ID Garapan Penyajian Upacara Siraman Calon
ID Garapan Penyajian Upacara Siraman Calon
ABSTRAK
ABSTRACT
1
Wina Lerina 2
Garapan Penyajian Upacara Calon Pengantin Adat Sunda
Grup Swari Laksmi Kabupaten Bandung
firstly, bubuka (Opening) it means the bride diais (carry up) by her mother
toward a place for ngaras, secondly, the core implementation of ngaras
ZDVKLQJ ERWK RI SDUHQW¶V IHHW sungkem VHDWHG RQ SDUHQW¶V ODS DQG siraman
(bathing the bride) and the last, the bride carried by the father and puncak manik
bribery. Songs textuality used an existing song, it has choosed and on
performance most lyric of the songs has changed, adapted with the message
and the meaning in each phase of the ceremonial, the song are, Cacandran,
Ayun Ambing, Pangapungan, Budak Ceurik and Nimang.
Wina Lerina
Garapan Penyajian Upacara Calon Pengantin Adat Sunda
Grup Swari Laksmi Kabupaten Bandung
2. Tahap Inti
Pada tahap inti terdapat 3 prosesi
upacara, yaitu:
a. Ngaras
Ngaras merupakan prosesi
dimana calon pengantin mencuci
telapak kaki kedua orang tuanya, c. Siraman
ini merupakan simbolik dari Siraman merupakan prosesi
pembaktian dan kasih sayang dimana calon pengantin
seorang anak kepada orang dimandikan oleh kedua orang
tuanya. Setelah mencuci kedua tua dan para sesepuhnya.
telapak kaki orang tuanya, calon Sebelum dimandikan, calon
pengantin harus mengeringkan pengantin melakukan wudhu
kedua telapak kaki orang tuanya terlebih dahulu. Siraman
menggunakan handuk dan diberi merupakan sebuah simbolik dari
semprotan minyak wangi, ini kebersihan, sedangkan wudhu
merupakan simbolik dari simbolik dari mensucikan. Jadi
seorang anak wajib menjaga tahapan ini memiliki simbol
nama baik kedua orang tua dan tentang pembersihan dan
keluarganya. Pada tahapan ini pensucian secara lahir dan batin
ilustrasi musik yang digunakan sebelum melaksanakan
adalah lagu Pangapungan. pernikahan. Pada tahapan ini
ilustrasi musik yang digunakan
adalah lagu Nimang.
b. Sungkem
Sungkem merupakan prosesi 3. Tahapan Penutup
dimana calon pengantin duduk Pada tahapan ini setelah
bersimpung dipangkuan kedua melaksanakan siraman, calon
orang tuanya untuk meminta pengantin digendong oleh ayahnya
pengampunan dosa serta yang merupakan simbolik dari
PHPLQWD GR¶D UHVWX GDUL NHGXD kekuatan dan bekal dari seorang ayah
orang tuanya sebelum untuk anaknya sebelum
melaksanakan pernikahan. Pada melaksanakan kehidupan berumah
tahapan ini ilustrasi musik yang tangga. Setelah itu dilaksanakan
digunakan adalah lagu Budak suapan nasi kuning puncak manik,
Ceurik. prosesi ini memiliki simbol dari
kehidupan manusia dimana
seseorang pasti melalui sebuah
proses untuk mencapai puncak ,
puncak yang dimaksud adalah tujuan
5
Wina Lerina
Garapan Penyajian Upacara Calon Pengantin Adat Sunda
Grup Swari Laksmi Kabupaten Bandung
hidup dan untuk mencapai tujuan kehidupan itu harus selalu berbagi
hidup memerlukan usaha dan tenaga, rezeki.
tenaga tersebut disimbolkan dari nasi
kuning itu sendiri. Pada tahapan Tekstualitas Lagu
penutup ilustrasi musik yang a. Cacandran
digunakan adalah sajian berbagai Lagu Cacandran berlaraskan
macam lalaguan baik itu tembang Degung dengan surupan 2=T dan
maupun kawih Sunda. goongannya jatuh pada nada 5. Pola
lagu yang digunakan dalam melodi
lagu Cacandran adalah termasuk
pada Degung Dwisuara karena posisi
tersebut nada yang tumbuk pada
kenongannya adalah nada 2 dan nada
5. Dalam penampilan Swari Laksmi,
juru kawihnya membawakan lagu
Cacandran dengan tempo sedang
Struktur penyajian yang tidak terlalu cepat dan tidak terlalu
dilakukan Swari Laksmi ini relevan lambat. Cacandran memiliki arti
dengan struktur penyajian yang penataan suatu tempat, tempat yang
diungkapkan teori Agoes pada bab dimaksud adalah Tanah Sunda. Jadi,
kajian teoretis, namun terdapat isi lagu Cacandran adalah
beberapa perbedaan yaitu pada mendeskripsikan histori keadaan
tahapan inti Swari Laksmi Tanah Sunda yang merupakan
melakukan ngaras sebelum sungkem, warisan dari para leluhur, sumber
sedangkan menurut teori Agoes daya alamnya sangat indah dan
ngaras dilakukan setelah sungkem. berpotensi, serta tentang kearifan
Pada tahapan siraman yang budaya lokal Sunda dan karakter
dilakukan Swari Laksmi, calon masyarakat Sunda yang memiliki
pengantin melakukan wudhu sifat ramah. Dalam hal ini upacara
sebelum dimandikan oleh kedua siraman merupakan salah satu histori
orang tua dan sesepuhnya sedangkan kebiasaan yang selalu dilakukan
yang diungkapkan teori Agoes masyarakat Sunda zaman dahulu,
wudhu dilakukan setelah sehingga dalam garapan ini penyaji
melaksanakan siraman. Terakhir seolah ingin mengilustrasikan dan
adalah pada tahapan penutup, pada membawa suasana alam sunda dan
tahapan ini yang dilakukan Swari mengenang kembali histori pada
Laksmi adalah gendongan terakhir zaman dahulu kepada penonton dan
dari sang ayah dan suapan puncak keluarga calon pengantin, maka lagu
manik, sedangkan yang diungkap cocok dijadikan bubuka dalam
teori Agoes adalah melaksanakan upacara siraman calon pengantin adat
prosesi potong rambut yang memiliki Sunda, baik secara melodi dan
simbol dari membuang sial atau hal- sinkronisasi rumpaka dengan makna
hal yang bersifat keburukan dan dari upacara siraman.
prosesi rebutan beubeutian (umbi-
umbian dan jajanan pasar) hal ini
merupakan simbol bahwa dalam
Wina Lerina 6
Garapan Penyajian Upacara Calon Pengantin Adat Sunda
Grup Swari Laksmi Kabupaten Bandung
Wina Lerina
Garapan Penyajian Upacara Calon Pengantin Adat Sunda
Grup Swari Laksmi Kabupaten Bandung
dalam lagu Budak Ceurik adalah itu sampai akhir hayat tidak pernah
pola khusus yaitu gabungan antara putus sekalipun anaknya sudah berumah
Degung Dwisuara dan Triasuara tangga, tetap masih tanggung jawab dan
karena posisi jatuhan nada lagu masih memberikan kasih sayangnya
tersebut adalah nada 2, 3 dan 5. sampai kapan pun.
Sedangkan secara rumpaka tidak Setelah melihat paparan di atas
cocok dengan makna dari mengenai tekstualitas lagu pada upacara
sungkeman, rumpaka pada lagu siraman calon pengantin adat Sunda,
Budak Ceurik ini bercerita tentang Swari Laksmi menggunakan lagu-lagu
seorang anak dianiaya yang meminta yang mempunyai karakter selalu
ampunan mencurahkan isi hatinya mengandung wejangan, nasihat dan
kepada Allah SWT, sedangkan pepatah yang mendidik.
makna dari sungkeman adalah
bentuk terima kasih seorang anak Simpulan, Implikasi dan
kepada orang tuanya, yang meminta Rekomendasi
GR¶D UHVWX GDQ SHUPRKRQDQ PDDI Simpulan
Jadi secara rumpaka tidak relevan Struktur Penyajian
dengan makna dari sungkeman pada Struktur penyajian upacara
upacara siraman. siraman calon pengantin adat Sunda
e. Nimang grup Swari Laksmi Kabupaten
Lagu Nimang berlaraskan Degung Bandung diawali dengan tahap
dan surupannya 2=T, dengan bubuka, pada tahap ini dibuka
menggunakan pola pirigan gending dengan musik overture gending
Puspa Jala yang memiliki satu Jipang Lontang dan lagu Cacandran,
kenongan yaitu pada nada 1 dan dua dan pada saat calon pengantin
goongan pada nada 4 dan nada 3. Pola beserta kedua orangtuanya menuju
lagu yang digunakan dalam melodi lagu ke tempat ngaras menggunakan
Nimang adalah termasuk pada Degung ilustrasi musik lagu Ayun Ambing.
Trisuara karena posisi tersebut nada Selanjutnya memasuki tahap
yang tumbuk pada kenongannya adalah Inti, dalam tahap ini terdapat
nada 1, 3 dan 5. Secara rumpaka sangat beberapa rangkaian yaitu pertama
cocok digunakan pada saat siraman, tahap ngaras, pada tahap ngaras
rumpaka tersebut dirubah dan dibuat menggunakan ilustrasi musik lagu
kembali disesuaikan dengan pesan dan Pangapungan. Kedua sungkem, pada
makna siraman. Lagu ini bercerita saat prosesi ini menggunakan
tentang kasih sayang orang tua dan ilustrasi musik lagu Budak Ceurik.
berharap anaknya sukses di masa depan Dan ketiga adalah siraman, ilustrasi
sehingga mampu mengangkat derajat musik pada tahap ini menggunakan
kedua orangtua. Dengan menggunakan lagu Nimang.
lagu ini seolah mengingatkan dahulu Setelah melaksanakan upacara
anaknya waktu kecil masih dimandikan, siraman, diakhiri dengan tahapan
diayun-ayun ketika mau tidur selalu penutup. Acara diakhiri dengan
dinyanyikan sekarang anak kecil berbagai lalaguan baik itu lagu
tersebut sudah dewasa, sudah kawih maupun tembang Sunda.
menemukan calon suami namun lagu Tekstualitas Lagu
ini menunjukan kasih sayang orang tua
Wina Lerina 8
Garapan Penyajian Upacara Calon Pengantin Adat Sunda
Grup Swari Laksmi Kabupaten Bandung
Ilustrasi musik dalam penyajian arti kehidupan dari pesan dan makna
upacara siraman calon pengantin adat yang disampaikan dalam upacara
Sunda, Swari Laksmi menggunakan siraman.
gending dan lagu yang sudah dan 3. Upacara Siraman Terhadap
cocok bisa menginterpretasikan Seniman
pesan dan makna yang terkandung Para seniman bisa lebih kreativ
dalam setiap tahapan upacara. untuk mengembangkan konsep
Sebagian rumpaka lagu ada yang garapan dalam mengilustrasikan
dirubah dan dibuat kembali musik upacara siraman yang
disesuaikan dengan isi pesan dan disesuaikan dengan kebutuhan,
makna dalam setiap tahapan upacara, kondisi dan perkembangan zaman
namun sebagian juga menggunakan agar bisa masuk dan diterima dengan
rumpaka asli dari lagu-lagu tersebut. mudah oleh masyarakat modern saat
Setelah melihat paparan dalam bab ini. Dengan adanya ilustrasi musik
IV, lagu-lagu yang dipilih dan bisa mendukung dalam
digunakan dalam ilustrasi musik penyampaiannya penggambaran
upacara siraman garapan Swari pesan dan makna dari upacara
Laksmi memiliki karakter yang siraman.
selalu memberikan wejangan, 4. Upacara Siraman Terhadap
pepatah atau nasehat serta mendidik Penulisan
dalam aspek kehidupan. Dengan melakukan penelitian
Implikasi ini, penulis dapat menambah
1. Upacara Siraman Terhadap wawasan baru tentang kebudayaan
Dunia Pendidikan Sunda, dan dapat memperlajari lebih
Hasil dari penelitian ini bisa dalam tentang garapan musikal
dijadikan bahan kajian pembelajaran, upacara siraman calon pengantin adat
baik secara makna simbolik Sunda.
kehidupannya maupun tekstualitas
musikalnya dalam lembaga formal Rekomendasi
khususnya dalam bidang pendidikan Dalam upaya pelestarian
seni. Serta mempermudah untuk budaya, khususnya bagi orang-orang
mahasiswa khususnya untuk yang berkecimpung dalam dunia seni
mahasiswa di Departemen sering melakukan workshop tentang
Pendidikan Musik FPSD UPI upacara siraman calon pengantin
Bandung yang ingin mempelajari kepada masyarakat yang tidak
gending-gending yang selalu dipakai mengetahui sama sekali agar bisa
dalam penyajian upacara siraman mengenal dan melestarikan budaya
calon pengantin adat Sunda. leluhur ini. Serta dalam menciptakan
2. Upacara Siraman Terhadap suatu garapan, pencipta hendaknya
Masyarakat melakukan upaya untuk
Dengan cara melaksanakan mendokumentasikan baik dalam
upacara siraman, di era globalisasi bentuk notasi agar mempermudah
ini masyarakat modern menjadi bagi orang awam yang ingin
lebih tahu dan lebih bisa menghargai mempelajari tentang upacara
serta melestarikan adat istiadat siraman, dan menjadi inspirasi untuk
Sunda. Masyarakat bisa memaknai
9
Wina Lerina
Garapan Penyajian Upacara Calon Pengantin Adat Sunda
Grup Swari Laksmi Kabupaten Bandung
Daftar Pustaka
Sumber Internet:
Djojodiguno (1958). Asas-Asas Sosiologi [Online]
Tersedia: http://senseleaf.blogspot.com/2012/03/pengertian-kebudayaan-
menurut-para-ahli.html
Koentjaraningrat (1989:72). Kebudayaan.[Online]
Tersedia:http://forester-untad.blogspot.com/2012/11/makalah-tentang-
budaya-ritual-upacara.html [22 November 2012]
Suryono, Arjono(1985:4). Adat Istiadat.[Online]
Tersedia:http://forester-untad.blogspot.com/2012/11/makalah-tentang-
budaya-ritual-upacara.html [22 November 2012]
____(2011).Unsur-Unsur Musik Tradisional [Online]
Tersedia : http://sulaimanmusik.blogspot.com/2013/02/unsur-unsur-musik-
tradisional.html
____. Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli. [Online]
Tersedia:http://www.academia.edu/5783317/_Pengertian_Bahasa_Menurut_
Para_Ahli
____(2013). Pengertian Sastra Menurut Para Ahli. [Online]
Tersedia: http://sastrawanpemula.blogspot.com/2013/05/pengertian-sastra-
menurut-para-ahli.html
11
Wina Lerina
Garapan Penyajian Upacara Calon Pengantin Adat Sunda
Grup Swari Laksmi Kabupaten Bandung
RIWAYAT HIDUP