Anda di halaman 1dari 7

Sebutkan dan jelaskan proses diagnosis (tahapan diagnosis) penyakit kulit dan kelamin

Anamnesis
1. Onset (when)
2. Gejala yang menyertai
3. Tempat predileksi lesi (where)
4. Pola penyebaran lesi
5. Perkembangan atau perubahan lesi, sejak pertama kali muncul sampai saat
pemeriksaan
6. Faktor pencetus, infeksi (tentukan ada/tidaknya sumber penularan) atau non infeksi
(riwayat alergi), riwayat penyakit sistemik lainnya.
7. Riwayat pengobatan yang telah dilakukan, evaluasi jenis obat serta respon terhadap
obat tersebut

Pemeriksaan Fisik

1. Inspeksi
Inspeksi dapat dilakukan dengan bantuan kaca pembesar dan dalam ruangan dengan
pencahayaan yang cukup. Pada inspeksi perlu diperhatikan lokasi dan penyebaran,
warna, bentuk, batas, ukuran setiap jenis morfologi (eflourosensi).
2. Palpasi
Pada palpasi perhatikan masing-masing jenis lesi, perhatikan apakah permukaan lesi
datar, tidak datar (berbenjol-benjol), licin atau kasar, konsistensi lesi, nyeri tekan atau
tidak. Kemudian periksa tanda-tanda radang akut pada lesi, tumor, kalor, rubor, dolor,
fungsiolesa. Jika terdapat tanda-tanda radang, maka dapat dilakukan pemeriksaan
kelenjar getah bening regional maupun generalisata.
3. Pemeriksaan fisik dengan menggunakan alat bantu :
Uji diaskopi, uji dermographism, uji white dermographism, uji Nikolsky sign, uji saraf
sensorik di kulit, dll.
Setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik dermatologic maupun internal,
dapat ditentukan diagnosis kerja serta diagnosis banding berdasarkan data anamnesis
dan morfologik yang diperoleh.

Pemeriksaan Penunjang
Fungsi pemeriksaan penunjang pada penyakit kulit & kelamin yaitu untuk memberikan
dan menghasilkan diagnosis pasti setelah dilakukan anamnesis & pemeriksaan fisik.
1. Pemeriksaan PA (biopsi kulit)
2. Pemeriksaan mikrobiologi
-Bakteriolofik (pengecatan gram/ZN)
-Virologi (Tzang test)
-Mikologi (KOH 10-20% kultur)
3. Tes alergi (Prict test & patch test)
4. Patologi Klinik
-Lab.darah, urin, serologi

Apa yang dimaksud Adneksa kulit

Adneksa kulit merupakan struktur tambahan pada kulit yang berasal dari epidermis tetapi
berubah bentuk dan fungsi, seperti folikel dan papila rambut, kelenjar keringat, kelenjar
sebasea, kuku.

Apa fungsi Adneksa kulit

Fungsi dari adneksa kulit yaitu sebagai proteksi dari rangsangan luar, terutama rangsangan
mekanik pada ujung-ujung jari yang dilindungi kuku. Dan juga sebagai penjaga kelembaban
kulit dan mengatur pH kulit dengan memproduksi sebum dan keringat.

A) Fungsi kuku, yaitu :


1. Fungsi pertama yang diketahui secara umum ialah sebagai pelindung dari ujung
jari.
2. Fungsi keduanya yang juga sangat penting adalah memberi sensitifitas daya
sentuh 
B) Fungsi rambut, yaitu :
1.Pelindung.
Rambut melindungi kulit kepala dari berbagai gesekan atau benturan, juga
kandung rambut yang berhubungan dengan ujung syaraf perasa dengan cepat mampu
bereaksi terhadap keadaan yang menjadi penyebabnya, misal jika mendadak merasa
tegang atau sangat ketakutan, penegak rambut yang menempel di kandung rambut
akan mengkerut (bulu kuduk berdiri).
2. Pertanda Status Sosial.
Berkembangnya suatu peradaban membawa serta terbentuknya strata sosial.
3. Menunjukkan Identitas Profesi,
seperti guru, anggota TNI dan siswa memiliki keharusan berambut pendek, seniman
seperti penyair, pemusik, dan pelukis memiliki kebiasaan memelihara panjang
rambutnya.
4. Penunjang Penampilan.

Sebutkan fungsi utama kulit


1. Fungsi proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh dari gangguan fisik/mekanis, biologis, maupun kimiawi.
Struktur pada kulit memiliki fungsi masing-masing dalam mekanisme proteksi.
2. Fungsi absorbsi
Kulit menyerap zat-zat yang larut lipid seperti vitamin A, D, E, K, O2 dan CO2, serta obat-
obatan tertentu
3. Pengatur suhu tubuh
Arterial kutan yang dikontrol oleh persarafan dan vasomotorik berespon terhadap perubahan
suhu dengan melakukan vasokonstriksi dan vasodilatasi arteri.
4. Fungsi ekskresi
Kelenjar yang ada pada kulit mengeksresikan zat-zat sisa metabolisme seperti NaCl, urea,
asam urat, dan amonia. Selain itu juga diproduksi sebum dan keringat yang menjaga
kelembaban serta pH kulit.
5. Persepsi
Kulit memiliki ujung-ujung saraf sensorik pada lapisan dermis dan subkutis, sehingga dapat
berespon terhadap ransangan fisik(panas dan dingin), dan respon terhadap rangsangan
mekanik (tekanan) pada epidermis.
6. Pembentukan pigmen
Pigmen melanin berfungsi melindungi kulit dari sinar UV serta memberi warna pada kulit
7. Pembentukan vitamin D
Dengan mengubah dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari menjadi vitamin D.

Sebutkan : UKK I (14 buah)


UKK II (11 buah)
UKK primer : UKK Primer adalah ujud kelainan kulit yang ditemukan pada permulaan
keluhan penyakit kulit & kelamin

1. Macula
2. Eritema
3. Papula
4. Nodul
5. Plakat
6. Urtikaria
7. Vesikel
8. Pustule
9. Bula
10. Abses
11. Kista
12. Tumor
13. Kunikulus
14. Purpura

UKK sekunder : UKK sekunder adalah ujud kelainan kulit akibat perubahan yang
terjadi setelah ukk primer

1. Skuama
2. Krusta
3. Erosi
4. Eskoriasi
5. Ulkus
6. Sikatriks
7. Likenifikasi
8. Sulkus
9. Anetodermi
10. Fistula
11. Fisura

Coba jelaskan mengenai sistim imunitas kulit


Kulit merupakan salah satu pertahanan pertama dalam imunitas tubuh. Kulit memiliki
penghalang mekanik yaitu keratinosit, serta sekresi sebum dan keringat yang menyebabkan
keasamaan pada kulit sehingga dapat menghambat penetrasi mikroba. Sel-sel Langerhans
pada epidermis berperan secara imunologi dalam mengenali antigen dari pathogen, kemudian
makrofag mengfagositosis agen mikroba yang berhasil mempenetrasi permukaan kulit. Dan
system limfatik membantu menambahkan makrofag serta memobilisasi sel limfosit.

•Kulit : suatu sel yang menjaga kulit dari serangan benda asing -> sel langerhans (epidermis)
•Proses Deskuamasi : proses terlepasnya stratum korneum yang telah mati dan akan
digantikan dengan kulit yang baru dengan siklus yang tetap 28 hari. Dgn tujuan untuk
membuang mikroorganisme patogen yang biasa menempel pada kulit (stratum korneum)
->keratinisasi .

Jika sel langerhans dan keratinisasi ini gagal dalam menghadapi mikroorganisme patogen
datang bantuan dari mediator inflamasi seperti netrofil, limfosit, komplemen, dan aktivasi
faktor penghambat serum (serum inhibitory factor) yang disebut proliferasi epidermis
termasuk sistem imun non spesifik dari kelompok selular. Jika respon ini gagal, maka akan
dilanjutkan oleh sistem imun spesifik, pada kulit aktivitasnya dilakukan oleh sel limfosit T
dan B.

•humoral : terdapat sel limfosit B dan sitokin à akan berdiferensiasi menjadi sel plasma yang
memproduksi imunoglobulin

•selluar: dilakukan oleh sel limfosit T yang akan berdiferensiasi menjadi sel T sitotoksik dan
sel T helper (Th), dimana Th akan berdiferensiasi menjadi Th1 dan Th2 dengan seimbang
dan kondusif.

•Th2 yg memproduksi immunoglobulin, jika berlebihan maka akan terjadi inflamasi sehingga
Th1 yg akan melelpaskan interferon gamma untuk melawan respon inflamasi.

Embriologi kulit berasal dari mana.

Lapisan epidermis kulit terbentuk dari ektoderm permukaan, sedangkan lapisan dermis kulit
berasal dari mesenkim dibawahnya yaitu mesoderm lempeng lateral. Epidermis Berasal dari
surface ectoderm (minggu ke-2 sampai lahir). Pada mulanya, minggu ke-4/5, embryo ditutupi
oleh satu lapis sel ectoderm. Awal bulan ke-2 kehamilan (minggu ke-7): epitel terbagi dua,
yaitu sel basal dan periderm/epitrichium, lapisan pipih yang terletak pada bagian permukaan.
Sel basal kemudian mengalami proliferasi, membentuk lapisan ketiga, yaitu intermediet zone
(minggu ke-11). Akhir bulan ke-4 kehamilan: epidermis sudah membentuk lapisan
sebenarnya, yaitu :

a. Basal layer (germinativum) - Memproduksi sel baru, permukaannya akan


membentuk gelombang (menjadi sidik jari).

b. Spinous layer - Sel polyhedral dengan tonofibril.

c. Granular layer - Mengandung keratohyalin granul.

d. Horny layer - Membentuk lapisan permukaan epidermis yang tidak rata, terdiri
dari sel mati yang mengandung keratin.

- Lapisan periderm biasanya terlepas di trimester ke-2 (minggu ke-21) intrauterine


life, dan dapat ditemukan di cairan amnion. Setelah periderm lepas, terbentuklah
stratum corneum.

Dermis : Berasal dari lateral plate mesoderm dan dermatomes dari somite.

Pada minggu ke – 5, pembuluh darah pada dermis awalnya terdiri dari simple struktur
endothelium-lined yang berbeda dari mesenkim. Minggu ke-11, sel mesenkim
berdiferensiasi menjadi fibroblast dan mulai memproduksi jarinagn ikat kolagen dan
elastic. Pada bulan ke-3 dan ke-4, jaringan ini, corium, membentuk lapisan papilary
(dermal papila), yang menonjol ke arah permukaan epidermis, sebagian besar
mengandung kapiler kecil dan sensory nerve end organ. Lapisan yang lebih dalam,
subcorium, mengandung banyak jaringan lemak. Pada bulan ke-5, kulit ditutupi oleh
whitish paste (cairan pekat keputihan), vernix caseosa, yang dibentuk oleh sekresi
kelenjar sebaceous, serta regenerasi sel epidermal dan rambut, yang bercampur
dengan lapisan periderm. Lapisan ini melindungi kulit dari cairan amnion, sifat yang
licin membantu proses persalinan, serta melindungi kulit dari kuku.

Sebutkan struktur anatomi lapisan epidermis

Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum,
stratum spinosum, dan stratum basale.
1. Stratum korneum adalah lapisan kulit yang paling luar dan terdiri atas beberapa
lapisan sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah
menjadi keratin (zat tanduk).
2. Stratum lusidum terdapat langsung di bawah lapisan korneum, merupakan lapisan sel-
sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein yang disebut
eleidin. Lapisan tersebut tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki.
3. Stratum granulosum merupakan 2 atau 3 lapis sel-sel gepeng dengan sitoplasma
berbutir kasar dan terdapat inti di antaranya. Butir-butir kasar ini terdiri atas
2 keratohialin. Mukosa biasanya tidak mempunyai lapisan ini. Stratum granulosum juga
tampak jelas di telapak tangan dan kaki.
4. Stratum spinosum terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang
besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis. Protoplasmanya jernih karena
banyak mengandung glikogen, dan inti terletak ditengah-tengah. Sel-sel ini makin dekat
ke permukaan makin gepeng bentuknya. Di antara sel-sel stratum spinosun terdapat
jembatan-jembatan antar sel yang terdiri atas protoplasma dan tonofibril atau keratin.
Pelekatan antar jembatan-jembatan ini membentuk penebalan bulat kecil yang disebut
nodulus Bizzozero. Di antara sel-sel spinosum terdapat pula sel Langerhans. Sel-sel
stratum spinosum mengandung banyak glikogen.
5. Stratum basale terdiri atas sel-sel berbentuk kubus yang tersusun vertical pada
perbatasan dermo-epidermal berbasis seperti pagar (palisade). Lapisan ini merupakan
lapisan epidermis yang paling bawah. Sel-sel basal ini mrngalami mitosis dan berfungsi
reproduktif. Lapisan ini terdiri atas dua jenis sel yaitu selsel yang berbentuk kolumnar
dengan protoplasma basofilik inti lonjong dan besar, dihubungkan satu dengan lain oleh
jembatang antar sel, dan sel pembentuk melanin atau clear cell yang merupakan sel-sel
berwarna muda, dengan sitoplasma basofilik dan inti gelap, dan mengandung butir
pigmen (melanosomes). 
Sebutkan alat bantu yang sering digunakan untuk menegakkan penyakit Kulit & Kelamin.

1. Luv (kaca pembesar)


2. Senter
3. Lampu wood
4. Air panas
5. Air dingin

Anda mungkin juga menyukai