Anda di halaman 1dari 42

CRITICAL BOOK REPORT

KALKULUS PEUBAH BANYAK

Diajukan untuk memenuhi Tugas Individu

Mata Kuliah : Kalkulus Peubah Banyak

Dosen Pengampu : Fibri Rakhmawati, S.Si, M.Si

Disusun Oleh :

POPPY YULIYANTI

(0305193180)

Pendidikan Matematika-2 / Semester III

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur Kehadirat Allah Subahana Wata’ala, atas segala
rahmat dan HidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Book Report ini dengan
baik. Critical Book Report ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak
dengan Dosen Pengampu Ibu Fibri Rakhmawati, S.Si, M.Si. Dimana penyajiannya
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber seperti e-Book, jurnal dan youtube yang telah
direkomendasikan oleh Dosen Pengampu mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak dan terkait
dengan materi Kalkulus Peubah Banyak yang terkhusus pada Integral Rangkap 2 dan 3 serta
pengaplikasiannya. Critical Book Report ini disusun oleh penulis dengan sedikit rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Critical Book Reportini dapat
terselesaikan. Penulis menyadari bahwa Critical Book Report ini memiliki banyak
kekurangan. Untuk itu saran dan kritik dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk
menyempurnakan laporan ini sehingga menjadi lebik baik dan bermanfaat.

Medan, 2 Februari 2021

POPPY YULIYANTI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Penyusunan critical book report ini khusus ditujukan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kalkulus Peubah Banyak. Dan memahamkan materi ini dari berbagai referensi baik
dari digital maupun buku.

B. Tujuan
 Menemukan kelebihan dan kekurangan dari buku.
 Memahami pelajaran Kalkulus Peubah Banyak
 Mendapatkan perbandingan dari setiap materi di setiap referensi yang didapat.

C. Manfaat
Penulis berharap laporan ini memiliki manfaat bagi kita semua. Baik dari pembaca maupun
penulis sendiri. Diharapkan juga hasil kritikan buku ini membuat pembaca lebih tertarik
untuk mencari referensi lebih banyak baik dari buku yang lebih lengkap tentang konsep
pengintegralan rangkap yang dijadikan acuan oleh penulis.
BAB II

IDENTITAS BUKU

IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Kalkulus Edisi Keempat

Edisi : Kedua

Penulis : JAMES STEWART

Penerbit : Erlangga

ISBN : 979-688-221-3

Tahun Penerbit : 2003

Tebal Buku : 752 hlm

Ukuran : 175 x 250 mm

IDENTITAS RIVIEWER

Nama : Poppy Yuliyanti

Nim : 0305193180

Alamat : Jl. Sudirman, Dusun IV, Cinta Rakyat

Tempat, Tanggal lahir : Cinta Rakyat, 25 juli 2000

Jurusan / Semester : Pendidikan Matematika-2 / Semester III

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Mata Kuliah : Kalkulus Peubah Banyak

Hari, Tanggal : Kamis, 2 Februari 2021


BAB III

PEMBAHASAN

I. SOFTWERE MENGGAMBAR GRAFIK


A. SOFTWERE MENGGAMBAR GRAFIK DENGAN AUTOGRAPH

Autograph adalah software yang dinamis dan serbaguna untuk belajar dan
mengajar matematika pada siswa tingkat menengah yang dikembangkan oleh Douglas
Butler. Software ini didesain untuk membantu guru dan siswa memvisualisasikan
metematika dengan menggunakan 3 mode :
1. dimensi untuk peluang dan statistik.
2. dimensi untuk grafik, koordinat, transformasi, dan data bivariat
3. dimensi untuk grafik, koordinat pada dua dimensi
4. dimensi untuk grafik, koordinat dan transformasi pada ruang tiga dimensi.
Software Autograph dapat digunakan untuk menyelesaikan beberapa masalah
matematika yaitu:
1. Menyelesaikan materi Statistika
a. Mengurutkanlah nilai dari terkecil sampai nilai terbesar, menentuka nilai
terbesar, nilai terkecil dan jangkauan data.
b. Menggambar diagram batang dan garis.
2. Menyelesaikan langkah-langkah menentukan dua titik potong antara dua
kurva.
3. Menentukan Langkah-langkah menggambar dan menghitung luas daerah
Kurva
4. Langkah-langkah menggambar kurva dan menghitung luas daerah yang
dibatasi oleh dua kurva.
5. Langkah-langkah menggambar persamaan fungsi trigonometri untuk
memperoleh grafiknya.
6. Langkah-langkah menentukan nilai maksimum dan nilai minimum.
7. Menghitung Volume Benda Putar
Untuk kalangan mahasiswa juga sangat terbantu dengan adanya
aplikasi ini, karena selain dapat membuat grafik, juga memberikan hasil dari
setiap persoalan yang diberikan. Dan Aplikasi Autograph ini mengalami
perkembangan ditiap tahunnya sesuai kreasi penciptanya seperti pada gambar
dibawah ini merupakan Autograph 5 sedangkan yang diatas adalah Autograph
3. Yang membedakan adalah autograph lebih modern, tampilannya lebih
elegan, lebih jelas dan tools nya lebih lengkap dibandingkan autograph 3.

 Kelebihan menggunakan Autograph software


Penerapan Autograph software merupakan kontribusi yang menggunakan
teknologi untuk mengajar matematika. Model (Autograph software) ini
menyoroti kontribusi peralatan digital dan sumber daya yang bermanfaat untuk:
 Mempengaruhi proses kerja dan meningkatkan produksi, khususnya dengan
meningkatkan kecepatan dan efisiensi proses, dan meningkatkan akurasi dan
penyajian hasil, dengan demikian berkontribusi terhadap kecepatan dan
produktivitas pelajaran.
 memungkinkan siswa maupun mahasiswa untuk memvisualisasikan dan lebih
memahami matematika dalam kehidupan nyata
 Mengatasi kesulitan siswa maupun mahasiswa dan konstruksi gambar,
termasuk melewati masalah yang dihadapi ketika menulis dan menggambar
dengan tangan dan memfasilitasi koreksi kesalahan, sehingga meningkatkan
rasa kemampuan siswa dalam pekerjaan mereka;
 Pengajaran dengan mengintegrasikan Autograph di sekolah maupun perguruan
tinggi dapat meningkatkan efektivitas dan kualitas mengajar
 Meningkatkan variasi dan daya penarik aktivitas di kelas, khususnya variasi
format pembelajaran dan merubah suasana kelas dengan memperkenalkan
unsur bermain, menyenangkan, mengembirakan, dan memperudah tugas yang
sulit.
 Mengembangkan kebebasan siswa dan pertukaran kelompok teman sebaya,
khususnya menyediakan kesempatan bagi siswa untuk latihan mandiri lebih
banyak dan bertanggung jawab, berbagi keahlian dan saling mendukung.
 membantu guru maupun dosen dalam membuat siswa maupun mahasiswa
lebih memperhatikan papan tulis interaktif dan bertindak sebagai media
interaksi antara siswa atau antara dosen dan para mahasiswa.
 Menguatkan konsep.

 Kekurangan dari Autograph software.


Adapun kekurangan dari software ini dalah sebagai berikut :
 Autograph software ini tidak bisa menyajikan cara untuk menyelesaikan
masalah yang diberikan, software ini hanya memberikan hasil.
 Tidak ada evaluasi karena sifatnya hanya sebagai latihan
 Tidak bisa menyelesaikan masalah secara analitis.
 Tidak bisa membuat grafik secara langsung tentang soal integral hanya
fungsi saja
 Aplikasi autograph tidak dapat dieksplor melalui handphone, jadi dapat
menyulitka peserta didik maupun mahasiswa yg tidak mempunyai laptop
atau komputer.
 Tidak dapat menyelesaikan soal integral tentu dan tak tentu
Sumber referensi :
 https://www.youtube.com/watch?v=W8QQVei8ELM
Di video ini saya mempelajari apa itu aplikasi autograph, cara
mendownload aplikasinya, cara penggunaannya untuk pemula.
 https://youtu.be/PyZpHWTSrU0/
Di video ini saya mempelajari cara membuat titik potong dari grafik
fungsi yang hendak dibuat baik 2 dimensi dan 3 dimensi, serta diketahui
gradien nya.
 https://youtu.be/uiMpxjNKjtM
Di video ini saya mempelajari cara membuat latar grafik fungsi dengan
gambar animasi agar terlihat lebih menarik.
Cara Kerjanya yaitu :
 Dapat menggambar grafik dengan cepat dan benar.
 Sangat cepat dan mudah dalam menggunakannya, memang masih terkendala
di awal karena menggunakan bahasa inggris namun setelah dipelajari ternyata
bisa.
 Dengan mengetikkan fungsi nya baik linier, kuadrat, maupun pertidaksamaan
dapat langsung tergambarkan grafiknya (sesuai letak angka yang didapat dari
mencari titik potong dari fungsi tersebut jika manual) secara otomatis.
 Jika terdapat 2 fungsi yang dicari, maka akan menunjukkan gambar grafiknya
seperti 2 garis warna yang berbeda dan terlihat perbedaannya sehingga mudah
dipahami.
 Dapat dikerjakan secara Offline
 Cepat dan efisien
CONTOH MENGGUNAKANNYA :
a) Contoh penggunaan dengan mencoba menggambar grafik fungsi
persamaan kuadrat dengan Aplikasi Autograph Softwere
 Klik Softwere Autograph pada desktop.

