FORM LAPORAN
KAJIAN KLINIK KEISLAMAN
RUMUSAN MASLAH
1. Apakah itu ngidam?
2. Bagaimana Ngidam Menurut Tinjauan Syariat
Islam?
Nomor FORM-DKB/00/13/079
PRODI DIII KEBIDANAN Revisi ke 00
STIKES MUHAMMADIYAH Tanggal Berlaku 18 Desember 2013
GOMBONG Halaman 1 dari 1
PEMBAHASAN
1.Pengertian Ngidam
Hanya saja, hal ini terkenal di kalangan para wanita. Apabila kita
menerima anggapan ini, bahwa jika tidak memenuhi keinginan wanita
itu akan menimbulkan dampak buruk maka kita wajib mencegah
terjadinya dampak buruk semacam ini, dengan berusaha mewujudkan
apa yang diinginkan wanita hamil. ini dalam rangka mengamalkan
kaidah:
Akan tetapi, jika hal ini tidak memberikan dampat buruk maka tidak
boleh kita nyatakan hukumnya wajib untuk memenuhi keinginan
wanita yang ngidam, selain sebatas untuk mewujudkan rasa kasih
sayang antar-suami istri. karena jika hal ini wajib, tentu akan ada dalil
yang menjelaskannya dan tentu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
akan memberikan penjelasan yang jelas karena keterangan semacam
ini dibutuhkan dan termasuk perkara yang tersebar di masyarakat.
Sementara segala sesuatu yang menimbulkan dampak buruk kepada
hamba, pasti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan
mengingatkannya. Karena beliau adalah orang yang telah menunaikan
amanah dan menyampaikan risalah… (40 Sualan fi Ahkam al-Maulud,
hal. 102 – 103).
Apapun itu, ngidam adalah perkara yang hakiki, dan tidak bisa
diingkari hal ini terjadi pada kehidupan wanita hamil, juga tidak
dinafikan secara medis. Karena itu, bagi anggota keluarga hendaknya
memberikan penanganan yang sesuai untuk wanita hamil, dengan
catatan, jangan sampai mengizinkan untuk makan makanan yang
haram atau yang membahayakan, seperti arang, rambut. Kemudian
bisa diarahkan untuk mengkonsumsi makanan yang lain, atau
diarahkan untuk bisa dekat dengan suaminya dan anak-anaknya.
karena banyak terjadi perceraian di awal kehamilan, sebabnya adalah
suami tidak memahami kondisi istrinya yang sedang ngidam atau tidak
mampu memberikan penanganan yang sesuai bagi wanita ngidam.
Kedua, hal terbaik yang bisa kami nasehatkan untuk dijadikan terapi
Nomor FORM-DKB/00/13/079
PRODI DIII KEBIDANAN Revisi ke 00
STIKES MUHAMMADIYAH Tanggal Berlaku 18 Desember 2013
GOMBONG Halaman 1 dari 1
ًَونُنَ ِّز ُل ِمنَ ْالقُرْ آَ ِن َما هُ َو ِشفَا ٌء َو َرحْ َمةٌ لِ ْل ُم ْؤ ِمنِينَ َواَل يَ ِزي ُد الظَّالِ ِمينَ إِاَّل خَ َسارا
“Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi obat dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman” (QS. Al-Isra’: 82)
Firman Allah dalam ayat ini : [ “ ] َما هُ َو ِشفَآ ٌءmenjadi obat”, mencakup
semua fungsi obat, baik bagi penyakit hati, seperti keraguan,
kemunafikan, dan yang lainnya, maupun untuk badan, dalam bentuk
ruqyah. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat yang shahih tentang
sahabat yang meruqyah orang yang tersengat binatang berbisa dengan
membacakan surat al-Fatihah. (Adhwaul Bayan, 3: 253)
KESIMPULAN
“Kami tidak heran dengan apa yang terjadi pada ibu terhadap
putrinya. Karena itu, selayaknya pihak keluarga memberikan
perhatian dan memberikan solusi yang tidak menimbulkan
masalah bagi ibu atau menyebabkan hilangnya kasih sayang
kepada putrinya atau si ibu menyakiti putrinya. Karena itu,
sebagai solusi hendaknya keluarga mencarikan tempat yang
sesuai untuk putrinya, selama masa ngidam ibunya.”
(islamqa.com)
Nara Sumber,
FORM PENILAIAN
Nomor FORM-DKB/00/13/079
PRODI DIII KEBIDANAN Revisi ke 00
STIKES MUHAMMADIYAH Tanggal Berlaku 18 Desember 2013
GOMBONG Halaman 1 dari 1
……………., ………………………..
Mahasiswa Penilai,