Anda di halaman 1dari 36

TERAPI PADA PASIEN SYOK DAN KESADARAN SITTI AIZAH LAWANG

MENURUN
DEFINISI SYOK
Sindrom klinis akibat kegagalan sistem sirkulasi dalam mencukupi kebutuhan nutrien &
oksigen, baik dari pasokan maupun utilisasinya untuk metabolisme seluler jaringan
tubuh, sehingga terjadi defisiensi akut oksigen ditingkat seluler
FISIOLOGI SYOK

Tek.drh = Curah Jantung (CO) x Tahanan Vask.sistemik (SVR)

Isi sekuncup (SV) Denyut Jantung (HR)


X

Preload Afterload Kontraktilitas Miokard


TANDA SYOK

Takikardi dan nadi lemah


Tekanan darah menurun
Capillary Refill Time (CRT) > 2 detik
Produksi urin menurun
Penurunan kesadaran
TABEL 1 FASE SYOK
Clinical Signs Compensated Uncompensated Irreversible

Blood loss (%) Up to 25 25 - 40 > 40

Heart rate Tachycardia + Tachycardia ++ Tachy/bradycardia

Systolic BP N N or falling Plummeting

Pulse volume N/  +  ++

Capillary refill N/  +  ++

Skin Cool, pale Cold, mottled Cold, deathly pale

Respiratory rate Tachypnoea + Tachypnoea ++ Sighing rsp.

Mental state Mild agitation Lethargic Reacts only to pain


Uncooperative or unresponsive
TABEL 2. PENYEBAB SYOK
TYPE PRIMARY INSULT COMMON CAUSE

Hipovolemik Penurunan volume darah di sirkulasi Dehydration, hemorrhage,


capillary leaks

Distributif Vasodilasi → pooling di vena → Sepsis, anaphylactic, drug


menurunkan preload intoxication, spinal cord injury

Obstruktif Obstruksi dari pengisian ke jantung/aliran Cardiac tamponade, tension


keluar dari jantung pneumotoraks, pulmonary
embolus
Kardiogenik Penurunan kontraktilitas Congenital heart disease,
myocarditis, dysritmia

Dissosiatif O2 tidak dapt dilepaskan dari hemoglobin Carbon monoxide poisoning,


methemoglobinemia
TATALAKSANA SYOK

DO2= Curah Jantung (CO) x Arterial Oxygen Content

Isi sekuncup (SV) Denyut Jantung (HR) Hb x 1,34 x SO2


X

Preload Afterload Kontraktilitas


Miokard

Cairan Vasodilator/ Inotropik Transfusi Terapi Oksigen


Vasopressor
TATA LAKSANA SYOK
0

15

60
OBAT-OBATAN PADA SYOK

Sinniah, 2012
PEMANTAUAN AWAL
Nilai respon thd fluid challenge
Pasang kateter utk penilaian perbaikan sirkulasi
Periksa urin dan darah rutin, darah tepi, glukosa, elektrolit, kultur dan tes sentivitas
Pantau tanda kelebihan cairan : hepatomegali, ronki basah tdk nyaring, tek vena
jugular meningkat, foto thorax, USG (Inferior Vena Cava)
PEMANTAUAN LANJUT
Cari penyebab syok lain
Cari disfungsi organ lain akibat syok :
1. Gagal ginjal prerenal
2. ARDS
3. Depresi miokard
4. Gangguan koagulasi (DIC)
5. SSP, hati dan sal.cerna
ALGORITME SYOK

TANDA SYOK (+)

TENTUKAN FASE SYOK (tabel.1)

TENTUKAN JENIS SYOK

Syok Hipovolemik Syok Distributif Syok Kardiogenik Syok Obstruktif

TENTUKAN PENYEBAB SYOK (tabel.2)

PRINSIP PENANGANAN SYOK

LAKUKAN PEMANTAUAN SYOK


TERAPI DEHIDRASI (SYOK HIPOVOLEMIK)
Table 2. Administration of IV fluid to a severely dehydrated child

