Di susun oleh :
Bimo Nugroho Sakti, S.Ked 19360046
Cita Laelika Novialianti Putri, S.Ked 19360047
Gia Kurnia Wati, S.Ked 19360056
Ilham Akbar, S.Ked 19360059
Nia Novia Anggraini, S.Ked 19360066
Perseptor :
dr. Silman Hadori, Sp.Rad.,MH.Kes
REFERAT
Telah disetujui dan disahkan oleh bagian Program Studi Pendidikan Profesi
Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung
Mengetahui :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas referat ini dalam rangka
memenuhi salah satu persyaratan Kepaniteraan Klinik ilmu Radiologi berjudul
“GAMBARAN RADIOLOGI TUMOR WILMS”.
Kami menyadari bahwa penulisan referat ini tidak akan selesai tanpa adanya
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. dr. Silman Hadori, Sp.Rad., MH.Kes. selaku pembimbing referat kami yang
telah bersedia memberikan bimbingan, arahan, kritik dan saran yang sangat
berharga kepada kami selama menyusun referat ini.
2. Teman-teman bagian Radiologi yang telah banyak membantu dan
mendukung kami hingga akhirnya tersusunlah referat ini.
3. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan referat ini baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Kami menyadari bahwa dalam referat ini masih banyak terdapat
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun tentunya sangat kami harapkan. Semoga segala bantuan
berupa nasehat, motivasi, masukan dan budi baik semua pihak akan mendapat
rahmat, karunia dan pahala yang diridhoi oleh Allah SWT. Dan semoga referat
ini dapat bermanfaat untuk semua pihak, khususnya di bagian Ilmu Radiologi.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................. 3
1.3 Manfaat .......................................................................................... 3
1.3.1 Bidang Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan ........................... 3
1.3.2 Bidang Penelitian ................................................................. 3
1.3.3 Bidang Pelayanan ................................................................ 3
iv
2.9 Diagnosis Banding............................................................................ 19
2.10 Penatalaksanaan ............................................................................... 20
2.11 Prognosis .......................................................................................... 21
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 24 Foto polos abdomen menunjukkan adanya massa .......................... 50
Gambar 25 Foto polos abdomen menunjukkan kalsifikasi multipel .................. 50
vii
Gambar 48 MRI menunjukkan gambaran tumor yang besar ............................. 69
Gambar 49 MRI menunjukkan gambaran tumor besar solid ............................. 69
Gambar 50 MRI secara koronal dengan kontras gadolinium.............................. 70
viii
BAB I
PENDAHULUAN
kejadian tertinggi pada usia 3 tahun, dan jarang terjadi diatas usia 8 tahun.
literatur Inggris dilakukan oleh Franz pada tahun 1814 yang melaporkan
tahun dengan kelainan yang ciri khasnya sama dengan tumor Wilms
dilakukannya monogram klasik oleh Max Wilms pada tahun 1899. Pada
saat itu Max Wilms mendeskripsikan tujuh kasus tumor jaringan campuran
Wilms yang pertama kali berhasil dilakukan pada tahun 1877, tetapi baru
1
pada awal tahun 1900-an terapi operatif dinyatakan sebagai terapi yang
efektif untuk tumor ini. Pada tahun 1936, Priestley dan Schulte
telah dioperasi adalah 15%. Pada tahun 1941, Ladd dan Gross melaporkan
pada 53 kasus.2,4
Wilms’ Tumor Study Grup (NWTSG) pada tahun 1969, yang merupakan
Wilms dengan tata cara yang jelas dan definitif, sehingga dapat dilakukan
2
1. Untuk mengetahui gambaran radioposisi Tumor Wilms
1.3 Manfaat
Tumor Wilms.
Tumor Wilms.
Tumor Wilms.
BAB II
3
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
yang tumbuh dari sel embrional primitif ginjal. Tumor Wilms ditandai
keganasan ginjal pada anak dan menempati urutan kelima dari seluruh
kasus keganasan pada anak. Tumor ini diperkirakan sekitar 25 – 30% dari
semua kanker pada anak. Insidens tertinggi terdapat pada anak dengan usia
patologi.3,4,6
2.2 Epidemiologi
4
Tumor Wilms merupakan kasus keganasan yang ditemukan pada
anak dan menempati urutan kelima dari seluruh kasus keganasan pada
anak. Diperkirakan dari 10.000 kelahiran terdapat satu orang anak yang
diperkirakan ditemukan sekitar kurang lebih 500 kasus baru untuk setiap
tahunnya dan untuk setiap tahun pula terdapat 7,8 per juta anak yang
tertinggi terdapat pada anak dengan usia antara 2 – 3 tahun. Anak yang
2.3 Etiologi
stroma dan epitel. Apabila ditemukan ketiga unsur tersebut dalam satu
tumor, disebut berpola trifasik, bila hanya dua unsur disebut bifasik,
nodus limfe periaortik, pembuluh darah ginjal, dan pada vena cava hampir
5
Metastasis pada nodus limfe regional ditemukan pada 15% kasus.
