Anda di halaman 1dari 4

Vania Febriani Irmapaja Leluni

142170047 / EA-A

Kasus SNP Finance, OJK Beri Sanksi Kantor Akuntan Publik

Penulis: Ihya Ulum Aldin Editor: Hari Widowati 1/10/2018, 20.20 WIB

Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Kasus SNP Finance, OJK Beri Sanksi
Kantor Akuntan Publik " , https://katadata.co.id/berita/2018/10/01/kasus-snp-finance-ojk-beri-
sanksi-kantor-akuntan-publik

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjatuhkan sanksi administratif berupa pembatalan pendaftaran
kepada Kantor Akuntan Publik (KAP) Satrio, Bing, Eny, dan Rekan yang menjadi auditor
laporan keuangan PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance). OJK juga mengenakan
sanksi kepada dua orang akuntan publik (AP) dari KAP tersebut, yakni Marlinna dan Merliyana
Syamsul. Keputusan tersebut muncul setelah kasus pembobolan kredit 14 bank yang dilakukan
SNP Finance dengan nilai kerugian Rp 14 triliun terkuak. Seperti diketahui, laporan keuangan
tahunan SNP Finance diaudit oleh kedua AP tersebut dan mendapatkan opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP). Namun berdasarkan hasil pemeriksaan OJK, ternyata SNP Finance
terindikasi menyajikan laporan keuangan yang tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang
sebenarnya.

Keputusan tersebut muncul setelah kasus pembobolan kredit 14 bank yang dilakukan
SNP Finance dengan nilai kerugian Rp 14 triliun terkuak. Seperti diketahui, laporan keuangan
tahunan SNP Finance diaudit oleh kedua AP tersebut dan mendapatkan opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP). Namun berdasarkan hasil pemeriksaan OJK, ternyata SNP Finance
terindikasi menyajikan laporan keuangan yang tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang
sebenarnya.
Laporan keuangan yang telah diaudit tersebut, digunakan SNP Finance untuk
mendapatkan kredit dari perbankan dan menerbitkan surat utang jangka menegah atau Medium
Term Note (MTN). Penerbitan MTN ini berpotensi mengalami gagal bayar dan menjadi kredit
bermasalah. "Hal ini menyebabkan kerugian banyak pihak," kata Deputi Komisioner Manajemen
Strategis dan Logistik OJK Anto Prabowo, dalam keterangan resminya pada Senin (1/10).

OJK menjatuhkan sanksi administratif berupa pembatalan pendaftaran untuk KAP Satrio,
Bing, Eny, dan Rekan serta kedua akuntan publiknya. Pembatalan pendaftaran ini baru berlaku
efektif setelah mereka menyelesaikan audit Laporan Keuangan Tahunan Audit (LKTA) 2018
atas klien yang masih memiliki kontrak. Namun, mereka dilarang untuk menambah klien baru.

Sementara itu, untuk AP Marlinna dan AP Merliyana Syamsul pembatalan pendaftaran


langsung berlaku efektif sejak hari ini, Senin (1/10). Pengenaan sanksi terhadap AP dan KAP
tersebut hanya berlaku di sektor Perbankan, Pasar Modal, dan Industri Keuangan Non-Bank
(IKNB) saja.

Berdasarkan koordinasi OJK dengan Kementerian Keuangan melalui Pusat Pembinaan


Profesi Keuangan (P2PK), kedua AP tersebut dinilai telah melakukan pelanggaran berat dan
telah dikenakan sanksi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

OJK menilai, AP Marlinna dan AP Merliyana Syamsul telah melakukan pelanggaran


berat sehingga melanggar Peraturan OJK (POJK) Nomor 13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan
Jasa Akuntan Publik Dan Kantor Akuntan Publik. Ada tiga hal yang menjadi dasar pertimbangan
OJK ketika mengenakan sanksi tersebut.

Pertama, mereka dianggap telah memberikan opini yang tidak mencerminkan kondisi
perusahaan yang sebenarnya. Kedua, besarnya kerugian industri jasa keuangan dan masyarakat
yang ditimbulkan atas opini AP terhadap Laporan Keuangan SNP Finance. Ketiga, OJK khawatir
kepercayaan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan menurun akibat dari kualitas penyajian
laporan keuangan tahunan oleh akuntan publik. "Langkah tegas OJK ini merupakan upaya
menjaga kepercayaan masyarakat terhadap industri jasa keuangan," kata Anto.

Analisis:

Dari hasil pemeriksaan ulang oleh pihak OJK terdapat bukti yang di temukan yaitu:

 SNP Finance terindikasi menyajikan laporan keuangan yang tidak sesuai dengan kondisi
keuangan yang sebenarnya.
Laporan keuangan yang telah diaudit tersebut, digunakan SNP Finance untuk
mendapatkan kredit dari perbankan dan menerbitkan surat utang jangka menegah atau
Medium Term Note (MTN). Penerbitan MTN ini berpotensi mengalami gagal bayar dan
menjadi kredit bermasalah.

Akibatnya terjadi kerugian industri jasa keuangan dan masyarakat yang ditimbulkan atas
opini AP terhadap Laporan Keuangan SNP Finance dan OJK khawatir kepercayaan masyarakat
terhadap sektor jasa keuangan menurun akibat dari kualitas penyajian laporan keuangan tahunan
oleh akuntan publik.

Bukti tambahan yang di temukan setelah pemeriksaan ulang oleh OJK yang sebelumnya
laporan keuangan tahunan SNP Finance yang mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
menjadi harus di periksa ulang. Di karenakan terdapat bukti yang tidak sesuai dengan yang di
laporkan oleh perusahaan tersebut.

Perusahaan tersebut harus di audit ulang oleh akuntan publik yang lain agar tidak terjadi
lagi penyelewengan hasil laporan keuangan tahunan yang berdampak pada opini auditor untuk
perusahaan tersebut. Di karenakan opini auditor sangat berdampak pada kredibilitas perusahaan
tersebut, maka banyak perusahaan yang memanipulasi bukti audit demi mendapat hasil opini
yang baik bagi perusahaan tersebut. Dan OJK sebagai pihak yang mengawasi akuntan publik
harus lebih waspada dengan KAP yang menyelewengkan hasil laporan keuangan tahunan
perusahaan yang di audit.

Anda mungkin juga menyukai