First, Give 30 ml/kg in : Than, give 70 ml/kg in :

< 12 months old 1 hour (10 drops/min/kg) 5 hours ( 5 drop/min/kg)

≥ 12 months old 30 minutes (20 drops/min/kg) 2 ½ hours (10 drops /min/kg)

Pocket book of Hospital Care for Children, WHO


ALGORITHM OF SEVERE DEHYDRATION DUE TO DIARRHEA

• Start IV fluid immediately. If the child can drink give ORS by mouth
while the drip set up.
Can you give
YES Give fluid according table 2
Intravenous (IV)
Fluid immediately • Reassess the child every 15-30 minutes. If hydration status not
improving, give the IV drip more rapidly
NO • Also give ORS (about 5 ml/kg/hour) as soon as the child can drink,
usually after 3-4 hours (infants) or 1-2 hours (children)
Is IV treatment • Reassess an infant after 6 hours and a child after 3 hours. Classify
Available nearby YES dehydration. Then choose the
(within 30 minutes) appropriate plan to continue treatment
NO
• Refer URGENTLY to hospital for IV treatment
Are you trained to use • If the child can drink, provide the mother with ORS solution and show her how to
A nasogastric tube for give frequent sips during trip
rehydration? • Start rehydration by tube (or mouth) with ORS solution : give 20 ml/kg/hour for 6 hours
YES
NO (total 120 ml/kg)
• Reassess the child every 1-2 hours –
Can the child drink?
- if there is repeated vomiting or increasing abdominal distension, give the fluid more slow
NO - if hydration status is not improving after 3 hours send the child for IV therapy
Refer
• After 6 hours reassess the child. Classify dehydration. Then choose the appropriate plan to
URGENTLY to Continue treatment
hospital for IV
or NG Pocket book of Hospital Care for Children, WHO
treatment
KOMA
( KESADARAN MENURUN )

KOMISI RESUSITASI PEDIATRIK


UKK PEDIATRI GAWAT DARURAT
IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA
KOMA

❖(YUNANI) : TIDUR YANG DALAM


❖PATOLOGI : PENYAKIT, CEDERA, KERACUNAN
❖GANGGUAN FUNGSI OTAK
HEMISFER, ARAS (ASCENDING RETICULAR ACTIVATING SYSTEM)
DERAJAT GANGGUAN STATUS MENTAL

1. Komposmentis
2. Obtundasi (apatis)
3. Letargi (somnolent)
4. Stupor (sopor)
5. Koma
TANDA-TANDA PENINGKATAN ICP

❖Pola napas abnormal : ada beberapa macam pola napas yang dapat terjadi
pada peningkatan ICP. Pola ini sering berubah-ubah mulai dari hiperventilasi
sampai nafas Cheyne -Stokes hingga apnu.
❖Trias Cushing : nadi lambat, tekanan darah naik, dan pola napas abnormal
merupakan gejala lanjut peningkatan ICP.
PEMERIKSAAN PENDAHULUAN

❖Glukosa
❖Elektrolit (natrium, kalium)
❖Ureum, kreatinin
❖Kalsium, magnesium, fosfat
❖Darah tepi lengkap
❖Biakan darah
❖Analisis gas darah
PEMERIKSAAN LANJUT :

❖Enzim-enzim hati
❖ Amoniak darah
❖ “Metabolic Screen" urine
❖ Foto - toraks
❖ CT - Scan
❖ Hapusan darah untuk parasit
❖ Pungsi lumbal
❖ "Toxicology screen"
PENATALAKSANAAN

❖ABC
❖Cegah cedera otak sekunder
❖Atasi penyebab : hipoksia, iskemia, hipoglikemia,
infeksi dll
❖Cegah peningkatan ICP (Head up 30 drjt)
AIRWAY

❖Jalan napas dibuka (Head tilt chin lift, jaw thrust, triple airway
manuever)
❖Jaga agar cukup terbuka ( lidah jatuh → oropharyngeal tube)
BREATHING

❖Oksigen aliran tinggi (sungkup rebreathing/non rebreathing),


Intubasi, Ventilator→napas tak adekuat
❖Pantau saturasi oksigen
❖Refleks batuk, muntah
❖Tanda-tanda herniasi (pernapasan abnormal)
CIRCULATION
❖Buka jalur IV
❖Atasi syok (bila ada)
❖Restriksi cairan (20 % kebutuhan cairan) → hindari cairan hipotonik
(edema cerebri)
❖Terapi hipertensi (bila ada)
❖Periksa gula darah : bedside stick
❖Hipoglikemia ( GDS < 60 mg % ) → glukosa 10 % - 5 ml/kg atau glukosa 25% 2 ml/kg
❖Perhatian tanda-tanda herniasi
❖Atasi peningkatan TIK → manitol, furosemid
❖Rash purpura - antibiotik
❖Ambil kultur darah
Jenis Cairan Berdasarkan causa penyakit : Dehidrasi dan syok : Cairan kristaloid
Ringer laktat, ringer asetat dan NaCl 0,9% atau koloid gelofusin
Hipoglikemia : Cairan dextrosa 10%, dextrosa 25%
Jumlah cairan/tetesan sesuai protokol penyakit dasar
PENUNTUN BELAJAR
KANULASI VENA PERIFER

Langkah-langkah/Kegiatan Keterangan tambahan


Persiapan awal prapemasangan
1. Memeriksa kartu atau status medical recor
pasien (tentang diagnosis penyakit, riwayat
alergi, adanya gangguan perdarahan, dll)

1. Memeriksa semua kelengkapan alat Periksa apakah infus/transfuse set sudah dihubungkan dengan cairan
Pastikan bahwa dalam slang tersebut tidak terdapat udara
Siapkan 3 nomor kateter IV yang diperkirakan mampu dipasang
1. Menjelaskan prosedur pada pasien atau Ciptakan suasana menyenangkan dengan mengucapkan salam, bila perlu saat menyapa
keluarga pasien meraba atau menyalami pasien.
Tindakan pemasangan kateter IV
1. Identifikasi dan melakukan penilain Pilihlah tempat yang paling distal untuk menjaga potensial yang lebih proximal.
terhadap vena yang akan dipilih Lebih baik memilih ekstremitas yang non-dominan
Pilih daerah dorsal manus
Jangan menginsersi daerah pergelangan atau antekubiti
1. Cuci tangan dengan sabun antimikroba
1. Memakai sarung tangan

1. Memasang torniket Bila diperlukan, asisten dapat diperbantukan untuk imobilisasi pasien
Pertama-tama aliran darah vena diperas terlebih dahulu ke bagian distal atau
dapat pula dengan cara lengan diletakkan lebih rendah di bawah level jantung.
Tempat pemasangan torniket sebaiknya pada pertengahan lengan ( antara
pergelangan tangan dan siku ) atau pertengahan tungkai bawah sedikit
dibawahnya.
Pemasangan torniket jangan terlalu kuat tapi juga jangan terlalu lunak.
Apabila menggunakan slang karet sebagai torniket, tidak boleh diikat dengan
simpul mati tetapi harus dengan simpul hidup agar lebih mudah dilepaskan .
Bila torniket sudah dipasang tetapi vena belum terbendung, dapat dilakukan
tepukan pada vena dengan telapak tangan atau dilakukan
pemanasan/penghangatan vena dengan menggunakan has/handuk hangat yang
telah direndam dalam air hangat supaya terjadi vasodilatasi vena.
1. Membersihkan tempat insersi dengan Setelah kulit dibersihkan, harus diterapkan “no-touch”
desinfektan (alcohol) dan biarkan
sampai kering

1. Tangan kiri menggenggam area di Bila yang diinsersi daerah dorsal manus penderita dapat disuruh untuk
bawah tempat penusukan, gunakan menggengngam tangannya.
ibujari untuk menstabilisasi vena dan
jaringan lunak.

1. Lakukan anestesi local di daerah


insersi dengan menggunakan jarum
halus (spoi 1 cc). Bila tersedia
sebelumnya diberikan anestesi local
berbentuk krem (EMLA)
1. Memposisikan bevel kateter
IV menghadap ke atas,
pegang diantara ibu jari dan
jari telunjuk
1. Memegang kateter dengan Pendekatan yang dapat dilakukan dalam menusuk vena yaitu :
membentuk sudut 45 diatas 1. Secara sentral : tusukan langsung mengenai vena .
permukaan kulit dan jaringan Cara ini tidak terlalu baik karena apabila tusukan terlalu
dibawahnya menuju vena dalam dapat mengenai jaringan di bawah vena dan
tapi tidak menembus vena menyebabkan ekstravasasi apabila vena bocor.

1. Secara paravena : tusukan dari samping vena dulu, baru


kemudian jarum di arahkan masuk kedalam vena.
Cara ini merupakan cara yang terbaik untuk mencapai vena.
1. Posisikan kateter lebih rendah
hingga hampir sejajar dengan
permukaan kulit dan gerakkan
ujung jarum melewati vena
secara langsung

1. Dorong kateter memasuki Apabila terasa sensasi resistensi yang segera diikuti oleh
vena dengan pelan, pastikan penetrasi yang mulus, maka hal itu menandakan kateter telah
adanya aliran balik vena. memasuki vena.
1. Dorong kateter beserta mandrinnya Jauhnya dorongan yang dilakukan bergantung pada ukuran dan kedalaman vena
kira-kira sejauh 3-5 mm lagi untuk dan ukuran kateter.
memastikan kateter telah memasuki
lumen vena

1. Tarik andarin keluar, dorong kateter Jangan memasukkan kembali mandrin ke dalam kateter karena dapat merobek
sampai pangkalnya menyentuh kulit kateter tersebut

1. Buang andarin bekas pakai ke dalam Pastikan mandrin tersebut telah masuk ke dalam pembungkus kateter sampai
pembungkus kateter tadi terdengar bunyi ”klik” dan buang di tempat yang aman

1. Lepaskan torniket
Fiksasi katetera IV

1. Rekatkan 1 plester lebar 5 Gunakan 2 lembar plester , satu untuk fiksasi kateter I.V dan
mm secara menyilang yang satunya untuk fiksasi slang infus set.
sedemikian rupa sehingga Panjang plester yang digunakan ukurannya sekitar 15-20 cm,
berbentuk huruf V di bawah jangan terlalu lebar atau terlalu kecil ( lebarnya sekitar 0,5 mm
pangkal kateter hingga ).
menutupi tempat insersi Bentuk fiksasi dibuat seperti bentuk V , agar keduanya tidak
kateter tersebut. mudah lepas .
1. Rekatkan 1 plester untuk Slang infus jangan dilengkungkan baru difiksasi ke kulit karena
memfiksasi infuse/transfuse akan membatasi kita bila akan menambah suntikan ke dalam
set secara menyilang vena melalui karet infus.
berbentuk huruf V
Tindakan pasca pemasangan
1. Imobilisasi ekstremitas dengan papan pengalas bila ada Jangan gunakan gause atau bahan lainnya sebagai pembalut di atas tempat
indikasi insersi
Misalnya : bila diinsersikan di daerah sendi, pada anak-
anak/bayi
1. Instruksi pada pasien :
• Hindari gerakan-gerakan lengan yang tidak perlu
• Segera beritahu perawat/ dokter bila lengan
membengkak, nyeri, atau jika terjadi kebocoran dari
tempat insersi
1. Label bahan pembalut dengan tanggal, ukuran kateter dan
inisial yang memasang infuse.
1. Tulis juga distatus penderita tentang:
• tanggal pemasangan,
• ukuran kateter
• inisial yang memasang infuse.
• Tempat insersi
• Toleransi pasien dan respon terhadap terapi.

Anda mungkin juga menyukai