tumor solid lainnya, sebaliknya bila terdapat metastase pada tulang saat
dari lokasi metastase dan organ yang terkena. Kematian paling sering
2.4.1 Anatomi
sampai 7,5 sentimeter dan tebal 1,5 sampai 2,5 sentimeter. Pada orang
dewasa beratnya kira kira 140 gram. Bentuk ginjal seperti biji kacang dan
dengan ginjal.18
6
Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal
kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena tertekan
ke bawah oleh hati. Kutub atas ginjal kanan terletak setinggi iga
ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak
Lapisan pertama yang paling dekat dengan struktur ginjal adalah kapsula
fibrosa yang padat berfungsi memisahkan ginjal dan kelenjar adrenal dari
7
Gambar 1. Struktur Anatomi Ginjal.18
2.4.2 Fisiologi
filtrat sebanyak 120 ml/menit (170 liter/hari) ke tubulus. Cairan filtrat ini
diproses dalam Tubulus sehingga akhirnya keluar dari ke-2 ginjal menjadi
urin sebanyak 1-2 liter/hari. Selain itu, fungsi primer ginjal adalah
batas normal. Komposisi dan volume cairan ekstrasel ini dikontrol oleh
darah yang harus disaring dari arteri. Ginjal kemudian akan mengambil
zat-zat dari hasil metabolisme. Zat-zat yang diambil dari darah pun di ubah
menjadi urin. Urin lalu akan dikumpulkan dan dialirkan ke ureter. Setelah
ureter, urin akan ditampung terlebih dahulu dikandung kemih. Bila orang
8
tersebut merasakan keinginan berkemih dan keadaan memungkinkan,
maka urin yang ke dalam, dan berukuran kira- kira sebesar kepalan tangan
manusia dewasa.18
fungsi vital dalam tubuh. Salah satunya renin, yang menjaga tekanan darah
metabolisme dari darah. Zat-zat yang diambil dari darah pun di ubah
menjadi urin. Urin lalu akan dikumpulkan dan dialirkan ke ureter. Setelah
uretra.18
plasma darah dan substansi yang tidak diperlukan tubuh sewaktu darah
hasil akhir metabolisme seperti urea, kreatinin, asam urat dan lain-lain.
Selain itu ion-ion natrium, kalium, klorida dan hidrogen yang cenderung
2.5 Histopatologi
9
Karakteristik histopatologi tumor Wilms yaitu terjadi proliferasi sel
mempunyai prognosis lebih baik dan sel yang berdifferensiasi buruk yang
foci pada jaringan kartilago, adipose atau otot, dan differensiasi buruk
ganas ginjal tersebut terbagi anaplasia sel-sel fokal dan difusa tipe sarcoma
atau rhabdoid tumor Wilms yang berisi darah, nekrosis dan kalsifikasi
(mikroskopik).19
umumnya terjadi pada anak yang berusia lebih tua dengan rerata umur 5
tahun dan sering terjadi pada ras Afrika dan Amerika. Anaplastik sendiri
10
dapat bersifat fokal maupun difusa, dengan subtipe fokal memiliki
Ginjal fetus yang terbentuk saat embrional berasal dari ureteric bud
dan Henle loop). Blastema umumnya hilang pada minggu ke-36 masa
gestasi, namun demikian diperkirakan satu persen dari neonatus yang lahir
dari sel nefrogenik abnormal dan persisten yang dapat diinduksi dan
dengan tumor Wilms pada umumnya melibatkan gen supresor tumor pada
11
Hampir semua kasus tumor Wilms ditandai dengan adanya
mencatat benjolan ini hampir terdapat pada 90% kasus dan hal ini
dilakukan oleh orang tua penderita maupun dalam pemeriksaan fisik yang
besar dan terutama terdapat pada bagian lateral abdomen antara iga dengan
ileum (flank) atau pada abdomen bagian atas, namun dapat juga
pada flank ini mengikuti pergerakan nafas dan biasanya balotement positif.
pada palpasi dan ini suatu pertanda prognosisnya cukup baik untuk
tumor.10
12
serum. Selain itu penonjolan ringan dalam perut yang bersumber dari
dapat dijumpai pada 25% pasien, bahkan ada referensi lain menulis
setengah dari kasus tumor Wilms (50%) dapat dijumpai adanya hematuria
mikroskopik.5,10
Nyeri dapat timbul pada 20-30% pasien, tetapi ada referensi lain
yang menulis bahwa nyeri jarang dijumpai walaupun mungkin gejala ini
dapat menjadi gejala awal dari penyakit ini. Referensi lain menulis nyeri
yang terjadi pada flank dan abdomen merupakan gejala tambahan yang
ataupun karena sekresi renin yang disebabkan oleh tumor itu sendiri.
Gejala sistemik lainnya yang jarang muncul adalah demam, mual, muntah
dan anoreksia, yaitu hanya terdapat pada sekitar 5% pasien tumor Wilms.
Tanda dan gejala lainnya yang dapat dijumpai adalah anemia, kehilangan
berat badan dan kelemahan tubuh namun ini jarang terlihat. 1,3,5,7,10
hipertensi, nyeri dan demam. Gejala akut terjadi karena massa tumor yang
13
genitourinaria dapat terjadi pada kasus tumor Wilms akibat penekanan
1. Stadium I
2. Stadium II
3. Stadium III
14
Tumor menyebar ke rongga abdomen (perkontinuitatum),
4. Stadium IV
5. Stadium V
kali didiagnosa.
2.8 Diagnosis
2.8.1 Anamnesis
pasien atau oleh dokter saat pemeriksaan fisik untuk penyakit lain.
Massa biasanya lunak dan tidak mobil, dan jarang melewati garis
15
5. Pasien-pasien dengan penyakit stadium lanjut dapat datang dengan
berlebihan 4,6,8,11
1. Laboratorium
elektrolisis rutin
c. Urinalisis
16
Wiedemann Analisis mutasional gen WT1 dalam kasus
2. Pemeriksaan radiologi
a. Foto Konvensional
b. Ultrasonografi
17
c. CT-Scan
18
heterologous dari komponen epithelial tumor Wilms.10 Terdapat pula
halus atau sel otot rangka berdiferensiasi baik, jaringan lemak, kartilago,
1. Sarkoma Clear Cell Ginjal
5. Adenokarsinoma Ginjal
6. Nefroblastoma multikistik
7. Nefroblastomatosis
19
2.10 Penatalaksanaan
memuaskan.5,14
kemoterapi, dan terapi radiasi. Pemilihan jenis terapi yang akan diberikan
didasarkan pada histologi tumor, staging, dan juga keadaan klinik. Hampir
sehingga lebih mudah direseksi secara total. Saat ini ada lima macam obat
20
Pemberian terapi radiasi bersama-sama dengan operasi dan
lokal dan regional. Idealnya radiasi diberikan pada post operasi tumor
Wilms dan harus diberikan sepuluh hari setelah operasi, karena bila
2.11 Prognosis
penanganan secara multidisipliner oleh ahli bedah anak atau ahli bedah
dalam vena cava inferior, dan terjadi rupture pada tumor sebelum
favorable.14
21
BAB III
3.1 Radioposisi
organ di dalam abdomen, yaitu: lambung, hati, limpa, usus besar, usus
kecil, dan diafragma yang merupakan otot yang memisahkan dada dan
disiapkan ukuran kaset dan film ukuran 35 x 43 cm. Foto polos abdomen
anteroposterior (AP).
Prosedur Kerja
1. Posisi AP supine
22
memanjang menggunakan grid yang bergerak maupun statis,
polos abdomen
untuk pria
batas tepi bawah setinggi simfisis pubis, tidak ada rotasi pelvis
dan bahu. Pusat sinar pada bagian tengah film dengan jarak
23
Gambar 4. Posisi AP Supine17
simphisis pubis pada film. Titik tengah terletak pada garis tengah
24
terletak pada garis tengah tubuh dengan garis tengah film.16
25
Gambar 6. Posisi AP.17
1. Definisi
d. Urografin 60-70%
26
2. Tujuan pemeriksaan
tersebut.
