Anda di halaman 1dari 49

Asuhan Keperawatan pada Ny.

A dengan Prioritas Masalah


Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Aman dan Nyaman: Cemas
pada Ibu Hamil Trimester III di Kelurahan Sari Rejo
Kecamatan Medan Polonia

Karya Tulis Ilmiah (KTI)


Disusun dalam Rangka Menyelesaikan
Program Studi DIII Keperawatan

Oleh

NINA ERVINA
(142500109)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017

Universitas Sumatera Utara


2

Universitas Sumatera Utara


i

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT rahmat dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan
judul “Asuhan Keperawatan pada Ny.A dengan Prioritas Masalah
Kebutuhan Dasar Gangguan Rasa Aman dan Nyaman: Cemas pada Ibu
Hamil Trimester III di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia”
Adapun maksud dan tujuan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini adalah
untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Diploma III
Keperawatan di Fakultas Keperawatan USU.
Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan
bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Setiawan,S.Kp, MNS, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Wakil Dekan I Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Cholina Trisa Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.KMB, selaku Wakil
Dekan II Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp. M.Kep, Sp. Mat, selaku Wakil Dekan
III Fakultas Ilmu Keperawatan dan dosen penguji yang telah meluangkan
waktunya dalam sidang Karya Tulis Ilmiah saya.
5. Ibu Mahnum Lailan Nasution, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Ketua Program
Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera
Utara.

6. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp. M.Kep, selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan meluangkan waktu serta pikiran dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
7. Teristimewa untuk kedua orangtua saya, Ayahanda Mhd.Nilzam dan
Ibunda tercinta Ernawati yang selalu sabar dan penuh kasih sayang dalam
mendampingi dan memberi semangat kepada penulis. Serta Saudara-
saudaraku tersayang, abang saya Mhd.Fikri dan adik saya M.Erza Perwira

ii

Universitas Sumatera Utara


yang telah memberikan dukungan, semangat, dan doa dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Dan tidak lupa saya berterima kasih kepada semua teman-teman
mahasiswa/i Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Angkatan
2014 atas kebersamaan yang kita telah lalui selama 3 tahun ini dan
terkhusus saya ucakapan terimakasih kepada Irma Linda Wahyu Utami ,
Tika Anggraini, Zahrina Violla, Wisda Elviani, Dessy Leoni, Inggrid M
Rumapea, Kezia Rekha, yang telah berpartisipasi dalam penulisan Karya
Tulis Ilmiah ini, terima kasih untuk dukungan, semangat, dan motivasi
yang kalian berikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
terdapat kekurangan, dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam penulisan Karya Tulis
Ilmiah berikutnya.

Medan, 19 Juli 2017


Penulis,

Nina Ervina

iii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Tujuan .................................................................................................... 2
1.3 Manfaat ................................................................................................... 3

BAB II PENGELOLAAN KASUS .................................................................. 4


2.1 Konsep Dasar Kecemasan .......................................................................... 4
2.1.1.Defenisi Kecemasan.............................................................................. 4
2.1.2 Teori Kecemasan................................................................................... 5
2.1.3 Faktor Pencetus Kecemasan.................................................................. 5
2.1.4 Tingkat Kecemasan…………………………………………………...6
2.1.5 Alat Ukur Kecemasan………………………………………………....9
2.1.6 Kecemasan pada Kehamilan…………………………………..…......10
2.2 KonsepDasarAsuhanKeperawatanDenganMasalahKecemasan….... .. 11
2.2.1 Pengkajian ........................................................................ ……….. 11
2.2.2 Analisa data ...................................................................................... 12
2.2.3 Rumusan masalah ............................................................................ 15
2.2.4 Perencanaan ..................................................................................... 15
2.3 AsuhanKeperawatanKasus ...................................................................... 18
2.3.1 Pengkajian……………………………………………………………18
2.3.2 Analisa Data………………………………………………………….20
2.3.3 Rumusan Masalah…………………………………………..………..21
2.3.4 Perencanaan……………..…………………………………………...22
2.3.5 Implementasi dan Evaluasi………..…………………………………25

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 27


3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 23
3.2 Saran ...................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 29

LAMPIRAN

iv

Universitas Sumatera Utara


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan merupakan satu periode dimana seorang wanita membawa
embrio(fetus) didalam rahimnya. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu
mulai waktu mestruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah
untuk wanita hamil untuk pertama kali disebut primigravida. (Kasdu dalam
Janiwarty dan Pieter, 2009).
Di Indonesia, sekitar 95% tenaga kesehatan tidak terlalu memperhatikan
kondisi psikis wanita melahirkan. Akan tetapi lebih memperhatikan kondisi fisik
ibu dan bayi yang dilahirkannya. Banyak wanita yang memilih persalinan dengan
operasi atas dasar pertimbangan tertentu, terutama ibu membayangkan rasa sakit
pada proses persalinan(Suryani,2011).
Perasaan penuh tekanan yang muncul dalam diri ibu hamil trimester III,
karena kehamilan tersebut akan semakin terasa ketika memasuki masa trimester
ketiga (bulan ke 7,8,9) masa kehamilan. Pada masa trimester ketiga ini ibu hamil
trimester III yang menunggu kelahiran anak pertamanya dapat mengalami
ketakutan-ketakutan apakah persalinannya tersebut akan berjalan dengan lancar
dan apakah berjalan secara normal ataukah cesar dan kemungkinan dapat
menimbulkan tekanan-tekanan yang dapat mengakibatkan ibu hamil trimester III
yang menunggu kelahiran anak pertama mengalami
kecemasan (Kusmiyati, 2008).
Di negara miskin, sekitar 25% - 55% kematian wanita usia subur
disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas.
WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 wanita
meninggal saat hamil atau bersalin. Menurut survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia(SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu(AKI) di Indonesia sebesar
359/100.000 kelahiran hidup, dan sebanyak 4.692 ibu meninggal pada masa
kehamilan,persalinan dan nifas (Depkes,2012).

Universitas Sumatera Utara


Kelancaran pada Proses persalinan sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu hamil, baik
secara fisik dan psikologis. Sementara itu, kondisi kesehatan ibu hamil sangat dipengaruhi
oleh hubungan interpersonal, peran dan dukungan anggota keluarga, stres antepartum,
dukungan sosial, rasa percaya diri dan penguasaan rasa takut ragu dan depresi (Mercer,2009).
Menjelang Persalinan banyak hal menghawatirkan yang muncul dalam pikiran ibu,
seperti takut bayi nya terlahir dengan cacat, takut operasi, takut persalinannya lama dan
sebagainya. Bagi ibu Primigravida, selain tidak lepas dari rasa taku, ibu juga tidak
mengetahui hal apa saja yang akan terjadi pada persalinannya(Amalia,2009).Oleh karena itu,
banyak calon ibu yang menghadapi proses persalinan dengan perasaan takut dan cemas
(Marasmis,2010).
Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat kasus kecemasan pada
ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan. Penulis menggunakan proses asuhan
keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi dan implementasi
dan evaluasi dalam karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ny. A dengan
Prioritas Masalah kebutuhan dasar gangguan aman dan nyaman: cemas pada ibu hamil
trimester III di kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan
kepada Ny.A dengan Prioritas Masalah kebutuhan dasar gangguan rasa aman dan
nyaman: cemas pada ibu hamil Trimester III di kelurahan Sari Rejo Kecamatan
Medan Polonia.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mampu Melakukan pengkajian keperawatan pada Ny.A dengan Prioritas Masalah
kebutuhan dasar gangguan rasa aman dan nyaman:cemas pada ibu hamil.
b. Mampu Menegakkan diagnosa keperawatan pada Ny.A dengan Prioritas Masalah
kebutuhan dasar gangguan rasa aman dan nyaman:cemas pada ibu hamil.
c. Mampu Membuat intervensi keperawatan pada Ny.A dengan Prioritas Masalah
kebutuhan dasar gangguan rasa aman dan nyaman:cemas pada ibu hamil.
d. Mampu Melakukan implementasi keperawatan pada Ny.A dengan Prioritas Masalah
kebutuhan dasar gangguan aman dan nyaman:cemas pada ibu hamil.
e. Mampu Melakukan evaluasi keperawatan pada Ny.A dengan Prioritas Masalah
kebutuhan dasar gangguan aman dan nyaman:cemas pada ibu hamil.

Universitas Sumatera Utara


1.3 Manfaat
1. Bagi institusi pendidikan.
Berguna sebagai wacana dan pengetahuan tentang perkembangan ilmu keperawatan,
khususnya asuhan keperawatan pada klien dengan masalah kebutuhan dasar gangguan
rasa aman dan nyaman:cemas pada ibu hamil.