 Maka akan muncul tampilan seperti gambar berikut ini :


 Lalu klik icon (Enter Equation), untuk membuat fungsi linier, kuadrat
maupun pertidaksamaan.

 Setelah di klik, maka akan muncul tampilan seperti berikut


 Lalu isilah dibagian “Equation” tersebut dengan fungsi persamaan yang akan
kita buat, sebagai contoh saya akan membuat y=2x + 2, lalu klik “oke”

 Lalu akan muncul secara otomatis gambar grafiknya sebagai berikut :


 Saya akan mencoba untuk menambahkan satu contoh fungsi kuadrat yaitu
y=x2-4 dengan cara yang sama seperti di atas , maka hasilnya akan seperti
berikut :

 Klik “oke”

 Maka hasilnya secara otomatis seperti ini, terdapat 2 gambar grafik dengan
warna yang berbeda yang dapat memudahkan kita membedakannya.
Jika ingin memunculkan titik potongnya, maka seperti dibawah ini :

 Jika ingin memunculkan titik potongnya , klik pada salah satu titik contoh di
titik (-2,0) lalu klik kanan, dan pilih icon “Teks Box” .

 Lalu akan muncul tampilan seperti berikut, jika sudah benar titiknya silahkan
klik “ok”
 Maka akan langsung terlihat titik potong nya seperti gambar berikut ini :

 Seperti ini hasilnya jika dibuat di ketiga titiknya sesuai dengan cara yang di
atas.
B. SOFTWERE MENGGAMBAR GRAFIK DENGAN GEOGEBRA

GeoGebra adalah perangkat lunak matematika yang dinamis, bebas, dan multi-
platform yang menggabungkan geometri, aljabar, tabel, grafik, statistik dan kalkulus
dalam satu paket yang mudah dan bisa digunakan untuk semua jenjang pendidikan.
Dinamis artinya pengguna dapat menghasilkan aplikasi matematika yang interaktif.
Bebas artinya GeoGebra dapat digunakan. Multi-platform berarti GeoGebra tersedia
untuk segala jenis komputer seperti PC, tablet dan berbagai sistem komputer seperti
Windows, Mac OS, Linux dan sebagainya. GeoGebra pertama kali dikembangkan
oleh Markus Hohenwarter .
GeoGebra adalah aplikasi geometri, aljabar, statistik, dan kalkulus interaktif,
dimaksudkan untuk belajar dan mengajar matematika dan sains dari tingkat sekolah
dasar hingga universitas. GeoGebra tersedia di berbagai platform, dengan aplikasi
untuk desktop, tablet, dan web.

GeoGebra memiliki beberapa kelebihan antara lain:


1. Termasuk dalam kategori perangkat lunak geometri dinamis (DGS) dan Computer
Algebra System (CAS). GeoGebra juga menyediakan fasilitas lembar kerja
(spreadsheet) dan dapat digunakan untuk menganalisis data. Untuk versi yang terbaru
(versi 5) sudah dilengkapi dengan fasilitas grafik 3 dimensi.
2. Mudah digunakan sama halnya dengan paket-paket perangkat lunak geometri
dinamis (DGS) yang lain seperti Autograph, Cabri ataupun Geometer’s Sketchpad
tetapi juga memberikan fitur-fitur dasar CAS seperti yang ada di Maple dan Derive
untuk menjembatani beberapa perbedaan antara geometri, aljabar dan kalkulus.
3. Merupakan perangkat lunak yang bebas digunakan dan digandakan (freeware) dan
open source (kode programnya tersedia) sehingga banyak orang yang terlibat
mengembangkannya.
4. Tersedia untuk berbagai jenis komputer (multi-platform) seperti PC, tablet,
smartphone dan berbagai sistem komputer seperti Windows, Linux, Unix, Mac OS X
dan berbagai platform lain yang bisa menjalankan program Java.
5. Telah diterjemahkan ke lebih dari 35 bahasa (Preiner, 2008:36), tidak hanya pada
menunya, tetapi juga pada perintah-perintahnya. Jika bahasa yang dipilih adalah
bahasa Indonesia Anda bisa mengetikkan perintah FPB[8,10] atau KPK[8,10] di Input
Bar untuk mencari FPB atau KPK dari bilangan 8 dan 10.
6. Dukungan komunitas yang kuat dengan tersedianya forum-forum di internet untuk
pengembangan perangkat lunak GeoGebra, memberikan solusi permasalahan dan
tersedianya lembar kerja GeoGebra yang bisa dimodifikasi.

Sumber referensi :
 https://youtu.be/uQSsprqU3r8
Di video ini saya belajar mempelajari cara menyelesaikan soal integral dengan
batas atas dan batas bawah dan langsung dapat hasilnya. Namun hanya bisa
digunakan pada integral lipat 1 saja tidak dapat mengerjakan integral dengan
variabel yang lebih dari satu.
 Di geogebra kita bisa membuat grafik sendiri, dengan bantuan bentuk-bentuk
yang sudah disiapkan di geogebra. Contoh : membuat lingkaran dll.
II. FUNGSI DENGAN BEBERAPA VARIABEL
A. Fungsi Dua Variabel

Definisi Suatu fungsi f dari dua variabel adalah suatu aturan yang
memberikan kepada masing-masing pasangan terurut bilangan real (x,y) di
sebuah dalam himpunan D sebuah bilangan real unik yang dinyatakan oleh
f(x,y). himpunan D adalah daerah asal dari f dan daerah nilainya adalah
himpunan nilai yang digunakan f, atau dengan kata lain, {f(x,y) | (x,y) ∈ 𝐷}.

Penulisan z=f(x,y) untuk mengeksplisitkan nilai yang digunakan oleh f pada


titik umum (x,y). variabel x dan y adalah Variabel Bebas (independent variable) dan
z adalah Variabel tak bebas (dependent variable).
Fungsi dua variabel tidak lain adalah fungsi yang daerah asalnya berupa
himpunan bagian dari R2 dan yang daerah nilainya berupa himpunan bagian dari R.
satu cara memperagakan fungsi yang demikian adalah dengan sarana diagram anak
panah dengan daerah asal D dinyatakan sebagai himpunan bagian dari bidang-xy.
Jika fungsi f diberikan oleh rumus dan daerah asal tidak disebutkan, maka
daerah asal dari f dipahami sebagai himpunan semua pasangan (x,y) dimana untuk
himpunan ini ekspresi yang diberikan adalah suatu bilangan real yang terdefinisi
secara baik.
Contoh : Carilah daerah asal fungsi berikut dan hitung f(3,2).

𝑥+𝑦+1
(𝑎) 𝑓(𝑥, 𝑦) = √
𝑥−1

Penyelesaian :

3 + 2 + 1 √6
(𝑎) 𝑓(3,2) = √ =
3−1 2

Ekspresi untuk f masuk akal jika penebutnya tidak 0 dan besaran di bawah tanda
akarnya tak negative. Maka daerah asal dari f adalah
𝐷 = {(𝑥, 𝑦)| 𝑥 + 𝑦 + 1 ≥ 0, 𝑥 ≠ 1}
Ketaksamaan 𝑥 + 𝑦 + 1 ≥ 0 atau 𝑦 ≥ −𝑥 − 1, mendeskripsikan titik-titik yang
terletak pada atau di ats garis 𝑦 = −𝑥 − 1, sedangkan 𝑥 ≠ 1 menandakan bahwa
titik-titik pada garis x=1 haruslah dikeluarkan dari daerah asal.
B. Kurva Ketinggian

Definisi Kurva Ketinggian dari fungsi f dua variabel adalah kurva-kurva


dengan persamaan f(x,y) =k, dengan k adalah konstanta (dalam daerah nilai f).

Kurva Ketinggian f(x,y)=k adalah himpunan semua titik dalam daerah asal f
dimana pada titik-titik tersebut f memiliki nilia yang diberikan oleh k. dengan kata
lain, kurva memperlihatkan tempat dimana grafik f mempunyai tinggi k.
Satu contoh kurva ketinggian adalah peta topopgrafi dari daerah berbukit.
Kurva ketinggian adalah kurva-kurva ketinggian konstan di atas permukaan laut. Jika
anda berjalan di sepanjang salah satu garis kontur. Anda tidak mendaki ataupun
menurut. Disini kurva ketinggian disebut Isotermal dan menghubungkan lokasi
dengan suhu sama seeperti kurva yang memisahkan pita-pita yang berwarna.
Contoh : sketsakan kurva ketinggian dari fungsi 𝑓(𝑥, 𝑦) = 6 − 3𝑥 − 2𝑦 untuk nilai
k=-6,0,6,12.
Penyelesaian :
Kurva-kurva ketinggian adalah
6 − 3𝑥 − 2𝑦 = 𝑘 atau 3𝑥 + 2𝑦 + (𝑘 − 6) = 0

3
Ini berupa keluarga garis dengan kemiringan − 2, empat kurva ketinggian khusus

dengan 𝑘 = −6,0,6,12 adalah 3𝑥 + 2𝑦 − 12 = 0. 3𝑥 + 2𝑦 − 6 = 0, 3𝑥 + 2𝑦 =


0, 𝑑𝑎𝑛 3𝑥 + 2𝑦 + 6 = 0. Disketsakan pada gambar dibawah ini : k=-6, k=0, k=6,
k=12.
C. Fungsi Tiga Variabel atau Lebih

Fungsi tiga variabel, f adalah aturan yang memberikan kepada masing-


masing rangkap tiga terurut (x,y,z) didalam daerah asal 𝐷 ∈ 𝑅3 sebuah
bilangan real unik yang dinyatakan oleh f(x,y,z). misalnya, suhu T pada
sebuah titik di permukaan bumi tergantung pada lintang x dan bujur y dari
tiitk tersebut serta pada waktu t, sehingga kita dapat menuliskan T=f(x,y,t).