a. Nephrolithiasis
b. Nephritis
c. Uretrolithiasis
d. Uretrisis
e. Vesicolithiasis
f. Cystitis
5. Kontraindikasi
27
b. Pasien yang mempunyai kelainan atau penyakit jantung
d. Multi myeloma
e. Neonatus
6. Persiapan pemeriksaan
a. Persiapan pasien
kecap.
pemeriksaaan
28
7) Sebelum pasien naik ke meja pemeriksaan, pasien diminta
kontras media)
beberapa kali.
creatinin.
berikut :
1) Wings needle
29
3) Stuwing band
5) Spuit disposible
6) Kapas alcohol
7) Plester
8) Infus set
9) Alat kompresi
c. Kontras Media
1) Dosis rendah: 20 ml
2) Dosis Medium: 50 ml
30
2) Untuk pasien anak-anak : 2 ml/kg berat badan, bila ada
31
7. Prosedur Pemeriksaan
Tujuan :
radiograf selanjutnya
b. Posisi pasien :
2) Ukuran kaset : 30 x 40 cm
32
c. Penyuntikan Media Kontras
slang infus
33
Gambar 8. Penyuntikan media kontras secara langsung16
34
Gambar 9. Alur perjalanan bahan kontras. 16
a. Kekurangan:
satu tahun.
35
b. Kelebihan:
1) Bersifat invasif.
5) Relative aman.
organ internal dan otot, ukuran mereka, struktur, dan luka patologi,
miring ke kiri, jika diperlukan periksa dalam posisi berdiri tegak atau
pun dari pasien dan biasanya dilakukan dengan pasien dalam posisi
36
digabungkan dengan posisi dekubitus lateral dengan transduser digerakkan
mudah dibedakan. 35
diperiksa dengan transduser array linier dengan frekuensi pusat yang lebih
tinggi. Artefak dari tulang rusuk terendah selalu membayangi kutub atas
1. Pasien tidur telentang, dapat juga miring ke arah kiri untuk scan
ginjal kanan dan miring ke arah kanan untuk scan ginjal kiri.
kanan. Lalu minta pasien menarik napas, lalu tahan. Lalu ambil
line kiri.
37
Gambar 10. Posisi probe untuk pemeriksaan ginjal kanan dan kiri35
slice.21
digunakan untuk menentukan staging tumor primer (pada kolon dan paru),
38
dilakukan dengan tabung yang dibiarkan diam, sedangkan pasien dalam
posisi supine dengan meja tidak digerakkan. Hasil sama dengan foto
tergantung pada perbedaan daya serap organ tubuh terhadap sinar X. Oleh
Beberapa zat telah ditetapkan nilai HU-nya, misalnya densitas air adalah 0
diafragma
dengan ketebalan 10 mm
39
aksial, koronal, dan sagital (sesuai kebutuhan)
6. Pada saat scanning berikan aba-aba tarik nafas, keluarkan nafas, dan
tahan nafas.17
medan magnet yang besar dan gelombang frekuensi radio, tanpa operasi,
40
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah suatu teknik
sagital, aksial dan oblik tanpa banyak memanipulasi tubuh pasien Bila
dievaluasi secara teliti. Untuk itu perlu dipahami hal-hal yang berkaitan
keadaan darurat. 21
secara teliti.21
41
Gambar 12. Radioposisi MRI21
1. Kelebihan MRI
sertamuskuloskeletal.
42
Pemeriksaan MRI bertujuan mengetahui karakteristik
degenerasi, atrofi
buli-buli
43
3.2 Radioanatomi
Gambar 13. Hasil Radiografi Foto Polos Abdomen.36 Gambar 14. Foto polos abdomen supine
AP36
44
Gambar 15. Foto polos abdomen posisi tegak/berdiri36
45
sehingga ginjal dan tractus urinary menjadi berwarna putih. Dengan IVP,
Gambar 17. Pada fase nefrogram (foto pada menit ke 5) nilai fungsi ekskresi ginjal, kontur ginjal
dan system Pelvocalises (PCS)34.
Gambar 18. Pada fase pielogram (foto pada menit ke 15) kontras akan mengisi PCS dan ureter
sehingga ureter tampak radioopaq (putih). 34
46
USG merupakan pemeriksaan pencitraan terpilih dalam
adanya trombus pada vena renalis atau vena cava inferior, dan dapat
cava inferior)
CT Scan thorax dapat menentukan adanya metastasis ke paru-paru.14
47
Gambar 20. CT Scan Abdomen Normal6
48
Gambar 21. MRI Abdomen Normal.11
adanya gerakan diafragma, khususnya pada lobus bawah paru. Sampai saat
ini, CT Scan masih menjadi suatu alat pilihan Menurut sebuah studi, turbo
3.2 Radiopatologi
49
berukuran sepanjang 3-4 korpus vertebra lumbal (panjang 12-14 cm, lebar
5-7 cm). perbedaan antara ukuran ginjal kanan dan kiri seharusnya tidak
lebih dari 1 cm, ginjal kanan biasanya terletak 1-2 cm lebih kaudal
muskulus psoas.12
Gambar 22. Radiografi konvensional abdomen menunjukkan massa yang besar di sebelah kanan
atas menggusur usus loop ke dalam panggul dan seberang garis tengah (panah biru). 20 Gambar 23.
Radiografi konvensional abdomen menunjukkan perpindahan loop usus ke bagian midabdomen
A
oleh massa pada sayap bilateral.20
B
50
Gambar 24. Foto polos abdomen menunjukkan adanya massa berukuran besar, unilateral yang
menggantikan gambaran usus (tidak terlihat gambaran gas pada usus) pada sebelah kanan atas
daripada abdomen.26
telur.26
Gambar 25. Foto polos abdomen menunjukkan kalsifikasi multipel pada bilateral ginjal.
Gambaran bayang ginjal terlihat membesar. 26
pendesakan dari sistem pelvikaliks dan arah sumbu ginjal biasanya tidak
51
tampak kontras pada ginjal yang bersangkutan. Keadaan “non visualized”
ini dijumpai pada 7-30% kasus. IVP juga dapat menunjukkan perubahan
Gambar 26. Pada pemeriksaan IVP berikut ini, didapati sistem kolektus daripada ginjal kanan
ditandai dengan batas-batas lateral daripada L1,L2, dan L3. Sistem kolektus ginjal sebelah kiri
(tanda panah) telah digantikan pada inferior oleh suatu massa (M), dan sistem pengumpul telah
terdistrosi. Hal ini menunjukkan lokasi asal daripada tumor.IVP membantu dalam membedakan
neuroblastoma dan tumor wilms.27
Gambar 27. IVP menunjukkan adanya gambaran ginjal kiri yang tidak berfungsi menandakan
52
adanya massa yang tidak berbatas tegas pada sebelah kiri akibat biopsi. Biopsi memberikan hasil
berupa wilms tumor.34
3.3.3 Radiopatologi Ultrasonografi
Gambar 28.Hasil USG pada anak lelaki berumur 6 tahun dengan keluhan hematuria,
menunjukkan adanya massa solid berukuran 6x8 cm pada bagian kanan bawah ginjal
menggantikan sebagian daripada sistem kolektus ginjal ke arah cephalad. Massa memiliki
ekogenisitas yang uniformis dengan area hipoekoik sentral yang lemah, menandakan adanya
nekrosis pada tumor.28
Gambar 29. Gambaran USG aksial menunjukkan massa solid berukuran 4-5 cm pada bagian
sebelah kiri korteks anterior ginjal.28
53
Gambar 30. Potongan sagital statis yang diperoleh melalui ginjal kanan lebih rendah
menunjukkan massa, besar didominasi hyperechoic, yang terletak di bagian posteroinferior dari
ginjal dan berisi bidang echotexture heterogen.21
Gambar 31. Gambaran Wilms tumor pada seorang gadis 10 tahun. USG transversa
mengungkapkan trombus tumor pada pertemuan vena hepatik (panah).20
Dengan USG, dapat dibedakan antara massa ginjal dan massa non-ginjal,
nekrosis (6,11)
54
Gambar 32.USG Doppler berwarna pada ginjal sebelah kanan di potongan sagittal menunjukkan
tumor solid ±13 cm dengan ekho heterogenous terlihat menggantikan komponen fungsional ginjal
secara inferior.28
Gambar 33.USG Doppler berwarna pada ginjal sebelah kanan di potongan aksial menunjukkan
tumor solid ±13 cm dengan ekho heterogenous terlihat menggantikan komponen pembuluh darah
dan menembus daerah tengah.28
getah bening retroperitoneal. Invasi vena renalis dan vena cava inferior
55
Fluorodeoxyglucose–positron emission tomography (FDG-PET)
paru, termasuk nodul soliter pada paru, Ca paru, dan penyakit pleura.