2. Bagi pasien.
Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana informasi dan
menambah pengetahuan tentang kebutuhan dasar gangguan rasa aman dan nyaman:
cemas baik pasien maupun kepada keluarga pasien.

3. Bagi penulis.
Berguna sebagai pengalaman berharga, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
dalam menjalankan Asuhan Keperawatan serta menambah wawasan penulis mengenai
kebutuhan dasar gangguan rasa aman dan nyaman pada ibu hamil.

Universitas Sumatera Utara


BAB II
PENGELOLAAN KASUS

2.1 Konsep Dasar Kecemasan


2.1.1 Definisi Cemas
Kecemasan(Ansietas) adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar
disertai respon autonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh
individu);perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan
isyarat kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan memampukan
individu untuk bertindak menghadapi ancaman(NANDA,2014).
Perasaan penuh tekanan yang muncul dalam diri ibu hamil trimester III, karena kehamilan
tersebut akan semakin terasa ketika memasuki masa trimester ketiga (bulan ke 7,8,9) masa
kehamilan. Pada masa trimester ketiga ini ibu hamil trimester III yang menunggu kelahiran
anak pertamanya dapat mengalami ketakutan-ketakutan apakah persalinannya tersebut akan
berjalan dengan lancar dan apakah berjalan secara normal ataukah cesar dan kemungkinan
dapat menimbulkan tekanan-tekanan yang dapat mengakibatkan ibu hamil trimester III yang
menunggu kelahiran anak pertama mengalamikecemasan (Kusmiyati, 2008).
Menurut Suliswati (2005 ) Cemas merupakan respon individu terhadap suatu keadaan
yang tidakmenyenangkan dan dialami oleh semua makhluk hidup dalam kehidupan sehari-
hari.Kecemasan pada individu merupakan pengalaman yang subjektif, dapat
memberikanmotivasi untuk mencapai sesuatu dan sumber penting dalam usaha memelihara
keseimbangan hidup. Kehamilan trimester pertama menimbulkan kekhawatiran yang
berkaitan dengan kemungkinan terjadinya keguguran, dan pada trimester kedua perasaan
cemas pun muncul kembali ketika melihatkeadaan perutnya yang bertambah besar , payudara
semakin besar, dan bercak hitamyang semakin melebar, perasaan cemas muncul karena
mereka mengkhawatirkanpenampilannya akan rusak dan merasa takut suaminya tidak
mencintai dirinya lagi. Pada kehamilan trimester III, psikologi dan emosional wanita hamil
dikuasai oleh perasaan dan pikiran mengenai persalinan yang akan datang dan tanggung
jawab sebagai ibu yang akan mengurus anaknya (Aprianawati, 2007 dalam Astria, 2009).
Dapat penulis simpulkan, bahwa kecemasan ibu hamil pada trimester III dalam menghadapi
persalinan adalah suatu kondisi psikologis atau perasaan yang tidak menyenangkan yang
mengancam individu pada masa kandungan 7-9 bulandimana objek kecemasan itu tidak jelas,
dikarenakan adanya perubahan-perubahan fisiologis seperti perubahan bentuk tubuh ataupun
rahim yang semakin membesar dan perut menurun serta tekanan-tekanan yang dirasakan
4

Universitas Sumatera Utara


dalam perut yang menyebabkan ketidakstabilan kondisi psikologis, seperti merasa takut,
khawatir, was-was dan tidak tahu apa yang akan terjadi dan yang harus dia lakukan setelah
anaknya lahir.

2.1.2 Teori Kecemasan


Menurut Stuart dan Sundeen ada beberapa teori penyebab kecemasan:
1. Teori Psikoanalitik
Kecemasan adalah konflik emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian yaitu id dan
super ego. Id mewakili dorongan insting dan impulprimitive seseorang,sedangkan super ego
mencerminkan hati nurani seseorang dan dikembangkan oleh norma budaya.
2. Teori interpersonal
Bahwa kecemasan timbul akibat ketakutan atau ketidakmampuan untuk berhubungan secara
interpersonal serta sebagai akibat penolakan. Hal ini dikaitkan dengan trauma
perkembangan,perpisahan,kehilangan, dan sebagainya.
3. Teori Perilaku
Kecemasan merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang menganggu kemampuan
seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
4.Teori Biologik
Dalam otak terdapat reseptor spesifik terhadap benzodiazepin,dimana reseptor ini dapat
mengatur timbulnya kecemasan.
5. Kajian keluarga
Menunjukan bahwa kecemasan merupakan hal yang biasa ditemuindalam suatu keluarga.

2.1.3 Faktor-Faktor Pencetus Kecemasan


Pencetus timbulnya kecemasan dapa tdisebabkan oleh berbagai sumber yaitu sumber
internal maupun sumber eksternal, hal tersebut dibedakan menjadi:
a. Ancaman terhadap integritas fisik
Merupakan ketidak mampuan fisiologis atau penurunan kapasitas seseorang untuk melakukan
aktifitas sehari-hari, meliputi sumber eksternal bisa disebabkan oleh infeksi virus atau
bakteri, polusi, lingkungan, ancaman keselamatan, injuri;sedangkan sumber internal
merupakan kegagalan mekanisme fisik seseorang seperti jantung, sistem imun,
termoregulator menurun, perubahan biologis normal seperti kehamilan.

Universitas Sumatera Utara


b. Ancaman terhadap self esteem
Merupakan sesuatu yang terjadi yang dapat merusak identitas harapan diri dan integritas
fungsi sosial, meliputi sumber eksternal yaitu berbagai kehilangan sepertikehilangan orang
tua, teman dekat, perceraian, perubahan status pekerjaan, pindahrumah, tekanan sosial;
sedangkan sumber internal yaitu kesulitan dalam hubunganinterpersonal di dalam rumah, di
tempat kerja, dan di dalam masyarakat.

2.1.4 Tingkat Kecemasan


Menurut Suliswati (2005), tingkat kecemasan dibagi 4 (empat), yaitu:
a. Kecemasan Ringan
Berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari. Individu akanberhati-
hati dan waspada serta lahan persepsi meluas, belajar menghasilkan pertumbuhan dan
kreativitas. Respon cemas ringan seperti sesekali bernafas pendek,nadi dan tekanan darah
naik, gejala ringan pada lambung, muka berkerut danbergetar, telinga berdengung, waspada,
lapang persepsi meluas, sukar konsentrasipada masalah secara efektif, tidak dapat duduk
tenang dan tremor halus pada tangan.
b. Kecemasan Sedang
Pada tingkat ini, lahan persepsi terhadap masalah menurun. Individu telah berfokuspada hal-
hal yang penting saat itu dan mengesampingkan hal-hal yang lain. Responcemas sedang
seperti sering nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering,muka merah dan
pucat, anoreksia, gelisah, lapang pandang, menyempit, rangsanganluar mampu diterima,
bicara banyak dan lebih cepat, susah tidur dan perasaan tidakenak, firasat buruk.
c. Kecemasan Berat
Pada tingkat ini, lapangan persepsi individu sangat sempit. Seseorang cenderung hanya
memikirkan hal kecil saja dan mengabaikan hal yang penting.Tidak mampuberpikir berat lagi
dan membutuhkan lebih banyak pengarahan atau tuntutan.Responnya meliputi nafas pendek,
nadi dan tekanan darah meningkat, rasa tertekanpada dada, berkeringat dan sakit kepala,
mula-mual, gugup, lapang persepsi sangatsempit, tidak mampu menyelesaikan masalah,
verbalisasi cepat, takut pikiran sendiridan perasaan ancaman meningkat dan seperti ditusuk-
tusuk.
d. Panik
Pada tingkat ini, lapangan persepsi individu telah terganggu sehingga tidak dapat
mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa, walaupun telah diberi

Universitas Sumatera Utara


pengarahan. Respon panik seperti napas pendek, rasa tercekik dan palpitasi,penglihatan
kabur, hipotensi, lapang persepsi sempit, mudah tersinggung, tidak dapat berpikir logis,
agitasi, mengamuk, marah, ketakutan, berteriak-teriak, kehilangankendali dan persepsi kacau,
menjauh dari orang.

