Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM PADA NY ”S”

DENGAN NYERI LUKA JAHITAN PADA PERINEUM


DI PUSKESMAS KASSI KASSI MAKASSAR
TANGGAL 07 FEBRUARI 2021

DISUSUN OLEH

ANNA MUTMAINNA : A1B219026


ASQIYAH JULIANA ALI : A1B219027
BATRA HITIMALA : A1B219029
NUR ANISA : A1B219030
INDRI A. MALAJULI : A1B219031
YOLANA SAURE : A1B219032
FIKADILA RIZKI RAMADHANI : A1B219037
VERONIKA LURE : 183145106081

PRODI DIII KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR
2021

1
ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM PADA NY “S”
DENGAN NYERI LUKA JAHITAN PADA PERINEUM
DI PESKESMAS KASSI KASSI MAKASSAR
TANGGAL 07 FEBRUARI 2021

Telah diperiksa dan disetujukan untuk diseminarkan

Meyetujui,

Pembimbing institusi Pembimbing lahan

(MISRAWATI,S.ST.,M.keb) (SRIWATI,S.ST.,M.kes)
NIDN: 09 050686 08

Mengetahui
Ketua Prodi DIII kebidanan

FADJRIAH OHORELLA.S.ST., M.Kes.,M.Keb


NIND: 09 170988 02

2
KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr.Wb….

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga askeb seminar ini dapat

kami selesaikan tepat pada waktunya.

Kami juga menghatarkan terima kasih kepada Ibu misrawati S.ST.,M keb

sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan kesempatan kepada kami

untuk menyusun askeb seminar ini.

Askeb seminar ini membahas mengenai Asuhan Kebidanan post partum

pada

Ny “s”Dengan nyeri luka jahitan pada perineum,.Harapan kami semoga asekeb

seminar ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Kami mengucapkan terima kasih dan terbuka terhadap semua pihak yang

melakukan koreksi, memberikan kritik dan saran yang membangun demi

perbaikan askeb seminar ini.

Makassar, 28 April 2021

Penulis

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... 1


KATA PENGANTAR .................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 5
A. Latar Belakang .......................................................................................5
B. Rumusan Masalah .................................................................................7
C. Tujuan Penelitian....................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 8
A. Definisi .....................................................................................................8
B. Etiologi .....................................................................................................8
C. Manifestasi Klinis....................................................................................9
D. Patofisiologi .............................................................................................9
E. Pemeriksaan Penunjang .....................................................................10
F. Penatalaksanaan..................................................................................10
BAB III TINJAUAN KASUS .................................................................... 12
Langkah I Identifikasi Data Dasar ............................................. 12
Langkah Ii Identifikasi Diagnosa/ Masalah Aktual ..................... 18
Langkah Iii Antisipasi Diagnosa/Masalah Potensial. ................. 20
Langkah Iv Evaluasi Perlunya Tindakan Segera/Kolaborasi ..... 20
Langkah V Rencana Tindakan/Intervensi ................................. 20
Langkah Vi Implementasi ......................................................... 23
Langkah Vii Evaluasi ................................................................ 24
Satuan Acara Penyuluhan (Sap) .............................................. 28
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 32

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Post partum merupakan masa dimana organ-organ repsroduksi

kembali normal atau kembali seperti keadaan tidak hamil dan

membutuhkan waktu 6 minggu (Farrer,2001). Periode pada post partum

di bagi menjadi 3 periode yaitu : puerpureum dini, intermedial puerperium

dan remote pueperium (Mochtar,1998). ibu post partum banyak

mengalami perubahan baik pada fisiologis maupun psikologis. Pada

perubahan fisiologis yang terjadi pada ibu post partum ibu mengalami

perubahan sistem repsroduksi dimana ibu mengalami proses pengerutan

pada uterus setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus.

Sedangkan pada perubahan adaptasi psikologis adanya rasa ketakutan

dan ke khawatiran pada ibu yang baru melahirkan. Dan hal ini akan

berdampak kepada ibu yang berada dalam masa nifas menjadi sensitif

(kirana, 2015).

Menurut World Health Organitation (WHO) menyatakan setiap

menit seorang ibu melahirkan meninggal karena beberapa komplikasi

saat melahirkan. Dengan kata lain 1.400 perempuan yang meninggal

lebih dari satu tahun karena kehamilan berkisar 50.000 perempuan yang

meninggal pada saat persalinan dan nifas. Kemudian Angka Kematian

Ibu (AKI) di negara ASEAN lainnya, seperti di Thailand pada tahun 2011

adalah 44/100.000 kelahiran hidup, di Malaysia 39/100.000 kelahiran

hidup dan Singapura 6/100.000 kelahiran hidup (Herawati,2010).

5
Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih sangat tinggi salah

satunya di jawa tengah untuk tahun 2009, berdasarkan data yang

diperoleh dari kabupaten dan kota terdapat angka kasus kematian ibu

sebesar 117,02. Kematian maternal paling banyak adalah setelah masa

melahirkan sebesar 49,125, selanjutnya pada waktu melahirkan sebesar

23,89%, sedangkan berdasarkan data dari bidang pelayanan kesehatan

(Yankes) dan Dinas kesehatan (Dinkes) provinsi jawa tengah, pada

tahun 2010. Angka kasus kematian ibu sebesar 104,97 dan meningkat

menjadi 116,1 kelahiran hidup pada tahun 2011. (Profil Kesehatan

Provinsi Jawa Tengah, 2011).

Masalah kesehatan fisik dan psikis pada ibu hamil, bersalin, nifas,

dan ibu menyusui juga termasuk resiko dalam kehamilan dan persalinan

yang mungkin timbul dan mempunyai efek yang bermakna terhadap

kualitas hidup ibu. Seorang ibu yang mengalami kehamilan pada saat

yang sudah diperkirakan akan mengalami proses persalinan. Proses

persalinan merupakan keadaan yang melelahkan secar fisik dan psikis

sehingga masa postpartum dapat berdampak bagi kualitas hidup ibu.

Robekan perineum baik secara alami maupun episiotomi, bisa

mengakibatkan gangguan fungsi otot dasar panggul, sehingga dapat

menurunkan kualitas hidup ibu setelah melahirkan. Ibu menjadi tidak

mampu mengontrol BAK dan BAB karena beberapa saraf atau bahkan

otot yang terputus. Peregangan dan robekan pada jalan lahir selama

proses persalinan dapat melemahkan otot-otot dasar panggul. Trauman

pada perineum juga menimbulkan rasa tidak nyaman dan nyeri pada

6
melakukan aktivitas hubungan seksual.Di dalam persalinan, tindakan

episiotomi sering dilakukan untuk mengendalikan robekan pada jalan

lahir sehingga memudahkan penyembuhan luka karena lebih mudah

dijahit dan menyatu kembali(Manuaba, 20011), penyembuhan luka

episiotomi dapat membutuhkan waktu berminggu-minggu, bulanan atau

tahunan tergantung pada kondisi kesehatan dan perawatan perineum itu

sendiri. Pada penelitian Romi (2009) menyebutkan bahwa Luka post

episiotomi jika tidak di rawat akan menimbulkan komplikasi secara fisik

maupun psikologis.

B. Rumusan Masalah

Ruang lingkup penulisan karya tulis ilmiah ini adalah Manajemen

Asuhan Kebidanan Pada Ny ”S” dengan nyeri luka jahitan pada

perineum Di peskesmas kassi kassi makassar

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tingkat nyeri ibu post partum yang dilakukan di

puskesmas kassi kassi makassar.

2. Untuk mengetahui aktifitas fisik ibu post partum

7
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi

Postpartum adalah proses penyembuhan dan perubahan sesudah

melahirkan sampai sebelum hamil serta penyesuaian hadirnya anggota

keluarga baru (Mitayani, 2009). Masa nifas (puerperium) dimulai setelah

kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali

seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas atau puerperium dimulai 2

jam setelah kelahiran plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari)

setelah itu. Dalam bahasa latin, waktu mulai tertentu setelah melahirkan

bayi disebut puerperium, yaitu „puer‟ artinya bayi dan „parous‟ artinya

melahirkan. Jadi, puerperium berarti masa setelah melahirkan bayi

(Vivian, 2011).

B. Etiologi

Dalam masa nifas, alat-alat genetalia internal maupun eksterna

akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil.

