SKRIPSI
OLEH:
UMI MAISAROH
NIM. 211116009
2020
FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN MENONTON TELEVISI
TERHADAP AKHLAK ANAK USIA DINI DI
TK PKK KREBET DESA SIDOHARJO JAMBON PONOROGO
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Institut Agama Islam Negeri Ponorogo
Untuk Memenuhi Salah Satu Persaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Pendidikan Agama Islam
OLEH
UMI MAISAROH
NIM. 211116009
ii
ABSTRAK
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia
Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu KeguruanInstit
SURAT PERSETUJUAN PUBLIKASI
Menyatakan bahwa naskah skripsi / thesis telah diperiksa dan disahkan oleh dosen
pembimbing. Selanjutnya saya bersedia naskah tersebut dipublikasikan oleh
perpustakaan IAIN Ponorogo yang dapat diakses di etheses.iainponorogo.ac.id.
adapun isi dari keseluruhan tulisan tersebut, sepenuhnya menjadi tanggung jawab
dari penulis.
Demikian pernyataan saya untuk dapat dipergunakan semestinya.
UMI MAISAROH
BAB I
PENDAHULUAN
khalayak dalam jumlah tak terhingga pada waktu yang bersamaan. Televisi
bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas kesehariannya dan sudah menjadi
dan diantara barang elektronik yang banyak dibeli oleh orang pada umumnya.
media dengar (audio) dan gambar hidup (live visual) yang dapat bersifat
1
Andi Abdul Muis, Indonesia Di era Dunia Maya, Teknologi Informasi Dalam Dunia
Tanpa Batas ( Cet I: Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), 11.
1
Hal ini harus diakui bahwa perannya sangat besar dalam membentuk
pola pikir, pengembangan wawasan dan pendapat umum.2 Selain itu, media
televisi dapat menyajikan acara tentang potert kehidupan dan perilaku sehari-
hari baik dalam bentuk kisah nyata maupun dramatisasi sesuai dengan tujuan
dan remaja.3 Acara menonton televisi sudah menjadi agenda wajib bagi
musik, sampai pada film kartun dan sinetron yang berbau kekerasan, televisi
adanya perhatian khusus bagi setiap orang tua untuk selalu mengawasi
sekali manfaat yang bisa diambil, salah satunya dengan cepat mendapatkan
saja yang sedang terjadi. Sebagai manusia global harus mampu mengkritisi
2
3
Darwanto, Televisi Sebagai Media Pendidikan ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), 27.
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter (Jakarta: Kencana Prenanda,2011), 173.
2
dari berbagai aspek manapun baik sosial, ekonomi, politik, hukum, dan
budaya.
Menurut Froebel, salah satu seorang tokoh pendidikan anak usia dini
Hal ini berarti bahwa secara bawaan, kecenderungan perkembangan anak itu
mengarah pada suatu kehidupan yang baik pada dasarnya anak memiliki
Froebel, masa anak-anak merupakan suatu fase yang sangat penting dan
manusia (a noble and malleable phase of human life). Untuk itu, masa anak-
anak sering dipandang sebagai masa emas (the golden age) bagi
anak usia dini dalam menerapkan metode pendidikannya untuk itu Al-Gazali
berfikir logis dan memahami hal-hal yang abstrak, serta belum sanggup
menentukan mana yang baik dan mana yang buruk (tamyiz) mana yang benar
4
Ihsana El-Khuluqo, Manajemen PAUD, 8- 9.
dan mana yang salah, maka contoh-contoh, latihan-latihan, dan pembiasaan-
anak, karena masa anak usia dini adalah masa yang paling baik untuk
kenyataannya saat ini, acara-acara televisi lebih kepada fungsi informatif dan
channel televisi contohnya sinetron suara hati istri yang berada pada channel
waktu yang tidak tepat seperti pada pagi hari, siang bahkan menjelang malam
hari seperti contohnya marsha and the bear, upin dan ipin, shiva, dan
5
Yusufha di Miarso, menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Jakarta: Prenada Media,
2004), 445.
belajar. Anak-anak di TK PKK lebih tertarik dengan acara yang imajinatif
seperti tentang roket dan kenderaan luar angkasa, upin dan ipin, show, cerita
baik seketika maupun tertunda, adopsi sikap dan perilaku, referensi terhadap
tindakan, perilaku konsumtif, sampai pada moral dan etika. Selain itu
alasan menonton film kartun yang setiap pagi ada pada stasiun televisi yaitu
marsha and the bear, upin ipin. Hal inilah yang menarik peneliti untuk
B. Fokus Penelitian
agar tidak terjadi kerancuan dalam penelitian. Adapun dalam penelitian ini
akhlak berpakaian, belajar, dan makan dan minum anak usia dini di TK PKK
Kabupaten Ponorogo?
