Anda di halaman 1dari 3

Nama : Zhapira Putri Nirawijaya

Kelas : XI Mipa 1
Absen : 36

Jawaban :

1. 4 Jenis Tarif Pajak berdasarkan tabel :


1. TarifTetap/Regresif
• Tarif tetap atau tarif pajak regresif adalah tarif pajak yang nominalnya tetap tanpa memerhatikan
jumlah yang dijadikan dasar pengenaan pajaknya. Tarif tetap juga dapat diartikan sebagai tarif pajak
yang akan selalu tetap sesuai dengan peraturan yang telah diberlakukan, seperti Bea Meterai dengan
nilai atau nominal sebesar Rp3.000 dan Rp6.000.
Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa berapapun nominal dasar pengenaan pajak tarif pajak tetap
yaitu 15.000.000
2. Tarif Proporsional
• Tarif proporsional merupakan tarif yang persentasenya tetap meski terjadi perubahan terhadap
dasar pengenaan pajak. Jadi, seberapa pun jumlah objek pajak, persentasenya akan tetap. Contohnya
adalah Pajak Pertambahan Nilai (10%) dan PBB (0,5%) dari berapa pun objek pajaknya.
Pada tabel dapat dilihat bahwa penetapan persentase pajak tetap yaitu 10% meskipun jumlah object
pajaknya berbeda-beda
3. Tarif degresif
• Persentase tarif pajak yang akan semakin rendah ketika dasar pengenaan pajaknya semakin
meningkat.
Pada tabel dapat dilihat semakin meningkat jumlah obyek pajak maka tarif pajak semakin rendah
4. Tarif Progresif
• Tarif pajak progresif merupakan tarif pungutan pajak yang mana persentase akan naik sebanding
dengan dasar pengenaan pajaknya.
Pada tabel dapat dilihat semakin meningkat jumlah objek pajak nya maka pengenaan tarif pajak
semakin meningkat pula

2. Perbedaan pajak dengan pemungutan lainnya dengan menggunakan tabel

3.
1. Jenis-jenis Pajak Berdasarkan Sifatnya
1 ) Pajak subjektif
Pajak subjektif yaitu pajak yang pemungutannya berdasarkan diri wajib pajak, misalnya pajak
penghasilan (PPh).
2 ) Pajak objektif
Pajak objektif yaitu pajak yang pemungutannya berdasarkan objek atau tidak memerhatikan keadaan
wajib pajak.

2. Jenis-jenis Pajak Berdasarkan Golongan


1 ) Pajak langsung
Pajak langsung adalah pajak yang harus ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat
dilimpahkan kepada orang lain.
Contoh pajak langsung yaitu Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB).
2 ) Pajak tidak langsung
Pajak tidak langsung adalah pajak yang harus dibayar pihak tertentu, tetapi dapat dilimpahkan kepada
orang lain. Contoh pajak tidak langsung, yaitu Pajak Penjualan (PPn), Pajak Pertambahan
Nilai (PPN), dan bea impor.

3. Jenis-jenis Pajak Berdasarkan Pihak yang Memungut


1 ) Pajak negara
Pajak negara adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Pajak dan
Kantor Pelayanan Pajak di bawah Departemen Keuangan. Pajak negara digunakan untuk membiayai
pengeluaran negara.
2 ) Pajak daerah
Pajak daerah adalah pajak yang pemungutannya dilakukan oleh pemerintah daerah, baik Pemerintah
Daerah Tingkat I maupun Pemerintah Daerah Tingkat II.

4.
1. Pajak Merupakan Kontribusi Wajib Warga Negara
Artinya setiap orang memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Namun hal tersebut hanya berlaku untuk
warga negara yang sudah memenuhi syarat subjektif dan syarat objektif. Yaitu warga negara yang memiliki
penghasilan melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
PTKP yang berlaku saat ini adalah Rp54 juta setahun atau Rp4,5 juta per bulan. Itu artinya, jika Anda
memiliki pendapatan lebih dari Rp4,5 juta sebulan akan kena pajak. Sementara bila Anda adalah seorang
pengusaha atau wirausaha dengan omzet, tarif PPh Final 0,5% berlaku dari total peredaran bruto (omzet)
sampai dengan Rp4,8 miliar dalam satu tahun pajak (berdasarkan PP 23 Tahun 2018).

2. Pajak Bersifat Memaksa untuk Setiap Warga Negara


Jika seseorang sudah memenuhi syarat subjektif dan objektif, maka wajib untuk membayar pajak. Dalam
undang-undang pajak sudah dijelaskan, jika seseorang dengan sengaja tidak membayar pajak yang
seharusnya dibayarkan, maka ada ancaman sanksi administratif maupun hukuman secara pidana.

3. Warga Negara Tidak Mendapat Imbalan Langsung


Pajak berbeda dengan retribusi. Contoh retribusi: ketika mendapat manfaat parkir, maka harus membayar
sejumlah uang, yaitu retribusi parkir, namun pajak tidak seperti itu. Pajak merupakan salah satu sarana
pemerataan pendapatan warga negara.
Jadi ketika membayar pajak dalam jumlah tertentu, Anda tidak langsung menerima manfaat pajak yang
dibayar. Yang akan Anda dapatkan, misalnya berupa perbaikan jalan raya di daerah Anda, fasilitas kesehatan
gratis bagi keluarga, beasiswa pendidikan bagi anak Anda, dan lainnya.

4. Berdasarkan Undang-undang
Artinya pajak diatur dalam undang-undang negara. Ada beberapa undang-undang yang mengatur tentang
mekanisme perhitungan, pembayaran, dan pelaporan pajak.

5. Asas Pajak Menurut Adam Smith


- Asas Equality, pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara harus sesuai dengan kemampuan dan
penghasilan wajib pajak. Negara tidak boleh bertindak diskriminatif terhadap wajib pajak.

- Asas Certainty, semua pungutan pajak harus berdasarkan UU, sehingga bagi yang melanggar akan
dapat dikenai sanksi hukum.
- Asas Convinience of Payment, pajak harus dipungut pada saat yang tepat bagi wajib pajak (saat yang
paling baik), misalnya disaat wajib pajak baru menerima penghasilannya atau disaat wajib pajak
menerima hadiah.
- Asas Efficiency, biaya pemungutan pajak diusahakan sehemat mungkin, jangan sampai terjadi biaya
pemungutan pajak lebih besar dari hasil pemungutan pajak.

Anda mungkin juga menyukai