Sangatlah sukar untuk memvisualisasikan fungsi tiga variabel f dengan


grafiknya, karena fungsi akan terletak di ruang empat dimensi. Namun, kita bissa
mendapatkan sedikit pemahaman mengenai f dengan cara emmeriksa kurva
ketinggiannya (level surface), yang berupa permukaan dengan persamaan f(x,y,z)=k.
dengan k konstanta. Jika titik (x,y,z) bergerak sepanjang kurva permukaan, maka nilai
dari f(x,y,z) tetap tidak berubah.
Contoh : Carilah kurva ketinggian dari fungsi 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2
Penyelesaian :
Kurva ketinggian adalah 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 = 𝑘, dengan 𝑘 ≥ 0. Kurva-kurva ini
membentuk kleuarga bola sepusat dengan jari-jari √𝑘. Jadi ketika (x,y,z) berubah-
ubah pada sebarang bola dengan pusat O, nilai f(x,y,z) tetap.

Fungsi dari sebarang banyaknya variabel dapat juga ditinjau. Fungsi n


Variabel adalah aturan yang memebrikan sebuah bilangan z=f(x1,x2,….,xn) kepada
rangkap-n bilangan real (x1,x2…,xn). himpunan rangkap-n yang demikian kita
nyatakan dengan Rn. misalnya, jika perusahaan menggunakan n bahan yang berlaian
dalam membuat produk makanan, ci adalah biaya per unit dari ramuan ke-I, dan unit-
unit xi dari ramuan ke-I dipergunakan, maka biaya total C dari ramuan adalah fungsi n
variabel x1,x2,….,xn.

3 𝐶 = 𝑓 (𝑥1 , 𝑥2 , … . . 𝑥𝑛 ) = 𝑐1 𝑥1 + 𝑐2 𝑥2 + ⋯ + 𝑐𝑛 𝑥𝑛

Fungsi f adalah fungsi-fungsi bernilai real yang daerah asalnya dalah


himpunan bagian dari Rn. kadang-kadang kita akan menggunakan notasi vektor untuk
menuliskan fungsi yang demikian secara lebih kompak: jika x=(x1,x2,….,xn), kita
seringkali menuliskan f(x) sebagai ganti f(x1,x2,….,xn). dengan notasi ini kita dapat
menuliskan ulang fungsi yang didefinisikan dalam persaman 3. Sebagai :
𝑓 (𝑥 ) = 𝑐 . 𝑥

Dengan 𝑐 = (𝑐1 , 𝑐2 , … . . 𝑐𝑛 ) dan c . x menyatakan hasil kali titik darivektor c dan x di


Vn . lihat dari hubungan satu-satu antraa titik-titik (𝑥1 , 𝑥2 , … . . 𝑥𝑛 ) di Rn dan vektor
posisinya 𝑥 = (𝑥1 , 𝑥2 , … . . 𝑥𝑛 ) di Vn , kita mempunyai tiga cara untuk melihat fungsi f
yang didefinisikan pada suatu himpunan bagian dari Rn:
1. sebagai fungsi n variabel real 𝑥1 , 𝑥2 , … . . 𝑥𝑛
2. sebagai fungsi variabel tunggal (𝑥1 , 𝑥2 , … . . 𝑥𝑛 )
3. sebagai fungsi variabel vektor tunggal 𝑥 = (𝑥1 , 𝑥2 , … . . 𝑥𝑛 )

D. Fungsi Tiga Variabel atau Lebih


Segala sesuatu ynag telah kita lakukan dalam subbab ini dapat kita diperluas
ke fungsi tiga variabel atau lebih. Notasi

lim 𝑓 (𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝐿
(𝑥,𝑦,𝑧)→(𝑎,𝑏,𝑐)

Menandakan bahwa nilai f(x,y,z) mendekati bilangan L seraya titik (x,y,z)


mendekati titik (a,b,c) di sepanjang sebarang lintasan dalam daerah asal f. karena
jarak antara dua titik (x,y,z) dan (a,b,c) di R3 diberikan oleh

√(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 + (𝑧 − 𝑐 )2 , kita dapat menuliskan definisi yang persis sebagai
berikut : untuk setiap bilangan 𝜀 > 0 terdapat sebuah bilangan berikut 𝛿 > 0
sedemikian sehingga :
|𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) − 𝐿| < 𝜀 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛𝑎 0 < √(𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 + (𝑧 − 𝑐 )2 < 𝛿 dan
(x,y,z) berada dalam daerah asal f
Fungsi f kontinu di (a,b,c) jika

lim 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑓(𝑎, 𝑏, 𝑐)


(𝑥,𝑦,𝑧)→(𝑎,𝑏,𝑐)

Misalnya, fungsi
1
𝑓 (𝑥, 𝑦, 𝑧) =
𝑥2 + 𝑦2 + 𝑧2 − 1
Adalah fungsi rasional tiga variabel sehingga kontinu di setiap titik di R3 kecuali di
titik dimana 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 = 1. Dengan kata lian, fungsi ini tak kontinu pada bola
dengan pusat doi titik asal dan jari-jari 1.

lim 𝑓(𝑥 ) = 𝑓(𝑎)


𝑥→𝑎
III. TURUNAN PARSIAL FUNGSI PEUBAH
Umumnya, jika f adalah fungsi dua variabel x dan y, andaikan kita misalkan hanya x
saja ynag berubah-ubah sedangkan y dibuat tetap, katakana y=b, dnegan b konstanta.
Baru sesudah itulah kita sebenarnya meninjau fungsi variabel tunggal x, yaitu g(x) =
f(x,b). jika g mempunyai turunan di a, maka menamakannya turunan parsial dari f
terhadap x di (a,b) dan menyatakannya dengan f, (a,b) jadi :

1 𝑓𝑥 (𝑎, 𝑏) = 𝑔(𝑥 ) 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔(𝑥 ) = 𝑓(𝑎, 𝑏)

Menurut definisi turunan, kita mempunyai


𝑔(𝑎 + ℎ) − 𝑔(𝑎)
𝑔(𝑎) = lim
ℎ→0 ℎ
Sehingga, Persamaan 1 menjadi

2 𝑓(𝑎 + ℎ, 𝑏) − 𝑓(𝑎, 𝑏)
𝑓𝑥 (𝑎, 𝑏) = lim
ℎ→0 ℎ

Dengan cara yang serupa, turunan parsial dari f terhadap y di (a,b). dinyatakan dengan
𝑓𝑥 (𝑎, 𝑦), diperoleh dengan membuat x tetap. (x=a) dan mencari turunan biasa di b dari
fungsi C(y)=f(a,y).

3 𝑓(𝑎, 𝑏 + ℎ) − 𝑓(𝑎, 𝑏)
𝑓𝑦 (𝑎, 𝑏) = lim
ℎ→0 ℎ

Jika sekarang kita memisalkan titik (a,b) berubah-ubah dalam Persamaan 2 dan 3, 𝑓𝑥 dan
𝑓𝑦 mnejadi fungsi dua variabel.

4 Jika f adalah fungsi dua variabel, turunan parsialnya adalah fungsi


𝑓𝑥 dan 𝑓𝑦 yang didefinisikan oleh :

𝑓(𝑥 + ℎ, 𝑦) − 𝑓(𝑥, 𝑦)
𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦) = lim
ℎ→0 ℎ
𝑓 (𝑥, 𝑦 + ℎ) − 𝑓(𝑥, 𝑦)
𝑓𝑦 (𝑥, 𝑦) = lim
ℎ→0 ℎ

Terdapat banyak notasi alternative untuk turunan parsial. Misalnya alih-alih 𝑓𝑥 kita dpaat
𝜕𝑓
menuliskan 𝑓1 atau 𝐷1 𝑓 untuk menunjukkan pendifferensial variabel pertama atau 𝜕𝑥.
𝜕𝑓
Tetapi 𝜕𝑥 disini tidak dapat ditafsirkan sebagai rasio differensial.
Notasi untuk Turunan Parsial. Jika z = f(x,y), kita tuliskan :

𝜕𝑓 𝜕 𝜕𝑧
𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦) = 𝑓𝑥 = = 𝑓 (𝑥, 𝑦) = = 𝑓1 = 𝐷1 𝑓 = 𝐷𝑥 𝑓
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝜕𝑓 𝜕 𝜕𝑧
𝑓𝑦 (𝑥, 𝑦) = 𝑓𝑦 = = 𝑓 (𝑥, 𝑦) = = 𝑓2 = 𝐷2 𝑓 = 𝐷𝑦 𝑓
𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦

Untuk menghitung turunan parsial, yang harus kita lakukan adalah mengingat dari
Persamaan 1 bahwa turunan parsial terhadap x tidak lain adalah turunan biasa dari fungsi
g dari variabel tunggal yang kita peroleh dengan membuat y tetap. Jadi, kita mempunyai
aturan berikut.

Aturan untuk Pencarian Turunan Parsial dari z = f(x,y)

1. Untuk mencari 𝑓𝑥 pandang y sebagai konstanta diferensialkan


f(x,y) terhadap x
2. Untuk mencari 𝑓𝑦 pandang x sebagai konstanta diferensialkan
f(x,y) terhadap y

Contoh : Jika 𝑓 (𝑥, 𝑦) = 𝑥 3 + 𝑥 2 𝑦 3 − 2𝑦 2 , carilah 𝑓𝑥 (2,1) dan 𝑓𝑦 (2,1).


Penyelesaian :
 Dengan membuat y konstan dan dengan mendeferensialkan terhadap x, kita
peroleh :
𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦) = 3𝑥 2 + 2𝑥𝑦 3
𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑓𝑥 (2,1) = 3(2)2 + 2(2)(1)3 = 16
 Dengan membuat x konstan dan dengan mendeferensialkan terhadap y, kita
peroleh :
𝑓𝑦 (𝑥, 𝑦) = 3𝑥 2 𝑦 2 − 4𝑦
𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑓𝑦 (2,1) = 3(2)2 (1)2 − 4(1) = 8
A. Fungsi Lebih dari Dua Variabel
Turunan Parsial dapat juga didefinisikan untuk fungsi tiga variabel atau lebih.
Misalnya, jika f adalah fungsi tiga variabel x,y dan z, maka turunan parsialnya
terhadap x didefinisikan sebagai :
𝑓(𝑥 + ℎ, 𝑦, 𝑧) − 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧)
𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦, 𝑧) = lim
ℎ→0 ℎ
Dan ditemukan dnegan cara memandang y dan z sebagai konstanta serta
𝜕𝑤
mendeferensialkan f(x,y,z) terhadap x. jika 𝑤 = 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧), maka 𝑓𝑥 = dapat
𝜕𝑥

ditafsirkan sebagai laju perubahan w terhadap x ketika y dan z dianggap tetap. Tetapi
kita tidak dapat menafsirkannya secara geometric karena grafik f terletak di ruang
empat dimensi.
Umumnya, jika u adalah fungsi n variabel 𝑢 = 𝑓 (𝑥1 , 𝑥2 , … . . 𝑥𝑛 ), turunan
parsialnya terhadap variabel xi ke-I adalah

𝜕𝑢 𝜕𝑓
= = 𝑓𝑥𝑖 = 𝑓𝑖 = 𝐷𝑖 𝑓
𝜕𝑥𝑖 𝜕𝑥𝑖

Contoh : Carilah 𝑓𝑥, 𝑓𝑦 dan 𝑓𝑧 jika 𝑓 (𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑒 𝑥𝑦 ln z


Penyelesaian :
 Dengan menganggap y dan z konstan dan dengan mendeferensialkan terhadap x,
kita mempunyai :
𝑓𝑥 = 𝑦𝑒 𝑥𝑦 ln z
Secara serupa,
𝑒 𝑥𝑦
𝑓𝑦 = 𝑥𝑒 𝑥𝑦 ln z dan 𝑓𝑥 =
𝑧
IV. TURUNAN PARSIAL ORDE TINGGI
Jika f adalah fungsi dua variabel, maka turunan parsialnya 𝑓𝑥 dan 𝑓𝑦 juga fungsi dua
variabel, sehingga kita dapat meninjau turunan parsial mereka (𝑓𝑥 )𝑥 , (𝑓𝑥 )𝑦 , (𝑓𝑦 )𝑥 ,
dan (𝑓𝑦 )𝑦 disebut turunan parsial kedua (second partial derivative) dari f . z = f(x,y), kita
gunakan notasi berikut :

𝜕 𝜕𝑓 𝜕2𝑓 𝜕2𝑧
(𝑓𝑥 )𝑥 = 𝑓𝑥𝑥 = 𝑓11 = ( )= 2= 2
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑥

𝜕 𝜕𝑓 𝜕2𝑓 𝜕2𝑧
(𝑓𝑥 )𝑦 = 𝑓𝑥𝑦 = 𝑓12 = ( )= =
𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥

𝜕 𝜕𝑓 𝜕2𝑓 𝜕2𝑧
(𝑓𝑦 )𝑥 = 𝑓𝑦𝑥 = 𝑓21 = ( )= =
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦

𝜕 𝜕𝑓 𝜕2𝑓 𝜕2 𝑧
(𝑓𝑦 )𝑦 = 𝑓𝑦𝑦 = 𝑓22 = ( )= 2= 2
𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑦

𝜕2 𝑧
Jadi, notasi 𝑓𝑥𝑦 (atau 𝜕𝑦 𝜕𝑥) bermakna bahwa pertama kita mendiferensialkan terhadap x

dan kemudian terhadap y, sedangkan dalam menghitung 𝑓𝑦𝑥 urutanya terbalik.


Contoh : Carilah turunan parsial kedua dari :
𝑓 (𝑥, 𝑦) = 𝑥 3 + 𝑥 2 𝑦 3 − 2𝑦 2
Penyelesaian :
Dalam contoh 1 kita peroleh bahwa :
𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦) = 3𝑥 2 + 2𝑥𝑦 3 𝑓𝑦 (𝑥, 𝑦) = 3𝑥 2 𝑦 2 − 4𝑦
Karena itu
𝜕
𝑓𝑥𝑥 = (3𝑥 2 + 2𝑥𝑦 3 ) = 6𝑥 + 2𝑦 3
𝜕𝑥
𝜕
𝑓𝑥𝑦 = (3𝑥 2 + 2𝑥𝑦 3 ) = 6𝑥𝑦 2
𝜕𝑦
𝜕
𝑓𝑦𝑥 = (3𝑥 2 𝑦 2 − 4𝑦) = 6𝑥𝑦 2
𝜕𝑥
𝜕
𝑓𝑦𝑦 = (3𝑥 2 𝑦 2 − 4𝑦) = 6𝑥 2 𝑦 − 4
𝜕𝑦
Perhatikan bahwa 𝑓𝑥𝑦 = 𝑓𝑦𝑥 dalam contoh di atas. Ini bukan sekedar kebetulan. Ternyata
Turunan Parsial campuran 𝑓𝑥𝑦 dan 𝑓𝑦𝑥 selalu sama untuk kebanyakan fungsi yang
dijumpai orang dalam praktek. Teorema berikut, yang ditemukan oleh matematikawan
Perancis Alexis Clairaut (1713 – 1765), memberikan persyaratan yang harus dipenuhi
agar kita dapat mengatakan bahwa 𝑓𝑥𝑦 = 𝑓𝑦𝑥 .

Teorema Clairaut Andaikan f terdefinisi pada cakram D yang memuat titik


(a,b). jika fungsi 𝑓𝑥𝑦 dan 𝑓𝑦𝑥 keduanya kontinu pada D, maka :

𝑓𝑥𝑦 (𝑎, 𝑏) = 𝑓𝑦𝑥 (𝑎, 𝑏)

Turunan Parsial lebih dari orde 3 atau lebih tinggi dapat juga didefinisikan. Misalnya :

𝜕 𝜕2𝑓 𝜕3𝑓
𝑓𝑥𝑦𝑦 = (𝑓𝑥𝑦 )𝑦 = ( )= 2
𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥

Dan dengan menggunakan Teorema Clairaut dapat diperlihatkan bahwa


𝑓𝑥𝑦𝑦 = 𝑓𝑦𝑥𝑦 = 𝑓𝑦𝑦𝑥 , jika fungsi-fungsi ini kontinu.
Contoh : Hitung 𝑓𝑥𝑥𝑦𝑧 jika 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) = sin(3𝑥 + 𝑦𝑧)
Penyelesaian :
𝑓𝑥 = 3 cos (3𝑥 + 𝑦𝑧)
𝑓𝑥𝑥 = −9 sin (3𝑥 + 𝑦𝑧)
𝑓𝑥𝑥𝑦 = −9z cos (3𝑥 + 𝑦𝑧)
𝑓𝑥𝑥𝑦𝑧 = −9 cos (3𝑥 + 𝑦𝑧) + 9yz sin (3𝑥 + 𝑦𝑧)

V. BIDANG SINGGUNG DAN HAMPIRAN LINIER (GARIS NORMAL)


Ketika kita memperbesar kea rah titik pada permukaan yang merupakan grafik dari
suatu fungsi dua variabel yang terdiferensiasikan, maka permukaan terlihat semakin lama
semkain seperti sebuah bidang (bidang singgungnya) dan kita menghampiri fungsi
tersebut dengan fungsi dua variabel linier. Kita juga memperluas gagasan diferensial
terhadap fungsi dua variabel atau lebih.
A. Bidang Singgung
Andaikan permukaan S mempunyai persamaan z = f(x,y) dengan f
mempunyai turunan parsial pertama ynag kontinu, dan misalkan 𝑃 = (𝑥0 , 𝑦0 , 𝑧0 )
adalah titik pada S. misalkan C1 dan C2 adalah kurva yang diperoleh dari pemotongan
bidnag vertikal y=y0 dan x=x0 dengan permukaan S. maka titik P terletak pada C1 dan
C2 di tiitk P. maka Bidang Singgung (tangent palne) terhadap permukaan S di titik P.
didefinisikan sebagai bidnag yang memuat kedua garis singgung T 1 dan T2.
Kita mengetahui bahwa sebarang bidang yang melalui titik 𝑃 = (𝑥0 , 𝑦0 , 𝑧0 )
mempunyai persamaan berbentuk
𝐴(𝑥 − 𝑥0 ) + 𝐵(𝑦 − 𝑦0 ) + 𝐶 (𝑧 − 𝑧0 ) = 0
𝐴 𝐵
Dengan membagi persamaan ini dengan C dan memisalkan 𝑎 = − 𝐶 dan 𝑏 = − 𝐶

kita dpaat menuliskanya dalam bentuk :


1 (𝑧 − 𝑧0 ) = 𝑎(𝑥 − 𝑥0 ) + 𝑏(𝑦 − 𝑦0 )

2 Andaikan f mempunyai turunan parsial kontinu. Suatu persamaan bidang


singgung terhadap permukaan z = f (x,y) di tiitk 𝑃 = (𝑥0 , 𝑦0 , 𝑧0 ) adalah

(𝑧 − 𝑧0 ) = 𝑓𝑥 (𝑥0 , 𝑦0 )(𝑥 − 𝑥0 ) + 𝑓𝑦 (𝑥0 , 𝑦0 )(𝑦 − 𝑦0 )

Contoh : Carilah bidang singgung terhadap paraboloid eliptik 𝒛 = 𝒙𝟐 + 𝒚𝟐 dititik (1,


1, 3).
Penyelesaian :
Misalkan 𝒇(𝒙, 𝒚) = 𝒙𝟐 + 𝒚𝟐 . Maka :
𝑓𝑥 = (𝑥, 𝑦) = 4𝑥
𝑓𝑥 = (1,1) = 4
𝑓𝑦 = (𝑥, 𝑦) = 2𝑦
𝑓𝑦 = (1,1) = 2
Maka memberikan persamaan bidang singgung di (1,1,3) sebagai :
𝑧 − 3 = 4(𝑥 − 1) + 2(𝑦 − 1)
𝑧 = 4𝑥 + 2𝑦 − 3

B. Hampiran Linier (Garis Normal)


𝐿(𝑥, 𝑦) = 4𝑥 + 2𝑦 − 3 merupakan hampiran yang bagus terhadap f(x,y) dekat
(1,1) fungsi l disebut Linierisasi dari f di (1,1) dan hampiran 𝑓(𝑥, 𝑦) = 4𝑥 + 2𝑦 − 3
Disebut hampiran linier atau hampiran bidang singgung dari f di (1,1) .
Umumnya, kita mengetahui dari (2) bahwa persamaan bidang singgung
terhadap grafik fungsi f dua variabel di titik (a,b , f(a,b)) adalah

3 𝐿(𝑥, 𝑦) = 𝑓(𝑎, 𝑏) + 𝑓𝑥 (𝑎, 𝑏)(𝑥 − 𝑎) + 𝑓𝑦 (𝑎, 𝑏)(𝑦 − 𝑏)

Disebut Linearisasi f di (a,b) dan hampiran


4 𝑓 (𝑥, 𝑦) = 𝑓 (𝑎, 𝑏) + 𝑓𝑥 (𝑎, 𝑏)(𝑥 − 𝑎) + 𝑓𝑦 (𝑎, 𝑏)(𝑦 − 𝑏)

Disebut hampiran linier atau hampiran bidang singgung dari f di (a,b)


Pertamabahan ∆𝑦 sebagai :
∆𝑦 = 𝑓 (𝑎 + ∆𝑥 ) − 𝑓(𝑎)

5 ∆𝑦 = 𝑓 ′ (𝑎)∆𝑥 + 𝜀 → 0 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑦𝑎 ∆𝑥 → 0

Sekarang tinjau fungsi dua variabel z = f(x,y) dan andaikan x berubah dari 𝑎 𝑘𝑒 𝑎 +
∆𝑥 dan y berubah 𝑏 𝑘𝑒 𝑏 + ∆𝑦. Maka pertambahan (increment) z terkaitnya adalah

6 ∆𝑧 = 𝑓 (𝑎 + ∆𝑥. 𝑏 + ∆𝑦) − 𝑓(𝑎, 𝑏)

Jadi, penambahan ∆𝑧 menyatakan perubahan dalam nilai f ketika (x,y)berubah dari


(a,b) ke (𝑎 + ∆𝑥. 𝑏 + ∆𝑦). Kita definisikan fungsi dua variabel sebagai berikut :

7 Definisi Jika z = f(x,y) maka f terdiferensiasi di (a,b). jika ∆𝑧 dapat


dinayatakan dalam bentuk

∆𝑧 = 𝑓𝑥 (𝑎, 𝑏)∆𝑥 + 𝑓𝑦 (𝑎, 𝑏)∆𝑦 + 𝜀1 ∆𝑥 + 𝜀2 ∆𝑦

Dengan 𝜀1 𝑑𝑎𝑛 𝜀2 → 0 seraya (∆𝑥, ∆𝑦) → (0,0)

8 Teorema Jika turunan parsial 𝑓𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑓𝑦 ada dekat (a,b) dan kontinu di
(a,b) , maka f terdiferensiasi di (a,b)
VI. DIFERENSIAL TOTAL
Untuk fungsi satu variabel, y=f(x), kita definisikan diferensial dx sebagai variabel
bebas; artinya dx dapat diberikan nilai dari sebarang bilangan real. Diferensial dari y
dengan demikian didefinisikan sebagai :

9 𝑑𝑦 = 𝑓 ′ (𝑥 )𝑑𝑥

Untuk fungsi dua variabel, z = f(x,y), kita definisikan diferensial dx dan dy sebagai
variabel bebas; artinya mereka dapat diberikan sebarang nilai. Maka diferensial dz, juga
disebut diferensial total , didefinisikan oleh

10 𝜕𝑧 𝜕𝑧
𝑑𝑧 = 𝑓𝑥 (𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 + 𝑓𝑦 (𝑥, 𝑦)𝑑𝑦 = 𝑑𝑥 + 𝑑𝑦
𝜕𝑥 𝜕𝑦

Contoh : Jika 𝑧 = 𝑓 (𝑥, 𝑦) = 𝑥 2 + 3𝑥𝑦 − 𝑦 2, carilah diferensial dz


Penyelesaian :
𝜕𝑧 𝜕𝑧
𝑑𝑧 = 𝑑𝑥 + 𝑑𝑦 = (2𝑥 + 3𝑦)𝑑𝑥 + (3𝑥 − 2𝑦)𝑑𝑦
𝜕𝑥 𝜕𝑦
Fungsi Tiga Variabel atau Lebih
Untuk fungsi yang demikian himpunan liniernya adalah

𝑓 (𝑥, 𝑦, 𝑧) = 𝑓 (𝑎, 𝑏, 𝑐 ) + 𝑓𝑥 (𝑎, 𝑏, 𝑐 )(𝑥 − 𝑎) + 𝑓𝑦 (𝑎, 𝑏, 𝑐 )(𝑥 − 𝑏) + 𝑓𝑧 (𝑎, 𝑏, 𝑐 )(𝑥 − 𝑐 )

Dan linearisasi f(x,y,z) adalah ruas kanan dari persamaan ini. Jika w=f(x,y,z),
maka pertambahan w adalah

∆𝑤 = 𝑓 (𝑥 + ∆𝑥. 𝑦 + ∆𝑦, 𝑧 + ∆𝑧) − 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧)

Diferensial dw didefinisikan dalam diferensial dx,dy dan dz dari variabel bebas


oleh :
𝜕𝑤 𝜕𝑤 𝜕𝑤
𝑑𝑤 = 𝑑𝑥 + 𝑑𝑦 + 𝑑𝑧
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧

=
VII. INTEGRAL LIPAT-DUA PADA PERSEGI PANJANG
A. Telaah-Ulang Integral Tentu

∑ 𝑓(𝑥𝑖̂ )∆𝑥
𝑖=1

𝑏 𝑛

∫ 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥 = lim ∑ 𝑓(𝑥𝑖̂ )∆𝑥


𝑎 𝑛→∞
𝑖=1

B. Volume dan Integral Lipat-Dua


Hampiran terhadap volume total S :
𝑚 𝑛

𝑉 = ∑ ∑ 𝑓(𝑥𝑖𝐽̂ , 𝑌𝑖𝐽̂ )∆𝐴


𝑖=1 𝑗=1

Intuisi kita memberitahu bahwa hampiran yang diberikan menjadi lebih baik begitu m
dan n menjadi lebih besar sehingga kita akan mengharapkan
𝑚 𝑛

𝑉 = lim ∑ ∑ 𝑓(𝑥𝑖𝐽̂ , 𝑌𝑖𝐽̂ )∆𝐴


𝑚,𝑛→∞
𝑖=1 𝑗=1

Definisi Integral lipat-dua dari f pada segiempat R adalah


𝑚 𝑛

∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 = lim ∑ ∑ 𝑓(𝑥𝑖𝐽̂ , 𝑦𝑖𝐽̂ )∆𝐴


𝑚,𝑛→∞
𝑖=1 𝑗=1

Jika limit ini ada

Dapat dibuktikan bahwa limit dalam definisi di atas ada jika f fungsi kontinu. (Limit
juga ada untuk beberapa fungsi tak kontinu selama fungsi cukup “berkelakuan baik”.

𝑚 𝑛

∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 = lim ∑ ∑ 𝑓(𝑥𝑖𝐽̂ , 𝑦𝑖𝐽̂ )∆𝐴


𝑚,𝑛→∞
𝑖=1 𝑗=1

Volume dapat dituliskan sebagai integral lipat-dua :


Jika 𝑓(𝑥, 𝑦) ≥ 0 maka volume V dari benda pejal yang terletak di atas
segiempat R dan di bawah permukaan 𝑧 = 𝑓(𝑥, 𝑦) adalah

𝑉 = ∬ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴
Jumlah pada
𝑚 𝑛

lim ∑ ∑ 𝑓(𝑥𝑖𝐽̂ , 𝑦𝑖𝐽̂ )∆𝐴


𝑚,𝑛→∞
𝑖=1 𝑗=1

Disebut Jumlah Riemann ganda dan digunakan sebagai hampiran untuk nilai
integral lipat-dua. Jika f kebetulan berupa fungsi positif , maka jumlah Riemann ganda
menyatakan jumlah volume kolom adalah hampiran untuk volume di bawah grafik.
Contoh : Jika 𝑅 = {(𝑥, 𝑦)|−1 ≤ 𝑥 ≤ 1, −2 ≤ 𝑦 ≤ 2}, hitunglah integral

∬ √1 − 𝑥 2 𝑑 𝐴

Penyelesaian :
√1 − 𝑥 2 ≥ 0 kita dapat menghitung integral tersebut dengan menafsirkannya sebagai
suatu volume. Jika 𝑧 = √1 − 𝑥 2 ,maka 𝑥 2 + 𝑧 2 = 1 dan 𝑧 ≥ 0, sehingga integral
lipat-dua yang diberikan menyatakan volume benda pejal S yang terletak dibawah
silinder lingkaran 𝑥 2 + 𝑧 2 = 1 dan di atas segiempat R. volume S adalah luas
setenagh lingkaran dengan jari-jari 1 kali panjang silinder, jadi :
1
∬ √1 − 𝑥 2 𝑑 𝐴 = 𝜋(1)2 𝑥 4 = 2𝜋
2

Sifat Integral Lipat-Dua


Sifat Integral Lipat-Dua mengacu pada kelinearan integral

1
∬[𝑓(𝑥, 𝑦) + 𝑔(𝑥, 𝑦)]𝑑𝐴 = ∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 + ∬ 𝑔(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴

2
∬ 𝑐𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 = 𝑐 ∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 dengan c 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎.

Jika 𝑓(𝑥, 𝑦) ≥ 𝑔(𝑥, 𝑦) untuk semua (x,y) di R, maka

3
∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 ≥ ∬ 𝑔(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴
VIII. INTEGRAL BERULANG
Andaikan bahwa f adalah fungsi dua variabel yang kontinu pada segiempat R = [a,b] x
[c ,d]. kita gunakan notasi f(x,y) dy untuk menandakan bahwa x dipegang tetap dan f(x,y)
di integralkan terhadap y mulai dari y=c sampai ke y=d. prosedur ini disebut
pengintegralan parsial terhadap y .

𝑑 𝑏 𝑑 𝑏

∫ ∫ 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦 = ∫ [∫ 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 ] 𝑑𝑦


𝑐 𝑎 𝑐 𝑎

Bermakna bahwa pertama kita mengintegralkan terhadap x (dengan menganggap y


tetap) mulai dari x=a sampai ke x=b dan kemudian kita mengintegralkan fungsi y
terhadap y mulai dari y=c sampai y=d. perhatikan bahwa contoh di atas bekerja dari
dalam ke luar.
Contoh : Hitunglah Integral Berulang
3 2

∫ ∫ 𝑥 2 𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑥
0 1

Penyelesaian :
Dengan menganggap x sebagai konstanta, kita peroleh
2 𝑦=2
𝑦2
∫ 𝑥 2 𝑦 𝑑𝑦 = [𝑥 2 ]
2 𝑦=1
1

22 12 3
= 𝑥 ( ) − 𝑥 ( ) = 𝑥2
2
2
2 2 2
3
Jadi, fungsi A dalam dalam pembahasan sebelum ini diberikan oleh 𝐴(𝑥 ) = 2 𝑥 2 dalam

contoh ini.
Sekarang kita integralkan fungsi x ini mulai dari 0 sampai 3 :
3 2 3 2

∫ ∫ 𝑥 2 𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = ∫ [∫ 𝑥 2 𝑦 𝑑𝑦] 𝑑𝑥
0 1 0 1
3 3
2
3 𝑥3 27
∫ [ 𝑥 2 𝑑𝑥] = [ ] =
2 1 2 0 2
0
IX. INTEGRAL LIPAT DUA PADA DAERAH UMUM
Tidak hanya daerah segiempat R tetapi juga pada daerah D yang berbentuk lebih umum.
Daerah bidang D disebut Jenis I jika daerah bidang itu terletak di antara grafik dua fungsi
x yang kontinu, artinya :
𝐷 = {(𝑥, 𝑦)|𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏, 𝑔1 (𝑥 ) ≤ 𝑦 ≤ 𝑔2 (𝑥 )}

Karena F(x,y)=f(x,y) ketika 𝑔1 (𝑥 ) ≤ 𝑦 ≤ 𝑔2 (𝑥 ). Jadi kita mempunyai rumus berikut


yang membuat kita menghitung integral lipat dua sebagai berikut :

Jika f kontinu pada daerah D jenis I sedemikian rupa sehingga :

𝐷 = {(𝑥, 𝑦)|𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏, 𝑔1 (𝑥 ) ≤ 𝑦 ≤ 𝑔2 (𝑥 )}

Maka

𝑏 𝑔2 (𝑥)

∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 = ∫ ∫ 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝑦 𝑑𝑥


𝑎 𝑔1 (𝑥)

Kita juga meninjau daerah bidang jenis II yang dapat dinyatakan sebagai :

𝐷 = {(𝑥, 𝑦)|𝑐 ≤ 𝑥 ≤ 𝑑, ℎ1 (𝑦) ≤ 𝑦 ≤ ℎ2 (𝑦)}

ℎ1 𝑑𝑎𝑛 ℎ2 kontinu. Maka metode integralan nya adalah

𝑑 ℎ2(𝑦)

∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 = ∫ ∫ 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝑥 𝑑𝑦


𝑐 ℎ1 𝑦

Dengan D adalah daerah jenis II yang diberikan pada

𝐷 = {(𝑥, 𝑦)|𝑐 ≤ 𝑥 ≤ 𝑑, ℎ1 (𝑦) ≤ 𝑦 ≤ ℎ2 (𝑦)}

Contoh : Hitunglah ∬(𝑥 + 2𝑦)𝑑𝐴 dengan D adalah daerah yang dibatasi oleh parabola
y=2x2 dan y= 1 + x2.
Penyelesaian :
Pabaola saling berpotongan ketika 2x2 = 1 + x2, artinya x2=1, sehingga 𝑥 = ±1. Kita catat
bahwa daerah D adalah daerah jenis I bukan daerah jenis II dan kita dpaat menuliskan.
𝐷 = {(𝑥, 𝑦)| − 1 ≤ 𝑥 ≤ 1, 2𝑥 2 ≤ 𝑦 ≤ 1 + 𝑥 2 }
Karena perbatasan bawah adalah y= 2x2 dan perbatasan atas adalah y=1+x2.
1 1+𝑥 2
∬(𝑥 + 2𝑦)𝑑𝐴 = ∫ ∫ (𝑥 + 2𝑦)𝑑𝑦 𝑑𝑥
−1 2𝑥 2
1
𝑦=1+𝑥 2
= ∫ [𝑥𝑦 + 𝑦 2 ]𝑦=2𝑥 2 𝑑𝑥
−1
1
= ∫ [𝑥(1 + 𝑥 2 ) + (1 + 𝑥 2 ) − 𝑥(2𝑥 2 ) − (2𝑥 2 )2 ]𝑑𝑥
−1
1
= ∫ (−3𝑥 4 − 𝑥 3 + 2𝑥 2 + 𝑥 + 1) 𝑑𝑥
−1
1
𝑥5 𝑥4 𝑥3 𝑥2 32
= [−3 − + 2 + + 𝑥] =
5 4 3 2 −1
15