Kabupaten Ponorogo?
D. Tujuan Penelitian
bertujuan untuk:
Kabupaten Ponorogo?
bersama teman sebaya anak usia dini di TK PKK Krebet Desa Sidoharjo
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
akhlak yang baik pada anak sejak dini.Penelitian ini diharapkan dapat
2. Manfaat Praktis
Sebagai bahan kajian guru agar lebih bisa bekerjasama dengan orang
mengajar, dan mendidik peserta didik yang lebih baik dan berakhlak
mulia.
c. Bagi Peneliti
sejak dini.
F. Sistematika Pembahasan
didalamnya. Dalam penulisan laporan penelitian ini terdiri dari enam bab
memaparkan pola dasar dari keseluruhan isi yang terdiri dari latar belakang
Bab kedua, telaah terdahulu dan kajian teori. Bab ini berfungsi
dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, dan data dan sumber
dan deskripsi data khusus. Deskripsi data umum mengenai sekilas tentang TK
Kabupaten Ponorogo.
dalam mengambil intisari skripsi ini yaitu terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
dengan penelitian ini. Adapun hasil temuan terdahulu adalah sebagai berikut.
ada hubungan yang signifikan antara pengaruh tayangan televisi (X) dengan
antara variable x dan y tergolong cukup. Nilai signifikan F hitung (38,019) >
dari nilai F table (2,31) atau signifikan (0.00) < alpha (0.05), menunjukkan
penelitian tersebut maka dampingan orang tua sewaktu anak sedang menonton
televisi sangat diperlukan. Orang tua dapat mengatur jadwal menonton televisi
anak-anaknya. Orang tua harus dapat memilih acara yang sesuai dengan usia
anak. Orang tua harus mengetahui acara favorit anak. Orangtua sebaiknya
tidak meletakkan televisi di kamar anak. Ajak anak untuk melakukan banyak
aktivitas lain selain hanya menonton televisi. Ajari anak untuk memperbanyak
10
menonton televisi di harihari sekolah. Orangtua harus membekali anak dengan
orang tua mempercayai bahwa televisi membawa dampak buruk bagi anak.
Akan tetapi hal tersebut tidaklah benar. Televisi sebagai sebuah media
tersebut yakni meningkatkan aspek tumbuh kembang anak usia dini yang
mencakup nilai kognitif, bahasa, emosi sosial, motorik, moral dan agama.
berupa televisi pada aspek tumbuh kembang anak usia dini. Penelitian ini
6
Malikhah, Korelasi Pengaruh Tayangan Televisi Terhadap Perkembangan Perilaku
Negatif Anak Usia Dini pada kelompok B Taman Kanak-kanak Aisyiyah Bustanul Athfal V Kudus,
Skripsi Universitas Negeri
Semarang,2013.https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://lib.unnes.ac.id/1
7237/1/1601908022.pdf&ved=2ahUKEwjp9b. diakses 17 February 2020.
11
dampak negatifnya berupa penurunan prestasi belajar anak yang akibat terlalu
Ponorogo, jurusan Pendidikan Agama Islam pada tahun 2019 dengan judul
Ponorogo. Hal ini dibuktikan dengan Fhitung >Ftabel, maka tolak H0 yang
artinya tayangan tv (x1) berpengaruh pada akhlak (y) sebesar 20,16%. (2)
Fhitung >Ftabel, maka tolak H0 yang artinya internet (x2) berpengaruh pada
akhlak (y) sebesar 24,47 %. (3) variabel tayangan televisi dan internet
>Ftabel, maka tolak H0 yang artinya tayangan televisi (x1) dan internet (x2)
7
Gifari Annisa Rohani, “Pengaruh Televisi terhadap Apek-aspek
Perkembangan Anak Usia 3-4 tahun di PAUD An-nuur” Jurnal Pendidikan Anak, 4,
(Desember, 2015), 631.
8
Ulfa Munirul Jannah, “Pengaruh Tayangan Televisi dan Internet terhadap
Akhlak Siswa di MTSN Darul Istiqomah Ngumpul Balong Ponorogo 2018/2019” (phd
Thesis, IAIN Ponorogo, 2019).
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
terfokus pada pengaruh tayangan televisi dan internet terhadap akhlak Siswa
kuantitatif.
B. Kajian Teori
1. Televisi
a. Sejarah Televisi
masyarakat. Harga televisi saat itu masih mahal, selain itu belum
masa itu bahkan meragukan masa depan televisi, merke tidak yakin
itu, harus mengenakan make-up biru tebal agar dapat terlihat normal
pengisi acara sangat kepanasan. Selain itu, layar televisi sudah menjadi
lebih besar. Terdapat lebih banyak program yang tersedia dan sejumlah
9
Morissan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan
Televisi (Jakarta:Prenada Media Group, 2011), 6-7.
televisi mencapai 35 juta rumah tangga atau 67 persen dari total rumah
tangga. 10
jaringan yaitu CBS, NBS, dan ABC. Sebagaimana radio, ketiga televisi
untuk menyimpan suara dan gambar program televisi. Pada awal tahun
10
Ibid. 6-7.
NBC pada tahun 1960 dengan menayangkan program siaran berwarna
televisi ke dalam proyek Asian Games, tentu saja proyek media massa
kemanfaatannya.
11
Ibid, 6-7.
16
televisi, sehingga peristiwa di belahan bumi mana pun dapat diikuti
dengan baik.
langsung.12
b. Pengertian Televisi
Televisi berasal dari kata tele dan visie, tele jauh dan visie
halnya sama dengan media massa lainnya yang mudah kita jumpai dan
12
Darwanto, Televisi Sebagai Media Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelejar,
2011), 85-86.
Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar
diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel. Sistem ini
yang dapat dilihat dan suara yang dapat didenggar. Televisi merupakan
paduan audio dari segi penyiarannya dan video dari segi gambar
13
Rusman dkk, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
(Jakarta: Rajawali Pers,2013), 184-185.
18
c. Karakteristik Menonton Televisi
a) Dua pertiga dari bayi dan balita sudah mulai menonton media
a) Program informasi
14
Rishalenia Muniandy, Karakteristik Kebiasaan Menonton Televisi di
Kalangan Pelajar SD Dwiwarna 3 dan SD Negeri No. 106162 (Medan: Skripsi Tahun
2013), (Online), http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39837/5/ Chapter%20.
pdf. Diakse 19 November 2019.
15
Morisan, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan
Televisi (Jakarta: Prenada Media Group, 2011), 218-220.
19
khalayak audien. Program informasi ini dibagi menjadi dua
bagian yaitu:
masyarakat (celebrity).
menarik.
b) Program hiburan
jenis, yaitu:
a) Ruang tamu
b) Kamar tidur.16
16
Andri Priyatna, Perenting di Dunia Digital (Jakarta: PT Alex Media Komputindo Kelompok
Gramedia, 2012), 94.
d. Dampak positif menonton televisi
pengetahuan alam.
1) Kekerasan
anak dapat saja menjadi peka terhadap kekerasan dan menjadi lebih
17
Andri Priyatna, Parenting di Dunia Digital, 94.
18
Ibid , 95-98.
24
dengan cara yang menyenangkan dan efektif untuk mendapat apa
2) Obesitas
3) Komersial
untuk anak-anak. Dari mulai iklan junk food dan iklan mainan saat
film kartun di hari Sabtu dan Minggu, sampai promo menarik yang
anak di segala usia. Bagi mereka, semua akan tampak ideal, seolah
25
f. Pengaruh Tayangan Televisi terhadap Akhlak
dibandingkan dengan radio dan surat kabar. Hal ini terjadi karena
diterima melalui panca indra yang kemudian diberi arti dan makna
atau salah kemudian mereka melihat acara televisi yang penuh dengan
Maka tidak heran jika muncul berita anak yang awalnya tidak gagap
19
Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: Analisis Interaktif Budaya Massa (Jakarta:
Rineka Cipta, 2008), 92.
diraihnya, berbicara dengan teriak-teriak, mengancam, menendang ala
mencontoh atau meniru orang lain ini salah satu naluri manusia yang
kuat. Tatkala anak berusia 1-5 tahun, dorongan untuk meniru orang
lain amatlah kuat. Anak tidak mengetahui hal yang baik dan yang
perilaku sang tokoh. Proses identifikasi semacam ini kerap terjadi pada
diri anak, sebab daya fantasi mereka kuat terhadap sesuatu atau
anak agar anak tidak terjerat di depan layar televisi tanpa mengetahui
20
Ibid, 45-48.
21
Zubaedi, Strategi Taktis Pendidikan Krakter, Depok : PT Raja Grafindo Persada,
2017, 39).
22
Hujair AH Sanaky, Media Pembelaaran Interaktif-Inovatif (Yogyakarta: KAUKABA
DIPANTARA, 2015), 122.
acara yang dilihatnya. Orang tua juga harus mampu memberikan
arahan dan nasehat tentang film yang sedang atau telah ditonton dan
menjadi positif.23
2. Akhlak
a. Pengertian Akhlak
dari kata khulq, yang secara etimologis berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku atau tabi’at. Dalam bahasa Sanksekerta budi artinya alat
antara baik dan buruk, terpuji dan tercela, tentang perkataan atau
perbuatan manusia secara lahir dan batin. Dengan lain perkataan, ilmu
akhlak adalah menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang
bahwa akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang, yakni keadaan jiwa
25
Barmawie Umary, Materi Akhlak (Solo: Ramadhani, 1995), 1.
26
Imam Pamungkas, Akhlak Muslim Modern: Membangun Karakter Generaasi Muda
(Bandung: Marja, 2012), 23.
29
dinamakan muamalah (tindakan) tahu suluk (perilaku), maka akhlak
b. Macam-macam akhlak
buruk sangka, adu domba, marah, judi dan mabuk, riya’, boros, dan
lain-lain.
27
Erwin Yudi Prahara, Materi Pendidikan Agama Islam (Ponorogo: STAIN Po
PRESS, 2009), 184.
28
Aminuddin, et.al., Membangun Karakter dan Kepribadian melalui Pendidikan
Agama Islam (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), 97.
29
Ibid,..
30
c. Ruang lingkup akhlak
30
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT Raja Grafindo, 1996), 149.
sebagainya. Keempat, Allah lah yang telah memuliakan manusia
menahan diri dari perkataan dan perbuatan tercela. Kedua hal ini
akhlak mulia kepada orang tua, akhlak mulia kepada teman, akhlak
mulia kepada tetangga dan teman sejawat, dan akhlak mulia dalam
31
Ibid, 150-151.
32
Imam Pamungkas, Akhlak Muslim Modern: Membangaun Karakter Generasi
Muda, 54.
33
Ibid.,54-48.
1) Faktor Internal
dan diarahkan.
b) Adat/Kebiasaan
c) Keturunan
sifat orangtuanya.
2) Faktor Eksternal
karakter.
a) Lingkungan Alam
seseorang.
b) Lingkungan Pergaulan
No. 20/2003 ayat 1, disebutkan bahwa yang termasuk anak usia dini
adalah anak yang masuk dalam rentang usia 0-6 tahun. Menurut kajian
34
Imam Pamungkas, Akhlak Muslim Modern: Membangaun Karakter Generasi Muda,
29.
rumpun ilmu PAUD dan penyelenggaraannya, di beberapa Negara
masa bayi lahir sampai 12 bulan, masa balita (toddler) usia 1-3 tahun,
masa prasekolah usia 3-6 tahun, dan masa kelas awal 6-8 tahun.35
berusia 0-6 tahun yang melewati masa bayi, masa balita, dan masa pra
sekolah. Pada setiap masa yang dilakukan anak usia dini akan
bayi, masa balita dan masa pra sekolah. Perkembang tersebut dapat
berlangsung secara normal dan bisa secara tidak normal yang dapat
anak yang berada pada rentang usia 0-8 tahun. Pengertian tersebut
yang mulai mampu mandiri (independen), baik dari segi fisik maupun
setidaknya ada empat tahapan yang dilalui oleh anak pada masa usia
dini, yaitu:
Jadi, dapat dipahami anak usia dini ialah anak yang berkisar
dirinya. Pada tahap inilah, masa yang tepat untuk menanamkan nilai-
kepribadiannya.38
37
Novan Ardy Wiyani, Manajemen PAUD Bermutu (Yogyakarta: GAVA MEDIA,
2015), 21-22.
38
Muhammad Fadlillah, Desain Pembelajaran PAUD, 19.
36
b. Karakteristik Anak Usia Dini
merasa kesal, jika tingkah laku anak berlebihan dan tidak bisa
dikendalikan.
anak pada dasarnya merupakan fitrah. Sebab, masa usia dini adalah
1) Unik, yaitu sifat anak itu berbeda satu dengan yang lainnya.
39
Ibid, 56.
3) Aktif dan energik, yaitu anak lazimnya senang melakukan berbagai
aktivitas.
4) Rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal.
rasa ingin tahu yang kuat dan senang menjelajah, mencoba, dan
7) Senang dan kaya fantasi, yaitu anak senang dengan hal-hal yang
imajinatif.
11) Bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalaman, yaitu
temannya.
tidak kalah penting dan patut dipahami oleh setiap orang tua maupun
pendidik ialah anak suka meniru dan bermain. Kedua karakteristik ini
40
Ibid, 57-58.
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata atau lisan dari
orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar
dan individu tersebut secara holistik (utuh). Dalam hal ini tidak boleh
41
Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya,
42
2009), 3.
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), 38.
40 40
B. Kehadiran Penelitian
penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai
lapangan.43
sebaya anak usia dini di TK PKK Krebet Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon
C. Lokasi Penelitian
menonton televisi terhadap akhlak teman sebaya anak usia dini. Atas dasar
akhlak teman sebaya ketika bermain dan melakukan aktifitas seperti ketika
43
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2013), 350.
41
makan minum dan berpakaian. Alasan peneliti mengambil penelitian di TK
Data dan sumber data adalah kata-kata dan tindakan yang dijadikan
Sumber data dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus dan tujuan dari
penelitian yang telah dilakukan. Maka dapat diperoleh data sebagai berikut44.
1. Observasi
terjadi terkait dengan akhlak anak ketika bermain bersama teman sebaya,
ketika makan dan minum, serta ketika anak sedang belajar bersama teman
sebayanya.
2. Wawancara
43
disesuaikan dengan keadaan responden dalam konteks wawancara yang
sebenarnya.
3. Dokumentasi
berupa berdirinya sekolah, profil sekolah seperti visi misi dan tujuan
kegiatan.
data kualitatif dilakukan secara interaktif melalui proses data reduction, data
48
Sugiyono, 329.
44
Adapun langkah-langkah analisis sebagai berikut:
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi
49
Sugiyono, 338.
50
Sugiyono, 341.
3. Conclusion/drawing/verivication
sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat
yang diberikan.
lokasi penelitian.
51
Sugiyono, 345.
52
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 171.
46
H. Tahapan-Tahapan Penelitian
ketika penelitian.
53
sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan
R&D, 270.
47
a. Konsep dasar analisis data
sumber-sumber lainnya.54
hipotesis itu didukung atau ditunjang oleh data yang benar. Dalam
hipotesis.
hal ini peneliti hendaknya tetap berpegang teguh pada etika penelitian,
54
Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 215.
48
sehingga ia membuat laporan apa adanya, objektif, walaupun dalam
55
Ibid. 216.
49
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN
TK PKK Krebet berdiri sejak tahun 1995 yang diketuai oleh Ny.
1995 sampai 2004 proses belajar mengajar bertempat di rumah ibu Purwati
PKK Krebet ikut serta dalam perpindahan Desa dan mengikuti PKK Desa
50
mengajar berpindah tempat di salah satu gedung SDN 3 Krebet dari tahun
gedung dari PNPM dan diberi hibah tanah pinjam pakai oleh pemerintah
desa Sidoharjo bertempat di halaman Balai Desa Sidoharjo hingga saat ini.
kanak dan telah lulus akreditasi dari BAN PNF dengan Nilai B+.56
Ponorogo
yaitu Mendidik anak usia dini untuk menjadi generasi yang berbudi pekerti
luhur, sehat, berprestasi, ceria, terampil dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Tindakan yang dilakukan pihak sekolah untuk mewujudkan visi
usia dini agar tumbuh secara sehat dan optimal sesuai nilai dan norma, (d)
56
Lihat pada transkip dokumentasi dalam lampiran penelitian ini, kode: 01/D/10-02-
2020.
51
semakin meningkat, (e) Selalu menanamkan rasa cinta tanah air dan
atau guru yang professional. Latar pendidikan merupakan salah satu faktor
peserta didik 57 anak. Sarana dan prasarana yang dimiliki adalah 2 ruang
57
Lihat pada transkip dokumentasi dalam lampiran penelitian ini, kode: 03/D/11-02-
2020.
58
Lihat pada transkip dokumentasi dalam lampiran penelitian ini, kode: 04/D/12-02-
2020.
yang sangat pesat, mampu menyedot perhatian anak-anak menikmati acara
mempengaruhi segala hal salah satunya adalah cara berpakaian anak. Pada
dasarnya anak yang mempunyai sikap bawaan yang suka meniru. Apalagi,
barang yang sering digunakan di film dan mereka bawa kesekolah. Seperti
59
Ihsana El-Khuluqo, Manajemen PAUD, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), 45-46.
60
Muhammad Fadlillah, Desain Pembelajaran PAUD, 57.
61
Lihat Transkip wawancara No 01/W/10-3/2020.
berbagai hal salah satunya dalam memilih tontonan yang sesuai dengan
anak dan memilih pakaian yang sesuai dengan usianya agar anak-anak
tidak mencontoh yang dilihat di televisi. Selain orang tua peran sekolah
baik dan benar. maka di TK PKK Krebet, seperti yang diutarakan oleh ibu
62
Lihat transkip wawancara No 01/W/12-3/2020.
begitu pentingnya berpakaian yang sesuai umur mereka dan sesuai
syariat islam”.63
Anak usia dini merupakan masa yang paling tepat dalam
membiasakan dan mengajarkan akhlak sejak dini kepada anak dalam hal
ini di TK PKK Krebet berusaha menerapkan akhlak yang baik dan benar
Kabupaten Ponorogo
Belajar merupakan suatu hal yang wajib dilakukan oleh anak usia
sekolah. Akan tetapi pada anak usia dini belajar harus menjadi suatu hal
yang tidak menjadikan suatu beban untuk mereka. Salah satunya adalah
diawasi oleh orang tua agar anak tidak salah memilih program tayangan
agar anak juga bisa saling bertukar pendapat dan mengetahui seberapa jauh
pengetahuan teman mereka, dengan seperti itu secara tidak disadari anak
televise. Oleh karena itu faktor yang menentukan anak ketika belajar
diperoleh dan lingkungan. Hal tersebut juga diungkapkan oleh ibu Suyanti,
yaitu:
ingin tahu yang tinggi dan antusias. Oleh sebab itu, dampingan dari orang
66
Lihat transkip wawancara No 01/W/13-3/2020.
tua sangat diperlukan ketika anak sedang menonton televise. Agar orang
tua mampu memberikan arahan mengenai apa yang telah di tonton anak
dari televise. Selain hal-hal yang tidak layak untuk dilihat anak-anak,
cerdas cermat dan tayangan yang dapat memberi edukasi yang baik dalam
televise. Dampak buruk yang di akibatkan seperti focus anak akan terbagi
antara belajar dan menonton televisi. Seperti halnya yang diungkapkan ibu
67
Lihat transkip wawancara No 01/W/12-3/2020
68
Lihat transkip wawancara No 01/W/11-3/2020
“Berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan di
lapangan bahwa anak kelompok B ketika melakukan kegiatan
belajar di sekolah masih banyak anak yang tidak fokus, lari-larian,
dan ada juga yang mengantuk itu yang di akibatkan kebanyakan
menonton televise sampai larut malam”.69
Pendidikan akhlak pada anak usia dini yang harus ditanamkan
ketika di sekolah serta di rumah, anak dapat menerapkan setiap contoh atau
kegiatan mengenai akhlak yang baik untuk anak ketika akan belajar seperti
sebab itu cara belajar yang di berikan kepada anak harus menarik, seperti
tahu.71
69
70
Lihat transkip Observasi No. 02/O/9-3/2020
Lihat transkip Observasi No.03/11-3/2020
71
Muhammad Fadlillah, Desain Pembelajaran PAUD, 58.
