Puji syukur kehadirat Allah SWT, dimana atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya “Profil
Kesehatan Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021” ini dapat disusun dan diselesaikan. Profil
Kesehatan Puskesmas Pekapuran Raya ini merupakan bentuk laporan tahunan dari kegiatan yang
telah dilaksanakan oleh Puskesmas Pekapuran Raya di tahun 2021.
Profil Kesehatan Puskesmas Pekapuran Raya ini merupakan hasil pengumpulan data
primer dan sekunder dari semua pemegang program puskesmas dan sektor terkait. Profil
Kesehatan Puskesmas Pekapuran Raya ini memberikan informasi/ gambaran mengenai hasil
capaian kegiatan baik kegiatan Administrasi dan Manajemen, Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
maupun Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) yang dilaksanakan pada tahun 2021. Hasil dari
kegiatan tersebut dapat dijadikan tolok ukur untuk membuat perencanaan kegiatan-kegiatan
pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya di tahun-tahun mendatang.
Pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kota Banjarmasin, Sekretariat, Kabid Yan SDK, Kabid Kesmas, Kabid P2P dan kepada semua
karyawan-karyawati Puskesmas Pekapuran Raya yang dengan keseungguhannya telah membantu,
menyusun dan menyelesaikan Profil Kesehatan Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021 ini.
Profil Kesehatan Puskesmas Pekapuran Raya ini masih terdapat kekurangan, jadi sangat
diharapkan adanya masukan, kritik dan saran untuk perbaikan profil ini kedepannya. Harapan kami
Profil Puskesmas Pekapuran Raya ini dapat bermanfaat bagi program kesehatan dalam menunjang
pembangunan kesehatan di Kota Banjarmasin, dan dapat memberikan manfaat serta membantu
setiap komponen masyarakat yang memerlukan data kesehatan terutama untuk keperluan
pendidikan, penelitian dan program lainnya.
Halaman
COVER ……………… ................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................................ v
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................... viii
BAB IX PENUTUP
A. KESIMPULAN ....................................................................................................... 46
B. SARAN .................................................................................................................. 47
Halaman
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya dan Persentase
terhadap Luas Kecamatan .................................................................................... 3
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin .......................... 4
Tabel 2.3 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya ........................................................ 5
Tabel 2.4 Rasio Beban Tanggungan Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas
Pekapuran Raya .................................................................................................... 5
Tabel 2.5 Rasio Jenis Kelamin Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya ....................... 5
Tabel 2.6 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Melek Huruf di Wilayah
Kerja Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021 .................................................. 6
Tabel 3.1 Sarana Kesehatan /Jejaring di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya ........ 8
Tabel 3.2 Tingkat Perkembangan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
Pekapuran Raya Tahun 2015 s/d 2021 ............................................................... 11
Tabel 3.3 Rasio Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya ......................... 11
Tabel 4.1 Jumlah dan Rasio Tenaga Medis Tahun 2021 ..................................................... 13
Tabel 4.2 Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan Tahun 2021 .......................................... 13
Tabel 4.3 Jumlah Dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan
dan Gizi Tahun 2021 ............................................................................................. 13
Tabel 4.4 Jumlah dan Rasio Tenaga Teknik Biomedik, Keterapian Fisik dan
Teknisi Medik Tahun 2021 .................................................................................... 14
Tabel 4.5 Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian (Tenaga Teknis Kefarmasian
dan Apoteker) Tahun 2021 ................................................................................... 14
Tabel 4.6 Peta Jabatan Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021 ...................................... 14
Tabel 5.1 Jumlah Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Tahun 2021 ....................... 16
Tabel 5.2 Persentase Anggaran Kesehatan Puskesmas Pekapuran Raya dalam
APBD Kota Banjarmasin Tahun 2021 ................................................................... 17
Tabel 5.3 Anggaran kesehatan perkapita Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021 ......... 17
Tabel 9.1 Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas Pekapuran
Raya Tahun 2021 ................................................................................................... 46
Halaman
Grafik 2.1 Luas Wilayah Kelurahan Pekapuran Raya (km2) ................................................. 3
Grafik 2.2 Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Melek Huruf Tahun 2021 ................ 6
Grafik 2.3 Penduduk Laki-Laki Dan Perempuan Berusia 15 Tahun Ke Atas
Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Di Wilayah
Kerja Puskesmas Pekapuran Raya ...................................................................... 7
Grafik 3.1 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan tahun 2021 ...................................................... 9
Grafik 3.2 Kunjungan ODGJ di Puskesmas Pekapuran Raya tahun 2018-2021 .................. 10
Grafik 3.3 Persentase Ketersediaan Obat Esensial di Puskesmas Pekapuran Raya ............ 10
Grafik 5.1 Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Wilayah Kerja
Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021 ........................................................... 16
Grafik 5.2 Anggaran Kesehatan Puskesmas Pekapuran Raya dalam APBD
Kota Banjarmasin Tahun 2021 .............................................................................. 17
Grafik 5.3 Anggaran Kesehatan Per Kapita Puskesmas Pekapuran Raya ............................ 18
Grafik 6.1 Grafik Kunjungan Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya ....... 19
Grafik 6.2 Grafik Imunisasi TT dan Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) pada
Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021 ................ 19
Grafik 6.3 Grafik Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) pada Ibu Hamil
di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021 ................................. 20
Grafik 6.4 Grafik Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas Pekapuran Raya ................................................................................ 20
Grafik 6.5 Grafik Pelayanan Kesehatan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas
Pekapuran Raya Tahun 2016 s.d 2021 ................................................................. 21
Grafik 6.6 Grafik Pelayanan Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran
Raya Tahun 2021 .................................................................................................. 21
Grafik 6.7 Grafik Pelayanan KB Pasca Melahirkan Menurut Jenis Kontrasepsi
di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021 ................................. 22
Grafik 6.8 Grafik Penggunaan KB Pasca Melahirkan dari Tahun 2019 s.d 2021
di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya ...................................................... 22
Grafik 6.9 Grafik Kematian Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Ibu Nifas di Wilayah
Kerja Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021 .................................................. 22
Grafik 6.10 Grafik Kematian Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya
Dari Tahun 2019 s.d Tahun 2021 .......................................................................... 23
Grafik 6.11 Grafik Kelahiran di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021 ..... 23
Grafik 6.12 Grafik Kelahiran di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya
dari Tahun 2019 s.d 2021 ...................................................................................... 23
Grafik 6.13 Grafik Kunjungan Neonatal di Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021 ........... 24
Grafik 6.14 Grafik Pelayanan Kesehatan Bayi di Puskesmas Pekapuran Raya
Tahun 2021 ........................................................................................................... 24
Grafik 6.15 Grafik Pelayanan Kesehatan Balita di Puskesmas Pekapuran Raya
Tahun 2021 ........................................................................................................... 24
Grafik 6.16 Grafik Gambaran Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Pekapuran Raya Tahun 2021 ............................................................................... 25
Grafik 6.17 Grafik Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Anak Usia Sekolah di Wilayah
Kerja Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021 .................................................. 25
Grafik 6.18 Grafik Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Anak Usia Sekolah Dari Tahun
2019 s.d 2021 di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya .............................. 25
Grafik 6.19 Grafik Jumlah Murid yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Gigi
di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021 ................................. 26
Grafik 6.20 Grafik Jumlah Sekolah yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan
(Penjaringan) dan Melaksanakan UKGS di Wilayah Kerja
Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021 ............................................................ 26
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Hal ini menuntut adanya
dukungan sumber daya yang cukup, serta arah kebijakan dan strategi pembangunan
kesehatan yang tepat. Namun, seringkali para pembuat kebijakan di bidang kesehatan
mengalami kesulitan dalam hal pengambilan keputusan yang tepat karena keterbatasan
atau ketidaktersediaan data dan informasi yang akurat, tepat, dan cepat.
Data dan informasi sebagai sumber daya yang sangat strategis dalam pengelolaan
pembangunan kesehatan haruslah berkualitas. Data yang berkualitas lahir dari tata
kelola data yang terpadu, bukan dari data yang berserakan di berbagai unit teknis atau
individu. Data yang berkualitas merupakan hasil dari koordinasi yang baik antara sisi
substansi data (isi dan kegunaan data tersebut) dan sisi metodologi data (bagaimana
data tersebut dihasilkan).
Profil kesehatan sebagai salah satu produk dari hasil pengelolaan data dan
informasi diharapkan dapat memberikan gambaran atau potret kesehatan secara
komprehensif. Profil kesehatan menyajikan data, informasi, dan indikator terkait
kesehatan yang meliputi: (1) Gambaran Umum; (2) Sarana Kesehatan; (3) SDM
Kesehatan; (4) Pembiayaan Kesehatan; (5) Kesehatan Keluarga; (6) Pengendalian
Penyakit; dan (7) Kesehatan Lingkungan. Semua informasi yang terangkum dalam
Profil Kesehatan Puskesmas Pekapuran Raya ini dipergunakan dalam rangka proses
perencanaan, pemantauan dan evaluasi pencapaian pembangunan kesehatan di
Kelurahan Pekapuran Raya pada Tahun 2021.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari pembuatan Profil Kesehatan ini adalah memberikan
gambaran pencapaian program kesehatan di Puskesmas Pekapuran Raya
2. Tujuan Khusus
a. Diperolehnya gambaran situasi kesehatan Kelurahan Pekapuran Raya tahun
2021
b. Tersedianya bahan evaluasi pelaksanaan program kesehatan tahun 2021
c. Tersedianya wadah integrasi untuk analisis dan pengembangan sistem informasi
kesehatan
C. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Profil Kesehatan sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini memaparkan latar belakang, tujuan, ruang lingkup, mekanisme
pengolahan data, serta sistematika pembuatan Profil Puskesmas,
Bab IX : Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dari semua seluruh isi yang ada di Profil ini, saran
serta tindak lanjut yang akan dilakukan untuk perbaikan puskesmas.
Lampiran
Pada lampiran ini berisi tabel ringkasan/angka capaian daerah dan 77 tabel
data kesehatan dan yang terkait kesehatan.
Profil Kesehatan dapat disajikan dalam bentuk tercetak (berupa buku) atau dalam
bentuk lain (softcopy, tampilan di situs internet, dan lain-lain).
A. LUAS WILAYAH
Luas wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya 0.96 Km2 yang mencakup 4.02 % wilayah
Kecamatan Banjarmasin Timur. Wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya terdiri dari 1
(Satu) Kelurahan, yaitu:.Kelurahan Pekapuran Raya
Grafik 2.1
Luas Wilayah Kelurahan Pekapuran Raya (km2)
Kel.Pekapuran
Raya 0.96 Km2
Kelurahan Pekapuran
Raya
Kecamatan Banjarmasin
Kecamatan Timur
Banjarmasin
Timur
23.86 Km2
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya dan
Persentase terhadap Luas Kecamatan
B. JUMLAH DESA/KELURAHAN
Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya terdiri dari 1 (Satu) Kelurahan, yaitu:.Kelurahan
Pekapuran Raya
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Dari data di atas, kelompok umur yang jumlah penduduknya terbanyak adalah pada umur
35-39 tahun, yaitu 1.407 orang. Berdasarkan jenis kelamin laki-laki, jumlah penduduk
terbanyak pada kelompok umur 35-39 tahun yaitu sebanyak 732 orang, paling sedikit pada
usia diatas 75 tahun yaitu 72 orang. Pada jenis kelamin perempuan, jumlah penduduk
terbanyak pada kelompok umur 20-24 tahun, paling sedikit pada usia di atas 75 tahun yaitu
74 orang.
2
E. KEPADATAN PENDUDUK/KM
Kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya pada tahun 2021
kepadatan mencapai 16.595/ km2
Luas Kepadatan
No Kelurahan Jumlah Penduduk
(km2) (/km2)
1 Pekapuran Raya 0.96 17.891 16.595
Total 0.96 17.891 16.595
Tabel 2.4
Rasio Beban Tanggungan Penduduk
Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya
KELOMPOK UMUR
JUMLAH PENDUDUK
(TAHUN)
0-14 3.358
15-64 11.683
65+ 890
Rasio Beban Tanggungan 36
Dari tabel di atas diperoleh Rasio Beban Tanggungan sebesar 36, ini berarti dari 100
orang penduduk usia produktif yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya
harus menanngung beban sebanyak 36 orang penduduk usia non produktif.
Tabel 2.5
Rasio Jenis Kelamin
Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya
JENIS KELAMIN JUMLAH PENDUDUK
Laki-Laki 7.956
Perempuan 7.975
Rasio Jenis Kelamin 99,8
Grafik 2.2
Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Melek Huruf Tahun 2021
Tabel 2.6
Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Melek Huruf
di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021
JUMLAH PENDUDUK PERSENTASE (ANGKA MELEK HURUF)
NO VARIABEL LAKI- PEREM- PEREM-
JUMLAH LAKI-LAKI JUMLAH
LAKI PUAN PUAN
Penduduk Berumur 15
1 6.214 6.359 12.573
Tahun Ke Atas
Penduduk Berumur 15
2 Tahun Ke Atas Yang 6.214 6.359 12.573 100 100 100
Melek Huruf
Dari tabel di atas dapat dilihat angka melek huruf sebesar 71 ini menunjukkan bahwa dari
100 orang penduduk Kelurahan Pekapuran Raya yang berusia 15 tahun keatas, diantaranya
ada 71 orang yang melek huruf. Selain itu dapat dilihat bahwa penduduk laki-laki lebih
banyak yang melek huruf dibanding penduduk perempuan.
2.000
1.800
1.600
1.400
1.200
1.000
800
600
400
200
0
TDK ADA
SMP/ SMA/
IJAZAH SD/MI D I/ D II D III D IV/ S1 S2/ S3
MTs MA/SMK
SD
LAKI-LAKI 1.682 1.663 1.181 1.242 146 36 65 242 25
PEREMPUAN 1.605 1.732 1.260 1.201 152 34 52 238 15
Dari grafik diatas, dapat dilihat bahwa penduduk Kelurahan Pekapuran Raya yang berusia 15
tahun ke atas paling banyak menamatkan pendidikan pada tingkat SD/MI (3.395 orang) kemudian
SMA/MA/SMK (2.443 orang) dan SMP/MTs (2.441 orang). Ada sebanyak 3.287 orang penduduk
usia 15 tahun ke atas yang pernah mengenyam pendidikan tingkat SD namun tidak sampai tamat.
A. JEJARING
Jejaring merupakan sarana kesehatan milik pemerintah, swasta atau perseorangan yang
pengelolaannya bukan dibawah tanggung jawab langsung puskesmas, yang berada di
wilayah kerja puskesmas Pekapuran Raya.
1. Jumlah sarana kesehatan menurut kepemilikan/pengelola
Sarana pelayanan kesehatan menurut kepemilikan pada tahun 2021 di
wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya antara lain :
a. Balai Pengobatan ada 3 buah
b. Praktik dokter bersama ada 1 buah
c. Praktik dokter umum perorangan ada 2 buah
d. Praktik dokter gigi perorangan ada 4 buah
e. Apotik ada 3 buah
f. Toko obat ada 1 buah
Tabel 3.1
Sarana Kesehatan /Jejaring di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya
NAMA KEGIATAN PELAYANAN YG
NO ALAMAT NO WA/Email
JEJARING DILAKUKAN OLEH JEJARING
1 Praktek Jl. Lingkar *Pemeriksaan bayi Balita Hp.085754677655
Bersama Selatan RT *Pemeriksaan ibu hamil
Dokter
*Pelayanan Imunisasi
Spesialis (dr
Edi Hartoyo, *Pelayanan KB
SPA) *Pelayanan Persalinan
*Pelayanan Obat
2 Tempat Praktek Jl. *Pemeriksaan umum Hp.089668043394
Mandiri dr Mudi Pangeran *Pemeriksaan ibu hamil
Handayani Antasari
*Pelayanan Imunisasi
*Pelayanan KB
3 Klinik Jl.Lingkar *Konsultasi kecantikan Hp 082150101526
Kecantikan Dalam *Pemberian Obat Email:rumahratu.20
Ratu (Praktek Selatan @gmail.com
Mandiri ) dr Ruko No 8
Loudfy
4 Bidan Praktek Jl.Pekapur *Pemeriksaan kehamilan Hp.082154193755
Mandiri Satumi, an Raya *Pertolongan persalinan
AMKeb RT 14
*Pelayanan KB
*Pelayanan imunisasi
*Pemberian Obat
5 Bidan Praktek Jl.Pekapur *Pemeriksaan kehamilan
Mandiri an Raya *Pertolongan persalinan
Arbainah, Gg Arafah
*Pelayanan KB
AMKeb RT 14
*Pelayanan imunisasi
Grafik 3.1
Cakupan Kunjungan Rawat Jalan tahun 2021
20.000
15.000
JUMLAH
10.000
5.000
-
2018 2019 2020 2021
LAKI-LAKI 7.189 6.976 3.994 3.348
PEREMPUAN 10.029 9.608 5.473 4.800
JUMLAH 17.218 16.584 9.467 8.148
Grafik 3.2
Kunjungan ODGJ di Puskesmas Pekapuran Raya tahun 2018-2021
600
500
JUMLAH KUNJUNGAN
400
300
200
100
0
2018 2019 2020 2021
LAKI-LAKI 51 307 122 20
PEREMPUAN 44 182 69 8
JUMLAH 95 489 191 28
Begitu pula dengan kunjungan ODGJ, pada tahun 2021 terjadi penurunan kunjungan.
Dimana pada tahun 2020 terdapat 191 kunjungan pasien ODGJ, pada tahun 2021
hanya 28 pasien.
120,00%
100,00%
80,00%
JUMLAH
60,00%
40,00%
20,00%
0,00%
2020 2021
Ketersediaan
99,17% 97,96%
Obat
Tabel 3.2
Tingkat Perkembangan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya
Tahun 2015 s/d 2021
Tahun
Strata
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Pratama 0 0 0 0 0 0 10
Madya 6 6 6 6 6 6 0
Purnama 4 4 4 4 4 4 0
Mandiri 0 0 0 0 0 0 0
Dari tabel 3.2 terlihat posyandu pratama dari tahun 2015 ke 2020 berjumlah 0 tidak
ada kenaikan atau Penurunan jumlah posyandu madya, namun pada tahun 2021 terjadi
penurunan strata kesepuluh posyandu menjadi pratama.
Upaya kesehatan bersumber masyarakat yang dikembangkan di wilayah kerja
Puskesmas Pekapuran Raya antara lain posyandu lansia 2 bh, Jml SDN , SMP
sederajad melaksanakan UKS 8 bh, poskesdes, Pusling, Posbindu PTM 1bh, toga,
battra, dan Pos UKK.
Dari 1 kelurahan yang ada telah dikembangkan menjadi kelurahan siaga. Dari 1
kelurahan siaga yang sudah menjadi kelurahan siaga aktif pada Tahun 2014 sd tahun
2021 sebanyak 1 kelurahan (100%) sehingga memenuhi target nasional Standar
Pelayanan Minimal (SPM).
Di wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya terdapat 1 poskesdes permanen.
2. Rasio Posyandu
Tabel 3.3
Rasio Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya
Tabel 4.1
Jumlah dan Rasio Tenaga Medis Tahun 2021
Jenis Jumlah Rasio per Target rasio per
Jumlah di 100.000 pddk
No Tenaga Penduduk 100.000 Keterangan
Puskesmas (Kepmenkokesra
Kesehatan Thn 2021 pddk No.54 Tahun 2013)
Dokter
1 3 15.931 19 45 kurang
Umum
Dokter
2 1 15.931 6 13 kurang
Gigi
Tabel 4.2
.Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan Tahun 2021
Jenis Jumlah Rasio per Target rasio per
Jumlah di 100.000 pddk
No Tenaga Penduduk 100.000 Keterangan
Puskesmas (Kepmenkokesra
Kesehatan Thn 2021 pddk No.54 Tahun 2013)
1 Perawat 4 15.931 25 180 kurang
2 Bidan 5 15.931 31 120 kurang
Tabel 4.4
Jumlah dan Rasio Tenaga Teknik Biomedik,
Keterapian Fisik dan Teknisi Medik Tahun 2021
Jenis Jumlah Rasio per Target rasio per
Jumlah di 100.000 pddk
No Tenaga Penduduk 100.000 Keterangan
Puskesmas (Kepmenkokesra
Kesehatan Thn 2021 pddk No.54 Tahun 2013)
Tenaga
Teknik
1 Biomedik 2 15.931 13
(Analis
Lab)
Keterapian
2 0 15.931 0 5 kurang
Fisik
Teknisi
3 0 15.931 0 16 kurang
Medik
Tabel 4.5
Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian
(Tenaga Teknis Kefarmasian dan Apoteker) Tahun 2021
Target rasio
Jenis Jumlah Rasio per per 100.000
Jumlah di
No Tenaga Penduduk 100.000 pddk Keterangan
Puskesmas
Kesehatan Thn 2021 pddk (Kepmenkokesra
No.54 Tahun 2013)
Tenaga
1 Teknis 2 15.931 13 24 kurang
Kefarmasian
2 Apoteker 1 15.931 6 12 kurang
Tabel 4.6
Peta Jabatan Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021
No Jabatan Kelas B K
1 Kepala Sub Bagian TU UPT Puskesmas Pekapuran Raya 8 1 1
2 Pengelola Bahan Perencanaan 6 0 1
3 Pengolah Data 6 0 1
4 Pengelola Pendapatan 6 0 1
5 Pengelola keuangan 6 0 1
6 Verifikator keuangan 6 1 1
7 Pengadministrasi Keuangan 5 0 1
8 Pengadministrasi Barang Milik Negara 5 0 1
Tabel 5.1
Jumlah Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Tahun 2021
Persentase (%)
dari Jumlah
Persentase (%) Persentase
Jenis Penduduk
No Jumlah Peserta dari Total (%) Kenaikan
Kepesertaan Kelurahan
Peserta dai tahun
Pekapuran
sebelumnya
Raya
Tahun 2020 2021 2020 2021 2020 2021
1 Penerima 3.332 3.124 19 20 64 63 -6,24
Bantuan Iuran
(PBI)
2 Non PBI 1.843 1.855 10 11 36 37 0,65
3 Total 5.175 4.979 29 31 100 100 -3,79
Grafik 5.1
Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021
Peserta
JKN PBI;
3.124;
Non PBI; 19%
1.843;
37% Peserta
JKN Non
Bukan PBI;
PBI;
Peserta 1.855;
3.124;
JKN; 12%
63%
10.952;
69%
Penurunan kepesertaan JKN ini karena beberapa masyarakat penerima bantuan iuran
(PBI) di alihkan ke peserta non PBI. Selain itu karena beberapa peserta non PBI ini tidak
mampu membayar iuran kepesertaan, sehingga kepesertaannya diberhentikan sementara.
