Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KELOMPOK 6

ANALISIS KASUS

NAMA – NAMA KELOMPOK


1.ANTONETA BEREPALAY / 2023755830
2.DEVITA BOLINGDJAHI / 2023755837
3.JECKLIN DENISSA NDOLOE / 2023755847
4.ROUDY YOKHEBET FINA / 2023755864
5. VANESSA ELUAMA / 2023755869
6.YUNITA MANNO / 2023755871
SNP FINANCE ANALISIS ;
PT Suprima Nusantara pembiayaan adalah perusahaan pembiayaan yang berdiri
sejak tahun 2000,PT SNP baru beroperasi secara penuh pada tahun perusahaan ini
sempat vakum selama 2 tahun dan kemudian columbiagroup mengambil alih
kepemilikannya pada tahun 2002. SNP Finance merupakan bagian dari
Columbia,toko yang menyediakan pembelian barangscara kredit,yang mengaudir
SNP ini sendiri adalah kantor Akuntan public / KAP Deloitte.
Namun ada kesalahan yang dibuat oleh 2 akuntan publik yaitu Marlina dan
Merliyana Syamsul,yang mengakibatkan mereka dan juga pihak deloitte yang
mengaudit dikenakan sanksi oleh OJK atas kecurangan terkait dengan akurasi
jurnal piutang pembiayaan, kecurangan yang dilakukan oleh PT Sunprima
Nusantara Pembiayaan adalah sebagai berikut; mereka belum sepenuhnya
menerapkan pengendalian sistem informasi terkait data nasabah dan akurasi jurnal
piutang pembiayaan.
PPPK juga mengatakan sistem pengendalian mutu mereka mengandung kelemahan
pasalnya, sistem belum mencegah ancaman kedekatan antara personel senior
/manajer tim audit ,dalam perikatan audit pada klien yang sama untuk suatu
periode yang cukup lama
Akuntan publik tersebut belum menerapkan pemerolehan bukti audit yang cukup
dan tepat atas aku piutang pembiayaan konsumen dan melaksanakan prosedur yang
memadai terkait proses deteksi risiko kecurangan serta respons atas risiko
kecurangan.
Besarnya kerugian terhadap industri jasa keuangan dan mesyarakat yang
dirimbulkan atas kedua AP tersebut atas laporan keuangan Tahunan Audit /
LKTA ,SNP Finanace.
PERMASALAHANNYA YAITU ;
Dua Akuntan Publik yang bekerja kurang baik dan profesional
ANALISA : Berdasarkan kasus dan permasalahan yang telah kami temukan diatas
dapat disimpulkan bahwa kedua akuntan tersebut kurang profesional dalam
melakukan pengauditan. Hal ini dapat berdampak menurunnya skeptitisme
profesional akuntan, oleh karena itu mereka dijatuhkan sanksi administratif berupa
pembatasan pemberian jasa audit oleh kementrian keuangan. Kementrian keuangan
juga menghukum Deloitte Indonesia, sanksi tersebut diberikan agar mereka dapat
memperbaiki kebijakan, prosedur dan sistem pengendalian mutu akuntan yang
lebih baik. Kementrian keuangan perlu mengadakan pemeriksaan terhadap kedua
akuntan tersebut agar benar-benar melakukan tugas dan tanggungjawab sebagai
seorang akuntan yang profesional agar tidak ada kecurangan atau pelanggaran yang
dilakukan saat pengauditan.

Anda mungkin juga menyukai