TUGAS AKHIR
OLEH :
MELATI CLAUDIA TELAUMBANUA
NIM 132410088
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli
Madya Pada Program Diploma III Analis Farmasi Dan Makanan Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
OLEH :
Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing
Disahkan Oleh :
Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
Dekan,
Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
akhir ini, yang adalah suatu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada
Program Diploma III Analis Farmasi dan Makanan Fakultas Farmasi Universitas
Sumatera Utara. Tugas Akhir ini berjudul “Penetapan Kadar Klorida (Cl) dengan
Metode Argentometri pada Air Bersih di Kota Binjai”. Penulisan tugas akhir ini
bantuan dari berbagai pihak dan pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan
1. Ibu Dr. Masfria, M.S., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt., selaku sebagai koordinator
3. Ibu Sri Yuliasmi, S.Farm., M.si., Apt., selaku Dosen pembimbing yang telah
5. Ibu Pimpinan dan seluruh staf pegawai Balai Laboratorium Kesehatan Daerah
kepada penulis.
Dame Roida Sirait yang telah memberikan dukungan baik moril maupun
material serta telah mencurahkan perhatian dan kasih sayang kepada penulis.
7. Sahabat-sahabat terbaik penulis Mutia, Lisa, Rizky, Ayang, Eci, Nova, Arief,
Fanny, Dila dan Tasya, Yanna, Cici, Yoyo, Deby, Rina, Ayu, Darti, Desi,
Enda, dan Cindy yang telah memberikan dukungan dan perhatiannya selama
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa isi dan
penyajiannya masih jauh dari kata sempurna untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan sarannya. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih dan
mestinya.
Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir ini ditulis berdasarkan data dari hasil
pekerjaan yang saya lakukan sendiri, dan belum pernah diajukan oleh orang lain
untuk memperoleh gelar ahli madya di perguruan tinggi lain, dan bukan plagiat
karena kutipan yang ditulis telah disebutkan sumbernya di dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari ada pengaduan dari pihak lain karena di dalam skripsi
ini ditemukan plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia
menerima sanksi apapun oleh Program Studi Analis Farmasi Dan Makanan
Fakultas Farmasi Universitas Utara, dan bukan menjadi tanggungjawab
pembimbing.
Demikianlah surat pernyataan ini saya perbuat dengan sebenarnya untuk dapat
digunakan jika diperlukan sebagaimana mestinya
ABSTRAK
Air bersih merupakan salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang
bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam
melakukan aktivitas mereka sehari-hari dan memenuhi persyaratan untuk
pengairan sawah, untuk pengelolahan air minum dan untuk pengelolahan air
sanitasi. Klorida merupakan zat kimia yang berbahaya yang bersifat toksik
terhadap lingkungan, air pembuangan yang mengandung klorida meresap ke
dalam tanah dapat mencemari sumur yang merupakan sumber air bersih rumah
tangga.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan kadar klorida pada air
bersih dengan metode argentometri. Penetapan kadar klorida ini dilakukan di
Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Sumatera Utara. Hasil penelitian
menunjukkan kadar klorida pada air bersih di Kota Binjai yang telah diperiksa di
setiap kecamatan, bahwa kadar klorida yang tertinggi diperoleh S5yaitu 37,421
mg/L dan yang terendah S1 yaitu 2,481 mg/L. Dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa kadar klorida pada air bersih di Kota Binjai masih memenuhi persyaratan
yang ditetapkan oleh Permenkes No. 416/Menkes/Per/IX/1990 yaitu 600 mg/L.
Kata Kunci:Air bersih, Klorida, Argentometri
Halaman
JUDUL .................................................................................................. i
ABSTRAK ............................................................................................ vi
Lampiran Halaman
Menkes/Per/IX/1990 ................................................................. 25
Tabel Halaman
PENDAHULUAN
penting dalam kehidupan. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan
standar tertentu, air bersih menjadi barang yang mahal karena sudah banyak air
yang tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik
dalam limbah kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan industri dan kegiatan
Air yang sehat adalah air yang bersih. Ditinjau dari segi kualitas, ada
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebagai air bersih, di antaranya kualitas
fisik meliputi tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa. Air bersih juga harus
memenuhi kualitas kimia yang terdiri atas pH, kesadahan, dan bebas dari zat-zat
beracun. Selain itu, terdapat juga kualitas biologi, yaitu air harus terbebas dari
dalam air. Dalam konsentrasi yang wajar, klorida tidak akan membahayakan bagi
manusia, tetapi dalam konsentrasi yang tidak wajar klorida dapat menyebabkan
penyakit paru-paru seperti TBC, emphisema dan meminum air yang mengandung
Pada penentapan kadar klorida pada sampel air bersih tersebut dilakukan
kemerah-merahan diambil sebagai titik akhir titrasi. Titrasi Mohr terbatas pada
larutan-larutan dengan nilai pH sekitar 6 sampai 10. Karena dalam larutan yang
lebih alkalin, perak oksida mengendap. Dalam laruatan asam, konsentrasi kromat
(Underwood, 2002)
Pada pengamatan ini, dilakukan penetapan kadar klorida pada air bersih di
Kota Binjai dengan pengambilan 5 sampel acak terhadap 5 kecamatan yang ada di
Binjai yaitu Binjai Kota, Binjai Selatan, Binjai Barat, Binjai Utara, dan Binjai
Sehubungan dengan itu, maka penulis tertarik untukn menulis Tugas Akhir
yang berjudul “Penetapan Kadar Klorida (Cl) Dengan Metode Argentometri Pada
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kadar klorida pada air bersih
yang berada di Kota Binjai, dan membandingkan dengan standar kualitas air
klorida pada air bersih yang berasal dari air sumur yang berada di Kota Binjai
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air
Air adalah salah satu dari tiga komponen yang membentuk bumi. Bumi
dilingkupi air sebanyak 70%, sedangkan sisanya 30% berupa daratan. Udara
mengandung zat cair atau air sebanyak 15% dari tekanan atmosfer. Hampir semua
tinggal, makan dan minum sampai kegiatan yang lainnya (Gabriel, 2001).
Air sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat
manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air. Tubuh orang dewasa, sekitar
55-60% berat badan terdiri air, untuk anak-anak sekitar 65% dan untuk bayi
Air merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup
oleh senyawa lain, oleh karena itu penyediaan air merupakan salah satu kebutuhan
utama manusia untuk kelangsungan hidupnya dan menjadi faktor penentu dalam
kesehatan manusia antara lain untuk berbagai keperluan rumah tangga, industri,
rumah 31,4 liter, taman 11,8 liter, cuci kendaraan 21,8 liter, wudhu 16,2 liter lain-
lain 33,3 liter. Syarat yang kedua adalah kualitas, meliputi parameter fisik, kimia,
Manusia membutuhkan air bersih antara lain untuk minum, masak, mandi,
di negara-negara maju setiap orang memerlukan air antara 60-120 liter per hari.
Air hujan dapat ditampung dalam suatu dam (danau buatan), semua air
hujan dialirkan ke danau tersebut melalui alur-alur air. Kemudian di sekitar danau
dibuat sumur pompa atau sumur gali untuk umum. Air hujan juga dapat
untuk pengambilan air untuk umum. Air hujan, baik yang berasal dari sumur
untuk itu maka air tersebut digunakan untuk umum saja tidak untuk diminum
(Notoatmodjo, 2007).
hujan yang mengalir melalui saluran-saluran ke dalam sungai atau danau. Kedua
sumber air ini sering juga disebut air permukaan. Oleh karena air sungai dan
danau ini sudah terkontaminasi atau tercemar oleh berbagai macam kotoran maka
bila akan dijadikan air bersih harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan air sungai
dialirkan ke dalam suatu bak penampung I, melalui saringan kasar yang dapat
diberi saringan yang terdiri dari ijuk, pasir, kerikil, dan sebagainya. Kemudian air
dialirkan ke bak penampung II, di sini dibutuhkan tawas dan klor. Dari sini baru
Air yang keluar dari mata air ini biasanya berasal dari air tanah yang
muncul secara alamiah. Oleh karena itu, air dari mata air ini, perlu dikelola
dengan melindunginya agar tidak tercemar oleh kotoran. Air ini yang paling
bersih di antara sumber-sumber air bersih yang lainnya dan air dari mata air ini
Air ini keluar dari dalam tanah, juga disebut air tanah. Air berasal dari
lapisan air di dalam tanah yang dangkal. Dalamnya lapisan air ini dari permukaan
tanah dari tempat yang satu ke yang lain berbeda-beda. Biasanya berkisar antara 5
sampai dengan 15 meter dari permukaan tanah. Air sumur pompa dangkal ini
(Notoatmodjo, 2007).
Air ini berasal dari lapisan air kedua di dalam tanah. Dalamnya dari
permukaan tanah biasanya di atas 15 meter. Oleh karena itu, sebagian besar air
sumur kedalaman seperti ini sudah cukup bersih untuk dijadikan air bersih dan
juga cukup sehat untuk dijadikan air minum yang langsung (tanpa melalui proses
Menurut (Notoatmodjo, 2007) agar air sumur pompa gali tidak tercemar
- Harus ada bibir sumur, agar bila musim hujan tiba, air tanah tidak akan masuk
ke dalamnya.
- Pada bagian atas kurang lebih 3 m dari permukaan tanah harus ditembok, agar
- Perlu diberi lapisan kerikil di bagian bawah sumur tersebut untuk mengurangi
suatu zat yang dapat membentuk endapan, misalnya alumunium sulfat (tawas)
juga yang non patogen. Tersebut pertama lebih memperoleh perhatian terhadap
golongan ini sering dalam jumlah berkelebihan dapat mempengaruhi rasa, bau
maupun rasa. Dari keempat indikator tersebut, hanya bau saja penilaiannya
sampai pengenceran berapakah ia masih tetap berbau pada larutan yang paling
encer. Jumlah pengenceran itu akan merupakan angka bau (odor number) dari air
Karena bahan-bahan kimia itu pada umumnya mudah larut dalam air,
maka tercemarnya air oleh bahan-bahan kimia yang terlarut khususnya timbal
balik perlu dinilai kadarnya untuk mengetahui sejauh mana bahan-bahan terlarut,
zaman teknologi modern ini adalah membahayakn bagi kesehtan dewasa ini.
Dapat menimpa manusia melalui pengisapan udara yang tercemar oleh radiasi
sinar radioaktif secara langsung, melalui makanan atau waktu minum air yang
pada keadaan tertentu sehingga bahan-bahan ini disebut isotop, di samping bahan
fisik air antara lain terdiri dari suhu, warna, bau, rasa dan kekeruhan.
2.4.1 Suhu
temperatur tersebut sangat tinggi. Temperatur yang diinginkan adalah 3°C suhu
udara di sekitarnya yang dapat memberikan rasa segar, tetapi iklim setempat atau
jenis dari sumber-sumber air akan mempengaruhi temperatur air. Disamping itu,
Warna air dapat dibedakan atas dua macam yaitu warna sejati (true color) yang
disebabkan oleh bahan-bahan terlarut, dan warna semu (apparent color), yang
selain disebabkan oleh adanya bahan-bahan terlarut juga karena adanya bahan-
Bau air tergantung dari sumber airnya. Bau air dapat disebabkan oleh
bahan-bahan kimia, ganggang, plankton atau tumbuhan dan hewan air, baik yang
hidup maupun yang sudah mati. Air yang berbau sulfit dapat disebabkan oleh
(Agusnar, 2007).
Air yang normal sebenarnya tidak mempunyai rasa. Timbulnya rasa yang
menyimpang biasanya disebabkan oleh adanya polusi, dan rasa yang menyimpang
tersebut biasanya dihubungkan dengan baunya karena pengujian terhadap rasa air
jarang dilakukan. Air yang mempunyai bau tidak normal juga dianggap
mempunyai rasa yang tidak normal. Sebagai contoh, bau fenol dari air buangan
yang berasal dari pabrik gas, petroleum dan plastik juga dianggap mempunyai
rasa fenol, dan bau khlor karena adanya senyawa khloramin (R-NH-Cl atau R-N-
2.4.3 Kekeruhan
partikel bahan tersuspensi sehingga memberikan warna yang berlumpur dan kotor.
Kekeruhan pada air merupakan satu hal yang harus dipertimbangkan dalam
Nilai pH air yang normal adalah sekitar netral, yaitu antara pH 6 sampai 8.
Penting dalam proses penjernihan air karena keasaman air pada umumnya
disebabkan gas oksida yang larut dalam air terutama karbondioksida, pengaruh
pH yang <6,5 dan >8,5 akan tetapi dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia
berubah menjadi racun yang sangat mengganggu kesehatan. pH air yang terpolusi,
2007).
yang terbuat dari besi. Kesadahan air dapat dibedakan atas dua macam, yaitu
2007).
bikarbonat dari kalsium dan magnesium. Kesadahan air ini bersifat sementara
kalsium karbonat yang tidak larut dan mengendap sehingga dapat mudah
klorida dan sulfat dari kalsium dan magnesium. Kesadahan karena garam-garam
Logam berat adalah logam dengan masa jenis lima atau lebih dengan
nomor atom 22 sampai dengan 92. Logam berat dianggap berbahaya bagi
dibutuhkan dalam tubuh dalam jumlah tertentu, karena itu logam secara umum
2008).
gan B Air baku yang baik untuk air minum maupun rumah
golongan A dan B
2.7 Klorida
Klorida adalah salah satu senyawa umum yang terdapat pada perairan
membentuk ion. Ion klorida pada dasarnya mempunyai pengaruh kecil terhadap
sifat-sifat kimia dan biologi perairan. Kation dari garam-garam klorida dalam air
terdapat dalam keadaan mudah larut. Ion klorida secara umum tidak membentuk
senyawa kompleks yang kuat dengan ion-ion logam. Ion ini juga tidak dapat
dioksidasi dalam keadaan normal dan tidak bersifat toksik. Tetapi kelebihan
garam klorida dapat menyebabkan penurunan kualitas air, dan dalam air
Klorida baik berbentuk gas atau cairan dinilai mengandung racun yang
kematian atau cacat permanen dari penggunaan diluar batas normal. Klorida
pernafasan didekat paru-paru. Efek negatif secara akut dari klorida (Walldbott,
1978) :
a. Pengaruh 250 ppm selama 30 menit kemungkinan besar berakibat fatal bagi
orang dewasa
b. Terjadi iritasi tinggi waktu gas itu dihirup dan dapat menyebabkan kulit
terbakar
Efek negatif yang berakibat kronis untuk jangka waktu panjang adalah
(Waldbott, 1978).
Air bersih yang kita gunakan telah melewati proses klorinasi sangat efektif
untuk menghilangkan kuman penyakit tetapi klorida juga dapat berbahaya bagi
besar untuk terkena kanker kandung kemih, dubur ataupun usus besar. Sedangkan
bagi wanita hamil dapat menyebabkan melahirkan bayi cacat dengan kelainan
otak atau urat saraf tulang belakang, berat bayi lahir rendah, kelahiran prematur
atau bahkan dapat mengalami keguguran kandungan. Selain itu pada hasil studi
efek dari klorida pada binatang ditemukan kemungkinan kerusakan ginjal dan
hati. Septik tank atau air pembuangan limbah rumah tangga, ketika menggunakan
meresap ke dalam tanah dan mencemari sumur yang merupakan sumber air bersih
indikator untuk titrasi asam-basa, maka pembentukan endapan yang lain dapat
Contoh untuk keadaan demikian adalah yang disebut dengan titrasi mohr
dari klorida dengan ion perak yang dalam hal ini ion kromat digunakan sebgai
indikator. Penampilan utama yang tetap dari endapan perak kromat yang kemerah-
merahan dianggap sebagai titik akhir titrasi. Titrasi mohr terbatas pada larutan-
Cara mohr dapat juga digunakan untuk titrasi ion bromida dengan perak
dan juga ionsianida dalam larutan sedikit alkalis. Perak tidak dapat dititrasi secara
kromat yang semula ada, larut kembali hanya dengan perlahan-lahan dekat titik
ekivalen. Akan tetapi larutan klorida standar dalam jumlah berlebih dapat
(Underwood, 1994).
asam nitrat, dengan menggunakan ion besi (III) untuk meneliti ion tiosianat
berlebih. Cara ini dapat dipergunakan untuk cara titrasi langsung dari perak dari
tiosianat standar atau untuk titrasi tak langsung dari ion klorida. Pada keadaan
terakhir ion perak nitrat berlebih di tambahkan dan kelebihannya di titrasi dengan
tiosianat standart. Anion-anion yang lain seperti bromida dan iodida dapat di
perak dan klorida karena kenyataan bahwa titrasi dapat dilakukan dalam larutan
besar kemungkinan telah berubah dan mungkin telah menjadi lebih jelas.
Peristiwa ini dapat di pakai untuk mengetahui titik akhir dari titrasi pengendapan
bekerja sebagai indikator untuk titrasi perak. Jika perak nitrat di tambahkan
kepada suatu larutan natrium klorida, maka partikel perak klorida yang terbagi
METODE PENELITIAN
Provinsi Sumatera Utara yang beralamat dijalan Williem Iskandar Pasar V Barat I
No. 4 Medan, waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2016. Pengambilan
kecamatan Binjai yaitu Binjai Kota, Binjai Selatan, Binjai Barat, Binjai Utara dan
Binjai Timur.
3.2.1 Alat
3.2.2 Bahan
Indikator KCrO45%,dan 5 sampel air bersih yang diambil secara acak di Kota
Binjai.
3.3 Prosedur
indikator K2CrO4 5% 2-3 tetes sampai sampel berubah warna menjadi kuning,
setelah itu dititrasi dengan AgNO3 0,014 N, lalu diamati hingga terbentuk endapan
Perlakuan diberikan terhadap semua sampel yang telah diambil secara acak yaitu
4.1 Hasil
Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara, sampel yang digunakan adalah air
bersih yang berasal dari air sumur yang berada dikota Binjai, dengan cara
pengambilan acak sampel dengan mengambil setiap kecamatan satu sampel, dan
pada wadah botol plastik yang sudah dicuci dengan sampel sebanyak 3 kali dan
sampel disimpan pada suhu 25°C atau suhu kamar. Pada penetapan kadar klorida
ini, menggunakan standar kualitas air bersih dari Peraturan Menteri Kesehatan RI.
No. 416/MENKES/PER/IX/1990.
2,56+2,62+2,65 4,9+5,46+5,57
S3 = = 2,61 mL S4 = = 5,31 mL
3 3
8,31+8.02+7,43
S5 = = 7,92 mL
3
membentuk endapan AgCl yang berwarna putih. Jika semua Cl- sudah habis
bereaksi dengan perak Ag+ dari AgNO3, maka sisa Ag+ akan bereaksi dengan
Ag+dan kromat bereaksi, maka akan membentuk endapan berwarna merah bata.
sehingga titik akhir titrasi tidak akurat. Selain itu indikator kalium kromat juga
harus dengan konsentrasi tertentu, jika kelebihan warna kalium kromat akan
menjadi kuning sehingga perubahan warna pada saat titik ekivalen sulit dilihat
syarat dan pengawasan kualitas air bersih, maka dinyatakan bahwa konsentrasi
klorida dalam air bersih maksimal sebesar 600 mg/L. Dari hasil yang didapat
bahwa kandungan Klorida di dalam sampel air bersih sebesar pada S1 2,481 mg/L,
S235,237 mg/L, S3 11,067 mg/L, S4 24,467 mg/L dan S537,421 mg/L. Berdasarkan
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan klorida didalam sampel air
bersih sudah memenuhi kualitas air bersih karena masih berada pada rentang yang
komsumsi akan keluar bersama dengan urin dengan jumlah yang kira-kira sama
yang telah dikomsumsi lewat makanan dan minuman. Klorida dalam konsentrasi
yang layak adalah tidak berbahaya bagi manusia. Klorida yang berikatan dengan
Natriumdapat menyebabkan rasa asin di dalam air bersih (air sumur), dan dapat
untuk terkena kanker kandung kemih, dubur ataupun usus besar. Untuk wanita
hamil dapat melahirkan bayi cacat dengan kelainan otak atau saraf tulang
klorida, air pembuangan tersebut meresap ke dalam tanah dan mencemari sumur
5.1 Kesimpulan
Penetapan kadar klorida dalam air bersih di kota Binjai dengan metode
klorida yang dilakukan pada air bersih sebagai sampel diperoleh kadar yang
paling tertinggi adalah S5 yaitu 37,421 mg/L dan terendah adalah S1 yaitu 2,481
mg/L.
sampelair bersih di kota Binjai sudah memenuhi kualitas air bersih karena masih
berada pada rentang yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI.
No. 416/MENKES/PER/IX/1990.
5.2 Saran
utamanya penyediaan air bersih terutama air bersih yang berasal dari sumur .
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolahan Sumber Daya Dan
Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Underwood, A.L dan Day, R.A. (1994). Analisis Kimia Kuantitatif, Edisi ke-4.
Jakarta: Penerbit Erlangga
416/Menkes/Per/IX/1990
(A − B) x N x 35,450
R = x 1000
Vol. Sampel