Anda di halaman 1dari 7

Makalah Hari : Senin

MK. Komunikasi Tanggal : 19 September


2022

PERENCANAAN WAWANCARA “ PERBAIKAN GIZI PADA BALITA”

Disusun oleh :

Nurul Fadhilah : P032213411107

DIII Gizi TK. 1C

Dosen Pengampu :
Fitri SP, MKM

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU

JURUSAN GIZI 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata
kuliah
“Komunikasi”.
Adapun penyusunan makalah ni dilakukan secara individu. Penyusun
menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Demikian kata pengantar ini penyusun buat, semoga bermanfaat dan dapat
menambah wawasan, khususnya bagi diri pribadi penyusun dan pembaca
umumnya.

Pekanbaru,19 September 2022

Nurul Fadhilah
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................
2.1 Perencanaan Wawancara Perbaikan Gizi Pada Balita................................2
BAB III PENUTUP...............................................................................................
3.1 Kesimpulan.................................................................................................3
3.2 Saran............................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gizi pada balita dipengaruhi oleh faktor sosio ekonomi dan latar
belakang sosial budaya yang berhubungan dengan pola makan dan
nutrisi..Nutrisi yang tidak kuat dalam lima tahun pertama kehidupan
berakibat pada gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental
dan otak yang bersifat irreversible. Ukuran keberhasilan dalam pemenuhan
nutrisi adalah status gizi. Status gizi balita mencerminkan tingkat
perkembangan dan kesejahteraan masyarakat dalam suatu negara serta
berhubungan dengan status kesehatan anak di masa depan (Bhandari, et al.,
2013).

Malnutrisi umumnya mengacu pada kondisi gizi kurang, gizi buruk dan
gizi lebih. Kondisi tersebut merupakan salah satu penyebab mortalitas dan
morbiditas terbanyak pada balita di negara berkembang, yaitu sebanyak
54% atau 10,8 juta anak meninggal akibat malnutrisi (Kabeta, et al., 2017).
Malnutrisi pada balita berdampak pada penurunan sistem kekebalan tubuh
sehingga mudah terserang penyakit infeksi. Penyakit infeksi seperti diare,
pneumonia, malaria, campak atau measless dan AIDS diketahui paling
banyak menyebabkan kematian pada anak balita dengan gizi buruk.
Sehingga harus dilakukan perbaikan gizi pada balita.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana perencanaan wawancara Perbaikan Gizi Pada Balita?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui perencanaan wawancara Perbaikan Gizi Pada Balita

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.4 Perencanaan Wawancara Perbaikan Gizi Pada Balita


1. Cari masalah gizi pada balita
2. Siklus pemecahan masalah proses yang terus menerus dilakukan untuk proses
perbaikan
3. Upaya pelayanan kesehatan secara berkelanjutan dengan melibatkan semua
komponen masyarakat.
4. Tahapan pemecahan masalah terdiri dari:
a. analisis situasi,
b. identifikasi masalah,
c. prioritas masalah,
d. penyebab masalah,
e. pelaksanaan wawancara

A. Analisis Situasi
Analisa situasi dilakukan dengan menganalisa data kesehatan. Data kesehatan
bisa didapatkan dari laporan kesehatan WHO, riset kesehatan dasar, profil
kesehatan Indonesia dan survey awal dan pada saat melakukan wawancara
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dilakukan dengan menganalisa data kesehatan dari gizi
balita pada narasumber
C. Prioritas masalah
Penetapkan prioritas masalah digunakan metode USG. Metode USG
menggunakan kriteria sebagai berikut: U (urgency), merupakan mendesak atau
tidaknya masalah diselesaikan (waktu); S (seuriousness), merupakan tingkat
keseriusan, yaitu dampak masalah terhadap produktivitas, keberhasilan program
dan pengaruhnya terhadap sistem; G (growth), merupakan tingkat
perkembangan; apakah masalahnya berkembang sedemikian rupa sehingga sulit
dicegah pada narasumber
D. Penyebab masalah
Analisis penyebab masalah yang di gunakan adalah menggunakan metode
fish bone. Metode ini membantu dalam menganalisis mencakup manusia,
material, mesin, dana, prosedur, metode, kebijakan dan sebagainya. Manfaat
analisa tulang ikan memperjelas sebab-sebab suatu masalah atau persoalan yang
ada sehingga dapat dicarikan penyebab yang paling potensial Analisa penyebab
masalah ini berdasarkan data yang diperoleh untuk wawancara

2
E. Menghubungi narasumber
Hubungi narasumber untuk mengetahui kapan wawancara dapat
dilakukan dan tanyai apakah narasumber dapat di temui dalam waktu dekat

F. Pelaksanaan wawancara
Jika sudah menghubungi narasumber,maka lakukan wawancara secara tepat
sesuai dengan perencanaan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan dan perkembangan merupkan proses alami yg terjadi pada
setiap makhluk hidup. Pertumbuhan tidak semata-mata dipantau pada
perubahan fisik, tetapi juga perubahan dan perkembangan mental, intelektual,
perasaan dan tingkah laku. Proses pertumbuhan dan perkembangan balita dan
anak-anak yang terjadi dengan secara sangat cepat dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang meliputi faktor genetika, lingkungan, pola asuh dan gizi. Masa
balita yang sering disebut sebagai masa emas merupakan periode yang sangat
penting. Pada seorang balita terutama pada usia dua tahun pertama
kehidupan, otak sedang mengalami pertumbuhan yang sangat cepat, sehingga
mereka harus mendapat asupan gizi yang cukup, kasih sayang dan rangsang
yang positif. Diharapkan

3.2 Saran
Diharapkan narasumber untuk bisa lebih memehami gizi pada balita dengan
mengikuti cara alternatif pemecahan masalah yang terpilih yaitu:
1. Mengikuti penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan ibu
mengenai gizi, pentingnya zat gizi,menu makanan, pengolahan makanan,
waktu pemberian makan.
2. Mengoptimalisasi sistem informasi, sistem pencatatan dan pelaporan
program kesehatan balita
dengan pengelola program puskesmas, pembina wilayah, Bidan pustu,
poskesdes dan poskeskel melalui peningkatan pemahaman dan pemanfaatan
buku KIA.
3. Membuat modul mengenai gizi yang menarik dan mudah dimengerti,
berisikan zat gizi dan manfaatnya, menu makanan, pengolahan makanan,
waktu pemberian makanan.
3
DAFTAR PUSTAKA

1. Almatsier, S. (2001). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama.


Jakarta.
2. Darsono Dj, Hartanto dan Kodim, (2012). Pengaruh Status Gizi Anak Usia di
Bawah Lima Tahun terhadap Nilai Belajar Verbal dan Numerik. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Indonesia:Vol 3 no4.2012 .
3. Kementerian Kesehatan, Riset Kesehatan Dasar 2018
4. Kementerian Kesehatan. Studi Kasus Gizi Balita Terintegrasi Susenas 2019,
Rakerkesnas,Jakarta Februari 2020.
5. Kementerian Kesehatan. Perencanaan Terpadu Kesehatan Ibu dan Anak. 2014

Anda mungkin juga menyukai