Tabel 2.1 Tingkat Kecemasan dan karateristik


Tingkat Cemas Karateristik
- Berhubungan dengan ketegangangan
Cemas ringan dalam peristiwa sehari-hari
- Kewaspadaan meningkat
- Dapat menjadi motivasi positif untuk belajar
dan menghasilkan kreativitas
-Respons fisiologis: sesekali napas pendek,
nadi dan tekanan darah meningkat sedikit,
gejala ringan pada lambung, muka berkerut
, serta bibir bergetar
- Respons kognitif: mampu menerima
rangsangan yang kompleks, konsentrasi
pada masalah, menyelesaikan masalah secara
afektif, dan terangsang untuk melakukan
tindakan
- Respons perilaku dan emosi: tidak dapat
duduk tenang, tremor halus pada tangan,
dan suara kadangkadang meninggi.
Cemas sedang - Respon fisiologis: sering napas pendek,
nadi ekstra sistol dan tekanan darah
meningkat,mulut kering dan anoreksia,
diare/konstipasi, sakit kepala, sering
berkemih, dan letih.
- Respon kognitif: memusatkan perhatiannya
pada hal yang penting dan mengesamping-
kan yang lain, lapang persepsi menyempit,
dan rangsangan dari luar tidak mampu diterima

Universitas Sumatera Utara


- Respons perilaku dan emosi: gerakan tersentak
sentak, terlihat lebih tegang, bicara banyak dan
lebih cepat, susah tidur, dan perasaan tidak aman

Cemas berat - Individu cenderung memikirkan hal yang


kecil saja dan mengabaikan hal yang lain
- Respons fisiologis: napas pendek, nadi
dan tekanan darah naik, berkeringat dan
sakit kepala, penglihatan berkabut, serta
tampak tegang.
- Respon kognitif: tidak mampu berpikir
berat lagi dan membutuhkan banyak pengarahan
/tuntunan,serta lapang persepsi menyempit.
- Respons perilaku dan emosi: perasaan terancam
meningkat dan komunikasi menjaditerganggu
(verbalisasi cepat).
Panik - Respons fisiologis: napas pendek, rasa tercekik
dan palpitasi, sakit dada, pucat, hipotensi, serta
rendahnya koordinasi motorik.
- Respons kognitif: gangguan realitas, tidak dapat
berpikir logis, persepsi terhadap lingkungan
mengalami distorsi, dan ketidakmampuan
memahamisituasi.
- Respons perilaku dan emosi: agitasi, mengamuk
dan marah, ketakutan, berteriak-teriak,
kehilangan kendali/kontrol diri (aktivitas
motorik tidak menentu), perasaan terancam,
serta dapat berbuat sesuatu yang membahaya-
kan diri sendiri dan/atau orang lain.

Universitas Sumatera Utara


2.1.5 Pengukuran Tingkat Kecemasan
Kecemasan dapat diukur dengan menggunakan instrumen Hamilton Anxiety Rating Scale
(HARS), Skala HARS merupakan pengukuran kecemasan yang didasarkan pada munculnya
symptom pada individu yang mengalami kecemasan. Menurut skala HARS terdapat 14
syptoms yang nampak pada individu yang mengalami kecemasan. Setiap item yang
diobsrvasi diberi 5 tingkatan skor ( skala likert) antara 0(Nol Present) sampai dengan 4
(severe).
Skala HARS pertama kali digunakan pada tahun 1959, yang diperkenalkan oleh Max
Hamilton dan sekarang telah menjadi standar dalam pengukuran kecemasan terutama pada
penelitian trial clinic. Skala HARS telah dibuktikan memiliki validitas dan reliabilitas cukup
tinggi untuk melakukan pengukuran kecemasan pada trial clinic yaitu 0.93 san 0,97.
Penilaian Kecemasan menurut HARS terdiri dari 14 item, meliputi :
1. Perasaan cemas : firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah tersinggung.
2. Ketegangan : merasa tegang, gelisah, gemetar, mudah terganggu dan lesu.
3. Ketakutan : takut terhadap gelap, terhadap orang asing, bila tinggal sendiri, dan takut
pada binatang besar.
4. Gangguan tidur : sukar memulai tidur, terbangun pada malam hari, tidur tidak pulas,
dan mimpi buruk.
5. Gangguan kecerdasan : penurunan daya ingat, mudah lupa dan sulit konsentrasi.
6. Perasaan depresi : hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada hobby, dan sedih.
7. Gejala somatik : nyeri pada otot-otot dan kaku, gertakan gigi, suara tidak stabil dan
kedutan otot.
8. Gejala Sensorik: perasaan ditusuk-tusuk, penglihatan kabur, muka merah dan pucat.
9. Gejala kardiovaskuler : takikardi, nyeri di dada, denyut nadi mengeras, dan detak
jantung hilang sekejap.
10. Gejala pernapasan : rasa tertekan di dada, perasaan tercekik, sering menarik nafas
panjang dan merasa nafas pendek.
11. Gejala gastrointestinal : sulit menelan, obstipasi, berat badan menurun, mual dan
muntah, nyeri lambung sebelum dan sesudah makan, perasaan panas di perut.
12. Gejala urogenital : sering kencing,, tidak dapat menahan kencing, aminorea, ereksi
lemah, atau impotensi.
13. Gejala vegetatif : mulut kering, mudah berkeringat, muka merah, bulu roma berdiri,
pusing atau sakit kepala.

Universitas Sumatera Utara


14. Perilaku sewaktu wawancara: gelisah, jari-jari gemetar, mengkerutkan dahi atau
kening, muka tegang, tonus otot meningkat, nafas pendek dan cepat.
Cara penilaian kecemasan adalah dengan memberikan nilai dengan kategori :
Nilai 0 = tidak ada gejala atau keluhan
Nilai 1 = gejala ringan / satu dari gejala yang ada
Nilai 2 = gejala sedang / separuh dari gejala yang ada
Nilai 3 = gejala berat / lebih dari separuh gejala yang ada
Nilai 4 = gejala sangat berat/ semua gejala ada
Penilaian derajat kecemasan score :
Skor kurang dari 6 = tidak ada kecemasan
Skor 7- 14 = kecemasan ringan
Skor 15– 27 = kecemasan sedang
Skor 28 - 41 = kecemasan berat
Skor 42 - 56 = kecemasan berat sekali / panik.

2.1.6 Kecemasan pada Kehamilan


Menurut Wulandari (2008), bahwa pada usia kandungan tujuh bulan ke atas, tingkat
kecemasan ibu hamil semakin akut dan intensif seiring dengan mendekatnya kelahiran bayi
pertamanya. Ibu hamil pertama lebih sering mempunyai pikiran yang mengganggu, sebagai
pengembangan reaksi kecemasan terhadap cerita yang diperolehnya. Semua orang selalu
mengatakan bahwa melahirkan itu sakit sekali.
Oleh karena itu, muncul ketakutan-ketakutan pada ibu hamil pertama yang belum
memiliki pengalaman bersalin. Adanya pikiran-pikiran seperti melahirkan yang akan selalu
diikuti dengan nyeri kemudian akan menyebabkan peningkatan kerja sistem syaraf
simpatetik. Adanya peningkatan hormon adrenalin dan noradrenalin atau epinefrin dan
norepinefrin menimbulkan disregulasi biokimia tubuh. Sehingga muncul ketegangan fisik
pada ibu hamil. Ibu hamil menjadi mudah marah atau tersinggung, gelisah, tidak mampu
memusatkan perhatian, ragu-ragu, nahkan kemungkinan ingin lari dari kenyataan hidup
(Pieter dan Lubis, 2013).
Menurut Maimunah(2013) Kecemasan pada ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu faktor biologis yang meliputi kesehatan, kekuatan selama kehamilan, serta
kelancaran dalam melahirkan bayinya dan faktor psikis meliputi kesiapan mental ibu hamil
selama sedang keadaan cemas, tegang, bahagia, dan berbagai macam perasaan seperti
masalah keguguran, penampilan, maupun masalah kemampuan melahirkan. Pada trimester
10

Universitas Sumatera Utara


pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebihmeyakinkan bahwa dirinya
hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akanselalu diperhatikan dengan seksama
(Kusmiyati, 2009). Reaksi psikologi danemosional wanita yang pertama kali hamil
ditunjukkan dengan adanya rasakecemasan, kegusaran, ketakutan, dan kepanikan. Pada
trimester kedua sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan, saat ibumerasa sehat.
Quickening mungkin menyerang wanita untuk memikirkan bayinnyasebagai individu yang
merupakan bagian dari dirinya. Pada trimester ini kecemasanyang terutama ialah
kemungkinan cacat pada anaknya (Kusmiyati, 2009). Pada periode ini perasaan cemas pun
muncul kembali ketika melihat keadaan perutnya yang bertambah besar, payudara semakin
membesar, dan bercak-bercak hitam yang semakin melebar. Perasaan cemas muncul karena
mereka mengkhawatirkan penampilannya akan rusak dan merasa takut suaminya tidak akan
mencintai dirinya lagi.
Sejumlah ketakutan terlihat selama trimester ketiga wanita mungkin khawatirterhadap
hidupnya dan bayinya, dia tidak tahu kapan akan melahirkan. Mimpinyamencerminkan
perhatian dan kekhawatirannya. Ibu hamil akan lebih sering bermimpitentang bayinya, anak-
anak, persalinan, kehilangan bayi, atau terjebak disuatu tempatkecil dan tidak bisa keluar. Ibu
mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisikyang akan timbul pada waktu melahirkan.
Rasa tidak nyaman timbul kembali karenaperubahan body image yaitu merasa dirinya aneh
dan jelek. Ibu memerlukan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.

2.2 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kecemasan


2.2.1. Pengkajian
Asuhan Keperawatan yang diberikan diberikan bertujuan untuk mempertahankan
homeostasis, dan konsep seksual yang optimal, baik dari segi fisik, psikologis, sosial pada
etis terutama lebih pada aspek psikologisnya.Pengkajian kecemasan fokus pada sistem
Integritas ego seperti faktor stres, status hubungan dengan keluarga dan keadaan atau kondisi
ibu hamil.
Wawancara
a. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi usia,pekerjaan, ras, penyakit kronis yang dialami,
penyakit sebelumnya, alergi dan sensitif terhadap obat tertentu.
b. Riwayat Obstetri
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan meliputi Gravida, Para-Abortus
dan Anak Hidup (GPAH), usia gestasi.
11

Universitas Sumatera Utara


c. Riwayat Makanan
Meliputi informasi atau keterangan tentang pola makan,tipe makanan, makanan yang disukai
dan dihindari.
d. Riwayat Sosial
Faktor-faktor seperti latar belakang budaya dan etnik, status sosioekonomi, pendidikan, status
perkawinan, sistem dukungan keluarga, mekanisme koping dan pola interaksi.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik seperti pengukuran tinggi badan, berat badan dan tanda-tanda vital seperti:
a. Tekanan Darah
Tekanan Darah pada yang tinggi dan dan rendah pada kehamilan dapat menyebabkan
beberapa masalah kesehatan yang serius pada ibu hamil, 120/80mmHg adalah tekanan darah
normal untuk wanita hamil.
b. Nadi
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa terjadi pada saat terjadi
cemas, hipertiroid, dan infeksi.
c. Pernafasan
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per menit, Takipnea terjadi
karena adanya infeksi pernafasan.
d. Suhu
Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6 °c Peningkatan suhu yang terjadi dapat
menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.

2.2.2 Analisa Data


Pengumpulan Data adalah informasi tentang pasien yang dilakukan secara sistematis
untuk menentukan masalah-masalah, serta kebutuhan-kebutuhan keperawatan dan kesehatan
pasien. Dari Informasi yang terkumpul didapatkan data dasar tentang masalah-masalah yang
dihadapi pasien (Potter & Perry, 2005).

12

Universitas Sumatera Utara


Batasan Karakteristik menurut NANDA terkait dengan kecemasan adalah sebagai
berikut:
Perilaku - Penurunan produktivitas
- Gerakan yang irelevan
- Gelisah
- Melihat sepintas
- Insomnia
- Kontak mata yang buruk
- Mengekspresikan kekhawatiran
karena perubahan dalam peristiwa
hidup
- Agitasi
- Mengintai
- Tampak waspada
Afektif - Gelisah
- Kesedihan yang mendalam
- Distres
- Ketakutan
- Perasaan tidak adekuat
- Berfokus pada diri sendiri
- Peningkatan kewaspadaan
- Iritabilitas
- Gugup
- Senang Berlebihan
- Rasa nyeri yang meningkatkan
ketidakberdayaan
- Peningkatan rasa ketidakberdayaan
yang persisten
- Bingung
- Menyesal
- Ragu/tidak percaya diri
- Khawatir
Fisiologis - Wajah tegang

13

Universitas Sumatera Utara


- Tremor tangan
- Peningkatan keringat
- Peningkatan ketegangan
- Gemetar
- Tremor
- Suara Bergetar
Simpatik - Anoreksia
- Eksitasi kardiovaskuler
- Diare
- Mulut Kering
- Wajah merah
- Jantung berdebar-debar
- Peningkatan tekanan darah
- Peningkatan denyut nadi
- Peningkatan frekuensi pernafasan
- Kedutan pada otot
Parasimpatik - Nyeri abdomen
- Mual
- Gangguan tidur
- Sering berkemih
- Kesemutan pada ekstremitas
- Letih
Kognitif - Menyadari gejala fisiologis
- Bloking pikiran
- Penurunan lapang persepsi
- Kesulitan berkonsentrasi
- Penurunan kemampuan untuk
memecahkan masalah
- Gangguan perhatian
- Melamun

14

Universitas Sumatera Utara


Faktor yang berhubungan terkait kecemasan menurut NANDA yaitu :
- Perubahan dalam status ekonomi, lingkungan, status kesehatan, pola interaksi,
fungsi peran, lingkungan, dan status peran.
- Pemajanan toksin
- Terkait keluarga
- Herediter
- Infeksi/kontaminan interpersonal
- Penularan penyakit interpersonal
- Krisis maturasi
- Krisis situasional
- Stres
- Penyalahgunaan zat
- Ancaman kematian

2.2.3. Rumusan Masalah


Perumusan masalah keperawatan didasarkan pada identifikasi kebutuhan klien. Bila
data pengkajian mulai menunjukkan, perawat diarahkan pada pemilihan diagnosa untuk
mengidentifikasi kebutuhan klien.Perawat terlebih dahulu menentukan apa masalah
kesehatan klien dan apakah masalah tersebut potensial atau aktual(Potter&Perry,2005).
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada Ibu Hamil yaitu :
1. Pola Nafas tidak efektif b.d penekanan diafragma karena pembesaran uterus.
2. Inkontinensia urine b.d Kehamilan yang terjadi.
3. Nausea b.d perubahan sistem gastrointestinal.
4. Kecemasan b.d Perubahan fisiologi dan psikologis kehamilan.
5. Gangguan pola tidur b.d ketidaknyamanan fisik selama kehamilan.
6. Ketidakseimbangan nutrisi:Kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan
fisiologis kehamilan.
2.2.4. Perencanaan
Perencanaan adalah teori dari perilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada
klien dan hasil yang diperkirakan diterapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk
mencapai tujuan tersebut ( Potter & Perry, 2005).

15

Universitas Sumatera Utara


1. Diagnosa Keperawatan : Ansietas
Hasil NOC :
a. Tingkat ansietas : keparahan manifestasi kekhawatiran, ketegangan, atau perasaan
tidak tenang yang muncul dari sumber yang tidak dapat diidentifikasi.
b. Pengendalian diri terhadap ansietas : tindakan personal untuk menghilangkan atau
mengurangi perasaan khawatir, tegang, atau perasaan tidak tenang.
c. Konsentrasi : Kemampuan untuk fokus pada stimulan tertentu
d. Koping : Tindakan personal untuk mengatasi stressor yang membebani sumber-
sumber individu

Tujuan / Kriteria Hasil


1. Ansietas berkurang,dibuktikan oleh bukti tingkat ansietas hanya ringan sampai
sedang dan selalu menunjukkan pengendalian-diri terhadap ansietas,konsentrasi,dan
koping.
2. Menunjukkan pengendalian-diri terhadap ansietas yang dibuktikan oleh indikator
sebagai berikut:
-Merencanakan strategi koping untuk situasi penuh tekanan
-Mempertahankan Performa peran
-Memantau distorsi persepsi sensori
-Memantau manifestasi perilaku ansietas
-Menggunakan teknik relaksasi untuk meredakan ansietas

Intervensi NIC
1. Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien termasuk reaksi fisik
Rasional :Tingkat kecemasan klien dan reaksi fisik tergantung dari tingkat kecemasan
yang dialami.
2. Kaji tanda-tanda vital klien
Rasional : Mengetahui keadaan umum klien melalui tanda-tanda vital
3. Dampingi pasien, bicara dengan tenang, dan berikan ketenangan serta rasa nyaman
Rasional : Ketenangan dan rasa nyaman akan menurunkan cemas pada klien
4. Observasi tanda-tanda cemas berat
Rasional : Memberikan penanganan yang tepat terhadap kecemasan
5. Sediakan pengalihan melalui televisi, radio, permainan, serta terapi okupasi
Rasional : Untuk menurunkan ansietas dan memperluas fokus

16

Universitas Sumatera Utara


6. Berikan informasi mengenai sumber komunitas yang tersedia,seperti teman,tetangga,
kelompok swabantu, tempat ibadah, lembaga sukarelawan dan pusat rekreasi
Rasional : Sumber komunitas yang tersedia dapat menjadi sarana untuk menurunkan
kecemasan pada klien
7. Berikan informasi mengenai kehamilan dan persalinan
Rasional : Dapat menurunkan kecemasan klien

8.Yakinkan kembali pasien melalui sentuhan, dan sikap empati secara verbal dan
nonverbal secara bergantian.
Rasional : Sentuhan dan sikap empati secara verbal dan non verbal dapat menurunkan
cemas pada klien.
9. Kurangi rangsangan yang berlebihan dengan menyediakan lingkungan yang tenang,
kontak yang terbatas dengan orang lain jika dibutuhkan,serta pembatasan penggunaan
kafein dan stimulan lain.
Rasional : Lingkungan yang tenang dapat menurunkan cemas klien
10. Penurunan kecemasan (NIC)
- Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
- Nyatakan dengan jelas tentang harapan terhadap perilaku klien
- Dampingi klien untuk meningkatkan rasa aman
- Berikan pijatan punggung jika perlu
- Bantu klien untuk mengidentifikasi situasi yang mencetuskan cemas.
11. Kolaborasi pemberian obat untuk menurunkan ansietas.
Rasional : Dapat membantu melawan kecemasan dengan mminimalkan aktivitas
neurotransmiter di otak.

17

Universitas Sumatera Utara


2.3 Asuhan Keperawatan Kasus

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN

2.3.1 Pengkajian

Berdasarkan penugasan dan sesuai dengan jadwal praktik mahasiswa di komunitas


Lingkungan VI Kelurahan Sari RejoKecamatan Medan Polonia. Mahasiswa melakukan
pengkajian keperawatan pada klien Ny. A. Berikut deskripsi dari hasil pengkajian yang
dilakukan dan secara lengkap terdapat di lampiran.

a. Identitas Klien
Pada tanggal 12 Juni dilakukan pengkajian pada Ny. A, berusia 23 tahun, golongan darah
AB, status perkawinan telah menikah, Ny.A beragama islam dan pendidikan terakhir SMK.
Klien bekerja sebagai ibu rumah tangga dan bertempat tinggal di Jalan Antariksa, Kelurahan
Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia.

b. Keluhan Utama
Pada tanggal 12 Juni 2017 pukul 09:00wib dilakukan pengkajian pada Ny.A. Keluhan
Utama klien mengatakan cemas akan kehamilannya dan merasa tidak nyaman.

c. Riwayat Kesehatan Sekarang


Dari hasil pengkajian Ny. A mengatakan cemas dengan kejadian ini, klien merasakan banyak
perubahan yang terjadi pada tubuh klien, baik fisik maupun psikologis disertai kurangnya
pengetahuan klien terhadap kehamilan, hal tersebut yang menyebabkan timbulnya rasa
cemas dan takut yang dialami klien

d. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


Pengkajian riwayat kesehatan masa lalu klien yaitu klien mengatakan tidak pernah
mengalami penyakit yang serius. Klien mengatakan tidak ada menggunakan obat-obatan
khusus, belum pernah dirawat atau dioperasi dantidak ada riwayat alergi.

e. Riwayat Kesehatan Keluarga


Riwayat penyakit keluarga, orang tua klien tidak memiliki penyakit menular ataupun
penyakit keturunan. Saudara kandung klien juga tidak memiliki penyakit menular atau

18

Universitas Sumatera Utara


keturunan. Dari pengakuan klien tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa dan tidak ada anggota keluarga yang meninggal akibat melahirkan.

f.Riwayat Obstetrik
Setelah dilakukan pengkajian terhadap Ny. A di dapat G:1 P:0 A:0 HPHT: 20 November
2017, TTP: 27Agustus 2017 dan usia kehamilan klien berusia 32 minggu.

g. Riwayat Keadaan Psikososial


Persepsi pasien tentang kehamilannya klien mengatakan cemas dengan kondisinya dan
juga kehamilannya yang sekarang. Pengkajian konsep diri klien, gambaran diri: ibu
mengatakan merasa takut atas kondisinya saat ini dan akan berdampak buruk terhadap dirinya
dan bayi dalam kandungannya.ideal diri: ibu mengatakan ingin hidup bahagia bersama
keluarga, harga diri: ibu mengatakan masih dihargai oleh keluarganya, peran diri: klien
mengatakan dia berperan sebagai ibu didalam keluarganya dan tidak ada gangguan peran,
identitas klien: Ny. A mengatakan identitasnya adalah seorang istri dari Tn.R Pengkajian
keadaan emosi klien: keadaan emosi ibu dapat terkontrol dengan baik. Hubungan sosial
klien, orang yang berarti: klien mengatakan orang yang berarti adalah suami dan anak-
anaknya. Hubungan dengan keluarga: hubungan ibu dengan anggota keluarganya tampak
baik, hubungan dengan orang lain: hubungan ibu dengan orang lain tampak baik. Hambatan
dalam berhubungan dengan orang lain: tidak ada hambatan. Pengkajian spiritual, Nilai
dan keyakinan: klien menganut agama islam dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,
kegiatan ibadah: ibu mengatakan sering beribadah.

h. Status Mental
Tingkat kesadaran:Compos mentis, penampilan: rapi, pembicaraan: terlihat gugup, alam
perasaan: normal, afek: tegang, khawatir, dan merasa takut,interaksi selama wawancara:
ibu tampak terlihat gelisah, bingung dan banyak bertanya.persepsi: pendengaran, waham:
tidak ditemukan waham, memori: normal
i. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum klien tampak lemah. Tanda-tanda vital Ny. A yaitu suhu: 36,3°c, tekanan
darah: 130/70 mmHg, nadi:78x/menit, pernapasan: 23x/menit, TB: 160 cm, BB: 65 Kg.

19

Universitas Sumatera Utara


2.3.2 Analisa Data
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan ditemukan analisa data pada tabel berikut yang
menjelaskan secara rinci yaitu :
Tabel 1
No Data Etiologi Masalah

1. Ds : Kehamilan Cemas
-Ny. A mengatakan cemas dan ↓
takut akan terjadinya perubahan Perubahan
pada tubunya. psikologis
Do : ↓
-Klien tampak gelisah Kurangnya
-Wajah tampak tegang pengetahuan
- pasien banyak bertanya tentang kehamilan
- TD: 130/70mmHg ↓
- RR : 23x/menit Koping
maladaptive

cemas

Tabel 2
No Data Etiologi Masalah

2. Ds : Kehamilan Gangguan Pola


↓ Tidur
-Klien mengatakan sulit tidur
Ketidaknyamanan
karena gerakan janin.
fisik dan psikologi
- Ny. A mengatakan lama tidur ↓
hanya sekitar 3 jam saja.
Insomnia

Gangguan pola tidur


Do :

20

Universitas Sumatera Utara


-Klien tampak lemah

-klien sering menguap

-tampak lingkaran hitam

pada kantong mata.

Tanda-tanda vital :

TD : 110/70mmHg

RR : 23 x/menit

HR : 80 x/menit

T : 36,3°C

2.3.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil pengkajian dan analisa data diatas, ditemukan dua diagnosa yaitu :
a.Ansietas (cemas)
b. Gangguan pola tidur

Diagnosa Keperawatan Prioritas


1. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang kehamilan yang
ditandai dengan pasien banyak bertanya.
2. Gangguan Pola tidur berhubungan dengan kondisi kehamilan ditandai dengan
gerakan janin dalam perut ibu.

21

Universitas Sumatera Utara


2.3.4 Perencanaan

Berdasarkan masalah yang ditemukan dari analisa data diatas, maka penulis
melakukan perencanaan tindakan keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan
kepada Ny. A yang tercantum dalam tabel berikut:

Tabel Perencanaan Keperawatan dan Rasional

Dx PerencanaanKeperawatan
1.Ansietas Tujuan dan kriteria hasil:
NOC:Ansietas/Cemas
1.Ansietas berkurang,dibuktikan oleh bukti tingkat ansietas hanya ringan
sampai sedang,dan selalu menunjukkan pengendalian-diri terhadap
ansietas,konsentrasi,dan koping.
2.Menunjukkan pengendalian-diri terhadap ansietas yang dibuktikan
oleh indikator sebagai berikut:
-Merencanakan strategi koping untuk situasi penuh tekanan
-Mempertahankan Performa peran
-Memantau distorsi persepsi sensori
-Memantau manifestasi perilaku ansietas
-Menggunakan teknik relaksasi untuk meredakan ansietas

Intervensi Rasional
1. Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan 1. Tingkat kecemasan klien dan reaksi
pasien termasuk reaksi fisik fisik tergantung dari tingkat
kecemasan yang dialami
2. Kaji tanda-tanda vital klien 2. Mengetahui keadaan umum klien
melalui tanda-tanda vital
3. Dampingi pasien, bicara dengan tenang, dan
3. Ketenangan dan rasa nyaman akan
berikan ketenangan serta rasa nyaman
menurunkan cemas pada klien

4. Observasi tanda-tanda cemas berat 4. Memberikan penanganan yang tepat

22

Universitas Sumatera Utara


5. Sediakan pengalihan melalui televisi, radio,
5. Untuk menurunkan ansietas dan
permainan, serta terapi okupasi
memperluas fokus
6. Berikan informasi mengenai sumber
komunitas yang tersedia, seperti teman, 6. Sumber komunitas yang tersedia
tetangga, kelompok, tempat ibadah, lembaga dapat menjadi sarana untuk
sukarelawan dan pusat rekreasi. menurunkan kecemasan pada klien
7. Berikan informasi mengenai kehamilan dan
7. Dapat menurunkan kecemasan klien
persalinan
8. Sentuhan dan sikap empati secara
8. Yakinkan kembali pasien melalui sentuhan,
verbal dan non verbal dapat
dan sikap empati secara verbal dan non verbal menurunkan cemas pada klien.
secara bergantian.
9. Kurangi rangsangan yang berlebihan dengan
menyediakan lingkungan yang tenang,kontak 9. Menurunkan cemas yang klien
rasakan
yang terbatas dengan orang lain jika
dibutuhkan,serta pembatasan penggunaan
kafein dan stimulan lain
10. Berikan pijatan punggung jika diperlukan. 10. Pijatan pada punggung dapat
meningkatkan relaksasi pada klien
sehingga cemas menurun.

23

Universitas Sumatera Utara


Tabel PerencanaanKeperawatandenganMasalah gangguan pola tidur
Dx PerencanaanKeperawatan
2. Tujuan : Polatidur, kualitasdalambatas normal.
Kriteriahasil :
- Jumlah jamtidurdalambatas normal.
- Polatidur, kualitasdalambatas normal.
- Perasaan freshsesudahtidur/istirahat.
Intervensi Rasional
1.Kaji tanda vital 1.Untuk mengumpulkan dan
(TD,HR,RR,T) menganalisis data kardiovaskuler, dan
suhu tubuh
2.Lakukan kajian masalah tidur, 2. Untuk memberikan informasi dasar
karateristik, danpenyebab tidur dalam menentukan rencana perawatan.

3.Kaji insomnia, anjurkan teknik 3.Ansietas yang


relaksasi berlebihan,kegembiraan,ketidaknyaman
fisik,nokturia,dapat mempersulit tidur.

4.Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur 4.Membantu mengidentifikasi


normal berkenaan dengan kehamilan kebutuhan pola tidur.
5.Ajarkan pada keluarga posisi tidur
5.Agar keluarga dapat memantau
yang baik,agar dapat memantau
keadaan/posisi tidur pasien.
keadaan pasien.
6.Evaluasi tingkat kelelahan,anjurkan 6. Meringankan rasa lelah.

pasien untuk istirahat 1-2 jam pada siang


hari dan 8 jam pada malam hari.

2.3.5 Implementasi dan Evaluasi

Hari/tanggal No dx Implementasi Keperawatan Evaluasi

16juni 2017 1 1.Mengkaji dan mendokumentasikan S:Klienmengatakan


tingkat kecemasan pasien termasuk
sudah tenang dan
reaksi fisik.
cemasnya sudah
2.Mengkaji tanda-tanda vital klien

24

Universitas Sumatera Utara


3.Mendampingi pasien, berbicara berkurang.
dengan tenang, dan memberikan
O:Tingkat kecemasan
ketenangan serta rasa nyaman.
sedang
4.Mengobservasi tanda-tanda cemas
berat Tanda-tanda vital

5.Menyediakan pengalihan melalui TD : 130/70 mmHg


televisi, radio,permainan, dan terapi
N : 80x/menit
okupasi agar cemas tidak muncul
RR : 22x/menit
6.Memberikan informasi mengenai
sumber komunitas yang tersedia, T : 36,3°c
seperti teman, tetangga, kelompok
A:Masalah sebagian
swabantu, tempat ibadah, lembaga
teratasi
sukarelawan dan pusat rekreasi.
P:Intervensi
7.Memberikan penkes mengenai
dilanjutkan
kehamilan dan persalinan pada ibu
hamil agar dapat mengurangi rasa
cemas klien.

8.Meyakinkan pasien melalui sentuhan


dan sikap empati secara verbal dan
nonverbal.

9.Mengurangi rangsangan yang


berlebihan dengan menyediakan
lingkungan yang tenang,mengurangi
kebisingan.

10. Memijat punggung klien.

25

Universitas Sumatera Utara


Hari/tanggal No. DX Implementasi Keperawatan Evaluasi

16 juni 2017 2. 1.Mengkaji tanda-tanda vital S:Klien mengatakan

2.Melakukan kajian masalah Kesulitantidur sudah

tidur,karateristik,danpenyebab tidur. Berkurang,klien


dapat tidur 5-6 jam.
3.Mengkaji insomnia,
O : ibu tampak
mengajurkan teknik relaksasi.
lemah, konjungtiva
.4Meninjau ulang perubahan tidur pucat,lingkaran mata
normal berkenaan dengan kehamilan. hitam,seringmengua
p.
5.Mengajarkan pada keluarga posisi
tidur yang baik, agar dapat memantau Tanda-tanda vital
keadaan pasien.
TD : 130/70 mmHg
6.Mengevaluasi tingkat kelelahan,
N : 80x/menit
menganjurkan pasien untuk istirahat
RR : 22x/menit
1-2 jam pada siang hari dan 8 jam
T : 36,3°c
pada malam hari.
A:Masalahsebagian

teratasi

P:Intervensi
dilanjutkan

26

Universitas Sumatera Utara


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Kecemasan(Ansietas) adalah suatu keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa
sesuatu yang buruk akan segera terjadi, Respon yang timbul dari ansietas yaitu khawatir,
gelisah, tidak tenang dan dapat disertai dengan keluhan fisik.
Hasil pengkajian pada Ny.A diperoleh keluhan utama mengatakan cemas terhadap
kehamilannya. Berdasarkan pengkajian dapat diperoleh data subjektif yaitu pasien
mengatakan cemas dengan kehamilannya, masih merasakan gerakan janin, pasien
mengatakan tidak bisa tidur semalaman karena gerakan janin dari dalam perut, dan
pasien juga menyatakan pusing pada bagian kepala. Data objektif yaitu pasien banyak
bertanya, palpebra/kantong mata tampak hitam, sering menguap, conjungtiva anemis dan Ny.
A tampak lelah.
Diagnosis yang ditemukan pada saat dilakukan pengkajian adalah kecemasan
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan ditandai dengan pasien banyak bertanya.
Kemudian diberikan intervensi dan implementasi selama 2hari. Diagnosa utama yang
penulis angkat adalah cemas b/d kurangnya pengetahuan tentang kehamilan yang d/d
pasien banyak bertanya.
Setelah intervensi disusun dan implementasi dilakukan, maka ada beberapa masalah yang
berhasil di atasi seperti klien mengatakan sudah tenang,cemasnya sudah berkurang, dan
klien sudah dapat mengatur waktu istirahat dan ada juga masalah yang belum teratasi
seperti klien banyak bertanya tentang kehamilannya dan keadaan klien tampak
lemah,maka intervensi dilanjutkan.

27

Universitas Sumatera Utara


3.2 Saran
1. Bagi Pelayanan Kesehatan.
Rumah sakit, melalui perawat yang ada diruangan lebih aktif dalam
meningkatkan mutu asuhan keperawatan pada pasien dengan Gangguan Rasa
Nyaman: Cemas.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan yang lebih berkualitas dan
profesional agar tercipta perawat yang profesional, terampil, inovatif, aktif dan
bermutu yang dapat memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh
berdasarkan kode etik keperawatan.
3. Bagi Keluarga
Keluarga adalah orang terdekat dari pasien, diharapkan dapat mendukung pasien
dan mengetahui cara mengurangi rasa cemas yang dihadapi oleh pasien
Keluarga adalah orang terdekat dari pasien, diharapkan dapat mendukung pasien
dan mengetahui cara mengurangi rasa cemas yang dihadapi oleh pasien.
4. Bagi Perawat
Diharapkan selalu berkoordinasi dengan tim kesehatan lainnya dalam memberikan
asuhan keperawatan agar lebih maksimal, khususnya pada pasien dengan kebutuhan
rasa nyaman cemas. Perawat diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan
yang profesional terutama dalam memfasilitasi pasien dalam memenuhi
kebutuhannya.
5. Bagi Penulis
Perlu untuk menambah dan meningkatkan kemmapuan dalam memberikan
asuhan keperawatan pasien dengan masalah Gangguan Rasa Nyaman: Cemas
serta perlu memperbaiki agar karya tulis ini lebih sempurna.

28

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Amalia, T. (2009). Kecemasan Ibu Menanti Persalinan, Dibuka pada website :


http://www.medisdankomputer.co.cc?p=384. Pada Tanggal 10 September
2010.

Bobak & Jensen. (2010). Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : Salemba Medika.

Depkes RI. (2012). Profil Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2012.(Online).


Tersedia : http://www.depkes.go.id. 13 November 2013.

Farrer & Hellen. (2011). Perawatan Maternitas, Edisi : 2. Jakarta : EGC.

Hawari, S. (2008). Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI.

Janiwarty & Pieter. (2009). Pendidikan Psikologi untuk Bidan. Yogyakarta :


Rapha Publishing.

Kusmiyati, dkk. (2008). Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Yogyakarta:


Fitramaya.

Maramis, W.F. (2010). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa.Edisi 2. Surabaya:


Airlangga University Press.

Pieter & Lubis. (2013). Pengantar Psikolog untuk Kebidanan. Jakarta : EGC.

Potter & Perry. (2005). Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.

Riyadi, S & Purwanto. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.

Stuart, dkk. (2008). Tingkat Kecemasan. Jakarta : Salemba Medica.

Suryani , E.S.(2011). Buku Ajar Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika.

29

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN

I. BIODATA

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. A(Ayu)

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 23 Tahun

Status Perkawinan : Menikah

Agama : Islam

Pendidikan : SMK

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jl. Antariksa, Kelurahan Sari Rejo Kec.

Medan Polonia

Golongan Darah : AB

Tanggal Pengkajian : 12 juni 2017

II. KELUHAN UTAMA :

Ny.A Mengatakan cemas akan kehamilannya dan merasa tidak nyaman.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

A. Propocative/palliative

1. Apa penyebabnya :

Ny. A mengatakan tidak tau penyebabnya, pasien mengatakan cemas dengan


kejadian ini.

30

Universitas Sumatera Utara


2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan :

Ny. A mengatakan jika sudah cemas Ny. A beristirahat

B. Quantity /quality

1. Bagaimana dirasakan

Ny. A mengatakan cemas pada kehamilannya.

2. Bagaimana dilihat

Ny. A tampak cemas

C. Region

1. Dimana lokasinya

2. Apakah Menyebar

D. Severity

Ny. A mengatakan jika rasa cemas itu datang maka sangat

mengganggu aktivitas yang mengakibatkan Ny. A tidak dapat

melakukan aktivitas.

E. Time

Ny. A mengatakan tidak menentu, dan dapat hilang setelah

beristirahat atau berdiam diri sejenak.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

A. Penyakit yang pernah dialami

Ny.A mengatakan tidak ada

B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan

Ny. A mengatakan belum pernah melakukan pengobatan/tindakan

31

Universitas Sumatera Utara


C. Pernah dirawat/dioperasi

Ny. A mengatakan belum pernah dirawat/dioperasi

D. Lama dirawat

Ny. A mengatakan tidak pernah dirawat.

E. Alergi

Ny. A mengatakan tidak ada riwayat alergi

F. Imunisasi

Ny. A mengatakan pernah melakukan imunisasi campak.

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

A. Orang tua

Ny. A mengatakan kedua orang tua tidak memiliki penyakit

menular ataupun keturunan.

B. Saudara kandung

Ny. A mengatakan tidak ada saudara kandung yang memiliki

penyakit menular ataupun keturunan

C. Penyakit keturunan yang ada

Ny. A mengatakan tidak ada penyakit keturunan.

D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Ny. A mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami gangguan

jiwa.

E. Anggota keluarga yang meninggal

Ny. A mengatakan tidak ada anggota keluarga yang meninggal

32

Universitas Sumatera Utara


VI. RIWAYAT OBSTETRIK

G: 1 P: 0 A: 0 HPHT:20-11-2016 TTP: 27-08-2017

Komplikasi/Masalah Kondisi
NO Umur Penolong
Kehamilan Persalinan Nifas Anak

1. 23 tahun 32 Minggu - - - -

VII. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL

A. Persepsi pasien tentang penyakitnya

Ny. A mengatakan cemas dengan kondisinya dan juga

kehamilannya yang sekarang.

B. Konsep Diri :

- Gambaran diri : Ny. A mengatakan cemas terhadap kehamilan nya

- Ideal diri : Ny. A mengatakan ingin hidup bahagia bersama keluarga.

- Harga diri : Ny. A mengatakan masih dihargai oleh keluarganya.

- Peran diri : Ny. A mengatakan dia berperan sebagai anak bungsu.

- Identitas : Ny. A mengatakan identitasnya adalah seorang istri dari Tn.R

C. Keadaan emosi :Ny. A mengatakan pada saat itu mampu mengontrol emosinya

D. Hubungan Sosial:

- Orang yang berarti :

Ny. A mengatakan orang yang berarti adalah Orang tua dan suami nya.

- Hubungan dengan keluarga :

Ny. A mengatakan hubungan dengan anggota keluarga baik.

33

Universitas Sumatera Utara


- Hubungan dengan orang lain :

Ny. A mengatakan hubungan dengan orang lain baik.

- Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :

Ny. A mengatakan tidak ada hambatan dalam berhubungan

dengan orang lain.

E. Spiritual :

- Nilai dan keyakinan : klien menganut agama Islam

- Kegiatan ibadah : Ny. A mengatakan rajin beribadah

VIII. STATUS MENTAL

- Tingkat kesadaran : Compos mentis

- Penampilan : Rapi

- Pembicaraan : Normal

- Alam perasaan : Normal

- Afek : Baik/normal

- Interaksi selama wawancara: Kooperatif/normal

- Persepsi : Pendengaran

- Isi pikir :-

- Waham : Tidak ditemukan adanya waham

- Memori :Normal

IX. PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan Umum

Keadaan umum Ny. A tampak lemah.

B. Tanda-tanda Vital

- Suhu tubuh : 36,3°

34

Universitas Sumatera Utara


- Tekanan darah : 130/70 mmHg

- Nadi : 78x/menit

- Pernafasan :23x/menit

- TB : 160 cm

- BB : 65 Kg

C. Pemeriksaan Head to toe

Kepala dan rambut

- Bentuk : Kepala simetris dan tidak ada teraba

benjolan.

- Ubun-ubun : Ubun-ubun tidak teraba.

- Kulit kepala : Kulit kepala bersih dan lembab.

Rambut

- Penyebaran dan keadaan rambut : Rambut lebat.

- Bau : Rambut tidak berbau menyengat.

- Warna kulit : Kuning langsat.

Wajah

- Warna kulit : Kuning langsat.

- Struktur wajah : Wajah simetris dan strukturnya lengkap.

Mata

- Kelengkapan dan kesimetrisan : Mata berjumlah sepasang dan

Simetris antara kiri dan kanan.

- Palpebra : Tidak ditemukan kotoran atau benda asing.

- Konjungtiva dan sklera : Konjungtiva berwarna merah muda

dan skleraberwarna putih.

- Pupil : Pupil bereaksi terhadap rangsangan cahaya, diameter pupil 3 mm.

- Cornea dan iris : Cornea dan iris terlihat bersih.

- Visus : Tidak dikaji.

35

Universitas Sumatera Utara


- Tekanan bola mata : Tekanan bola mata kanan dan kiri sama.

Hidung

- Tulang hidung dan posisi septum nasi : Tulang hidung teraba

dan posisinya simetris.

- Lubang hidung : Lubang hidung bersih dan tidak ada masa.

- Cuping hidung : Cuping hidung normal.

Telinga

- Bentuk telinga : Struktur telinga lengkap, teksturnya lengkap.

- Ukuran telinga : Ukuran telinga simetris, telinga kanan dan kiri sama.

- Lubang telinga : Lubang telinga bersih dan tidak ada masa/benjolan.

- Ketajaman pendengaran : Ketajaman pendengaran masih baik.

Mulut dan faring

- Keadaan bibir : Keadaan bibir simetris, lentur, mukosa bibir baik.

- Keadaan gusi dan gigi : Keadaan gusi baik, gigi masih utuh.

- Keadaan lidah : Warna lidah merah muda, lentur, tidak ada lesi.

- Orofaring : Tidak ada lesi atau masa.

Leher

- Posisi trakea : Posisi trakea simetris.

- Thyroid : Tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid.

- Suara : Suara terdengar jelas.

- Kelenjar limfe : Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe.

- Vena jugularis : Vena jugularis teraba dengan jelas.

- Denyut nadi karotis : Denyut nadi karotis teraba.

Pemeriksaan integumen

- Kebersihan : Kulit bersih dan lembab.

- Kehangatan : Kulit terasa hangat sesuai dengan suhu tubuh.

- Warna : Warna kulit kuning langsat.

36

Universitas Sumatera Utara


- Turgor : Turgor baik < 2 detik.

- Kelembaban : Kulit lembab.

- Kelainan pada kulit : Tidak ditemukan kelainan pada kulit.

Pemeriksaan payudara dan ketiak

- Tidak dilakukan karena tidak ada keluhan.

Pemeriksaan thoraks/dada

- Pernafasan (frekuensi, irama) : 23x/menit, irama teratur.

- Tanda kesulitan bernafas : Tidak ditemukan tandatanda kesulitan bernafas.

Pemeriksaan paru

- Tidak dilakukan pemeriksaan karena tidak ada keluhan.

Pemeriksaan jantung

- Inspeksi : -

- Palpasi : -

- Perkusi : -

- Auskultasi : -

Pemeriksaan abdomen

- Tidak dilakukan karena tidak ada keluhan.

Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya

- Tidak dilakukan karena tidak ada keluhan.

X. Pola kebiasaan sehari-hari

I. Pola makan dan minum

- Frekuensi makan/hari :Ny.A mengatakan makan 3 x sehari pagi,siang dan malam.

- Nafsu/selera makan :Ny.A mengatakan nafsu makan baik.

- Nyeri ulu hati :Ny.A mengatakan ada nyeri pada ulu hati.

- Alergi :Ny.A mengatakan tidak ada alergi terhadap makanan.

- Mual dan muntah : Ny.A mengatakan mual dan muntah di awal kehamilan.

37

Universitas Sumatera Utara


- Tampak makan memisahkan diri (pasien gangguan jiwa) :

- Waktu pemberian makan : Pagi,siang dan malam.

- Jumlah dan jenis makan : Satu piring/nasi bubur.

- Waktu pemberian cairan/minum : Tidak ada pemberian cairan khusus.

- Masalah makan dan minum (kesulitan menelan, mengunyah) :

Tidak ada masalah saat menelan, mengunyah dengan normal

II. Perawatan diri/personal hygiene

- Kebersihan tubuh : Ny. A mengatakan mandi 2x/hari

- Kebersihan gigi dan mulut : Ny. A mengatakan gosok gigi 2x/hari

- Kebersihan kuku kaki dan tangan: Ny. A mengatakan selalu potong kuku jika sudah
panjang dan tidak pernahmembiarkan hingga panjang.

III. Pola kegiatan/aktivitas

- Uraian aktivas pasien untuk mandi dan makan, eliminasi, ganti

pakaian dilakukan secara mandiri, sebahagian, atau total :

Ny. A mengatakan masih dapat melakukan semua dengan

sendiri tanpa bantuan.

- Uraikan aktivas ibadah pasien selama dirawat/sakit :

IV. Pola eliminasi

1. BAB

- Pola BAB : Ny. A mengatakan BAB 1x sehari.

- Karakter feses : Ny.A mengatakan warna kuning segar dan tidak encer.

- Riwayat pendarahan : Ny. A mengatakan tidak ada pendarahan.

- BAB terakhir : Ny. A mengatakan pagi hari

- Diare : Ny. A mengatakan tidak diare.

- Penggunaan laksatif : Ny.A mengatakan tidak ada.

38

Universitas Sumatera Utara


2. BAK

- Pola BAK : Ny. A mengatakan BAK 5x dalam sehari.

- Karakter urine : Ny. A mengatakan putih kekuning-kuningan.

- Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : Ny. A mengatakan tidak ada masalah.

- Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih: Ny. A mengatakan tidak ada riwayat


penyakit ginjal

- Penggunaan diuretik : Ny. A mengatakan mengonsumsi obat jika merasa pusing.

- Upaya mengatasi masalah : Ny. A mengatakan mengatasi masalah dengan


bermusyawarah kepada keluarga.

V. Mekanisme koping

- Adaptif : Bicara dengan orang lain dan beraktivitas.

39

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

CATATAN PERKEMBANGAN

Implemetasi dan Evaluasi Keperawatan

No. Hari/ pukul Tindakan keperawatan Evaluasi

Dx Tanggal

1. Senin 11:00 1. Mengkaji tingkat kecemasan S: Ny. A mengatakan sudah


pasien termasuk reaksi fisik. dapat sedikit tenang dan
19 Juni
2. Mengukur tanda-tanda vital cemas sedikit berkurang.
2017
3. Mendampingi pasien bicara
dengan tenang, dan berikan O: klien tampak gelisahdan
ketenangan serta rasa nyaman wajah tampak tegang.
4. Membantu klien mengenali TD: 130/70mmHg
situasi yang menimbulkan RR: 22x/menit
kecemasan. HR: 83x/menit
5. Menyediakan pengalihan cemas
melalui radio,televisi dan terapi A:Masalah teratasi sebagian
okupasi. - Klien tampak lebih
6. Mengurangi rangsangan yang tenang
berlebihan dengan menyediakan - Gelisah berkurang
linkungan yang tenang,kontak
yang terbatas dengan oranglain P: Intervensi dilanjutkan
jika dibutuhkan, serta membatasi - Menggunakan
penggunaan kafein dan stimulan pendekatan yang
lain. menenangkan
7. Mengistruksikan klien - Memberi dorongan
menggunakan teknik relaksasi, positif
misalnya pijat relaksasi dan
nafas dalam.

40

Universitas Sumatera Utara


2. 1. Mengkaji insomnia,meng- S:klien mengatakan
anjurkan teknik relaksasi.
Kesulitan tidur berkurang
2. Mengobservasi tanda-tanda vital
,klien sudah dapat tidur 4-5
3. Mengajarkan posisi tidur yang
jam dimalam hari.
baik bagi ibu hamil
4. Menganjurkan klien untuk
beristirahat 1-2 jam pada siag
O:Lingkaran hitam dibawah
hari dan 8 jam pada malam hari.
mata berkurang.
5. Meningkatkan kenyamanan
waktu tidur, misal: mandi air Tanda-Tanda Vital
hangat,meminum susu,dan pijat
TD: 130/70mmHg
sebelum tidur.
RR: 22x/menit
6. Meninjau ulang kebutuhan
HR: 83x/menit
perubahan tidur normal
berkenaan dengan kehamilan.

A: Masalah teratasisebagian

Klien tampak lebih segar

P:intervensi dilanjutkan

- Meningkatkan
kenyamanan waktu
tidur.

41

Universitas Sumatera Utara


1. Rabu 09.00- 1. Menggunakan pendekatan yang S: Ny. A mengatakan
11.00 menenangkan. kecemasannya berkurang.
21Juni
wib 2. Menemani klien untuk memberi
2017 O:klien tampak lebih
kan keamanan dan mengurangi
rasa takut. Tenang.
3. Mengidentifikasi tingkat
Tanda-Tanda Vital
kecemasan.
4. Membantu klien mengenali TD: 120/70mmHg
situasi yang menimbulkan RR: 21x/menit
kecemasan. HR: 82x/menit
5. Mendorong klien untuk meng-
A: Masalah teratasisebagian
ungkapkan perasaan, ketakutan,
yang dialami dan bagaimana - Klien tampak
kemampuan klien mengantisipasi tenang
kecemasan dan ketakutan - Gelisah berkurang
tersebut agar dapat mengembang
kan koping yang dapat mengatasi
P:intervensi dilanjutkan
kecemasan.
6. Menginstruksikan pasien - Menggunakan
menggunakan teknik relaksasi. pendekatan yang
menenangkan
- Mengobservasi
tanda-tanda vital
- Mengurangi
rangsangan yang
berlebihan,
menciptakan
lingkungan yang
tenang
- Menginstruksikan
teknik relaksasi.

42

Universitas Sumatera Utara


2. 1. Mengkaji insomnia,meng- S:klien mengatakan
anjurkan teknik relaksasi.
Kesulitan tidur berkurang
2. Mengobservasi tanda-tanda vital
,klien sudah dapat tidur 4-5
3. Mengajarkan posisi tidur yang
jam dimalam hari.
baik bagi ibu hamil
4. Menganjurkan klien untuk
beristirahat 1-2 jam pada siag
O:Lingkaran hitam dibawah
hari dan 8 jam pada malam hari.
mata berkurang.
5. Meningkatkan kenyamanan
waktu tidur, misal: mandi air Tanda-Tanda Vital
hangat,meminum susu,dan pijat
TD: 120/70mmHg
sebelum tidur.
RR: 21x/menit
6. Meninjau ulang kebutuhan
HR: 82x/menit
perubahan tidur normal
berkenaan dengan kehamilan.

A: Masalah teratasisebagian

Klien tampak lebih segar

P:intervensi dilanjutkan

- Meningkatkan
kenyamanan waktu
tidur.

43

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai