Anda di halaman 1dari 2

Bapak Hidayat memiliki usaha perkebunan kelapa sawit di Sumatera Barat.

Beliau menerima pesanan komoditi kelapa


sawit dari kolega bisnisnya di India bernama Mr. Kapoor. Berikut ini gambaran kualitas Biji kelapa sawit yang dimiliki
bapak Hidayat:

Pemesanan minimal yang disyaratkan oleh Bapak Hidayat adalah sebesar 100.000 metric ton per minimal order. Mr.
Kapoor tertarik untuk memesan biji kelapa sawit Bapak Hidayat sebanyak 200.000 metric tons. Pada bulan Juni 2020,
pemerintah mengeluarkan aturan terbaru sebagai berikut:
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menaikkan tarif pungutan atas ekspor kelapa sawit, minyak sawit mentah
(CPO) dan produk turunannya mulai 1 Juni. Besaran kenaikannya US$5 per ton. Hal itu diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 57/ PMK. 05/ 2020 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum dan Badan Pengelola Dana
Perkebunan Kelapa Sawit pada Kementerian Keuangan. Beleid itu diteken Sri Mulyani pada 29 Mei 2020 lalu.

"Peraturan Menteri ini (PMK 57/2020) mulai berlaku pada tanggal 1 Juni 2020," kata Sri Mulyani dalam Pasal 12 PMK
57/2020, dikutip Kamis (4/6).
Dalam beleid itu, Sri Mulyani mengungkapkan salah satu pertimbangan perubahan tarif adalah surat dari Menko Bidang
Perekonomian selaku Ketua Komite Pengarah Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit
(BPDPKS). Surat yang ditujukan kepada menteri keuangan itu berisi hasil kesepakatan dan keputusan rapat Komite
Pengarah pada tanggal 30 Maret 2020 dan 20 Mei 2020 yang salah satunya berupa usulan kepada Menteri Keuangan
untuk melakukan perubahan tarif layanan BPDPKS pada Kemenkeu.
Selain itu, perubahan tarif juga berdasarkan usulan Direktur Utama BPDPKS pada Kementerian Keuangan melalui Surat
Nomor S-l 12/DPKS/2020 tanggal 9 April 2020 dan S-153/DPKS/2020 tanggal 21 Mei 2020. Berdasarkan lampiran PMK
57/2020, Kementerian Keuangan menetapkan 24 jenis layanan dengan tarif tunggal berkisar US$0 hingga US$55 per
ton. Dalam aturan pendahulunya, tarif pungutan maksimal US$50 per ton. Selain itu, pemerintah juga menghapus
penggolongan tarif berdasarkan harga total ekspor CPO per tonase yang diatur dalam PMK 136/2019 tentang
Perubahan Ketiga atas PMK 81/2018 tentang Tarif Layanan BPDPKS pada Kementerian Keuangan.

Sebagai contoh, tarif pungutan ekspor biji sawit dan kernel kelapa sawit naik dari maksimal US$20 per ton menjadi tarif
tunggal US$25 per ton. Kemudian, tandan buah kosong dari kelapa sawit naik dari maksimal US$10 menjadi US$15 per
ton. Sebelumnya, PMK 136/2019 membagi tarif pungutan menjadi tiga kelompok, yaitu harga CPO di bawah US$570
per ton, US$570 per ton hingga US$619 per ton dan di atas US$619 per ton.

Aturan lama juga membagi tarif menjadi dua periode. Pertama, 1 Oktober 2019 sampai dengan 31 Desember 2019, tarif
pungutan ditetapkan senilai US$0 untuk seluruh jenis layanan dan kelompok. Kedua, 1 Januari 2020 tarif US$0 hanya
untuk CPO di bawah US$570 per ton.

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200604090406-532-509718/tarif-pungutan-ekspor-sawit-dan-
turunannya-naik-mulai-1-juni?

Berdasarkan peraturan tersebut, bapak Hidayat terkena pungutan tarif sebanyak USD 25/ton. Harga terbaik yang dapat
ditawarkan bapak Hidayat adalah senilai USD 730/ metric ton. Pos tarif kode HS untuk komoditi ini adalah 230660.
Biaya kirim dari Indonesia ke India adalah sebesar USD 1.200/ container 20 FCU dengan permintaan dikirim menuju
Jawaharlal Nehru Port Trust di India. Setelah diperkirakan, komoditi sebanyak pesanan ini membutuhkan 3 container
(20 FCU). Guna melindungi komoditi dari segala resiko yang mungkin ada dalam perjalanan, muncul biaya asuransi
senilai 1,70%. Kesanggupan bapak Hidayat memenuhi pesanan sebanyak itu dapat dipenuhinya selama waktu 2 bulan
terhitung pesanan tersebut sampai kepadanya. Premi asuransi komoditi adalah sebesar 2,5% dari nilai pertanggungan.
Bapak Hidayat mengambil keuntungan sebesar 8%. Buying Rate rupiah terhadap dollar Amerika Serikat adalah
IDR 13.866 dan selisih 75 poin dengan Selling Rate.

Hitunglah keuntungan yang diperoleh pak Hidayat tersebut. Berapakah harga CIF Jawaharlal Nehru Port Trust yang
didapat?

Anda mungkin juga menyukai