Anda di halaman 1dari 7

In cooperation with

Call of Expression of Interest


Penerimaan 1 set peralatan dan perlengkapan untuk
Pengembangan Film berbasis Teknologi Realitas Virtual (VR) sebagai
Materi Ajar dan Latih pada Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (TVET)

Proyek Reformasi Sistem Pendidikan dan Pelatihan Vokasi


(TVET System Reform)

1. Latar Belakang

Proyek TVET System Reform


Pemerintah Indonesia menyadari pentingnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
melalui Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (TVET) untuk pertumbuhan ekonomi, sehingga
dalam 5 tahun ini (2019 – 2024), Pemerintah Indonesia masih menempatkan TVET sebagai
prioritas utama dari strategi pembangunan nasional. Sistem TVET nasional masih belum
sesuai harapan sehingga memerlukan perbaikan mendasar. Meskipun Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) mengalami penurunan sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 (5,28%,
BPS Agustus 2019) namun angka pengangguran terbuka masih didominasi oleh lulusan SMK
sebesar 10,42% (BPS, Agustus 2019) di antara semua jenjang dan jalur pendidikan. Oleh
karena itu, Pemerintah Indonesia berupaya untuk melakukan modernisasi dan perluasan
sistem TVET secara ekstensif.
Proyek TVET System Reform (TSR) merupakan upaya bersama antara Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian dan Kerja Sama Pembangunan Jerman melalui GIZ,
dengan dukungan penuh dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas serta KADIN,
yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan unsur-unsur utama agenda reformasi
Pemerintah Indonesia di bidang TVET. Proyek TSR bekerja di tingkat nasional. Proyek ini
terdiri dari tiga bidang kegiatan:
1) Koordinasi dan kebijakan TVET untuk menyelaraskan dan mengatur dengan lebih baik
peran dan inisiatif pemangku kepentingan, baik swasta maupun pemerintah dalam
sistem TVET
2) Kerja sama dengan sektor swasta untuk meningkatkan keterlibatan mereka dalam
pengembangan TVET
3) Penciptaan kondisi yang mendukung penyebarluasan model dan instrumen yang
berhasil untuk peningkatan kualitas SDM TVET
Untuk mengembangkan sistem TVET yang dapat memenuhi permintaan pasar tenaga kerja
di masa depan, salah satunya adalah dengan cara meningkatkan kualitas dan fleksibilitas
pengajaran dan pembelajaran di lembaga TVET. Salah satu perkembangan di bidang
pendidikan yang ada di Indonesia adalah digitalisasi materi ajar dan latih serta pemanfaatan
media/model pembelajaran berbasis teknologi.
In cooperation with

Pemanfaatan Teknologi Realitas Virtual (VR) pada TVET


Realitas Virtual (VR) dipandang sebagai salah satu elemen penting di masa depan untuk
mendukung proses belajar mengajar secara lebih menarik. Sayangnya hingga saat ini
teknologi VR utamanya dimanfaatkan pada game dan industri. Penelitian menunjukkan
bahwa siswa yang belajar melalui VR akan memiliki daya ingat (terhadap materi pelajaran)
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan belajar melalui materi video. Di samping itu,
gamifikasi materi pelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang berasal dari
generasi centennial dengan literasi digital yang tinggi. Siswa dapat menunjukkan bahwa
mereka berhasil memahami konten pembelajaran, menganalisis situasi dengan benar dan
menyelesaikan masalah yang ada serta bekerja dalam tim.
Terutama bagi TVET proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi VR akan
menawarkan lingkungan pembelajaran yang lebih aman dan efisien dibandingkan dengan
lingkungan kerja praktik yang riil. Video VR yang imersif mampu menempatkan peserta didik
dalam lingkungan dan situasi yang pada situasi riil tidak mudah diakses oleh mereka sebagai
pelajar.
Menyikapi hal tersebut, Proyek TSR membantu pemerintah Indonesia dalam melaksanakan
agenda reformasi pada pendidikan dan pelatihan vokasi salah satunya melalui penguatan
TVET yang berorientasi pada kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) di masa
depan. Sistem TVET di Indonesia harus merangkul tren teknologi dan memanfaatkannya
pada proses belajar mengajar guna mempersiapkan tenaga kerja Indonesia yang mampu
menjawab tantangan masa depan.
Teknologi VR diyakini akan berperan penting pada sektor pendidikan di masa depan, terutama
bagi negara-negara seperti Indonesia dengan tingkat keragaman kondisi geografis antar
wilayah yang sangat tinggi dan penyebaran populasi yang tidak merata. Jika diterapkan
secara sistemik, VR dapat mengatasi beberapa masalah yang kerap timbul pada sistem
pendidikan negara, yaitu:
1) Kualitas pendidikan yang bervariasi antar wilayah (di Indonesia: antara Jawa dan
luar Jawa; antara kota dan pedesaan) Pemanfaatan teknologi VR akan memungkinkan
SMK menyampaikan materi ajar dengan kualitas yang sama di manapun SMK tersebut
berlokasi.
2) Kurangnya guru mata pelajaran kejuruan. Penggunaan materi ajar berbasis VR
memungkinkan adanya transformasi guru sebagai instruktur (dengan sumber daya
utama penguasaan materi) menjadi fasilitator yang utamanya bertugas membimbing
proses dan mengevaluasi pemahaman siswa dengan diskusi. Materi ajar berbasis VR
yang interaktif akan berperan menjadi “instruktur”.
3) Peralatan di bengkel, laboratorium atau ruang praktik di SMK masih
menggunakan teknologi lama yang tertinggal. Penggunaan materi ajar berbasis
VR akan menurunkan biaya/ investasi pendidikan dalam jangka menengah dan
panjang. Penggunaannya secara sistemik akan menekan biaya perawatan dan
pemeliharaan. Penggunaan materi ajar berbasis VR memungkinkan siswa
mempelajari cara mengoperasikan mesin yang komplek serta memperkuat
pemahaman mengenai proses manufaktur secara utuh yang seringkali tidak terakses
oleh siswa bahkan pada praktik kerja industri sekalipun.
Salah satu inisiatif yang dilaksanakan oleh proyek TVET System Reform adalah pemanfaatan
teknologi masa depan untuk proses belajar mengajar pada diklat vokasi. Di tahap awal ini,
In cooperation with

Proyek TVET System Reform telah mengembangkan empat film berbasis VR yang akan
digunakan di SMK dengan bidang keahlian Pariwisata terutama pada kompetensi keahlian
akomodasi perhotelan, hotel dan restoran serta tata boga. Film yang dikembangkan adalah
film interaktif dengan pilihan ganda yang bersifat non-linier yang mensimulasikan situasi riil di
bagian penerimaan hotel, restoran dan dapur dengan pemanfaatan teknologi VR imersif.
Untuk keperluan tersebut, Proyek TVET System Reform menguji coba penggunaan materi
ajar di 10 SMK di 5 provinsi yang memiliki tujuan wisata super prioritas di Indonesia sebagai
pusat uji coba. SMK dengan kompetensi keahlian serupa yang berlokasi di wilayah yang sama
dapat turut serta mempelajari materi dengan meminjam kacamata pemeraga VR yang
diberikan oleh proyek.
Pada saat ini, lanskap pengembangan konten VR di Indonesia dan wilayah Asia Tenggara
masih belum terlalu berkembang. Dapat dikatakan baru Singapura yang memiliki kemampuan
yang mumpuni dalam mengembangkan konten dan video pembelajaran berbasis VR.
Padahal, potensi pertumbuhan industri pengembangan konten VR di Kawasan ASEAN sangat
tinggi. Diprediksi industri konten VR akan berkembang pesat pada tahun 2025 berkat
dorongan perkembangan teknologi yang sangat cepat memungkinkan pemanfaatan teknologi
VR bisa menjadi lebih efisien. Proyek TSR bermaksud membantu menyiapkan SDM di bidang
pengembangan konten VR di Indonesia sehingga dapat memperoleh keuntungan dari
pertumbuhan sektor tersebut.

2. Tujuan
Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan Center of Excellence atau Pusat pengembangan film
berbasis teknologi VR (konten VR) di Indonesia yang memiliki SDM yang mumpuni dan
menguasai keahlian yang akan berperan penting pada pengembangan industri VR lebih lanjut
di Indonesia, bahkan Kawasan Asia Tenggara.
Lembaga yang terpilih akan mendapatkan satu set peralatan, perlengkapan dan perangkat
lunak untuk mengembangkan film berbasis teknologi VR sebagai materi ajar TVET serta
bimbingan teknis pengembangan film berbasis teknologi VR. Lebih lanjut, materi ajar tersebut
diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar diklat kejuruan dan vokasi
yang akan memperkuat sistem TVET di Indonesia.

3. Tugas dan Tanggung Jawab


Lembaga yang menerima pendampingan, peralatan dan perlengkapan akan bertugas menjadi
Center of Excellence atau Pusat Pengembangan Film Berbasis Teknologi VR untuk materi
ajar/ latih TVET dengan tanggung jawab sebagai berikut:
1) Membantu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Perindustrian,
Kementerian Tenaga Kerja dan lembaga lainnya untuk penguatan TVET melalui
pengembangan film berbasis teknologi VR dalam hal ini termasuk:
a) Mengembangkan 1 film uji coba pada proyek ini
b) Mengembangkan film-film lain sesuai dengan permintaan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Tenaga Kerja dan
lembaga lainnya setelah proyek ini selesai.
2) Melatih lembaga (TVET) lainnya dalam mengembangkan film berbasis teknologi VR.
In cooperation with

3) Terlibat pada evaluasi kegiatan dengan fokus lessons learned, dampak, faktor
keberhasilan, rekomendasi, tantangan dan hambatan untuk pengembangan lebih
lanjut serta menyosialisasikan dan mempromosikan pemanfaatan teknologi VR pada
TVET.

4. Peralatan, Perlengkapan dan Pendampingan yang akan Diterima


Setiap lembaga yang terpilih akan mendapatkan pendampingan, peralatan dan perlengkapan
serta perangkat lunak pasca produksi sebagai berikut:
1) Pendampingan:
Lembaga terpilih akan mendapatkan pendampingan berupa pelatihan pengembangan
film berbasis teknologi VR yang mencakup tahapan pra produksi, produksi dan pasca
produksi. Pelatihan tersebut akan diselenggarakan oleh Proyek TSR. Di samping itu,
pendampingan produksi film uji coba akan diberikan oleh tenaga ahli yang ditugaskan
oleh Proyek TSR.
2) Peralatan dan Perlengkapan:
Masing-masing lembaga akan menerima peralatan dan perlengkapan sebagai berikut:

Peralatan dan Perlengkapan Jumlah


- Kamera 360 degree
1 buah
GoPro Max Action Camera
- Rechargeable battery untuk kamera 360 degree
3 buah
GoPro Rechargeable Battery for MAX 360
- Charger untuk kamera 360 degree
1 buah
GoPro Dual Battery Charger with Battery Fusion
- Tripod untuk kamera 360 degree
1 buah
MAX Grip + Tripod Go Pro
- Flexible tripod for mirrorless camera
1 buah
Joby Gorilla Pad 1 k stand
- Micro SDXC Card
6 buah
San Disk Micro SDXC Extreme Pro 128GB
- SDXC memory Card
1 buah
San Disk SDXC Extreme Pro UHS-I 128 GB
- VR Camera 360
1 buah
Insta 360 Pro2 VR Camera Kit
- Table Computer
1 buah
(Ipad Pro 11)
- VR goggle
2 buah
Oculus Quest 2
- Notebook/ laptop
(Acer Helios Predator PH 315-52 NH.Q53SN.002 atau 1 buah
Acer Predator Helios 500 PH 517-51-98HJ)
- Broadcast recording microphone set
2 buah
Sennheiser EW 112P G4
- Wireless recording device microphone set
2 buah
Sennheiser EW 100 G4-ME3 Clip on
- Tripod _ Ball Head + Clamp 1 buah
In cooperation with

Benro Ismart is05 atau Manfrotto Befree ball Head Kit


MKBFRA4
- Portable recording device with built-in microphone
2 buah
(Zoom H2N)
- Dead cat microphone for H2N 1 buah
- Portable recording device with interchangeable mic
2 buah
(Zoom H6N)
- Monitor headphone for studio tracking and mixing
2 buah
(Audio technical ATH-M30x)

3) Perangkat Lunak Pasca Produksi:


Masing-masing lembaga akan menerima perangkat lunak pasca produksi sebagai
berikut dengan lisensi yang dapat digunakan hingga dua tahun ke depan.

Harga Berlangganan
Software (windows 10)
untuk 1 tahun*

- Mistika VR Software (Professional edition) IDR 9.817.175 ~


https://www.sgo.es/mistika-vr-plans/ ** USD 699
- Adobe Premier Pro and Adobe After Effects
https://www.adobe.com/id/creativecloud/plans.html? IDR 8.763.030 ~
filter=video-audio&promoid=695P7PW7&mv= USD 624
other&plan=individual **
- Unity VR Software
https://store.unity.com/?_ga=2.129293260. Rp 0 - Rp 25.000.000 ~
1530024326.1612251372-488767284.1612155235 USD 0 - 1.800
**

*USD 1 = IDR 14,043.21


https://www.xe.com/currencyconverter/convert/?Amount=1&From=USD&To=IDR
diakses tanggal 2 Februari 2021

** diakses tanggal 2 Februari 2021


Setelah lisensi berakhir, diharapkan masing-masing lembaga memperpanjang lisensi
kembali.

5. Kriteria Penilaian
Lembaga yang mengirimkan aplikasi harus memenuhi persyaratan berikut:
1) Lembaga milik pemerintah, lembaga pendidikan swasta diperkenankan untuk
mengajukan aplikasi,
2) Lembaga Pendidikan/ Lembaga TVET harus memiliki program studi broadcasting/ film
production dan/ atau program study programming
3) Jika bukan lembaga TVET harus pernah bekerja sama secara intensif dengan
lembaga TVET,
In cooperation with

4) Harus memiliki SDM yang kompeten dan berpengalaman di bidang broadcasting/


film production dan pemrograman untuk pengembangan film berbasis teknologi VR
sebagai materi ajar/ latih vokasi,
5) Memiliki pengalaman dalam mengembangkan film berbasis teknologi VR
6) Bertanggung jawab untuk melakukan dan membiayai pemeliharaan dan perbaikan
(maintenance and repair) teknis peralatan dan perlengkapan yang diterima
7) Bertanggung jawab untuk mendanai dan memperpanjang lisensi original perangkat
lunak/ software yang dibutuhkan untuk pemograman VR setelah lisensi yang ada saat
ini berakhir.
8) Pada tahap ujicoba (Maret-Juni 2021) bertanggung jawab untuk mengembangkan
setidaknya satu film ujicoba berbasis teknologi VR sebagai materi ajar/ latih diklat
vokasi sesuai permintaan dari Kemdikbud, Kemnaker, Kemenperin atau lembaga
terkait lainnya. Setelah tahap uji coba selesai, bertanggung jawab untuk
mengembangkan film berbasis teknologi VR sebagai materi ajar/ latih diklat vokasi
secara lebih luas.

6. Jadwal Indikatif untuk Proses Seleksi

Aktivitas Waktu

Pengarahan/ briefing mengenai kegiatan yang disepakati


Februari 2021
dan peralatan yang akan diterima

Proses pengiriman aplikasi dan seleksi Februari 2021

Serah terima peralatan dan perlengkapan Maret 2021

Partisipasi dalam pelatihan pengembangan film VR untuk


Mar – Apr 2021
materi ajar/ latih diklat vokasi

Uji coba pengembangan film VR Apr – Jun 2021

7. Prosedur Aplikasi
Lembaga yang tertarik untuk mendapatkan peralatan dan perlengkapan pembuatan film VR
diharapkan untuk mengirimkan aplikasi yang merincikan:
1) Informasi singkat mengenai motivasi lembaga untuk berperan sebagai Center of
Excellence atau Pusat Pengembangan Film berbasis Teknologi VR sebagai materi
ajar/ latih TVET;
2) Informasi singkat mengenai rencana strategis untuk kurun waktu 3 tahun ke
depan: organigram SDM, rencana kerja (jumlah film yang akan dikembangkan),
pembiayaan dan lain-lain
3) Formulir Evaluasi Diri yang telah diisi serta dilengkapi dengan lampiran dokumen
pendukung.
In cooperation with

Aplikasi dikirimkan secara elektronik kepada Proyek TVET System Reform pada akun email
sebagai berikut:
emma.rismawati@giz.de
dengan subyek: Nama organisasi_EOI VR TSR selambatnya pada tanggal 22 Februari 2021
jam 17.00 WIB. Aplikasi dan lampiran disampaikan dalam bentuk pdf dengan besar file tidak
melebihi 10 MB dalam 1 email. Jika melebihi 10 MB, lampiran dapat dikirimkan terpisah dalam
beberapa eMail.

Anda mungkin juga menyukai