Anda di halaman 1dari 4

Dialog Konseling Pra Tes HIV

Perawat :”assalamualaikum Mba

Klien :”Waalaikumsalam sus

Perawat :” Perkenalkan saya perawat Tuti, kalau boleh tau ini dengan mba siapa

Klien :” Mba Putri Dewi

Perawat :”Untuk alamatnya dimana mba

Klien :”Dijalan Sudirman,Kayuagung

Perawat :”Mba Putri kesini kalau boleh tau karna apa ya?

Klien :”Jadi saya sudah 3 minggu sus demam sama diare tidak sembuh-sembuh

Perawat :” Oh Karna demam dan diare sudah 3 minggu tidak sembuh-sembuh ya, baik
mba putri kita akan berbincang-bincang mengenai kondisi mba putri saat ini.
untuk waktunya kira-kira 10 menit, sebelum kita mulai apakah ada yang ingin
ditanyakan

Klien :”belum ada sus

Perawat :”baik nanti mba putrid bisa menyampaikan secara jujur apa yang saya tanyakan,
insyaallah saya akan jaga kerahasiaannya, kalau begitu sebelum kita mulai saya
akan tutup pintu terlebih dahulu untuk menjaga privasi mba putri, kita mulai ya
mba

Klien :”Iya sus

Perawat :”baik, apakah mba Putri sudah menikah?

Klien :”Belum sus

Perawat :”Apakah mba putri punya pasangan?

Klien :”Tidak
Perawat :”Bearti mba putri , mohon maaf sebelumnya apakah sudah pernah melakukan
hubungan seksual?

Klien :”Belum sus

Perawat :”Apakah mba putri pernah meggunakan alat suntik bergantian?

Klien :” Pernah

Perawat :”Pernah transfusi darah?

Klien :”Belum pernah

Perawat :”Menurut pemahaman mba putri, untuk penyebaran HIV, yang diketahui mba
putri bisa dengan apa saja?

Klien :”kalau sepengetahuan saya, yang suka bergonta-ganti pasangan sus terus sama
transfuse darah, Cuma tahunya itu saja

Perawat :” Selama ini kalau mba putri ada masalah, mba putri biasanya dengan apa
menyelesaikan masalahnya?

Klien :”Gini sus,saya tuh dari usia 15 tahun kalau ada masalah saya pakai jarum buat
obat penenang itu

Perawat :”Ohh bearti sama teman-teman ya?

Klien :”Iya sama teman-teman sus

Perawat :” Nah mba putri menurut pemahaman mba putri dampak dari HIV itu, bagi
kehidupan apa yang dirasakan kalau seseorang terkena HIV?

Klien :”Mungkin itu sus, dikucilkan takut penyakitnya berbahaya, terus pada tidak mau
berinteraksi dengan penderita HIV

Perawat :”Iya betul ya mba, jadi saya akan menyampaikan memang penyebaran HIV itu
cara menuralannya itu betul dengan prilaku yang beresiko tadi seperti gonta-ganti
pasangan kemudian pemakaian jarum suntik secara bergantian, itu bisa
menyebabkan penyebaran atau penularan virus HIV. Nah selama ini apakah mba
putri pernah mendengar mitos atau persepsi yang salah dimasyarakat terkait HIV?

Klien :”Iya sus, kalau kita salaman bersentuhan bisa nular katanya

Perawat :”Iya bener itu yang sudah didengar mba putri, memang dimasyarakat kita saat ini
memang banyak mitos yang berkembang ya atau persepsi yang salah. Jadi mereka
taunya kalau HIV itu bisa menular lewat salaman kemudian gonta-ganti alat
makan yang bergantian bisa menularkan HIV, padahal itu sebenarnya pemahaman
yang keliru, karena HIV itu bisa menular melalui hubungan seksual atau transfuse
darah, jadi melalui darah. Tidak bisa hanya dengan salaman atau gonta-ganti alat
makan. Nah mba putri berapa bersaudara?

Klien :”4 Sus

Perawat :” kalau misalnya mba putri punya masalah apakah mba putri cerita ke orang tua
atau saudaranya?

Klien :”Tidak sus, paling saya sama teman-teman itu kumpul

Perawat :”Ohh jadi di pendam sendiri ya, kemudian dilampiaskan ke teman-teman atau
main dengan teman-teman ya

Klien :”Iya sus

Perawat :”Baik mba putri karna tadi sudah kita sampaikan bahwa mba sinta memiliki
prilaku beresiko ya, yaitu penggunaan jarum suntik bergantian dengan teman .
nah jadi mba putri itu disarankan untuk melakukan tes HIV. Kalau mba Putri
melakukan tes HIV, maka nanti mba putri bisa secara dini atau secara lebih awal
bisa mengetahui apakah mba putri itu terinfeksi HIV atau tidak. Nanti prosedur
tesnya mba Putri tinggal datang kesini kemudian nanti diantarkan ke lab dan nanti
akan diambil darahnya dan seminggu kemudian bisa dilihat atau diketahui
hasilnya. Jika nanti hasilnya itu positif, maka bearti mba putri terinfeksi HIV
sehingga nanti mba putri harus menyesuaikan dengan status HIV nya, mba putri
tidak boleh sembarangan untuk mencegah penularan HIV, jadi harus
meminimalkan prilaku yang beresiko tadi agar tidak menularkan atau
menyebarkan HIV ke orang lain. Namun jika nanti hasilnya negative maka mba
putri juga belum tentu itu juga negative tidak terinfeksi HIV, karena bisa jadi mba
putri itu masuk periode jendela dimana sebenarnya virus itu sudah ada di dalam
tubuh mba putri, namun belum menunjukan tanda dan gejala sehingga ketika di
tes tidak diketahui hasilnya, hasilnya masih negative. Maka disarankan kalau
seperti itu mba putri bisa mengulangi kembali tesnya ketika sampai 6 bulan
kemudian . Nah seperti itu, bearti mba putri apakah bersedia untuk melakukan
tesnya?

Klien :” Iya sus bersedia

Perawat :”Kalau mba putri bersedia, mba putri bisa membaca inform konsen ini terlebih
dahulu, Setelah membaca mba putri bisa tanda tangan dibawah ya sebagai bukti
persetujuan untuk dilakukan tes, nanti kalau sudah selesai saya akan menuliskan
dokumen, melengkapi dokumen terlebih dahulu,nah ini sudah saya lengkapi. mba
putri bisa saya antar ke lab ya untuk pengambilan darah. Nanti setelah selesai , 1
minggu lagi kita akan bertemu lg ya mba untuk mengetahui hasil tesnya. Kira-kira
1 minggu lagi hari apa ya mba putri bisa kesini lagi untuk diskusi atau konsultasi
lagi dengan saya

Klien :”Hari kamis saja sus

Perawat :”Bearti kita hari kamis bertemu lagi untuk mengetahui hasil tesnya ya,
Alhamdulillah sudah selesai pengambilan tesnya,bagaimana perasaannya mba

Klien :”Sedikit lega sus karna sudah cerita-cerita kepada suster

Perawat :” Ya Bagus sekali ya mba putri sudah bekerja sama dengan baik dengan saya,
nanti 1 minggu lagi kita akan bertemu lagi untuk mengetahui bersama-sama hasil
tesnya . baik saya permisi mba assalamualaikum

Klien :”waalaikumsalam

Anda mungkin juga menyukai