Perubahan-perubahan alat genetalia ini dalam keseluruhannya disebut

involusi (Winknjosastro, 2006). Setelah bayi lahir, uterus selama

persalinan mengalami kontraksi dan retraksi akan menjadi keras,

sehingga dapat menutup pembuluh darah bekas implantasi plasenta.

Otot rahim terdiri dari tiga lapis otot membentuk anyaman sehingga

pembuluh darah dapat tertutup sempurna, dengan demikian terhindari

dari perdarahan postpartum.

8
C. Manifestasi Klinis

Tanda-tanda dan Gejala Postpartum:

1. Involusi uteri, proses kembalinya bentuk uterus ke keadaan seperti

sebelum hamil.

2. Kontraksi uterus, terjadi untuk menunjang involusi uterus dan

mencegah terjadinya perdarahan.

3. Pengeluaran lochea, lochea merupakan cairan sekret yang keluar

dari vagina saat setelah melahirkan / masa nifas. Terbagi atas,

lochea rubra, lochea serosa, lochea sanguinolenta, lochea alba dan

lochea akibat infeksi (lochea purulenta) jika terjadi infeksi.

4. Proses laktasi, masa nifas identik dengan proses laktasi atau

menyusui bayi setelah proses melahirkan, dimulai dari pengeluaran

colostrum sampai dengan ASI.

5. Perubahan mammae, keadaan payudara saat masa nifas akan

tampak jelas perbedaanya yaitu volume payudara akan lebih berisi

sebagaimana untuk persiapan menyusui bayi. Jika terjadi

penumpukan ASI akibat tidak adanya proses menyusui maka akan

terjadi pembengkakan payudara dan mengarah ke abses / mastitis

payudara.

6. Perubahan hormon

D. Patofisiologi

Dalam masa nifas, alat-alat genetalia internal maupun eksterna

akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil.

Perubahan-perubahan alat genetalia ini dalam keseluruhannya disebut

9
involusi. Disamping involusi terjadi perubahan-perubahan penting lain

yakni memokonsentrasi dan timbulnya laktasi karena pengaruh hormon

laktogen dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar mammae.

Otot-otot uterus berkontaksi segera saat postpartum, pembuluh

darah yang ada antara otot-otot uterus akan terjepit. Proses ini akan

menghentikan perdarahan setelah plasenta lahir. Perubahan-perubahan

yang terjadi diantaranya yaitu perubahan serviks saat postpatum ialah

bentuk servik akan menganga seperti corong disebabkan oleh korpus

uteri terbentuk semacam cincin. Ligamen-ligamen dan diafragma perlvis

serta vasia yang merenggang sekatu kehamilan dan perlu setelah bayi

lahir berangsur-angsur kembali seperti sedia kala.

E. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium

a. Haemoglobin

b. Haemotokrit

c. Golongan Darah

d. Leukosit

2. Pemeriksaan USG

F. Penatalaksanaan

1. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital

2. Pemeriksaan Tinggi Fudus Uteri (TFU), Kontraksi Uterus dan

pengeluaran lochea.

3. Observasi luka jahitan perenium dan tanda infeksi

4. Mobilisasi ibu nifas

10
5. Konseling dan edukasi kesehatan masa nifas.

11
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM PADA NY “S”

DENGAN NYERI LUKA JAHITAN PADA PERINEUM

DI PESKESMAS KASSI KASSI MAKASSAR

TANGGAL 07 FEBRUARI 2021

No. Register :449/20

Tanggal Masuk : 07 februari 2021, pukul :05.35 wita

Tanggal partus : 07 februari 2021, pukul :06.35 wita

Tanggal pengkajian : 08 februari 2021, pukul :07.30 wita

Nama pengkaji : Mahasiswa mega Rezky Makassar

LANGKAH I IDENTIFIKASI DATA DASAR

 Identitas Suami /Istri

Nama : Ny”s”/Tn.”A”

Umur : 35 thn /38 thn

Nikah/lamanya : 1x/ 8 thun

Suku : makassar / makassar

Agama : islam/islam

Pendidikan : SMU/SMU

Pekerjaan : IRT/sopir

Alamat : jl.tidung 9

12
 Data Biologis / Fisiologis

1. Keluhan Utama

 Ibu merasakan nyeri pada daerah jahitan jalan lahir.

2. Riwayat keluhan utama

 Timbul nyeri setelah melahirkan pada tanggal 7 februari 2021 jam

06.35 wita

 Lokasi keluhan daerah sekitar prenium

 Pengaruh keluhan pada fungsi tubuh agak sedikit menganggu

saat ibu bergerak dan BAK.

 Ibu tampak meringis saat bergerak

 Usaha klien dalam mengatasi keluhan yaitu dengan istirahat dan

mengurangi gerakan.

3. Riwayat reproduksi

 Manarche : 15 tahun

 Siklus haid :28-30 hari

 Durasi haid :4-7 hari

 Dismenore :tidak ada

4. Riwayat kesehatan sekarang / lalu

 Tidak ada riwayat asma,DM,hipertensi,TBC,malaria dan jantung.

 Tidak ada riwayat alergi

 Tidak ada riwayat penyakit keturunan dalam keluarga.

 Tidak ada riwayat penyakit kelamin

13
5. Riwayat obstertic

a. Riwayat kehamilan

 Ibu mengatakan ini adalah kehamilan ke 3

 Hpht tanggal 04 mei 2020

 Tp 11 februari 2021

 Ibu memeriksakan kehamilanya sebanyak 4 kali di

puskesmas kassi –kassi makassar

1. trimester l :1x

2. trimester ll :1x

3. trimester lll :2x

 Imunisasi yang pernah diperoleh,tetanus toksoid (TT)2x

1. TT 1 :10 juni 2020

2. TT 2 :21 oktober 2021

b. Riwayat persalinan sekarang

 Kala l

Ibu mengatakan masuk kamar bersalin tanggal 07 februari

2021 pada pukul 05.45 wita kala l fase laten.

 Kala ll

Ibu mengatakan melahirkan tanggal 07 februari 2021 pukul

06.35 wita,lahir spontan,jenis kelamin perempuan, BB :3,780

gram, TB : 55 cm, APGAR SCORE 8/10 dan tidak cacat

bawaan.

 Kala lll

Plasenta lahir lengkap 5 menit setelah bayi lahir

14
 Kala lV

Keadaan umum ibu dan bayinya baik,ruptur perineum derajat

satu,kontraksi uterus baik,dan tfu setinggi pusat.

c. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar.

1) Kebutuhan nutrisi

 Pola maka : Nasi,sayur,ikan,tempe dan buah.

 Frekuensi makan : 3x sehari (porsi 1 piring )

 Nafsu makan : Baik

 Minum : 6-8 gelas sehari.

2) Pola eliminasi

 BAK

 Frekuensi : 4-5x sehari

 Warna : kuning mudah

 BAB

 Frekuensi : 1x /hari

 Warna : Kuning

 Konsistensi :Lunak

3) Pola istirahat

a) Tidur siang: 2-3 jam

b) Tidur malam : 7-8 jam

4) personal hygine

a) Mandi 2x sehari memakai sabun mandi dan mengosok

gigi 3x sehari.

b) Keramas 3x seminggu.

15
c) Pakaian dalam diganti setiap kali basah.

d. Pemeriksaan fisik

1) Keadaan Umum: Baik

2) Kesadaran Composmentis

3) Tanda-tanda Vital Dalam Batas Normal

 TD : 100/80 mmgh

 N : 82 x /menit

 P : 20 x /menit

 S : 36,5°C

4) Dada

 Inspeksi :

a) Payudara simetris kiri dan kanan

b) Puting susu terbentuk dan menonjol

c) Areola hiperpigmentasi

 Palpasi :

a) Asi (Kolestrum) ada apabila dipencet

b) Tidak ada benjolan

c) Tidak ada nyeri tekan

5) Abdoman

 Inspeksi :

a) Tampak Kendor

b) Tampak strie livide, dan linea nigra

 Palpasi :

a) TFU

16
b) Kontraksi uterus baik

c) Ada nyeri tekan

6) Genetalia

 Inspeksi:

a) Tampak pengeluaran darah bewarna (lochea rubra)

yang bewarna merah segar.

b) Tidak ada varises atau odema

c) Ada luka perineum, dan tidak ada tanda-tanda

infeksi pada luka jahitan.

7) Ekstremitas

 Inspeksi / Palpasi :

a) Tidak adanya odema pada kedua tungkai

b) Tidak ada varises

 Perkusi :

a) Refleks patella positif (+) kiri dan kanan

e. Data psikologis

1) ibu dan kelurga senang dengan kelahiran bayinya.

2) Ibu senang dengan kelahiran anaknya.

3) Ibu dan keluarga berharap kiranya ibu dan bayinya selalu

dalam keadaan sehat.

f. Data spiritual

1) Pasien yakin bahwa persalinan berjalan dengan normal

karena berkat tuhan yang maha esa.

2) Ibu selalu berdoa agar bayinya tetap sehat.

17
3) Ibu menganggap bayinya adalah anugerah tuhan.

g. Data pengetahuan ibu tentang kesehatan

1) Manfaat ASI.

Ibu mengetahui manfaat ASI,karena ASI mengandung

semuagizi yang diperlukan bayi, mudah dicerna dan

memberi perlindungan terhadap infeksi,selalu

bersi,segar,dan siap untuk diminum.

2) Perawatan payudara

Ibu mengetahui perawatan payudara seperti menjanga payu

dara tetap bersih dan kering,menggunakan bh yang

menyokong payudara,apabila puting lecet keluarkan ASI

pada sekitar puting setiap kali ingin menyusui.

3) Makanan bayi

Ibu akan memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan

lamanya,karena ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi.

4) Perawatan bayi

Ibu dapat memandikan bayinya,dan ibu tau cara merawat

tali pusat agar tidak terinfeksi.

LANGKAH II IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH AKTUAL

A. Diagnosa: post partum hari ke 1 dengan nyeri luka perineum.

 D.s :

 Ibu melahirkan pada tanggal 07 februari 2021 jam 06.35 wita.

 Ibu mendapatkan jahitan perineum.

 Ibu merasakan nyeri bila bergerak atau berjalan.

18
 D.o :

 Ekpresi wajah meringis saat bergerak.

 Tampak ada luka jahitan pada perineumyang masih basah.

Analisa dan interprestasi data .

 Luka jahitan perineum bisa disebabkan oleh rusaknya jaringan

secara alamrah karena proses desakan kepala janin bayi pada saat

proses maupun tindakan episiotomi (Rukiya,2010)

 Tingkat 1 robekan hanya terjadi pada selaput lendir vagina atau

tanpa mengenai kulit perineum sedikit (susilawati,2010).

 Tanda dan gejala luka perineum antara lain rasa nyeri,sakit pada

jalan lahir karena adanya jahitan perineum,serta tampak

pengelluaran lochia rubra pada perineum.

B. Masalah aktual.

 D.s : ibu mengatakan merasa nyeri apalagi jika bayinya sedang

menyusui.

 D.o :kontraksi uterus baik (terabah keras dan bundar)

Analisa dan interprstasi data

 Basah sakit disebut after pains (nyeri tekan )yang di sebabkna

oleh kontraksi rahim biasanya brlaki 0-4 hari,pasca persalinan.

 After panis dan rasa nyeri pada bagian bawah sesuda partus

akibat kotraksi uterus pada post partum perasaan lebih terasa 2

hari.

19
LANGKAH III ANTISIPASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL.

Masalah potensial: antisipasi terjadinya infeksi luka jahitan pada perineum

 D.O :

 Ibu takut bergerak karena nyeri luka jahitan pada perineum.

 Ibu merasa cemas akan luka jahitan pada perineum.

 D.S :

 Ibu mengalami luka jahitan pada perineum akibat laserasi tingkat 1.

Analisa dan interprestasi data

 Nyeri disebabkan countitanus jaringan sehingga tubuh mengeluarkan zat

hipotalamus yang diteruskan ke saraf parifer yang menimbulkan rasa

nyeri.(ilmu kebidanan,sarwono prowiharjo,188).

 Luka jahitan perineum merupakan dont free dari mokroorganisme atau

kuman yang mudah berkembang biak karena adanya perlukaan pada

perineum.(pbstertic fisiologi,UNPAD 1983,HAL 245).

LANGKAH IV EVALUASI PERLUNYA TINDAKAN

SEGERA/KOLABORASI

Tidak ada data yang menunjang

LANGKAH V RENCANA TINDAKAN/INTERVENSI

Diagnosa : Ny “S” Post Partum hari kedua dengan nyeri luka jahitan pada

prenieum

Tujuan : Post Partum berjalan dengan normal, tidak terjadi infeksi,

dan ibu dapat beradaptasi dengan nyeri luka yang timbul

20
Kriteria :

 Keadaan umum baik

 TTV dalam batasan

 TP : 100/80 mmHg

 P : 20 x 1 menit

 N : 82 x 1 menit

 S : 36,5oC

 Kontraksi uterus baik, teraba bundar dan keras

 Penurunan TFU setiap harinya

 Tidak terdapat tanda infeksi (Nyeri, Panas, Bengkak, Kemerahan)

 Pengeluaran iochia rubra 1-3 hari post partum

Rencana tindakan intervensi

Tanggal 08 Februari 2021 jam 15.00 WITA

1. Kaji Tingakat Nyeri

Rasional : Dengan menkali tingkat nyeri dapat ditentukan proses

inofasi dengan lancer..

2. Obserrvasi keadaan luka perineum

Rasional : Untuk mengenal proses menyembuhkan luka dan menjadi

petunjuk untuk tindaan selanjutnya

3. Anjurkan ibu untuk mobilisasi ringan misalnya miring kiri, kanan, duduk

atau berjalan sekitar tempat tidur

Rasional : dapat mengurangi bendungan iochia rubra dalam Rahim,

dan dapat mempercepat peredaran darah sekitar alat kelamin

21
4. Berikan betadin pada luka perineum dengan memakai kasa steril

Rasional : betadin bersifat antiseptic yang dapat membunuh

mikroorganisme sehingga dapat mempercepat penyembuhan

5. Anjurkan ibu makan makanan bergizi, cukup protein, vitamin, dan minum

kurang lebih 8 gelas/harinya

Rasional : dengan makan makanan yang bergizi proses pemulihan

dapat berlangsung cepat dan stamina tubuh bertambah

6. Anjurkan ibu istrahat cukup

Rasional : dengan istrahat yang cukup dapat mengurangi

pengeluaran energy yang berlebihan serta ibu mempunyai cukup energy

untuk beraktivitas

7. Anjurkan ibu mengganti celana/pembalut tiap kali basah

Rasioanal : dapat mencegah masuknya mikroorganisme penyebab

penyakit yang dapat menimbulkan dan celana yang kotor dan basah

8. Observasi keaadaan umum dan tanda-tanda vital

Rasional : dengan mengetahui keadaan umum dan tanda-tanda vital

dapat mejadi petunjuk unntuk melaksanakan tindakan selanjutnya

9. Anjurkan ibu cara perawatan tali pusat

Rasional : agar ibu mengerti dan bayi tidak mengalami infeksi tali

pusat

10. Anjurkan ibu teknik menyusui yang baik dan benar

Rasional : teknik menyusui yang baik dan benar dapat membuat

produksi ASI/pengeluaran ASI lancar

22
LANGKAH VI IMPLEMENTASI

Tanggal 7 Februari 2021.. jam 07.00 WITA

1. Mengkaji tingkat nyeri perineum

Hasil : Ibu bersedia

2. Mengobservasi keadaan luka bagian perineum

Hasil : luka masih tampak basah

3. Menganjurkan ibu mobilisasi ringan misalnya miring kiri, kanan, duduk

atau berjalan disekitar tempat tidur

Hasil : ibu bersedia dan mau melakukannya

4. Memberikan beadine pada luka perineum dengan memakai kasa steril

Hasil : ibu bersedia

5. Menganjurkan ibu makan. Makanan yang bergizi dan minum air yang

cukup

Hasil : ibu mengerti dan mau melakukannya

6. Menganjurkan ibu untuk menggantikan celana dalam/pembalut tiap kain

basah

Hasil : ibu mengerti dan mau melaksanakan anjuran yang diberikan

7. Menganjurkan ibu untuk istrahat yang cukup

Hasil : ibu mengerti dan mau melaksanakan

8. Observasi keadaan uumum dan tanda-tanda vital

Hasil : keadaan umum ibu baik dan TTV dalam batas normal

9. Menganjurkan ibu cara perawatan tali pusat

Hasil : ibu mengerti dan mau melakukan

10. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang baik dan benar

23
Hasil : ibu mengerti dan mau melakukannya

LANGKAH VII EVALUASI

Tanggal 07 Februari 2021 jam. Jam 07.30 WITA

1. Post partum hari kedua berjalan normal

a. Keadaan umum baik

b. TFU

c. Kontraksi uterus teraba bulat dan keras

d. Tanda-tanda vital

TP : 100/80 mmHg

N : 82 x menit

P : 20 x menit

S : 36,5 oC

2. Nyeri luka perineum teratas ditandai dengan

a. Ibu merasa nyeri pada perineum

b. Luka bagian perineum masih basah

3. Tidak terjadi infeksi ditandai dengan

a. Adanya lochia rubra

b. Tidak ada tanda-tanda infeksi seperti merah dan bengkak

Nama Pasien : Ny”S”


Umur : 35 Tahun
Suku :Makassar
PUSKESMAS KASSI KASSI
Agama :Islam
MAKASSAR
Pendidikan :SMU
Pekerjaan :IRT
Alamat : Jln.Tidung 9

24
Nama Pengkaji : Mahasiswa D3
Catatan Perkembangan I
kebidanan Universita Megarezky
Nama
Tanggal dan Jam Catatan Perkembangan I (SOAP) dan
Paraf
07 februari 2021, A. DATA SUBJEKTIF (S)
09.00 WITA a) .ibu mengatakan melahirkan tanggal
07 Februari 2021 pukul 06:35 Wita.
b) Mengatakan ini persalinan yang ke III
c) Ibu mengeluh nyeri luka jahitan pada
perineum.
B. DATA OBJEKTIF (O)
a) Bayi Lahir Langsung Menangis
b) Ekspresi wajah miringis bila
bergerak
c) Tanda-tanda Vital
TD : 100/80 mmHg
N : 82x/menit
P : 20 x/menit
S : 360c
a) Kolestrum ada saat di pencet
b) TFU 2 jari di bawah pusat
c) Kontraksi uterus baik teraba keras
dan bundar
d) Nyeri tekan pada perineum akibat
ruptur perineum tingkat I
e) Ada pengeluaran Lochea rubra
C. ASSESMENT (A)
Diagnosa :Luka jahitan pada
perineum
Masalah aktual :Ibu mengeluh Nyeri
Luka Perineum
D. PLANNING (P)

25
Tanggal 07 Februari 2021,Pukul 07:30 Wita
1.Mencuci Tangan Sebelum Dan Sesudah
Melakukan Tindakan
Hasil:Tindakan Telah Di Lakukan
2. Menjelaskan Pada Ibu Penyebab Nyeri
Luka Yang Di Rasakan
Hasil:Ibu Mengerti
3.Menjelaskan Pada Ibu Tanda-Tanda Infeksi
Hasil:Ibu Telah Mengerti
4.Menganjurkan Pada Ibu Untuk Mengganti
Pembalut Setiap Kali Merasa Lembap Dan
Basah Dengan Cara Menggunakan Air
Hangar Saat Buang Air Kecil.
Hasil:Ibu Mau Menerapkannya.
5.Menganjurkan Pada Ibu Untuk Menyusui
Bayinya On Demand
Hasil:Ibu Mwngerti Dengan Penjelasaan
Yang Di Berikan
6.Memberikan Penyuluhan Kesehatan
Tentang Pentingnya Asi Eksklusif.
Hasil:Ibu Mengerti Dengan Penjelasaan Yang
Di Berikan
7.Menganjurkan Ibu Cara Menyusui Bayinya
Dengan Baik Dan Benar
Hasil:Ibu Mengerti Dan Mau Melakukan Nya.
8.Mengajarkan Ibu Cara Perawatan
Payudara.
Hasil:Ibu Mengerti Dan Mau Melakukan Nya.
9.Mengajarkan Ibu Untuk Perawatan Luka
Perineum
Hasil:Ibu Mengerti Dan Mau Melakukan Nya.
10.Menganjurkan Ibu Makan Makanan Yang

26
Sehat Dan Bergizi Seimbang
Hasil:Ibu Mengerti Dan Mau Melakukan Nya.
11.Menganjurkan Ibu Untuk Istirahat Yang
Cukup
Hasil:Ibu Bersedia Dan Mau Melakukan Nya
12.Menganjurkan Ibu Untuk Kb,Memili Alat
Anternatif.
Hasil:Ibu Mengerti Dan Mau Melakukan Nya

27
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERSONAL PENYULUHAN VULVA HYGIENE

Masalah : Kurangnya pengetahuan klien memelihara kebersihan


vulva
Sub pokok : memelihara kebersihan vulva
Sasaran : Ny”S”
Waktu : 15 menit
Tempat : Ruang Perawatan PUSKESMAS KASSI KASSI
MAKASSAR

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan klien mengerti dan memahami tentang cara
memelihara kebersihan vulva
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit klien dapat :
a. Pengertian memelihara kebersihan vulva
b. Tujuan memelihara kebersihan vulva
c. Persiapan alat dan persiapan klien
d. Pelaksanaan memelihara kebersihan vulva
3. Materi Penyuluhan
a. Pengertian memelihara kebersihan vulva
b. Tujuan memelihara kebersihan vulva
c. Persiapan alat dan persiapan klien
d. Pelaksanaan memelihara kebersihan vulva

28
4. Kegiatan Belajar Mengajar
NO PENYULUHAN SASARAN
1. Mengucapkan salam. Menjawab salam

2. Memberikan pertanyaan tentang Klien menjawab pertanyaan


sejauhmana klien mengetahui cara
merawat payudara
3. Memperhatikan dan menyimak
Menjelaskan manfaat, alat-alat
yang harus disediakan dan cara
kerjanya
4. Mengajukan pertanyaan dari materi
Memberikan kesempatan untuk yang diberikan
bertanya.
Memperhatikan jawaban
5.

Menjawab pertanyaan.
Menjawab salam
6.

Memberikan salam penutup.

5. Metode : Demontrasi

6. Media dan Sumber

Media : Flip chart

Sumber : Asuhan keperawatan pasa ibu hamil dalam konteks keluarga

7. Evaluasi

Mengajukan pertanyaan kepada klien

a. Pengertian memelihara kebersihan vulva

b. Tujuan memelihara kebersihan vulva

c. Persiapan alat dan persiapan klien

d. Pelaksanaan memelihara kebersihan vulva

29
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian

Membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang

nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri

2. Tujuan

a. Menjaga kebersihan

b. Mencegah infeksi

c. Memberikan rasa nyaman pada pasien

3. Persiapan alat

a. Kapas desinfektan.kapas sublimat di tempatnya

b. Pinset

c. Botol cebok larutan desinfektan sesuai dengan kebutuhan

d. Bengkok

e. Pispot dan peralatan lain yang diperlukan

f. Peralatan di dekatka kepada klien

Persiapan klien

Klien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan diperlukan

4. Pelaksanaan

a. Puntu/jendela ditutup jika perlum pasangkan sampiran

b. Pakaian klien bagian bawah dikeataskan atau dibuka

c. Pengalas dam pispot dipasang di bawah bokong klien

d. Dengan tangan kirinya petugas membuka vulva dengan kapas sublimat

sedangkan tangan kananya menyiram vulva dengan larutan desinfektan

30
e. Kapas sublimat diambil dengan pinset, selanjutnya bersihkan vulva atas ke

bawah, kapas kotor dibuang ke dalam bengkok demikian dilakukan beberapa

kali sampai vulva bersih

f. Pispot diangkat

g. Setelah selesai, klien dirapikan dan posisinya diatur kembali

h. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.

31
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E, & Wulandari, D. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta:


Cendikia Press.

Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka


Rihama

Asri, Dewi. H. dan Cristibe Clervo P. 2010. Asuhan Persalinan Normal.


Yogyakarta: Nuha Medika

Bartini, I. 2012. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Normal. Yogyakarta : Nuha


Medika

Cuningham.2013.Obstetri Williamns. Jakarta : EGC

Depkes RI. 2009. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu


danAnak (PWS-KIA). Jakarta: UNICEF

32

Anda mungkin juga menyukai