Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BEDAH MULUT

DENTAL MANAGEMENT : INFECTIVE ENDOCARDITIS

Nama:

Bilqist Savannah Putri 170160100011001

Ayunda Celia Tiffany 170160100111019

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2020
DENTAL MANAGEMENT : INFECTIVE ENDOCARDITIS

INFECTIVE ENDOCARDITIS

Endocarditis Infektif (EI) adalah infeksi pada lapisan sebelah dalam jantung
(endokardium) dan katup jantung. Terdapat beberapa faktor yang berkontribusi
terhadap perkembangan endokarditis infektif ini, antara lain: bakteremia dan
kelainan pada katup jantung. Pada 80% kasus EI, bakteri yang ditemukan adalah
Streptococcus sp (S. viridans, S. bovis) dan Staphylococcus sp. (S. aureus).

Infeksi pada endokardium dan katup jantung ini terjadi karena adanya
kerusakan endotel. Kerusakan endotel disebabkan oleh karena kelainan pada
struktur jantung sehingga dapat menyebabkan bakteri menempel pada endotel
yang rusak dan dapat memicu terjadinya inflamasi.

Beberapa tindakan invasif pada kedokteran gigi dilaporkan juga menjadi


salah satu penyebab endokarditis infektif. Hal ini dikarenakan tindakan dental
invasif diduga dapat menyebabkan perdarahan dan dapat menyebabkan
perpindahan bakteri pada rongga mulut ke dalam sirkulasi darah sistemik
sehingga terjadi bakteremia yang dapat meningkatkan resiko terjadinya
endokarditis infektif. Hal ini juga didasari dari terdapat persamaan bakteri yang
terdapat pada rongga mulut dan bakteri penyebab endokarditis infektif. Tetapi hal
ini masih diperdebatkan.
Dalam penegakan diagnosis endokarditis infektif tidak bisa hanya dengan
tanda dan gejala klinis tetapi terdapat berbagai macam pemeriksaan penunjang
seperti kultur darah, EKG, Ekokardiograf. Selain itu, terdapat beberapa kriteria
dalam penegakan diagnosis.

Pada saat menganamnesa pasien perlu ditanyakan beberapa hal yang


spesifik. Pasien dapat mengeluhkan demam, mual, muntah, pegal-pegal, batuk,
sesak, nyeri dada, berdebar-debar, gangguan irama, dan lain lain. Perlu untuk
menggali riwayat penyakit sebelumnya seperti riwayat penyakit jantung bawaan,
riwayat endokarditis sebelumnya. Perlu ditanyakan riwayat operasi sebelumnya,
seperti riwayat pemasangan material prostetik intrakardial, ataupun riwayat
operasi gigi dan mulut.

Tanda dan gejala pasien dengan endokarditis infektif, antara lain: demam >
38⁰ C, menggigil, lemah, malaise, berkeringat, anorexia, nyeri kepala, dyspnea,
batuk, penurunan berat badan, myagia, stroke, mual, muntah ,edema, nyeri
dada, dan nyeri perut. Terdapat tanda dan gejala khas pada endokarditis seperti
cardiac murmur, splinter hemorrages, petechiae, osler’s node, janeway lesion,
roth’s spot, dan splenomegaly.
Penatalaksanaan endokarditis infektif adalah terapi antibiotik jangka
panjang selama 4-6 minggu dan pembedahan pada jaringan yang terinfeksi.
Pemberian antibiotik empirik untuk inisiasi terapi, kemudian antibiotik diberikan
berdasarkan temuan mikroorganisme pada saat kultur darah (group S.viridans,
Staphylococcus sp, dan Enterococcus sp.). Bila pasien dinilai stabil, dinilai tidak
ada tanda-tanda gagal jantung kongesti dan tidak terdapat komplikasi, maka
pemberian antibiotik parenteral dapat diberikan melalui rawat jalan pada hari ke
14 setelah pemberian antibiotik.

Terapi pembedahan dilakukan pada sebagian besar pasien dengan


endokarditis infektif karena adanya kompikasi yang berat. Tiga komplikasi dan
indikasi untuk dilakukannya pembedahan segera pada fase aktif saat pasien
masih menjalani terapi antibiotik, antara lain karena: gagal jantung, infeksi yang
tidak bisa terkontrol, dan pencegahan kejadian tromboemboli.

Sedangkan penatalaksanaan endokarditis pada kedokteran gigi adalah


pemberian antibiotik profilaksis pada pasien resiko tinggi pada saat 30-60 menit
sebelum tindakan invasif dilakukan. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi
bakteremia.
DAFTAR PUSTAKA

1. Karchmer AW. Infective endocarditis. In: Libby P, Bonow RO, Mann DL,
Zipes DP, editor. Braunwald's Heart Disease: A Textbook of
Cardiovascular Medicine. 11thed. Philadelphia: Saunders Elsevier;
2018:1483-1502
2. Little, James W, Donald A Falace,Craig S Miller, Nelson L. Rhodus.2013.
Dental Management of The Medically Compromised Patient. St Louis,
Missouri : Elsevier Mosby.
3. Thornhill MH. Infective endocarditis: theimpact of the NICE guidelines
for antibiotic prophylaxis. Dent Update. 2012; 39: 6-10
4. Habib G, Lancellotti P, Antunes MJ, Bongiorni MG, Casalta JP, Zotti FD,
et al. 2015 ESC Guidelines for the management of infective endocarditis.
European Heart Journal. 2015

Anda mungkin juga menyukai