Anda di halaman 1dari 9

REFERAT

TONSILITIS MEMBRANOSA

Disusun Oleh :

WINDA DIAH NUGRAHENI

1102011293

embimbing :

$r& Hi$a(a) An*ar+ Sp&THT

SMF THT

RSUD ASAR REBO

JAKARTA FAKULTAS

KEDOKTERAN UNI/ERSITAS

ARSI

201

KATA ENGANTAR 
Puji syukur atas rahmat Allah SWT, karena berkat-Nya maka referat ini dapat
diselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dr. Hidayat Anar Sp.THT dan
dr. Asaldi A., Sp.THT sebagai pembimbing dalam kepaniteraan klinik ilmu THT.

Referat ini mengangkat tema tentang tonsillitis membranisa. Penulis mengharapkan agar 
referat ini dapat membantu mengenali kondisi klinis dan diagnosis serta penyakit tonsillitis
membranosa secara holistic dengan menilai seluruh unsure di dalamnya. Semoga referat ini
dapat berguna bagi pembaca untuk menambah pengetahuan mengenai penyakit tonsillitis
membranosa.

Penulis menyadari baha referat ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan referat
ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih atas kesediaannya untuk membaca referat ini.

DAFTAR ISI

2
KATA P$NGANTAR&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.&.&&&&2
(A)TAR *S*&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& ...+
A *. Pendahuluan&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.
A **. Tinjauan Pustaka&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&..........
2./ $mbriologi Tonsil&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.&&&..&
2.2 Anatomi Tonsil&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.&&&..&
2.+ )isiologi Tonsil&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.&& &&0
2. Tonsilitis 1embranosa&&&&&&&&&&&&&&&.&..&&&..&.&/2
2../ Tonsilitis (ifteri&&&&&&&&&&&&&&...&&& &&&/2
2..2 Tonsilitis Septik&&&&&&&&&&&&&&&&.&&&&&./
2..+ Angina Plaut 3incent&&&&&&&&&&&&&&.&&&&&./
2.. Penyakit Kelainan (arah&&&&&&&&&&&&&&&&&&/4
2. Perbedaan Tonsilitis 1embranosa&&&&&&&&&&&&&&&&&&./5
2.4 Tonsilektomi&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.&&&&&./6
A ***. Kesimpulan&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&.&&&&&..2/
(A)TAR P7STAKA&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& 22

BAB I
ENDAHULUAN

Tonsilitis merupakan peradangan tonsil palatine yang merupakan bagian dari 8incin
Waldeyer. 8incin Waldeyer terdiri atas susunan kelenjar limfa yang terdapat di dalam rongga
mulut, yaitu9 tonsil faringeal :adenoid;, tonsil palatine :tonsi faucial;, tonsil lingual :tonsil
 pangkal lidah;, dan tonsil tuba $ustachius :lateral band dinding faring<Gerlach=s
tonsil;. Penyebaran infeksi melalui udara :air bone droplets;, tangan dan ciuman. (apat
terjadi pada semua umur, terutama pada anak.
Klasifikasi tonsillitis dapat dibagi menjadi tiga, yaitu tonsillitis akut :tonsillitis >iral,
tonsillitis bacterial;, tonsillitis membranosa, dan tonsillitis kronik. Tonsilitis membranosa adalah
radang akut tonsil disertai pembentukan selaput atau membrane pada permukaan tonsil yang
dapat meluas hingga ke sekitarnya. ila eksudat yang menutupi permukaan tonsil yang
membengkak menyerupai membrane.
Penyakit yang termasuk dalam golongan tonsillitis membranosa adalah :a; Tonsilitis
difteri, :b; Tonsilitis septik, :c; Angina Plaut 3incent, :d; Penyakit kelainan darah seperti
leukemia akut, anemia pernisiosa, neutropenia maligna, serta infeksi mono-nukleosis, :e; proses
spesifik luas dan tuberculosis, :f; *nfeksi jamur moniliasis, aktinomikosis dan blastomikosis, :g;
*nfeksi >irus morbili, pertusis dan skarlatina. Pada referat ini penulis akan membahas mengenai
tonsillitis difteri, tonsillitis septic, angina plaut 3incent dan penyakit kelainan darah.

BAB II
TINJAUAN USTAKA

2&1 EMBRIOLOGI TONSIL


Pada pertumbuhan tonsil,terjadi in>aginasi kantong brakial ke ** ke dinding faring akibat
 pertumbuhan faring ke lateral. Selanjutnya terbentuk fosa tonsil pada bagian dorsal kantong
tersebut, yang kemudian ditutupi epitel. agian yang mengalami in>aginasi akan membagi lagi
dalam beberapa bagian, sehingga terjadi kripta. Kripta tumbuh pada bulan ke +-4 kehidupan
 janin, berasal dari epitel permukaan. Pada bulan ke + tumbuh limfosit di dekat epitel tersebut
dan terjadi nodul pada bulan ke 4, yang akibatnya terbentuk jaringan ikat limfoid. Kapsul
dan
 jaringan ikat lain tumbuh pada bulan ke  dan berasal dari mesenkim, dengan demikian
terbentuklah massa jaringan tonsil.

2&2 ANATOMI
8incin Waldeyer merupakan jaringan limfoid yang mengelilingi faring. agian
terpentingnya adalah tonsil palatine dan tonsil faringeal :adenoid;. 7nsur lain adalah tonsil
lingual, gugus limfoid lateral faring dan kelenjar-kelenjar limfoid yang tersebar dalam fosa
Rosenmuller, dibaah mukosa dinding posterior faring dan dekat orifisium tuba eustachius.
a. Tonsil Palatina
Tonsil palatine adalah suatu massa jaringan limfoid yang terletak di dalam fosa tonsil
 pada kedua sudut orofaring, dan dibatasi oleh pilar anterior :otot palatoglosus; dan pilar 
 posterior :otot palatofaringeus;. Tonsil berbentuk o>al dengan panjaang 2- cm, masing-
masing tonsil mempunyai /2-+2 kriptus yang meluas ke dalam jaringan tonsil. Tonsil
tidak selalu mengisi seluruh fosa tonsilaris, daerah yang kosong diatasnya dikenal
sebagai
fosa supratonsilaris. Tonsil terletak di lateral orofaring dan dibatasi oleh9
- Lateral 9 1. konstriktor faring superior 
- Anterior 9 1. palatoglosus
- Posterior 9 1. palatofaringeus
- Superior 9 Palatum mole
- *nferior 9 Tonsil lingual
Gambar /. Anatomi Tonsil

Secara mikroskopik tonsil terdiri atas + komponen, yaitu jaringan ikat, folikel germinati>um
:merupakan sel limfoid; dan jaringan interfolikel :terdiri dari jaringan limfoid;.

➢ )osa Tonsil
)osa tonsil atau sinus tonsil dibatasi oleh otot-otot orofaring, yaitu batas anterior 
adalah otot palatoglosus, batas lateral atau dinding luarnya adalah otot konstrikor 
faring superior.
➢ Kapsul Tonsil
agian permukaan lateral tonsil ditutupi oleh suatu membrane jaringan ikat yang
disebut kapsul. Kapsul adalah jaringan ikat putih yang mempunyai < bagian
tonsil.
➢ Plika Triangularis
(iantara pangkal lidah dan bagian anterior kutub baah tonsil terdapat plika
triangularis yang merupakan suatu struktur normal yang telah ada sejak masa
embrio. Serabut ini dapat menjadi penyebab kesukaran saat pengakatan tonsil.
➢ Perdarahan
Tonsil mendapat perdarahan dari cabang-cabang A.karotis eksterna, yaitu9 /;
A.maksilaris eksterna :A.)asialis; dengan cabangnya A. tonsilaris dan A. palatina
asenden, 2; A. maksilaris interna dengan cabangnya A. palatine desenden, +; A.
lingualis dengan cabangnya A. lingualis dorsal, ; A. faringeal asenden. Kutub
 baah tonsil bagian anterior diperdarahi oleh A. lingualis dorsal dan bagian
 posterior oleh A. palatine asenden, di antara kedua daerah tersebut diperdarahi
oleh A. tonsilaris. Kutub atas tonsil diperdarahi oleh oleh A. faringeal asenden
dan A. palatine desenden. 3ena->ena dari tonsil membentuk pleksus yang
bergabung dengan pleksus dari faring. Aliran balik melalui pleksus >ena disekitar
kapsul tonsil, >ena lidah dan pleksus faringeal.

Gambar 2.
Perdarahan
Tonsil

➢ Aliran getah bening


Aliran getah bening dari tonsil akan menuju rangkaian getah bening ser>ikal
 profunda bagian superior di baah 1. sternokleidomastoideus, selanjutnya ke
kelenjar toraks dan akhirnya menuju duktus torasikus. Tonsil hanya mempunyai
 pembuluh getah bening eferen.
➢ Persarafan
Tonsil bagian atas endapat sensasi dari serabut saraf ke 3 melalui ganglion
sfenopalatina dan bagian baah dari saraf glosofaringeus.
➢ *munologi tonsil
Tonsil merupakan jaringan limfoid yang mengandung sel limfosit, 2,/-2,2@ dari
keseluruhan limfosit tubuh pada orang de asa. Pada tonsil terdapat sistem imun
kompleks yang terdiri atas sel 1 :sel membrane;, makrofag, sel dendrite dan
AP8s :antigen presenting cells; yang berperan dalam proses transportasi antigen
BAB III
KESIMULAN

Tonsilitis membranosa adalah radang akut tonsil disertai pembentukan selaput atau
membrane pada permukaan tonsil yang dapat meluas hingga ke sekitarnya. ila eksudat yang
menutupi permukaan tonsil yang membengkak menyerupai membrane.
Penyakit yang termasuk dalam golongan tonsillitis membranosa adalah :a; Tonsilitis
difteri, :b; Tonsilitis septik, :c; Angina Plaut 3incent, :d; Penyakit kelainan darah seperti
leukemia akut, anemia pernisiosa, neutropenia maligna, serta infeksi mono-nukleosis, :e; proses
spesifik luas dan tuberculosis, :f; *nfeksi jamur moniliasis, aktinomikosis dan blastomikosis, :g;
*nfeksi >irus morbili, pertusis dan skarlatina. Pada referat ini penulis membahas mengenai
tonsillitis difteri, tonsillitis septic, angina plaut 3incent dan penyakit kelainan darah.
Pada dasarnya tonsillitis membranosa memiliki gejala yang hampir sama yaitu
 peradangan pada tonsil yang pada akhirnya membentuk suatu membran semu. 7ntuk 
menegakkan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan diagnosis lain adalah dengan
melakukan pemeriksaan langsung melalui kultur kuman yang diambil dari membrane tersebut,
sementara menunggu hasil kultur yang cukup memakan aktu, sebaiknya diberikan antibiotic
spectrum luas dan dilakukan e>aluasi respon terapi. Setelah hasil kultur keluar, maka terapi
disesuaikan dengan hasil kultur.

19
DAFTAR USTAKA

/. Rusmarjono, Hermani . Nyeri Tenggorok9 Idinofagia. (alam9 Soepardi $.A., et


al. 
:eds;. uku Ajae *lmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala dan Leher. $disi
Keenam. alai Penerbit )K7*9 Eakarta. 2225.
2. Rusmarjono, Soepardi $.A. Nyeri Tenggorok9 )aringitis, Tonsilitis, dan
Hipertrofi
Adenoid. (alam9 Soepardi $.A., et al.  :eds;. uku Ajae *lmu Kesehatan Telinga, Hidung,
Tenggorok, Kepala dan Leher. $disi Keenam. alai Penerbit )K7*9 Eakarta. 2225.
+. Adams, G.L. Penyakit-penyakit Nasofaring dan Irofaring. (alam9 I*$S uku
Ajar  Penyakit THT :)undamental of Itolaryngology;. $disi Keenam. Penerbit $G89
Eakarta.
/005.
. allenger E.E. :eds;. Anatomi bedah tonsil. (alam9 Penyakit Telinga, Hidung, Tenggorok,
Kepala dan Leher. $disi /+. Penerbit inarupa Aksara9 Eakarta. /00.
. (rake A. Tonsillectomy. A>aible from9
http9<<.emedicine.com<ent<topic+/.htm<emed
4. (arro (.H, Siemens 8. *ndications for tonsillectomy and
adenoidectomy. Laryngoscope. 2222M //29 p.4-/2.

Anda mungkin juga menyukai