Anda di halaman 1dari 2

Perekonomian Indonesia

Nama : Nur afna


NPM : 190910228

Carilah 3 BUMN dan sertakan masalah yang terjadi dalam BUMN tersebut.
1. Garuda Indonesia: Laporan Keuangan Untung jadi Rugi
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sempat menjadi sorotan publik karena pada
April lalu dua komisaris, Chairal Tanjung dan Dony Oskaria, menolak laporan keuangan
maskapai dengan alasan ada unsur menyesatkan (misleading). Penolakan terjadi meski
Garuda melaporkan laba bersih, padahal perseroan rugi pada 2017.
Pemeriksaaan pun dilaksanakan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Keputusannya adalah Garuda bersalah
dan harus memperbaiki laporan keuangannya yang terkuak rugi Rp 2,4 triliun sepanjang
2018.
Sepanjang isu ini, Menteri Rini cenderung membela Garuda dan menilai Garuda
sudah memakai jasa akuntan publik yang independen. Akuntan yang dimaksud, Akuntan
Publik (AP) Kasner Sirumapea dan Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata, Sutanto,
Fahmi, Bambang & Rekan, akhirnya turut disanksi oleh Kementerian Keuangan.

2. Bank Mandiri: Sistem Error, Saldo Nasabah Berubah


Pada Sabtu, 20 Juli 2019, pria bernama Andik kaget karena saldo tabungannya
berubah dari Rp 15 juta menjadi nol. Bersama sang istri, Ia pun datang ke kantor cabang
Bank Mandiri di Pekanbaru demi meminta kejelasan. Kejadian itu hanyalah satu dari
sekian banyak nasabah yang mendatangi kantor cabang Bank Mandiri karena kehilangan
saldo akibat sistem error.
Bank Mandiri menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang
dialami nasabah terkait dengan perubahan saldo rekening. Hal ini berkaitan dengan
kejadian gangguan sistem Bank Mandiri.
"Saat ini kami informasikan dan tegaskan bahwa perubahan tersebut terjadi pada
saat perpindahan proses dari core system ke back up system yang rutin dilaksanakan di
akhir hari. Namun pada kali ini, terjadi error pada data saldo 10 persen nasabah Bank
Mandiri," kata Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Nafas. Masalah ini akhirnya
terkendali usai beberapa jam.
3. Pertamina: Minyak Tumpah di Perairan Karawang
Tiga hari usai kasus Mandiri, Pertamina merayakan kehadiran mereka di daftar
bergengsi Fortune Global 500 dan menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia di daftar
itu. Delapan hari sebelum kasus Mandiri, terjadi tumpahan minyak dari sumur Pertamina
di laut pantai utara Karawang.
Rangkaian peristiwa tersebut bermula pada 12 Juli 2019. Pada pukul 01.30 WIB
muncul gelembung gas ketika melakukan pengeboran sumur di anjungan YYA-1 yang
terletak di wilayah operasi Offshore North West Jawa (ONWJ), sekitar tujuh mil dari
bibir pantai Cilamaya, pesisir utara kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Pada 14 Juli sekitar pukul 22.40 WIB seluruh pekerja yang di seluruh anjungan
dari sekitar area tersebut dievakuasi ke tempat yang aman. Hari selanjutnya, Pertamina
Hulu Energi ONWJ menyatakan keadaan darurat dengan mengirim surat kepada SKK
Migas dan Kementerian ESDM.
Kasus ini merugikan para nelayan sekitar karena ikan terpaksa dipanen lebih awal
agar tidak mati akibat air laut yang tercemar Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan
sudah masuk ke area tambak yang tak jauh dari pesisir pantai. Menteri Kelautan dan
Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti pun sampai angkat bicara agar laut segera dibersihkan.
Pemerintah setempat akhirnya turut meminta adanya kompensansi. Pemerintah
Kabupaten Karawang menyebut Pertamina bertanggung jawab atas peristiwa ini, dan
pada 5 Agustus 2019, Pemkab dikabarkan membentuk tim khusus untuk mengurus ganti
rugi Pertamina.

Anda mungkin juga menyukai