Sifat-sifat Integral Lipat-Dua

1
∬[𝑓(𝑥, 𝑦) + 𝑔(𝑥, 𝑦)]𝑑𝐴 = ∬ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 + ∬ 𝑔(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴

2
∬ 𝑐𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 = 𝑐 ∬ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴

3
∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 ≥ ∬ 𝑔(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴

4
∬ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 = ∬ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 + ∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴

Sifat 4 dapat digunakan utnuk menghitung integral lipat 2 pada daerah D yang
bukan jenis I dan jenis II tetapi dapatdikespresikan sebagai gabungan antara jenis I
atau jenis II.
Sifat berikutnya mengatakan bahwa jika kita mengintegralkan fungsi konstan
f(x,y) = 1 pada daerah D, kita peroleh luas D :

5
∬ 1 𝑑𝐴 = 𝐴(𝐷)
Misalnya, jika D adalah daerah jenis I dan kita masukkan f(x,y) dalam rumus maka
didapat penggabungan natara rumus 2,3 dan 5 yaitu :

5 Jika 𝑚 ≤ 𝑓 (𝑥, 𝑦) ≤ 𝑀 untuk semua (x,y) dalam D, maka

mA(D) ≤ ∬ 𝑓 (𝑥, 𝑦)𝑑𝐴 ≤ 𝑀𝐴(𝐷)

X. PENERAPAN INTEGRAL LIPAT DUA


Pada penerapan Integral Lipat dua ini penerapan fisis seperti perhitungan massa,
muatan listrik, pusat massa, dan momen inersia.
Kecepatan dan Massa
Andaikan lamina menempati daerah D dari bidang-xy dan kerapatannya
(dalam satuan massa tiap satuan luas) di titik (x,y) dalam D diberikan oleh 𝜌(𝑥, 𝑦)
dengan 𝜌 adalah fungsi kontinu pada D. ini bermakna bahwa :
∆𝑚
𝜌(𝑥, 𝑦) = lim
∆𝐴
Dengan ∆𝑚 dan ∆𝐴 adalah massa dan luas segiempat kecil yang mengandung
(x,y) dan limit diambil pada saat dimensi pada saat dimensi segiempat tersebut
mendekati 0.
Jika sekarang kita perbanyak segiempat bagian, kita peroleh massa total m dari
lamina sebagai nilai limit hampiran :
𝑘 𝑙

𝑚 = lim ∑ ∑ 𝜌(𝑥𝑖𝐽̂ , 𝑦𝑖𝐽̂ )∆𝐴 = ∬ 𝜌(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴


𝑘,𝑙→∞
𝑖=1 𝑗=1

Ahli fisika juga meninjau jenis kerapatan lain, yang dapat diperlakukan
dengan cara sama. Misalnya, jika muatan listrik di distribusikan pada daerah D dan
kerapatan muatan (dalam satuan muatan tiap satuan luas) diberikan oleh 𝜎(𝑥, 𝑦) di
titik (x,y) dalam D, maka muatan total Q diberikan oleh :

𝑄 = ∬ 𝜎(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴
Contoh : Muatan didistribusikan pada daerah segitiga D agar kerapatan muatan di
(x,y) adalah 𝜎 (𝑥, 𝑦) = 𝑥𝑦, diukur dalam coloumb tiap meter persegi (C/m2). Carilah
muatan totalnya.
Penyelesaian :
1 1
5
𝑄 = ∬ 𝜎(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 = ∫ ∫ 𝑥𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = 𝐶𝑜𝑙𝑜𝑢𝑚𝑏
0 1−𝑥 24

Momen dan Pusat Massa


Kita mendefinisikan momen partikel terhaap suatu sumbu sebagai hasil kali
massanya dan jarak lurusnya dari sumbu. Maka massa Rij terhadap sumbu-x oleh
[𝜌(𝑥𝑖𝐽̂ , 𝑦𝑖𝐽̂ )∆𝐴]𝑦𝑖𝑗̂
Diperoleh momen dari seluruh lamina terhadap sumbu-x :

𝑚 𝑛

𝑀𝑥 = lim ∑ ∑ 𝑦𝑖𝑗̂ 𝜌(𝑥𝑖𝐽̂ , 𝑦𝑖𝐽̂ )∆𝐴 = ∬ 𝑦𝜌(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴


𝑚,𝑛→∞
𝑖=1 𝑗=1

Secara serupa, momen terhadap sumbu-y adalah


𝑚 𝑛

𝑀𝑦 = lim ∑ ∑ 𝑥𝑖𝑗̂ 𝜌(𝑥𝑖𝐽̂ , 𝑦𝑖𝐽̂ )∆𝐴 = ∬ 𝑥𝜌(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴


𝑚,𝑛→∞
𝑖=1 𝑗=1

Kita definisikan pusat massa (𝑥̅ , 𝑦̅) sehingga 𝑚𝑥̅ = 𝑀𝑦 dan 𝑚𝑦̅ = 𝑀𝑥.

Koordinat (𝑥̅ , 𝑦̅) pusat massa dari lamina yang menempati daerah D dan
mempunyai fungsi kerapatan 𝜌(𝑥, 𝑦) adalah

𝑀𝑦 1
𝑥̅ = = ∬ 𝑥𝜌(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴
𝑚 𝑚
𝑀𝑥 1
𝑦̅ = = ∬ 𝑦𝜌(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴
𝑚 𝑚

Dengan massa m diberikan oleh

𝑚 = ∬ 𝜌(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴
Momen Inersia
Momen Inersia (juga disebut momen kedua) dari partikel bermassa m terhadap
suatu sumbu didefinisikan sebagai mr2, dengan r adalah jarak dari partikel ke sumbu.
Hasilnya adalah momen inersia lamina terhadap sumbu-x .
𝑚 𝑛
2
𝐼𝑥 = lim ∑ ∑(𝑦𝑖𝑗̂ ) 𝜌(𝑥𝑖𝐽̂ , 𝑦𝑖𝐽̂ )∆𝐴 = ∬ 𝑦 2 𝜌(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴
𝑚,𝑛→∞
𝑖=1 𝑗=1

Momen inersia terhadap sumbu-y adalah


𝑚 𝑛
2
𝐼𝑦 = lim ∑ ∑(𝑥𝑖𝑗̂ ) 𝜌(𝑥𝑖𝐽̂ , 𝑦𝑖𝐽̂ )∆𝐴 = ∬ 𝑥 2 𝜌(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴
𝑚,𝑛→∞
𝑖=1 𝑗=1

Momen inersia polar


𝑚 𝑛
2 2
𝐼0 = lim ∑ ∑[(𝑥𝑖𝑗̂ ) + (𝑦𝑖𝑗̂ ) ] 𝜌(𝑥𝑖𝐽̂ , 𝑦𝑖𝐽̂ )∆𝐴 = ∬(𝑥 2 + 𝑦 2 )𝜌(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴
𝑚,𝑛→∞
𝑖=1 𝑗=1

Jari-jari putaran lamina terhadap sumbu adalah bilangan R

𝑚𝑅2 = 1

Peluang
Meninjau fungsi kerapatan peluang f dari variabel acak kontinu x. ini bermakna

bahwa 𝑓(𝑥) ≥ 0 untuk semua x, ∫−∞ 𝑓 (𝑥)𝑑𝑥 = 1 dan peluang bahwa x terletak di
antara a dan b ditemukan dengan mengintegralkan mulai dari a ke b.
𝑏
𝑃(𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏) = ∫ 𝑓 (𝑥 )𝑑𝑥
𝑎

Fungsi kerapatan peluang pada daerah D adalah khususnya jika daerah berupa
segiempat, peluang bahwa x terletak di antara a dan b serta y terletak antara c dan d
adalah

𝑏 𝑑
𝑃(𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏, 𝑐 ≤ 𝑦 ≤ 𝑑 ) = ∫ ∫ 𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝑎 𝑐
Model waktu tunggu dengan menggunakan fungsi kerapatan eksponensial

0, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑡 < 0
𝑓(𝑥 ) = { −1 −𝑡/𝜇
𝜇 𝑒 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑡 ≥ 0

Dengan 𝜇 adalah rata-rata waktu tunggu.

Nilai Ekspektasi
Jika x dan y adalah variabel acak dengan fungsi kerapatan bersama f , kita
definisikan rata-rata X (X-mean) dan rata-rata Y (Y-mean), disebut juga nilai
ekspektasi dari x dan y dengan :

𝜇1 = ∬ 𝑥𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴

𝜇2 = ∬ 𝑦𝑓(𝑥, 𝑦)𝑑𝐴

Variabel acak distribusikan secara normal, jika fungsi kerapatannya berbentuk :

1 2 /(2𝜎 2 )
𝑓 (𝑥 ) = 𝑒 −(𝑥−𝜇)
𝜎√2𝜋

Dengan 𝜇 adalah rata-rata dan 𝜎 adalah simpangan baku.


XI. INTEGRAL LIPAT TIGA
Kita dapat mendefinisikan integral lipat tiga untuk fungsi tiga variabel. Dimana f
didefinisikan pada segiempat :

𝐵 = {(𝑥, 𝑦, 𝑧)|𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏, 𝑐 ≤ 𝑦 ≤ 𝑑, 𝑟 ≤ 𝑧 ≤ 𝑠}

Kita definisikan integral lipat tiga sebagai limit dari jumlah Riemann rangkap tiga

Definisi Integral Lipat Tiga dari f pada kotak B adalah


𝑙 𝑚 𝑛

∭ 𝑓 (𝑥, 𝑦, 𝑧)𝑑𝑉 = lim ∑ ∑ ∑ 𝑓(𝑥𝑖𝐽̂ , 𝑦𝑖𝐽̂ , 𝑧𝑖𝐽̂ )∆𝑉


𝑙,𝑚,𝑛→∞
𝑖=1 𝑗=1 𝑘=1

Jika limit ini ada.

Sama seperti integral lipat dua, metode praktis perhitungan integral lipat tiga adalah
menyatakannyasebagai integral berulang sebagai berikut :
Teorema Fubini untuk Integral Lipat Tiga Jika f kontinu pada kotak B =
[a,b] x [c,d] x [r,s], maka
𝑠 𝑑 𝑏
∭ 𝑓 (𝑥, 𝑦, 𝑧)𝑑𝑉 = ∫ ∫ ∫ 𝑓 (𝑥, 𝑦, 𝑧)𝑑𝑥 𝑑𝑦 𝑑𝑧
𝑟 𝑐 𝑎

Contoh : Hitunglah integral lipat tiga ∭ 12𝑥𝑦 2 𝑧 3 𝑑𝑉 dengan B adalah kotak segiempat
yang diberikan oleh

𝐵 = {(𝑥, 𝑦, 𝑧)| − 1 ≤ 𝑥 ≤ 2,0 ≤ 𝑦 ≤ 1,0 ≤ 𝑧 ≤ 2}

Penyelesaian :

Kita dapat menggunakan salah satu dari enam urutan integral yang mungkin.

Jika kita memilih untuk mengintegralkan terhadap x, kemudian y dan kemudian z, kita
peroleh
2 1 2

∭ 12𝑥𝑦 2 𝑧 3 𝑑𝑉 = ∫ ∫ ∫ 12𝑥𝑦 2 𝑧 3 𝑑𝑥𝑑𝑦𝑑𝑧


−1 0 0

2 1

= ∫ ∫[6𝑥 2 𝑦 2 𝑧 3 ]20 𝑑𝑦𝑑𝑧


−1 0
2 1

= ∫ ∫[6(2)2 𝑦 2 𝑧 3 ] − [0] 𝑑𝑦𝑑𝑧


−1 0

2 1

= ∫ ∫ 24𝑦 2 𝑧 3 𝑑𝑦𝑑𝑧
−1 0

= ∫[8𝑦 3 𝑧 3 ]10 𝑑𝑧
−1

= ∫[8(1)3 𝑧 3 ] − [0] 𝑑𝑧
−1

= ∫ 8𝑧 3 𝑑𝑧
−1

= [2𝑧 4 ]2−1

= [2(2)4 − 2(−1)4 ]

= 30

Daerah Pejal E dikatakan sebagai berjenis 1 jika daerah ini terletak di antara grafik
dua fungsi kontinu x dan y maka :

𝐸 = {(𝑥, 𝑦, 𝑧)|(𝑥, 𝑦) ∈ 𝐷, 𝑢1 (𝑥, 𝑦) ≤ 𝑧 ≤ 𝑢2 (𝑥, 𝑦)}

Maka daerah Jenis I adalah :


𝑢2 (𝑥,𝑦)
∭ 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧)𝑑𝑉 = ∬ [∫ 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) 𝑑𝐴]
𝑢1 (𝑥,𝑦)

Makna dari integral sebelah dalam pada ruas kanan persamaan di atas adalah bahwa x
dan y dipegang tetap, dan karenanya 𝑢1 (𝑥, 𝑦) dan 𝑢2 (𝑥, 𝑦) dipandang sebagai konstanta,
selama 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) diintegralkan terhadap z.

Daerah Pejal E dikatakan sebagai berjenis II jika daerah ini terletak di antara grafik dua
fungsi kontinu x dan y maka :

𝐸 = {(𝑥, 𝑦, 𝑧)|𝑐 ≤ 𝑦 ≤ 𝑑, ℎ1 (𝑦) ≤ 𝑥 ≤ ℎ2 (𝑦), 𝑢1 (𝑥, 𝑦) ≤ 𝑧 ≤ 𝑢2 (𝑥, 𝑦)}


Maka daerah Jenis II adalah :
𝑑 ℎ2(𝑦) 𝑢2 (𝑥,𝑦)
∭ 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧)𝑑𝑉 = ∫ ∫ ∫ 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧)𝑑𝑧 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑐 ℎ1 (𝑦) 𝑢1 (𝑥,𝑦)

Daerah Pejal E dikatakan sebagai berjenis III jika daerah ini terletak di antara grafik dua
fungsi kontinu x dan y maka :

𝐸 = {(𝑥, 𝑦, 𝑧)|(𝑥, 𝑦) ∈ 𝐷, 𝑢1 (𝑥, 𝑧) ≤ 𝑦 ≤ 𝑢2 (𝑥, 𝑧)}

Maka daerah Jenis III adalah :

𝑢2 (𝑥,𝑧)
∭ 𝑓 (𝑥, 𝑦, 𝑧)𝑑𝑉 = ∬ [∫ 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) 𝑑𝑦] 𝑑𝐴
𝑢1(𝑥,𝑧)

XII. PENERAPAN INTEGRAL LIPAT TIGA


Marilah kita memulai dengan kasus di mana f(x,y,z) = 1 untuk semua titik dalam E. maka
integral lipat tiga memang menyatakan volume E :

𝑉 (𝐸 ) = ∭ 𝑑𝑉

(Perhatikan bahwa kita tidak perlu menggunakan integral lipat untuk menghitung
volume. Integral ini hanyalah metode alternative untuk penyusunan integral).
Semua penerapan integral lipat dua dalam subbab sebelumnya dapat langsung
diperluas ke integral lipat tiga. Misalnya, jika fungsi kerapatan dari benda pejal yang
menempati daerah E adalah 𝜌(𝑥, 𝑦, 𝑧), dalam satuan massa tiap satuan volume, di
sebarang titik (x,y,z) yang diberikan, maka massa nya adalah

𝑚 = ∭ 𝜌(𝑥, 𝑦, 𝑧) 𝑑𝑉

Dan momennya terhadap tiga bidang koordinat adalah


𝑀𝑦𝑧 = ∭ 𝑥𝜌(𝑥, 𝑦, 𝑧) 𝑑𝑉

𝑀𝑥𝑧 = ∭ 𝑦𝜌(𝑥, 𝑦, 𝑧) 𝑑𝑉

𝑀𝑥𝑦 = ∭ 𝑧𝜌(𝑥, 𝑦, 𝑧) 𝑑𝑉

Pusat massa nya terletak di titik (𝑥̅ , 𝑦̅, 𝑧̅) dengan :

𝑀𝑦𝑧
𝑥̅ =
𝑚
𝑀𝑥𝑧
𝑦̅ =
𝑚
𝑀𝑥𝑦
𝑧̅ =
𝑚

Jika kerapatannya, pusat massa benda pejal disebut sentroid dari E. Momen Inersia
terhadap tiga bidang koordinat adalah :

𝐼𝑋 = ∭(𝑦 2 + 𝑧 2 )𝜌(𝑥, 𝑦, 𝑧) 𝑑𝑉

𝐼𝑌 = ∭(𝑥 2 + 𝑧 2 )𝜌(𝑥, 𝑦, 𝑧) 𝑑𝑉

𝐼𝑍 = ∭(𝑥 2 + 𝑦 2 )𝜌(𝑥, 𝑦, 𝑧) 𝑑𝑉

Seperti dalam subbab sebelumnya di integral lipat dua, muatan listrik total pada
suatu benda pejal yang menempati daerah E dan mempunyai kerapatan muatan
𝜎(𝑥, 𝑦, 𝑧) adalah

𝑄 = ∭ 𝜎(𝑥, 𝑦, 𝑧) 𝑑𝑉

Jika kita mempunyai tiga variabel acak kontinu X, Y, dan Z. fungsi


kerapatan bersama mereka adalah fungsi tiga variabel sedemikian rupa sehingga
peluang bahwa (X, Y, Z) terletak dalam E.
𝑃((𝑋, 𝑌, 𝑍) ∈ 𝐸) = ∭ 𝑓 (𝑥, 𝑦, 𝑧)𝑑𝑉

Khususnya,
𝑏 𝑑 𝑠
𝑃(𝑎 ≤ 𝑋 ≤ 𝑏, 𝑐 ≤ 𝑌 ≤ 𝑑, 𝑟 ≤ 𝑍 ≤ 𝑠) = ∫ ∫ ∫ 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧)𝑑𝑧 𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝑎 𝑐 𝑟

Fungsi kerapatan bersamannya memenuhi


∞ ∞ ∞
𝑓 (𝑥, 𝑦, 𝑧) ≥ 0 ∫ ∫ ∫ 𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) 𝑑𝑧 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = 1
−∞ −∞ −∞

Anda mungkin juga menyukai