Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad erga faeyza. K.

Kelas : XII IPS 4

No. : 17

1. Latar belakang terjadinya revolusi beludru juta dikarenakan


pertentangan antara kaum Ceko yang tumbuh atas dasar peradaban
Austria Jerman dan kaum Slowakia yang tumbuh atas peradaban
bangsa Magyar/Hungaria di mana, kaum Ceko ialah kaum yang bersifat
serius, tenang dan pekerja keras dan kaum Slowakia ialah kaum yang
bersifat santai, periang dan religius.
2. . Revolusi Velvet (atau Revolusi Beludru) adalah transisi kekuasaan di
Cekoslowakia, terjadi dari 17 November hingga 29 Desember 1989.
Dalam revolusi ini, pemerintahan satu partai oleh Partai Komunis
Cekoslovakia tumbang akibat demonstrasi massa siswa dan warga
Cekoslowakia. Revolusi ini menyebabkan berakhirnya 41 tahun
pemerintahan komunis, beralihnya ekonomi terencana dan perubahan
sistem ke republik parlementer.
3. - Berkembangnya paham Nasionalisme.
- Bangsa Slowakia menganggap suku bangsa Ceko mendominasi
pemerintahan di Cekoslowakia.
- Penerapan sistem pasar bebas ditolak bangsa Slowakia yang merasa
terancam industri mereka.
4. - pemerintah Filipina tidak mengakui hukum adat Moro
- Ada perasaan dendam dari pemerintah Filipina terhadap bangsa
moro atas penyerangan pusat pemerintahan di Manila.
5. – rakus akan jabatan
- Ingin berkuasa selamanya
- Korupsi
- nepotisme

6. People Power di Filipina adalah gerakan demonstrasi masal yang


terjadi di Filipina pada 22-25 Februari 1986. Dampak aksi massal ini
adalah pemerintahan Ferdinand Marcos, yang memerintah sejak tahun
1985.
Ferdinand Marcos awalnya terpilih sebagai presiden Filipina pada
tahun 1965, mengalahkan Presiden Diosdado Macapagal dengan
selisih 52 hingga 43 persen. Marcos terpilih lagi dalam pemilihan
tahun 1969, kali ini mengalahkan Sergio Osmeña Jr sebesar 61
hingga 39 persen. Presiden Marcos dilarang mencalonkan diri untuk
masa jabatan ketiga sebagai presiden pada tahun 1973. Namun
pada tanggal 23 September 1972, dalam Proklamasi Presiden No.
1081, ia mendeklarasikan darurat militer, dan menyatakan diri
sebagai diktator.
Pemerintahan Marcos ditandai dengan korupsi yang merajalela,
yang melibatkan istrinya, Imelda Marcos. Presiden Marcos menekan
pihak yang berlawanan dan menghapuskan kebebasan berbicara,
kebebasan pers, dan lainnya. Presiden Marcos juga membubarkan
Kongres Filipina dan menutup media.
Pemerintahan Presiden Marcos juga memerintahkan penangkapan
segera atas politiknya seperti Presiden Senat Jovito Salonga,
Senator Jose Diokno, dan Senator Benigno Aquino Jr, yang
kemudian diasingkan ke luar negeri.
Pada 21 Agustus 1983, setelah pengasingan selama tiga tahun di
Amerika Serikat, Aquino kembali ke Filipina. Namun dia dibunuh
ketika turun dari pesawat di Bandara Internasional Manila.
Akibat kekejaman Marcos ini 2 juta warga Filipina turun ke jalan
beserta kelompok politik, militer, dan kelompok agama. Aksi ini
dipimpin oleh istri mendiang Benigno Aquino Jr, Corazon Aquino
serta oleh Uskup Agung Manila, Kardinal Jaime Sin, bersama
dengan Uskup Agung Cebu, Kardinal Ricardo Vidal.
Protes “People Power” yang terus menerus menyebabkan jatunya
pemerintahan Marcos, sehingga dia dan keluarganya harus
melarikan diri dari Istana Malacañang ke pengasingan di Hawaii,
Amerika.
Aksi ini kemudian diikuti dengan pemilihan umum dari yang
memenangkan Corazon Aquino sebagai presiden Filipina berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai