Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
1. Asuhan Komprehensif
a. Pengertian
2017).
b. Tujuan
7
8
c. Manfaat
asuhannya dari satu bidan atau tim praktiknya. Bidan dapat bekerja
2. Kehamilan
a. Pengertian
didalam uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau sampai 42 minggu
(Yulistiana, 2015).
sampai persalinan aterm (cukup bulan) yaitu sekitar 280 sampai 300
bagi seorang ibu, karena itu ibu hamil membutuhkan dukungan dari
b. Etiologi
kedalam endometrium.
10
janin yang berguna untuk pertukaran zat antara ibu dan anaknya
dan sebaliknya.
3 bagian, yaitu :
bagian janin.
a) Amenorea
c) Mengidam
d) Pingsan
f) Payudara
g) Miksi
h) Konstipasi
i) Pigmentasi kulit
j) Epulis atau dapat disebut juga hipertrofi dari papil gusi sering
a) Perut membesar
b) Uterus membesar
c) Tanda hegar
d) Tanda chadwick
hormon estrogen.
e) Tanda piscaseck
f) Tanda Braxton-Hicks
g) Teraba ballotement
kencing pertama ada pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu
(Prawirohardjo, 2010).
14
1) Uterus.
dari 4000 cc. Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram
menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan (40 pekan). Pada bulan-
2) Ovarium
selama maksimal 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan
merah dan kebiruan. Warna livid pada vagina dan portio serviks
4) Payudara (Mamae)
susu dan areola payudara. Kalau diperas keluar, air susu jolong
5) Sistem Kardiovaskular
6) Sistem Respirasi.
7) Sistem Urinaria
9) Sistem Metabolisme
yaitu :
e) Kebutuhan zat mineral ibu hamil yaitu kalsium 1,5 gram setiap
10) Kulit
1) Sistem Reproduksi
miosit yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan hal itu terjadi
akumulasi jaringan ikat dan elastik, terutama pada lapisan otot luar.
kurang.
minggu uterus akan terlalu besar dalam rongga pelvis dan seiring
(PX)
40 minngu Pertengahan pusat-prosesus
xiphoideuus (PX)
Sumber : Prawirohardjo (2010)
sebelumnya.
bervariasi pada wajah dan leher yang disebut dengan cloasma atau
setelah persalinan.
pendorongnya.
makin besar, striae seperti yang terlihat pada perut akan muncul.
2014).
e) Kebutuhan zat mineral ibu hamil yaitu kalsium 1,5 gram setiap
Tabel 2.3
Penambahan Berat Badan pada Ibu Hamil
Kategori IMT Rekomendasi
(kg)
23
3) Sistem Kardiovaskuler
4) Traktus Digestivus
5) Traktus Urinarius
6) Sistem Endokrin
Aksi yang sangat penting dari hormon paratiroid ini adalah untuk
7) Sistem Muskuloskeletal
(Prawirohardjo, 2014)
1) Trimester I
(Varney, 2008).
2) Trimester II
II diantaranya :
a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon
yang tinggi.
e) Libido meningkat.
dari dirinya.
26
3) Trimester III
III, diantaranya :
c) Takut rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
h) Libido menurun.
perkembangannya yaitu :
27
1) Oksigen
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai
seimbang).
3) Personal hyigiene
4) Pakaian
5) Eliminasi
bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan antara lain tanda-tanda dini
1) Perdarahan pervaginam
kehamilan ektopik.
2) Hipertensi gravidarum
i. Antenatal Care
(2010), meliputi :
tidak teraturnya DJJ, apabila DJJ < 120 kali/menit atau > 160
kali/menit.
h) Berikan imunisasi TT
terjadi kegawatdaruratan.
persalinan.
seimbang.
(8) Imunisasi.
3. Persalinan
a. Pengertian Persalinan
(Prawirohardjo, 2014).
plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa
suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam
b. Etiologi
polos relaksasi.
35
(Rohani,dkk.2010) :
menimbulkan his.
tertentu.
dini.
5) Teori Oksitosin
Braxton Hicks.
persalinan.
7) Teori Prostaglandin
tinggi baik dalam air ketuban maupun darah perifer pada ibu
c. Induksi persalinan
per infuse.
d. Fisiologi Persalinan
38
berkontraksi .
1) Kala I
a) Fase laten
maka:
kandung kemih.
janin.
40
teraba.
dukungan.
b) Fase aktif
untuk :
dalam).
jam)
kontraksi.
atau vaginanya.
atau vaginanya.
a) Menurut Duncan.
b) Menurut Schultze
plasenta tersebut.
45
III :
lahir.
(Rohani,dkk.2010).
terjadi setiap 15 menit dalam satu jam pertama dan setiap 30 menit
dalam satu jam kedua kala IV. Jika ada temua yang tidak normal,
Tabel 2.5
Lama persalinan pada primigravida dan multigravida
persalinan.
g. Mekanisme Persalinan
pada saat turun melalui jalan lahir. Kepala akan melewati rongga
(Prawirohardjo, 2014).
sebagai berikut:
1) Engagement
(fiksasi) = masuk
2) Descensus =
penurunan
sebagai berikut:
c) Kekuatan mengejan
3) Fleksi
Kepala
Pada pergerakan ini dagu dibawa lebih dekat kearah dada janin
49
sehingga ubun- ubun kecil lebih rendah dari ibun- ubun besar.
4) Putaran paksi
dalam(internal rotation)\
lonjong.
5) Defleksi
sebelah depan lebih pendek dari pada yang belakang. Pada waktu
dagu.
6) Putaran paksi
7) Expulsi
(Cunningham, 2011)
ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap
normal, 2008).
1) Kala I
persalinan
Ibu harus berkemih paling sedikit setiap 2 jam atau lebih sering
mengakibatkan:
persalinan
52
e) Pencegahan infeksi
kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir. Upaya dan
2) Kala II
berkemih
vagina
cepat
53
l) Lahirkan kepala
sendirinya
seluruhnya lahir.
3) Kala III
bayi lahir.
tali pusat kebawah lalu keatas sesuai dengan kurve jalan lahir
lahir.
4) Kala IV
dehidrasi
d) Periksa kontraksi uterus dan tanda vital ibu setiap 15 menit pada
kontraksi
(3) Pastikan ibu sudah buang air kecil dalam 6 jam pertama
55
a. Pengertian
berhasil apabila selama ibu dan bayi yang dilahirkannya juga dalam
Neonatal, 2014).
b. Fisiologi
dan sangat cepat. Segera setelah pola pernafasan bergeser dari satu
teratur.
Bayi baru lahir cukup bulan yang sehat dan memiliki berat
badan yang sesuai berat badan rata-rata bayi pada usia gestasinya
Selama 3-5 hari atau minggu pertama kehidupan, bayi baru lahir
c. Penilaian Klinik
4) Identifikasi
5) Pencegahan infeksi
Tabel 2.6
Penilaian Bayi Baru Lahir Dengan Sistem APGAR Score
Catatan :
NA 1 menit lebih atau sama dengan 7 tidak perlu resusitasi
NA 1 menit 4-6 bayi mengalami asfiksia sedang – ringan
NA 1 menit 1-3 asfiksia berat
lainnya meregang.
2) Refleks rooting : Menyentuhkan sesuatu ke sudut mulut (+) bila
h. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
61
terkena infeksi
2) Mata
3) Telinga
4) Mulut
5) Leher
6) Dada
dada.
63
b) Pernapasan
7) Abdomen
tidak teraba.
64
8) Alat kelamin
komplit lagi.
9) Punggung
10) Ekstremitas
11) Anus
66
Diperhatikan apakah ada lubang pada anus atau tidak, ini bisa
obstruksi usus.
12) Kulit
0,5% yang menyebar dari kontur mata dalam ke kontur mata luar
(Varney, 2011).
1%. Salep mata tersebut harus diberikan dalam waktu 1 jam setelah
kelahiran (APN,2008).
68
bayi yang lebih besar. Sementara itu pasokan vitamin K dari ASI
baru lahir.
pada usia 1-2 bulan. Dosis terakhir dalam rangkaian vaksinasi tidak
Bayi yang lahir dari ibu dengan status HbsAg tidak diketahui
setelah lahir.
mencari dan minum ASI sendiri segera setelah lahir. Di luar negeri
ibu melahirkan bayinya. Ada beberapa hal yang akan terjadi selama
bayi akan diam selama 20-30 menit, hal ini terjadi karena bayi
Bau tangan bayi sama dengan bau air ketuban dan wilayah
sekitar putting ibu juga memiliki bau yang sama, jadi dengan
5. Masa Nifas
a. Pengertian
Masa puerperium atau masa nifas mulai setelah partus selesai, dan
(Cunningham, 2011).
b. Etiologi
c. Fisiologi
Sedangkan pada bekas implantasi plasenta lebih tipis dari bagian lain.
Selama 2 hari berikut uterus tetap dalam ukuran yang sama baru 2
minggu kemudian turun kerongga panggul dan tidak dapat diraba lagi
minggu
a) Uterus (Rahim)
c) Vagina
d) Abdomen
keputihan.
e) Payudara
f) Kulit
a) Lochea Rubra
b) Lochea Serosa
c) Lochea Alba
lebih kaya akan protein, mineral, dan antibody daripada ASI yang
telah mature. ASI yang mature muncul kira-kira pada hari ketiga
a) Endokrin
b) Hemokonsentrasi
kelima.
76
Partum
tentang bayinya.
sebagainya.
dan bayinya.
77
setelah persalinan.
1) Menjaga kesehatan
2) Melaksanakan
3) Memberikan
4) Memberikan
Tindakan yang baik untuk asuhan masa nifas normal pada ibu
hamil :
a) Kebersihan diri
sehari
kemaluan.
b) Istirahat
secara bertahap.
c) Latihan
79
d) Gizi
e) Perawatan payudara
(Saifuddin, 2010)
1) Prognosis
2) Komplikasi
a) Infeksi nifas
(1) Mastitis
c) Sub involusio
e) Tromboflebitis
6. Keluarga Berencana
a. Pengertian
(Purwoastuti,2015)
b. Tujuan
istri
1) Metode sederhana
(1) Kondom
82
2) Metode Efektif
a) Kontrasepsi hormonal
(1) Peroral : Pil oral kombinasi, Mini Pil, Morning after Pil.
b) IUD (AKDR)
1) Definisi
2) Jenis-Jenis KB Suntik
83
antara lain:
Noristerat)
3) Mekanisme Kerja
a) Mencegah ovulasi
4) Keuntungan
a) Sangat efektif
perimenopause
ektopik
84
tersering
pemakaian
jangka panjang
a) Usia reproduksi
besi
(DMPA)
amenorea
a) Setiap saat selama siklus haid, asal Ibu tersebut tidak hamil
setiap saat asalkan saja Ibu tersebut tidak hamil, selama 7 hari
datang.
Bila Ibu disuntik setelah hari ke-7 haid, Ibu tersebut selama 7
seksual.
setiap saat setelah hari ke-7 siklus haid, adal saja yakin Ibu
minggu.
9) Cara Pemberian
a) Waktu Pemberian
ASI berproduksi
lagi)
(3) Dalam masa haid : hari 1-7 siklus haid, asal ibu tidak
hamil.
b) Lokasi Penyuntikan
88
(Saifuddin, 2006)
itu dapat saja terjadi kehamilan. Bila 3-6 bulan haid tidak
kontrasepsi sebelumnya.
suatu urutan yang logis, yang menguntungkan baik bagi klien maupun
yang logis untuk mengambil suatu yang terfokus pada klien. Proses
Data Dasar
a) Anamnesa
pengetahuan klien.
tand-tanda vital.
c) Pemeriksaan khusus
d) Pemeriksaan penunjang
valid.
a) Diagnosa Kebidanan
kebidanan
kebidanan
92
b) Masalah
menyertai diagnose.
c) Kebutuhan
Penanganannya
bidan atau sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan
dan masalah.
b. Pendokumentasian SOAP
1) Subjektif (S)
2) Objektif (O)
3) Assesment (A)
4) Planning/Perencanaan (P)
hasil analisa Rencana asuhan ini meliputi rencana saat ini dan
DAFTAR PUSTAKA
Grace P, Borley N., 2006. At a Glance, Ilmu Bedah. Edisi Ketiga. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Lew, W. K., Weaver, F.A., & Feied, C.F. 2009. Varicose veins. In Medicine.
Retrieved March 12, 2010 from
http://www.emedicine.com/med/TOPICS2788.HTM.
Saifuddin, Abdul Bari. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Sjamsuhidajat, R., De Jong Wim. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 2. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Tim Penyusun Profil Kesehatan. 2016. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Nusa
Tenggara Barat 2016. Mataram: Dinas Kesehatan NTB.
Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4,Volume 2. Jakarta :
EGC.
https://sumerta.denpasarkota.go.id/uploads/download/Jenis-%20Jenis%20Alat
%20Kontrasepsi_036754.pdf (diakses pada 29 Juni 2020)