Tabel 5.2
Persentase Anggaran Kesehatan Puskesmas Pekapuran Raya
dalam APBD Kota Banjarmasin Tahun 2021
No Sumber Dana Jumlah Dana Persentase (%)
1 Admin Perkantoran Rp. 98.496.000,00 14,07
2 JKN Rp. 255.090.900,00 49,48
3 BOK Rp. 346.352.500,00 36,44
Jumlah Rp. 699.939.400,00 100
Grafik 5.2
Anggaran Kesehatan Puskesmas Pekapuran Raya
dalam APBD Kota Banjarmasin Tahun 2021
Admin
Perkantoran;
Rp98.496.000,00 ;
14%
BOK;
Rp346.352.500,00 ;
50% JKN;
Rp255.090.900,00 ;
36%
Anggaran kesehatan perkapita yang diterima Puskesmas Pekapuran Raya pada tahun
2019 sampai dengan 2021 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.3
Anggaran kesehatan perkapita Puskesmas Pekapuran Raya
Sumber Jumlah Anggaran Kesehatan
No Tahun Jumlah Dana
Dana Penduduk perkapita
1. 2019 APBD Rp. 597.779.500,00 17.814 Rp. 33.556,73
Grafik 5.3
Anggaran Kesehatan Per Kapita Puskesmas Pekapuran Raya
Jumlah Dana
Rp50.000,00 Rp46.731,92
Rp43.935,69
Rp40.000,00
Rp33.556,73
Rp30.000,00
Rp20.000,00
Rp10.000,00
Rp-
2019 2020 2021
A. KESEHATAN IBU
1. Pelayanan Ibu Hamil
Jumlah ibu hamil K4 pada tahun 2018 sebanyak 383 orang (100 %), pada tahun
2019 sebanyak 373 orang, pada tahun 2020 sebanyak 367 orang dan pada tahun
2021 sebanyak 333 orang. Kunjungan ibu hamil dilakukan pada Trimester I satu kali,
Trimester II satu kali dan Trimester III dua kali dengan catatan apabila ibu hamil tidak
datang ke pelayanan kesehatan petugas puskesmas terutama bidan sudah
melakukan jemput bola dengan cara kunjungan rumah.
Grafik 6.1
Grafik Kunjungan Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Pekapuran Raya
400
378 378 378 373 373 373
380 367
356
360 345
340 330 333 333
320
300
2018 2019 2020 2021
K1 K4 Sasaran Bumil
Pada tahun 2021 kunjungan K4 dan K1 terdapat perbedaan karena tidak semua
ibu hamil mau dan bersedia memeriksakan kesehatannya karena terkendala pandemi
covid-19, padahal petugas kesehatan sudah berupaya melakukan kunjungan rumah.
Begitu pula dengan pelayanan imunisasi TT dan pemberian Tablet Tambah Darah (90
tablet) pada ibu hamil mengalami kendala bisa dilihat dari grafik berikut :
Grafik 6.2
Grafik Imunisasi TT pada Ibu Hamil
di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021
50 41
40 31
30
16 19 18
20 11
8 8 8
10 3 4 5 2 0 3 5 2
1
0
Td1 Td2 Td3 Td4 Td5 Td2+
380 373
370
360
350
340 330 333
330
320
310
300
Tablet Fe
Total
2019 2020 2021
Sasaran
Grafik 6.4
Grafik Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya
400 360 360 355 355
336 336 338 338 331 331
350 299 299
300
250
200
150
100
50
0
2016 2017 2018 2019 2020 2021
370 360
360 350
350
340 329
330 325
319 317
320
310
300
290
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Pelayanan kesehatan pada ibu nifas di tahun 2018 sebanyak 360 orang, tahun
2019 sebanyak 350 orang ibu nifas, tahun 2020 sebanyak 325 orang dan pada tahun
2021 sebanyak 317 orang ibu nfas.
Grafik 6.6
Grafik Pelayanan Ibu Nifas
di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021
305 301 301 300
300
295
290
285
280
275
275
270
265
260
Jumlah Ibu Nifas
Di tahun 2021, pelayanan kesehatan pada ibu nifas meliputi pelayanan KF1, KF2
& KF3. ibu nifas yang mendapat pelayanan sesuai standar pada 6 jam setelah
persalinan s.d 3 hari (KF1) sebanyak 275 orang. Ibu nifas yang mendapatkan
pelayanan sesuai standar pada hari ke 4 s/d hari ke 28 setelah persalinan (KF2)
sebanyak 301 orang. Ibu nifas sesuai standar pada hari ke 29 s/d hari ke 42 setelah
persalinan sebanyak 301 orang. Ibu nifas yang mendapatkan vitamin A sebanyak 300
orang.
Untuk pelayanan KB pasca persalinan/ nifas yang ada di Puskesmas Pekapuran
Raya, bisa dilihat pada grafik berikut:
250
196 201
200
150
100
50
0 2 1 0 1 1
0
IBU
KONDOM SUNTIK PIL AKDR MOP MOW IM PLAN JUMLAH
BERSALIN
JUMLAH 317 0 196 2 1 0 1 1 201
PERSENTASE 0,0% 97,5% 1,0% 0,5% 0,0% 0,5% 0,5% 63,4%
Grafik 6.8
Grafik Penggunaan KB Pasca Melahirkan dari Tahun 2019 s.d 2021
di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya
Grafik 6.9
Grafik Kematian Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas
Pekapuran Raya Tahun 2021
Jumlah
1
Kematian
0
Ibu Hamil Ibu Bersalin Ibu Nifas
< 20 tahun 0 0 0
20-34 tahun 0 0 1
≥35 tahun 0 0 0
Jumlah
1
Kematian
0
2019 2020 2021
Ibu Hamil 0 0 0
Ibu Bersalin 0 0 0
Ibu Nifas 0 0 1
B. KESEHATAN ANAK
1. Kelahiran dan Pelayanan Kesehatan Neonatal
Berikut ini adalah gambaran kelahiran dan pelayanan kesehatan neonatal di wilayah
kerja Puskesmas Pekapuran Raya tahun 2021
Grafik 6.11
Grafik Kelahiran di Wilayah Kerja
Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021
350
300
250
161 161
200
150 301 301
100
140 140 4 4
50
0 0
Hidup Mati Total Kelahiran Bayi Baru lahir Mendapat IMD BBLR
ditimbang
Angka Kelahiran = 19 Perempuan Laki-Laki
Grafik 6.12
Grafik Kelahiran di Wilayah Kerja
Puskesmas Pekapuran Raya dari Tahun 2019 s.d 2021
400
350
300
250 175 160
161
200
150
100 180 171 140
50
0
2019 2020 2021
Perempuan Laki-Laki
Pada 2021, bayi baru lahir (neonatal) yang mendapatkan kunjungan neonatal 1
kali (KN1) sebanyak 301 bayi, dan yang mendapatkan kunjungan neonatal 3 kali (KN3)
sebanyak 301 bayi
0
Memperoleh Asi Ekslusif Mendapat Vit A (6-11 Bulan)
Grafik 6.15
Grafik Pelayanan Kesehatan Balita di Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021
1400
1200
1000 600
800
600
315 958 1044
400 766
626 567
200 342
0
Laki-Laki Perempuan
1.000 958
900
800
700
600
500
400
300
200
100 54 35 37
0
BalitaDiukur TB & BB Balita Gizi Kurang Balita Pendek Balita Kurus
Berdasarkan grafik di atas jumlah balita yang mengalami gizi kurang (BB/U)
sebanyak 54 balita (5,6%), jumlah balita yang pendek (TB/U) sebanyak 35 balita
(3,7%) dan balita yang kurus (BB/TB) sebanyak 37 balita (3,9%)
Grafik 6.17
Grafik Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Anak Usia Sekolah
di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021
250 214
172
200 129
150 71
100
50
0
KELAS 1 SD/MI KELAS 7 SMP/MTS KELAS 10 SMA/MA
JUMLAH PESERTA DIDIK 129 214
MENDAPAT PELAYANAN
71 172
KESEHATAN
Persentase 55,0% 80,4%
Grafik 6.18
Grafik Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Anak Usia Sekolah
Dari Tahun 2019 s.d 2021
di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya
120,0% 91,1% 96,9%
100,0% 80,4%
80,0% 55% 52%
60,0% 32%
40,0%
20,0%
0,0%
KELAS 7 KELAS 10
KELAS 1 SD/MI
SMP/MTS SMA/MA
2019 91,1% 96,9%
2020 32% 52%
2021 55% 80,4%
Grafik 6.19
Grafik Jumlah Murid yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Gigi
di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021
1.000
800
600
400
200
0
MURID SD/MI MURID SD/MI PERLU
JUMLAH MURID SD/MI
DIPERIKSA PERAWATAN
P 478 296 121
L 474 259 135
Berdasarkan grafik di atas, dari 952 murid SD/ MI yang dilakukan pemeriksaan
sebanyak 555 orang murid (58,3%) dan yang perlu perawatan sebanyak 256 orang
murid
Grafik 6.20
Grafik Jumlah Sekolah yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan)
dan Melaksanakan UKGS di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya
Tahun 2021
7
6
5
4
3
2
1
0
SD/MI SMP/MTS SMA/MA
Jumlah Sekolah 6 2 0
Sekolah Mendapat Pelayanan
6 2 0
Kesehatan
Melaksanakan UKGS 6 2 0
Dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2021 jumlah sekolah SD sederajat dan SMP
sederajat masih tetap sama yakni jumlah SD sederajat sebanyak 6 sekolah dan SMP
sederajat 2 sekolah.
5. Pelayanan Imunisasi
Berikut ini cakupan imunisasi Hepatitis B0 (0 -7 hari) dan BCG pada bayi menurut jenis
kelamin di wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya pada tahun 2021
Berikut ini cakupan imunisasi DPT-HB-Hib 3, Polio 4, campak/MR, dan imunisasi dasar
lengkap pada bayi menurut jenis kelamin di wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya
pada tahun 2021
Grafik 6.22
Grafik Cakupan Imunisasi DPT-HB-Hib 3, Polio 4, Campak/MR, dan
Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin
Di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya Pada Tahun 2021
350
298
300 261 261
250 228 228
200 150148
123138 123138
150 107121 107121
100
50
0
JUMLAH BAYI IMUNISASI
(SURVIVING DPT-HB-Hib3 POLIO 4* CAMPAK/MR DASAR
INFANT) LENGKAP
L 150 107 107 123 123
P 148 121 121 138 138
L+P 298 228 228 261 261
PERSENTASE 76,5% 76,5% 87,6% 87,6%
Berikut ini cakupan imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib 4 dan campak/MR2 pada anak usia
dibawah dua tahun (baduta) menurut jenis kelamin di wilayah kerja Puskesmas
Pekapuran Raya pada tahun 2021
150
92 80
100
51 41 39 41
50
0
JUMLAH BADUTA DPT-HB-Hib4 CAMPAK/MR2
L 173 51 39
P 162 41 41
L+P 335 92 80
PERSENTASE 27,5% 23,9%
2.500
2.000
1.500 1.306
1.205
1.000
500
2 90 2 1 0 6
0
PASANG
KONDO
AN USIA SUNTIK PIL AKDR MOP MOW IMPLAN JUMLAH
M
SUBUR
JUMLAH 2.708 2 1.205 90 2 1 0 6 1.306
PERSENTASE 0,2% 92,3% 6,9% 0,2% 0,1% 0% 0,5% 48,2%
3.000
2.000
1.000
100 25 9 3 4
0
JUMLAH
WUS
Td1 Td2 Td3 Td4 Td5
(15-39
TAHUN)
JUMLAH 3.263 100 25 9 3 4
PERSENTASE 3,1% 0,8% 0,3% 0,1% 0,1%
Grafik 6.26
Grafik Pelayanan Kesehatan Usia Produktif (15-59 Tahun)
di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021
14.000
12.000
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
0
MENDAPAT PELAYANAN
PENDUDUK USIA 15-59
SKRINING KESEHATAN BERISIKO
TAHUN
SESUAI STANDAR
LAKI-LAKI 6.155 1.763 1397
PEREMPUAN 5.896 3.319 2.125
L+P 12.051 5.082 3.522
PERSENTASE 42,2% 69,3%
Grafik 7.1
Grafik 10 Penyakit Terbanyak
di Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021
Hipertensi esensial 29
1.
1106
296 138
405 8
Influenza
4.
359 1
297
Baru
Gastritis 25 212
6.
Lama
196 0
Myalgia 40 128
8.
Dispepsia
9.
91 70
10.
Grafik 7.2
Grafik Kasus TB Paru
di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2014-2021
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
BTA (+) 6 8 8 12 6 10 8 9
BTA (-) 0 0 0 73 15 75 67 166
EXTRA PARU 0 0 0 0 3 0 0 0
KAMBUH/ GAGAL/ DO 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KASUS 6 8 8 27 26 30 39 175
Berikut ini gambaran pelayanan TB Paru di Puskesmas Pekapuran Raya tahun 2021:
Grafik 7.3
Grafik Kasus TB Paru Berdasarkan Jenis Kelamin
di Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021
7
6
5
4
3
2
1
0
Angka
Angka
Kasus TB Semua Angka Keberhasil
Pengobat Kematian
Kasus TB Paru (+) Kasus TB Kesembuh an
Semua an Selama
Anak 0-14 Terdaftar Terdaftar an (Cure Pengobat
Kasus TB Lengkap Pengobat
Tahun Dan Dan Rate) TB an
(Complete an TB
Diobati Diobati (+) (Success
Rate) TB
Rate/SR…
LAKI-LAKI 6 0 4 6 1 5 6 0
PEREMPUAN 3 0 1 3 1 0 1 0
2. Pnemonia Balita
Dalam pelaksanaan program P2 ISPA, penemuan penderita dilaksanakan pada
sarana kesehatan tingkat pertama (puskesmas), pelayanan kesehatan kelurahan,
posyandu atau melalui pemberdayaan masyarakat (kader)
Kegiatan pengendalian penyakit ISPA (Pneumonia) yang dilaksanakan meliputi :
• Penemuan Kasus
• Penatalaksanaan kasus,
Penatalaksanaan kasus ini di lakukan di sarana kesehatan dan di rumah tangga
melalui kegiatan care seeking.
• Pengelolaan logistik (ketersediaan obat yang digunakan dalam program, ARI
Sound Timer, Oksigen konsentrator, Masker dan buku pedoman P2 ISPA).
• Pembagian masker dibagikan kepada masyarakat sebagai tindakan antisipasi
terjadinya kabut asap, ataupun pada saat pandemi Covid 19.
• Sosialisasi Penyakit ISPA/pneumonia tk kelurahan.
• Sosialisasi / penyebarluasan informasi kepada masyarakat bekerjasama dengan
program promosi kesehatan.
• Bimbingan teknis/Supervisi.
• Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan dilakukan dari unit pelayanan di lapangan dari
pengelola P2 ISPA Puskesmas.
Grafik 7.6
Grafik Kasus Sesak Nafas dan Pneumonia
di Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021
1.400
1.200
1.000
800
600
400
200
0
BALITA
BATUK/
BALITA
JUMLAH KESUKARAN PERKIRAAN
BATUK/ PENEMUAN PNEUMONIA
BALITA DI WIL BERNAPAS PNEUMONIA
KESUKARAN PNEUMONIA BERAT
PEK RAYA DILAYANI BALITA
BERNAPAS
SESUAI
STANDAR
JUMLAH 1.226 181 181 123 14 0
PERSENTASE 100% 11,4% 0%
3. HIV/AIDS
Penyebaran HIV-AIDS saat ini sebagian besar masih terkonsentrasi pada populasi
kunci dimana penularan terjadi melalui perilaku yang berisiko seperti penggunaan jarum
suntik yang tidak steril pada kelompok pengguna narkoba suntik (penasun) dan perilaku
seks yang tidak aman baik pada heteroseksual maupun homoseksual. Jika tidak
ditangani dengan cepat maka tidak mustahil penularan HIV akan menyebar secara luas
kepada masyarakat. Tahun 2021 tidak ditemukan penderita HIV.
Puskesmas Pekapuran Raya telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV-AIDS, yaitu ;
• Penyebarluasan informasi melalui sosialisasi dan diseminasi informasi terhadap
sasaran masyarakat umum, SMP/sederajat.
• Sosialisasi HIV Bagi Usia 15-24 Tahun dilaksanakan dalam rangka pencapaian
salah satu tujuan P2 HIV yaitu minimal 70% populasi pada usia tersebut
mempunyai pengetahuan komprehensif tentang HIV, oleh karena itu keberhasilan
sosialisasi dinilai menggunakan metode pre dan post test untuk menilai sejauh
4. Diare
Kegiatan program Pengendalian Penyakit (P2) diare di wilayah kerja Puskesmas
Pekapuran Raya yang telah dilaksanakan yaitu:
• Penemuan Penderita di Sarana Kesehatan.
• Penatalaksanaan kasus yang ditemukan sesuai standar baik di Sarana Kesehatan
maupun di Rumah Tangga dengan LINTAS (Lima Langkah Tuntas) Diare
• Perencanaan dan pengelolaan Logistik Program P2 Diare (Oralit, zinc dan RL)
yang bekerjasama dengan apotik dan gudang obat puskesmas.
• Pencegahan Penyakit Diare dan KLB Bekerjasama dengan program Promkes,
Surveilans dan Kesehatan Lingkungan
• SKD KLB bekerjasama dengan petugas surveilans.
• Pencatatan dan pelaporan oleh pengelola P2 Diare Puskesmas
Grafik 7.7
Grafik Kasus Diare
di Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2014-2021
500 451 437
450
366 376
400
350
276 271
300
250 197 182
200
150
100
50
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
JUMLAH KASUS DIARE 276 366 376 451 271 437 197 182
5. Kusta
Kusta merupakan salah satu penyakit menular yang menimbulkan masalah tidak
saja dari aspek medis tetapi juga dari segi sosial ekonomi, budaya dan juga aspek
psikolgis. Penyakit kusta hingga saat ini masih ditakuti oleh keluarga dan masyarakat
dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pemahaman yang keliru terhadap penyakit
kusta dan akibat yang ditimbulkan.
Meskipun Indonesia telah mengadopsi resolusi tentang eliminasi kusta yang
dikeluarkan oleh World Health Assembly (WHA) pada tahun 2000, keadaan penyakit
kusta belum menunjukan adanya penurunan yang bermakna. Sedangkan tujuan jangka
panjang pemberantasan penyakit kusta di Indonesia adalah sebagai berikut :
• Menurunkan transmisi penyakit kusta pada tingkat tertentu sehingga kusta tidak
menjadi masalah kesehatan masyarakat.
• Mencegah kecacatan pada semua penderita baru yang ditemukan melalui
pengobatan dan perawatan yang benar.
Strategi penemuan penderita kusta dilakukan secara aktif maupun secara pasif.
Penemuan secara aktif dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan Kontak (Kontak
Survey Kusta). kegiatan ini selalu dilakukan terutama pada lingkungan tempat tinggal
penderita kusta (index case). Penemuan penderita penyakit kusta secara pasif dilakukan
berdasarkan pada orang yang datang mencari pengobatan ke sarana kesehatan atas
kemauan sendiri maupun atas saran orang lain, keadaan seperti ini biasanya pasien
dalam kondisi yang cukup parah penyakitnya.
Kegiatan Program P2 Kusta di wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya yang
telah dilaksanakan, yaitu:
• Penemuan kasus baik secara aktif melaluli kontak survey oleh pengelola P2 Kusta
Puskesmas, maupun secara pasif (penderita datang sendiri ke sarana pelayanan
kesehatan).
• Penentuan jenis klasifikasi kusta (Diagnosis kasus) yang dilakukan oleh pengelola
P2 Kusta Puskesmas.
• Pengobatan penderita baru yang ditemukan sesuai klasifikasinya.
• Pemantauan terjadinya kasus reaksi kusta menggunakan format pencegahan
cacat (POD) oleh pengelola P2 Kusta Puskesmas setiap bulannya ketika pasien
datang mengambil obat/MDT.
• Mengajarkan cara perawatan diri untuk mencegah cacat dan meminimalisir
kecacatan kepada pasien yang sudah cacat tingkat 2 yang dilakukan oleh Wasor
Diskes Kota dan pengelola P2 Kusta Puskesmas.
• Pengelolaan Logistik (Ketersediaan obat program). Dilakukan pengambilan logistik
ke Dinas Kesehatan.
• Pencatatan dan Pelaporan Berjenjang.
• Kontak Survey dan Scholl Survey.
Grafik 7.8
Grafik Kasus Kusta
di Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2014-2021
4 3
3
3
2
2 1 1 1
1
1 0 0 0 0
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
JUMLAH KASUS KUSTA 3 1 1 0 0 0 1 0
Dari grafik diatas menunjukkan angka kejadian dan pengobatan penyakit kusta
di wilayah kerja Puskesmas Pekapuran Raya hanya pada tahun 2014, 2015, 2016, 2017,
2018, 2019, 2020 dan 2021.
Grafik 7.9
Grafik Kasus AFP dan Polio
di Wilayan Kerja Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2014-2021
1,0
0,5
0 0 0 0 0 0 0 0
0,0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
JUMLAH KASUS AFP (NON
0 0 0 0 0 0 0 0
POLIO)
AFP RATE 0 0 0 0 0 0 0 0
Grafik 7.10
Grafik Kasus Difteri, Pertusis dan Tetanus Neonotarum
di Wilayan Kerja Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2014-2021
1,0
0,5
0 0 0 0 0 0 0 0
0,0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
DIFTERI 0 0 0 0 0 0 0 0
PERTUSIS 0 0 0 0 0 0 0 0
TETANUS NEONOTARUM 0 0 0 0 0 0 0 0
3. Penyakit Hepatitis B
Berikut ini gambaran kasus Hepatitis B yang ada ditangani di Puskesmas Pekapuran
Raya dari tahun 2014 sampai dengan 2021
1,0
0,5
0 0 0 0 0 0 0 0
0,0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
HEPATITIS B 0 0 0 0 0 0 0 0
4. Penyakit Campak
Berikut ini gambaran kasus campak yang ada ditangani di Puskesmas Pekapuran
Raya pada tahun 2021
Grafik 7.12
Grafik Kasus Campak yang Ditangani
di Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021
18,0 16,8
15,0
12,0
9,0
6,0
2
3,0 1
0 0 0,0
0,0
Suspek Campak Campak/ Morbili
Laki-Laki 0 2
Perempuan 0 1
Insiden Rate 0,0 16,8
Dari grafik di atas menunjukkan angka kejadian kasus DBD dari tahun ke
tahun cukup bervariasi. Peningkatan kasus DBD ini dipengaruhi oleh kondisi musim di
daerah tropis dimana sedang terjadi musin hujan. Curah hujan yang tinggi akan
menunjang perkembangan populasi nyamuk yang merupakan vektor penyakit DBD.
