Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN ANTARA

BAB I
1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pelaksanaan Survei PSETK

Pengembangan sistem irigasi, baik merupakan peningkatan dari sistem yang ada
maupun pembangunan sistem baru menyangkut keseluruhan unsur yang juga
dikenal sebagai pilar-pilar sistem irigasi, yakni ketersedian air, infrastruktur,
manajemen air, kelembagaan dan sumber daya manusia. Pandangan sistem irigasi
secara utuh semacam itu sejalan dengan cara pandang yang melihat sistem irigasi
sebagai suatu sistem sosio teknik, yang memperbaiki cara pandang sebelumnya.
Pengembangan sistem irigasi Pelosika dan sistem irigasi Rongkong sudah
seharusnya menerapkan pandangan tersebut.

Sejalan dengan pemikiran tersebut, untuk merencanakan pengembangan sistem


irigasi Pelosika dan sistem irigasi Rongkong, diperlukan data dan informasi yang
mencerminkan gambaran sosio teknis dari sistem irigasi yang akan dikembangkan.
Berdasar pengalaman sebelumnya, data dan informasi semacam itu dapat
diperoleh dari pelaksanaan pembuatan Profil Sosio Ekonomi Teknis dan
Kelembagaan (PSETK). PSETK merupakan suatu metode pengumpulan data dan
informasi yang banyak diterapkan dalam proyek-proyek
pembangunan/rehabilitasi jaringan irigasi, khususnya yang menerapkan
pendekatan partisipatif. Dengan demikian, PSETK bukan sekedar cara memperoleh
data dan informasi yang mencerminkan profil sosio teknik dari suatu sistem
irigasi, tetapi juga merupakan strategi dan metode untuk menumbuhkan
partisipasi para pelaku irigasi, khususnya para petani pemakai air.

Pendekatan partisipatif dalam pembangunan irigasi merupakan amanat yang


harus dilaksanakan meskipun dasar hukumnya telah mengalami perubahan.
Meskipun dalam UU No 17 tahun 2019 tentang Sumber Daya Air tidak secara
khusus dan eksplisit disebutkan, namun prinsip-prinsip partisipasi dalam undang-
undang tersebut masih diberlakukan. Dengan demikian Permen PUPR No 30

1
LAPORAN ANTARA

Tahun 2015 tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi yang di


dalamnya diuraikan penerapan partisipasi dalam pengembangan dan pengelolaan
sistem irigasi merupakan dasar hukum yang masih dapat digunakan sampai ada
peraturan penggantinya.

Mengingat kondisi dan kebutuhan untuk pembangunan sistem irigasi Pelosika dan
sistem irigasi Rongkong yang keduanya merupakan sistem irigasi baru,
penggunaan PSETK memerlukan modifikasi, khsususnya dalam ruang lingkup data
dan informasi yang dikumpulkan. Selain itu adanya perbedaan kondisi lokasi
antara dua sistem irigasi tersebut, penggunaan PSETK juga akan memerlukan
penyesuaian sesuai kondisi dan sistuasi masing-masing lokasi.

1.2. Maksud dan Tujuan

PSETK dimaksudkan untuk menggali dan menyediakan data atau informasi yang
rinci mengenai kondisi sosial, ekonomi, teknis, dan kelembagaan DI Pelosika Kab
Konawe Prov Sulawesi Tenggara dan DI Pengembangan Rongkong, Kabupaten
Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan

PSETK bertujuan untuk mendapat data yang aktual Daerah Irigasi yang meliputi
aspek Sosial, Ekonomi, Teknis dan kelembagaan yang dapat digunakan sebagai
masukan dan rekomendasi bagi Konsultan Perencanaan Modernisasi Sistem
Irigasi Kompleks Pelosika dan Pengembangan Sistem Irigasi Rongkong (PPC
Pelosika dan Rongkong), melalui kegiatan sebagai berikut;

Penyusunan aspek Sosial, Ekonomi, yang tergambarkan potensi kearifan lokal


yang ada pada masyarakat, pola tanam, komoditas usahatani dan pemasaran serta
sumber pembiayaan

Penyusunan Aspek Teknik, menggambarkan pemanfaatan sumber air yang


tersedia untuk kebutuhan usahatani pada daerah irigasi yang sudah terbangun dan
atau akan dibangun/dikembangkan

Penyusunan Aspek Kelembagaan, menggambarkan struktur organisasi


pengelolaan irigasi yang dikelolaan oleh P3A/GP3A dan operasional pemeliharaan
jaringan irigasi yang ada

2
LAPORAN ANTARA

1.3. Lingkup Kegiatan

Ruang Lingkup Penyusunan Profil Sosial Ekonomi Teknik dan Kelembagaan


(PSETK) ini meliputi;

 Aspek sosial, ekonomi, identifikasi mata pencaharian, status petani, luas


lahan garapan, kegiatan usaha tani, pengalaman usahatani, jenis komoditas
potensial yang dapat dikembangkan serta sumber pembiayaan

 Aspek Teknis irigasi, identifikasi Penggunaan sumber air, ketersediaan dan


kualitas air, potensi lahan, pengelolaan jaringan, sistem alokasi air, kondisi
fisik dan tingkat keberfungsian jaringan irigasi, pola tanam dan produksi
hasil usahatani, kebutuhan operasional, perbaikan dan pemeliharaan

 Aspek Kelembagaan, indentifikasi kondisi kelembagaan tradisional yang


ada, cara pengelolaan irigasi, Operasi pemeliharaan irigasi, potensi sumber
daya lokal, jenis pelatihan dan pendampingan yang ada.

1.4. Waktu

Durasi Waktu yang diberikan dalam kegiatan penyusunan PSETK ini adalah 2
bulan

1.5. Lokasi Kegiatan

Lokasi Survei PSETK Sistem Irigasi Pelosika dilaksanakan di Konawe, dengan luas
area + 20.040 Ha, Provinsi Sulawesi Tenggara yang terdiri dari ;

 Daerah Irigasi Wawatobi dengan luas areal 16.724 hektar di Kabupaten


Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara;
 Daerah Irigasi Walay dengan luas areal 3.065 hektar di Kabupaten Konawe,
Provinsi Sulawesi Tenggara;
 Daerah Irigasi Alowu dengan luas areal 1.000 hektar di Kabupaten Konawe,
 Provinsi Sulawesi Tenggara, dan

Daerah Irigasi Pengembangan Rongkong di kabupaten Luwu Utara, Provinsi


Sulawesi Selatan dengan luas area + 28.000 Ha.

3
LAPORAN ANTARA

(Keterangan : DI Rongkong merupakan DI Pengembangan baru, dimana belum


terdapat jaringan Irigasi eksisting kewenangan pusat. Daerah Irigasi yang ada
hanya DI Kabupaten dan DI Desa).

Anda mungkin juga menyukai