KELOMPOK 10
Disusun oleh :
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
Sejarah dan Satra
Sastra telah menyadarkan para intelektual bangsa sebagai bangsa yang harus bebas
dari penjajahan. Saat kesadaran kemerdekaan ini muncul, para intelektual pribumi ini
butuh wadah untuk mengatur agenda politik sehingga terbentuklah indische partij.
Menulis sendiri ialah hal yang dekat dengan kaum intelektual. Menulis merupakan
mencipta, dan mencipta selalu mensyaratkan membaca. Semakin banyak mencipta,
semakin banyak membaca; semakin kaya bacaan, semakin kaya hasil penciptaan (Latif,
2009:13).
Roman sendiri memiliki banyak jenis. Salah satunya adalah roman sejarah yang
merupakan karya yang sastra yang berhubungan dengan sejarah. Menurut Sembodo
(2010), roman sejarah merupakan salah satu dari jenis-jenis roman yang ceritanya
diambil berdasarkan fakta sejarah. Meskipun karya roman sejarah mengambil langsung
peristiwa dan tokoh dalam sejarah, tetap saja kebenaran di dalamnya tidak dapat
dibuktikan. Untuk menulis karya sastra roman sejarah penulis biasanya melakukan riset
sejarah terlebih dahulu sebelum menulis romannya. Namun hal tersebut bersifat subjektif
dan dialog yang ada dalam karya sastra roman sejarah sebagian besar adalah fiktif.
Roman sejarah merupakan salah satu sarana yang baik dalam mempelajari suatu
sejarah meskipun kebenaran faktualnya harus dibuktikan lebih lanjut. Beberapa penulis
roman sejarah yang karyanya terkenal di Indonesia adalah Pramudya Ananta Toer
dengan tetralogi Bumi Manusia, Y.B. Mangunwijaya dengan trilogi Roro Mendut, Remi
Sylado dengan karyanya yaitu Paris van Java, Nur Sutan Iskandar dengan Hulubalang
Raja, dan Marius Ramis Dayoh dengan Pahlawan Minahasa.
Berikut merupakan salaha satu contoh dari roman sejarah yakni novel Hulubalang
Raja karya Nur Sutan Iskandar. Novel tersebut pertama kali diterbitkan oleh Balai
Pustaka pada tahun 1934. Hulubalang Raja merupakan roman sejarah yang terjadi di
pesisie Minangkabau sekitar tahun 1662-1668. Fakta sejarah yang terjadi pada saat itu
adalah adanya konflik antara Minangkabau dengan Aceh yang melibatkan para kompeni
Belanda. Konflik tersebutlah yang menjadi latar cerita dalam novel ini.
1. Teori wacana, yaitu teori yang menganalisis tekstual yang berkaitan dengan konteks
dan relasi-relasi kekuasaan.
2. Teori sosiologi sastra, yaitu suatu cara menjelaskan relasi karya sastra dengan realitas
sosial, dalam hal ini teori negara dan perubahan sosial mampu menjelaskan relasi negara
dan perubahan sosial.
3. Teori semiotik, teks, dan resepsi merupakan teori yang digunakan untuk menjelaskan
teks (novel) sebagai satu sistem penandaan, substansi keberadaan teks, dan teori yang
mampu menjelaskan hubungan teks dan penafsir (peneliti).
Dalam beberapa karya sastra terdapat bagian yang secara tegas mempersoalkan
perubahan sosial dalam karya sastra (prosa) Indonesia. Dari pendapat tersebut dapat
diambil pengertian bahwa novel walaupun dalam temanya tidak mempermasalahkan
perubahan sosial, namun masalah psikologis dari tokok-tokoh yang berada dalam cerita
mampu merefleksikan perubahan sosial. Suatu prosa mampu menampilkan bagaimana
terjadinya perubahan sosial, hal ini menjadikan bagaimana masalah perubahan sosial
ditempatkan dan dilihat.
Dari pandangan tersebut dapat dimaknai bahwa sastra mampu menghasilkan karya,
karya tersebut tidak dapat dihindari dari fenomena atau kejadian sosial budaya yang
lainnya. Lahirnya karya sastra sangat kuat keterikatan dengan keberlangsungan
kehidupan masyarakat, berarti bahwa karya sastra akan terus mengalami perubahan dan
berkembang sebagaimana perubahan dan perkembangan yang senantiasa mengiringi
dinamika kehidupan masyarakat.
Erowati, Rosida dan Ahmad Bahtiar. 2011. Sejarah Sastra Indonesia. Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah
Heraty, Toeti. 1994. Aku Dalam Budaya. Pustaka Jaya: Jakarta.
Iskandar, Nur Sutan. 1934. Hulubalang Raja. Jakarta: Balai Pustaka.
Khakim, Moch. Nurfahrul Lukmanul. 2016. Telaah Penulisan Karya Sastra Sejarah
Sebagai Refleksi Sumber Pembelajaran Sejarah. Malang : SMK An-Nur Bululawang
Malang.
Kurniawan, Ramilury. 2017. Antara Sejarah dan Sastra: Novel Sejarah Sebagai
Bahan Ajar Pembelajaran Sejarah. Malang: Universitas Negeri Malang.
Noor, Redyanto. 2019. Pengantar Pengkajian Sastra. Semarang: FASindo.
Pak Dosen. Roman. https://pakdosen.co.id/roman-adalah/ (diakses pada 3 Maret
2021).
Ramadhanti, Dina. 2018. Buku Ajar Apresiasi Prosa Indonesia. Yogyakarta:
Deepublish. hlm. 10
Salam, Aprinus. 2015. Sastra Negara dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: Pusat
Studi Kebudayaan UGM.
Sumarjo, Yakob. 2002. Masyarakat dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: Nur Cahaya.
Susanto, Dwi. 2014. Pengantar Ilmu Sejarah. Surabaya : UIN Sunan Ampel
Surabaya.
Zenius. Prolog Materi – Roman. https://www.zenius.net/prologmateri/bahasa-
indonesia/a/566/Roman (diakses pada 3 Maret 2021).