Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

PROSES MANUFAKTUR I
MODUL PM-03
PROSES GURDI

Oleh:
Kelompok 13
Anggota:
Moch. Yusuf Bachtiar (13111073)
Dini Adilah Prabowo (13111075)
Yosafat Try Fajar (13111078)

Tanggal Praktikum:
30 Oktober 2013
Tanggal Penyerahan Laporan:
2 November 2013
Nama Asisten : Stefan Valiant (13110072)

LABORATORIUM DASAR TEKNIK PRODUKSI


DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung
2013

Proses Gurdi (Drilling) | 0


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktikum

Untuk membuat lubang dibutuhkan proses gurdi, salah satu proses pemesinan,
menggunakan mesin gurdi (disebut drill press) dengan pahat berupa mata bor (twist
drill). Selain memberi lubang, dapat juga dilakukan pembuatan ulir dalam (disebut
tapping) pada lubang, juga pembuatan lubang untuk dapat dimasukkan baut hingga
kepala baut (disebut counterboring dan countersinking).

B. Tujuan Praktikum
1. Mengetahui konstruksi, cara kerja, pengoperasian, dan aspek keselamatan kerja
mesin dari proses gurdi
2. Mengetahui proses apa saja yang dapat dikerjakan dengan mesin gurdi
3. Mampu memilih jenis pahat yang akan digunakan untuk membuat produk dengan
proses tertentu
4. Mengetahui parameter proses dan cara menentukan paramater tersebut pada mesin
gurdi
5. Memahami gerak relatif antara pahat dengan benda kerja dan terbentuknya geram
6. Mengetahui alat bantu yang diperlukan

Proses Gurdi (Drilling) | 1


BAB II
TEORI DASAR

Penggurdian (drilling) adalah proses yang berbeda dengan pengeboran (boring). Penggurdian
adalah proses pengerjaan pemotongan menggunakan mata bor (twist drill) untuk
menghasilkan lubang yang bulat pada material (logam maupun nonlogam) yang masih pejal
ataupun sudah berlubang. Perbedaan utamanya dengan pengeboran adalah pengeboran
dilakukan hanya pada material yang sudah berlubang, pada dasarnya adalah proses penepatan
ukuran lubang yang telah digurdi, dengan maksud memperbesar ukuran lubang. Proses
pengeboran juga tidak hanya dapat dilakukan dengan mesin gurdi, tetapi dapat dilakukan
dengan mesin bubut, mesin freis, dan mesin bor. Berikut ini adalah perbedaan lain antara
keduanya:
Aspek Penggurdian Pengeboran
Alat potong Mata bor Pahat ISO 8/9
Alat pencekam Drill chuck, sleeve Boring head
Ukuran lubang Sama dengan ukuran mata bor Dapat diatur lebih besar dari pahat
Gerak makan Mata bor bergerak secara translasi, Pahat berputar dan turun menuju
turun menuju benda kerja benda kerja
Gerak potong Mata bor berotasi berlawanan arah Benda kerja berputar berlawanan
jarum jam arah jarum jam

Berikut ini adalah karakteristik proses gurdi:


1. Merupakan proses pengikisan dengan daya penyerpihan yang besar.
2. Geram, yang diskontinu, harus keluar melalui alur helix mata bor ke luar lubang.
Seringkali didapat geram berukuran besar dan kontinu.
3. Ujung mata bor menempel pada benda kerja sehingga mempersulit pendinginan.

Mesin yang digunakan dalam proses gurdi adalah mesin gurdi (drill press). Mesin gurdi
sendiri banyak macamnya, bergantung pada variasi ukuran benda kerja, ukuran lubang yang
hendak dibuat, juga kualitas lubang tersebut. Pada praktikum ini digunakan mesin gurdi
vertikal. Secara umum, mesin gurdi memiliki konstruksi yang serupa, yaitu:
1. Spindel motor listrik (spindle)

Proses Gurdi (Drilling) | 2


Pemegang mata bor, dengan daya dari motor listrik
berputar pada sumbu yang tetap di dalam sleeve, di
mana kebanyakan spindel dipasang vertikal.
2. Sleeve
Tidak dapat berputar namun bantalannya dapat
bergesar paralel terhadap sumbu putar. Jika sleeve
digerakkan turun, membawa spindel dan mata bor,
menuju benda kerja akan dihasilkan gaya makan.
3. Tiang (column)
Berbentuk silindrik dan pejal, berfungsi menyokong
kepala dan rakitan sleeve.
4. Kepala (head)
Terdapat pengaturan kecepatan putar mata bor, yang dilakukan dengan menggerakkan
tuas di samping kepala dan memutar knop nomor kecepatan.
5. Meja kerja (table)
Disokong pada lengan yang menempel pada tiang, dengan ragum di atasnya digunakan
untuk menjepit benda kerja di atas meja. Meja kerja dapat digerakkan vertikal (naik-
turun) dan diayun (berputar dengan sudut tertentu) untuk menyesuaikan titik
penggurdian.
6. Dasar (base)

Berikut ini adalah jenis lain dari mesin gurdi yang ada:
1. Mesin gurdi tangan (portable) 6. Mesin gurdi spindel jamak
2. Mesin gurdi peka (bench drill) 7. Mesin gurdi produksi otomatis
3. Mesin gurdi gang (kelompok) 8. Mesin gurdi lubang dalam
4. Mesin gurdi radial 9. Mesin gurdi pembesar lubang
5. Mesin gurdi turret 10. Jig-boring

Kecepatan potong pada proses gurdi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: material benda,
material pemotong, kedalaman pemotongan, pendingin, kondisi mesin, dan sistem
pencekaman benda.

Pahat yang digunakan dalam proses gurdi, twist drill, berbentuk alur heliks yang melingkupi
badan pahat sampai terlihat terpuntir. Pahat ini memiliki konstruksi sederhana namun

Proses Gurdi (Drilling) | 3


dirancang dengan sangat tangguh untuk menahan torsi yang tinggi juga tekanan dan panas
yang tinggi akibat gesekan dengan benda kerja selama proses gurdi berlangsung. Terdapat
dua macam twist drill yang umum, pahat HSS (high-speed steel) dan pahat sisipan (carbide-
tipped). Pahat HSS banyak dipakai karena harganyy murah sedangkan pahat sisipan dipakai
saat diperlukan mata potong yang harus tetap tajam untuk proses gurdi yang lama. Tipe lain
yang ada di antaranya: carbide-tipped masonry drill, solid carbide drill, TiN-coated drill
parabolic drill, dan split-point drill.

Twist drill sendiri diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu penggurdi tangkai lurus dan
penggurdi tangkai tirus, di mana pembedanya ada pada ukurannya yaitu penggurdi tangkai
lurus lebih kecil daripada penggurdi tangkai tirus. Berikut ini adalah bagian-bagian pada twist
drill:

1. Ujung pahat gurdi (point), berbentuk tirus (konis) dan memiliki mata potong (cutting
edges) dan ujung mata potong (chisel edge).
2. Badan pahat (body), memiliki alur (flute) dan relief.
3. Tangkai (shank), bagian yang dicekam pada perangkat pemegang,dapat berbentuk lurus
(straight shank) atau tirus (taper shank).
4. Chisel edge, tepian ujung mata potong pahat, yaitu tepi di mana dualips bertemu,
berfungsi sebagai pemahat ketika penggurdi berputar dan memotong ke dalam benda
kerja. Chisel edge harus selaluberada pada posisi senter yang benar pada sumbu
penggurdi untukmendapat gerak potong yang akurat.
5. Mata potong ujung (cutting edge lips), berfungsi sebagai pisau pemotong ketika pahat
melakukan gerak makan pada arah rotasi rotasi. Lips dibentuk dengan pengasahan alur
ke arah ujung tirus

Proses Gurdi (Drilling) | 4


6. Tumit (heel), bagian miring (selisih ketinggian) di belakang mata potong potong lip
(cutting edge lips). Besar kemiringan heel di belakang lips adalah kelonggaran lip (lip
clearance), berfungsi untuk menjaga agar tumit tidak menggaruk bagian bawah lubang.
7. Alur (flute), cekungan yang membentuk heliks pada bdan penggurdi, menjadi jalan
keluar bagi geram dan jalan masuk bagi pendingin kemata potong.
8. Margin, permukaan ramping (tipis) di sepanjnag alur yang akan menentukan ukuran
pahat gurdi dan menjada pahat tetap align.
9. Kelonggaran badan (body clearance), lekukan yang dibuat di bagianbadan pahat di
belakang margin, menjadi jalan untuk pelumas disekeliling penggurdi.. Diameter bagian
ini lebih kecil dari margin sehingga badan penggurdi tidak menggaruk dan menggesek
permukaandalam lubang.
10. Tang, ujung yang ramping pada tangkai tirus, berfungsi membantu mengerakkan pahat
dan mencegah terjadinya slip.
11. Web, bagian yang membatasi alur, terbentuk di sepanjang badan penggurdi, di antara
alur. Ketebalan web meningkat secara gradual ke arah tangkai untuk peningkatan
rigiditas penggurdi.

Selain beragamnya jenis mesin gurdi, jenis pahat yang dapat digunakan pun banyak
macamnya bergantung pada tujuannya. Berikut adalah beberapa jenis pahat mata bor yang
ada:
1. Mata bor helix besar (high helix drills)
2. Mata bor helix kecil (low helix drills)
3. Mata bor kerja berat (heavy-duty drills)
4. Mata bor tangan kiri (left hand drills)
5. Mata bor dengan sisi sayat lurus (straight flute drills)
6. Mata bor poros engkol (crankshaft drills)
7. Mata bor panjang (extension drills)
8. Mata bor ekstra panjang (extra-length drills)
9. Mata bor bertingkat (step drills)
10. Mata bor ganda (subland drills)
11. Mata bor dengan lubang minyak (oil hole drills)
12. Mata bor rata (flat drills)
13. Mata bor dengan tiga atau empat sisi potong

Proses Gurdi (Drilling) | 5


Pada proses gurdi ada beberapa tahap yang dapat dilakukan, yaitu: centering, drilling, boring,
reaming, counterboring, countersinking, dan tapping.

Centering adalah tahap melubangi benda kerja dengan kedalaman yang kecil, sesuai pahat
center-drilling. Merupakan proses inisiasi pembuatan lubang, biasanya dilakukan sekaligus
memberi penanda titik penggurdian selanjutnya. Tujuan dilakukannya proses ini adalah
membuat pelubangan lebih akurat dan mengurangi gaya yang dibutuhkan mata bor untuk
tahap berkikutnya.

Drilling adalah tahap pelubangan yang sebenarnya pada benda kerja. Proses ini dilakukan
bertahap dengan mata bor berukuran kecil sampai besar, sesuai ukuran lubang yang
diinginkan. Proses bertahap ini sama saja dengan proses boring, melubangi benda kerja pasa
lubang yang sudah ada sebelumnya untuk memperbesar ukuran lubang.

Reaming adalah tahap memperhalus dan memberikan toleransi yang lebih baik pada lubang.

Counterboring dan countersinking adalah proses pembuatan lubang bertingkat, berguna


untuk, jika dibutuhkan nantinya, memasukkan baut pada lubang di benda kerja agar kepala
baut dapat ikut masuk, yang berarti lubang di benda kerja menyesuaikan dengan bentuk
keseluruhan baut. Yang membedakan di antara keduanya adalah pada counterboring lubang
dibuat silindrik biasa sedangkan pada countersinking lubang dibuat mengkerucut bertambah
lebar semakin ke permukaan atas benda kerja. Dilakukan dengan pahat, masing-masing,
counterboring dan countersinking.

Tapping adalah proses pembuatan ulir dalam pada lubang yang sudah digurdi, dilakukan
secara manual menggunakan 3 pahat berbeda secara bertahap yaitu: intermediate tap, tapper
tap, dan botoming tap.

Proses Gurdi (Drilling) | 6


BAB III
HASIL PENGAMATAN

Tahap Pahat pada Kec.


No. Lubang
Centering Drilling Boring Tapping Boring Putar
1 Atas body tracker Ya Ya Ya Ya 5 – 6,5 – 7 I – II –
(tempat ulir tacker) – 8,5 II – III
2 Sisi kanan dan kiri Ya X Tidak Tidak
(depan-belakang)
body tracker
3 Lubang bantuan, atas Ya X X Tidak
kanan dan kiri body
tracker
4 Hand tracker X X X Tidak

Keterangan: X = tidak sempat dilakukan

1. Lubang selesai dibuat.


2. Lubang tidak sempat diselesaikan. Jika hendak diselesaikan, dibutuhkan drilling saja
(karena ukuran lubang cukup kecil, diameter = 5 mm).
3. Lubang tidak sempat diselesaikan. Jika hendak diselesaikan, dibutuhkan drilling dan
boring, dengan pahat pada boring: 5 – 5,5 – 6.
4. Lubang tidak sempat diselesaikan. Jika hendak diselesaikan, dibutuhkan centering,
drilling, dan boring, dengan pahat pada boring: 5 – 5,5.
* Bentuk geram yang dihasilkan selalu kontinu pada drilling. Sementara pada centering
diskontinu.
* Kecepatan saat centering selalu I
* Kecepatan saat boring selalu II

Data kecepatan: dilakukan pada posisi tuas


di mana kecepatan: I = 270 rpm
II = 355 rpm
III = 540 rpm

Proses Gurdi (Drilling) | 7


BAB IV
ANALISIS

Oleh: Moch. Yusuf Bachtiar (13111073)

Pada dasarnya, pada proses gurdi kita diajarkan cara membuat lubang dengan proses
machining. Cara membuat bermacam-macam lubang pada benda kerja tersebut haruslah
memenuhi prosedur secara bertahap guna mendapatkan hasil yang baik dan sesuai dengan
yang diinginkan. Sebenarnya tujuan utama dari praktikum ini ini adalah untuk membuat
lubang pada benda kerja yang akhirnya nanti dapat disambung dan dipasangkan dengan
komponen lain nantinya. Prosedur teersebut diawali dengan proses centering, dimana lubang
akan di tentukan titik pusatnya, kedua adalah boring. Proses boring ini dilakukan beberapa
kali tahapan sesuai dengan spesifikasi lubang yang diinginkan. Tahapan tersebut dibuat guna
untuk menghindari keausan atau mungkin patah karena pemaksaan. Tahapan boring tersebut
dimulai dengan dimensi bor yang kecil hingga yang paling terakhir yakni ukuran diameter
dan bentuk bor yang kita inginkan. Pada praktikum kali ini dilakukan 3 tahap boring setelah
sentering yaitu darri ukuran bor 5, 5.5, dan 6. Dimana pada tahap ketiga tersebut, dibentuklah
profil lubang. Terdapat 4 jenis perlakuan yang di lakukan pada lubang yang telah dibuat.
Yaitu reaming, untuk memperhalus permukaan lubang atau lebih tepatnya membuat lubang
tersebut lebih akurat namun pada praktikum kali ini kita tidak melakukan hal tersebut Karen
kita tidak melakukan reaming karena kita lebih concern pada produk yang akan dibuat,
counter sinking untuk membuat chamfer pada lubang dan counter boring untuk membuat
lubang yang ada pada kedalaman tertentu sehingga dihasilkan step-profile yang dapat
dimasuki kepala baut bundar. Yang terakhir dilakukan adalah pembuatan tapping untuk
membentuk profil ulir dalam. Proses ini dilakukan secara manual, dan saat kita
melakukannya bor tapping haruslah dilumuri pelumas guna mempermudah proses tapping
dan untuk menghindari keausan bor tapping tersebut. Proses ini memakan waktu lama karena
terdapat 3 jenis tapping dimana setiap kalai pembuatan ulir dalam haruslah dilakukan proses
tapping sebanyak 3 kali berdasarkan urutan jenis tapping tersebut. Ketiga jenis tersebut
secara berurutan adalah dimulai dengan jenis yang tumpul dimana proses ini adalah proses
yang keras sehingga membutuhkan gaya tekan yang lebih besar. Selanjutnya dengan jenis
agak tumpul atau medium dengan gaya yang lebih kecil dari proses sebelumnya dan terakhir

Proses Gurdi (Drilling) | 8


dengan jenis yang lancip dimana proses ini tidak memerlukan gaya penekanan yang besar.
Setelah selesai proses tersebut akan terbentuk ulir dalam sesuai dengan yang diingikan.

Pada saat pengeboran terbentuk bermacam macam bentuk geram. Bentuk geram ini tentunya
dipengaruhi oleh bentuk pahat, kecepatan potong dan kecepatan makan. Dimana pada proses
gurdi, gerak makan dilakukan oleh pahat secara vertical guna memperluar daerah kerja dan
gerak potong dilakukan secara rotasi guna membentuk geram-geram tersebut. Penggurdian
kali ini menggunakan kecepatan mesin yang bervariasi agar tidak dihasilkan getaran berlebih,
geram yang dihasilkan pendek namun pengerjaan tetap cepat diselesaikan. Kecepatan
tersebut dapat diatur sesuai dengan kekerasan material yang akan di lubangi. Selain itu mesin
yang digunakan pada proses gurdi ada bermacam-macam namun pada praktikum kali ini
sebenarnya memiliki fitur otomatisasi untuk menentukan kedalaman lubang. Namun karena
mesinnya sudah lama digunakan jadi pembuatan lubang pada posisi yang diinginkan agak
susah sehingga dapat menyebabkan kesalahan paralaks karena tidak tepat pada posisinya.
***

Oleh: Dini Adilah Prabowo (13111075)

 Pada proses centering digunakan kecepatan putar yang tidak terlalu tinggi. Hal ini
dilakukan agar tidak merusak mata bor, yang memang hanya bisa melubangi sampai
kedalaman tertentu (cukup rendah), karena dengan rendahnya kecepatan putar praktikan
dapat mengontrol gerakan makan pahat pada benda kerja.
 Pada proses drilling digunakan berbagai jenis mata bor, di mana tahapannya dari ukuran
lebih kecil hingga ke ukuran sebenarnya dari lubang. Hal ini dilakukan karena ukuran
lubang cukup besar terhadap benda kerja. Ada kemungkinan benda kerja dapat rusak jika
dilakukan drilling langsung dengan mata bor berukuran yang diinginkan.
 Lubang bagian atas body tracker: pahat 8,5
 Lubang atas sisi kanan dan kiri body tracker (dibuat untuk memudahkan proses
pemotongan benda kerja): pahat 5 – 5,5 – 6,5
 Proses reaming tidak dilakukan karena tidak dibutuhkan lubang dengan kehalusan yang
tinggi maupun toleransi yang baik.
 Pada proses tapping dilakukan secara manual, dengan pertama menyelupkan pahat ke
dalam semacam pelumas. Pencelupan ini dilakukan untuk menghidari panas berlebih

Proses Gurdi (Drilling) | 9


yang dapat terjadi akibat gesekan pahat dengan bagian dalam lubang. Proses dilakukan
bertahap dengan 3 pahat: intermediate, tapper, dan bottoming. Berturut-turut pahat itu
bertambah runcing guna memperjelas bentuk ulir dalam dan memperluas ulir.
 Proses countersinking dan counterboring tidak dilakukan pada benda kerja utama yang
hendak dijadikan tracker, hanya dilakukan pasa benda kerja dummy agar praktikan tetap
dapat mengetahui prosesnya.
 Secara keseluruhan, geram yang dihasilkan, yang seharusnya diskontinu, malah menjadi
geram kontinu. Hal ini terjadi karena proses gurdi dilakukan terus menerus membuat tak
ada waktu bagi geram untuk saling berpisah.
 Mesin gurdi yang digunakan terhitung cukup tua. Hal ini mengakibatkan sulitnya meja
kerja untuk diputar ketika hendak menyesuaikan posisi benda kerja terhadap mata bor.
Selain itu ragum pun kurang baik mencekam beda kerja, dan ini juga karena faktor usia.
 Seharusnya praktikan melakukan terlebih dahulu proses gerinda pada benda kerja, karena
ketika benda kerja diberikan pada praktikan masih dalam dimensi yang salah. Hal ini
membuat praktikan cukup sulit ketik hendak memberi tanda titik drilling karena
dimensinya sulit dipastikan.
 Dari praktikum yang dilakukan, benar terlihat gerak potong berupa gerak mata bor
berotasi dam bergesekan dengan benda kerja, menyayat dan mengikisnya hingga muncul
geram, yang juga benar keluar melalui alur heliks pada twist drill. Gerak makan pun
terlihat benar berupa gerkan turun mata bor menuju benda kerja, terus masuk menembus
benda kerja hingga dapat melubangi sampai dasar. Tanpa gerak makan, mata bor hanya
akan berotasi dan menghasilkan geram pada putaran-putaran awal di kedalaman yang
sama.
***

Oleh: Yosafat Try Fajar (13111078)

Pada praktikum proses mesin gurdi, ada beberapa proses pengerjaan yang dilakukan yaitu
centering, drilling, reaming, counter boring, countersinking, tapping. Benda kerja yang
digunakan ada dua jenis yaitu alumunium.
 Sentering
Proses sentering merupakan inisiasi pembuatan lubang. Pada proses sentering ini
diameter mata bor yang digunakan sangat kecil. Sentering bertujuan untuk meningkatkan

Proses Gurdi (Drilling) | 10


akurasi lubang dan juga untuk mengurangi gaya yang dibutuhkan untuk tahap
selanjutnya.
 Drilling
Poses drilling adalah proses pembuatan lubang pada benda kerja. Pada proses ini pahat
yang digunakan adalah twist drill dengan berbagai diameter mata bor yang berbeda. Ada
beberapa tahap dalam membuat lubang, pertama digunakan diameter mata bor yang lebih
kecil dahulu, setelah digunakan mata bor dengan diameter yang lebih besar.Hal ini
dilakukan agar gaya yang diperlukan untuk membuat lubang tidak terlalu besar. Pada
proses drilling kali ini, diperlukan ketelitian dari operator untuk membuat lubang. Akibat
kurangnya ketelitian operator dapat menimbulkan kesalahan seperti lubang yang miring
karena benda kerja tidak tegak lurus dengan sumbu mata bor.
 Reaming
Setelah lubang dari proses drilling terbentk, maka dilanjutkan proses reaming dengan
menggunakan pahat reamer yang bertujuan untuk memperhalus permukaan lubang
tersebut. Selisih diameter pahat reamer dengan diameter lubang haruslah sangat kecil.
Proses reamer ini akan memberikan toleransi yang lebih baik pada dimensi lubang
tersebut. Pada pengerjaannya, pahat reamer harus sesumbu dengan sumbu lubang awal
sebelumnya.
 Counterboring
Proses counterboring ini bertujuan untuk membuat lubang yang bertingkat. Caranya
adalah dengan membuat lubang dengan diameter yang lebih besar pada lubang
sebelumnya secara bertingkat. Dalam membuat lubang bertingkat ini, pahat counterboring
ini juga harus sesumbu dengan sumbu lubang sebelumnya. Aplikasi proses ini adalah,
lubang bertingkat yang dihasilkan biasanya sebagai tempat dari kepala baut.
 Countersinking
Pada proses ini lubang yang terbentuk adalah berbentuk kerucut. Proses ini kami lakukan
setelah proses counterboring. Sehingga diperoleh lubang bertingkat dan diatasnya
berbentuk kerucut. Aplikasi countersinking ini adalah untuk mempermudah memasukkan
baut ke lubang.
 Tapping
Tapping merupakan proses untuk membuat ulir. Pembuatan ulir yang dilakukan adalah
pada lubang sehingga nantinya akan menghasilkan ulir dalam. Pada praktikum kali ini
proses tapping dilakukan secara manual dengan menggunakan 3 pahat yang berbeda

Proses Gurdi (Drilling) | 11


untuk membuat suatu ulir dalam dengan dimensi tertentu. Misalnya kita akan membuat
ulir dengan pahat tapping M10 x 1.5, maka diameter lubang yang akan dikerjakan adalan
8.5 mm. Sehingga nantinya diameter mayor ulir adalah 10 mm dan diameter minornya 8.5
mm. Pada proses tapping manual ini pertama digunakan pahat yang tumpul kemudian
dilanjutkan dengan 2 pahat lain yang lebih lancip/runcing lagi. Pengerjaannya adalah
dengan memutar pahat tapping pada lubang tersebut.

Proses Gurdi (Drilling) | 12


BAB V
KESIMPULAN

 Konstruksi mesin gurdi: kepala (dengan tuas dan knop pengatur kecepatan spindel),
spindel (yang berputar dan turut membawa mata bor berputar), sleeve (yang membawa
mata bor turun), meja kerja (terdapat ragum yang mencekam benda kerja), tiang
(penyangga kepala dan benda kerja), dan dasar (menopang keseluruhan mesin)
 Operasi mesin gurdi: mata bor berputar dan turun menuju benda kerja (secara vertikal)
dan memotong juga memakan benda kerja sehingga dihasilkan geram dan terbentuklah
lubang
 Proses yang dapat dilakukan: centering, drilling, boring, reaming, countersinking,
counterboring, dan tapping
 Pahat yang digunakan pada drilling: bertahap dari ukuran 5 sampai ukuran yang
diinginkan
 Pahat yang digunakan pada tapping: terdiri dari tiga jenis, berurutan digunakan dari
pahat paling tumpul (dan tirus), pahat pembuat ulir, sampai pahat paling tajam
 Gerak relatif pahat terhadap benda kerja:
Gerak makan: mata bor turun menuju benda kerja, menembus benda kerja hingga
dihasilkan lubang sampai dasar benda kerja
Gerak potong: mata bor berputar di dalam benda kerja, menghasilkan geram yang
dikeluarkan melalui alur heliks mata bor

Proses Gurdi (Drilling) | 13


DAFTAR PUSTAKA

http://blog.ft-untirta.ac.id/damardp/files/2011/09/Prosman-MODUL-III.pdf (diakses pada


Selasa, 29 Oktober 2013)
http://image.made-in-china.com/2f0j00EvsThyZWZMct/Hard-Ferrite-Flat-Pot-Magnet-With-
Boor-and-Counterbore.jpg (diakses pada Jumat, 1 November 2013)
http://viewmold.com/Products/Technical%20Reference%20Sheet/Screw%20Fastener%20Th
eory%20and%20Application/DRILL%20AND%20COUNTERBORE%20SIZES.jpg
(diakses pada Jumat, 1 November 2013)
http://www.scribd.com/doc/132897811/BAB-III-Proses-Gurdi (diakses pada Selasa, 29
Oktober 2013)
http://www.scribd.com/doc/150283012/gurdi (diakses pada Selasa, 29 Oktober 2013)
http://www.steelmanscuttingtools.com/ (diakses pada Jumat, 1 November 2013)

Proses Gurdi (Drilling) | 14


LAMPIRAN

A. Tugas Setelah Praktikum

1. Gambarkan mesin gurdi yang digunakan pada praktikum lengkap dengan


nama bagian-bagian dan fungsinya serta sketsa pencekaman benda kerja!
Gambar serta penjelasan bagian-bagian mesin gurdi telah dijelaskan pada Bab II
Teori Dasar halaman 2 dan 3.
Sketsa pencekaman benda kerja: ragum

2. Gambarkan sketsa pahat proses drilling dan aliran geram!

3. Gambarkan pahat countersinking dan benda kerja hasil proses dengan


mencantumkan dimensinya!

Proses Gurdi (Drilling) | 15


4. Gambarkan pahat counterboring dan benda kerja hasil proses dengan
mencantumkan dimensinya!

5. Gambarkan pahat reamer dan benda kerja hasil proses dengan mencantumkan
dimensinya!

6. Gambarkan pahat tapping dan benda kerja hasil proses dengan mencantumkan
dimensinya!

7. Mengapa pahat tap biasanya terdiri atas tiga jenis pahat dalam satu set untuk
proses tapping?
Pahat terdiri dari 3 jenis dengan urutan pemakaian: intermediate tap, tapper tap, dan
bottoming tap. Intermediate tap merupakan pahat pemulai ulir yang dibuat berbentuk
tirus (bentuk ulirnya masih tipis) berguna untuk mempermudah tahap pemakaian

Proses Gurdi (Drilling) | 16


pahat berikutnya dan mengurangi gaya yang dibutuhkan pahat berikutnya. Tapper
tap merupakan pahat yang mencetak bentuk ulir sesungguhnya pada lubang.
Bottoming tap adalah pahat yang digunakan untuk memperjelas (finishing) bentuk
ulir pada lubang. Digunakannya pahat bertahap ini untuk meningkatkan efisiensi
pemberian gaya pada pahat, karena proses ini dilakukan manual oleh tangan
manusia.

8. Jika ingin membuat suatu produk yang material dasarnya berbentuk balok
dengan proses gurdi untuk membuat lubang dan proses freis untuk meratakan
keenam sisinya, maka pilih urutan proses yang benar! Jelaskan!
- Freis: dilakukan pertama agar benda kerja sudah rata dan membuat keakuratan
posisi lubang lebih tinggi
- Centering: inisiasi pembuatan lubang awal, berguna mengurangi gaya untuk
proses berikutnya
- Drilling: pembuatan lubang, di mana ukuran lubang belum sesuai yang
diinginkan
- Boring: pembuatan lubang secara bertahap dari pahat berukuran kecil hinggu ke
ukuran sebenarnya
- Reaming: perbaikan toleransi lubang
- Counterboring dan countersinking, jika dibutuhkan, untuk memberi tempat pada
kepala baut jika hendak dimasukkan ke lubang
- Tapping, jika dibutuhkan, untuk membuat ulir dalam

9. Jika waktu menggurdi terjadi getaran yang besar, apa yang mungkin
menyebabkan getaran tersebut? Apa pengaruh getaran yang terjadi dalam
proses gurdi? Bagaimana solusinya?
Getaran terjadi akibat materil benda kerja yang terlalu keras hingga suit ditembus
mata bor, atau kecepatan putar spindel terlalu besar membuat mata bor semakin sulit
menahan torsi, atau pencekaman benda kerja pada ragum yang kurang baik, atau
karena pencekaman mata bor yang kurang baik. Getaran ini berpengaruh pada
kurang akuratnya posisi lubang pada benda kerja, bisa berupa lubang yang
seharusnya tepat lurus menjadi membelok. Solusinya adalah dengan menggunakan
kecepatan putar yang disesuaikan dengan kekerasan material benda kerja, dan
menggunakan ragum juga penckam mata bor (drill chuck) lebih baik lagi.

Proses Gurdi (Drilling) | 17


B. Tugas Tambahan

1. Jelaskan mengenai besarnya gaya yang dibutuhkan oleh setiap pahat tapping
untuk penggurdian!
Proses tapping pertama dilakukan dengan pahat tumpul (intermediate tap). Gaya
yang dibutuhkan cukup besar karena merupakan awal pembentukan ulir tersebut.
Pahat tumpul inilah yang akan membuat pola ulir pada lubang, sehingga torsi untuk
memutar pahat tapping cukup besar.
Proses selanjutnya dengan pahat tapping kedua yang lebih runcing (tapper tap). Gaya
yang dibutuhkan pada saat menggunakan pahat kedua ini lebih kecil dari
sebelumnya, karena pola ulir sudah terbentuk hanya mengikuti pola yang sudah ada.
Proses terakhir yaitu dengan menggunakan pahat tapping ketiga yang paling runcing
(bottoming tap). Gaya yang diperlukan adalah paling kecil dari dua proses
sebelumnya karena pahat ini digunakan hanya untuk perluasan daerah ulir saja.

Proses Gurdi (Drilling) | 18

Anda mungkin juga menyukai