
A. t.abu deSlitasi, kapasitas tebih kurang 300 mL
KOOEKS KOSMETI KA. INOONESIA.

- 245-

B. Generator uap, kapasitas lebih kurang 1000 mL


C. Kondensor
O. Penarnpung. kapasitas lebih kurang 200 mL
E. Lubang masuk unruk uap (diameler bagian dalam: lebill kurang 8 nun)
F. Selang ka rel dengan klem
G. Te rmOmeter

Prosedur
l. Lanlfan uji Ti mbang saksama sejurnlah zat uji setara denga n 100-3 00 セァ@

fluor. pindah.kan ke da lam labu destilasi A dengan 20 -30 mL ai r, tambahkan


8- 12 batu didih, 50 mL asam sulfa! encer P dan tidak kurang seJumla h
perak(ll) sulfa/ P yang selara dengan jumlah ion fluorida yang lerdapal
dalam zat UJI, dan campuf. Hubungkan lubang masuk unruk uap E,
sebel umnya dibersihkan dengan uap, isi pcnampung 0 dellgan lebih kurang
20 mL ai r, celupkan uj ung bawah pending in C ke da lam air. Panaskan labu
desl ilasi A, lump pipa kare t F dengan Idem, pada saat suhu larutao mencapa i
130°, lewatkan uap dari generatOr uap B, atur dellgan memanaskan lamtan
hiogga s uhu 140 ± 5°. Pada saal volume destilat mCflcapai 170- 180 mL,
henlikan deslilasi, dan pindahkan deslilal ke dalam labu tenfilkur 200-mL,
cllei penampung D dengan sed ik it air, kumpulkan cuciafl deflgan des tilat,
lambahkan air f>a mpai landa, dan gunaka n sebagai Lamtan I/)i.
2. Penelapan kadar Pipet 20 mL masing-masing Laru/an /lji dall Lamlan
bakufiuor ke dalarn dua labu tenlukur 50-mL yang tcrpisah, masing-masing
tUlllbahkan 1 mI , alizarin komplek.son LP untuk r;ji Balas Fluor; 1 mL
{an/anum nitra! LP; 5 mL dapar nsam aselat-natrium asem/ pH 5,2; 20 mL
aselOn P dan air sampai tanda. Campm, diamkan se lama I jam , ukur se rapan
pada 620 nrn. Buat Lannan b{allgko de ngan menggunakan 20 mL air dalam
lahu tentukur 50-ml , dan lakukan cara yang sarna scperli Lam/an uji.

A X :1:0
Jumlah fluo r (F) '" ..ux 1I(1&(;f
. . Jcr J.: " .g
I (6)

A : Serapan Lanl/an lI)i


A.s: Sera pan Lamlan Baku Fluor
MODEMS KOSMETIKA INDONESIA

· 246·

KRO_\1ATOG RAfl GAS < 15>

KromalOgrafi Gas adalah ュセエッ、・@ ー・ョァセュ「。@ campuran gas melalui kolom


yang terbuat dari fase d iam yang sesuai; menggunakan gas pembawa sebagai
fase gerak, dan d iap likasikan untuk memisahkan zat dari komponennya. Metode
ini dapat diaplikasikan pada zat uji benlpa gas, cai ran menguap a13u padalan, dan
d igunakan unl1l1 identifi kasi , uji kcmumian al!1u penetapan senyawa, dan
sebagainya.
Mclode yang menggunakan penjerap padat scbaga i fase diam disebut
kromatografl gas-pad at, dan melode lainnya, yaitu menggunakan fase diam caif
membaeam atau menyalut fase pendukung atau dinding inert dari pipa kapiler,
disebul kromatografl gas-caif.

Alai
Umun\flya, alai lerdirl pengukur Jaju aliT gas pembawa (now meter), lempat
pc:nyuntikan zat uj i (injcktor), kolom dalam termoSlal, deleklor dan perekam.

Prosedur
Kecual i dinyatakan lain, lakukan metodc berikul. Setelah di lakukan
pengaluran alai, atur ko lom, deleklor, suhu dan laj u alir gas pembawa pada
kOlldisi seperti yang tertera pada masing-masing monografi . Suntikkan sejumlah
vol ume I3I'utan Z3I uji arau larutan baku seperTi yang tertera pada masing-masing
monografi mcnggunakan mikro syringe lUltuk kromatografi gas, pemisahan
komponen dideteksi oleh deh:ktor, dan dapalkan kromatogram yang digambar
oleh perekam.
Posisi puncak komponcn pada kromatograll1 dinyatakan sebagai wakru retensi
(waknl antara penytJntikan larutan zat uji hingga puncak maksimum) alau da lam
volume retensi (waktu retensi x laju alir gas). dan angka ini adaJah khas unluk
scnyawa di bawah kondisi tctap. Oleh karena ilU, identifikasi komponen zat llji
ditunju kkan dengan angka lfl1. Selanjutnya, penetapan komponen zal uji
diJakukan dengan mengukur area puncak atau linggt puncak kompone n pads
kromalogram. Umumnya. penelapan diJalrnkan dengan mClode scbagai beri kuI:
KOOEKS KOSMETIKA IN DO NESIA

- 247-

Metod e 1 Mefode Baku Infernal Buat seri larutan baku dengan kadar seperti
yang tenera pada masing-masi ng monografi. pada masing-masing larutan
tambahkan baku internal ke mud ian suntikkan sej umlah volume masing-masing
larufan. Dari kromalogram yang diperoleh, buat kurva kalibrasi, gambarkan
hubungan perbandi ngan area punea k atau linggi pU llea k baku pembanding
terhadap area puneak alau tinggi puneak balcu interna l pada skala vertikal ,
terhadap seju mlah kadar bal..."1l pada skala horizontal.
Ke mudian siapkan larulan zal uji dengan eara seperti yang tertern pada masing-
masing monografi. Selanjutnya adalah perlu untuk menambahkan sejumlah sama
baku internal da lam lamtan baku ke dalam lanllan lal ltii. Dari kromatogram
yang diperoleh dengan prosedlll" pada kondisi yang sarna pada waktu pembuatan
kurva kalibrasi, hitung perbandingan area puneak atau linggi puneak Za ! uji
lcrhadap balcu internal, dan hilung kada r zat uji pada kurva ka librasi . lJnruk baku
internal, gunakan senyawa yang stab il yang puneaknya rnendekat i puneak zat IIJ i.
Metode 2 Mefode Kurva Kofibrasi Mllllak Aual sed larutan baku, dan

sunlikkan sej umla h volume larulan . Dari k.romafOgrom yang di perole h, buat
kurva kalibrasi, gambarkan area puneak atau tinggi puneak larutan balcu pada
skala hori70ntal. Kemudian, buat larman uji dengan cara sallla seperti yang
tenera pada masi ng-masing monografi . Bual kromatogram dc ngan kondisi yang
sa ma pada pembualan kurva kalibrasi. dan baca kadar 2,11 uji pada kurva
ka librasi. Dalam metode ini, seluruh prosedur harus dilakukan di bawah kond isi
yang sarna.
M etode 3 Metode Persenfase Area Menetapkun jumlah urea sel iaI' area
puneak pad a kromalogram sebagai 100, da n hi rung bagian komponen dari
perbandingan area puncak dari liap kompo ncn pada jum lah area . Walaupu n
dcmikian, perlu untuk mengkoreksi area puneak da ri liap kompo nen lerganrullg
pada sensit ifitas deteklOr, untuk mendapatka n hasi l penetapan yan g saksama.

M etocl e penguku ra n puneak Umumnya, d ilakukan dengan mctode berikut :


I. M e/ode finggi fJuneak tTkur jarak antara puncak dan til ik perpo tongan yang

d iperoleh dengan menarik garis tegak lurus terhadap garis dasar dan garis
yang menghubungkan kedua sisi li lik infleksi di bawa h akhir puneak.
KOOEKS KOSMETIKA INO ONESIA

·248 -

2. Melode area puncak


L Melode lebar pada selengah linggi Kalikan lebar punca k pada sClcngah
linggi dengan linggi puncak.
u. Planimelri Ukur area menggunakan Planimeler.

UJ I HATAS L.OGAM HE RAT <16>

Uji Balas Loga m Beral adalah UJI balas Jumla h legam bera l yang terdapat
sebaga i eemaran dalam bahan-baflan kosmetik. Yang lermasuk logam bera!
adalah logam yang dengan penambahan nalrium sulfida LP dalam suasana asam
warna bertambah gelap. Hatas jumlah loga m beral dinyatakan da lam isti lah
bagian per sejula (bpj) timbal (Pb).
Metode I Keeuali dinyatakan lain, masukkan sejum lah Lan/Ian i!ii seperti
yang ャ・イオセ。@ pada masi ng-masing monografi ke dalam labung Nessler, dan
larutkan dalam air secukupnya llingga 40 mL. T Ambahkan 2 mL asam asela!
encer LP dan air hingga 50 mL, dan gunakan sebagai Lanllan !lji. Masukkan
Lon/Ian Baku Timbal da lam j umlah sepcrt i yang tenera rada masing-masing
monografi ke dalam labung Nessler lai n, lambahkan 2 ml. asam aselal encer LP
dan air hingga 50 mL, dan gunakan sebaga i Larulan pemballding. Pada tabling
Nessler, tambahkan masing-masing I letes nOlrilJm slllfida LP, eampur, dan
diamkan selama 5 menit. Amali larutan dalam tabung Nessler seeara vertikal
alau horisontal dengan lalar beJakang putih untuk membandingkan wama.
Lamlan uji tidak lebill berwama dari pada Laml(1n pembanding.
Melode 2 Kecua li dinyatakan lain, masuk.kan sejumlah 7:a! uji scpcrti yang
tertera pada masing-masing monografi dalam knts k\larSa alall porselin, ditulliP
longgar, dan arangkan dengan pemanasan perlahan. Dinginkan, tambahkan 2 mL
(lS(lm nilml P dan 5 letes (lsam sulfal P, panaskan hali -hati hingga asap pUlih
hi lang, dan pijarkan an tara 450 dan 500°. Setelah dingin, lambahkan 2 mL asnm
klorida P, uapkan hingga kering d i alas tangas air, basahkan residu dengan 3
leles asam klorida P, lambahkan J0 mL air panas, dan hangalkan selama 2
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 249-

meni!. Tambahkan I !e!esJenolJialein LP, dan la mhahkan amonio LP tetes demi


leles hingga tcrjadi warna merah pucat. Tambahkan 2 mL asam al·elal encer Lf',
jika perlu saring, cuci dengan 10 mL air. pindahkan filtrat dan cuc ian ke dalam
tabung Nessler, tambahkan air hingga 50 mL, dan gunakan sebagai Larnlan IIji.
Buat Lanllan pemballding sebaga i berikut: 2 rnL asam IIIlrat P, 5 tetes asam
NセiOヲ。エ@ P dan 2 mL asam klorida P, uapkan di alas langas air, lIapkan hingga
kc ring di alas langas pasi r, dan basahkan resid u dengan ) tetes D.mm klorida P.
Lakukan sama seper!i Lorulan l{Ii, dan !ambahkan Lorulan baku limbo! dalam
jumlah seperti yang tertera pada masing-masing monogra fi dan air hingga 50
mL.
Pada masing-masing Lamlan uji dan Lamlan pembanding tambahkan I tetes
nalrium suljida LP, campur, dan diamkan se lama 5 menit. Arnati iamta n dalam
tabung Nessler seeara vertikal alau hori sontal dcngan latar belakang puli h untuk
membandingkan wama larulan. Lanllall uji tidak lehih herwarna dari Lamlan
pembt11lding.
Metode 3 Keellal i dinyatakan la in, mas ukkan sejumlah zat uj l sepeni yang
lerlera pada masing-masing monografi ke dalam kros kuarsa alau porselin.
Awalnya panaskan perlahan dan hati-hati, kemudian pijarkan. Dingi nkan,
tambahkan I mL air raja Lf', uap ka n hingga ke ring di alaS langas air, basahkan
rcsidu dengan ) leles asam klorida P, tambahka n JO mL a ir panas, dan
hangatkan selama 2 meni!. Tambahkan I leles jenolftalein LP, kemudian
tambahkan amonia LP tetes demi teles hi ngga wama laOitan mer-ah pucat.
Tambahkan 2 mL asam m·efal eneer LP, saring jib perlu, cuei dengan 10 mL
air, pindahkan filtrat dan cucian ke daJam tabung Ness ler, tambahkan air hingga
50 mL , dan gunakan sebagai Lamlan uji.
Buat Lamlan pembanding sebagai berikut: Uapkan 1 mL air raja P di atas
tangas air hingga kering, lakukan dengan eara yang sarna scperti ーセャ 「オ。エョ@

lamtan uji dan lambah kan sejumlah lanrtan baku {i mbal scpeni yang tertera pada
masing-rnasing monografi dan tambahkan air hingga 50 mL.
Pada masing-masi ng Lamlan uji dan Lanl/an pembanding tambah,kan I tetes
fWlrium suljida LP, campur, dan diamk:an se lama 5 menit. Ama ll lamlan dalam
KOOEKS Km M ETIKA IN DO NES IA

tabLUlg Nessler secara vertikal atau horisontal dengan latar belakang putih untuk
memband ingkan wama larutan. Lantlan u)i tidak lebih berwama dari Lantlan
Pembanding.
Melod e 4 Kec uali dinyatakan lain, masuk.kan U lntlan u)i yang disiapka n
dengan cara seperli yang tertera pada masing-masing monografi ke dal am tabung
Nessler. Di samping ilU, masukkan sejumlah Larutan baku limbal sepent yang
tertera rad a mas ing-mas ing monografi pada tabung Nessler lain, lambahkan 2
mL llS(lln asefaf encer LP dan air hingga SO mL, dan gunakan sebaga i Larulan
pembanding.
Pada masing-masing Lam/an u)i dan Lam/an pembanding tamba hkan I letes
nalrium su/jida LP, campur, dan di amkan se lama 5 meni!. Arnati lanlta n dalam
tabung Nessler secara vertika l alau horisonlal dengan latar be lakang puti h untuk
rnembandi ngkall wama larulan. Lamlan u)i tidak lebih berwama dari Lamlan
Pembllnding.

BILANGAN HIOROKs rL <17>

Bilangan hidro ksil adalah j umlah miligram ka lium hid roksida (KOH) yang
d iperl ukan unluk menetrnlkan asam asetat yang bereaksi dengan gugus hidroksil.
jika 1 g 7.at uj i d iaselilasi dengan prosedur benkut.
prosedur Kecuali d inyatakan lain, timbang saksama lebih kurang I g 7.at uji,
masuk kan ke dalam labu alas bul at berleher panjang, dan tambahkan 5,0 mL
ase/af anhidral-piridin LP. Panaskall di dalam tangas minyak pada suhu alllara
95- 100 c selama I jam untuk menye mplU"nakan asetilasi di bawah pend ingin
udara yang d ihubungkan de ngan Jeher labu dengan sambungan asah. Di ngillkan,
tarnbahkan I mL air dari Jubang atas pendingin udara, call1pur saksa ma, dan
panaskan dalam tangas minyak selama 10 men it. Dingillkan, cuci senyawa yang
menempel dari pcndingin udara dan lener !abu dc ngan 5 mL eWnol P nelral , dall
lilrasi kalillm hidroksida-etanol 0,5 M dengan indikalor 1 mL fenolfialein LP.
La kukanpenelapan blangko dengan cara sa rna.
KOOEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 2S1-

. . (.a -IlW x 5.6, 11


Bilangan HldrokSll - IV XC

a: volume kalium hidroksida-etanol 0,5 M dalam mL yang diperlukan untuk


titrasi penetapan blangko
h: volume kalium hidroksida-etanol 0,5 M dalam mL yang diperlukan untuk
titrasi penelapan zal uji
c: bilangan asam

N: molaritas kalium hidroksida-etanol


W: hobot za! uJi da lam gram

SPEKTROFOTDMETRJ lNfRAM ERAH <18>

Spek"trofolometri inframerah adalah metode pengukuran yang luas, pada


berhagai hilangan gelombang, serapan radiasi inframerah jika mela lui lapisan
senyawa . Dala m kurva menggambarkan spektra inframerah. menunjukkan unit
bilangan ge lombang sebagai absis dan unit transmitan atau serapan sebagai
ordinal. Spektru m inframerah khas unluk ュ。ウ ゥ ョァMュ。Nセゥ@ stroktur kimia
senyawa. Oleh karena illl, memllngk.inkan untuk mengidentifikasi alau
menelapkan senyawa dengan mengukuf serapan pada berbagai bilangan
ge lombang.

Instrumen dan pengaturan


Te rsedia bcberapa model spcklTofolometer inframerah cahaya ganda.
Pengukuran spektra harus menggunakan instrumen yang sebelumnya telah
diatur sesuai panduan penggunaan inslTumen tersebut. Terulama, penyimpangan
dari linieritas pcrsen Iransmilan (20 - 80 %) tidak lebih dari I %; simpangan
baku transmitan pada dua kali pengukuran tidak lebih dari ± 0,5 %. Simpangan
baku hilangan gelo mbang tidak lcbi h dari ± 5 e m·1 pada sckitar 3000 em-l dan
1 l
tldak lebih dari :i ! em· pada sekitar 1000 em· . Skala bilangan gelombang
KODEKS KOSMETIKA IND ONESIA

· 252 '

biasanya dikalibrasi menggunakan pita serapan 3060 em' l, 1601 enl l, 1029 em'
1, 907 em' l dan sebaga inya dari fi lm po listiren,

I)ellyia pltn zat uji


Penyiapan 231 uj i untuk pengukuran lergantung pada sa lah saru melode berikut:
sebagia n besar transmitan pita serapan dalam rentang 20 hingga 80 %, Hablur
natrium klorida, kalium bromida atau talium bromida-iodida, dan sebagainya ,
dapat digunakan sebagai lemp eng optik,
Me/o(/e 1, Cukrum kulium bromida, Se rbukkan 1-2 mg zat uji padat da lam
mortar aga t, ge rus eepat dengan j 00-200 mg kaliwn bromida unlllk
speklrojolomelri inframerah P, hind arkan dari kelembaban, dan cetak dengan
tekanan 49 .000-98.000 kPa menjadi ca kl'am de nga n tekanan tid ak lebih dari 0,65
kPa selama 5-8 mellit. Ukur cakram yang d iperoleh.
Me/ode 2, Larutan, Destilasi larutan uji, yang dibuat seperti yang tertera pada
masi ng-masing mo nografi , dalam sel telap untuk cairan, dan leta kkan dalam
eahaya zat uji. Tempatkan pelarut sama dalam sel lelap keteba lan sama.
Ke tebalan sel tetap biasanya 0, 1 mm atau 0,5 mm.
Me/ode 3. Pas/a Gerus sejumlah keeil zat uji padal dengan parafin ea ir hi ngga
membentuk paSla, Te mpatkan pasta d i antara 2 lcmpeng optik, hindari adanya
gelemhung udara, dan ukur.
M elode 4. Film cair Pengukuran d ilakukan menggunakan 1-2 letes eairan zal
uji sebagai lapisan tipis fi lm yang d iletakkan d i 3n tara 2 lempeng op tik. Jika pita
strapan 231 u.il lemah, tempatkan ring kertas aluminum atau lai!\l1ya, anlara 2
lempeng optik untuk mempertebal lapisan ca iro
Me/o(/e 5. Film Pengukuran dilakukan dengan lapisan ti pis seperti itu atau
seperti lap isan tipis yang dibuat dengan cara seperli yang lertera pada masing-
mas ing monografi.
Metode 6. Sump/illg gas Masukkan zat \Jji gas ke dalam sel gas, yang
scbelumnya dikoso ngkan, di bawah tekanan .c::eperti yang terlera pada masing-
masing monogra fi , dan lakukan pe ngukuran, Gunakan se l gas ya ng memi liki
lintasan 5 alau 10 em; "e] dengan lintasan lebih dari I III da pat digunakan,
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

· 253 ·

BI LMGAN iodャ j セ T@ <19>

Bllangan lodum adalahjllmlah gram locillm (I), yang me nyatakan sesuai jumlah
iocium, ya ng bcrcaksi dengan 100 g zal uji, jika ditcrapkan di bawah kondisi
bcriku t:

Proscdur Keeua li dinyatakan lain, timbang saksama zat lIji seperti yang
ICreantum pada Tabe! terhadap bilangan iodum, dalam tabung bea keei l dan
tempatkan tabling dal am Jabu iodum 500 mL. Larutkan dala m 10 mL sik!oheksan
P. Jika zat uji sukar larul, tambahkan seeukupn ya sikloheksall P. Kemudian
tambahkan 25,0 mL iodillm monok!orida L?, dan kocok da lam labu berSlimbal.
Dia mkan pada suhll antara 20 0 dan 30 0 , lindungi dari ca haya, sa mbil kadang
d ikoeok unluk waklll reaksi dalam Tabe l s(:suai bilangan iedum dan zal Uj L
Tambahkan 20 m L kalium iodida P ( 1 dalam )0) dan 100 mL air, koeok, dan
titrasi iodum yang dibebaskan dengan nalriunl liosu!fal 0,1 M LV mcnggunakan
I mL indikalor ka",; LP. Lakukan penelapan blangko dengan eara sa rna.

オZM ャB セ G@ l 1nc
Bilangan iodum =

a: Vol ume da lam mL natrium liosu lfat 0,1 M untuk penelapan blangko.

b: Volume dalam mL natriwn liOSlilfal 0,1 M untuk titrasi :laluj i.


W , Sobot zat lIJI da lam gram

To be l
XゥャNョセ N d@ l odum 8DbOl ... 1 lI) i (,) WaklU r uk,; (me"i!)

Tidak ld,ilo d." 3 ) -) )0


) - 10 .1 ,0-1.5 )0
10-jO 1.5 - 0,6 )0
10 - S0 0,6 _ 0,4 )0
0,4 - 0,2
SO - 100
100 - 150 0,20 - 0.12 "
'"
ISO-ZOO O.IS - O,IO
'"
T;.w. k\U1lnll da" 200 0,12-0.10
'"
KODEKS KOSMETIK A I NOONE SIA

·254·

llJ I BATAS BES I <20:>

Uji Balas Bes! adalah mclOde uji unluk batas j umlah besi ya ng masih
diperbolehkan berada dalam zat uj i. Balas dm ya takan sebagai bobol per sej uta
(bpj) besi ( Fe).
Prosedur Kecullii dinyalakan la in, ambil Lamtan llji (A) seperti yang tc rtera
pada masing-masing monografi, tambahkan 5 mL asam nitrol encer P dan air
hingga 45 mL, dan retapkan sebagai Lanltan lI}i (8) . Oi samping itu, ambi l
sej umlah Lamtan baku besi seperti yang tertera pada monografi, tambahkan
lan.ltan ya ng disiapkan dcngan metode sarna sepen i Lar!llon uji (A) kecuali
penambahan zat uji , tambahkan 5 mL a5am nitrot encer LP dan air hingga 45
m! ., dan gunakan sebagai Lamtan pembanding. Tambahkan 5 mL amonilim
lios;anal LP pada Lanltan /Iii (8) dan Lanltan pembanding, kocok. Diamkan
selama 5 menir, dan bandillgkall warna dua tarutan: Lamlan lI}i (R) tidak lebih
berwama dari Lanltan pembanding.

V.II BATAS TIMBAL <2 1:>

Vji Balas Timbal ada lah melode uji untuk batas Jumlah limbal ya ng masih
diperboleh kan yang berada dalam zat uji. Batas dinyatakan sebagai bobol per
scjuta (b pj) timbal ( Pb).
Prosed ur Kecuali dinyatakan lain, ambi l sejumlah volume Lamlan u)i sepeni
yang tcrtera pada masing-masing monografi, tambahkan 2 mL amonillm silral
untllk uji bCllos timbo! LP dan 2 letes merah metif LP, kemudian tambahkan
lanlta n amnnia P hingga terjadi warna kuning. Tambahkan 10 mL natrium Sllfjil
IInlllk lI}i balas timbo! LP dan 10 mL kalium sian ida LP, kocak, dan panaskan di
alas langas air sela ma 10- 15 menit. Dinginkan, pindahkan ke dalam corOllg pisah
setelah penambahan 1,5 mL amonia P, tambahkan 10,0 mL ditizon-benzen LP,
kocok kuat selama I men it, dan buang \apisan air. Tambahkan 40 mL kalillm
sianida encer LP, kocok ruat selama 30 detik dan pisahkan lapisan ben7ell . Vkur
KOO£KS KOS METIK A INOONU IA

·255·

serapan dalam sel 10-mm pada panjang gelombang 520 nm menggunakan


bemell P sebagai blangko. Buat kwva baku menggunakan Larllfan boku timbol
lin/uk me/ode di/izon seperti tertera pad!! Lonaan bakll <49> yang diperl!!kukan
dengan cara sarna, dan hitungjumlah timbal (Pb).
Calaton
(I) Dalam lI)i ini dan dalam penyiapan Laro/an u)i. gllnakan pereaksi yang
lidak. 0/01/ sufit menghasilkan warna dalam pellelapan blangko,
(2). Jika zat uji adalah gamm besi, gunakan 10 mL amonium sitrat lin/ilk Uji
Balas Timbal LP, 20 mL nalrium sulfit untllk Uji BOlo,\' Timbo! LP dan 20 mL
Kalillm sianido LP,

GAS CA I R <22>

I. Robol Jellis
Penguk uran bobol jenis d ilakukan menggunakall hidromeler yang sesua i dengan
si linder tekanan_
Tempalk!!n zat uj i daJam silinder tekanan yang d ilengkapi dengan hidromeler.
yang sebelumnya le1ah dibersihkan dengan elano l alau eter. Aduk zat uji dengan
hali-hati, dan kelika hidrometer mulai berhenti pada suhu tertentu, baca gravilas
spesifik (boboljen is) pad a pinggir alas dad mcniskus.

Alai
Gunakan alai sepert; tertera pada gambar 1
Pasang s ilinder lekanan kaea A yang transparl1n, セゥ ャゥ ョ、 」 イ@ pe lindu ng plastik B
menggunakan pengemas 1 untuk mcnahan kalup masuk C dan kalup kcluar D.
Letakkan hidrometer F dan termometer G de ngan papan pegas untuk menahan
termometcr pada A dan, gunakan I, alur pada penutup atas tempat melekat blup
uap keluar E. dan lUtup semua katup.
セo{IekU@ K05METIKA INDONE SIA

· 256 ·

Gambar 1
A. Si linder kaca bertekanan (dengan ke tebalan yang rata); d iameter: tidak kurang
dari 40 mm; ketcbalan: !cbih kurang 10 mm; panjang leb ih kura ng 4 50 mm.
B. Sili nder plastik transparan (sebagai pelind\lng sili nder kaca bcrtekanan)
terdapat cdah d i atas dan bawah dari silinder pel mdung un tu k. mengeluarkan
tekanan uap.
C. Katup rnasuk
O. Karup keluar
E. Katup uap keluar
F. Hidrorneter (Hidrometer No.4 alau No.5 unruk. hld rok.arbOll tert1uorinasi, dan
l!Iltuk gas petroleum yang dicairkan gunakan flidronlel er untuk gas petroleum
cai r)
G . TcrmOlllcler unmk gas mudah mengalir (tidak di pcrluka n ji ka mcnggtmakan
KOO EKS KOSMETIKA I NDO NESIA

- 257-

hidro meler un ruk gas petroleum cair)


H. Papa n pegas untu k menahan tcrmometer
f. Pcngemas (poli mer kloroprena)
J. Penguku r lekanan

Proscdur
Kccuali d inyatakan lain da la m monografi, gunakiln ala I sepert i pada gambar
dellgan spesiGkasi hidrometcr dalam monografi. Hubungkan ka tup wadah zat ujl
dan katup masuk C dc ngall pipa illduksi zat uji, buka kcdua ka t up, dan alirkan
sejumlah za t uj i. Tutu p kedua kllOIP, paslika n tidak ada kcboco ra n. Bilka kaolp
keluar D, dan gant i udara dalam sili nder lekana n kaca A dengan lIap zat uji .
Uapkan hali-hat i tcrhadap zat uji ca if yang tertinggal, dan tutup katu p keluar D.
Ruka karup wadah zat uji dan katup masuk C, kecuali d inyatakan lain, pindahkan
za t uji hingga hidromeler F lerap ung, lutup kcdua kalu p. Tempalkan ala I dalam
tangas suhu 20 ± 0,5", sesekali ambil hldrometer F dan goyangka n denga n hati-
hati. Ulangi pfosedur ini hingga Icrmometcr unluk gas mudah mengal ir G alau
tennometer dari hidromcler untllk gas petro leum ca ir dalam F menunj ukka n 20 :i
0,5°. Jika termometer G atau termometer dari hidromcter un tuk gas petroleum
caiT dalam F memmjukkan 20 ± 0.5° dan hidromcler F menjadi berhcnli, baca
bobot jenis zal uji pada pcrmukaan at.., s meniskus.
Catalun
i. Penefapan hams dilakukan pada fekanan lidak lebih dari 10 kglcm 2.
2. Jika W I ujl mudah lerbakar (gas pelro/eliln cair) dialirkan. lakukan
secara hafi-hati hindarkan dan percikan api.
3. Hindarkan dari guncangan dan ca/Jaya malahari langsllng /(ef ika
mengallrkan wt tlJI ke dalam alaI.

Id entifika si
i. M etode nyala Halida Metooc nya la ha l ida adalah uji unmk menga mati
pembahan warna nyala api dcngan rcaksi nyala (eu halogen) unluk senyawa
orglmi k terhalogenisasi yang menguap.
Ala t Umumllya, guna kan alat seperli yang te rtera pada gambar 2.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 258-

Prosedur Buka penutup dasar H, isi metano] daJam sjJinder bahan bakur A,
basahi sumbu C, dan tutup penutup dasar ROan isi metano] dalam pemanas
D hingga li3 - 2/3 volume dalam pemanas D, dan nyalakan_ Buka pegangan
pengatur ka h lp E saal sebelum metano] dalam pemanas D habis terbakar,
nyalakan rada campuran gas Llap meta no] dalam silinder bahan bakar A dan
udara dari pipa penghisap F, dan hahn pada tempat debt cine in G nyaia
tembaga_ Hali-hati jika nyala api membesar, tempatkan pipa penghisap F
debt pada uap zat uji, dan amati perubahan warna nyala.
ii. Titik didih Titik didih adalah uji untuk mengukur suhLl ketika zat cair
mulai mendidih.

Prosedur Kecuali dinyatakan lain dalarn monografi, pindahkan 50 mL zat


uji ke dalarn geJas piala 100 mL, sisipkan termorneter untuk gas mudah rnengalir,
dan ukur suhujika zat uji rnulai mendidih;jika perlu panaskan hati-hati.

G--H

c--
A--H
B

Gambar 2
Dimensi dalam nml
KOOEKS KOSMETIKA INOONESIA

- 259·

A. Silinder hahan hakar


B. Silinder penahan
C. Sumbu
D. Pemanas
E. Pegangan pengatur katup
F. Pipa penghisap (bagian akhir dihubungkan dengan pipa vinil)
G. Cincin nyala tembaga
H. Penutup dasar (dalam tipe ulir, pad a bagian tengah dasar)
Luhang penyemprot
J. Penuhlp nya\a api

Penetapan asam
Penetapan asam adalah uji untuk mengukur kandungan asam dalam zat uji
sebagai asam klorida (HCI) sete lah asarn dalam zat uji dilarutkan dalam air dan
dititrasi dengan larutan natrium hidroksida.

Prosedur
Metode 1 Kecuali dinyatakan lain, rnasukkan 100 g zat U.lI ke dalam corong
pisah yang berisi 100 mL air suhu di hawah 20°, dan kocok hali -hati . Kadang-
kadang bub tutup secara hali-hali, dan buang lIap untuk mencegah kelebihan
tekanan uap di dalam corong. Selelah pengocokan larutan, pisahkan lapi san air
(ekstrak I). Ekstraksi lagi tiga kati tiap kali dengan 100 mL air slIhll di hawah
20". Kumpu lkan ekslrak 1 dan ekstrak kedua, tamhahkan 3 tetesfenolflalein J.P,
dan titrasi dengan nalrium hidroksida 0,01 M hingga warna merah bertahan
selarna 30 detik. Lakukan penetapan bJangko dengan cara sarna menggunakan
carnpuran ekstrak ketiga dan keempat sehagai larlltan blangko.

lumlah (%) asam (Hel) == (t:l- b) X 0,000;1 65 X 100


jumh.h (,(I zat \Jji

a:Volume(mL) natrium hidroksida 0,00 I M yang diperlukan untuk titrasi zat uji.
b:Volume(mL) natrium hidroksida 0,001 M yang diperlukan untuk titrasi
blangko.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 260-

"":""""" 100
r/----c-,- " "

GambaI' 3 Gambar 4
Dimcnsi dalam mm

Metode 2 Tambahkan masing-masing 100 mL air dalam cmpat pcnjerap seperti


pada gambar 3, dan hubungkan secara seri dengan selang karet. Hubungkan
penjerap pertama dengan labu Erlenmeyer bersumbat kaca (gambar 4). Kecuali
dinyatakan lain, masukkan 100 g zat uji dalam labu Erlenmeyer bersumbat kaca
langsung dari fase cair zat u]i dari dalam wadah yang didinginkan di bawan -
50°, atau dengan mendinginkan pipa induksi zat uji di bawah - 50 0 , dan biarkan
menguap pada suhu mango Setelah zat UJI habis menguap, kumpulkan larutan air
dalam penjerap pertama dan kedua, dan gunakan lamtan ini sebagai Lam/an IIji
Cuci labu Erlenmeyer bersumbat bea dengan 10 mL air bebas karbon dioksida
1', dan kumpulkan air cucian dengan Lamlal1 lIji, tambahkan 10 mL air bebas
karbon dioksida 1', dan gunakan lam tan ini sebagai Lam/an blangko. Lakukan
Larulan IIji dan Lam/an b/angko menurut },;/e/ode J, dan ukur kandungan aS3m
(HC!) dalam zat U]I.

Residu tidak menguap


Uji untuk residu tidak menguap adalah metode pengukuran bobot atau voltuTIC
dari residu senyawa dengan titik didih tinggi, yang diuapbn pada suhu mang
KODEKS KDSMETIKA IN DONESIA

·161 ·

aUlU d t alas langas air.


Prosedur
Mel()de I Kecllali d inyatakan lain, scjum lah 7.a l uji scperli yang lertcra pada
masing-masi ng monografi dalam hCnluk ca ir, masukkan kc da lam cawan
pcnguap, langsung dari wadah zal uji yang d id ingmkan d i bawah _50° alau
mengglmakan plpa induksi yang didinginkan pada suhu di bawah _50° . Uapkan
7at uji pad a suhu ruang. Keringkan rcsid u pad a suhu anlara 105° dan 110°
seJama waktu yang di tctapkan seperti lertera pada masing-masing monografi,
diamkan dingin dalam desikalor (di alas siNko gel P), dan limhang .

.."

Gambar 5
Dimensi dalam mm

Me/ode 2 Keeuali dinyalakan lain, masukkan [00 mL 731 uji dalam bentuk zat
eair ke dalam pipa pellguapall, seperti Icrlera pada gambar 5, celupkan dalam
tallgas pendingi n di bawah - 40°, langsung dari waelah 7.at uji yang elid inginkan
eli bawa h - 50" atau melalui pi pa induksi yang el id illginkan di bawah - 50°.
KOO EKS KOSME1'IKA INOO NES IA

· 2&2 ·

Uapkan zal uji seeara bertahap pada suhu mangoSelc1ah penguapan, cuei dinding
datum pipa penguapan dcngan S mL Iriklorofrij1l1oroeton P. Cetupkan datam
tangas air anlara 70D dan 80° hingga garis ska la 1 mL pada pips penguapan, dan
hangatkan selama 30 mellit. Ganti residu pengu!lpan 'riklvrolrifluoroelon P
da lam pipa penguapan de ngan udara, ul.:1Jr volume residu dengan garis skala pipa
penguapan, dan tetapkan j umlah (datam % volume) residu yang lidak menguap.
M e/ode 3 Kecuali dinyatakan lain, masuk.kan 100 tnL zat uji datam bentuk zat

cair pad a pipa penguapan yang digunakan da lam Me/ode 2. Ce)upkan pipa
penguap3n dalam tangas air an tara 50° dan 80°, dan \.Iapkan seeara bertahap
dengan penghangatan. Lakukan seperti m セャオ、・@ 2, mulai dengan "$eteJah
pcnguapan, cuci dindi ng dalam .

Penetapan kad ar air


Kecuali dinyatakan lain, penelapan kadar air adalah mctode untuk penetapan
kand ungan air di dalam zal uji dala m pemcnu han dengan Penelap<ln Kadar Air,
mengguoakan labu lilrasi da n peogambil zal uj i bcrtckanan.

Alai
BiasanYd, gunakan alai seperl i tertera pada gumbar 6

Gambar 6
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 263-

A. Labu titrasi
8. Pengamh il zal uji bertekanan
C. Jarum inj eksi
D. Sumbat logam
E. Buret
F. Sambungan listrik
G. Keran luaran uap

Prosedur
Masukkan 100 mL melanolllnlllk melode Karl Fisher lltau campurlln volume
sama melanol unluk melode Karl Fisher dan elilen glikol P ke dalam labll titrasi
A kering, dan l:all1bahkan Karl Fischer LP hingga ti ti k akhir. Kenmli dinyatakan

Jain, masukkan 50- 100 g zat uji ke dalam pengambiJ zat uji bertekanan B, dan
timbang. (IIubungkan B dan wadah zat lUi dengan plpa mduksl, gan ti lldara
dalall1 B dan pipa induk si dengan uap 7:at uji, dan pindahkan:rut uji dari keadaan
Lat calf dengan hati-hati) . Hubungkan jarum mjeksi C pada lIJung akhir B,
masukkan C ke dalam dasar bag ian A melalui sumbat logam D, buka sedikit han
B pengaduk larul:an dalam A, tamha hkan zat lUi ll1e1aJui kran luaran ua p G
de ngan kecepatan 0,3-0,5 L per meni!, hati-hati terhadap kebocoran G.
Kemudian lepaskan B dan C, timhang jumlah B sebagai bobol zat uji. Segera,
titrasi dengan Karl Fischer LP hingga titik akhir.

Volume Karl fゥセ「 イ@ LP yMI!; d iperlukMI (mL 1


Air (H 20 ) =
bobll'l Lセエ@
.
UJI サセ ク@ t eo
セ@ x r

f fak tor kesetaraan Karl Fischer LP (H 20 mglmL)

Penelapan kadar
Lakukan pene!apan menurut },felode 3 dalam Kromalografi gas <1 5>.
Hittmg area ll1asing-ll1asing pUllcak komponen dari kromatogram dengan metode
lebar setengah tinggi
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 264-

Prosedur
Metode I Kecuali dinyatakan lain, maSlikkan I-S mL zat uji dalam bentuk gas
dari zat uji fase cair melalui flowmeter gas atau siring un tuk kromatografi gas.
Lakukan Kromalografl gas <JS>. Ukur masmg-maslng area puncak komponen,
kecuali udara. Tetapkan komponen propana, isohutana dan hutana sesuai urutan
waktu retens!. Hitung Jumlah (dalam %) petroleum gas yang dicairkan dengan
rumus .

Jumlah (%) gas petroleum yang dicairkan

A: i\rea puncak
S: Amplifikasi perhandingan kcpckaan dan masing-masing komponen
f F aktor koreksi
P: Propana, IB: Isobutana, B: Butana.
u: Komponen lam

Kondisi operasional kromawgrafi ァ。セZ@

1. Detektor penghantar panas (kepekaan I mY atau 2 mY)


Kolom: Kolom 3-6 mm diameter dalam dan panjang 3-8 m berisi tanah silika
un/uk kroma/ografi gas P dengan ukuran partikel 149-S40 ,lim yang diimpregnasi
dengan di-n-butilmaleat 10-3S %.
Suhu kolom: Sulm an tara 0 _ SO°
Gas pembawa: hidrogen P atau helium l', dengan Jaju alir antara S mT. dan 100
mL per menit.
2. Detektor penghantar panas (kepekaan 1 mY atau 2mY)
Kolom. Kolom 3-6 rmn diameter dalam dan panjang 3-8 m henSI lanah silika
rmtuk kromu/ografi gus P dengan ukman partikel 149-S40 セュ@ yang diimpregnasi
dengan diok tilftalat IS-30 %.
Suhu kolom: Suhu antara 0 _ soc.
KOOEKS KOSMETIKA IN DON( SIA

·265·

Gas pembawa. hidrogen P atau helium P, dengan laju alir antara 10 OIL dan JOO
mL ptr menit.

Faktor koreksi:
Gunakan faktor kon:ksi berikut:

Gas pembawa
Hidrokarbon
Helium Hidrogen
Elana 1,72 1,55
Propana 1,3 1 1,1 9

Isobutana 1,04 1.03


Butana J,OO 1,00
Isopentana 0,85 0,90
Pentana 0,8 1 0,84
L セM
Metode 2 Kecuali d inyatakan lain, masuk.k:an 1·5 mL :lal uji dalam benlUk gas
dari zat ILj i fa se cair melalui flowmeter gas atau siring untuk kromalognlfi gas.
(Pada Irildoromonof1uoromelan, 0,0 I • 0,02 mL za t uji d imasukkan melal ui
mikrosiring untuk kromatografi gas). Lakukan Kromologrofi gas <15>. Ukur
masing·masing area puncak komponen, kecuali udara. Telapkan komponen
propana, isobulana dan butana sesuai ul1.Ilan wa ktu retensi. Hitungjumlah (da lam
%) petroleum gas yang dicairkan denga n mmus :

lumlah (%) komponen utama dalam zat uj i

aB。Lセ@ : Area puncak komponen utama m dan komponen lain a, b• .


S"" Sa,S" r erband ingan amplifikasi kepekaan dari komponen utama m
dengan komponen lain a, b, ......
MODEM5 MOSMETIMA INDONESIA

- 266 -

Kond isi operasional kromatografi gas:


I . Delektor penghantar panas (kepekaan 1 mV atau 2 m V)
Kolo m: Kolom 3-6 mm d iameter dala m dan panjang 3-8 m berisi fOllah siliko
till/uk Icromarografl gas P dengan uku ran partikel 149-540 Ilm ya ng dii mpregnasi
dengan n-oktadekana 20-30 %.
Suhu ko le m: Suhu antara 20 dan 80°.
Gas pembawa: hidrogen P atau helium P. dengan laiu alir antara 30 mL dan 60
mL per meni!.

2. Detektor penghantar panas (kepekaan I mV atau 2mV)


Ke lom: Ko lam 6 mm diameter daJam dan pa njang 3-8 m bensi lanah s ilika
un/Ilk kromalogra/i gas P dengan ukuran partike l 149-540 pm yang diimpregnasi
dengan dioktil seba kat 20-30 %.
Suhu kolom: Suhu antara 20 dan 80 0
Gas pembawa: hidrogen P atau helium P, dengan Jaju ali r antara untara 30 mL
dan 60 mL per menit

KROMATOGRAFI C A JR <23>

Kromatografi cair adalah melOde pemisahan unt\.Jk pemisa hall da n ana lisa
camp ura n yang 、ゥャセ・ォウ[。ョ@ ke dalam kolom yang berisi fase diam yang sesua;
unruk ksomatografi cai ro Fase gera k d ialirkan melalui kolom dengan teka nan
yang dinasilkall olen sistcm pompa atau a lat lain, untuk mcmisahkan komponen
tersebut dengan rncnggunakan perbeduan kapasitas retensi terhadap fase diam.
Metode ini dapa! diaplikasikan rada larulan zat uji atau ca iran, dan di gunakan
unnlk identi fi kasi, llJi kemumian da n penetapan kadar.
Campuran di inj cksi kan ke dalam kolom, didisrribusikan antara Ca se gcrak dan
fa se diam dcngan perbandingan khas (k) untuk masing-masing kOl11poncn.

k= Jumhb セ ョスG Bョ@ d tJun fue 、ゥセ@


Ju.mi 'lh "'''Po''''' dtl.u " fue PNk

Perbandingan (k) adalah fa ktor d istribusi massa (k) dan lain-lai n dalam
KOD£KS KOSMeTlKA IN OONESIA

·268 ·

R - Z(tRl- tRt.'
S - 1,,70 (WJu ... IV".)

IR" IlU : Waktu relensi dua senyawa d igunakan "ntuk penelapan fa kior resolusi
pada 111 1 < flU

Wbl • Wh,2 : Lebar puncak pada selengah tinggi masing-masing tinggi puncak.
Walaupun, unil sama diaplikasikan 'RI, fRl dan W hl> W h1 ·

Derajat ikutan puncak pada kromatogram didefini sikan sebagai fakior ikutan (1)
dengan persamaan berikut. Fakto r ikutan adalah ditulis dalam masing-masing
monografi, jika perlu.

11'0.05 : Lebar puncak yang diukur pada tilik 1120 linggi puncak dari garis dasar
puncak.
J: Jarak dari puncak sampai tepi ulama puneak, diulcur pada titik 1120 linggi
puncak .

Identifikasl dan Lji Kc mnrnian


Identifikasi komponen zat uji dilakukan setdah konfirmasi waktu retensi zat uji
dengan pe mbanding, atan wakttl relens! dan lebar puncak zat uji setelah
dicampur dengan pembanding.
Uji kemurnian zal uji biasanya dilakukan mengglillakan larutan baku dengan
kadar sesuai cemaran dalam zat uji, alatl dengan menggunakan metode
persentase area puncak. Perbandingan isomer zat uji dihitung dengan
menggunakan metode persentase area puncak.

Metode pcrsentase area puncak


Jumlah area puncak dari semua komponen yang diperoleh padll kromatogram
dinyatakan sebagai 100. Hitung perbandlllgan masing-masing komponen dengan
membandingkan area puncak masing-masi ng komponen terhadap jumlah semua
area puncak. Lakukan koreksi pada area puncak sesuai kepekaan masing-masing
cemaran dalam zal uji.
KOOEKS KOSM ETIKA INDONESIA

·21>9 ·

Penetapan kadar d ilakukan dengan menggunakan linggi puneak atau area


puneak. Biasanya digunakan melode baku internal, JJ ka bak u internal yang sesua i
lidak tcrsedia, gunakan melode kurva kalibrasi ITIlil lak.

Mctodc 1 Mefode baku internal Dalam metode baku internal, pilih senyawa
Siabil sebagai baku inlemal yang mcnuoju.kkao waklu retensi dekat terhadap
senyawa zat uji dan puneak lerpisah sempuma dari seluru h puneak lai n. Pada
salu seri larutan baku pembanding seperti yang terlera pada masing -masing
monograll, tambahkan sejumlah tertentu baku internal. Su nlikkan sejumlah
vo lume lerlent1l mas ing-masing larutan baku pe mbanding. Rekam kromatogram,
hilung perbandingan area plUleak alau tinggi puneak baku pembanding terhadap
area puneak atau linggi puneak baku interna l. Sual kurva kalibrasi yang
menggambarkan hubullgan antara perbandingan area sebaga i ordinal dan kadar
baku pemband ing atau perbandingan j umlah baku pembanding terhadap baku
internal pada absis. Kurva kalibrasi biasanya d iperoleh sebagai ga ris lurus
mclalui lili k no!' Ke mudian, bllal larulan uji mengand ullg baku internal da lam
j um lah sa ma seperti dalam larulan baku pe mband ing un tuk kUlva ka librasi
menurut me!ode yang terlera pada masi ng-masing monograli, lakukan
kromatogra fi eair dengan kondisi yang sama scperti pada pembualan ku rva
kali brasi, hillin g perbandingan area puneak ata u !inggi puneak senyawa zat uji
terhadap baku internal, dan baca jumlah senyawa za t uji menggunakan kurva
baku.
Pada masi ng-masing monografi, umumnya dlbuat satu larutan baku pembanding
dengan kadar da lam rentang linter kurva kalibrasi dan larulan uji dengall kadar
mendekali larulan bak u pcmbandlilg. Tetapkan jlll1llah senya wa za l uji dalam
sejumlah volume zat UJI ya ng tertera pada masing-masing Illonografi dengan
kOlldisi k.roillatografi eair yang sama.

M(,lode 2 Metode kurva kalibrasi mutlak Bua! salU seTi bnllan baku
pcmband ing, dan suntikkan sejumlah \·olume terlentu masing -masing larutan
baku pemballding. Dari kromalogram yang diperoleh, buat kurva kalibrasi yang
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 270-

menggambarkan hubungan tinggi puncak atau area plU1cak pada ordinat terhadap
jumlah baku pembanding pada absis. Kurva kalibrasi biasanya diperoleh sebagai
garis lurus melalui titik DOl. Buat larutan uj i sesuai metode seperti tertera pada
masing-masing monografi. Lakukan kromatografi dengan kondisi yang sama
seperti pada pembuatan kurva kalibrasi , ukur tinggi puncak atau area puncak
senyawa zat uji, dan baca jumlah senyawa zat uji menggunakan kurva kalibrasi.
Pada masing-masing monografi, umumnya dibuat satu larutan baku pembanding
dengan kadar dalam rentang linier kurva kalibrasi dan larutan uji dengan kadar
mendekati larutan baku pembanding. Tetapkan jumlah senyawa zat uji dalam
sejumlah volume zat uji yang tertera pad a masing-masing monografi dengan
kondisi kromatografi cair yang sama.
Di dalam metode ini, setiap prosedur untuk penetapan harus dilakukan pada
kondisi tetap. Jika perlu, hitung simpangan baku relatif (koefisien variasi) untuk
memastikan keberulangan dengan mengukur masing-masing puncak pada
kromatogram yang diperoleh setelah beberapa kali penyuntikkan larutan baku
pembanding daJam jumlah yang sama.

Metode pengukuran puncak


Umumnya, proses dengan metode berikut.
Metode pengukuran tinggi puncak
(i). Metode tinggi puncak. Ukur jarak antara ujung puncak dan titik perpotongan
yang diperoleh dengan menarik garis tegaklurus dari ujung puncak ke garis
dasar.
(ii). Metode tinggi puncak otomatis. Ukur sinyal dari detektor sebagai tinggi
puncak menggunakan sistem pemroses data.

Metode pengukuran area puncak


(i) . Metode lebar pada setengah tinggi. Kalikan lebar pad a setengah tinggi
dengan tinggi puncak.
(ii). Metode integrasi otomatik. Ukur sinyal dari detektor sebagai area puncak
dengan menggunakan sistem pemroses data.
セoes@ MOSMHIKA INDONESIA

·271·

Catata n Gunakan baku pembanding, baku imerna l, pereaksi dan pelamt tanpa
puncak yang dapat mengganggu penetapan.
Kondisi operasiona l tertera pada masing-masing monografi, diameter dalam dan
panjang kolom, ukuran partikeJ dari bahan pengisi ko1om, suhu koLo m. dan
perbandingan komposisi dan laju alir rase gera k dapat sebaglan d imodifikasi
dalam balas yang dapat d iterima berdasa rkan un.lEIn eluasi, resolusi, faktor
ikulan dan simpangan baku reLatif.

SLISUT PE.'lJ GE'RJ NGAN <24>

Uji セオウエ@ pengeringan adalah metode untuk pengllkllran susut bobot zat uji, jib
dikeringkan pada kondisi seperti yang tertera pad a lllasing-mas ing monografi:
scbag!! i eonloll, pemyataan di dalam monografi "tidak lebih dari 0,5 % (0,5 g,
pengurangan tekanan, los/or pelllaohida P, 4 jam)" ya ng dimaksud ada lah,
timbang saksama 0,5 g zat lIJI, masukkan ke da lam desikator dengan /osjor
pCnlaoksida P sebagai pengering dan keringkan pada tekanan yang d ikurangkan
selama 4 jam, kehilangan bobot zal uji lidak boleb lebih dari 0,5 % dari bobot
sebelum dikeringkan.

Prosedur
Timbang saksama botol timbang dan tutup yang te lab d ike ringkan selama )0
men it seperti yang tertera pada masin g.masing monografl. Masukkan zat Ujl
dalam rentang ± 10 % dari jumlah yang tertera dalam monografi ke dllllll11 botol
limbans. ralakan, kecuall dinyatakan lain, seh ingsa lebal lapi s3n tidak lebih dari
5 111m, dan timbang saksama. Tempatkan botol timbang dalam bejana pengering,
buka tulUp hotol timbang dan lakukan pengeringan. Ji ka za t uji dalam bentuk
habl u.. bes[lr atau massa pada\. gerus cepat menjadi granul dengan d iameter tidak
lebib dari 2 mm, dan gunakan sebagai zat uji . Sctelah pcngeringan, lutup bolol
limbang. kel uarkan dari desikator dan limba ng sa ksama. Dalam keadaan zal uji
d ikeringkan dengan pe manasan, dinginkan secara alami da lam desikator (di atas
KODEKS ICOSM fTiKA IN DO N ESIA

- 272-

siliko gel P) da n limbang_ Unluk 7.al uji ya ng meleleh pada セオィ@ lebih rendah
da ri suhu ya ng d ilelapkan, keringka n pada suhu 5_ 10° di bawah suhu lebur, dan
keringkan pada suhu dan walctu yang ditetapkan alau hi ngga bobo! lelap.
Gunakan pengering yang disediakan dalam monografi dan ganti pengering
secara period ik.

S USL'T PEM IJARAN <25>

Uji unt uk SUSUI pemij aran adala h metode untuk mengukur SUS LII dalam bobotjika
ZAt uji dip ijarkan di bawa h kondisi seperti yang leItera pad a mas ing -mas ing
monografi. Melode ini biasanya diaplikasikan pad a senyawa anorganik ya ng
tidak terpengaru h oleh pemijaran_ Sebagai cOnloh, pernyataan " Iidak lebih dari
5,0 % (I g, 500°, bobol letap)" dalam monograti menunjuk.kan,jika lebih kurang
I g 7.al uji d ilimbang saksama dan dip ijarkan pada suhu 500° hingga bobot tetap,
kehiJangan bobot zal uji tidak boleh !cblh dari 5,0 % dari bobot sebelum
dipijarkan.

Prosedur
Kecuali dinyatakan lain dala m monografi, pijarkan ImIS alau cawan platina,
kuarsa alau porselin hingga bobol tetap, dinginkan dalam desikator (berisi silika
gel P) , dan timbang saksama_ Masukkan zal uji da lam rentang lebih kurang 10 %
dari .iumlah yang tertcra pada masing-masing monografi ke dalam knlS atau
cawan, timbang saksama. Pij arkan se l. ama waklu yang dica ntumkan atau hingga
bobot tetap, dinginknn dalam dcsi kator (di atas siliko gel P) dan ti mbang
sa ksama.

CAIRAI\ PAOANAN UNT UK WARNA <26>

Cairan padanan unruk warna dibual sebagai berikut Ukur saksama fiap lamtan
pO::I'sediaan kolorimetri セ・ー」イエゥ@ tcrcantum pada rabel, la mbahkan air hingga tanda
ICOO£KS ICOSMETIICA INDONESIA

·273 .

5 mL, dan kocok. Lamtan pcrsediaan ko lorimetri (I) hingga (3 ) d ibual dengan
eara benkut dan s;mpan dalam botol bersumbat kaea.

( I). Laruta n kolorimetri koba h klorida persed iaan


T imbang sa ksama lebih kura ng 65 g kobab Hodda P, masukkan ke dalam labu
tcnlukur lOOD-mL, larulkan dalam 25 mL asam klorida P, dan eneerkan dengan
air sam pai landa. Pipet 5 mL lamtan ke dulam labu iodum 250 mL. Tumbahkan 5
mL hidrogen peroksida LP dan 15 mL lunltan nmrillm hidrohida P (1 dalam 5),
dan didihkan sclama 10 menit. Dinginkan, dan larnbahkan 2 g kalium lodida P
dan 20 mL enceran asam sul/al P (I dalam 4). Jika endapan teriarut, titras i
iodum ya ng dibebaskan dengan nalrium lio.wlfOl 0,1 M LV menggunakan 1 mL
kanji LP sebaga i IIld ikalOr.

'flop 1 mL nOlrilim liosli/fal n,l M selara dengan 23,793 mg CoCI;.6H}O

Sesuai denga n ni lai yang d iperoleh dalam titras;, atuT volume akhi r lamlan yang
c1 ibua t dengan penambahan encera n asom Ho rido P (J dalam 40) seeukupn ya
sehingga fi ap mL mengandung 59,5 mg koba lt kloflda (CoC I2 .61-1 20 ; 8M
237,93).

(2 ). Lannan kolorimetri tembaga( lI) sulfal persediaan


Timbang saksama lebih kurang 65 g lembaga(f/) sul/al P, masukkan ke da lam
labu tentukuf 1000-mL, larutkan dalam 25 mL asom klorida P, dan enccrkan
dengan air sampa i tanda. Pipet 10 mL ke dalam labu lodum. Tambahkan 4 mL
aSam ase/al P dan 3 g kalium iodida P. Titrasi iodum yang dibebaskan dengan
110Irimn lio.wljal 0,1 M menggun akan 1 mL kanji LP セ・「。ァ ゥ@ indikator.

Tiap I mL I1alrium lioml/at O,} M selara dengall 14,968 mg CuS04.5 HJO

$esuai dcngan nilai yang diperoleh d alam [itrasi , atu r vo lullIe akh ir larutan yang
dlbuat dc ngan penambahan cnceran osam klorido P (I dalam 40) secukupnya
schingga tiap mL mcngandung 62,4 mg tembaga suifat (CuSO • .5 H20 : 8M
249.68).
KODEKS KOSMET IKJI INOONESIJI

· 274·

(3). Larutan kolorimetri besi(lfI ) klorida perse<iiaan


T imbang saksa ma lebih kurang 55 g 「・ Nセ ゥ H i I@ klorida P. rnasukkan ke dalam labu
lentukur IOOO·mL, larutkan dalam 25 mL a5am klorida P, dan encerkan dengan
air sampai tanda. Pipet 10 mL ke dalam labu iodum. Tambahka n 15 mL air dan 3
g kalillm iodida P. sumbat rapat, dan diamkan selama 15 Olen it dl te mpal gelap.
TaOlbahkan 100 mL air, litrasi iodum yang d ibebaskan dcngan Ilatrium timllifat
0,1 1\>1 menggunakan 1 ntL lamji LP sebagai in dikaiOr.

Tiap I mL Ilatrium tiosulfat 0,1 M setara dengall 27. 030 mg FeCI;.6H;O

Bagia n Larotan
Bagian Larutan Bagian Larutan kolorimetri
kolorimetri kobalt kolorimetri tembaga(U)
Cairan padanan
klorida persediaan besi(lll) klorida sulfat
(mL) persediaan (mL) persediaan
(mL)

A 0.1 0,4 0,1


0 0,3 0,9 0,3
C 0, 1 0,6 0,1
D 0,3 0,6 0,4
E 0,4 1,2 0,3
F 0.3 1,2 0
G 0 ,5 1,2 0,2
H 0,2 1,5 0
0,4 2,2 0,1
J 0,4 3,5 0,1
K 0,5 4, 5 0
L 0,8 3,8 0, 1
M 0,1 2,0 0, 1
N 0 4,9 1 0, 1
0 0,1 4,8
⦅セLiM
KODEKS KOSMETIKA IN DONES IA

·275 ·

P 0,2 0,' 0, 1 I

Q 0 ,2 0 ,3 0, 1
R 0,2

Iセ Zセ@
0,'
S 0, 1 0

ll_' 0,5 0,5 0,'


- -'

Sesuai dengan nilai yang diperoleh dalam titrasi, atur volu me akhir larutan ya ng
dibuat dengan penambahan enceTan asam kforida P ( I <lalam 40) secukupn ya
sehingga li ap mL mengandung 45,0 mg hesi (l ll) klorida (FeCl). 61-l 20 ; 8M :
270,30),

ALAT UKUR, P ERALA TA N <27>

KerIns saring
Gunakan kertas sanng sesua i dengan slandar ya ng d ischutk an herikul, dan kerlns
saring tanpa spesifikas i d igunakan umuk analisa kualitatif. Simpan kertas sanng
lerlindung dari kontaminasi gas dan sehagai nya .

Kerta s saring unluk 。ョャゥ セ。@ kualilatir


Guna kan kerlas sarlng untuk anali sa kualilatif (unfuk analisa kimia) yang
memenu hi slandar.

Kerlas saring untuk analisa kuantilatif


Gunakan kertas saTing untuk anali sa kuanlilatif (unluk analisa kimia) yang
memenuhi slandar.

Kerlas sa rin g IIntllk kromalografi


Gunaka n kt: rtas saring untuk ana lisa kuanlila li f yang memen uhi slandar pada
T ahel I . Penenttlan kandungan a-selulosa, Kadar tembaga, pH, abu. waklu filtrasi
air dan kerusakan dalam suasa na lembab d ihitung berdasarkan siandar ya ng
bcrlaku. Tingkal absorbs; air diukur menggunakan metode berikut.
KOOEKS KOSMETIKA INOONESIA

· 27 6 ·

T a bel l

Kdas N o. No2 No. 3 No. 4

I
I Kandungan tl-sdulosa > 90 >95 > 95 > 95

Kadar tembaga < 1,6 <1 ,4 < 1,4 < 1,4

pH 5- 8 5- 8
--
5- 8 5-8

Abu (%) < 0, 12 < 0,12 < 0,12 < 0,12 I

Waktu penyaringan air 330 ± 240 ± 120 ± 100 ± I


48
T
(detik) 132 96 40
I
I
Kerusakan dalam keadaan
lemba b (mm)
> 130 > 200 > 120 > 150 I
Tingkal penyerapan air (nun) 60± 12 55 ± II 70± 14 75 ± 15
-!

Pcngu kura u ting ka t penyerapa n a ir


Ala i
Umumn ya, digunakan alat seperti yang tertera pada Gambar I .

)-15 Rセ@ ,
c '
,,
"i-'4--i
A, A,

Gambar I
Dimensi dalarn mm
KODEK5 K05MITIKA INOONESIA

·277 .

A, dan A2_ Lempeng kaea unruk memegang kertas saring.


B. Labu Erlenmeyer (kapasitas: lebih kura ng 1000 mL).
C. Kertas saring unruk zat uji.

pイッウ セ 、オイ@

.\ 1asukkall lebih kurang 300 mL ai r suling ke dalam labu Erlenmeyer, pasa ng


lempeng kaea untuk memeBang kertas saring, A, Jan 1\2, paJa mul ut labu.
Lerakkan kertas saring yang akan diuji dl ant.ara kedua lempeng kaea, kertas
tersebu l te lah diberi skala 10 mm dengan pensi i. Kemudian geser perlahan kertas
sari ng hingga bag ian bawah kertas saring menyent1.Jh permukaa n ai r, la lll segera
gcser kembah untuk mendapatkan titik nol pennukaan air pad a skala dan jep il
kertas saring. Ukur linggi air suling yang na ik selama 10 menil .

Alat ukur laju -alir gas untuk kromalograti gas


Gunakan pengukur laj u-alir gas sesuai standar yang berlaku.

Hidrometer No.4
Gunakan hidrometer sesuai standar yang berlaku.

Hidromdcr No.5
Gunakan hidro metcr sesuai Sla ndar yang berlaku .

ャiゥ、イッュセ@ 、セョァ。@ gas petroleum cair unluk bobe)! jenis i セ イャセョオ@

Gunakan hidrometer sesuai slandar yang berlaku .

Ukuran volumetrik
Gunakan labu volumetTik, pi pet, buret dan ge las ukur yang terkalihrnsi.

Labu Cassia
Gunaka n labu bersumbal kaca, sepeni pada Gamba,. Z, lerbuat dari kaCli lebal
da n mcm ili ki garis skala pada leher labu.
KODEIG KOSMETIU INDONE SIA

- 218 -

T abun g Nessler
Gunakan tabung bersumbat kaca tidak berwarna dengan keteba lan 1,0· 1,5 nun,
scpertl pada Gombar 3. p・イ「 ・ 、セョ@ ketiga .iarak dari gUfis ukur 50 IIlL kc dasar
tiap tabung tidak lebi h dari 2 mm.

セ@

セ@ , ..
セ@ セ@

セ@
a

.
Gambar 2 Gambar 3
Dimen si da)am mm
Timhanga n dan anak timhangan
(1) T imbangan kimia-Gunakan timbangan dengan kete litiall 0, 1 mg.
(2) Timbangan semimikro--Gunakan tllnba ngan dengan ketehtian 0,0 1 mg.
(3 ) Anak timbangan---Gunakan anak timbangan yang terkalibrasi.

Siring untuk k.·o matograli gas


Gunakan siring ya ng ada di pasaran untuk kromatografi gas.

T ermomete r
Untuk tujuan menentukan berat jen is, ti li k lebur, lit ik belru, tjlik didih dan jarak
deslilasi, gunakan lermomeler raksa (batang) yang memenuhi spesifikasi dalam
robel 2, kecual i j ika dinyatakan lain. Semua lermometer harus terka li brasi.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 279-

Untuk tennometer No . I, No.4, NO.5 dan No.6, kualitas kaca harus minimal
lena 16 III, dan untuk termometer No.2 dan No.3, minimal lena 59 Ill.

Termometer untuk titik curah tinggi


Gunakan termometer sesuai standar yang berlaku.

Termometer untuk titik curah rendah


Gunakan termometer sesuai standar yang berlaku.

Tabel2

No. I No.2 No.3 No.4 No.5 NO.6


Cairan Raksa Raksa Raksa Raksa Raksa Raksa
Kandungan gas di
Nitrogen Nitrogen Nitrogen Nitrogen Nitrogen Nitrogen
atas cairan
-10 - 190 - 45 - 95 -
Rentang suhu 90 - 220° -5 - 50°
120° 320° 100° 150°
Skala minimum 0,5° 0,5° 0,5° 0,1 ° 0,1 ° 0,1°
Garis skala lebih
Tiap 1° Tiap 1° Tiap 1° Tiap 1° Tiap 1° Tiap 1°
panjang pada
Pengukuran skala
Tiap 10° Tiap 10° Tiap 10° Tiap 2° Tiap 2° Tiap 2°
pada
Panjang total 330 - 330 - 330 - 330 - 330 - 330 -
(mm) 350 350 350 320 320 320
Diameter batang
6-7 6- 7 6-7 6- 7 6-7 6-7
(rrun)

Diameter
5-6 5-6 5-6 5- 6 5-6 5-6
pencadang (mm)
Tinggi pencadang
10 -14 10 -14 10 - 14 15 - 19 15 - 19 15 - 19
(rrun)

Jarak dari dasar


55 - 65 55 - 65 55 - 65 50 - 55 5 - 55 50 - 55
pencadang hingga
KOD EKS KOSMETIKA IN DO NESIA

- 280 -

garis skala suhu


terendah (mOl) I I

I
1
Jarak dari atas
rermometer ke
35 - 40
garis pada suhu
35 - 50 35 - 50 35 - 50 35 - 40
I 35 - 40
ten inggi (mm)

セ Bォ@ h'g;" Lengku n Lengkun Lengkll1l Lengkun Lengkull

セ@
ata," lermometer g g g
g "
0

0

--- --
Kes<'llah<tn
maksimum garis
O,so
I
0,50 0,5 0 O,so 0, I0 0,20
skala pada liap I
rilik
I

Penyaring kaca
Gunakan pcnyaring kaca scsuai siandar yang berlaku.

Ayakan
Gunakan ayakan dengan nomor ata u IIkuran (Ilm) sesuai dengan iSlilah da lam
Tobe/3.
Tabel 3

- - - -- - - Spesifikasi ayakan
Ukuran I No minasi \ Besar pori I Kawat(mm) セ@
ayakan uku ran Ukuran
----
Perbedaan yang Perbeda<tll
()Im) (Illll) dipcrbolch kan (%) Diameter yang

I ""a, 1 Maks;mmn I diperbolehkan


rata
I I 1,600 !
,
± 0,040
5660 5,66 ±2,5 10
セ@ 4760 4,76 2,5 10 1,290 I ' 0,040 I
r
::t:

,I
I
4000 4,00 .r 2,5 10 I 1,080 I '0,040 I
6 I 3360 I 3,36 . 31 10 1 0,870 I ± 0,030 I
---
KOOEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 281-

7 2830 2,83 ± .1 10 0,800 + 0,030

, 2380 2,38 ± .1 10 0,800 ± O,oJO

9 2000 2,00 ±l 10 0,760 ± 0,030


10 1680 1,68 ±1 10 0,740 + 0,025
12 1410 1,4 1 ±3 10 0,710 + 0,025
14 1190 1,19 ±1 10 0,620 ±O:OZS

16 1000 1,00 ±5 15 0,590 + 0,025


20 840 0,84 ±5 15 0,430 ± 0,025

24 710 0,7 1 ±5 15 0,350 ± 0,025

28 590 0,59 ±5 15 0,320 ± 0,020

32 500 0,50 ±6 15 0,290 ± 0,t)20

35 420 0,42 ±6 25 0,290 ± 0,020

42 350 0,35 ±6 25 0,260 ± 0,020

48 297 0277 ±6 25 0,232 ± 0,0 15

60 250 0250 16 25 0,174 ± 0,015

65 210 0,21 0 ±6 25 0,153 == 0,01 5

80 177 1 0,177 ±6 25 0, )41 ± 0,015

100 149 0, 149 ±O 40 0,105 ± 0,01.5


--
liS 12 5 0,125 ±6 40 0,087 ± 0,0 15

150 105 0,105 ±6 40 0,70 ± O,IO

170 8R O,OHS ±7 40 0,061 ± 0,010

200 74 0,074 ! 7 60 0,053 ± 0,010


KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 282-

250 63 0,063 ±7 60 0,039 ± 0,005

270 53 0,053 ±8 60 0,038 ± 0,005

325 44 0,044 ±8 60 0,028 ± 0,005

400 37 0,037 ±8 90 0,026 ± 0,005

TITIK LEBUR <28>

Titik Lebur diukur dengan salah satu dari 4 metode berikut. Jika dinyatakan
hitung terhadap zat yang telah dikeringkan, keringkan zat uji sesuai dengan yang
tertera pada Susut Pengeringan <24>.

Metode 1
Alat
Gunakan a[at seperti yang tertera pad a gambar berikut.

Dimensi dalam mm
KODEK S KOSMETIKA IN OONESIA

·283·

A: Tabung penetapan.
B: Sumbat gabus.
C: Lubang.
D: Termomeler.
E: Termomeler pembantu.
F: Cai ran tangas
G: Tabung kapiler (terbuat dari kaca dengan panj ang 120 nun, diameter
dalam 0,8-1,2 mm, ketebalan dinding 0,2-0,3 nun).

Cairan ta ngas Gunakan eairan tangas yang sesua i dari eairan yang disebutkan
berikut, tergantung pllda suhu tilik kbur dari :lat uji. Unfilk sllhu tidak lebih dad
250°, gunakan asam sulfat, parafin cair atall min yak si likon, dan unruk suhu di
alas 250°, gunakan campuran asam sulfat dan kalium sulfat (3:2) atau minyak
silikoll.
Termometer Untuk ti tik lebur tidak Jebih dari J 20"; gunakan termometer No. 1;
unlU k suhu 120-2200, gunakan No.2; dan unlU\( suhu di alas 220'\ gunakan No.3.
Termometer pembantu Gunakan termometer No. I , dan lempalkan pencadang
raksa d i lengah-tengah antara permukaan cai ran dengan ujung garis raksa
termomeler.

Proscdur
Serbuk haluskan zal uji dan kecuali jika dinyataknn lain, keringkan :tal dalam
des ikator (gcl si lika) selama 24 jam. Masukkan zat uji ke dalam tabung kapiler
kering G; padatkan hingga selinggi 2,5 -3,5 mm, dengan cara menjatuhkan
berulang kali dalam tabung kaca sepanjang 700 nun, posisikan seeara vertikal
pada kaca arloji.
f'ana skan pipa A hingga suhu mencapai sekilar 30° di bawah titik lebur yang
diharapkan, dan masukkan plpa kapiler G yang berisi zat uji melalUl pipa A
sehingga zat uji berada d i tengah dari bulalan termomeler raksa D. Lanjulkan
pemanasan dengan laju kenaikan s uhu lebih kurang 3° per menil hingga berada
5B di bawah titik lebur yang diharapkan , lalu aim laju kenaika n menjadi \" per
meni!.
KOD EKS KOS M ET IK A INDO NESIA

- 284·

Baca suhu t" pada tcrmometer D di saat zat uji telah mcncair scmpurna dan sarna
sekali tlda k lerlih:11 ada materi padat d i dalam tabung kapUer G, dan pada saar
bersamaan, baea 1'0 pada termometer pembanru E. I-lilung tillk lebur 1'" :
T = t + 0,0001 5(t - t ')(t - t 'J
t ": Suhu termomeler yang diperoleh dari permukaan cairan saal suhu
I" dicatat. Jika tidak ada skala, gunakan cara ekstrapolasi,

Melode 2
Le!ehkan Z3 t uji dengan hati -hati pada suhu serendah mllllgkin, masukkan ke
da!am tabung kapi!c r sepanjang 120 mm yang kedua ujungnya dibiarkan terbuka,
sa mpai scda lam 10 mm untuk meneega h masuknya gelembung udara, Diamkan
tabung tersebut selama 24 jam pada suhu tidak !ebih dari J 0°, alau paparkan
terhadap es selama tidak ktLTang dari 2 jam, samb il menjaga posisi tabung agar
zat uji tidak kelunr. Lalu tempelkan tabung pada termomelcr (No. I) dengan
karet agar za l uji berada sctinggi bagian tengah peneadang raha. Posisikan
tabung dalam ge las piala sedemikian ru pa hingga uj ung atas zat uj i berada 10
mm di bawah permukaan air. Panaskan gclas pia la dengan pengadukan ko nSlan
hingga mencapai suhu 50 di bawah titik Icbur yang diharapkan. Kcmud ian alur
kecepatan pemanasa n menjad l \" per menit. Suhu pada saat zat uji teramati nai k
da lalll tabling pipa ka pilcr d Ulyatakan scbaga l tl lik lebur.

M elode 3
Lctenkan zat uji seeara perla han sambil diaduk, hingga mencapili suhu anlara 90"
dan YRセN@ Henlikan pema nasan dan biarkan suhu za l uji tllrun hingga berada pada
8-10° di atas tilik lebur yang diharapkan . Dinginkan peneadang raksa tCl"mometer
hingga 5°, keringkan dengan kcrtas saring dan ee lupkan kc dalam le lehan za! ujl
hingga setengah bagian bawah peneadang raksa terendam. Segera angkat dengan
telap mempertahankan posisi vertikal, dillginkan hingga zat uji keruh, kemudian
celupka n sclama 5 meni! ke dalam ai r Jengan suhu tidak lebi h dari 16°.
Masukkan termometer ke dalam tabung (25 x 100 mm) mela lui su mbat gabus,
sehingga bagian terendah berada 15 nun di atas dasar gelas piala. Rendam
tabung d i dalam gelas pia la berukuran 500 m L berisi air dengan suhu 16°,
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 285-

sedemikian rupa hingga bagian bawah tabung berada 15 mm di atas dasar gelas
piala, dan naikkan suhu tangas hingga 30° dengan kecepatan 2° per menit,
kemudian menjadi I" per menit dan baca suhu pada saat tetes pertama jatuh dari
termometer. Jika perbedaan antara masing-masing tiga kali penetapan tidak lebih
dari I", maka tenlukan hasil rata-rata dari ketiga penetapan tersebut. Jika ada
penetapan ya ng berbeda lebih dari 1°, tambahkan dua kali penetapan tambahan,
hitung rata-rata dari kelima penetapan.

Metode 4
Lelehkan zat uji dengan hati-hati pada suhu serendah mungkin, masukkan ke
dalam tabung kapiler sepanjang 120 mm yang kedua ujungnya dibiarkan terbuka,
sampai sedalam 10 mm untuk mencegah masuknya gelembung udara. Diamkan
tabung tersebut selama 24 jam pada suhu tidak lebih dari 10°, atau paparkan
terhadap es selama tidak kurang dari 2 jam, sambi! menjaga posisi tabung agar
zat uji tidak keluar. Lalu tempelkan tabung pada termometer (No. I) dengan
karet agar zat uji berada setinggi bagian tengah pencadang raksa. Masukkan
termometer ke dalam tabung (25 x 100 mm) melalui sumbat gabus, sehingga
bag ian terendah berada 15 mm di atas dasar gelas piala. Rendam tabung di dalam
gelas piala berukuran 500 mL berisi air dengan suhu 16°, sedemikian rupa
hingga bagian bawah tabung berada 15 mm di atas dasar gelas piala. Panaskan
gelas piala hingga suhu tangas 5° di bawah titik lebur yang diharapkan.
Lanjutkan pemanasan dengan kecepatan I ° per menit dan baca suhu saat zat uji
pada tabung mencair. Jika perbedaan antara masing-masing tiga kali penetapan
tidak lebih dari 1°, maka tentukan hasil rata-rata dari ketiga penetapan tersebut.
Jika ada penetapan yang berbeda lebih dari 1°, tambahkan dua kali penetapan
tambahan, hitung rata-rata dari kelima penetapan .

UJI MET ANOL DAN ASETON <29>

Uji Metanol dan Aseton adalah metode pengujian untuk batas jumlah metanol
dan aseton dalam zat uji yang diperbolehkan.
ItODEK S ItOSMETIItA IN DONESIA

- 286·

[\1 ('la nol


Prosedur
T imbang sa ksama 1 mL zat uji, masu!ckan ke dalam labu lenlukur 20-mL,
tambahkan air sampai tanda (Landon u)/). Pi pet masmg-masing 5 mL LOri/tan
u); dan 5 mL LOri/Ian boku metatlol seperti yang terlera pada Lamlan baku <49>
ke dalam tabung uji yang berbeda, tambahkan 2 mL asam fosfal-kalium
permanganal LP ke dalam liap tabUllg uji dan diamkan selama 15 menit
Tambahkan liap lam tan 2 mL 。セュ@ sul/ot-osam oksatat LP unnlk menghilangkan
\Varna lam lan, ta mballkan 5 mL f llhsin-asam suI/at LP, aduk dan diamkan
se lama 30 menit pada suhu mang : warna Larlllall /I)i tidak lebih pekat dari warna
.Lorntan baku metanol.

Aseton
Prosedur
Timbang saksama 1 mL zat uji, masukkan ke da lam tabung reaksi, ta mballkan
1 mL lannan nOlrium hidroksida P (\ dalam 6) dan 2 letes nalrium nilropm.fida
LP: tida k te rjadi warna merah. Jib terjadi warna mcrah, warna tersebut tidak
berubah menjadi ungu :mat ditambahkan 1,5 mL asam asefal P.

PENETAPA N METOKSll <30>

Penelapan Metoksil adalah metode \mtuk menetapkan kand ungan gugus metoksil
dalam zal uji, yang membentuk metil iodida dengan pendidihan zat uji setelah
di tambahkan asam iodida P yang dioksidasi dengan bromin, dan asam iodat
ya ng terbentuk dititrasi dengan lanltan natrium tiosulfat.

R OCH, - Hl ....... CH}I +R OH


CH)i + 38r2 -'- 3 H 20 ....... CHJBr + 5H l:l r T hQP セ@

M etanol. etanol, eter, aseton, ds b, mengganggu rea ksi ini.


KODEK5 KOSMETlK'-' INDONESIA

·287·

Alai
Gunakan a lat sepcrti ya ng tertera pada gambar bcrilrut.

セ@

1 c,

riセ@ セ@
H

! J セ@
Q E
'1 I.

1 -1-
」セ⦅@

セ@
0

-
• 1"-
j
:In
, L, -t
A •
< 11

Di mensi dalam mm ,
A. Labu penguraian.
B. Lu bang unlUk memasukkan karbon dioksida (dihubungkan dengan
generator karbon dioksida mela lui selang karet rapal dcngan keran uHr).
C. KalUp konlro1.
D. Sambungan asah.
E, Kondensor udara.
F_ P,"'mp,m, ga- (be,;,; I ml ,u'P"'; Y"g d;b,ml d,,; camp""" 2 g
fosfor merah P dengan 5 mL air).
G 1 dan G2 , Sumbat karet.
H. Bagian kapiler (schelum digunakan, tambahkan I 'eles air, dan sumbat
dengan G2).
I. Saluran gas.
J. Penjcrap.
K. Tanda 2 mL.
L. Tabung penimbang.
KooHS KOS MfliKA IN OONESIA

·288·

Proscdur
Keelin li d inyata kan lain, gunakan plpa timbang M. limbang saksama sejumlah
zat IIji setara dengan 0,65 mg gugus metoksil (CHjO: BM 3 1,03) mcnggunakan
limoangan In ikro, pi ndahkan ke laou pengurni A, tamhahkan 20 mg/enol P dan
4-5 tetes asetat anhidrat P, dan larutkan 2at uj i, jika perlu hangatkan. Masukkan
lamtan natrium aselat-asam asetat glasial (\ dalam 10) hingga ta nda L rada
pcnJcrar K, tambahkan 4-5 leles bromin P, mas\lkkan salufan gas J, dan
pasangkan K hingga uj\lng bawah J masih berada 1-2 mm di atas dasar K. Tutup
muJllI K dengan kapas penjerap yang dibasahi enceran asom [ormat P (I dalam
i 0). Masukkan 2 mL osam iodido P kc dalam A meiaJu i Illasukan B un tuk
karbon dioks ida, hu bungkan A dengan pendingin udara E, mcnggunakan asefaf
anhidml P lInlllk menyekat dasar sambllngan 0, masukkan kanlp ko ntro l C ke
dalam B, da n gclembllng karbon d ioksida melalu i se lang karet yang terhubung
ke B dengan kecepatan 1-2 gelembung perdeti k dengan pengaturan keran berulir.
Panaskan dasar A denga n pemanas mikro, dan didlhk"an selama 30 menit hingga
uap asam klorida naik setengah da ri E. Oiamkan A hingga dingin dengan
gclemoullg ka rbon dioksida dan bagian bawah K un tuk memisahkall bagian cair
da ri J. Bub sumhat karel G 2 dan cuci hagian dalam dan luar J dengan ai r,
tampung ai r cllcian da lam K. Pindahkan iSI K ke dalam 100 mL labu Erlenmeyer
hersumbat kaea yang bcrisi 5 mL larutan flotrium aselat P (I dalam 5), cuci
bagian dalam K liga kali liap kali dengan sedikit air, tampllng air cucian dalarn
labu, tambahkan 2-3 leles eneeran asam format (! dalam 10) melalw bagian
da lam labu. Kocok, tambahkan 1 tetes meroh melif LP, dan ulangi prosedm ini
hingga Jamlan telap berwama merah pueal. Kcmudian, lambahkan 2 mL Jarutan
kalium iodida P (I dalaJl1 10) dan 5 mL osam oselat efl cer P, sumbat, diamkan
selama 2 men it, dan titrasi iodin yllng di behaskan dengan natrium liosufJOI
O,OIM meogglmakan ind ikalOr J mL kallji I.P. Lakukan penetapan blangko
dengan eara S3ma, danjika perlu lakukan kore ksi.

Tiap ml. natrium liosuifat 0.01 M setarO dellgall 0,05172 mg ClIJO

Catalan Gunakan larutan U]I yang mengguna kan lidak leblh da n 0, I mL


nan'ium tiosulfa l 0,0 1M da lam penetapan blangko.
Ko ons KOSMETIKA INOON£S IA

·289·

peセtaエ|n@ セitrogeZn@ <3 1>

Penclapan N itrogcn ada lah mcLOde unOik menelapkan kada r amonia dalam
amonium sulfal yang d iperoleh dari penguraian senyawa o rganik yang
mengandung nitrogen dengan asam sulfal.

Metod e 1
Alat
Gunakan alaI sepeni yang tertera pada gambar. Gunakan sambungan asa h untuk
bag ian penyambungan . Semua karet yang digunaka n pad a alaI in i hams direbus
selama 10 meni! dalam nalrium hidroksida LP kemudian dicuci air sebelum
digunakan.

ᄋN ᄋ ᄋ セd@

.1 J

Dimensi dalam mm

A. I.abu Kjeldahl.
KOD EKS KOSM ETJI(A INDONESIA

·290 .

B. Generator uap, befisi air, yang ditambahkan 2·) teles asa m sulfat P da n bam
did ih unruk mencegah te rjad inya [elupan.
e. Perangkap perci kan.
U. Corong air.
E. Pipa uap.
F. Corong unruk penambahan larutan alkali ke dalam labu A.
G. Selang karet dengan klem.
1r. Luhang kccil dengan diameter hampir sama de ngan d iameter bagian dalam
plpa.
I. Pending in .
J. Penampung.

Prosedur
Timbang saksama atau pipet sejumlah Lat uji selara dengan 2· 3 mg Nitrogen (N:
Bobot atom 14,01 ), dan masukkan ke dalam labu Kjeldahl A. Tambahkan I g
campuran serbuk 109 Jwlitlfll slIlfol P dan [ g le/llbago (II) slIlfo l P. Cuci zat uji
yang melckat pada leher tahu dengan sedikit ai r. Tambahkan 7 mL OSOIll slIlfar P
melalui dinding labu. Kocok labu, perla han ta mha hkan I mL larutan hidrogen
perQlcsida pekar P mclalui dind ing labu. Panaskan labu d i atas kasa asbes d i alas
nyala apt bebas hingga lamlan bi m jcrnih, dan dinding dalam labu te rlihat bebas
warna hilam. Ji ka masih ada warna hi lam, tambahkan sedikit [anllan hidrogen
peroksida pekal P, setelah pendinginall , lalu panaskan kembali. Setelah d ingin,
perlahan tambahkan 20 mi. air, dinginkan la rulan, dan hubungkan labu dengan
alat destila si, yang sebeJumnya telah dicuci dengan mel ewatkan uap air. Pada
labu penampung J tamhahkan 15 mL larutan asam borat P (I dalam 25), 3 tetes
hijcm bromkresol-merah melil IP da n air secuhlpnya hingga ujullg bawah
pendingin I terendam. Tambahkan )0 mL larulan nalrium hidroksida P (2 da lam
5) melalui corong F, bilas corong dengan 10 mL air, segera selang karet G dij epit
dengan klem, la)u mulai dest ilasi uap, dan lanjulkan hingga destilat terukur 80·
100 mL. I.epaskan penampung dari uj ung bawah pendingin I, bi la s ujung
pendingin dengan sed iki l air. lalu tilrasi deslilat de ngan asam sulfat 0,005 M LV.
MODEMS KOSMETIMA INDON(SIA

·291 ·

Laln,kan penetapan blangko dengan cara yang sarna dan ji ka pcrlu lakukan
koreksi.
Tiap mL asam Sill/at 0,005M setara dengcIII 0, 14007 mg N

Metode 2
A ili t
Gunakan alat seperti yang tertera pada garnbar.

/. B

セMG\ᄃ^@ C
c

T- 'T 0
セ@
セ@

,
0
セ@
セ@
E

1
A

F
1
Dimensi dalarn mill.

A. Labu Kjc!dah l (kapasitas: lebih kurang 300 mL) .


B. Co rong untuk penambahan lanltan alkali ke dalam labu A.
C. Scla ng karet dengan kJem.
D. Pcrangkap percikan.
E, Pcnd ingin.
F. Penampung.
C. Lubang kedl dengan d iameter hampir sarna dengan d Iameter bagian
da lam pipa.
kODEKS KOSMETIKA INOO N£SlA

- 292 -

Gunakan sambungan asah untuk bagian penyamhungan. Semua karel ya ng


d igunnkan pada alaI ini harus d irebus selama 10 meni! dalam natrillm hidroksida
LP kemudian dicuei air sebelmn d igunakan.

Prosedur
Timbang saksama alau pipet sejumlah za! uji setaTa dengan 20·30 mg Nitrogen
( N· Dobotatom J4,01 ), dan m8sukkan da lam labu Kjeldahl A. Tambahkan 5,5 g
campuran serhuk 10 g kalium sulfat P dan I g /emhaga(//} sulfa! P. B ilas zat uji
yang melekat pad a leher labu denga n sedikit air. Tambahkan 20 mL asam sulfa!
P, melalul dinding labu. Kemud ian pana skan hati ·hati hingga hampir tidak
berbusa, lalu panaskan lagi hingga mendidih . Setelah larutan berwama bim
jern ih, hll1julkan pemanasan hingga 2 jam. SeteJah pendinginan la mbahka n
seeam hati·hali 150 mL air. Dinginkan [arutan, tambahkan balu didih dan
rangkaikan alaI.
Padn penampllng F mas ukkan 25 mL asam sulfal 0.05 M LV dan lebih huang 50
mL air, dan eelupkan IIJung pendingin E ke dalam lanHa n. Tambahkan seeara
bertahap 85 mL larutan natrium hidroksida P (2 dalam 5) melalui eorong B, bi las
dengan sedikit al T, lalu segera selang ka ret d ijepil dengan klem C, campur isi
labu A dengan penggoyangan perlahan , panaskan hali· hali, panaskan kuat hingga
larutan mulai mendid ih, destilasi hingga lebih kunll1g 2/3 terdestilasi. Lepaskan
ujung bawah pendingin E dari permukaan larulan. bi las ujung pendrngin, dan
titrasi kelebihan asam dalam labu penampung F dengan natrium hidroksida 0.1 M
LV menggunakan 3 (etes indikator hijau hromkresol LP· merah me/if LP.
Lakukan penetapan hlangko dengan eara yang sarna dan jib perlu laJru ka n
koreksi.

Tiap mL asam sulfat 0,05 Mselara dengan 1.4007 trig N

RESIDU TIDAK MENGUAP <32>

Uji Rcsidu T idak Menguap adalah metode pengu kuran dengan menelapkan 231
yang ridnk menguap da lam zal llj l j ika d iuapkan hrngga kerrng di alas tangas air.
KODEKS KOSMETIKA INOONESIA

· 291 ·

Prosedur
Jika ridak din yata kan lain, lim bang sa ksama sejum lah zat oji seperti disebutkan
dalarn monografi ke dalam cawan penguap yang telah dilara, uapkan hingga
kering d i alas langas air, keringkan residu hingga bobot lelap pada suhu anlara
105° da n 110°, d inginkan dalam desi ka tor d i atas siliko gel P, dan timbang
saksa ma.

ROTA SI Ot>T(K <33>

Ro tasi Optik adalah sudu t pemutaran bidang polari sasi dari senyawa atau larutan
yang opti k aklif. Ini berbanding Ilirus dengan konsenl"rasi larutan dan panJang
tablin g polarimeter. da n di pengaruhi suhu ser!!l panjang ge lombang. Sebagai
karakter pemutaran, dikenal dextrorotary yang memutar bidang polari sasi cahaya
ke kanan dan levorotary yang memUlar bidang polarisasi ke kiri , hal ini
din ya takan de ngan landa + dan -, benu"lltan, yang d iluliskan sebelum ni lai angka
dari pemutaran.
Rotasi opti k [ay... beral1i pengukuran nilai rotasi oplik mengguna kan cahaya
Illonokromalik ウ ー セウゥ ヲゥォ@ x (dinyatakan dalam panjang gelombang 1Itau nama) pada
su hu f O. Keeual i dinyatakan lain, ukur pada suhu 20° dalam sel 100 nm}
menggunakan t:ahaya Illonokroma ti k natrium.
ROlasi Jen is [u y, d inyatakan se baga i berikut:

,. Suhu pengukuran.
. ---
[ J:rr l::e.::
,,;

x: ParUang gelombang mall nama spektrum c!l haya monokroma ti k


spesifik yang digunakan (diluli skan n ji ka yang digunakan
ada lah speklrum natrium ·0).
a: Sudut rotasi bidang cahaya polarisasi.
I: Paniang tabung polari meler yang d igunakan.
c: Jumlah g zat uj i yang lerdapat dalam I mL lanllan uji; bobol
jenis, j ib d igunakan zat uji cairo
セo oe セs@ セosmet ika@ INDONESIA

· 294 ·

Prosedu r
Kecuali di nyata klln lain, pengukuran d ilakukan menggunakan sinar-D spektrum
natrium, pada suhu 20°. dengan sebuah polarimeter. Contoh. pemyataan " [(1]200 :
+ 152,2-+ 152, 5° (setelah pengeringan, 10 g, 0,2 mL amonia LP dan air 100 mL,
200 nun)" dalam monografi berarti ketika sekitar 10 g zat uj i, yang sudah
dikeringkan sesua i yang tertera dalam S U:O:lH Pengeringan, timbang セ ォ ウ。ュL@

dilarutkan dalam 0,2 mL amonio LP dan encerkan dengan air hingga tepat 100
mL dan rotasi diuku r dalam sel 200-nun, [a] 20 f) adaJah + 152,2 ° hingga + 152,5°.

METOOE PEMRAKA RAN t A RU O KSI GEN <..14>

Melode Pembakaran Labu Ohigen adalah metode untuk iden lifi kasi atall
penelapan ha logen atau belerang yang dihasilkan dari pembakaran dalam labu
yang berisi o ksigen, senyawa organik yang Inengandung klori n, bro lnin, iodin,
fluorin alau be lerang .
Ala t
Gunakan a lat seperti yang lerlera pada gambar.

T
.
l "

I--r kセ イエ[。ッ@ ..... ェ j|セ@

1'--- .
: セ@ 16JJ1 1--30-1
セ エッN@ ..: ",rlJhf"l' ''''

Dimensi da lam min .


KODEKS KOSMETIKA IN DO NESIA

- 295-

A. Labu kaca tidak berwama, kelebalan dinding lebih kurang 2 mm,


ka pasitas 500 mL, bagian alas berbenruk cawan. Gunakan labu yang
terbuat dari kuarsa wlIuk penetapan fl uorin.
B. Keranja ng alau si linder platinum yang terbuat dari kasa platinum.
(digantungkan pada ujung sumba! C dengan kawsl plat inum.)
C. Sumbat kaca asah. Gunakan sumbal ya ng lerbuat dari kuarsa untuk
penctapan fluori n.

Prosedur
Kccua li jika d inyata kan lain, laku kan penelapan sesuai dengan salah sam mClode
beriku t:

Penyiapan loat uji


3. Untuk zat uji padal Letakkan sej wn lah zal uji sesuai dengan yang
terter3 pada masing-masing monografi, pada bagian lengah kertas
saring sepert i pada gambar. limbang sa ksama , bungkus lat uji secara
hal i-hati , talu [ctakkan bungkusan lersebut ke dalam keranjang atau
si linder platinum yang terbuat da ri kasa platinum, dengan garis sumbu
menghadap ke loar.
b. Untuk zat uj i cair Gulling scj umJah kapas penjcrap dcngan kcrtas
sari ng, dengan panjang sOO mm dan lebar 5 nun, hingga ujung akhir
kcnas lebih hrang 20 mOl bagian dari kcrtas dib iarkan tidak tcrgulung
dan bcrfungsi sebagai garis sumbu, lalu letakkan gu lungan terseb ut ke
da lam keranjang atau sili ndcr platinum 8 . Btarkan sejumlah zat uji
sepcrti yang Icrtera pada masing-mas ing monogrofi , terserap ke dalam
kapas.

Mctode pembakaran
Masukkan cairan penjcrap sepcn i yang Icrtera pada mas ing-masing monogra fi ke
da lam labu A, isi dengan uksigen, basahi bagian asa h sumbat C dengan a ir,
nyalakan sum bu, segera pindahkan kc dalam labu dan Jaga [abu IClap kcdap
udara sampa; pembakaran sempurna. Kocok labu sescka li hingga asap putih
KOOEKS KOSMET IKA INDO NESIA

·296·

dalaOl A hi lang, dim diarnkan selama 15-30 me ni!. Te mpatkan sediki r air pada
bagian alaS A, lepaskan C dengan hali-hati, bllas C, B dan dinding dalam A
dengan 15 ml metanD! P, kumpulkan cueian dengan isi labu, gunakan sebagai
larutan uji . Buat lamlan blangko dengan cara yang sarna tanpa Lal uji.

Prosedur penelapa n
Kccuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, lakukan salah satu
metode berikll!'

MClodc I
Klori n dan bromine Pada larutan uji tambahkan I tetes bini bromfeno! I.P,
kemudian lews demi leles asam /Jitrat cncer LP hingga warna larulan bembah
mcnjadi kuning, tamoahkan 0,5 ml asam nitrat en('er P, 100 mL me/ano! P dan
I mL dijenilkarbazon I.P dan lilras; dcngan raksa(II) asclat 0,005 M I.V sa mbil
d iaduk sampai warna lamla n bembah dari kuning menjadi ungu-merah. lakubm
penetapan blangko dengan earn yang sama, dan jika perlll lakukan koreksi.

Tiap m1- raksa(lI) asefal 0,005 M selara dengan 0,15453 mg CI


Tiap ml, raksa(11) asefal 0,005 M sptara d(f>ngan 0,7990 mg Br

Mciode 2
lodm Tambahkan I te res lamtan hidrazin hidral P (I dalam 5) ke dalam larulan
uji, nln.lp labu dengan sumba! C, hilangkan warn:! lam tan dengan pengoeokan.
Tambahkan 1 teles bromofenol biru LP, kemlldian letes dem; tetes (lsam nitral
cncer IP sa mpai warna lanHan berubah mcnjadi kuning, tambahkan 0,5 mL
Mam nilro/ enGer LP, 100 mL me/allOt P dan J mL dijellilkarbazon I,P dan
tilmsi dengan raksa(JI) aselal 0,005 iv! LV samb i I diaduk sampai warna larulan
bembah dari kuning menjadi merah-ungu. lakukan penctapan blangko dengan
cara yang sama, dan jika perlu lalru kan koreksi .

Tiap mL mksa{lI} asefaf 0,005 M setaro de"gan /,2690 mg I.


KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 297-

Metode 3
Florin Masukkan larutan uji dan blangko masing-masing ke da lam labu tentukur
50-mL yang terpisah. Cuci labu A dengan air, kumpulkan air cucian ke dalam
labu tentukur dan tambahkan air sampai tanda. Larutan itu disebut enceran
Larutan uji dan enceran blangko. Ukur saksama sejumlah volume ( V mL)
enceran Larutan uji setara dengan lebih kurang 0,03 mg fluorin, V mL enceran
blangko, dan 5,0 mL Larutan baku jluorin untuk metode pembakaran labu
oksigen seperti yang tertera pada Larutan baku < 49>, masing-masing masukkan
ke dala m labu tentukur 50-mL yang terpisah dan tambahkan 30 mL campuran
alizarin kompleks on LP-dapar asam asetat-kalium asetat pH 4,3-serium nitrat
LP (l: I: 1) ke dalam masing-masing labu sambil dikocok , dan tambahkan air
sampai tanda , diamkan selama 1 jam. Ukur serapan A r, A c dan A s laruta n
berwarna ya ng didapat dari enceran Larutan uj i, enceran blangko dan Larutan
baku t1uorin pada panjang gelombang Iebih kurang 600 nm.

Hitungjumlah dalam mg tluorin (F) dalam larutan dengan rumus:


= jumlah (mg) fluorin dalam 5 mL Larutan baku x (Ar- Ac)/As x 501V

Metode 4
Belerang Tambahkan 40 mL metanol P ke dalam Larutan uji, kemudian
tambahkan 25 ,0 mL barium perklorat 0,0 J M. Diamkan selama 10 menit,
tambahkan 0, 15 mL arsenazo III LP, dan titrasi dengan asam sulfat 0,005 At LV
hingga warna Iarutan berubah dari ungu-merah menjadi merah. Lakukan
penetapan blangko dengan cara yang sarna, danjika perlu Iakukan koreksi .

Tiap mL barium perk/orat 0,005 M setara dengan 0, J 603 J mg S

KROMA TOGRAFI KERT AS <35>

Ketika sejumlah pelarut bergerak ke dalam kertas saring, zat pada kertas
saring akan bergerak dengan kecepatan tertentu bersamaan denga n pergerakan
pelarut. Metode untuk me misahkan campuran menggunakan fenome na ini
kODEkS kOSMETIKA INDONESIA

·298·

d isebul k.romalografi kenas, yang d igunakan untuk identifikasi da n kemurnian


zat

Melode I
Prosed ur
Gunakan I le rnbar ke nas saring, dengan leba r lebih ku rang 20 -30 nUll dan
panjang 400 nun. Bual garis dengan pensi ] lebih kurang 50 nlln dari bawan. Pada
pusat garis yang disebut tilik awal, toto lkan dengan mikrnpipet utuu kapiler,
sej umlah tertentu lamta n uji sepclti yang le,teTa puda masing- masing monografi,
dan keringkan d i udara Gantung kertas saring du lum bej una pcngernhangan,
dengan tinggi lebih kurung 500 mm , yu ng telah dij enuhkun dengan fase gerak,
hinduri kontak dengan dinding beJuna, dan ce lupka n bagian bawah ke rtas (Iebih
kurang 10 mm dari dasar) ke dalam fase gerak pada dasar bejarm. Tutu p bcjana,
dan biukan fase gerak merambat pad a kertas Sa ring. Se telah larulan rnera mhat
naik pada jarak lertentu dari titik penotolan, angkat keftas, tandai batas rambat
dan ke ringkan di udara. Amali warna dan ]ela k bercak zal di bawah sinar
malahar. atau cahaya ultraviolet. Hitung harga Rr dengan persamaan berilrul:
Rf _ jUM dvi セ A@ pセdiャQィョ@ k. iNjャ ェ ォャGdNセ@ b l l'u k
jl"u d !lri ーイゥ セ@ p eD<lI.D11ll ke batu rsmb!lt rue !:,Nk

Metode 2
Alat
Gunakan alat seperti yang tertera pada gambar.

120--1)0'- - ---<
;
:••M MQUPセ M __

Dimensi dalam mm.


KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 299-

A. Kertas saring bulat untuk kromatografi (diameter: 120-130 mm) .


B. Kertas saring silinder.
C. Fase gerak.
D. Cawan petri.
E. Bejana kaca bertutup rapat.
F. Lempeng kaca .

Prosedur
Gambar lingkaran dengan jari-jari 10 mm dengan pensi I pada tengah-tengah
kertas saring bulat untuk kromatografi. Garis lingkaran disebut garis awal.
Teteskan dengan mikropipet atau pipa kapiler sejumlah Larutan uji dan Larutan
baku yang dibuat dengan cara seperti yang tertera pada masing-masing
monografi, dan keringkan di udara. Titik penotolan Larutan uji dan Larutan baku
ditempatkan bergantian dengan jarak yang sarna, dan jumlah titik antara 6
sampai 8 titik. Kemudian buat lubang dengan diameter 5 mm di tengah-tengah
kertas saring, dan masukkan kertas saring B silinder ke dalam lubang untuk
menyerap larutan. Letakkan kertas saring bulat secara horisontal pada cawan
petri D yang berisi fase gerak C, dan celupkan kertas saring silinder B ke dalam
fase gerak C kira-kira 5 mm pada bagian bawah. Diamkan dalam bejana tertutup .
Saat larutan mencapai jarak tertentu dari garis penotolan, keluarkan kertas saring
bulat dari bejana, tandai batas rambat dan keringkan di udara. Amati lokasi dan
warna bercak dari senyawa di bawah sinar matahari atau cahaya ultraviolet.

UJI PARFUM <36>

(1) Penetapan halogen


Untuk penetapan ini, gunakan kawat tembaga yang ujungnya dibulatkan, kassa
tembaga dengan lebar 15 mm, panjang 50 mm dan pori sebesar I mm. Panaskan
kassa tembaga pada nyala api tak berwama hingga tidak berwama hijau pad a
nyala api , dan dinginkan . Ulangi proses beberapa kaJi. Tempatkan dua tetes
KOOEKS KOSMETIKA INOON£SIA

- 300-

Larulan uJi pada kassa lembaga dan bakar. U langi proses liga kali. Kemudian
panaskan kassa lembaga pada bagiall [ua r nya la ap t tidak berwama de ngan
panjang d ialur sel inggi 40 mm: nyala api tida k berwama hijau .

(2) Kandungan ester


Lakukan IHetode 2 seperti ya ng tertera pada Bilangan Ester <13>.

Kandungan ester (%)

=- bob:>! tT..olekul ntpr x (.:I - 110) x セ@ セ N@


bpr.1.t ut ujJ {セク@ UlOO x c
x 100
bll:l.n;ul ester xbohot mDlp]ru l elu-r
{S6t.txC)

0 : Volume ( mL) asam klorida 0,5 M yang diperlukan pada penelapan blangko.

b: Vol ume (ml) 3sam klorida 0,5 M yang diperlukan unluk litrasi zat uji .
c: Jumlah rad ika l este r.

(3) Kandlmglln renol


Kandungan fe nol adalah kandungan ( vol %) senyawa lantt alkali hidroksida
da lam zat uji , dan kecuali dinyatakan lain, lakuka n penetapan sebagai berikllt:
Prosedur
Pipet 10 mJ . zal uji ke dalam labu cassia 150 ml, dan tambahkan 75 ml kalium
hidroksida J M dalam liga kaJi penambahan sambil dikocok. Kocok selama 5
menit, diamkan selama 30 mellit, dan tambahkan kalilllll hidroksida J M secara
berlahap hingga Icrbentuk minyak naik pada bagian yang berskala dari labu
cassia. Diam.k:an selama I jam dan ukur volume minyllk.
Kandungan fenol (vol %) = 10 x [10 - volume (mJ ,) minyakJ

(4) Kandungan a lkohol dan alkohol total


Kandungan alkohol adalah a lkohol bebas dalam za l uji . Kandunga n alko hol tolal
adalah kandungan alkohol tOlal da lam zat _tii dalam benOit bebas dan benluk
ester. Kecllali d inyatakan lain, kandungan alkoho l dan kandungan alko hol total
ditetapkan sebagai beriku t.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

Prosedur
Metode ]
Pipet J() mL zat uji ke dalam lahu 100 mL, tamhahkan 10 mL aselal anhidral I'
dan I g nalrillm aselal anhidral f' yang halLl saja dilelehkan. Didihkan
eampuran seeara hati-b ati dengan pendingin udara di alaS langas pasJr selama I
jam. Diamk an sampai dingin, tamhahkan 50 mL air, dan panaskan dl dalam
tangas air selama 15 menit samhil sesekali dikocok. I)inginkan, pindah.kan
campuran ke dalam corong pisah, dan pisahkan lapisan air dari campuran. Cuci
lapisan tninyak sekali dengan aie kemudian dengan IJalrium karbonal Lf' hingga
air cue ian alkalI. Kemudian cuci dengan nalrillm kfonda LI' hingga air cl1cian
menjadi netral, dan pindahkan ke dalam labu kering. Tamhahkan 2 g nalrium
su{fill anhidral P, kocok kuat-kuat, diamkan selama 30 menit dan saring.
Timbang saksama sejumlah minyak terasetilasi yang diperoleh, dan ukur
bilangan eSler menurllt Melode 2 seperti yang tertera pada Bifangan Esler < 13 >
Nilai yang diperoleh dinyatakan sehagai 8ilangan Asctil

Kandungan alkohol (%)

bilwpn .uet iJ xbllb ot moli lrul i lkobol


セ Q L Q@ - H PLT セ qT@ XbilUl-!:ln BQ セエ ゥャ@ )

a: Volume (mL) asam klorida 0,5 M yang diperll1kan dalam penclapan blangko.
b: Volume (mL) asam klorida 0,5 M yang diperlukan pacta lilrasi Lalliji.

"ietude 2
Gunakan 10 mL zat uji dan lakukan seperti pacta Metode I Oi sisi lain, ukur
hilangan ester zat uji dengan Melode 2 seperti yang tertera pada Bilangan Esler
<13>.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 302-

Kandungan alkohol total (%)

bob or motefro! f Ql Hcor:o! N セ@ (-"1 - oh !l..5


セMLNZG] xI-

Mセ xlOO

Kandungan alkohol (%)

oi' Gf1g!2n eSr57" z<2ruJ'( xoooor mo[ekul aiJ'co/:o[


= kandungan alkohol total (%) - 5bl , l

a: Volume (mL) asam klorida 0,5 M yang diperlukan dalam penetapan blangko.
b: Volume (mL) asam klorida 0,5 M yang diperlukan pada titrasi zat uji.
c: Kandungan (%) masing-masing dalam zat uji, dihitung sebagai ester asam
asetat.

(5) Kandungan aldehid dan keton


(a) Metode natrium bisulfid
Kecuali dinyatakan lain pada masing-masing monografi, pipet 10 mL zat uji ke
dalam labu cassia 150 mL, tambahkan 75 mL natrium bisulfld LP, dan kocok.
Panaskan campuran dalam tangas air dengan sesekali pengocokan sampai
senyawa padat terlarut sempurna. Tambahkan 25 mL natrium bisulfld LP, kocok,
dan diamkan selama 10 menit di atas tangas air. Tambahkan natrium bisulfld LP
secara bertahap hingga terbentuk minyak pada bagian yang berskala pada labu
cassia. Diamkan selama I jam, dan ukur volume minyak .

Kandungan aldehid dan keton (% volume) = lOx [10 - volume (mL) minyak]

(b) Metode natrium sulfit


Kecuali dinyatakan lain pada masing-masing monografi, pipet 10 mL zat uji ke
dalam tabu cassia ISO mL, dan tambahkan 76 mL natrium sulflt LP yang baru
dinetralkan, dan kocok. Panaskan labu di dalam tangas air sambil dikocok kuat,
dan sesekali netralkan alkali yang dibebaskan dengan asam asetat. Jika warna
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 303-

merah sampai merah terang sudah tidak terbentuk walaupun pada penambahan 3
tetes f enolftalein LP, diamkan di dalam tangas air selama 15 menit. Tambahkan
natrium sulflt LP netral secara bertahap hingga terbentuk minyak pada bagian
yang berskala pada labu cassia. Diamkan selama 1 jam dan ukur volume minyak.

Kandungan aldehid dan keton (% volume)


= lOx [10 - volume CmL) minyak]

(c) Metode hidroksilamin


Metode 1
Timbang saksama sejumlah zat uji seperti yang tertera pada masing-masing
monografi, tambahkan 50,0 mL hidroksilamin hidroklorida-biru bromlenol LP,
kocok, dan diamkan sel ama waktu tertentu atau refluks di atas tangas air selama
waktu yang ditentukan, dinginkan segera hingga suhu ruang. Titrasi kelebi han
asam dengan kalium hidroksida-etanol 0,5 M LV hingga warna kuning larutan
berubah menjadi kuning-hijau atau pH larutan menjadi 3,4. Lakukan penetapan
blangko dengan cara sarna, jika perlu lakukan koreksi.
Kandungan aldehid atau keton C%)

_ bollot m o1. h: tl. r a.l.dsbit! a.tau セ ァエッョ@ x (a - b) x ::',5 0


- セ N N@ " C'
[ ...a{lo r lIQr U J ! ,g -' x 1 I xlO

a: Volume (mL) kalium hidroksida-etanol 0,5 M yang diperlukan untuk titrasi


zat uj i,
b: Volume CmL) kalium hidroksida-etanol 0,5 M yang diperlukan untuk
penetapan blangko.

Metode 2
Timbang saksama sejumlah zat uji seperti yang tertera pada masmg-masmg
monografi, masukkan ke dalam labu. Tambahkan 75,0 mL hidroksilamin- bini
bromlenol LP, kocok, dan diamkan selama waktu tertentu atau refluks di atas
tangas air selama waktu yang ditentukan, dinginkan segera hingga suhu ruang.
Titrasi kelebihan hidroksilamin dengan asam klorida 0,5 M L V hingga warna
kodeセ@ KOSMETIKA, INDONESI ....

· 304 .

ungu Jaruta ll bembah menjadi ォオ ョゥ ョァ セ ィゥ ゥ。 オ@ alau pH lamlan menjadi 3,4.


Lakukan penelapan blangko dengan earn sama,j ika peTlu la leukan koreksi.
Kandungan aldehid alau keton (%)

セ@ /)-oOOl-t 1T".onir:ui .::!.::.IIU1 セエNZオ@ uton .r(o-d x セ@ s 100


[bab"'t セih@ lip (6).>: 1000) x

a: Vo lume (mL) a5am klorida 0,5 M yang diperlukan tlnruk {i[rasi lal uj!.

0: Volume (rnl) asam klorida 0,5 M yang diperlukan unnlk penetflpan blangko.

PI<::NI<::TAPAN PH <37>

Untuk pengukuran pH digunakan pH rneler dengan elektrod a kaea. Sebaga i baku


ni lai pH, diguna kan Lamlan dapar baku sebaga i berilnH. Variasi pH larutan
dapar lerleta k dalam rentang ± 0,02.

Larulan dapar baku


Air untuk larulan dapar baku, digunakan ai r suling, d ld id ihkan selama lebih dari
15 menit untuk mcngeluarka n kar bon dioksida , da n d inginkan dalam wadah
bersu rn bal yang d ilengkapi de ngan pipa beris! kalsium oksidfl . Si mpan Larutan
d apar baku dalam botol kaca atau polietilcn. Ciunakan Larutan baku fl sam dalam
wa ktu 3 bulan . Simpan Larutan baku basa dahlill wad ah bersumbat yang
dilengkapi dt":ngan pipa bcrisi kalsium oks ida, dan gu nakan dalarn waktu [ bulan.

I. Dapa r oksalat Serbuk haluskan kalium lelraoksall"ll IIl1wk penefapan pH, dan
keringkan dalam desi kator (siliku gel Pl. T imbang saksa ma lebih kurang 12,70 g
serbllk, masukkan ke dalam labu tentukur IOOO· mL larulkan dan encerkan
dengan air sampai tanda (0,05 M).

2. Dapar fta lal Serbuk haluskan kaliu m hifia/af un/Ilk penefapon pH , dan
keri ngkan pada suhu 110" sela rna lebih dari 2 j am. T imba ng s;lksama lebih
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

· 305 ·

kurang 10,220 g serbuk, masukkan ke dalam labu tentukur 1000-mL larutkan


dan encerkall dCllgan air sampai tallda (0,05 M).

3. Dapar fosfat- Serbuk haluskan kalium fosfat monobasa un/uk pene/apan pH


dan natrium Josfa! dibasa anhidra/ un/uk pene /apan pH, dan keringkan pada
suhu J 10 0 se lama lebih dan 3 jam. Timbang saksama lebih kurang 3,40 g kalium
fosfat monobasa dan 3,55 0 g natrium fosfa t dibasa, masukkall ke dalam labu
tentukur 1000-mL larutkan dan encerkall dengan air sampai tanda (0,025 M).

4. Dapar borat Masukkall naTrium bora/un/uk pene/apan pH ke dalam desikator


(natrium bromida yang dibasahi dellgan air) dan diamkan hingga bobot tdap.
Timballg saksama lebih kurang 3,8[0 g masukkan ke dalam Jabu tentukur 1000-
ml " [arutkall dan encerkan dengan air sampai tanda (0,01 M).

5. Dapar karbonat Keringkan natrium bikarhonat untllk penetapan pH daJam


desikator (silika gel P) dan diarnkan hingga bobot teta p, dan keringkan natrium
karbona! pad a suhu 3000 hingga bobo! tetap. Timbang sa ksa ma 2,10 g natrium
bikarbonat dan 2,65 g natrium karbonat, masukkan ke daJam labu tentukur [000-
mL, larutkan da n encerkan dcngan air sampai tanda (0,025 M).

6. Dapar kalsium hidroksida Serbuk ha[uskan kalslum Iridroksida un/uk


penelapan pH, timbang 5 g sc rbuk, masukian ke dala m labu, tambahkan 1000
mL air, kocok sampai [ar"Utan jenuh pad a sl.lhll 23_27°, saTing beningan pad a suhu
yang sarna dan gunakan filtrat jemih (Jebi h kurang 0,02 M).
Bilangan pH Larutan dapar baku im pada suhu berbeda daDat dilihat pada robe!
Nifai pH Larulan Dapar Baku. Nllai pH yang tidak tercantum diperoleh dengan
cara interpolas) nilal yang terdapa t dalam Tobel Nilai pH Larl/lan Dapa/" Baku.
KOOEKS MOSMElIKA INOONESIA

·306·

Tabel Nilai pH Larutan Da p ar Baku

Suhu Dapar Dapar Dapar Oapar Dapar Dapar Kal sium


O ksa lm Fla lal Fosfal Boral Karbonat hidroksida

0' 1,67 4,0 1 6,98 9,46 10,32 13,43


5' 1,67 4,0 1 6,95 9,39 10 ,25 13,21
10' 1,67 4,00 6,92 9,33 10, 18 13,00
15' 1,67 4,00 6,90 9,27 10, 12 12,81
20 ' 1,68 4.00 6,88 9,22 10,07 12,63
25 ' 1,68 4,0 1 6,86 9, 18 10,02 12 ,45
30' 1,69 4,01 6,85 9, 14 9,97 12,30
35' 1,69 4,02 6,84 0,10 9,93 12.14
40' 1,70 4,03 6,84 9,07 11 ,99
50' 1,7 1 4,06 6,83 9,01 11 ,70
60' 1.13 4,09 6,84 8,96 11,45

Rangkaian pH meter
Sebuah pH meier biasanya tcrd iri dari unil pcndclcksi, yai tu clck lroda kaca,
eleklroda pcmbanding dan kadang-kadang bag ian yang scnsil if lerhadap panas
ulltuk kompcnsasi suhu , dan un it penunjuk untuk menunjukkan nilai pH yang
diukur. L"ntuk ull it penunjuk, biasanya terdapat pcngatur angka no l. Pada
mstrumen yang tidak dilcngkapi bagian yang scnsilif ternadap panas unruk
kompensasi su hu, biasanya tersedia alai pengatur su lu!.
Jika nila i pH Jap8r fialat dan borat pada suhu tenenlu Jiukur menurut prosedur
lerseb ut Ji bawah ini , menggunakan pH meter, ya ng sebcl umnya disiapkan
denga n cara mencelupkan unit pendeteksi ke da lam dapar fosfa t selama Icbih
Jari 5 meni t paJa suhu sa rna, perbeJaan pembacaan pH !jdak boleh leb ih alau
kurang dari 0,05 dari nitai pH yang tcrtera Jalam label .

Prosedur
Scbelumllya rendam clcktroda kaca ke dalam air alau larulan dapar baku sclama
beberapa jam. Penelapan dilakukan leblh da ri 10 menit setelah a lat dinyalakan.
KODEKS KOSMETIMA INDONESIA

- 307·

Cuci de ngan saksama unit pendetekSJ dengan air dan keringkan secara hati-hali
de ngan kertas sari ng. Ji ka pH meier dilengkapi alai pengalUf suhu. atur agar suhu
sa ll"l3 de ngan suh u Larutan dapar baku_ Celupkan unit pendeteksi ke dalam
Larutan dapar baku, yang mempunya i ni lai pH mendekati pH zat uji, selama
lebih dari 2 menit, atur pengatur angka nol agar has il dari pH meter sa ma dengan
pl·1 Laru tan dapar baku yang tercantum da lam 1.lIbei untuk suhu tersebut. Cud
bersih unit pendeteksi dengan air, dan keringkan dengan kertas saring. Celupkan
unit pendete ksi ke dala m larutan zat uji dan laku kan pembacaan setelah lebih
dari 2 menit.

Catatan
Untuk pengukurall iarutan dengan nilai pH d i alas J I dan mengandung ion Jogam
alkali, gunakan eJektToda dengan kesalahan basa yang lebih kedl, dan lak ukan
koreksi jika perlu. Namun, terkadang kesa lahan ni lai pH bisa mencapai 0.1
hingga 0 ,5 . Disarankan suh u Larulan uji sarna dengan suhu i.anltan dapar baku.
Jika perbedaan suhu lebih dari 1°, aNr dengan alai pengatur suhu atau dengan
bagian yang sensitif terhadap panas. Kadang-kadang kesalahan mencapai Jebih
dari 0, 1. I..arutan basa memerlukan perhatian Jebih karena kemungkinan sa lah
lebih besar.

UJ I KUALITATlF <38>

Alumini um
I. Pada larutan garam aluminium tambahkan all/ol/ill/II kfarida LP dan
amonium LP terbentuk endapan seperti gelatin. Kemudian tambah kan amoniwn
LP berJebih: endapan tidak larul.
2. Pada larulan garam aluminium tambahkan natl'ium hidl'oksida LP:
lerbenluk endapan putih seperti gel atin. T ambahkan 11O/l'ilim hfdl'Qksida LP
berlebih : endapan larut.
3. Pada larutan garam aluminium tambahkan naJl'ium suljida LP: terbentuk
KOD(KS KOSMETIKA INDONESIA

· 308 ·

cndapan putih scpcrti gelatin. lambahkan na/rium slilfida /,P berlebi h: endapan
larui.
4. Pada lannan garam aluminum tambahkan amonia / ,P sampa; terbentuk
endapan putih seperti gelatin. Tambankan li ma tetes alizarjn S LP: endapan
menjad i merah.

Amina aromatik primer


T)inginkan lannan asam dari amina aromatik primer da lam es, lambahkan 3 tetes
natrium nitrit LP sambil d ikocok, dan diamkan se lama 2 meni!. Tambahkan I
mL amonium sulfamal J,P sambi I dikocok, diamkan selama I menit, tambahkan
I mL N-(J-najiil)-N '-dielil-etilenedialllina Dba/at LP ( I da lam 1000): warna

lamtan menjadi ungu -merah.

Aselal
I. Panaskan aselal dengan enceran asam sulfal P (I dalam 2): terciu m ball asam
aselat.
2. Panaskan aselat dengan asam sulfal P dan sed ikit efano/ P: tercium bau eliI
asetlt.
J. Tambahkan besi(lII) k./orida LP ke dalam larutan asetat netral : terjadi coklat-
mera h. Kemudian didihkan larulan: lerbenluk endapan coklat-merah. T ambahkan
(lsalll k/orida P ke dalam laruian: endapan laml dan warna larman berubah
menjadi klilling.
4. Panaskan asetat dengan kalsium aksida P: tercium bau 38eton dan gas yang
lcrbcntuk mcngubah warna kerlas saring menjadi binI. SebeJumnya kerlas saring
tCrsebul telah direndam dalam lamtan o-nitrobenzaldehid P-etollo/ P (I dalam
50), keringkan dan basahi dengan nalrium hidroksidal'p.

8enzollt
I. Tarnbahkan asam klarida ellcer LP ke dalam larUlan pekat benzoat: Icrbentuk
endapan hablur puti h.. Ambil endapan, bilas dengan air d ingin, dan keringkan :
cndapan akan mclebur pada suhu 120_122° (MelOde I).
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 309-

2. Tambahkan besi(JI/) klorida LP ke dalam larutan netral benzoat: terbentuk


endapan coklat-merah. Kemudian tambahkan asam klorida encer LP: warna
endapan bembah menjadi putih.

Bikarbonat
1. Tambahkan asam klorida encer LP pada bikarbonat: larutan akan berbuih
dan terbentuk gas. Alirkan gas ke kalsium hidrohida LP: segera terbentuk
endapan putih.
2. Tambahkan magnesium sulfat LP ke dalam larutan bikarbonat: tidak
terbentuk endapan. Kemudian didihkan tarutan: terbentuk endapan putih.
3. Tambahkan I tetes fenolftalein LP ke daJam larutan bikarbonat dingin:
warna tidak berubah menjadi merah, atau hanya sedikit terlihat merah (bedanya
dengan karbonat) .

Borat
l. Campur borat dengan asam sulfat P dan metanol P, bakar: terbakar dengan
nyata api berwarna hijau.
2. Basahi kertas kurkumin P dengan tarutan borat yang dia samkan dengan asam
klorida P, dan keringkan dengan cara dihangatkan: warna bembah menjadi
merah. Kemudian tambahkan amonia LP dengan cara diteteskan: wama berubah
menjadi bim.

Bromat
1. Tambahkan 2 atau 3 tetes perak nitrat LP ke dalam lam tan bromat yang
diasamkan dengan asam nitrat P: terbentuk endapan hablur putih. Kemudian
panaskan: endapan lamt. Tambahkan I tetes natrium nitrit LP: terbentuk
endapan kuning muda.
2. Tambahkan 5 atau 6 tetes natrium nitrit LP ke dalam lamtan bromat yang
diasamkan dengan asam nitrat P: warna bembah menjadi kuning hingga coklat-
merah . Tambahkan I mL kloroform P dan kocok: wama pada lapisan kloroform
berubah menjadi kuning hingga coklat-merah.
KOO[KS KOSM ETIKA INDONESIA

·310 ·

Rromidll
I. Tambahkan perak nilrat LP ke dalam larulan bromida: terbentuk endapan
kun.ing muda_ Pisahkan endapan, tambahkan QSam nitral encer LP pada sebagian
endapan: e nda pan tidak larul. Tambahkan lanltan amonia peket P pada scbagian
endapan yang lain, kocok, dan asamkan larulan ler.:ebut dengan asom nifraf
e" cer I.P: terbentuk kekeruhan pub h.
2. Tambabka n klorin LP pada larutan bromida: tcrjad i warna eoklat-kuning.
Kocok sebag ian larutan dengan klor% rm P: lapisan kloroform bcrubah dari
warna eoklat-kuning hingga eoklat-mcrah. Tambahkan fenol pada sebagian
lanltan yang lain: tcrbenruk endapan pulih.

"·'uorida
I. Tambah kan kalsium klorida LP ke da lam larulan flu orida: terbcnruk enda pan
putih . Kemudian tambahkan asom asetal P: endapan prakti s tidak lanl!.
2. T imbang 0, [ g fluorida, masukkan ke dalam krus platina, lambahkan 1 mL
asam slllfat P, rurup dengan lempcng kaca hersih, dan panaskan di atas tangas air
liClama 15 menit. S ilas lc mpeng kaea dengan air, keri ngka n: lerliha[ ada bagian
kaea yang lerkorosi.
3. Tambahkan 1,5 mL eampuran alizarin komplekso" LP, dapar a$am osetat-
kalium asetot (PH 4 ,3)-cero nitro/ LP ( I : I : I) pada larutan fl uorida netTa l atau
sedikit asam: terjadi wama ungu-biru.

Fos fat (Ortofosfat)


I. Tambaltkan peruk nitrol P kc da lam larutan netral fosfat : terbenruk endapan
h illing. La lu tambahkan asam nitTit eneer atau amonia LP: cnd apan lamt.
2. Tambahkan amonium molibdat LP ke da lam lamtan fosfat nctTa l atau yang
d iasamkan dengan asam ni trit eneer, [alu panaska n: tcrbenruk endapan ku ning.
La [u tambahkan natrium hidroksida LP atau amonia LP: endapan larut.

Garam aluminum
I. Tambahkall amon ium klorida LP dan amonia LP ke dalam Jarutan garam
KODEKS K05 M ETIKA INDO NEStA

- 311 -

aluminum : lerbcnluk endapan putih dengan konsistenr.i gel. Kemudian


tambahkan amQnia LP berlebih: enda pan ttdak larut.
2_ Tambahkan natrium hidroksida LP ke dalam larutan garam aluminum:
terbentuk endapan pUli n dengan konsistcnsl gel. Kemud ian ta mbahkan naJrium
hidrokslda LP berlebih: endapan larue
3. Tambahkan na/rium sulfida LP ke dalam larUlan garam aluminum: terbentuk
endapan pUlih dengan ォッョウゥ エ・ ョセ ゥ@ gel. Kemud ian tambahkan natrium sulfida LP
bcrlebih: endapan lanH.
4. Tambankan amonia LP ke da lam lannan garam aluminum hingga terbentuk
endapan putih dengan konsiste nsi gel, dan tarnbahkan 5 tetes alizarin S LP:
warna cndapan berubah menjadi merah.

Gara m ba rium
I. Basnhi garam barium dengan asam klorida P, dan lakukan reaks! nyala:
lerjadi nyala hijau-kuning.
2. Tambahkan asam klvrido enc:er LP ke dalam larutan garam barium · lerbentuk
endapan pUlin. Kemudian lambahkan asam nitra/ enc:er I_P: endapan \idak laml.

Gara m hesi( lII)


1. Tambahkan kalium besi(lI) sionida LP pada lamlan garam besi(lll) yang
bersifat sed iki l asam: terben tuk endapan biru. Kemudian tambahkan asam
klorida eflcer LP: endapan tidak larut.
2. Tamballkan tlatrium hidroksida LP ke dalam lanllan garam besi(lll):
terbentuk endapan coklat merah dengan konsis tensi gel. Tambahkan natrium
sulfido LP: キ。イュセ@ endapan bell.lbah menjadi hi tam. Endapan lanH da lam asam
klorida eflcer LP dan warna lanHan lcrjadi kekeruhan putih .
3. Tambahkan asam slJljosalisilat LP ke da larn lannan garam besi(Hf) ya ng
bersifal scd ikit asam: terjadi wama ungu.

Gara m bis m u th
I . Lanltkan garam bismuth dcngan scjumlah kcc; 1 asam klorida P, dan enccrkan
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

· 312 ·

dengan air: lel)adi kemhan berwama plilih. Tambahkan I alall 2 letes nalrium
sulfida LF: lerbentuk endapan coklal-gelap.
2. Tambahkan limlrea LP ke dalam larutan gaTam bismuth yang diasamkan
dengan as(1m klorido P: wama lamlall menjadi klilling.
J. Tambahkan kalium iodida LP pada lannan garam bismuth da lam asam nilrit
ellcer LP atau asam sulfa! encer LP: terbenn lk endapan hilam. Ta mbahk3n
kalium iodida LP: endapan lamt dan warn a berubah menjadi jingga.

Caram kalium
I. Basahkan garam kalium de ngan asam klorida P, dan lalrukan uji warna
pemhakaran : warna berubah menjadl ungu mllda. Jika nyala api berwama
kilnin g, a m3ti melalui kaea koball : warnfl terlihat ungu -mera h.
2. Tambahkan natrium bi/arlrat IP ke dalam lanltan garam kalsium nettal (1
dalam 20): terbcntllk endapa n krista l putih . Peillbentukan endapan akan lcbi h
cepat jika bagian dalam tabung lIji d igcsekkan batang kaca. Ambit cndapan dan
ta mbahkan amonia LP, natrium hidroksida LP atau natrium karbonat LP:
endapan lanl\.
3. Tambahkan natrium koba/lnilril LP ke dalalll lurutftn garam kalium yang
d iasamkan dengan asam asetat ( I ...... 20): Icrbenluk cndapan laming.
4. Panaskan garam kalium dengan lIa/riWII hidroksido LP berlcbl h: tidak
lerciunJ bau amon ia.

Ca ram kalsium
I. Basahkan garam kalsium denga n asam klorida P da n lakllku n reuks i nyala
nya la berwarna merah.
2. Tambahkan amonium karbonal LP pada laru tan garam kal sium : terbentuk
endapan putih.
3. Tambahkan amonium oholal IP pada larutan garam kalsi um : terbentl.lk
endapan putih. Pisahkan endapan, bagi menjadi dua bagian . Tamhahkall asam
oselat encer LP pada satll bagian: cndapan tida k lartll. Tambahkan asom klorida
encer LP pada bagian yang lain: endapan laru t
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

· 313 .

4. Tambahkan 10 tetcs lealillm kroma/ LP ke da lam larulan nelral saram


kalsium dan panaskan : tid11k terbentuk endapan.

Gara m magnesium
I. T ambahka n amonium karbona, rp ke dulum larutan garam magnesium :
lerbenruk cndapan putih. Tambahkan omOrlium klorido IP : cndapan larnl.
Kemudian ta mbahkan na/riwnfosfat diuaso LP. Terbentuk endapan hablur put ih.
2. Tamhahkan natrium hidroksida LP ke dalam larutan garam magnesium
terbentuk endapan putih berkonsistensi geL Tambahkan reagen berlebih:
elida pa n tidak larut. Kemlldian tambahkan iodulII LP: wama endapan bernbah
menjadi eoklat lua.

Ga ra m na trium
J. BaS<1hi garam natrium dengan a50m klarida P, dan taku kan uji warna
pembakaran: wa rna bern bah menjadi kuning.
2. Tambahkan kalium piraanlimonOl LP pada larUia n garam natrium pekat
netTal atau sedikit basa : terbentuk endapan kristal putih. Pembentu kan endapan
d ipcrcepat dengnn menggosokkan bailing kaea ke bllgian dalam tahung uji.

Gar a m l in k
J. Pada laru tan garam zink netral atau hasa tamballkan all/onium .m/fil LP atall
natriulII su /fil LP tcrhcntllk endapan putih . Pi sahkan endapan, tambah.kan a53m
aSCla t encer cildapan lidak brut. Tambahkan 3S3m klorida encer endapan I:HUt.

2. Pada laruta n ga ram zink tambahkan kalium besi (lI)siollido {.P terbentuk
endapan putih. kemudiaan tambahkan asam kloridn , endapnn tidak lanl!.
3. Pada larutan garam zink nctral atall セ」 、ゥォエ@ asam tambnhkan I atau 2 tetes
piridill P dan j mL kalium ti osianat, lerben luk endapan putlh.

K arbo na t
I. Tambahkan asam klorida enct:r LP pada ka rbona!: terbenluk gas. A lirkan
glls ke dalam Iwlsium hidroksida LP: セ・ァ イ 。@ terbentu k endapan putih.
KODEKS KOSMETIKA IN DONESIA

- 314 -

2. Tambahkan magnesium sulfat LP ke dalam la rutan karbonat: terbentuk


endapan pUlit'L Tambahkan asam aselal encer LP: endapan laro t.
3. Tambahkan I leles /enoJfialein Lf' pada larutan ka rbonat d ingm: terjadi
wama merah (perbcdaan dengan bi karbonat).

Klorid a
I. Panaskan lamla n klorida dengan asam sulfat P dan kalium permanganal P:
tereium bau klorin. dan gas yang terbentuk mengubah wama ke rtas kanji -kalium
iodida menjadi bim.
2. Tambahkan perak nitrat LF ke dalam larutan klorida: te rbcntuk endapan
putih. Pisa hkan endaran dan bagi menjadi 2 bag ian. Pada satu bagian,
tambahkan asam nitrat encer LP: endaran Ijdak larut. Tambahkan amonia LP
berlebih pada bag ian yang lainnya: endapan larut

Laktal
Tambahkan kalium permanganal LF ke da lam [anlta n laklat yang d iasamkan
dengan (lsam Sll/fa l P, dan panaskan: tercium bau asetaldehid .

.セゥエイ。ャ@
I. CampuT laruta n nitrat dCllgan asam sulfal P dengan volume sama,
dinginkan, lalu di atasnya tuangkan hesi(l/) sulfal LP: terbentuk cinein berwarna
coklat tua pad a daerah kontak kedua larora n
2. Tarnbahkan asam sulfa! P k:e dalam lanltan nllrat peka t dengan volume
sama, masukkan tembaga dan panaskan: terbentuk gas berwarna coklat-kunin g.
3. Tambahkan difenilamin LP ke dalam lanlLan nilrat : lanltan berll bah warna
menjad i biru,
4. Tambahkan kalium permafiganO/ LP kc dalam lanl1an nitrat yang diasamkan
dengan asam sulfal P: wama merah larutan uji tidak rudar (bedanya dengan
nitrit).
KOOEKS KOSM Ul KA INOO N!:SIA

·315-

Oksalat
I. T ambahkan kalium permanganaJ LP dengan cara di!eleskan ke dalam
lanll.an oksala! yang d iasamkan dellgan asam $lllJal P hll ilgal: warna pereaksi
puda r.
Z. Tambahkan kalsillm klorida LP ke dalam larutan oksalat: lerbenruk elldapan
pUlih. Ambil elldapan dan tambahkan asam aseta l eneer: endapan lidak larut.
Lallilambahkan asam klorida eneer: endapan laru t.

Prroksida
Ke dalam lamlan peroksida tambahkan eli! asetat dengan vo lume sama, lalll
tambuhkan I atau 2 tetes kalium bikromal [P, kemudian asamkan denga n asam
sulfal eneer: warna pada lap isan air bembah menjadi bini. Segera aduk, dan
diam.kan: warna bini bergerak ke lapisan eti! asetat.

Salisi lat
I. Panaskan sa lisilat dellgan soda kapuT: tercium bau fenol.
Z. Tambahkan 5 atau 6 leles besi(JJJ) klorida eneer pada lanllan netral sa lisilal:
warna lamtan menjad l merah. Lalu teteskan 8sam klorida eneer: awalnya wama
lamlall berubah menjadi IIngu, lalu memudar.
3. Tambahkan asam klorida eneer pada lanllan sa lisilal pekat: terbentuk
endapan kristal putih. Ambi t endapan, bi las dengan air dingin dan kermgkan:
endapan rnelebur pada suhu I S9u (\1etode I).

Sitral
1. Tambahka n 20 mL campuran piridin P dan Melal anhidridn P (3: 1) pada J-2
fetes Jamtan si lral, diamkan selama 2 sa mpai 3 meni t: terjad i warna eo klat-
merah.
2. TSll1bahkan 1/3 volume kalium permanganal LP ke dalam lanltan sitrat yang
diasamkan dengan aSflm suljell P, panaskan hingga warna laru tan yang diuji
pudar, da n tdeskan bromin LP: terbentuk e ndapan putih.
KODEKS KOSMETI KA IIII DOIliESIA

·316 ·

3. Tambahkan ka/sium klorida LP berlebi h ke dalam lam lan sirrat netra l dan
diditlkan : terbentuk endapan hablur putih. Pisatlkan endapan. bagi menjadi 2
naglan. (>ada bagia n pertama, ta mbahkan natrium hidrnksida LP: endapan tidak
laml. Pada bagian kedu3. lambahkan asam klorida encer LP: endapan lamt

Sulfa l
I. Tambahka n barium klorida LP pada lamtan sti lfat: tcrbentuk endapan pUlih_
I ,alu ta mbahkan asam nitTil encer: endapan tidak larut.
2. Tambahkan timhaI asela! LP pada larutan sui fat netral: terbentuk endapan
p\ltih. Lalu tambahkan amonium asetat LP: endapan larut.
3. Tambahkan asam klorida P pada lanltan su ifat dengan volwne ya ng larulan
tidak menj adi putih kcruh H ー セ イ 「・、。Aャ@ dengan tiosu lfat), dan tidak tercium ban
belerang diok sida (perbcdaan dengan s\llIil).

Sullit dan Bis utfit


I. Teteskan iodin LP ke dalam larutan sulfit ata u bis ulfid yang d iasamkan
de nga n asam asetat: \Varna reagen pudar.
2. Tambahkan asam klorida encer pada larutan sulfit atau bisulfit dengan
volume sarna: tertium bau be1erang dioksida, dan laruUln tidak menjad i keruh.
Lalu tambahkan I letes natrium sulflda LP: lamtan segera berubah menjadi
keruh, lalll perla han beru bah menj adi endapan klming

T a r tr a l
J. Tamhahkan perak nitrol U' ke dalam Jarutan tamat netral (1 dalam 20):
le rbentuk endapall plJ1 ih. Ambil endaran dan bag i mcnj<ldi dlla bag ian. Pada
hag ian pertama, tambahka n asam nit!"il P: endapan lanl! . Pada bagian kedlla,
tambahk<ln amonia LP dan ranaskan : endapan larut dan secara hertahap
mcngha silkan gamharan cermin pada bagian d<llam tabl!l1g.
2. Ke dalam lamlan tartrat, tambahkan 2 letes asam asetat P, 1 teres
besi(lI)slllfal LP, 2 atau 3 tetes lIidrogen perohida LP dan nalrillm lIidrob'ida
LP bcrlcbih : wama berubah menjad i ung u-merah hingga ungu .
KO DEKS KOSMETIKA i nセoes i a@

- 318·

amati dengan latar belakang putjh. Jika pada monograti dinyatakan larutan harus
dipanaskan dengan asam sulfal, masukkan zal dan asam su i rat kedalam tabling
Nessler dan panaskan pada suhu yang sesua i, band ingkan warns .

P[REAKSI DAl"ll LARUT AN P EREA KSJ <40>

Abu Zink" Zn_


Air Air suling_
Air beblls karbon dioksida P Ai r suling ya ng lelah didid ihka n kuat-kuat
selama beberapa meni!. Selama pending inan dan penyimpanan hams te rlind ung
dari udara.
Air m urni untuk uji ba tas amonium P Tambahkan dengan hali ·hati 4,5 mL
asam sulfal P ke da lam 15 00 m.L air murn i, dan destil asi dal am wa dah destilasi
yang terbua t dan kaca, dan gunakan fraksi pertama dari dest ilat sebagai ai r bebas
amonia.
Kemurnian : Campur 40 mL air murni unlllk ul'i balas amonium P dengan 6 mL
fenol-nalrium nilroprnsid LP. Kemud ian campur dengan 4 mL nalrium
hldrokloril-nalriulIl hidroksida LP, d iamka n selama 60 men it, dan ukur serapan
larulan tersebut pada panjang gelombang 640 nm, mellggunakan air sebagai
blangko: serapan tidak lebi h dari 0,010.
Air rajli Tambahkan I volume asam nitrol P dan 1 vo lume asam klorida P_
Buat segar.
Ak .. ifllivi n hidroklorida P C'4H' 4CJNr HCl Serbuk habl ur mera h coklat tua;
larut dalam ai r dan elanol , praktis tidak larut da la m kloroform dAn dalam eter.
Alizarin S P C I4 i-Is(OHhSO)NA.I-rp (Alizarin sullenat P). Peru bahan warna
pada pH 3,7 lam ing, pada pH 5,2 mcrah ji ngga.
Aliza rin S L P Lamtkan 100 mg alizarin S P daJam !lir hingga 100 mL, saring.
Amil li lkohol CS H I1 0H (iso amiI alkohol); Murni perea ksi.
4-Aminoanli pir in P CUH llN]O; Mumi pere<lksi.
Amo nia peka l Lihat amo nia, pekal.
kOOE KS K05METIkA INOO NE5 1A

. 319 ·

Amonia U' 10 % Pada 400 mL amonia pekal P tambahkan air hingga 1000
mL.
Amonium aselat P CHJ COON H4 ; Murm percaksi .
Amonium aselat LV Larutkan 10 gall/onium aselal P dalam air hingga 100
mL.
AIIlOlliulll asetal J M larutkan 7,7 g amollium aselal P d alam air hingga 100

mL.
AIIlOllill1ll fosfat dibasa P Hn h セィ hp PT[@ Murni pcreaksi.
Allloni lllll karbona! V M um i pereaks i.
Amonium karbon at LV Laru tkan 20 g amolliufI'I karbona ! P dan 20 ml
amOllia IP dalam air hingga J 00 mL.
Amonium klo r ida V NH4 C! ; Murni pcrcaksi .
Amonium klorida LP, 2 M Larutka n 10,5 g amonillm klorida P dalam air
hingga 100 mL.
Amo nium molibdatP (N114 )&MO;024"4 H 20; Murni pereaksi.
Amonilltn moJibdal 101>/.. LP L'lrutkan 2 1,2 g omonium molibdOI P da la m air
hingga 200 mL Simpan dalam wadah poJietilen ,
Amo nillm nilnl P N H4 NOJ ; Murni percaksi.
;\moniulII oksa lal "P (NH4)2C20 ·4 IhO ; Murni percaksi .
Amonium oksalal 0,25 M larutkan 3,5 g amonium ok"solal P dalam ai r hingga
100 mL.
Amoniulll pef'su lfat V (N HC)ZS20S; Mumi pcreaksi,
Amonium raksa(U) tiosianat LV Larutkan 30 g omoni/lm liosiollOI P dan 27 g
rokso(ll) klorido P dalam air hingga 1000 mL.
Amoniulll sitrat C6l-I1 4N207 [Amonium silmt, 、 ゥ「 \Q セ。 j [@ Murni pcreaks i.
Amonium silrat Lr Larutkan 109 amonium silral P dalam ai r hingga 100 mL.
Amonium silm' LP untllk Uji batas limbal Larutkan 40 g omonium silrol P
dalam ai r hingga 100 ml..
Amonium s ulfamat P NH40SOiNH1 ; Mumi pereaksi.
A mo nium s ulfamat LP Larulkan I g amollium suljomol P dalam air hingga 40
mL.
KODEKS KOSMHlKA INOONESJA

· 320·

A monium sulfat P {NH.t)2S04; Mumi pereaksi.


Amonium su llida LP (LanlCan amonium sulfida, lidak berwarna; Mumi
pereaksi. Simpan da lam wadah keei l dan penuh. terlindung daTi cahaya.)
Amonium tiosianat P NH4 SCN ; Mumi pereaksi.
Amonium liosianal I l\1 Larulkan 8 g amonillm fiosionof P dalam air hingga
IOOmL.
Amonium liosianal. kobalt(lI) nitrat tI· Larutkan 17 ,4 g ofrlollillm liosional
p dan 2,8 g koba/t(ll) nitrol P dalam air hingga 100 mL
Amonium va nadat P Mumi pereaksi.
Amonium vanadat LP Laru lkan 300 mg omollium vonadai P dalam air hingga
1000 mL
Anhidrida tblat P C 6 K.(COhO; Mumi pereaksi .
Anilln P C6HSNH2; Mumi peTeaksi.
A ntimon(IU) kJorida P SbCl l ; Murni pereaks!.
Antimon(llI) klorida LP Cuei kloroform dengan air, 2 atau 3 kali , masing-
masi ng dengan volume sama. tambahkan n(llri/lm karbonal P yang barn
d ipijarkan dan d idinginkan. diamkan J malam dalam wadah te rl\ltup kedap.
lindung1 dari ea haya. Pisahkan lapisan kloroform da n deslilas i, sebaiknya
lerlindung dari eahaya. Cuei permukaan anlimon(lIl ) klo rida dengan Idoroform
di alas sampai eueian jem ih dan tambahkan kloroform pada 1arulan ini hingga
larulan jenuh. Sim pan dalam wadah tertutup kedap dan leri ind ung dari eahaya .
Larulan dibual segar.
Ant ron cャN hセ ッo[@ Mumi pereaksi.
Anlron .I ,p Larulkan.15 mg an/ron P dalam 10 mL G.fCI/I1 SlI!fat p,
Arang akt.lf P Guna ka n karbon medik seperli ya l1g terlera pad a Farmakape
Indon esia .

ArscnalO III P C12 H10s1N4Na2012S2. Serbuk me-rah nla. Mudah larul dalam
air dan dalam nalrimn hidroksida LP, praktis tidak lana dalam aselon.
Sensilivilas: Pada 0.5 mL lanllan arsenozo III P (I dalam lOOt)) tambahkan 50
mL air, 50 mL elanol P dan 0.1 mL barium perk/orm 0,01 M: wama larutan
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

·321·

menjadi ungu-biru, da n berubah menjad i merah pada penambahan 0,2 mL asam


sulfol 0,005 M
Ar sen a7.0 III LP Larut kan 100 mg arsena:o III P dalam ai r hillgga SO mL.
Arse n(1I1) oksida P AS 20 l ; Murni pereaksi.
Arsen( lII) o ksida P ( Perea ksi Baku) Untu k Ana lisis Volumetrik.
Arsen(1II) oksida LP Larutkan I g arsen(lII) ohido P dalam 30 mL larulan
nalril.lm hidroksida P ( I da1am 40) denga n pemanasan . Sele 1ah dlllgin
tambahkan asam asetat gtasial sedikit dem i sed ikit hingga 100 mL.
ASlim aseilit glasial P CH}COOH Asam oselal, (99- 100 %); Murn i pereaksi.
Asam asetat 6 iVI Fncerkan 36 g (lsom (Iselal glasial P dengan air hin gga 100
mL.
Asam aselal 5 M Encerkan 30 g asom aselal glasial P denga n air hingga 100
m1..
A.snm aselal 0,2 M Encerkan 1,2 g (lsom oselat glasial P dengan air hingga
100 mL.
A.Sl"Im aset!11 eocer (1 M) Encerkan 6 g asom oselal glasial P dengan air
hingga 100 mL.
Asa m aseta l encer LP Li hal Asam oselat, clleer (I M)
Asa m aselal glasial unluk Tit rasi bebas air Pada 1000 roL 05am aselal
glasiaf P lambahkan 5 g kromium trioksido P diarnkan semalaill. Saring, destil asi
fil lml, taillpung destilat pada suhu di alas r 15° lambahkan 20 g aselot Ollhidrat
P, u1angi dest ilasi. Tampung desti lat pada suhu amara 1 J 7° dan 11So.
ASIl Ill Ilskorbat P
Asa lll belerang encer LP Lihat asam belerang P, encel" ( 10%).
Asam hen:l.Oat P C6H.\COOH; Murl1l pereaksi .
Asn m bo rat P HJBO]; Murni pereaksi .
Asa m bora l-kalium klorida-nat riu m hidroksida pH 9,2 LP Encerkan
campuran 50 mL mom borat 0,2 Nt-kali/lm klorida 0,2 M dan 26,70 mL natrium
hidroh'lda 0,2 lv/ dengan air hingga 200 mL.
KOOEKS KOSMErlKA II'IOOJIIESIA

· 322 .

Asa m bora l-kalium kiorida-llatrium bid roksld a pH 9,6 LP Encerkan


campuran 50 mL asam boral 0,2 M-kalillm klorido 0,2 At dan 36,85 mL nalrlum
hidrokslda 0,2 M dengan air hingga 200 mL
Asa rn bora I-kalium k1orida-natrium hidroksida pH 9,8 U' Encerkan
campuran 50 mL asam boral 0,1 M-kalillm Horida 0,2 M un/uk lannan dapar
LP dan 40,80 m1. nalrillm hidroksida 0,1 M de ngan air hingga 200 mI..
Asam borat 0,2 M-kalium klorida 0.2 M untuk Oapar LP Larutkan 12,366 g
asam boral P dan 14,91 2 g kalium klorida P dalam air hingga 1000 mi ..
Asarn bromida P HBr Murni pereaksi, MenganJung tidak kurang dan 40 %
HBr.
RobOljenis < 46> . T idak kurang dari 1,3 8.
Asnlll dia1"obenzensulfonal LP taru tan dibuat segar sebelum d igunakan.
Timbang Icbih kurang 900 mg asom slIl/ol/i/al P yang lelah dikeringkan pada
suhu 105° selama 3 jam, masukkan ke dalam labu tentukur iOO-mL, iarutkan
dalam 10 mL asam klorida encer LP dcngan pemanasa n, dan tambahkan air
sampai tanda. Pi pet 3 mL lamtan ke dalam labu lentukur 100-ml . tambahkan 2,5
mL nalrillm nilril LP, d iamka n sambi I didinginkan dalam es se lama 5 menil.
Tambahkan 5 mL nolrillm nifril LP, diamkan sambil d idinginka n dalam es
selama 15 menie
Asa lll nuorida P HF Mumi pereaksi. Menga ndung tidak kurang dari 46 % HF.
Asa m rosfa l P H]P0 4 ; Mumi pereaksi .
Asa m fo sfolllolibdat P P205.24MoOJ. nH 20: Mumi pereaksi .
Asam fosfotungstat P Pl0 5 ' 24W01 . nH, O; Mllrni pereaksi.
Asam iodida P HI Murn i pereaks i. Mengandung tidak kUl"ang dari 52 % HI.
Asam kaprilat unluk kromatografi gas P C HlCH1)6COOH. Caira n
bcnninyak , jernih, lidak berwarna, bcrbau tidak enak. Sanga! sukar larut dalam
air, dan mudah lamt dalam etanol dan dalam kloroform.
Hoboljenis : 0,906 - 0.91 2
I"deb bias 1,462 - 1.430
Jarak 、・ウャゥ。 L セゥ@ : 238 ° - 242 0 , tidak kurang da ri 95 % vol ume
Asam kap.-oal untuk kromatografi gas J> CH3(CH2)6COOH.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

· 323 ·

Asa ", klorid a eneer L.P Lihat (lsom klorida P, encer.


Ass", kromotropal P (OHhC IOH4(SOJNah Mumi pereaksi. Simpan dalam
wadah terlindung dari cahaya.
Asam kromotropal LP Larulkan 50 mg 7.a1 daram larutan asam sulfal P (75 %)
hingga 100011.. Simpan dalam wadah. lerli ndung du d cahuya.
Asam kJorida P HCI Mumi pereaksi. Mengandung tiduk kurung duri 35,0 %
dan tidak lebih dari 38,0 % HCI.
Asam k lol"ida eneer (10 'Yo ) LP Encerkan 23.6 rnL asnm klorida P dengan air
hingga 100 rnL.
Asum kJorida 6 M Fncerkan 540 mL 05am klorida P dengan ai r hingga 1000
mL.
ASflm k lorida 5 1\1 Encerhm 450 mL osom klorido P denglln air hingga 1000
me.
Asam kJorida 2 M Encerkan 180 mL 050m klorida P dengan air hingga 1000
mL.
Asam klorida I M Encerkan 90 mL asam klorida P denga n ai r hingga 1000 mL.
Asa m kloridH 0,2 M Encerkan 18 mL a5am klorida P dengan air hingga 1000
mL.
Asaln hlklat P CHJCH(OH)COOH ; Mumi pereaksi.
Asam laurlll P CH1(CHJ)IOCOOH Serhuk hablur putih alau cairnn jernih lidak
berwama. T idak laml dalam air, ra n I! dalam benzel! dan dalarn e ter. I g zat lamt
da lam 1 mL etanol dan dalam 2,5 mL propanol.
Tilik lebur <2 8> .44 . 45".
Boboljenis <4 6>: 0,869.
Tilik didih <8>: 225 0 ; Lakukan penetapan di bawah tekanan 13,3 kPa.
Indeb bias <42 > : 1,4183
Asam malelll P C H(COOH):CH(COO H) Serhuk putih, lidak berhal! . Tiap g zal
lamt dalam 1,5 mL air, dalam 2 rnL etallol dan datam 12 rnL eler.
Tllik leb/lr <2 8>: 132 - 140".
Asa lll mllnd£'l3( P c セ h XPj@ (asam a-Oksifenil melal]. HabJur pucal, tidak
berwarna .
MODEMS MOSM ErI MA I'I OONESIA

- 324-

Titik lebllr <28> · 113°.


Asa m metafosrat P H.P0 1 ; Mumi pereaksi.
Asa m mir ista t P CH1(CHJI2COOH Ulaogi liga ka li penghabluran Asam
miriS/at dari lamtan metanol P. Hablur pmih, lann da lam elanol dehidral, dala m
eler, da lam benzene dan dalam klorofOnTI _
Titik lebur <28 >: 53,9 - 58,5°.
Tilik didill <8> : 248,5 - 250,5" Laku kan penelapan pada le kanan 13 ,3 kPa.
Bobotjenis <46>; 0,8622.
lndeks hias <42>: 1,4305.
Bilangan asam <4 >: 24 5,7.
Asa m monokloroasetat P CH 2C1 COO H; Mum i pcreaksi.
Asa m nitr al P HNO j Bobotjenis : tidak kurang dari [,40. ; \1mni pereaksl.
Mengandung 69 - 7 1 % HN O l .
Asa m nitra! 2 :\-1 Larutkan 2 g asam lIilrat P hingga 50 mL.
Asam nitra t, bera sap P Bobol jenis: tidak kurang daTi 1,50; Mum i pereaksi.
Me ngandu ng tidak ku rang dari 90% HNO!. Simpa n d i tcmpat d ingin.
Asa m nit ra t ber asa p P Lihat asam nitrat, herasap P.
ASli m nitra t enee r (10 % ) LV Larutkan 10,5 In L. asam nitra/ P dalam air
hingga 100 mL.
Asam nitra t cneer LP Lihat asam nitrat P, encer.
ASam oksa lal 0,5 1\1 Larutkan 6,3 g aSlIm oksulat P dalam air hingga 100 mL.
Asa m oksala t - asam sulfat L P Encerkan asom .SIII/at P dengan sej umlah a ir
volume sarna, dingi nkan. Larutkan 25 g asam oksalat P dalarn 100 m L lam tan
ter.c;cbut.
Asa III 2- oksi- J-(2'-oksi-4' -sulfo-J '-naftilazo)-3-n aftoat P e2 1H iセPW n AsZ@ Murni
pereak.c; i.
Asa m olea I P Cl-l i CH 2)7CII,: CH (C H2)7COO H; Murni pereaksi .
Asa m periodal P hャo セNR h R PN@

Asa m period at LP Larutkan 11 g asam periodal P dalam 200 mL a ir, dan 800
IIlL asom asetal g lasial P.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 325-

Asam perklorat 70 % P HCI0 4 ; Mumi pereaks i. Mengandung tidak kurang


dari 70 % dan tidak lebih dari 72 % HCI0 4 .
Asam pikrat P HOC 6 HlN0 2)3 Trinitrofenol; Mumi pereaksi. Simpan dalam
wadah tertutup rapat, di tempat dingin, jauhkan dari api.
Asam pikrat LP Larutkan I g asam pikrat P dalam 100 mL air panas,
dinginkan dan jika perlu saring.
Asam sitrat P C 6 Hs0 7 · 6H 2 0; Mumi pereaksi.
Asam sulfat murni encer LP Panaskan asam sulfat P sampai terbentuk ua p
putih, dan se te lah didinginkan, encerkan sejumlah volume sama asam suI fat
de ngan a ir.
Asam sulfa mat P HOS0 2NH 2 Pereaksi baku volumetrik.
Asam sulfanilat P C 6H 4 NH 2 S0 3H; Murni pereaks i.
Asam sulfanilat-asam klorjda 1 % LP Larutkan I g asam sulfani/at P dalam
as am klorida I 1vJ hingga 100 mL.
Asam sulfanilat - a-naftilamin LP Larutkan 0,5 g asam sulfani/at P dal am 150
mL asam asetat P. Larutka n 0, I g o.-najiilamin hidroklorida P daJam 150 mL
asam asetat P, dan campur kedua larutan . Jika campuran larutan berwarna merah
muda, hilangkan warna den ga n serbuk zink.
Asam sulfat P H 2S0 4 ; Mumi pereaksi. Asam sulfat mengandung tidak kurang
dari 95 % H 2 S0 4
Asaro sulfat 94,5 - 95,5 % P H 2 S0 4 Al1Jr kadar asam sulfat P menjadi 94,5 -
95,5 % dengan penambahan air. Jika kadar asam berubah pada penyimpanan
atau pada penggunaan ya ng tidak terus-menerus, buat larutan segar.
Asam sulfat encer LP Lihat Asam sulfat P, encer (10 %).
Asam sulfat encer (10 % ) LP Secara hati-hati tamba hkan 5,7 mL asam suljat P
pada 10 mL air, dinginkan dan encerkan dengan air hingga 100 mL.
Asam sulfit P H 2S0 3 Asam sulfit mengandung tidak kurang dari 6 % S02.
Simpan daJam wadah tertutup rapat, di tempat dingin.
Asam sulfosalisilat P C 7H 60 6 . 2H 20; Murni pereaksi.
Asam sulfosalisilat LP Larutkan 5 g asam sulfosalisi/at P dalam air hingga 100
mL.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 326-

Asam tannat P Gunakan asam tannat seperti yang tertera pada Farmakope
Indonesia,
Asam tan nat LP Larutkan I g asam tan nat P dalam 1 mL etanol P dan
tambahkan air hingga 10 mL, Buat segera sebelum digunakan.
Asam tartrat P H 2C 4H 40 6 ; Mumi pereaksi.
Asam triktoroasetat P CCI 3COOH; Murni pereaksi .
Asetaldehida P CH)CHO; Mumi pereaksi .
Asetat anhidrat P (CH3CO)20 ; Mumi pereaksi.
Asetat anhidrat- Piridin LP Masukkan 25 g asetat anhidrat P ke dalam labu
tentukur 100-mL tambahkan piridin P sampai tanda. Simpan dalam wadah
tertutup rapat dan terlindung dari cahaya. Larutan ini dapat digunakan walaupun
telah berwama selama penyimpanan.
Asetilaseton P CH)COCH 2COCH 3; Murni pereaksi.
Asetilaseton LP Larutkan 150 g amonium asetat P dalam 500 mL air,
tambahkan 3 mL asam asetat P, 2 mL asetilaseton P kemudian tambahkan air
hingga 1000 mL. Larutan dibuat segar.
Asetil klorida untuk Penetapan kadar linalol Masukkan 128 g asam asetat
glasial P ke dalam labu berleher tiga, hubungkan dengan corong tetes dan
kondensor refluk.Tambahkan 100 g fosfat triklorida P tetes demi tetes dengan
hati-hati ke dalam labu dalam air es dan diarnkan selama 30 menit. Didihkan
selama 30 menit dan diarnkan: cairan akan terpisah menjadi dua lapisan,
pisahkan hati-hati lapisan atas , tambahkan 5 g asam asetat glasial P dan destilasi
menggunakan alat seperti Metode 3 pada Titik didih dan Jarak destilasi <8>
yang dilengkapi dengan adaptor cabang tiga, hubungkan dengan labu penampung
100 mL sehingga alat dapat menampung fraksi destilasi dan tabung kalsium
klorida dihubungkan dengan adaptor. Seluruh rangkaian alat dihubungkan
dengan sambungan kaca asah, Pad a fraksi yang ditampung di atas suhu 45°
tambahkan natrium asetat anhidrat P yang bam dipijarkan dan didinginkan,
destilasi lagi dengan cara yang sarna . Lamtan dibuat segar.
Aseton P CH 3COOCI-i); Murni pereaksi .
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 327·

Aseton uotuk Titrasi bebas air Tambahkan sedikit kalium permanganat P


pada aseton P, kocok. Diamkan selama 2 sampai 2 hari. Jika larutan tetap
berwama ungu, destilasi dan dehidrasi des til at dengan menambahkan kalium
karbonat P yang baru dipijarkan dan didinginkan. Destilasi dengan tabung
fraksinasi, lindungi dari kelembapan dan tampung destilat pada suhu 560.
Bakteri yang dikeringkan untuk penetapan Lisozym klorida Micrococcus
Iysodeikticus ATCC 4698.
Barium asetat P Ba(CH3COO)2.H20; Mumi pereaksi.
Barium hidroksida Ba(OH)z8H 20; Mumi pereaksi. Simpan dalam wadah
tertutup kedap.
Barium hidroksida 0,25 M Larutan jenuh barium hidroksida P dalam air
bebas karbon dioksida P. Buat segar.
Barium klorida P BaCh·2H 20; Murni pereaksi.
Barium kJorida 0,5 M Larutkan 12 g barium klorida P dalam air hingga 100
mL.
Barium kJorida 0,1 M Larutkan 2,443 g barium klorida P dalam air bebas
karbon dioksida P, hingga 1000 mL.
Barium nitrat Ba(N03)2; Murni pereaksi.
Barium nitrat 0,25 M Larutkan 6,5 g barium nitrat P dalam air hingga 1000
mL.
Barium oksida BaO (untuk bahan pengering).
Barium perkJorat Ba(CI04)2; Murni pereaksi. Serbuk putih. Larut dalam air.
Klorida < 9> : Timbang 400 mg barium perklorat P dan lakukan uji : tidak lebih
dari 0,036%. Buat larutan pembanding dengan 0,40 mL asam klOl'ida 0,01 M.
Perkloral : Larutkan 1,0 g zat dalam 40 mL larutan 100 mg natrium nitrit P dan
2 mL asam nitrat P, didihkan selama lO menit, dinginkan (Larutan uj i) . Buat
larutan pembanding dengan 1,0 mL as am klorida D, 01 M.
Ba tu bata uotuk kromatografi gas P Batu bata yang telah memperoleh
perlakuan dengan as am klOl'ida P atau asam sulfat P lll1tuk kromatografi gas.
Belerang P S.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 328-

Belerang dioksida P S02 Belerang dioksida dibuat dengan menambahkan


asam sulfat P tetes demi tetes ke dalam larutan pekat natrium bisulfit P. Tetjadi
gas tidak berwarna, berbau khas .
Benzen P C 6H 6 ; Murni pereaksi.
Benzetonium k10rida P C 27 H 42 CIN0 2· H 20. Hablur atau serbuk hablur putih,
mudah larut dalam air, larut dalam etanol P , dalam aseton P dan dalam kloroform
p

Tilik lebur <28>: 164 - 166°.


Benzidin P H2NC6H4·C6t4NH2; Murni pereaksi.
Benzidin LP Pad a 100 mg benzidin P tambahkan 25 mL asam asetat P dan air
bingga 100 mL.
Benzidin hidroklorida H2NC6H4·CGH4NH2· HCl ; Murni pereaksi.
Benzidin hidroklorida LP Larutkan 13 g zat dalam 100 mL asam klorida 0,1
M dan tambabkan air hingga 1000 mL. Jika warna larutan pekat tambahkan
arang aktif dan saring setelab dipanaskan .
Benzoil k10rida P C 6 H 5 COCI; Murni pereaksi.
Besi(II) amonium sulfat P Fe(NH 4h(S04)2. 6H 20 Garam Mol1.r's ; Murni
pereaksi.
Besi(III) amonium sulfat P Fe2(S04h(NH4)2S04.24H20 Besi alum; Murni
pereaksi.
Besi(III) amonium sulfat LP Larutkan 8,0 g besi(IIJ) amonium sulfat P dalam
air hingga 100 mL.
Besi(lIl) amonium sulfat encer LP Ke dalam 2 mL besi(J1/) amonium sulfat
LP tambabkan I mL dari asam klorida / M, dan air hingga 100 mL.
Besi(IIl) amonium sulfat encer LP Lihat Besi amonium sulfat LP, encer.
Besi(III) asetat LP Larutkan 4,0 g natrium asetat P dan 2,8 g besi(/J1) klorida
P dalam 49 mL air.
Besi fenol LP Larutkan 1,054 g besi(J1) amonium sulfat P dalam 20 mL air,
tambahkan I mL asam sulfat P dan I mL hidrogen ー・イッォセゥ、。@ P , uapkan hingga
terjadi gelembung gas , dan encerkan dengan air hingga 50 mL. Masukkan 3
bagian volume larutan ke dalam labu tentukur yang sesuai, tambahkan asam
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

·329 -

sulJnt P sambil didingi nkan hingga 100 bagian volume lamlan besi - asam sui fat.
Murni kanfenol P dengan destilasi, buang 10 % desti lal pertama dan 5 % desti lat
lerakhl r. T ampung destilat dalam labu bersumbat kaea yang ke ring da n Ielah
ditara, dengan volume dua kali volume fenol, lindungL dari kelembaban. Su mbal
labu. padatkan fe nol dalam langas es deng3n menggores lapisan alaS
menggunakan batang pengaduk kaea untuk memieu penghablura n, ke ringkan
labu dan timbang. Pada labu bersumbat kaea ta mbahkan lan.u an oosi-asam sul fal
sebanyak 1, 13 kali da ri bobot fenol, sumba l labu, dan diamkan lanpa
pendinginan tapi sesekali dikoeo k hingga fenol mencair, kemud ian koeok
eampuran kuat-kuat. Diam.kan di tern pat gelap seJama [6 sampai 24 jam. Ke
da lam ca mplITan tambahkan enccran asam .1"111/01 P ( I dalam 2 1) セ」「。 ョケ。ォ@ 23,5
% dari bobot eam puran, campur, masukkan kc dalam botol kering bersurnbat
kaea, dan sirnpan di ternpat gelap, tcrlindung dan kelembaban. Gunakan lamtan
dalam waklu 6 bula n.
8 esi-fe nol eneer LP Pada 10,0 mL besi feno/ LP tambahkan 4.5 mL air. Dual
segera sebelum diguna kan .
S esl-renol eneer L P Lihat besi-fenol [P, eneer.
Besi(lII) klorida P FeCl J .6H1 0 ; Mum; pereaksi.
Be-si(lll) klorid a 0,33 \1 Lamtkan 9 g besi(III) klorida P da[am ai r hingga 100
mL.
Bcsi(lII ) klorida asa m L P Lamtkan 5 g besi(III) Horida P dalam 5 mL asmn
klorida P dan air hingga 100 mL.
Bes i(lII) kJo rid a asa m LP Gunakan Besi(III) klorida LP a5am
Besi( lll) klorida enct' r LP Encerkan 2 mL besi(IJJ) klorida LP dengan aLT

hingga 100 rnL. Buat la rutan segera sebelurn di gun aka n.


Ucs i(lII) k lorid a enee r L P Lihat besi(III) klorida LP, ence(.
8esi( lII) sul fal P Fe2(S04),. ntbO ; Mumi pereaks i.
Uesi(lII) sulfat LP Kocok 50 g besi(III) sill/at P dengan lebih kurang 500 mL
air, lambahkan 200 rnL osam sill/at P, dan laru lka n dengan d ikoco k perlahan.
Tambahkan air hingga 1000 mL.
Besi(JJ) sulra l P f ・s PT NW h セ o [@ Mumi pereaksi.
KODEKS KOSM ETIKA IN DO NESIA

-))0 -

Bes i(lI) sul fa! asa m 0,25 M Larutkan 7 g besi(/l) sulJat P da lam 90 011.. oil'
bebos karbon diaksido P, tam bahka n osam sulJa! P hinggll 100 rnL. Lakukan
pembakuan dengan kalium pennanganat O,OlM LV setiap kali akan d igunakan.
Riru bro mofenol C, 9H 1oBr.OsS; Murni pereaksi.
Inlerval fransiSI (pernbahan warna): pH 3,0 (kuning) sa mpai 4,6 (biru-ungu).
Riru bro mofenol L P Laru tkan 0, 1 g bini bromo/enol Pdalam 100 m L elanoi
encer LP, saring
Bi r u bromofenol-natrium asetat-asam aseta t LP Campuf 75 mL nalrium
aSetol 0,2 M, 925 mL Gsam aselaf 0.2 M dan 20 rnL hinl bramo/enol [P ,
Riru hromofenol-natrium hidroksida U' Laru tka n, dengan d ikoco k kuat, 100
mg bini bromo/enol P da lam 3 mL natrium hidroksida 0,05 M dan tambahkan
i1 ir hi ngga 25 rnL.
Biru hro motimolP c QW h Rセ b イR P U s[@ M umi pereaksi.
Biru bro motimol LP Larutkan JOO mg bini bromOlimol P da lam 100 mL
etanol encer LP, saring.
Biru metilena P ciャ [h GX c i sセjN@ 3H20; Murnt pcreaksi.
Biru melile na LP Larutkan 0,1 g bim mefileno P dalam 100 mL elano/ P, jika
perlu saring.
Biru metilena, asam LP Pada 500 m L air lambahkan seeara hali-hati 12 g osom
sulfa! P, dingi nkan. Larutka n 0,03 g bini melilcno P dan 50 g natrium sulJat
onhidrat P dalam laru ta n ini, dan tambahkan air hingga 1000 mL.
Riru m ctilena-ka lium perklorat LP Pada 500 mL laru tan kalium perk/oral P
( I dalam 1000), lambahkan larutan bini melifena P (J dalam 100) tetes deml
tetes, dengan terus dikocok, hi ngga lerbentuk kekeruhan Icmah. B iarkan menjadi
endapa n, dan saring bcn ingan .
Riru limol P C11 HlOO.\S; Mu m i pereaksi.
inlerval pernbahan (penlbahan warna): suasana asam, pH 1,2 (mcrah) - pI!
2,8 (kuning); suaS3 na basa, pH 8,0 (kuni ng) - pH 9,6 (biru).
Bir u ti mol LP Larutkan 0, I g bini limoi P dalam J 00 m L etanol P, saring.
Bir u timol-dimetilforma mid a LP Laru tkan 0,1 g bim limol P dalam 100 mL
dimeufjo/"mamida P.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 331-

Biru toluidin LP Larutkan 1,0 g bim o-toluidin P dalam air hingga 1000 mL.
Biru o-toluidin P CIsHI6C1N3S Bim l7(amino-7-(dimetilamino)-2-
metilJenoltiazina-5-ium klorida). Serbuk hijau tua, agak sukar larut dalam air,
dan sukar larut dalam etanol.
Bismuth subnitrat P Murni pereaksi.
Biuret LP Larutkan 1,5 g tembaga sulJat P dan 6,0 g kalium natrium tartrat P
dalam 500 mL air, tambahkan 300 m larutan natrium hidroksida P 10%, dan
tambahkan air hingga 1000 mL.
Boron(III) nuorida-metanol LP Larutan garam komplek boron(III) fluorida-
metanol (Bh 2CH 30H: BM !31 ,89) dalam metanol, tidak berwarna dan jernih.
Mengandung lebih kurang 14% BF}.
Bromin P Br2; Murni pereaksi. Cairan berwarna cokl.at-merah tua, mudah
menguap, sangat mengiritasi dan korosif. Sedikit larut dalam aIr, larut dalam
etanol dan daJam eter.
Bromin LP Larutan jenuh bromin P, yang dibuat dengan mengocok 2-3 mL
bromin dengan 100 mL air dingin dalam botol bersumbat kaca, tutup kaca sudah
diberi petrolatum. Simpan di tempat dingin, terlindung dari cahaya.
Bromin-asam kJorida LP Pada I mL bromin-kalium bromida LP tambahkan
100 mL asam klorida P.
Bromin-kalium bromida LP Larutkan 30 g bromin P dan 30 g kalium
bromida P dalam air hingga 100 mL.
N-Bromosuksinimid (CH2CO)2NBr. Serbuk hablur putih. Larut dalam aseton ,
sedikit larut dalam air dan dalam asam asetat glasial dan sulit larut dalam karbon
tetraklorida.
Titik lebur <28> : sekitar 175°.
n-Butanol P CH3(CH2hOH n-Butil alkohol; Mumi pereaksi.
Butil asetat P CH 3COOC4 H9 ; Mumi pereaksi.
Dapar amonia-amonium klorida Gunakan dapar amonia-amonium klorida
pH 10,7.
Dapar amonia-amonium klorida pH 8,0 Larutkan 1,07 g amonium klorida P
dalam 100 mL air, atur pH hingga 8,0 dengan amonia P (I dalam 30).
KOOEKS KOSMHIKA INOONESIA

·332·

Oapar a monia-amonium klo rida pH 10.0 Lanllkan 70 g amonium Hodda P,


tamhahkan 100 mL amonia pekar P kemudian e ncerkan dcngan air hingga 1000
m L, dan aim pH hingga 10,0 dengan penamba han amonia pekal P tetcs demi
tetes.
Dapar 8l1lo nia-amonium klorida pH 10,7 Larutkan 67,5 g amonwm klorida P
dalam 570 mL amonia pekat P, tambahkan air hingga 1000 mL.
Da par a monia-amonium k10rida pH 1 J,O Larutka n 53,5 g nmonlum klorida P
da lam 480 mL amonia pekal P, ta mbahkan air hingga 1000 mL
Oa pa r 3sa m aserar-amonium asetal pH 5,0 Larutkan 250 g amonium oselal P
dalam 1000 mL air. Tambahkan lcbih kurang 25 mL asam aselat P, atur pH
hingga 5,0.
Da par asa m asela t-amoniurn aselal pH 6,5 un luk renclapa n rorm a ld ehida
Larutkan 150 g amonium aselal P dalam beberapa mL air ,tambahkan 3 mL
asam aselal glasial P, dan tambahkan air hingga 1000 !TIL.
Dapar 35a m aseral-ka lium ase ral pH 4,3 Larutkan 14 g kalium aselaf P da n
20,5 mL asam ase/at glasial P da lam air hingga 1000 mL.
Dapsr asam aseta r-natrium ase ra l pH 4,5 Pada 80 mL nalrium aselal LP
tambahkan 120 mL asam aselal encer LP dan lambahkan a1r hingga 1000 mL.
Dapa r aS3 m asetal-natrium aseral pH 5,0 Pada 140 ml . nOlrium ase/af LP
tambahkan 60 mL asom osefal encer LP dan lambaltkan air hingga 1000 mL.
Da par 8sa m asetal-natrium aselat pH 5,2 Larutkan 100 g flatrillm ruetal P
dalam 200 mL air dan ta mbahkan I I mL asam aselal P atur hingga pH 5,2
dengan penambahan nalrium aselal P atau asam aselat P dan tarnbaltkan air
hingga 1000 mL.
lhpar asam asetal-llatrium aselat pH 5,5 lanllk1t11 20 g nalrium ase/{Jf P
dil lam 80 ml air dlln ahlr hingga pH 5,5 dengan penarnbahan asam aselal glasial
P letes demi letes dan tambahkan air h.ingga 100 mL.
DApar Asa m asetat-natrium asetat p H 5,6 Larutkan 12 g natrium asetat P
dalam 0 ,66 mL asam asela{ glasial P dan lambahkan air hingga 100 mL.
Oa par Asam borat-nalrium hidroksida pH 8,4 Larutkan 2,474 g asam bora( P
dalam nalrium hfdroksida encer hingga 100 mL.
KODEKS KOSMEHKA INDONESIA

·333·

Ollpa r lISlim klorida-amonium asetat pH l ,5 Larutkan 25 g amOlliwTI ase/at P


dalam 45 m L asnm klorido 6 M, tambahkan ai r hingga 100 mL.
Ollpa r 3sam malcat, pH 7,0 Larutkan 1,2 18 g asam moleol P dalam sed ikit air,
tambahkan 20 m L l10trium hidroksida Lf>. Encerkan dengan ,lir hingga 100 mL.
Oapar 3S3m monokloroasetat Larutkan 9 ,45 g asom 1II0110kloroascwi P dan
2,0 g natrium hidmksida P dalam air hingga 100 mL.
I)upar asetat-aseron Gunakan Natrium aseta/-ase/oll LP
Dapar asctal, I>H 4,3 Gunakan Dapar asam aselol-kolillm osetaf pH 4,1
Oapar fosfat , pH 6,2 Larutkan 7,256 g kalium fosfat mOllobosa J> dan 1,893 g
/lalrillmfosfal dihasa anhidrOi P d<llam air hingga 1000 mL.
Oapar fosfat, pH 6,3 Campur 50 mL kafium fosfm mOllobasa 0,2 M denga n
1057 ml natrillm hidroksida 0,2 M. dan tambahkiln air hingga 200 m L.
Dapllr fo sfat , pH 6,5 Campur 50 mL kalium josjr.lI mOlwbasa 0,2 M dengan
J 5,20 m L natrillm hidroksida 0,2 M. dan tambahkan air hingga 200 mL.
Oapar fosfat, pH 6,8 Larutkan 3,40 g kafiu m fosfol mOllohasa P dan 3,55 g
Ilmrium fosfO! dibasa anhidrat P dalam air h ingga 1000 mL
Oapar fosfat , pH 6,9 Campur 50 m L kalium fo.ifot ュoャOッ「セ@ 0.2 M de ngan
26,57 m L nOlrium hidroksida 0,2 M, dan tambahkan a ir hingga 200 mL
Dapar fosfat, pll 7,0 Campur 50 mL kalium fosfol lIIonoba.w 0,2 M dcngan
29,54 mL natrium hidrohida 0,2 Af, dan tambahkan air hingga 200 mL.
Oapllr fo srat , pH 7,5 Campur 50 mL kofium fosfal lIIoliobasa 0.1 M dengan
41,20 mL natrium hidrohida 0,2 M, dan tambahkan air hingga 200 mL.
Oapar fo sfat , pH 8,0 Campur 50 mL kalium fosfaf mOllobaso 0,2 iH dengan
55,54 mL natrium hidroksida 0,2 M, dan tambahkan ilir hingga 200 m L
Oapar killium biHalat pH 3,5 Enccrkan campuran 50 mL kalium bifia/af 0. 2 M
uliluk dopa/" LP dan 7,95 mL (lsom hidroklorida 0.2 M dengall air hingga 200
11lL.
Oapar natrium hidroksida-kalium sian id a, pll n ,R Larutkan 8,0 g natrium
hidroksida P dan 5,2 g kalium sial/ida P da lam air hlngga 1000 mL.
Dekstrin P
Oiaminobe n2idin hidroklorid:t P (H lNhC 6 H)· C6 H)(NH2h' 4HCI . 2 H20 .
KOOEMS MOSMHIMA INOO N£$IA

·334 ·

Diaminobenzidin hidroklorida mengandung ti da k kurang dari 98 % (H2NhCI)H]'


C 6HlNH 2) 1 . 4HCl . 2H20 Serbuk hablllr putih sampai h ming mllda. mlldah
larut da lam a ir. Laru ta n dalarn air tidak stabil pada pemanasan.
Pelletopon kadar: Tirnba ng saksama lebih ku ra ng 20 mg 7.at, dan lakukan
penelapan dengan cara Metode 1 seperti ya ng lenera p::tda Penetopoll nitrogen
<3 1>.
Tiop tnL osam sulfat O,005M setaro dengan
(),9904 mg COHU/".,r4 4HC/ · 211,0.

Sirnpan dalam wadah tenutup rapat, terlindung dari cahaya, sirnpan dl te mpa t
geJap dan sejuk_
2,6-Dibro mokuinonklorimida P O:C6H2Br2:NC1; Mumi pereaksi.
Dibutilhid ro ksitolu en P
Di-,,-buty l Ma leat P CIIHI00 4 Cairan seperli minyak, Ildak berwarna, lidak
larut dalam air.
Tifik didih <8>: lebih kurang 300°.
fJob()l jellis: 1,000. Digunakan untuk halogenisasi hidrokarbon sebagai fase
cair dalam kro matografi gas ca iro
Botos suhu IIntllk penggunoon: 60°.
Diet ano la min P NH(CH,CH 20 Hh_
Dietilka rbon a t I' (C2I1s)2C03 Cairanjernih warna kuning muda.
Bohot jeni.f : 1,068 - 1,077 .

Oif(> nil a min P (C 6 H,hNI-I; Murni pereaksi.


Difenila min L I' Larutka n J g dijenilamin P dalam 100 rnL asom SlIljot P.
Gunakan lamtan yang tida k berwarna_
Dift nilka rbazon I' C"H sNIfNHCO?'J: NC6 H s; Mllrni pereaksi.
Difenil ka rhazon LP Larutkan 1 g dijenilko,.hazon P daJam elanol P hingga
!ODD mL.
Digito nin P CSjH900 l9 Serbuk habJur pUlih. Sukar larm dalam air d ingin, lanll
dalam eta no l hangat dan da lam aS3 m asetat glfl sial, dan tldak laru t dalam
klorofo rm dan dalam eter.
Titik /ehllr <28> : lebih ku rang 230° (dengan peruraiall).
!COOEles KOSM£TI!CA INDONU, ...

. 33S·

ROle/si OPfik <33>: -47 - -49"; Lakukan penelapan dalam labllng 100 nun,

menggunakan lamlan I g za l da lam 10 mL asam aselat 75%.


"'arlla dan kejerllihan lamfan: Lamtkan 0,5 g zal Ja lam 20 mL elanol P
Imngal: lannan tidak berwarna danjernih.
S/I.tUl pengeringan <24>: Tidak lebih dari 6%. Lakukan pengenngan pada
suhu 105".
Sisa pemijaran <43>: Tidak lebih dari 0,3%.
Oigilonin LP Lawtkan 1,0 g digitonin P dalam 15 mL air dan 40 mL etanol P
dengan penghangatan, dan tambahkan elallol P hangat suhu SWセ@ hingga 100 mL.
1,2-0ikJoroelan P CICH 2CH:,CI, Mumi pereaksi.
2.6- 0iklorokuinonklorimida P cセ ャ ィci jn o@

Tillk lebur <28> : 65 0 - 67"


Siso pemijaron <43>: tidak lebih dan 0.5 %.
Kejernihon lanl/on: Larulkan 0, I g zat dalam etrlllol P: lanllan jerni h.
p-Oilllf'tilaminobeuzaidehid P (Cll})lNC6 H4 CHO; Murni pereaksi.
p-OimelilaJllinobenzilidenrodanin P ci セ h jR n R PsR [@ Murnl pereaksi.
p-Oimetilaminobenzilidenrodanin LP Larulkan 20 mg p-
dllnetilaminobenzi/idenrodanin P dalam aseton P IHngga 100 mL.
p-OimetiJaminosinamaldehid P HchjィnV h セc h Z@ CHCHO; Mumi pereaksi.
I,-Oi mf'"lilaminosinamaldehid LP Larutkan 200 mgp-
dllnelilaminosillolnoldel,id P dalam campuran d ingin dari 2 mL a.wm sulfal P
dan 98 mL air.
Oimf'lilanilin P Cairan jernih, tidak berwarna sampa i kuning muda, bau khas.
Tilikheku < 1/ >. tidak leb ih rendah dart 1,9°.
Boholj cl1is <46>: Tidak kurang dari 0,962.
S;.\"(I pemijaran <43> · Melode J Tidak lebi h dari 0,02 %. I..akukan penetapan
menggunakan 3 g zal.
MOIIOlnelilallilill: Pipet 5 mL zal ke dalam labu Erlenmeyer ya ng sesuai,
tarnbah kan 10,0 mL larulan (lSeIOI anhidrot P-benzell P (I dalam 10) sa mbi l
dikocok, d iamkan selama 30 mcnit. Tambahkan 2S mL llal rlum hidroksido JM
dengan dikocok kual, linasi dengan os(J'" klorida 0.1 M LV, menggllnakan 3 tetes
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 336 -

jenoljta/ein LP sebagai indikator. Lakukan titras i blangko den gan cara yang
sama . Jumlah natrium hidroksida 1 M yang digunakan tidak lebih dari 0,2 mL.
Jarak destilasi <8> Metode 2 Tidak kurang dari 98,0 vol %; T ampung destilat
pada sunu 192 0 - 194°.
Dimetilformamida P HCON(CH 3)z; Murni pereaksi.
Dimetilglioksim P HON :C(CH 3)C(CH 3):NOH ; Murni pereaksi.
Dimetilglioksim LP Larutkan 1 g dimetilg/ioksim P zat dalam etanol P hingga
100 mL.
Dimetil karbonat P (CH3)2C03'
Dimetilsufoksida untuk spektrofotometri P Hablur tidak berwarna atau cairan
jernih tidak berwarna, bau khas. Sangat higroskopis.
Air < 56>: Tidak lebih dari 0, 1% .
Titik beku < 11>: Tidak lebih rendah dari 18,3°.
Spektrum serapan : Ukur serapan zat segera setelah dijenuhka n dengan
nitrogen, menggunakan air sebagai blangko: serapan pada panjang geJombang
270 nm, 275 nm, 280 nm, dan 300 nm berturut-turut adalah 0,20 ; 0,09 ; 0,06; dan
0,015. Tidak menllnjukkan serapan yang khas pad a panjang gelombang antara
260 nm dan 350 nm.
Dinatrium edetat P CIOHI 40 sNzNaz.2H20 Dinatrium etilendiamintetraasetat;
Murni pereaksi .
Dinatrium edetat kalsium P C loH 12N20sCaN az .nI-I20 Dinatrium
etilendiamintetraaseta! ka/siuln. Serbllk atau granul hablur putih, tidak berbau ,
dan sedikit higroskopis.
3,S-Dinitrobenzoil kJorida P (NOZ)2CoH3COCI; Murni pe reaksi.
2,4-Dinitrofenilhidrazin P (N02)2C6H3NHNH2; Murni pereaksi.
2,4-Dinitrofenilhidrazin LP Larutkan 1,5 g 2,4-dinitrojeni/hidrazin P dalam
campuran dingin 10,0 mL asam sulfa! P dan 10,0 mL air, ta mbahkan air hingga
100 mL, j ika perlu saring.
2,4-Dinitrofcnilhidrazin-etanol LP Larutkan 1,5 g 2, 4-dinitrolenilhidrazin P
da lam campuran dingin 10,0 mL asam sulfa! P dan 10,0 mL air, tambahkan
KOOEKS KOSM ETIK A IN DO NESIA

·337·

campura n I bagian yolume elanol bebas aldehida P dan 3 bagian volume air
hingga 100 mL,jika perlll saring.
2,4-0inilrokiorobenun .P (N02hC6H1CI; Mumi pereaksi.
Oiokso n .. C4 H8 0 2 ; Mumi pereaksi.
Dioktilftala l P C 24H]80 4 [Di-2-elil heksil fialal] Catran ser er! i minyak, tidak
bcrwama , Slikar larut da lam air, larut dalam pelarut organik .
Tilik didih <S>: 231 °, Lakukan penetapan pada lekanan 0,67 kPa.
Bobotjenis < 46> 0,986
Illdeks bias < 42>: 1,483. Digunakan sebagai rase diaOl ca ir unnlk gas
kroillatografi.
BolGS suhll p enggwwon : 150".
Dioktil sebaso t P C 26 H so 0 4 Caimn seperli Illinyak, kuning muda, mudah larut
da lam pelarut organik, dan tidak larut dalalll air.
Tilik didih <8>. 248"; Lalrukan renCLapan pada tek:lnan 0,53 kPa .
Boboljet/is <46> : 0,913
Illdeks bias < 42>: 1,449
Q, a '- Oipirid il r (Cs I:4Nh; Mum i pereaksi.
Oilizon P cVh セ セhncsZ セ@ DijemlliokarbazQI/; Mumi pereaksi.
DitizoTl - benzen LP Larutkan 20 mg di/izoll P dalam 50 mL benzen P,
masuk.ka n ke dalam corong pisah , tambah kan 50 m L enccran amOl1ia /,P (I
da lam 40): 5 mL natrium suljil P, dan 2-3 mL kali um sian ida P dcngan
pengoco kan da n pisahka n ャ。ーゥセョ@ air. Ke daJam lapisan ben:.:cn talllbahkan 20
mL enceran amunia LP ( I dalam 40), 2 rnL larulan natrium su/flt P dan I mL
larutan kalium sianida P sambil dikoeok, pisahkan lapisan a ir, da n bllllplllka rl
dengrlll lapi s3 n air scbelulllnya. Kc dalam lapisan ai r tarnba hkan 20 lllL bel/zen P
sambi! diko80 k, pi sahkan lapisan air, asamkan dengan eneeran asam klorida P ( I
dalam 10), ta mbahkan 50 rnL ben;;rm P sa rnbil dikocok, dan huang lapisan ai r.
CUCI Jarisan benzen dua kali. tiar kal i dengan 50 mL a ir, dan ta mbahkan
bel1zen P hi ngga 1000 mL Simpan dalam bOlo l bcrsurnbal kaea yang bebas dari
garam timah lerlarul , te rlindung dan cahaya. di tempal dingll1.
KODE KS MOSM ETI MA INDON ESIA

- 338-

OiliZo n unluk Ckslraksi LP Lam lkan 0,03 g difizoll P dala m 1000 mL


klaraJorm P, dan tambahkan 5 mL elonol p , Simpan larulan di le mpa[ d ingin.
Sebcl um d igunakan, koco k sej umlah volume lanllan dengan setengah bagian
volume enceran osam lIilral P (I dalam 100), bUAng lapisan ai r.
Oiti7.on untuk pe ngemhllnga n wa rn a LP Lamtkan O,OJ g dilizan P da lam
1000 mL k.loroJorm P. Simp3n da lam borol bersllmbat kaca yang bebas dari
gararn ti lllah teriam t, leriindll ng dari cahaya. d i tempal dmgin.
oイ セァ」 jャHッイヲ イ G ウ@ LP Larurkan 0, 85 g bismlllh .wbnilrol P da larn 10 rn L asam
aselal glasial P , tambahkan 40 ml . air (Laru lan A) . Larutka n 8 g ka lil/In lodida P
dalam 20 mL a ir (Larutan B) . Segera scbelum diguna kan , ca rnJlllr sejurnlah
volume sarna Lamlan A , Lamlan B dan asam use/al g lasial P. Si mpan Lamlan
A da n Lorulan B dalam wad ah terlindung dari caha ya .
DragentlorfP s unluk pcnampak hercak LP TambahkAn 20 mL enceran O$(lln

asefal P (l dalam 5) ke dalam 4 mL campuran volume sam3 dari Lamlan A dan


LorUlan B dari Dragendorff's LP. Lamlan d ibual segar sebclurn digunakan .
DragentlorfPs motlifikasi U' Campur 1;lflllan 0.85 g bi!>'nI/Jlh subnilral P da larn
100 ml osam uselOI P dan 40 mL air. lanllan 8 8 kalium iadida P dalam 20 mL
air, asam aselaf P dan air (I: I :4: 10).
Eos in P C2oH6Br4Nal0 5 Eosin Y; Murni pereaksl.
Erlokrom hitam T P C 2o H I2 N)0 1SNa Nalrium 1-(I-ok.si-Z.najlilazo)-5-nilro-
2-naftal-4-suljonal; Murni pereaksi.
Erio krom hitam T LP Lamlkon 0,2 g eriokrom hilam T P dan 2 ,0 g
Illdroksifamin hidrokforida P dal am elano} P hingga 50 mL. Guna kan da lam

wa klu I mi nggu. Sjmpan dalam wadah lidak lembus ca haya .


[ s G unakan es yang dibuat da ri air yang dimurnikan.

Es kering Padatan putih, mudah menyublim di llda ra. Karbon dioksida diberi
lekanan pada suhu rendah hingga menca ir. Uapkan sebagian caira n, dan buat
pada lan bersaljll. Tam bahkan cai ran karbon d ioksida sediki l demi sedl ki t, da n
diberi Ickanall.
Estradiol, h aku pemba nding C IS HH 0 1 G unakan £!>'Iradio/ BPFI seperli yang
lertera da lam Farmakope Indone<;ia.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

· 339 ·

[ 1:Inol a nbidnll r Liha! Elano!, anhidral.


Elano l P C1HsOH Elil alkohol 95 %; Murni pereaksi. Mengandung lidak
kurang dari 94,9 %. C 2 HsOH.
[ Ia nol e ncer L..P Lihal Elanol LP. encer.
[ Ianol ('neer Lihat clanol P, enccr.
セ iN 。ョッ ャ@ be bas aldehid
[fanol bcbas a ldehid P Lmutkan 2,5 g limbo/(ll) aselal P dalam 5 mL air,
tambahkan lamtan kc daJarn 1000 mL elanol P dalam boto l bcrsumbat kaea, dan
ca rnpur homogcn. Larutkan 5 g kalium hidroksida P dalam 25 mL elano/ P
hangal, dingink all, dan tambahkan periahan, tallpa pengadukan larutan limbof(l/)
aselal P dalam elanol P. Setela h 1 jam, kocok kuat, biarkan scma lam, enap
luangkan beningan, dan lakukan deslilasi untuk mcmperoJeh eta no I.
Ela nol be bas metano! LP Lalmkan pen gujian metano] seperti y:mg tenera pada
Uji me/anol dan aselon <29> menggunakan 2at tlJI sebaga i penggan ti Lal"llloll
pembcmding: pnlklis tidak berwama .
Et31101 dehidnll (mullak) P c R h セ o h [@ Mumi pereaksi. Mengandung lidak
kurang dari 99,S %, c セ hLoN@

[la nol, diencerkan LP Bual campuran volume sa ma elllnol dehidraf (mllllak)


P dan air.
[ Ianol encer LP Buat campuran volume sarna etanol P dan air. Mengandung
tidak kurang d ari 47,45 % dan tidak lebih dari 50 %, C 2H sOH .
Elano l·('If'r nelra l LP Tambahkan 3 tetes fcn olfta lein ke dalam sejumlah
campuran volumc sama elanol P dan eler P, dan (ambahk an kalium hidroksida-
elal10l 0,1 M hingga terjadl warna merah. Bllal segera sebc lllm digunakan .
£Ianol nelral P
[Ia nolnclra l LP Pada sejllmlah elanol 95 % tamballkan 2·3 tete sjeno!flalein
LP, dan /lalrill/II hidroksida 0,01 M aInu 0,1 /vi hingga lannan berwarna mcrah
mud a. Bual scgera sebelum d igllnakan.
EI('r P C 2HsOC2Hs; Mlirni pereaksi.
Eter an hidral P Lilla! Eler, anh idraL
Eler dehidrat C2 H sOC 2 H5 Elil eler, \1u.rni pereaksi.
KOOEKS KOSMETIKA inセo esi a@

- 340-

Air <56> : lidak lebih da ri 0,0 1 %.


Forer unluk penelapan kadar vila min A LP Su ring sebe lum dig unakan, dan
buang masing-masing 10 % dHri scliap fra ksi pcrtama dan lei<lkh ir.
Eli l aselat P CH.lCOO C2H5; Murni pereaksi.
Elilen glikol P HOCH1 CH 20 H; Mumi pereaksi.
Elil kloro rormal C ICOOC 2H 5 Caira n j ernih. tida k berwa rna, bau mengiritasi.
Boboljenis < 46>: 1,2 10 - 1.240.
/ndeks bias <42 >: 1,385 - 1,390
Jarak des/ilasi <8> : tidak kurang dari 95 % terdestilas i pada rentallg suh u 69"
_ 73°.

Fe hlin g LP
Larotall tcmbaf{a : Larutkan 34 .66 g tembaga(l/) suljat P daJHm air hingga 500
mL. Simpan larutan dalam botol bcrsumbat kaca yang diisi pcnuh .
Lanl/an alkali larlrat Larutkan 173 g kalium natrium tart rat P dan 50 g
"a/rium hidroksida P da tam air hingga 500 mL. Simpan di dalam wadah
poliel iLen. Sua ! campuran vol ume sama kcdua lannan sebe lum d igunakan.
Fehling untuk uji aktivitas a mylase LP
Lornlall lembago : Larutkan 34 ,66 g lemhaga(l/) sulfal P dalam air hingga
500 mL. Simpan larutao datam bo1o1 bersumbat kaca ya ng d iisi penuh.
Lamlan alkali larlral Larutkan 173 g kalium nalrium tarlrat P dan 50 g
flQrrillm hidroksida P da tam air hingga 500 m L. Sirnpan di datam wadah
p<J lieli len. Buat campuran volu me sa rna kedua !aru tan sebelum digunakan.
o- Fcnantrolin P C I2HgNl ·2H20 ; Murni pcrcaksi.
()-FeIl811Irolin LP Larutkan 0, [5 g o-jenomralin P dalam 10 rnL l<lrutan segar
besi(J/) suljOl f' (37 dallHll 2500) dan I mL asam セ ᄋ u iェc iャ@ (!/leer LV Simpan dalam
wadah bersumbat kedap.
Fellilhidrasin P C6HSNHNH1; Murn i pereaksi .
Fenilh id r asin hidroklorida P C6H, NffN H2 . HC'!; Murni percaksi
f ・ ョッャ セ@ C6H50 H; Mumi pereaksi.
Fcnolfla lein P C;WH I 4 0 4 ; Mumi pcreaksi.
MODEMS MOSMeTlMA INOONESIA

- 34\·

Interval penlbahan (penlbahan wama): pH 8,3 (t idak berwarna) - 10,0


(meratJ).
Fenolrtalein LV Larutkan I gfellolfiolein P dalam 100 mL eUlllol P.
Fenol • natrium nit ro prusid LP Larulkan 5 gfenol P dan 0,025 g natrium
lIitropI"IIsid P da lam air hingga 500 mL. Simpan di tempat yang gelap dan
dingin.
Fluroglu sin P C6 H)(OHh 2H 2 0; Murni pereaksi.
Floroglusin·asam k lorida LP Larut kan 0, I gjloroglusin P dalam I mL elanol
P, tambahkan 9 mL awm klorida P, da n aduk. Simpan di lempal gelap.
Fo lin 's LV Masukkan 20 g nalrium IUr/gslal P, 5 g nalrium mofibdal P, dan
lebih kura ng 140 mL air ke dalam labu 300 mL. Tambahkan 10 m.L eneeran
(I.I"om fosfill P (17 da lam 20) dan 20 mL (lsam klm·ida p, refluks dengan
mendidihkan seeara hati · tJati selama 10 jam. Pada campuran tambahkan 30 g
lilium sulfa l P dan 10 mL air, kemudi an tambahkan sed ikit bromin P unltLk
mengubah wama hijau pekat menjadl kuning. Hilangkan kelebihan bromin
dcngan mendidihkan selama 15 menil lanpa pendingin. Dinginkan, lamba hkan
air hingga 200 mL, saring melalui penya ring kaca masir, dan si mpan. Uunakan
lannan sebagai larlltan persediaan, dan encerkan dengan air hingga kadar yang
d itcnlukan sebdum digunakan.
Formalin V HCHO; Murni pereaksi .
Fosror mer a h P
Fosrur pentoksida P p R P セ@

ftlsror triklol"ida P PCll; Murni pcrcaksi.


F uchsin P Murni pereaksi .
Fuchsin·asam s ullil LP Lamtkan 0,2 g fuchsin P dalam 120 mL air hangat,
biarkan lamtan ding in. Tambahkan 20 mL lannan nalrium SII!fit allhidra/ P ( I
da lam 10), ke mudian ta mbahkan 2 mL (lsom klorida P. Encerkan larutan dengan
air hingga 200 mL, dan diamkan selama tidak kurang dari 1 jam. Buat larutan
segera sebelum di gunakan.
furfur a l P CSH.102; Murni percaksi.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

·342·

Furfural LP Larutkan 2 g filrfilral P yang baru didestilasi dalam etanol P


hingga 100 mL.
Garam Reineckat P NH 4[Cr(NH JMSCN 4)] . H 20.
Garam Reineckat LP Tambahkan 0,5 g garam Reineckat P ke dalam 20 mL
air, kocok selama 1 jam, dan saring. Gunakan dalam waktu 48 jam.
Glikoeterdiamin tetraasetat P CI4H24010N2 Serbuk hablur putih atau tidak
berwarna, sukar larut dalam air, larut dalam alkali.
GliserinP C 3 H g0 3 ; Murni pereaksi.
Glukosa P C 6 H I2 0 6 Glukosa (anhidrat); Murni pereaksi .
Glukosa LP Larutkan 50 g glukosa P dalam air hingga 100 mL.
Heksametildisilazan P (CH 3)JSiNHSi(CH 3h Cairan jernih, tidak berwama.
Titik didih <8> : 125°
Bobotjenis < 46 > : 0,765.
Indeks bias <42>: 1,4071.
Simpan, terlindung dari kelembaban.
Heksan C 6 Hl4 n-heksan; Murni pereaksi.
n-Heksan untuk spektrofotometri P Murni pereaksi. Baca serapan n-heksan
menggunakan air sebagai blangko. Sera pan tidak lebih dari 0,10 pada panjang
gelombang 220 nm dan tidak lebih dari 0,02 pada panjang gelombang 260 nm.
Tidak menuf\iukkan serapan pada panjang gelombang antara 260 dan 350 nm.
Helium P He Gas tidak berwama.
Titik lebur <28>: -272,2° Lakukan penetapan pada tekanan 254,8 kPa.
Tilik didih <8> -268,9°.
Simpan dalam tabung gas.
Heptan P C 7 H I6 n-heptan ; Mumi pereaksi.
Hidrazin hidrat P (NH2h. 2H 20; Murni pereaksi.
Hidrazin sulfat P (NH 2)2 . H 2 S0 4 ; Murni pereaksi.
Hidrogen P H2 Gas tidak berwarna
Titik lebur <28 > : -292,2°
Titik didih < 8> : -252 ,8°
Simpan dalam tabung gas.
I(ODEI(S kOSMETl kA INDONESIA

- 343-

Hidrogtn peroksida P I h02 Hidrogen peroksida air (30 %); Mum i pereaksi.
:v1engandung tidak kurang dari 30,0 % b/v. 1120 2
Hidrogen peroksida pekat P
I-lidroge n ptroksida (3 %) LP Encerkan sarli bagl8n vo lume hidrogen
peroltsida P dengan 9 bagian volume air. Buat segcra sebelum digu nakan.
Hidrogen sulfida P H 2S Gas beracun, tidak berwa ma , Jcbih bera! dari air.
Hldrogen sulfida LP Larutan je nuh hidrogen s/l lflda P. Dibuat dengan
melanJlkall hidrogen suljida P dalam a ir din gill. Simpsn l nrUl an dalam bo tol
tidak tembus cahaya dan diisi penuh, di tempa t dingin dan ge lap.
Uidrokinon P Yfengandung ti dak kurang daTi 99 % C 6 H4 (O Hh .
I-lidrokortison baku pembanding Gunakan Hidrokortison lJPFI sepe rti yang
tertcra dalam Formakope Indon esia.
Hidroksilamin-biru bromfenol LP Larutkan 20 g hidroksi/amin hidroklorida
P daJam 40 mL air. Tambahkan 400 ml etal/O/ P, 300 m1_ ka lium hidroksida-
eiano! 0,5 M dan 2,5 mL bini bromjenol-natrium hidroksida J.P, dlamkan
seJa ma 30 men it, saring. Huat sege.ra scbe lum digunakan .
Hidroksilamin hidroklorida r N H10l i . I ICI; Mumi pereaksi.
I-lidroksilamin hidroklorida-biru bromfenol LP Laru tka n 35 g hidroksilamin
hidroklorida P da lam 40 mL air dengan pemanasan pada suhu lebih ku rang 65".
Setelah d id inginkan, tambahkan 15 ml bim bro mjellof - natrium hidroksida LP
da n elallof P hingga J 00 mI.. Buat segera sebe! um digtlnakan.
Hidroksilamin hidroklorida-natrium hidroksida L I' Campur sejllmlah
volume sama larutan jenuh hidroksifamill hidrokforida P dan tarutan j enuh
nalrium hidroksida P, saring.
Hid ro ksilamln hidrok.lodda-timolftalein LP Larlltkan 7 g hidroksifamin
hidrokforida P dan 0,02 g limofflafein P dalam melano f P hingga 100 mL.
Hij a u bromokresoi C21 H 14Br40jS; Mumi pereaksi.
IlIIervaf Irans isi (penlbahan warna) : pH 3,8 (kilning) sampa i 5,4 (biru).
Hljau I,)romokresol LP Larutkan 0,05 g hijau bromokresol dalam 100 tnl .
elanol dan saTing.
KOOfKS KOSMHIKA INDONfSIA

·344·

Hijau bro mokr esol-merah mdil LP Campur hij'ou bromokresol LP dan merah
melil LP dengan volume sarna.
Hijau bromokresol- melilrosa nilin kJorid a lP l arulkan 0,3 g hijau
bromokresol P dan 0,075 g ",elilrosanilin klorida P dalam 2 mL elanoi P dan
encerkan dengan aselon P hingga 100 mL.
Hijau metil P Mum i pereaksi. Perband ingan sempan !urulan dalam air puda
panjang gelombang 6 15 da n 645 nm : an tara 0,92 - 1,03.
Hija u m ctil I.P Larutkan 0,2 g hijou meli! P dalam elOnol P hinggo 100 mL
Si mpan dalam wada h, terlindung dari ca haya.
Indigo karmin P CI6HgN202(SO}Nab Murni pereoksi .
Indigo kar min LP Larutkan 0,1 8 g indigo karmin P dalam air hingga 100 mL.
Gunakan dalam waktu dua bulan .
Indikalor crio krom hilam T -na lrium k lorida LP Campur 0, I g eriokrom
hi/am T P dan 10,0 g natrium k!orida P, dan ァ・イオセ@ homogen .
Iodin cnccr LP l ihal iodum LP, encer.
lodum P 12; Mumi pereaksi.
lodum 0,5 M Pada 12,7 g iodum P dan 2S g kalil/m iodida P, ta mbahkan 10 mL
air, da n kocek. Encerkan larulan dellgall air hillgga 100 mL.
lod ulll 0,05 ,\ '1 Larutkan 14 g kalium iodida P dalam 100 ml larutan /Wlilt'"
iodida P (4 dalam 10), tambahkan I m L asam klorida encer LP. Encerkan
campuran dengan air hingga 1000 mL. Simpan dalam wadllh ter1indung dari
cahaya.
lodum ('ne('r LP Pada I bagian volume iodum 0,5 M tambah.kan 4 bagian
volume air.
lodum monobromid a P ISr Serb uk hablur ungu kehitaman, seperti brom in,
bau ll1eng iritasi.
lotl um monobromida LP Lam tkan 20 g iodum monobromida P dalam asam
asetat glasial P hingga 1000 mL. Dengan eara lain , larut.kan J 3,2 g iodllm P
dalalll asam asetat glasial P , jib perin dengllll penghangatan hingga 100 mL.
Tilrasi 20,0 mL larulan de ngall natrium tiosulfat 0,1 M LV, dan le'tap kan kadar
iodum. Tambahkan vollune selara bromin P ke da lam larutan iedum-asam asetat
KODEKS KOSMETIKA IN DO NESIA

·345·

glasial yang lersisa, dan kocok. Simpan dalam wadah lertlJNp baik, di lempal
gelap.
Tiop mL 1100rium tiosulfOi 0.1 M setaro dengan J2,690 mg I, 01011 7.990 mg 8r.
lodum monoklorida L P Masukkan masing-maslIlg 7,9 g iodulI/ friklorida "
dan 8,7 g IOd/lm " ke daiam labu yang berbeda , larutkan dalam asam aselot
glasial P, campur kedua larutan, dan lambahkan osom oselOf glosial P hingga
1000 mL
lodum triklorid a P ICI1 .
halin r cセ h Un o ャ[@ セオイョゥ@ pereaks i
hatin LP Larutkan 0, I g iso/in P da lam 20 mL (150m sulfat ".
Isobutanol P (CH j )2CI-ICH l OH Isobutil alkohol; Mumi perca ksi.
Isopropa nol P (CHJhCHOH Isopropil alkohol; Mumi pereaksi.
Isopropano lllntlik penetapan kadar l'itamin A r Ukur se rapall zat dalam sel
10 nun menggunakan air sebagm blangko: scrapan lidak lebih dari 0,05 pada
panjang gelombang 300 nm, dan tidak lebih dari 0 ,01 pada panjang gelombang
antara 320 da n 350 nm. Jika perlu lakukan pcmnmian dengan cara dcstilasi.
lsopropil 31ko hol P Lihal isopropanol P.
Isoproril e1.er P {CI-I J h CHOCH{CH))2 Cai rnn jcnih, tida k berw:Jma, berbau
khas, tidak campur dengan air.
Jingga metil r C I4 H I4 l'\3l'\aO)S; M wni percaksi.
Inlervol perubahan (perubahan worna): pH ],1 (merah) - 4,4 (kullingjingga).
Jingga melil I .P Larutkan 0,1 gjingga me/if [> dalam 100 mL air, saring.
Jingga m elil-silena siano I FF LP Larulkan I gjingga me/il P dan 1,4 g silena
sianol FF P daJam 500 mL elanol encer LP.
,lingga xli enol P CJ 1r·l)2 l\20 ,)S Serbllk merah jingga snmpai merah tlla. Lamt
dalam air dan dalam ctanol; sukar larllt dalam kloroform dan dalam benzen.
Laru!an dabm air pad a pH lcbi h kurang 6 WlHna berubah dari kun ing menjad i
ungu merah.
Jin gga xilenol LP Larlilkan 0, I gjingga xilenol [> dalam air hi ngga 100 mL.
KODEKS KOSM£TIKA INDONESIA

·346·

Ka fein untu k penelapan kadar P Kafein anhidral , Kafeirr FI, mengandung


tidak ku rang dari 99,0 % CSH,ON402. dihitung terh,ldap za l yang lelah
dikeringkan.
KaliUlll askorbal Lr Larulkan asam askorbat [> dalam 10 mL air, tambahkan I
tetesfenolflulein LP, dan nelralkan dengan larulan kalium hidroksida P (I da lam
2).
Ka lium besi( llI) sia nida K1Fe(CN)6; Murni pereaksi.
Kalium besi(lTI) sia nida 0,3 M Larutkan I g kalium besi(lII) sianida P dalam
air hingga to mL Buat segera sebelum digunakan.
Kalium besi(lU) sianida alkali LP Larutkan 1,65 g k(llium hesi(III) si(mida P
dan 10,6 g natrium karbona/ arrhidra/ P da lam air hingga 1000 mL. Simpan
dalam wadah terlindung dad cahaya.
Ka lium besi(lI) sian ida セf・HcnIV N@ 3H 20; Mumi pereaksi.
Ka lium besi(lI) sia nida 0,25 M Lanltkan I g kalilllll besi(Jl) sianida P dalam
air hingga 10 mL. Buat segera sebelum digunakan.
Kaliu m bina la l unluk penela pa n pH P C6H.(COOK)(COOH).
Ka lium biflalal (perea ksi ba ku) P Pereaksi baku volumetrik kal ium biftalat.
Ka ljum bi rta la l 0,2 M untuk dapar LP Lan.tbn 40,846 g k(Jlium bifia/(Jf P
dalam air hingga 1000 mL.
Kalium bikromat P K2Cr207; Murni pereaksi.
Kalium bikroma t (perea ksi bak u) P k セ c イR P W@ Pereaksi baku volumetrik
kalium bikromal.
Kalium bikromat LP Larutkan 7,5 g kalillm bikrolllat P dalam air hingga 100
mL.
Kalium bisulfal r KII S0 4 ; Mumi pereaksi.
Ka lium bromal r KErO,; Mumi pereaksi.
Kalium bromat-kalium bromida Lr Larutkan 1,4 g kalium bromo/ P dan 8, 1
g kalium bromida P dalam air hingga 100 mL.
Ka lium bromida P KHr; Murni pereaksi.
Kalium bromid a unlu k speklrofolometri infr:lmera h P Mum i pereaksi.
Gunilkiln percaksi denga n transmitan tidak kurang dan 85 %.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 347-

Kalium fosfat dibasa P K 2HP0 4 ; Murni pereaksi.


Kalium fosfat monobasa P KH 2P0 4 ; Mumi pereaksi.
Kalium fosfat monobasa untuk penetapan pH P KH 2P0 4 .
Kalium fosfat monobasa 0,2 1\1 untuk dapar LP Larutkan 27,218 g kalium
fosfat monobasa untuk penetapan pH P dalam air hingga 1000 mL.
Kalium fosfat monobasa untuk dapar 0,2 M Lihat Dapar Kalium fosfat
monobasa 0,2 M.
Kalium hidroksida P KOH; Murni pereaksi. Mengandung tidak kurang dari
85,0 % KOH.
Kalium hidroksida 8 M Larutkan 52 g kalium hidroksida P dalam air hingga
100 mL. Simpan dalam botol polietilen.
Kalium hidroksida 1 1\1 Larutkan 6,5 g kalium hidroksida P dalam air hingga
100 mL. Simpan dalam botol polietilen.
Kalium hidroksida-etanol encer (0,5 M) LP Larutkan 35 g kalium hidroksida
P dalam 20 mL air, dan tambahkan etano! P hingga 1000 mL. Simpan dalam
botol bertutup kedap.
Kalium iodat P KIO J ; Mumi pereaksi.
Kalium iodat [pereaksi baku) P KIO J Pereaksi baku untuk analisis
volumetrik.
Kalium iodida P KI; Mumi pereaks i.
Kalium iodida 1 1\1 Larutkan 16,5 g kalium iodida P dalam air hingga 100 mL.
Simpan dalam wadah terlindung dari cahaya.
Kalium iodida-kanji LP Larutkan 0,5 g kalium iodida P dalam 100 mL kanji
LP yang dibuat baru. Buat segera sebelum digunakan .
Kalium karbonat anhidrat P K 2C0 3 ; Murni pereaksi .
Kalium klo .. at P KC10 J ; Murni pereaksi .
Kalium klorida P KCI.
Kalium kromat K2Cr04; Murni pereaksi.
Kalium kromat LP Larutkan 109 kalium kromat P dalam air hingga 100 mL.
Kalium natrium tartrat P KNaC 4H 4 0 6 . 4H 2 0; Murni pereaksi.
KODEKS KO SMETIKA IND ONESIA

- 348·

Kalium natri um larlrat LP l arulkan 14,1 g kalium natrium tarfrat P da lam


100 ml air.
Kalium nitnt P KNO); Mumi ー・イ。ォセゥ N@

K alium nilrit P KN01 ; Mumi pereaksi.


Kalium oleal P C 17 H33 COOK .
Kalium periodat P kャo セ[@ Mumi pereaksi.
Ka lium pcriodat LP Lanltkan 2,8 g lealium periodol P dalam 200 m l air,
kocok dengan 20 nIL osam sulfal P, dinginhn dan kemudian tambahkan air
hingga 1000 mL
Kalium pcrklorat P KCl0 4 ; Murni pereaks i.
Kalium permanganat P KMn04; Murni pereaksi.
K a lium permanganat 0,02 i\1 lanJtkan 3,3 g kalium permangaf/at P dalam air
hingga 1000 mL.
Kalium pcrmanganat-asam fosrat LP Larutkan 75 mL aSlIm fosflll P dalam
air hingga 500 mL. Larulkan 15 g kalium permangatlm P dalam larutan tersebul.
Ka lium polivinil sulfat P Kalium po livlOlI sui fat adalah pol imer dad kalium
vi nil sulra t, mcngandung tidak kurang dari 90,0 %, kalium vinil sulfal,
C 2 H)S0 4K (BM 162.21), dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan .
Petle/apan War· T imbang セ。ォウ ュ。@ lcbi h ku rn ng 1,5 g kalium pollvinil slilfat
P yang te lah dikeringkan dalam des ikalor (de ngan penurunan tckanan. di alas
sililea gel P) sclama 48 jam, lambahkan 60 mL asom nitrOI berasap P dan 6 mL
osmll pule/oral P, dan pckalbn dengan cara pemllnasan perlahan- Iahan hingga
v()lume lcb ill kurang 10 mL. Sctclah didinginkan, tambahkan 200 ml air,
didihkan, dan tambahkan tetes dcmi teres JarUlan barium klorida P (\ dalam 10)
yang telah dipanaskan, sampai tidak ada end apa n ya ng terbcn luk, panaskan di
atas tangas air se lama I jam, dan biarbn dingin sclama 3 jam. Suring larutan ini
melalui kerlas saring. cuei rcsidu pada kertas saring dcngan air hangat sampai
filtrat menjadi tidak keruh dengan penambahan perok nilrOI 1.P. Pindahkan
rcsidu bersama dcngan kcrtas saring ke dalam m iS, dan panaskan kuat sehingga
menjadi abu. Selelah didinginkan. tambahkan 3 lelCS asom suI/at P, dan pij arkan
pada suhu 750"selama 2 j am. Diarkan dingin da lam desikalor di alas silika gel P,
IIOO£M:S KOSMH IKA INOONESIA

- 349 -

ti mbang scbagai barium su lfa l, 1\ (g), dan hitung jumlah kalium vinil sui fat
dcngan rumus.

Jllmlah (g) kalium vinil sulfat (C1H3KO.S)


'" A x 0,6950

Ka lium pOlivinil sulfat 0,0025 M Tiap J000 mL lamlan menga ndung 0,04055
g kalium vinil sui fat (C 2 H J S04 K : BM 162,21).
Pembllatan. T imbang saksama sejumlah kalium polivinil sulfal P yang leJah
dikcringka n dalarn desikator (dc ngan penlln man lekanan, di atas silika gel P)
selama 48 jam,sclara dengan lcb ih kurang 2,5 tUg za l murni, da n JanJtkan dalam
air hingga IDOO mL.
Ka liulIl piroantimonal P K2H 2Sb 20 7 . 4H 1 0 .
Kalium pi roan limon at LP Pad a 2 g kalium piroanlimonal P tambahkan 100
mL air. Didihkan lamlan selama 5 menil, dinginkan dengan ccpat, lambah kan 10
OI L larutan kalium hidroksida P (3 dalam 20). diamkan sclama 24 jam, dan
saring.
Kalium r a ksa(lI) iodlda LP Lihat Mayer's I.P.
Ka lium sia nida P KeN; Murni percaksi.
Kllliulli sia nida LP Larutkan I g kalium sianida P dalam air hingga 10 mL.
Buat scgera sebelum digunakan.
Ka lium sianida eneer LP Pada JO mL kaliuTn si(wida LP tambahkan air hingga
lOOmL.
Kalium sulfa! P K2 S0 4 ; Murn i percaksi .
Kalium sulfat LP Larutkan J g kalium セG オ ャj。 ャ@ P dalam air hingga 100 mL.
Kalium tetrafenilboron LP Pada 50 mL Janllan kalium bifialal P ( J dalam
500) lambahkan I mL asam ase/al P. Kernudian tambahkan 20 ntL larutan
lIatri!lrn lelrajenifboron P (7 dalam 1000), kocok. diamkan scJama 1 jam, saring
cndapan yang tcrbentuk, dan cuei filtrat dengan air. Ke da lam セ・ー」イQゥァ。@ cndapan
tambahkan 100 mL air, panaskan pada suhu 50° selama 5 menil dengan
pengadukan, dinginkan scgcra. kocok sesekali pada suhu ruang, diamkan sclama
2 jam, dan saring_ Buang 30 mL filtrat perlama.
KOOEKS KOSM ETIKA INDON ESIA

- 350·

Kalium tetraoksa lat unluk penetapan pH r KH l (C10 4)2. 2H 20.


Kalium liosia nat r KSCN ; Murni pereaksi.
Kalium liosia nat LP Larutkan [ g kalium /iosianaf P da lam air hingga 10 mL.
Kalsium hidroksida P Ca(O H)2; Mum ; pereaksi.
Kalsium hidroksida untuk penelapan pH LP Gunakan larutan jenuh yang
d ibuat pada suhu anlara 2)0 dan 2r, pada suhu 2SopH larutan 12,45.
Ka lsiu m hidroksid a 0,02 M Tambahkan 3 g kalsium hidroksida P ke datam
1000 mL air dingin dan sesekali dikocok kuat selama I jam. Dia mkan da n
gunakan beninga n.
Ka lsium oksida CaO.
Ka lsium karbonat P CaCO} Kalsium karbona!, mengendap, Mumi pcreaks i.
Ka lsium kJorida P CaCI 2.2H 20; Murni pereaksi.
Kalsium klorida 0,5 M Larutkan 7,5 g kafsium klorida P datam 100 mL air.
Ka lsium klorida anhidra l P Kalsium klorida unluk menyerap air.
Ka mfe.- P C IOH I60 Gunakan Karnfer seperti yang lerlera pada Farmalwpe
Indonesia.
Kanji P Mum i pereaksi.
Kanji J. P "erus I g kanji P dengan 10 mL ai r d ingin, dan lUlIng perlahan-Iahan
de ngan pengadukan konstan ke dalam 200 rnL air panas. Didihkan campuran
hingga diperoleh cairan lembus cahaya. diamkan dan gunakan beningan. Buat
segera sebelum digunakan.
Kapas pe nje rap [Fl]
Kapul· soda P
Ka rbon dloksida P CO 2 Gunakan ka rbon dioksida seperti yang te tiera pada
Farmakope indonesia .
Ka rbon disulfid a P CS 2; Mum; pereaksi_ Simpan dalam wadah terru tu p kedap,
di tempat ge lap dan ding in, danjauhkan dari ap i.
Karbon tetraklorida P cセ[@ Mumi pereaks i.
Karl Fischer LP Lamtkan 63 g iodum P daJam 100 mL I,iridin ullwk melOde
Karl Fischer P, dinginkan larutan dalam es, dan lew8tkan melalu i belerang
dioJ..sida kering P hingga d iperoleh ke na ikan Ilollol 32,3 g. Encerkan larutan
KODEKS KOSMITiKA INDON[SIA

dengan melanolun/uk melode Karl Fischer P hingga 500 m i ., diamkan selama


lebih dari 24 ja m scbcl um d igunakan La kukan pembaku l1 n seliap kali akan
cl igunaka n. Simpan d i tc mpal d ingin, te rl indung dari cahaya dan kelembaban.
Pembakuan Pipel 25 mL melanol unluk melode Karl Fischer P kc dalam labu
Erlenmeyer. ta mbahkan Karl Fischer LP hali-hati hingga tiok akhir Ij lrasi yang
diperoleh dengan prosedur beriku t. Tambahkan dengan cepat 50 mg air yang
telah dilirnbang saksarna, ke dalarn larulan di alas, litrasi dcngan Karl Fischer LP
dengan cara yang sarna terlindung da ri kelembaban, hingga lilik akhir tilrasi.
Hinmg faktor keselaraan,f, dalam mg per mL air dengan r1.lmus;

jz.rmlah (mg) air (H zO)


f = valwn,,(mL) Karl Fis cher LP ya:ng digunaka:n

Dalam IUmus, f d ihilung dengan mmus berikut seleJah 20 ,0 ml Larolan baku


air-melallol seperti yang terlaa pada Larolan bakll <49>, ditilrasi sesuai dengan
pembakuan /.,antlan baku air-melano/.

r x voluml1 (ml.)Lc.ruton baku air - ?ltetana l


f = t'o/um6'(mL) kcAセi@ Ffscr.m- yrmB 、 ゥ ァセョ。 ォ。 ョ@

t' ada lah j um lah air (11 10 ) da lam mg per m!. Lanllall baku alr-melanol.
Kasein susu P Liha! Kasein P.
Kascin, Susu Mumi pereaksi.
Ka tekolP C6J-1iOHh _
Kerlas kalium iodida-ka nji I.P lmprcgnasi kertas saring de ngan kalium
iodida-kanji LP yang dibua! baru, dan keringkan dalam sl1hu nlang yang bebas
clari uap asam atau aJkHli_ Simpan dalam bOLO] mulul Icbar bersumbl11 kaca,
terlindung dari cahaya dan kelembaban_
Kcrus kuning tita n P Celupkan kertas saring da(am larulan kuning Ii/an P (]
dalam 10.000), ke ring kan_
Kertas kurkuma P Mascrasi 20 g scrbuk ke ring rimpang Curcl/ma ammalica
Salisb empal kali, liap kali dengan 100 mL air d ingin . Buang beningan.
KOD£KS KOSMETIKA INDO NESIA

· 352 ·

Keri ngka n residu ーセ 、。@ suhu lidak lebih dari 100° , dan lanllkan residu dalam
elanol P. Celupkan kertas saring ke dalam larutan, dan keringka n d i udara .
Sensiliftlas: Larutkan 1 rug asam boral P dalaru campuran I mL asam klo rida
P dan 4 mL air. Celupkan kerJaS kurkuma P sepanjang lebih kurang 1,5 em kc
dalam larutan selama I menil, dan ke ringkan di udara: wama kcrtas kurkuma
bembah dari loming menjad i coklat. Rasahkan dengan a monia LP warna
herubah menjadi hitam kehijauan .
Kcrtas lakmus biru
Kerlas lakmus biru P Lihat kerlas lakmllS bir/( P.
Kerlas lakmus merah P Lihat ker/as lakmus merah P.
Kertas raksa(lI) llromida P Celupkan kertas suring IInl/lk kroma/ograji P,
lebar 4 em. panjan g 10 ern ke dalam raksa(J/) bromida - elanol LP se!ama I jam
di tempat gelap . Angkat kertas sa ring tan pa menyennlh bagian yang akan
digunakan dalam uji, biarkan mcngering dengan menggannmg pada pengadu k
kaea. Serelah kering. bml! bUJUT sangkar 18 mm dengan menggunting berkeiiling,
kemudian gu nting seliap sudul bujur sangkar. Simpan d i lempal gelap dan
lerlind ung dari cahaya.
Kerlas raksa(lI) bromida unluk alai C pad a uji balas a rsen P Celupkan
kerlaS saring lin/uk kromalagrafl P, lebar 3 em, panjang 10 e m ke dalam
r(lksa(ll) bromida - elal10l LP, d iamkan d i lempal gelap selama I jam sambil
sesekali dikocok . Angkat kertas saring, biarkan mengering di tempat gelap d alam
posisi horizontal, dan gltnting mcmbennlk lingkaran dengan diameter 18 mm.
Simpan di ternpat gelap dalarn botol bersumbat kaea, tidak tembus callaya. Tidak
boleh 、ゥセ・ョャオィ@ pada bagian uji unluk pewarnaan.
Kcrtas Icmbaga bcnzidin Tambahkan 2 g asam aSf /(i1 glasial P dan 100 mL
air ke dalam 2 g benzidin P. Hanga tkan hingga 80 0 sambi l sering diad uk se lama
15 menil. Ding inkan, ke mud ian saring den ga n penyari ng hamp" udara (Lamtan
A) , Lanltkan 3 g /embaga(Il) ase/a/ P dalam 100 rnL ai r (Larulan A). Sebelum
digu nakan, ca mpur 25 mL larutan A dengan 2 mL lanJlan B, eelupkan kertas
sa ring, dan gUllakan se lag i basah.
KOOEKS KOSMETIKA IN DO N£SIA

·353 ·

Kertas timba J(II) asetat r Ke rtas saring ukuran 6 x 8 e m d ieelupkan ke dalam


limbal(l1) a.Wol LP, gantung d i uda ra, ke ringka n kertas saring pada suhu 100",
hindari sentuhan denga n logam.
Kertas ziok iodid e-amilum Celupkan ke rlas saring untuk ana lisa vo lumetrik ke
da lam zi" k iodide-kaTlji LP yang d ibual segar. Keringkan dalam m ang bebas uap
a53m da n alkal i. Simpa n da lam bowl bennu lut lebar bersumbat kaea. Terlindung
dari cahaya dan keJembaban.
Klora l hid rat P CCIJCH(OHh
K loramin r c W h セcョ| Bn。P R sGShRP@ K loramin T; Murni pereaksi .
Klontmin L1' Laru tkan I g kloramin P dalam air hingga 100 m L. Lanilan
dibuar segar.
Klorin P O 2 Gas kuning-hij au, bau menyengal , lebi h berat dari air. LanlT
da lam air. Dibuat dari kopur lerklorinasi P atau kalsium hipoklori! P dengan
asam klorida P . Dapat d iguna kan kJorin dari labung.
KJorin lI' Lammn jenuh /.:.Iorin P dalam air. Simpan larllta n dalam botol
bersumbat kaea yang d iisi penuh, te rlindung daTi cahaya , d i tem pat d ingin.
p-Kloroanilin I' (H2N)C6H4Cl Mengandung lidak kurang dari 99 %
H h Q n I c V h セci N@ Hablur pUlih sampa i abu-abu muda, bau khas. Mudah lanH dalam

clanol, dalam eler dan daJam aselon.


Tilik lebur <28>: 7(1) - 71°.
Pellelapalllw.dar: Timbang saksama lebih kUTang 1.3 g 73t, larulkan da lam air
dan 20 mL o.I"Gm klorido P , encerkan de nga n air hingga 200 - 250 mL.
Tambah kan 5 g kalium bromida P , dinginkan pad a suhu anlara 00 dan 5°, litrasi
dengan Ilalrium Ililril 0.5 AI L V sambil diaduk hingga terjaJi wama bim pucat
yang stabil. Gunakan ker/as amilum -kalium iodida LP Nセ・ 「。 ァ ゥ@ indikator yang
dice lupkan 2 menil setelah penetesan tilran terakhir.
Hitung persentase, kloroan ilin, (H 2::'>J)C6H4 Cl, dengan rumus;

\-' x 0,06379
)( 100
IV
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 354 -

Vadalah volume dalam mL, natrium nitrit 0,5 M LVyang digunakan; Wadalah
bobot dalam g zat yang digunakan.
p-Klorofenol P C 6H 5 CIO Menga ndung tidak kurang dari 99 ,0%, C IC 6 H 4 0H .
Massa hablur atau hablur tidak berwarna sampai merah pucat, bau khas. Sangat
mudah larut dalam etanol , dal am kloroform, dalam eter dan dala m gliserin; sukar
larut dalam air.
Titik lebur <2 8> : Lebih kurang 4 30.
Penetapan kadar: Timbang saksama lebih kurang 200 mg zat masukkan dalam
labu tentukur 100-mL, larutkan dan encerkan dengan air sampai tanda. Pipet 25
mL larutan ke dalam labu iodum, tambahkan 20,0 mL bromin 0.05 M dan 5,0
mL asam klorida P. Sumbat labu rapat-rapat, kocok selama 30 menit, dan
diarnkan selama 15 menit.
Tambahkan 5 mL larutan kalium iodida P (I dalam 5), sumbat labu rapat-rapat,
kocok, dan titrasi dengan natrium tiosulfat 0,] M LV menggunakan ami/um LP
sebagai indikator. Lakukan titrasi blangko.

Tiap mL natrium tiosulfat 0,] M setara dengan


3, 2139 mg CJ!5 CIO.

Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.


K1oroform P CHCI 3 ; Mumi pereaksi.
Kloroform bebas etanol P Campur 20 mL kloroform P dengan 20 mL air,
kocok hati-hati selama 3 menit, pi sahkan lapisan kloroform. Ekstraksi lapisan
kloroform dua kali , tiap kali dengan 20 mL air, dan saring melalui kertas saring
kering. Tambahkan 5 g natrium sulfat anhidrat P ke dalam filtrat, kocok selama
5 men it, dan diamkan campuran selama 2 jam, saring melalui kertas saring
kering. Gunakan segera setelah pembuatan .
K1oroform untuk titrasi bebas air P Tambahkan asam sulfat P ke dalam
kloroform P, kocok, dan pisahkan. Kemudian tambahkan natrium hidroksida LP
ke dalam lapisan kloroform, kocok dan pisahkan . Cucilapi san kJoroform dengan
air, dan simpan terlindung dari cahaya. Sebelum digunakan tambahkan kalsium
KOOEKS KOSMETII(A INDONE SIA

,355,

klaritlo onhit/rat P untuk dehidrasi, lakukan destilasi fraksi dan gunakan deslilal
yang dilampung pada suhu 61°.
)(Jororosronazo III P cョ h iTn PQ セ s ャ p Rcin。 L@ Asam dinafrium 2.7-bis(4-klaro-
2-JosJojeniiazokromofropof). Serbuk ungu kehitaman.
Tifik lebur < 28> : 230° - 240°.
Siso pemijoroll <43> Me/ode I: T idak lebi h dari 20%; lakuksn pemijaran
menggunakan I g zal.
Identifikasi Larutkan 16,58 mg zal da lam ai r hingga 100 mL terjadi warna
merah-ungu, dan pH 1arulan ini Jehih kurang 4 . Encerkan 2 mL larutan dengan
air hingga 25 rnL, dan ukur serapan dalam sel 10 111m pada panjang ge lombang
570 nm, menggunakan air sebagai blangko: serapan tidak kurang dari 0,53,
Klorofosfon azo III LP Larutkan 10 mg kiorofosfono!'o III P dalam ai r hingga
50 1llL.
Kobalt(lI) kJo rida P CoCl! . 6H zO; Mum; pereaksi.
Kobalt(JI) kJori da 0,08 M Larutkan 2 g koboll(ll} klorido P dalam I mL osom
klorido P dan ai r hingga 100 mL
Kobalt(lI) nitrat P CO(NO )2' 6H 20; Mumi pereaksi.
Kohalt oleal LP Larulkan 2 g asom aleQ/ P da lam 2S mL elanol p. nelTalkan
de ngan nalrium hidroksida 0,2 M (gunakan Jenolftalein LP sebagai indikalor),
lIapkan pelanll elanol, dan tambahkan air hingga 150 mL. Jib larutan kemh,
tambahkan elanol P secukupnya hingga larutan jernih (Larutan I). Larutkan 2 g
kobolt(ll} klorida P dalam 30 mL air, dan panaskan hingga 60° (Lanllan 2).
Tambahkan Lan./lan 1 secara perlahan-lahan sambi l diad\lk pada permukaan
Lanlfan I yang telah dipanaskan 60°: terbentuk endapan sa bun kobal!. Sanng,
larutkan residu dalam benzen P hingga kadar I %.
Kolesler'ol P C z7 H460.
Kolin klorida P (CH 1hNCI C2H.OH; Mumi pereaksi .
Komple kson a lizari n C I9 HI.\0sN [1,2 dihidroksi anlraquinon - J - if meli(omin
N,N diasetat ). Serbuk cokelal Jaming; I;dak larut dalam pelanll organik seperti
eler dan elanol, larut dalam air. Lamtan air berwama ku ning sam pai mera h
セ o eセ s@ K05M ETl KA IN DO NES IA

·356·

kuning pada di bawah pH 4 ,5; mCTah pada pH 6 - 10 da n ungu biru pada pll di
atas 13.
Siso pemijaron <43> Metode I tidak lebih dari 1%, gunakan 0,2 g zal.
Komplckson alizarin LP Larutkan 390 mg zat dalam 20 mL larulan segar
natrillln hidroksida P (I dalam SO), kemud ian tambahkan 800 mL air dan 0,2 g
na/rillm 。セ G・ ヲ。エ@ P arur pH hingga 4 - 5 dengan penambahan osom klo dda I M
dan tambahkan air hingga 1000 mL. Simpan da lam wadah terlindung dari
cahaya.
k ッ ューャ」ォセッョ@ alizarin LP untuk uji bat as nuorin Timbang sa ksama 38 5 mg
zat ta mbahkan 10 mL air don sed ikit larutan nOlri1lm hidroksido P (I dalam 10).
Tamba hkan hati - hati asam kJorida U, I M sa mpai wama larutan berubah dari
1lilgU ke merah da n tambahkan ai r hingga 100 mL. Simpan dalam wadah
terlindung dari cahaya.
Kortison a setat, baku pembanding C2J H"P 6 G unab n Kortison Asetat BPF/
seperti yang te rte ra pada Farmakope Indonesia.
Krista l vio let P Lillal m eti/rosanilin klorida P.
KriSlal violet-aS3 m aselat glasiaJ lP Larulkan 50 mg /o';s /ol violel P dalam
(lsom oselol glasiol P hingga 100 ml.
Kromium Irioksida P cr01 Asam kromat 。 ョィ ゥ、イ 。エ セ@ Murni pereaksi.
Kromium trioksida LP Larotkan 3 g kromillm /rioksida P da lam air hingga
IOOmL
8·Kllillolinol P Murni pereaksi .
8·Kuinolinol LP Larot kan 2 ,5 g 8-klliflolinol P dalam asam aselol 6 % hingga
100 mL.
Kilning meW P C ,4 II ,sNl p-dimel ilomiflobeflzen ; \1 urn i pl!reaksi.
Kuning metil LP Larutkan 0, I g /.."1/f1ing melif P dalam 200 m.L elanol p ,
Kilning titan I' C2s H,9NsNa206S4; Kuning Clayton; Murni pereaksi, Terjad i
warna !cull ing dalam suasana asam ata u alkali lemah, dan wama merah dalam
suasana alkali kuat (pH 12 - l3).
La nta num nitrat P La(N0 1)l 6H:O Hablur pUlih. Mudah larut da lam
ctanol dan laro t da lam aseton.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 357-

Titik lebur < 28 > : Lebih kurang 40°.


Zat lantt air <57>: Tidak kurang dari 0,005 %.
Sisa pemijaran <43 > : 37,5-38,5 %.
Simpan dalam botol tertutup rapat, di tempat dingin.
Lantanum nitrat LP Larutkan 4,33 g lan/anum nitrot P daJam air hingga 1000
mL.
Larutan amonia P Gunakan amonia sepelti yang tertera pada Farmakope
Indonesia.
Larutan amonia pekat NH 40H, bobot jenis: 0,90. Mengandung tidak kurang
dari 28 % dan tidak lebih dari 30 % amonia (NH): 17,03).
Larutan iodum LP Lihat iodum O,5M
Lisozim, baku pembanding Gunakan lisozim bersertifikat.
Litium sulfat P Li 2 S04 . H 20 Hablur atau serbuk hablur putih. Larut dalam air,
praktis tidak larut dalam etano!. Larutan zat (1 dalam 10) dalam air, bereaksi
netral.
Susu/ pemijaran <25 > : 14-15 %.
Logam natrium P Lihat natrium, logam P.
Logam natrium P Na .
Magnesia LP Larutkan 5,5 g magnesium klorida P dan 7 g amonium klorida P
dalam 65 mL air, tambahkan 35 mL amonia LP, diamkan selama beberapa hari
dalam botol tertutup rapat, dan saring. Jika larutan tidak jernih, saring sebelum
digunakan.
Magnesium klorida P MgCJ 2 . 6H 20; Murni pereaksi.
Magnesium nitrat P Mg(NO))2' 6H 20 ; Murni pereaksi.
Magnesium oksida P MgO; Murni pereaksi.
Magnesium sulfat P MgS04 . 7H 2 0; Mumi pereaksi.
Magnesium sulfat kualitas dental LP Lihat magnesium sulfat LP. kualitas
dental.
Magnesium sulfat grade dental LP Larutkan 0,5 g magnesium sulfat P dalam
air hingga lOO mL.
Mangan sui fat P MnS04. nH 20; Murni pereaksi.
KODEKS KOSM ETIKA INOON ESIA

- 3S8-

Ma nga n sulfa1 L.P Lam tkan 90 g mangan slilfal P da lam leb ih kurang 200 m L
air, lebih kurang 175 ml. asmnfosfal P dan lebih kura ng )50 rnL enceran (lsam
sulfal P (I da lam 2), dan encerkan dengan ai r hingga 1000 m L.
Mayer 's LP Larulkan 1,3 58 ruksa(lI) klorida P dalam 60 mL a ir. Dalam W'ddah
terpisah larutkan 5 g kalium iadida P dalarn 10 mL air. Ca mpu r kedua lann an,
da n lambahkan air hingga 100 mL.
M enlhol P f: 1o if200; Mlu·n i pereaksi.
Me-ra h fenol P C,9H'40 , S; Mumi pereaksi .
Inl€1'val pembahan (perubah un warna): pH 6,8 (kuni ng) - 8,4 (merah).
Mcrah fenol LP Larutka n 0,1 g merahjeno/ Pdalam 100 mL elanol P, saring.
!\I c.-ah kongo Cn l-b N(,Nal.0 6Sl .
Inlerval perubahan (perubahan warna) : pH 3,0 (ungu -biru) - 5,0 (merah-
jingga) .
Mera h kongo LP Larutkan 0,5 g memh kongo P dalarn Camplll"1ln 10 mL elano!
P dan 90 mL air.
l\'lcr a h krcsol P C2I H .s0 5S; Murn i pereaksi.
/nlen'al perubahan (perubahan wama): pH 7,2 (ku ning) - 8,8 (merah).
セエ ・ イ。ィ@ kre-sol LP Laru tkan 100 mg meruh kresol P dalam 100 mL elallol P,
saring.
Mcrah kre-sol-biru limol L.P Lan.tkan 100 mg memh kresol P dan 300 mg bim
limol P dalam ai r hingga 400 m L, dan nelm lkan dengan nolrium hidroksida 0, I
M. Simpan dalam wadah terlindung dari cahaya.
MCf a ll melil P C 1j H ,sN j 0 1 , Murn i pereaksi.
Inlerval perubahan (perubahan warna): pH 4,2 (merah) - 6,2 (kuning) .
Merah mclil LP Larutkan 0,1 g merah mel if P dalam 100 mL elaTlol P, sa ring.
Mcra h melil-biru melilcna LP Larulkan 0,1 g merah meli! P dan 0, I g bim
mel ilena P dala m ela/wl P hingga 100 mL. Simpan daJam wadah terlindung dad
cahaya .
.\1 elllllol ll nhidrat P
Meta no l anhidrat CH 3 0 H.
Meta no! P CHJOH Metil alkohol; Murni pcreaksi.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

·359 -

Metanol-benzen-asam sulfal LP Pada 230 mL campuran metanol f' dan


benzen f' (3: I) tambahkan secara hati -hati 2 mL asom slIlfat P.
Metanol unluk metode Karl Fischer LP Pada 1000 mL metal/f)1 P lambahkan
5 g serbuk magnesium P. Re fluks yang d ihubungkan dcngan pipa kalsium
klorida. dan tingkatkan keccpalan reaksi dengan ー ・ ョ セ ャュ「 。 ィ。ョ@ 0,1 g raksa(lI)
。Nセ・エ ャ@ f'. Scte lah lidak lerjadi gas, dest ilasi meta nol da n hindarkan da ri
ke lembaba n. Simpan dalam wadah terlindung dari kelembaban.
M eW behenal untuk kromatografi gas P
Kemumian: Tidak hHang dari 99 %.
Melilcn biru asam LP Gunakan Metilen bini Ll' asam
Mctillaurat untuk kromatografi gas P
Kemurnian: Tidak kurang da ri 98 %.
M elilmirislat uutuk kromatograli ga s P
Kemllrnioll . Tidak kurang dari 98 "III.
Melil oleal IIntuk kromalografi gas P
Kemurniall . T idak k'l.Jrang da ri 99,5 %.
Melil palmilat untuk kromatografi gas P
Kem llrllion : Tidak ku rang dari 95 %.
Mctilrosanilin klorida P C25 HJoCIN) Krlstal violet; Murni pereaksi.
Metilrosanilin kJorida LP Larutkan 0. 1 g melilrosani/in k10ridu P dalam 10
mL asom use/al glasial P.
Metil silikon (GE·SE 30) uuluk kromatografi gas P CaiJ"an seperti minyak,
lidak berwarna. tidak lamt dalam air.
Bobol jel/is <46>: 0,850 - 1,050. Di gunakan unfiJk ana lisis al kaloid alau
Nセ i 」 イ ッ ゥ、@ セ・ 「。 ァ 。ゥ@ fas e diam cair untuk kromatografi gas.
BalOs .l"ufiu penggw/Qan: 300°.
Melil stca r a t untuk kromatografi gas P Serbuk hab lur putih. T idak larul
da lam air, larut dalam etanol dan dalam eler.
Titik. lebur <28>: 38 - 39".
Titik didih <8 > · 2 1So Lakukan penetapan pada leka nan 2,0 kPa .
Kada,.: T idak kurang dan 95,0 %.
WDEKS KOSM[TIKA INDONESIA

- 360-

Pelletapall kadar Lakukan seperti Me fode persefllase Izlas puneak yang tertera
pada Kromatograji gas < 15>, dengan para meter sepcrti yang tertera pada Vji
idelllifikasi 3 dalam asam stearat dielano/amida P .
l\'linyak janlk P
Minyak siliko n P Cairan seperti min yak. jernih dan tidak berwarna, hampir
tidak berbau dan tidak berasa.
M odilikasi Dragendorfrs LP Lihat Dragclldorjfs, modifikasi P.
Monoetanola ntin P NH 2CH 2CH 10H .
M onokJoroiodida LP Larutkan 7,9 g Irikloroiodida P dan 8,7 g iodllm P dalam
lIsam osetat g/asiaf P. Campur kedua larutan, tambahkan asam asela f g lasial P
hingga 1000 mC
.\ 1orfolin P NH(CH1h OCH1C H.
Morfolin LP Pada 10 mL morfolill P yang baru didesti lasi, t:lmbahkan 90 m.L
melollol dehidral P.
(,I· Naftilamin P C toH JNH1 ; Mum i pereaksi . S impan dalam wadah, te rlindung
dari cahaya.
N -( l -N aftil)-N'-dieliletilendiamin oksa lat P
NH(C loHl)CH2CH2N(C2Hs)(COO H)2' Y:!HCl; Mumi pereaksi. Si mpan dalam
wadah, te rl indung dan caha ya.
N-(I -Naftil)-etilendiamin hidroklorid a P BZMNi h Hc ャP h Q c h RI c h R セh R@ 2HC1;
MUflu pereaksi . Sim pan da lam wadah, terlindung dari cahaya.
a-N aftol P C IO H10H; Mumi pereaksi. Simpan dalam wadah terl indung dari
cahaya.
p- Na ft oll' C toH 70H.
p- Naftol LP La rut kan I g fJ- Nafto l P da lam 100 ml. lam tan natrium hidroksida
P (1 dalam 100) . Bual segera sebelum digunakan.
CI-N uftolbt'nzt'in P (1I0C )OH 6h C(C:!H s)Oll Serbu k cok lat merah . T id ak lamt
da lam ai r; larut da lam etanol, dalam benLen, dalarn eler dan da la m asam aselat
glasial. Da lam sliasana asam berwarna ku ning-mer.:lh, da latn al kali berwa rna
hij au.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIII

· 361·

a-NliftolbenZein LP LanJlkan I g a-Nafiolbenteill P da hlm henzen P hingga


100 rnL.
Naflor esorsin P C 10 H6(OHb
Natrium amo nium fo sfat diba sa P NaN H4 HP0 4 411 20 Natrium amonium
hidrogen fosfat; Mumi perea ksi.
Natr ium asetat P CH3COOl\a . 3H20 ; Mumi pereaksi,
Natr ium asetat anhidrat P C H)COONa; Murn i pe rcaksi ,
Natrium asetat I M Lamtkan \.1 ,6 g natrium oselOl P da lam ai r hingga 100
mL.
Natrium 3setat 0,2 M Encerk an 20 mL natrium osewt I M dengan air hingga
100 mL.
Natrium aseta t-aseton LP Larutbm 8, 15 g natrillm ase/(II P dan 4 2 g natrium
klor ida P dalam 100 mL ai r, dan tarnballkan 68 mL asmn kforida 0, 1 M , 150 mL
aselon P da n air hingga :'i00 mL
Nat rium bi karbonat P NaHCO J ; Mumi pereaksi.
Natrium bikarbonll1 untuk penetapan pH P >J atrium hid rogen ka rbonal unl uk
peneta pan pH .
Nat rium bikarbonat LP Larutkan 5 g natrium bikor bonal P da lam air hingga
100 mL.
Natrium bisu llit P NaHSO J .
Natri um bi sull1t LV Laru tkan 10 g nalrillm hisil/fit P da lam air hmgga J O mL.
Buat segera sebelum diglmakan .
Natrium bHartrat P NaHC41-[406' H20 ; Mumi perellksi.
Natrium bitartrat 0,5 M Larutkan I g nalrium hi/artml P dalam air hingga 10
mL Buat segera sebelum diguna kan _
NatriulII borat P Na2B40, 10H:,O ; Muml pereaksi.
Natrium bora( uotuk penetapan pH P Bora ks lUltuk penetapan pH .
Natrium bromat P NaBrO).
Natrium bromida P NaBr; Mumi pereaksi.
Natrium dietilditiokarbamat P (C 2H5hNCS 2Na . 3H20 ; Murn i pereaksi.
Na trium fo sfat dil)8sa P セ。 ャ hpP T@ 12 H 20 ; Mum i pereaksi.
KOOEKS KOSMETIKA INDONE SIA

- 362·

Nat rium fosfat dibasa anhidrat P n。ャh po セL@ Mum; pcreak:>i.


Natrium fo sfa t dibasa anhidr.lt untuk penela lHl n pH P Na2HPO •.
Natrium fo sfat dibasa 1 l\1 Larutkan 12 g natrium /oslot dibasa P dalam air
hingga 100 mL.
Natrium (os(at di basa 0,51\1 Laru tkan 70 ,98 g lIatrium/o s/at dibasa allhidrOl P
da tam air hingga 1000 mL.
Natrium fosfat dibasa 0,05 M Larutkan 7,098 g IlOlrilllrl/os/OI dibasa allhidmt
P datam air hingga 1000 mL.
Natrium 2,6-diklorofenolindofenol P C I2Hr,C I2 NNa02; Mumi pereaksi .
Natrium 2,6-dikJorofenolindofenol LP Timbang 1,0 g lIatrium 2.6-
dikloro/cno lindofenol P, mas ukkan ke dalam lab u tentuk'ur 100-mL, lanllkan dan
encerkan dengan air sampai landa, hangalkan dan sa ring.
Natrium flu orida P NaF; Murni pereaksi.
Natrium fluorida LP Pada 3 g natrium jluorida P tambahkan 50 mL air, dan
larulkan dengan pemanasan di alas tangas air, dinginkan, tamhahkan 2 leles
/ enolftalein LP. Ji ka larutan tidak berwama, lambahkan natrium hidroksida 0,1
M sampa i berwarna merall p"cat selama 30 detik. Jika larutan berwarna merah,
tamhahkan aJam klorida 0, 1M sampai tidak berwarna.
Natrium fosfat monobasa r n。 h セpPT N@ 2 H20; Mum l pereaksi.
Nat rium fos (omolibdotungstat-litium LP Larulkan 10 g natrium lUngstat P
dan 2,5 g narrium molibdar P dalam 80 mL air, tamhahkan 5 mL aSOln/os/at P
dan 10 mL asam klorida P, refluks di ata s Ulngas air selama 10 jam. Dinginkan,
lambahkan 15 g litium s u?fal P, 5 mL air dan 5 tctcS bmmin LP, dan diamkan
se lama 2 jam. Panaskan selama 15 menil lanpa pend ingin rcOuks, dan buang
kclehihan dari bro min . Dinginkan, saTing, dan lambahkan air hingga 100 mL
Si mpan lanllan di lempat ge lap dan dingin. Gunakan dalam waktu 4 bulan.
Larutan berwama kuni ng dan larutan tidak dapal digunakan jib berwama
kehijauan.
Na trium heksa meta rosfat P
Na lriulII hidroksida P NaOH; Murni pereaksi. "" Iengandung tidak kufang dari
95 % NaOH .
KODEKS KOS METI KA IN DO NESIA

- 363-

I\"a trium hidroksida 1 M Larutkan 4,3 g natrium hidroksida P dalam air


hingga 100 mL. Simpan dalam b0101 polietilen.
Na trium hidroksida 8 M LarUlkan 34,4 g natrium hidroksida P dalam alT
hingga 1000 mL
Na trium hidroksida 0, 1 M Larotkan 0,43 g natrium hidro/wda P dalam air
bebas karbondioksido P hinggs 100 mL. Buat segera sebelum digunakan.
Natrium hipoklorit untuk uji batas a moniunt LP Lannan j emi h, tidak
berwarna atau berwarna kuning-hijau muda, berbau kJorin, dibuat dengan cara
melewalkan !dorill P ke daJam natrium hidroksida P atau natrium karbonat P.
Mengandun g tidak kura ng dari 4.2 % b/v natrium hipoklorit (NaC10 BM
74,44) .
Pem:tapan Kadar· Pipet 10 tn l natrium hipoklorit /III/uk u)i balas amonium
LP, tambahkan air hingga 100 mL Pipet 10 rill larutan ke dalam labu bersumbat
kaca. lambahkan 90 mL ai r, 2 g kalium iodida P dan 6 ml enceran asam ase/at P
(I dalam 2), sumbat labu, kocok, dan diamkan selama 5 me nit di tempat ge\ap.
Titrasi iodum bebas dengan natrium tiosulfat 0,1 M LV, menggunakan 3 mL
kanji LP sebagai indikator. Lakukan penetapan blangko dengan cara yang sama.

Tiop mL natrillm tio.wljal 0, I M setaro dengan


3,7221 mg NaCIO

Natrium hipoklorit-natrium hidroksid a LI' Ke dalam sejumlah volume


natrium hipoktoril untuk /I)i balas amonium LP yang setara dengan 1,05 g
natrium hipOklorit (NaC10; 8M 74,44), tambahkan 15 g nO/dum hidroksida P
dan ai r hingga 1000 1IlL. Buat segera sebelum digunakan.
Natrium iodida P Nal; Mumi pereaksi.
Natrium karbonat P Na2CO). IOH 20; Mumi percaksi.
Na trium karbon at Ilntllk penetapan pH... Na2CO) Natrium karbonat
anhidrat untuk penetapan pH.
Nat rium karbonat (pereaksi baku)'" Na2CO) Pcrcaksi baku volumetr ik.
I\"at rium ka rbonat anhidrat P Na 2CO l ; Mumi pereaksi.
"WO EKS KOSMETI KA IN DO NESIA

·364 .

Na tr ium karbonat 0,1 M Larutkan 10,5 g nalrium karbonal anhldrat P dalam


air hingga 100 mL
Na trium !clorida P NaCJ; Mumi pereaksi.
Natrium kJorida (perea ksi baku) P Nael Pereaksi baku \'olumerrik .
Nat rium !clorida LP Larutkan iO g natrium klorida P dalam air hingga 100
mL
Natrium kobaltnitriC P Na J Co(N0 2)6; Mumi pereaksi.
Na trium kobaltnitrit LP Larutkan 10 g natrium kobaltnitril P datam air hingga
50 mL, dan saTing. Buat segera scbelum digUJlakan.
NaTri um lauril sulfat P C, zH:lsNa04S .
Natrium molibda t P Na2Mo04. 2H 20; Mumi pereaksi.
Na trium セ セ ョ 。 ヲエッォオゥョ M Tᄋウオャヲッョ。エ@ P C,oHsOlS03Na; Mumi pereaksi.
Na trium nitral P NaNO); Mumi pereaksi.
Natrium nitrit P l\'aN0 2; Mumi pereaksi.
Natrium nitrit LP l.arutkan 10 g nalrium lIitril P dalam air hingga 100 mL.
Buat segera sebelum digunakan.
Na trium nitroprusid P Na2 Fe(CNHNO) . 2H 10 ; Mumi pereaksi .
Na trium nitroprusid LP Larutkan I g nalrium 11ilroprusid P da lam air hingga
20 mL. Buat segers sebelum digunakan.
Nat rium oksalat (pereaksi baku) P C204Na2 Pereaksi baku volumelrik.
Natrium pcroksida P Na,02; Mumi pereaksi.
Na trium plumbat LP Larut kan 50 g nalrium hidroh-ida P dalam 100 mL air,
kemudian larutkan 2,5 g limbal(ll) aselal P dan 5 g no/rium silrOI P, dan
tambahkan air hingga 150 mL.
Natrium sit r at P C 6H sNaP7 . 2H 20; Murni perellksi.
Natrium sui fat P Na2S04. IOH 20 ; Mum i perca ksi.
Natrium sulfat anhidrat P Nu 1 S04; Murni pereaksi.
Natrium sulfid IInhidrat P
Natrium SlIlfidaP :"Ja1S 9H20; Murni pcrcaksi.
Nat rium sulfida I.P Larutkan 5 g natrium .fUljida P dalam campuran 10 mL air
dan 30 mL gliserin P. Atau larulkan 5 g natrium hidroksida P dalam campuran
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 365-

30 mL air dan 90 mL gliserin P, jenuhkan setengah volume dari larutan ini


dengan hidrogen sulfida P dalam keadaan dingin , dan campur dengan setengah
sisanya. Simpan dalam botol diisi penuh, terlindung dari cahaya. Gunakan daJam
waktu 3 bulan . .
Natrium sulfit P Na ZS03 ' 7H zO; Murni pereaksi.
Natrium sulfit netral P
Natrium sulfit anhidrat P NazSOJ; Murni pereaksi .
Natrium sulfit untuk uji batas timbal LP Larutkan 15 g natrium sulfit P
dalam air hingga 100 mL. Buat segera sebelum digunakan.
Natrium sulfit netral LP Larutkan 30 g natrium sulfit anhidrat P daJam 100 mL
air. Tambahkan 2 tetes fen olflalein LP, dan netralkan dengan penambahan asam
asetat P.
Natrium tetrafenilboron P (CoHS)4BNa Serbuk atau granul atau hablur putih
sampai merah muda . Larut dalam air dan dalam etano!' Mengandung tidak
kurang dari 99,5 % (C6Hs)4BNa.
Susut pengeringan <24> : Tidak lebih dari 0,5 % Lakukan pengeringan pada
suhu 105 °, selama 2 jam.
Penetapan kadar : Timbang saksama lebih kurang 0,5 g zat, larutkan dalam I
mL asam asetat P dan 100 mL air. Tambahkan ke daJam larutan ini 25 mL
iarutan kalium bifialat P (I dalam 20) secara bertahap sambil diaduk. Diarnkan
selama 2 jam, saring endapan melalui penyaring kaca masir yang telah ditara ,
cuci 3 kali tiap kali dengan 5 mL kalium tetrajenilboron LP, keringkan pada
suhu 105 0 selama I jam, dan timbang seteJah dingin.
Bobot natrium tetrafenilboron =0 Bobot kalium tetrafenilboron x 0,9550 .
Natrium tiosulfat P NazSzOJ' 5H zO; Murni pereaksi.
Natrium tiosulfat LP Larutkan 26 g natrium tiosuljat P dan 0,2 g natrium
karbon at anhidral P dalam air bebas karbondioksida P hingga lOOO mL.
Natriu m tungs tat P Na2 W04 . 2H zO ; Murni pereaksi.
Ninhidrin P C 9 H40 J . H2 0 Triketoh idridin hidrat; Murni pereaksi .
Ninhidrin LP Larutkan I g ninhidrin P dalam air hingga 1000 mL.
KODEKS KOSMHIi(A INDO NESIA

- 366·

Ninhidr in-buta nol LP Larutkan 2, I g osom silral P dan 7,2 g nGlrilllnja.Vol


dibasa P dalam 100 mL air. tambatJkan 100 mL n-blllonol P, kocok, pisatJkan
iapisan butanol. Larutkan 0,2 g ninhidrin Pdalam butanol tersehul hingga 100
mL.
Q-N itrobensaldehida P cL セ no ャ@ C HO Hablllr jarum, berwarna kuning,
herbau seperti bensaldehida_ LanJt dalam elanol.
Tilik lebur <28>: 40 _ 45°.
Sisn pemijorQn <43>: Tidak Jebih dad 0,1 %.
Nitrobenzen P C6H sN0 2 ; Mmn ! pereaksi
Nitrogen P Nl Gunakan nitrogen P seperti yang !ertera dalam Farmakope
Indolle.sia.
p -Nilroso-a- naflol P C loH 7N02 2-Nilroso-l-naftol. Hablur janml, berwarna
kuning, mudah !anlt daJam elano!, dalam asam aseral dan dalam aseton; sangat
sukar laru t dalam cler, dalam bcnzcn, dalam kloroform dan dalam petroleum
eler.
TilikJebllr <28>: 162 _ 164°.
セ M n ゥャイッ ウ ッ M X M ッォウゥオョャ@ P C9 HsNOHNO Serbuk hablur hijau keabuan gc1ap.

Tilik Jebllr <28 >. Terurai pada suhu lebih kurang 245°.
Kejerniha/J larnlall: Larutkan I g zat dalam tOO ml a.t am suJfat P: larulan
jemi h.
NN- Indika lor LP Campur 0,5 g amm 2-oksi-I-(2'-oksi-4'-sIlJfo-I'-IIajiilazo)-3-
nojlnal P dengan 50 g natrillm SlIljat allhidrat P, dan gerus hingga campuran
homogen.
Oksigen P 02 Gunakan oksige n P sepcni yang tcrlera pada Farmakope
Illdollesia.
Xセoォウ ゥォオョッャ@ P CyH6NOH ; Murni pereaksi.
8-0ksikuinolin LP Larutkan 20 mg 8-oksikuinolin P dalam 100 !Il.L larulan
natrium hidroksida P (13 dalam IOn).
J/-Oktadekan P C I8 J-i JS Padatan putih, mudah larut dalam eter, dalam aseton
dan da lam heksan; tidak larul dalam air.
Tiuk Jebur <28>: 27,6°.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 367-

Bobotjenis <46>: 0,7768.


Oktanol P CH3(CH2)6CH20H n-Okti/ alkohol; MWlli pereaksi .
Parafin cair P Gunakan Parafin cair P seperti yang tertera dalam Farmakope
Indonesia.
Parafin P
Pasir Jaut P MWlli pereaksi.
Perak dietilditiokarbamat P CSH IO AgNS 2.
Perak nitrat P AgN0 3; Murni pereaksi.
Perak nitrat-amonia LP Larutkan I g perak nitrot P dalam 20 mL air.
Tambahkan amonia LP tetes demi tetes sambi I diaduk dengan kecepatan
pengadukan yang konstan , sampai endapan hampir larut. Simpan dalam wadah
bersumbat kedap, dan terlindung dari cahaya.
Perak nitrat 0,1 M Larutkan 17,5 g perok nitrat P dalam air hingga 1000 mL.
Simpan dalam wadah, terlindung dari cahaya.
Perak perklorat P AgCI0 4 Hablur putih. Larut dalam pelarut organik seperti
etanol dan benzen.
Titik lebur <28 > : Lebih kurang 486 0 (dengan peruraian).
Simpan dalam botol bertutup kedap, di tempat gelap.
Perak sulfat P AgS0 4; Murni pereaksi.
Pentaeritritol P C(CH 20H)4 Serbuk hablur atau hablur putih, larut dalam air.
Petrolatum P Gunakan petrolatum putih atau petrolatum kuning seperti yang
tertera dalam Farmakope Indonesia.
Petroleum benzene P Murni pereaksi.
Petroleum eter P Murni pereaksi.
Piperidin P CsH IoN Cairan jernih, hampir tidak berwarna.
Bobot j enis <46 > : 0,860 - 0,865.
Piridin P CsHsN; Murni pereaksi.
Piridin dehidrat P CsHsN Pada 100 mL piridin P tambahkan 10 g natrium
hidroksida P, dan diamkan selama 24 jam. Enap tuang beningan dan destilasi.
Piridin untuk metode Karl Fischer P Tiap I mL piridin untuk metode Karl
Fischer P mengandung air tidak lebih dari I mg. Tambahkan kalium hidroksida
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 368·

P atau barium oksida P ke dalam piridin P, dan diamkan sc lama beberapa hari
dala m wadah bersumbal kedap. Destilasi. dan Si mpan, terlindu ng dari
kelembaban.
Piridin-pin;,.olon LP Larulkan dengan mengocok 0,1 g l-Jenil-3-metil-5-
0
pirozolon P dalam 100 mL air dengan pcma nasan pada suhu antara 65° dan 70 ,

d inginkan pada suhu d i bawah 30° Campur laru tan ini dengan huutan 0 ,02 g bis-
(J-feml-.l -metil-5-pirawlon) da lam 20 mL p iridin P. Buat segera se\)eium
digu naka n.
Pirogalol P C6 H)(OH»), Murni percaksi .
Pirol P C4 Hs NH ; Murni pereaksi.
Poliesicr dietilcn glikol suksinat P Gunakl'in po li eslcr dietiJen gJi kol suksinat
yang dibul\1 khusus unluk kromalografi ァ。セN@

Polietileng likol 20 :.\1 P Gunakan polietileng likol 20 M yllng d ibuat un tuk


krolllatografi gas.
Polimer disianopropilsilikoll P G Ullakall pol irner disia nopropilsili ko ll yang
dibual khusus untuk kromalOgrafi gas.
Prednisolon baku pembanding C1I H1HOS Gunakan Prednisolon BPFI seperti
yang lertcra da laOl Farmakope Indonesia.
n-.. rops nlll r C HJ(C H2)10H n-Propil alkollol; Mumi pereaks1.
Propilenglikol P CH)O -I(O H)C H10H; Mum i pereaksi .
Putih lelur P Gunakan putih telur da ri telur ayam segar.
Raksa P Hg; Murni pereaksi.
Raksa( lI) oksida kuning P
Raksa(I,[) bromida P HgBr2; Mum i pereaksi.
Ra ksa(lI) bromida - elanol LP Larutkan 5 g raksa(/I) bromida P dalam 100
rnL elano f P denga n pemanasan hati -hati . Simpan dalam botol coklal bersumbat
kaca.
Ru ksa(II)-kaJiu m iodida LP Lihat Mayer's LP.
Res in pcn ukar anion basa kuat r
Resin sili kon r Cairan kental atau berbentuk pasta , aga k jerni h, bcrwama abu-
abu rn uda, hampir tidak bcrbau.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 370-

sebagai indikator. Lakukan titrasi sampai terjadi perubahan warna dari biru muda
menjadi merah.

Tiap mL besi(ll) amonium sulfat 0, I M setara dengan


43,42 mg Ce(N03h 6H 20.

Serium(III) nitrat LP Larutkan 440 mg serium(II/) nitro! P dalam air hingga


1000 mL.
Setilpiridinium bromida P C2I H38BrN Serbuk hablur atau hablur putih. Larut
dalam etanoI dan dalam air hangat, sukar larut dalam benzen, dalam aseton dan
daJam air.
Titik lebur < 28>: 60-64°
Setrimid P Setrimid terutama terdiri dari tetradesil trimetil amonium bromida,
dan mengandung sejumlah kecil dodesil trimetil amonium bromida atau
heksadesiltrimetil amonium bromida. Serbuk ringan, bau khas lemah . Larut
daJam etanol dan dalam air.
Sianogen bromida P BrCN .
Sianogen bromida LP Larutkan 2 g sianogen bromida P dalam air hingga 100
mL. Lakukan pembuatan larutan ini dalam lemari asam , sebeJum digunakan.
Dengan cara lain, ke dalam 100 mL air es, tambahkan 1 mL bromin P, kocok
kuat-kuat, tambahkan tetes demi tetes kalium sianida LP yang telah didinginkan
dalam tangas es sampai warna bromin hilang. Buat larutan ini dalam lemari
asam, sebelum digunakan.
Sianol xilena FF P C2sH27N2Na07S2; Murni pereaksi.
Sikloheksan P C6H 12; Murni pereaksi.
Silika gel P Asam silika sebagian hidrat berbentuk amorf berupa granul seperti
kaca dengan berbaga i ukuran. Jika digunakan sebagai penjerap, sering dilapisi
dengan senyawa yang berubah warna ketika kemampuan untuk menyerap air
habis. Warna dari senyawa tersebut dapat dikembalikan apabila dipanaskan pada
suhu J 10° sampai gel berwarna seperti semula.
Susut pengeringan < 24> : Tidak Iebih dari 6 % Lakukan pengeringan pada
suhu 950 ± 50°, menggunakan 2 g zat.
KODEKS KOSMETIKA INDOHESIA

·371 .

Pellyeropall air: T idak kurang da ri 3 1 %. Masukkan lehih kuran g 10 g :lat ke


dalam botollimbang ya ng telah d ilara, dan tempatkan hOlol lersebut t..'\npa tutup
selama 24 jam da lam wadah tertutup dengan kelembapan relatif 80 % dalam
keseimbangan dengan asam sulfal yang memiliki bobot j enis 1,1 9. T imbang
saksama, dan hitung kenaikan bobot zat UJL

Silika gel untuk k ro ma togr a fi lapis ti p is P Serbu k putih dengan ukw all
partikel anlara 5 dan 25 pm (ra ta-rata). mCllgandung 5 - 15 % ォ。OGセゥオュ@ sulfat P.
Silika gel untuk kromatografi lapis tipis (me nga ndung Scny3\'\'3 Iluo resen) P
Gunakan silika gel untuk kromatograti lapis tipis yang mengandung senyawa
nUoresen yang sesuai.
Silika gel ter silana si denga n oktadesil unluk kromatog rafi ca jr P Dibuat
u11luk kromatograti ca iro
Sta no kJorida asam LP Guna kan Siano klorida LP asam.
Stea riitrimelil a monium kJorid a untu k kroma tografi gas P Stcariltrimetil
amOlHum klorida untuk kromalograti gas mengaJldung tidak kurang dari 9 7,0 %
c セ i hT V cQnL@ BM 348,05.
Strontium nitr'at P Sr(N03b Mumi pereaksi.
Substral untuk penela pan lisOlim klorida LP Pada leb ih kurang 0,05 g
bokteri yang dikeringkan uflluk penetapa" /iso:im klorida P, tambahkan 60 mL
(Japar fosfot pH 6.2, kocok hingga terj adi s uspensi. dan tambahkan lagi dapar
fosfat pH 6.2 hingga Iransmilan (T %) larutan dalam sel 10 mm pada panjang
gelombang 400 nm menjadi [0. Gunakan air sebaga i hlanko.
Tana h silika r
T amlh silika ulltuk kromatograri gas I' Gunakan lallah siNko P yang dibuat
urltuk kromatografi gas _
Tembflga r ell; Murni pereaksi Tembaga berbennJk s3 1llpah bubutan , kawat,
[embaran, granul atau serb uk.
T embaga(ll ) aselat P Cu(CH 3COOh Hl O; Murni perea ksi.

T em baga( lI ) aSela! lP Larutkan J3,J g tembaga(l/) asetat P da lam camp uran


195 mL air dan 5 mL asam asetat P.
T embaga( lJ) sulrat P C uS04· SH20; Mumi pereaksJ.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 372-

Tembaga(JI) sulfat anhidrat P CuS04.


Tembaga(J1) sulfat 0,5 M Larutkan 12,5 g tembaga(JJ) sulfat P dalam air
hingga 100 mL.
Tembaga(lI) suIfat-piridin LP Larutkan 4 g tembaga(JJ) sulfat P dalam 90 mL
air, dan tambahkan 30 mL piridin P. Larutan dibuat segar sebelum digunakan .
Tembaga(Il) sulfat anhidrat P
Tetrazolium biru P C4o H 32 ChN S02. 3,3 '-Dianiso/ebis [4,4 '-(3, 5-difenil)
tetrazolium klorida]. Hablur kuning terang. Mudah larut dalam metanol, dalam
etanol dan dalam kloroform, sukar tarut dalam air dan praktis tidak larut dalam
aseton dan eter.
Tetrazolium biru LP, Basa Pada I volume metanol tetrazoilum biru (I dalam
200) tambahkan 3 volume natrium klorida metanoJ (3 dalam 25).
Tetrazolium biru basa LP Gunakan tetrazolium biru LP basa.
Timah(ll) kJorida P SnCI 2 . 2H 20 ; Mumi pereaksi.
Timah(IJ) kJorida LP Larutkan 1,5 g timah(JJ) /clorida P dalam 10 mL air yang
mengandung sedikit asam klorida P. Simpan dalam botol bersumbat kaca yang
berisi fragmen timah. Gunakan dalam waktu I bulan.
Tjmah(ll) kJorida asam LP Larutkan 8 g timah(IJ) klorida P dalam 500 mL
asam klorida P. Simpan dalam botol bersumbat kaca. Gunakan dalam waklU 3
bulan.
Timah(J1) kJorida untuk alat C pada uji batas arsen LP Larutkan 4 g
timah(JJ) /clorida P dalam 125 mL asam /clorida P, dan encerkan dengan air
hingga 250 mL. Simpan dalam botol bersumbat kaca. Gunakan dalam waktu
bulan.
Timah subasetat eneer LP Lihal timah subasetat LP, encer.
Timbal(lI) asetat P Pb(CH3COOH)2.3H20; Murni pereaksi.
Timba\(II) asetat 0,25 M Larutkan 9,5 g timbal(lf) asetat P dalam air bebas
karbon dioksida P hingga [00 mL. Simpan dalam botol bertutup rapat.
TimbaJ(H) asetat untuk alat C pada uji batas arsen LP Larutkan 11,8 g
limba/(ll) aselal P dan 2 tetes asam asetat P dalam air hingga 100 mL. Simpan
dalam botol tertutup rapat.
KOOEKS KOSMETIKA INOONESIA

·373 .

tゥュ 「セ ャ H ョ I@ asClal untuk kal ekol LP Larutkan 4,2 g limbo/(II) oselal P dan 7 g
natrium aretal P dalam air bebas karbon diohido P hingga 100 mL. Simpan
dalam b0101 tertulup rapal.
Ti mba l( IV) dioksida P Pb02 T imbal peroksida; Mumi pereaksi.
Ti mba l( " ) mono ksida P PhO ; Murni pereaks).
T imba l( " ) nitrat P Pb(NOJb Murni perea ksi .
Ti mba l subasetat LP Masukkan campuran keku ningan, yang diperoleh dengan
menggerus 3 g limba/(lJ) ase/al P dan I g limbo/(II) mot1oksido P dengan 0,5 mL
air dalam gc las pi ala. Pa naskan di atas tangas air, tutup (!cngan kaea arJojl,
hingga homogen, te rjad i warna putih atau pulih kemerahan. Kemudian
tambahkan 9,5 m L air panas sedikit demi scdikit, tUlup lagi dengan kaea arJoj i
dan diamkan. Pisahkan bcningan dengan cara enap luang, uan tambahkan air
hingga bobol jenis 1,23 - 1,24. Simpan da lam botol ternmlp rapal.
Timba l subaselal enee r LP Encerkan 2 mL limbol JIIbose!{/( LP ucngan air
hingga 100 mL Buat segera sebelum d igunakan.
Tctnhidrofuran P CHsO Cairan tidak berwarna , berbau khas. Larut dalam
air Mall dala m pelarut organik.
Tilllo l P C I·hC6 H)OHCH(CH J b Gunakan Timo/ seperti yang tertera pada
Formokope Indonesia.
Tilllo ifta lein P C2sHJo04: Murni pereaksi.
Inlerval pen/hahon (perllbahan warna): pH 9,3 ([ida k bcrwama) - pH 10.5
(biru).
Tillloiftalein LP Larutkan 0, I g limolflalein P dalam 100 m L elanol P, sa ring.
'J"iourea P H2NCSNH 2; Murni pcrcaksi.
Tiourea LP Larutkan 10 g liourea P dalam air hingga 100 mL.
T iros in OP
Tilan( lll) klorid a P TiCh. Tilan (UJ) klorida mengandung lidak kurang da ri 10
% dan tidak lebih dari 15 % T iCh. S itnpan dalam borol bcrsumbat kaea,
lerlindung da n cahaya.
o-Tolidin P C 1411 1h N2; Murni pereaksi.
Koons KOSM ETIKA INDONESIA

·374 -

o-Tolidin LP Larutkan 0, 1 g o-tolidin P dalam 18 mL asa/!! klnrida P dengan


mencampur dalam mortar. Tambahkan air hingga 100 mL.
Tolu en P C 6HsCH]; Millni pereaksi.
o-Toluen sulronamida P C 1 H9N01S o-Toluen sul fonamida rnengandung tidak
kura ng J ari 98,5 % C 1 H9NO l S , dihitung terhadap zat anhidrat. Serbuk habluT
atau hablur lidak berwarna alau putih, laml dalam elano], agak sukar lal1.lt da lam
iliT.
Tilik lebur <28>. 157 _ 160°.
p- fo/uen sllfjonomida : Buat lal1.llan "lat dalam elil osela/ P (J dalam 5000), dan
lakukiln kromatografi gas seperti ya ng terter(l pad(l kemllrnion (6) d(ll(lm Sakarin
no/rillm: tidak ada ptlncak lain selain pllflcak o·to luen sulfOO!lIn ida.
Air < 56 > : Tidak lebih dan 0,5 %. Lakukan penetapan menggunakan 4 g "lat,
dan 25 mL me/allol unlilk Karl Fischer P dan piridill UIII/Ik Karl Fischer P
sebagai pelan ll.
Penewpan kadar: Timbang saksama lebi h kurang 25 mg zat, dan lakukan
penetapan seperti yang terlera pada Penefapallllitrogell <3 1>.

Tiap mL asam sulfat 0, 005 M setara del/gan


1,7121 mg C1 H9 N0 2S.

Torlum nit r at P T hC'JO])4. 4H!O; Mumi pereaksi.


Trietanolamin P N(CH l CH 20 Hh; Mumi pereaksi.
Trlfenilk1orometan P Hc V h セᄏI cャ[@ Mumi pereaksi.
Tri kJorotrifluoroetan P C,.C I.)F); Mumi pereaksi.
T rimetilk1orosilan P (CH 3)J SiCI Calranjemih, tidak berwama.
Tilikdidih <8> : 57°
Boboljenis <46 > : 0,856 .
Indeks bias <42>: 1,3850 - 1,3890.
Sirnpan terlindung dari kelembaban.
Ungu bromokresol C2 IH IJ1 rl05S; Mumi pereaksl.
Inlerval transisi (penlbahan warna): pH 5,2 (klming) sarnpai 6,8 (ungu).
KOOEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 375-

Ungu bro rnokrcsol LP larulkan 0,05 g IIngu bromokresol P da lam 100 ml


elanol P, saring.
",·U ngu krcsol P CliHIS05S Serbuk coklat-merah alau hablur hijau tua. larul
dalarn eta noL dalarn melanol dan dalam asam 。セ・ ャ 。ャ@ glasial ; sukar larut dalam
air.
Inlerval penlhahan (penJbahan warna): suasa na asam, pH 1,2 (merah) - 2,8
(kuning); suasana basa, pH 7,4 (laming) - 9,0 (ungu).
m- Ungu kresol LP Larutkan 100 mg m -ungll kresol P dalam elanol f' hingga
100rnL.
Ungu mrtil P Lihat Melilrosanilin klorida P.
Ungu melil LP Lihat Melilrosanifin klorida LP.
Urani l asctat P UO Z(CH 3COOh2 HzO; \1urnl pereaksi
Ura nil s seta l LP Larutkan I g llrani/ asetat P dalam air hingga 20 mL, saring.
Urea P H 2NC01\H z; Murni pereaks;.
Vanilin P C6 H 1CHO(OCH JXOH) IIablur putih, rasa dan ball khas.
Tirik lehur <2R>· 81 - 83"
SIISlll pengeringan <46>: Tidak lebih dari 1,0 %. Lakukan pengeringan diatas
silika gel P sela ma 4 jam, menggunakan I g zat.
Sisa pemijaran <43>: Tidak lebih dari 0,05 % . Lakukan pelllijaran
menggunakan I g zat.
Simpan dalam wadah, terl indung dari cahaya.
Vanilin -clanol LP Larutkan I g vanilin P clalam elanol P hingga 100 mL.
XilCna P C 6 H4 (C H3 h; \1umi pereaksi.
Zink I' Zirtk: dalarn bentuk serutan, batang, lembaran, granu l alau pasir.
Zink a malgam ca ir LP Tambahkan 10 g zi rtk: granul P pad a 500 g Raksa, tunrr
perrnukaan dengan sedikil asam suI/at P (2 dalam 100) pan ask an di alas tangas
air sflmbil sesekaLi dikocok. Dinginkan.
Zink(TI) aselat I' Zn(CHJCOOh; Murn; pereaksi .
Zink bebas :uscn P Gunaka n granu l dengan ukufan lebih !rurang 800 ).1m.
Zink bcbas arse nik P
KOO EK5 KOSMfTlKA. INOO NU IA

·376 ·

Zink iOdid a-ka nji LP Panaskan 100 mL air sampai mendidih, tambahkan
larutan 0,75 g kalium iodida P dalam 5 mL air, larutkan 2 g =ink(lI) k10rida P
dalam 10 mL air, dan selagi Jan.nan meml idih lambahkan suspensi 5 g Jean) i P
dalam 30 rnL ai r sambil diaduk. La nj ulkall pendidiha n sela ma 2 menit. kemudian
dinginkan, Simpan dalam bOlol bersumbat kedap, di tcmpat dingin.
Batang pengadu k kaca yang te lah d icelupkan ke dalam campuran I mL
natrium nitrit 0,1 M, 500 mL air dan 10 mL asam klorida P akan terjadi wama
biru jika konta],; dengan zink iodida-kon)i J.P ,
Zink(lJ) kJorida P ZnC I2; Mumi pereaksi.
Zink (per ca ksi hllku) P Zn: Pereaksi baku vo iu melrik.
Zink(ll) sulfa! P zョ so セN@ 7H 20 : Murni pereaksi.
Zink(lI) sufal LP Larlltkan 10 9 =ink(lf) mlfat P dalam air hingga 100 mL.
Zink ura nil aselat LP
LorI/Ian 1 Larutkan 10 g urani! asefal P dalarn 5 mL (lsam aselal P dan 50
mL a ir dengan pemanasan.
Larufan 2 . Larutkan 30 g zink asefal P dalam 3 mL (l5am aseful P dan 30 ml

air dengan pema nasan_


Campur kedua iamtan selagi hangs!, dinginkan dan saring.

BAKU PEMBANDI NG <41 >

Tokoferol Asetat OPFI Memenuhi syarat sepeni 1okoferol Aselat BPFI yang
tenera pada Formakope Indonesia.

INDEKS BIAS <42>

[ndesk bias adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam hampa udara terhadap
kecepatan cahaya dalam zat. Perbandingan sud'u! datang cahaya pada zat
terhadap sudut pembiasan.
KOOEKS KOS METiKA INOON£SIA

·377 .

UmunUiya. indeks bias berubah karena panjang gelombang cahaya ala u suhu.
Indeks bias nb . adalah indeks bias yang diukur pada suhu f> menggllnakan garis
o dari spektmm ca haya natrium.
Prosedur Pada IImlimnya IInluk pengukuran 1I1deks bias digunakan
refra klomeler Abbe. Lakukan pengukllran pada suhu dalam renlang :I: 0.2° dari
yang tertera pada rnasing-rnasing monografi.

SISA P EMIJ AI{AN < 43 >

Uji untllk Sisa Pemijaran adaJah melode pengllkllran 1I111 11 k bobot sisa Zat, j ika
zal llji dipijarkan dengan eara sebagai berikul. Umum nya l0i Sisa Pemijaran
di lakuk an llntuk keperillan penetapan kandungan senyawa allorganik sebagai
cemara n dalam senyawa organik, dan kaJang-kadang llntuk kepcrluan penerapan
jumlah kanJungan senyawa anorganik sebagai komponen dari senyawa organik,
ata ll j urnlah ka nd ungan cemaran dalam senya.wa anorganik mudah rncnguap .
Misalnya. Jika dalam monografi dinya rakan "tidak leblh dan 0 . 10 % (Metode J,
I gr. maka yang dimakslld adalah: Jib lebih kurang I g zat yang ditirnbang

saksa rna, J ipijarkan dengan cara seperr i Metode I dari pl'Osedur berikut. bobol
residu lidak lebih dari 0, I 0 % dari bobot zat uji .
Metod e Ilengambihan r unroh
Keella li Jinyatakan lain, pijarkan dalam knlS platina, kuarsa atau porcelain
sampa i bobo! tetap, dinginkall da[arn desikator (si lika ge l), dan timbang saksama.
Timban g saksama contoh daJarn rentang ± [0 % dari jllmJah yang lertera pada
masing-masing rnonog rafi, da lam krus. Jika pada rnonografi dinyala kan "sete lah
dikeringkan", gunakan contoh yang te lah (hkeringkan seperti yang tenera pada
SUSUI pengeringan <24>

Prosedu r
Metod e I Basahkan conroh dengan sed ikit a,'Wm sulfat P, panaskan perlahan-
la han, dan arangkan atau uapklln pada suhu serendah mungkin. Basahkan lag;
dengan aSam sulfal P, arangkan sempurna, dan pLjarkan pada suhu 450° - 550°,
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 378-

sampai bobot tetap. Dinginkan dalam desikator (silika gel) dan timbang saksama.
Metode 2 Panaskan perlahan-Iahan, dan arangkan atau uapkan pada suhu
serendah mungkin. Basahkan dengan asam sulfat P, arangkan sempurna, dan
pijarkan hingga bobot tetap . Dinginkan dalam desikator (silika gel) dan timbang
saksama.
Metode 3 Panaskan zat uji dengan hati-hati, dan pijarkan seeara perlahan-Iahan
pada suhu 800° - 1200° sampai residu habis terpijarkan. Dinginkan dalam
desikator (silika gel) , dan timbang saksama. Jika masih ada zat yang dalam
bentuk arang, ekstraksi dengan air panas, saring melalui kertas saring untuk
analisa kuantitatif, dan pijarkan residu bersama kertas saring. Tambahkan filtrat
ke dalam sisa pemijaran, uapkan sampai kering, dan pijarkan hati-hati sampai
tidak ada zat dalam bentuk arang. Dinginkan dalam desikator (silika gel), dan
timbang saksama. Jika masih ada zat dalam bentuk arang, tambahkan 15 mL
etanol P, gerus zat dalam bentuk arang dengan gelas pengaduk, dan bakar
dengan etano!' Pijarkan hati-hati, dinginkan dalam desikator (silika gel) dan
timbang saksama.

BILANGAN PENYABUNAN <44>

Bilangan Penyabunan adalah jumlah daJam miligram, kalium hidroksida


yang digunakan untuk penyabunan ester dan menetralkan asam be bas dalam 1 g
zat uji.
Prosedur Keeuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, timbang
saksama 1-2 g eontoh, masukkan ke dalam labu tentukur 200-mL, tambahkan
25,0 mL kalium hidroksida-etanol 0.5 M. Didihkan dalam tangas air, sambi I
sekali-sekali dikoeok, selama 1 jam di bawah pendingin refluks atau pendingin
air dengan ukuran 6 mm x 75 em, dihubungkan dcngan lehef labu. Dinginkan,
dan titrasi kelebihan kalium hidroksida dengan, menggunakan J mL feno lftalein
LP sebagai indikator. Lakukan t itrasi blangko.
KODEKS KOSMfT lKA INDONESIA

- 380·

C. Lempeng ー・ョケセァ@ cincin (logam, gambar 3)


D. Lempeng bawa h. mem iliki 40 lubang
E. Lempeng pengalur
F. Termomeler no I (Ietakkan pencada ng air raksa di bagian Icrbawa h pi ringan
penyangga)
G . Gelas piala
H. Lubang penyangga cincin
r. Lubang tempat pencadan g air raksa termometer
J. Kumpulan lubang

Prosedur Le lchkan zaT uji pada suh u serend ah mungkin, Letak ka n c incin B pada
lempeng logam, masukkan hali-hati lelehan zat uji ke dalam B, hindarkan
terj adinya ge1cmbllng, diamk<-m 40 mend pada suhll mang. Ratakan bagian yang
mcluap dengan pisau hangat. Tuangkan air bebas karbon dioksida P ke dalam
ge tas piala G. setinggi lebih dari 90 mm dan pe rtahankan suhu sekilar 60" di
bawa h tili k tunak yang diharapkan. Lelakkan bo li1 baj a A d i lengah permukaan
zal uj i di B dan lekatkan B pada luOOng penyangga H. AtilT j ara k antara
permukaan alas B dan permukaan air pada 50 ± 2 nun, diam.kan selama 15-20
menit dan mu lai dipanaskan. Atur nyala api unlu k mernanaskan secara merala
bagian bawah lengah dan sisi gelas piala. Panas kan hali -hali selama 3 menil da n
na ikkan suhu dengan kecepatan 5 ± 0.5" per men; t. T ilik lunak ditetapkan ket ika
zat uji perlaha n-Iahan meiunak, llirun ke hawah dari B dan mencapai D. Lakukan
pellgukuran 'ebill dari 2 kali, seliap kali menggunakan 4 keping B. Hitung ang ka
rala -ral.\.

B080 T .J[N I S <46>

8 0bol jcnis dt adalah pcrbandingan an tara bobot zat lUi pada / '" Ic rhadap
vol ume sama ai r pada t, ditetapkan menggunakan salah satu dari 3 melode :
prosedllr
MelOde J Gunakan salah saw dari 3 cara bcrikut :
Cara A. Pengllkuran menggu1lakon piknomeler Piknomcter ..dalah wadah
KOD[KS KOSM£TIKA INDONESIA

·3S1 ·

terbuat dari gelas umunm}'a bcrkapasital> 10- 100 mL, bersumbat kaca asah
dilcngkapi dengan termometer, tcrdapat pipa sisi bertanda, dan bertutup kaea
asa h. T imbang saksa ma berat pi knomcter, W Angkal sumbal d,m penutu p, isi
piknomeler de ngan zat uji, hali -hari janga n sampai ada gelembung udara
tetjebak. Pertahankan suhu sekitar 1_3° di bawah suhu 1'0dan sumba !. Naik.kan
suhu secara bcrta hap hingga tcrmometer mencapai 1'0, Buang za! uj i yang berada
d i alas landa dari plpa sis i, rutu p kemb.lii dan bersihkan bag ian luamya . Timbang
saksama dan ca lat bobol sebagai Wj . Uengan piknomctcr yang Sarna dan cara
yang sarna, lakukan penetapan seperti di alas dengan ai r penggan ti zat llJI.
0
Ti rn bang saksa rna piknometer beri si air pada su hu 1 dan ca tM sebagai HI;

WI - IV
lVl - W

Caro B. Pengukuron mel1ggunakol1 piknometer Sprenger-Oswald. Piknometer


Sprenger·Oswald wadah terbuat dari kaea , biasanya denga n kapasitas 1- 10 mL.
Seperti lerlihat pada gambar, ked ua ujung alat berd inding tebal, pipa ha lus. Salah
satu uj ung pipa A bertanda C.

17 4 -B..<.I1 6.5

Dimensi dalam mm
KODEKS MOSMET IMA INDONESIA

- 382 -

T imbang piknomeler yang lelah dibersihkan dan dikeringkan dengan cam


mengganrungkan pada lengan neraca unnlk zal kimia menggunakan kawal
platina alau a luminium D. Catal bobol W. Celupkan pipa n ke dalam zal uji pada
0
su hu 3. 5 di bawah Co. Tempelkan sumbat ka ret atau pipa kaca asah pada ujung
A dan hisap zat uji hingga melampaui landa C, hali -hati unruk me ncegah
masllknya gelembung udara, celupkan piknometer ke dalam langas air pada suhu
t'O, sel ama lehih kurang 15 menit. Dengan menempeJkan secarik ke rta s saring
pada ujung n. pos isikan ujung zat uji pada landa C. Ang kat pik.nometer dari
tangas air, hersibkan bagian luarnya. Baca dan cat!'!t bobo t WI. Dengan
piknometer yang sama dan cara yang sama, lakukan penetapan menggunakan air
sebagai pengganti zal uji .
T imbang saksama piknometer beris i air pada suhu to dan catat sehagai Wz.
!-limng bobol jenis dr. menggunakan ru mus yang sarna seperti yang tenera pada
CaraA.

Cora C. Pengukuran menggulla/wn hidrometer Gunakan hldrometer dengan


ketepalan ya ng sesuai pada suhu yang d ileta pkan. Bersihkan bidrometer dengan
elal10l P alau eter P . Kocok zal uJ i dan setclah busa hilang masukkan ke dalam

hidrometer. Ketika hidromeler telah berada pada suhu yang ditetapkan, baca
hobot jenis pada pcrmu kaan alaS meniskus. J ib hidromcter dinyatakan harns
dengan ped akuan khusus, peroati kan pedakuan tcrsebut.

Metode Z. Gunakan piknome ter 25 rnL ウセー・イエゥ@ yang ter1era pada Carn A dalam
Me/ode 1. Masukkan minyak /onah P set inggi 6 em ke dalam piknornelcr.
li mbang saksama bo bol piknometer, W. セ。ウオォN 。ョ@ \ -2 tn!. zat uji yang tclah
dikeringkan sepeni yang tenera pada Susut p engeringan <24 > pada monografi
yang ウ・セ オ。ゥ L@ dan timhang Silksama WI . Cuei dengan rninyak tanah zat uJi yang
menempel pada dinding da larn tabung ke dalam piknometcr. tambahkan rninyak
lanah unnlk menutupi zat uji. Letakkan piknomeler dalam desikalor dan
kurangkan lekanan hingga di bawah 3 mmHg, diamkan hingga geJembung
minyak tanah hi lang. Keluarkan piknometer dari desikator, isi dengan minyak
Koo ns KOSMETIKA INDON[SIA

·383·

tanah. Atur suhu antara 17_19° dan naikkan sccara bertahap. Jika tcrmometer
menunjukkan suhu 20°, buang minyak tanah ya ng bcrada di alas tanda mclalui
tabung sisi, tutup kembali dan bersi hkan bagian luarnya. Timbang saksama
sebaga i W:. Gunakan piknometer yang sarna dan cam yang sarna untuk
penetapan menggunakan minyak tanah scbagai pengganti zat uji. T imbang
saksa ma scbagai W:; pada suhu 20"

n ada lah bobotjenis dig minyak tanah yang digunakan.


Metode J Ti mbang saksa rna pi knometer seperti yang tenera pad a Cara A da lam
Me/ode I sebagai W Duka sumbat dan tutup piknometcr. masukkan lelehan zal
uji ke dal am piknomeler, hali-hati untuk tidak mcnyentuh ujung tennometer.
;..sa ikkan suhu secara bertahap lanpa lermometer, pcnahankan suhu sed ik it lebih
linggi dari lilik lebur zat uj i selama I jam, untuk menghilangka n gclembung
udara. dinginkan. Pasang tcrmomeler dan lutup, limbang saksama scbagai WI,
buka sumbat dan tulUp. isi piknomeler dengan a ir dan sesuaikan suhu 1_3 0 d i
hawah 20° sumbat dan jangan sa mrai terjad i gclembung, naikkan suhu seca ra
benahap. Ketika lermorneter menunjukkan 20" buang air yang berada di alas
tanda pada tabung sampi ng, tutup kembali dan bcrsihkan bag13n luarnya.
Timbang saksama sebagai W} GUllaka n piknometer ya ng sarna dan cara yang
sama untuk pcnetapan menggllnakan air sebagai pengganti zat uji . Timbang
saksa ma セ・「。ァゥ@ W 1 pada sllhll 20 0 •

d'O = (w: W)
'20 (W1 - w IH w セM WI )

VOLUME SPESIFIK <47>

Volume spesifi k adalah mang yang d iisi o leh unit subslansi massa.
A/Of
Gunakan alat pada gambar bcrikut.
KODEKS KOSMETIKA INDON(SIA

·384 -

ProsedllY
Kecuali d inyatakan lain. ke ringkan zal uji pada セャ ィ オ@ 105 0 hingga hobol letap.
dan ayak de ngan ayakan utrumn 177 セュ N@

Timhang saksama 1,0 g zat uji, leta kkan hali -hali ke da la m tabung herskala 20
mL A, Masukkan labung reaksi A ke da lam ta bling reaksi logam B, sum baL
latuh kan 400 kal i dari ketinggian 45 mm denga n kecepalan sekal i per 2 delik da n
calal volume.

Volume spesifik (mUg) = エZ セゥャエュN@ (mil


, '"
14. 7- 15.1

"
A , 20 ij

,
It.- 17

Dimensi dalam mm

A. Tabung Teaksi berskala (20 ml, bobot 15·16 g)


8 . Tabung logam
C. Lempeng kare! (lebal) mm)
D. \1 eter
E. Motor
F, Rolor

SPEKTROFOTOMETRI <48>

SpektYO!Olometri merupakan metode pengukuran derajat scrapan cahaYiI oleh 2al,


pada rentang panja ng gelombang terte lltu, yang semplt. Spekmlln serapan sualu
larulan sangal spesifik lerganlung dari Strukt UT klmia zat. Oleh karena iru
KODEKS KOSMETIKA INDON ESIA

- 385·

memungkinkan untuk menjadi uji identifi kasi, uji kelllurnian atau pelletapan
kadar dengan mengukur serapan pada berbagai panjang gelornbang. J ika sllatu
berkas eahaya monokrolllatik melewati suatu zat dalam larutan. perband illgan
intcnsitas caha ya yang d itransmisikan (I) terhadap intensitas cahaya datang (10)
disebllt transm ilans (T ). dan logaritma negatif transmitans terhadap 10 d isebut
serapan (:1).

I,
A = 1097

A "' - logT

Sera pan (A) berbanding Illrus dengan kadar zat (c) dahtm larulan dan panjang (I)
jarak rambat ea h.aya .
A = kcl

Serapan d ihitullg pada panjallg gelombang I em dan kadar 7.a t I % disebut


serapanjenis, Af ::' I = I em dan kadar I mOl. maka dlsebut koefi sien seraran
molar (E). Koe fi sien serapan molar pada panjang gelombang serapan maksimum
d invatakan sebagai Ema.,.
a エ セ@ alau f. d iperoleh dengan persalllaan berikut :

Qセ@ _ G
A, em - -C ('- - E=- -'-
Mo) ... i c(H )r i

: panj ang lapisan larulall atau lebal se l (em)


a . sera pen
c ('Yo) : kadar larutall ltii (b/ v)

e (M) : kadar lamtan dalatn molar

Alai dan ーイッ ウセ 、ャイ@

AlaI pengukur serapan ada lah spek trofotometer fotoelekrrik. Sci yang dihllal dari
kuarsa d igunakan untuk mengukur rentang panjang gcrombang ultra violet
KOD EKS KOS METIKA INDONE SIA

· 386 ·

5eJangkan sel yang terbuat dari kaca d igunakan untuk mengukur ren tang cahaya
tampak.
T elapkan skala panjang gelombang sesu3 i panj3l)g gelombang pada monografi ,
lelakkan lamlan blangko di li nlasan cahaya, al ur hingga serapan "'"" O. Kernudian
letakkan larulan ャ セゥ@ pada linlasan cahaya. dan baca serapa n. Pengukuran serapan
dilakukan paJa lan llan dengan pelarul ya ng ditetapkan. Kada r larutan ujJ
sehaiknya mernberikan serapan anlara 0,2 - 0,7. Jika se rapan dalam larulan uji
lebih tinggi hasilnya, encerkan dengan pelarut hingga kadar yang ウ・セオ。ゥL@

kemudian lakukan pengukLu-an. Pertimbangan khusus diperlukan nntuk serapan


peJarul dalarn rentang cahaya ultra violet. Biasanya pelarut ya ng tertera dalam
Pereaksi dan Lam/an pereaksi tidak digu nakan seperl i apa adanya. Pelanll yang
akan digunakan hams dimurnikan lerlebih dahu lu agar sesuai kebu tuhan.

Kalibrasi panjang gelombang dan speklrum ser a pan


Sumber spektra kal ibrasi tunggal untuk UV dan cahaya tampak yang terbaik
adalah lampu merkuri-kuarsa mau merku ri-k aca, mengguna kan panjang
gelorn ba ng 253,7; 302,25; 313, 16; 334,15 ; 36 5,48; 404 ,66, 435,83 dan 546,10
om. Panjang gelombang 486, 13 dan 656,28 mn dapal J igunaklln lampu hidrogen.
Spektrum serapan dikalibrasi menggunakan lanilan kalium bikromal P 0 .006 %
blv d:llam asam sulfat 0,005 M. Nilai aセ@ セ@ larulan ini adalah 125,2; 145,6; 48,9
dan 107,0 ; berturut-nlTUt pada panjang gelo mbang 23 5 (min), 257 (max), 313
(min) dan 350 nm (max)

LARUTAN 8AKU <49>

La,'ulan haku air-metanol


Pembualan Pindahkan SOD mL melOnol un/Ilk me/oda Karl Fischer P ke dalam
labu tentukur kering 10aO-mL, tambahk an 2 m!.. a ir Jan encerkan dengan
melanol lin/uk metoda Karl Fischer sampai lanJa. Lakukan pemhakua n larulan
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 387-

seperti tertera pada Karl Fisch er LP. Simpan dalam wadah, terlindung cahaya
dan kelembaban di tempat dingin.
Pembakuan Lakukan seperti yang tertera pada metoda Karl Fischer
menggunakan 25 mL metanol untuk metoda Karl Fischer P ke dalam bejana
titrasi ke ring . Titrasi dengan Karl Fischer LP sampai titik akhir, pastikan labu
titrasi bebas air. Pipet 10 mL Karl Fischer LP ke dalam larutan , titrasi dengan
Larntan baku air-metanol. Hitung kadar air H 20,J', dalam tiap mL Larntan baku
air-metanol dengan rumus :

fx 10
f [..'

v adalah volume dalam mL Larutan baku air-metanol yang digunakan dalam


titrasi; f lihat Karl Fisch er LP.

Larutan baku amonium Timbang saksama 2,97 g amonium klorida P,


masukkan ke dalam labu tentukur 1000-mL, larutkan dan encerkan dengan air
bebas a monium sampai tand a. Pipet 10 mL larutan ini, masukkan ke dalam labu
tentukur 1000-mL, tambahkan air bebas amonium sampai tanda. Setiap mL
larutan ini mengandung 0,01 mg amonium (NH4) .

Larutan baku arsen Pipet 10 mL Larn/an baku persediaan arsen, masukka n ke


dalam labu tentukur 1000-mL, tambahkan 10 mL asam sulfat encer LP dan air
bebas karbon dioksida P sampai tanda. Tiap mL larutan mengandung II-lg
arsen(lIl) oksida (As 20]). Buat segera sebelum digunakan , simpan dalam botol
bersumbat kaca .

Larutan baku barium Pipet 10 mL Larntan baku persediaan barium ke dalam


labu tentukur 1000-mL. Encerkan dengan air sampai tanda. Buat segera sebelum
digunakan . Tiap mL larutan mengandung 0,01 mg Ba.

Larutan baku besi Timbang sa ksama Jebih kuran g 86,3 mg besi(I1I) amonium
sulfa! P, masukkan ke dalam labu tentukur 1000-mL. Larutkan dalam air 100
KODEKS KOSMETIKA INDON ESIA

,. 388 ,.

mL, I...'\mbahkan 5 mL asam klm'ida encer P, tambah.kan air sampai tanda. Tiap
mL larut...tn mengandung 0,0] mg besi (Fe).

Lllrulan bak u nu orin Pipet 10 mL Larl/lan baku persediaan fluorin,


maSlikkan ke dalam labu lentu.kur ] OOO-mL dan tamha hka n air sa mpai landa.
T iap mL larula n mengandung I I-lg F.

La ru hm baku nuorin untuk mt'toda labu pt'miJakfiran ッォ ウ ゥ セ・ョ@ Pipet 10 mL


Larnlan baku persediaan fluorin unluk meloda pembakarall tabll oksigen ke
dalam labu tentu kur IOO-mL. Tambahkan air sampai landa. Bual segera sebelum
digtmakan . Tiap mL larutan mi mengandung 0,006 mg F,

Larutan baku formald ehid Buat larulan baku menggunakan fo rma lin
terSlandar sesuai prosedur berikut. Setiap mL larutan mi mengandung 4 I-lg
fOfmaldehid (HCHO).
A. PembakuanJormalin Timbang saksama Icblh kurang I gJorma fin P dalam
botol limba ng ya ng herisi air. Pindahkan ke dalam tabu tentukur-IOO mL secara
kuantita ti f, tambahkan ai r sampai landa. Pipet 10 mL larutan, ta mbahka n 50,0
mL larulan lodium 0, J M kemudian tambahkan 20 mL kalium hidroksida I M,
biarkan pada suhu ruang selama 15 men i!. Tambahkan 15 mL Gsam suljal encer
LP dan titrasi ke lebi han iodum dengnn flalrillm liOslllfat 0, J M LV de ngan ) mL
indikalor kanji LP, Lakukan penetapan blangko dengan Cara yang sama
menggu nakan 10 mL air. Hitun g persenlase, C ('Yo) for ma ldehid dalam formalin
dengan rumus .

Vo adalah vo lu me dalam mL natrium liosulfat 0,1 M LV yang diperlukan un!uk


penetapan blangko; V adalah volume dalam mL IIotrium liosuljat 0, J M L Vyang
diperlukan uilluk tjtrasi zat uji; F ad alah fak lor dalam natrium tiosulfat 0, I M; W
adalah Jum[ah dalam g formalin yang digunakall.
KOO(KS K05M(TIKA INOONESI'-'

·390 .

Larutan baku m eta nol T imbang sa ksa ma lebih kurang 1,0 g metanol P,
masu kkan ke dalam labu te ntukur 10OO -mL, encerkan dcngan a ir sam pai tanda.
Pipet 5 mL lannan ke dalam labu te nru kur 50-mL, tambahkan 2,5 mL ",etanol
bebas etanol LP dan a ir sampai ta nda.

Larutan baku persediaan ane" T imbang saksama 0, I g arse n(lfI) oksida yang
telah diserbuk ha lus kan dan dikeringkan pada suhu 105 0 se lama 4 jam, masu kkan
ke dalam labu tentukur lOOO-m L. Lan.llkan dalam 5 mL larutan nalrium
hidroksida P (l da lam 5), nctralkan dengan 10 mL osom suifGl encer LP,
tambahkan air bebas karbon dioksida P sampai landa .

La rutan baku persediaan barium Timbang saksama 1,78 g barium klorida P,


mas ukkan ke dala m labu ten tukur tOOO· mL, lan.J\kan da n encerka n dengan ai r
sampai landa.

Larutan baku persediaan fiullrin T imbang saksama lebi h kurang 0,221 g


natrium fluorida P yang tc1ah d ikeringkan pada suhu 105° selama 4 ja m,
mas ukka n ke dalam labu tentukur lOoo-m L. Lan.llkan dan encerkan dengan air
sampa i ta nda.

I.a ruta n baku perscdiaa n fluorin un t uk metod a pcmba ka ran rabu o ksigen
Ke ri ngkan nafrium jlollrida P dalam kfll s platina pada s uh u 5000-5500selama 1
j am , ding inkan dalam desi kalor di alas silika gel. limba ng saksama 66,3 mg,
musu kkan ke datam labu lentukur 500-mL, lan.ltkan dan encerk an de ngan air
sa mpai landa

L..arutan haku pcrscdiaan sianogen Timbang sak sama 2,5 g kalium sianida P,
masukkan ke da lam labu tentukur lOOO-mL, larlltkan dun ence rkan de ngan air
sa mpa i tanda. Pipet 100 mL larutan ke da lam labu Erlenmeyer yang sesuai,
tambahka n 0,5 mL p-dimelilaminobenzilideno rhodomin LP, tilTasi dengan perak
nitrol 0. 1 M L V hingga larutan bcrwama merah.

Tiap mL perak nilrat 0. 1 M setaro dcngan 5.204 mg eN.


MODEMS MOSM ETIMA INDON £SI A

·391 ·

Lar uta n baku persed iaa n limba l T imbang saksama lcbih kurang 159,8 mg
timbol(lI) nitrat P, masukkan dalam labu tenrukur 1000 mL, larutkan de ngan 10
mL osam nilraf encer LP, tambahka n ai r sampai landa. Unruk pembualan dan
pcnyimpanan larutan, gunakan wadah kaca bebas gamm timba l lerlarul.

Larul an ba ku persediaan ke keruh a n


Ukur saksama sejumlah 14, 1 mL asam klorida 0,1 It../, masukkan ke dalam labu
tentukur 50-mL, tambahkan air sampai tanda "fiap mL laru tan mengandung I
mg klorida (el).

La rula n baku sianogen Pipet sejum lah volullle Lan/lnll hoku persedioall
sionogen yang selara de ngan 10 mg sianogen (eN), masukkan ke da lam labu
tenrukur 1000-mL, tam bahkan 100 mL lIolrillm hidroksida LP dan air sampai
landa. Bual segcra sebdum digunakan. Tiap mL tarutan rnengandung 0,01 mg
e N.

COiafan : kalium sianida mudoh ten/raj dnn kadarnya tidak s,abU, gunakan
seteloh kadarnya diletapkan dolom lorI/tan air. Tetopkan kembali kodarnyo
sete/all c/isimpan do/am jangka lVakfll yang lama. Simpan do/am wodah lerllll1lp
rapal, di lempal gelap dan ding/no

I.aruta n ba ku timba l Pipet 10 mL Lan/Ian baku persediaan timbol ke dalam


labu lennJicur 100-mL, encerkan dengan air sampai tanda. Sua! segcra sebelu m
digunakan. T iap mL larutan mengandung 0,01 mg tim ba l (Pb).

La rlltan ba ku limba l IIntuk metod a d itizo n Pipet 10 mL Lannan haf..1J


limbal, masukkan ke dalam labu tentuku r 100- mL. enccrkan dengan eneeran
OSQm nitrot P (1 da lam 100) sampai tanda. Buat segera sebelum digunakan. T iap
m1.. larutnn mcngandung O,OO [ illS tlmba\ (Pb) .
KOD EKS KOSMETlKA INDONES IA

· 392·

l.,a ru ta n ba ku tirosin T imbang saksama 0,160 g lirasin BP yang lelah


d ikeringkan pada suhu 105" selama 3 jam, masukkan ke dalam labu tentukur
1000-mL, lanHkan dan enctrkan dengan asam klorido 0, 2 M LP sflmpai landa .
pゥーセ Q@ 10 mL ke dalam lab u tentukur I OO-mI ,. T ambahkan osom klorido 0,2 M LP
sampai landa. jjuat segera sebelum digunakan.

l.,ARUT AN VO L UM K fR I K <SO>

Asa m klorida 1 1\1 LV


1000 mL Jarulan lat mcnga ndu ng 36,4 6 g He] 13 M 36,46.

PemhUolon llkur saksama 90 rnL osom klorido P. masukkan ke dalam labu


tenlukur I OOO-mL. encerkan dengan air sa mpa i landa.

Pemboll.llon Timhang saksama 1,3 g flo/rimn korbollol P yang lelah dipanaskan

pada suhu 500°_650° sdama I jam dan didinginkan dalam desikalor di alas silika
get P. \1asukkan ke dalam Jabu Erl enmeyer yang sesuai , larutkan dalam 50 ml
air, lamhahkan 3 leles memh melil LP. Tilrasi dengan asom klorido I M. Kctika
mcndekal i titi k akh ir, d id ihkan lalllian hali-hati. longgarkan sumba!, dinginkan
dan lanjutkan lilrasi hingga terjad i warnajingga hingga mera h-j ingga yang Slabi\.
Hitung molari las.

Tiap mL asam klorirla I },1f SCIara dengan 52,99 mg No,CO)

Asam klorida 2 1\1 LV


1000 mL Jarulan mengandung 72,92 g Hel BM 36,46.

PemhUalall Ukur saksama 180 mL asam k./orida P. masukkan ke da lam labu


lennlkur 1000-mL. encerkan dengan air sampai landa .
KOOEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 393-

Pembakllan Lakukan penetapan seperti yang tertera pada Pembnkuan dalam


Asam kforida I M. menggunakan 2,6 g nalrium karbonnt P yang ditimbang
saksama dan d ilarutkan dalam J 00 mL air.

Tiap mL asam kforida 2 M setaro dengan 105.99 mg n。 セ co ャ@

As.am klorida 0,5 M LV


1000 mL larutan zat mengandung 18,23 g HCI BM 36,46.

PembuDlan Ukur saksama 45 mL asam kfurida P masukk an ke da lam lab u


tentu kur 1000-mL, encerkan dengan air sampai tanda . Lak'ukan pembakuan
sebagai berikllt.

Pembakuon Lalmkan penetapan seperti ya ng tertera pada Pembakllon dalam


Asam kfurida f Ivt. menggunakan 0,5 g nmrium karbunal P yang ditimbang
saksama dan di larutkan da lam 50 mL air.

Tiap mL asam kforida 0,5 M setara dengan 26.497 mg Na!COj

Asam klorid.a 0,2 M LV


1000 mL larutan mengandung 7,292 g HCI BM 36,46.

Pembllalan Uku r saksama 18 ml . asnm kforidn P masukkan ke dalam labu


tentukur 1000-mL. encerkan dengan air sampai tanda. Lakukan pembakuan
sebag!li berikut.

Pembnkllan Lakukan penetapan seperti yang tertera pada Pembakllan dalam


Asam kfurida J M. menggunakan 0,3 g natrillm karbonal P yang di timbang
saksama dan dilarutkim dalam 30 mL air.

Tiap mL a.sam klorida 0,2 M setara dengan 10,599 mg NazCO)


KOOEKS KOSMETIKA IN DO NESIA

- 39S·

Asam klorida - metanol 0, 1 M LV


1000 mL larulan mengandung 3,646 1 g HCII:J M 36,46.

Pembuatan Ulrur saksama 9,0 TIlL asam Horida P masukkan kc dalam labu
tentllkur looO-ml, encerkan dengan metanal P sampai landa.

Pembakuan Timbang ウ。ォセュ@ 0 ,15 g natrium korbel/at P yang te lah dipanaskan


pada suhll 500"-650" selama 40-50 TIlenil, didinginkan dalam desi kato r d i atas
silika gel P. Larutkan dalam 30 TIlL air dalam lubll Erlenmeyer yang scsuai,
tamba hkan 3 tetes merah melil LP, tilrasi dcngan asam klorida - metal/ol 0, J M.
Ketika mendekati titik akhir, didihkan larutl1n, longgarka n sumbat, dinginkan dan
Janjlltka n titrasi hingga terjadi wama jingga hingga mcrah-ji ngga yang stabil.
Hitung molarilas.

Tiap mI. asam k/orida-melanol 0, J lv/ setaro dengan 5.299 mg Na]CO J

Asam oksalat 0,05 M LV


1000 TIlL larman mengandung 6,304 g C 2H20 4 . H 20 8M 318,68.

Pembllalan Ti mbang saksama 6,3 g asam oba/at P, masukkan ke dalam lab u


tcntukur 1000-mL, larutkan da n enccrkan dengan air sampai landa.

Pembakuon Pipet 25 TIlL asom oba/at 0,05 M ke dalam ge las piala SOO-mL,
didihkan sdama 10- 15 meni t, tambahkan 200 mL cnceran asam sulfat P (I
da lam 20) yang telah didinginkan pada suhu 27 ::. 3° Masukkan kali um
permanganal 0,02 M L V yang baru dibakukan ke dalam buret bersumbat kaca.
Masukkan 22 mL kalium permanganOl 0.02 M LV dari bw·et kc da lam gelas piaJa
de ngan kece patan 25 -30 mL per menit, sambi I diaduk perlahan dan diamkan
hingga wama hilang. Ha ngatkan lam tan pada suhu 55" - 60". Lanjutkan titTasi
hingga terjad i warna merah muda yang stabil sclama 30 delik . Tambahkan hati-
hali 0,5·1 mL litran terakhir tetes demi tctes, hingga wama tcpat hi lang sebelum
dilambahkan letes berikutnya. Hitung molaritas.
KOOEKS KOSMETIKA INDO N ESIA

- 396 -

Calata" Simpan do/am wadah ler/indung dar; cahaya.

Asam oksa lat 0,005 M LV


1000 mL lamtan mengandung 0,6304 g C 2 H20 4 • H 20 BM 318.68.

Pembualan Sebelum digunakan, ence rkan 10 kali asam oksa/al 0,05 M secara
kuanlitalif dengan air.

Asam pe.-kJo.-at 0,1 M LV


1000 mL larutan mengandung 10,046 g: h c i oセ@ BM 100,46 .

Pembllalon Tamhah.kan perlahan-Iahan, 8,5 mL asom perklm'ol P ke dalam 800


mL asom ase /at glosiailin/uk lilras; bebas air p, pertahankan suhu di bawah 30°.
Diamkan beberapajam. Pindaltkan ke dalam labu tentu kur 1000 -mL, tambahkan
30 mL asam use/al anhidral P, kocok, ta mbal1kan asam asetal glasial unluk
lilrasi bebas air P sampai tanda, d iamkan selama 48 jam.

Pembakllafl T imbang saksama 0 ,7 g: kalil/m bifialOl P yang lelah dikcringkan


pada suhu 110° selama 4 jam dan didinginkan dalam desi kator d i alas silika gel
r. LanJikan dalam 80 mL asam aselal g/asial unlllk li/ras; bebas air P, dan
tamhahkan 5 tc tes indikator mell/rosaanilin klorido LP. T itrasi dengan asam
perkloral 0, I M hingga tc rjadi warna binI. La kukan litrasi blangko dcngan cara
yang sama dan jika perlu lakukan koreksi. Hiro ng molaritas.

Tiap mL asam perkfora/ 0, f M setaro deJlgon 20,422 mg C,)!.IK04

ASBm perkJorat 0,05 M LV


1000 mL larutan mengandung 5,023 g HClO. HM 100,46 .

Pembllalan Sebelum digunakan. enccrkall 2 kali asom perk/oral 0, 1M secara .


kuanlitat if den/:,'<lll asam aseta{ glasiaf uflluk li/l'asi hebas air P.
KODEKS KDSMETIKA IN DO N ES IA

· 397 ·

Asam perkloral dioksan 0,1 M L V


1000 mL lamtan mengandung 10,046 g HCI0 4 BM 100.46.

Pemhllalan Ukur sak!\ama 8,5 mL asam perk/oral P, mas ukkan ke dalam lab u
tentukur IOOO-mL , ta mbahkan dioksan P sa mpa i landa.

Pembokuan Timbang saksama 0,7 g kalium biflalat P yang telah dikeringkan


pada セュィオ@ J 10° selama 4 jam dan didinginkan dalam desikator di atas slUka gel
P. Larutkan dalam 50 mL asam asetal glasial unlllk lilrosi bebas air P, dan
lambahkan 3 tetes indikator merah melif LP. Titrasi dengan asam perHomt
diokson 0.1 M hingga terjadi warna merah muda. Lakllkan penetapan blangko
dengan eara yang sarna danj ika perlu lakukan koreksi . Hitllllg molaritas.

Tiap mL asom perk/oral-diokson 0,1 M selora dengan 20. 422 mg CsHj K04

Asam perklorat dioksan 0,0041\1 LV


1000 mL lam tan mengandung 0,40 18 g HCI0 4 BM 100,46.

Pembuatan Sebelum digunakan, encerkan 2 S ka li osam perHarat-dioksan


0,01M seeara lruantitali f dengan dioksan P.

Asa m sulfa! 0,5 1\1 LV


1000 InL lamlan mengandung 49,04 g H 2SO. BM 98,07

Pembuatan Tamhahkan perlahall-lahall sambil diaduk 30 mL asom SUlfo! P ke


dalam 1000 mL air, biarkan dingin.

Pembokuan Lakukan seperti yang tertera pada Pemboku(ln dalam {lsom klorido
I MLV.

Tiop mL (lsom sulfal 0,5 M scIara dengan 52, 99 mg NOteD)

Asam s ulfat 0,25 M LV


1000 mL larutan mengandung 24,518 g H 2S04 BM 98,07
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 399-

Pembuatan Sebelum digunakan, encerkan 20 kali secara kuantitatif, asam sulfat


0,5 M LV dengan air.

Asam sulfat 0,01 M LV


1000 mL larutan mengandung 0,9807 g H 2S0 4 BM 98,07

Pembuatan Sebelum digunakan, encerkan 5 kali secara kuantitatif, asam sulfat


0,05 M LV dengan air.

Asam sulfat 0,005 M LV


1000 mL larutan mengandung 0,4909 g H 2S0 4 BM 98,07

Pembuatan Sebelum digunakan, encerkan 10 kali secara kuantitatif, asam sulfat


0,05 M LV dengan air.

Amonium tiosianat 0,1 M LV


1000 mL larutan mengandung 7,612 g amonium tiosianat NH 4 SCN, BM 76,12

Pembuatan Timbang saksama kurang lebih 8g zat, larutkan dengan air dalam
labu tentukur 1000-mL, tambahkan air sampai tanda.

Pembakuan Pipet 25 mL perak nitrat 0,1 M ke dalam labu iodum. Tambahkan


50 mL air, 2 mL asam nitrat P, dan 2 mL besi(JIJ) amonium sulfat LP. Titrasi
sambil dikocok dengan larutan zat hingga terjadi warna coklat-merah menetap.
Hitung molaritas.

Catatan Simpan dalam wadah terlindung dari cahaya.

Barium perklorat 0,005 M LV


1000 mL larutan mengandung 1,6812 g barium perklorat Ba(CI0 4 h BM 336,4

Pembuatan Timbang saksama sejumlah setara dengan 1,79 g zat larutkan


"
dengan air dalam labu tentukur 1000-mL, tambahkan air sampai tanda .
KODEKS KOSMETIKA INDON ESIA

·400 .

Pembakllan Pipet 20 mL larutan barium perkloral, tambahkan 55 mL metanol P


dan 0, 15 mL arsenazo 11/ [P, titrasi dengan asam sulJat 0,005 M LV hingga
warna ungu melal ui ungu-merah herubah menjad i merah. Hitung molaritas.

Benzelonium Klorida 0,041\1 LV


1000 mL larutan me ngand ung 1,7924 g C n H42C1N01 BM 448,09

Pembualan T imbang saksama lebih leurang sejumlah zat setara dengan 1,75 g
senyawa mumi, masukkan dalam labu tentukur IOOO -mL, larutkan da n eneerkan
de ngan air sa mpai tanda.

Pembakllan Pipet 10 mL natrillm lallril slllJal 0,004 M, masukkan ke dal am


gelas uleur bersumbat kaea IOO-mL, tambahkan 25 mL bint meli/en asam LP, 15
mL k/oroform P da n 20 mL air. Titrasi lan.Itan dengan lall.1tan henzetonium
klorida. Lakukan ti trasi menuru! Melode I seperti yang tertera pada Slirfakian
anionik < 6 >. Buat ko reksi laruta n zat de ngan nalrillm 1011,.;1 sulJat 0,004 M.

Besi(lll) amonium sulfat 0,1 i\1 LV


1000 mL larulan mengandung 48,22 g FeN H4(SOo)z. 12 HzO BM 482, 18.

Pembuman T imbang saksama lebih kurang 50 g besi(lII) (lmonillm sllifal P


masukkan ke dalam lahu tentukur IOOO-mL. tambahkan 300 mL air dan 6 mL
asam slllJal P yang telah did inginkan, tambahkan air sampai landa. Lakukan
pembak"uan sebagai berikut.

Pembakllan Pi pet 40 mL larutan besi(JJJ) omonium sulJal 0, I M, masukkan ke


daJam labu berslimbat kaca, kocok dengan 5 mL asam klorida P, tambahkan 3 g
kalium iodida P dan \0 mL a ir. Sumba! rapa! , diarnka n selama 10 men it, ti lrasi
iodum bebas dengan natrium tioslI!fat 0.1 M LV hingga larulan menjadi kuning
muda, tambahkan 3 mL kanji LP, terjadi wama biru, lanjulka n titrasi sampai
warna biru hilang. Lakukan penetapan blangko dengan cara yang sarna da n jika
perlu lakukan koreksi. Hilling faktor molaritas.
Catatan Simpon dalam I,,;adah tidak tembu$ cahaya.
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 401-

Besi(ll) amonium sulfat 0,1 M LV


1000 mL larutan mengandung 39,213 g FeSOlNH4)2S04.6H20 BM 392, 13.

Pembuatan Timbang saksama lebih kurang 40 g besi(ll) amonium sulfat P,


masukkan ke dalam labu tentukur 1000-mL, tambahkan campuran 300 mL air
dan 30 mL asam sulfat P yang telah didinginkan, encerkan dengan air sampai
tanda. Lakukan pembakuan sebagai berikut.

Pembakuan Pipet 25 mL larutan besi(lI) amonium sulfat 0,1 M, masukkan


dalam labu Erlenmeyer yang sesuai, tambahkan 25 mL air dan 5 mL asam fosfat
P. Titrasi dengan kalium p ermanganat 0,02 M LV. Hitung faktor molaritas.

Besi(II) amonium sulfat 0,02 M LV


1000 mL larutan mengandung 7,843 g FeS04(N1L)2S04 .6HzO BM 392,13.
Pembuatan Encerkan 5 kali secara kuantitatif besi(lI) amonium sulfat 0,02 M
dengan larutan asam sulfat P (I dalam 100).

Brom O,OSM LV
lOOO mL larutan mengandung 7,990 g Br BM 79,910.

Pembuatan Timbang saksama lebih kurang 3g kalium bromat P, dan 15 g


kalium bromida P, masukkan ke daJam labu tentukur 1000-mL, larutkan dan
encerkan dengan air sampai tanda.

Pembakuan Pipet 25 mL larutan brom ke dalam labu iodum. Tambahkan 120


mL air dan 5 mL asam klorida P. Sumbat labu dan kocok perlahan-Iahan.
Tambahkan 5 mL kalium iodida LP, surnbat kembali, kocok perlahan, diarnkan
selama 5 menit.Titrasi iodium yang dibebaskan dengan natrium tiosulfat 0,1M
LV. Pada saat larutan telah menjadi kuning muda, tambahkan 3 mL kanji LP.
Lanjutkan titrasi sampai wama biru tepat hilang. Lakukan penetapan blangko
dengan cara yang sarna dan jika perlu lakukan koreksi. Hitung molaritas .
KODEKS KOSMETiKA IN DO NES IA

·402·

Di nat rium edetal O,OSM L \'


1000 mL iarutan mengandung 18,6 12 g CloHI4N1Na20S. 2H 10 8M 372,24
Pembuolon T imbang saksama lebih kurang 19 g dina trium edetat. masukkan
dalam iabu tent uk ur lOOO-mL, lamtkan dan encerkan dengan air sampai tanda.

Pembokucm T imbang saksama lebih kurang 0,8 g Zink P yang telah dibersihkan
dari lapisan teroksidasi, tambahkan 10 mL asam kloridn encer LP dan 5 tetes
Rramin LP. Larutkan dengan penghangatan perlahan-Iahan, hi langkan kelebi han
bromin denga n pendidihan, ta mbahkan air hingga 100 mL. P ipet LO mL larutan
ke dal am labu erlen meyer, ne tra lkall dengan 1annan natrium hidmksida P (I
da1am 50), tambahkan 5 mL dapar omonia-amonium klorida pH 10,0 dan 0,05 g
indikator eriokrom hilam T-nalrium k10rida P. T itrasi dengan larutan dinatrium
edetat hingga wama berubah dari llngll. merah menjadi bim. HilUng molaritas.

Tiap mL dinatrium edetat 0,05.M setara dengon 3.2685 mg Zn

Oinalrium ed ela l 0 ,02 M L \'


1000 mL lamlan mengandung 7,44 5g CIOHI4N2Na20S. 2H 20 8M 372,24

Pembuman Timbang saksama lebih kurang 7,5 g d inal rium edetat masukkan
dalam labu ten tukur lOOD-mL, larutkan dan encerkan dengan air sampai tanda.

Pembakuan Lakukan seperti pembaklian dinatrillm edetat O,05M, menggunakan


0,3 g Zink P yang ditimba ng saksama, 5 mL asam klorida encer LP Jan 5 tetes
Rromin LP

Tiap mL dinalrium edetat O,02M selara denga" 1,3076 mg Zn

Oinatrium edetat O,O IM LV


1000 mL laru tan mengandung 3.7224 g
CloHI.N2Na20S.2H20 BM 372,24
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 403·

Pembuatan Sebelum digunakan encerkan dinatrium edetat 0,02M dengan air 2


kali volume.

Glikoleterdiamin tetraasetat 0,02 M LV


1000 mL larutan mengandung 7,607 g Cl4H24 010N2 BM 380,35 .

Pembuatan Timbang saksama lebih kurang 7,6 g glikoleterdiamin tetraasetat P,


masukkan ke dalam labu tentukur 1000-mL, tambahkan 35 mL larutan natrium
hidroksida P (l dalam 20), encerkan dengan air sampai tanda. Lakukan
pembakuan sebagai berikut.

Pembakuan Timbang saksama 0,3 g Zink P yang telah dibersihkan dari lapisan
teroksidasi, dan tambahkan 5 mL asam klorida encer LP dan 5 tetes brom LP.
Larutkan dengan penghangatan periahan, didihkan untuk menghilangkan
kelebihan brom, pindahkan secara kuantitatif ke dalam labu tentukur 100-mL,
tambahkan air sampai tanda . Pipet 10 mL larutan ke dalam labu Erlenmeyer
yang sesuai, netralkan dengan larutan natrium hidroksida P (1 dalam 50) ,
larutkan 0,20 g dinatrium edetat P tambahkan 5 mL lorn tan dapar amonia-
amonium klorida pH 10,7 dan 0,05 g indikator eriokrom hitam T-natrium
klorida P. Titrasi dengan larutan glikoleterdiamin tetraasetat, hingga wama
berubah dari ungu-merah menjadi biru. Lakukan penetapan bJangko dengan cara
yang sarna dan j ika perlu lakukan koreksi. Hitung faktor molaritas.

Tiap mL glikoleterdiamin tetraosetat 0,02 M setara dengan 1,3076 mg Zn

Iodum 0,05 M LV
1000 mL larutan mengandung 12,690 g 12 BM 126,90.

Pembuatan Timbang saksama lebih kurang 14 g iodium P, masukkan ke daJam


labu tentukur 1000-mL, tambahkan 100 mL Jarutan kalium iodida P (2 dalam 5),
I mL asam klorida encer P dan air sampai tanda.
KOD{KS KDSM ETIKA INDONESIA

· 404 .

Pembakuan Timbang saksama lebih kurang 0,15 g arsen (III) oksida yang telah
digerus dan dipanaskan pada suh u 105 0 selama 4 j am, dan d idinginkan dalam
deSl kator d i atas silika gel P, larulkall da lam 20 mL asam klorida P ( I dalam 25)
denga n penghangatan. Tam bahkan 40 ruL air dan 2 tetes jingga metil LP,
tambahkan asam klorida encer P hingga lerjad i warna mera h muda. T ambahkan
2 g natrium bikarbonat P, 50 mL air, da n 3 mL kanji LP. T ilrasi perlahan-lahan
dengan iodum 0,05 M hingga terjadi warna biru Slabi!. Hinmg mo laritas.

Tiap mL iodum 0,05 M selam dengan 4,926 mg As;O;

Catalan Simpan dalam wadah lerlindung dari cahaya dan dibakllk{1/I kembali
setelah disimpan da lam jangka waklU lama.

lodum 0,01 M LV
1000 ruL larutal! mengandung 2,5380 g 12 8M 126,90.

Pembuatan Sebelum d igunaka n, encerkan 5 kali iodl/m 0,05 M seeara kuanti tatif
dengan air.

Iodum 0,005 M LV
1000 ruL larutan mengandung 1,2629 g h 8M 126,90.

Pembualan Sebelum d igunakan, encerkan 10 kali iodium 0,05 M secara


kuant itatif dengan air.

Kalium besi(lIl) sianida 0,1 M LV


1000 mL larutan mengandung 32,925 g
K)Fc(CN)G BM 329,25

Pembualan T imbang saksama 33 g kalium besi(lll) sianida P, masukkan ke


dalam labu te ntukur 1000-mL, larutkan dalam a ir sampai tanda.
KOD£KS KOSMmKA INDON£SlA

. 'lOS ·

Pembakuan Pipe! 25 mL larutan kalil/m besi(l!l) sianida P, masukkan ke dalam


labu iodum. Tambahkan 2 g kalium iodida P dall 10 mL asam klorida ellcer LP,
sumba! labu, d iamkan selama IS meni!. Tambahkan 15 ml zink(lI) sulfal LP,
dan titras i iodum yang dibebaskan dengan nalrillm liosiallaf 0.1 M LV. Ketika
laNtan telah menj adi kuning muda, tambahkan 3 ml knn}i LP. lanjl.1tkan titrasi
sampai wama biru tepat hi lang. l.akukan penetapan blangko dengan eara sa ma
dan bunt ko reksi seperlunya. Hitung molaritl'lS.

Calalan Simpan do/am wadah fer/indung dar; cahaya. dan dibakulwn kembali
jikn disill/pan dalamjangk.a waklu lama.

Kalium besi(lll) sianida 0,051\-1 LV


1000 mL lar utan zat mengandung 16,462 g
K 3Fe(CN )6 OM 329,25

PembuOlall Sebe lum digunakan, encerkan 2 kali seeara kuantitatif, kalium


besi(l1/) sianida 0,1 M dengan air

Kalium ht!si(lll) sianida O,OI:vl LV


1000 mL larulan mengandllng 3,2925 g
KJFe(CN)1; OM 329,25

Pembualan Sebe[um d igunakan, cneerkan JO ka li seeara kuantilatif, kalium


besi(///) sian ida 0, I .-\1 dengan air.

Kalium bikromnl 1/60 セQ@ LV


1000 ml larulan mengandung 4,903 g K2Cr20 1 OM 294,18.

Pembua lan Timbang saksama r..-ura ng lebl h 4,903 g kalium bikromal P yang
telah d lkeringkan pada suhu 100 0 .1 [00 selama 4 jam dan d idi ngin..kan dalam
I(ODEI(S セ osme tiH BL@ i n oneセGB@

. 406 ·

desikalor di alas siliko gel P. Masukkan ke da lam lab,. len(ukur 1000-mL,


larulkan dengen air sampai tanda.

Kalium brOnlat 0,1 Ml.V


1000 mL larulan mengandung 2,7833 g KB.'O) BM 167.

Pembuotan Timbang saksama 2,8 g kalium bromol P, masukkan ke dalam labu


lenrukur 10DO-mL, larulkan dalam air sampai tanda,

Pembakuan Pipet 25 mL kalium bromo! 0.1 M ke dltinm labu iod ium.


Tambahkan 2 g kalium lodido P dan 5 mL asam sulfat elU.:er LP, sumbal labu,
diamkan selama 5 meni!. Tambahkan 100 mL air, dan tilrasi kelcbihan iodum
dengan natrium liasulfat a,IM LV, Ketika lannan lelah menjadi kuning muda,
lambaltkan 3 mL kanji LP. Lanjutkan litrasi sampal waroa bini tepat hi lang.
Lakukan penelapan blanko dengan cara yang sarna dan jika perlu lakukan
koreksi. Hitung molaritas.

Kalium hidroksida I " LV


1000 mL larutan mengandung 56,11 g KOH BM 56, 11

Pembllatan Timbang saksama 65 g kalium hidroksida P, la nllkan dalam 950


mL air, Tambahkan lanltan jenuh barium hidroksida P segar hingga tidak lagi
terbennlk endapan. Kocak kuat, diamkan selama 24 jam dalam botol bersumbat
rapat, Dekantasi beningan atau saring melalui penyaring kaea masir G3 atau G4.

Pembokuall Lakukan sepeni yang tertera pada Pembakllon dalam nalrium


hidroksida I M

Tiap mL kalium hidroksida I M setara denKan 97, 10 mK flOSO ,Nfl}

Cololon Simpall seperri yanK lertero pada nalriurn hidroksldo J M.


KOOEKS KOS METI K... IN DONESI ...

· 407 ·

Kalium hidroksida 0,1 M LV


1000 mL larutan mengandung 5,6 11 g KOH 8M 56, 11

Pembllalan Timbang saksama 6.5 g kalium hidroksido P, larutka n dalam 950


1111.. air. Tambahkan larulan jcnuh barium hidrok.sido P segar hingga tidak lagi
terbentuk endapan. Kocak kuat, diamkan selama 24 jam da lam bolO! bersum bat
rapal. Uekan tasi beningan atau saring melalui penya ring knea ma sir G3 atau G4.

Pe.mhakuan Lakukan seperti yang tertera pada Pembakuan da!am nalrium


hidroksido I M.

Tiop mL kalium hidroksido 0./ M selaro dengan 9,710 mg lJOS01NlJ:

Calalan Simpan seperli yang ler/era poda nalrium hidroksida I ,1>,,/

Kalium hidroksida-ctanol 0,5 M LV


1000 mL larutan zat menga ndung28,055 g KOH BM 56,1 1

Pembualan T imbang saksama 35 g kalium hidroksida, masukkan ke dalam labu


lelllukur 1000-mL, larutkan dalam 20 mL air. Tambahkan elanol bebas aldehid
P sampai ta nda. Diamkan selarna 24 j am dalam h0101 bersumbat kedap.
Uekanlasi dengan eepa! beningan kc dalam botol yang sesuai.

Pembokllon Pipet 25 mL asam sulfal 0.025 M, masukkan ke dalam labu


Erlenmeyer, tambahkan 50 mL ai r da n 2 letes indikator jenoljlofein LP. Tilrasi
dengan larutan zat hingga terjadi wama merah muda. Hilung molaritas.

COlalan Simpan dolam bowl bersumbal kedap. ferflndllng dar; cahoya. Bakukan
sebellim digunakan.

Kalium hidroksida-etanol 0,1 M LV


1000 mL larulan zat mellgandung 5,6 11 g KOH 8M 56, 11
KOOEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 408-

Pembualan T imbang sa ksama 7 g kal ium hidroksid<l, masukJwn ke d<lJ<lm labu


lenlukur 1000-mL, larutkan da [am 20 mL air. Tambahkan elalfol bebas aldehid
P sampai landa. Diamkan sela ma 24 jam dalam botol bersumbat kedap.
Dck<lntasi dengan ccp<ll beningan ke dalam bowl yang sesua i.

Pembakllon Lakuka n seperti yang tertera pada Pembalwan dalam Iwlium


hidroksido-elallvl 0.5 M, menggunakan 25,0 mL asam sulfal 0,025 lvl. Hitung
molari las.

Calulon Simpoll dolom b%l bersumbOi kedap, lerlindllllg do"; cahoyo. Bakulwn
sebeillm digunaknn.

Kalium iadat 0,05 M LV


1000 mL larutan zat mengandung 10,700 g KlO) 8M 2[ 4,00

Pembua/tJ1I Timbang saksama lebih ku rang 10 ,700 g kalium iodal P yang telah
d ikeringkan pada suhu 1200 ウセャ 。 ュ。@ 2 jam dan didingink<ln dalam desik<l(Qr silika
gel. Masukkan ke d<llam labu tenrukur 1000-mL, larutkan dan encerkan dengan
air sampai landa. Hilung maiarilas.

Kalium iadat o,or )1 LV


1000 mL larutan zat mengandung 2,1 40 g KlO ) 8 M 214,00

Pembualan Sebelum digunakan, encerkan 5 ka li seeara kuantitat if, kalium iodal


0,05 M dengan a ir.

Kalium iadat 1/1200 M LV


1000 mL Jarulan zat meng:mdung 0,17833 g KIO) 8 M 2 14 ,00

Pembllalall T imbang saksama lebih ku rang 0, 17833 g kalium iodof P yang telah
dlkcringkan pad<l suhu 120" sel<lma 2 jam dan didingi nkan dalam desi kator di
セッ{I・ウ@ セosmet i ma@ INOONUIA

·409·

。エャセ@ silika Kef P. Masukkan ke dailltn labu tenlu kur 1000-mL, lanukan dan
cnccrkan dengan air sampai tanda. Hitung molarilas.

Kalium permanganal 0,02 M L V


1000 mL lam lan mcngandung 3, 1607 g K..Vl nO-, 8M IS8,03

Pembl/Glon Timbang saksama 3,2 g kalium pcrman ganat, lamlkan dalam air
hingga 1000 mL dalam labu Erlenmeyer. Didihkan sclama J 5 meni t, pindahkan
da lam botol bcrsumbat kedap dan diamkan di tempat gelap sekurang . lmrangnya
se lama 48 jam . Saring me lalui wol kaca atau penyaring kaca masir 03 atau 04
ke da lam lub u tenlukur IOOO-mL. Tambahklln a ir sampai landa. Simpan dalam
botol coklat tertutup kedap.

Pembakuan Timbang saksama lebih kurang 0,3 g Ilo/rillm oksalal P yllng telah
dikering.k.an pada suhu ]00" selama I jam dan didinginka n dalam desikator di
atas si/ika gel P. Masukkan ke dalam gelas piala SOO-m L, tambahkan 2S0 mL
enceran asam sulfa/ P (1 dalam 20) yang telah dididihkan selama 10- IS menit,
d inginkan sampa i suh u 27 ± 3". Masukkan larutan kalium permanganal ke dalam
buret bersumbal kaca. Masukkan 40 mL lamlan kalium permanganat dari burel
kc dal am gelas piala dcngan kcccpatan 2S -30 mL per menit, sambil diaduk
perla han dan didiamkan hingga warna hilang. Hangatkan tarutan pada suhu 55" -
60°. Lanjutkan titras i hingga teljadi warna merah muda yang stabil selama 30
detik. Tambahkan tetes demi tetes O,S - I mL titran terakh ir, hingga warml tepat
hi lang sebe lum ditambahkan tetes bcriklltnya.
Hilung molaritas.

nap mr Im/ium permanganal 0.02 M se/ara dellgall 6,700 mK Nn}C,04

Cola/an Simpan da/am wadah terlindung dad c-ahaya. Bokukan kemboli jika
disimpan da/am j anglm waktu lama.
ICOOEICS ICOSMETIKA INDONESIA

- 41 0·

Kalium perma ngllnat O,OO2M LV


1000 m.L larutan mengandung 0,3[607 g K..Mn04 RM 158,03

Pembualan Sehe lum d iguna kan, encerkan dengan air [0 kali secara kuantitati f.
ka/il/m permanganat 0,02 M.

Kalsium karbonat 0,02M LV


1000 m.L larutao mengandung 2,0018 g CaCOl AM 100,09.

Pembllatan T imbang saksama lebin "-urang 2 g kalsill/n karbonal P, masukkan


kc dalam labu tentukur 1000-m.L, laru lkan dalam 20 m.L asam klorida encer P.
tambahka n air sa mpai la nda .

Pembakuan Pi pel 25 mL larutan kalsium karbonat ke dalam labu Erlenmeyer


yang sesuai, tambahkan 70 m.L air, 0,5 mL kalium hidroksida 8 M dan 0, I g
indlkator NN. Titrasi lam tan dengan dina/rium edelal 0.02 M LV yang baru
dlbakukan, hmgga wama lamtan herubah dari ungu-meran menjadi biru. Hilling
molaritas.

Kalsi um klOI"id a 0,25'1 LV


1000 mL larulan mengandung 27.74 5 g CaCI 2 AM 110,98.

Pembllalan Timbang saksama leb ih rua ng 25 g kalsium karbonal, masu kkan


ke da lam lab u tenlukur lOOO-ruL, tam bahkan 300 mL air, lambahkan perlahan-
laha n 55 m.L asam klorida P hi ngga Jarut sempuma, did ihkan dan dingi nkan
pada suhu ruang . Tambahkan sambi! d iad uk lamtan natrium hidroksida P ( I
dalam 3) hingga se l'lmh larutan sedikil keruh, atuT pH antara 6,0-7,5 dengan
penambahan QSam klorida encer LP, lambahkan air sampai 1:1llda.

Pembakuan Pipet 10 m.L larutan kalsium klorida ke dalam labu Erleruneyer


yang sesua i, tambah.kan 50 m.L a ir, S mL dapar amomn-amonium klorida pH
KOD EKS KOSMETI KA IN DO NESIA

·411 ·

10,7 dan 0,05 g eriukrom hilam T-nalrium klorida P sebagai indikalOr. Titrasi
dengan dinalrillm edetat 0,05 M LV yang bam dibakukan. T itrasi perlahan
hingga warna beruhah dari ungu-merah menjadi bim. Hitung molaritas.

l\1,ag nesium klorida O,OS l\t LV


1000 mL larulan mengandu ng 10,166 g MgCl 2 6H 20 BM 203,30.
Pembuatan Timbang saksama 10,17 g magnesium klorida P, masukkan ke dalam
lahu tentukur IOOO-mi., larutkan dan encerkan dengan air bebas korbondiohida
P sa mpai tanda

Pembakuan Pipet 25 mL magnesium klurida 0.05 M, tamba ltkan 50 mL air, 3


mL dopar amonium-omonium klorida pH 10,7 dan 0,05 g indikator eriokrom
hitom T-natrillm klorida P. Titrasi denga n natrium edetal 0,05 M LVyang ba lu
dihalntkan, hingga warna bembah dari ungu-merah menjadi biro. Hinmg
molaritas.

Na trium asehtt 0.1 M LV


1000 mL lamlan mengandung 8,203 g C H)COONa RM 82,03

Pembualon Timbang saksama 8,20 g natrium asetat allhidrat P, masukkan ke


dalam labu tentukur 1000-mi., lamtkan dan encerkan denga n asam asetal glasiol
P :;., mpa i tanda.

Pembakuoll Pipe t 25 mL lamlan natrium asetat, tambahkan 50 mi. asom asetat


glasia/ P dan 1 mL indika tor a nallo/bel/zein LP. Titras i dengan asam
perk/orot 0, I M LV hingga lerjad i warna cOklat-lrun ing mclalui kuning hingga
hijau. Lakukan penetapan blangko dengan cara sarna dan lakukan koreksi jib
perlll .

Tia!, mL asam perk/orat 0.1 M selarQ dengan 8.203 mg CHjCOONa

Natrium hidroksida I M LV
1000 mL laruta n mengandung 40,00 g NaOH BM 40,00
KOD£KS KOSM £TlKA INDON ES IA

· 412 -

Pembua/(m T imbang saksama 42 g natrium hidroksida P larut kan dalam 950


m.L ai r. T ambahkan larutan jenuh barium hidroksida segar hingga lidak lagi
lerbenruk endapan. Kocok kuat dan diamkan selama 24 jam, dalam wadah
bcrsumbat. Dekanlasi beningan atau saring mela lui pt:nya rlllg kaea G3 ala u 04.

Pembaklfan T imbang saksama lebi h kurang 2,5 g asnm su!famal P yang telah
dikeringkan dalam desikator dengan pengurangan lekana n di alas silika gel P
se lama 24 jam. Larutkan dalam 25 m.L air bebas karbon dioksida P, tambahkan
2 leles biru bromtimol LP, titrasi dengan larut3n nalrium hiJroksida hingga
エ・セェ。、ゥ@ wama hija u. Hi llmg mol arilas.

Tiap mL natrium hidroksida I M selm·a dengall 97,09 mg HOSO )NH;

Colatoll Simpan do/am wadah be,·sllmbat wpm atoll do/am wadoh dengon pipa
kapur whor Bakuknn kembalijika disimpan da/omjangka wok/illamn.

"'atrium hidroksida D,S M LV


1000 mL larulan mengandung 20,00 g NaOH BM 40,00

Pembllalan T imbang saksama 22 g natrium hidroksida P laru tkan dalam 950


mL au. Tambahkan lam tan j enuh barium hid roksida segar hingga tidak lagi
terbenruk endapan. Kocok ruat dan diam.k.an selama 24 jam, dalam wadah
berSl.llnbal. Dekantasi beni ngan alan sa ring me!a[ui penyaring kaea 03 atau 04.

PembakllGn Lakukan penetapan sepeni yang tenerI! pada PembakliGIi dalam


natrium hidruksida f M. Gunakan le bih kurang [,3 g GSGm sulfamat P yang
d itimbang saksa ma.

Tiap mL natrium hidroksida 1 M setara dengan 48.54 mg HOSO]NH]


CatO/Gn Simpan seperli penyimpanan natrium hil"oksida J M

Nat rium hidroksidll 0,2 M LV


1000 mL larulan me ngandu ng 8,00 g \1aO H BM 40,00
KOD EKS KOS M £TIKA INDONESIA

-413·

Pembllatan Timbang saksama 9 g natrium hidroksida P larutkan dalam 950 mL


air. Tambahkan lamlan jenuh barium hidrokslda segar hingga tidak lagi
lerbentuk endapan. Kocok kual dan diamka n selama 24 jam, dalam wadah
bcrsumbat. Dekanlasi beningan alau saring melalui penyaring kaca 03 alau 04 .

Pembakuan La kukan sepetti yang tettera pada Pembakllan dalam notrium


hidroksida I M. Ounakan lebih kurang 0,5 g asam sulfamat P yang ditimbang
saksama.

Tiap mL nalrium hidroksida I M setara dengan 19,418 mg HOSO;NH;

Catatan Simpan seperti penyimpanall dalam natrillm hidroksida I M.

Natrium hidroksida O,t 1\1 LV


!000 mL !amlan mengandung 4,00 g NaOH 8M 40,00

PembllCltan Timbang saksama 4,5 g natrium hidroksido P larulka n da!am 950


mL a ir. Ta mbahkan larutan jenuh barium hidroksida segar hingga tidak lagi
lerbennlk endapan. Kocok kuat dan diamkan selama 24 Jam. dalam wadah
bersumbat. Dekanlasi beningan alaU saring melalui penyanng kaca 03 atau 0 4.

Pembokllo/l Lakukan penelapan sepeni yang terlera pada Pembakuan dalam

/latrillm hidrohida J M. GWlakan 1ebih kurang 0,25 g asam sli/famat P yang


ditimbang saksama.

Tiap mL nalrillm hidroksida O. f M setaro detlgall 9, 709 lirg HOSO;NH;

Ca/atan Simpon seperli penyimponan dalom lIolrilim hirokSlda J M

Na tr iulIl hidroksida 0,05 M LV


1000 mL larutan mengandung 2.000 g NaO H BM 40,00
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 414-

Pembuatan Sebelum digunakan encerkan 20 kali secara kuantitatif, natrium


hidroksida 1 M LV dengan air bebas karbon dioksida P.

Natrium hidroksida 0,02 M LV


1000 mL larutan mengandung 0,800 g NaOH BM 40,00

Pembuatan Sebelum digunakan encerkan 5 kali secara kuantitatif, natrium


hidroksida 0,1 M LV dengan air bebas karbon dioksida P.

Natrium hidroksida 0,01 M LV


1000 mL larutan mengandung 0,400 g NaOH BM 40,00

Pembuatan Sebelum digunakan, encerkan 10 kali secara kuantitatif natrium


hidroksida 0,1 M dengan air bebas karbon dioksida P.

Natrium lauril sulfat 0,004 M LV


1000 mL larutan mengandung 1,536 g C l 2H 2SNaS04 BM 288 ,38

Pembuatan Timbang saksama sejumlah natrium lauril sulfat setara dengan 1,2 g
zat mumi, masukkan ke dalam labu tentukur 1000-mL, larutkan dan encerkan
dengan air sampai tanda. Hitung molaritas dengan rumus :

f- jwr.Wimw1W1lIAnril snili1 00 x l:ell::IL"llian (%) J...-


- r;n1a EM n.;.lrilllIll.1uril;'lIlf.aH 0 &! x 100

Rerata BM natrium lauril sulfat ditetapkan sebagai berikut :


Zat murni dan rerata bobot molekul Timbang saksama lebih kurang 5 g zat,
tambahkan 25 mL asam sulfat 0,5 M refluks di atas iempeng panas atau tangas
pasir sambil sesekali dikocok periahan, hindarkan terbentuknya busa. Setelah
larutan jemih dan tidak berbusa, refluks Jagi selama 2 jam. Setelah dingin, cuci
dinding dalam pendingin dengan lebih kurang 30 mL elanol P dan bilas dengan
air, tambahkan air hingga 100 mL. Tambahkan 2 tetes fenolftalein LP dan titrasi
KODEKS KOSMETIKA INOONE SIA

dengan nolrium hidroksida I M LV. Lakukan penelapan blangko. Hitung zat


murni menggunakan rumus berikut:

_ |aMbスjヲオセ@ )( 100
zat mumi (%)
ゥセw H NAャj N Qo@

A . volume (mL) natrium hidroksida I M yang digullakan pada ti trasi.


a : volume (mL) natrium hid roksida I M yang digunakan pada litrasi blangko.
fs : fakto r molaritas natrium hidroksida I M.
M = Terata 8M natrium laueil sui fat.

Masukkan 50 ml lam tan yang telah d ititrasi ke dalam corong pis<lh, tambahkan
25 ntL air dan ekS!n.lksi 2 kali tiap kah dcngan 50 mL petroleum eter P.
Gabungkan eks trak petroleum cler, cuc i 2 kli li lillp kali dengan 50 m L air,
dchidl"'dsi dcngan natrium sulfal ollhidrot P, pekatkan larutAn SAmrai volume
yang cukup dlln hitung rerata B M alkohol yang te rurai setll ra k.romamgrafi gas.
H itung 8M nalrium lau ril sul fal.
Coralon Lalwkoll pellelopon kromalografi gas menggllnakan kramaJograj yang
dllengkapi dengan kolom berisi 10 % silikol/ S£-30 pada chromosorb W. suhu
kolom ISfT dan gas nitrogen P atoll helillm P sebagoi pemball'o dall detektar
ionisas; nyala-hidrogen pada suhu lelop.

Natrium lauril sulfat 0,002 M LV


1000 mL Ja rUlan mengalldung 0,5768 g Cl2 H2sNaS04 BM 288,38
Pembuatan T imbang saksama sej uml ah nat rium Ifll1! iI sulffl ! selara dengfl n 0,6 g
zat mumi, masukkall ke dalam labu tentukuT IOOO-mL, larutkHn dan cilcerkan
dengan alT sampai ta nda. Hitung lTlolaritas dengan mmus :

_ ill::t.llh "';um bDil iIllf,a: 00 J bILnn.i... C4) I


f - _ BlJ Ulrimc |。jゥィセ@ I 0..002
x-
1>l·J
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 416 -

RenIta BM natrium lauril sulfal d itctapkan scbaga i berikUI :


Zaf mlirY/i dall remla hobo! moleklll Timbang saksama lebih !rurang 5 g 7.3 1.

tambahka n 25 mL asam sulfaf 0.5 M reflu ks di alas lempeng panas alau la ngas
pasi r sambil sesekali d ikoco k perlahan. hindar kan terbenruknya busa. Selelah
lannan j crn ih dan lidak berbusa. refluks lagi sel ama 2 jam, Selelah dingin, cuei
dinding dalam pend ingin dengan lebih ku rang 30 mL elcmo/ P dan bilas dcngan
air, lambahkan air hingga JOO mL Tamhahkan 2 tetesjenolfialeill LP dan titrasi
dengan nmr/llm lIidrobida / M LV. Lakukan pcnctapa n b langko.

Hitung zat mumi menggunakan rumlls berikut:


セH aセM Nセ セrIG@ N セN@ セ ]@
zat murni (%) x 100
JmuU'!{JJx l OO

A : volume (mL) natrium hidroksida I M yang digunak an pada tilrusi


B : vol ume (mL) natrium hidroksida I M yang digunakan pada titrasi blangko.
fs : faklor molaritas natrium hidroksida I M.
\1 '" re rata RM natri um lauril sulfal.

Masukkan 50 mL larulan yang te1ah d ititrasi ke dalam eOTOng pisah, lambahkan


25 IllL air da n ekstraksi 2 kali liap kali de ngan 50 mL petroleum eler P.
Gabungkan ekstrak petroleum Clef, cue i 2 kuli liap kali dengan 50 mL air,
dehidrasi de ngml naIr/lim sulfal af/llidmt P, pelcatkan lamlan sampai volume
ya ng eukup dan hitung rerata BM alkohol yang terurai seeara kromalografi gas.
Hitllng EM nutrium louril sulfa!.

Catatan Lakukan p enelapan kromatografi gas mellggunaka ll kromafograjyang


dilengkapi dengan k%m berisi 10 % s i/ikon S/:,'-30 pada chromosorb W, s llllll
k%m 180" dan gas nilrogen P atau helium P sebagai pembawa dall delektor
ionisasi fI}'ala-hidrogen poda suhu le/op.

Nal riUlIIlIlctoksida 0, 11\1 LV


1000 mL lamlan mengandung 5,402 g C H)ONa BM 54.02
KODE KS KOS M ETlK" IN OO NES IA

·417 .

Pembllalan Tambahkan sedikit demi sed ikit 2,5 g potongan logam natrium ke
dalam 150 mL melanol P dalam labu le nrukur IOOO-mL sambil didinginkan
dalam air es. Setelah logam lanll tambahkan benzen P sampal landa.

Pem/)akuon Timbang saksama lebih lcurang 0,3 g asam benZOa/ P yang telah
dikeringkan di dalam desikator d i alas NセゥQォ。@ ReI P selama 24 jam. Lamtkan
da lam 80 mL dimetilformamida P dan 3 tetes ind ikator bini limol -
dimelilforma mida LP, titrasi dengan larutan nalrium metoksida hingga terjadi
wanla bim. Lakukan penetapan blangko dengan cara soma, dan lakukan korekst
jika perlu. Hirung molaritas .

Tiap mL natrium meloksida 0,] M selara dengan 12,212 mg Cff1sCOOH

Calalan Simpan di lempal ge/ap. sejllk dan lidak lembab. Bakll knn sebelum
digllnakan.

Na trium nitril Il,S M l.V


1000 ml. lamlan mengandung 34 ,500 g NaN0 2 13M 69,00

Pembl/alan Timbang saksama 36,0 g nalrium "it";l P, mas ukkan ke dalam labu
tellt ukur IOOO-ml., larutkan dan encerkan dengan air sampai landa.

Pembakuan Timbang saksama lebih kurang 0,25 g asam sll!filmaf P yang telah
d ikeringkan da lam desi ka tor de ngan pengurangan lekanan d i alas siliko gel P,
se lama 48 jam. Larutka n dalam 5 mL asam kloridu P dan 50 mL a ir. Dinginkan
p<lda suhu di bawah 15°, tambahkan 25 g pecahan es. T itras i dengan larutan
natrium nitrtt sa mhi l d iaduk. Titik akhi r lilrasi ditetapkan dengan meneteskan
lanllan mdalui batang pengaduk pada indikalor kerfas ziT,k iodum-kanji P
menunjukkan wama bim 1 menil setelah telesan lilran te ralchi r. Hirung moJarilas.

Tiap mL nafriUm nilril 0,5 M selaru dengan 48,544 mg HOSOpvH}


KOOE KS KOSM ETI KA IN DONESIA

· 418 ·

Catalan SimpQ/l datam wadah tidak lembus callaya. /lakukall kembali sebelum
digllllakan j ika disimpan dalamjallgka waklu lama.

Na trium nitrit O,l 1\1 LV


1000 m.L larutan mengandung 6,900 g NaN0 2 EM 54 ,02
Pembllalan Timbang saksama 7,5 g natrium nitril P, masukkan ke da lam labu
tentukUI 1000-mL, larutkan dan encerkan dengan air sampai tandu.

Pembakuall T imbang saksama Jeb ih kUIang 0,25 g asam sulfamat P yang te lah
dikeringkan dalam desikator dengan pcngurangan tekanan di atas silika gel P,
selama 48 jam. Larutkan dalam 5 mL asam klorida P dan 50 m.L air. Oinginkan
rada 5uhu di bawah 15°, tambahkan 25 g pecahan cs. Titrasi dengan larutan
natrium nitri! sambi I d iaduk. Titik akbir ti trasi ditetapkan dengan meneteskan
larutan melalUi batang pengaduk pad a indika[or hertas zillk iodllm-kanji P
menunj ukkan warna bim I meni! setelah [elesan [ilran terakhir. Hilling molaritas.

Tiap mL natrium nilrit 0, / M selara dengan 9,709 mg HOS01NH}

Calalan Simpan dalam wadah tahan cahaya. Dakl/kan kembali sebeillm


digullakall )ika disimpan dalam j allgkn waktu lama.

I'Ilttrium tetrafenilboron 0,02 M LV


1000 m.L lam Ian rnengandung 6,844 g n。bHcセh D Iセ@ BM 342,22

Pembllatan Timbang saksama 7,0 g natrium lelrafenilborOI/ P. masukkan ke


dalam labu tentukur 1000-mL. larutkan dan enccrkan dengan air sampai landa.

Pembakuan T imbang saksama 0,5 g kalium bfftalat P, laru[kAn dalam 100 mL


ai r, lambahkan 2 mL asam asetal P dan hangatkan hingga 50" di alas k'l.ngas air.
Tambahkan rcrlahan-lahan dari burtt 50 mL larulan nalrium te[rafenilboron,
dinginkan dengan cepat dan d iamkan selama I jam. Pindahkan endapan secara
kuant ilal lfke dalam penyaring gclas berbentuk kms yang telah ditara. cuc i residu
3 kali liap kali dengan 5 ml kalium lerrafenilboron LP, keringkan pada suhu
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 419-

105 0 selama 1 jam, timbang saksama. Hitung molaritas dari bobot kalium
tetrafenilboron {KB(C 6Hs)4 BM 358,33}

Tiap mL natrium tetrafenilboron 0,02 M setara dengan 7, J 67 mg KB(CJ-l5)4

Catalan Buat segar sebelum digunakan.

Natrium tiosulfat 0,2 M LV


1000 mL larutan mengandung 49,635 g Na2S2035 H20 BM 248, 17

Pembuatan Timbang saksama 52 g natrium tiosulfat P dan 0,2 g natrium


karbonat anhidrot P, masukkan ke dalam labu tentukur 1000-mL, larutkan dan
encerkan dengan air bebas karbon dioksida P sampai tanda.

Pembakuan Timbang saksama lebih kurang 0,2 g kalium iodat P yang telah
dikeringkan pada suhu antara 120 dan 140 0 selama 2 jam, dinginkan dalam
desikator di atas silika gel P. Masukkan ke dalam labu iodum, larutkan dengan
25 mL air, tambahkan 4 g kalium iodida P dan 10 mL asam sulfat encer LP,
sumbat labu dan diamkan selama 10 menit. Tambahkan 100 mL air dan titrasi
iodum yang dibebaskan dengan larutan natrium tiosulfat. Ketika larutan telah
menjadi kuning muda, tambahkan 3 mL kanji LP. Lanjutkan titrasi hingga warna
biru tepat hilang.
Lakukan penetapan blangko dengan cara sama dan lakukan koreksi jika perlu.
Hitung molaritas.

Tiap mL natrium tiosulfat 0,2 M setaro dengan 7, J33 mg KIO 3

Catatan Bakukan kembalijika disimpan dalamjangka waktu lama.

Natrium tiosulfat 0,1 M LV


1000 mL larutan mengandung 24,817 g Na2S203.5H20 BM 248,17
Pembuatan Sebelum digunakan, encerkan 2 kali secara kuantitatif, natrium
tiosulfat 0,2 M LV dengan air bebas karbon dioksida P.
KO()EKS KOSMETIKA IN()ONfSIA

.420 -

Natri um liosulfal 0,01 M I.V


1000 mL larulan mengandung 2,4817 g NalSzOl SHzO 8M 248,17

Pembualan Scbelum d igunakan, enccrkan 20 kali secara kuantilatif, natrium


liosulfat 0,2 AI LV dengan air bebas karbon dioksido P.

Na trium tiosulfat 0,005 i\1 LV


1000 mL larulan mengandung 1,2409 g Na)SzO) SH 10 OM 248,17

Pembualan Sebelum digunakan, encerkan 40 kaJi secara kuantitati f, na/riulIl


/i osulfal 0.2 M dengan air bebas karb on dioksida P.

Natrium fiosulfaf 0,002 M LV


1000 mL lanllan mengandung 0,49635 g NaZSZ015HzO OM 248, 17

Pembuatan Sebelum digunakan, encerkan 100 kali secara kuantitalif, na/rium


/ioslIlJat 0,2 M LV de ngan air helms karbon dioksida P.

Perak nllra t 0,1 M LV


1000 mL larulan mengandung 16,987 g AgNO J (8M 169,87)

Pemb,la/nn Timbang saksama 17,S g peTak nilrat, masukkan ke dalam Jabu


tentukur 1OOO-mL, larutkan dan encerkan dengan air sampai tanda.

Pembakuon Timbang saksama 0,15 g no/rillm klorido P yan g lelah dikeringkan


pada suhu 500-6S0oselama I jam, dinginkan dalarn desikator di alas silika gel P.
Masukkan ke da lam labu Erlenmeyer, larutkan dalam 50 mL air dan tambahkan
I mL kalium kromat LP. Titrasi dengan larutan peTak nitrat, samb iI d ikocok,
hingga terjadi warna coklat merah muda yang stabi!. Hirung molaritas.

Tiap mL perak ni/rat 0, I M setara dengan 5.844 mg NaC!

CatOlan Simpan do/am wadah fer/indung dori cahaya.


I(ODEI(5 1(0SMEnl(A INOONE$IA

·421 ·

Pcra k nilral 0,01 M LV


1000 m.L lannan mengandung 1,6987 g AgN0 3(BM J 69,87)

Pemblla/an Sebelum digunakan, encerkan dengan air 5 kali, secara kuanlilalif,


perak lIi/ral 0,1 M.

Raksa(lI) ascI at 0,005 M LV


1000 mL larutan mengandung ) ,5934 g Hg(CH)COO)2 RM 318,68.

Pembualan Timbang saksama 1,6 g raksa(ll) as(:tot P, masukkan ke da lam labu


lcntukur roOO-mL, la mhahkan 60 mL larulan osom nitrOl P ( I dalam 10).
tambahkan air sampai landa.

Pembokuan Timbang saksama lebib kurang 0,58 g no/rium klorida P yang telab
dikeringkan pada suhu 500°_650° selama 40-50 menit, didinginkan da lam
desikalor di alas silika gel P. Masukkan ke da lam labu tentukur JOOO-mL dan
larutkan dengan a ir sampai tanda. Pipet 20 mL lamlan, masuk.kan ke dalam labu
Erlenmeyer yang sesuai, tambahkan J tetes biro bromfenol LP dan a$am nitrat
eneer P leles demi (eICS hingga terjad i warna kun ing, tambahkan 0,5 mL asam
nitrOI encer LP, 100 mL me/onol P, dan I rnL difenilkorbazon LP. Tilrasi
dengan roksa{lI) ase/a/ 0,05 M sambil d iaduk kual-k ual hingga \Varna kuning
berubah menjadi ungu-merah. Hitting molaritas .

Tiop mL who{1! )osetat O,05M setaro del/gan 0,5844 mg NoC!

Serium a monium sulfal O,IM LV


1000 mL lanllan mcngandung 66 ,856 g Ce(S04h 2{NH 4 hS04. 4H 20 8M
668.56

Pembuolan Timbang saksama lebih kurang 68g seri um(lI) arnonium sulfal.
masukkan daJam labu lentukur lOoo-mL, larutkan dan encerkan dengan osam
KOD EKS KOSMETIKA INDONES IA

- 422 _

mlfal O,5M sampai landa. Diamkan selama 24 jam Jika perlu saring melalui
penyaring kaca masir. Lakuka n pcmbakuan sebagai berikut.

Pembakuan Pipel 25ml lanltan seri maoinum sulfal kc dalam labu iodum.
Tambahkan 20 mL a ir, 20 mL asam sulfat ('ncer LP dan lambahkan 1 g iullium
iodida P. Titrasi segera dengan nalrium liosu/fat O.I M LV. Pada saatlanllan
Ic lah menjadi billing muda, tamba hkan 3 mL kanji LP. l anjutkan titrasi sampai
warna bim tepat hilang. Lakukan penetapan blangko dengan cara yang sarna dan
jika rerlu lakukan ko reksi . Hitung molaritas.

Catala/1 Simpa/1 dolam wadah /erlindl/ng dari collaya. fiakukall kembalijiko


disimpall do/am waktu lama.

Scrium a monium sulfat 0,01:\1 L V


1000 mL lan.ltan mengandu ng 6,6857 g c・Hsoセィ@ 2(N H.hSO•. 4H 20 3M
668,56.

Pembualnn Sebelum d igunakan encerkan sanl bagian volume セᄋ・イゥオュ@ amonilfm


SIi/fOl 0.1 M LV, encerkan dengan asam sulJa/ 0,:; M hingga 10 bagian volume
.Iarutan.

Setilpiridi nium tJromida 0,004 M LV


J 000 mL larutan mengandung 1,5378 g C 21 HJsBrN BM 384,44.

Pembuatan Ti mbang saksama lebih kumng scjuml ah sctilpiridinium bromida


selara dengan 1,54 g se nyawa mlUlli, masukkan ke dalam labll tentubu 1000-
ml, larulkan dan enccrkan dengan air sampai landa.

Pembakuan Pipet 10 mL natrium faurif sulfat 0,004 M ke dalarn gel as ukur


bersumbat kaca 100-mL, tambahkan 5 mL bint melilen asam LP, dan 15 roL
klnroform P. Titrasi dengan larUian setilpirid in ium klorida. Lakukan ritrasi
KODEKS KDSMETIKA INDONeSIA

- 423 -

mcnu rul Metode 1 scpcrti yang tertera pada Sur/akton onionik < 6>. Buat
korcksi larulan 7.31 dcngan natrillm lallril sulfat 0.004 M.

Tiop mL setilpiridinillm suI/at 0,004 M setaro dengon 1,1535 mg cOjhョn。 o セ⦅@

Catalan LarUlan hams tidak berll'orno.

Thorium nitrat 0,025 M LV


1000 mL Jaru tan mengandung 12,00 g Th(NOJk4H20 BM 552, 12

Pembuotan Timbang saksama 14 g thOrium nifral P, masukkan ke dalam labu


tentukuf 1000-mL, larutkan dan cncerkan dengan air sa mpai tand a.
Lakukan pembakuan sebelum digunakan.

Pemhakuan Timbang saksama lebih huang I g nolriunI /luorida f' yang telah
dikeringkan pada suhu QSP セ@ hingga bobol telap, larulka n da lam 100 mL air dan
saring. Cuci kcrlas saring dCJIgan 50 mL air, lambahka n air cueian ke dalam
filtra t, encerka n dengan 500 mL air, gunakan scbagai Landon IIjl , Pipcl 25 mL
Laro/an IIji, tambahkan 75 mL air dan 1 mL indikator alizarin S LP. Ji ka larulan
terlihat kuning, tambahk"an natrium hidroksida 0.1 M hingga larulan bcrwarna
merah. T ambahkan asam klorida 0,1 M hingga lan.nan berwama jingga.
T ambahkan I mL dapar asam monokloroClsetal. Titrasi larutan dengan Ihorium
nilrat 0,01:; M pada kecepatan 1-2 letes per delik hingga terjadi warna seperti
warna Lam/an pembandingflllor.
Larlllan pembanding jIlIor Timbang saksama 2,33 g koball{ll) nilral P dan
0,0279 g kalium kromal P masukkan dalam labu lent\lkuf 1000-mL, larutkan dan
cneerkan dengan air sampai landa.
Pipet 75 mL larulan in i, tambahkan 25,0 mL Lamlan uji dan 13 mL thorium
nitral 0,025 M, kocak.

Tiap mL Ihorium nilrm 0,02 M setara del/gan 4, 1988 mg Na F


KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

·414 ·

Titan (lII) klorida 0,1 M LV


1000 mL larutan mengandung 15,426 g TiCI] BM 154,24

Pembuatan Tambahkan 75 ml. asam k{orida P ke dalam 100 mL titanium


klorida 15 %, masukkan ke dalam labu tentukur lOOO-ml., encerkan dengan air
bebas karban dioksida P sampai landa. Masukkan larutan ke dalam bolol yang
dilcngkapi buret titrasi, lindungi dan cahaya, udara dalam botol diganti dengan
gas hidrogen . Diamkan sekurang-kurangnya 48 jam. Lakukan pembakuan
sebelum digunakan .

Pembakuan Timbang saksama 3 g besi(ll) amonium sulfat, maslikkan ke dalam


labu Erlenmeyer bermulut lebar 500 mL. Larutkan dalam 50 mL air bebas
karbon dioksida P, alirkan gas karbon dio ksida ke dalam labu, tambahkan 25 mL
enceran asam suI/at P (27 dalam 100). Alirkan gas karbon dioksida kc dalam
labu . Tambahkan dengan cepat 40 mL kalium permanganal 0,02 M. Tambahkan
lam tan titan(JII) klorida hingga mendekati tltik akhir yang telah d ihitung,
tambahkan 5 g amonium liosionOI P. Titrasi dengan larutan titan(III) klorida
hingga warna hilang. Lakukan penetapan blangko dengan cam sama, dan
lakukan koreksi ji ka perlu. Hitung molaritas.

Catala n Simpan dalam wadah denf{all udara dalam wadah digami gas hidrof{en.

Zink 0,1 :VI LV


1000 mL larulan mengandung 6,538 g Zn BM 65,38

Pembua/all T imbang saksama 6,538 g zink P yang te lah dihilangkan lapisan


yang teroksidasi, masukkan ke dalam labu tenlukur 10aO-mL, larutkan dalam 80
mL Qsam klorida eneer LP dan 2,5 mL bramin LP, hangatkan perlahan -Iahan,
hilangkan kelebihan brom dengan pendidihan. Tambahkan air sampai landa.

Zink asetat 0,021\1 LV


1000 mL lamtan mengandung 4,390 g zョHch}oィRセ@ 8M 219,50
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 425-

Pembuatan Timbang saksama 4,43 g zink asetat P, masukkan ke dalam labu


tentukur 1000-mL, larutkan dengan 20 mL air dan 2 mL asam asetat encer LP,
tambahkan air sampai tanda.

Pembakuan Pipet 20 mL dinatrium edetat 0,02 M yang baru dibakukan,


tambahkan 50 mL air, 3 mL dapar amonium-amonium kforida pH 10,7, dan 0,05
g indikator hitam eriokrom T-natrium kforida LP. Titrasi dengan larutan zink
asetat 0,02 M hingga warn a berubah dari biru menjadi ungu-biru. Hitung
molaritas.

Zink asetat 0,01 M LV


1000 mL larutan mengandung 2,1950 g Zn(CH3COO)2.2H20 BM 219,50

Pembuatan Sebelum digunakan, eneerkan 2 kali seeara kuantitatif, zink asetat


0, 02 M LV dengan air.

UJI BATAS SULFAT <51>

Uji ini adalah metoda penetapan batas kuantitatif sulfat yang diperbolehkan
terkandung dalam zat uji. Batas dinyatakan dalam % sulfat sebagai S04.
Prosedur Keeuali dinyatakan lain, masukkan sejumlah zat uji seperti yang
tertera pada monografi ke dalam tabung Nessler, larutkan dalam 30 mL air.
Tambahkan I mL asam kforida encer LP dan tambahkan air hingga 50 mL,
gunakan sebagai Larutan uji. Masukkan sejumlah asam sulfa! 0,005 Mke dalam
tabung Nessler yang lain, seperti yang tertera pada monografi ke dalam tabung
Nessler yang lain. Tambahkan I mL asam kforida encer LP, tambahkan air
hingga 50 mL, gunakan sebagai Larutan pembanding. Jika kedua Janltan tidak
jernih, saring kedua larutan dengan eara sama. Tambahkan 2 mL barium kforida
LP ke dalam kedua larutan, kocok dan diamkan 10 menit. Amati kedua tabung
Nessler secara vertikal dan horizontal dengan latar belakang hitam: kekeruhan
Larutan uji tidak lebih pekat dibanding Lanttan pembanding.
KODEKS KOSM ETIKA IN DO NE$I ...

. 426 ·

Calatan Gunakan pereaksi yang lidak atou hampir /idak menyebabkan keruh
baik pada lanllan /lji maupun taru/an bakll.

KROMATOGRAfl LAPIS TIPIS <52>

Kromalografi lapis tipis ada lah metoda kromatografi menggunakan la pisan tipis
silika gel.

Prosedur Kecuali dinyatakan lain, iapiskan silika ge l (unttlk kromatografi lap is


tipis) secara merata menggunaka n alaI yang sesuai selebal amara 0,25 dan 0,30
mm, pada lempeng kaca lahan panas, panjang 200 mill, leba!' 50 mOl atau 200
mm, lebal 3 nun. Letakkan lempeng rne ndatar dcngan lapisan sili ka gel
menghadap ke alas. Diamkan 2-3 jam pada SUhll r\lang dan keringkan pada suhu
antara 50 dan 60" selama I jam. Panaskan pada suhu 105" sel ama I jam ,
dioginkan dalam wadah tertutup rapat yang bensl pengeri ng. Gunakan pipet
mikro atau p lpa kapi ler untuk menolOlkan larutan uji da n larman pembanding
lebih kurang 20 mm da ri te pi lempeng dan berjarak 10 mm. Diamkall lempellg
dalam wadah tertu tup ra pal sampai toto Ian mengeriog. Berd irikan lempeng
dengan bercak pada bagian bawa h, d i dalam bejana kroma lografi yang lelah d iisi
laMan pengemhang. Celupkan lempeng sedalam lebih kurang 10 nun dari lepi
lempeng. Tutup bejana kromatografi, dan biarkan larutan pengernbang merambat
ke alas. Sete lah garis mmhat mencapai 100 mm dari bercak awal, angka t
lempeng dari beJana dan keri ngkan. Bandingkan warna dan lokasi bercak yang
dipcroleh dari larutan uj l dan laru tao pemha nding, di hawah si nar matahari ata u
jika perlu d l bawah sinar ultraviolet.

COlO/an Melap iskan silika gel, ikuli prosedur yang ler/era pada elikel wadah.
KOOEKS KOSMETIKA INOONESIA

- 427-

ZA T TIDAK TERSABUNKAN <53>

Zat tidak tersabunkan menunjukkan zat dalam zat uji yang tidak tersabunkan
dengan alkali hidroksida, larut dalam pelarut lemak dan tidak larut dalam air.

Prosedur Kecuali dinyatakan lain, timbang saksa rna 5 g zat uji , masukkan ke
dalam gelas piala 250 mL. Tambahkan 50 mL natrium hidroksida-etanol LP,
retluks perlahan-Iahan di atas tangas air selama I jam, sambi! sering dikocok.
Pindahkan ke dalam corong pisah pertama. Cuci gelas piala dengan 100 mL air
hangat dan masukkan ke dalam corong pisah pertama. Tambahkan 50 mL air ke
dalam corong pisah , dinginkan hingga suhu ruang. Cuci gelas pia!a dengan 100
mL eter P masukkan ke corong pisah. Kocok kuat selama I menit dan diarnkan
hingga kedua lapisan jelas terpisah. Masukkan lapisan air ke dalam corong pisah
kedua, tambahkan 50 mL eter P, kocok, diarnkan dengan cara yang sarna.
Pindahkan \apisan air ke dalam corong pisah kedua. Tambahkan 50 mL eter P,
kocok kuat dan diarnkan dengan cara yang sarna. Kumpulkan ekstrak eter ke
dalam corong pisah pertama, cuci kumpulan ekstrak beberapa kali dengan 30 mL
air, hingga air cucian tidak berwama merah dengan 2 tetes feno(ftalein LP.
Tambahkan sedikit natrium sulfat anhidrat P pada ekstrak eter, diarnkan selama
I jam. Saring ekstrak eter melalui kertas saring kering, kumpulkan filtrat ke
dalam cawan yang telah ditara. Cuci baik dengan eter corong pisah pertama, dan
kumpulkan ke dalam cawan melaiui kertas saring. Uapkan kumpulan ekstrak dan
pencuci di atas tangas air hingga hampir kering, tambahkan 3 mL aseton P dan
uapkan hingga kering di atas tangas air. Lanjutkan pengeringan pada suhu antara
70 - 80° dengan pengurangan tekanan lebih kurang 200 mmHg, selama 30 menit.
Dinginkan dalam desikator dengan pengurangan tekanan di atas silika gel P
selama 30 menit dan timbang. Tambahkan 2 mL eter P dan 10 mL etanol netral
P, larutkan residu dengan dikocok kuat sampai larut. Tambahkan beberapa tetes
fenoftalein LP dan titrasi kelebihan asam lemak dalam residu dengan kalium
hidroksida-etanoIO,1 M LV hingga terjadi wama merah pucat yang stabil selama
30 detik.
KODEKS KOS M ETIKA INDONESIA

- 428 -

Zat tidak tersabunkan (%) = ,


A -(B r 0,0282) X 100

A: jumlah (g) ekstrak


B: volume (mL) kalium hidroksida-etanol yang diperlukan untuk titrasi
C :jumlah (g) zat uji

V1SKOSIT AS <54>

Jika sualu cairan bergerak ke arah tertentu , terbenruk kekua ta n gesekan internal
pada kedua si si pada bidang datar, sepanjang arah gerakan. Sirat ini disebu\
kekentalan atau viskositas. Viskositas berbanding lurus dengan luas bidang datar
dan deraj at kecepatan termasuk arah geTak mellyiku teThadap bidang datar.
Konstanta proporsionalitas disebut viskositas mutlak, adalah kOllstanta yang
tepat untuk cairan pada su hu tertentu, digunakan saroan poise atau senti poise.
Besaran yang dlperoleh dengan membagi viskositas mutlak dengan kerapatan
caiTan pada suhu yang sarna, disebut viskositas k..inematik dan digunakan satuan
stokes atau sentistokes.
Viskositas cairan zal ujJ ditetapkan dengan metode 1 atau metode 2.

Metode I Metoda ini terutama digunakan untuk mengukur viskositas cairan


Newton ian. Menggunakan viskometer tipe Ubbelohde, dengan membandingkan
waktu yang diperlukan oJeh sejumlah volume caiTan untuk mengalir ke bawah
melalui pipa kap iler terhadap calran pembandi ng. Jika viskositas mutlak zat uji =
I), viskositas kinematik adalah v, kerapata ll pada suhu lertentu adalah d (g/mL),
wakm yang diper lukan untuk mengaJir adalah I (detik) maka teTbelltuk
persamaan berikut :

n
V = - x Kt
d

K adalah konstanta viskositas yang ditetapkan dengan mengltkur I larutan


pembanding dengan 1] , dan d atau II diketahui _ Dengan demikian I) dapat dihitung
KODEKS KOSMHIKA INDO NESIA

·429 ·

dari nlmus d i atas dengan mengukur d dan I dari za! l UI, atau menghirung v
dengan mengukur '[.
Jika mengukur viskositas ca iran yang mendekali air, tetapkan terlebih dahulu K
viskometer menggunakan pemband ing air. Viskositas kinemati k air = 1,0038
sentistokes pada 20°. Untuk menetapkan K viskometer pada pengukuran
viskositas caimn dengan rentang yang luas, sebagai pembanding gunakan cairan
yang viskositasnya diketahui dan seba ilcnya mendekati viskosita s caimn zat uj i.
Kecuali dinyatakan lain dalam monografi, gullakan unit viskositas = mm l/detik .

Alai. Kecuali dinyatakan lain, untuk pengukuran rentang viskositas anlara 1-


10.000 mm2/delik, digunakan alat Ubbelohde seperti pada Gambar I . Pcrkiraan
hubunga n antara diameter dalam kapi ler dan ren tang viskositas yang sesuai
dengan pengukuran dapal dilihat pada label I.

Tabe11

Tabung kapller
Konstanla viskometer Remang viskositas

tepal (K) Diameter dalam (mm1/detik)


Panjang
(mm) (mm)

0,005 I セ@
0,47 - 0,5 1 85 - 95 1- 5

0,0 1

0,03
エ[ Bセ@0,75 - 0,79 r'"t 85 - 95
2- °1
1

6 - 30

-j
0,05 0,85 - 0,89 85 - 95 1O - 50

--4
0, 1 1,07 - 1,13 85 - 95 20-1 00 セ@
KODEKS KOSM ETI KA INDONESIA

- -430 -

KOnslania viskometer Rentang viskositas


Tabung kapiler
lepal (K) (mm 2/detik)

0,3 1,40 - 1,46 85 - 95 60 - 300

0,5 1,6 1 - 1,67 '5 - 95 100 - 500

1,0 1,92 - 1,98 85 - 95 200 - 1000

3,0 2,63 - 2,71 85 - 95 600 - 3000

5,0 3,0 1 - 3,1 1 85 - 95 1000- 5000

10,0 3,58 - 3,66 85 - 95 2000 - 10.000

Pada viskometer, konstanta K dengan rentang 0,005 - 0,05; kapasitas


gembllflgan B adalah 4 mL dan lInluk K de ngan re ntang 0, 1 - 1,0 da n 3,0 - 10,0;
kapasilas gembungan B berrurut-tumt ada lah 5 mL dan 6 mL.

Prosedur
Masukkan zat ujl ke daJam viskometer dari ujung pipa J dan alur permukaan zal
uji sehingga berada di anlara kedua landa pada gembungan A, jika viskometcr
dlperlahankan tcgak lums. Lelakkan viskomcler tegak lurus dalam !ermostat
unCUk mempertahankan suhu ± 0,1 0 dari su hu yang dilennlkan, ce lupkan seluruh
gembungan C dalam air dan diamkan 20 menil unluk menyeimbangkan 5uhu za!
IIji dan suhu termoslat. Tutllp plpa 3 dengan jari dan alirkan za! uji ke bagian
tengah gembungan C dengan mengisap perlahan-Jahan dari ujung pipa 2, hati-
hati untuk mengh indarkan masuknya ge1embung udara ke dalam pipa 2. Buka
uJung p ipa 3, dan segera CUtup uJung pipa 2. Jika za! uji pada bagian terbawah
pipn kapiler menga lir ke bawah, buka ujung pipa 2, eatal wakt u I (deti k) yang
dlperlukan oleh pennukaan zat uji lumn dari landa balas alas ke tanda balas
bawah gembungan B. Hitung viskositas kinematik v alau viskositas rnu tlak 1)_
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 431-

Tetapkan konstanta viskositas K sebelumnya menggunakan larutan pembanding


dengan cara dan kondisi sama. Suhu tarutan baku mungkin berbeda dengan zat
uJI.

。Mセ@ Diagram tersekat

2 3

a
c

LebihI- ----
dan 30

Gambar I

Metode 2 Metoda ini terutama digunakan untuk mengukur viskositas cairan non
Newtonian. Menggunakan viskometer Brookfield, ukur kekuatan kecepatan
KODEKS KOSMETIKA INOON£SlA

- 432 -

putaran rolor di dalam cairan kcnlal. dan hitung viskositas zat uj i. Gunaka n rotor
dengan berbagai jenis dan kecepatan rotasi yang dapal diubah ウ・セ オ 。ゥ@ dcngan zat
uj i. saruan unit adalah milipaskal delik (mPa.delik)

Ah"

M ッM M Mイ Mセ b@

Gambar 2

A. Tombol pengubah kecepatan putaran


8. Indikator
C. Lempeng skala
O. Tanda balas pencelupan
E. Ro lor
F. Pe lindung
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 433-

Tabel2

I
--
Nomor Rotor
セ@
Rpm

60 30 12 6
I I I
-- -
Adaptor 0,1 0,2 0,5 1,0

- -
No. I I 2 5 10

-
No.2 5 10 25 50

No.3 20 40 100 200

t-- -
No.4 100
I 200 500 1000

Prosedur
Siapkan rotor E, pelindung F dan tetapkan kecepatan rotasi dengan memutar
tombol A seperti yang tertera pada masing-masing monografi. Celupkan
perlahan-lahan rotor E ke dalam wadah yang berisi cairan zat uji, sehingga
permukaan zat uji berada pada tanda batas D. Hidupkan rotor E: indikator B
bergerak dari nol pada lempeng skala C. Setelah beberapa lama berputar dan
indikator B stab ii, matikan rotor. Ukur nilai indikator B pada lempeng C.
Kalikan nilai pengukuran dengan perhitungan konstanta yang tertera pada tabel 2
dengan memperhitungkan jenis rotor dan kecepatan putaran. Hasil akhir
menunjukkan viskositas mutlak (mPa.detik) zat uji.
Misalnya, 1500 - 2500 mPa .detik (no 2, 12 rpm, 30 detik) tertera pada
monografi, artinya viskositas zat uji adalah 1500 - 2500 mPa.detikjika rotor no 2
diputar selama 30 detik dengan kecepatan 12 putaran per menit.
Contoh lain, 30.000 - 40.000 mPa.detik (no 4, 12 rpm, konstan) tertera pada
monografi, artinya viskositas zat uji adalah 30.000 - 40.000 mPa.detik jika rotor
KODE KS KOSMETIKA INDONESIA

- 4 34-

no 4 diputar dengan kecepatan 12 putaran per menit, hingga indikator p<lda


lempeng skala mencapai nilai konstan.

PENETAPAN KADAR VITAMIN A <55>

Pcnetapan kadar vitamin 1\ adalah cam untuk menetapkan vitamin 1\ dengan


spektrofotometri sera pan ultraviolet dalam retinol asetat, re tinol palmi tat,
vitamin A dalam minyak, dan hahan lainnya. U mumnya diperlukan perlakuan
awal yang saksama tergantung dari jcnis bahan-bahan yang terkandung atm!
adanya hahan lain yang dapat mengganggu penetapan kadar.
5 atu ,JIlit vitamin A (setara dengan I UI vitamin 1\) mcngandung 0,3 !lg vitamin
1\ (daJa m hentuk semua trans vitamin 1\ alkohol).

Prosedur Semua prosedur harus dilakllkan seeara eepat dan hati-hati, sejauh
mungkin menghindari paparan terhadap udara atau senyawa pengoksidasi lain.
Gunakan wadah kaea aktinik rendah dan warna coklat. Kecuali dinyatakan Jain
dalam masing-masing monografi , lakukan penetapan seperti yang tertera padll
Me/ode 1. namlln dapat dilakukan menggunakan Metode 2. jika Me lode 1 tida k
tcrscdia.

Me/ode 1 Timbang saksama lcbih kurang 5 g zat UJ1, mas ukkan ke dalam labu
tentukur 250-mL, Jan !tkan dan cncerkan dengan isopropanol lIntuk penetapan
kadar vitamin A P sampai tanda. Encerkan larutan ini de ngan isopropanol untllk
penetapan kadar vitamin A P schingga mempunyai sera pan lebill h!rang 0,5
pad a panjang geJombang 326 run dalam sel lO-mm, gunakan sebagai larutan uji.
Tetapkan pada panjang gelombang scrapan 300 nm, 310 nm, 320 nm, 326 nm,
330 nm, 340 nm, 350 run d<llam scI JO-mm dan hitung perbandingan sera pan
pada liap panjang geJombang terhadap 1,000 yai tu serapan pada panjang
gclombang 326 nm. 1ika panjang gclo mhang scrapan maksimum berada di antara
325 nrn dan 328 nm perbandingan scrapan tiap panjang gelombang berada dalam
rentang ± 0,03 0 dalam tabel.
KODEKS KOSMETIKA IN DO NESIA

·435·

Potensi vita min A da lam unit per g zat uji dihitung dari セイ。ーョ@ A pada 326 run.

Unit \':itanwi A dalam 1 ァ]NTZセ@ (326 nm).'(1900

.4: セ@ ("326 nm) -I: x 1:0


v . volume larutan uji (ruL); W adalah bobot zal uji (g) dalam V mL larutan uji
!denlifiknsi Lakukan pengujian berikut unlUk mengidelllifikasi relinol aselal dan
relino l palmitat.

A.(nm) Retinol asetal Relinol pa lmitat


]00 0,578 0,590
J 10 0,815 0,825
320 0,948 0,950
326 1,000 1,000
330 0,972 0,981
340 0,786 0,795
350 0,523 0.527

Prosedur Larutkan sejumlah zat uji setara dengan 15.000 U vi tamin A, Relinol
Asefnl BP untllk KLT dan Relina! palmifaf BP /Intuit KLT masing·masi ng dalam
5 mL petroleum eler P, gunakan sebagai {Arofan llji dan Lanllan pembanding.
TOio lkan sej umlah volume sarna (5 セilI@ Lamfan lI}i dan Lamfon pembonding
pada lempeng kromatograft dan lak ukan penetapan seperti yang lertera pada
Kromalografi lapis fipis <52>, gunabn benzen P sebagai fase gerak. Keringkan
kmpeng di udara, scm prot dengan anlimon(lIf) Itlorida [P, bandingkan bercak
\llama warna biTU anlam zat uji dan pembanding.
Lanjutbn penetapan sesuai Metode I dan jika panjang gelombang serapan
rnaksirnum tidak bt:rada di antara 325 nm dan 328 nm atall perbandingan serapan
tidak bt:rada da lam ren tang ± 0,030 dalam tabel, laku kan pt:netapan MefOde 2.

Me/ode 2Timbang saksama sejurn lah zat uj i mengandung ridak kurang dari 500U
vitamin A seperti yang tertera pada etiket, masllkkan ke dalam labu yang sesuai.
Tambahkan 30 mL elanol bebas aldehid P dan l mL lanlla n pirogalol P da lam
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

·437·

PENETAPAN KADAR AIR


(METODA KARL FISCHER) <56>

Metoda ini untuk menetapkan kandungan air berdasarkan reaksi air dengan
iodum dan belerang(I1) oksida secara kuantitatif dengan adanya metanol dan
piridin seperti pada persamaan berikut:

H20 + b +S02+ 3CsHsN = 2(C sH sN+H)f + CsHsN.S03


CsHsN.S03 + CH 30H = (CsHsN+ H)O· S02.0CH3

Alai Umumnya terdiri atas dua buret otomatis, labu titrasi 250 mL, pengaduk
dan alat titrasi amperometrik pada tegangan tetap. Karl Fischer LP sangat
higroskopis sehingga peralatan harus dirancang sedemikian agar terlindung dari
kelembaban udara. Dapat digunakan pengering silika gel P atau kalsium klorida
anhidral P untuk melindungi terhadap kelembaban.
Sekarang ini telah tersedia mikrodetektor digital untuk titrasi koulometri yang
dapat digunakan pada penetapan kadar air secara titrasi Karl Fischer.

Prosedur Secara prinsip titrasi dengan Karl Fischer LP harus dilakukan pad a
suhu yang sama dengan suhu untuk pembakuan. Untuk mencapai mencapai titik
akhir titrasi, umumnya dilakukan secara elektrik (metode dead stop). Alat ini
dilengkapi dengan resistor beragam dalam sirkuit dan membuat resistor
menghantarkan arus tetap 5-10 mikroamper antara dua elektroda platinum yang
dicelupkan ke dalam larutan yang dititrasi. Dengan mUlainya titrasi jarum
mikroamper akan terlihat menyimpang namun akan kembali ke posisi semula
dalam beberapa detik. Titrasi mencapai titik akhir jika mikroamper (50-150
mikroampre) tetap menyimpang selama 30 detik. Dalam titrasi kembali, jarum
mikroamper akan melampaui skala ketika terdapat larutan Karl Fischer LP dan
akan cepat kembali ke titik semula ketika tercapai titik akhir titrasi . Dapat juga
digunakan potensiometer yang dilengkapi "magic eye ". Pada larutan tidak
berwama, akhir titrasi dapat ditetapkan secara visual dengan perubahan warna
dari kuning kecoklatan menjadi coklat merah. Dalam penetapan secara elektrik,
titrasi kembali memberi hasil lebih baik.
KOOEKS KOSMETIKA IN DO NESIA

- 438-

f . Tirmsi langsllng Pipel 25 mL melannl IInluk meloda Karl Fischer P


masuk.kan ke dalam labu titrasi kering, lambahkan Karl Fischer LP hingga titlk
akhir. Ti mbang saksama sejumlah zal uji mcngandung 10-50 mg air, mas ukkan
dengan cepat ke dalam labu tilrasi dan titrasi dengan Karl Fischer LP sampaJ
lilik akhir dengan diad uk cepal.

Kadar au (H2 0 ) (%) = volume /o;arl Fi.sclt..r LP,ml)Y.1ng dlguaakan x f X 100


Sohal ZlII 11)1 (mg)

f faktor keselaraan Karl Fischer LP (H 20 mg/mL)

2. Tilrasi kembali Pipel 25 mL metanolunluk me/ada Karl Fischer P masukkan


ke dalam labu titrasi kering, tambahkan Karl Fischer IP berlebih dan tambahkan
hati -hati Lanllan baku air-metanol LP, hingga lilik akhir dengan diad uk cepal.
Timbang sa ksama sejumJah zal lIj l mengandllng 10-50 mg air, masukkan dengan
cepal kc dn lam labu tilras i, tambahkan Karl Fischer LP berlcbih, lilfas i dengan
/.anllan baku air-metanol LP sampai tillk akhir dengan diaduk cepat.
. r.·.xl)· (V.... fI
Kadar alf(H 1 0) (%) '" \\" . x 100

Va ; Volume Karl Fischer LP (mL) yang dilambahkan


Vb : Volume Larutan bak/l air-melanolf.? yang digunakan Ufltuk litras i
W : SobOl zat uji (mg)
f faktor kesetaraall Karl Fischer LP (H 20 mg/ml..)
f : H 20 mg liap mL bak.u air-melanol LP

ZAT LARUT AIR <57>

Zat iarut air adalah uji untuk menetapkan berat zalbuul air dalam zal uji.

Prosedur Kocuali dinyatakan lain, lim bang saks..1ma lebih kurang 5 g zal uji,
larulkan dalam 70 mL air, didihkan se lama 5 meni!. Dinginkan, tambahkan air
hingga 100 mL, aduk dan saring. Buang to mL fill rat pertama. Pipet 40 mL
fi ltrat berikutnya, uapkan sampai kerillg di atas langas air. Keringkan pada suhu
Amara 105 dan 110° selama 1 jam, limbang saksama.
INDEKS
KODl KS KOSMEl lKA INDONESIA

·439 ·

INOf.KS KKJ

Alat Ukur. Peralalan 4, 6, 275


Akn fl avin Hidrok lorida, 318
Alizarin Kompleksan, 245, 297, 310
Alizarin Komplekson LP, 245, 297, 310
Alizarin Kompleksan LP untuk Uji bャiエセ@ Fluor, 245
Alizarin S, 3nt( 311, 318, 423
Alizarin S LP, 308, JI1, 318, 423
2- Alkil- N· Karbosimetil-N- Hidroksiet il lrnida:t:O linium Betain, 15
Aluminium, 2, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 105,307,382
Aluminium dゥィ、イッォセ@ Alantoinat, 2. 18
Aluminium Hidroksiklorida, 20
Alum inium Silikat Alam l, 21
Aluminium Silikat Sintetis, 24
Alumunium Stearat, 25
(l- Ami1 Sinamat Aldehida. 27
Amina Aromalik, 308
4-Amino Antipirin, 318
2-Amino-2- \1etil- l. ) - Propandiol , 29
2- Arni no- 2- Metil- l - Propanol,28
Amonifl 10 % LP. amoniflk LP, 37. 102. 115, 319
Amon ium Asetat P, 319, 326, 332, 333
Amonium Ase tat LP, 31 6, 3i9
Amonium aセ・エ。@ J M LP, 319
Arnon;um Karbona! P, 3i 9
Amonium Karbona! LP, 3 12, 3i 3
Amoniun Klorida P, /9, 51, 307, 3/9, 331, 332, 357, 38 7
Amonium Klorida 2 M LP, 307, 319
Amonium Silmt P (A monium Silm! Oibasa), 254, J /9
Amonium Silm! LP. J19
KOOHS KO SM ETIKA INDONESIA

· 440·

Amonium Sitrat untuk Uji Batas Timbal LP, 255, 319


Amo nium Raksa(lI) Tiosianat LP, 319
Amonium Mol ibdal P, 319
Amonium Molibdat 10% LP, 102, 108, 171, 310, 319
Amonium Ni tTat P, 19, 319
Amonium Oksalat P, 19. 29, 64, 83, 85, 91, 107, 109,116.149, /73. 198, 319
Amonium Oksa lat 0,25 M LP, 42. 60, 81,102,104,168,312,319
Amonium Persulfat, 319, 369
Amonium Sul fam at P, 319
Amonium Sul famat LP, 308, 3i9
Amonium Su lfat P, 289,320
Amonium Sulfida LP (Larulan Amonium Sulfida, Tidak berwarna), 26, 320
Amonium Tiosianat P, 21, 319, 320, 399, 424
Amonium Tiosi anat I M LP, 254,320
Amonium Tiosianal-Kobalt N ittal LP, 55,171,212,215. 320
Amonium Va nadal, 320
Amonium Vanadal LP, 45, 85,158,182.320
Amil Alkohol (Isoamil Alkohol), 92. 215, 318
Ani lio P, 320
Antimon(l ll) KJorida P, 320
Anlimon{lII ) Klorida LP, 175, 176, 320, 435
Antron P, 320
Antron LP, 114,320
Air Raja LP, J 77,249, 3 18
Arang AktifP, 174, 320, 328
AIsenazo III P, 320
Arscnazo III LP, 297,32 1,400
Arsen(rH) oksida P, 225, 228, 229, 32 1, 387, 390
Arsen( lll) oksida LP, 321
Asam Lcrnak Kdapa Dielano iarnida, 34
Asam Sitrat Anhidru t, 36
セodes@ セosmetia@ INOONESIA

- 441 -

Asctaldchid, 314.326
Asam Aselat 6 M, 108, 321
Asam Asetat 5 M , 32l
Asam Asclal 0,2 M, 321
Asam Aselat Encer (l M), 321
Asam Asetat G lasial, 32 1
Asam Aselat G lasial untuk tゥエ イ。セゥ@ Behas Air P, 321
Asam Askorbal, 321, 346
Asam Behenat, 31
Asam BenzoalP, 321. 417
Asam Borat P, 223, 290. 321. 322. 332, 352
Asam Borat-Ka lium Klorida-Natrium Hidroksida pH 9,2 LP, 321
Asam Borat-Kal ium Klorida-Natri um Hidrok sida pH 9,6 LP , 322
Asam Borat-Kalium Klorida-Natrium Hidroksida pH 9,8 LP , 322
Asam Borat 0,2 Yi-Kal ium Klorida 0,2 M untuk Larulan Dapar LP, 322
Asam Kaproat \lnM Krornatografi Gas, 322
Asam Kaprilal untuk Kromatografi Gas, 21 4, 322
Asam Kromo lropat P, 323
Asa m Kromolropat LP, 323
Asam Laurat Dietanolamida, 32
Asam Lemak Kelapa Dietanolamida, 34
Asam Lemak Lanolin Isopropil Ester, 35
Asam Sitt'at P, 325, 366
Asam Stearat Dietanolamida. 38. 360
Aselal,308
Asetat Anhidrat P, 59, 288, 30/. 32/. 326, 335, 396, 41 J
Asetat Anhidrat-Piridin LP, 250, 326
Aselon P, 58.75,89,156.162. /74.200.245,286.326,327.328.335,344.361,
427.
Aseton untuk Titrasi Helms Air P, 327
Asetil Aselon LP, 326
KODEKS KOSMETIKA IN DONESIA

- 443 -

Bilangan Ester, 243


Bi langan Hidroksil, 250
Bilangan lodum, 253
Bila ngan Penyabunan, 378
Bim Bromofcnol P, 330
Bim Bfomfcnol P, 16, 296, 303, 343, 421
Bim Bromfcn ol LP, 16, 296, 303, 343, 42/
Bim Bromofenol-Natriuln Asctat-Asam Asetat LP, 330
Bim Bromfenol -Natrium Hidro ksida LP, 343
Bini Hromofenoi-Natrium Hidroksida LP, 330
Biru Bromotimoi, 330
Bini Bromotimol LP , 330
Bim Metilen Asam LP, 330
Bini Metilen LP, Asam, 330
Blsmut, 52,31/,312,331, J38,
Bismut OksikJorida. 52
Bismuth $ ubmtrai. 33/, 338
Biuret LP, 33 1
Sobot jenis. 380
Boral, 223, 290, 305, 306, .109, 321, 322, 332, 352, 361
Boron Trifl uorida-Mctano l LP, 31, 213, 214, 331
Brom LP, 331
Sromat, 118, 149,309,346,361,401, 406
Bro mida, 3 10
Bromin P, 33/
Bromin-Asam Klorida LP, 155, 331
Bromin-Kalium Bromida J ,P, 155, 331
N- B romosuksinimida, 331
n- Butanol P, 155, 331, 366
BUIi! Asetat P, 66, 73,331
4-lcl1- Bulil-4 '-meloksidibenzoi lmetan, 53, 54, 55
KOOEKS KO SMETI KA INDONESIA

·444 ·

Cairan p。、セュョ@ wltuk Warna, 273


Dapar Amollia-Amonium Klorida, 331
Dapar Amonia-Amonium Klorida pH 10,7,332
Dapar Amonia-Amoni um Klorida pH 8,0, 331
Dapar Amonia-A monium Klorida pH 10,0,332
Dapar Amonia-Amonium Klorida pH 11,0,332
Dapar Asam Asetal-Amonium Asetal pH 5,0 LP, 332
Dapar Asam Asetat-Amonium Ase lel pH 6,5 llntllk Penetapan Formaldehid, 332
Dapar Asetat-Aseton, 333
Dapar Asetat pH 4,3, 333
n apar Asam Asetat-Kalilim Asetat pH 4,3, 332
Dapar Asam Aseta t-Natrium Asetat pH 4,5, 332
Dapar Asam Asctat-Natrium Asetal pH 5,0, 332
Dapar Asam Aseral-Natrium Aselal pH 5,2, 332
Dapar Asam Aseral-Natrium Asetat pH 5,5, 332
Dapar Asam Asctat-KalTillm Asctat pH 5,6, 332
Dapar Asam Borat-Katrium Hidroksida pH 8.4, 332
Dekstrin P, 10, 108, 177. 333. 389
Dcriv8tisasi Malam Sarang Lebah dengan Polioksietilen Sorhitol, 55
Desil Oleal, 56
Diam inohenzidin HidrokJorida, 333, 334
Dihulil hid roksitoluen, 57, 334
Digliserin.59
Dihidrokolesterol,61
Diisopl'opil Adipat, 62
Dika lium Gl isiri 7inat, 63
Olmeti l Etcr, 65
Dinatrium Suksinat, 66
Dipropilen Glikol, 68
Elanol bebas Aldehid, 33 7, 339. 407, 408, 435
Etanol Dehidrat P, 324,339
KODHS MOSMETIKA INOO NESIA

- 44 5-

Elanoi Mlli iak, 69


Eter Dehldrat P, 339
Elil Guai7.ulen Sulfonat, 70
Etilenglikol Mono Stearat, 7/
Etilengli kol Monobutileter, 72
j3-Fenil Etil Asetat, 73
Fitosterol, 74
Fluorida, 245. 3/0. 322
Fosfat (Ortofosfat), 3/U
Gas yang dicairkan, 264. 265
G liseril Gliserhelinal, 76
G liseri l M ono O lea! Lipofi lik, 78
Gliserin Pekat, 80
Gliseril TrimiristlJI, 79
Ghsire ti nil Slearat, 8/
Gom Ester, 84
2- Heksi ldekanol,85
Heksildesil Dimetiloktanoat, 86
Hekstl Laurat, 87
Heksilen Glikol Oleksilen Glikol), /27
2-{2-Hidroksi-5- Metil Fenil) Benzotriazol, 88
Hidroksis itronelaJ,89
Hijau Bromokresol P, 343
Hijau Bromokresol LP, 343
I lij au Bromkreso l-Merah Metit LP, 344
Hijllu Bromkresol-Metilrosanilin Klorida LP , 344
Hinokiliol, 90
Indcks Refraksi, Indcks B ias, 376
]SOllmil Asetat, 92
lsobutil Parahidroksibenzoat, 93
Iso Parafin Cai r, 95
KODE KS KOSMET IKA INOONESIA

· 4 46 ·

rso Parafi n Cair Encer, 96


lsopropil Parahidroksibenzoat, 98
Isopropil metil fenol,1 00
Kafein Unfl.lk Peneta pan Kadar P, J46
Kali um,J I1
Kalium Karbonat Anhidrat P, 34 7
Kalsium, 3 12
Kalsium Fosfa t Dibasa Kualitas Dental, 101
Kalsium Karbonat P, 350
Kalsium Karbonat Bera!, 103
Kals ium Klorida P, 350
Ka lsium Klorida O,S M LP , 350
Kalsium Klorida Anhidrat P, 350
Kalsi um Hidroksida P, 350
Ka lsi um Hid roksida unnlk Penetapan pH, 350
Kalsium Hidroksida 0.02 M LP, 350
Ka lsium Oksida P, 350
Kaolin. 105
Kamfer P, 350
Ka rboks ivinilpoli mer, 106
Karbo nal, J/3
Ka rbon Dioksida P, 350
Karbon Disu lfi da P, 350
Ka rbo n Tetraklorida P, 350
Kasein, 108, 35 1
Kasein, Susu P, 351
Katekol P, 35 1
Kapas penjerap, 350
Kertas Kurkuma P, 351
Kcrtas Lakmus Biru P, 351
Kertas Tembaga Benzidin P, 351
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

• -4-47 ·

Kloral Hidrat P, 353


Kloramin P (Kloramin T), 353
Kloram!n lP, 353
Klor, Klorida, Klorin, 314, 353
Klor LP, Klorin l P, 353
Klorfenesin, 110
Klorida, 314
p . Kloroanilin,353
Klorofonn P, 354
K loroform ulltuk Titrasi Bebas Air, 354
Kloroform bebas Etanol, 354
p - Klorofeno l, II(), J I J, 354
Klorofosfonazo III P, 355
Klorofosfonazo 111 LP, 355
Koba l\(ll ) K londa P, 16, 30, 1,47, 355
Kohalt(lI) Klorida 0,08 M LP, 355
Kobah(lI) Nitrot P. 320. 355, 423
Kobah Oleat LP. 355
Kolcsterol.75, 1l2. 355
Ko k"Sleril Stear:n , III
Kolin K loricia 1'. 3.55
Kopolimer Hidroksi Eli! Se!ulosa Dimetil Dialil Amonium Klonda. 113
Kopolimer Metoksi Etilen Maleal Anhidrat, 115
Konison Asetat, baku pembanding, 356
Krista! Violet P lihat Metilrosanilin Klorida, 356
Krista l Violet-ASluTI Asetllt Glas ial LP , 356
KJomatografi Cair, 266
Kromatografi Gas, 246
Kromatografi Lapis T ipis, 426
Kromium Oksida Hidrat, 117
Kromium Trioksida P, 311, 356
KODEKS KOSMETIKA IN DONESjA

·448·

Ktomium Trioksida LP, 356


Ktcsol, /16
Kumarin, 119
Lakta t,314
Larutan Alkilisolruinolin Bromida, 16
Larutan Benzalkonium Klorida, 46, 47
Larulan Benzetonium Klorida, 47, 48, 400
Larutan Pentanatrium I)ietilentriamina Pentaasetar, 168
Larulan Seti ltrimelilamonium Bromida, 184-186
Larutan Seti ltrimetilamonium Sakarinat, 187
Laruta n Natrium Laurdmcti] Taurat , 141
Larulan Natrium Laufi! Dialllinoeti!glisinat, 137
Larutan Baku, 386
Larutan Volumetrik, 392
Laurilrrimelilamonium K1orida, 121-123
Linalil Aselal, 124-125
Lisozim, baku pembanding, 357
Magnesium. 104, 3/3, 359, 369
Magnesium Sulfa! Kua lilas Denia l LP, 103, 356
Malam SaTang Lebah, 55, 125
Malam Sarang Lebah yang dipulihkan, 126
Merah Kongo P, 172. 358
MCfah Kongo LP, 358
Merah Kresol P, 358
Merah KIesol LP, 358
Mcrah Kreso l-Biru Timol LP , 358
Metannl Anhidrat P, 358
Melilfenil Pol isiloksan, 128
2- Metil- 2-4- Pentandiol, 127
Metil Polisiloksan , 129
Metode Pembakaran Labu Oksigen, 294, 297, 388, 390
KODEKS KOSMETIKA INDONESIA

- 449-

Metode Perbandingan Serapan, 218


Minyak Kastorl Jarak, 156, 360
Minyak Safflower, 130
Miristil Dimetil Benzil Amonium Klorida, 131-132
Miristil Miristat, 133
Natrium, 43,67, 73,13 4, 136,138, 141, 143, 144, 146,14 7, 151,153, 168
Natrium Asetat Anhidrat P, 301,326,361,411
Natrium Asetat-Aseton LP, 333, 361
Natrium L-Aspartat, 134
Natrium Fosfat Dibasa Anhidrat, 333, 362
Natrium Fosfat Dibasa Anhidrat untuk Penetapan pH, 305, 362
Natrium Hidroksimetoksibenzofenon Sulfonat, 135, 136
Natrium Karbonat Anhidrat, 32, III, 117, 155, 170, 346, 363-365, 419
Natrium (3-Laurilaminopropionat, 140
Natrium N-Lauril- L- Glutamat, 138
Natrium N-Miristil-L-Glutamat, 144
Natrium LaUlilmetil Taurat, 142
Natrium Pirosulfit, 146
Natrium Poliakrilat, 147
Natrium Polioksietilen Alkilfenileter Fosfat, 150
Natrium N-Stearoil-L-Glutamat, 151
Natrium Sulfat Anhidrat P, 364
Natrium Sulfit Anhidrat, 152
Natrium Sulfit Anhidrat P, 341,365
Natrium Tembaga K1orofilin, 154
Nitrat, 52, 314
Nitroselulose,156
y- Nonalakton, 15 7
Oksalat, 37,304,306,315
2-0ktildodekanol, 158-160
2-0ktildodesil Miristat, 159
KODEKS KOSMETIKA I,"OO,"ESIA

· 450·

2-0ktildodesi l Oleat, 160


'Y - Orisanol, /6/
Onofenilfenol, 163, 164
Onofosfat (fo sfat). 3/0
D-Pamenol,l64
Para fi n, 166, 252, 283, 367
Pali Beras, 167
Pati Kentang, 167
Penetapan Kadar Air (Metode Karl Fisher), 43 7
Penetapan Kadar Vitamin A, /75, /76, 340, 345, 434, 436
Penetapan Metoksil, 286
Penetapan Nitrogen, 19, 109, 114, /39, /45, J52. 173. 198,289,334,374
Penetapan pH. 240, 304
Penta natrium Dietilentriamina, 168, 169
Pepsin Bersakarosa, 16" , 170
Pereaksi, Lamlan Pereaksi, 318
Peroksidll, j 15
Pir idin Dehidrat P. 214. 367
PolioksieliJen ALk il fenile ler Fosfat, 170
Pol ivinil Pirolidon, 172
Propilen G1ikoL 173
Resid u Tldak Menguap, 70, 260, 292
Retinol Asetat, /75, 369, 434, 435
Retinol Pal mitat, 176, 369, 434, 435
Rotasi Optik, 134. 165. 180. 195, 197, 293,335
Salisilat, 315
Senyawa Lanlt Air, 5l, 156
Senyawa Larul Asam, 220
Senyawa Tidak Lam! Asam, 102, 104,220
Serbuk Pemulih, 369
Serbuk Susu Sk im, J 77
1(00U5 KOSM£TIKIl. INOONESIIl

- 451·

Serium Amonium Su lfa!, 421, 421


DL- Serin, 178
L Serin, 180
Serium (III) I\'ilra! P, 369
$ermm ( 111) NilnH LP, 370
Selanol , 181
Selilplrldmium Bromida, 370, 421
Seliltrirneti lamonium Klorida, 188-190
Setrimid,370
Sianogen Bromida P, 370
Sianogen Bromida LP, 370
Sikloheksan, /91
Sikloheksan P, 171, 253, 370
Sinamil Al kohol, 192
Sinoksal, 193. /94
Sisa Pemijaran, 377
L- Sis tin, 196
L- Sistein, 194
$ itrat, 37,315,316
Sitronelal , 198
Sltronelol, 199
Skualen, 200
Sorbitan Monoisostearat, 200
Sorbi tan Sesku istearat, 201
Sorbitan Tristearat, 203
SpeklTofolometri, 218, 384
Spelctrofolometri Inframerah, 95. 96. /38,141. 143, 144.251.251.346
Stearihnmet ilamonium Klo rida, 122. 123, 204-206
Sui fa t, 60.3 /6
Sulfit dan Bisul fit , 316
Surfaktan Ani onik , 142, 144, 213, 223-225, 400. 423
1(00EI(5 KOSMETII(A INDONESIA

·452·

Susut Pemijaran, 272, 357


Susut Pcngeringan, 103, 167, llf, 282. 294
T artral, 316. 31 7
Tembaga p. 2 75, 299, 300.371
Tembaga( lI) Asetat P, 352, 371
Tembaga( lI) Aselat L P, 371
Tembaga SuI fat P, 274. 331
Tembaga( ll) Su lfat Anhidrat P, 372
Tembaga(U) Su Ifat 0,5 M LP, 372
Temoaga(II) Sulfal-Piridin LP, 372
Tetrazolium Biru P, 372
Tctrazolium Biru Basa LP, 372
Timah(lI) Klorida Asam LP, 228,229,372
TinglUr Jahe, 206
Tiosulfat , 146
T iti k Beku, 237-239
T itik Didih dan Jarak Deslilasi, 231, 278
Tilik Lebur, 282
Tilik Lunak , 84, 379, 3/W
Tilik Pengkabulan, 86, 88, 158, J59, /61,235,237
T itrasi E lckiromctri, 239
d,I-a- Tokoferil Nikolinat (Vitamin E Nikotinat), 207, 210
Trietanolamina Polioksieti len Alkilfenilcter Fosfat, 2JO
Trictanolamina Poliok sietilen Lauriletcr Sulfat, 21/, 2 J2
Trigliserida Asam Kaprilat / Asam Kapral, 2 J3
Tri isopropanolamina , 2J5
Ungu Bromokrcso l P, 374, 3 75
Ungu Bromokresol LP, 375
m-Ungu Kresol P, 3 75
m-Ungu !<Jesol LP,375
Uji Balas AmoniuDl, 222. 3J8, 363
lCOO£l(5 KOSMHIKA INDONESIA

. 4S3·

Uji Balas Arsen, 225, 352, 372


Uj i Balas Besi, 254
Uj i Balas Fluor, 244, 245. 356
Uj i Batas Klorida, 235
Vji Balas Logam Beral, 248
Vji Batas SuIfat, 425
Vji Batas Timbal, 254,255
Vji Kualitatif, 3U7
Vji Metanol dan Aseton, 285. 339
Uji Parfum, 28.74, 90.93.11 9,125.157.1.92.199.299
Visko sitas, 428 -433
Vitamin E Nikotinat (d,l--a- Tokoleril Nikotinat), 2U7. 210
Volume Spesifik, 383, 384
XiJitol,216
Zal Mudah Terarangkan, 81, 94, 99, 1/9, 166. 191, 317
Zal Tidak Tersabunkan, 130, 427
Zink, 46. 48. 169. 196, 3/3. 318, 325.375, 376,402,403,424
Zink Amalgam, Cai rnn, 375
Zink bebas Arsen P, 228. 230, 375

Anda mungkin juga menyukai