Anda di halaman 1dari 7

Nomor FORM-DKB/00/13/079

PRODI DIII KEBIDANAN Revisi ke 00


STIKES MUHAMMADIYAH Tanggal Berlaku 18 Desember 2013
GOMBONG Halaman 1 dari 1

FORM LAPORAN
KAJIAN KLINIK KEISLAMAN

Nama mahasiswa : Eva Asih Mulyani


Hari/ Tanggal : Minggu, 21 Januari 2021
Tempat pelaksanaan : PMB Suryati, Amd.Keb
Tema : Ngidam dalam Tinjaun Syariat Islam
Komponen Uraian
1. Tema Ngidam dalam Tinjauan Syariat Islam
2. Nara Eva Asih Mulyani
Sumber

3. Kajian Ke-  KASUS


Islaman Kamis, 21 Januari 2021 di PMB Suryati.
Terdapat pasien hamil bernama Ny. S umur 23 tahun
G1P0A0 usia kehamilan 11+4 minggu dengan hamil
fisiologis, ia datang untuk memeriksakan
kehamilannya. Hasil pemeriksaan TTV :
TD : 90/80 mmHg
R : 22 x/m
N : 82 x/m
S : 36, 2 oC
Ny. S mengatakan selama hamil ini ia menginginkan
sesuatu atau hal yang aneh aneh (ngidam).

 RUMUSAN MASLAH
1. Apakah itu ngidam?
2. Bagaimana Ngidam Menurut Tinjauan Syariat
Islam?
Nomor FORM-DKB/00/13/079
PRODI DIII KEBIDANAN Revisi ke 00
STIKES MUHAMMADIYAH Tanggal Berlaku 18 Desember 2013
GOMBONG Halaman 1 dari 1

 PEMBAHASAN

1.Pengertian Ngidam

Ngidam adalah Kata “ngidam” banyak dipakai untuk menggambarkan


keinginan seseorang mengenai sesuatu hal, entah makanan, benda,
kegiatan, dan lainnya.

Namun, ngidam biasanya lebih diperuntukkan bagi para ibu yang sedang


hamil. Ini karena di masa kehamilan umumnya keinginan para ibu hamil
seperti harus dituruti.

2.Ngidam menurut tinjauan syariat Islam

.a. Penjelasan Syaikh Muhammad Ali Farkus:

Ngidam (al-wahmu) sudah dikenal secara bahasa, yaitu sesuatu yang


diinginkan oleh wanita yang sedang hamil. sebagaimana yang
disebutkan al-Jauhari dalam kitab as-Shihah (5:2049), Ibn Atsir dalam
an-Nihayah (5:162), dan Ibn Faris dalam Maqayis al-Lughah (6:93)
serta beberapa pakar bahasa lainnya. Akan tetapi, anggapan yang
banyak tersebar di masyarakat kita saat ini bahwa wanita hamil yang
menginginkan sesuatu, jika tidak dipenuhi keinginannya maka
nantinya akan keluar bentuk tertentu dari badan anak yang dilahirkan
sesuai dengan yang diinginkan ibunya, (atau anak ini akan menjadi
anak yang kurang normal, karena suka mengeluarkan liur). Terkait
keyakinan ini, saya belum mengetahui adanya keterangan apapun
dalam syariat tentang hakekat ‘bentuk sesuatu yang keluar dari badan
bayi’ sebagaimana yang disampaikan. demikian pula saya tidak tahu
kebenaran anggapan ini melalui informasi yang sampai kepada saya.

Hanya saja, hal ini terkenal di kalangan para wanita. Apabila kita
menerima anggapan ini, bahwa jika tidak memenuhi keinginan wanita
itu akan menimbulkan dampak buruk maka kita wajib mencegah
terjadinya dampak buruk semacam ini, dengan berusaha mewujudkan
apa yang diinginkan wanita hamil. ini dalam rangka mengamalkan
kaidah:

“Menolak dampak buruk itu lebih diutamakan dari pada mewujudkan


satu kemaslahatan.”
Nomor FORM-DKB/00/13/079
PRODI DIII KEBIDANAN Revisi ke 00
STIKES MUHAMMADIYAH Tanggal Berlaku 18 Desember 2013
GOMBONG Halaman 1 dari 1

Akan tetapi, jika hal ini tidak memberikan dampat buruk maka tidak
boleh kita nyatakan hukumnya wajib untuk memenuhi keinginan
wanita yang ngidam, selain sebatas untuk mewujudkan rasa kasih
sayang antar-suami istri. karena jika hal ini wajib, tentu akan ada dalil
yang menjelaskannya dan tentu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
akan memberikan penjelasan yang jelas karena keterangan semacam
ini dibutuhkan dan termasuk perkara yang tersebar di masyarakat.
Sementara segala sesuatu yang menimbulkan dampak buruk kepada
hamba, pasti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan
mengingatkannya. Karena beliau adalah orang yang telah menunaikan
amanah dan menyampaikan risalah… (40 Sualan fi Ahkam al-Maulud,
hal. 102 – 103).

b.Penjelasan Syaikh Munajid

Pertama, ‘ngidam’ yang dialami oleh wanita yang sedang hamil,


terutama di awal kehamilan merupakan fenomena yang diakui secara
kedokteran, sebagai salah satu dampak kehamilan. Umumnya wanita
yang hamil memiliki tabiat yang aneh di masa awal kehamilannya.
Ada yang begitu suka dengan suami dan bau suami, dan ada yang
sebaliknya, ada yang suka makan es, bahkan ada yang suka makan
arang! Dan kondisi psikologis yang aneh lainnya, yang tidak mungkin
bisa disebutkan semuanya karena itu, selayaknya anggota keluarga
memperhatikan keadaan orang hamil yang sedang ngidam, dengan
berusaha meminimalisir segala kemungkinan yang akan menimbulkan
masalah yang lebih besar.

Apapun itu, ngidam adalah perkara yang hakiki, dan tidak bisa
diingkari hal ini terjadi pada kehidupan wanita hamil, juga tidak
dinafikan secara medis. Karena itu, bagi anggota keluarga hendaknya
memberikan penanganan yang sesuai untuk wanita hamil, dengan
catatan, jangan sampai mengizinkan untuk makan makanan yang
haram atau yang membahayakan, seperti arang, rambut. Kemudian
bisa diarahkan untuk mengkonsumsi makanan yang lain, atau
diarahkan untuk bisa dekat dengan suaminya dan anak-anaknya.
karena banyak terjadi perceraian di awal kehamilan, sebabnya adalah
suami tidak memahami kondisi istrinya yang sedang ngidam atau tidak
mampu memberikan penanganan yang sesuai bagi wanita ngidam.

Kedua, hal terbaik yang bisa kami nasehatkan untuk dijadikan terapi
Nomor FORM-DKB/00/13/079
PRODI DIII KEBIDANAN Revisi ke 00
STIKES MUHAMMADIYAH Tanggal Berlaku 18 Desember 2013
GOMBONG Halaman 1 dari 1

kondisi psikologis bagi wanita ngidam adalah Al-Quran. Allah


menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan obat. Allah berfirman:

ً‫َونُنَ ِّز ُل ِمنَ ْالقُرْ آَ ِن َما هُ َو ِشفَا ٌء َو َرحْ َمةٌ لِ ْل ُم ْؤ ِمنِينَ َواَل يَ ِزي ُد الظَّالِ ِمينَ إِاَّل خَ َسارا‬

“Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi obat dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman” (QS. Al-Isra’: 82)

Syaikh as-Sinqithi mengatakan:

Firman Allah dalam ayat ini : [ ‫“ ] َما هُ َو ِشفَآ ٌء‬menjadi obat”, mencakup
semua fungsi obat, baik bagi penyakit hati, seperti keraguan,
kemunafikan, dan yang lainnya, maupun untuk badan, dalam bentuk
ruqyah. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat yang shahih tentang
sahabat yang meruqyah orang yang tersengat binatang berbisa dengan
membacakan surat al-Fatihah. (Adhwaul Bayan, 3: 253)

 KESIMPULAN

Ngidam adalah Kata “ngidam” banyak dipakai untuk menggambarkan


keinginan seseorang mengenai sesuatu hal, entah makanan, benda,
kegiatan, dan lainnya.

Namun, ngidam biasanya lebih diperuntukkan bagi para ibu yang sedang


hamil. Ini karena di masa kehamilan umumnya keinginan para ibu hamil
seperti harus dituruti.

a. Ngidam bagi wanita hamil bukan hayalan, bukan khurafat,


bukan sekedar sugesti, tapi ada dan terbukti secara kenyataan.
b. Proses ngidam diakui secara kedokteran sebagai reaksi dari
awal kehamilan. Hanya saja, untuk sementara ini belum ada
kesimpulan yang bisa dijadikan acuan untuk memahami
hakekat ngidam.
c. Islam tidaklah menolak realita. Meskipun tidak terdapat
keterangan dari syariat tentang ngidam, bukan berarti bahwa
islam menganggap hal itu tidak ada. Dengan demikian,
meyakini kebenaran dan keberadaan ‘ngidam’ bukan
keyakinan khurafat tanpa dasar. Karena itu, meyakini adanya
ngidam tidak termasuk penyimpangan dalam pemahaman.
d. Mengakaitkan ngidam dengan keinginan jabang bayi atau
Nomor FORM-DKB/00/13/079
PRODI DIII KEBIDANAN Revisi ke 00
STIKES MUHAMMADIYAH Tanggal Berlaku 18 Desember 2013
GOMBONG Halaman 1 dari 1

meyakini adanya dampak yang timbul ketika ngidam tidak


dipenuhi, adalah anggapan yang perlu dikritisi. Karena kita
tidak boleh meyakini sesuatu tanpa dasar. Meyakini sesuatu
tanpa dasar, baik secara syariat, realita, mapun bukti ilmiyah
adalah keyakinan khurafat yang terlarang.
e. Yang lebih penting, hendaknya pihak keluarga, terutama suami
memberikan perhatian yang terbaik untuk wanita yang sedang
hamil. Terutama pada masa ngidam. Sikap cuek, tidak peduli,
tidak perhatian, bisa jadi justru akan menimbulkan masalah
baru.
f. Kita yakin bahwa setan tidak tinggal diam dalam hal ini,
mengingat semangat mereka untuk membinasakan anak Adam.
Karena itu, bisa jadi ada wanita ngidam untuk hal yang
bertolak belakang dengan syariat, seperti ingin makan makanan
yang haram atau makanan yang berbahaya. Kewajiban
keluarga adalah melarangnya dan tidak boleh dipenuhi.
Sebagai solusi bisa diganti dengan sesuatu yang halal.
g. Ngidam benci suami. Ini satu hal yang tidak diingkari. Karena
itu, hendaknya masing-masing berusaha saling memahami dan
mencari solusi terbaik.

Syaikh Muhammad al-Munajid ditanya wanita yang sangat


benci anaknya ketika ngidam. Baliau mengatakan:

“Kami tidak heran dengan apa yang terjadi pada ibu terhadap
putrinya. Karena itu, selayaknya pihak keluarga memberikan
perhatian dan memberikan solusi yang tidak menimbulkan
masalah bagi ibu atau menyebabkan hilangnya kasih sayang
kepada putrinya atau si ibu menyakiti putrinya. Karena itu,
sebagai solusi hendaknya keluarga mencarikan tempat yang
sesuai untuk putrinya, selama masa ngidam ibunya.”
(islamqa.com)

h. Terapi dan pengobatan secara syar’i adalah dengan ruqyah.


Nomor FORM-DKB/00/13/079
PRODI DIII KEBIDANAN Revisi ke 00
STIKES MUHAMMADIYAH Tanggal Berlaku 18 Desember 2013
GOMBONG Halaman 1 dari 1

Nara Sumber,

(Eva Asih Mulyani)

FORM PENILAIAN
Nomor FORM-DKB/00/13/079
PRODI DIII KEBIDANAN Revisi ke 00
STIKES MUHAMMADIYAH Tanggal Berlaku 18 Desember 2013
GOMBONG Halaman 1 dari 1

KAJIAN KLINIK KEISLAMAN

Nama Mahasiswa : Eva Asih Mulyani


Hari/ Tanggal : Minggu, 21 Januari 2021
Tempat pelaksanaan : PMB Suryati, Amd.Keb
Tema : Ngidam dalamTinjauan Syariat Islam
BO SKORE TO
NO ASPEK YANG DINILAI
BOT 4 3 2 1 TAL
1. Partisipasi dalam kajian klinik Ke- 50
Islaman
2. Melaporkan hasil kajian klinik Ke- 50
Islaman :
a. Pada saat penilaian OSLER.
b. Penulisan sesuai dengan aturan /
form yang disediakan.
Jumlah Skor
NILAI= Jumlah Skor/4

……………., ………………………..

Mahasiswa Penilai,

(Eva Asih Mulyani) (………….………………)

Anda mungkin juga menyukai