Panduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Gurame Hingga Panen
Panduan Lengkap Cara Budidaya Ikan Gurame Hingga Panen
Cara Budidaya Ikan Gurame – Ikan gurame atau ikan gurami (Osprhronemus gouramy Lac)
termasuk ikan air tawar yang tersebar di kawasan Asia Tenggara. Di Indonesia, ikan gurame
menjadi ikan konsumsi terfavorit karena rasanya yang lezat. Terutama di Pulau Sumatera,
Jawa, Madura dan Sulawesi. (Sari dkk., 2014).
Di Jawa, gurame dikembangkan di wilayah Bogor, Ciamis, Garut, Tasikmalaya, Purwokerto
dan Magelang. Di Sumatera, ikan gurami dikembangkan di wilayah Payakumbuh. Sedangkan
di Sulawesi, ikan gurami banyak dikembangkan di wilayah Manado (Ciptanto, 2010).
Pada aspek bisnis, jenis ikan ini sangat menarik karena harga jualnya cukup tinggi dan relatif
stabil dibanding ikan air tawar lainnya. Selain itu, permintaan konsumen juga masih sangat
tinggi, sehingga tidak banyak kekhawatiran dari segi persaingan usaha.
Anda Tertarik Untuk Mencoba Budidaya Ikan Gurame? Berkenalan Dahulu Yuk Dengan
Spesies Ikan Gurame.
Taksonomi Ikan Gurame
Berdasarkan taksonominya, ikan gurame dikelompokkan dalam:
Filum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Perciformes
Subordo : Anabantoidei
Family : Osphronemidae
Genus : Osphronemus
Spesies : Osphronemus gourami Lac. Kottelat et al. (1993).
Morfologi Ikan Gurame
Gurame memiliki ciri bentuk fisik yang khas, yaitu bentuk badan pipih agak panjang dan
lebar. Seluruh bagian tubuh tertutup sisik yang kuat dengan tepi agak kasar.
Pada bagian mulut kecil, miring atau tidak tepat dibawah bibir. Bibir bagian bawah terlihat
menyembul sedikit dibandingkan bagian bibir atas.
Secara visual, tampilan gurame dewasa berbeda dengan gurame muda. Dasar perbedaan itu
dapat diamati dari ukuran tubuh, warna, bentuk kepala dan dahi. Dari perilaku dan segi
warna, gurame muda lebih menarik jika dibandingkan dengan gurame dewasa (Sitanggang
dan Sarwono, 2002).
Habitat Ikan Gurame
Perairan yang disukai ikan gurami adalah tipe perairan tenang dan dalam seperti rawa, situ,
waduk atau danau.
Ikan gurami dilengkapi dengan alat pernapasan tambahan (labirin) sehingga dapat bertahan
dalam kondisi air yang jelek. Gurame sangat cocok dipelihara pada ketinggian tempat sampai
800 mdpl dan tumbuh sangat baik pada rentang suhu 24-28ºC.
Jika ikan gurami tumbuh dibawah suhu 15 C berakibat pada lambatnya pertumbuhan dan
terganggunya sistem reproduksinya.
Cara Budidaya Ikan Gurame
Cara budidaya ikan gurame atau ternak ikan gurame yaitu dengan melalui beberapa tahapan.
Pada umumnya budidaya ikan gurame dimulai dari tahap pembibitan, pendederan, dan
pembesaran.
Pembibitan adalah kegiatan memperbanyak tanaman atau hewan budidaya yang berasal dari
benih untuk menghasilkan bibit tanaman atau ternak yang berkualitas.
Namun pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan informasi sedetail mungkin
mengenai cara ternak ikan gurame agar cepat besar, yaitu mulai dari seleksi indukan hingga
cara memanen ikan yang baik.
Berikut adalah tahapan budidaya ikan gurame yang perlu anda ketahui:
1. Seleksi Indukan:
Tahapan awal yang perlu dilakukan dalam budidaya ikan gurame adalah memilih indukan
ikan yang siap dipijahkan. Indukan gurame yang siap dipijahkan adalah yang berumur umur
3-7 tahun.
Untuk membedakan induk jantan dan betina, dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri berikut:
Ciri-ciri Induk Betina Ikan Gurame :
Ciri-ciri Induk Ikan Gurame Yang Sudah Matang dan Siap Dipijahkan:
2. Persiapan Kolam Pemijahan
Pengeringan dan pembersihan dasar kolam (baik jenis kolam konvensional maupun
terpal)
Pengisian air kolam
Pemasangan sarang (sosog) dan menyediakan bahan pembuat sarang.
Masukkan induk gurame yang sudah lolos seleksi kedalam kolam pemijahan.
Jumlah ikan gurami jantan dan betina berbanding 1:3.
Secara alami, induk jantan akan membuat sarang menggunakan material yang sudah
disiapkan. Pembuatan sarang berlangsung selama 15 hari.
Setelah sarang siap, maka indukan jantan akan mengajak indukan betina untuk
melakukan pemijahan disarang yang telah dibuat.
Setelah pemijahan selesai dilakukan, induk betina menutup lubang sarang dengan ijuk
atau rumputan kering.
Induk betina bertugas menjaga anaknya dengan mengipas-ngipaskankan siripnya
kearah sarang. Dengan tujuan dapat meningkatkan kadar oksigen yang larut didalam
air dan untuk membantu menetaskan telur ikan gurame.
Indukan jantan kembali membuat sarang untuk selanjutnya melakukan pemijahan
dengan betina lainnya.
Ambil sarang yang berisi telur dan simpan pada ember berisi air.
Bersihkan telur yang tersisa menggunakan scoop net atau yang biasa disebut serok.
Pisahkan antara telur dengan sarangnya, kemudian masukkan kedalam ember yang
berbeda.
Cuci telur hingga bersih.
Pada saat mencuci, tambahkan Suplemen Cair Organik spesialis Kolam Tambak &
Keramba untuk mencegah serangan hama penyakit.
Masukkan telur yang telah dicuci kedalam bak penetasan yang telah dipasangi seresi
dan hitter.
5. Pemeliharaan Dan Penetasan
Telur akan menetas pada hari ke 2-3 setelah pemijahan. Usahakan telur menetas pada air
yang bersih dan suhu air stabil antara 27-28o C.
Biarkan benih ikan gurame berada pada bak penetasan hingga berumur 10 hari. Setelah benih
berumur 11 hari, pindahkan kedalam bak pendederan pertama.
6. Persiapan Bak Pendederan
Pemindahan ikan dari bak pendederan ke kolam harus dilakukan pada pagi hari, mulai dari
pukul 07.00-09.00. Hal ini bertujuan untuk mengurangi stress pada ikan.
Namun, sebelum melakukan pemindahan, anda harus menyiapkan kolamnya terlebih dahulu.
Berikut tahap persiapan kolam ikan:
9. Pemindahan Benih Ikan Gurame Dari Bak Pendederan Ke Kolam
Lakukan pemindahan benih gurame dari bak pendederan ke kolam utama pada pagi hari
antara jam 07.00-09.00. Alat yang dibutuhkan adalah scoop net dan wadah yang berisi air.
Langkah pemindahan benih ikan gurame:
Apabila Budidaya Ikan Gurame di kolam tanah, Maka Ada Tambahan Yang Harus
Diperhatikan :
1. Tekstur tanah liat atau lempung berpasir dan tidak porous. Ini dibutuhkan agar kolam
dapat menahan massa air yang besar.
2. Kemiringan tanah berkisar antara 3-5%. Ini dibutuhkan untuk mempermudahkan
pengairan secara gravitasi.
3. Kedalaman kolam antara 100-120 cm dengan sistem air mengalir yang baik demi
pertumbuhan dan perkembangan fisik gurame
Namun belakangan ini, budidaya ikan gurame di kolam terpal mulai menjadi tren jika
dibandingkan budidaya ikan gurame di kolam tanah maupun di kolam tembok. Maka dari itu
kami akan memberikan cara pembuatan kolam terpal khususnya untuk budidaya ikan gurame.
Budidaya Ikan Gurame di Kolam Terpal
Budidaya ikan gurame dengan menggunakan kolam terpal dirasa memiliki beberapa
keunggulan jika dibandingkan dengan budidaya ikan gurame secara konvensional. Kolam
terpal dipilih karena dirasa:
Langkah Pembuatan Kolam Terpal Dinding Tanah.
Buat kolam dengan ukuran yang disesuaikan dengan jumlah benih yang hendak ditebar atau
luas lahan yang anda miliki.
Misal: luas kolam 4×6 m, maka ukuran terpal yang dibutuhkan adalah 6×8 m. Diberikan
selisih 2m yang digunakan sebagai dinding setinggi 1 m dan sisanya ditimbun tanah untuk
menahan berat.
Langkah pembuatan kolam terpal dinding tanah:
1. Gali tanah yang akan digunakan sebagai kolam dengan ukuran 4×6 m.
2. Siapkan terpal berukuran 6×8 m.
3. Timbunkan tanah hasil galian mengelilingi kolam hingga membentuk pematang.
4. Buat lubang disalah satu dasar kolam yang berfungsi sebagai saluran pembuangan.
5. Taburkan sekam padi pada dasar kolam dengan ketebalan 10-15 cm.
6. Sambungkan pipa paralon pada lubang yang telah dibuat untuk saluran pembuangan.
7. Pasang terpal, kemudian rekatkan terpal dengan pipa paralon menggunakan lem yang
sangat kuat, kemudian perkuat dengan cincin klem besi. arahkan pipa ke lubang
pembuangan yang tadi telah dibuat.
8. Setelah terpal terpasang rapih, timbun ujung terpal dengan tanah.
9. Terakhir, cuci kolam menggunakan sabun hingga bersih untuk menghilangkan bau
lem/bahan kimia yang dapat berdampak buruk pada benih ikan.
10. Keringkan kolam terpal selama ±3 hari hingga benar-benar set.
Pengisian Air Kolam Terpal.
Setelah kolam siap digunakan, maka selanjutnya yaitu lakukan pengisian air kolam.
1. Isi air kolam setinggi 50-75 cm (disesuaikan dengan tinggi kolam 1 meter), agar ikan
tidak mudah melompat keluar, sekaligus menghindari air meluap saat terjadi hujan.
2. Tambahkan GDM Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam Tambak & Keramba.
Penambahan ini berguna untuk mendorong pertumbuhan plankton dan pakan alami
ikan.
3. Pada jenis Gurame, Nila, Lele, Koi, Ikan hias dan lainnya membutuhkan dosis:
3ml/m3.
4. Cara menggunakan GDM Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam Tambak &
Keramba hanya dengan mencampurkan air dengan mencampurkannya kedalam air,
kemudian disebar secara merata. Lakukan hal ini setiap 1 atau 2 minggu sekali.
5. Diamkan kolam yang telah berisi air dan suplemen GDM Suplemen Organik Cair
Spesialis Kolam Tambak & Keramba selama satu minggu. Ini bertujuan agar plankton
dan pakan ikan gurame alami tumbuh sempurna.
6. Tebar benih ikan gurame sesuai kapasitas.
Langkah Pembuatan Kolam Terpal Kerangka Besi
Pada dasarnya pembuatan kolam terpal berkerangka besi hampir sama dengan pembuatan
kolam berkerangka kayu ataupun bambu. Pembedanya hanya terletak pada bahan
kerangkanya saja.
Ukuran kolam yang akan dibuat harus disesuaikan dengan kapasitas ikan yang akan
ditampung. Misal, berukuran 4×6 m. Berikut langkah pembuatannya:
1. Ratakan dan bersihkan tanah yang akan digunakan sebagai dasar kolam.
2. Siapkan besi panjang dengan siku berlubang yang berfungsi sebagai kerangka kolam.
3. Potong besi dengan ukuran 6, 4, dan 11/2
4. Kemudian rangkai besi hingga tersusun bentuk pesegi panjang.
5. Sebelum terpal dipasang, taburkan sekam padi dengan ketebalan 10-15 cm pada tanah
(nantinya digunakan sebagai dasar kolam) Kemudian siram dengan air.
6. Selanjutnya, pasang terpal pada kerangka besi dengan rapi.
7. Pasang pipa paralon pada dasar kolam untuk pembuangan. Perkuat sambungan antara
paralon dengan terpal menggunakan lem paralon, dan perkuat dengan dengan cincin
klem besi.
8. Terakhir, cuci kolam menggunakan sabun hingga bersih untuk menghilangkan bau
lem/bahan kimia yang dapat berdampak buruk pada benih ikan.
9. Keringkan kolam terpal selama ±3 hari hingga benar-benar set.
10. Kemudian lakukan pengisian air kolam setinggi 75-100 cm (disesuaikan dengan
tinggi kolam 11/2 meter), agar ikan tidak mudah melompat keluar, sekaligus
menghindari air meluap saat terjadi hujan.
11. Tambahkan GDM Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam Tambak & Keramba.
Penambahan ini berguna untuk mendorong pertumbuhan plankton dan pakan alami
ikan.
12. Cara menggunakan GDM Suplemen Organik Cair Spesialis Kolam Tambak &
Keramba hanya dengan mencampurkan air dengan mencampurkannya kedalam air,
kemudian disebar secara merata. Lakukan hal ini setiap 1 atau 2 minggu sekali.
13. Diamkan kolam yang telah berisi air dan suplemen GDM Suplemen Organik Cair
Spesialis Kolam Tambak & Keramba selama satu minggu. Ini bertujuan agar plankton
dan pakan ikan gurame alami tumbuh sempurna.
14. Tebar benih gurame sesuai kapasitas.
Sumber air yang ada di kolam itu sendiri yang memang sudah asam.
Sisa kotoran ikan didalam kolam yang terdekomposisi secara unaerob mengalami
proses fermentasi, sehingga menyebabkan keasaman.
Hasil respirasi ikan budidaya yang berupa CO2 akan menyebabkan keasaman.
Hasil respirasi mikro alga pada malam hari berupa CO2 juga meningkatkan derajat
keasaman air.
Tambahan air hujan yang masuk kekolam umumnya bersifat asam.
Untuk mengatasi keasaman pH, maka perlu dilakukan Pemberian kapur ( Liming ). Ini
dilakukan karena kapur merupakan bahan yang paling mudah untuk menaikkan pH air. Jenis
kapur yang sering digunakan pada perikanan adalah kapur dolomit.
Hal tersebut merupakan manfaat yang didapat karena Suplemen Organik Cair GDM
mengandung bakteri pendukung yang masing-masingnya memiliki peranan penting dalam
meningkatkan produktivitas ikan. Berikut ini daftar jenis bakteri beserta manfaatnya.
Tabel Manfaat Bakteri Yang Memiliki Peranan Dalam Budidaya Ikan Gurame :
Bakteri Manfaat
Penghasil antibiotik tyrocidine, untuk
menambah kekebalan tubuh ternak
ikan gurame dari serangan penyakit.
Mengurai fosfat di air sehingga kaya
akan fosfat organic.
Bacillus brevis Mengurai fosfat di air sehingga kaya
akan fosfat organic.
Menghasilkan enzim terotrisin sbg
antibody.
Penghasil antibiotik surfaktin yang
dapat berfungsi menghambat
pertumbuhan jamur pada ikan/udang.
Tabel diatas adalah manfaat dari masing-masing bakteri yang terkandung dalam Suplemen
Organik Cair GDM. Untuk mendapatkan kualitas air yang stabil, nafsu makan yang
meningkat, pertumbuhan yang cepat dan panen hasil maksimal maka anda perlu melakukan
sinergitas dari setiap aspek.
Untuk meningkatkan sinergisitas dari setiap aspek pada kegiatan budidaya ikan gurame,
maka anda harus melakukan secara optimum persiapan kolam, pemilihan benih,
pemeliharaan kolam, pemberian pakan ikan gurame dan pencegahan dari hama penyakit.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, anda perlu menambahkan Suplemen Organik Cair
GDM.
Lakukan penangkapan ikan pada pagi hari atau sore hari, agar ikan tidak stress.
Surutkan sedikit demi sedikit air kolam, dan hindari cara penangkapan yang dapat
menyebabkan ikan terluka/cacat.
Segera pindahkan pada drum/wadah yang berisi air, lalu kirimkan kepasar atau
kepada pembeli. Cara ini dilakukan agar ikan tetap fresh sampai ketangan konsumen.