Kelompok 8 :
1. Naufal Haidhar Efanda (XII IPS 1)
2. Havilda Sintia Rukmita (XII IPS 1)
3. Putri Febrianti (XII IPS 1)
Di setujui sebagai syarat kelulusan kelas XII tahun pelajaran 2022/2023 SMA
Muhammadiyah 1 Ponorogo.
Tanggal:
Pembimbing Penguji
Waka Kurikulum
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahkan rahmat,
nikmat, dan hidayatnya yang tidak terhingga , sehingga dapat menyelesaikan
penelitian tugas akhir ini. Penelitian ini judul “ Eksistensin Tradisi brokohan Di
desa Plalangan Kecamatan jenangan Kabupaten Ponorogo “ sebagai syarat
kelulusan kelas XII tahun pelajaran 2022/2023 SMA Muhammadiyah1Ponorogo.
Ponorogo,
DAFTAR ISI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara atau upaya pelestarian dan
pengembangan serta faktor pendukung dan penghambat dalam melakukan
pelestarian tradisi brokohan. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui upaya
pengembangan tradisi brokohan dalam menjadikan tradisi brokohan ini
sebagai daya tarik wisata budaya. Penelitian ini di laksankan di kabupaten
Ponorogo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara
dan dokumentasi berdasarkan fakta di lapangan. Sumber dalam penelitian
ini adalah masyarakat di Desa Plalangan yang masih melestarikan tradisi
brokohan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: eksistensi
merupakan keberadaan tradisi-tradisi dari nenek moyang yang mengandung
unsur campuran yaitu ajaran Agama Islam dan Tradisi Jawa yang masih
terjaga kelestariannya sampai sekarang. Brokohan merupakan tradisi yang
dilakukan dengan tujuan untuk mengharap berkah dari Allah karena
lahirnya jabang bayi dengan sehat dan selamat. Sehingga brokohan sering
disebut sebagai tradisi selamatan karena telah diberikan berkah dan
anugerah dari yang maha kuasa. Kelahiran bayi pada tradisi brokohan
dilakukan dengan cara
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dengan’ berdasar dari latar belakang masalah di atas, maka
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana upacara brokohan sebgain tradisi selamatan
menyambut kelahiran bayi ?
2. Faktor apa yang menybabkan brokohan sebgain tradisi
selamatan menyambut kelahiran bayi tetap bertahan sampai
sekarang?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulis dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui eksistensi brokohan sebagai tradisi selamatan
menyambut kelahiran bayi masyarakat di Desa Plalangan
Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo
2. Mengetahui faktor apa yang menyebabkan eksistensi
brokohan sebagai tradisi selamatan menyambut kelahiran
bayi tetap bertahan sampai sekarang?
D. Manfaat Penelitian
Setelah tujuan penelitian tersebut dapat tercapai, hasil penelitian
ini diharapkan dapat bermanfaat dari poin sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan menjadi kontribusi pemikiran untuk
tetap menjaga kelestarian dan eksistensi brokohan sebagai
tradisi penyambutan kelahiran bayi ditengah-tengah lajunya
era globalisasi dalam kehidupan masyarakat.
2. Manfaat Praktis
A. Bagi Peneliti
1) Menambah pengalaman dalam melakukan
penelitian.
2) Hasil Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran maupun
sebagai masukan bagi peneliti lain.
B. Bagi Masyarakat
Sebagai sarana dalam menumbuhkan kesadaran dan
kepedulian akan pengembangan dan pelestaraian
brokohan sebagai tradisi selamatan menyambut kelahiran
bayi.
C. Bagi Pemerintah
Penelitian ini dapat memberikan saran dan
pertimbangan kepada pemerintah untuk terus ikut
melastarikan tradisi brokohan, dan sebagai identitas
daerah.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Eksistensi
Teori Eksistensi menurut Soren Kierkegaard Eksistensialisme secara
etimologi yakni berasal dari kata eksistensi, dari bahasa latin existere yang
berarti muncul, ada, timbul, memilih keberadaan aktual. Adapun
eksistensialisme sendiri adalah gerakan filsafat yang menentang
esensialisme, pusat perhatiannya adalah situasi manusia. Eksistensialisme
merupakan paham yang sangat berpengaruh di abad modern, paham ini
akan menyadarkan pentingnya kesadaran diri. Dimana manusia disadarkan
atas keberadaannya di bumi ini.
Pandangan yang menyatakan bahwa eksistensi bukanlah objek dari
berpikir abstrak atau pengalaman kognitif (akal pikiran), tetapi merupakan
eksistensi atau pengalaman langsung yang bersifat pribadi dan dalam batin
individu. Terdapat beberapa pengertian tentang eksistensi yang dijelaskan
menjadi 4 pengertian :
1. Eksistensi adalah apa yang ada.
2. Eksistensi adalah apa yang memiliki aktualitas.
3. Eksistensi adalah segala sesuatu yang dialami dan menekankan bahwa
sesuatu itu ada.
4. Eksistensi adalah kesempurnaan.
Menurut Hasan (2008:380) eksistensi memilih “arti keberadaan”.
