Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN AKHIR

PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BERBASIS KEPAKARAN BIDANG ILMU(PKM BIDANG ILMU)

MENINGKATKAN KONSUMSI SAYUR PADA ANAK USIA 7-9 TAHUN


DENGAN VARIASI MAKANAN BERBAHAN DASAR SAYURAN

Oleh:
Dr. Elis Endang Nikmawati, M.Si. NIP. 196303111990012001
Dra. Atat Siti Nurani, M.Si NIP. 196002251988032001
Elfa Husna Aflihah NIM. 1800268
Panny Nur Tsuaibah NIM. 1800918

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA


DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
LAPORAN AKHIR

PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BERBASIS KEPAKARAN BIDANG ILMU(PKM BIDANG ILMU)

MENINGKATKAN KONSUMSI SAYUR PADA ANAK USIA 7-9 TAHUN


DENGAN VARIASI MAKANAN BERBAHAN DASAR SAYURAN

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Penyuluhan Bidang Boga

Yang Diampu Oleh :

Dr. Sudewi Yogha, M.Si NIP. 19590421 198603 2001


Dr. Ellis Endang Nikmawati, M.Si NIP. 196303111990012001
Asep Maosul, M.Pd -

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA


DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN
KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI
DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN
INDONESIA

2021

i
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PROGRAM
PENYULUHAN KEPADA MASYARAKAT BERBASIS KEPAKARAN
BIDANG ILMU
A. Identitas Tim Pelaksana
1. Ketua Tim Pengusul
a. Nama : Dr. Elis Endang Nikmawati, M.Si.
b. NIP : 196303111990012001
c. Pangkat/Jabatan/Golongan :
d. Program Studi/Departemen/Fakultas : Pendidikan Tata Boga/DPKK/FPTK
e. Bidang Keahlian : Pendidikan Tata Boga
f. Alamat Rumah :
g. Email : ellisen_nik@yahoo.com
2. Anggota Tim Pengusul
a. Jumlah Anggota : 3 orang
b. Nama Ang.1/ Bid. Keahlian : Dra. Atat Siti Nurani, M.Si.
B. Identitas Proposal
a. Judul : Meningkatkan Konsumsi Sayur Pada
Anak Usia 7-9 Tahun Dengan Variasi
Makanan Berbahan Dasar Sayuran
b. Bidang Ilmu : Tata Boga
c. Lokasi Kegiatan : Daring
d. Jangka Waktu Pelaksanaan :
e. Biaya yang digunakan :
Bandung, 25 Juni 2021
Dekan FPTK Ketua Tim Penyuluhan

Dr. Mokhamad Syaom B., M.Pd.,M.T. Dr. Elis Endang Nikmawati, M.Si.
NIP. 19630204 198803 1 002 NIP. 19630311 199001 2 001

Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Prof. Ahman, M.Pd.


NIP. 19590104 198503 1 002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Akhir Penyuluhan yang
berjudul “MENINGKATKAN KONSUMSI SAYUR PADA ANAK USIA 7-9
TAHUN DENGAN VARIASI MAKANAN BERBAHAN DASAR
SAYURAN”.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas Penyuluhan Bidang Boga. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang manfaat mengkonsumsi sayur bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Bandung, 31 Mei 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER...........................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................iv
A. JUDUL...........................................................................................................1
B. ANALISIS SITUASI.....................................................................................1
C. PERMASALAHAN.......................................................................................1
D. RUMUSAN MASALAH...............................................................................3
E. TUJUAN........................................................................................................3
F. SASARAN/AUDIENCE................................................................................3
G. METODE.......................................................................................................3
H. MEDIA...........................................................................................................4
I. PENERAPAN BIDANG ILMU.....................................................................4
J. TARGET LUARAN.......................................................................................12
K. RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN......................................12
L. BIAYA KEGIATAN......................................................................................13
M. REFERENSI...................................................................................................13
LAMPIRAN.........................................................................................................15

iv
A. JUDUL
Meningkatkan Konsumsi Sayur Untuk Anak Usia 7-9 Tahun Dengan
Variasi Makanan Berbahan Dasar Sayuran.

B. ANALISIS SITUASI
Menurut (Madanijah dan Mohammad, 2015), anak usia 7-9 tahun
merupakan masa yang sangat menentukan terjadinya pertumbuhan dan
perkembangan yang baik. Asupan makanan yang bergizi seimbang begitu penting
untuk menjamin tumbuh kembang anak yang sehat dan aktif. Peran dan dukungan
orang terdekat memengaruhi kebiasaan makan anak. Apabila kebiasaan makan
baik, dengan menerapkan makanan sehat dan bergizi seimbang sejak dini, maka
kebiasaan tersebut akan berpengaruh hingga tumbuh dewasa nanti. Berbagai
faktor berpengaruh terhadap pola dan perilaku konsumsi buah dan sayur di
masyarakat.
Sayuran mengandung vitamin dan mineral. Dimana vitamin A penting
untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, untuk penglihatan yang normal dan
untuk keadaan kulit yang baik jika pertumbuhan, perkembangan anak dan
penglihatanya tidak baik maka anak kurang bisa menyerap pelajaran disekolah
yang mengakibatkan prestasi belajarnya menurun. (F, Yunita Dhian, 2009)
Anak-anak biasanya kurang menyukai sayuran, hal ini dapat disebabkan
oleh orang tua yang mungkin kurang terampil dalam penyajian menu makanan,
menu yang disajikan juga kurang bervariatif.

C. PERMASALAHAN
Menurut (Madanijah dan Mohammad, 2015), buah dan sayur merupakan
sumber pangan yang kaya akan vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat bagi
kesehatan, perkembangan, dan pertumbuhan. Meskipun kebutuhannya relatif
kecil, namun fungsi vitamin dan mineral hampir tidak dapat digantikan sehingga
terpenuhinya kebutuhan konsumsi zat tersebut menjadi esensial. Buah dan sayur
sangat penting untuk dikonsumsi terutama bagi anak-anak khususnya anak usia
sekolah (AUS) dasar. Walaupun demikian, saat ini anak-anak cenderung kurang

1
mengonsumsi buah dan sayur, padahal buah dan sayur sangat bermanfaat sebagai
sumber pemenuhan kebutuhan gizi yang baik.
Menurut (F, Yunita Dhian, 2009), berdasarkan data ketersediaan sayuran
Indonesia pada Januari 2008 besarnya konsumsi sayuran bangsa kita 37,94
kg/kapita/tahun, angka tersebut masih relatif rendah dibandingkan dengan
rekomendasi dari standart FAO yaitu 2 65,75 kg/kapita/tahun. Tantangan yang
dihadapi adalah peningkatan produksi yang dibarengi oleh peningkatan kualitas
hasil serta peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi sayuran lebih
banyak. Idealnya seseorang mengkonsumsi sayuran sekitar 150- 200 gram/hari
berarti penduduk Indonesia yang berjumlah kurang lebih 170 juta jiwa
memerlukan 34.000 ton sayuran/hari, tetapi hanya rata-rata 50% penduduk
Indonesia yang membeli sayuran. Di temukan bahwa 56,6% anak sekolah tidak
mau mengkonsumsi sayuran.
Menurut Vereecken et al. (2004) (dalam Madanijah dan Mohammad, 2015)
menyatakan bahwa ketika anak memasuki usia sekolah, anak mulai mendapat
pengaruh dari lingkungan luar, seperti guru, teman sebaya dan satu grup, orang
lain di sekolah, dan juga adanya pengaruh dari media. Pengaruh tersebut dapat
dikelompokkan ke dalam faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri atas
faktor-faktor yang berpengaruh positif dan negatif terhadap konsumsi sayur yang
berasal dari pengetahuan dan sikap. Faktor eksternal merupakan peluang dan
hambatan yang berpengaruh terhadap konsumsi sayuran berasal dari luar diri
seperti ketersediaan pangan sayur, pendidikan ibu (orangtua), pendapatan
keluarga, dan media sosialisasi.
Anak-anak biasanya kurang menyukai sayuran, hal ini dapat disebabkan
oleh orang tua yang mungkin kurang terampil dalam penyajian menu makanan,
menu yang disajikan juga kurang bervariatif. Demi kepraktisan, makanan yang
tersaji cenderung itu-itu saja, rasa makanan yang kurang enak atau bisa juga
dikarenakan perilaku makan orang tua yang ternyata salah. Dalam kenyataannya,
beberapa masalah pola makan dan gizi yang kerap terjadi di rentang 7-9 tahun
antara lain adalah tidak suka sayuran, dan pilh-pilih makanan. Berdasarkan
permasalahan ini, kami akan mengadakan Program Penyuluhan “Meningkatkan

