Keputusan Direksi
Nomor : 717.K/DIR/2010
Tanggal : 29 Desember 2010
A. LATAR BELAKANG
Untuk mencapai hal tersebut diatas, perlu ditetapkan suatu metoda untuk melakukan
pengelompokan material mana yang sangat penting dijaga ketersediannya untuk
menjaga sevice level setinggi mungkin namun pada saat yang sama hal tersebut
bukan merupakan inefisiensi bagi perusahaan.
Terkait dengan hal tersebut diatas, maka PT PLN (Persero) akan menetapkan Surat
Keputusan Direksi tentang Kebijakan Persediaan Material di lingkungan PT PLN
(Persero).
B. TUJUAN
C. DEFINISI-DEFINISI.
1. Lead Time
1/8
a. Inventory lead time : waktu yang diperlukan untuk mengevaluasi dan
memroses permintaan dari pengguna sampai dengan rekomendasi
pembelian ke fungsi pengadaan.
Waktu total yang diperlukan Internal Lead Time ditambah External Lead
Time.
5.1. Tingkat A :
5.2. Tingkat B :
5.3. Tingkat C :
5.4. Tingkat D :
3/8
Catatan : Permintaan material dikatakan dipenuhi apabila permintaan user
dapat dilayani petugas gudang tepat pada saat tanggal diperlukan.
7. Perputaran Material
Pemakaian material
Perputaran Material :
Saldo rata-rata
Keterangan :
ROQ (Re-Order Quantity), yaitu jumlah material yang harus dipenuhi saat
melakukan pemesanan ulang.
Lead Time
Service
Kriteria Level Turnover Strategi pengendalian persediaan Strategi Pengadaan
(%) (tahunan) yang direkomendasikan
5/8
Service Strategi pengendalian persediaan
Turnover
Kriteria Level yang direkomendasikan Strategi Pengadaan
(%) (tahunan)
- Sesuai dengan ROP/ROQ yang dihasilkan oleh
BBA 90 4-6
Reorder Algorithm
- Melakukan Proses RO Stores menjadi RO Buy Sesuai kondisi spesifik unit PLN terkait
secara manual
- Sesuai dengan ROP/ROQ yag dihasilkan oleh
BBB 92 4-6
Reorder Algorithm
- Melakukan Proses RO Stores menjadi RO Buy idem
secara manual
- Sesuai dengan ROP/ROQ yag dihasilkan oleh
BBC 95 6-8
Reorder Algorithm
- Melakukan Proses RO Stores menjadi RO Buy idem
secara manual
- Sesuai dengan ROP/ROQ yag dihasilkan oleh
BCA 90 6-9
Reorder Algorithm
- Melakukan Proses RO Stores menjadi RO Buy idem
secara manual
- Sesuai dengan ROP/ROQ yag dihasilkan oleh
Reorder Algorithm idem
BCB 92 6-9
- Melakukan Proses RO Stores menjadi RO Buy
secara manual
- Sesuai dengan ROP/ROQ yag dihasilkan oleh
BCC 95 6-9
Reorder Algorithm
- Melakukan Proses RO Stores menjadi RO Buy idem
secara manual
- Sesuai dengan ROP/ROQ yag dihasilkan oleh
CAA 87 >5
Reorder Algorithm
- Melakukan Proses RO Stores menjadi RO Buy idem
secara manual
- Sesuai dengan ROP/ROQ yag dihasilkan oleh
CAB 87 >5
Reorder Algorithm
- Melakukan Proses RO Stores menjadi RO Buy idem.
secara manual
- Sesuai dengan ROP/ROQ yag dihasilkan oleh
CAC 87 >5
Reorder Algorithm
- Melakukan Proses RO Stores menjadi RO Buy idem
secara manual
- Sesuai dengan ROP/ROQ yag dihasilkan oleh
CBA 87 >5
Reorder Algorithm
- Melakukan Proses RO Stores menjadi RO Buy idem
secara manual
- Sesuai dengan ROP/ROQ yag dihasilkan oleh
CBB 87 >5
Reorder Algorithm
- Melakukan Proses RO Stores menjadi RO Buy idem
secara manual
- Sesuai dengan ROP/ROQ yag dihasilkan oleh
CBC 87 >5
Reorder Algorithm
- Melakukan Proses RO Stores menjadi RO Buy idem
secara manual
- Sesuai dengan ROP/ROQ yag dihasilkan oleh
CCA 87 >5
Reorder Algorithm
- Melakukan Proses RO Stores menjadi RO Buy idem
secara manual
- Sesuai dengan ROP/ROQ yag dihasilkan oleh
CCB 87 >5
Reorder Algorithm
- Memprocess RO Stores menjadi RO Buy secara idem
manual
- Sesuai dengan ROP/ROQ yag dihasilkan oleh
Reorder Algorithm
CCC 87 >5
- Melakukan Proses RO Stores menjadi RO Buy idem
secara manual
Khusus untuk kebijakan proses pengadaan diatur oleh Keputusan Direksi No.
305.K/2010 tentang Pedoman Proses pengadaan.
6/8
E. KETERANGAN TAMBAHAN
F. PENUTUP
7/8