Anda di halaman 1dari 12

PERHITUNGAN KAPSUL

OLEH :

Kelompok : 03
Nama anggota : Axtrisania L Moron
Hen Billy H Libing
Filomina M Mane
Jova D Amalo
Maridon Maga
Maryam Dakabesi
Noni Sintia Luin
Merisah costantia boimau
Febi Ga
Kelas : 2 Reguler B
Mata kuliah : Teori Teknologi Sediaan Solid

PRODI FARMASI
POLTEKKES KEMENKES KUPANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
bantuan serta pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan baik.
Terima kasih kepada keluarga dan teman-teman kami yang telah memberikan waktu,
pengertian dan penjelasan kepada kami untuk mengerjakan tugas ini.
Kami mohon maaf sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dalam penulisan kata
dan penyampaian informasi yang berbeda dari pengetahuan pembaca
Semoga tugas ini dapat diterima dengan baik dan juga bermanfaat serta
mendapatkan respon yang baik dari pembaca. Sekian dan terima kasih.

Kupang, 01 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................... i

Daftar Isi............................................................................................................................. ii

Bab I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan........................................................................................................................... 1

Bab II : Pembahasan
2.1 Kapsul........................................................................................................................... 2
2.2 Hitungan Farmasi.......................................................................................................... 3
2.3 Evaluasi Kapsul.............................................................................................................3
2.4 Contoh Formulasi Kapsul Dan Perhitungannya.............................................................5

Bab III : Penutup


3.1 Kesimpulan................................................................................................................... 6
3.2 Saran............................................................................................................................. 6

Daftar Pustaka..................................................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kapsul dapat didefinisikan sebagai bentuk kesediaan padat, dimana satu bahan
macam obat atau lebih dan/atau bahan inert lainnya yang dimasukkan kedalam cangkang
atau wadah kecil umumnya dibuat dari gelatin yang sesuai. Tergantung pada formulanya
kapsul dari gelatin bisa lunak dan bias juga keras. Kebanyakan kapsul-kapsul yang sudah
diedarkan di pasaran adalah kapsul yang semuanya dapat ditelan oleh pasien, untuk
keuntungan dalam pengobatan.
Formulasi dan evaluasi sediaan kapsul bertujuan untuk farmakoterpi obat dalam
bentuk kapsul menjadi efektif dan aman selain itu tujuan preformulasi obat juga berguna
bagi formulator dalam mengembangkan bentuk sediaan obat
Evaluasi sediaan kapsul meliputi uji keseragaman bobot, uji waktu hancur, uji
disolusi dan uji penetapan kadar
Untuk mendapatkan sdiaan sediaan kapsul yang bermutu perlu dilakuakan
serangkaian uji parameter uji yang telah ditetapkan oleh farmakope indonesia atau
farmakope lain sebagai acuan pengujian dilakukan terhadap masa serbuk atau granul
sebelum diisi kedalam cangkang kapsul dan terhadap sediaan kapsul yang sudah diisi
Pembuatan sediaan kapsu keras umumnya berisi bahan padat, bisa berupa serbuk,
granul maupun pelet, kadang kadang dapat diisi dengan bahan cair sebaliknya pembuatan
kapsul lunak umumya berisi bahan cair dan hanya dapat dilakukan oleh industri farmasi
yang memiliki mesin pembuatan dan pengisian kapsul lunak.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa itu kapsul ?
1.2.2 Bagaimana perhitungan kapsul ?
1.2.3 Bagaimana uji mutu (evaluasi) pada sediaan kapsul ?
1.2.4 Seperti apa formulasi kapsul dan perhitungannya ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Agar dapat mengetahui pengertian kapsul
1.3.2 Untuk mengetahui perhitungan kapsul
1.3.3 Untuk mengetahui uji mutu (evaluasi) pada sediaan kapsul
1.3.4 Untuk memahami formulasi kapsul dan perhitungannya

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kapsul
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras ataupun
lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin tetapi dapat juga terbuat
dari pati ataupun bahan lain yang sesuai .ukuran cangkang kapsul keras bervariasi dari
nomor yang paling kecil(5)sampai nomor yang paling besar (000), kecuali ukuran
cangkang pada hewan
Bobot atau volume obat yang dapat diisikan ke dalam kapsul tergantung pada sifat
bahan obat itu sendiri. Ketepatan dan kecepatan dalam pemilihan ukuran kapsul biasanya
berdasarkan pengalaman atau pengerjaan secara eksperimental. Dapat dilihat pedoman-
nya pada tabel dibawah ini.

