Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PELANGGARAN ETIKA BISNIS TERKAIT YANG DILAKUKAN OLEH PT


KIMIA FARMA PENYALAHGUNAAN ALAT SWAB ANTIGEN BEKAS
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas akhir pada mata kuliah Etika Bisnis dan
Profesi yang diampu oleh:
Lieke Puspasari, S.Sos, M.S.M

KELOMPOK 2
Nama Anggota:
Luthfiyah Aini 2005421012
Ramdhan Yunadi Putra 2005421049
Yulia Tri Haryani 2005421043

Kelas 2B
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS TERAPAN
JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Jl. Prof. DR. G.A. Siwabessy, Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa
Barat, 16424.
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta anugerah-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pelanggaran Etika Bisnis Yang Dilakukan Oleh PT Kimia
Farma Terkait Penyalahgunaan Alat Swab Antigen Bekas” dengan baik dan tepat
pada waktunya. Shalawat serta salam tidak lupa kepada baginda tercinta Nabi
Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya diakhirat nanti. Tidak lupa penulis
ucapkan terima kasih kepada ibu Lieke selaku dosen pada mata kuliah ini yang telah
memberikan kesempatan untuk menambah wawasan penulis dan menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung
dan memberikan bantuan kepada penulis agar penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Adapun maksud dan tujuan penulis dalam penyusunan makalah ini untuk
memenuhi tugas kelompok makalah akhir pada yang telah diberikan oleh ibu Lieke
selaku dosen pada mata kuliah Etika Bisnis. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk memberikan informasi serta memperluas wawasan penulis dan pembaca.
Penulis juga berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Karena keterbatasan ilmu maupun pengalaman, penulis menyadari bahwa
terdapat kekurangan dalam makalah ini dan jauh dari kata sempurna. Penlis juga
memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena
itu, penulis berharap saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar penulis
dapat meningkatkan mutu dan kualitas dalam penyajian makalah berikutnya.
Depok, 3 Juni 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sejak akhir tahun 2019 hingga saat ini pandemi Covid-19 belum juga usai, virus
ini berawal dari kota Wuhan, China yang penularan virus belum ditemukan obatnya
hingga merambat ke hampir seluruh dunia. Hingga pada 2 Maret 2020, virus ini
sampai ke Indonesia dan setelah itu mulai dari kota Jakarta dan kota-kota lainnya
hingga ke seluruh daerah di Indonesia melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar). Pada masa PSBB ini hampir seluruh kegiatan dilakukan di rumah, mulai dari
SFH (School From Home), WFH (Work From Home) dan kegiatan lainnya yang
dilakukan di luar rumah. Hal ini dilakukan pemerintah untuk mengurangi dan
menekan agar tidak banyak yang terpapar virus ini. Tetapi pada masa PSBB ini
membuat banyak perusahaan rugi yang menyebabkan perusahaan memPHK
karyawannya, agar tidak mengalami kebangkrutan.
Seiring berjalannya waktu, mau tidak mau kita harus beradaptasi dengan keadaan,
dimana kita hidup berdampingan dengan virus. Karena pada masa pandemi ini
pengangguran semakin meningkat, sedangkan kebutuhan ekonomi pun semakin
tinggi. Maka, banyak masyarakat yang sudah melakukan pekerjaan di luar rumah agar
bisa memenuhi kebutuhannya dengan resiko tinggi terpapar Covid-19. Karena banyak
masyarakat yang bekerja di luar rumah, pertambahan orang yang terpapar Covid-19
semakin meningkat. Pemerintah-pun memaksimalkan upaya untuk mencegah
penularan Covid-19 dengan memberikan kebijakan untuk mewajibkan bagi setiap
masyarakat melakukan swab test untuk pergi bekerja maupun berpergian ke luar.
Swab test tersebut digunakan untuk mengetahui apakah kita terpapar oleh Covid-
19 atau tidak. Swab test terbagi menjadi dua bagian, swab PCR dan rapid swab test
Covid-19 atau swab antigen. Swab PCR merupakan tes diagnostik untuk mendeteksi
genetik virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Tes ini menggunakan sampel
lendir dari hidung maupun belakang tenggorokan dengan alat yang mirip dengan
cotton bud panjang, lalu sample lendir tersebut dimasukkan ke dalam wadah steril dan
disegel, lalu dikirim ke laboratorium. Untuk tes ini membutuhkan waktu satu hari
hingga satu minggu, tergantung lokasi dan kapasitas laboratorium tersebut. Untuk
swab PCR ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi, maka tes ini merupakan standar
terbaik yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Seperti dengan swab PCR, Swab antigen merupakan salah satu tes cepat corona. Tes
ini menggunakan sampel lendir dari hidung maupun belakang tenggorokan, namun di
Indonesia paling banyak menggunakan sampel lendir dari hidung. Kemudian lendir
tersebut ditempatkan di larutan khusus untuk melihat ada atau tidaknya antigen virus
corona. Prosedur deteksi Covid-19 ini akan mendeteksi antigen dalam tubuh. Antigen
itu sendiri merupakan zat yang dapat merangsang imun, zat tersebut mengandug
protein, polisakarida, dll yang dikeluarkan oleh virus, termasuk Covid-19. Antigen
dapat terdeteksi ketika ada infeksi yang sedang berlangsung di tubuh seseorang.
Dengan demikian, swab antigen dapat mendeteksi keberadaan antigen virus corona
pada seseorang yang terpapar Covid-19. Sesuai dengan namanya, rapid swab test atau
swab antigen memberikan hasil yang cepat, yaitu sekitar 15-30 menit. Meskipun
begitu, swab antigen hanya merupakan tahap pemeriksaan awal (skrining), karena kita
juga perlu untuk melakukan swab PCR sebagai langkah diagnosis covid-19 agar
infeksinya dapat dipastikan. Akan tetapi swab antigen diperlukan sebagai langkah
skrining awal untuk mendeteksi infeksi virus corona, tes ini dianjurkan untuk orang-
orang yang beresiko tinggi megalami penularan Covid-19.
Alat yang digunakan untuk mengambil sampel lendir merupakan alat sekali
pakai dan harus dibuang setelah digunakan. Karena alat swab yang telah digunakan,
sangat beresiko tinggi pada kesehatan dan penyebaran Covid-19 kepada orang lain.
Dengan begitu, maka kita harus memastikan bahwa alat swab yang digunakan
merupakan alat baru. Namun, baru-baru ini Indonesia digemparkan oleh PT Kimia
Farma yang merupakan Farmasi BUMN terbesar di Indonesia yang menggunakan alat
swab antigen daur ulang atau bekas untuk meraup keuntungan pribadi. Hal itu
membuat masyarakat menjadi takut untuk melakukan swab antigen karena ulah
oknum tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis
menemukan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh PT Kimia Farma
terkait kasus swab antigen bekas?
2. Bagaimana kaitannya antara kasus swab antigen bekas yang dilakukan oleh PT
Kimia Farma teori etika?
3. Apakah ada sanksi hukum yang diberikan kepada PT Kimia Farma?
4. Bagaimana penyelesaian masalah etika bisnis yang dilakukan oleh PT Kimia
Farma?

1.3 Batasan Masalah


Perencanaan masalah ini hanya terkait dengan masalah teori etika dan etika bisnis
yang dilakukan oleh PT Kimia Farma.

1.4 Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh PT Kimia
Farma.
2. Untuk mengetahui kaitan antara kasus swab antigen bekas yang dilakukan
oleh PT Kimia Farma dengan teori etika.
3. Untuk mengetahui sanksi hukum yang diberikan kepada PT Kimia Farma.
4. Untuk mengetahui penyelesaian masalah etika bisnis yang dilakukan oleh PT
Kimia Farma.

1.5 Metode Pengumpulan Data


Dalam pembuatan makalah ini, metode pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan teknik kuantitatif, yaitu dengan teknik kuisioner yang akan dilakukan
secara online melalui google form dan menggunakan teknik studi dokumen atau studi
pustaka dengan menggunakan buku, artikel, berita maupun sumber terpercaya lainnya
yang berkaitan dengan topik makalah.

1.6 Sistematika Penulisan


Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini membahas mengenai hal yang menjadi latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan makalah, dan metode pengumpulan data
pada kasus penyalahgunaan alat swab antigen bekas yang dilakukan oleh PT Kimia
Farma.

Anda mungkin juga menyukai