Pada dasarnya sumber hukum kontrak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Ialah tempat dari mana materi hukum itu diambil. Sumber hukum materil ini merupakan faktor
yang membantu pembentukan hukum, misalnya hubungan sosial, kekuatan politik, stuasi sosial
ekonomi, tradisi (pandangan keagamaan dan kesusilaan), hasil penelitian ilmiah, perkebangan
internasional, dan keadaan geografis.
Merupakan tempat memperoleh kekuatan hukum, ini berkaitan dengan bentuk atau cara yang
menyebabkan peraturan hukum formal itu berlaku. Yang diakui umum sebagai hukum formiil
ialah Undang-undang, perjanjian antar negara, yurisprudensi, dan kebiasaan. Keempat hukum
formil ini juga merupakan sumber hukum kontrak
Sumber hukum kontrak yang berasal dari peraturan perundang-undangan:
Algemene Bepalingen van Wetgeving (AB)
KUH Perdata (BW)
KUH Dagang
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Pilihan
Penyelesaian Sengketa.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 Tentang Perjanjian Internasional.
Dll
B. Sumber hukum Kontrak Amerika (Common Law).
Dalam hukum kontrak Amerika (Common Law), sumber hukum dibagi menjadi dua
kategori, yaitu sumber hukum primer dan sekunder.
Sumber hukum primer merupakan sumber hukum yang utama, para pengacara dan hakim
menganggap bahwa sumber primer dianggap sebagai hukum itu sendiri. Sumber hukum
primer meliputi Keputusan hakim (Judicial Opinion), Statuta, dan peraturan lainnya.
Sumber hukum Sekunder merupakan sumber hukum yang kedua, sumber hukum
sekunder ini mempunyai pengaruh dalam pengadilan, karena pengadilan dapat mengacu
pada sumber hukum sekunder tersebut.
Pasal 1313 KUHP menerangkan: “Suatu Persetujuan adalah suatu perbuatan dengan mana
seorang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih”
Subekti mendefenisikan Perjanjian atau kontrak adalah: Suatu peristiwa dimana ada seorang
berjanji kepada seorang lain atau dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal,
dari peristiwa ini, timbulah suatu hubungan antara dua orang tersebut yang dinamakan
“perikatan”. Oleh karena itu perjanjian menerbitkan suatu perikatan antara dua orang yang
membuatnya (R. Subekti; 1996).
Mariam Darus Badrulzaman menerangkan kontrak adalah sebuat Perbuatan hukum yang
menimbulkan perikatan, yaitu hubungan hukum yang terjadi di antara dua orang atau lebih, yang
terletak di dalam lapangan kekayaan di mana pihak yang satu berhak atas prestasi dan pihak
lainnya wajib memenuhi prestasi (Mariiam Darus Badrulzaman; 1980;3).
Herlien Budiono menjelaskan Kontrak atau perjanjian adalah perbuatan hukum yang
menimbulkan, berubahnya, hapusnya hak, atau menimbulkan suatu hubungan hukum dan dengan
cara demikian, kontrak atau perjanjian menimbulkan akibat hukum yang merupakan tujuan para
pihak. Jika suatu perbuatan hukum adalah kontrak atau perjanjian, orang-orang yang melakukan
tindakan hukum disebut pihak-pihak (Herlien Budiono 2009;67-72).
Dari beberapa pendapat ahli diatas saya mengambil kesimpulan bahwa kontrak itu adalah suatu
perbuatan hukum yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang cakap hukum secara sadar tanpa
paksaan yang dari perbuatan hukum ini berakibat hubungan hukum yang menyangkut hak dari
satu pihak dan kewajiban dari pihak yang lain.
hukum kontrak adalah sebagai aturan hukum yang berkaitan dengan pelaksanaan perjanjian atau
persetujuan.
Menurut knapp dan crystal hukum kontrak adalah mekanisme hukum dalam masyarakat untuk
melindungi ekspektasi, yang timbul dari pembuatan persetujuan, guna pertukaran tipe-tipe
kinerja yang beragam di masa depan, misalnya peralihan kekayaan (baik yang terlihat maupun
tak terlihat wujudnya), kinerja pelayanan, dan pembayaran dengan sejumlah uang.
Menurut Lawrence M. Friedmann hukum kontrak adalah seperangkat aturan hukum yang
mengatur aspek tertentu dari pasar dan jenis kontrak tertentu.
Salim H.S menyimpulkan hukum kontrak adalah keseluruhan dari kaidah hukum yang mengatur
hubungan hukum antara dua pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan
akibat hukum.
REFERENSI
HUKUM KONTRAK 2016
“Sumber Hukum Kontrak”
http://www.hukumkontrak.com/p/sumber-hukum-kontrak.html#:~:text=Sumber
%20hukum%20kontrak%20yang%20berasal%20dari%20peraturan%20perundang
%2Dundangan%3A&text=Undang%2DUndang%20Nomor%2018%20Tahun,Tahun
%202000%20Tentang%20Perjanjian%20Internasional.
Di unduh tanggal 24 januari 2021 pukul 14:06
Wikipedia
Terakhir diubah 21 oktober 2020
“Kontrak”
https://id.wikipedia.org/wiki/Kontrak
Di unduh tanggal 24 januari 2021 pukul 14:06
Litigasi
09 oktober 2017
“Kontrak menurut ahli”
https://litigasi.co.id/hukum-perdata/20/kontrak-menurut-ahli#:~:text=Kontrak
%20Menurut%20Ahli&text=Kontrak%20disinonimkan%20dengan%20perjanjian
%20atau,bertentangan%20dengan%20peraturan%20perundang%2Dundangan.
Di unduh tanggal 24 januari 2021 pukul 14:06