Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA KEWIRAUSAHAAN

PAKSO PAK UDIN


Tugas makalah ini untuk memenuhi tugas
Mata kuliah: Kewirausahaan
Dosen pengampu : LUCKY HARTANTI,STP

Disusun Oleh
EKA LIDIAWATI C1011181140
DESI SAPTIA C1011181148
TIKA WIDYA PRATIWI C1011181142
FADEL ALFIKRI ` C1011181144
NOVELLA SABRINA C1011181112

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNG PURA
2019
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Usaha warung bakso merupakan salah satu satu usaha industri kecil yang
bergerak di bidang pengolahan makanan cepat saji. Usaha ini juga merupakan makanan
yang sangat popular bagi masyarakat Indonesia. Usaha warung bakso ini telah ada sejak
lama dan berkembang di daerah pedesaan pada beberapa provinsi di Indonesia salah
satunya yaitu di Kalimantan Barat. Sekarang ini banyak terdapat usaha warung bakso di
daerah-daerah Kalimantan Barat salah satunya adalah di Kuala Dua. Industri kecil ini
mampu memberikan tambahan pendapatan bagi penduduk sekitar dan juga dapat
menampung penduduk yang menganggur dengan menyediakan lapangan pekerjaan
pada industri tersebut. Dalam satu warung memiliki atau menggunakan dua atau tiga
orang tenaga kerja terkadang bisa lebih.
Kondisi persaingan pasar saat ini memang semakin ketat, persaingan terjadi
pada semua jenis usaha termasuk persaingan di usaha warung bakso. Setiap perusahaan
harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal
penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah
mempertahankan pelanggan yang telah ada, terus menggarap pelanggan-pelanggan
potensial baru agar jangan sampai pelanggan meninggalkan perusahaan menjadi
pelanggan perusahaan lain.
Sebelum memikirkan berapa keuntungan nyata yang dapat diperoleh dan cara
mendapatkannya melalui kegiatan usaha warung bakso tersebut, perlu dipahami dan
dikaji secara lengkap mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan
usaha warung bakso. Hal ini penting untuk dihayati terlebih dahulu, sebab banyak orang
yang beranggapan bahwa hanya karena kurang uang atau modal, maka harapan untuk
memperoleh keuntungan menjadi terhambat. Sukses tidaknya suatu kegiatan usaha
pada dasarnya tidak tergantung pada besar-kecilnya ukuran usaha, tetapi lebih
dipengaruhi oleh bagaimana mengelolanya.
 Profil Narasumber
Nama lengkap : Alladin
Tempat/tanggal lahir : Blitar/12 Maret 1975
Pendidikan : SD
Jumlah anak :2
Lama Usaha : 10 Tahun
Pak Udin sendiri sudah menetap kira-kira tahun 1994 di Pontianak.Beliau sendiri
asli dari Blitar,Jawa Tengah.Pada umrur 10 tahun,beliau sudah mengikuti jejak
orang tua melakukan transmigrasi ke tanah Kalimantan.Belau ketika belum
menikah hidup berpindah-pindah.Namun ketika sudah menikah dirinya mulai
menetap di Sungai Adong,awalnya menjual sembako di sebuah pasar
tradisional,yang mayoritas penduduknya adalah karyawan sebuah perusahaan
swasta.Tetapi usaha tersebut hanya dapat bertahan selama 4 tahun,karena
kebangkrutan perusahaan menyebabkan PHK besar-besar terjadi hingga
berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar.
Pak Udin hanyalah seorang yang berpendidikan tingkat Sekolah Dasar.Baginya,
sudah cukup untuk berani mencoba pengalaman-pengalaman
berwirausahanya.Bukan pendidikan yang menentukan seorang berhasil dalam
berwirausaha tetapi tekat yang bulat,ketekunan,serta usaha yang tinggi yang
menentukan suksesnya seorang dalam berwirausaha.
1.2 TUJUAN PEMBELAJARAN
 Memahami dan menguasai kegiatan wawancara.
 Memperoleh informasi tentang kewirausahaan.
 Sebagai contoh inspiratif dalam memulai suatu usaha baru
 Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi generasi muda
BAB 2. SASARAN DAN TEKNIK PEMASARAN
2.1 SASARAN KONSUMEN
Sasaran konsumen dalam penjualan Bakso Pak Udin adalah masyarakat pada
umunnya,lingkungan sekolah dan lingkungan kerja.
2.2 LOKASI PEMASARAN

