Bahan Ajar Kritik Arsitektur
Bahan Ajar Kritik Arsitektur
KRITIK ARSITEKTUR
(STARS16205)
2 SKS
Modul 1 : KRITIK ARSITEKTUR
Modul 2 : KRITIKUS
Modul 3 : METODE KRITIK NORMATIF
Modul 4 : METODE KRITIK INTERPRETIF
Modul 5 : METODE KRITIK DESKRIPTIF
Modul 6 : CONTOH IMPLEMENTASI METODE
KRITIK ARSITEKTUR
OLEH :
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
berkat rahmat dan karunia Nya, sehingga penyususan Modul Mata Kuliah Kritik
kebutuhan di Jurusan Arsitektur FST Universitas Nusa Cendana. Dan berisi bahan
ajar untuk Mata Kuliah Kritik Arsitektur yang menekankan pada pengetahuan
tentang Metode Kritik Arsitektur yang tersaji dan diramu dari berbagai sumber,
Tidak ada gading yang tak retak, demikian juga dengan penyusunan
Modul Mata Kuliah Kritik Arsitektur, dengan segala daya dan upaya diusahakan
saran dan kritik konstrukstif akan diterima dengan tangan terbuka demi menuju
Terima Kasih
Penyusun
TINJAUAN MATA KULIAH
c. Semester : VI (Enam)
d. Status : Pilihan
ini selain memiliki beberapa mata kuliah penunjang juga berguna untuk
dalam arsitektur.
4. Kompetensi Umum
baik dalam skala single building maupun dalam skala kawasan/kota secara
Bacalah secara teliti materi yang diberikan dalam setiap modul ini
Halaman
PENGESAHAN
PERNYATAAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
MODUL II KRITIKUS.
2.1 Definisi
2.2 Persyaratan Seorang Kritikus
2.3 Peran Kritikus
DAFTAR PUSTAKA
MODUL I KRITIK ARSITEKTUR
kritikós ‐"yang membedakan", kata ini sendiri diturunkan dari bahasa Yunani
Kuna κριτής, krités, artinya "orang yang memberikan pendapat beralasan" atau
menginterpretasikan seni pentas atau karya lain (seperti karya seniman, ilmuwan,
kritikus seni, musik, film, teater atau sandiwara, rumah makan dan penerbitan
ilmiah (Wikipedia).
sederhana berarti untuk melihat secara tajam atau untuk menilai. Sehingga dapat
dikatakan bahwa kritik adalah adalah alat untuk membedakan/melihat atau untuk
menilai. Kritik adalah keadaan tak pantas, seringkali juga digunakan untuk
menyangkut penyelidikan dan uraian teks ilmiah, asal usul, karakter, struktur,
1
teknik, sejarah atau konteks sejarah. (Wayne Attoe, 1978).
intelektual yang mau tidak mau dilibatkan dalam eksistensi historis dan subyektif
dari orang yang melakukannya dan yang menerima tanggung jawab atasnya
(Barthes, 1964)
yang mempunyai arti kecaman yang seringkali disertai pertimbangan baik buruk
dengan mendeskripsikan fakta yang ada melalui pengamatan yang telah dilakukan
dogma. Kritik akan selalu lebih berguna ketika menginformasikan masa depan
daripada menilai masa lalu. Kritik secara luas berkaitan dengan evaluating,
Respons atas lingkungan adalah bentuk kritik dengan berdasarkan atas tiga
pertimbangan yaitu :
1 Kritik seni dan tulisan menyediakan preseden untuk melihat kritik secara
luas. Kita telah dibertahu, bahwa lapangan kritik dapat berupa normatif,
2
2 Alasan lain atas keinklusifan adalah impresi populer akan kritik arsitektur
3 Motif lainnya bersifat personal. Bagi saya tidak ada lagi pembedaan jelas
antara kegiatan artistik, kritis dan ilmiah atau setidaknya tak ada dinding.
purposeful response”.
Bentuk paling umum dari kritik arsitektur adalah komentar dan assessment
empat kategori bentuk kritik, yaitu penilaian arsitektural yang berakit dengan
salah satu dari empat kategori utama yang dapat diklasifikasikan sebagai proses
memberitahu apa yang telah terjadi sebenarnya atau untuk menunjukkan kejadian
Lebih tidak populer bagi publik, namun sangat “kritik arsitektur”, adalah
juga ditemukan dalam banyak setting, termasuk saat penting ketika desainer
mengajukan solusi desain kepada dirinya sendiri dan dirinya sendiri juga
3
Bagi beberapa orang kritik bernilai karena memfasilitasi pemahaman. Bagi
yang lainnya kritik bernilai sebagai feedback. Bagi mereka yang dalam pencarian
kritik dapat digunakan sebagai alat menghasilkan pekerjaan yang lebih baik.
lebih mendalam dan lebih penting lagi usaha‐usaha secara fisik untuk
tersebut.
dipengaruhi ketika kritik berada dalam skala konseptual dan filosofis yang
4
kebijakan sehingga lebih mengenal sejauh mana keberhasilan keputusan‐
pembelaan diri.
Bahan dasar sejarah yang ditulis para sejarahwan dalam bentuk yang dapat
dipahami mencakup hal‐hal yang abstrak, bentuk teori‐teori, sampai kepada yang
seluruh bagian sebuah bangunan, sehingga setiap bagian mempunyai ukuran dan
bentuk yang benar‐benar sesuai dan tak satupun yang dapat ditambahkan atau
5
persesuaian diantara semua bagian ini, geometri organik ini diperhatikan dalam
politik dan teknologi merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Penemuan
kota‐kota sateli. Council of Trent dalam pertengahan abad keenam belas sangat
dan perbedaan dalam karya arsitektur yang tadinya tidak memungkinkan untuk
interpretasi dan dogma‐dogma. Hal ini dapat dalam bentuk fakta sejarah yang ada
arsitektur.
Kritik, sejarah dan teori arsitektur memiliki hubungan timbal balik yang
6
sangat erat. Ketika hendak mengkritisi sebuah karya arsitektur harus ditelusuri
lebih dahulu fakta sejarah dari karya arsitektur tersebut. Kemudian teori apa yang
Teori, kritik dan sejarah arsitektur mejadi penting dalam masyarakat yang
tujuan yang pasti dan ketidak puasan akan masa lalu timbul secara wajar atau
disebarluaskan dalam sistem sosial, maka kritik, teori dan sejarah menjadi relevan.
Ketiga hal yang berkaitan ini penting karena masyarakat dalam perubahan
yudisial.
7
c. Smith (1969) : impression, analysis, interpretation, orientation,
generalization.
d. Walter Abell (1966) ada enam tradisi interpretif dalam seni : iconography,
e. T.S Elliot (1965) meliht lima peranan kritikus : professional critic (super
moralist, poet‐critic.
f. Peter Collins (1971) melihat empat kategori kritik : the design process,
dalam tiga kelompok dasar yaitu kritik normatif, kritik interpretatif dan kritik
deskriptif.
8
BAB II KRITIKUS
2.1 Definisi
"It's not the critic who counts. Not the man who points out where the
strong man stumbled or where the doer of great deeds could have done
them better" [Theodore Roosevelt] “Bukan si kritikus yang penting. Bukan
pula orang yang menunjukkan dimana seorang yang kuat terjatuh atau
dimana sang pelaku perbuatan hebat dapat melakukan yang lebih baik.”
"The proper function of the critic is to save the tale from the artist who
created it"[D.H. Lawrence] “Fungsi kritikus yang tepat adalah untuk
menyelamatkan kisah dari seniman yang menciptakannya.” "A critic is a
man who knows the way but can't drive the car" [Kenneth Tynan]
“Seorang kritikus adalah seseorang yang tahu jalan namun tak bisa
mengemudi mobil.”
"critic: a person who boasts himself hard to please because nobody tries
to please him" [Ambrose Bierce ‐The Devil's Dictionary] “Kritikus :
seorang yang membual bahwa dirinya sulit untuk disenangkan karena tak
ada orang yang berusaha menyenangkannya.”
"A critic is a bundle of biases held loosely together by a sense of taste"
[Whitney Balliet ‐Dinosaurs in the Morning] “Seorang kritikus adalah
kumpulan bias yang disatukan secara bebas oleh rasa akan selera.”
9
4. Seseorang yang terlibat secara professional dalam analisis dan interpretasi
karya seni
7. Seseorang yang ahli dalam menilai kebaikan dari karya literature atau
karya seni; seseorang yang cakap dalam memeriksa karya literatur atau
seorang reviewer.