Tabel bobot dan ukuran kapsul

No. Ukuran Volume (militer)


000 1,7
00 1,2
0 0,85
1 0,62
2 0,52
3 0,36
4 0,27
5 0,19
Untuk hewan Untuk hewan
10 30
11 15
12 7,5
Tabel volume dan ukuran kapsul

2
2.2 Hitungan Kapsul
a. Pemilihan Ukuran Kapsul
- Kapsul keras, pada umumnya untuk serbuk dengan bobot 65 mg – 1000 mg
1. Bila bobot bahan obat terlalu kecil ditambah pengisi inert (SL, Glukosa,
amilum, selulosa, mikrosel)
2. Pengisian harus penuh karena akan mempengaruhi absorbs
2
3. Bila terlalu penuh  jadikan dua kapsul dan sesuaikan aturan pakai
4. Sesuaikan dengan usia pasien
- Cara pemilihan ukuran kapsul
1. Hitung bobot bahan obat atau campuran bahan obat per kapsul, misal X g
2. Pilih cangkang kapsul dengan kapasitas yang setara atau mendekati bobot
bahan obat

3. Tara isi cangkang kapsul dengan bahan inert , misal Y g


4. Jika, X=Y, bahan obat langsung masuk kapsul
X<<Y , maka bahan obat ditambahan bahan pengisi ad Y
X>>Y, jadikan dua kapsul
- Metode rule of seven
1. Hitung bahan obat perkapsul
2. Ubah bahan   obat menjadi satuan grain
Misal : campuran bahan obat perkapsul 230 mg . maka beratnya adalah
230/65 mg= 3,5 grain
3. Bulatkan hasil perhitungan keatas , misal 3,5 menjadi 4
4. Angka pembulatan dikurangi oleh angka 7. Hasilnya adalah cangkang
kapsul yang akan dipilih
Jadi, 7-4= 3. Jadi ukuran cangkang kapsul yang dipilih adalab 3
b. Keseragaman Bobot
1. Timbang 20 kapsul sekaligus, kemudian timbang lagi satu persatu dan catat
bobotnya
2. Keluarkan semua isi kapsul, timbang seluruh bagian cangkang kapsul
3. Hitung bobot isi tiap kapsul dan hitung bobot rata-rata isi tiap kapsul
4. Kapsul ini memenuhi syarat FI jika perbedaan dalam persen bobot isi tiap
kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari yang
ditetapkan dalam kolom A dan untuk setiap 2 kapsul terhadap bobot rata-
rata ditetapkan dalam kolom B
Bobot rata-rata isi tiap kapsul Perbedaan bobot isi tiap kapsul (%)
A B
 120 mg 10 20
 120 mg 7,5 15

3
2.3 Evaluasi Kapsul
Kapsul harus memenuhi persyaratan uji, serangkaian uji itu adalah keseragaman
bobot, keseragaman kandungan, uji waktu hancur, dan uji disolusi, laju disolusi atau
waktu yang ditentukan bagi obat untuk melarut dalam cairan pada tempat absorbsi
2.2.1 Waktu hancur
Uji waktu hancur dilakukan untuk mengetahui seberapa lama sediaan obat
atau suatu senyawadapat bertahan dalam tubuh apabila senyawa tersebut terdapat
dalam bentuk larutan sehingga pada sediaan padat tertentu diperlakukan waktu
3
untuk menjadikannya dalam bentuk partikel kecil. Berikut adalah prosedur pengujian
menurut FI edisi IV
Masukan 1 kapsul pada masing-masing tabung dari keranjang, masukan 1 cakram
pada tiap tabung dan jalankan alat, gunakan air bersuhu 37ºC sebagai media kecuali
dinyatakan menggunkan ciri lain daam masing masing monografi pada akhir batas
waktu tertera pada mografi angkat keranjang dan amati semua kapsul (semua kapsul
harus hancur sempurna bila 1 atau 2 kapsul tidak hancur sempurna ulangi pengujian
dengan 12 kapsul lainnya) tidak kurang dari 16 dan 18 kapsul yang diuji harus
hancur semua
2.2.2 Uji disolusi
Uji ini untuk mengetahui seberapa banyak presentasi zat aktif dalam
obat yang terabsorbsi dan masuk kedalam peredaran darah untuk memberika
efek terapi. Persyaratan dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari
85% dari jumlah yang tertera pada etiket
2.2.3 Keseragaman bobot
Uji yang digunakan menurut keputusan Mentri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 661/MENKES/SK/VII1994 yaitu dari 20 tablet, tidak lebih
dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata
lebih besar dari harga yang ditetapkan dalam kolom A dan tidak 1 tablet pun
yang bobotnya menyimpang dari rata-rata lebih besar dari harga yang
ditetapkan dari kolom B yang tertera pada gambar berikut

Uji keseragaman bobot ini bertujuan untuk mengetahui besarnya penyimpangan


bobot per kapsul dan penyimpangan ini berhubungan dengan penyimpangan dosis
per kapsul

4
2.2.4 Penetapan kadar
Penetapan kadar dilakukan untuk memastikan bawa kandungn zat berkhasiat
yang terdapat dalam kapsul tela memenuhisyarat dan sesuai dengan yang tertera
pada etiket.
metodepenetapan kadar yang di lakukan sesuai dengan zat aktif yang
terkandung dalam sediaan kapsulcaranya di timbang 10-20 kapsul isisnya di gerus
dan bahan aktif yang larut di ekstraksi menggunakan pelarut yang sesuai menurut
prosedur yang suda di tetapkan .secara umum rentang kadar bahan aktif yang di
tentukan berada diantara 90-110% dari pernyataan pada label

2.4 Contoh Formulasi Sediaan Kapsul Dan Hitungannya


R/ Vitamin C 25 mg
Thiamin HCl 2 mg
Nicotinic Acid 25 mg
m.f.a.pulv.da in caps.d.t.d.No.xxv
s1 dd.caps.I
Bagaimana perhitungan bahannya, nomor cangkang yang digunakan serta bobot zat
pengisi yang digunakan ?

a. Perhitungan bahan
Kapsul yang dibuat sebanyak 25 kapsul, maka pengambilan bahannya :
 Vitamin C
25 mg x 25 = 625 mg
 Thiamin HCl
2 mg x 25 = 50 mg
 Nicotinic Acid
25 mg x 25 =625 mg
b. Tahap peracikan
1. Timbang thiamin HCL+ karmin qs gerus ad halus dan
homogen(cam 1)
2. Timbang vit C 625 mg gerus ad halus (cam 2)
3. Campuran 1 & 2 adukad homogen (cam 3)
4. Timbang Nicot Acid 625 mg gerus ad halus (cam 4)
5. Campuran 3 & 4 aduk ad homogen (cam 5)
6. Timbang laktosa 2750 mg gerus ad halus (cam 6)
7. Campuran 5 dan 6 aduk ad homogen
8. Timbang seluruh serbuk untuk bobot total dan masukan kedalam
kapsul sesuai prosedur
9. Bersihkan kapsul dan beri etiket putih
c. Pemilihan ukuran kaspsul
Berat kapsul adalah total bahan = 52 mg/kapsul
- Kita dapat menggunakan cangkak no.4 (kapasitasnya 2,5 grain)
2,5 x 65 mg = 162,5 mg
- Maka perlu ditambahkan pengisi per kapsul adalah
162,5 mg – 52 mg = 110,5 mg dibulatkan menjadi 110 mg
- Untuk 25 kapsul berarti 25 x 110 = 2750 mg
5
d. Prosedur pengujian
1. Timbang 20 kapsul sekaligus, kemudian timbang lagi satu persatu dan catat
bobotnya
2. Keluarkan semua isi kapsul, timbang seluruh bagian cangkang kapsul
3. Hitung bobot isi tiap kapsul dan hitung bobot rata-rata isi tiap kapsul
a. Kapsul ini memenuhi syarat FI jika perbedaan dalam persen bobot isi tiap
kapsul terhadap bobot rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari yang
ditetapkan dalam kolom A dan untuk setiap 2 kapsul terhadap bobot rata-rata
ditetapkan dalam kolom B
6

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras
ataupun lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin tetapi
dapat juga terbuat dari pati ataupun bahan lain yang sesuai
3.1.2 Perhitungan kapsul kurang lebih hampir sama dengan peritungan pulveres,
tetapi terdapat pada beberapa perhitungan, yakni pada perhitungan pemilihan
cangkang kapsul yang akan digunakan dan keseragaman bobot
3.1.3 Kapsul harus memenuhi persyaratan uji, serangkaian uji itu adalah
keseragaman bobot, keseragaman kandungan, uji waktu hancur, dan uji
disolusi, laju disolusi atau waktu yang ditentukan bagi obat untuk melarut
dalam cairan pada tempat absorbsi

3.2 Saran

Sebagai seorang TTK (tenaga teknik kefarmasian), kita harus dan perlu belajar
tentang hitungan dan evaluasi kapsul. Hal ini dikarenakan perhitungan sediaan yang satu
dengan yang lain pasti ada yang berbeda, contohnya pada kapsul adalah pemilihan
cangkang kapsul
7

DAFTAR PUSTAKA
https://azkurs.org/istilah-kapsul--bhs-latin-capsula--kotak-kecil-1833--mothes-pe.html

Syamsuni,H. 2005. Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta : Penerbit Buku
Kedoteran
8

Anda mungkin juga menyukai