PET berguna untuk membedakan nodul jinak pada paru dengan adanya
PET dapat juga disalah artikan sebagai variasi fisiologis yang dapat
56
nodus-nodus limfe, keterlibatan kedua organ ginjal, invasi ke pembuluh-
ataupun kistik bisa dijumpai, namun hal ini tidaklah umum terlihat. CT
penyebaran tumor yang umum seperti nodus limfe, paru-paru, dan hati.
dibuang atau tidak, karena hal ini akan ditentukan secara lebih akurat pada
57
Gambar 35. CT Scan abdomen: Massa ginjal kiri dengan hasil patologi favorable histology tumor
wilms.29
Gambar 36. CT-Scan tanpa kontras menunjukkan massa berukuran 6x8 cm dengan atenuasi
rendah. Massa terlihat berkembang daripada pada sudut kanan ginjal dan memanjang hingga
kortex anterior ginjal.Terlihat pula gambaran nefrokalsinosis pada medulla ginjal sebelah kiri. 29
A B
Gambar 37. A: CT-Scan pada pasien dengan gambaran berupa massa di sebelah kanan ginjal
(tumor wilms) dengan gambaran histologi yang mendukung. B: CT-Scan pada anak dengan Tumor
Wilms stage IV dengan gambaran histologi yang mendukung.29
58
Gambar 38. CT-Scan dengan kontras menunjukkan solid berupa tumor yang menggantikan suatu
lingkaran dari jaringan korteks fungsional. Terlihat pula suatu massa dengan atenuasi rendah pada
korteks fungsional.29
Gambar 39. CT-Scan pada anak dengan massa yang besar pada ginjal (ditunjukkan oleh tanda
panah). Struktur ginjal yang normal terdapat di sebelah kanan daripada tumor wilms. Tumor
terlihat berkembang dari dalam ginjal (Struktur yang berwarna putih).29
59
Gambar 40. CT-Scan aksial tanpa kontras menunjukkan adanya gambaran massa besar, solid
dengan massa heterogenus pada fossa ginjal kanan yang menyeberangi daerah tengah dan
menggantikan gambaran hati secara anterior.29
Gambar 41. CT-Scan Aksial dengan kontras menunjukkan adanya massa yang besar dan solid
dengan massa heterogen diikuti dengan area yang diduga kuat sebagai gambaran nekrosis. Pada
gambar terlihat bahwa komponen yang berfungsi secara normal adalah ginjal sebelah kanan.29
60
Gambar 42. CT-Scan Aksial dengan kontras menunjukkan adanya massa yang besar dan solid
dengan massa heterogen diikuti dengan area yang diduga kuat sebagai gambaran nekrosis. Pada
gambar terlihat bahwa komponen yang berfungsi secara normal adalah ginjal sebelah kanan.29
Gambar 43. CT-Scan berkontras dengan rekonstruksi secara aksial dan koronal menunjukkan
adanya massa yang berbatas tegas pada ginjal sebelah kiri dengan daerah hipodens sentral yang
kecil akibat nekrosis.29
61
Gambar 44. Hasil pencitraan CT abdomen tampak lateral pada tumor Wilms, tampak massa yang
besar pada ginjal. CT scan diperoleh pada tingkat yang lebih tinggi lagi menunjukkan beberapa
metastasis hati selain tumor thrombus dalam pembuluh darah porta (panah). 6
Gambar 45. Hasil pencitraan CT abdomen tampak lateral pada tumor Wilms, tampak massa yang
besar pada ginjal. CT scan diperoleh pada tingkat yang lebih tinggi lagi menunjukkan beberapa
metastasis hati selain tumor thrombus dalam pembuluh darah porta (panah). 6
Gambar 46. CT scan di bawah ini menunjukkan nodul paru kecil (1) di dasar paru-paru. Nodul
ini merupakan metastasis dari tumor Wilms yang hanya bisa dideteksi oleh CT scan. 24
62
Meskipun CT Scan dapat mendeteksi nodus – nodus sebesar 3 mm,
dimana pada foto thoraks biasa jarang dapat mendeteksi nodul yang
Banyak nodul – nodul yang terlihat pada CT Scan yaitu granuloma, dan
kepada tipe dan stadium dari keganasan primer dan dari tingkat kejadian
2. Lesi berbentuk sferis maupun ovoid lebih jarang daripada lesi bentuk
yang kecil maupun arteriol. Lebih jarang lagi, emboli ini terlihat sebagai
penebalan pada arteri – arteri perifer. Pada kasus tumor pembuluh darah,
63
Indikasi untuk CT Scan tergantung kepada temuan foto polos, yaitu
jika dicurigai adanya neoplasma yang menyebar di paru, dan untuk melihat
pemeriksaan foto polos tampak normal pada pasien dengan teratoma atau
terhadap metastasis paru dapat merubah pengobatan pasien. Jika foto polos
mendeteksi adanya metastasis yang soliter maupun jika ada rencana untuk
kedaerah intarkardial.30
64
Tumor wilms umumnya timbul inhomogen pada gambaran dengan
dan tumor wilms multisentrik. Begitu pula dengan nephrogenic rests pada
tumor wilms yang aktif dan yang inaktif. Gambaran T2-weighted MRI
sangat membantu dalam hal ini, dimana nephrogenic rests yang aktif akan
kontras, dan 58% dengan kontras. Pada T1-weighted MRI dengan kontras
Gambar 47. Gambaran MRI pasien dengan massa pada ginjal kiri, dugaan tumor wilms.33
65
Gambar 48. Tumor Wilms.T2-weighted MRI menunjukkan gambaran tumor yang besar (T)
dengan adanya hyperintense terhadap struktur jaringan lunak di sekitarnya. 30 Gambar 49.
Gambaran MRI pada ginjal kanan menunjukkan adanya massa besar solid30
66
Gambar 50. MRI secara koronal dengan kontras gadolinium menunjukkan tumor berukuran
besar dengan hypointense yang relative terhadap ginjal kiri yang normal.30
Gambar 51. T2- MRI abdomen potongan koronal. A: terlihat kompleks massa ginjal yang tepat
terdiri dari komponen padat dan kistik. Komponen infrarenal dari IVC (hitam panah) naik ke sisi
kiri aorta. 23 Gambar 52. T2- MRI abdomen potongan koronal ini terlihat bergabung dengan vena
ginjal kiri, yang kemudian melintasi aorta ke kanan dan terus ke atas sebagai IVC suprarenal
normal tetapi pengungsi. 23
Gambar 53. T2- MRI perut potongan aksial. Ini menunjukkan IVC (hitam panah) berada di
67
sebelah kiri aorta (A).23
Gambar 54. Hasil pencitraan MRI pada tumor Wilms.22 Gambar 55. Wilms tumor pada anak laki
– laki berusia 3 tahun dengan massa abdomen. MRI T1-weighted yang diperkuat gadolinium-
enhanced menunjukkan massa yang besar dan terdefinisi dengan baik di ginjal kanan (panah) yang
meningkatkan kurang dari parenkim ginjal yang berdekatan dan berisi beberapa fokus hemoragik
hipointens. Area hipointens di limpa media disebabkan oleh artefak volume parsial. 30
asal tumor tersebut, batas – batas tumor, dan ekstensi lokal daripada tumor
daripada vena – vena ginjal, dan penyebaran/ metastase tumor ke hati dan
jaringan sekitarnya.30
68
3.3 Diagnosa Banding
3.4.1 Neuroblastoma
biasanya lebih berbentuk bulat, dinding licin, dan tidak menyeberang pada
midline. Internal struktur dari tumor Wilms berupa nekrosis dan darah
(36%), kriteria ini dapat membantu secara umum tapi tidak spesifik. Pada
wilms (-).21
A
B
69
Gambar 56. Neuroblastoma.21
Tumor primer pada ginjal yang ditemukan jarang pada anak (2%
dari semua kasus renal cell carcinoma ditemukan pada anak-anak). Insiden
formasi massa solid yang dengan tubular differensiasi yang terdiri dari
Gambar 57. Massa (yang ditunjuk oleh panah) tak sengaja ditemukan pada gambar (a)
ultrasonografi, sebagai lesi exophytic hypoechoic. (b) Kontras ultrasonografi disempurnakan
bloodflow disorot dalam hal ini kelas Fuhrman I karsinoma sel ginjal (RCC). Gambar MRI (c) pra-
kontras dan (d) pasca-kontras mengungkapkan peningkatan pada T1-tertimbang pencitraan. Pasien
70
datang dengan kolik ginjal antara studi memerlukan (e) non-kontras CT, yang mengungkapkan
massa isodens padat di parenkim ginjal sebelum nephrectomy parsial.21
ditemukan pada wanita dewasa, lesi ini terdiri dari garis multiple cyst
B C
Gambar 58. CT scan diatas menunjukkan Multilocular renal cyst (kista ginjal).21
71
BAB IV
KESIMPULAN
massa. Bayangan massa dapat diikuti dengan adanya bayangan kalsifikasi yang
pendesakan dari sistem pelvikaliks dan arah sumbu ginjal biasanya tidak
72
umumnya iregelar dan amorfos. Dengan USG, dapat dibedakan antara massa
darah besar, dan metastase ke organ hati. Hasil CT-scan sering menunjukkan
adanya gambaran melingkar di sekitar jaringan normal ginjal, distorsi pada sistem
kolektus ginjal, dan medial displacement pada ginjal dan menunjukkan adanya
MRI secara garis besar mampu menunjukkan lokasi tumor primer, asal
muasal tumor tersebut, batas-batas tumor, dan ekstensi lokal daripada tumor
nodus limfe, memperlihatkan adanya perpindahan letak daripada vena ginal, dan
wilms memiliki sinyal heterogen yang lemah pada T1-weighted MRI dan intesitas
dijumpai pada T2-weighted MRI. Tumor wilms umumnya timbul inhomogen pada
bahwa MRI lebih sensitif daripada CT-Scan dan gambaran MRI umumnya akurat/
73
cocok dengan temuan pada pemeriksaan patologi dan pada saat tindakan
pembedahan.
74
DAFTAR PUSTAKA
1. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak. Bedah anak. Dalam: Hassan R, dkk,
editor. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI;
2002. hal. 207.
2. Lintong PM. Ginjal dan Saluran Kencing Bagian Bawah Seri Bahan Ajar
Patologi Anatomi 2. Manado: Bagian Patologi Anatomi FK Unsrat; 2000.
3. Freig SA, Fonkalsrud EW, Burnison CM, et al. Wilm Tumor. In : Haskell
CM, editor. Cancer Treatment. Philadelphia: W. B. Saunders Company; 1990.
p. 481 – 8.
4. Voute PA, De Kraker J. Pediatric Oncology. In: Van de Velde CJH, Bosman
FT, Wagener DJTH, editors. Oncology. Bohn: Stafleu Van Loghum; 1996. p.
641 – 40.
5. Kaplan LM, Ehrlich RM. Wilms Tumor. In: Edelmann CM, editor. Pediatrics
Kidney Disease 2nd ed. Boston: Little, Brown and Company; 1992. p. 2121 –
5.
8. Williams G, Mallick NP. Renal Neoplasm. In: Color Atlas of Renal Disease
2nd ed. Barcelona: Wolfe Publishing; 1994. p. 154 – 5.
10. Exelby PR. Wilms Tumor 1991 Clinical Evaluation and Treatment. Urologic
Clinics of North America 1991; 18:589 – 97.
12. Jones PK. Controversies and Advances In the Management Wilms Tumor
(review). Arch Dis Child 2002; 87:241 – 4.
75
13. Sanberg AA. Congenital Chromosomes Anomalies and Neoplasia. In: Human
Cancer and Leukimia. New York: Elsevier Science Publishing Co; 1990. p.
120 – 46.
14. Constine LS, Paidas C, Schwartz CI, et al. Pediatric Solid Tumor. In : Rubin
P, editor. Clinical Oncology 8th ed. Philadelphia: W. B. Saunders Co; 2001. p.
300 – 35.
15. Lisme TE. Terapi Sitostatika pada Tumor Wilms. Horison1999. p. 584 – 90.
17. http://ashmaneha.blogspot.com/2014/02/teknik-radiografi-abdomen-3-
posisi.html
18. Jong WD, Sjamsuhidajat. 2003. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2, Jakarta:
EGC
19. Aquisto TM. Best Cases From The AFIP, Chicago: RSNA
21. Rasad S. Radiologi Diagnostik Edisi Ke-2. Jakarta : Sagung Seto. Hal. 240-
267
25. Rilantono, L.I., Baraas, F., Karo karo, S., Roebiono, P. 2001. Buku Ajar
Kardiologi. FKUI. Jakarta: Gaya Baru. 275-288.
76
28. Alaeddini, J. 2011. First-Degree Atrioventricular Block. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/161829-clinical#a0256. [Accessed 15
Spetember 2020].
31. Popov SD, Sebire NJ, Vujanic GM. Wilms Tumor-Histology and Differential
Diagnosis. 2016; 1:3-17
32. Perez CA, Wazer DE, Halperin EC, Brady LW. Principle and practice of
radiation oncology 6th. Lip-pincott Williams and Wilkin. 2013; 85: 1655-64
77