2
Konsumsi Sayur Untuk Anak Usia 7-9 Tahun Dengan Variasi Makanan Berbahan
Dasar Sayuran”.

D. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja manfaat konsumsi sayur bagi anak?
2. Bagaimana dampak dari kekurangan konsumsi sayur pada anak?
3. Apa saja variasi makanan berbahan dasar sayur yang bisa diterapkan sehingga
dapat meningkatkan konsumsi sayur pada anak?

E. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mensosialisasikan variasi makanan berbahan dasar sayuran guna
meningkatkan konsumsi sayur untuk anak usia 7-9 tahun.

2. Tujuan Khusus
a. Memberikan penyuluhan mengenai manfaat serta dampak dari
kekurangan konsumsi sayuran untuk anak usia 7-9 tahun.
b. Memberikan penyuluhan mengenai cara membuat variasi makanan
berbahan dasar sayuran.
c. Diharapkan orangtua dapat menerapkan variasi makanan berbahan dasar
sayuran sehingga meningkatkan tingkat konsumsi sayur pada anak serta
membangun anak yang sehat.

F. SASARAN/AUDIENCE
Sasaran khusus penyuluhan ditujukan untuk para orang tua di RW 18 Jalan
Gagak Dalam No. 73 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota
Bandung secara daring. Dan sasaran umumnya yaitu seluruh masyarakat.

G. METODE
Metode penyuluhan dilakukan secara daring (dalam jaringan) dengan cara
memberikan materi melalui video yang membahas mengenai manfaat dan dampak
kekurangan dari konsumsi sayur pada anak usia 7-9 tahun serta video demonstrasi

3
pembuatan salah satu variasi makanan berbahan dasar sayuran, e-book, dan
pamflet yang diposting di whatsapp group yang berisi para orang tua RW 18 Jalan
Gagak Kota Bandung dan sosial media lainnya seperti youtube dan instagram.

H. MEDIA
Media yang digunakan diantaranya berupa video yang membahas mengenai
manfaat dan dampak kekurangan dari konsumsi sayur pada anak usia 7-9 tahun
serta video demonstrasi pembuatan salah satu variasi makanan berbahan dasar
sayuran, e-book, dan pamflet yang diposting di whatsapp group yang berisi para
orang tua RW 18 Jalan Gagak Kota Bandung dan sosial media lainnya seperti
youtube dan instagram.

I. PENERAPAN BIDANG ILMU


a. Manfaat Konsumsi Sayuran Untuk Anak Usia 7-9 Tahun
Menurut (Madanijah dan Mohammad, 2015), buah dan sayur merupakan
sumber pangan yang kaya akan vitamin dan mineral yang sangat bermanfaat
bagi kesehatan, perkembangan, dan pertumbuhan. Meskipun kebutuhannya
relatif kecil, namun fungsi vitamin dan mineral hampir tidak dapat digantikan
sehingga terpenuhinya kebutuhan konsumsi zat tersebut menjadi esensial.
Buah dan sayur sangat penting untuk dikonsumsi terutama bagi anak-anak
khususnya anak usia sekolah (AUS) dasar. Walaupun demikian, saat ini anak-
anak cenderung kurang mengonsumsi buah dan sayur, padahal buah dan
sayur sangat bermanfaat sebagai sumber pemenuhan kebutuhan gizi yang
baik.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), menganjurkan konsumsi
sayuran untuk hidup sehat sejumlah 250 gram sayur (setara dengan 2 porsi
atau 2 gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan). Beberapa jenis sayuran
seperti bayam, daun singkong dan kangkung dikenal sebagai sumber zat besi
yang penting untuk pembentukan darah. Sayuran seperti sawi dan kol
bermanfaat untuk mencegah kanker. Sayuran dipercaya sebagai makanan
bergizi dan vital bagi kesehatan dan vitalitas manusia (terutama yang masih

4
segar dan bebas polusi). Seperti halnya buah, sayuran disebut makanan
pembentuk sifat basa karena pH-nya mendekati basa.
Menurut (F, Yunita Dhian, 2009), sebagian besar sayuran kaya akan
hidrat arang utuh, serat, vitamin, dan mineral. Semua jenis sayuran berwarna
hijau gelap, seperti bayam atau brokoli dan sayuran yang berwarna merah,
jingga atau kuning, seperti cabe, wortel atau labu merah, kaya dengan
betakaroten (zat pembentuk vitamin A didalam tubuh). Sedangkan zat hijau
daun atau klorofil pada sayuran hijau berfungsi sama seperti hemoglobin pada
darah manusia. Sayuran yang baik harus segar berwarna hijau dan mudah
dijangkau dan dikonsumsi dalam keadaan matang karena lebih terjamin dari
bahaya kontaminasi jasad renik, pestisida.
Sayuran mempunyai fungsi yang sama bagi tubuh yaitu sebagai
penyedia vitamin dan mineral. Jika konsumsi sayuran kurang dari 250 gram
perhari maka badan akan terasa tidak enak karena metabolisme karbohidrat
dari nasi sebenarnya sangat dibantu oleh kehadiran vitamin-vitamin yang
terdapat dalam sayur dan buah. Banyak orang mengkonsumsi sayuran dalam
keadaan mentah ini tidak baik karena sayuran mentah mengandung jasad
renik seperti cacing dan pestisida (F, Yunita Dhian, 2009).
Sayuran hijau membantu memenuhi kebutuhan tubuh akan mineral,
serta protein karena sayuran hijau merupakan sumber yang baik akan besi dan
vitamin. Sayuran dapat mengontrol berat badan. Sayuran dapat membantu
kelancaran pembuangan tinja, mencegah beberapa penyakit seperti penyakit
kardiovaskuler, kanker kolon, serat dalam sayuran dapat mengontrol kadar
kolesterol darah dan mengatur kadar insulin dalam darah, dan serat dalam
sayuran juga berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat racun dalam tubuh (F,
Yunita Dhian, 2009).

b. Dampak Kekurangan Konsumsi Sayuran


Menurut (F, Yunita Dhian, 2009), berdasarkan data ketersediaan
sayuran Indonesia pada Januari 2008 besarnya konsumsi sayuran bangsa kita
37,94 kg/kapita/tahun, angka tersebut masih relatif rendah dibandingkan
dengan rekomendasi dari standart FAO yaitu 2 65,75 kg/kapita/tahun.

5
Tantangan yang dihadapi adalah peningkatan produksi yang diiringi oleh
peningkatan kualitas hasil serta peningkatan kesadaran masyarakat untuk
mengkonsumsi sayuran lebih banyak. Idealnya seseorang mengkonsumsi
sayuran sekitar 150-200 gram/hari berarti penduduk Indonesia yang
berjumlah kurang lebih 170 juta jiwa memerlukan 34.000 ton sayuran/hari,
tetapi hanya rata-rata 50% penduduk Indonesia yang membeli sayuran. Di
temukan bahwa 56,6% anak sekolah tidak mau mengkonsumsi sayuran.
Menurut (dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, 2020), apabila terjadi
kekurangan dalam mengonsumsi buah dan sayur akan menyebabkan tubuh
kekurangan nutrisi seperti vitamin, mineral, serat, dan tidak seimbangnya
asam basa tubuh, sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit. Salah
satunya yaitu:
1) Menurunnya Kemampuan Bekerja Otak
Minimnya asupan nutrisi dari sayuran bisa menjadikan otak tak
mampu bekerja secara maksimal. Akibatnya, anak jadi mudah lupa dan
sulit berkonsentrasi. Lutein, nutrisi yang diklaim dapat meningkatkan
sistem pembelajaran dan memori di otak, dapat ditemukan dalam berbagai
sayuran, seperti sayuran berdaun hijau, wortel, brokoli, jagung, dan tomat.
2) Menurunnya Daya Tahan Tubuh
Akibat kurang makan sayur lainnya adalah menurunnya daya tahan
tubuh yang dibutuhkan untuk memerangi radikal bebas, virus, bakteri, dan
kuman penyakit lainnya. Tubuh yang kekurangan vitamin B kompleks, C,
E, zink, zat besi, magnesium, dan potasium dapat membuat anak cepat
sakit atau sering sakit, misalnya common cold atau pilek dan influenza.
Tak hanya itu, kurang makan sayur juga bisa membuat proses pemulihan
dari penyakit jadi lebih lama.
3) Mudah Lelah
Asam folat secara alami bisa didapat dari beberapa jenis makanan,
salah satunya adalah sayuran. Kekurangan asam folat bisa membuat
kelelahan sepanjang waktu dan anemia. Jenis dari vitamin B ini dapat
ditemukan dalam sayuran berdaun gelap dan kacang-kacangan seperti
kacang polong, kacang merah, asparagus, dan lentil.

6
4) Mudah Stres
Stres adalah kondisi yang tak terhindarkan dalam kehidupan. Apabila
anak kurang makan sayur, tubuh anak bisa jadi lebih rentan mengalami
peradangan dan stres. Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap
stres, baik fisik maupun psikis. Jadi, bila pola makan anak buruk plus
penanganan stres yang tidak tepat, peradangan efeknya yang merusak bisa
terjadi. Makanan kaya akan senyawa antiperadangan di antaranya yang
mengandung asam lemak tak jenuh, antioksidan, polifenol, dan karotenoid
seperti sayuran berdaun hijau dan paprika berwarna cerah. Selain itu,
sayuran juga sumber asam folat yang baik, serta berfungsi sebagai
perangsang produksi dopamin, yaitu hormon yang membuat anak merasa
relaks dan bahagia. Bila kadar dopamin dalam tubuh sangat rendah, maka
anak bisa berisiko lebih tinggi mengalami masalah kecemasan, depresi,
dan gangguan suasana hati.
5) Berisiko Terkena Kanker
Meski tak ada makanan yang bisa menjamin perlindungan akan
kanker, tapi menurut American Institute for Cancer Research (AICR),
memperbanyak konsumsi sayur dan buah bisa mengurangi risikonya.
Sayur yang mengandung vitamin E, C, dan karotenoid dapat melindungi
tubuh dari radikal bebas yang dikenal dapat menyebabkan kanker atau
keganasan. Contoh sayuran yang dianjurkan adalah bayam, brokoli, lobak
hijau, tomat, wortel, paprika, ubi jalar, dan lain-lain.
6) Mudah Memar
Sayuran adalah salah satu sumber vitamin C terbaik. Bila tubuh
sampai kekurangan vitamin C, ini dapat meningkatkan risiko memar di
kulit atau pembuluh darah mudah pecah. Sayuran yang mengandung
vitamin C antara lain paprika merah, kangkung, cabai merah, sayuran
berdaun gelap, brokoli, kubis, dan tomat.
7) Sering Mengalami Sariawan dan Gusi Berdarah
Masalah lain akibat kurang makan sayur adalah sariawan dan gusi
berdarah karena kekurangan vitamin C, magnesium, dan kalsium.

7
Karenanya, perbanyak konsumsi sayuran seperti bayam, sawi, dan
sayuran berdaun hijau tua lainnya.

c. Variasi Menu Lauk Pauk Berbahan Dasar Sayuran


Berikut ini beberapa variasi menu lauk pauk berbahan dasar sayuran untuk
anak:
1. Rainbow Eggroll

Sumber Gambar:
Dokumentasi Pribadi
Bahan :
4 butir telur
1 buah wortel
1 buah tomat
100 gram jagung pipil
1 batang daun bawang
1 sdt garam
½ sdt lada bubuk
1 sdm margarin

8
Cara Membuat :
1) Iris halus daun bawang, sisihkan.
2) Belah tomat kemudian buang biji dan air tomat, lalu potong menjadi
dadu kecil. Sisihkan.
3) Potong wortel menjadi dadu kecil, sisihkan.
4) Kocok telur hingga lepas, kemudian masukkan irisan daun bawang,
potongan tomat dan wortel, jagung serta bumbu. Aduk hingga
tercampur rata.
5) Panaskan margarin diatas wajan anti lengket, tuang adonan telur
sebanyak 1-2 sendok sayur. Masak hingga setengah matang, gulung
telur ke salah satu sisi wajan (sebagian sisi lainnya kosong).
6) Tuangkan kembali adonan telur ke bagian wajan yang kosong. Gulung
kembali ke salah satu sisinya saat adonan setengah matang.
7) Ulangi hingga adonan habis.
8) Jika sudah matang, padatkan gulungan, lalu tiriskan.
9) Sajikan bersama nasi maupun lauk lainnya.

2. Potato Squid

Sumber Gambar:
Dokumentasi Pribadi
Bahan :
250 gram kentang
1 buah wortel
100 gram kembang kol
2 sdm tepung maizena

9
50 ml susu cair
6 buah sosis
50 gram keju
1 sdt kaldu bubuk
½ sdt lada bubuk

Cara Membuat :
1) Kupas kentang kemudian kukus hingga matang selama 15-20 menit.
Lalu haluskan.
2) Potong dadu wortel. Sisihkan. Potong bunga kol, buang bagian
kerasanya kemudian blender hingga menjadi butiran kasar.
3) Parut keju, sisihkan. Campur kentang yang sudah dihaluskan, wortel,
bunga kol yang sudah dihaluskan, susu, bumbu, tepung maizena dan
keju kemudian aduk hingga tercampur rata.
4) Potong sosis menjadi 2 bagian, kemudian potong bagian bawah sosis
hingga membentuk seperti bunga.
5) Bulatkan adonan dan rekatkan di bagian atas sosis, lakukan hingga
adonan habis.
6) Goreng hingga berwarna kuning kecoklatan.
7) Tiriskan, kemudian sajikan dengan nasi.

3. Green Star Nugget

Sumber Gambar:
Dokumentasi Pribadi

10
Bahan :
2 siung bawang putih
50 gram bawang bombay
450 gram daging ayam fillet
100 gram bayam
100 gram brokoli
2 sdm tepung terigu
4 sdm tepung tapioka
1 butir telur
1 sdt gula pasir
½ sdt merica bubuk
1½ sdt garam
1 sdt margarin

Bahan Pelapis :
2 butir telur
100 gram tepung panir

Cara membuat
1) Siapkan loyang ukuran 18x18x3 cm, olesi dengan margarin.
2) Panaskan dandang berisi air di atas api sedang.
3) Cincang halus bawang putih dan bawang bombay.
4) Panaskan sedikit margarin dalam wajan, masukkan bawang putih dan
bawang bombay, tumis hingga harum, sisihkan.
5) Potong brokoli, buang bagian kerasnya kemudian blender hingga
menjadi butiran kasar.
6) Haluskan daging ayam fillet, hingga sedikit halus.
7) Campur tumisan bawang dengan daging ayam, bayam, tepung terigu,
tepung tapioka, telur, gula pasir dan garam. Aduk hingga tercampur
rata.
8) Tuang adonan ke dalam loyang, ratakan. Kukus hingga matang selama
30 menit, angkat. Diamkan hingga dingin.

11
9) Cetak menggunakan cetakan kue berbentuk bintang, lalu celupkan ke
dalam telur, lalu gulingkan dalam tepung panir.
10) Panaskan minyak goreng dalam wajan, goreng nugget hingga
kecoklatan, angkat, tiriskan dan sajikan hangat bersama nasi.

J. TARGET LUARAN
1. Audience mampu menerapkan variasi makanan berbahan sayuran untuk
anaknya.
2. Mendapatkan HKI untuk video materi, video demonstrasi, dan e-book.

K. RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN


Tabel Rencana Kerja dan Jadwal Kegiatan

Bulan Minggu ke Kegiatan yang Realisasi


Dikerjakan
Februari III Penentuan topik √
IV Konsultasi topik √
Konsultasi topik lanjutan √
Pembuatan proposal √
Maret I Konsultasi √
II Revisi Proposal √
April I Konsultasi √
Revisi Proposal √
II Pembuatan Media √
Konsultasi Media √
III Revisi Pembuatan Media √
IV Penyampaian Laporan √
Kemajuan
Mei I Penyelesaian Media √
II Pelaksanaan Penyuluhan √
III Penyusunan Laporan √
IV Penyelesaian Laporan √
Akhir

12
L. BIAYA KEGIATAN

No Item Unit Harga Satuan Total

1. Uji coba resep 3 300.000/uji coba Rp. 900.000,-

2. Transportasi 3 100.000/jalan Rp. 300.000,-

3. Sewa editor

a. Pamflet 1 300.000/pamflet Rp. 300.000,-

Rp.
b. Video 2 800.000/video
1.600.000,-

c. E- book 1 750.000/book Rp. 750.000,-

Rp.
Total Biaya
3.850.000,-

M. REFERENSI
dr. Ramadhan, Muhammad Iqbal. (2020). Ini 9 Hal yang Terjadi pada Tubuh
akibat Kurang Makan Sayur. [online] diakses dari
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3636640/ini-9-hal-yang-terjadi-
pada-tubuh-akibat-kurang-makan-sayur
Editor. (2017). HARI GIZI NASIONAL 2017: AYO MAKAN SAYUR DAN BUAH
SETIAP HARI. [online] diakses dari
https://www.kemkes.go.id/article/print/17012600002/hari-gizi-nasional-
2017-ayo-makan-sayur-dan-buah-setiap-hari.html#:~:text=Badan
%20Kesehatan%20Dunia%20(WHO)%20secara,buah%20pisang%20ambon
%20ukuran%20sedang
F, Yunita Dhian. (2009). FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT
KONSUMSI SAYURAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR (SD)

13
KEMBANGARUM 01/02 KECAMATAN SEMARANG BARAT KOTA
SEMARANG. [online] diakses dari https://lib.unnes.ac.id/1388/1/5685.pdf
Hermina dan Prihatini S. (2016). Gambaran Konsumsi Sayur dan Buah Penduduk
Indonesia dalam Konteks Gizi Seimbang: Analisis Lanjut Survei Konsumsi
Makanan Individu (SKMI) 2014 (FRUITS AND VEGETABLES
CONSUMPTION OF INDONESIAN POPULATION IN THE CONTEXT OF
BALANCED NUTRITION: A Further Analysis of Individual Food
Consumption Survey (SKMl) 2014). [online] diakses dari
https://media.neliti.com/media/publications/67991-ID-gambaran-konsumsi-
sayur-dan-buah-pendudu.pdf
Indira, Irene Ayu. (2015). PERILAKU KONSUMSI SAYUR DAN BUAH ANAK
PRASEKOLAH DI DESA EMBATAU KECAMATAN TIKALA KABUPATEN
TORAJA UTARA (Behavior of Vegetable and Fruit Consumption in
Preschool Children at EmbatauVillage, Tikala Subdistrict, North Toraja
Regency). [online] diakses dari
https://media.neliti.com/media/publications/212713-perilaku-konsumsi-
sayur-dan-buah-anak-pr.pdf
Mohammad, Andika dan Madanijah, Siti. (2015). KONSUMSI BUAH DAN
SAYUR ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI BOGOR (Fruit and vegetable
consumption of elementary school children in Bogor). [online] diakses dari
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jgizipangan/article/view/9315
Muhammad Lathifuddin, Ai Nurhayati, Rita Patriasih. (2018). PENGETAHUAN
“BUAH DAN SAYUR” SEBAGAI HASIL PENYULUHAN GIZI PADA
SISWA SD YANG MENGALAMI OBESITAS DI KOTA BANDUNG.
[online] diakses dari
https://ejournal.upi.edu/index.php/Boga/article/view/11596
Nurmahmudah, Aruben, dan Suyatno. (2015). FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KONSUMSI MAKAN BUAH DAN SAYUR PADA
ANAK PRA SEKOLAH PAUD TK SAPTA PRASETYA KOTA
SEMARANG. [online] diakses dari
https://media.neliti.com/media/publications/18472-ID-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-konsumsi-makan-buah-dan-sayur-pada-anak-pra-seko.pdf

14
LAMPIRAN

ANALISIS PUBLIKASI MEDIA SOSIAL


1. Media Sosial Whatsapp Group
Pada tanggal 20 Mei 2021, kami membuat whatsapp group yang
berisi perwakilan orang tua di RW 18 Jalan Gagak Kota Bandung. Total
partisipan yang ada di grup tersebut berjumlah 20 partisipan. Dalam grup
tersebut, kami mengunggah e-book mengenai materi “Meningkatkan
Konsumsi Sayur Pada Anak Usia 7-9 Tahun Dengan Variasi
Makanan Berbahan Dasar Sayuran” serta video yang berisi materi dan
video demonstrasi pembuatan salah satu variasi makanan berbahan dasar
sayuran. Respon yang diberikan partisipan keseluruhannya termasuk
positif karena memberikan komentar yang positif terhadap penyuluhan
yang diberikan.

2. Media Sosial Youtube


Pada tanggal 20 Mei 2021, kami mengunggah video yang berjudul
“Meningkatkan Komsumsi Sayur Pada Anak Usia 7-9 Tahun Dengan
Variasi Makanan Berbahan Dasar Sayuran ” di kanal youtube Panny
Nur Tsuaibah. Terhitung sampai tanggal 31 Mei 2021, video tersebut
ditonton sampai 71 kali, mendapatkan likes sebanyak 32, dan 37 komentar.
Respon yang diberikan penonton hampir keseluruhan merupakan
respon positif. Terbukti dari jumlah likes dan sama sekali tidak ada yang
menakan tombol dislikes. Dari 37 komentar, dapat disimpulkan bahwa
video yang kami unggah sangat bermanfaat bagi para penonton dan dapat
menginspirasi penonton untuk memberikan variasi makanan berbahan
dasar sayuran kepada anak-anaknya.

3. Media Sosial Instagram


Pada tanggal 22 Mei 2021, kami mengunggah poster yang
berjudul “Meningkatkan Konsumsi Sayur Pada Anak 7-9 tahun
dengan Variasi Makanan Berbahan dasar Sayuran” di akun

15
@elfahusnaaflihah. Terhitung sampai tanggal 30 Mei 2021, poster
tersebut dilihat dan dilike oleh 117 like dan mendapatkan 13 komentar.
Respon yang diberikan pun sangat positif. Tidak berbeda dengan
respon yang diberikan penonton di youtube, poster pada instagram
mendapatkan respon seperti penonton terinspirasi untuk membuatnya,
inovatif, kreatif dan lainnya.

Kesimpulan

Hasil analisis media sosial Whatsapp Group, Youtube, dan Instagram


yang diambil dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan media yang
diunggah responnya sangat positif, seperti banyaknya penonton yang
terinspirasi untuk membuat menu variasi makanan tersebut, menambah
pengetahuan dan memberikan manfaat untuk para penonton dalam membuat
variasi makanan yang berbahan sayuran serta penonton dapat
mengembangkan kreativitas dalam pembuatan makanan berbahan dasar
sayuran .

16
HASIL PUBLIKASI MEDIA SOSIAL

1. Media Whatsapp Group


Pranala : https://chat.whatsapp.com/FjPksBSCpmUKu2Etna7rKN
Partisipan : 20

17
2. Media Sosial Youtube
Pranala : https://youtu.be/Ct3fmHvO4ms
Kanal : Panny Nur Tsuaibah
Views : 71
Suka : 32
Komentar : 37

18
19
3. Media Sosial Instagram
Pranala : https:/www.instagram.com/p/CPKMrenKHI/?
utm_medium=copy_link
Nama Pengguna : @elfahusnaaflihah
Suka : 117
Komentar : 13

20
21

Anda mungkin juga menyukai