AHAN RAKYAT
PENGARUSUTAMAAN GEN
DER
DI KEMENTERIAN PUPR
Dinas Bina Marga Jawa Timur, Surabaya
6 Maret 2018
Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat
Ir. Baby Setiawati Dipokusumo, MSi
LATAR BELAKANG KEGIATAN GENDER DAN PUG (1)
UUD 1945 Pasal 4 dan pasal 27 ayat (1)- Hak, kewajiban dan kesempat
an yang sama antara laki-laki dan perempuan dalam segala aspek kehi
dupan
UU RI No.7 Tahun 1984: Penghapusan Perlakuan Diskriminasi terhadap
Perempuan (ratifikasi terhadap Konvensi CEDAW Pemerintah Indon
esia mengikatkan diri dalam kewajiban untuk menghapus diskriminasi
terhadap perempuan
UU No 39 Tahun 1999 : Hak azasi manusia, yang menjadi landasan bah
wa perempuan, laki-laki, anak-anak, lansia dan kaum marjinal lainnya
mempunyai hak yang sama dalam pembangunan
2
LATAR BELAKANG KEGIATAN GENDER DAN PUG (2 )
UU No.17 tahun 2007: RPJP Nasional (2005- 2024) tentang arah pembangunan
adalah memperkuat PUG, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Perpres No. 2 tahun 2015 (RPJMN 2015-2019) memuat tentang strategi di Kem
enterian/Lembaga yang diinginkan untuk meningkatnya kesetaraan gender
Inpres No.9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan gender dalam pembangun
an nasional . Seluruh K/L, daerah agar melaksanakan PUG ke siklus perencana
an, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dalam aspek pembangu
nan, sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing
3
LATAR BELAKANG KEBIJAKAN GENDER DAN PUG (3)
Permendagri No 15 / 2008 : Pedoman Umum Pelaksanaan PUG di daerah
Peraturan Menteri Keuangan No.119/PMK/02/2009, tentang penyusunan dan
penelaahan RKAKL dan pelaksanaan DIPA yang mengamanatkan Anggaran Re
sponsif Gender (ARG). Selanjutnya ketentuan mengenai PPRG diatur dalam P
MK No 196/PMK.02/2015,dan yang disusun setiap tahun anggaran
SE Bersama Menteri Bappenas / PPN No.270/M.PPN/11/2012, Menteri Keuan
gan No SE-33/MK.02/2012, Mendagri No 050/4379A/2012 dan Menteri PPda
n PA No SE tentang Stranas Percepatan PUG melalui Perencanaan Penganggar
an Resopnsif Gender ( PPRG).
4
PENUGASAN UNTUK MELAKSANAKAN PUG DALAM PEMBANGUNAN NASIO
NAL DAN UPAYA PERCEPATAN PUG
(INPRES NO 9/2000 TENTANG PUG DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL & I
NPRES TAHUN 2012 TTG STRANAS PUG DAN PPRG )
INPRES NO
KEBIJAKAN NASION
9/2000 AL/DAERAH,PRIORI
TAS NASIONAL/DA
ERAH,MDG’S,RENS
TRA,RPJM
KOORD
K/L ,PEMDA D KPPA
LL
Membentuk K
elembagaan P
UG internal.
Melakukan ko STRANAS PERCEP
ord internal PPRG ATAN PUG
INPRES 2012
Memberikan
bantuan tekni
s
PENANGGUNG JAWAB STRA
NAS
PELAKSANAAN PUG DIDAERAH
(Kepmendagri no 15/2008 tentang Pedum pelaksanaan PUG di daerah)
Kepmendagri
no 15/2008
Pokja Prop/Kab/Ko
GAP ta
RPJMD/Renstra
SKPD, Renja SKP Bapeda Prop/Kab/K
D yg responsif G ota
ender
VISI PUG PUPR
‘’ Terwujudnya kebijakan PUG dalam penyelenggaraan pembangunan infr
astruktur PUPR yang responsif Gender untuk mendukung pencapaian Visi K
ementerian PUPR tahun 2025.’’
Rekomendasi kebijakan
Visi &Misi Kebijakan PUPR
PUPR
KEPMEN P
Rencana & Strategi PUG PUP UPR 473/K
PUPR R PTS/M/201
Tujuan 5
PPRG
Program PUPR
ARG
Kegiatan
Kegiatan PUPR PUG PUP
R
PENGARUSUTAMAAN GENDER/PUG
Strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu dimensi int
egral dari perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi at
as kebijakan dan program Pembangunan Nasional (Inpres No.9/Tahun 2000)
Diinstruksikan kepada Menteri, Kepala Lembaga Non Depareteman, Pimpinan Ke
sekretariatan Lembaga Tertinggi/TinggiNegara, Panglima TNI, Kepala Kepolisian R
I, Jaksa Agung RI, Gubernur, Bupati/Walikota
9
PENGERTIAN GENDER
Gender bukan perbedaan biologis (lak
i-laki/perempuan), tetapi atas dasar r
elasi sosial budaya yang dipengaruhi
oleh struktur masyarakat yang lebih l
uas.
Gender adalah Perbedaan sifat, peran
an, fungsi dan status laki-laki dan per
empuan (termasuk lansia, anak-anak,
penyandang disabilitas, dan kelompo
k rentan).
Jadi gender merupakan konstruksi sos
ial budaya dan dapat berubah sesuai
perkembangan jaman.
10
PENGERTIAN SEX DAN GENDER
11
INDIKATOR RESPONSIF GENDER (AKPM) BIDANG PUPR
12
TUJUAN DAN SASARAN PENGARUSTAMAAN
GENDER (PUG) KEMENTERIAN PUPR
Tujuan :
1.Memastikan bahwa penyelenggaraan infrastruktur PUPR telah mengintegrasikan persp
ektif Gender, dengan mempertimbangkan kebutuhan, Kesulitan, aspirasi perempuan, laki
2, anak2, penyandang disabilitas dan dan kelompok rentan.
2.Memastikan seluruh jajaran kementerian PUPR memahami konsep, prinsip dan pelaksa
naan PUG bidang PUPR.
Sasaran :
1.Terintegrasinya Perspektif Gender dalam BUDAYA lNTERNAL Kementerian PUPR dan pe
nyelenggaraan infrastruktur oleh seluruh pelaku pembangunan, baik para pemangku kep
entingan maupun masyarakat.
2.TERINTEGRASINYA perspektif Gender kedalam seluruh PROSES penyelenggaraan pemb
angunan Infrastruktur PUPR (perencanaan /PPRG ,penganggaran/ARG , pelaksanaan, pe
mantauan dan evaluasi, Pemanfaatan, E Governance PUPR) , sehingga menghasilkan infr
astruktur PUPR yang berkeadilan bagi semua kelompok dan transparant .
13
TANTANGAN PUG BIDANG PUPR
Keberhasilan pembangunan infrast
ruktur yang responsif gender tidak
dinilai dari proporsi Laki-laki & Pere
mpuan, melainkan dari TERAKOM
ODASINYA kebutuhan Laki-laki, Per
empuan, Lansia, Disable, Anak-ana
k, kelompok Rentan secara setara
& adil
14
GENDER INFRASRUKTUR PUPR
“Seluruh KEBIJAKAN/ PROGRAM/
KEGIATAN bidang INFRASTRUKTUR
PUPR yang memperhatikan PERBE
DAAN kebutuhan, hambatan/kesuli
tan, aspirasi kelompok masyarakat :
laki-laki dan perempuan termasuk
Lansia, Disable, Anak-anak, kelom
pok rentan secara setara & adil “
15
PRINSIP GENDER INFRASTRUCT
URE
“INFRASTRUCTURE FOR ALL”
Universal Utilization→ Dapat dimanfaatkan oleh
perempuan, laki-laki dan kelompok berkebutuhan
khusus lainnya (Lansia, Difable, Anak-anak,) sesua
i dengan kebutuhan
Safety , Security, Convinience → Memberikan kea
manan, keselamatan dan kenyamanan pengguna (
misalnya: penerangan jalan, bebas banjir, desain b
angunan yang aman, desain trotoar yang bebas ha
langan)
Gender Equity for Basic Needs → Memberikan ke
setaraan aksesbilitas terhadap layanan dasar laki
& perempuan, Lansia, Difable, Anak-anak, safety,
security, health (human needs)
Environmental Friendly → Dilengkapi dengan fasil
itas infrastruktur yang ramah lingkungan sesuai de
ngan kebutuhan perempuan, laki-laki dan kelomp
ok berkebutuhan khusus lainnya.
