PROPOSAL
Disusun Oleh:
LIZA NOVRITA
190205330
OLEH :
LIZA NOVRITA
190205330
Diketahui,
Ketua Program Studi Sarjana Farmasi
Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan
Universitas Sari Mutiara Indonesia
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis dalam
melaksanakan penelitian hingga dapat menyelesaikan penyusunan Proposal yang
berjudul “Evaluasi Tingkat Kepuasan Pasien Tehadap Pelayanan Kefarmasian Di
RSU WAMPU NORITA”.
Proposal ini disusun untuk melengkapi tugas dan memenuhi salah satu
syarat dalam menyelesaikan tugas akhir pendidikan dalam mendapatkan gelar
Sarjana Farmasi dalam Program Studi Farmasi di Fakultas Farmasi dan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan.
Penyusunan proposal ini banyak hambatan yang penulis alami, namun
berkat kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak sehingga proposal ini dapat
diselesaikan walaupun masih jauh dari kata sempurna. Pada kesempatan ini,
dengan kerendahan hati dan hormat penulis menyampaikan ucapan terima kasih
sebesar-besarnya kepada :
a. Bapak Dr. Parlindungan Purba, SH, MM selaku Ketua Yayasan Sari Mutiara
Indonesia Medan.
b. Ibu Dr. Ivan Elisabeth Purba, M.Kes selaku Rektor Universitas Sari Mutiara
Indonesia Medan.
c. Ibu Taruli Rohana Sinaga, SP, M.KM selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan.
d. Ibu apt. Cut Masyitah Thaib, S.Farm, M.Si selaku Ketua Prodi S1 Farmasi
Fakultas Farmasi Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan.
e. Bapak Dr. Karnirius Harefa, SKp., SPd., M.Biomed selaku Dosen
Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,
arahan, dan saran dengan penuh kesabaran dan membimbing penulis kepada
penulis dalam penyusunan proposal ini.
f. Dosen-dosen dan seluruh Staf pengajar S1 Farmasi dan Ilmu Kesehatan
Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan yang telah banyak membimbing
penulis selama melakukan perkuliahan.
g. Teristimewa kepada orang tua tercinta dan adik saya, yang telah memberikan
motivasi, dukungan dan Do’a sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
ini.
h. Teman-teman dekat saya Nursyafitri, Hermayanti, Lia Purnama sari dan
semua teman-teman mahasiswa/i Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan
Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan yang telah membantu dan
memberikan perhatian, semangat, dukungan dan Do’a kepada penulis dalam
menyelesaikan proposal ini.
i. Serta terkhusus buat teman-teman sejawat dan seluruh pegawai di RSU
Wampu Norita, dan yang mungkin tidak dapat disebutkan satu persatu, yang
telah membantu dan memberikan perhatian, semangat serta dukungan kepada
penulis dalam menyelesaikan proposal ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini, masih terdapat
banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun untuk penyempurnaan skripsi ini dimasa mendatang. Akhir
kata penulis berharap agar tugas akhir dapat bermanfaat bagi kita semua.
Liza Novrita
(190205330)
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................i
Pengesahan Proposal.......................................................................................ii
Kata Pengantar...............................................................................................iii
Daftar Isi...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Hipotesis Penelitian.....................................................................................5
1.4 Tujuan Penelitian.........................................................................................5
1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................................5
1.6 Kerangka Pikir Penelitian............................................................................6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................7
2.1 Pengertian Pelayanan...................................................................................7
2.2 Kepuasan Pasien........................................................................................11
2.3 Instalasi Farmasi Rumah Sakit...................................................................14
2.4 pharmaceutical Care...................................................................................18
2.5 Hubungan Kualitas, Layanan Terhadap Kepuasan Pasien........................23
BAB III METODE PENELITIAN...............................................................28
3.1 Metode Penelitian......................................................................................28
3.2 lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................................28
3.2.1 lokasi Penelitian................................................................................28
3.2.2 Waktu Penelitian...............................................................................28
3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel..................................28
3.3.1 Populasi.............................................................................................28
3.3.2 Sampel...............................................................................................29
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel............................................................29
3.4 Kriteria Sampel..........................................................................................30
3.4.1 Kriteria Inklusi..................................................................................30
3.4.2 Kriteria Eksklusi...............................................................................30
3.5 Cara Kerja..................................................................................................30
3.6 Definisi Operasional..................................................................................31
3.7 Pengolahan Data Kuesioner ......................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................33
SURAT PERUBAHAN JUDUL...................................................................35
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan................................35
Lampiran 2 Format kuesioner......................................................................37
Lampiran 3 Bukti Bimbingan Dengan Dosen Pembimbing......................38
Lampiran 4 bukti transfer............................................................................40
BAB I
PENDAHULUAN
Bahan Medis Habis Pakai yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan
Sakit meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat manajerial berupa
pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
dan kegiatan pelayanan farmasi klinik. Kegiatan tersebut harus didukung oleh
sumber daya manusia, sarana, dan peralatan. (Permenkes, 2016). Salah satu
1
2
tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan Rumah Sakit yang berorientasi
Bahan Medis Habis Pakai yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan
pelayanan. Hal ini dikarenakan kepuasan pasien atau pengguna layanan kesehatan
berkaitan erat dengan hasil pelayanan kesehatan baik secara medis maupun non
diberikan dalam suatu rumah sakit dirasakan telah sesuai dengan harapan pasien.
Sehingga kepuasan pasien akan memberikan keuntungan dan dampak yang sangat
penting bagi manajemen rumah sakit seperti munculnya sebuah loyalitas pada
pasien sehingga pasien akan datang kembali memanfaatkan jasa rumah sakit
tersebut. Sebaliknya, bila suatu rumah sakit memberikan pelayanan yang belum
sesuai dengan harapan pasien maka pasien tidak akan puas. Ketidakpuasan
serta mendorong pasien untuk menggunakan jasa pesaing dan pada akhirnya akan
seharusnya menjadi fokus penting bagi manajemen rumah sakit untuk mengambil
2017).
dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggaraan pelayanan dengan
3
menurut waktu tunggu pelayanan resep racikan yang ideal adalah 25 menit
(Suwaryo dkk, 2011). Dan resep tanpa racikan sebesar 15 menit (Harijono dan
Soepangkat, 2011). Penelitian yang dilakukan oleh Putu Eka Arimbawa (2014)
resep obat. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Saragih, dkk
loyalitas pasien. Kepuasan pasien di ukur dari tingkat subyektif, baik itu dari
keadaan emosional atau kebutuhan yang diperlukan, dimana salah satunya tingkat
sesuai dengan standar dan kode etik yang telah ditetapkan. Kepuasan menjadi
bagian penting dalam pelayanan kesehatan sebab kepuasan pasien tidak dapat
Parasuraman et al, ada lima dimensi kualitas jasa untuk melihat kepuasan
konsumen atau pasien yang dikenal dengan nama ServQual. Kelima dimensi
2015).
untuk setiap pelayanan yang diberikan. Kepuasan konsumen atau kepuasan pasien
dapat dikatakan sebagai tolak ukur untuk mengetahui kualitas pelayanan yang
diberikan oleh Rumah Sakit atau Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Jika kepuasan
pasien yang dihasilkan baik, berarti pelayanan yang disuguhkan oleh Instalasi
Farmasi Rumah Sakit tersebut juga sangat baik. Namun jika kepuasan pasien yang
dihasilkan tidak baik, berarti perlu dilakukan evaluasi khusus tentang pelayanan
Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang dilakukan oleh Rumah Sakit tertentu.
dalam perawatan pasien. Tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan
paradigma lama yang berorientasi pada produk obat, menjadi paradigma baru
Dusun II Kedondong Barat Desa Jentera Stabat Kecamatan Wampu No.86 Km.46
rumah sakit tersebut. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai
Mutu Pelayanan
Kefarmasian di RSU
Wampu Norita :
Tangible (bukti Tidak Puas
langsung) Tingkat Pelayanan
Kurang Puas
Emphaty (empati) Kefarmasian di
Responsiveness RSU Wampu Puas
(cepat tanggap) Norita Sangat Puas
Realibility
(kehandalan)
Confidence
(keyakinan)
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pelayanan
kegiatan ekonomi yang menciptakan dan memberikan manfaat bagi pasien pada
waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dan tindakan mewujudkan perubahan
yang diinginkan dalam diri atau atas nama penerima jasa tersebut. Sedangkan
pengertian pelayanan menurut Kotler (Kotler, 2008), yaitu setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain pada dasarnya
dapat didefinisikan sebagai tindakan atau kinerja yang menciptakan manfaat bagi
pasien dengan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas nama
penerima.
seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui sistem
prosedur dan metode tertentu , dalam rangka memenuhi kebutuhan orang lain
sesuai dengan haknya. Hal ini menjelaskan bahwa pelayanan adalah suatu bentuk
sistem prosedur atau metode tertentu yang diberikan pada orang lain agar
adalah rasa menyenangkan yang diberikan kepada orang lain disertai kemudahan
7
8
kegiatan atau manfaat yang dapat diberikan suatu pihak kepada pihak lainnya
yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak pula berakibat pemilikan sesuatu
dan produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik.
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
pelayanan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para pasein atas
pelayanan yang nyata-nyata mereka terima atau peroleh dengan pelayanan yang
suatu puskesmas.
merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan kepuasan pasien. Lebih
lanjut Irawan menjelaskan bahwa kualitas pelayanan merupakan salah satu faktor
adalah seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pasien atas layanan
tersebut untuk memenuhi keinginan pasien. Dengan demikian ada dua faktor
perceived service. Apabila pelayanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan
Jika pelayanan yang diterima melampaui harapan pasien, maka kualitas pelayanan
dilakukan oleh puskesmas guna memenuhi harapan pasien. Pelayanan dalam hal
ini diartikan sebagai jasa atau service yang disampaikan oleh pemilik jasa yang
ditunjukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk kepuasan
pasien. Kualitas memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pasien, dimana
yang lebih kuat dengan puskesmas dan pada gilirannya kepuasaan pasien dapat
kualitas memuaskan.
Pasien akan merasa puas jika kebutuhan mereka dapat diekspresikan dan
terpenuhi. Pasien yang puas pelayanan puskesmas akan semakin kooperatif dan
tidak selalu berhubungan dengan mutu pelayanan yang buruk. Keluhan dapat
muncul karena standar mutu yang berbeda antara pasien dan pemberi layanan
kesehatan. Kualitas pelayanan yang baik sering dikatakan sebagai salah satu
10
faktor yang sangat penting dalam keberhasilan suatu bisnis karena dapat
Pasien merasa bahwa penyedia jasa, lokasi, jam operasi, karyawan dan
pasien dapat mengakses jasa tersebut dengan mudah. Selain itu juga
Pasien memahami bahwa apa pun yang terjadi telah disepakati, mereka
5. Recovery
Pasien menyadari bahwa bila terjadi kesalahan atau sesuatu yang tidak
diharapkan dan tidak dapat di prediksi, maka penyedia jasa akan segera
Pasien meyakini bahwa operasi dari penyedia jasa dapat dipercaya dan
a. Pengertian Kepuasan
bahasa latin “satis” yang artinya cukup baik dan memadai, sementara “facio”
dimana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk atau jasa
yang diterima dan yang diharapkan. Kotler (Kotler, 2008), mengatakan bahwa
pembeli”.
Untuk klarifikasi lebih lanjut bahwa kepuasan adalah suatu fungsi dari
Seterusnya bila bila tingkat kepuasan tersebut melebihi di atas apa yang
adalah hal penting yang mempengaruhi kepuasan pasien. Pasien yang puas
merupakan aset yang sangat berharga karena apabila pasien puas mereka akan
terus melakukan pemakaian terhadap jasa pilihannya, tetapi jika pasien tidak
merasa puas mereka akan memberitahukan dua kali lebih hebat kepada orang lain
kesehatan atau puskesmas harus menciptakan dan mengelola suatu sistem untuk
pelanggan.
Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai
adalah keluaran dari layanan kesehatan. Suatu perubahan dari system layanan
kesehatan yang ingin dilakukan tidak mungkin tepat sasaran dan berhasil tanpa
yang ekonomis tidak jelas. Pasien tidak mungkin atau sulit mengetahui apakah
fasilitas layanan kesehatan milik pemerintah masih belum atau tidak memenuhi
pelayanan kesehatan yang lain. Keinginan pasien atau masyarakat dapat diketahui
perlu dilakukan secara berkala dan akurat. Kepuasan pasien menurut Pohan
pengetahuan tentang:
a. Sejauh mana layanan kesehatan itu tersedia pada waktu dan tempat
saat dibutuhkan.
terhadap :
14
kesehatan lain.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah suatu departemen, unit atau
bagian rumah sakit di bawah pimpinan Apoteker dibantu oleh beberapa orang
yang berlaku dan kompeten secara profesional, sebagai tempat atau fasilitas
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai
hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Sediaan farmasi
adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetik. Pekerjaan kefarmasian
pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta
pada standar pelayanan farmasi di rumah sakit yang dikeluarkan oleh Direktorat
Jendral Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Tahun 2004 dan evaluasinya
mengacu pada Pedoman Survei Akreditasi Rumah Sakit yang digunakan secara
rumah sakit.
telah dibuat sesuai kebutuhan yang berlaku melalui pembelian (tender dan
17
kefarmasian.
kebutuhan.
untuk pasien rawat inap, pasien rawat jalan, dan untuk pendistribusian
alat kesehatan.
c. Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alat
kesehatan.
kesehatan.
unit di rumah sakit yang bertanggung jawab sepenuhnya pada pengelolaan semua
aspek berkaitan dengan obat atau perbekalan kesehatan yang digunakan di rumah
sakit.
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien Peran apoteker dalam
tengah proses terapi, memeriksa kembali semua informasi dan memilih solusi
terbaik untuk DRP (Drug Related Problem) pasien. Di akhir proses terapi, menilai
hasil intervensi sehingga didapatkan hasil optimal dan kualitas hidup meningkat
3. Dalam hal pasien tidak mampu menebus obat yang tertulis di dalam resep.
lebih tepat.
pasien.
masyarakat
Pakai;
1. Pelayanan resep.
a. Persyaratan administratif :
7. Informasi lainnya.
21
2. Penyiapan obat.
a. Peracikan
yang benar.
b. Etiket.
d. Penyerahan obat.
e. Informasi obat.
f. Konseling
kesehatan lainnya.
kecepatan, flexibilitas dan harga bersaing, sehingga produsen dewasa ini cendrung
merupakan sasaran dari semua kegiatan pemasaran yang dilakukan dengan sukses.
Tjiptono (Tjiptono, 2001), kualitas layanan yang unggul dan konsisten dapat
perusahaan, seperti :
perusahaan
ikatan yang harmonis dan kuat dengan perusahaan yang tentu saja akan menjadi
dasar bagi pembelian dan pemakaian ulang. Dalam jangka panjang ikatan ini akan
konsumen bingung untuk memilih sehingga sering kali mereka meminta pendapat
orang lain sebelum memutuskan untuk memilih satu penyedia jasa. Reputasi
rekomendasi dari mulut ke mulut yang tentu saja akan sangat menguntungkan
hubungan yang kuat dengan perusahaan. Pada jangka panjang ikatan seperti ini
pelayanan yang saling tumpang tindih satu dengan yang lainnya yang dikaitkan
a. Tangible (berwujud);
25
b. Emphaty (empati);
yang jelas. Dalam hal ini perusahaan tidak hanya selalu cepat tanggap pada
keluhan konsumen yang timbul karena janji tidak terpenuhi, namun juga
d. Realibility (kehandalan);
yang sama untuk semua pelanggan, sikap yang simpatik, dan dengan
e. Confidence (keyakinan);
kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari
dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan
Semua definisi kualitas yang dipaparkan tidak ada satupun yang sempurna.
Akan tetapi setidaknya terdapat tiga aspek kunci yang dapat dijadikan patokan
untuk dapat memahami definisi jasa yang mana diantara ketiganya dapat
iii. Variabel kunci proses, yaitu pemahaman mengenai hubungan sebab akibat
atas suatu proses yang dijanjikan sebagai kunci yang dapat dimanipulasi atau
dapat dikendalikan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Desa Jentera Stabat Kecamatan Wampu No.86 Km.46, Langkat, Sumatera Utara.
3.3.1. Populasi
yang terdiri atas obyek, subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
ditarik kesimpulannya. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien rawat
jalan dan rawat inap yang berobat di RSU Wampu Norita. Pada tahun 2020, total
28
29
3.3.2. Sampel
untuk fokus pada sebagian populasi, sampel dalam penelitian merupakan langkah
N
n=
1+ N (d ²)
Keterangan :
n = Besar sampel
N = Besar populasi
1633
n=
1+1633( 0 ,1²)
1633
n=
17,33
n=¿94,23≈ 95 pasien
teknik penarikan sampel yang tidak memberikan peluang bagi setiap unsur atau
bahwa total sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Total sampling disebut juga sensus, di mana
Pasien rawat jalan dan rawat inap RSU Wampu Norita berusia usia 17
Pasien rawat jalan dan rawat inap RSU Wampu Norita berusia usia <17
tentang maksud dan tujuan dari penelitian yang dilakukan. Bagi pasien yang
bersedian menjadi responden pada penelitian ini diberikan lembar kuesioner yang
kuesioner yang telah diisi oleh responden tidak dibawa pulang tetapi
Cara Alat
Variabel Defenisi Hasil Ukur Skala
Ukur Ukur
Tingkat Tentang Angket Kuesione Jika tidak Ordina
Pelayanan pelayanan r puas maka l
Kefarmasia kefarmasian diberi skor 0.
n meliputi : Jika cukup
kehandalan, puas maka
ketanggapan, diberi skor 1.
keyakinan, Jika puas
empati dan maka diberi
bukti skor 2.
langsung Jika sangat
puas maka
diberi skor 3.
0 1 2 3
dst
4. Menghitung Nilai rata-rata kali nilai timbang = nilai rata-rata tiap unsur x
0,071 (**)
DAFTAR PUSTAKA
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Bersama surat ini saya bermaksud mengajukan permohonan perubahan judul
skripsi yang telah diajukan sebelumnya :
Nama : Liza Novrita
NIM : 190205330
Jurusan : S1 Farmasi
Judul lama : “Survey Kelengkapan Resep di Tiga Puskesmas Kab Langkat”
(LizaSKp.,
(Dr. Karnirius Harefa, Novrita)
SPd., M.Biomed)
Nama
Jenis Kelamin
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
memahaminya, maka dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan saya bersedia
berpartisipasi dalam penelitian ini. Demikian surat perjanjian ini saya buat tanpa
paksaan dan bila pada suatu hari saya mengundurkan diri, kepada saya tidak akan
dituntut apapun.
( )