1
LEMBAR PENGESAHAN
VERIFIKATOR VALIDATOR
i
KATA PENGANTAR
Pendidikan di era 4.0 menuntut adanya guru dan tenaga pendidikan
(GTK) yang berkompeten termasuk untuk GTK Pendidikan Khusus.
Kompetensi yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan perilaku harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh GTK. Pengembangan kompetensi
tersebut harus dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak
diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi
manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa, dan kode
etik profesi.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Gerakan reformasi pendidikan yang mengarah kepada kompetensi guru
di era industri 4.0, menuntut adanya guru dan tenaga pendidikan yang
berkompeten. Standar kompetensi yang tertuang dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dinyatakan bahwa guru
profesional harus memiliki 4 (empat) kompetensi guru yaitu kepribadian,
pedagogik, profesional dan sosial dan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah dinyatakan bahwa Kepala Sekolah harus memiliki 5
(lima) kompetensi yaitu kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan,
Supervisi dan Sosial.
1
Sertifikasi merupakan bukti secara formal bahwa guru yang
bersangkutan dapat dinyatakan profesional sebagai guru SLB.
Berdasarkan data diketahui bahwa yang sudah sertifikasi sebanyak
10.731 orang atau (39%), selebihnya belum sertifikasi sebanyak 16.603
orang atau (61%). Masih banyaknya guru SLB yang belum sertifikasi
merupakan indikasi perlunya peningkatan profesionalitas guru SLB.
2
Beragamnya jenis kebutuhan khusus menuntut pembelajaran yang
berbeda sesuai dengan kondisinya. Namun tidak semua GTK SLB dapat
memiliki kemampuan yang mumpuni untuk melayani peserta didik
berkebutuhan khusus, sehingga diperlukan perluasan pembelajaran
guna meningkatkan kompetensi.
Program kemitraan antar GTK SLB menjadi salah satu upaya untuk
meningkatkan kompetensi GTK. Dalam program kemitraan ini GTK SLB
yang memiliki keunggulan dimitrakan dengan GTK SLB lain yang masih
perlu ditingkatkan. Peningkatan kompetensi bagi kepala sekolah
diperlukan agar mereka mampu untuk meningkatkan kualitas layanan
program pendidikan khusus berkualitas melalui penyempurnaan
manajemen sekolah, pengembangan kewirausahaan, penerapan supervisi
pembelajaran dengan pendekatan reflektif-kolaboratif, dan
mempraktikkan model kepemimpinan pembelajaran (instructional
leadership).
1
May Britt Postholm | Mark Boylan (Reviewing editor) (2018) Teachers’ professional development in
school: A review study, Cogent Education, 5:1, DOI: 10.1080/2331186X.2018.1522781
2
Barber dan Mourshed. (2009). How the World's Best-Performing School Systems Come Out on Top.
https://www.researchgate.net/publication/44838959_How_the_World's_Best-
Performing_School_Systems_Come_Out_on_Top/citations
3
Senge, Peter M. (1990). The fifth discipline : the art and practice of the learning organization. New
York :Doubleday/Currency, 3
penilaian program pendidikan khusus. Sedangkan Program layanan
pembelajaran yang ditingkatkan untuk guru SLB dituntut untuk
bercirikan era industri 4.0 yang ditandai dengan peleburan dunia fisik,
digital dan biologis sehingga meliputi asesmen, metode dan media
pembelajaran berbasis IT dengan mengaplikasikan pembelajaran yang
menyenangkan (joyful learning), yaitu pembelajaran yang menarik,
memberdayakan, dan menyenangkan dari konten yang bermakna dalam
komunitas yang penuh kasih dan suportif.
B. Dasar Hukum
a) Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
b) Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
c) Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
d) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang
Disabilitas;
e) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
f) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
g) Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru;
h) Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal;
i) Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2020 tentang Akomodasi yang
Layak Bagi Peserta Didik Penyandang Disabilitas;
j) Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter;
k) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
l) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
4
m) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Pendidikan Khusus;
n) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan;
o) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2018 Tentang Standar Standar Teknis Pelayanan
Minimal Pendidikan;
p) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 45 tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
q) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 tahun 2020
tentang perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 46 tahun 2019 tentang rincian tugas unit kerja di
lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
C. Tujuan
1. Umum
Meningkatkan kompetensi dan kinerja GTK SLB secara merata
melalui kemitraan.
2. Khusus
a. Meningkatkan kompetensi manajerial, supervisi akademik,
kewirausahaan, dan kepemimpinan pembelajaran kepala SLB;
b. Meningkatkan kompetensi guru SLB dalam merencanakan,
melaksanakan, dan menilai program kebutuhan khusus.
D. Sasaran Program
1. GTK SLB yang berprestasi, berkompetensi dan berkinerja unggul.
2. GTK SLB yang berpotensi untuk ditingkatkan kompetensi dan
berkinerja baik.
3. GTK SLB yang berada di wilayah GTK Mitra.
5
tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi, jadwal dan
waktu pelaksanaan.
4. Bab IV menjelaskan para pihak terkait dilengkapi denga peran
masing-masing pihak tersebut.
5. Bab V menjelaskan ketentuan protokol kesehatan di masa pandemi
covid-19, yang meliputi prinsip umum, acuan kegiatan selama
pandemi covid-19, dan protokol kesehatan individu.
6. Bab VI penutup.
6
BAB II
KONSEP PROGRAM
A. Pengertian
1. Kemitraan adalah pendekatan pembinaan kolegial berbasis aktivitas
berbagi pengetahuan dan pengalaman praktik baik serta kolaborasi
penyelesaian masalah pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan
khusus, pengembangan kompetensi dan peningkatan kinerja GTK
pendidikan khusus.
2. GTK Inti adalah guru dan tenaga kependidikan yang berprestasi,
berkinerja unggul, memiliki kecakapan untuk memfasilitasi
pengembangan kompetensi kolega dan melakukan pendampingan
aktivitas profesional GTK Mitra.
3. GTK Mitra adalah guru dan tenaga kependidikan yang berpotensi
menjadi unggul, berkinerja baik, dan memiliki motivasi yang tinggi
melakukan pengembangan profesional.
4. GTK Imbas adalah guru dan tenaga kependidikan yang berada di
sekitar wilayah kerja GTK Mitra dan memiliki motivasi untuk
meningkatkan kompetensi dan kinerja.
5. Program Kebutuhan Khusus (PKKh) merupakan pengembangan
yang berupa intervensi/aktivitas untuk meminimalisir,
mengembangkan, mengoptimalkan, mengompensasikan dampak
sebagai akibat langsung dari disabilitasnya;
- OMSK (Orientasi Mobilitas Sosial dan Komunikasi) untuk
peserta didik dengan hambatan penglihatan
- PKPBI (Pengembangan Komunikasi, Persepsi, Bunyi dan Irama)
untuk peserta didik dengan hambatan pendengaran
- Pengembangan Diri untuk peserta didik dengan hambatan
intelektual
- Pengembangan Diri dan Gerak untuk peserta didik dengan
hambatan Fisik
- Komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku untuk peserta didik
dengan gangguan Autis
B. Prinsip Program
Program dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1. Kemitraan (partnership) untuk membangun budaya mutu pendidikan;
2. Kesetaraan (equality) antara peserta Inti, Mitra dan Imbas masing-
masing memiliki peluang yang sama dalam peningkatan kemampuan
dan kinerja sebagai GTK SLB;
3. Adanya proses belajar (learning process) yang saling menguntungkan
antara GTK Inti, GTK Mitra dan GTK Imbas;
4. Sinergi dalam membangun profesionalisme dengan memanfaatkan
7
pengalaman GTK SLB lain;
5. Memperkaya (enrichment) baik secara pribadi (kemampuan guru)
maupun organisasi (kinerja satuan pendidikan), sehingga kedua belah
pihak saling mendukung dan saling memperkuat jejaring profesi
sebagai GTK SLB profesional;
6. Hak anak untuk memperoleh pendidikan bermutu;
7. Kesetaraan (equality) kompetensi antara peserta didik yang ada di
daerah perkotaan dan di daerah pedesaan.
C. Substansi Program
1. Umum
a. Peningkatan sikap dan tanggung jawab profesi GTK pendidikan
khusus.
b. Membangun kemitraan antara SLB dengan SLB serta
pemberdayaan komunitas pendidikan khusus dalam rangka
peningkatan kualitas program pendidikan khusus.
2. Khusus
a. Peningkatan kompetensi dan kinerja kepala sekolah SLB dalam
manajerial, supervisi, kepemimpinan pembelajaran dan
kewirausahaan dalam rangka mewujudkan implementasi program
kebutuhan khusus.
b. Peningkatan kompetensi dan kinerja guru program kebutuhan
khusus yang mencakup hambatan penglihatan, pendengaran,
intelektual, fisik-motorik, dan autis.
E. Kepesertaan Program
Peserta program ini terdiri dari kepala sekolah SLB dan guru SLB dari
berbagai wilayah di Indonesia.
8
No Unsur Kategori
Inti Mitra Imbas* Jumlah
1. Kepala SLB 10 30 150 190
2. Guru SDLB 25 75 375 475
3. Guru SMPLB 25 75 375 475
Total 60 180 800 1140
Catatan: *bila jumlah imbas sesuai jenjang pada satu wilayah tidak terpenuhi,
maka dapat melibatkan imbas dari unsur lintas jenjang.
Peserta dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu inti, mitra dan imbas.
Guru SDLB
PROVINSI PROVINSI MITRA PROVINSI IMBAS
INTI
Jenis (DKI,
No. Jabar, TOTAL
Hambatan Sum- Ban- Kal- Sul- Sum- Ban- Kal- Sul-
DIY, NTT NTT
Bar Ten Tim sel Bar Ten Tim sel
Jatim,
Jateng)
1 Tunanetra 5 3 3 3 3 3 15 15 15 15 15 95
Tunagrahit
2 a 5 3 3 3 3 3 15 15 15 15 15 95
3 Tunarungu 5 3 3 3 3 3 15 15 15 15 15 95
4 Tunadaksa 5 3 3 3 3 3 15 15 15 15 15 95
5 Autis 5 3 3 3 3 3 15 15 15 15 15 95
9
Guru SMPLB
PROVINSI PROVINSI MITRA PROVINSI IMBAS
INTI
Jenis (DKI,
No. Jabar, TOTAL
Hambatan Su- Kal- Sul- Ma- Su- Kal- Sul- Ma-
DIY, NTB NTB
Mut Sel Tra luku Mut Sel Tra luku
Jatim,
Jateng)
1 Tunanetra 5 3 3 3 3 3 15 15 15 15 15 95
Tunagrahit
2 a 5 3 3 3 3 3 15 15 15 15 15 95
3 Tunarungu 5 3 3 3 3 3 15 15 15 15 15 95
4 Tunadaksa 5 3 3 3 3 3 15 15 15 15 15 95
5 Autis 5 3 3 3 3 3 15 15 15 15 15 95
10
10) Berpengalaman menjadi instruktur/narasumber/fasilitator
minimal pada tingkat provinsi dibuktikan dengan sertifikat
sebagai instruktur/narasumber/fasilitator;
11) Diutamakan pernah berprestasi/mendapatkan
penghargaan di bidang pendidikan minimal pada tingkat
provinsi dibuktikan dengan sertifikat penghargaan;
12) Bersedia menandatangani pakta integritas program
kemitraan;
13) Berusia maksimal 56 tahun; dan
14) Berkedudukan pada SLB yang terakreditasi A.
11
3) Berstatus aparatur sipil negara (ASN) atau guru tetap
yayasan (GTY) dibuktikan dengan SK yang masih berlaku;
4) Berpengalaman sebagai guru SLB minimal 5 tahun
dibuktikan dengan surat pernyataan;
5) Berkomitmen untuk mengikuti kegiatan secara tuntas
dibuktikan dengan surat pernyataan;
6) Mendapat rekomendasi dari kepala sekolah dan diusulkan
oleh dinas pendidikan provinsi dibuktikan dengan surat
rekomendasi dan surat usulan;
7) Menguasai penggunaan perangkat teknologi informasi dan
komunikasi, terutama perangkat komputer dan android;
8) Sedang mengampu program kebutuhan khusus dibuktikan
dengan SK Mengajar;
9) Sehat jasmani dan rohani serta tidak memiliki riwayat
penyakit kronis dibuktikan dengan surat keterangan sehat
dari dokter atau Puskesmas;
10) Maksimal berusia 50 tahun pada tahun 2021;
11) Memiliki kemampuan untuk melaksanakan dan
mendiseminasikan program kemitraan sesuai target RTL
dibuktikan dengan surat pernyataan; dan
12) Bersedia menandatangani pakta integritas program
kemitraan.
12
11) Bersedia menandatangani pakta integritas program
kemitraan.
6. Kalimantan Selatan
3. D.I Yogyakarta
7. Maluku
9. Sulawesi Tenggara
5. Jawa Tengah
10. Sulawesi Selatan
13
BAB III
MEKANISME PELAKSANAAN
Keterangan:
▪ WS = Workshop
▪ OJL 1 = On the job learning 1 = Proses peserta Mitra belajar di lingkungan
Lembaga SLB Inti dan Direktorat GTK Dikmen Diksus melakukan supervisi.
▪ OJL 2 = On the job learning 2 = Proses peserta Mitra mengimplementasikan
RTL dan didampingi oleh peserta Inti.
14
dari GTK Inti ke GTK Mitra dan Imbas melalui komunitas professional GTK
pada tingkat Kabupaten/Kota, PKB (Pusat Kegiatan Gugus).
A. Tahap Persiapan
Tahap persiapan meliputi: (1) Penyusunan Pedoman Peningkatan dan
Pemerataan Mutu GTK Diksus melalui Kemitraan, (2) Penyusunan bahan
dan alat setiap tahapan (termasuk pengembangan aplikasi
kemitraan/SiMitra), (3) penyusunan instrumen evaluasi kemitraan, (4)
Rekrutmen GTK Inti; (5) Pelaksanaan Rakor dengan Dinas Pendidikan
Provinsi; dan (6) Penguatan GTK Inti. Rincian proses dan hasil kegiatan
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
15
Tahapan
No Proses Target Hasil
Kegiatan
Penyusunan Bahan dan alat untuk
2. Penyusunan
bahan dan alat kegiatan penguatan
bahan dan alat
untuk kegiatan GTK Inti
penguatan GTK Bahan dan alat untuk
Inti kegiatan workshop
Penyusunan
bahan dan alat
untuk kegiatan
workshop
Analisis Hasil analisis
Pengembangan
kebutuhan kebutuhan
aplikasi
pengembangan pengembangan aplikasi
kemitraan GTK aplikasi
Aplikasi versi demo
Diksus
Pengembangan Data hasil ujicoba
aplikasi berbasis penggunaan aplikasi
website dan Aplikasi versi terbaru
android
Ujicoba
penggunaan
aplikasi
Revisi dan
finalisasi aplikasi
Kemitraan GTK
Diksus
Penyampaian
3. Pelaksanaan Pihak dinas
program
rapat koordinasi Pendidikan Provinsi
kemitraan GTK
dengan dinas memahami pedoman
Diksus 2021-
pendidikan 2023. kemitraan GTK Diksus
provinsi Penyepakatan Pihak dinas
data peserta inti, pendidikan provinsi
mitra, dan imbas. menyepakati nama-
Penetapan GTK nama yang akan
Inti dan GTK ditetapkan oleh Dit.
Mitra GTK Dikmen Diksus
Penyepakatan untuk menjadi peserta
peran Dinas Inti, Mitra, dan Imbas
Pendidikan dalam pelaksanaan
Provinsi dan Dit. kemitraan 2021-2023.
GTK Dikmen Daftar peserta
Diksus dalam program yang
setiap kegiatan ditetapkan
kemitraan
selama satu Pihak dinas
tahun kegiatan pendidikan provinsi
dan Dit. GTK Dikmen
16
Tahapan
No Proses Target Hasil
Kegiatan
Diksus menyepakati
peran yang harus
dilakukan oleh
masing-masing pihak
dalam
mengimplementasikan
Program Kemitraan
GTK Dikmen Diksus
tahun 2021-2023.
4. Penyusunan Penyusunan kisi- Penyusunan kisi-kisi
instrumen kisi dan dan instrumen
kemitraan instrumen evaluasi baseline
evaluasi baseline Penyusunan kisi-kisi
Penyusunan kisi- dan instrumen
kisi dan evaluasi perkegiatan
instrumen Penyusunan kisi-kisi
evaluasi dan instrumen
perkegiatan evaluasi hasil dan
Penyusunan kisi- dampak
kisi dan
instrumen
evaluasi hasil
dan dampak
5. Penguatan Umum: Umum:
peserta GTK Inti GTK Inti GTK Inti memahami
mendapatkan kebijakan Kemendikbud,
informasi tentang disain program,
kebijakan perkembangan konsep
Kemendikbud, dan praktik pendidikan
disain program, khusus, serta
perkembangan mendapatkan
konsep dan keterampilan teknik
praktik pendidikan fasilitasi.
khusus, serta
Guru Diksus Inti dapat:
mendapatkan
keterampilan Terampil
teknik fasilitasi. mempraktikkan
praktik asesmen
Khusus Guru
perkembangan peserta
Diksus Inti:
didik berkebutuhan
Penyampaian khusus
materi, simulasi Terampil
dan praktik mempraktikkan
asesmen perencanaan program
perkembangan pendidan khusus
17
Tahapan
No Proses Target Hasil
Kegiatan
peserta didik Terampil
berkebutuhan mempraktikkan
khusus pelaksanaan program
Penyampaian pendidan khusus
materi, simulasi Terampil
dan praktik mempraktikkan
perencanaan Penilaian program
program pendidan khusus
pendidan khusus
Khusus Kepala Sekolah
Penyampaian
Diksus Inti:
materi, simulasi
dan praktik Terampil
pelaksanaan mempraktikkan
program pengembangan SLB
pendidan khusus penggerak
Penyampaian Terampil
materi, simulasi mempraktikkan
dan praktik pengembangan
Penilaian kewirausahaan SLB
program yang inovatif
pendidan khusus Terampil
mempraktikkan
Khusus Kepala
supervise pembelajaran
Sekolah Diksus
dengan pendekatan
Inti:
refketif-kolaboratif
Penyampaian Terampil
materi, simulasi mempraktikkan
dan praktik kepemimpinan
pengembangan pembelajaran.
SLB penggerak
Penyampaian
materi, simulasi
dan praktik
pengembangan
kewirausahaan
SLB yang inovatif
Penyampaian
materi, simulasi
dan praktik
supervise
pembelajaran
dengan
pendekatan
refketif-
kolaboratif
Penyampaian
materi, simulasi
18
Tahapan
No Proses Target Hasil
Kegiatan
dan praktik
kepemimpinan
pembelajaran.
B. Tahap Pelaksanaan
19
Tahapan
No Proses Target Hasil
Kegiatan
Tendik melakukan Rencana tindak Lanjut
pengelolaan dan peningkatan mutu
supervisi) GTK Mitra dan
Refleksi pengalaman rencana
selama OJL 1 pendampingan GTK
Penyusunan Inti
rencana tindak Teridentifikasi peran
lanjut peningkatan dan potensi kerjasama
mutu GTK Mitra dan dengan komunitas
pendampingan oleh pendidikan khusus
GTK Inti setempat
Melakukan FGD Diperoleh praktik baik
dengan komunitas pemberdayaan
pendidikan khusus komunitas pendidikan
khusus.
3. Supervisi OJL Pemantauan Diketahuinya
1 informasi mengenai
pelaksanaan OJL 1
keterlaksanaan
Fasilitator
rencana OJL 1.
melakukan
Terpecahkannya
pendampingan
masalah yang
kepada GTK Mitra
dihadapi pada saat
dan GTK Inti
OJL 1
Penyusunan RTL
Tersusun RTL (revisi &
(revisi & lanjutan)
lanjutan)
GTK Mitra dan Inti
4. OJL 2 Peserta Mitra
dapat melaksanakan
melaksanakan
semua kegiatan dalam
rencana tindak
rencana tindak lanjut
lanjut peningkatan
peningkatan mutu dan
mutu. Guru dalam
pendampingan.
merencanakan,
melaksanakan, dan Kemampuan peserta
meningkat (Guru
mengevaluasi
dalam hal
pembelajaran.
merencanakan,
Tendik manajerial,
melaksanakan, dan
supervisi, dan
mengevaluasi
pengembangan
pembelajaran anak
kewirausahaan.
berkebutuhan khusus;
Tendik dalam hal
manajerial, supervisi,
pengembangan
kewirausahaan pada
SLB).
20
Tahapan
No Proses Target Hasil
Kegiatan
Pendam-
Peserta Inti dapat
5. GTK Inti
pingan melakukan
melaksanakan
Implementasi pendampingan secara
pendampingan:
OJL 2 sesuai kepada peserta
observasi dan
mitra.
wawancara di
lingkungan SLB GTK GTK Inti dan Mitra
dapat mengimbaskan
Mitra, menjadi
substansi program
guru/Tendik model
kemitraan kepada
dalam manajerial,
peserta GTK Imbas.
supervisi dan
Dimilikinya rencana
refleksi bersama
tindak lanjut bersama
peserta Mitra
antara peserta (GTK)
mengenai
Inti, Mitra, dan Imbas
bagaimana
untuk membangun
mengimplementasik
jejaring komunitas
an rencana tindak
professional
lanjut, memecahkan
masalah yang
dihadapi dan
mempersiapkan
kelanjutan
implementasi
rencana tindak
lanjut.
Workshop kemitraan
dan pembentukan
jejaring komunitas
profesional GTK
Diksus.
Program
Semua GTK inti dan
6. Penyampaian
Diseminasi GTK mitra memiliki
laporan kegiatan
laporan kegiatan dan
dan Best practices
naskah best practices
hasil kemitraan oleh
kemitraan
GTK Inti dan GTK
Semua GTK inti dan
Mitra.
GTK mitra dapat
Reviu RTL untuk
mempresentasikan
implementasi tahun
hasil best practices-
2021.
nya.
Keterangan:
Khusus Provinsi Sumatera Barat, pelaksanaan pendampingan OJL 2 disertai
dengan kegiatan penguatan GTK Mitra.
21
C. Tahap Evaluasi
Evaluasi program per tahun dilaksanakan oleh Direktorat GTK Dikmen
dan Diksus terdiri dari:
1. Efektivitas pelaksanaan setiap tahapan program meliputi: persiapan,
penguatan GTK inti, pelaksanaan workshop, OJL 1 dan OJL 2,
supervisi OJL 1, pendampingan OJL 2, dan Diseminasi Kemitraan.
2. Dampak program, meliputi:
a. Peningkatan kemampuan dan kinerja Guru Mitra dalam
melaksanakan pembelajaran yang berkualitas bagi peserta didik
berkebutuhan khusus.
b. Peningkatan kemampuan dan kinerja Kepala Sekolah Mitra
dalam manajerial, kewirusahaan, supervisi dan kepemimpinan
pembelajaran pada satuan pendidikan khusus.
c. Peningkatan semangat kerja guru dalam melaksanakan
pembelajaran pembelajaran berkualitas bagi anak berkebutuhan
khusus.
d. Peningkatan semangat kerja Tendik dalam melaksanakan
supervisi, pengembangan kewirausahaan, dan manajerial.
e. Peningkatan Hasil kerja GTK (berdasarkan poin a dan b).
22
Gambar di atas menunjukkan bahwa pada tahun pertama hal yang harus
dicapai adalah peta mutu dan proses transformasi keunggulan GTK Inti
kepada GTK Mitra dan Imbas. Pada tahun kedua, target yang harus dicapai
melalui kemitraan ini adalah terbangunnya pembiasaan peningkatan mutu
secara berkelanjutan yang dilaksanakan melalui proses komunitas belajar
professional GTK di satuan Pendidikan dan wilayah Mitra dan Imbas
dengan keikutsertaan berbagai pihak terkait.
Desain evaluasi akan menggunakan model evaluasi dari Kirckpatrik sebagai
berikut:
23
D. Jadwal dan Waktu Pelaksanaan
Keterangan:
*)Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah
24
BAB IV
PARA PIHAK TERKAIT
25
ditetapkan sebagai GTK Inti, GTK Mitra dan GTK Imbas untuk
mengikuti program sesuai dengan panduan; dan
3. Memfasilitasi GTK Inti, GTK Mitra atau GTK Imbas yang berada di
lembaga dalam pelaksanaan Program Kemitraan GTK Diksus.
26
BAB V
KETENTUAN PROTOKOL KESEHATAN COVID 19
A. Prinsip Umum
1. Perlindungan Kesehatan Individu
Setiap orang harus berusaha untuk tidak tertular dan tidak
menularkan virus Covid-19 dengan mencegah masuk atau keluarnya
droplet melalui mulut, hidung, dan mata. Cara-cara yang harus
dilakukan adalah:
a. Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai
sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan berbasis
alcohol atau handsanitizer. Selalu menghindari menyentuh mata,
hidung dan mulut dengan tangan yang tidak bersih
(terkontaminasi droplet virus).
b. Menjaga jarak minimal satu meter dengan orang lain untuk
menghindari terkena droplet dari orang yang bicara, batuk, atau
bersin serta menghindari kerumunan, keramaian, dan
berdesakan. Jika tidak memungkinkan melakukan jaga jarak
maka dapat dilakukan dengan berbagai rekayasa administrasi
dan teknis lainnya.
c. Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi
hidung dan mulut hingga dagu, jika harus keluar rumah atau
berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status
kesehatannya (yang mungkin dapat menularkan COVID-19). Bila
menggunakan masker kain, sebaiknya gunakan masker kain tiga
lapis.
d. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat seperti mengkonsumsi gizi seimbang,
aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dan istirahat yang cukup
serta menghindari faktor risiko penyakit.
27
3) penyediaan sarana cuci tangan yang mudah diakses dan
memenuhi standar atau penyediaan handsanitizer; dan
4) penapisan kesehatan orang-orang yang akan masuk/berada di
tempat.
c. Unsur Penemuan Kasus (detect)
1) Untuk fasilitasi dalam deteksi dini, berkoordinasi dengan dinas
kesehatan setempat atau fasilitas pelayanan kesehatan; dan
2) Melakukan pemantauan kondisi kesehatan (gejala batuk, pilek,
flu, nyeri tenggorokan, sesak nafas, atau demam) terhadap
semua orang yang ada di tempat dan fasilitas umum
28
2. Panitia Persiapan Kegiatan
a. Panitia kegiatan membuat pengumuman pemberitahuan mengenai
jadwal kegiatan selama masa pandemi Covid-19, dengan
menyertakan nomor telepon/WA/SMS untuk menjadi narahubung
(daftar);
b. Memastikan keikutsertaan peserta dalam kegiatan yang akan
dilaksanakan;
c. Memastikan peserta kegiatan dalam kondisi sehat untuk mengikuti
kegiatan; dan
d. Memastikan setiap peserta dan fasilitator telah melakukan rapid
test sebelum pelaksanaan kegiatan.
29
BAB VI
PENUTUP
Pedoman ini diharapkan menjadi acuan bagi pelaksana teknis, peserta, dan
pihak lainnya yang terkait dengan pelaksanaan Program Kemitraan GTK
Diksus agar kegiatan dapat berlangsung lancar sesuai harapan.
Berdasarkan Pedoman ini, selanjutnya perlu dikembangkan pedoman
teknis kegiatan sebagai berikut:
1. Penyusunan Panduan Rakor dengan dinas pendidikan provinsi
2. Penyusunan Panduan Penguatan GTK Diksus Inti
3. Penyusunan Panduan Workshop
4. Penyusunan Panduan OJL 1 dan OJL 2
5. Penyusunan Panduan Diseminasi
6. Penyusunan perangkat, bahan dan alat untuk setiap tahap kemitraan
GTK
30
Lampiran Substansi Bidang Program Kebutuhan Khusus
Kelompok: Guru
Program Kebutuhan
No Hambatan Materi Pokok Sub Materi
Khusus
1. Penglihatan Orientasi mobillitas a. Pengembangan 1) Gambaran tubuh
sosial dan orientasi moblitas 2) Ketrampilan motoric, kesadaran ruang dan lingkungan
komunikasi 3) Konsep dasar orientasi dan mobilitas
4) Prinsip dan komponen ketrampilan orientasi
5) Teknik pra tongkat
6) Teknik tongkat
b. Pengembangan 1) Kesehatan pribadi
Sosial 2) Aktivitas sehari-hari
3) Dunia kerja
4) Reproduksi manusia
c. Pengembangan 1) Baca tulis braile
komunikasi 2) Komunikasi
2 Pendengaran Pengembangan a. Pengembangan 1) Pengembangan komunikasi oral aural
komunikasi persepsi komunikasi 2) Pengemabangan komunikasi isyarat
bunyi dan irama b. Pengembangan 1) Pentahapan persepsi deteksi bunyi
persepsi bunyi 2) Pengembangan pentahapan persepsi deskripsi bunyi (diskriminasi
irama bunyi)
3) Pengembangan pentahapan persepsi bunyi identifikasi bunyi
4) Pengembangan pentahapan persepsi komprehensi bunyi
3. Intelektual Pengembangan diri a. Merawat diri 1) Mampu makan dan minum dalam kehidupan sehari- hari dengan cara
yang benar
2) Mampu membersihkan dan menjaga kesehatan badan dengan cara
yang benar
b. Mengurus diri 1) Mampu menanggalkan dan mengenakan pakaian dengan cara yang
benar:
a) Mampu melepas baju atasan
b) Mampu melepas rok
c) Mampu melepas pakaian dalam
d) Mampu melepas celana luar
e) Mampu mengenakan baju atasan
f) Mampu mengenakan rok
32
Program Kebutuhan
No Hambatan Materi Pokok Sub Materi
Khusus
g) Mampu mengenakan pakaian dalam
h) Mampu mengenakan celana luar
2) Mampu merias diri dengan cara yang benar:
a) Mampu menyisir rambut
b) Mampu menata wajah
c) Mampu merias wajah
d) Mampu mengenakan asesoris
c. Menolong diri 1) Mampu menjaga keselamatan diri dengan baik:
a) Mengenal benda-benda yang membahayakan diri dan lingkungan
b) Mengenal jenis hewan yang buas dan jinak
c) Mengenal jenis hewan liar dan peliharaan
d) Menghindar dari berbagai bencana alam, kebakaran
2) Mampu mengobati luka dengan cara yang benar:
a) Mengobati luka dari benda tajam
b) Mengobati luka dari gigitan serangga, hewan buas
d. Berkomunikasi 1) Mampu berkomunikasi dengan orang lain secara verbal, dan tulisan
dengan cara yang benar:
2) Berkomunikasi secara audio visual
3) Berkomonikasi sesuai etika di masyarakat
e. Bersosialisasi Mampu beradaptasi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat
dengan baik:
1) Beradaptasi dengan anggota keluarga inti
2) Beradaptasi dengan anggota keluarga besar
3) Beradaptasi dengan teman
4) Beradaptasi dengan lingkungan
5) Bekerjasama dengan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat
f. Keterampilan Mampu melaksanakan kesibukan, dan keterampilan sederhana dalam
hidup kehidupan sehari-hari:
1) Mengenal alat masak
2) Membuat minuman dingin Membuat minuman panas
3) Memasak masakan sederhana
4) Merapikan tempat tidur
5) Menjaga kebersihan sekolah dan rumah
6) Menjaga kebersihan pakaian
7) Menjaga kerapihan pakaian
8) Memelihara pakaian (memasang kancing,dll)
33
Program Kebutuhan
No Hambatan Materi Pokok Sub Materi
Khusus
9) Memelihara kebersihan perabot rumah tangga
10) Menghemat penggunaan energi (listrik, air)
11) Mampu mengenal uang dengan baik:
a) Mengenal nilai uang
b) Mengenal fungsi uang
c) Mampu berbelanja dengan cara yang benar
12) Mampu bekerja dengan baik:
Terampil dalam bidang jasa, boga dan percetakan
g. Mengisi waktu 1) Menggunakan waktu istirahat
luang 2) Menggunakan waktu libur
3) Membantu pekerjaan di rumah
4 Fisik-Motorik Pengembangan diri a. Pengembangan 1) Kebersihan diri
dan gerak diri 2) Berpakaian
3) Merias Diri
4) Mengurus diri sendiri
5) Berkomunikasi dan bersosialisasi langsung
6) Berkomunikasi dan bersosialisasi tidak langsung
7) Menyelamatkan diri dari bahaya yang mengancam dirinya
dalam kehidupan sehari-hari dengan baik
b. Pengembangan 1) Kemampuan melakukan gerak 34otoric kepala
gerak 2) Gerak 34otoric kaki
3) Kemampuan Melakukan Gerakan Badan
4) Gerak keseimbangan tubuh dalam kehidupan sehari-hari dengan
baik
5) Gerak pernafasan dalam kehidupan sehari-hari dengan baik
6) Gerak pindah diri dalam kehidupan sehari-hari
7) Kemampuan Melakukan gerak koordinasi motoric kasar
8) Kemampuan Melakukan Gerakan Motorik Halus
9) Kemampuan melakukan gerak mata dan tangan
10) Kemampuan melakukan gerak mata dan kaki
11) Kemampuan Melakukan Gerak koordinasi mata dan tangan
12) Mampu menggunakan alat bantu gerak yang melekat dan alat bantu
yang bergerak dalam kehidupan sehari-hari.
13) Kemampuan menggunakan alat nbantu yang bergerak
34
Program Kebutuhan
No Hambatan Materi Pokok Sub Materi
Khusus
14) melakukan menggunakan alat bantu yang sesuai dengan
kebutuhan masing-masing peserta didik dalam kehidupan sehari-
hari
5 Autis Pengembangan a. Keterampilan 1) Bersosialisasi di lingkungan sekitar
interkasi, sosial 2) Identifikasi orang-orang atau tempat-tempat yang ada di sekitar
komunikasi, dan 3) Mengikuti permainan dengan baik
perilaku 4) Menunjukkan prilaku yang baik
b. Sensori motor 1) Latihan keseimbangan
2) Latihan 35otoric halus
3) Latihan 35otoric kasar
4) Kegiatan yang menggunakan panca indera
c. Pengembangan 1) Merawat diri sendiri
diri 2) Kemandirian
d. Bahasa dan 1) Komunikasi awal
Komunikasi 2) Komunikasi dua arah
3) Komunikasi tulisan
35
Kelompok: Kepala Sekolah
No Materi Pokok Sub Materi
1. Manajerial a. Teknik Analisis Managemen (TAM)
1) Teknik Analisis managemen
2) Sistem managemen mutu internal
b. Pengembangan Rencana Kerja Sekolah.
1) RKS
2) Pengembangan RKS
c. Pengelolaan Peserta Didik
1) Pengelolaan PPDB dan penempatan peserta didik.
2) Pengembangan bakat dan minat peserta didik.
d. Pengelolaan Tendik & kependidikan
1) Pengelolaan guru
2) Pengelolaan tenaga administrasi.
e. Pengelolaan Kurikulum.
1) Standar isi / K-13
2) Standar proses / pembelajaran
3) Standar penilaian
f. Pengelolaan Keuangan Sekolah
1) Pengelolaan keuangan (penerimaan, penyimpanan, perencanaan, penggunaan anggaran dan pelaporan
/pengadministrasian)
g. Pengelolaan Sarana Prasarana
2) Merancang pengembangan dan pengadaan sarana prasarana berdasarkan kebutuhan.
2. Kewirausahaan a. Kewirausahaan dalam hal mengidentifikasi konsep/karakteristik kewirausahaan dan potensi kewirausahaan
sekolah.
b. Kemitraan sekolah dengan DU/DI, sekolah lain atau dengan lembaga/organisasi lain.
36
No Materi Pokok Sub Materi
j. Aspek yang Dinilai
k. Perangkat Pelaksanaan PK Guru
l. Pelaksanaan PK Guru
m. Pengolahan Hasil Penilaian
37