sumber: Riset Gender Impact Assessment, Puslitbang
Sosekling, 2013
16
ISU KESENJANGAN GENDER INFRASTRUKTUR PUPR
DAPAT DIIDENTIFIKASI DARI ASPEK TURBINBANGLAK
WAS
Pengaturan : Norma,Standar, Pedoman, Kriteria (NSPK)
Pembinaan/pemberdayaan : pelatihan, sosialisasi, pendidikan, manajemen sdm
, pemetaan mitra, pemetaan kelembagaan, perkuatan kelembagaan, pembangu
nan dan pemeliharaan prasarana dan sarana internal PUPR
Pembangunan/pelaksanaan: pra studi kelayakan, studi kelayakan, survey, invest
igasi, perencanaan teknik, amdal, pengawasan teknik/supervisi, litbang, rehabili
tasi, peningkatan pembangunan, pembebasan tanah, fisik penunjang
Pengawasan : monev, manajemen pengendalian, kajian makro pengawasan, pe
ngawasan lainnya
17
LAMPIRAN I
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
PENGARAH
PELAKSANA SEKRETARIAT
22
SE Menteri PU No 13/2012 tentang Pencegahan HIV AID’s pada Sektor Konsruksi di
Lingkungan Kementerian PU.
SE Menteri PUPR No 07/ST/M/2015 tentang Penggalakan Penanaman Pohon.
Keputusan Dirjen BM No 022/T/BM/1999 tentang Pedoman Teknis Persyaratan Ak
sessibilitas Jalan Umum.
SE Dirjen Cipta karya tentang Manual Panduan Integrasi gender dalam Pengelolaan
Air Limbah Berbasis Kelembagaan.
Lampiran Surat Direktur Bina Teknik Ditjen Bina Marga No UM.01.11-BT/35, April
2015 Gambar Tipikal Penampang Jalan dan Bangunan Pelengkap Jalan yang Berw
awasan Lingkungan, berkeselamatan dan Responsif Gender
Panduan Tematik PNPM-P2KP, PAMSIMAS, SANIMAS, PPIP, PNPM-PISEW, KOTAKU
23
PRAKTEK-PRAKTEK TERBAIK
PELAKSANAAN GENDER INF
RASTRUKTUR PUPR
RUANG PUBLIK TERPADU, DI JAKARTA
Bertujuan memberikan ruang untuk :
Interaksi sosial bagi masyarakat
Menyampaikan aspirasi
Berekspresi
Kegiatan seluruh kelompok masyarakat
(kesehatan, pendidikan, seni, budaya)
Menghindari konflik sosial (RAN pada
daerah Konflik)
Diintegrasikan dengan jaringan transpo
rtasi
25
CONTOH PENGELOLAAN RUANG PUBLIK,
DI JAKARTA
26
RUANG PUBLIK
amphyteater
Ruang Pertemuan Warga
27
Guiding block
28
FASILITAS TAMAN
29
TAMAN INKLUSI, UNTUK ANAK DISABILITAS
DI BANDUNG
30
RUANG PUBLIK UNTUK KEGIATAN PENYAND
ANG DISABILITAS DI BALI
31
Pembangunan Jembatan Gantung
Akses yang lebih aman, nyaman bagi anak-anak, ibu hamil,lansia
Sebelum Sesudah
32
Jembatan Gantung
Sebelum Sesudah
33
Sebelum Sesudah
TROTOAR DI SURABAYA, BANDUNG & YOGYA)
34
ZONA SELAMAT SEKOLAH
Balikpapan Solo
Boyolali
35
TIPIKAL TROTOAR DAN KONEKTIVITAS TROTOAR
Foto tipikal trotoar
Median yang Responsif Gender Trotoar dengan jalur hijau - penyebrangan Trotoar dengan Jalur Penyebrangan
37
REST AREA JALAN ANTAR KOTA (DI MASJID)
41
TRUK SEBAGAI PENGGUNA JALAN NASIONAL
Pengemudi meme
▪ mmme rlukan tempat istir
ahat yang nyaman
42
KAMPANYE PENCEGAHAN HIV AID’S BAGI PEKERJA
KONSTRUSI ( SESUAI DENGAN SE MENTERI PU NO 13/2012 TENTANG PENCEGAHAN HIV AID
S BAGI PEKERJA KONSTRUKSI DI LINGKUNGAN PU )
Ceramah Interaktif
43
PENGADAAN LAHAN
• Proses pembebasan lahan dala
m sosialisasi dan pembayaran g
anti rugi, yang melibatkan pasa
ngan/keluarga pemilik lahan (ha
nya pemegang sertifikat)
44
BANGUNAN GEDUNG : PARKIR KHUSUS DISABILITAS
DEKAT DENGAN AKSES MASUK BANGUNAN GEDUNG
45
FASILITAS BANGUNAN GEDUNG DI KEMENTERIAN PUPR
46
RUANG ASI DAN TPA DI PUPR
▪ SE Menteri PU No 07 tahun 2011 tentang Penyedian R.ASI
▪ Sudah ada 31 ruang ASI yang tersebar di lingkungan bangunan Kementerian PUPR. Di
Gdg Utama di setiap lantai (16lantai) terdapat ruang ASI.
47
Fasilitas untuk disabilitas dan lansia, di Jambi (sesuai Perda Bang
unan Gedung)
48
Ramp dan railing Panti jompo
KOTA TANPA KUMUH, DI KOTA MALANG
Panen air dengan biopori berbagai ukuran (memudahkan ibu-ibu membuang
sampah) dan sumur injeksi untuk mencegah banjir dan kekeringan, mengatasi
masalah drainase, mengelola sampah menjadi kompos yang menimbulkan ma
ta air bersih.
Sebelum
49
SANIMAS Sanitasi Berasis Masyarakat ( SANIMAS)
50
IPAL ( INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH)
IPAL Komunal (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Program SANIMAS ID
B untuk olah limbah rumah tangga yang ramah lingkungan. Bagian ata
s IPAL dimanfaatkan untuk Ruang Publik.
51
PENYEDIAAN RUMAH SUSUN
Rusun Jatinegara Barat, Jakarta
Tersedia Ruang Usaha Kecil Menengah (UKM), Perpustakaan dan Tempat Bermain Anak
52
Penyediaan Perumahan, untuk kelompok :
Rumah Susun, ( untuk Mahasiswa, POLRI, Pesantren Putri, PNS, Lansia)
Rumah swadaya,(BSPS), Rumah Khusus
Rusun Lansia
( Panti Werdha Ria )
Cibubur
53
BANGUNAN GEDUNG UNTUK ASEAN GAMES 201
8 DAN WISMA ATLET KEMAYORAN
• Pada arena pertandingan disediakan akses untuk Penyandang Disabilitas berupa:
• Ramp yang landai
• Area pada tribun disisi paling bawah
• Rambu Penanda
• Toilet
• Pada wisma Atlet Para Games di Kemayoran disediakan 1000 kamar khusus dengan fasilitas berupa:
• Kamar Mandi
• Pintu
• Lift Khusus
54
Pembiayaan Perumahan
• Sosialisasi Program Pembiayaan Perumahan Bagi MBR melalui rumah sederhana dan ru
mah menengah atas
• Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penyediaan bantuan pembiayaan per
umahan dikelompok sasaran, mencakup debitur penerima bantuan
55
Pelatihan Tenaga Kerja Terampil Jasa Konstruksi
Peluang sertifikasi tenaga konstruksi
bagi masyarakat sebagai tenaga terampil pada program
pembangunan infrastruktur Berbasis Masyarakat , pada:
57
PENCAPAIAN YANG BERHASIL DIRAIH OLEH PUG-PUPR
(PRESTASI ANUGERAH PARAHITA EKA PRAYA/APE)
58
Sinovik Piagam (top 99 inovasi) 2015
TERIMA KASIH