Kritikus dalam bahasa Latin adalah criticus, dari bahasa Yunani kritikos,
yaitu mampu melihat dengan tajam atau mampu menghakimi / menilai, yang
berasal dari kata krites, berarti seseorang yang menyampaikan penilaian beralasan
atau analisis, penilaian akan nilai (value judgement), interpretasi atau observasi. 1
1 sumber : http://www.merriam‐webster.com/dictionary/critics
² sumber : www.wordnetweb.princeton.edu/perl/webwn
³ sumber : http://www.brainyquote.com/words/cr/critic149708.html
10
Para kritikus modern termasuk para profesional atau amatir yang secara
teratur menilai atau menginterpretasi kinerja atau karya ( dari mereka seperti
estate atau bagian Home & style. Adapula beberapa media yang khusus
Huxtable adalah seorang kritikus full time pertama yang bekerja bagi koran harian
Amerika, New York Times sejak tahun 1963. Lewis Mumford, telah banyak
menulis tentang arsitektur tahun 30an, 40an dan 50an di New Yorker.
seseorang yang ahli dan terlibat secara profesional dalam analisis dan interpretasi
karya seni, ahli dalam menilai kebaikan dari karya literatur atau karya seni;
seseorang yang cakap dalam memeriksa karya literatur atau karya seni dan
menyampaikan pendapat T.S. Elliot tentang sifat alamiah dan fungsi kritik, yaitu :
1. Kritik adalah penjelasan / uraian dari karya seni dan koreksi terhadap
selera literatur.
11
2. Fungsi kritik adalah untuk memajukan pemahaman dan kegembiraan akan
literatur.
5. Satu fungsi kritik adalah bertindak sebagai daya mengatur arus perubahan
luas dan membedakan, dengan perasaan / sensibilitas yang tajam dan tak
kunjung habis
7. Kritki adalah bagian pekerjaan seorang kritikus untuk menjaga tradisi yang
baik tetap eksis dan menjadi bagian pekerjaannya untuk melihat literatur
waktu, tapi untuk melihatnya melebihi waktu, untuk melihat karya terbaik
masa kini dan melihat karya terbaik 2500 tahun yang lalu dengan mata
yang sama.
kritikus. Yaitu seorang kritikus juga harus berusaha sebaik mungkin untuk
12
“Analisis dan perbandingan secara metodis dengan sensitifitas,
terbatas; semuanya perlu bagi seorang kritikus yang hebat. Sang kritikus,
orang lain dalam pencarian bersama akan kebenaran sejati.” (T. S. Elliot
memerlukan modal dan sikap. Modal seorang kritikus adalah : pengetahuan yang
13
2.3 Peran Kritikus
macam,yaitu :
Dalam Attoe (1978), beberapa peran kritikus terutama dalam arsitektur, yaitu :
1 Bentuk paling umum dari kritik arsitektur adalah komentar dan assessment
3 Lebih tidak populer bagi publik, namun sangat “kritik arsitektur”, adalah
14
MODUL III METODE KRITIK NORMATIF
3.1 Pendahuluan
melalui suatu model, pola, standard atau sandaran sebagai sebuah prinsip. Dan
melalui ini kualitas dan kesuksesan sebuah lingkungan binaan dapat dinilai.
Norma bisa jadi berupa standar yang bersifat fisik, tetapi adakalanya juga bersifat
kualitatif dan tidak dapat dikuantifikasikan. Norma juga berupa sesuatu yang tidak
konkrit dan bersifat umum dan hampir tidak ada kaitannya dengan bangunan
sebagai sebuah benda konstruksi. Sebagai contoh adalah slogan yang berkembang
pada beberpa negara dan berperan kuat terhadap perkembangan arsitektur seperti
JENIS KRITIK
PENJELASAN
NORMATIF
Satu norma yang bersifat general, pernyataan prinsip
1. DOKTRIN
yang tak terukur
Suatu norma penyusunan elemen‐elemen yang
2. SISTEM
saling berkaitan untuk satu tujuan
Suatu norma yang didasarkan pada model yang
3. TIPE
digeneralisasi untuk satu kategori bangunan spesifik
Sekumpulan dugaan yang mampu mendefinisikan
4. UKURAN
bangunan dengan baik secara kuantitatif
15
3.2 Kritik Normatif ‐ Doktrinal
arsitektur dapat meliputi : nilai estetika, etika, ideologi dan seluruh aspek
• Less is More
• Less is Bore
• Big is beauty
• Ornament is Crime
architecture.
pada satu ‘isme’ yang dianggap paling baik untuk mengukur kualifikasi
16
arsitektur yang diharapkan.
Jenis Penjelasan
Doktrin yang mengacu pada progress harga
1. Utilitarian Keputusan arsitektur mengarahkan pada
pertimbangan efisiensi dan efektifitas
Doktrin yang cenderung mengacu pada isme lama
2. Preservasionist Berorientasi pada paham yang bersifat immateri
Tidak berorientasi pada bahan atau material
Doktrin yang mengacu pada keteraturan
Tahap pengambilan keputusan yang sistematik
3. Tidy Minded
Berpikir detail dan cermat sebelum melanjutkan
pada langkah berikutnya
Berpikir inovatif
Menggali kemungkinan‐kemungkinan baru dari
kegagalan masa lalu
4. The Improver Menyesuaikan pola‐pola yang ada terhadap pola‐
pola baru yang muncul
Ada keinginan yang kuat untuk mempertinggi
kualitas karena kebaruan
Keunggulan :
Dengan doktrin tertentu yang diyakini arsitek dapat mempunyai arah yang
17
Dapat memberikan daya yang kuat dalam menginterpretasi ruang.
benar
Memperkaya penafsiran
Kelemahan :
5. Kesimpulan
fungsi mutakhir
sebelumnya
Jika akan me‐reproduce objek yang muncul pada masa lalu untuk masa
kini harus dipandang secara total dan dengan cara pandang yang tepat
seseorang dan tidak didasarkan pada hasrat yang tumbuh dari kebutuhan
masyarakatnya.
1. Bagi Kritikus dan Desainer bergantung pada hanya satu doktrin sangat
3. Alternatifnya adalah bahwa ada jalinan prinsip dan faktor yang dapat
dibangun sebagai satu system untuk dapat menegaskan rona bangunan dan
kota.
manusia.
Bagaimana ia bekerja?
komunitas?
Apa nilai tambah atau kurang terhadap dan dari kualitas hidup?
berikut :
20
Tabel 3.4 Variasi Sistem kritik normatif – system
Tokoh Uraian
Commodity (komoditas),
Albert Bush‐Brown 1959 Firmness (kekokohan)
Delight (kesenangan)
Firmitas (kekokohan),
Viruvius 1900 Utilitas (kegunaan),
Venustas (keindahan)
Bahwa bangunan harus bertindak baik, dan
memperlakukan segala sesuatunya untuk
meningkatkan cara yang paling baik
Bahwa bangunan harus berbicara yang baik. Dan
John Ruskin 1851 mengatakan pada bagian‐bagiannya untuk berbicara
dengan kata‐kata yang baik
Bahwa bangunan harus tampak baik, dan
mempersilahkan kita melalui keberadaannya baik
yang dilakukannya atau yang dikatakannya
Climate Modifier (Pengatur iklim)
Container of Activities (Pewadah aktifitas)
Symbolic and Cultural Object (Simbolik dan objek
Hillier, Musgrove,
budaya)
O’Sullivan, Geofrey
Broadbent 1972 Addition of Value to Raw Materials (Memberi nilai
terhadap material yang mentah)
Having Environment Impact (Mempengaruhi
lingkungan secara positif)
Building Task (Tugas Bangunan)
Christian N. Schulz 1965 Form (Bentuk )
Technics (Teknik Membangun)
21
3.4 Kritik Normatif ‐Tipe
2. Studi tipe bangunan saat ini telah menjadi pusat perhatian para sejarawan
arsitektur. Hal ini dapat dipahami karena desain akan menjadi lebih mudah
3. Studi tipe bangunan lebih didasarkan pada kualitas, utilitas dan ekonomi
Setidaknya ada 3 hal yang harus ditelaah dalam membuat kritik normatif –
tipe, dengan referensi berupa standar, atau jika belum ada standarnya maka
22
Tabel 3.5 Elemen Kritik Normatif ‐Tipe
Elemen Penjelasan
Tipe ini didasarkan atas penilaian terhadap lingkungan dikaitkan
dengan lingkungan yang dibuat dengan material yang sama dan
pola yang sama pula.
1. Struktur Jenis bahan
Sistem struktur
Pemipaan
Ducting dsb.
Hal ini didasarkan pada pembandingan lingkungan yang didesain
untuk aktifitas yang sama. Misalnya sekolah akan dievaluasi
dengan keberadaan sekolah lain yang sama.
2. Fungsi
Kebutuhan pada ruang kelas
Kebutuhan auditorium
Kebutuhan ruang terbuka dsb.
Diasumsikan bahwa ada tipe bentuk‐bentuk yang
eksestensial dan memungkinkan untuk dapat dianggap
memadai bagi fungsi yang sama pada bangunan lain.
Penilaian secara kritis dapat difocuskan pada cara bagaimana
bentuk itu dimodifikasi dan dikembangkan variasinya.
Sebagai contoh bagaimana Pantheon telah memberi inspirasi
bagi bentuk‐bentuk bangunan yang monumental pada masa
berikutnya.
3. Bentuk Menurut Mc. Donald (1976), The Pantheon :
Secara simbolis dan ideologis Pantheon dapat bertahan
karena ia mampu menjelaskan secara memuaskan dalam
bentuk arsitektur, segala sesuatunya secara meyakinkan
memenuhi kebutuhan dan inspirasi utama manusia. Melalui
astraksi bentuk bumi dan imaginasi kosmos dalam bentuk
yang agung. Arsitek Pantheon telah memberi seperangkat
simbol transedensi agama, derajad dan kekuatan politik.
Keunggulan :
tertentu.
Kelemahan :
theoretic
Christoper Alexander
secara individual.
24
3.5 Kritik Normatif ‐Ukuran
memberi arah yang lebih kuantitatif. Hal ini merupakan satu bentuk
3. Perbedaan dari kritik normatif yang lain adalah terletak pada metode yang
25
• Batas sempadan bangunan dan luas terbangun
bersih dsb.
6. Norma atau standard yang digunakan dalam kritik terukur bergantung pada
sebagai berikut:
26
Tujuan Teknis (Technical Goals)
a. Stabilitas Struktur
- Ketahanan permukaan
dan alami.
khusus maka ruang harus dipenuhi melalui penyediaan suatu area yang dapat
27
digunakan untuk aktivitas tersebut. Pertimbangan yang diperlukan :
• Kemudahan‐kemudahan penggunaan,
berfungsi dengan baik tetapi juga lebih kepada dampak bangunan terhadap
individu. Kognisi mental yang diterima oleh setiap orang terhadap kualitas bentuk
fisik bangunan.
kategori yang relevan untuk dapat memandang kritik sebagai respon yang dituju :
28
MODUL IV METODE KRITIK INTERPRETIF
mengklaim satu doktrin, sistem, tipe atau ukuran sebagaimana yang terdapat pada
berikut :
• Menyajikan satu perspektif baru atas satu objek atau satu cara baru
29
4.1 Kritik Interpretif ‐Advokasi
dengan penjelasan lebih terperinci yang kadangkala juga banyak hal yang
terlupakan
• Isi kritik tidak mengarahkan pada upaya yang memandang rendah orang
lain
• Kritikus mencoba menyajikan satu arah topik yang dipandang perlu untuk
bangunan
bangunan
30
• Kritik evokatif tidak dilihat dalam konteks benar atau salah tetapi makna
• Kritik evokatif disampaikan dalam bentuk : (1) naratif dan (2) fotografi
• Karya yang asli berjasa bagi kritik sebagai area eksplorasi karya‐karya
yang berbeda yang belum pernah hadir dalam benaknya, yang kemudian
31
permata‐permata.
• Painting : Lukisan
32
MODUL V METODE KRITIK DESKRIPTIF
• Dibanding metode kritik lain metode kritik deskriptif tampak lebih nyata
(faktual)
atau kota
• Lebih bertujuan pada kenyataan bahwa jika kita tahu apa yang
sesungguhnya suatu kejadian dan proses kejadiannya maka kita dapat lebih
metode untuk melihat bangunan sebagaimana apa adanya dan apa yang
terjadi di dalamnya.
• Fakta yang digambarkan dari aspek fisik sebuah bangunan dapat menjadi
tertentu bangunan dan mennceritakan kepada kita apa yang telah dilihat, kritik
depictive telah menjadi satu metode penting untuk membangkitkan satu catatan
• Kritik Depictive tidak butuh satu pernyataan betul atau salah karena
bangunan agar terhindar dari pengertian kritikus sebagai interpreter atau advocate.
oleh para kritikus untuk memberi pandangan kepada pembaca agar memahami
apa yang telah dilihatnya sebelum menentukan penafsiran terhadap apa yang
dilihatnya kemudian.
• Penggunaan media grafis dalam kritik depiktif dapat dengan baik merekam
• Aspek static kritik depiktif dapat dilakukan melalui beberapa cara survey
34
• Aspek dinamis mengkritisi bangunan melalui : Bagaimana manusia
itu.
yang datang ketika bangunan itu telah ada, maka kritik depictive (aspek
logis perkembangan sang artis sangat diperlukan untuk memisahkan perhatian kita
sang artis atau arsitek dan perhatian yang terkait dengan kejadian‐kejadian dalam
35
pengaruh kesukaan Frank Lyod Fright waktu remaja pada permainan Froebel
Sarinen dengan ayahnya yang juga arsitek? Informasi seperti ini memberi kita
dirancangnya.
Informasi tentang aspek sosial, politik dan ekonomi pada saat bangunan di desain.
Tekanan‐tekanan apakah yang diterima sang arsitek atau klien pada saat bangunan
36
MODUL VI CONTOH IMPLEMENTASI METODE KRITIK
ARSITEKTUR
6.1 Faham “Less Is More” Sebagai Sistem Expresi Pada Arsitektur Minimalis
Di Indonesia (Oleh : Iwan Darmawan, ST., M.Sc)
37
VI.KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1. Kesimpulan
“Less is more”, jargon yang dikenalkan oleh Mies Van der Rohe oleh banyak
pihak menjadi salah satu identitas arsitektur mo dern dan International style ternyata
juga mempengaruhi sangat dalam arsitektur minimalis tidak terkecuali di Indonesia.
Bahkan dibandingkan dengan hampir keseluruhan karya dalam International style,
faham “less is more” dalam arsitektur minimalis diimplementasikan lebih tepat. Kata
minimal sendiri secara implisit menunjukkan tujuan yang sama dengan yang disebut
“less is more” yaitu mencapai yang lebih dengan cara dan atau bentuk yang sedikit
atau sesedikit mungkin.
4.2. Rekomendasi
Sebagai dasar pengetahuan tentang arsitektur minimalis, akademisi dan
praktisi di Indonesia pada khususnya harus mengerti benar ide dasar arsitektur
minimalis yang berakar dari faham “less is more” dari Mies van der Rohe. Esensi
kesederhanaan dan kejujuran dari faham ini telah terbukti mampu bertahan selama
beberapa periode sejarah perkembangan arsitektur dan sangat fleksibel dalam
terjemahan esensialitasnya sesuai dengan perkembangan jaman.
Karena sifat abadi dan kelenturannya, faham “less is more” ini bisa saja mengalami
berbagai macam penyesuaian menurut konteks yang sesuai dengan lingkungannya.
Contohnya bentuk atap datar pada penerapan karya Mies dirasa tidak
menguntungkan jika diterapkan di bangunan rumah tinggal Indonesia (tropis),
penyesuaian terjadi tetap menggunakan atap miring dengan misalnya
mengkamuflasekannya pada fasade.
Daftar Pustaka
Blaser, warner. 1997. Mies Van der Rohe: Birkhauser Verlag.
Blaser, warner. 1996. West Meets East - Mies Van der Rohe: Birkhauser Verlag.
Frampton, Kenneth, 1980, Modern Architecture, a critical history, Oxfod University
press,
Kurniawan, Harry. Arsitektur Minimalis, Konsep, Prinsip dan Metoda , Tesis Strata-2
Program Studi Teknik Arsitektur UGM, Yogyakarta, 2009
Sinar Tanudjaja, F. Christian. 1993. Arsitektur Modern: Universitas Atmajaya,
Yogyakarta.
Russel, Frank, 1986, “Architectural Monographs 11”, Academy Edition, London
Schulze, F.,1985, “Mies Van der Rohe A Critical Biography” University of Chicago
Press
Sumalyo, Yulianto, 1997, “Arsitektur Modern”, UGM Press, Yogyakarta
Suwardana, I Wayan, Blogger, 2009
http://www.answer.com
http:// www.Greatbuilding.com
http://www.wikipedia.com
http://www.Farnsworth.org
DAFTAR PUSTAKA
Attoe, Wayne, 1978, Architectural and Critical Imagination, John Wiley and
Sons, New York,
Collins Thesaurus of the English Language – Complete and Unabridged 2nd
Edition, Harper Collins Publishers 2002
Darmawan, Iwan, 2010, Faham “Less Is More” Sebagai Sistem Expresi Pada
Arsitektur Minimalis Di Indonesia, Jurusan Arsitektur UGM Yogyakarta
Hanief, Muhammad, 2000, The Dynamic of Criticism in T.S. Elliot, Atlantic
Publishers, New Delhi.
Kumas Das, Bijay, 2005, Twentieth Century Literary Criticism, Atlantic
Publishers, New Delhi.
www.merriam‐webster.com/dictionary/critics
www.wordnetweb.princeton.edu/perl/webwn
www.brainyquote.com/words/cr/critic149708.html