2. Malaria
Penyakit malaria di Indonesia tersebar di seluruh pulau dengan tingkat endemisitas
yang berbeda-beda. Spesies yang terbanyak dijumpai adalah P.vivax dan P.falciparum.
Penularan malaria terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang mengandung
Sporozoit.
Pengobatan kasus malaria yang ditemukan secara PCD (Pasif Case Detection)
di Puskesmas dengan konfirmasi laboratorium positif malaria mengunakan obat ACT
(Artemisinin Combination Therapy). Hal ini tidak terlepas dari kuantitas maupun kualitas
dokter, perawat yang sudah dilatih, serta alat dan bahan laboratorium malaria.
Hasil kegiatan penanggulangan Malaria di wilayah kerja Puskesmas Pekapuran
Raya selama Tahun 2014 s.d Tahun 2021 adalah sebagai berikut :
Grafik 7.14
Grafik Kasus Malaria
di Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2014-2021
1,0
0,5
0 0 0 0 0 0 0 0
0,0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
JUMLAH KASUS MALARIA 0 0 0 0 0 0 0 0
Grafik 7.15
Grafik Kasus Filariasis
di Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2014-2021
1,0
0,5
0 0 0 0 0 0 0 0
0,0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
JUMLAH KASUS FILARIASIS 0 0 0 0 0 0 0 0
3.000,0 2.421
2.000,0
1.110
848
1.000,0
0,0
2018 2019 2020 2021
JUMLAH KASUS HIPERTENSI 1.110 2.421 848 3893
PERSENTASE MENDAPAT
PELAYANAN SESUAI 100% 100% 100% 100%
STANDAR
Grafik 7.17
Grafik Kasus Diabetes Melitus yang Mendapat Pelayanan
di Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2018-2021
2.000,0
0,0
2018 2019 2020 2021
JUMLAH KASUS DIABETES
329 578 636 621
MELITUS
PERSENTASE MENDAPAT
PELAYANAN SESUAI 100% 100% 100% 69%
STANDAR
Grafik 7.19
Grafik Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode Iva
dan Kanker Payudara dengan Pemeriksaan Klinis (Sadanis)
di Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2018-2021
3.000,0
2.383
2.500,0
2.000,0
1.500,0
1.000,0
500,0
2 0 0 0
0,0
PEMERIKSA
PEREMPUA
AN LEHER
N CURIGA TUMOR/BE
RAHIM IVA POSITIF
USIA 30-50 KANKER NJOLAN
DAN
TAHUN
PAYUDARA
JUMLAH 2.383 2 0 0 0
PERSENTASE 0,1% 0,0% 0,0% 0,0%
Grafik 7.20
Grafik Cakupan Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat
di Puskesmas Pekapuran Raya dari Tahun 2018 - 2021
70,0
60,0
50,0
39
36
40,0
26 28
30,0
20,0
10,0
0,0
2018 2019 2020 2021
ODGJ BERAT 39 26 36 28
PERSENTASE MENDAPAT
100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
YANKES STANDAR
Kesehatan lingkungan merupakan cabang dari ilmu kesehatan masyarakat yang mencakup
semua aspek alam dan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia. Kesehatan
lingkungan berfokus pada kealamiahan dan penciptaan lingkungan yang memberikan
keuntungan pada manusia.
Kesehatan lingkungan menjadi salah satu faktor penting dalam kehidupan social
kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam
kesejahteraan penduduk. Dimana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan
meningkatkan efisiensi kerja dan belajar. Faktor lingkungan sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan kesehatan anak. Lingkungan yang memiliki hygiene dan sanitasi yang rendah
dapat meningkatkan angka kesakitan bahkan kematian pada anak yang masih dalam masa
pertumbuhan
Grafik 8.1
Grafik Sarana Air Minum dengan Resiko Rendah + Sedang yang Ada di Wilayah
Kerja Puskesmas Pekapuran Raya 2021
4.000
3.561
3.000
2.000
0
Sarana Air Minum dangan
Sarana Air Minum Sarana Air Minum di IKL
Risiko Rendah + Sedang
Jumlah 3.561 617 617
Persentase 17,3% 100,0%
Grafik 8.3
Grafik Penduduk Dengan Akses Terhadap Sanitasi yang Layak yang Ada
di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya 2021
5.000 4.152
3.549
4.000
3.000
2.000
1.000 2 0
0
KELUARGA
DENGAN AKSES
JAMBAN SEHAT
TERHADAP
SHARING/KOMU SEMI JAMBAN SEHAT
JUMLAH KK FASILITAS
NAL PERMANEN PERMANEN (JSP)
SANITASI YANG
(JSSP)
LAYAK (JAMBAN
SEHAT)
Jumlah Sarana 4.152 2 0 3.549
Jumlah KK Pengguna 75 0 3.549 3.624
Persentease 87,3%
1 1
1
0 0
0
Kelurahan
Jumlah Kelurahan Kelurahan Stop BABS Kelurahan STBM
Melaksanakan STBM
Jumlah 1 1 0 0
Persentase 100% 0 0
Grafik 8.5
Grafik Tempat-Tempat Umum Memenuhi Persyaratan
di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya tahun 2021
40 37
35
29
30
26
25
20
20
15
10
65
5 22 21
00 11 00
0
Jumlah
Rumah
SMP/M SMA/M Puskes Tempat TTU
SD/MI Sakit Pasar
Ts A mas Ibadah Yang
Umum
Ada
Ttu Yang Ada 6 2 0 1 0 26 2 37
Ttu Memenuhi Syarat Kesehatan 5 2 0 1 0 20 1 29
Persentase Memenuhi Syarat 83,3% 100,0% 0,0% 100,0% 0,0% 76,9% 50,0% 78,4%
Grafik 8.6
Grafik Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi Syarat Kesehatan
di Wilayah Kerja Puskesmas Pekapuran Raya tahun 2021
40 37
35 29
30
25 20
20
15 10 10 12
10 5 5
5 2 2
0
Makanan
Jajanan/
Rumah Depot Air
Kantin/ Jumlah Tpm
Jasa Boga Makan/Res Minum
Sentra Yang Ada
toran (Dam)
Makanan
Jajanan
Tpm Yg Ada 2 5 10 20 37
Memenuhi Syarat 2 5 10 12 29
Persentase Memenuhi Syarat 100,0% 100,0% 100,0% 60,0% 78,4%
A. KESIMPULAN
Berdasarkan data dan informasi hasil pelaksanaan program kesehatan di
Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021 dapat disimpulkan bahwa pencapaian program
kesehatan dapat dilihat melalui pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang
merupakan salah satu tolok ukur dalam penilaian kinerja sebuah puskesmas.
Capaian indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas Pekapuran
Raya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 9.1
Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Puskesmas Pekapuran Raya Tahun 2021
TAR- SASA- CAPAIAN
NO PROGRAM
GET RAN JUMLAH %
1 Pelayanan kesehatan dan antenatal 100% 333 342 100,00%
kepada ibu hamil sesuai standar (K4)
2 Pelayanan kesehatan dan persalinan 100% 317 300 94,64%
kepada ibu bersalin sesuai standar (KF3)
3 Pelayanan kesehatan neonatal esensial 100% 306 298 97,39%
kepada bayi baru lahir (0-28 hari) sesuai
standar (KN3)
4 Pelayanan kesehatan kepada balita (usia 100% 1.226 663 54,08%
12 bulan sampai 59 bulan) sesuai
standar
5 Pelayanan kesehatan kepada anak pada 100% 348 242 69,54%
usia pendidikan dasar sesuai standar
6 Pelayanan kesehatan kepada warga 100% 12.051 13.804 100,00%
negara usia 15 tahun sampai 59 tahun
sesuai standar
7 Pelayanan kesehatan kepada Warga 100% 1.534 1420 92,57%
Negara usia 60 tahun ke atas sesuai
standar
8 Pelayanan kesehatan kepada penderita 100% 2.867 3888 100,00%
hipertensi sesuai standar
9 Pelayanan kesehatan kepada penderita 100% 627 425 67,78%
diabetes melitus sesuai standar
10 Pelayanan kesehatan kepada orang 100% 22 28 100,00%
dengan gangguan jiwa berat sesuai
standar
11 Pelayanan kesehatan kepada orang 100% 325 167 51,38%
terduga Tuberkulosis (TBC) sesuai
standar
12 Pelayanan kesehatan yang diberikan 100% 393 328 83,46%
kepada orang dengan risiko terinfeksi
HIV (Bumil, Pasien TBC) sesuai standar
Dari tabel diatas dapat dilihat capaian program belum mencapai target tahun 2021.
Pelayanan kesehatan kepada orang terduga TBC masih jauh dari target, yaitu hanya
51,38%, sedangkan target sebesar 100%. Begitu pula dengan pelayanan kesehatan kepada
balita (usia 12 bulan sampai 59 bulan) hanya 54,08% (target 100%), kemudian pelayanan
B. SARAN
a. Perlu dukungan dari Dinas Kesehatan dalam upaya peningkatan capaian program
kesehatan.
b. Perlu bantuan sarana prasarana maupun SDM Kesehatan untuk mendukung upaya
peningkatan program kesehatan
c. Perlu dukungan dari lintas sektor terkait perencanaan, pelaksanaan dan pencapaian
program kesehatan
d. Untuk memudahkan pembuatan data profil ini perlu aplikasi online yang mendukung
otomatisasi baik dalam hal tabulasi maupun grafik yang terintegrasi antara data profil ini
dan data kinerja puskesmas (data SPM dan data PKP [Penilaian Kinerja Pukesmas])
beserta otomatisasi dalam analisa sederhana (SWOT, USG dan RCA) sehingga dapat
memberi kemudahan, kecepatan dalam mengakses data/ kinerja puskesmas kapanpun
dan dimanapun
TAHUN 2021
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
I GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 1 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 1 Desa/Kelurahan Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 7.956 7.975 15.931 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3,8 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 16594,8 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 36,4 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 99,8 Tabel 2
8 Penduduk 15 tahun ke atas melek huruf 100,0 100,0 100,0 % Tabel 3
9 Penduduk 15 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 19,0 19,8 19,4 % Tabel 3
b. SMA/ MA 20,0 18,9 19,4 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 2,3 2,4 2,4 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0,6 0,5 0,6 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 1,0 0,8 0,9 % Tabel 3
f. S1/Diploma IV 3,9 3,7 3,8 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,4 0,2 0,3 % Tabel 3
II SARANA KESEHATAN
II.1 Sarana Kesehatan
10 Jumlah Rumah Sakit Umum 0 RS Tabel 4
11 Jumlah Rumah Sakit Khusus 0 RS Tabel 4
12 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 0 Puskesmas Tabel 4
13 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 1 Puskesmas Tabel 4
14 Jumlah Puskesmas Keliling 0 Puskesmas keliling Tabel 4
15 Jumlah Puskesmas pembantu 0 Pustu Tabel 4
16 Jumlah Apotek 3 Apotek Tabel 4
17 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 #DIV/0! % Tabel 6
IV PEMBIAYAAN KESEHATAN
44 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 31,3 % Tabel 17
45 Desa yang memanfaatkan dana desa untuk kesehatan 0,0 % Tabel 18
46 Total anggaran kesehatan ######### Rp Tabel 19
47 APBD kesehatan terhadap APBD kab/kota 100,0 % Tabel 19
48 Anggaran kesehatan perkapita Rp43.936 Rp Tabel 19
V KESEHATAN KELUARGA
V.1 Kesehatan Ibu
49 Jumlah Lahir Hidup 140 161 301 Orang Tabel 20
50 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 0,0 0,0 0,0 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 20
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
51 Jumlah Kematian Ibu 1 Ibu Tabel 21
52 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 332,2 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 21
53 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 106,9 % Tabel 23
54 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 100,0 % Tabel 23
55 Ibu hamil dengan imunisasi Td2+ 9,3 % Tabel 24
56 Ibu Hamil Mendapat Tablet Tambah Darah 90 100,0 % Tabel 27
57 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 94,3 % Tabel 23
58 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan di Fasyankes 94,3 % Tabel 23
59 Pelayanan Ibu Nifas KF3 95,0 % Tabel 23
60 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 94,6 % Tabel 23
61 Penanganan komplikasi kebidanan 100,6 % Tabel 30
62 Peserta KB Aktif 48,2 % Tabel 28
63 Peserta KB Pasca Persalinan #DIV/0! % Tabel 29
VI PENGENDALIAN PENYAKIT
VI.1 Pengendalian Penyakit Menular Langsung
93 Persentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar #DIV/0! % Tabel 51
94 CNR seluruh kasus TBC 56 per 100.000 penduduk Tabel 51
95 Case detection rate TBC #DIV/0! % Tabel 51
96 Cakupan penemuan kasus TBC anak #DIV/0! % Tabel 51
97 Angka kesembuhan BTA+ 25,0 100,0 40,0 % Tabel 52
98 Angka pengobatan lengkap semua kasus TBC 83,3 0,0 55,6 % Tabel 52
99 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) semua
kasus TBC 100,0 33,3 77,8 % Tabel 52
100 Jumlah kematian selama pengobatan tuberkulosis 0,0 per 100.000 penduduk Tabel 52
101 Penemuan penderita pneumonia pada balita 11,4 % Tabel 53
102 Puskesmas yang melakukan tatalaksana standar
pneumonia min 60% 1,0 % Tabel 53
103 Jumlah Kasus HIV 0 0 0 Kasus Tabel 54
104 Jumlah Kasus Baru AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 55
105 Jumlah Kematian akibat AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 55
106 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada balita 65,8 % Tabel 56
107 Persentase Diare ditemukan dan ditangani pada semua umur 10,7 % Tabel 56
108 Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 0 0 0 Kasus Tabel 57
109 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 57
110 Persentase Kasus Baru Kusta anak 0-14 Tahun #DIV/0! % Tabel 58
111 Persentase Cacat Tingkat 0 Penderita Kusta #DIV/0! % Tabel 58
112 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta #DIV/0! % Tabel 58
113 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,0 per 100.000 penduduk Tabel 58
114 Angka Prevalensi Kusta 0,0 per 10.000 Penduduk Tabel 59
ANGKA/NILAI No.
NO INDIKATOR
L P L+P Satuan Lampiran
115 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 60
116 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 60
JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
2 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF 6.214 6.359 12.573 100,0 100,0 100,0
PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM - - - - - - -
2 RUMAH SAKIT KHUSUS - - - - - - -
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP - - - - - - -
- JUMLAH TEMPAT TIDUR - - - - - - -
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP - - 1 - - - 1
3 PUSKESMAS KELILING - - - - - - -
4 PUSKESMAS PEMBANTU - - - - - - -
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN - - - - - - -
2 KLINIK PRATAMA - - - - - - -
3 KLINIK UTAMA - - - - - - -
4 BALAI PENGOBATAN - - - - - 3 3
5 PRAKTIK DOKTER BERSAMA - - - - - 1 1
6 PRAKTIK DOKTER UMUM PERORANGAN - - - - - 2 2
7 PRAKTIK DOKTER GIGI PERORANGAN - - - - - 4 4
8 PRAKTIK DOKTER SPESIALIS PERORANGAN - - - - - - -
9 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL - - - - - - -
10 BANK DARAH RUMAH SAKIT - - - - - - -
11 UNIT TRANSFUSI DARAH - - - - - - -
12 LABORATORIUM KESEHATAN - - - - - -
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI - - - - - - -
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL - - - - - - -
3 USAHA MIKRO OBAT TRADISIONAL - - - - - - -
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN - - - - - - -
5 PEDAGANG BESAR FARMASI - - - - - - -
6 APOTEK - - - - - 3 3
7 APOTEK PRB - - - - - - -
8 TOKO OBAT - - - - - 1 1
9 TOKO ALKES - - - - - - -
TABEL 5
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN BARU RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
SUB JUMLAH II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PERSENTASE RUMAH SAKIT DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
KABUPATEN/KOTA 0 0 #DIV/0!
TABEL 7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
12 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
13 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
14 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
15 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
16 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
17 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
18 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
19 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
20 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
DOKTER
NO UNIT KERJA DR SPESIALIS a DOKTER UMUM TOTAL DOKTER GIGI TOTAL
GIGI SPESIALIS
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Puskesmas Pekapuran Raya 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 RS ………… 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
dst. (mencakup RS Pemerintah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
dan swasta dan termasuk 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
pula Rumah Bersalin) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKb 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
b) Tenaga kesehatan yang bertugas di lebih dari satu tempat, hanya dihitung satu kali
TABEL 12
PERAWATa
NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P
1 2 3 4 5 6
1 Puskesmas Pekapuran Raya 1 4 5 4
0
0
0
0
0
0
0
0
1 RS ………… 0
dst. (mencakup RS Pemerintah 0
dan swasta dan termasuk 0
pula Rumah Bersalin) 0
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0
b
JUMLAH (KAB/KOTA) 0
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKb 0,0 0,0
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN, DAN GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK, DAN KETEKNISAN MEDIK DI FASILITAS KESEHATAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
NON PBI
PERSENTASE DESA YANG MEMANFAATKAN DANA DESA UNTUK KESEHATAN MENURUT KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
DESA
NO KECAMATAN PUSKESMAS YG MEMANFAATKAN DANA
JUMLAH %
DESA UNTUK KESEHATAN
1 2 3 4 5 6
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 1 - 0,0
2 0 0 #DIV/0!
3 0 0 #DIV/0!
4 0 0 #DIV/0!
5 0 0 #DIV/0!
6 0 0 #DIV/0!
7 0 0 #DIV/0!
8 0 0 #DIV/0!
9 0 0 #DIV/0!
10 0 0 #DIV/0!
11 0 0 #DIV/0!
12 0 0 #DIV/0!
13 0 0 #DIV/0!
14 0 0 #DIV/0!
15 0 0 #DIV/0!
16 0 0 #DIV/0!
17 0 0 #DIV/0!
18 0 0 #DIV/0!
19 0 0 #DIV/0!
20 0 0 #DIV/0!
JUMLAH KELAHIRAN
NAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KELURAHAN
PUSKESMAS
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pekapuran Raya Pekapura Raya 140 0 140 161 0 161 301 0 301
2 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 0
12 0 0 0 0 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 0
14 0 0 0 0 0 0 0
15 0 0 0 0 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 0
17 0 0 0 0 0 0 0
18 0 0 0 0 0 0 0
19 0 0 0 0 0 0 0
20 0 0 0 0 0 0 0
KEMATIAN IBU
JUMLAH JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KELURAHAN PUSKESMAS
LAHIR HIDUP < 20 20-34 ≥35 < 20 20-34 ≥35 < 20 20-34 ≥35 < 20 20-34 ≥35
JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 1 0 0 0 0
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL, IBU BERSALIN, DAN IBU NIFAS MENURUT KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 333 356 106,9 333 100,0 317 299 94,3 299 94,3 275 86,8 301 95,0 301 95,0 300 94,6
2 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
12 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
13 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
14 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
15 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
16 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
17 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
18 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
19 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
20 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 333 356 106,9 333 100,0 317 299 94,3 299 94,3 275 86,8 301 95,0 301 95,0 300 94,6
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR YANG TIDAK HAMIL MENURUT KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 3.263 86 2,6 17 0,5 5 0,2 2 0,1 3 0,1
2 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
12 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
13 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
14 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
15 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
16 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
17 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
18 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
19 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
20 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI Td PADA WANITA USIA SUBUR (HAMIL DAN TIDAK HAMIL) MENURUT KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD) MENURUT KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
PESERTA KB AKTIF
JUMLAH
NO KELURAHAN PUSKESMAS
PUS
KONDOM % SUNTIK % PIL % AKDR % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 2.708 2 0,2 1.205 92,3 90 6,9 2 0,2 1 0,1 0 0,0 6 0,5 1.306 48,2
2 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
14 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
15 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
16 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
17 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
18 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
20 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.708 2 0,2 1.205 92,3 90 6,9 2 0,2 1 0,1 0 0,0 6 0,5 1.306 48,2
CAKUPAN DAN PROPORSI PESERTA KB PASCA PERSALINAN MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0,0 196 97,5 2 1,0 1 0,5 0 0,0 1 0,5 1 0,5 201 #DIV/0!
TABEL 30
PERKIRAAN PENANGANAN
PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH KOMPLIKASI
NO KELURAHAN PUSKESMAS DENGAN KEBIDANAN L P L+P
IBU HAMIL KOMPLIKASI
KEBIDANAN S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 333 67 67 100,6 140 161 301 21 24 45 21 100,0 24 99,4 45 99,7
2 0 0 0 0 #DIV/0! 0 20 21 41 20 100,0 21 100,0 41 100,0
3 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
14 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
15 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
16 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
17 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
18 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
20 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 333 67 67 100,6 140 161 301 41 45 86 41 100,0 45 99,7 86 99,8
TABEL 31
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
JUMLAH KEMATIAN
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
NO KELURAHAN PUSKESMAS BALITA BALITA BALITA
NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH NEONATAL ANAK JUMLAH
a a
BAYI BAYI BAYI
BALITA TOTAL BALITA TOTAL BALITA TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 0 0
12 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 0 0
14 0 0 0 0 0 0 0 0
15 0 0 0 0 0 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 0 0
17 0 0 0 0 0 0 0 0
18 0 0 0 0 0 0 0 0
19 0 0 0 0 0 0 0 0
20 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN ANAK BALITA MENURUT PENYEBAB UTAMA, KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL (0-28 HARI) PENYEBAB KEMATIAN POST NEONATAL (29 HARI-11 BULAN) PENYEBAB KEMATIAN ANAK BALITA (12-59 BULAN)
KELAINAN
NO KELURAHAN PUSKESMAS TETANUS KELAINAN LAIN- PNEUMO KELAINAN PNEUMO
BBLR ASFIKSIA SEPSIS DIARE MALARIA TETANUS SALURAN LAIN-LAIN DIARE MALARIA CAMPAK DEMAM DIFTERI LAIN-LAIN
NEONAT BAWAAN LAIN NIA SARAF NIA
CERNA
ORUM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TABEL 33
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 140 161 301 140 100,0 161 100,0 301 100,0 4 2,9 4 2,5 8 2,7
2 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
14 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
15 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
16 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
17 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
18 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
20 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 140 161 301 140 100,0 161 100,0 301 100,0 4 2,9 4 2,5 8 2,7
TABEL 34
JUMLAH (KAB/KOTA) 140 161 301 140 100,0 161 100,0 301 100,0 140 100,0 161 100,0 301 100,0
BAYI BARU LAHIR MENDAPAT IMD* DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI < 6 BULAN MENURUT KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
JUMLAH (KAB/KOTA) 140 161 301 139 99,3 148 92 287 95,3
TABEL 37
1 2 3 4 5 6
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 1 0 0,0
2 0 0 #DIV/0!
3 0 0 #DIV/0!
4 0 0 #DIV/0!
5 0 0 #DIV/0!
6 0 0 #DIV/0!
7 0 0 #DIV/0!
8 0 0 #DIV/0!
9 0 0 #DIV/0!
10 0 0 #DIV/0!
11 0 0 #DIV/0!
12 0 0 #DIV/0!
13 0 0 #DIV/0!
14 0 0 #DIV/0!
15 0 0 #DIV/0!
16 0 0 #DIV/0!
17 0 0 #DIV/0!
18 0 0 #DIV/0!
19 0 0 #DIV/0!
20 0 0 #DIV/0!
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B0 (0 -7 HARI) DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
BAYI DIIMUNISASI
HB0
JUMLAH LAHIR HIDUP BCG
NO KELURAHAN PUSKESMAS < 24 Jam 1 - 7 Hari
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 140 161 301 82 58,6 103 64,0 185 61,5 58 41,4 59 36,6 117 38,9 118 84,3 142 88,2 260 86,4
2 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
14 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
15 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
16 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
17 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
18 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
20 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 140 161 301 82 58,6 103 64,0 185 61,5 58 41,4 59 36,6 117 38,9 118 84,3 142 88,2 260 86,4
TABEL 39
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB-Hib 3, POLIO 4*, CAMPAK/MR, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI
DPT-HB-Hib3 POLIO 4* CAMPAK/MR IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KELURAHAN PUSKESMAS (SURVIVING INFANT)
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 150 148 298 107 71,3 121 81,8 228 76,5 107 71,3 121 81,8 228 76,5 123 82,0 138 93,2 261 87,6 123 82,0 138 93,2 261 87,6
2 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
14 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
15 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
16 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
17 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
18 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
20 0 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 150 148 298 107 71,3 121 81,8 228 76,5 107 71,3 121 81,8 228 76,5 123 82,0 138 93,2 261 87,6 123 82,0 138 93,2 261 87,6
CAKUPAN IMUNISASI LANJUTAN DPT-HB-Hib 4 DAN CAMPAK/MR2 PADA ANAK USIA DIBAWAH DUA TAHUN (BADUTA)
MENURUT JENIS KELAMIN, KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
BADUTA DIIMUNISASI
JUMLAH BADUTA DPT-HB-Hib4 CAMPAK/MR2
NO KELURAHAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 173 162 335 51 29,5 41 25,3 92 27,5 39 22,5 41 25,3 80 23,9
2 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
14 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
15 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
16 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
17 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
18 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
20 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 173 162 335 51 29,5 41 25,3 92 27,5 39 22,5 41 25,3 80 23,9
TABEL 41
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
NO KELURAHAN PUSKESMAS MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 301 278 92,4 1.226 766 62,5 1.527 1.044 68,4
2 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
3 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
4 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
5 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
6 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
7 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
8 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
9 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
10 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
11 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
12 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
13 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
14 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
15 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
16 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
17 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
18 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
19 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
20 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 301 278 92,4 1.226 766 62,5 1.527 1.044 68,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 626 600 1.226 342 54,6 315 53 657 53,6
BALITA
DITIMBANG
NO KELURAHAN PUSKESMAS JUMLAH SASARAN BALITA (S)
JUMLAH (D) % (D/S)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 626 600 1.226 305 262 567 48,7 43,7 46,2
2 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
12 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
13 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
14 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
15 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
16 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
17 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
18 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
19 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
20 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 626 600 1.226 305 262 567 48,7 43,7 46,2
TABEL 44
STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEKS BB/U, TB/U, DAN BB/TB MENURUT KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
JUMLAH BALITA BALITA GIZI KURANG (BB/U) JUMLAH BALITA BALITA PENDEK (TB/U) JUMLAH BALITA KURUS (BB/TB)
0-59 BULAN 0-59 BULAN BALITA
NO KELURAHAN PUSKESMAS
YANG YANG DIUKUR 0-59 BULAN
DITIMBANG JUMLAH % TINGGI BADAN JUMLAH % YANG DIUKUR JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 960 54 5,6 958 35 3,7 958 37 3,9
2 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
12 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
13 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
14 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
15 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
16 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
17 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
18 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
19 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
20 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PESERTA DIDIK SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA SERTA USIA PENDIDIKAN DASAR MENURUT KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
JUMLAH (KAB/KOTA) 129 72 55,8 214 172 80,4 0 0 #DIV/0! 340 247 72,6 6 6 100,0 2 2 100,0 0 0 #DIV/0!
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
JUMLAH (KAB/ KOTA) 6 0 0,0 6 100,0 474 478 952 259 54,6 296 61,9 555 58,3 135 121 256 0 0,0 0 0,0 0 0,0
TABEL 48
JUMLAH (KAB/KOTA) 6.155 5.896 12.051 1.763 28,6 3.319 56,3 5.082 42,2 1.397 79,2 2.125 64,0 3.522 69,3
JUMLAH (KAB/KOTA) 730 804 1.534 545 74,7 678 84,3 1.223 79,7
TABEL 50
PUSKESMAS
MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN
NO KELURAHAN PUSKESMAS MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN
MELAKSANAKAN MELAKSANAKAN PENJARINGAN PENJARINGAN
KEGIATAN PENJARINGAN
KELAS IBU HAMIL ORIENTASI P4K KESEHATAN KELAS 7 KESEHATAN KELAS 1,
KESEHATAN REMAJA KESEHATAN KELAS 1
DAN 10 7, 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 4 12 5 6 2 8
2 0 0
3 0 0
4 0 0
5 0 0
6 0 0
7 0 0
8 0 0
9 0 0
10 0 0
11 0 0
12 0 0
13 0 0
14 0 0
15 0 0
16 0 0
17 0 0
18 0 0
19 0 0
20 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 20 0 0 0 0 0 0
PERSENTASE 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Sumber:
catatan: diisi dengan tanda "V"
TABEL 51
JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS, KASUS TUBERKULOSIS, KASUS TUBERKULOSIS ANAK, CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
DAN CASE DETECTION RATE (CDR) MENURUT JENIS KELAMIN, KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
JUMLAH TERDUGA
JUMLAH SEMUA KASUS TUBERKULOSIS
TUBERKULOSIS YANG KASUS
NO KELURAHAN PUSKESMAS MENDAPATKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN TUBERKULOSIS
LAKI-LAKI +
PELAYANAN SESUAI ANAK 0-14 TAHUN
PEREMPUAN
STANDAR JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS MENURUT JENIS KELAMIN, KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 4 1 5 6 3 9 1 25,0 1 100,0 2 40,0 5 83,3 0 0,0 5 55,6 6 100,0 1 33,3 7 77,8 0 0,0
2 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
3 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
4 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
5 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
6 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
7 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
8 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
9 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
10 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
11 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
12 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
13 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
14 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
15 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
16 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
17 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
18 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
19 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
20 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 1 5 6 3 9 1 25,0 1 100,0 2 40,0 5 83,3 0 0,0 5 55,6 6 100,0 1 33,3 7 77,8 0 0,0
BALITA BATUK ATAU KESUKARAN BERNAPAS REALISASI PENEMUAN PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA
HIV
NO KELOMPOK UMUR
PROPORSI KELOMPOK
L P L+P
UMUR
1 2 3 4 5 6
1 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 #DIV/0!
2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 #DIV/0!
3 15 - 19 TAHUN 0 0 0 #DIV/0!
4 20 - 24 TAHUN 0 0 0 #DIV/0!
5 25 - 49 TAHUN 0 0 0 #DIV/0!
6 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0
Jumlah orang dengan risiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pelayanan sesuai standar
Persentase orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar #DIV/0!
JUMLAH KASUS DAN KEMATIAN AKIBAT AIDS MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
KASUS BARU AIDS KASUS KUMULATIF AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
PROPORSI PROPORSI
NO KELOMPOK UMUR
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P
UMUR UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 < 1 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
2 1 - 4 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
3 5 - 14 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
4 15 - 19 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
5 20 - 29 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
6 30 - 39 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
7 40 - 49 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
8 50 - 59 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
9 ≥ 60 TAHUN 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
10 TIDAK DIKETAHUI 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DIARE
JUMLAH TARGET
DILAYANI MENDAPAT ORALIT MENDAPAT ZINC
JUMLAH PENEMUAN
NO KELURAHAN PUSKESMAS SEMUA UMUR BALITA SEMUA UMUR BALITA BALITA
PENDUDUK
SEMUA
BALITA JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 15.931 430 207 46 10,7 136 65,8 125 271,7 45 33,1 46 33,8
2 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
12 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
13 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
14 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
15 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
16 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
17 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
18 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
19 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
20 0 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 15.931 430 207 46 10,7 136 65,8 125 271,7 45 33,1 46 33,8
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 270 843
KASUS BARU
NO KELURAHAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 0
12 0 0 0 0 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 0
14 0 0 0 0 0 0 0
15 0 0 0 0 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 0
17 0 0 0 0 0 0 0
18 0 0 0 0 0 0 0
19 0 0 0 0 0 0 0
20 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PROPORSI JENIS KELAMIN #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0,0 0,0 0,0
TABEL 58
KASUS BARU KUSTA CACAT TINGKAT 0, CACAT TINGKAT 2, PENDERITA KUSTA ANAK<15 TAHUN,
MENURUT KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
KASUS BARU
PENDERITA
KUSTA
ANAK<15
PENDERITA KUSTA ANAK
NO KELURAHAN PUSKESMAS PENDERITA CACAT TINGKAT 0 CACAT TINGKAT 2 TAHUN
<15 TAHUN
KUSTA DENGAN
CACAT
TINGKAT 2
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0
2 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
12 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
13 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
14 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
15 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
16 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
17 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
18 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
19 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
20 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH KASUS TERDAFTAR DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
KASUS TERDAFTAR
NO KELURAHAN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 0
12 0 0 0 0 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 0
14 0 0 0 0 0 0 0
15 0 0 0 0 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 0
17 0 0 0 0 0 0 0
18 0 0 0 0 0 0 0
19 0 0 0 0 0 0 0
20 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,0
TABEL 60
PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0!
KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KELURAHAN PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 0 0 #DIV/0!
2 0 0 #DIV/0!
3 0 0 #DIV/0!
4 0 0 #DIV/0!
5 0 0 #DIV/0!
6 0 0 #DIV/0!
7 0 0 #DIV/0!
8 0 0 #DIV/0!
9 0 0 #DIV/0!
10 0 0 #DIV/0!
11 0 0 #DIV/0!
12 0 0 #DIV/0!
13 0 0 #DIV/0!
14 0 0 #DIV/0!
15 0 0 #DIV/0!
16 0 0 #DIV/0!
17 0 0 #DIV/0!
18 0 0 #DIV/0!
19 0 0 #DIV/0!
20 0 0 #DIV/0!
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
MALARIA
KONFIRMASI LABORATORIUM POSITIF MENINGGAL CFR
% KONFIRMASI %
NO KELURAHAN PUSKESMAS RAPID PENGOBATA
SUSPEK MIKROSKOPI LABORATORIU PENGOBATA
DIAGNOSTIC TOTAL L P L+P N STANDAR L P L+P L P L+P
S M N STANDAR
TEST (RDT)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 0 #DIV/0! 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
2 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
3 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
4 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
5 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
6 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
7 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
8 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
9 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
10 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
11 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
12 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
13 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
14 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
15 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
16 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
17 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
18 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
19 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
20 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Banjarmasin Timur Pekapuran Raya 1.441 1.426 2.867 1.748 121,3 2.145 150,4 3.893 135,8
2 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
5 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
8 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
9 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
10 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
11 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
12 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
13 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
14 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
15 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
16 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
17 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
18 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
19 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
20 0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.441 1.426 2.867 1.748 121,3 2.145 150,4 3.893 135,8
TABEL 69
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (SADANIS)
MENURUT KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) BERAT MENURUT KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
JUMLAH KK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT KELURAHAN
PUSKESMAS PEKAPURAN RAYA
TAHUN 2021
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 2 0 1 0 26 2 37 5 83,3 2 100,0 0 #DIV/0! 1 100,0 0 #DIV/0! 20 76,9 1 50,0 29 78,4
TABEL 76
DEFINISI OPERASIONAL
Desa : Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan istiadat setempat yang diakui dalam sistem
pemerintahan nasional dan berada di bawah kabupaten
Kelurahan : Suatu wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten/kota dalam wilayah kerja kecamatan
Rumah Tangga : Seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik, dan biasanya
tinggal bersama serta makan dari satu dapur
Jumlah penduduk dapat bersumber dari BPS atau Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dengan memperhatikan konsistensi antar variabel
terkait
FORMULA
DEFINISI OPERASIONAL
Jumlah Penduduk : Jumlah penduduk pada kelompok umur 0-4 tahun yaitu jumlah penduduk sebelum mencapai usia
menurut kelompok umur genap 5 tahun. Kelompok umur ini sering disebut balita (bawah lima tahun). Penyebutan satuan
(interval 5 tahunan) dan jenis tahun pada umur penduduk dilakukan dengan pembulatan ke bawah. Contoh, seseorang dengan
kelamin umur 4 tahun 10 bulan 25 hari dinyatakan dalam umur 4 tahun. Demikian juga untuk kelompok umur
selanjutnya.
Angka Beban Tanggungan: Perbandingan antara banyaknya orang yang belum produktif (usiakurang dari 15 tahun) dan tidak
produktif lagi (usia 65 tahun ke atas) dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif
(15-64 tahun)
Rasio Jenis Kelamin : Perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah
dan waktu tertentu
FORMULA
Jumlah penduduk laki - laki di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
Rasio Jenis Kelamin = x 100
Jumlah penduduk perempuan di wilayah dan pada kurun waktu yang sama
TABEL 3
DEFINISI OPERASIONAL
Melek huruf : Penduduk berusia 15 tahun ke atas yang memiliki kemampuan membaca dan menulis kalimat sederhana
dalam huruf latin, huruf arab, dan huruf lainnya (seperti huruf jawa, kanji, dll)
Tamat sekolah : Menyelesaikan pelajaran pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang sekolah, baik negeri maupun
swasta, dan telah mendapatkan tanda tamat/ijazah. Orang yang belum mengikuti pelajaran pada kelas
tertinggi tetapi telah mengikuti ujian dan lulus dianggap tamat sekolah
TABEL 4
DEFINISI OPERASIONAL
Rumah Sakit : Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Rumah sakit umum : Rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit.
Rumah sakit khusus : Rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu
berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.
Apotek: Sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker.
(Termasuk Apotek PRB)
Apotek PRB: Apotek yang telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dalam melaksanakan Program Rujuk Balik
Toko Obat : Orang atau Badan Hukum Indonesia yang memilih ijin untuk menyimpan Obat-obat Bebas Terbatas (daftar
W) untuk dijual secara eceran di tempat tertentu sebagaimana tercantum dalam surat izin.
Toko Alkes: Unit usaha yang diselenggarakan oleh perorangan atau badan untuk melakukan pengadaan, penyimpanan,
penyaluran alat kesehatan tertentu secara eceran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
UMOT (Usaha Mikro : Usaha yang hanya membuat sediaan obat tradisional dalam bentuk param, tapel, pilis, cairan obat luar, dan
Obat Tradisional) rajangan.
TABEL 5
DEFINISI OPERASIONAL
KunjunganGangguan : Kunjunganpasien yang mengalamigangguankejiwaanyang meliputigangguan pada perasaan, proses pikir, dan
Jiwa perilaku yang menimbulkanpenderitaan pada individu dan atauhambatandalammelaksanakanperansosialnya.
FORMULA
Jumlah kunjungan pasien baru rawat jalan di fasilitas pelayanan
kesehatan milik pemerintah dan swasta dalam satu tahun tertentu
Persentase Rawat Jalan = X 100%
Jumlah penduduk pada kabupaten/kota dalam tahun yang sama
DEFINISI OPERASIONAL
Fasilitas Pelayanan : Ketentuan umum pelayanan gawat darurat level 1 mengacu kepada Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 856
Kesehatan Dengan tahun 2009 tentang standar Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Kemampuan
Pelayanan Gawat Darurat
Level 1
FORMULA
TABEL 7
DEFINISI OPERASIONAL
Gross Death Rate angka kematian umum untuk tiap-tiap 1.000 pasien keluar. Nilai GDR sebaiknya tidak lebih dari 45 per 1000. Nilai
:(GDR) GDR dari setiap RS dapat diperoleh dari pelaporan SIRS Online R.L. 1.2 dan 3.1.
Net Death Rate : angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1.000 pasien keluar. Nilai NDR yang dianggap masih
(NDR) dapat ditolerir yaitu< 25 per 1000. Nilai GDR dari setiap RS dapat diperoleh dari pelaporan SIRS Online R.L. 1.2
dan 3.1.
Jumlah pasien keluar: Jumlah pasien keluar hidup dan keluar mati (dalam waktu < 48 jam maupun ≥ 48 Jam dirawat ) selama 1 tahun
hidup dan mati
Jumlah pasien keluar mati < 48 jam selama 1 tahun
Jumlah pasien keluar:
mati < 48 jam
Jumlah pasien keluar mati dalam waktu ≥ 48 Jam selama 1 tahun
Jumlah pasien keluar:
mati≥ 48 jam dirawat
FORMULA
TABEL 8
DEFINISI OPERASIONAL
Jumlah hari perawatan : total hari rawat dari semua pasien yang dirawat selama satu tahun
Jumlah lama dirawat : total lama dirawat dari pasien yang sudah keluar rumah sakit (hidup maupun mati), selama satu tahun
BOR : Persentase pemakaian tempat tidur pada satu-satuan waktu tertentu. Nilai parameter BOR yang ideal adalah
(Bed Occupancy Rate) antara 60-85%. Nilai GDR dari setiap RS dapat diperoleh dari pelaporan SIRS Online R.L. 1.2 dan 3.1.
BTO : Frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan
(Bed Turn Over) waktu (biasanya dalam periode 1 tahun). Nilai parameter BTO yang ideal adalah 40-50 kali dalam satu tahun.
Nilai GDR dari setiap RS dapat diperoleh dari pelaporan SIRS Online R.L. 1.2 dan 3.1.
TOI : Rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya. Nilai parameter TOI yang
(Turn Over Interval) ideal pada kisaran 1-3 hari. Nilai GDR dari setiap RS dapat diperoleh dari pelaporan SIRS Online R.L. 1.2
dan 3.1.
ALOS : Rata-rata lama rawat (dalam satuan hari) seorang pasien. Nilai parameter ALOS yang ideal adalah 6-9 hari.
(AverageLength of Stay) Nilai GDR dari setiap RS dapat diperoleh dari pelaporan SIRS Online R.L. 1.2 dan 3.1.
FORMULA
BOR Jumlah hari perawatan
Bed Occupancy Rate = x 100%
Jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam setahun
BTO Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
Bed Turn Over =
Jumlah tempat tidur
TOI (Jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam setahun) - Jumlah hari perawatan
Turn Over Interval =
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
ALOS Jumlah lama dirawat
Average Length of Stay =
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
TABEL 9
DEFINISI OPERASIONAL
Persentase Puskesmas : Persentase Puskesmas yang memiliki 80% obat dan vaksin essensial (pemantauan dilaksanakan terhadap 20
dengan ketersediaan item obat indikator).Laporan yang dimasukan yaitu laporan pada bulan November atau laporan bulan terakhir
obat dan vaksin essensial pada tahun pelaporan.
Obat-obat yang dipilih sebagai obat indikator merupakan obat pendukung program kesehatan ibu, kesehatan anak, penanggulangan dan
pencegahan penyakit, serta obat pelayanan kesehatan dasar esensial dan terdapat di dalam Formularium Nasional. 20 jenis obat tersebut
terdapat pada Petunjuk Teknis Tata Laksana Indikator Kinerja Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Tahun 2017-2019
FORMULA
% Puskesmas dengan Jumlah Puskesmas yang memiliki obat & 𝑣𝑎𝑘𝑠𝑖𝑛 𝑒𝑠𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙
ketersediaan obat dan = 𝑥100%
Jumlah Puskesmas di kabupaten/kota yang melapor
vasin esensial
TABEL 10
DEFINISI OPERASIONAL
Posyandu : Salah satubentukUpayaKesehatanBersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakandari, oleh, untuk,
dan bersamamasyarakatgunamemberdayakanmasyarakat dan
memberikankemudahankepadamasyarakatdalammemperolehpelayanankesehatandasaruntukmempercepatpenurunanangkake
matianibu, bayi, dan balita.
PosyanduPratam Posyandu yang belummantap, yang ditandai oleh
a: kegiatanbulananPosyandubelumterlaksanasecararutinsertajumlahkadersangatterbatasyaknikurangdari 5 (lima) orang
Posyandu Madya Posyandu yang sudahdapatmelaksanakankegiatanlebihdari 8 kali per tahun, denganPengelolaanPosyandu rata-
: ratajumlahkadersebanyak lima orang ataulebih, tetapicakupankelimakegiatanutamanyamasihrendah, yaitukurangdari 50%.
PosyanduPurnam Posyandu yang sudahdapatmelaksanakankegiatanlebihdari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlahkadersebanyak lima orang
a: ataulebih, cakupankelimakegiatanutamanyalebihdari 50%, mampumenyelenggarakankegiatan pengembangan,
sertatelahmemperoleh dana sehat yang berasal dari swadaya masyarakat dipergunakan untuk upaya kesehatan di Posyandu.
PosyanduMandiri Posyandu yang sudahdapatmelaksanakankegiatanlebihdari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlahkadersebanyak lima orang
: ataulebih, cakupankelimakegiatanutamanyalebihdari 50%, mampumenyelenggarakankegiatanpengembangan,
sertatelahmemperoleh dana sehat yang berasal dari swadaya masyarakat dan kelompok usaha bersama (usaha dikelola oleh
masyarakat) yang dipergunakan untuk upaya kesehatan di Posyandu.
Posbindu PTM : Upaya kesehatan berbasis bersumberdaya masyarakat (UKBM) dalam pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular
(PTM) melalui kegiatan skrining kesehatan/deteksi dini faktor risiko PTM, intervensi/modifikasi faktor risiko PTM serta
monitoring dan tindak lanjut faktor risiko PTM bersumber daya masyarakat secara rutin dan berkesinambungan.
FORMULA
DEFINISI OPERASIONAL
▪ Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau
kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan
perundang-undangan (UU Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran).
▪ Pembilang pada rasio adalah jumlah nakes di kab/kota dengan menyertakan nakes yang tidak terhitung berulang
▪ Rasio Dokter umum per 100.000 penduduk adalah dokter umum yang memberikan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan, baik di
Puskesmas, Rumah Sakit, dan sarana pelayanan kesehatan laindi suatu wilayah per 100.000 penduduk
▪ Rasio Dokter Spesialis per 100.000 penduduk adalah dokter spesialis yang memberikan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan,
baik di Puskesmas, Rumah Sakit, dan sarana pelayanan kesehatan laindi suatu wilayah per 100.000 penduduk
▪ Rasio Dokter Gigi per 100.000 penduduk adalah dokter gigi yang memberikan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan, baik di
Puskesmas, Rumah Sakit, dan sarana pelayanan kesehatan laindi suatu wilayah per 100.000 penduduk
▪ Rasio Dokter Gigi Spesialis per 100.000 penduduk adalah dokter gigi spesialis yang memberikan pelayanan kesehatan di fasilitas
kesehatan, baik di Puskesmas, Rumah Sakit, dan sarana pelayanan kesehatan laindi suatu wilayah per 100.000 penduduk
FORMULA
DEFINISI OPERASIONAL
▪ Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh
Pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangundangan (UU Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan).
▪ Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari Pendidikan bidan yang telah teregistrasi sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan (Permenkes Nomor 28 Tahun 2017 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan).
▪ Rasio Perawat per 100.000 penduduk adalah perawat yang memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas, Rumah Sakit, dan sarana
pelayanan kesehatan laindi suatu wilayah per 100.000 penduduk. Yang termasuk dalam tenaga perawat yaitu perawat, perawat
anestesi, dan perawat spesialis
▪ Rasio Bidan per 100.000 penduduk adalah bidan yang memberikan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan, baik di Puskesmas,
Rumah Sakit, dan sarana pelayanan kesehatan laindi suatu wilayah per 100.000 penduduk
FORMULA
TABEL 13
DEFINISI OPERASIONAL
▪ Tenaga kesehatan masyarakat adalah tenaga kesehatan yang telah memenuhi kualifikasi bidang kesehatan masyarakat yang
terdiri dari epidemiolog kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga administrasi
dan kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik dan kependudukan, serta tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
▪ Tenaga kesehatan lingkungan adalah tenaga kesehatan yang telah memenuhi kualifikasi bidang kesehatan lingkungan yang terdiri
dari sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
▪ Tenaga gizi adalah tenaga kesehatan yang telah memenuhi kualifikasi bidang gizi yang terdiri dari nutririonis dan dietisien sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
FORMULA
Rasio tenaga kesehatan Jumlah tenaga kes. masyarakat memberikan pelayanan kesehatan di puskesmas, RS
masyarakat = dan sarana pelayanan kesehatan lain di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
x100.000
per 100.000 penduduk Jumlah penduduk di wilayah dan tahun yang sama
TABEL 14
DEFINISI OPERASIONAL
▪ Tenaga ahli teknologi laboratorium medik adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan teknologi laboratorium medik atau
analis kesehatan atau analis medis dan memiliki kompetensi melakukan analisis terhadap cairan dan jaringan tubuh manusia
untuk menghasilkan informasi tentang kesehatan perseorangan dan masyarakat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
▪ Tenaga teknik biomedika lainnya adalah tenaga kesehatan yang telah memenuhi kualifikasi bidang teknik biomedika yang terdiri
dari radiografer, elektromedis, fisikawan medik, radioterapis, dan ortotik prostetik.
▪ Tenaga keterapian fisik adalah tenaga kesehatan yang telah memenuhi kualifikasi bidang keterapian fisik yang terdiri dari
fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara, dan akupunktur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
▪ Tenaga keteknisian medis adalah tenaga kesehatan yang telah memenuhi kualifikasi bidang keteknisian medis yang terdiri dari
perekam medis dan informasi kesehatan, teknik kardiovaskuler, teknisi pelayanan darah, refraksionis optisien/optometris, teknisi
gigi, penata anestesi (perawat anastesi), terapis gigi dan mulut (perawat gigi), dan audiologis.
FORMULA
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐞𝐧𝐚𝐠𝐚 𝐚𝐡𝐥𝐢 𝐥𝐚𝐛. 𝐦𝐞𝐝𝐢𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐲𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐡𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐩𝐮𝐬𝐤𝐞𝐬𝐦𝐚𝐬, 𝐑𝐒
Rasio tenaga ahli 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐫𝐚𝐧𝐚 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐲𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐡𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐝𝐢 𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐰𝐢𝐥𝐚𝐲𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐮𝐫𝐮𝐧 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐞𝐧𝐭𝐮
laboratorium = 𝒙𝟏𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐮𝐝𝐮𝐤 𝐝𝐢 𝐰𝐢𝐥𝐚𝐲𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐡𝐮𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐦𝐚
per 100.000 Penduduk
Rasio tenaga teknik Jumlah tenaga teknik biomedika selain ahli lab. medik memberikan pelayanan kes. di pusk, RS
biomedika per 100.000 = dan sarana pelayanan kesehatan lain di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
Penduduk 𝑥 100.000
Jumlah penduduk di wilayah dan tahun yang sama
Rasio tenaga keterapian Jumlah tenaga keterapian fisik memberikan pelayanan kesehatan di puskesmas, RS
fisik per 100.000 = dan sarana pelayanan kesehatan lain di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
Penduduk x 100.000
Jumlah penduduk di wilayah dan tahun yang sama
Rasio tenaga keteknisan Jumlah tenaga Keteknisian Medis memberikan pelayanan kesehatan di puskesmas, RS
medika per 100.000 = dan sarana pelayanan kesehatan lain di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
Penduduk x100.000
Jumlah penduduk di wilayah dan tahun yang sama
TABEL 15
DEFINISI OPERASIONAL
▪ Tenaga kefarmasian adalah tenaga kesehatan yang telah memenuhi kualifikasi bidang kefarmasian yang terdiri dari apoteker
dan tenaga teknis kefarmasian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
▪ Apoteker adalah Sarjana Farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker
(Permenkes Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 Tentang Registrasi, Izin Praktik, Dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian).
▪ Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian, yang terdiri
atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi dan Tenaga Menengah Farmasi/Asisten Apoteker (Permenkes
Nomor 889/Menkes/Per/V/2011 Tentang Registrasi, Izin Praktik, Dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian)
FORMULA
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐚𝐩𝐨𝐭𝐞𝐤𝐞𝐫 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐲𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐡𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐩𝐮𝐬𝐤𝐞𝐬𝐦𝐚𝐬, 𝐫𝐮𝐦𝐚𝐡 𝐬𝐚𝐤𝐢𝐭
Rasio apoteker = 𝐝𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐫𝐚𝐧𝐚 𝐩𝐞𝐥𝐚𝐲𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐡𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐥𝐚𝐢𝐧 𝐝𝐢 𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐰𝐢𝐥𝐚𝐲𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐮𝐫𝐮𝐧 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐞𝐧𝐭𝐮
𝒙 𝟏𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎
per 100.000 Penduduk 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐮𝐝𝐮𝐤 𝐝𝐢 𝐰𝐢𝐥𝐚𝐲𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐡𝐮𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐦𝐚
Rasio tenaga Jumlah tenaga teknis kefarmasian memberikan pelayanan kesehatan di puskesmas, Rumah Sakit
tekniskefarmasian dan sarana pelayanan kesehatan lain di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
= x 100.000
Jumlah penduduk di wilayah dan tahun yang sama
per 100.000Penduduk
TABEL 16
DEFINISI OPERASIONAL
▪ Tenaga penunjang/pendukung kesehatan adalah tenaga selain tenaga kesehatan yang bekerja di sektor/bidang kesehatan
yang meliputi pejabat struktural, tenaga pendidik, dan tenaga dukungan manajemen
▪ Pejabat struktural adalah tenaga yang menempati jabatan struktural di institusi kesehatan atau fasilitas pelayanan kesehatan.
▪ Tenaga pendidik adalah tenaga yang bertugas mengajar di institusi pendidikan yang terdiri dari dosen, widyaiswara, dan
lainnya.
▪ Tenaga dukungan manajemen terdiri dari pengelola program kesehatan, stafpenunjang administrasi, staf penunjang teknologi,
staf penunjang perencanaan, dan tenaga penunjang kesehatan lainnya.
TABEL 17
DEFINISI OPERASIONAL
Jaminan Kesehatan : Program nasional yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan
Nasional (JKN) berupa jaminan perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah
membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah.
PenerimaBantuanIuran:(PBI) Masyarakat miskin dan tidak mampu yang iurannya dibiayai oleh Pemerintah Pusat melalui APBN.
APBN
PenerimaBantuanIuran:(PBI) Peserta JKN yang iurannya dibiayai oleh Pemerintah Daerah melalui APBD.
APBD
PekerjaPenerimaUpah: Peserta JKN yang terdiri dari PNS, TNI/ POLRI, Pejabat Negara, dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai
(PPU) Negeri yangiurannya dibiayai oleh pemberi kerja dan peserta yang bersangkutan.
PekerjaBukanPenerima: Peserta JKN yang bekerja mandiri dan iurannya dibiayai oleh peserta yang bersangkutan.
Upah (PBPU)/Mandiri
BukanPekerja (BP): Peserta JKN yang terdiri dari investor, pemberi pajak, penerima pensiun, veteran, perintis kemerdekaan dan
bukan pekerja lainnya yang iurannya dibiayai oleh peserta yang bersangkutan.
FORMULA
TABEL 18
DEFINISI OPERASIONAL
TABEL 19
DEFINISI OPERASIONAL
Anggaran Kesehatan : Dana yang disediakan untuk penyelenggaraan upaya kesehatan yang dialokasikan melalui APBD kabupaten/kota
dalam APBD Kab/Kota
Anggaran Kesehatan : Jumlah anggaran yang dialokasikan oleh Pemerintah (melalui APBN, APBD, dan PHLN) untuk biaya
Pemerintah per Kapita per penyelenggaraan upaya kesehatan per kapita per tahun
tahun
Dana Alokasi Khusus : Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk
membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional
Jenis DAK: fisik (reguler, penugasan, afirmasi) dan non fisik (BOK, akreditasi, jampersal)
Dana Dekonsentrasi Dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil pemerintah yang mencakup semua
: penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan
untuk instansi vertikal pusat di daerah
FORMULA
Persentase Anggaran Jumlah alokasi APBD Kabupaten/Kota untuk kesehatan dalam 1 tahun
= x 100%
Kes Dalam APBD Total anggaran APBD pada tahun yang sama
Kab/Kota
Jumlah alokasi anggaran kesehatan pemerintah dalam 1 tahun (ribuan rupiah) di wilayah tertentu
Anggaran Kesehatan =
Pemerintah per Kapita Jumlah penduduk pada wilayah dan tahun yang sama
per tahun (ribuan rupiah)
TABEL 20
DEFINISI OPERASIONAL
Lahir Hidup : Suatu kelahiran seorang bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, dimana bayi
menunjukkan tanda-tanda kehidupan, misal: bernafas, ada denyut jantung atau gerakan otot
Lahir Mati : Kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-
tanda kehidupan
Angka Lahir Mati : Jumlah lahir mati terhadap 1.000 kelahiran (hidup+mati)
FORMULA
TABEL 21
DEFINISI OPERASIONAL
Kematian Ibu : Kematian perempuan selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan
akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya tetapi
bukan disebabkan oleh kecelakaan, bencana, cedera atau bunuh diri.
FORMULA
Angka Kematian Ibu Jumlah kematian ibu di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
per 100.000 Kelahiran = x 100.000
Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama
Hidup
TABEL 22
DEFINISI OPERASIONAL
Penyebab Kematian Ibu : Penyebab kematian perempuan selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya
kehamilan akibat semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau
penanganannya tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan, bencana, cedera atau bunuh diri.
TABEL 23
DEFINISI OPERASIONAL
Cakupan kunjungan ibu ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal sesuai standar (10T) oleh tenaga kesehatan
: hamil K-1 pada masa kehamilan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Cakupan kunjungan ibu Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar (10T) paling sedikit empat kali, dengan
: hamil K-4 distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada trimester pertama, satu kali
pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga umur kehamilan.
Cakupan pertolongan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
persalinan : oleh tenaga kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
kesehatan
Cakupan pertolongan ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar di fasilitas pelayanan kesehatan di
persalinan : di fasilitas satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
kesehatan
Cakupan Pelayanan Nifas KF1 Pelayanan kepada ibu nifas sesuai standar pada 6 jam setelah persalinan s.d 3 haridi satu wilayah kerja
: pada kurun waktu tertentu.
Cakupan Pelayanan Nifas KF2 Pelayanan kepada ibu nifas sesuai standar pada hari ke 4 s/d hari ke 28 setelah persalinan di satu
: wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Cakupan Pelayanan Nifas KF3 Pelayanan kepada ibu nifas sesuai standar pada hari ke 29 s/d hari ke 42 setelah persalinandi satu
: wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Cakupan ibu nifas mendapat Ibu yang baru melahirkan atau nifas yang mendapatkan kapsul vitamin A 200.000 SI sehingga bayinya
: vitamin A akan memperoleh vitamin A melalui ASI di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
● Perkiraan jumlah ibu hamil di wilayah kerja yang sama pada kurun waktu tertentu dapat dihitung dengan formula = 1,1 x jumlah lahir hidup.
● Perkiraan jumlah ibu bersalin/ibu nifas di wilayah kerja yang sama dapat dihitung dengan formula: 1,05 x jumlah lahir hidup.
● Jika tidak ada jumlah lahir hidup maka menggunakan pendekatan rumus CBR Kabupaten/Kota x Jumlah penduduk di wilayah kerja. Data
CBR kabupaten/kota diperoleh dari BPS setempat
FORMULA
Jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal K1⁄K4
Cakupan kunjungan Ibu Hamil sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
K-1/K-4 = x 100%
Jumlah seluruh ibu hamil di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
Jumlah ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan
Cakupan pertolongan persalinan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
oleh tenaga kesehatan = x 100%
Jumlah ibu bersalin di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh pelayanan nifas sesuai standar
Cakupan pelayanan ibu nifas KF1/KF2/ KF3
KF1/KF2/KF3 di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
= x 100%
Jumlah seluruh ibu nifas di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
Jumlah ibu nifas mendapatkan vitamin A
Cakupan ibu nifas mendapat di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
vitamin A = x 100%
Jumlah ibu nifas di satu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama
TABEL 24
DEFINISI OPERASIONAL
Cakupan Imunisasi Td Cakupan (jumlah dan persentase) ibu hamil yang mendapatkan imunisasi Td (Tetanus difteri) dengan interval
pada Ibu hamil: tertentu (yang dimulai saat dan atau sebelum kehamilan) dengan memperhatikan hasil skrining dan status T.
Td 1 : Cakupan (jumlah dan persentase) ibu hamil yang mendapatkan imunisasi Td dosis pertama
Td 2 : Cakupan (jumlah dan persentase) ibu hamil yang mendapatkan imunisasi Td dosis ke dua dengan interval minimal
4 minggu setelah Td 1
Td 3 : Cakupan (jumlah dan persentase) ibu hamil yang mendapatkan imunisasi Td dosis ke tiga dengan interval minimal
6 bulan setelah Td 2
Td 4 : Cakupan (jumlah dan persentase) ibu hamil yang mendapatkan imunisasi Td dosis ke empat dengan interval
minimal 1 tahun setelah Td 3
Td 5 : Cakupan (jumlah dan persentase) ibu hamil yang mendapatkan imunisasi Td dosis ke lima dengan interval minimal
1 tahun setelah Td 4
Catatan:
- Setiap ibu hamil yang akan diimunisasi Td harus dilakukan skrining terlebih dahulu dengan melihat interval minimal
- Hasil skrining akan menentukan pemberian dosis imunisasi Td berikutnya pada ibu hamil
FORMULA
Cakupan Td1/Td2/Td3/Td4/Td5 = Jumlah ibu hamil yang mendapatkan imunisasi Td1/Td2/Td3/Td4/Td5 pada
wilayah dan kurun waktu tertentu
x 100%
Jumlah ibu hamil pada wilayah dan kurun waktu yang sama
Cakupan Td2+= Jumlah ibu hamil yang mendapatkan imunisasi Td2+Td3+Td4+Td5 pada
wilayah dan kurun waktu tertentu
x 100%
Jumlah ibu hamil pada wilayah dan kurun waktu yang sama
TABEL 25
DEFINISI OPERASIONAL
Cakupan Imunisasi Td Cakupan (jumlah dan persentase) WUS tidak hamil berusia 15-39 tahun yang mendapatkan imunisasi Td dengan
pada WUS tidak hamil: interval tertentu dengan memperhatikan hasil skrining dan status T.
Td 1 : Cakupan (jumlah dan persentase) WUS tidak hamil yang mendapatkan imunisasi Td dosis pertama
Td 2 : Cakupan (jumlah dan persentase) WUS tidak hamil yang mendapatkan imunisasi Td dosis ke dua dengan interval
minimal 4 minggu setelah Td 1
Td 3 : Cakupan (jumlah dan persentase) WUS tidak hamil yang mendapatkan imunisasi Td dosis ke tiga dengan interval
minimal 6 bulan setelah Td 2
Td 4 : Cakupan (jumlah dan persentase) WUS tidak hamil yang mendapatkan imunisasi Td dosis ke empat dengan
interval minimal 1 tahun setelah Td 3
Td 5 : Cakupan (jumlah dan persentase) WUS tidak hamil yang mendapatkan imunisasi Td dosis ke lima dengan interval
minimal 1 tahun setelah Td 4
Catatan:
- setiap WUS tidak hamil yang akan diimunisasi Td harus dilakukan skrining terlebih dahulu dengan melihat interval minimal
- hasil skrining akan menentukan pemberian dosis imunisasi Td berikutnya pada WUS tidak hamil
FORMULA
Jumlah WUS tidak hamil yang mendapatkan imunisasi
Cakupan Td1/Td2/Td3/Td4/Td5 = Td1/Td2/Td3/Td4/Td5 pada wilayah dan kurun waktu tertentu
x 100%
Pada WUS tidak hamil
Jumlah WUS tidak hamil pada wilayah dan kurun waktu yang sama
TABEL 26
DEFINISI OPERASIONAL
Cakupan Imunisasi Td Cakupan (jumlah dan persentase) WUS (wanita usia subur) baik hamil maupun tidak hamil, berusia 15-39 tahun
pada WUS hamil dan yang mendapatkan imunisasi Td dengan interval tertentu, dengan memperhatikan hasil skrining dan status T.
tidak hamil:
Td 1 : Cakupan (jumlah dan persentase) WUS yang mendapatkan imunisasi Td dosis pertama
Td 2 : Cakupan (jumlah dan persentase) WUS yang mendapatkan imunisasi Td dosis ke dua dengan interval minimal 4
minggu setelah Td 1
Td 3 : Cakupan (jumlah dan persentase) WUS yang mendapatkan imunisasi Td dosis ke tiga dengan interval minimal 6
bulan setelah Td 2
Td 4 : Cakupan (jumlah dan persentase) WUS yang mendapatkan imunisasi Td dosis ke empat dengan interval minimal 1
tahun setelah Td 3
Td 5 : Cakupan (jumlah dan persentase) WUS yang mendapatkan imunisasi Td dosis ke lima dengan interval minimal 1
tahun setelah Td 4
FORMULA
Cakupan Td1/Td2/Td3/Td4/Td5 = Jumlah WUS hamil dan tidak hamil yang mendapatkan imunisasi
Td1/Td2/Td3/Td4/Td5pada wilayah dan kurun waktu tertentu
Pada WUS hamil dan tidak hamil X 100%
Jumlah WUS hamil dan tidak hamil pada wilayah dan kurun waktu yang
sama
TABEL 27
DEFINISI OPERASIONAL
Ibu Hamil Mendapat 90 Tablet : Ibu hamil yang mendapat minimal 90 tablet tambah darah selama periode kehamilannya di satu wilayah kerja pada
Tambah Darah (TTD) kurun waktu tertentu.
FORMULA
Jumlah ibu hamil mendapat minimal 90 tablet tambah darah selama periode kehamilannya
Cakupan Ibu
pada wilayah dan kurun waktu tertentu
Hamil mendapat = x 100%
90 Tablet Tambah Darah Jumlah ibu hamil pada wilayah dan kurun waktu yang sama
TABEL 28
DEFINISI OPERASIONAL
Pasangan Usia Subur : Pasangan suami istri yang istrinya berumur antara 15-49 tahun, dalam hal ini termasuk pasangan yang istrinya
(PUS) lebih dari 49 tahun tetapi masih mendapat menstruasi
Peserta Aktif KB : Peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai kontrasepsi terus-menerus untuk menunda,
menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan
FORMULA
Jumlah peserta KB aktif di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Cakupan Peserta Aktif = x 100%
Jumlah pasangan usia subur di wilayah kerja dan kurun waktu yang sama
KB
TABEL 29
DEFINISI OPERASIONAL
Peserta Aktif KB : Peserta KB baru dan lama yang masih aktif memakai kontrasepsi terus-menerus untuk menunda,
menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan
Peserta KB Pasca PUS yang memakai kontrasepsi pada masa pasca persalinan (0-42 hari setelah melahirkan).
Persalinan
TABEL 30
DEFINISI OPERASIONAL
Komplikasi kebidanan : Kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi
Penanganan komplikasi Ibu hamil, bersalin dan nifas dengan komplikasi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada tingkat pelayanan
: kebidanan dasar dan rujukan (Puskesmas, Rumah Bersalin, RSIA/RSB, RSU, RSU PONEK)
Penanganan definitif : Penanganan/pemberian tindakan terakhir untuk menyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi kebidanan
Komplikasi neonatal : Neonatal dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian. Neonatus
dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (berat
badan lahir rendah < 2500 gr ), sindroma gangguan pernafasan, kelainan kongenital
Penangangan neonatal dengan komplikasi disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai dengan standar oleh
: komplikasi neonatal tenaga kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan
● Perhitungan jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama : dihitung berdasarkan angka
estimasi 20% dari Total Ibu Hamil di satu wilayah pada kurun waktu yang sama
● Total sasaran ibu hamil dihitung melalui estimasi dengan rumus : 1,10 x Crude Birth Rate x Jumlah Penduduk (pada tahun yang sama).
Angka CBR dan jumlah penduduk kab/kota didapat dari data BPS masing – masing kab/kota/provinsi pada kurun waktu tertentu. 1,1
adalah konstanta untuk menghitung ibu hamil.
● Perhitungan sasaran neonatal dengan komplikasi : dihitung berdasarkan 15% dari jumlah bayi lahir
FORMULA
Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan definitif
Cakupan komplikasi
disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
kebidanan yang = 100%
ditangani Jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Cakupan neonatal Jumlah neonatal dengan komplikasi yang ditangani sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih
dengan komplikasi yang
pada wilayah dan kurun waktu tertentu
ditangani = 100%
15 % dari jumlah sasaran bayi pada wilayah dan kurun waktu yang sama
TABEL 31
DEFINISI OPERASIONAL
Kematian Neonatal : Kematian yang terjadi pada bayi usia sampai dengan 28 hari tetapi bukan disebabkan oleh
kecelakaan, bencana, cedera atau bunuh diri
Kematian Bayi : Kematian yang terjadi pada bayi usia 0-11 bulan (termasuk neonatal)tetapi bukan disebabkan
oleh kecelakaan, bencana, cedera atau bunuh diri
Kematian Anak Balita : Kematian yang terjadi pada anak usia 12-59bulantetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan,
bencana, cedera atau bunuh diri
Kematian Balita : Kematian yang terjadi pada bayi/anak usia 0 - 59 bulan (bayi + anak balita)tetapi bukan
disebabkan oleh kecelakaan, bencana, cedera atau bunuh diri
FORMULA
Jumlah balita usia sampai 59 bulan (bayi + anak balita) yang meninggal
Angka Kematian Balita per di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
1.000 Kelahiran Hidup = x 100%
Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama
TABEL 32
DEFINISI OPERASIONAL
Penyebab Kematian Neonatal : Penyebab utama kematian yang terjadi pada bayi usia 0 sampai dengan 28 hari
Penyebab Kematian Postneonatal : Penyebab utama kematian yang terjadi pada bayi usia 29 hari sampai dengan 11 bulan
Penyebab Kematian Anak Balita : Penyebab utama kematian yang terjadi pada anak usia 12-59bulan
TABEL 33
DEFINISI OPERASIONAL
Bayi lahir ditimbang : Jumlah bayi lahir hidup yang ditimbang segera setelah lahir
FORMULA
Jumlah bayi baru lahir ditimbang di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Persentase bayi baru = 100%
lahir ditimbang Jumlah bayi lahir hidup disatu wilayah kerja dalam kurun waktu yg sama
Jumlah bayi dengan berat lahir rendah disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Persentase BBLR = 100%
Jumlah bayi lahir hidup yang ditimbang disatu wilayah kerja dalam kurun waktu yg sama
TABEL 34
DEFINISI OPERASIONAL
KN1 : Pelayanan kunjungan neonatal pertamapada 6-48 jam setelah lahir yang mendapatkan pelayan kesehatan neonatal
esensial dengan menggunakan pendekatan MTBM (Manajeman Terpadu Bayi Muda) di satu wilayah kerjapada
kurun waktu tertentu
KN Lengkap : Pelayanan kunjungan neonatal lengkap, minimal 3 kali yaitu 1 kali pada usia 6 - 48 jam, 1 kali pada 3 - 7 hari, dan 1
kali pada 8 - 28 hari yang mendapatkan pelayan kesehatan neonatal esensial dengan menggunakan pendekatan
MTBM (Manajeman Terpadu Bayi Muda) di satu wilayah kerja.
FORMULA
Jumlah bayi baru lahir (umur 6 jam − 48 jam) yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar
Cakupan KN1 di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
= x 100%
Jumlah sasaran bayi di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
Jumlah bayi yang memperoleh pelayanan kunjungan neonatal sesuai dengan standar,
Cakupan KN lengkap minimal 3 kali yaitu pada usia 6 − 48 jam, 1 kali pada 3 − 7 hari, dan 1 kali pada 8 − 28 hari
di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
= x 100%
Jumlah seluruh bayi di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
TABEL 35
DEFINISI OPERASIONAL
Bayi baru lahir mendapat Jumlah bayi baru lahir yang mendapat perlakuan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yaitu meletakkan bayi secara
IMD : tengkurap di dada atau perut ibu sehingga kulit bayi melekat pada kulit ibu sekurang-kurangnya satu jam
segera setelah lahir
Bayi kurang dari 6 bulan : Jumlah bayi umur kurang dari 6 bulanyang di-recall saat penimbangan di suatu wilayah
Bayi mendapat ASI : Bayi kurang dari 6 bulan yang diberi ASI saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat, vitamin dan
eksklusif mineral berdasarkan recall 24 jam
Catatan:
Pelaporan pemberian ASI dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan Persentase bayi 0-6 bulan yang mendapat ASI eksklusif dihitung
dengan mengakumulasi pembilang (bayi 0-6 bulan yang mendapat ASI ekslusif) dan penyebut (jumlah bayi 0-6 bulan yang tercatat dalam register
pencatatan pemberian ASI) berdasarkan laporan bulan Februari dan Agustus.
FORMULA
Persentase bayi 0-6 Jumlah bayi kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif
bulan yang mendapat di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
ASI eksklusif = x 100%
Jumlah bayi kurang dari 6 bulan yang dilakukan 𝑟𝑒𝑐𝑎𝑙𝑙
TABEL 36
DEFINISI OPERASIONAL
Pelayanan Kesehatan: Pelayanan kesehatan pada bayi minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur 29 hari-2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan,
Bayi 1 kali pada umur 6-8 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan. Pelayanan Kesehatan tersebut meliputi pemberian
imunisasi dasar (BCG, DPT/HB/HiB1-3, Polio 1-4, Campak), pemantauan pertumbuhan, Stimulasi Deteksi Intervensi
Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK), pemberian vitamin A pada bayi umur 6-11 bulan, penyuluhan pemberian ASI
eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP ASI).
Waktu Pelaksanaan
No Jenis Pelayanan 29 hari - 2 Keterangan
3-5 bulan 6-8 bulan 9-11 bulan
bulan
1 Pemberian imunisasi dasar √ √ √
a. BCG Umur 1 bln
b. DPT/HB 1-3 Umur 2, 3 da 4 bulan
c. Polio 1-4 Umur 1, 2, 3 dan 4 bulan
d. Campak Umur 9 bulan
2 Pemantauan pertumbuhan √ √ √ √ Tiap kunjungan
FORMULA
Jumlah bayi (umur 29 hari − 11 bulan)yang memperoleh pelayanankesehatan sesuai standar minimal 4 kali
Cakupan minimal 3 kali yaitu padausia 6 − 48 jam, 1 kali pada 3 − 7 hari, dan 1 kali pada 8 − 28 hari
pelayanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
kesehatan = x 100%
Jumlah seluruh bayi di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
bayi
TABEL 37
DEFINISI OPERASIONAL
Desa/kelurahan :Universal Desa atau Kelurahan UCI adalah desa/kelurahan dimana 80% dari jumlah bayi yang ada di desa
Child Immunization (UCI) tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun
FORMULA
Cakupan Desa /kelurahan Jumlahdesa/kelurahan UCI di satu wilayah pada kurun waktu tertentu
Universal Child Immunization = x 100%
Jumlah desa/kelurahan di suatu wilayah kerja dan pada kurun waktu yang sama
(UCI)
TABEL 38
DEFINISI OPERASIONAL
HB0 <24 jam: Cakupan (Jumlah dan persentase) bayi usia <24 jam yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B
HB0 1-7 hari :
Cakupan (Jumlah dan persentase) bayi usia 1-7 hari yang mendapatkan imunisasi Hepatitis B
Cakupan imunisasi: BCG
Cakupan (Jumlah dan persentase) bayi usia 0-11 bulan yang mendapatkan 1 dosis imunisasi BCG
FORMULA
Cakupan Imunisasi HB0 <24 jam/1-7hari = Jumlah bayi usia 0-11 bulan yang mendapatkan imunisasi HB0 <24 jam/1-7
hari pada kurun waktu dan wilayah tertentu
Jumlah bayi lahir hidup pada kurun waktu dan wilayah yang sama x 100%
Jumlah bayi usia 0-11 bulan yang mendapatkan imunisasi BCG pada kurun
waktu dan wilayah tertentu
Cakupan Imunisasi BCG = X 100%
Jumlah bayi lahir hidup pada kurun waktu dan wilayah yang sama
TABEL 39
DEFINISI OPERASIONAL
Cakupan imunisasi : Cakupan (Jumlah dan persentase) bayi usia 0-11 bulan yang mendapatkan 1 dosis imunisasi DPT-HB-Hib dosis ke
DPT-HB-Hib3 3
Cakupan imunisasi : Cakupan (Jumlah dan persentase) bayi usia 0-11 bulan yang mendapatkan imunisasi polio oral dosis ke 4*
Polio 4
Cakupan imunisasi : Cakupan (Jumlah dan persentase) bayi usia 0-11 bulan yang mendapatkan 1 dosis imunisasi campak/MR
Campak/MR
Cakupan imunisasi : Cakupan (Jumlah dan persentase) bayi usia 0-11 bulan yang telah mendapatkan 1 dosis imunisasi Hepatitis B0, 1
dasar lengkap dosis imunisasi BCG, 3 dosis DPT-HB-HIB, 4 dosis imunisasi polio oral (3 dosis imunisasi IPV di Provinsi DIY), dan
1 dosis imunisasi campak/MR
Catatan : * khusus untuk provinsi DIY, diisi dengan cakupan (Jumlah dan persentase) bayi usia 0-11 bulan yang mendapatkan imunisasi IPV dosis
ke 3
FORMULA
Cakupan imunisasi DPT-HB-Hib3/Polio4*/ = Jumlah bayi usia 0-11 bulan yang mendapat imunisasi DPT-HB-
HiB3/POLIO4*/Campak/MR di satu wilayah tertentu selama satu periode
Campak/MR
Jumlah surviving infant pada wilayah dan periode yang sama
X 100%
Cakupan imunisasi dasar lengkap = Jumlah bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap di satu wilayah
tertentu selama satu periode X 100%
Jumlah surviving infant pada wilayah dan periode yang sama
TABEL 40
DEFINISI OPERASIONAL
Cakupan imunisasi : Cakupan (Jumlah dan persentase) Anak Usia 12-24 bulan yang mendapatkan 1 dosis imunisasi DPT-HB-Hib dosis
DPT-HB-Hib4 ke 4
Cakupan imunisasi : Cakupan (Jumlah dan persentase) Anak Usia 12-24 bulan yang mendapatkan 1 dosis imunisasi campak/MR dosis
Campak/MR2 ke 2
FORMULA
Jumlah anak usia 12-24 bulan yang mendapat imunisasi DPT-HB-
Cakupan imunisasi DPT-HB-Hib4/= HiB4/Campak/MR2 di satu wilayah tertentu selama satu periode
Campak/MR2
Jumlah anak usia 12-24 bulan lalu pada wilayah dan periode yang sama
X 100%
TABEL 41
DEFINISI OPERASIONAL
Cakupan Bayi mendapat: Cakupan bayi 6-11 bulan mendapat kapsul vitamin A dosis 100.000 SIdi suatu wilayah kerja pada kurun waktu
kapsul vitamin A tertentu
Cakupan anak balita : Cakupan anak balita umur 12-59 bulan mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi 200.000 SI di suatu wilayah kerja
mendapat kapsul vit. A 2 pada kurun waktu tertentu. Pemberian vitamin A dilaksanakan pada bulan Februari dan Agustus.
kali/tahun
Catatan:
Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin Adalam
setahun dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan
Agustus. Untuk perhitungan anak balita 12-59 bulan yang mendapat vitamin A menggunakan data bulan Agustus.
FORMULA
TABEL 42
DEFINISI OPERASIONAL
Pelayanan kesehatan : Pelayanan kesehatan sesuai SPM yang diberikan kepada anak berusia 0-59 bulan. Pelayanan kesehatan balita
balita sesuai standar meliputi:
1) Penimbangan balita
2) Pengukuran panjang/tinggi badan
3) Pemantauan perkembangan
4) Pemberian kapsul vitamin A
5) Pemberian imunisasi dasar lengkap
6) Pengisian dan pemanfaatan Buku KIA, dan
7) Pengisian Kohort
FORMULA
Jumlah bayi usia 0 − 11 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Cakupan pelayanan + jumlah anak balita usia 12 − 59 bulan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
kesehatan balita sesuai dalam kurun waktu 1 tahun
= x 100%
standar Jumlah balita usia 0 − 59 bulan di wilayah kerja
TABEL 43
DEFINISI OPERASIONAL
Balita yang ada (S) : Jumlah anak usia 0-59 bulan disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Balita ditimbang (D) : Balita yang ditimbang berat badannya di sarana pelayanan kesehatan termasuk di posyandu dan tempat
penimbangan lainnya
FORMULA
TABEL 44
DEFINISI OPERASIONAL
Balita Gizi Kurang : Status gizi yang didasarkan pada indeks berat badan menurut umur (BB/U) yang merupakan gabungan dari
istilah gizi buruk dan gizi kurang dengan Z score < -2 standar deviasi
Balita Pendek : Status gizi yang didasarkan pada indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) yang merupakan gabungan dari
istilah sangat pendek dan pendek dengan Z score < -2 standar deviasi
Balita Kurus : Status gizi yang didasarkan pada indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) yang merupakan gabungan
dari istilah sangat kurus dan kurus dengan Z score < -2 standar deviasi
Z score : Nilai simpangan berat badan atau tinggi badan dari nilai berat badan atau tinggi badan normal menurut baku
pertumbuhan WHO
Jumlah balita 0-59 bulan : Jumlah balita usia 0-59 bulan yang dilakukan penimbangan berat badan
yang ditimbang
Jumlah balita 0-59 bulan: Jumlah balita usia 0-59 bulan yang dilakukan pengukuran tinggi badan
yang diukurtinggi badan
Jumlah balita 0-59 bulan : Jumlah balita usia 0-59 bulan yang dilakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
yang diukur
FORMULA
TABEL 45
DEFINISI OPERASIONAL
Pelayanan kesehatan : Pemeriksaan kesehatan terhadap peserta didik kelas 1 SD atau MI yg dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
(penjaringan) siswa SD/MI bersama kader kesehatan sekolah minimal pemeriksaan status gizi (TB,BB), pemeriksaan gigi, tajam penglihatan
dan tajam pendengaran.
Pelayanan kesehatan : Pemeriksaan kesehatan terhadap peserta didik kelas 7 SMP atau MTs yg dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
(penjaringan) siswa bersama kader kesehatan sekolah minimal pemeriksaan status gizi (TB,BB), pemeriksaan gigi, tajam penglihatan
SMP/MTs dan tajam pendengaran.
Pelayanan kesehatan : Pemeriksaan kesehatan terhadap peserta didik kelas 10 SMA atau MA yg dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
(penjaringan) siswa SMA/MA bersama kader kesehatan sekolah minimal pemeriksaan status gizi (TB,BB), pemeriksaan gigi, tajam penglihatan
dan tajam pendengaran.
FORMULA
Cakupan pemeriksaan Jumlah peserta didik kelas 1SD/MIyang diperiksa kesehatannya melalui penjaringan kesehatan
kesehatan peserta didik oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
= x 100%
SD/MI Jumlah peserta didik kelas 1 SD/MI di wilayah kerja dan kurun waktu yang sama
Jumlah SD/MI yang peserta didiknya diperiksa kesehatannya melalui penjaringan kesehatan
Cakupan penjaringan oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
SD/MI = x 100%
Jumlah SD/MI di wilayah kerja dan kurun waktu yang sama
Cakupan pemeriksaan Jumlah peserta didik kelas 7SMP/MTs yang diperiksa kesehatannya melalui penjaringan kesehatan
kesehatan peserta didik oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
= x 100%
SMP/MTs Jumlah peserta didik kelas 7 SMP/MTs di wilayah kerja dan kurun waktu yang sama
Jumlah SMP/MTs yang peserta didiknya diperiksa kesehatannya melalui penjaringan kesehatan
Cakupan penjaringan oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
SMP/MTs = x 100%
Jumlah SMP/MTs di wilayah kerja dan kurun waktu yang sama
Cakupan pemeriksaan Jumlah peserta didik kelas 10 SMA/MA yang diperiksa kesehatannya melalui penjaringan kesehatan
kesehatan peserta didik oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
= x 100%
SMA/MA Jumlah peserta didik kelas 10 SMA/MA di wilayah kerja dan kurun waktu yang sama
Jumlah SMA/MA yang peserta didiknya diperiksa kesehatannya melalui penjaringan kesehatan
oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Cakupan penjaringan = x 100%
Jumlah SDA/MA di wilayah kerja dan kurun waktu yang sama
SMA/MA
TABEL 46
DEFINISI OPERASIONAL
Tumpatan Gigi Tetap : Pelayanankesehatangigi dan mulutberupapenambalanpermanen pada gigitetap yang dilakukan oleh
Puskesmasdidalamgedung
Pencabutan Gigi Tetap : Pelayanankesehatangigi dan mulutberupapencabutan pada gigitetap yang dilakukan oleh
Puskesmasdidalamgedung
Kasusdirujuk : Kasus/pasien yang dikirim dari suatu fasilitas pelayanan kesehatan ke fasilitaspelayanankesehatan yang lain
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan, pengobatan dan tidakan lanjutan.
FORMULA
Rasio Gigi Tumpatan Jumlah gigi tetap yang ditambal atau ditumpat di suatu wilayah pada periode waktu tertentu
/Pencabutan Gigi Tetap =
Jumlah gigi tetap yang dicabut pada wilayah dan periode waktu yang sama
% Kasus Dirujuk Jumlah kasus gigi dirujuk di suatu wilayah pada periode tertentu
= 𝑋100%
Jumlah seluruh kasus gigi pada wilayah dan periode waktu yang sama
TABEL 47
DEFINISI OPERASIONAL
Murid SDmemerlukan: Murid SD yang perlu penanganan lebih lanjut dari hasil pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut yang akan
Perawatan(UKGS) dilakukan perawatan di sekolah maupun dirujuk ke Puskesmas
Murid SDmendapat: Perawatan kesehatan gigi dan mulut yang diberikan pada murid SD dalam bentuk preventif (topikal fluoride,
Perawatan(UKGS) surface protection/fissure sealant atau atraumatic restoration treatmen), dan kuratif sederhana seperti pegobatan,
penambalan gigi, dan pencabutan gigi sulung maupun tetap yang dilakukan baik di sekolah maupun Puskesmas
dalam rangka menindaklanjuti hasil penjaringan kesehatan dan/atau pemeriksaan berkala kesehatan gigi dan
mulut yang membutuhkan pendekatan kuratif.
FORMULA
TABEL 48
DEFINISI OPERASIONAL
Penduduk usia 15-59 tahun mendapat : Penduduk usia 15–59 tahun yang mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar
pelayanan skrining kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. Pelayanan kesehatan sesuai standar
meliputi:
1) Deteksi kemungkinan Obesitas.
2) Deteksi Hipertensi.
3) Deteksi kemungkinan Diabetes Melitus.
4) Pemeriksaan ketajaman penglihatan.
5) Pemeriksaan ketajaman pendengaran.
6) Deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim
Penduduk usia 15-59 tahun berisiko : Penduduk usia 15-59 tahun yang ditemukan faktor risiko PTM.
FORMULA
Persentase penduduk usia 15-59 tahun Jumlah warga negara usia 15– 59 tahun mendapat pelayanan skrining kesehatan
mendapat pelayanan skrining kesehatan = sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun 𝑥100%
sesuai standar Jumlah warga negara usia 15– 59 tahun yang ada di wilayah kerja
dalam kurun waktu satu tahun yang sama.
Persentase penduduk usia 15-59 tahun Jumlah penduduk usia 15−59 tahun yang ditemukan faktor risiko PTM
= x100%
berisiko Jumlah penduduk usia 15−59 tahun
TABEL 49
DEFINISI OPERASIONAL
Pelayanan kesehatan : Pelayanan kesehatan untuk warga negara usia 60 tahun ke atas yang mendapat skrining kesehatan sesuai
usialanjut standar minimal 1 kali dalam setahun pada satu wilayah kerja dan kurun waktu tertentu.
Komponen skrining kesehatan yang dilakukan pada usia lanjut terdiri dari:
1) Deteksi hipertensi dengan mengukur tekanan darah
2) Deteksi diabetes melitus dengan pemeriksaan kadar gula darah
3) Deteksi kadar kolesterol dalam darah
4) Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut
FORMULA
Cakupan pelayanan Jumlah warga negara usia 60 tahun ke atas yang mendapat skrining kesehatan sesuai standar
kesehatan usia lanjut minimal 1 kali dalam setahun pada wilayah dan kurun waktu tertentu
= x 100%
Jumlah semua warga negara berusia 60 tahun ke atas yang ada di suatu wilayah kerja
kabupaten/kota dalam kurun waktu satu tahun
TABEL50
DEFINISI OPERASIONAL :
Puskesmas Melaksanakan Kelas Ibu Puskesmas yang minimal 50% desa/kelurahan di wilayah kerjanya melaksanakan kelas ibu dalam kurun waktu 1
Hamil : tahun.
Puskesmas yang Melaksanakan Puskesmas yang melaksanakan Orientasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
Orientasi P4K
Puskesmas Yang Menyelenggarakan Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja memenuhi kriteria:
: Kegiatan Kesehatan Remaja - Memiliki tenaga kesehatan terlatih pelayanan kesehatan peduli remaja
- Memiliki pedoman kesehatan remaja
- Melakukan pelayanan konseling pada remaja
Puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan kesehatan remaja mengukur upaya peningkatan akses pelayanan
kesehatan untuk remaja
PKM Melaksanakan Penjaringan kls Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan pada peserta didik kelas 1 di wilayah kerja puskesmas
1 : tersebut dalam satu tahun ajaran
PKM Melaksanakan Penjaringan kls Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan pada peserta didik kelas 7 dan 10 di wilayah kerja
7&10 : puskesmas tersebut
PKM Melaksanakan Penjaringan kls Puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan pada peserta didik kelas 1,7, dan 10 di wilayah kerja
1, 7, 10 : puskesmas tersebut dalam satu tahun ajaran
FORMULA
Cakupan Puskesmas Jumlah puskesmas yang melaksanakan kelas ibu minimal salah satu bidan puskesmas
Melaksanakan Kelas Ibu dan 50% bidan desa di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Hamil = x 100%
Jumlah puskesmas di wilayah kerja dan kurun waktu yang sama
Puskesmas Jumlah puskesmas yang melaksanakan orientasi P4K
Melaksanakan Orientasi di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
P4K = x 100%
Jumlah puskesmas di wilayah kerja dan kurun waktu yang sama
Puskesmas Jumlah puskesmas yang melaksanakan kegiatan kesehatan remaja
Melaksanakan Kegiatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
= x 100%
Kesehatan Remaja Jumlah puskesmas di wilayah kerja dan kurun waktu yang sama
Puskesmas Jumlah puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan kelas 1 SD/MI
Melaksanakan di suatu wilayah kerja pada satu tahun ajaran
Penjaringan Kelas 1 = x 100%
Jumlah puskesmas di wilayah kerja dan kurun waktu yang sama
SD/MI
Puskesmas Jumlah puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan kelas 7 dan 10
Melaksanakan di suatu wilayah kerja pada satu tahun ajaran
Penjaringan Kelas 7 dan = x 100%
Jumlah puskesmas di wilayah kerja dan kurun waktu yang sama
10
Puskesmas Jumlah puskesmas yang melaksanakan penjaringan kesehatan kelas 1, 7 dan 10
Melaksanakan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
= x 100%
Penjaringan Kelas 1,7 Jumlah puskesmas di wilayah kerja dan kurun waktu yang sama
dan 10
TABEL 51
DEFINISI OPERASIONAL
Terduga tuberkulosis : seseorang yang menunjukkan gejala batuk > 2 minggu disertai dengan panas badan. Sasaran terduga TBC
dihitung berdasarkan hasil survei prevalensi TB dan hasil inventory study yang ditetapkan Kepala Daerah.
Terduga tuberkulosis : terduga tuberkulosis yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dengan penegakan diagnosis
yang mendapatkan tuberkulosis melalui pemeriksaan bakteriologis dan klinis, dilakukan pemeriksaan penunjang lainnya atau di rujuk ke
pelayanan sesuai standar fasilitas pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjut serta dilakukan pengobatan sesuai standar jika dinyatakan
tuberkulosis
Kasus tuberkulosis:
a. Pasien tuberkulosis yang terkonfirmasi Bakteriologis, yaitu pasien tuberkulosis yang terbukti positif pada hasil
pemeriksaan contoh uji biologinya (sputum dan jaringan) melalui pemeriksaan mikroskopis langsung, Tes Cepat
Molekuler (TCM) tuberkulosis, atau biakan.
b. Pasien tuberkulosis terdiagnosis secara Klinis yaitu pasien yang tidak memenuhi kriteria terdiagnosis secara
bakteriologis tetapi didiagnosis sebagai pasien tuberkulosis aktif oleh dokter, dan diputuskan untuk diberikan
pengobatan tuberkulosis
Semua kasus tuberkulosis: Kasus tuberkulosis (berdasarkan definisi dan klasifikasi) yang ditemukan dan diobati
Kasus tuberkulosis anak : Kasus tuberkulosis pada anak usia 0-14 tahun
Angka notifikasi semua : Adalah jumlah semua kasus tuberkulosis yang diobati dan dilaporkan di antara 100.000 penduduk yang ada di
kasus tuberkulosis (Case suatu wilayah tertentu
Notification Rate/CNR)
Cakupan pengobatan : Adalah jumlah semua kasus tuberkulosis yang diobati dan dilaporkan di antara perkiraan jumlah semua kasus
semua kasus tuberkulosis tuberkulosis (insiden). Perkiraan jumlah semua kasus tuberkulosis dihitung dengan menggunakan pemodelan
(Case Detection Rate/CDR) mathematic.
yang diobati
Cakupan penemuan : Adalah jumlah seluruh kasus tuberkulosis anak yang ditemukan di antara perkiraan jumlah kasus tuberkulosis anak
kasus tuberkulosis anak yang ada disuatu wilayah dalam periode tertentu. Perkiraan jumlah kasus tuberkulosis anak adalah 12% dari
perkiraan jumlah semua kasus tuberkulosis (insiden) yang ada di masing-masing kabupaten/kota.
Misalnya di Kabupaten A, perkiraan jumlah semua kasus tuberkulosis (insiden) yang dihitung dengan pemodelan
mathematic sebesar 1.500 kasus pada tahun 2018. Maka perkiraan jumlah kasus tuberkulosis anak adalah 12% x
1.500 = 180 kasus.
FORMULA
Persentase orang terduga Jumlah orang terduga tuberkulosis yang mendapatkan pelayanan tuberkulosis sesuai standar
tuberkulosis mendapatkan di fasyankes dalam kurun waktu satu tahun
= × 100%
pelayanan tuberkulosis Jumlah orang terduga tuberkulosis yang ada di wilayah kerja pada
sesuai standar kurun waktu satu tahun yang sama
Angka notifikasi semua Jumlah semua kasus tuberkulosis yang diobati dan dilaporkan
= × 100.000
kasus tuberkulosis (Case Jumlah penduduk yang ada di suatu wilayah tertentu
Notifikasi Rate/CNR)
Cakupan pengobatan semua Jumlah semua kasus tuberkulosis yang diobati dan dilaporkan
= × 100%
kasus tuberkulosis (Case Perkiraan jumlah semua kasus tuberkulosis
Detection Rate/CDR) yang
diobati
TABEL 52
DEFINISI OPERASIONAL
Kasus tuberkulosis paru terkonfirmasi : pasien tuberkulosis yang terbukti positif pada hasil pemeriksaan contoh uji biologinya (sputum dan jaringan)
bakteriologis melalui pemeriksaan mikroskopis langsung, Tes Cepat Molekuler (TCM) tuberkulosis, atau biakan.
Semua kasus tuberkulosisterdaftar dan : Semua pasien tuberkulosis yang mendapatkan pengobatan dengan Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
diobati
Sembuh : Pasien tuberkulosis paru dengan hasil pemeriksaan bakteriologis positif pada awal pengobatan yang hasil
pemeriksaan bakteriologis pada akhir pengobatan menjadi negatif dan pada salah satu pemeriksaan sebelumnya.
Pengobatan Lengkap : Pasien tuberkulosis yang telah menyelesaikan pengobatan secara lengkap dimana pada salah satu pemeriksaan
sebelum akhir pengobatan hasilnya negatif namun tanpa ada bukti hasil pemeriksaan bakteriologis pada akhir
pengobatan.
Angka keberhasilan pengobatan: Jumlah pasien tuberkulosis semua kasus yang sembuh dan pengobatan lengkap diantara semua kasus
(Success Rate)pasien tuberkulosis tuberkulosis yang diobati dan dilaporkan
semua kasus
Pasien tuberkulosis : Jumlah pasien tuberkulosis yang meninggal oleh sebab apapun selama masa pengobatan tuberkulosis
meninggal
FORMULA
Angka kesembuhan pasien Jumlah kasus tuberkulosis Paru terkonfirmasi bakteriologis yang sembuh
= × 100%
tuberkulosis (Cure Rate) Jumlah kasus tuberkulosis Paru terkonfirmasi bakteriologis yang diobati dan dilaporkan pada kohort yang sama
Angka pengobatan lengkap Jumlah semua kasus tuberkulosis yang pengobatan lengkap
= × 100%
(Complete Rate) pasien Jumlah semua kasus tuberkulosis yang diobati dan dilaporkan pada kohort yang sama
tuberkulosis
Angka keberhasilan pengobatan Jumlah semua kasus tuberkulosis yang sembuh dan pengobatan lengkap
= × 100%
(Success Rate/SR) pasien Jumlah semua kasus tuberkulosis yang diobati dan dilaporkan pada kohort yang sama
tuberkulosis semua kasus
Jumlah pasien tuberkulosis yang meninggaloleh sebab apapun
Kematian tuberkulosis selama masa pengobatan tuberkulosis
= × 100%
Jumlah semua kasus tuberkulosis yang diobati dan dilaporkan pada kohort yang sama
TABEL 53
DEFINISI OPERASIONAL
Pneumonia : Balita mengalami batuk dan atau kesukaran bernapas dan hasil perhitungan napas, usia 0-2 bulan ≥60
kali/menit, usia 2-12 bulan ≥ 50 kali/menit, usia 12-59 bulan ≥40 kali/menit
Pneumonia berat : Tarikan dinding dada ke dalam (TDDK) atau saturasi oksigen <90
Batuk bukan pneumonia: Tidak ada TDDK dan tidak ada napas cepat
Penemuan penderita : Balita dengan pneumonia yang ditemukan dan diberikan tatalaksana sesuai standar di sarana kesehatan
Pneumonia Balita di satu wilayah dalam waktu satu tahun FORMU
Tatalaksana pneumonia : Balita dengan keluhan batuk dan atau kesukaran bernafas yang berkunjung ke sarana kesehatan LA
Balita sesuai
Penemuan standar
penderita Jumlah
diberikan tatalaksana penderita
standar Pneumonia
dilakukanhitung Balitamelihat
napas/ yang ditangani
TDDK dalam kurun waktu tertentu
pneumonia Balita = × 100%
Jumlah perkiraan penderita Pneumoni Balita di satu wilayah kerja
Perkiraan Pneumonia : Jumlah perkiraan pneumonia Balita (berbeda untuk
pada setiap
kurun waktu propinsi,
tertentusesuai hasil riskesdas 2013) dikali
Balita jumlah Balita pada wilayah dan kurun waktu tertentu
% Balita yang diberikan Jumlah Balita batuk dan atau kesukaran bernafas yang berkunjung ke sarana kesehatan
Puskesmas yang : Adalah Jumlah puskesmas yang melakukan tatalaksana standar minimal 60%
tatalaksana standar yang dilakukan hitung napas/melihat TTDK
melakukan tatalaksana Misalnya: jika
= kab ada 10 puskesmas dan yang melaksanakan tatalaksana standar minimal 60% ada×5100%
standar minimal puskesmas maka jumlah puskesmas yangBalita
Jumlah kunjungan dengan
melakukan batuk dan standar
tatalaksana atau kesukaran
adalah 5bernafas
puskesmas
dalam kurun waktu tertentu
% Puskesmas
yang melakukan tatalaksana Jumlah puskesmas yang melakukan tatalaksana standar minimal 60%
standar = × 100%
Jumlah seluruh puskesmas di Kab/Kota tersebut pada tahun yang sama
TABEL 54
DEFINISI OPERASIONAL
HIV : (Human Immunodeficiency Virus) seseorang yang hasil pemeriksaannya HIV positif dengan
pemeriksaan 3reagen rapid test.
Pelayanan kesehatan orang dengan: Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada orang dengan risiko terinfeksi virus HIV meliputi:
risiko terinfeksi virus pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) tentang HIV termasuk promosi kesehatan
penggunaan alat pencegahan yang efektif (kondom, lubrikan (pelumas), alat suntik steril, dll);
pelayanan pemeriksaan laboratorium berupa skrining (deteksi dini) HIV, dan pelayanan konfirmasi
diagnosis rujukan ke layanan pengobatan Anti Retroviral (ARV).
Orang dengan risiko terinfeksi virus: HIV 1)Ibu hamil, 2)Pasien TBC, 3)Pasien Infeksi Menular Seksual (IMS), 4)Penjaja seks,
5)Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL), 6)Transgender/Waria,
7)Pengguna napza suntik (penasun), 8)Warga Binaan Pemasyarakatan,
9)Kelompok rentan
FORMULA
TABEL 55
DEFINISI OPERASIONAL
AIDS : (Acquired Immune Deficiency Syndrome) dewasa bila terdapat 2 gejala mayor dan 1 gejala minor dan tidak ada
sebab-sebab immunosupresi yang diketahui seperti kanker, malnutrisi berat atau etiologi lainnya. Kasus pada
anak bila terdapat paling sedikit 2 gejala mayor dan 2 gejala minor dan tidak ada sebab-sebab immunosupresi
yang diketahui seperti kanker, malnutrisi berat atau etiologi lainnya.
FORMULA
TABEL 56
DEFINISI OPERASIONAL
Penderita diare Balita : Jumlah penderita diare Balita(umur < 5 Tahun) yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di
yang dilayani suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun
Penderita diare semua : Jumlah penderita diare semua umur yang datang dan dilayani di sarana kesehatan di suatu wilayah tertentu
umur yang dilayani dalam waktu satu tahun
Penderita diare Balita : Jumlah penderita diare Balita (umur < 5 Tahun) mendapat oralit yang datang dan dilayani di sarana
yang mendapat oralit kesehatan di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun
Penderita diare semua : Jumlah penderita diare semua umur mendapat oralit yang datang dan dilayani di sarana kesehatan di suatu
umur yang mendapat wilayah tertentu dalam waktu satu tahun
oralit
Penderita diare Balita : Jumlah penderita diare Balita (umur < 5 Tahun) mendapat Zinc yang datang dan dilayani di sarana
yang mendapat Zinc kesehatan di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun
1. Semua Umur:
Perkiraan jumlah penderita diare semua umur yang datang ke sarana kesehatan dan kader adalah 10% dari angka kesakitan x
jumlah penduduk disatu wilayah kerja dalam waktu satu tahun. Angka kesakitan nasional hasil Survei Morbiditas Diare semua
umur tahun 2015 yaitu sebesar 270/1.000 penduduk. Jika terdapat angka kesakitan kabupaten/kota terkini, maka angka
kesakitan tersebut dapat digunakan.
2. Balita
Perkiraan jumlah penderita diare Balita yang datang ke sarana kesehatan dan kader adalah 20% dari angka kesakitan x jumlah
Balita disatu wilayah kerja dalam waktu satu tahun. Angka kesakitan nasional hasil Survei Morbiditas Diare Balita tahun 2015
yaitu sebesar 843/1.000 penduduk. Jika terdapat angka kesakitan kabupaten/kota terkini, maka angka kesakitan tersebut dapat
digunakan.
FORMULA
Penderita diare Balita Jumlah penderita diare Balita yang datang dan dilayani di sarana kesehatan
dilayani di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun
= × 100%
Jumlah target penemuan penderita diare Balita pada satu wilayah tertentu dalam waktu yg sama
(20% dari angka kesakitan diare x jumlah Balita)
Jumlah penderita diare semua umur yang datang dan dilayani di sarana kesehatan
Penderita diare Semua di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun
Umur dilayani = × 100%
Jumlah target penemuan penderita diare semua umur pada satu wilayah tertentu
dalam waktu yang sama (10% dari angka kesakitan diare x jumlah penduduk)
Penderita diare Balita Jumlah penderitadiare Balita mendapat oralit yang datang dan dilayanidi sarana kesehatan
mendapat oralit di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun
= × 100%
Jumlah penderita diare Balitadilayani pada satu wilayah tertentu dalam waktu yang sama
Penderita diare semua Jumlah penderita diare semua umur mendapat oralit yang datang dan dilayani
umur mendapat oralit di sarana kesehatan di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun
= × 100%
Jumlah penderita diare semua umur dilayani pada satu wilayah tertentu
dalam waktu yang sama
Penderita diare Balita Jumlah penderita diare Balita mendapat Zinc yang datang dan dilayani di sarana kesehatan
mendapat Zinc di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun
= × 100%
Jumlah penderita diare Balita dilayani pada satu wilayah tertentu dalam waktu yg sama
TABEL 57
DEFINISI OPERASIONAL
Penderita kusta : Seseorang yang mempunyai satu dari tanda utama kusta, yaitu :
▪ Kelainan kulit/lesi dapat berbentuk bercak putih atau kemerahan yang mati rasa
▪ Penebalan saraf tepi yang disertai dengan gangguan fungsi saraf. Gangguan fungsi saraf
bisa berupa gangguan fungsi sensoris, gangguan fungsi motoris, atau gangguan fungsi
otonom
▪ Adanya basil tahan asam (BTA) di dalam kerokan jaringan kulit (slit skin smear)
Penderita tipe PB : Penderita kusta yang mempunyai tanda utama seperti berikut :
Jumlah bercak kusta 1-5
Jumlah penebalan saraf tepi disertai gangguan fungsi hanya 1 saraf
Hasil pemeriksaan kerokan jaringan kulit negatif
Penderita MB: penderita kusta yang mempunyai tanda utama seperti berikut :
Jumlah bercak kusta >5
Jumlah penebalan saraf tepi disertai gangguan fungsi lebih dari 1 saraf
Hasil pemeriksaan kerokan jaringan kulit positif
Angka penemuan kasus baru : Kasus kusta baru yang ditemukan pada periode tertentu per 100.000 penduduk
kusta (NCDR/New Case
Detection Rate)
FORMULA
NCDR Jumlah kasus kusta yang baru ditemukan pada kurun waktu tertentu di suatu wilayah
= × 100.000
(New Case Detection Rate) Jumlah penduduk di wilayah dan kurun waktu yang sama
TABEL 58
DEFINISI OPERASIONAL
Cacat tingkat 0 : Kasus kusta baru yang tidak memiliki kelainan sensorik maupun anatomis
Cacat tingkat 2: ◙ Cacat pada tangan dan kaki → terdapat kelainan anatomis
◙ Cacat pada mata → lagoptalmus dan visus sangat terganggu
Angka cacat tingkat 2: Jumlah kasus baru dengan cacat tingkat 2 yang ditemukan pada periode satu tahun per 1.000.000 penduduk
Penderita kusta anak <15 : Kasus kusta baru anak usia 0-<15 tahun
tahun
Penderita kusta anak <15 : Kasus kusta baru anak usia 0-<15 tahun yang memiliki cacat tingkat 2
tahun dengan cacat tingkat 2
FORMULA
Jumlah penderita kusta baru tanpa cacat yang ditemukan (cacat tingkat 0)
% kasus kusta baru tanpa pada wilayah dan waktu tertentu
= × 100%
cacat (cacat tingkat 0) Jumlah seluruh penderita kusta (PB+MB) baru yangditemukan
pada wilayah dan kurun waktu yang sama
Jumlah penderita kusta baru dengan cacat tingkat 2 pada wilayah dan waktu tertentu
= × 100%
% cacat tingkat 2 Jumlah seluruh penderita kusta (PB+MB) baru yang ditemukan
pada wilayah dan kurun waktu yang sama
Jumlah penderita kusta baru (PB+MB) yang berusia <15 tahun
% penderita kusta <15 tahun pada wilayah dan waktu tertentu
= × 100%
Jumlah seluruh penderita kusta (PB+MB) baru yang dtemukan
pada wilayah dan kurun waktu yang sama
Angka kesakitan cacat tingkat 2 Jumlah penderita kusta baru dengan cacat tingkat 2 pada wilayah dan waktu tertentu
per 1.000.000 penduduk = × 1.000.000
Jumlah penduduk pada wilayah dan kurun waktu yang sama
TABEL 59
DEFINISI OPERASIONAL
Angka prevalensi : Kasus kusta terdaftar (kasus baru dan kasus lama) per 10.000 penduduk pada wilayah dan kurun
Per 10.000 penduduk waktu tertentu
FORMULA
Angka prevalensi Jumlah kasus kusta terdaftar (baru+lama) pada wilayah dan waktu tertentu
Per 10.000 penduduk = × 10.000
Jumlah penduduk pada wilayah dan kurun waktu yang sama
TABEL 60
DEFINISI OPERASIONAL
RFT PB : Jumlah kasus baru PB dari periode kohort satu tahun yang sama yang menyelesaikan pengobatan
(Release From Treatment) tepat waktu (6 blister dalam 6-9 bulan)
Penderita kusta PB merupakan penderita pada kohort yang sama, yaitu diambil dari penderita baru
yang masuk dalam kohort yang sama 1 tahun sebelumnya,
misalnya: untuk mencari RFT rate tahun 2018, maka dapat dihitung dari penderita baru tahun 2017
yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu
RFT MB : Jumlah kasus baru MB dari periode kohort satu tahun yang sama yang menyelesaikan pengobatan
tepat waktu (12 blister dalam 12-18 bulan)
Penderita kusta MB merupakan penderita pada kohort yang sama, yaitu diambil dari penderita baru
yang masuk dalam kohort yang sama 2 tahun sebelumnya,
misalnya: untuk mencari RFT rate tahun 2018, maka dapat dihitung dari penderita baru tahun 2016
yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu
FORMULA
RFT rate PB Jumlah kasus baru PB yang menyelesaikan pengobatan 6 blister dalam 6-9 bulan
= × 100%
Jumlah seluruh kasus baru PB yang mulai MDT pada periode kohort yang sama
RFT rate MB Jumlah kasus baru MB yang menyelesaikan pengobatan 12 blister dalam 12-18 bulan
= × 100%
Jumlah seluruh kasus baru MB yang mulai MDT pada periode kohort yang sama
TABEL 61
DEFINISI OPERASIONAL
Acute Flacid Paralysis : Kelumpuhan pada anak berusia <15 tahun yang bersifat layuh (flaccid) terjadi secara akut/ mendadak (<14
(AFP) hari) dan bukan disebabkan oleh ruda paksa.
Non Polio AFP rate per : Jumlah kasus AFP Non Polio yang ditemukan diantara 100.000 penduduk berusia <15 tahun di satu
100.000 penduduk usia <15 wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
thn
FORMULA
Non Polio Acute Flacid Jumlah kasus AFP Non Polio pada penduduk < 15 tahun
Paralysis (AFP) rate per di satu wilayah kerja pada satu kurun waktu tertentu
= x 100.000
100.000 penduduk usia <15 Jumlah penduduk usia < 15 tahun di wilayah kerja pada kurun waktu yang sama
tahun
TABEL 62
DEFINISI OPERASIONAL
Penyakit Difteri : Penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium Diphtheria ditandai dengan adanya peradangan
pada tempat infeksi, terutama pada selaput bagian dalam saluran pernapasan bagian atas, hidung dan juga kulit.
Penyakit Pertusis : Penyakit menular yang di sebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis yang menyerang saluran pernafasan dan
biasanya terjadi pada anak berusia dibawah 1 tahun.
Penyakit : Penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (0-28 hari) yang disebabkan oleh Clostridium tetani, yaitu kuman yang
Tetanus Neonatorum mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistem saraf pusat.
Hepatitis B : Peradangan pada sel-sel hati, yang disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis B dari golongan virus DNA.
Suspek Campak : Penyakit yang sangat menular (infeksius) disebabkan oleh virus RNA dari genus Morbilivirus, dari keluarga
Paramyxoviridae yang mudah mati karena panas dan cahaya. Gejala klinis campak adalah demam (panas) dan
ruam (rash) ditambah dengan batuk/pilek atau mata merah.
FORMULA
Case Fatality Rate (difteri/ Jumlah penderita (difteri/t. neonatorum) yang meninggal
t.neonartum) pada wilayah dan periode tertentu
= × 100%
Jumlah penderita (difteri/t. neonatorum)
pada wilayah dan periode yang sama
Incidence Rate suspek Jumlah kasus suspek campak di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu
= × 100.000
campak(per 100.000 Jumlah penduduk di suatu wilayah pada kurun waktu yang sama
penduduk)
TABEL 63
DEFINISI OPERASIONAL
Kejadian Luar Biasa : Timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna secara epidemiologi pada
suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah.
Ditanggulangi <24 jam : Penanggulangan KLB kurang dari 24 jam sejak laporan W1 diterima sampai penyelidikan dilakukan dengan
catatan selain formulir W1 dapat juga berupa faximili atau telepon
Penyelidikan : serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengenal penyebab, sifat-sifat penyebab, sumber dan cara
Epidemiologi penularan/penyebaran serta faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit atau masalah kesehatan yang
dilakukan untuk memastikan adanya KLB atau setelah terjadi KLB/Wabah.
Penanggulangan KLB : Upaya yang meliputi penyelidikan epidemiologi; penatalaksanaan penderita, yang mencakup kegiatan
pemeriksaan, pengobatan, perawatan dan isolasi penderita, termasuk tindakan karantina; pencegahan dan
pengebalan; pemusnahan penyebab penyakit; penanganan jenazah akibat KLB/wabah; penyuluhan kepada
masyarakat; dan upaya penanggulangan lainnya
KLB di Desa/kelurahan : Desa/Kelurahan yang mengalami KLB dan ditanggulangi <24 jam oleh kabupaten/kota terhadap Kejadian Luar
yang ditangani <24 jam Biasa (KLB) pada periode/kurun waktu tertentu.
FORMULA
Persentase Kejadian Jumlah KLB di desa/kelurahan yang ditanggulangi < 24 jam
Luar Biasa (KLB) di pada periode waktu tertentu
= x 100%
desa/kelurahan yang Jumlah KLB yang terjadi pada wilayah desa/kelurahan
ditanggulangi <24 jam pada periode waktu yang sama
TABEL 64
DEFINISI OPERASIONAL
Penduduk Terancam : Penduduk yang tinggal di daerah (kelurahan/desa) yang terkena kejadian luar biasa (KLB)
Attack Rate : Angka pengukuran yang dipakai untuk menghitung insidens kasus baru selama kejadian KLB terhadap penduduk
yang terancam.
CFR : Persentase penderita yang meninggal karena suatu penyakit terhadap seluruh kasus penyakit yang sama
(Case Fatality Rate)
FORMULA
Attack Jumlah penderita baru akibat penyakit dalam periode waktu tertentu
= × 100%
Rate Jumlah penduduk terancam dalam periode waktu yang sama
CFR Jumlah kematian akibat suatu penyakit dalam periode waktu tertentu
= × 100%
Jumlah kasus penyakit (yang sama) yang terdiagnosa dalam periode waktu yang sama
TABEL 65
DEFINISI OPERASIONAL
Penderita DBD : Penderita demam tinggi mendadak berlangsung 2-7 hari, disertai manifestasi perdarahan (antara lain uji
tourniqet positif, petekie, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan/atau melena, dsb)
ditambah trombositopenia (trombosit ≤ 100.000 /mm³) dan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit ≥
20%).
FORMULA
Angka Kesakitan DBD Jumlah kasus baru DBD pada kurun waktu tertentu
(Incidence Rate) = 100.000
Jumlah populasi pada kurun waktu yang sama
TABEL 66
DEFINISI OPERASIONAL
Suspek : Setiap individu yang tinggal di daerah endemik malaria yang menderita demam atau memiliki riwayat
demam dalam 48 jam terakhir atau tampak anemi; wajib diduga malaria tanpa mengesampingkan
penyebab demam yang lain.
Setiap individu yang tinggal di daerah non endemik malaria yang menderita demam atau riwayat demam
dalam 7 hari terakhir dan memiliki risiko tertular malaria; wajib diduga malaria. Risiko tertular malaria
termasuk riwayat bepergian ke daerah endemik malaria atau adanya kunjungan individu dari daerah
endemik malaria di lingkungan tempat tinggal penderita.
Malaria positif : Seseorang dengan hasil pemeriksaan sediaan darah positif malaria berdasarkan pengujian mikroskopis
ataupun Rapid Diagnostic Test (RDT). Kasus malaria konfirmasi terbagi menjadi kasus malaria indigenous,
kasus malaria impor dan kasus malaria konfirmasi asimtomatis.
FORMULA
Jumlah sediaan darah diperiksa atau dikonfirmasi laboratorium
di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu
% Konfirmasi laboratorium = 100%
Jumlah suspek di wilayah dan kurun waktu yang sama
Jumlah kasus malaria positif yang diobati sesuai standar program
di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu
% Pengobatan standar = 100%
Jumlah kasus malaria positif di wilayah dan kurun waktu yang sama
DEFINISI OPERASIONAL
Penderita kronis filariasis : Penderita filariasis yang telah menunjukkan gejala klinis kronis filariasis, seperti limfedema pada
tungkai atau lengan, pembesaran payudara, dan hidrokel.
FORMULA
Jumlah kasus kronis = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑘𝑟𝑜𝑛𝑖𝑠 𝑓𝑖𝑙𝑎𝑟𝑖𝑎𝑠𝑖𝑠 (𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑑𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑚𝑎)
filariasis − 𝑘𝑎𝑠𝑢𝑠 𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
TABEL 68
DEFINISI OPERASIONAL
Pelayanan Setiap penderita hipertensi usia 15 tahun ke atas mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
Kesehatan:Penderita Pelayanan kesehatan penderita hipertensi sesuai standar meliputi:
Hipertensi 1)Pemeriksaan dan monitoring tekanan darah;
2)Edukasi untuk perubahan gaya hidup sehat (diet seimbang, istirahat yang cukup, aktifitas fisik, dan kelola
stress)
3)Terapi farmakologis
Estimasi penderita : Angka prevalensi kab/kota dikalikan dengan jumlah penduduk usia ≥ 15 tahun
hipertensi ≥ 15 tahun
Penentuan sasaran pelayanan kesehatan hipertensi berdasarkan estimasi dengan data dasar dari BPS dan Riskesdas terbaru
FORMULA
TABEL 69
DEFINISI OPERASIONAL
Penderita DM yang Pelayanan kesehatan pada semua penderita DM di FKTP sesuai standar meliputi: edukasi gaya hidup
:mendapatkan pelayanan sehat, edukasi aktivitas fisik, edukasi nutrisi medis dan edukasi kepatuhan minum obat.
kesehatan sesuai standar
Penentuan sasaran penyandang DM dengan estimasi prevalensi penderita DM berdasarkan data RISKESDAS terbaru dikali dengan
jumlah penduduk berdasarkan data Kementerian Kesehatan atau BPS atau Disdukcapil
FORMULA
Persentase penyandang DM Jumlah penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan
yang mendapatkan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
pelayanan kesehatan sesuai = Jumlah penderita DM berdasarkan angka prevalensikabupaten/kota 𝑥100%
standar
TABEL 70
DEFINISI OPERASIONAL
Puskesmas : Puskesmas yang melakukan pemeriksaan deteksi dini untuk payudara dengan sadanis dan kanker
melaksanakan deteksi dini leher Rahim dengan metode IVA pada perempuan usia 30-50 tahun
IVA dan Sadanis
Perempuan usia30-50 Perempuan usia subur berusia 30-50 tahun dan sudah melakukan kontak seksual aktif/menikah.
tahun :
IVA : Pemeriksaan dengan cara mengamati dengan menggunakan spekulum, melihat leher rahim yang
(Inspeksi Visual dengan telah dipulas dengan asam asetat atau asam cuka (3-5%). Pada lesi prakanker akan menampilkan
Asam asetat) warna bercak putih yang disebut acetowhite epithelium.Deteksi dini yang dimaksud dapat dilakukan
di puskesmas dan jaringannya, di dalam maupun di luar gedung.
IVA positif : Ditemukan bercak putih (lesi pra kanker) dengan pemeriksaan aplikasi asam asetat
Curiga kanker : Pertumbuhan massa seperti kembang kol yang mudah berdarah atau luka bernanah/ulcer.
Sadanis : Pemeriksaan payudara secara manual oleh tenaga kesehatan terlatih.Deteksi dini yang dimaksud
dapat dilakukan di puskesmas dan jaringannya, di dalam maupun di luar gedung.
Tumor/benjolan : Benjolan tidak normal pada payudara pada pemeriksaan klinis payudara oleh petugas kesehatan
terlatih
FORMULA
Jumlah perempuan usia 30 − 50 tahun yang dilakukan deteksi dini kanker leher rahim (IVA)
Cakupan pemeriksaan
dan kanker payudara (Sadanis)di suatu wilayah pada periode tertentu
leher rahim (IVA) dan =
payudara (Sadanis) Jumlah perempuan usia 30 − 50 tahun pada wilayah dan periode waktu yang sama
DEFINISI OPERASIONAL
Pelayanan kesehatan : pelayanan promotif dan preventif yang diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota pada orang dengan
jiwa pada orang dengan gangguan Psikotik akut dan Skizofrenia untuk mengoptimalkan derajat kesehatan jiwanya agar dapat berfungsi
gangguan jiwa (ODGJ) dalam kehidupan sehari-hari, mencegah terjadinya kekambuhan dan pemasungan
berat
Standar pelayanan : pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat yang kriteria diagnosis sesuai Pedoman Penggolongan Diagnosis
kesehatan orang dengan Gangguan Jiwa-III (PPDGJ-III/ICD-X), melakukan kunjungan rumah dan edukasi kepatuhan minum obat sesuai
gangguan jiwa berat anjuran dokter.
Penentuan jumlah sasaran didapatkan melalui hasil pendataan diagnosis ODGJ berat yaitu gangguan Psikotik akut dan Skizofrenia dalam kurun
waktu satu tahun.
FORMULA
Jumlah ODGJ berat di wilayah kerja kab/kota yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa
%Persentase ODGJ berat
yang mendapatkan = sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun 𝑥 100%
Jumlah ODGJ berat berdasarkan pendataan
pelayanan kesehatan jiwa
sesuai standar di wilayah kerja kab/kota dalam kurun waktu satu tahun
TABEL 72
DEFINISI OPERASIONAL
Air minum yang Air minum yang terlindung meliputi air ledeng (keran), keran umum, hydrant umum, terminal air, penampungan
: berkualitas (layak) air hujan (PAH) atau mata air dan sumur terlindung, sumur bor atau sumur pompa, yang jaraknya minimal 10
meter dari pembuangan kotoran, penampungan limbah, dan pembuangan sampah. Tidak termasuk air
kemasan, air dari penjual keliling, air yang dijual melalui tanki, air sumur dan mata air tidak terlindung.
Sumur gali terlindung Sarana untuk menyadap dan menampung air tanah dengan cara menggali tanah berbentuk sumur agar
: mendapatkan air yang sehat dan murah serta dapat dimanfaatkan oleh perorangan (rumah tangga) maupun
kelompok sebagai sumber air minum yang menggunakan dinding dari cincin beton atau pasangan batu bata
sebagai pengamanan dindingnya dan juga berfungsi sebagai penyaring dan dilengkapi dengan bibir sumur,
tiang penyangga, lantai sumur dan saluran untuk mengalirkan air bekas mandi dan cuci
Sumur gali dengan pompa Sumur gali yang dilengkapi dengan mesin pompa
:
Sumur bor dengan pompa Sumur yang metode pembuatannya menggunakan alat (pantek, automatik, full automatik) yang dilengkapi
: dengan pompa
Terminal air Sarana pelayanan air minum yang digunakan secara komunal (bersama), berupa bak penampung air yang
: ditempatkan di atas permukaan tanah atau pondasi dan pengisian air dilakukan dengan sistem curah dari mobil
tangki air atau kapal tangki air
Mata air terlindung Suatu titik di mana air tanah mengalir keluar dari permukaan tanah, atau permukaan muka air tanah (akuifer)
: bertemu dengan permukaan tanah yang terlindung dari sumber pencemaran
Penampungan air bersih Wadah untuk menampung air hujan sebagai air baku di daerah yang sumber airnya sangat sedikit yang dapat
: (PAH) digunakan untuk keperluan minum dan personal higiene. Penggunaan PAH bersifat individu atau skala komunal
dan dilengkapi saringan
Perpipaan Suatu sistem tentang pemasangan, rangkaian dan aksesoris pipa yang diperlukan untuk jalur distribusi yang
: (PDAM, BPSPAM) digunakan untuk mengalirkan air dari instalasi pengolahan air minum/bersih atau sumber ke pemukiman
masyarakat
Depot air minum Usaha yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dalam bentuk curah dan menjual
: langsung ke konsumen
FORMULA
Persentase penduduk Jumlah penduduk yang memiliki akses berkelanju tan terhad ap sumber air minum berkualitas (layak)
yang memiliki akses
di suatu wilayah pada periode tertentu
berkelanjutan terhadap = x 100%
air minum berkualitas Jumlah penduduk di wilayah dan pada periode yang sama
(layak)
TABEL 73
DEFINISI OPERASIONAL
Sarana air minum yang Pengawasan pada penyelenggara air minum melalui inspeksi kesehatan lingkungan dan pemeriksaan (pengujian)
dilakukan: pengawasan kualitas air berdasarkan parameter fisik, kimia, mikrobiologi
Inspeksi kesehatan Pemeriksaan dan pengamatan secara langsung terhadap fisik sarana dan kualitas air minum mengacu pada
lingkungan: Permenkes No 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum
Pemeriksaan (pengujian) Pemeriksaan (pengujian) dengan menggunakan alat/ pemeriksaan (pengujian) di laboratorium berdasarkan parameter
Kualitas: Air fisik, kimia, mikrobiologi
Sarana air minum Penyelenggara air minum yang meliputi :
: 1.PDAM /BPAM/PT yang terdaftar di persatuan perusahaan air minum seluruh indonesia (PERPAMSI)
2. Sarana air minum perpipaan non PDAM
3. Sarana air minum bukan jaringan perpipaan komunal (Sumur gali, sumur bor dengan pompa, penampungan air
hujan, mata air terlindung, terminal air/ tangki air, depot air minum)
Sarana air minum di IKL Sarana air minum yang diperiksa dan diamati secara langsung fisik sarana dan kualitas air minumnya mengacu pada
: lampiran Permenkes No 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum
Sarana air minum dengan Sarana air minum yang berdasarkan hasil inspeksi kesehatan lingkungan pada parameter negatif kualitas fisik air
resiko : rendah minum memenuhi jawaban ya < 25%
Sarana air minum dengan Sarana air minum yang berdasarkan hasil inspeksi kesehatan lingkungan pada parameter negatif kualitas fisik air
resiko: sedang minum memenuhi jawaban ya 25%-50%
Sarana air minum dengan Sarana air minum yang berdasarkan hasil inspeksi kesehatan lingkungan pada parameter negatif kualitas fisik air
resiko: tinggi minum memenuhi jawaban ya > 75%
Sarana air minum diambil Sarana air minum yang diambil sampel airnya mengacu pada Permenkes No 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana
sampel : Pengawasan Kualitas Air Minum
Sarana air minum yang :1. Sarana air minum yang masuk dalam kategori tinggi dan amat tinggi berdasarkan hasil inspeksi kesehatan
memenuhi : syarat lingkungan telah dilakukan tindakan perbaikan
2. Sarana air minum yang masuk dalam kategori rendah dan sedang berdasarkan hasil inspeksi kesehatan
lingkungan telah diambil dan diperiksakan (diujikan) sampel airnya berdasarkan parameter fisik, kimia, mikrobiologi
yang mana hasil pemeriksaannya (pengujiannya) memenuhi standar persyaratan kualitas air minum berdasarkan
FORMULA Permenkes No 492 Tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air minum
Persentase sarana air Jumlah sarana diambil sampel
minum yang dilakukan = x 100%
Jumlah sarana dengan resiko rendah dan sedang
pengawasan
Persentase jumlah Jumlah sampel air minum pada penyelenggara air minum yang diuji kualitas air minum
sarana air minum yang dan memenuhi syarat parameter mikrobiologi, fisik, kimia di wilayah dan periode waktu tertentu ̂
= x 100%
memenuhi syarat Jumlah seluruh sampel air minum pada penyelenggara air minum yang diuji parameter
mikrobiologi, fisik, dan mikrobiologik, fisik, kimia di wilayah dan pada periode waktu yang sama
kimia
TABEL 74
DEFINISI OPERASIONAL
JSP : sarana jamban leher angsa yang dipakai secara individu dengan pembuangan akhir septic tank, baik individu
maupun septic tank bersama (komunal) ditambah sumur resapan atau menyambung ke system pengolahan air
limbah (SPAL)
JSSP : sarana jamban dalam bentuk lubang jamban tertutup (pelengsengan, cubluk, atau leher angsa) yang berakhir
dengan sumur resapan saja serta harus memiliki jarak lebih dari 10 m sehingga tidak mencemari sumber air dan
tanah
Jamban komunal : suatu bangunan yang digunakan untuk membuang dan mengumpulkan kotoran manusia dalam suatu tempat
tertentu/bersama, sehingga kotoran tersebut dalam suatu tempat tertentu tidak menjadi penyebab penyakit dan
mengotori lingkungan pemukiman
Fasilitas sanitasi yang : Fasilitas sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan antara lain dilengkapi dengan leher angsa, tanki
layak (Jamban Sehat) septik/Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL), yang digunakan sendiri atau Bersama
FORMULA
Persentase penduduk Jumlah penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak
dengan akses terhadap
fasilitas sanitasi yang (jamban sehat) di suatu wilayah pada periode tertentu
layak (jamban sehat)
= x 100%
Jumlah penduduk di wilayah dan pada periode yang sama
TABEL 75
DEFINISI OPERASIONAL
Desa : Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem perundangan
nasional dan berada di daerah kabupaten/kota
STBM : Pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi meliputi 5 pilar yaitu tidak buang air besar (BAB)
Sanitasi Total Berbasis sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah
Masyarakat dengan benar, mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman melalui pemberdayaan masyarakat dengan
metode pemicuan
Desa melaksanakan : Desa yang sudah melakukan pemicuan minimal 1 dusun, mempunyai tim kerja masyarakat/Natural Leader, dan
STBM telah mempunyai rencana tindak lanjut/ rencana kerja masyarakatuntuk menuju Sanitasi Total
Desa Stop BABS : Desa yang peduduknya 100 % mengakses jamban sehat
(SBS)/ ODF (Open
Defecation Free)
Desa STBM : Desa yang telah mencapai 100 % penduduk melaksanakan 5 pilar STBM
FORMULA
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐞𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐤𝐬𝐚𝐧𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐒𝐓𝐁𝐌 𝐝𝐢 𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐰𝐢𝐥𝐚𝐲𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐨𝐝𝐞 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐞𝐧𝐭𝐮
Persentase desa melaksanakan STBM = x 100%
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐞𝐬𝐚 𝐝𝐢 𝐰𝐢𝐥𝐚𝐲𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐨𝐝𝐞 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐦𝐚
Persentase desa stop BABS Jumlah desa stop BABS (SBS) di suatu wilayah pada periode tertentu
= x 100%
(SBS) Jumlah desa di wilayah dan pada periode yang sama
TABEL 76
DEFINISI OPERASIONAL
Tempat-tempat umum : Tempat atau sarana yang diselenggarakan pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi
(TTU) masyarakat yang meliputi: sarana kesehatan (rumah sakit, puskesmas), sarana sekolah (SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA), tempat ibadah, dan pasar.
TTU sehat : TTU yang memenuhi standar berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku
FORMULA
DEFINISI OPERASIONAL
Tempat Pengelolaan : Usaha pengelolaan makanan yang meliputijasa boga atau katering, rumah makan dan restoran, depot air minum,
Makanan (TPM) kantin, dan makanan jajanan
Jumlah TPM : TPM yang terdaftar yang tercatat diwilayah kerja puskesmas atau kantor kesehatan pelabuhan dan didukung dengan
aspek legal hukum baik yang memenuhi persyaratan maupun yang tidak memenuhi persyaratan higiene sanitasi
Jasa boga/katering : usaha atau kegiatan pengelolaan makanan yang disajikan di luar tempat usaha atas dasar pesanan yang
dilaksanakan oleh badan hukum atau perorangan
Rumah makan : Setiap usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat
usahanya
Restoran : Salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunannya yang permanen
dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian dan penjualan
makanan dan minuman bagi masyarakat umum ditempat usahanya
Depot air minum : Usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada
konsumen
Kantin/Sentra makanan Salah satu jenis usaha jasa makanan yang lokasinya berada di lingkungan institusi dan sebagaian besar
jajanan : konsumennya adalah masyarakat di institusi tersebut, seperti kantin sekolah, kantin yang berada di kantor dll
Makanan jajanan : Usaha makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan/atau disajikan sebagai
makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasaboga, rumah makan/restoran, dan hotel
TPM memenuhi : TPM yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi dengan bukti dikeluarkannya sertifikan laik higiene sanitasi
syarat higiene sanitasi
FORMULA