Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
Neonatus Yang Mengalami Hipotermi ini sungguh masih banyak kekurangan dan
masih jauh dari sempurna baik dari segi teknik penyusunan maupun tata
terbatas. Oleh karena itu, kelompok sangat mengharapkan kritik dan saran
Akhir kata, penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan semoga
pada pembuatan Asuhan Keperawatan kedepan akan menjadi lebih baik lagi
Hormat Kami
Penulis
Kelompok XV
BAB I
LANDASAN TEORITIS
A. Defenisi
(Kosim Sholeh M, dkk, 2008, Buku Ajar Neonatologi, IDAI, Jakarta, hal. 89)
1
B. Etiologi
(Kosim Sholeh M, dkk, 2008, Buku Ajar Neonatologi, IDAI, Jakarta, hal. 89)
(http://jhonkarto.blogspot.com/2009/02/bayi-hipotermi.html)
C. Patofisiologi
2
2. Non-shivering thermoregulation (NST) yaitu merupakan mekanisme
yang dipengaruhi oleh stimulasi sistem saraf simpatis untuk
menstimulasi proses metabolik dengan melakukan oksidasi terhadap
jaringan lemak coklat. Peningkatan metabolisme jaringan lemak
coklat akan meningkatkan produksi panas dari dalam tubuh.
(Kosim Sholeh M,dkk, 2008, Buku Ajar Neonatologi, IDAI, Jakarta, hal. 91)
D. Gejala Klinis
Hipotermi ditandai dengan bayi tidak mau minum, kurang aktif, pucat,
takipnoe atau takikardia. Sedangkan hipotermi yang berkepanjangan, akan
menyebabkan terjadinya peningkatan konsumsi oksigen, distres respirasi,
gangguan keseimbangan asam basa, hipoglikemia, defek koagulasi, dan
pada keadaan yang berat akan menyebabkan kematian.
(Kosim Sholeh M,dkk, 2008, Buku Ajar Neonatologi, IDAI, Jakarta, hal. 93)
3
E. Mekanisme hilangnya panas pada BBL
(Kosim Sholeh M, dkk, 2008, Buku Ajar Neonatologi, IDAI, Jakarta, hal.89)
4
Hipoglikemi
Asidosis metabolik, karena vasokonstrtiksi perifer dengan
metabolisme anaerob.
Shock.
Apnea
(http://jhonkarto.blogspot.com/2009/02/bayi-hipotermi.html)
G. Pencegahan Hipotermi
5
1. Bayi cukup bulan
Tutup kepala.
2. Bayi sakit
Dengan radiant warner yang diatur dimana suhu kulit 36,5 °C. -
Tutup kepala. Kelembaban 40-50%. Dapat diberi plastik pada
radiant warner.
6
Dengan dinding double. Kelembaban 40-50% atau lebih (bila
kelembaban sangat tinggi, dapat dipakai sebagai sumber infeksi
dan kehilangan panas berlebihan).
c) Menjaga bayi hangat dengan cara mendekap bayi di dada ibu dengan
keduanya diselimuti (Metode Kangguru).
Menyusui bayi.
Pada bayi kurang bulan yang belum bisa menetek ASI diberikan
dengan sendok atau pipet.
Selama memberikan ASI bayi dalam dekapan ibu agar tetap hangat.
7
f) Memberikan penghangatan pada bayi baru lahir secara mandiri.
a. Pada bayi lahir sehat yaitu cukup bulan, berat < 2500 gram,
langsung menangis kuat, memandikan bayi ditunda 24 jam setelah
kelahiran. Pada saat memandikan bayi, gunakan air hangat.
b. Pada bayi lahir dengan resiko, keadaan umum bayi lemah atau bayi
dengan berat lahir 2000 gram sebaiknya jangan dimandikan. Tunda
beberapa hari sampai keadaan umum membaik yaitu bila suhu tubuh
stabil, bayi sudah lebih kuat dan dapat menghisap ASI dengan baik.
I. Penanganan Hipotermi
3. Bila tubuh bayi masih dingin, gunakan selimut atau kain hangat yang
diseterika terlebih dahulu yang digunakan untuk menutupi tubuh bayi
dan ibu. Lakukan berulangkali sampai tubuh bayi hangat. Tidak boleh
memakai buli-buli panas, bahaya luka bakar.
8
Metode kanguru menyediakan situasi dan kondisi yang mirip dengan
rahim ibu, sehingga memberi peluang untuk dapat beradaptasi baik
dengan dunia luar. Keuntungan yang terdapat dalam metode kanguru
bagi perawatan bayi baru lahir adalah sbb :
9
Kesiapan dan keikutsertaan orang tua, sangat mendukunga
dalam keberhasilan
10
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Wawancara
a. Masalah yang berkaitan dengan ibu
Penyakit seperti hipertensi, toksemia, plasenta previa, kehamilan
kembar, malnutrisi dan diabetes melitus.
Riwayat kelahiran prematur atau aborsi, penggunaan obat - obatan,
alkohol dan rokok.
b. Bayi pada saat kelahiran
Berat badan biasanya < 2500 gr, kurus, lapisan lemak subkutan
sedikit atau tidak ada, kepala relatif lebih besar dibanding dada.
(lingkar kepala < 33 cm, lingkar dada < 30 cm), panjang badan 45
cm.
Kardiovaskuler, denyut jantung rata-rata 120 - 160 per menit pada
bagian apikal, kebisingan jantung terdengar pada seper empat
bagian interkostal, aritmia, tekanan darah sistol 45 - 60 mmHg,
nada bervariasi antara 100 – 160 x / menit.
Gastrointestinal ,penonjolan abdomen, pengeluaran mikonium
biasanya terjadi dalam waktu 12 jam, refleks menelan dan
menghisap yang lemah, peristaltik usus dapat terlihat.
Mukoloskeletal, tulang kertilago telinga belum tumbuh dengan
sempurna, lembut.
Paru, jumlah pernafasan rata – rata antara 4060 per menit diselingi
periode apnea, pernafasan tidak teratur, flaring nasal, dengkuran,
terdengar suara gemeresik lipoprotein paru - paru.
Ginjal, berkemih terjadi setelah 8 jam kelahiran, ketidakmampuan
untuk melarutkan eksresi kedalam urine.
11
Reproduksi, bayi perempuan : klitoris yang menonjol dengan labia
mayora yanng belum berkembang; bay laki – laki skrotum yang
belum berkembang sempurna dengan rugae yang kecil, testis tidak
turun kedalam skrotum.
(http://pato7-acmilan.blogspot.com/2009/02/askep-bblr.html)
B. Diagnosa Keperawatan
1. Tidak efektifnya termoregulasi b/d imaturitas kontrol dan pengaturan suhu
dan berkurangnya lemak subkutan didalam tubuh.
2. Gangguan pertukaran gas b/d hipotermi (cold stress)
3. Tidak efektifnya pola nafas b/d imaturitas fungsi paru dan neuro muscular.
4. Resiko terjadinya infeksi b/d defisiensi pertahanan tubuh (imunologi).
5. Resiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d ketidakmampuan
mencerna nutrisi (imaturitas saluran cerna).
(Marilynn E. Doenges, Rencana Perawatan Maternal / Bayi, Jakarta, 2001)
12
C. Intervensi dan Rasionalisasi
Dx. 1 : Tidak efektifnya termoregulasi b/d imaturitas kontrol dan
pengaturan suhu dan berkurangnya lemak subkutan didalam
tubuh.
Tujuan : Suhu tubuh kembali normal
KH : - Suhu 36 – 370 C
- Kulit hangat
- Sianosis (-)
- Ekstremitas hangat
Intervensi Rasionalisasi
Kaji suhu dengan sering. Hipotermi membuat bayi
Periksa suhu rektal pada cenderung pada stress dingin,
awalnya, selanjutnya periksa penggunaan simpanan lemak
suhu axila atau gunakan coklat yang tidak dapat
termostat dengan dasar diperbaharui bila ada, dan
terbuka dan penyebar hangat. penurunan sensitivitas untuk
Ulangi setiap 15 menit meningkatkan kadar CO2
selama penghangatan ulang. (hiperkapnia) atau penurunan
kadar O2 (hipoksia.
Tempatkan bayi pada Mempertahankan lingkungan
penghangat (inkubator), termonetral, membantu
tempat tidur terbuka dengan mencegah stress dingin.
penyebar hangat, atau tempat
tidur bayi terbuka dengan
pakaian tepat untuk bayi yang
lebih besar atau lebih tua.
Gunakan bantalan pemanas
dibawah bayi bila perlu.
Gunakan lampu pemanas Menurunkan kehilangan panas
selama prosedur. Tutup pada lingkungan yang lebih
13
penyebar hangat atau bayi dingin dari ruangan
dengan penutup plastik atau
kertas aluminium bila tepat.
Objek panas berkontak
dengan tubuh bayi, seperti
stetoskop, linen, dan pakain
Kurangi pemajanan pada Menurunkan kehilangan
aliran udara, hindari panas karena
pembukaan pagar inkubator konveksi/konduksi. Membatasi
yang tidak semestinya. kehilangan panas melalui
radiasi.
Ganti pakaian atau linen Menurunkan kehilangan
tempat tidur bila basah. melalui evaporasi
Berikan penghangatan Peningkatan suhu tubuh yang
bertahap untuk bayi dengan capat dapat menyebabkan
stress dingin konsumsi oksigen berlebihan
dan apnea.
Pantau suhu bayi bila keluar Kontak diluar tempat tidur,
dari lingkungan hangat. khususnya dengan orangtua,
Berikan informasi tentang mungkin singkat saja, bila
termoregulasi kepada dimungkinkan, untuk
orangtua. mencegah stress dingin.s
14
Dx. 2 : Gangguan pertukaran gas b/d hipotermi (cold stress)
Tujuan : Jalan napas paten dengan frekuensi pernapasan dan jantung
dalam batas normal
KH : Bebas tanda distress pernapasan
Intervensi Rasionalisasi
Kaji frekuensi dan upaya Pernapasan pertama,
pernapasan awal merupakan yang paling sulit,
menetapkan kapasitas residu
fungsional (KRF), shg 30-40 %
jaringan paru tetap
mengembang penuh asalkan
ada kadar surfaktan yang
adekuat.
Perhatikan adanya Krekels dapat terdengar
pernapasan cuping hidung, sampai cairan direabsorpsi
retraksi dada, pernapasan dari paru-paru. Ronchi
mendengkur, krekels, atau menandakan aspirasi sekresi
ronchi oral
Tempatkan bayi pada posisi Memudahkan drainase mukus
trendelenburg yang dari nasofaring dan trakea
dimodifikasi pada sudut 10 dengan gravitasi
derajat
Perhatikan nadi apikal Frekuensi jantung kurang dari
100 x/i menandakan asfiksia
berat dan kebutuhan terhadap
resusitasi segera. Takikardia
(frekuensi jantung lebih dari
160 x/i) dpt menandakan
asfiksia baru atau respon
nomal berkenaan dengan
15
periode pertama reaktivitas
Berikan rangsang taktil dan Merangsang upaya
sensori yang tepat pernapasan dan dapat
meningkatkan inspirasi
oksigen
Dx. 3 : Tidak efektifnya pola nafas b/d imaturitas fungsi paru dan
neuro muscular.
Tujuan : Pasien menunjukkan oksigenasi yang adekuat
Kriteria hasil :
Jalan napas tetap paten
Pernapasan memberikan oksigenasi & pembuangan CO2
yang adekuat
Frekuensi dan pola napas dalam batas yang sesuai
dengan usia dan berat badan
Oksigenasi jaringan adekuat
Intervensi Rasionalisasi
Tempatkan bayi pada posisi Untuk mencegah adanya
terlentang dengan leher penyempitan jalan napas
sedikit ekstensi dan hidung
menghadap keatap dalam
posisi mengendus
Hindari hiper ekstensi leher Untuk mengurangi diameter
trake
Observasi adanya Untuk menghilangkan mukus
penyimpangan dari fungsi yang sedang endotrakeal
yang diinginkan serta kenali
tanda – tanda distress
16
Gunakan tehnik penghisapan Karena asisten dapat
2 orang memberikan oksigen dengan
cepat
Intervensi Rasionalisasi
Tingkatkan cara-cara Mencuci tangan adalah
mencuci tangan pad staf, praktek yang paling penting
orangtua, dan pekerja lain per untuk mencegah kontaminasi
protokol. Gunakan antiseptik silang serta mengontrol infeksi
sebelum membantu dalam dalam ruang perawatan
pembedahan atau prosedur
invasif
Pantau staf dan pengunjung Penularan penyakit pada
akan adanya lesi kulit, lika neonatus dari pekerja atau
basah, infeksi pernapasan pengunjung dapat terjadi
akut, demam, gastroenteritis, secara langsung atau tidak
herpes simpleks aktif (oral, langsung
genitalia, atau poronisial), dan
herpes zoster
Berikan jarak yang adekuat Memberikan jarak 4 – 6 kaki
antara bayi atau antara unit dengan bayi membantu
inkubator atau unit individu. mencegah penyebaran droplet
Gunakan ruangan isolasi atau infeksi melalui udara
terpisah dan teknik isolasi
17
sesuai indikasi
Kaji bayi terhadap tanda- Bermanfaat dalam
tanda infeksi mendiagnosis infeksi
Kolaborasi dengan dokter Obat antibiotik dapat
dalam pemberian antibiotika mengurangi penyebaran
bila ditemukan infeksi infeksi
Intervensi Rasionalisasi
Kaji maturitas refleks Menentukan metode
berkenaan dengan pemberian pemberian makan yang tepat
makan (mis : menghisap, pada bayi
menelan, dan batuk)
Auskultasi terhadap adanya Pemberian makan pertama
bising usus. Kaji status fisik pada bayi stabil yang memiliki
dan status pernapasan peristaltik dapat dimulai 6-12
jam setelah kelahiran.
Mulai pemberian makan Pemberian makan per selang
sementara atau dengan mungkin perlu untuk
menggunakan selang sesuai memberikan nutrisi yang
indikasi adekuat pada bayi yang telah
mengalami koordinasi
menghisap yang buruk dan
refleks menelan atau yang
menjadi lelah selama
18
pemberian makan
Kaji pemasangan yang tepat Pemasangan selang pada
dari selang pemberian makan trakea yang tidak tepat dapat
pad bayi, gunakan prosedur menurunkan fungsi
pengkleman yang tepat untuk pernapasan
mencegah masuknya udara
kedalam lambung
Perhatikan adanya diare, Menandakan kerusakan fungsi
muntah, regurgitasi, residu lambung. Resisu lambung
lambung berlebihan lebih besar dari 2 ml
(diaspirasi melalui selang
nasogastrik sebelum
pemberian makan)
DAFTAR PUSTAKA
19
Kosim Sholeh M, dkk, 2008, Buku Ajar Neonatologi, edisi pertama, IDAI,
Jakarta
Marilynn E. Doenges, Rencana Perawatan Maternal / Bayi, edisi 2, EGC,
Jakarta, 2001
Bobak, Lowdermilk, Jensen, Keperawatan Maternitas, edisi 4, EGC, Jakarta,
2005
Persis Mary Hamilton, edisi 6, Dasar - dasar Keperawatan Maternitas, Jakarta,
1995
http://jhonkarto.blogspot.com/2009/02/bayi-hipotermi.html
http://pato7-acmilan.blogspot.com/2009/02/askep-bblr.html
http://suradita.co.cc/
20