Dapat disimpulkan makna dari eksistensi tersebut adalah keberadaan
atau keaktifan sesuatu, baik itu karya atau pencipta karya itu sendiri.
Zainal (2008:5) mengemukakan bahwa, “Eksistensi tidak bersifat kaku
dan terhenti, melainkan lentur dan mengalami perkembangan atau
sebaliknya kemunduran, tergantung pada kemampuan dalam
mengaktualisasikan potensi-potensinya. Beberapa ciri dalam
eksistensialisme, diantaran:
a. Motif pokok yakni cara manusia berada, hanya manusialah yang
bereksistensi. Dimana eksistensi adalah cara khas manusia berada,
dan pusat perhatian ada pada manusia, karena itu berisfat
humanistic.
b. Bereksistensi harus diartikan secara dinamis. Bereksistensi berarti
menciptakan dirinya secara aktif. Bereksistensi berarti berbuat,
menjadi, merencanakan. Setiap saat manusia menjadi lebih atau
kurang dari keadaaannya.
c. Didalam filsafat eksistensialisme manusia dipandang sebagai
terbuka. Manusia adalah realitas yang belum selesai, yang masih
harus dibentuk. Pada hakikatnya manusia terikat pada dunia
sekitarnya, terlebih-lebih pada sesama manusia.
d. Filsafat eksistensialisme memberi tekanan pada pengalaman
konkret, pengalaman eksistensial.
Menurut Kiekegaard “Eksistensi” dalam filsafat Eksistensialisme memilik
arti sebagai suatu kepedulian terhadap eksistensi manusia Purwodarminto
(2012) dalam Heni dan Wahyu Lestari, eksitensi mengandung pengertian
tentang keberadaan yang terus menerus dilakukan Pada pengertiannya,
eksistensi dan keberadaan adalah dua hal yang berbeda namun memiliki artian
dan tujuan yang serupa. Eksistensi adalah suatu keadaan dimana seseorang
dianggap ada dalam suatu lingkup sosial, Sementara keberadaan adalah suatu
keadaan dimana seseorang memiliki kehadiran atau berada dalam keadaan
tertentu dalam tempat dan waktu yang spesifik. Secara umum, eksistensi dan
keberadaan adalah dua elemen yang sama dan kedua elemen ini memiliki satu
hal yang dapat menjadi pemicu keberadaanya, hal terkait adalah
pengakuan.Pengakuan adalah sebuah anggapan atau prosesi yang hanya dapat
dilakukan kepada seorang individu namun tidak terhadap dirinya sendiri,
pengakuan menandakan adanya eksistensi dari seseorang.
Soren Kierkegaard adalah seorang tokoh eksistensialisme yang pertama
kali memeperkenalkan istilah “eksistensi” pertama di abad ke-20, Kirkegaard
memiliki pandangan bahwa seluruh realitas eksistensi hanya dapat dialami
secara subjek oleh manusia, dan mengandaikan bahwa kebenaran adalah
individu yan bereksistensi. Kirkegaard juga memiliki pemikiran bahwa
eksistensi manusia bukanlah statis namun senantiasa menjadi. Artinya manusia
selalu bergerak dari kemungkinan untuk menjadi suatu kenyataan. Melalui
proses tersebut manusia memperoleh kebebasan untuk mengembangkan suatu
keinginan yang manusia miliki sendiri. Karena eksistensi manusia terjadi
karena adanya kebebasan, dan sebaliknya kebebasan muncul karena tindakan
yang dilakukan manusia tersebut.
Menurut Kirkegaard eksistensi adalah suatu keputusan yang berani
diambil oleh manusia untuk menentukan hidupnya, dan menerima konsekuensi
yang telah manusia ambil. Jika manusia tidak berani untuk melakukannya
maka manusia tidak bereksistensi dengan sebenarnya.
Jadi Eksistensi yaitu dimana setiap hal atau kegiatan tentang mahkluk
hidup dan aktivitasnya yang dapat dilihat secara jelas bagaimana keberadaan
itu dapat hidup disekitarnya dan dapat berjalan dengan lancer baik itu
mengalami kemajuan atau bahkan dapat mengalami kemunduran namun pada
kenyataanya kegiatan tersebut sudah hidup bahkan dapat berjalan secara terus
menerus maka itu dikatakan eksis atau ada.
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RT 01 RW02 Puyut Desa
Plalangan, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, provinsi
Jawa Timur. Penelitian tersebut diambil dari berbagai hal,
anatara lain:
a. Desa Plalangan memiliki tradisi-tradisi yang masih terjaga
kelestariannya hingga saat ini salah satunya tradisi brokohan.
b. Desa Plalangan masih
B. Pendekatan Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan metode
kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan latar dan interaksi
yang kompleks dari partisipasi secara mendalam. Motode kualitatif
menurut Kirk Miler adalah sesuatu tradisi dalam ilmu pengetahuan
sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan
manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-
orang tersebut dalam bahasa dan peristilah nya sendiri.
C. Perspektif penelitian