Anda di halaman 1dari 9

SKENARIO 5

Laki-laki, 30 tahun, belum menikah, datang ke klinik VCT untuk


memeriksakan status HIV.
Dia merasa ketakutan dan cemas akan resiko HIV karena sejak 10
tahun berhubungan dengan sesama jenis (homoseksual). Terakhir
kali berhubungan seks tanpa kondom 5 tahun yang lalu. Seks yang
dilakukan seringkali merupakan anal seks. “Mantan pasangannya”
meninggal dunia tanpa diketahui penyebabnya, dan dia kuatir
jangan-jangan mantannya tersebut mengidap HIV. Klien tidak
pernah menggunakan jarum suntik/narkoba sebelumnya. Klien juga
tidak merasakan keluhan apa pun. Status HIV pasangannya
sekarang juga belum diketahui. Setelah hasil test keluar, pasien
dinyatakan non reaktif (negative).
Jika anda adalah dokter di klinik VTC, maka tentukan:
1) tanda dan gejala yang mengarah ke infeksi HIV
2) faktor risiko pasien hingga tertular infeksi HIV
3) pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan pasien (saat pasien
berada di VTC)
4) konseling yang sebaiknya diberikan untuk kelanjutan hidup
pasien tersebut.
5) Lakukan konseling pra testing dan konseling pasca testing!
Nama Pemeran :

Moderator : Anisa Rahayu Ningtiyas

Pasien : Wahyu Hidayat

Perawat 1 : Arindi Khaerunnisa

Perawat 2 : Eka Suryani

Dr. : Kamalia Safitri Dewi

Teman Pasien : Masarief Efendi Putra

Pada suatu hari d i salah satu Rumah Sakit yang ada di Cilacap terdapat seorang pasien b e r u m u r
3 0 t a h u n yang datang untuk berkonsultasi tentang masalah yang dialaminya.

Wahyu : “Selamat pagi, sus..”

Perawat 1 : “Selamat pagi.. Mari silahkan duduk.”

Wahyu : “Baik sus..”

Perawat 1 : “Boleh saya tahu namanya siapa dan umurnya berapa ?

Wahyu : “Nama saya Wahyu sus , umur saya 30 tahun..”

Perawat 1 : “ Alamatnya dimana mas? Masnya sudah menikah belum?”

Wahyu : “ Alamat saya di jalan Cerme, dan kebetulan saya belum menikah.”

Perawat 1 : “ Pendikikan terakhir mas Wahyu apa?”

Wahyu : “ SMK sus..”

Perawat 1 : “ Baik mas, apa yang membuat mas wahyu bisa datang kesini?”

Wahyu : “Maksud kedatangan saya kemari untuk berkonsultasi tentang masalah kesehatan saya ini,
sus.”
Perawat 1 : “ Baiklah, kalau boleh saya tahu m a s a l a h k e s e h a t a n a p a y a n g

yang akan di konsulkan?’’

Wahyu : “Saya merasa takut dan cemas akan resiko HIV karena sejak 10 tahun yang lalu

Saya berhubungan dengan sesama jenis,terakhir kali berhubungan seks tanpa

kondom 5 tahun yang lalu. ”

Perawat 1 : “Kalau boleh tahu seks yang di lakukan oleh mas wahyu dan pasangannya apa?

Wahyu : “Ya, seks yang sering kami lakukan merupakan anal seks sus.

Tetapi mantan pasangan saya meninggal dunia tanpa diketahui penyebabnya dan

saya khawatir jangan- jangan mantan pasangan saya mengidap HIV..”

Perawat 1 : “Apakah sebelunya mas Wahyu pernah menggunakan jarum suntik atau
narkoba?”

Wahyu : “Belum pernah sus,saya juga tidak merasakan keluhan apapun.”

Perawat 2 : “ Nah karena mantan pasangan mas Wahyu meninggalnya tanpa sebab kenapa

mas Wahyu bisa berfikiran bahwa mantan pasangannya terkena HIV?”

Wahyu : “ Soalnya saya pernah membaca kalau penularan HIV itu bisa melalui hubungan
seksual melalui anal tanpa alat pengaman.”

Perawat 2 : “Bener banget mas,memang salah satu penularan


HIVadalah bisa melalui hubungan seks anal tanpa alat
pengaman. Saya mau tanya lagi,apakah mas pernah
berhubungan seks juga selain dengan mantan pasangan
yang sudah meninggal ini?”
Wahyu : “oh gitu ya sus,engga pernah sih sus saya melakukan
hubungan hanya dengan mantan pasangan saya saja.”

Perawat 2 : “ oke baik mas ,karena mas Wahyu mencurigai HIV


selanjutnya kita akan melakukan VCT.Nah tujuannya itu
untuk mengetahui apakah mas Wahyu reaktif HIV atau
tidak.Mas bersedia yah?”
Wahyu : “Oh gitu ya sus, kalau memang baiknya harus VCT ya saya
bersedia sus.”

Perawat 2 : “Baik mas Wahyu,setelah ini dokter yang akan menjelaskan


lebih detail tentang VCT ya .”
Wahyu : “Baik sus..”

Beberapa menit kemudian Perawat 2 mendatangi ruangan Dr. Kamalia untuk


memberitahukan bahwa ada pasien yang bernama Wahyu akan konseling tentang HIV.

Perawat 2 : “Permisi dok..”

Dr. Kamalia : “Silahkan masuk.”

Perawat 2 : “Begini dok, kedatangan saya kemari ingin memberitahukan bahwa ada pasien
yang ingin konsul dengan dokter.”

Dr. Kamalia : “Baik sus, bisa tolong antarkan saya ke pasien sekarang.”

Perawat 2 : “Silahkan dok..”


Perawat 2 dan Dr. K am a li a pun menemui Perawat 1 dan pasiennya yang bernama
mas Wahyu.

Dr. Kamalia : “Selamat pagi"

Perawat 1 : “Pagi dok..”

Wahyu : “Pagi dok..”

Dr. Kamalia : “Bagaimana keadaannya sekarang mas?”

Wahyu : “Baik, dok.. kalau boleh saya tahu penyakit HIV/AIDS itu sebenarnya apa dok?”

Dr. Kamalia : “AIDS itu adalah penyakit yang menyerang sistem imun manusia, terutama darah
putih, sehingga sistem imun tidak bisa bekerja secara optimal dan
mengakibatkan penderita mengalami komplikasi, dengan kata lain, penyakit
dengan mudahnya masuk ke tubuh penderita.”

Wahyu : “Ya Tuhan.. penyakit yang saya derita ini benar- benar menyeramkan sekali,”
Masarif. : "Astaghfirullah, yang sabar ya wahyu semoga ini jadi pembelajaran buat kamu"
Wahyu. : "Iya rif, mungkin ini azab dari Allah supaya saya tidak melakukan hal yg tidak pantas di
lakukan (menangis)"
Masarif. : " Istighfar Wahyu, berdoa supaya hasilnya negatif"
Wahyu. : "(Terdiam, menahan tangis)"
Wahyu. :" Lantas apa penyebab dari penyakit saya ini dok?"

Dr. Kamalia : “Penyakit AIDS disebabkan oleh virus HIV atau Human Imunodeficiency Virus
 berdasarkan isu kedokteran di Amerika, virus ini berasal dari seekor monyet
yang langsung menginfeksi manusia. Dan virus ini dapat menyebar melalui 2
hal ; darah dan cairan kelamin. Dalam penyebarannya, HIV mebutuhkan 2 hal
untuk
 bisa menginfeksi manusia, yaitu jalur keluar virus berupa darah dan cairan
kelamin dari yang tidak terinfeksi.”

Wahyu : “Jadi ini disebabkan oleh virus HIV dok? Lantas apakah ada penyebab yang
lain?”

Dr. Kamalia : “Selain dari 2 hal tersebut, HIV juga dapat menyebar dari perilaku hidup tidak
sehat dari manusia itu sendiri. Contohnya, penggunaan narkoba, perokok, dan
minum-minuman beralkohol. Mengapa saya katakan demikian? Pengguna ketiga
 barang haram tersebut tentu saja mengalami yang namanya “pergaulan bebas”,
 perokok dapat peminum alkohol, dan peminum alkohol dapat menjadi pemakai
narkoba, dan pemakai narkoba dapa terinfeksi HIV.”

Wahyu. : "Ohh jadi seperti itu ya dokk.."

Dr. Kamalia. : "Iyaa mas"

Perawat 2 : “Berarti, pergaulan bebas adalah hal yang tidak bisa lepas dari kasus penyebaran
virus ini, begitu dok?”

Dr. Kamalia : “Ya tentu, biasanya jika anak remaja cenderung labil dan bersifat ingin tau.
Sekarang banyak sekali anak remaja termasuk wanita, menonton video terlarang
dan konten terlarang lainnya.”

Wahyu : “Mungkin adakah yang hal yang bisa saya lakukan dirumah agar bisa terhindar
dari HIV/AIDS, dok?  ”

Dr. Kamalia : “Stop sex bebas, kuatkan Iman ya mas..”

Wahyu : “Baiklah dok, terimakasih sebelumnya..”

Dr. Kamalia : “Baik mas..”

Setelah lama berbincang-bincang Dr. K a m a l i a dan perawat pun langsung


memberikan tindakan selanjutnya untuk Wahyu supaya mengetahui Wahyu terkena HIV/AIDS
atau tidak.

Dr. Kamalia. : " Apakah mas Wahyu bersedia melakukan tes HIV? Jika bersedia tanda tangani
informed consent ini" (memberikan informed consent pada pasien)
Wahyu. : "Baik dok, saya akan menandatanganinnya"
Dr. Kamalia. : "Nah baik jadi disini saya akan menjelaskan tentang VCT itu sendiri, VCT atau
voluntary counselling and testing diartikan sebagai konseling dan tes HIV secara sukarela (KTS). Layanan
ini bertujuan untuk membantu pencegahan, perawatan, dan pengobatan bagi penderita HIV/AIDS. VCT
bisa dilakukan di puskesmas atau rumah sakit maupun klinik penyedia layanan VCT ya mas
Terus apakah mas wahyu sudah paham? Apakah ada pertanyaan?
Wahyu. : "Ohh iyaa dok, saya sudah paham"

(Keesokan Harinya)
Hasil tes menunjukkan bahwa mas wahyu non reaktif HIV, mas wahyu sedikit merasa lega dan cemasnya
pun berkurang

Dr. Kamalia : "Bagaimana mas sudah keluar hasil tesnya?"


Wahyu. : "Sudah dok, ini hasilnya"
Dr. Kamalia. : "Dari hasil tes disini mas wahyu non reaktif HIV"
Wahyu. : "Alhamdulillah dok"
Dr. Kamalia. : "Nah sebelumnya disini saya akan memberi pemahaman mengenai pentingnya menekan
risiko HIV/AIDS. Saya akan memberikan edukasi kepada mas wahyu agar melakukan hubungan seksual dg
lebih aman menggunakan kondom, tidak berganti ganti pasangan, tidak menggunakan jarum suntik atau
peralatan tato yg tidak steril. Bukan itu saja mas wahyu juga dapat senantiasa menjalani pola hidup sehat
agar tidak tertular HIV/AIDS
Wahyu. : " Baik, terimakasih banyak yaa dok"

Anda mungkin juga menyukai