3. Faktor determinan menonton televisi dalam makan dan minum anak
Kabupaten Ponorogo
sejak dini, apalagi pada dasarnya anak yang memiliki ingatan yang kuat
menirukan hal-hal yang mereka lihat, seperti hal-hal yang baik ataupun
hal-hal yang buruk sekalipun. Apalagi akhlak ketika makan dan minum
yang baik harus diterapkan sejak dini. Pada dasarnya anak memiliki
bawaan baik belum mengenal mana yang baik dan mana yang buruk
pembiasaan, seperti ketika sudah jam istirahat anak sebelum keluar kelas
72
YusufhadiMiarso, menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Jakarta: Prenada Media,
2004), 445.
73
Lihat transkip wawancara No.01/10-3/2020
59
harus membaca do’a sebelum makan dan guru menginggatkan kepada
anak ketika makan dan minum harus menggunakan tangan kanan dan
sambil duduk. Akan tetapi masih saja anak-anak ketika makan dan minum
masih sambil berjalan. Seperti yang diungkapkan oleh ibu wali kelas B
yaitu:
ketika dirumah selalu di ajarkan akhlak makan dan minum. Seperti yang
diungkapkan ibu Suyanti selaku wali murid dan wali kelas TK B yaitu:
“Anak saya selalu saya ajarkan sebelum makan untuk cuci tangan,
makan minum menggunakan tangan, makan minum sambil duduk,
berdo’a, tidak boleh membuang-buang makanan, saling berbagi
kepada teman-temannya.”76
“berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti tehadap
akhlak makan dan minum anak, sudah sesuai dengan apa yang di
ajarkan guru di sekolah seperti cuci tangan sebelum makan, makan
minum menggunakan tangan, makan minum sambil duduk,
74
Lihat transkip wawancara No. 01/12-3/2020
75
Lihat traskip Observasi No.04/11-3/2020
76
Lihat transkip Wawancara No. 01/12-3/2020
60
berdo’a, tidak boleh membuang-buang makanan, saling berbagi
kepada teman-temannya.”77
Meskipun di sekolah sudah diberikan pembiasaan-pembasaan yang
makan biasanya akan membuat anak lebih fokus kepada televise daripada
pesta yang biasanya berdiri. Itu sebabnya anak menirukannya hal tersebut
77
Lihat transkip Observasi No. 05/13-3/2020
78
Lihat transkip wawancara No.01/13-3/2020
79
Lihat transkip observasi No.1/06-3/2020
61
BAB V
PEMBAHASAN
Pendidikan bagi anak usia dini amatlah penting apalagi untuk masa
yang akan datang. Anak usia dini meliputi usia 0-6 tahu. Pada tahap inilah,
akhlak yang baik kepada anak haruslah dari semua kalangan, dari sekolah,
berakaian anak dalam kategori baik. Faktor yang menentukan cara berpakaian
anak adalah faktor pembawaan dari diri si anak berupa kecenderungan yang
berpakaian anak sesuai dengan usia mereka, memakai pakaian yang rapi
ketika di sekolah, namun ada beberapa anak yang belum memakai pakaian
yang rapi. Hal ini ditunjukkan dengan anak mulai patuh terhadap peraturan
sekolah dengan menggunakan pakaian yang rapi, anak mengerti akhlak yang
62
Dalam pendidikan akhlak anak usia dini di TK PKK Krebet juga
aurat, dan berpakaian yang rapi. Dengan adanya pendidikan akhlak berpakaian
ada berbagai macam. Akhlak yang tidak baik tersebut seperti membawa
aksesoris yang tidak sesuai dengan anak yang tidak seharusnya di bawa
anak menirukan gaya anak sekolah yang ada di televise, padahal sebisa
harus adanya pemberian contoh yang baik selain dari sekolah, lingkungan
keluarga sangat berperan penting dalam mendidik akhlak untuk anak usia dini.
Selain itu, zaman sekarang ini banyak media yang sangat berpengaruh
yang sangat menarik untuk dilihat, apalagi gampang sekali menarik perhatian
pembentukan ini perilaku dan akhlak didasarkan pada stimulus yang diterima
untuk anak untuk berpakaian yang sesuai dengan usia mereka, sopan, dan
63
menutup aurat. Meskipun masih ada beberapa anak yang tidak berpakaian
yang rapi. Rasulullah Saw sendiri juga telah memberikan contoh dalam hal
kerapian.80
bersama teman sebaya anak usia dini di TK PKK Krebet Desa Sidoharjo
keamanan.81
juga disebut dengan sarana pendidikan. Seperti yang diungkapkan oleh guru
anak bisa mengetahui hewan-hewan yang di sekitarnya tidak ada. Selain itu
menonton TV, agar orang tua bisa mengontrol apa yang dilihat anak. Akan
tetapi semua itu harus ada pengawasan dari orang tua agar anak tidak salah
faktor yang menentukan anak tetika menonton televise terhadap teman sebaya
1. Faktor internal
a) Pembawaan si anak
yang dilakukan di TK PKK Krebet, ada beberapa dampak buruk dan dampak
dengan lingkungan
hewan.
3. Dapat mengetahui berita-berita yang ada di luar sana apa itu berita dari
dan minum anak usia dini di TK PKK Krebet Desa Sidoharjo Kecamatan
sebab itu tayangan yang disiarkan melalui media televisi hendaknya memiliki
mendatang.
usia dini di TK PKK Krebet Desa Sidoharjo Jambon Ponorogo adalah Fisik,
mengunyah camilan terlalu banyak dan akhirnya selera makan mereka pada
makanan sehat menurun. Anak yang lebih banyak duduk didepan layar TV
akan menyebabkan aktifitas anak sedikit karena pembakaran kalori akan lebih
sedikit, sehingga hanya sedikit kalori yang terbuang akibatnya badan mereka
menjadi gemuk.82
Sidoharjo Jambon Ponorogo anak diberi pembiasaan yang baik ketika makan
dan minum ketika selesai pembelajaran, namun juga masih ada beberapa anak
Salah satu akhlak makan dan minum yang diajarkan oleh pendidik di
82
Andri Priyatna, Parenting di Dunia Digital, 94.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
menonton televisi terhadap akhlak teman sebaya anak usia dini di TK PKK
memakai pakaian yang tidak sesuai dengan usianya yang mereka lihat di
sehingga anak tertarik untuk meniru cara berpakaiannya dan anak sulit
apaila diingatkan.
sosial dan apapun yang di dapat melalui tayangan televisi yang dilihat oleh
mereka di depan layar kaca memiliki prestasi yang buruk di sekolah. Anak
yang menonton televisi terus menerus akan mempunyai waktu yang lebih
68
sedikit untuk beraktivitas dengan orang lain, anak akan lebih pasif yang
3. Faktor determinan menonton televisi dalam makan dan minum anak usia
menonton televisi sambil makan tanpa adanya teguran dari orangtua yang
hanya menuruti kebiasaan yang tidak baik dari anak. Anak yang suka
B. Saran
1. Bagi Sekolah
2. Bagi Guru
terhadap akhlak ketika berpakaian, belajar dan makan minum, sejak dini.
3. Kepada peneliti
Hasil penelitian ini semoga bermanfaat dan dapat menjadi acuan untuk
69
mengembangkan kreativitas anak usia dini melalui sentra bermain peran
Abdul Muis, Andi. Indonesia Di era Dunia Maya, Teknologi Informasi Dalam
Dunia Tanpa Batas.Cet I: Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001.
Ali, Muhammad Daud. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo,
1998.
Edison, Pengaruh Tayangan Televisi Film Terhadap Akhlak Belajar Anak, Vol. 42 No. 2
2018.http://ejournal.uinsuska.ac.id/index.php/Anida/article/download/9360/489
8.
Thalib. Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
1993.
Umary, Barmawie. Materi Akhlak. Solo: Ramadhani, 1995.
Wiyana, Novan Ardy. Konsep Dasar PAUD. Yogyakarta: Gava Media, 2016.