Usaha warung Bakso Pak Udin,terletak strategis didepan Gg swakarsa dan ditepi akses jalan
kabupaten-provinsi.berjarak Bekitar 0,5 dari Sekolah dan 1 km dari pabrik.
2.3 Target Penjualan
Target yang akan menjadi sasaran untuk penjualan bakso adalah lingkungan masyarakat
umumnya semua kalangan yaitu penggemar bakso.Jadwal penggilingan pentol sebulan
sekali,dengan berat rata-rata 30 kg.Target penjualan pada har libur mencapai 30 porsi per hari.
2.4 Teknik Pemasaran
Pak Udin memposisikan produk bakso ini dibenak konsumen sebagai makanan
bergizi,halal dan murah dengan membuat spanduk-spanduk yang memenuhi sisi luar toko
miliknya.Kesanya agar took terlihat menarik dari luar dan cara menambah beberapa daftar
menu favorit masyarakat lainya sepert nasi goreng,mie tiaw,mie ayam dan soto.Pemesanan
dapat dilakukan dengan datang ke toko langsung atau preaorder juga catering.
BAB 3. PEMBAHASAN
3.1 KENDALA
Kendala yang sering dihadapi adalah masalah daging.Biasanya daging harganya
melonjak tinggi dan membuat penguasaha bakso seperti pak Udin menjerit.Sering jatuh bangun
karena biasanya dalam membuat bakso daging tetelan sulit sekali didapatkan.
Selain itu masalah modal,modalnya cepat habis kadang malah tak balik modal.Hal ini
yang menyebabkan sebagian besar pengusaha bakso sulit bertahan di awal-awal tahun
perintisan.Memang perlu modal yang besar untuk dapat terus menjalankan usaha tersebut.
Bakso merupakan makanan yang paling popular dikalangan masyarakat indonesia,tak
heran dewasa ini telah banyak jenis bakso dengan bahan baku yang sama, namun dengan
bentuk berbeda, kreasi unik dan rasa yang menarik.Sehingga inovasi-inovasi terbaru dapat
menggeser usaha lama yang tidak mau menerima perubahan.
Masih belum dapat mengikuti perubahan teknologi dan infomasi.Misalnya pemilik
belum menggunakan media social untuk mempromosikan produk-produk olahanya,padahal
pasar abstrakl tersebut di era ini sangat diminati oleh seluruh masyarakat.Peluang keberhasilan
dalam penggunaan media social cukup menjajinkan membangun kerajaan bisnis.
3.2 SOLUSI DAN SARAN
Kondisi persaingan pasar saat ini memang semakin ketat, persaingan terjadi pada semua
jenis usaha termasuk persaingan di usaha warung bakso. Setiap perusahaan harus mampu
bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu
dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah mempertahankan pelanggan yang
telah ada, terus menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru agar jangan sampai pelanggan
meninggalkan perusahaan menjadi pelanggan perusahaan lain.

Mau tidak mau. Bergelut di bidang usaha kuliner, dan bakso adalah kuliner, harus
mengutamakan rasa.Peran rasa dalam bisnis kuliner ada dua, sebagai penarik pelanggan baru dan
mempertahankan pelanggan lama.Seorang pelanggan baru akan terikat pada sebuah warung
bakso kalau cita rasanya enak dan cocok di lidahnya. Kalau tidak, ia akan segera
meninggalkannya dan tidak akan pernah kembali lagi.
Bagi pelanggan lama, mereka akan selalu berharap untuk mendapatkan hal yang sama saat
membeli baksonya, dan kalau terjadi perubahan mereka akan bisa merasakannya. Sekali dua kali,
mungkin mereka bisa menerima kalau rasa baksonya berbeda, tetapi kalau keterusan, mereka
juga akan berpaling ke lain hati.Rasa adalah unsur terpenting mencoba menjaring pelanggan
setia dari sekumpulan mereka yang tidak setia.

Warung bakso tidak seharusnya hanya menjual bakso saja. Banyak peluang lain yang
bisa digali, seperti makanan pelengkap dan minuman.Pangsit goreng, pangsit rebus, kerupuk,
minuman botol, semua bisa menjadi sarana penghasil keuntungan bagi warung bakso. Juga,
ketersediaan makanan pelengkap seperti ini justu menambah komplit yang bisa disajikan.
Pelanggan akan senang.Kalau mau ditambah lagi, adalah perluasan produk dalam bentuk mie
ayam, mie yamin, dan sejenisnya. Atau bisa juga bakso kering untuk dijual via online.
Bakso itu bulat. Itu pikiran banyak orang. Tetapi, sebenarnya tidak harus selalu demikian.
Bakso bisa dibuat dalam berbagai bentuk, mulai dari kotak, persegi, lonjong dan lain sebagainya.
Yang terpenting, terbuat dari daging giling.Begitu juga kandungannya. Selama ini bakso
biasanya padat tanpa isi di tengahnya, tetapi belakangan ini, banyak warung bakso yang
memasukkan keju atau bahan lainnya sebagai variasi. Hal ini mengundang keingintahuan orang
untuk mencona. Pelanggan lama tidak terkecuali.

Pernah tahu mengapa tukang obat keliling kerap dikelilingi banyak orang? Jawabannya
adalah karena mereka rajin berteriak. Otomatis teriakan mereka akan mengundang keingintahuan
orang yang berada di sekitarnya. Bahkan di pasar sekalipun, mereka adalah penarik
perhatian.Buat pengandaian bahwa bisnis jual bakso adalah pasar yang padat dan penuh penjual
dan pembeli. Ramai dengan kerumunan orang.
Lalu, bagaimana untuk menarik perhatian mereka? Ya, berteriaklah alias berpromosilah. Suka
atau tidak suka dalam bisnis dewasa ini, apapun itu, promosi adalah bagian terpenting. Tanpa itu,
sulit untuk bertahan hidup karena orang tidak akan melihat.Lakukan secara rutin, seperti kalau
ada produk bakso baru, tebarkan lewat berbagai media. Yang paling murah adalah melalui media
sosial. Bergabunglang dengan berbagai komunitas yang ada dan kemudian rutin dan konsisten
untuk memberikan kabar tentang warung bakso yang dikelola.

Masa-masa kritis yang harus dilalui perusahaan dalam hidupnya adalah selama lima
tahun pertama sejak didirikan. Ternyata banyak usaha warung bakso gagal melewati usia dua
tahun pertamanya. Tidak sedikit pula usaha bakso yang maju selagi kecil, namun kemudian
jatuh setelah besar. Di samping itu, banyak pula usaha warung bakso yang cukup sukses ketika
masih dikelola pendirinya. Dalam hal ini, pengetahuan penyebab kegagalan tersebut berguna
segali sebagai bahan pelajaran yang dapat membantu untuk menentukan pilihan dan cara-cara
mengurusnya.

3.3 ANALISA USAHA

 INVESTASI MODAL

Etalase Rp. 2.5000.000,-


Peralatan Masak Rp. 1.500.000,-
Meja dan Kursi Rp. 1.000.000,-
Peralatan Makan Rp. 500.000,-
Lain-lain Rp. 250.000,-
Total modal Rp. 5.750.000,-

 OPERASIONAL PER BULAN


BIAYA TETAP

Penyusutan etalase 1/36 x 2.500.000 Rp. 69.400,-


penyusutan peralatan masak 1/36 x 1.500.000 Rp. 41.600,-
penyusutan meja dan kursi 1/24 x 1.000.000 Rp. 41.600,-
Penyusutan peralatan makan 1/12 x 500.000 Rp. 41.600,-
Penyusutan lain-lain 1/12 x 250.000 Rp. 20.800.-
Upah karyawan 2 orang Rp. 2.000.000
Total biaya tetap Rp. 2.215.000

BIAYA VARIABEL

Daging sapi ( 15 kg x 100.000 ) Rp. 1.500.000,-


Daging ayam ( 5 kg x 30.000) Rp. 150.000,-
Bumbu dan sayuran ( 50.000 x 30 hari) RP. 1.500.000,-
Mie ( 5 kg x 8000 x 30m hari) Rp. 120.000,-
Gas ukuran 3 kg ( 2 tabung x 20.000 x 30 hari) Rp. 400.000,-
Total biaya variabel Rp. 3.670.000,-

TOTAL BIAYA OPERASIONAL Rp. 5.815.000,00


 PENERIMAAN OMSET PER BULAN
Penjualan bakso 30 porsi x 12.000 x 30 hari = 10.800.000,-
 KEUNTUNGAN PERBULAN
Keuntungan = Total penerimaan – Total biaya operasional
= Rp. 10.800.000 – Rp. 5.815.000
= Rp. 4.735.000,-
BAB 4. PENUTUP

1) KESIMPULAN
Pendidika bukanlah yang menentukan suksesnya kita akan tetapi yang menetukan
suksesnya usaha adalah do’a yang kuat,ketekunan,kejujuran,konsisten,usaha yang kuat
walaupun mentalnya turun ketika menghadapi suatu kendala yang sering jatuh bangun.
2) SARAN
Demikian hasil observasi kelompok kami,semoga bermanfaat sebagai ilmu dalam
merintis suatu usaha.Apabila ada kekurangan dalam menyampaikam makalah ini,kritik
dan saran yang membangun sangat kami perlukan untuk membuat laporan observasi
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai