KESIAPSIAGAAN
BELA NEGARA
Nama : Waraney Tikulembang
NIP : 199801182020121001
Unit Kerja : Kantor Imigrasi Kelas I TPI Manado
RINGAKASAN MATERI KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
Dasar Hukum dalam Bela Negara :
• UUD 1945 Pasal 27 tentang Bela Negara;
• UU No. 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara;
• UU No. 9 Tahun 2010 Tentang Keprotokolan;
• UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara;
• PP No. 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen PNS;
• Peraturan Kepala LAN Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar CPNS
• Keputusan Kepala Badan Diklat Kemhan tentang Kurikulum Diklat Kader Bela
Negara.
Kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari materi kesiapsiagaan Bela Negara
ini, peserta mampu memahami kerangka bela negara dalam Latsar CPNS dan
kemampuan awal kesiapsiagaan bela negara, menyusun rencana aksi bela negara
dan melakukan kegiatan kesiapsiagaan bela negara.
Beberapa penyakit yang diderita oleh ASN :
1. AIDS : Alpa, Izin, Dikit-dikit Sakit
2. KUDIS : Kurang Disiplin
3. ASMA : Asal Mengisi Absen
4. TBC : Tidak Bisa Komputer
5. KRAM : Kurang Terampil
6. ASAM URAT : Asal Sampai Kantor Terus Uring-uringan Atau Tidur
7. GINJAL : Gaji Ingin Naik Tapi Kerja Lamban
8. PUCAT : Pulang Cepat
9. FLU : Facebook Melulu
10. KURAP : Korupsi Atau Rampok
11. KUTIL : Kurang Teliti
12. PANU : Piket Asal Nulis
13. BATUK : Banyak Ngantuk
14. RADANG PARU : Rajin Datang Tapi Pulang Terburu-buru
15. JANTUNG : Jarang Masuk Kantor Tapi Terus Ngarep Gaji
16. BISUL : Bisanya Hanya Usul.
Dari beberapa penyakit ASN diatas kita sebagai CPNS dituntut untuk tidak menderita
penyakit tersebut, dan memberikan yang terbaik dalam pekerjaan kita layaknya kita
membela negara kita.
KESIAPSIAGAAN JASMANI
UU 23 Tahun 1999 “kesehatan” adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial
yang memungkinkan setiap orang produktif secara sosial dan ekonomis”.
Kesehatan jasmani meliputi :
1. Tenaga (Power)
2. Daya tahan (endurance)
3. Kekuatan (muscle strength)
4. Kecepatan (speed)
5. Ketepatan (accuracy).
6. Kelincahan (agility)
7. Koordinasi (coordination)
8. Keseimbangan (balance)
9. Fleksibilitas (flexibility)
Bentuk-bentuk latihan kesiapsiagaan jasmani :
1. Lari
2. Pull Up (laki) can Chining (wanita)
3. Sit Up
4. Push Up
5. Shutle Run (lari lingkar membentuk angka 8)
6. Lari 2,4 km
Untuk tetap menjamin agar tubuh kita tetap sehat kita harus melatih tubuh kita setiap
harinya dengan olahraga , meliputi Warm up selama 5 menit, Latihan Selama 15 – 25
Menitm Cooling down selama 5 menit.
Jenis olahraga yang bis akita lakukan adalah Pull up sebanyak-banyak nya selama 1
menit, Push up sebanyak-banyak nya selama 1 menit, Sit up sebanyak-banyak nya
selama 1 menit, Shuttle run secepatnya membentuk angka 8 selama 3 putaran
dengan jarak 10 meter, Kalau ada kolam renang bisa bereenga 25-50 meter.
KESIAPSIAGAAN MENTAL
Kesiapsiagaan mental adalah kesiapsiagaan seseorang dengan memahami kondisi
mental, perkembangan mental, dan proses menyesuaikan diri terhadap berbagai
tuntutan sesuai dengan perkembangan mental/jiwa (kedewasaan) nya, baik tuntutan
dalam diri sendiri maupun luar dirinya sendiri, seperti menyesuaikan diri dengan
lingkungan rumah, sekolah, lingkungan kerja dan masyarakat.
Sasaran latihan kesiapsiagaan mental adalah dengan mengembangkan dan/atau
memaksimalkan kekuatan mental dengan memperhatikan modal insani, diantaranya
adalah modal intelektual, modal emosional, modal sosial, modal ketabahan, dan
modal etika/moral.
Manfaat dalam memiliki kesiapsiagaan mental :
Seseorang yang memiliki kesiapsiagaan mental dapat berperilaku menurut norma-
norma sosial yang diakui, sikap perilaku tersebut digunakan untuk menuntun tingkah
lakunya, mengelola emosi dengan baik, mengembangkan berbagai potensi yang
dimilik secara optimal, mengenali resiko dari setiap perbuatan menunda keinginan
sesaat untuk mencapai tujuan jangka panjang, dan,menjadikan pengalaman
(langsung atau tidak langsung) sebagai guru terbaik.
PERATURAN BARIS-BERBARIS
Peraturan Baris-Berbaris yang selanjutnya disingkat menjadi PBB adalah peraturan
tata cara baris berbaris yang diwujudkan dalam bentuk latihan fisik yang diperlukan
guna menanamkan kebiasaan dan jiwa korsa dalam kehidupan siswa yang diarahkan
kepada terbentuknya suatu sikap siswa berkarakter dan jasmani yang tegap, tangkas,
menumbuhkan disiplin, loyalitas tinggi, kebersamaan dan rasa tanggung jawab
sehingga senantiasa mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu.
Ketentuan Umum meliputi :
1. Aba-aba.
2. Aba-aba petunjuk.
3. Aba-aba peringatan.
4. Aba-aba pelaksanaan.
5. GERAK .
6. MULAI .
7. JALAN.
8. SELESAI .
9. Langkah biasa.
10. Langkah defile.
11. Langkah ke samping.
12. Langkah ke kebelakang.
13. Langkah ke depan.
14. Langkah lari .
15. Sikap sempurna.
16. Sikap istirahat.
KEPROTOKOLAN
Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam
acara kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan
Tata Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan
jabatan dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat.
TATA TEMPAT
Tata tempat adalah pengaturan tempat bagi Pejabat Negara, Pejabat Pemerintahan,
perwakilan negara asing dan/atau organisasi internasional, serta Tokoh Masyarakat
Tertentu dalam acara kenegaraan atau acara resmi;
Mengandung unsur tentang siapa yang berhak didahulukan dan siapa yang berhak
mendapat prioritas.
Dalam tata tempat ada pengaturannya, Contoh nya penempatan posisi Genap untuk
dua orang.
Diambil contoh dalam Unit Kerja saya yaitu Kantor Imigrasi Kelas I TPI Manado,
Posisi 1 sebelah Kanan adalah Kepala Kantor, dan Posisi 2 sebelah kiri adalah Kepala
Sub Bagian Tata Usaha.
Penempatan Ganjil 3 orang, Posisi 1 tengah diisi oleh Kepala Kantor, Posisi 2 kanan
diisi oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Posisi 3 sebelah kiri diisi oleh Kepala Seksi.
Penempatan genap 6 orang, Posisi 1 tengah sebelah kanan diisi oleh Kepala Kantor,
Posisi 2 tengah sebelah kiri diisi oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha, dan untuk posisi
3,4,5,6 sebelah kiri dan kanan diisi oleh Kepala Seksi karena dalam Unit Kerja saya
ada 4 Kepala Seksi.
Dan bila posisi berjabat tangan dalam memasuki suatu acara contoh untuk 6 orang
Kepala Kantor masuk dari arah kanan dan berjabat tangan dengan pimpinan yang lain
dari kanan ke kiri, bila masyarakat yang masuk acara maka posisi kepala kantor
berada paling kiri dan masyarakat masuk dari arah kiri ke kanan.
TATA UPACARA
Tata Upacara adalah aturan untuk melaksanakan upacara dalam Acara Kenegaraan
atau Acara Resmi.
Ada istilah mengepal atau menggenggam, Mengepal tangan digunakan untuk
Gerakan istirahat di tempat dan lari maju, sedangkan Menggenggam digunakan pada
Gerakan sikap sempurna, lencang kanan/kiri, lencang depan, Langkah tegap, dan
Langkah biasa.
Jenis upacara dibedakan dalam 2 kategori, yaitu :
1. Upacara Bendera : Kegiatan pengibaran atau penurunan bendera merah putih
yang dilaksanakan dalam rangka memperingati hari-hari besar nasional,
seperti HUT Proklamasi Kemerdekaan RI, Hari Kebagkitan Nasional, Hari
Pahlawan dll.
2. Bukan Upacara Bendera : Kegiatan yang memerlukan pengaturan protokol
seperti antara lain penerimaan tamu-tamu Presiden, credentials,
penganugerahan tanda kehormatan, peresmian pembukaan munas/rakernas,
dll.
Dalam tata upacara juga semua pakaian sudah diatur, contoh nya Pakaian Sipil diatur
dalam Keputusan Presiden Nomor 18 tahun 1972 dan Keputusan Presiden Nomor 50
Tahun 1990. Kemudian Pakaian PNS Daerah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 60 Tahun 2007, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun
2009 , Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 68 Tahun 2015, Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 06 Tahun 2016.
TATA PENGHORMATAN
Bentuk-bentuk Penghormatan :
1. Penghormatan terhadap seseorang dalam bentuk perlakuan
2. Penghormatan terhadap sesorang dengan menggunakan Bendera
Kebangsaan Sang Merah Putih
3. Penghormatan terhadap seseorang dengan menggunakan Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya
4. Penghormatan Jenazah
5. Penghormatan Terhadap Lambang-Lambang Kehormatan NKRI
6. Penghormatan Terhadap Bedera Kebangsaan
ETIKA KEPROTOKOLAN
Prinsip Etika Pelayanan Keprotokolan : Protokol membuat setiap orang merasa
nyaman dan penting.
Dalam etika keprotokolan yang dilihat adalah Postur tubuh, Pakaian, Posisi Dasi,
Kancing Jas/Suit, Sepatu yang digunakan.
komunikasi dan Body Language
Contoh hal yang jangan dilakukan seperti perkenalan di tempat ramai, asal tabrak saja
melontarkan pertanyaan yang terlalu pribadi pada orang yang baru dikenal,
Contoh hal yang bisa dilakukan seperti dalam hal memperkenalkan orang lain, yang
mudah kepada yang lebih tua, yang lebih rendah jabatannya kepada yang lebi tinggi
jabatannya, pria kepada wanita, dan berilah keterangan tentang orang yang anda
perkenalkan.
Contoh hal lain yaitu meberikan kartu nama, cara tersopannya adalah dengan
menyodorkan sambal memegang ujung-ujung kartu nama dengan kedua tangan.