Anda di halaman 1dari 18

PERIOPERTIF HYPOTHERMIA, CAUSES,

CONSEQENCES AND TREATMENT


Hasil Study
• Insiden hipotermia perioperatif adalah 78,6%.
• Insiden hipotermia dalam 2 jam adalah 56,6%
• Setelah 2 jam, menjadi 100%.
• Usia rata-rata > 65 tahun17,8%
• Rata-rata indeks massa tubuh (IMT) obesitas 68%
• Skor American Society of Anesthesiologists ASA III;
35,8% pasien memiliki penyakit penyerta.
• Ciaran infus dan irigasi tidak dihangatkan; 99,9%
HIPOTERMIA PERIOPERATIF
• Hipotermia perioperatif PEMANTAUAN
adalah komplikasi operasi
yang sering, namun DAPAT SUHU INTI
DICEGAH.
SELAMA PROSES
• Meningkatnta Infeksi
Daerah Operasi PERIOPERATIF
• Memperpanjang LOS memastikan
• Kematian. fungsi organ dan
enzim yang
KONSEKUENSI BEBERAPA KLINIS DARI HIPOTERMIA
PERIOPERATIF
1. ketidaknyamanan pasien,
2. Menggigil,
3. disfungsi trombosit,
4. koagulopati, dan peningkatan vasokonstriksi terkait dengan
5. risiko infeksi luka yang lebih tinggi.
6. Selanjutnya, kejadian jantung pasca operasi terjadi pada tingkat yang
lebih tinggi; meskipun tidak jelas apakah ini disebabkan oleh peningkatan
konsumsi oksigen atau kadar norepinefrin.
7. Hipotermia juga dapat mempengaruhi farmakokinetik dan
memperpanjang waktu pemulihan pasca operasi dan lama tinggal di
rumah sakit.
DEFINISIHI POTERMIA
• Hipotermia adalah kondisi di mana tubuh kita mengalami
penurunanan suhu inti ( suhu organ dalam ).
• Hipotermia adalah suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk
pengaturan suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin.
• Hipotermia terjadi ketika suhu bagian dalam tubuh di bawah
35 °C. Tubuh manusia mampu mengatur suhu pada zona termonetral,
yaitu antara 36,5-37,5 °C. Di luar suhu tersebut, respon tubuh untuk
mengatur suhu akan aktif menyeimbangkan produksi panas dan
kehilangan panas dalam tubuh
MEKANISME KEHILANGAN PANAS

1) Fase Redistribusi
2) Fase Linear
3) Fase Plateau
PERIOPERTIF HYPOTHERMIA CAUSES
1. Suhu kamar operasi
2. Cairan intravena
3. Penggunaan agen
inhalasi
4. Luas luka operasi
5. jenis pembedahan
6. Usia
7. Lama operasi
• Operasi pada orang dewasa
20˚ C - 21˚ C

• Pada anak/bayi dapat


dicegah dengan mematikan
pendingin, menghangatkan
ruangan dengan suhu
ruangan > 28˚C
ARON Jurnal th 2017 semanticscholar.org/paper/Inadvertent-
Hypothermia-in-the-Operating-Theatre

Rank order of nurses ratings for effectiveness of interventions to achieve optimal management of
hypothermia. Interventions are ranked on a 5-point scale with 1 most effective and 5 least effective.
DAMPAK NEGATIF HIPOTERMI
1.Gangguan pernapasan. Hipotermia akan menyebabkan
penderitanya bernapas lebih cepat. (hiperventilasi)
2. Masalah jantung. Penurunan suhu dapat menyebabkan asupan
oksigen ke dalam jaringan tubuh akan berkurang.
gangguan irama jantung (aritmia) hingga henti jantung.
3. Penurunan tekanan darah. Ketidakmpuan mempmpa
4. Gangguan sistem saraf. amnesia, kejang, penurunan kesadaran,
hingga koma.
5. Kematian.
PENATALAKSANAAN HIPOTERMI
PENGHANGATAN EKSTERNAL PASIF

PENGHANGATAN EKSTERNAL AKTIF

PENGHANGATAN INTERNAL AKTIF

NUTRISI INTRAVENA
SUMMARY
Insiden hipotermia perioperatif ditemukan tinggi. Faktor risiko penting
ditemukan seperti durasi anestesi dan pembedahan yang
berkepanjangan, usia lanjut, kelebihan berat badan, skor ASA yang
tinggi, pembedahan besar, pembedahan endoskopi dan pemberian
cairan yang tidak dihangatkan. Insiden tinggi dapat dikurangi dengan
meningkatkan kesadaran, mempertimbangkan faktor risiko yang
mungkin dan mengikuti rekomendasi pedoman pencegahan
hipotermia perioperatif
"Orang yang terkaya adalah orang yang menerima pembagian
(takdir) dari Allah dengan senang hati." -Ali bin Husein”

SEMOGA BERMNAFAAT
• TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai