Anda di halaman 1dari 31

Laporan Resmi

Praktikum Farmasetika III


Gel Piroksikam

Kelas/Kelompok: B/2

Tanggal Praktikum: 23 Juli 2021

Anggota:
Sharen Jessie Novelia (2019130060)
Putri Talcha Oktaviany (2019130061)
Uswatun Khasanah (2019130062)
Meliya Indri Yanti (2019130063)
Pradista Duwi Ariani (2019130065)
Retno Sulistiowati (2019130066)
Febi Trianova (2019130067)
Silvi Askinatul Aini (2019130068)
Niskala Harum Kencana (2019130069)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
2021
I. TUJUAN
1. Untuk mengetahui rancangan formulasi sediaan gel piroksikam
2. Untuk memahami cara pembuatan sediaan gel piroksikam
3. Untuk memahami evaluasi pada sedian gel

II. TEORI DASAR


Sediaan gel (dari bahasa Latin gelu- membeku, dingin, est atau gelatus-
membeku) adalah campuran koloidal antara dua zat berbeda fase: padat dan cair.
Penampilan gel seperti zat padat yang lunak dan kenyal (seperti jelly), namun pada
rentang suhu tertentu dapat beperilaku seperti fluida (mengalir).
Gel umumnya merupakan suatu sediaan semi padat yang jernih tembus cahaya
dan mengandung zat aktif, merupakan dispersi koloid mempunyai kekuatan yang
disebabkan oleh jaringan yang saling berikatan pada fase terdispersi (Howard C
Ansel,1989). Menurut Farmakope Indonesia edisi V, gel kadang-kadang disebut jeli,
merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik
yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. Kegunaan
sedian gel diantaranya:
1. Untuk kosmetik, gel digunakan pada shampo, parfum, pasta gigi, kulit dan
sediaan perawatan rambut.
2. Gel dapat digunakan untuk obat yang diberikan secara topikal (non steril) atau
dimasukkan ke dalam lubang tubuh atau mata (gel steril).
3. Gelling agent bisa digunakan sebagai bahan pengikat pada granulasi tablet bahan
pelindung koloid dan suspensi, bahan pengental ada sediaan cairan oral dan basis
supposituria.

Basis gel diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

1. Gel Hidrofobik (oleogel)


Sediaan dengan basis yang biasanya mengandung parafin cair dengan polietilen
atau minyak lemak membentuk gek dan silika koloid atau almunium.
2. Gel Hidrofilik (hidrogel)
Sediaan dengan basis yang mengandung air, gliserol atau propilen glikol
membentuk dengan gelling agent (pembentuk gel) yang sesuai seperti tragakan,
pati, derivat selulosa, polimer karbonil, dan magnesium alumunium silikat.

Berdasarkan jenis faset terdispersi, gel dibedakan menjadi dua yaitu gel fase
tunggal dan gel sistem dua fasa. Gel fase tunggal, terdiri dari makromolekul organik
yang tersebar sama dalam suatu cairan sedemikian sehingga tidak terlihat adanya ikatan
antara molekul makro yang terdispersi dan cairan. Gel fase tunggal dapat dibuat dari
makromolekul sintetik (misal karbomer) atau dari gom alam (misal tragakan). Molekul
organik larut dalam fasa kontinu. Gel sistem dua fasa, terbentuk jika masa gel terdiri
dari jaringan partikel kecil yang terpisah. Dalam sistem ini, jika ukuran partikel dari fase
terdispersi relatif besar, masa gel kadang-kadang dinyatakan sebagai magma. Parikel
anorganik tidak larut, hampir secara keseluruhan terdispersi pada fasa kontinu.
Beberapa keuntungan sediaan gel adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan penyebarannya baik pada kulit
2. Memiliki efek pendinginan di kulit pada saat digunakan
3. Penampilan sediaan gel yang jernih dan elegan
4. Daya lekat tinggi yang tidak menyumbat pori
5. Mudah dicuci dengan air
6. Pelepasan obatnya baik

Kekurangan sediaan :
1. Harus menggunakan zat aktif yang larut dalam air sehingga siperlukan peningkat
kelarutan seperti surfaktan agar gel tetap jernih pada berbagai perubahan temperatur
2. Sangat mudah dicuci atau hilang ketika berkeringat
3. Kandungan surfaktan yang tinggi dapat menyebabkan iritasi dan harga lebih mahal
4. Penampilan yang buruk pada kulit bila terkena pemaparan cahaya matahari, alkohol akan
menguap dengan cepat dan meninggalkan film yang berpori atau pecah-pecah sehingga
tidak semua area tertutupi atau kontak dengan zat aktif
III. DATA PREFORMULASI
1. Bahan aktif
a) Piroksikam ( Farmakope Indonesia Edisi V hal 1029 )

 Rumus molekul : C15H13N3O4S


 Bobot molekul: 331.346 gram/mol
 pH stabilitas : 7,5
 Pemerian : Serbuk; hampir putih atau cokelat terang atau kuning terang;
tidak berbau. Bentuk monohidrat berwarna kuning
 Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; dalam asam-asam encer dan
sebagian besar pelarut organik; sukar larut dalam etanol dan dalam larutan
alkali mengandung air.
 Dosis : Dalam gel 0,5% ( Martindale 36th Hal. 118)
 Khasiat : Antiinflamasi, artitis rematik, osteoartitis, analgesik
 Stabilitas : Tidak tahan terhadap cahaya
 Titik lebur : 198-200 °C
 Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya.
 OTT : Derivat fenol seperti metil, propil paraben, anionik polimer dapat
meningkatkan viskositas larutan HPC
 Farmakologi : Analgesik, antiinflamasi non streroid
2. Bahan Tambahan
a) Hydroxypropyl Methyl Cellulose/ HPMC ( Handbook of Pharmaceutical
Excipients Sixth Edition Hal.326 )

 Rumus molekul : CH3CH(OH)CH2


 Pemerian : Serbuk/granul putih dan putih kekuningan praktis tidak berbau.
 Kelarutan : Larut dalam air dingin membentuk koloid kental, praktis tidak
larut dalam kloroform, etanol (95%) dan eter, tetapi larut dalam campuran
etanol dan diklorometana, dan campuran metanol dan diklorometana
 Bobot molekul : 10.000-1.500.00 gr/mol
 Konsentrasi : 0,25-5% (HOPE Hal.326)
 pH stabilitas : 3-11 Kegunaan :
 Kegunaan : Gelling agent
 Stabilitas : HPMC stabil pada pH 3 hingga 11, gel yang dihasilkan jernih,
bersifat netral, serta vikositasnya yang stabil meski disimpan pada jangka
waktu yang lama. HPMC juga tidak mengiritasi kulit dan tidak
dimetabolisme oleh tubuh.
 Inkompatibilitas : HPMC inkompatibilitas dengan beberapa agen
pengoksidasi, selain itu karena bersifat nonionik maka tidak akan
kompleks dengan garam logam atau ion organik dan membentuk endapan
yang tidak larut
 Penyimpanan : Wadah tertutup, sejuk tempat yang kering
b) Propilen Glikol ( Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth Edition hal 592)

 Rumus molekul : C3H8O2


 Bobot molekul : 76,09 gr/mol
 pH stabilitas : 3-6
 Bentuk : Cairan kental jernih tidak berwarna, tidak berbau, manis, rasa
agak tajam menyerupai gliserin
 Kelarutan : Larut dalam aseton, kloroform, ethanol (95%), gliserin, dan
air. Larut 1 dalam 6 bagian eter, tidak larut dalam minyak mineral ringan
tapi larut dalam beberapa minyak essensial.
 Kegunaan : Humektan, antimikroba, dan pelarut atau pelarut pembantu
 Konsentrasi : Pada penggunaan topikal, sebagai humektan sampai 15%
dan sebagai pelarut atau pelarut 5-80%
 Inkompatibilitas : Tidak bercampur dengan reagen oksidasi seperti
pottasium permanganate
 Penyimpanan : Bersifat higroskopis, harus disimpan dalam wadah tertutup
rapat, terlindung dari cahaya, di tempat sejuk dan kering
c) Natrium Benzoat (Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth Edition hal 627)

 Pemerian : Granul serbuk hablur, putih, tidak berbau, stabil di udara


 Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut etanol, mudah larut
dalam etanol 90%
 Khasiat : Pengawet
 Konsentrasi : 0.02-0.5% (HOPE hal 627)
 Stabilitas : Relative stabil di udara meskipun dapat terjadi perubahan
warna dengan adanya sinar matahari secara langsung dalam larutan tidak
stabil di pH >6 karna mudah teroksidasi di udara
 OTT : Dengan zat pengoksidasi , mehanon, natrium, natrium salisilat

IV. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Beaker glass
2. Gelas ukur
3. Pipet tetes
4. Cawan Penguap
5. Labu ukur 50 ml
6. Spatula
7. Mortir dan Alu

Bahan :

1. Piroksikam
2. HPMC
3. Propilen glikol
4. Aquadest
5. Natrium benzoat

V. FORMULA
Piroksikam 0.5%
HPMC 4%
Propilenglikol 5%
Natrium benzoate 0.1%
Aqua ad 200 mL

VI. PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN


Perhitungan
Piroksikam 0.5% = 0,5
× 200 𝑚𝐿 = 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
100

HPMC 4% = 4
× 200 mL = 8 gram
100

Aquadest untuk HPMC = 30 mL


Propilenglikol 5% = 5
× 200 𝑚𝐿 = 10 𝑔𝑟𝑎𝑚
100

Natrium benzoat 0.1% = 0,1 × 200𝑚𝐿 = 0,2 𝑔𝑟𝑎𝑚


100

Aqua ad 200 mL = 200 mL – (1+8+10+0,2) = 180,8 mL

Penimbangan
Nama Bahan Teori Praktikum
Piroksikam 1 gram 1 gram
HPCM 8 gram 8 gram
Aquadest untuk HPMC 30 mL 30 mL
Propilenglikol 10 gram 10 gram
Na. Benzoat 0.2 gram 0.2 gram
Aquadest 180,8 mL 180,8 mL
VII. PEMBUATAN
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang bahan
3. HPMC dikembangkan dengan cara didespersikan kedalam air panas (60-90 derajat)
selama 24 jam (m1)
4. Piroksikam digerus dimortir, dibasahi dengan sedikit propilenglikol ad terbasahi (m2)
5.HPMC yang sudah dikembangkan diaduk dengan stirrer pada maghettic ditambahkan
propilenglikol ad terbentuk massa gel
6. Basis dimasukkan kedalam piroksikam yang dibasahi propilenglikol didalam stirrer
lalu gerus ad homogen
7. Dilakukan uji evaluasi (uji organoleptic, uji pH, uji daya sebar, uji viskositas dan
rheologi dan ujihomogenitas)
8. Ditimbang 10 gram gel dan dimasukkan ke dalam tube
9. Diberikan etiket, dikemas dan diserahkan

VIII. EVALUASI DAN TABULASI DATA


1. Uji Organoleptik (Jurnal Ilmiah Farmasi Unsrat Vol. 2 No. 02 hal 51)
Tujuan : Uji organoleptik dilakukan untuk melihat tampilan fisik sediaan.
Cara : Dilakukan pengamatan terhadap bentuk, warna, dan bau dari sediaan yang
telah dibuat

Organoleptik Hasil
Warna Tidak berwarna
Bau Tidak berbau
Bentuk Semi padat

2. Uji Homogenitas (Jurnal Ilmiah Farmasi Unsrat Vol. 2 No. 02 hal 51)
Tujuan : Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah sediaan yang telah dibuat
homogen atau tidak.
Alat : Kaca objek
Cara : Gel dioleskan pada kaca objek kemudian diratakan. Diamati homogenitas
bahan aktif di dalam basis, yaitu dengan tidak adanya butiran kasar pada sediaan gel.

Sediaan Hasil pengamatan


Gel Piroksikam Homogen

3. Uji Daya Sebar (Jurnal Ilmiah Farmasi Unsrat Vol. 2 No. 02 hal 51)
Tujuan : Uji daya sebar dilakukan untuk menjamin pemerataan gel saat diaplikasikan
pada kulit.
Alat : Lempeng kaca dan anak timbangan 5 gram
Cara :
 Sediaan ditimbang sebanyak 1 gram, diletakkan pada pusat diameter lempeng
kaca.
 Diamkan selama 1 menit kemudian diukur diameter penyebaran sediaan
 Ditambahkan beban 5gram diatas permukaan kaca, didiamkan selama 1menit
kemudian diukur diameter penyebaran sediaan
 Diulang 4-5 kali dengan penambahan beban 5g/menit sampai diameter sudah
tidak bertambah lagi

Diameter
Vertikal Horizontal Rata-rata diameter
5,77 5,94 5,85

4. Uji Viskositas (Jurnal Ilmiah Farmasi Unsrat Vol. 2 No. 02 hal 51)
Tujuan : Untuk mengetahui kekentalan dari sediaan gel
Alat : Viskometer Brookfield
Cara :
 Sampel sediaan gel dimasukkan ke dalam beaker glass
 Spindel dipasang pada alat Viskometer Brookfield, kemudian beaker glass
diletakkan dibawah gantungan spindel
 Spindel diturunkan sampai tercelup pada gel yang viskositasnya akan diukur
 Rotor dinyalakan sambil menekan tombol, spindel dibiarkan berputar dan
diamati jarum pada skala kemudian dibaca angka yang ditunjukkan oleh jarum
tersebut dan dihitung viskositasnya.
Spindel RPM Skala Faktor 𝜂 (cps) F (dyne/cm2)
5 20 12 200 2400 86136
5 50 25 80 2000 179450
5 100 28 40 1120 200984
5 50 26 80 2080 186628
5 20 13 200 2600 93314
Perhitungan :
KV = 7178 dyne/cm
𝜂 = Skala × Faktor
F = Skala × KV
1. η= 12 x 200 = 2400 cps 1. F= 12 x 7178 = 86136 dyne/cm²
2. η= 25 x 80 = 2000 cps 2. F= 25 x 7178= 179450 dyne/cm²
3. η= 28 x 40 = 1120 cps 3. F= 28 x 7178= 200984 dyne/cm²
4. η= 26 x 80 = 2080 cps 4. F= 26 x 7178= 186628 dyne/cm²
5. η= 13 x 200 = 2600 cps 5. F= 13 x 7178= 93314 dyne/cm²

5. Uji pH (Jurnal Ilmiah Farmasi Unsrat Vol. 2 No. 02 hal 51)


Tujuan : Untuk mengukur tingkat keasaman pada sediaan gel
Alat : pH meter
Syarat : Nilai pH yang aman untuk kulit yaitu pH 5,5 - 6 (Labrador-Grenfell Health,
2008)
Cara :
 pH meter dikalibrasi menggunakan buffer pH 4 dan 7
 Batang pH meter dibilas dengan aquadest
 Dilakukan pengukuran pH pada gel
Formula pH
Piroksikam 5,8

IX. PEMBAHASAN
1. Pemilihan sediaan gel dikarenakan memiliki penampilan yang jernih dan elegan, gel
mudah merata apabila dioleskan pada kulit, memberikan sensasi dingin, tidak
menimbulkan bekas di kulit, dan mudah dicuci dengan air.

2. Piroksikam dipilih sebagai zat aktif karena mempunyai BM lebih kecil dan sifatnya lebih non
polar daripada turunan oksikam lainnya sehingga piroksikam memiliki kemampuan
menembus kulit lebih besar dibanding turunan oksikam lainnya. Piroksikam memiliki khasiat
sebagai antiinflamasi non steroid, merupakan obat yang bersifat antiinflamasi, biasanya
digunakan untuk terapi penyakit inflamasi sendi seperti artritis rheumatoid, osteoarthritis, dan
penyakit pirai.

3. HPMC berfungsi sebagai gelling agent yang merupakan bahan pembentuk gel.
HPMC dapat menghasilkan gel yang bening, mudah larut dalam air dan mempunyai
ketoksikan yang rendah. HPMC menghasilkan gel yang netral, jernih, tidak berwarna,
stabil pada pH 3-11, mempunyai resistensi yang baik terhadap serangan mikroba dan
memberikan kekuatan film yang baik bila mengering pada kulit.

4. Propilen glikol dipilih sebagai humectan karena bahannya lebih baik daripada tween,
karena propilen glikol mempunyai organoleptik yang bening dibandingkan tween.
Selain itu propilen glikol dapat bekerja dengan menarik air (lembab) ke dalam
sediaan sehingga dapat meningkatkan daya sebar.

5. Natrium Benzoat digunakan sebagai pengawet dikarenakan natrium benzoat tidak


OTT dengan zat aktif yang digunakan.

6. Uji organoleptik dilakukan untuk melihat tampilan fisik sediaan. Sediaan yang
terbentuk setengah padat, tidak berwarna dan tidak berbau.

7. Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui kehomogenan zat aktif dalam


basis,sehingga setiap kali gel tersebut digunakan dosis nya sama. Selain itu, uji
homogenitas ini melihat apakah masih ada partikel obat yang terlalu kasar yang dapat
menimbulkan iritasi pada kulit. Pada Uji homogenitas ini, formula gel piroksikam
menunjukkan hasil yang homogen diatas kaca objek , tidak terlihat adanya partikel-
partikel kecil yang membuat gel terasa kasar. Ini menunjukkan bahwa penggerusan
yang dilakukan sudah baik.

8. Didapatkan hasil uji daya sebar sediaan gel piroksikam adalah 5,85 cm yang artinya
baik karena syarat dari uji daya sebar sediaan topikal sekitar 5 – 7 cm sehingga
kontak antara obat dan kulit menjadi luas dan absorbsi obat ke kulit cepat.

Uji viskositas dan sifat alir adalah untuk mengetahui seberapa besar tahanan yang diberikan
oleh sediaan dan bagaimana sifat alirnya bila diperlakukan pada berbagai tingkatan gaya.
Viskositas sediaan gel berkisar 2.000 – 50.000 cPs, viskositas suatu sediaan juga dipengaruhi
oleh basis gel yang digunakan, viskositas terlalu tinggi dapat menyebabkan koefisien difusi
dari zat aktif menjadi rendah sehingga pelepasan obat dari basis menjadi sedikit sehingga
tidak bekerja optimum. Didapatkan hasil sediaan gel piroksikam yang tidak memenuhi syarat
yaitu sekitar 1120-2600
9. Didapatkan hasil pH sediaan salep kloramfenikol adalah 5,8 sehingga sediaan iniideal dan
tidak mengiritasi kulit
X. RANCANGAN KEMASAN
ETIKET
BROSUR
XI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

No Evaluasi Hasil Syarat Keterangan

1. Uji Organoleptik Bau : Tidak Bau : Tidak Memenuhi


berbau berbau syarat
Bentuk : Semi Bentuk : Semi
padat padat
Warna : Tidak Warna : Tidak
Berwarna Berwarna

2. Uji Homogenitas Homogen Homogen Memenuhi


syarat

3. Uji Viskositas 1120-2600 2.000 – 50.000 Tidak


memenuhi
cPs
syarat
4. Uji daya sebar 5, 85 5-7 cm Memenuhi
syarat

5. Uji pH 5,8 5,5 – 6 Memenuhi


syarat

B. Saran
HPMC harus benar-benar dikembangkan selama 24 jam agar dapat mengental secara
sempurna dan pada saat praktikum harus teliti pada setiap pengerjaannya.
XII. DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.2014.Farmakope Indonesia Ed V.
Jakarta:DEPKES
2. Ansel C.Howard.1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi IV. Jakarta:UI Press
3. Martindale.2009.The Complete Drug Reference Thirty-sixth edition.USA: Pharmaceutical
Press
4. Rowe,Raymond C.Paul J Sheskey, Marian E Quin.2009.Hand book Of Pharmaceutical
Exipiented VI. USA:Pharmaceutical Press
5. Elmitra. 2017. Dasar-Dasat Farmasetika dan Sediaan Semi Solid.Yogyakarta:CV Budi
Utama
6. Tiara Mappa, Hosea Jaya Edy, Novel Kojong. 2013. Jurnal Ilmiah Farmasi Unsrat Vol. 2
No. 02 hal 51
7. Ardana, Mirhansyah. Vebry Aeyni dan Arsyik Ibrahim. 2015. Formulasi dan Optimasi
Basis Gel Hpmc (Hidroxy Propyl Methyl Cellulose) Dengan Berbagai Variasi
Konsentrasi. Kalimantan Timur: Universitas Mulawarman

XIII. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai